Nセ セセセセ ᄋ@ nセセセ@
181W30N3r
NャwoNャIャSセャ。@UK MEKANISME PERENC
PELAKSANAAN PENGGUN
DANATUGASPEMBANTUAN
RAM UPAYA KESEHATAN D
TAHUN ANGGARAN 2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan hidayahNya, kami telah menyusun Petunjuk Mekanisme Perencanaan dan Pelaksanaan Penggunaan
Dana Tugas Pembantuan Program Upaya Kesehatan Dasar Tahun Anggaran 2015.
Program di lingkungan Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar, mencakup Pembinaan Program-program Upaya Kesehatan Dasar, ditujukan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas dan jaringannya, serta penguatan pengelolaan program di tingkat Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Puskesmas.
Otonomi daerah mengamanatkan kesehatan sebagai salah satu kewenangan wajib kabupatenl kota. Hal ini berarti, kabupaten/kota bertanggungjawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayahnya. Untuk mendukung pelaksanaan otonomi daerah di bidang kesehatan, Pemerintah Pusat memberikan dukungan dana tug as Pembantuan Program. Penggunaan dana tugas pembantua n program u paya kesehatan dasar T. A2015 digunakan untuk mendukung p elaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional, upaya promotif dan upaya preventif di Puskesmas.
Petunjuk Mekanisme Perencanaan dan Pelaksanaan Penggunaan Dana Tugas Pembantuan Program Upaya Kesehatan Dasar Tahun Anggaran 2015 ini, merupakan panduan pelaksanaan kegiatan dana Tugas Pembantuan agar kegiatan dapat berdaya guna dan berhasil guna serta dapat mendukung pencapaian sasaran pembangunan nasional. Pada kesempatan ini, perkenankan kami menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu penyusunan Buku Petunjuk Mekanisme Perencanaan dan Pelaksanaan
Penggunaan Dana Tugas Pembantuan Program Upaya Kesehatan Dasar Tahun Anggaran 2015.
Jakarta, 17 Oktober 2014
Direktur Bina Upaya Kesehatan Dasar,
DAFTAR lSI
Kata Pengantar ... . 3
Daftar lsi ... ... ... 5
SK Direktur Jenderal ... 7
BAB I. Pendahuluan ... . 11
A. Latar Belakang ... .... ... 11
B. Tujuan ... ... 12
C. Sasaran ... . 12
D. Ruang Lingkup ... 13
BAB II. Mekanisme Perencanaan ... . 15
A. Perencanaan Pusat ... 15
B. Mekanisme Perencanaan Usulan Daerah Proses Verifikasi ... 17
C. Dokumen/Proposal Perencanaan ... ... . 17
BAB III. PELAKSANAAN ... . 19
A. Tujuan Kegiatan ... 19
B. Penanggung Jawab Kegiatan ... . 19
C. Ruang Lingkup Kegiatan ... ... 19
D. Langkahlangkah Pelaksanaan ... ... 3 1 BAB IV. PEMANTAUAN, EVALUASI & PELAPORAN ... . 33
A. Pemantauan & Evaluasi ... ... 33
B. Pelaporan ... ... 33
BABV. PENUTUP 35 Lampiran I ... ... 37
Lampiran II ... . 38
Lampiran III ... ... ... .. 41
Lampiran IV ... ... 45
Lampiran V ... 46
Lampiran VI ... ... 49
Lampiran VII ... ... 50
Lampiran VI I I ... ... 52
Lampiran IX ... ... ... ... . 53
LampiranX ... 53
Daftar Buku Rujukan ... ... ... . 54
Daftar Istila h ... 55
I{EMENTERIAN KESEHATAN RI
DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN
l alan H.R . Ras una Sai d 810k X 5 Ka v ling + 9 KOlak Po,; 3097, [1% Jakart a 129<; 0 Tclepon : (02 [ ) 520 1590 (Huntin g) Fa xirn i lc : (02 1) 526 1 X14. ZゥRHI jセ@ 2
Sural Eld;lronik : va n1l1 cd!({ dcp ke , .gll. id. seY:l nrnedl<l Ik pk c, .t!O .ld . mai lIn g 11, 1. bllU iil セ[ イャjHャ@ HI ァイオlャーB N」 HャQQQ@
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN NOMOR: HK0203/11/3443/2014
TENTANG
PETUNJUK MEKANISME PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN PENGGUNAAN DANA TUGAS PEMBANTUAN PROGRAM UPAYA KESEHATAN DASAR
TAHUN ANGGARAN 2 015
DIREKTUR JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN
Menimbang a bahwa dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015 - 2019 telah ditetapkan arah keb ij a kan pembangunan kesehatan berupa upaya reform atif dan akseleratif dalam men ingkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan;
b . bahwa dalam pelaksanaan otonomi daerah , kesehatan merupakan salah satLl urusan waJib yang telah diserahkan pad a kabupaten/kota:
c . bahwa dalam rangka mendukung pelaksanaan otonomi daerah secara nyata, diperlukan dukungan Pemerintah Pusat melalui tug as pembantuan dalam penyelenggaraan program pembangunan kesehatan , d . bahwa untuk mendukung pelaksanaan Tugas
Pembantuan dipandang perlu adanya Petunjuk Mekanisme Perencanaan dan Pelaksanaan Penggunaan Dana Tugas Pembantuan Program Upaya Ke sehatan Dasar Tahun Anggaran 2015.
Mengingat Undang Undang Nomor 33 tahLln 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republi k Indonesia Tahun 2004 Nomor 126 , Tambaha n Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 443 8): 2 UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 te ntang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
•
•
I(EMENTERIAN KESEHATAN RI
DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN
l alan H.R. Rasuna Said Bl ak X5 K a\ lin g 4 <) K Ola k Pos )097, I I <)( , lJ kal"la I 29.5 U Tcl cpon • (02 1) 5201 590 ( Hunti ng I Fax imil e • (0 21 ) 52 6 1 x 14 . :,2 () 3x _
S ural liセ ォ G イッ ョゥ ォ@ • ,,;mIll ed:'.! dc pkc,.go. id . Gc セ@ !llll ed (/ depke.,.gu .id . Ill . ili ng Ii" 「 ャャ セ@
"0
,'nl",og l " UI'<.C('11l4 Peraturan Pemerintah Pengganti UndangUndang Nomor 2 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang No . 2 3 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indones1ia Tahun 2014 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonsia Nomor 5589) ;
5 Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republlk Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575 ): 6 Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang
Dekonsentrasl dan Tugas Pembantuan (Lemb aran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20 . Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816)
7 Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Reneana Pembangunan Jangka Menengah Nasion a l Tahun 20102014 .
8 Keputusan Menteri Kesehatan RJ Nom o r 374/Menkes/SKNI2009 tentang Sistem Kesehat a n Nasional ;
9 Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1144/Menkes/PerNII /2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Ke sehatan :
10 Peraturan Menteri Ke sehatan RI Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskes ma s .
MEMUTUSKAN
Menetapkan KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN TENTANG PETUNJUK MEKANISME PERENCANAAN DAN PELAK S ANAAN PENGGUNAAN DANA TUGAS PEMBANTUAN PROGRAM UPAYA KESEHATAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2015
KESATU Petunjuk Mekanisme Pereneanaan dan Pelaksana a n Penggunaan Dana Tuga s Pembantuan Program Upaya Kesehatan Dasar Tahun Anggaran 2015 sebagaimana terlampir dalam lampiran keputusan ini .
KEDUA Petunjuk Mekanisme Pereneanaan dan Pelaksanaan Penggunaan Dan a Tugas Pembantuan Program Upaya Kesehatan Dasar Tahun Anggaran 2015 sebagalmana dimaksud dalam Diktum Kesatu agar digunakan sebagai aeuan bagi pemangku kepenting a n dalam penggunaan dana Tugas Pembantuan bidang kesehatan .
セ@
..,..
セ Petunjuk Mekanisme Perencanaan.IJ
I ..•
Dan Pelaksanaan Penggunaan Dana Tugas Pembantuan•
I(EMENTERIAN I(ESEHATAN RI
DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN
lalan H .R. Raslina Said B lok X:i Ka\·ling.:l 9 KOlak Pos セPYWL@ II % Niセォ。ョ。@ I 29:;() Tclepon : (021) 5201:;90 (HlInling) Fax irnil c: (0 2 1) URッャセQTN@ 5_0JX 72
S ural Elcktronlk : yan med(a dcpk e$.go. ld. sCY3mn ed«(l de rk c',.go. id. mailin g li sl bukJ '" \."hllug rou r ,. ((JCn
KETIGA Keputusan ini berlaku pada tanggal ditetapkannya dengan ketentuan apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya
Ditetapkan di Jakarta Pad a tanggal 3J Cl<toter
dirセeral G@
2014
AKMAL TAHER
NIP 195507271980101001
Tembusan :
BABI
PENDAHULUAN
A. LATARBELAKANG
Arah Kebijakan Pembangunan kesehatan yang diamanatkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015 2019 yaitu : (1) Pemenuhan Akses pelayanan kesehatan ibu, anak, remaja, dan usila yang berkualitas; (2) Perbaikan Gizi masyarakat; (3) Meningkatkan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan; (4) Meningkatkan akses pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas; (5) Meningkatkan akses pelayanan kesehatan rujukan yang berkualitas; (6) Peningkatan ketersediaan dan keterjangkauan obat; (7) Meningkatkan pengawasan obat dan makanan; (8) Meningkatkan ketersediaan, penyebaran dan mutu SDM kesehatan; (9) Meningkatkan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat; (10) Menguatkan managemen, penelitian pengembangan dan sistim informasi; (11) Memantapkan pelaksanaan SJSN bidang kesehatan; (12) Mengembangkan dan meningkatkan efektifitas pembiayaan kesehatan.
Upaya untukmeningkatkan derajat kesehatan diselenggarakan melalui keterpaduan upaya kesehatanuntukseluruhmasyarakat,yangmencakupupayapromotif,preventif,kuratif,dan rehabilitatif yang bersifat menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan. Pel aksanaannya dituangkan ke dalam berbagai program/kegiatan baik yang bersifat prioritas nasional, prioritas bidang (Pembangunan Sosial Budaya dan Kehidupan Beragama), dan prioritas Kementerian Kesehatan.
Salah satu upaya untuk mewujudkan derajat kesehatan yang setinggitingginya yaitu penyediaan Jaminan Kesehatan Nasional yang pelaksanaannya telah dimulai pada tahun
2014, dengan tujuan menjamin agar masyarakat memperoleh manfaat pemeliharaan
kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan. Agar Jaminan Kesehatan Nasional dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Propinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota dan Peraturan Pemerintah N omor 7 Iahun
2008 tentang Dekonsentrasi dan Iugas Pembantuan. Melalui Dana Iugas Pembantuan
(IP), Pemerintah Pusat memberikan anggaran pada daerah untuk melaksanakan sebagian urusan pemerintahan.
IP Program Upaya Kesehatan Dasar tahun 2015 ditujukan sebagai upaya peningkatan akses
pelayanan kesehatan masyarakat dan mendukung dalam pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional. Ruang lingkup IP Program Upaya Kesehatan Dasar tahun 2015 difokuskan pada
peningkatan dan rehabilitasi Puskesmas serta pemenuhan alat kesehatan dan sarana penunjangnya di Puskesmas.
Agar pelaksanaan kegiatan yang didukung dana Iugas Pembantuan dapat terlaksana dengan baik serta dapat mendukung pencapaian sasaran pembangunan nasional maka dalam pelaksanaan perlu disusun Pedoman Perencanaan dan Pelaksanaan Penggunaan Dana Iugas Pembantuan Program Upaya Kesehatan Dasar.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud disusunnya petunjuk pelaksanaan program pembinaan upaya kesehatan dasar yang bersumber dari dana Iugas Pembantuan (IP) Iahun 2015 adalah sebagai pedoman
dalam perencanaan dana IP untuk mendorong pelaksanaan program pembinaan upaya kesehatan dasar tahun 2015.
TUJUAN UMUM:
Peningkatan kualitas proses pelaksanaan kegiatan di lapangan.
TUJUAN KHUSUS:
1. Dilaksanakannya perencanaan yang berkualitas sesuai jadwal yang ditentukan dan
mengacu pada peraturan yang berlaku.
2. Ierselenggaranya kegiatan program pembinaan upaya kesehatan dasar untuk
peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan dasar. 3. Dukungan yang diberikan focus kepada daerah prioritas nasional.
c.
SASARAN1. Bappeda Kabupaten/Kota. 2. Dinas Kesehatan Provinsi.
3. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. 4. Kementerian Keuangan.
5. Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan RI.
6. Unitunit terkait yang mengelola program upaya kesehatan dasar.
Petunjuk Mekanisme Perencanaan
D. RUANG LINGKUP
Petunjuk pelaksanaan program pembinaan upaya kesehatan dasar ini meliputi:
1. Mekanismes us ulan perencanaan
BAB II
MEKANISME PERENCANAAN
Dana Tugas Pembantuan Program Upaya Kesehatan Dasar Tahun Anggaran 2015 merupakan program upaya kesehatan dasar bersumber dana APBN tahun anggaran 2015 yang diberikan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia.
Dinas Kesehatan ProvinsilKabupaten/Kota perlu memahami program/kegiatan yang diusulkan, mengingat hal tersebut terkait indikator pembangunan kesehatan secara nasional yang harus dicapai, sebagaimana tercantum dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun
2015-2019. Pendanaan dalam rangka Tugas Pembantuan Tahun Anggaran 2015 diperuntukkan untuk
mencapai sasaran dan target indikator kinerja dari programlkegiatan dimaksud.
Perencanaan program pembinaan upaya kesehatan dasar dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
A. PERENCANAAN PUSAT
Perencanaan program dan kegiatan tugas pembantuan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem perencanaan pembangunan nasional. Perencanaan program dan kegiatan tugas pembantuan harus memperhatikan aspek kewenangan, efisiensi, efektifitas, kemampuan keuangan negara, dan sinkronisasi antara rencana kegiatan tugas pembantuan dengan rencana kegiatan pembangunan daerah. Penyusunan perencanaan program dan kegiatan tug as pembantuan dilakukan sesuai dengan peraturan perundangundangan.
Adapun langkahlangkah yang dilaksanakan Kementerian Kesehatan dalammerencanakan kegiatan Tugas Pembantuan Program Upaya Kesehatan Dasar Tahun Anggaran 2015 adalah:
1. Menganalisa data untuk menyusun menu dan menentukan daerah prioritas yang
akan dialokasikan, dengan memperhatikan:
a. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010, Riset Fasilitas Kesehatan tahun
2011, data Pusat Data & Informasi (Pusdatin) Kemkes atau data program terkait. b. Program dan kegiatan prioritas, seperti:
1) Prioritas nasional (MDGs).
2) Prioritas Kementerian Kesehatan.
3) Prioritas Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar (kegiatan Peningkatan Akses Pelayanan Kesehatan Dasar, Revitalisasi Puskesmas, dll).
c. Prioritas kegiatan yang mendukung pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional.
1. Menetapkan menu kegiatan Tugas Pembantuan Program Upaya Kesehatan
DasarTahun Anggaran 2015 dan perkiraan lokasi yang memerlukan dukungan.
2 . Menganalisa usulan daerah yang masuk melalui e-planning, berdasarkan
menu kegiatan, dana yang tersedia dan data di lapangan.
3. Melaksanakan pembahasan dengan Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan, daerah dan Ditjen Anggaran Kementerian Keuangan.
Adapun menu kegiatan TP Tahun 2015 sebagai berikut:
1. Pembangunan Baru,:
a. Puskesmas, terutama di wilayah terpencillsangat terpencil
b. Rumah Dinas Dokter, terutama di wilayah terpencil/sangat terpencil
c. Rumah Dinas Tenaga Kesehatan, terutama di wilayah terpencillsangat terpencil 2. Peningkatan Puskesmas:
a. Puskesmas Pembantu menjadi Puskesmas, terutama di wilayah terpencillsangat terpencil.
b. Puskesmas menjadi Puskesmas rawat inap di wilayah terpencillsangat terpencil.
c. Puskesmas menjadi Puskesmas mampu PONED, pada kabupaten/kota MDG's dengan jarak ke RS lebih dari 2 jam.
3. Rehabilitasi Puskesmas dan Puskesmas rawat inap yang mengalami kerusakan berat. 4. Pengadaan prasarana penunjang Puskesmas:
a. Pusling Roda 4 Double Gardan b. Pusling Perairan
c. Ambulans Transportasi
5. Pengadaan alat kesehatan Puskesmas: a . Pemeriksaan umum set
b. Tindakan medis/gawat darurat set
c. Pemeriksaan Kesehatan Ibu, Anak, KB dan Imunisasi set d. Kesehatan gigi set
e. Promosi kesehatan/penyuluh kit
f. Laboratorium set g. Rawat inap set h. UKS kit
i. USILA Set
6. Pengadaan sarana penunjang Puskesmas:
a. Solar Cell
b. Generator
c. Radio komunikasi
Petunjuk Mekanisme Perencanaan
B. MEKANISME PERENCANAAN USULAN DAERAH
1. Setiap Satuan Kerja (satker) yang akan mengajukan usulan perencanaan, harus
mengajukan usulan melalui e-planning secara off line ke Dinas Kesehatan Provinsi disertai:
a. Surat usulan yang sudah ditandatangani oleh kepala Satker dan diketahui oleh Kepala Daerah setempat.
b. Kerangka acuan kegiatanfTOR
c. Rencana Anggaran Biaya (print out dan file back up) d. Data dukung (spesifikasi alat, master plan gedung, dll).
2. Usulan dan data yang telah diverifikasi dan direkomendasi oleh Dinas Kesehatan Provinsi, rekapitulasi us ulan tersebut akan di-upload oleh Dinas Kesehatan Provinsi secara online ke Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan melalui e-planning
paling lambat sebelum diterima secara online setiap tanggal31 Maret tahun anggaran berjalan pukul 24.00 WIB disertai surat rekomendasi dari Dinas Kesehatan Provinsi yang telah diketahui oleh Gubernur/Bupati/Walikota.
3. Kabupaten/kota menyampaikan RAB dan TOR sebagai bahan kelengkapan pembahasan pada Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan (Ditjen BUK) c.q Bagian Program & Informasi Ditjen BUK dan Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar.
C. PROSES VERIFlKASI DOKUMEN/PROPOSAL PERENCANAAN
Proses verifikasi dokumen/proposal perencanaan dari satker dilakukan sebagai berikut:
1. Usulan perencanaan satker yang telah diupload oleh Dinas Kesehatan Provinsi
direviu/diteliti oleh Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar dan setdijen BUK dalam rangka menentukan urutan prioritas kegiatan.
2. Proses pemetaan dan pengalokasian dana tugas pembantuan H + 1 (tahun anggaran berikutnya) didasarkan pada hasil verifikasi direktorat teknis terhadap usulan perencanaan satker. Adapun Kriteria dalam penentuan satker pengelola alokasi dana Tugas Pembantuan Pembinaan Upaya Kesehatan Dasar adalah sebagai berikut:
a. Dinkes Kab/Kota yang telah mengajukan usulan melalui e-planning Ditjen BUK untuk tahun anggaran 2015 yang diusulkan pada tahun 2014.
b. Besaran alokasi anggaran per Dinkes Kab/Kota tidak melebihi usulan yang masuk melalui e-planning Ditjen BUK untuk tahun anggaran 2015.
c. Dukungan pada daerah prioritas nasional (DTPK MDGs, MP3KI, Cluster IV, DBK dan daerah paska bencana)
d. Memperhatikan usulan per kategori sesuai dengan kebutuhan daerah
e. Memperhatikan pengalaman dan kemampuan daerah untuk melaksanakan kegiatan berdasarkan dana TP
•
BAB III
PELAKSANAAN
Pelaksanaan kegiatan dana Tugas Pembantuan program upaya kesehatan dasar 2015 harus mengacu pada Petunjuk Mekanisme Perencanaan dan Pelaksanaan Penggunaan Dana Tugas Pembantuan Program Upaya Kesehatan Dasar Tahun Anggaran 2015 yang ditetapkan dengan Keputusan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan. Penggunaan dana TP 2015 yang tidak sesuai dengan Petunjuk Perencanaan dan Pelaksanaan ini menjadi tanggungjawab Kepala Daerah dan SKPD yang bersangkutan.
A. TUJUAN KEGIATAN
1. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan 2 . Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
B. PENANGGUNGJAWAB KEGIATAN
Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota, sesuai aturan yang berlaku.
c.
RUANG LINGKUP KEGIATAN1. Pembangunan Baru Puskesmas, Rumah Dinas Dokter dan Tenaga Kesehatan
Pembangunan Puskesmas ditujukan untuk peningkatan jangkauan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat. Pembangunan baru Puskesmas tersebut termasuk pembangunan pagar, mebeulair serta rumah dinas bagi dokter dan tenaga kesehatan.
Persyaratan yang harus dipenuhi: a. Persyaratan Umum
1) Rencana kebutuhan tahunan barang milik negara (BMN)
2) Adanya telaahan yang memuat penjelasan & analisa kebutuhan akan adanya Puskesmas, antara lain pada:
a. Kecamatan pemekaran yang tidak mempunyai Puskesmas.
b. Kepadatan penduduk tinggi,jumlah penduduk lebih dari 30.000 penduduk per kecamatan.
c. Wilayah kerja sangat luas
3) Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota membuat surat pernyataan kesanggupan memenuhi antara lain:
a. Ketersediaan tenaga kesehatan
b. Ketersediaan air bersih mengalir dan sumber listrik
4) Tersedia lahan tidak bermasalah dan siap bangun yang disediakan oleh Pemerintah Daerah
5) Surat/Rekomendasi Kementerian Pekerjaan Umum (Kernen PU) yang memuat siteplan dan Rencana Anggaran Biaya (RAB)
6) Lokasi Puskesmas:
a. Mudah dijangkau masyarakat sekitar.
b. Kontur tapak bangunan Puskesmas harus rata
c. Bangunan tidak berada di lokasi berbahaya
d. Rumah Dinas harus berada dalam lingkungan Puskesmas e. Pertimbangan lainnya yang ditetapkan oleh daerah 7) Belum pernah diusulkan dari sumber dana lainnya
b. Persyaratan Teknis
1) Luas lahan dan bangunan
Luas lahan, jumlah dan luas ruangan tergantung jenis pelayanan kesehatanl kegiatan yang dilaksanakan guna memberikan pelayanan yang optimal dan memperhatikan halhal yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan gender dan usia lanjut.
2) Denah tataruang
Denah tata ruang Puskesmas mengacu pada:
Peraturan Menteri Kesehatan No. 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas, Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan tahun 2014.
Kepmenkes No. 1428 tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Puskesmas.
c. Penanggungjawab
Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota
2. Peningkatan Puskesmas
a. Peningkatan Puskesmas Pembantu menjadi Puskesmas
Pembangunan Puskesmas Pembantu dapat dilaksanakan dengan Peningkatan Puskesmas Pembantu menjadi Puskesmas ditujukan untuk peningkatan jangkauan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat. Peningkatan Puskesmas tersebut termasuk pembangunan pagar, mebeulair serta rumah dinas bagi dokter dan tenaga kesehatan.
Persyaratan yang harus dipenuhi:
1) Persyaratan Umum
a) Data Sistem Informasi Manajemen dan Akutansi Barang Milik Negara (SIMAKBMN)
Petunjuk Mekanisme Perencanaan
b) Adanya telaahan yang memuat penjelasan & analisa kebutuhan akan adanya Puskesmas, antara lain pada:
i. Kecamatan pemekaran yang tidak mempunyai Puskesmas.
ii. Kepadatan penduduk tinggi, jumlah penduduk lebih dari 30.000 penduduk per kecamatan.
iii. Wilayah kerja sangat luas
c) Dinas Kesehatan Kabupaten/Kotamembuatsuratpernyataankesanggupan memenuhi antara lain:
i. Ketersediaan tenaga kesehatan
ii. Ketersediaan air bersih mengalir dan sumber listrik iii. Biaya operasional Puskesmas.
d) Tersedia lahan tidak bermasalah dan siap bangun yang disediakan oleh Pemerintah Daerah .
e) SuratiRekomendasi Kemen PU yang memuat Rencana Anggaran Biaya (RAB)
f) Lokasi Puskesmas:
i. Mudah dijangkau masyarakat sekitar.
ii. Kontur tapak bangunan Puskesmas harus rata iii. Bangunan tidak berada di lokasi berbahaya
iv. Pertimbangan lainnya yang ditetapkan oleh daerah g) Belum pernah diusulkan dari sumber dana lainnya
2) Persyaratan Teknis
a) Luas lahan dan bangunan
Luas lahan, jumlah dan luas ruangan tergantung jenis pelayanan kesehatan/kegiatan yang dilaksanakan guna memberikan pelayanan yang optimal dan memperhatikan halhal yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan gender dan usia lanjut.
b) Denah tataruang
Denah tata ruang Puskesmas mengacu pada:
i. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas, Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan tahun 2014.
ii. Kepmenkes No. 1428 tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Puskesmas.
3) Penanggungjawab
Dinas Kesehatan ProvinsilKabupaten/Kota
b . Peningkatan Puskesmas Menjadi Puskesmas Rawat Inap
Puskesmas Perawatan dilaksanakan dalam rangka meningkatkan jangkauan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu dan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada pelayanan rawat inap. Pembangunan Puskesmas Perawatan tersebut termasuk mebeulair dan rumah dinas petugas kesehatan Puskesmas.
Persyaratan yang harus dipenuhi:
1) Persyaratan Umum:
a) Data Data Sistem Informasi Manajemen dan Akutansi Barang Milik Negara (SIMAKBMN)
b) Adanya telaahan yang memuat penjelasan dan analisa kebutuhan akan adanya Puskesmasrawat inap, antara lain:
i. Puskesmas di wilayah terpeneil, sangat terpeneil, tertinggal, kepulauan khususnya di pulaupulau kecil terluar, perbatasan dengan negara lain, dengan target pembangunan sesuai sasaran Prioritas Puskesmas di DIPK, yang tereantum dalam Kepmenkes No. 758 tahun 2011
(terlampir).
ii. Kabupaten pemekaran yang belum tersedia Rumah Sakit.
e) Dinas Kesehatan Kabupaten/Kotamembuatsuratpernyataankesang gupan memenuhi antara lain:
i. Ketersediaan tenaga kesehatan
ii. Ketersediaan air bersih mengalir dan sumber listrik
iii. Biaya operasional Peningkatan Puskesmas non rawat inap menjadi Puskesmas rawat inap.
d) Iersedia lahan tidak bermasalah dan siap bang un yang disediakan oleh Pemerintah Daerah.
e) Surat/Rekomendasi Kemen PU yang memuat Reneana Anggaran Biaya (RAB)
f) Lokasi Puskesmas:
i. Di lokasi strategis yang mudah terjangkau
ii. Waktu tempuh lebih dari 2 jam dari sarana rujukan terdekat
iii. Kontur tapak bangunan Puskesmas harus rata iv. Bangunan tidak berada di lokasi berbahaya g) Belum pernah diusulkan dari sumber dana lainnya
h) SK yang ditandatangani oleh BupatiIWalikota tentang nama Puskesmas yang akan ditingkatkan statusnya.
2) Persyaratan Ieknis
a) Luas lahan dan bangunan
Luas lahan dan bangunan tergantung jenis pelayananikegiatan yang dilaksanakan, mengaeu kepada Permenkes No. 75 Iahun 2014 tentang
Puskesmas beserta lampirannya.
. " セi@ Petunjuk Mekanisme Perencanaan
Dan Pelaksanaan Penggunaan Dana Tugas Pembantuan
.... " Program Upaya Kesehatan Dasar
b) Denah tata ruang Puskesmas mengaeu pada:
i. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas, Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan tahun 2014.
ii. Kepmenkes No. 1428 tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Puskesmas.
3) Penanggungjawab
Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota
c. Peningkatan Puskesmas Non Rawat Inap menjadi Puskesmas Rawat Inap mampu
PONED
Peningkatan Puskesmas non rawat inap menjadi Puskesmas rawat inap mampu PONED, dilaksanakan dalam rangka pengembangan pelayanan dan rujukan kesehatan. Setiap peningkatan puskesmas menjadi Puskesmas mampu PONED dilengkapi dengan penyediaan alat dan rumah dinas bagi dokter dan tenaga kesehatan.
Persyaratan yang harus dipenuhi :
1) Persyaratan Umum:
a) Data Sistem Informasi manajemen dan Akutansi barang Milik Negara (SIMAKBMN)
b) Adanya telaahan yang memuat penjelasan dan analisa kebutuhan akan adanya Puskesmas rawat inap, antara lain:
i. Puskesmas di wilayah terpeneil, sangat terpeneiI, tertinggal, kepulauan khususnya di pulaupulau keeil terluar, perbatasan dengan negara lain, dengan target pembangunan sesuai sasaran Prioritas Puskesmas di DTPK, yang tereantum dalam Kepmenkes No. 758 tahun 2011 (terlampir).
ii. Kabupaten pemekaran yang belum tersedia Rumah Sakit.
iii. Peningkatan kebutuhan akan pelayanan rujukan tetapi daerah belum mampu membangun Rumah sakit.
e) Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota membuatsuratpernyataankesanggupan memenuhi antara lain:
i. Ketersediaan tenaga kesehatan yang telah mengikuti Penanganan Kegawatdaruratan Obstetri dan Neonatal Emergency di tingkat pelayanan dasar (PONED).
ii. Ketersediaan air bersih mengalir dan sumber listrik
d) Tersedia lahan tidak bermasalah dan siap bang un yang disediakan oleh Pemerintah Daerah.
e) Surat/Rekomendasi Kernen PU yang memuat Rencana Anggaran Biaya (RAB)
f) Lokasi Puskesmas:
1. Di lokasi strategis yang mudah terjangkau
ii. Waktu tempuh lebih dari 2 jam dari sarana rujukan terdekat
iii. Kontur tapak bangunan Puskesmas harus rata iv. Bangunan tidak berada di lokasi berbahaya
v . Daerah denganjumlah kematian ibu danjum lah kematian bayi tinggi
2) Persyaratan Teknis:
a) Luas lahan dan bangunan
Luas lahan dan bangunan tergantung jenis pelayananlkegiatan yang dilaksanakan, mengacu kepada Permenkes RI No. 75 Tahun 2014 tentang
Puskesmas beserta lampirannya. b) Denah tataruang
Denah tata ruang Puskesmas mengacu pada:
i. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas,
Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan tahun 2014.
ii. Kepmenkes No. 1428 tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Kesehatan Lingkungan Puskesmas. 3) Penanggungjawab
Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota
3. Rehabilitasi Puskesmas non rawat inap dan Puskesmas rawat inap
Guna menunjang serta meningkatkan mutu pelayanan secara optimal, perlu adanya rehabilitasi fisik pada bangunan Puskesmas yang mengalami kerusakan. Pelaksanaan rehabilitasi fisik Puskesmas harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Persyaratan Umum
1) Data Sistern Informasi Manajemen dan Akutansi barang Milik N
egara (SIMAK-BMN)
2) Puskesmas a tau Puskesmas Perawatan dengan kondisi rusak berat atau sedang.
3) Belum pernah diusulkan dari sumber dana lainnya
4) Tersedia SK yang ditandatangani oleh BupatilWalikota tentang nama Puskesmas yang akan direhabilitasi.
5) Surat/rekomendasi Kernen PU yang memuat Rencana Anggaran belanja (RAB) b. Persyaratan Teknis
1) Denah tataruang
Petunjuk Mekanisme Perencanaan
a) Setiap perbaikan/rehabilitasi Puskesmas perlu memperhatikan ruang penyimpanan obat, ruang laboratorium dan tersedianya ruang laktasil pojok ASI (standar ruang laktasi terlampir) .
b) Denah tata ruang Puskesmas mengacu pada Permenkes RI No. 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas, Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Tahun 2014·
2) Puskesmas dalam kondisi rusak berat/sedang dengan bukti pernyataan Dinas Pekerjaan Umum (PU) setempat tentang kondisi bangunan rusak berat/sedang sehingga perlu di perbaiki/rehabilitasi.
3) Rehabilitasi dapat menggunakan bahan bangunan yang dihasilkan oleh wilayah setempat, mengacu pada persyaratan bangunan yang terdapat di Kepmenkes No. 1428 tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Puskesmas.
c. Penanggungjawab
Dinas Kesehatan ProvinsilKabupaten/Kota
4. Pengadaan Prasarana Penunjang Puskesmas
Dalam rangka peningkatan pemerataan jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat di wilayah kerja Puskesmas serta menunjang pelaksanaan rujukan medis dan kesehatan, perlu dilaksanakan upaya penyediaan prasarana penunjang pelayanan kesehatan salah satunya yaitu Puskesmas Keliling (Pusling) baik roda 4 (empat) maupun perairan.
a . Puskesmas Keliling Roda Empat Doubel Gardan (DG) 1) Persyaratan Umum
a) Kebutuhan akan adanya Pusling R4 Double Gardan diharapkan mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut:
i. Puskesmas yang wilayah kerjanya luas dengan kondisi medan jalan yang sulit.
ii. Sebagai sarana transportasi petugas dan pasien berikut peralatan kesehatan penunjangnya untuk melaksanakan program Puskesmas dan memberikan pelayanan kesehatan dasar serta melakukan penyelidikan KLB
iii. Sarana transportasi rujukan pasien
iv. Mendukung pelaksanaan penyuluhan kesehatan
b) Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota membuat surat pernyataan kesanggupan untuk memenuhi antara lain:
ii. Tidakmengalihfungsikan Pusling R 4 menjadi kendaraan penumpangl pribadi.
iii. Tersedia tenaga yang mampu menyelenggarakan kegiatan Pusling R4.
c) Tersedia SK yang ditandatangani oleh BupatiIWalikota tentang nama Puskesmas yang akan menerima Pusling Roda4 Double Gardan.
d) Dasar penetapan harga satuan diperoleh dari e-catalogue.
e) Penetapan kendaraan Pusling Roda4 Double Gardan yang diusulkan dan harga satuan yang akan dicantumkan dalam dokumen perencanaan dan penganggaran harus dilengkapi dengan justifikasi yang ditandatangani oleh Kepala Satker.
f) Biaya pemeliharaan barang milik negara memperhatikan data
SIMAK-BMN.
2) Persyaratan Teknis
a) Jenis kendaraan yang sesuai kebutuhan kabupaten dan dapat menjangkau masyarakat di lokasi tertentu khususnya di daerah terpencil dan sangat terpencil yang dilengkapi dengan peralatan kesehatan, peralatan komunikasi serta media penyuluhan.
b) Kendaraan Pusling R4 harus memenuhi fungsi transportasi petugas, rujukan pasien, pelayanan kesehatan dasar, program Puskesmas, penyuluhan kesehatan dan aksesibilitas/kemudahan pasien dalam menjangkau pelayanan kesehatan.
c) Memperhatikan spesifikasi teknis yang disusun oleh Tim Teknis yang terdiri dari pemegang program di Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar, Direktorat Bina Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, dan Organisasi Profesi.
d) Permenkes RI No. 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas, Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Tahun 2014.
3) Penanggungjawab
Dinas Kesehatan Provinsi/KabupateniKota.
b. Puskesmas Keliling Perairan 1) Persyaratan Umum
a) Kebutuhan akan adan ya Pusling Perairan dihara pkan mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut:
i. Puskesmas yang wilayah kerjanya sebagian besar hanya bisa dijangkau dengan transportasi air.
; < Mセ@ Petunjuk Mekanisme Perencanaan
r
-• 'oJJ Dan Pelaksanaan Penggunaan Dana Tugas Pembantuan
__ __ L _"I
ii. Sebagai sarana transportasi petugas dan pasien berikut peralatan kesehatan penunjangnya untuk melaksanakan program Puskesmas dan memberikan pelayanan kesehatan dasar.
iii. Sarana transportasi rujukan pasien
b) DinasKesehatanKabupaten/Kotamembuatsuratpernyataankesanggupan memenuhi antara lain:
c) Biaya operasional Pusling Perairan (biaya bahan bakar, biaya pemeliharaan) dan lainlain.
d) Tidak mengalihfungsikan Pusling Perairan menjadi kendaraan penurnpang/pribadi.
e) Tersedia tenaga yang mampu mengoperasikan Pusling Perairan.
f) Tersedia SK yang ditandatangani oleh BupatiIWalikota tentang nama
Puskesmas yang akan menerima Pusling Perairan.
g) Dasar penetapan harga satuan diperoleh dari e-catalogue.
h) Penetapan kendaraan Pusling Roda4 Double Gardan yang diusulkan dan harga satuan yang akan dicantumkan dalam dokumen perencanaan dan penganggaran harus dilengkapi dengan justifikasi yang ditandatangani oleh Kepala Satker.
i) Biaya pemeliharaan barang milik negara memperhatikan data SIMAK-BMN .
2) Persyaratan Teknis
a) Jenis kendaraan dilengkapi dengan peralatan kesehatan, perlengkapan keselamatan dan peralatan komunikasi.
b) Kendaraan Pusling Perairan harus memenuhi fungsi transportasi petugas, rujukan pasien, pelayanan kesehatan dasar, program Puskesmas, dan aksesibilitaslkemudahan pasien.
c) Memperhatikan spesifikasi teknis yang disusun oleh Tim Teknis yang tediri dari pemegang program di Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar, Direktorat Bina Penunjang Medik & Sarana Kesehatan, dan Organisasi Profesi.
d) Permenkes NO.75 Tahun 2014 tentang Puskesmas, Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Tahun 2014.
3) Penanggungjawab
Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota.
c. Ambulance Transportasi 1) Persyaratan Umum
i. Puskesmas yang membutuhkan prasarana penunjang Ambulance Transportasi.
ii. Sebagai transportasi rujukan pasien dari lokasi kejadian ke sarana pelayanan kesehatan dengan pengawasan medik khusus.
iii. Ambulance dilengkapi dengan peralatan kesehatan penunjangnya. iv. Berpedoman pada persyaratan umum ambulans yang terdapat di
Kepmenkes No. 882 tahun 2009 tentang Pedoman Penanganan
Evakuasi Medik.
b) Dinas Kesehatan Kabupaten/Kotamembuatsuratpernyataankesanggupan memenuhi antara lain:
1. Kesanggupan untuk biaya operasional Ambulance (biaya bahan
bakar, biaya pemeliharaan) dan lainlain.
ii. Tidakmengalihfungsikan Ambulance menjadi kendaraan penumpang . iii. Tersedia tenaga yang mampu mengoperasikan Ambulance.
c) Tersedia SK yang ditandatangani oleh BupatilWalikota tentang nama Puskesmas yang akan menerima Ambulance Transportasi.
d) Dasar penetapan harga satuan diperoleh dari e-catalogue.
e) Penetapan kendaraan Pusling Roda4 Double Gardan yang diusulkan dan harga satuan yang akan dicantumkan dalam dokumen perencanaan dan penganggaran harus dilengkapi dengan justifikasi yang ditandatangani oleh Kepala Satker.
f) Biaya pemeliharaan barang milik negara memperhatikan data SIMAK-BMN .
2) Persyaratan Teknis
a) Jenis kendaraan yang berfungsi sebagai sarana transportasi rujukan bagi masyarakat yang dilengkapi dengan peralatan kesehatan dan peralatan komunikasi.
b) Memperhatikan spesifikasi teknis yang disusun oleh Tim Teknis yang tediri dari pemegang program di Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar, Direktorat Bina Penunjang Medik & Sarana Kesehatan,dan Organisasi Profesi.
c) Peralatan kesehatan penunjang mengacu pada buku Pedoman Peralatan Kesehatan Puskesmas, Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Tahun,
201 3.
3) Penanggung jawab
Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota. 5. Pengadaan Paket Lengkap Alat Kesehatan Puskesmas
Paket lengkap alat kesehatan Puskesmas terdiri dari (1) Pemeriksaan Umum set,
(2) Tindakan medis/gawat darurat set, (3) Pemeriksaan Kesehatan Ibu, Anak, KB
Petunjuk Mekanisme Perencanaan
•
dan Imunisasi set, (4) Kesehatan Gigi set, (5) Promosi Kesehatan/Penyuluh kit, (6) Laboratorium set, (7) Rawat inap set, (8) UKS kit, (9) Usila set. Adapun persyaratan yang harus dipenuhi adalah:
a. Persyaratan Umum
Kebutuhan akan adanya paket lengkap alat kesehatan Puskesmas diharapkan mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut:
1) Puskesmas yang alat kesehatan tidak lengkap.
2) Sarana penunjang agar alat kesehatan dapat berfungsi optimal telah tersedia (listrik, air, genset, bangunan penunjang, dll) .
3) Pengadaan alat kesehatan harus mempertimbangkan kemudahan dalam mekanisme Hibah BMN (bukan alat kesehatan yang keeil dan mudah hilang) . 4) Tersedia SK BupatiIWalikota tentang nama Puskesmas yang akan menerima
alat kesehatan.
5) Tersedia tenaga yang mampu mengoperasikan alat kesehatan
6) Harga satuan alat kesehatan yang diusulkan harus menyertakan refensi harga sebagai dasar penetapan harga satuan. Referensi harga dapat diperoleh dari eeatalogue, hasil survey harga pasar, penawaran langsung perusahaan (sole agents), data elektroniklinternet/website, atau kontrak tahun sebelumnya. 7) Penetapan alat kesehatan yang diusulkan dan harga satuan yang akan
dieantumkan dalam dokumen pereneanaan dan penganggaran harus dilengkapi dengan justifikasi yang ditandatangani oleh Kepala Satker.
8) Biaya pemeliharaan barang milik negara memperhatikan data SIMAK BMN. 9) Pengusulan alat kesehatan Puskesmas minimal 70% dari paket lengkap alat
kesehatan Puskesmas.
b. Persyaratan Teknis
1) Memperhatikan spesifikasi teknis yang disusun oleh Tim Teknis yang tediri dari pemegang program di Direktorat Bina Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, dan Organisasi Profesi.
2) Permenkes RI No. 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas, Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Tahun 2014 .
3) Rincian paket alat kesehatan lengkap seperti tereantum di lampi ran.
c. Penanggungjawab
Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota.
6. Pengadaan sarana Penunjang Puskesmas
a.
b.
c.
Persyaratan Umum
Kebutuhan akan adanya sarana penunjang Puskesmas diharapkan mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut:
1) Puskesmas di wilayah terpeneil, sang at terpeneil, tertinggal, kepulauan
khususnya di pulaupulau keeil terluar, perbatasan dengan negara lain, dengan target pembangunan sesuai sasaran Prioritas Puskesmas di DTPK, yang tereantum dalam Kepmenkes No. 758 tahun 2011 (terlampir).
2) Puskesmas yang akan berfungsi sebagai gatekeeper
3) Pengadaan alat kesehatan harus mempertimbangkan kemudahan dalam mekanisme Hibah BMN (bukan alat kesehatan yang keeil dan mudah hilang) .
4) Sarana penunjang agar alat kesehatan dapat berfungsi optimal telah tersedia (listrik, air, genset, bangunan penunjang, dIll.
5) Tersedia SK BupatilWalikota tentang nama Puskesmas yang akan menerima alat kesehatan.
6) Dinas Kesehatan Kabupaten/Kotamembuatsuratpernyataankesanggupan memenuhi antara lain:
a) Biaya operasional
b) Tidak mengalihfungsikan sarana
e) Tersedia tenaga yang mampu mengoperasikan
7) Harga satuan alat kesehatan yang diusulkan harus menyertakan refensi harga sebagai dasar penetapan harga satuan. Referensi harga dapat diperoleh dari e-catalogue, hasil survey harga pasar, penawaran lang sung perusahaan (sole agents), data elektroniklinternetlwebsite, atau kontrak tahun sebelumnya.
8) Penetapan alat kesehatan yang diusulkan dan harga satuan yang akan dieantumkan dalam dokumen pereneanaan dan penganggaran harus dilengkapi dengan justifikasi yang ditandatangani oleh Kepala Satker. 9) Biaya pemeliharaan barang milik negara memperhatikan data
SIMAK-BMN.
Persyaratan Teknis
1) Memperhatikan spesifikasi teknis yang disusun oleh Tim Teknis yang tediri dari pemegang program di Direktorat Bina Penunjang Medik & Sarana Kesehatan, dan Organisasi Profesi.
Pena nggungjawab
Dinas Keseha tan ProvinsilKabupaten/ Kota.
Petunjuk Mekanisme Perencanaa n
I· WG}{Nセ
'..
'.' Dan Pelaksanaan Pengguna an Dana Tugas PembantuanD. LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN
1. Persiapan
Dalam mempersiapkan pembangunan/pengadaan melalui Tugas Pembantuan perlu dipersiapkan dokumen pengadaan, yaitu:
a. Mengecek kembali apakah ada pendanaan yang duplikasi. b. Mempersiapkan dokumen pengadaan
c. Mengecek lapangan
2. Pelaksanaan
Pengadaan barang/jasa dan bangunan dilaksanakan sesuai ketentuan yang tercantum dalam Peraturan Presiden No. 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan Peraturan Presiden No. 70 tahun 2012 tentang Perubahan Kedua atas PP No. 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
3. Pelaporan
BABIV
PEMANTA U AN, EVALU ASI DAN PELAPORAN
A. PEMANTAUAN DAN EVALUASI
Pemantauan IP Program Upaya Kesehatan DasarIA 2015 merupakan suatu kegiatan untuk memastikan pelaksanaan IP Program Upaya Kesehatan Dasar di ProvinsilKabupatenl Kota tepat waktu dan tepat sasaran sesuai dengan penetapan alokasi IP Program Upaya Kesehatan DasarIA 2015. Selain itu pemantauan juga untuk mengidentifikasi permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan, yang nantinya digunakan untuk perbaikan perencanaan dan pelaksanaan IP Bidang Upaya Kesehatan Dasar Iahun 2016 .
Ruang lingkup pemantauan pada aspek teknis, meliputi: realisasi waktu pelaksanaan, lokasi, dan sasaran pelaksanaan dengan perencanaan. Pemantauan dilakukan dengan 3 (tiga) cara, yaitu: (1). Review atas laporan semester yang disampaikan oleh Gubemurl Bupati/Walikota dan Dinas Kesehatan Provinsi setiap akhir semester sesuai dengan format laporan; (2) . Kunjungan lapangan; (3). Forum koordinasi untuk menindaklanjuti hasil review laporan dan atau kunjungan lapangan.
Evaluasi IP Program Upaya Kesehatan Dasar merupakan evaluasi terhadap pemanfaatan IP untuk memastikan pelaksanaan IP bermanfaat bagi masyarakat di ProvinsilKabupatenl Kota serta sebagai masukan untuk penyempumaan kebijakan dan pengelolaan IP Program Upaya Kesehatan Dasarke depan. Evaluasi dilakukan dengan 3 (tiga) cara, yaitu: (1.) Review atas l aporan akhir yang disampaikan oleh Gubemur/Bupati/Walikota setiap akhir tahun;
(2) . Kunjungan lapangan; (3). Forum koordinasi untuk menindaklanjuti hasil pemantauan
dan atau evaluasi pemanfaatan IP.
B. PELAPORAN
Setiap Satuan Kerja Kuasa Pengguna Anggaran wajib membuat dan menyampaikan laporan sebagai berikut:
1. Laporan setiap kegiatan
2 . Laporan pelaksanaan rencana pembangunan kesehatan
3. Laporan realisasi anggaran
Mekanisme dan tata cara pelaporan mengacu pada Peraturan Pemerintah No . 39 tahun
2006 tentang Iata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan,
BABV
PENUTUP
Petunjuk Perencanaan dan Pelaksanaan Penggunaan Dana Tugas Pembantuan Program Upaya Kesehatan Dasar Tah un 2015 dibuatuntuk dapat dijadikan pedoman dalam pelaksanaannya oleh para Penanggungjawab Program Upaya Kesehatan Dasar dan Pengelola Keuangan di Provinsil Kabupatenl Kota untuk Tahun Anggaran 2015. Mudahmudahan Petunjuk Perencanaan dan Pelaksanaan ini dapat membantu dalam mengatasi keraguraguan serta kesimpangsiuran dalam pelaksanaan dilapangan dengan tetap menjunjung tinggi prinsip akuntabilitas sesuai peraturan yang berlaku.
Akhirnya dedikasi dan tanggung jawab yang tinggi dari setiap penanggungjawab Program dan Petugas Kesehatan untuk menyebarluaskan informasi Program Upaya Kesehatan Dasar diperlukan untuk mendukung tercapainya peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Semoga berhasil.
LAMPIRAN I
PEMERIKSAAN UMUMSET
JUMLAH MINIMUM PERALATAN NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11 . 12. 13. 14. 15. 16. 17 . 18. 19. 20. 21 . 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30 . 31. 32. 33.
JENIS PERALATAN Puskesmas Non
Rawat Inap
Anuskop 3 buah
Baki logam tempat alat steril bertutup 2 buah
Bingkai ujicoba untuk pemeriksaan refraksi 1 buah
Buku Ishihara Tes 1 buah
Corong telinga/Speculum telinga ukuran kecil, besar, 1 set
sedanQ
Emesis basin INierbeken besar 1 buah
Garputala 512 Hz, 1024 Hz, 2084 Hz 1 set
Handle kaca laring 1 buah
Handle kaca nasopharing 1 buah
Kaca laring ukuran 2,4,5,6 1 set
Kaca nasopharing ukuran 2,4,5,6 1 set
Kaca pembesar untuk diagnostik 1 buah
Lampu kepalalHead Lamp + Adaptor ACIDC 1 buah
Lampu senter untuk periksalpen light 1 buah
Lensa ujicoba untuk pemeriksaan refraksi 1 set
Lup binokuler (Iensa pembesar) 35 Dioptri 1 buah
Metline ( pengukur linqkar pingQang 1 1 buah
Opthalmoscope 1 buah
Otoscope 1 buah
Palu reflex 1 buah
Pelilit kapas/Cotton applicator Sesuai kebutuhan
Skin fold calliper 1 buah
Snellen Chart 2 jenis (E Chart + Alphabet Chart) 1 buah
Spekulum vagina (cocar bebek) sedang 3 buah
Spekulum hidung dewasa 1 buah
Sphygmomanometer untuk dewasa 1 bua h
Stetoskop untuk dewasa 1 buah
Sudip lidah logamlspatula lidah logam panjang 12 cm 4 buah
Sudip lidah logamlspatula lidah logam panjang 16,5 cm 4 buah
Tempat tidur periksa dan perlengkapannya 1 buah
Termometer untuk dewasa 1 buah
Timbangan dewasa 1 buah
Tonometer Schiotz 1 buah
•
•
LAMPIRAN II
TINDAKAN MEDIS/GAWATDARURATSET
JUMLAH MINIMUM PERALATAN
No JENIS PERALATAN Puskesmas Non
Rawat Inap Puskesmas
Rawat Inap
1. Baki logam tempat alat steril tertutup 3 buah 3 buah
2. Collar Brace/Neck Collar anak 1 buah 1 buah
3. Collar Brace/Neck Collar dewasa 1 buah 1 buah4. Corong sedanq
telingalSpekulum telinga ukuran kecil, besar, 1 set 1 set
5_ Doppler 1 b uah 1 buah
6_ Dressing Forceps 1 buah 1 buah
7 _ EKG (dengan ketentuan ada dokter terlatih) 1 buah 1 b uah
8 _ Emesis Basin/ Nierbeken besar 2 buah 2 buah
9_ Forceps Aligator 3 buah 3 buah
10. Forceps Bayonet 3 buah 3 buah
11. Guedel Airway (Oropharingeal Airway) 2 buah 2 buah
12. Gunting bedah eonates, lengkung 3 buah 3 buah 13. Gunting bedah eonates, lengkung , ujung tajam/tajam 3 buah 3 buah 14. Gunting bedah eonates, lengkung , ujung tajam/tumpul 3 buah 3 buah 15. Gunting bedah eonates, lengkung, ujung tumpui/tumpul 3 buah 3 buah 16. Gunting bedah eonates, lurus ujung tumpui/tumpul 3 buah 3 buah 17_ Gunting bedah eonates, lurus, ujung tajam /tajam 3 buah 3 buah 18_ Gunting bedah eonates . lurus, ujung tajam/tumpul 3 buah 3 buah 19. Gunting pembalut
1 buah 1 buah 20. Gunting pembuka jahitan lurus 3 buah 3 buah21. Handle kaea laring 1 buah 1 buah
22. Handle kaea nasopharing 1 buah 1 buah
23_ Hooked probes 1 buah 1 buah
24. Kaea laring ukuran 2,4,5 ,6 1 set 1 set 25_ Kaea nasopharing ukuran 2,4,5,6 1 set 1 set 26 _ Kait dan kuret serumen 1 buah 1 buah 27_ Kanula hidung anak 1 buah 1 buah 28_ Kanula hidung dewasa 1 buah 1 buah 29_ Klem arteri 14 em (Kocher) 3 buah 3 buah 30 _ Klem arteri , 12 em lengkung, dengan gigi 1 x2
(Halstead-Mosquito)
3 buah 3 buah 31. Klem arteri ,
Mosquito)
12 cm lengkung, tanpa gigi (Halstead- 3 buah 3 buah 32_ Klem arteri ,
Mosquito)
12 em lurus , dengan gigi 1x2 (Halstead- 3 buah 3 buah 33_ Klem arteri , 12 em lurus .tanpa gigi (Halstead-Mosquito) 3 buah 3 buah 34. Klem arteri, lurus (Kelly) 3 b uah 3 buah 35. Klem/pemegang jarum jahit, 18 em (Mayo-Hegar) 3 buah 3 buah 36. Korentang, lengkung, penjepit alat steril (23 em) 2 buah 2 buah
...
.
Petunjuk Mekanisme PerencanaanIL .
-
セ: •• 1, Dan Pelaksanaan Penggunaan Dana Tugas Pembantuan
Program Upaya Kesehatan Dasar
-'--•
JUMLAH MINIMUM PERALATAN
No JENIS PERALATAN Puskesmas Non
Rawat Inap Puskesmas
Rawat Inap
37 . Korentang, penjepit sponge 2 buah 2 buah
38. Kursi roda 1 buah 1 buah
39. Lampu kepala 1 buah 1 buah
40. Laringoskop anak 1 buah 1 buah
41 . Laringoskop dewasa 1 buah 1 buah
42 . Laringoskop eonates bilah lurus 1 buah 1 buah
43. Magill Forceps 3 buah 3 buah
44 . Nebulizer 1 buah 1 buah
45. O l oskop 1 buah 1 buah
46. Palu reflex 1 buah 1 buah
47 . Pinset alat, bengkok (Remky) 3 buah 3 buah
48. Pinset anatomis . 14.5 em 3 buah 3 buah
49 . Pinset anatomis , 18 em 3 buah 3 buah
50 . Pinset bedah , 14.5 em 3 buah 3 buah
51. Pinset bedah , 18 em 3 buah 3 buah
52. Pinset epilasi 1 buah 1 buah
53 . P inset telinga 1 buah 1 buah
54. Pinset insisi Hordeoluml Chalazion 1 buah 1 buah
55. Resusitator anak-anak & sungkup 1 buah 1 buah
56. Resusitator dewasa & sungkup 1 buah 1 buah
57 . Resusitator eonates & sungkup 1 buah 1 buah
58 . Retraktor , pembuka kelopak mata 1 buah 1 buah
59 . Semprit gliserin 1 buah 1 buah
60. Silinder korentang steril 1 buah 1 buah
61 . Skalpel , tangkai pisau operasi 3 buah 3 buah
62 . Spalk 1 buah 1 buah
63 . Spekulum hidung 1 buah 1 buah
64 . Spekulum mata 1 buah 1 buah
65. Sphygmomanometer untuk anak 1 buah 1 buah
66. Sphygmomanometer untuk dewasa 1 buah 1 buah
-67 . Stand lamp untuk tindakan 1 buah 1 buah
68 . Standar infus 1 buah 2 buah
69. Ste teskop anak 1 buah 1 buah
70. Ste teskop dewasa 1 buah 1 buah
71 . Steteskop janin/Laenae 1 buah 1 buah
72 . Suction pump (alat penghisap) 1 buah 1 bua h
73 . S ud ip lidah logam/Spatula lidah lo gam panj ang 12 em 4 buah 4 buah 74 . S ud ip lidah logam/Spatula lidah logam panjang 16,5 em 4 buah 4 buah
75. Tabung oksigen dan re gulator 1 bua h 1 buah
No JENIS PERALATAN
JUMLAH MINIMUM PERALATAN
Puskesmas Non
Rawat Inap Puskesmas
Rawat Inap
77. Termometer anak 1 buah 1 buah
78. Termometer dewasa 1 buah 1 buah
79 . Timbangan anak 1 buah 1 buah
80 . Timbangan dewasa 1 buah 1 buah
81 . Tissue Forceps 1 buah 1 buah
82. Torniket karet 1 buah 1 buah
83. Usungan (brankar ) 1 buah 1 buah
Petunjuk Mekanisme Perencanaan
LAMPIRAN III
PEMERIKSAAN KESEHATAN IBU, ANAK, KB DAN IMUNISASI SET
JUMLAH MINIMUM PERALATAN
No Jenis Peralatan
Puskesmas Non Rawat Inap
I. Set Pemeriksaan Kesehatan Ibu
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25 . 26. 27 . 28. 29. 30. 31. 32. 33 .
'h Klem Korcher 1 buah
Anuskop 3 buah
Sak Instrumen dengan tutup 1 buah
Saki LOQam Tempat Alat Steril Sertutup 1 buah
Doppler 1 buah
Gunting Senang 1 buah
Guntinq Verband 1 buah
Karcher Tana 1 buah
Mangkak untuk Larutan 1 buah
Meja Instrumen I Alat 1 buah
Meja Periksa Ginekologi dan kursi pemeriksa 1 buah
Palu Refleks 1 buah
Pen Lancet 1 buah
Pi nset Anatomi Panjanq 1 buah
Pinset Anatomi Pendek 1 buah
Pinset Sedah 1 buah
Si li nder Korentang Steril 1 buah
Sande mulut 1 buah
Spekulum Vaaina (Cocar Sebek) Sesar 3 buah
Spekulum Vaqina (Cocar Sebek) Kecil 2 buah
Spekulum Vagina (Cocor Sebek) Sedang 5 buah
Spekulum Vaaina (Sims) 1 buah
Sphygmomanometer Dewasa 1 buah
Stand Lamp untuk tindakan 1 buah
Stetoskop Dewasa 1 buah
Stetoskop Janin I Fetoscope 1 buah
Sudip lidah loqam I Spatula Lidah Logam panjanq 12 em 2 buah Sudip lidah lagam I Spatula Lidah Logam panjang 16,5 2 buah em
Tampon Tanq 1 buah
Tempat Tidur Periksa 1 buah
Termometer Dewasa 1 buah
Timbangan Dewasa 1 buah
Torniket Karet 1 buah
I
PuskesmasRawat Inap
1 buah
3 buah
1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 3 buah
2 buah
5 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
2 buah
2 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
-JUMLAH MINIMUM PERALATAN
Jenis Peralatan
No Puskesmas
Puskesmas Non Rawat
Rawat Inap Inap
II. Set Pemeriksaan Kesehatan Anak
1 buah 1 buah
1 . Alat Penqukur P a niang Bayi
1 buah 1 buah
2. Flowmeter anak (high flow)
1 buah 1 buah
Flowmeter eonates (low flow)
1 buah 3.
1 buah
4 . Lampu periksa
1 buah 1 buah
Pengukur lingkar kepala 5.
1 buah 1 buah
6. Pengukur tin gg i badan anak
1 buah 1 buah
7 . Sphyqmomanometer dan manset anak
1 buah 1 buah
8 . Stetoskop pediatric
1 buah 1 buah
9. Termometer Anak
1 buah 1 buah
10. Timbang an Anak
1 buah 1 buah
11 . Timbanqan bayi
III. Set Pelayanan KB
1 buah 1buah
1. Baki Logam tempat Alat Steril bertutup
1 buah 1 buah
2. Implant kit
1 buah 1 buah
3. IUD Kit
IV. Set Imunisasi
1 buah 1 buah
1 . Vaccine carrier
1 buah 1 buah
2 . Vaccine Refrig erator
1 buah 1 bua h
3. Cold Chain
V. Set Obstetri & Ginekologi
3 buah 3 buah
1. Bak Instrument tertutup besar (Obgin)
3 buah 3 buah
2 . Bak Instrument tertutup kecil
3 buah 3 buah
3. Bak Instrument tertutup Medium
セ@
1 buah 1 buah
4 . Doppler
1 buah 1 buah
5 . Doyeri Probe Lengkung
3 buah 3 buah
6. E ndotracheal Tube Dewasa 2 ,5
3 buah 3 buah
7. Endotracheal Tube Dewasa 3
3 buah 3 buah
8 . Endotrach eal Tube Dewasa 4
3 buah 3 buah
Gunting Benang 9.
3 buah 3 buah
10 . Gunting Episiotomi
3 buah 3 buah
11 . Gunting Iris Lengkung
12. Gunting Operasi Lurus 3 buah 3 buah
-3 buah 3 buah
13. Gunting Tali Pusat
3 buah 3 buah
14 . Klem Fenster/Klem Ovum
3 buah 3 buah
Klem Kasa (Korentang) 15.
-3 buah 3 buah
16 . Klem Kel/y/ Klem Kocher Lurus
3 buah 3 buah
17 . Klem Linen Ba ckhauss
3 buah 3 b uah
18. Klem Mosquito Halsted Len g kung
Petunjuk Mekanisme Perencanaan セM .
NO. JENIS PERALATAN Puskesmas Non Rawat
Inap
Puskesmas Rawat Inap
19. Klem Mosquito Halsted Lurus 3 buah 3 buah
20 . Klem Pemasang Klip Hegenbarth 3 buah 3 buah
21 . Lampu Periksa Halogen 1 buah 1 buah
22. Masker Oksigen + Kanula Nasal Dewasa 2 buah 2 buah
23. Meja Instrumen 2 buah 2 buah
24. N e edle Holder Matheiu 3 buah 3 buah
25 . Pelvimeter Obstetrik 1 buah 1 buah
26 . Pinset Jaringan (Sirurgis) 3 buah 3 buah
27 . Pinset Jaringan Semken 3 buah 3 buah
28. Pinset Kasa (Anatomis) 3 buah 3 buah
29. Resusitator Dewasa 1 set 1 set
30. Retra ktor Finsen Tajam 1 buah 1 buah
31. Setengah Kocher 3 buah 3 buah
32. Skalpel NO. 3 3 buah 3 buah
33 . Skalpel No.4 3 buah 3 buah
34. Spekulum (Sims) Besar 5 buah 5 buah
35. Spekulum (Sims) Kecil 5 buah 5 buah
36. Spekulum (Sims) Medium 5 buah 5 buah
37. Spekulum Cocor Bebek Grave Besar 5 buah 5 buah
38. Spekulum Cocor Bebek Grave Kecil 5 buah 5 buah
3 9. Spekulum Cocor Bebek Grave Medium 5 buah 5 buah
40. Standar infus 1 buah 1 buah
41. Stetoskop Dewasa 1 buah 1 buah
42. Stetoskop Janinl Fetoscope 1 buah 1 bu a h
43. Stilet untuk Pemasangan ETT 1 buah 1 buah
44. Tabung Oksigen & Regulator 1 set 1 set
45. Tempat Klem Kasa (Korentang) 2 buah 2 buah
46 . Tempat Tidur Periksa (examination bed) 1 set 1 set
47. Tempat Tidur untuk Persalinan 1 set 1 set
48. Tensimeter dewasa 1 buah 1 buah
49. Termometer Dewasa 1 buah 1 buah
50. USG 2 dimensi (dengan ketentuan ada dokter terlatih) 1 buah 1 buah
JUMLAH MINIMAL PERALATAN
VI. Set Insersi dan Ekstraksi AKDR
1. 2. 3. 4. 5 . 6 .
Aligator Ekstraktor AKDR
Gunting Mayo CVD
Klem Kasa Lurus (Sponge Foster Straight)
Klem Penarik Benang AKDR Sonde Uterus Sims
Tenakulum Schroeder
3 buah 3 buah 3 buah 3 buah 3 buah 3 buah
3 buah 3 buah 3 buah 3 buah 3 buah 3 buah
VII. Set Resusitasi Bayi
1. Baby Suction Pump portable 1 set 1 set
JUMLAH MINIMAL PERALATAN
NO. JENIS PERALATAN Puskesmas Puskesmas
Non Rawat
Rawat Inap Inap
1 buah 1 buah
3. Endotracheal Tube 3
1 buah 1 buah
Endotracheal Tube 3 ,5
4.
1 buah 1 buah
5. Endotracheal Tube 4
1 buah 1 buah
6. Infant T piece resuscitator denqan PEEP
1 buah 1 buah
7. Infant T piece Svstem
1 set 1 set
8. Laringoskop Neonatus Bilah lurus (3 ukuran)
1 set
Meja Resusitasi dengan Pemanas (Infant Radiant Warmer) 1 set 9.
1 buah 1 buah
10. Oxvqen Concentrator
1 buah 1 buah
11 . Penghisap Lendir Delee (neonatus)
1 buah 1 buah
12. Pompa Penghisap Lendir Elektrik
1 buah 1 buah
13. Stetoskop Duplex Neonatus
VIII . Set Perawatan Pasca Persalinan
1 buah 1 buah
ARI Timer 1.
1 buah 1 buah
2. Boks Bayi
1 buah 1 buah
3. Sphygmomanometer Dewasa
1 buah 1 buah
4. Standar infus
1 buah 1 buah
5. Stetoskop Anak
1 buah 1 buah
6. Tabung Oksigen & Regulator
1 set 1 set
7 . Tempat Tidur Dewasa
1 buah 1 buah
8 . Termometer Anak
1 buah 1 buah
9 . Termometer Dewasa
1 buah 1 buah
10. Timbangan Bayi
Petunjuk Mekanisme Perencanaa n
LAMPIRAN IV
KESEHATAN GIGI SET
JUMLAH MINIMAL PERALATAN KESEHATAN
No Jenis Peralatan
Non Rawat
Rawat Inap Inap
1 Buah 1 Buah
1. Atraumatic Restorative Treatment (ART)
1 Buah 1 Buah
·
Enamel Access Cutter1 Buah 1 Buah
·
Eksavator Berbentuk Sendok Ukuran Kecil (SpoonExcavator Small)
1 Buah 1 Buah
·
Eksavator Berbentuk Sendok Ukuran Sedan 9·
(Spoon Excavator Medium)
Eksavator Berbentuk Sendok Ukuran Besar (Spoon 1 Buah 1 Buah
·
Excavator Larqe) Double Ended Applier and Carver 1 Buah 1 Buah1 Buah 1 Buah
·
Spatula Plastik1 Buah
·
1 Buah
Batu Asah
·
Hatchet1 Buah 1 Buah
1 Buah 1 Buah
1 Buah