K@
ww\T
セ@
Tf\t4Pf\
uaurg
セ@
PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU
wn.A
YAH BEBAS darl KORUPSI
(WBl)
&'
WILAYAH BIROKRASIBERSIH MELAYANI
(W88M)
PENILAIAN R1SIKO DALAM
pOセセ@
&-PENERAPAN SPIP
rn
c
J>
J>
セ@
"
セ@
J>
m
- s::
Z m"' Z
"CIIi
mm
-d >
::a
BG@
セ@
Z
...-.
セセ@
'- m
mJ:
-z»
VI
:::II:
セ^
;:az
0
Catatan
LATAR BE LAKANG
1. Perlu akselerasi penca paian t iga Sasaran Utama Reformasi
Birokrasi yaitu peningkatan kapasitas dan akuntabilitas
organisasi, pemerintah yang bersih dan bebas KKN, serta
peningkatan pelayanan publik.
2. Perlu secara konkret dilaksanakan program Reformasi
Birokrasi pada unit kerja melalui upaya pembangunan Zona
Integritas.
3. Perubahan
Permenpan
&
Rb
Tentang
Pedoman
Pem ba ngunan Zona Integritas Menuju WBK/WBBM .
PERMENPAN NOMOR 60 PERMENPAN NOMOR 52
LATAR BELAKANG
4. Perubahan peraturan tersebut dimaksudkan untuk
menentukan langkah-Iangkah konkrit dalam rangka
pembangunan Zona Integritas sebagai berikut :
a.
Menyelaraskan instrumen
Zona Integritas dengan
instrumen evaluasi Reformasi Birokrasi, serta
b.
Penyederhanaan pada indikator proses dan
indikator hasil
yang lebih fokus dan akurat.
Contoh RISI KO yang dihadap'i
Bendahara
• Kehilangan uang -7pencurian, penggelapan dll
• Pengeluaran uang tdk sesuai ketentuan
• Pertanggungjawaban tdk sesuai ketentuan
• Kelebihan bayar
• Kekurangan bayar
• Terlambat setor
• Pencatatan dan pelaporan tdk tertib
セ@
C
Corruption
Konflik
0
Kepent ingan
0
Suap
0
Gratifikasi
0
Ekonom i
Biaya Tinggi
CPA FORMULA
p
c::J
A
Power
o
Pertanggungjawa
Kewenangan
0
Amanah
Diskresi Kebijakan
0
o
Transparan
0
Penggunaan
o
Akun tabel
Sumber Daya
o
Partisipatif
Zona Integritas (ZI) adalah predikat yang diberikan kepada
instansi pemerintah yang pimpinan dan jajarannya mempunyai
komitmen untuk mewujudkan WBK/WBBM melalui reformasi
birokrasi, khususnya dalam hal pencegahan korupsi
peningkatan kualitas pelayanan publik;
Wilayah Bebas dari Korupsi (Menuju WBK) ada lah predikat yang diberikan kepada suatu unit kerja yang memenuhi sebagian besar:
1. Manajemen perubahan, 2. Penataan tatalaksana,
3. Penataan sistem ma najemen SDM, 4. Penguatan pengawasan , dan S. Penguata n akuntabllltas kinerja
TAHAPAN PEMBANGUNAN
ZI
(VfENUJU
WBKlWBBM
WBBMKorupsi&
l.
Monopoly
penYimpanga:l.
(Kekuasaall)
DiskTesi
+
Manajemen
1-Lemahnya Sistem Pengendalian
Intern
CEGAH
KORUPSI
DENGAN PENGEN-
STRATEGI
MENGATASI RISIKO
Kurangi
kemung
-kin an
Pengertian
MANAJEMEN RISIKO :
suatu proses
mengidentifi kasi,
PENINGKATAN KUALITAS
PELAYANAN PUBLIK KEPADA
mengukur risiko, serta membentuk
MASYARAKATセ@
• Risiko Hukum
Rlslko yang timbul karena kelemahan aspek yuridis antara lain
disebabkan adanya tuntutan hukum, tiadanya undang undang yang
mendukung
• Risiko Reputasi
-
Risiko karena adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan
pelayanan atau persepsi negatif terhadap pelayanan
• Risiko Strategik
Risiko yang timbul karena penetapan dan pelaksanaan strategi yang
tidak tepat, pengambilan keputusan yang kurang responsif terhadap
perubahan eksternal
• Risiko Kepatuhan
Risiko yang terjadl karena tidak mematuhi dan tidak melaksanakan
ketentuan yang berlaku
Kepatuhan dllakukan melalui penerapan sistem pengendalian intern
secara konsisten
INDIKATOR-INDIKATOR KOMPONEN PENGUNGKIT
PEMENUHAN SATKER WBK/WBBM
1. Penyusunan Tim Kerja; 2. Dokumen Rencana
Pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM ; 3. Pemantauan dan Evaluasi
Pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM ; 4. Perubahan Pola Pikir dan
Budaya Kerja ;
II. PENATAAN TATAlAKSANA
1. Prosedur Operaslonal tetap
(SOP) ICqlatan Utama;
2.
E-Of/1ce;
3. ICeterbukaan Informasl Publlk;
1. Perencanaan Kebutuhan Pegawai sesuai dengan Kebutuhan Organisasi; 2. Pola Mutasi Internal ;
3. Pengembangan Pegawai Berbasis Kompetensi ;
4. Penetapan Kinerja Individu; 5. Penegakan Aturan Disiplin/Kode
Etik/Kode Perilaku Pegawai; 6. Si stem Informasi Kepegawaian
IV. PENGUATAN AKUNTABIUTAS
1. Keterlibatan Pimpinan ;
v.
PENGUATAN PENGAWASAN:
1. Pengendalian Gratifikasi ; 2. Penerapan Sistem Pengawasan
Internal Pemerintah (SPIP) ; 3. Pengaduan Masyarakat ;
4. Wh istle Blowing System ;
5. Penanganan Benturan Kepentingan ;
VI. PENINGKATAN KUALITAS PElAYANAN PUBLIK
1. Standar Pelayanan ; 2. Budaya Pelayanan Prima ; 3. Penilaian Kepuasan Terhadap
Pelayanan ;
PENGERTIAN RISIKO?
"Kemungkinan terjadinya sesuatu yang akan
mempunyai dampak terhadap tujuan"
"Kemungkinan kejadian yang mengancam
pencapaian tujuan dan sasaran instansi pemerintah
"
(PP
60/2008
Ps.
3
ayat
1.b)
INDIKATOR HASIL
I. TERWUJUDNYA PEMERINTAHAN YANG BERSIH DAN BEBAS ,KKN :
1. Nilai persepsi korupsi ; 2. Presentase penyelesaian TLHP;
II. TERWUJUDNYA PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK KEPADA MASYARAKAT
APA ITU RISIKO?
2. Nilai Komponen hasil "Terwujudnya 18 18
Pemerintah yang Bersih dan Bebas KKN"
Nilai sub komponen Survei Persepsi Anti
13.5
13.5
Korupsi
Nilai sub komponen Persentasi TLHP
3,5
3,5
3
Nilai komponen hasil "Terwujudnya Tidak 16rn
c
-J>
J>
セ@
-"
セ@
J>
m
- s::
Z m
"' Z
"CII-i
mm
-d >
::a
BG@
セ@
Z
...-.
セセ@
'- m
mJ:
-z»
VI
:::II:
セ^
;:az
0
APA ITU RISIKO?
2. Nilai Komponen hasil "Terwujudnya 18 18
Pemerintah yang Bersih dan Bebas KKN"
Nilai sub komponen Survei Persepsi Anti
13.5
13.5
Korupsi
Nilai sub komponen Persentasi TLHP
3,5
3,5
3
Nilai komponen hasil "Terwujudnya Tidak 16PENGERTIAN RISIKO?
"Kemungkinan terjadinya sesuatu yang akan
mempunyai dampak terhadap tujuan"
"Kemungkinan kejadian yang mengancam
pencapaian tujuan dan sasaran instansi pemerintah
"
(PP
60/2008
Ps.
3
ayat
1.b)
INDIKATOR HASIL
I. TERWUJUDNYA PEMERINTAHAN YANG BERSIH DAN BEBAS ,KKN :
1. Nilai persepsi korupsi ; 2. Presentase penyelesaian TLHP;
II. TERWUJUDNYA PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK KEPADA MASYARAKAT
v.
PENGUATAN PENGAWASAN:
1. Pengendalian Gratifikasi ; 2. Penerapan Sistem Pengawasan
Internal Pemerintah (SPIP) ; 3. Pengaduan Masyarakat ;
4. Wh istle Blowing System ;
5. Penanganan Benturan Kepentingan ;
VI. PENINGKATAN KUALITAS PElAYANAN PUBLIK
1. Standar Pelayanan ; 2. Budaya Pelayanan Prima ; 3. Penilaian Kepuasan Terhadap
Pelayanan ;
セ@
• Risiko Hukum
Rlslko yang timbul karena kelemahan aspek yuridis antara lain
disebabkan adanya tuntutan hukum, tiadanya undang undang yang
mendukung
• Risiko Reputasi
-
Risiko karena adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan
pelayanan atau persepsi negatif terhadap pelayanan
• Risiko Strategik
Risiko yang timbul karena penetapan dan pelaksanaan strategi yang
tidak tepat, pengambilan keputusan yang kurang responsif terhadap
perubahan eksternal
• Risiko Kepatuhan
Risiko yang terjadl karena tidak mematuhi dan tidak melaksanakan
ketentuan yang berlaku
Kepatuhan dllakukan melalui penerapan sistem pengendalian intern
secara konsisten
INDIKATOR-INDIKATOR KOMPONEN PENGUNGKIT
PEMENUHAN SATKER WBK/WBBM
1. Penyusunan Tim Kerja; 2. Dokumen Rencana
Pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM ; 3. Pemantauan dan Evaluasi
Pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM ; 4. Perubahan Pola Pikir dan
Budaya Kerja ;
II. PENATAAN TATAlAKSANA
1. Prosedur Operaslonal tetap
(SOP) ICqlatan Utama;
2.
E-Of/1ce;
3. ICeterbukaan Informasl Publlk;
1. Perencanaan Kebutuhan Pegawai sesuai dengan Kebutuhan Organisasi; 2. Pola Mutasi Internal ;
3. Pengembangan Pegawai Berbasis Kompetensi ;
4. Penetapan Kinerja Individu; 5. Penegakan Aturan Disiplin/Kode
Etik/Kode Perilaku Pegawai; 6. Si stem Informasi Kepegawaian
IV. PENGUATAN AKUNTABIUTAS
1. Keterlibatan Pimpinan ;
Pengertian
MANAJEMEN RISIKO :
suatu proses
mengidentifi kasi,
PENINGKATAN KUALITAS
PELAYANAN PUBLIK KEPADA
mengukur risiko, serta membentuk
MASYARAKATSTRATEGI
MENGATASI RISIKO
Kurangi
kemung
-kin an
TAHAPAN PEMBANGUNAN
ZI
(VfENUJU
WBKlWBBM
WBBMKorupsi&
l.
Monopoly
penYimpanga:l.
(Kekuasaall)
DiskTesi
+
Manajemen
1-Lemahnya Sistem Pengendalian
Intern
CEGAH
KORUPSI
DENGAN PENGEN-
セ@
C
Corruption
Konflik
0
Kepent ingan
0
Suap
0
Gratifikasi
0
Ekonom i
Biaya Tinggi
CPA FORMULA
p
c::J
A
Power
o
Pertanggungjawa
Kewenangan
0
Amanah
Diskresi Kebijakan
0
o
Transparan
0
Penggunaan
o
Akun tabel
Sumber Daya
o
Partisipatif
Zona Integritas (ZI) adalah predikat yang diberikan kepada
instansi pemerintah yang pimpinan dan jajarannya mempunyai
komitmen untuk mewujudkan WBK/WBBM melalui reformasi
birokrasi, khususnya dalam hal pencegahan korupsi
peningkatan kualitas pelayanan publik;
Wilayah Bebas dari Korupsi (Menuju WBK) ada lah predikat yang diberikan kepada suatu unit kerja yang memenuhi sebagian besar:
1. Manajemen perubahan, 2. Penataan tatalaksana,
3. Penataan sistem ma najemen SDM, 4. Penguatan pengawasan , dan S. Penguata n akuntabllltas kinerja
LATAR BELAKANG
4. Perubahan peraturan tersebut dimaksudkan untuk
menentukan langkah-Iangkah konkrit dalam rangka
pembangunan Zona Integritas sebagai berikut :
a.
Menyelaraskan instrumen
Zona Integritas dengan
instrumen evaluasi Reformasi Birokrasi, serta
b.
Penyederhanaan pada indikator proses dan
indikator hasil
yang lebih fokus dan akurat.
Contoh RISI KO yang dihadap'i
Bendahara
• Kehilangan uang -7pencurian, penggelapan dll
• Pengeluaran uang tdk sesuai ketentuan
• Pertanggungjawaban tdk sesuai ketentuan
• Kelebihan bayar
• Kekurangan bayar
• Terlambat setor
• Pencatatan dan pelaporan tdk tertib
Catatan
LATAR BE LAKANG
1. Perlu akselerasi penca paian t iga Sasaran Utama Reformasi
Birokrasi yaitu peningkatan kapasitas dan akuntabilitas
organisasi, pemerintah yang bersih dan bebas KKN, serta
peningkatan pelayanan publik.
2. Perlu secara konkret dilaksanakan program Reformasi
Birokrasi pada unit kerja melalui upaya pembangunan Zona
Integritas.
3. Perubahan
Permenpan
&
Rb
Tentang
Pedoman
Pem ba ngunan Zona Integritas Menuju WBK/WBBM .
PERMENPAN NOMOR 60 PERMENPAN NOMOR 52
K@
ww\T
セ@
Tf\t4Pf\
uaurg
セ@
PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU
wn.A
YAH BEBAS darl KORUPSI
(WBl)
&'
WILAYAH BIROKRASIBERSIH MELAYANI
(W88M)
PENILAIAN R1SIKO DALAM
pOセセ@
&-PENERAPAN SPIP