2017| Sekretariat Utama - BSN 1
2017| Sekretariat Utama - BSN 2
S
BAB I PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Setiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran. Hal ini telah diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan PermenPANRB No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi. Laporan Kinerja tersebut merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) tersebut juga menjadi kewajiban Sekretariat Utama, sebagai salah satu unit kerja di lingkungan Badan Standardisasi Nasional (BSN) yang disusun secara berjenjang sesuai Peraturan Kepala BSN No. 5 Tahun 2016 tentang Pedoman Pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah di Lingkungan Badan Standardisasi Nasional.
Kinerja Sekretariat Utama memberikan kontribusi khususnya pada kinerja BSN) dan secara keseluruhan terhadap BSN. Oleh karena itu, penyusunan Laporan Kinerja Sekretariat Utama merupakan bahan masukan dalam penyusunan Laporan Kinerja BSN tahun 2017.
I.2 MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud penyusunan Laporan Kinerja Sekretariat Utama adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik atas pelaksanaan program/kegiatan serta akuntabilitas kinerja dalam rangka mencapai visi dan misi BSN, dengan tujuan sebagai berikut :
1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai;
2017| Sekretariat Utama - BSN 3 2. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi pemerintah
untuk meningkatkan kinerjanya.
Hasil evaluasi yang dilakukan akan digunakan sebagai dasar penyusunan beberapa rekomendasi untuk menjadi masukan dalam menetapkan kebijakan dan strategi yang akan datang sehingga dapat meningkatkan kinerja Unit Kerja.
I.3 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI
Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Standardisasi Nasional Nomor 965/BSN-1/HK.35/05/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja BSN sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Kepala BSN Nomor 4 Tahun 2011 tentang perubahan kedua atas Keputusan Kepala BSN Nomor 965/BSN/HL.35/05/2001 tentang organisasi dan tata kerja BSN, tugas Sekretariat Utama adalah mengkoordinasikan perencanaan, pembinaan, pengendalian administrasi, dan sumber daya di lingkungan BSN
Untuk menjalankan tugas pokok tersebut, Kinerja Sekretariat Utama menyelenggarakan fungsi:
a. koordinasi perencanaan program dan perumusan kebijakan di bidang standardisasi serta kebijakan teknis BSN;
b. pembinaan dan pelayanan administrasi, organisasi dan tata laksana,
kepegawaian, keuangan, kearsipan, persandian, perlengkapan, dan rumah tangga BSN;
c. koordinasi dan penyusunan peraturan perundangundangan, penelaahan hukum, pemberian bantuan dan penyuluhan hukum serta pelaksanaan hubungan masyarakat dan hubungan antar lembaga;
d. pembinaan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia, program kegiatan standardisasi, kerjasama fungsional dan antar lembaga terkait lainnya di lingkungan BSN;
e. koordinasi dan penyusunan laporan BSN.
Struktur Sekretariat Utamadapat dilihat pada gambar berikut.
2017| Sekretariat Utama - BSN 4 Gambar I.1
Struktur Organisasi Sekretariat Utama
Berdasarkan struktur organisasi tersebut, Sekretariat Utama mempunyai tata kerja yang didukung oleh :
1. Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha, dengan tugas melaksanakan penyiapan rumusan kebijakan, pembinaan, koordinasi program dan penyusunan rencana, pengelolaan keuangan, urusan tata usaha dan urusan rumahtangga serta pengelolaan barang/kekayaan milik negara. Pasal
2. Biro Hukum, Organisasi dan Humas, dengan tugas melaksanakan pengkajian dan penelaahan hukum, perumusan dan penyusunan peraturan perundangan, pemberian bantuan dan penyuluhan hukum, analisis dan penataan kelembagaan, pengawasan dan evaluasi manajemen mutu internal, urusan kepegawaian, hubungan masyarakat dan hubungan antar lembaga serta penyusunan laporan.
2017| Sekretariat Utama - BSN 5 3. Inspektorat, dengan tugas melaksanakan pengawasan fungsional
terhadap pelaksanaan tugas di lingkungan BSN
I.4 SUMBER DAYA MANUSIA
Untuk mendukung pelaksanaan operasional organisasi, sampai dengan 31 Desember 2017, Sekretariat Utama memiliki personel berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) sebanyak 114 (serratus empat belas) orang, dengan rincian sesuai tabel berikut:
Tabel I.1
Personel ASN Sekretariat Utama
Gambar I.2
Grafik Personel ASN Sekretariat Utama
No Uraian Jenjang Pendidikan Jumlah
Orang
> S1 S1 S2
1. Sekretariat Utama - - 1 1
2. Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata
Usaha 29 34 4 67
3. Biro Hukum, Organisasi dan Humas 5 23 7 34
4. Inspektorat 3 4 5 12
Jumlah 37 61 17 114
37 pegawai
17 pegawai
61 pegawai
2017| Sekretariat Utama - BSN 6 I.5 PERAN STRATEGIS
Dengan ditetapkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian (SPK), BSN diharapkan memberikan kontribusi dalam pemecahan masalah yang dihadapi selama ini.
Sekretariat Utama mempunyai peran strategis dalam mendukung pelaksanaan fungsi BSN, yaitu penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tata laksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, persandian, perlengkapan, dan rumah tangga. Untuk itu sesuai dengan tugas dan fungsinya Sekretariat Utama telah mengidentifikasi potensi, permasalahan yang dihadapi, dan tindak lanjut yang akan dilakukan dalam mendukung pelaksanaan fungsi BSN.
Tabel I.2
Potensi dan Permasalahan Sekretariat Utama
POTENSI PERMASALAHAN TINDAK LANJUT
Memiliki akses terhadap proses perencanaan dan penganggaran
SPK belum dijadikan sebagai program prioritas nasional
Anggaran SPK tersebar di beberapa K/L, namun belum terkoordinasi dengan baik
Sinergi alokasi anggaran masih lemah
Kinerja BSN masih belum optimal
Penguatan koordinasi dengan Bappenas,
Kemenkeu, dan K/L lain yang terkait untuk menyusun program kerja yang
mendukung prioritas nasional
Peningkatan koordinasi dan sinergi dengan K/L yang memiliki tugas yang terkait dengan SPK
Peningkatan koordinasi dan sinergi antar unit kerja di BSN
Memperkuat rumusan kinerjadengan SMART
Pengelolaan keuangan tersentralisasi di Bagian Keuangan dengan sistem pengelolaan yang sesuai peraturan perundangan dan BSN hanya memiliki 1 (satu) satuan kerja
Tidak semua pejabat struktural yang memahami proses pelaksanaan dan pertanggungjawaban keuangan, sehingga
pengawasan dan
pengendalian masih kurang efektif
Masih terbatasnya sumber daya manusia yang
Perlunya peningkatan pemahaman pejabat struktural melalui sosialisasi tentang pengelolaan dan pertanggungjawaban
keuangan serta evaluasi atas pelaksanaan pengelolaan keuangan secara periodik
Melakukan
pelatihan/bimbingan teknis
2017| Sekretariat Utama - BSN 7 POTENSI PERMASALAHAN TINDAK LANJUT
kompeten dalam
pengelolaan keuangan, khususnya di unit kerja teknis
terkait pengelolaan keuangan kepada para pegawai yang ditugaskan dari unit kerja teknis,
khususnya yang ditugaskan dalam pengelolaaan keuangan
Terdapat beberapa aplikasi keuangan yang mempermudah pengelola keuangan, termasuk Sistem Informasi Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran (SIPAKAR)
Belum terintegrasinya aplikasi keuangan yang ada, sehingga belum optimal pemanfaatannya
Melakukan integrasi aplikasi keuangan yang ada dengan bantuan pengembangan aplikasi yang kompeten
Pengelolaan BMN Ketulusuran dalam pendistribusian BMN
Lokasi BMN yang berpindah
Masa ekonomis BMN yang masih tercatat
Koordinasi antara pusat kepada pengelola BMN dalam pelaporan
pembelian belanja modal dan barang persediaan
Inventarisasi BMN dilakukan secara periodik
Penghapusan BMN
Melakukan sosialisasi kepada unit kerja/pusat terkait aturan dalam belanja modal
Pengelolaan Arsip Tidak adanya pedoman dalam penataan arsip
Kurangnya kesadaran dalam penataan arsip
Penyusunan peraturan sebagai pedoman dalam penataan arsip
Melakukan pembinaan dalam penataan arsip
Pengelolaan Perjalanan Dinas
Belum optimalnya fitur dalam aplikasi pengurusan ijin perjalanan luar negeri (SIMPEL)
Melakukan pengurusan surat ijin secara manual
2017| Sekretariat Utama - BSN 8
U
BAB II PERENCANAAN KINERJA
II.1 PERENCANAAN STRATEGIS
II.1.1 Visi dan Misi
untuk mewujudkan visi BSN “Terwujudnya infrastruktur mutu nasional yang handal untuk meningkatkan daya saing dan kualitas hidup bangsa”, maka Sekretariat Utama menetapkan visi dan misi.
VISI
Menjamin pelayanan prima dalam penyusunan perencanaan, pengelolaan anggaran dan tata usaha,
penyediaan SDM profesional, informasi aktual
kelembagaan dan peraturan perundangan-undangan yang implementatif, transparan dan akuntabel
MISI
1. Memberikan dukungan layanan perencanaan, keuangan, tata usaha, kepegawaian, kelembagaan, peraturan perundangan untuk pelaksanaan tugas dan fungsi BSN
2. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana untuk pelaksanaan tugas dan fungsi BSN
II.1.2 Tujuan dan Sasaran
Tujuan merupakan sesuatu apa yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahunan. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu- isu dan analisis strategis, serta mengarahkan perumusan sasaran, kebijakan, program, dan kegiatan dalam rangka merealisasi misi. Tujuan yang dirumuskan berfungsi juga untuk mengukur sejauh mana visi dan misi
2017| Sekretariat Utama - BSN 9 Sekretariat Utama telah dicapai mengingat tujuan dirumuskan berdasarkan visi dan misi organisasi.
Rumusan tujuan Sekretariat Utama adalah sebagai berikut :
TUJUAN
a. Terwujudnya layanan prima di lingkungan BSN;
b. Meningkatnya tata kelola pemerintahan yang baik dan akuntabel.
Sasaran merupakan sasaran di lingkungan Sekretaris Utama selaku Unit Pendukung di lingkungan BSN. Sekretariat Utama dituntut agar dapat mengikuti perkembangan dan dinamika di lingkungan BSN untuk meningkatkan kualitas, produktivitas dan kinerja pelaksanaan fungsi BSN. Untuk itu, pencapaian kinerja Sekretariat Utama harus dapat dinilai dari aspek ketepatan penentuan sasaran strategis, indikator kinerja, ketepatan target dan keselarasan antara kinerja output dan kinerja outcome. Pada tahun 2017, sasaran Sekretariat Utama telah dilakukan penyempurnaan dalam rangka perbaikan berkelanjutan.
Berikut sasaran berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun 2017.
SASARAN
1. Terwujudnya layanan informasi publik yang berkualitas 2. Terwujudnya good governance dan clean governance
3. Terwujudnya perencanaan dan penganggaran yang akurat dan akuntabel 4. Terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana BSN
5. Tersedianya peraturan perundang – undangan di bidang SPK 6. Meningkatnya kualitas SDM BSN yang kompeten
7. Terselenggaranya pengawasan dan pengendalian internal
8. Meningkatnya kinerja sistem pengelolaan anggaran, sumber daya manusia, tata kelola dan organisasi Settama yang professional
2017| Sekretariat Utama - BSN 10 II.2 PERJANJIAN KINERJA
Perjanjian kinerja merupakan pernyataan kinerja atau perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi. Perjanjian kinerja dimanfaatkan oleh pimpinan instansi pemerintah untuk menilai keberhasilan organisasi pada akhir tahun.
Sebagai upaya untuk terus melakukan perbaikan dalam pengukuran kinerja, pada tahun 2017 telah dilakukan penyempurnaan Indikator Kinerja Sasaran Sekretariat Utama sehingga indikator kinerja Perjanjian Kinerja Sekretariat Utama) Tahun 2017 juga mengalami perubahan. Berikut adalah Perjanjian Kinerja Sekretariat Utama tahun 2017 berdasarkan sasaran, indikator kinerja dan target.
Tabel II.1
Perjanjian Kinerja Sekretariat Utama Tahun 2017
Sasaran Indikator Kinerja Target
2017 Customer Perspectives
Terwujudnya layanan informasi publik yang berkualitas
Nilai kepatuhan layanan publik 105 (nilai)
Tingkat kualitas akuntabilitas kinerja BSN
73 (BB) Opini BPK Atas Laporan Keuangan WTP Terwujudnya good
governance dan clean government
Tingkat pelaksanaan Reformasi Birokrasi
80 Nilai
Indeks kompetensi dan integritas SDM
> 95 %
Indeks kepuasan pegawai terhadap layanan Settama
3,7 Nilai
Zona Integritas WBK/WBBM 2 Unit Kerja
2017| Sekretariat Utama - BSN 11
Sasaran Indikator Kinerja Target
2017 Internal Process Perspectives
Terwujudnya perencanaan dan penganggaran yang akurat dan akuntabel
Persentase pengajuan anggaran BSN yang terakomodasi dalam Pagu Indikatif
90%
Realisasi pelaksanaan anggaran BSN
≥95%
Terpenuhinya
kebutuhan sarana dan prasarana BSN
Persentase ketersediaan sarana dan prasarana untuk pelaksanaan tugas BSN sesuai dengan UU 20 tahun 2014
100%
Tersedianya peraturan perundang-undangan di bidang SPK
Jumlah produk hukum yang telah ditetapkan oleh Kepala BSN
500 Keputusan
Jumlah peraturan perundang- undangan di bidang SPK
3 Dokumen
Meningkatnya kualitas SDM BSN yang
kompeten
Persentase SDM BSN yang
mengikuti kegiatan peningkatan kompetensi
100%
Indeks kompetensi dan integritas SDM
> 95 %
Terselenggaranya pengawasan dan pengendalian internal BSN
Persentase penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan
100%
Learning and Growth Perspectives Meningkatnya kinerja
sistem pengelolaan anggaran, sumber daya manusia, tata kelola dan organisasi Settama yang
profesional
Persentase Aparatur Sipil Negara (ASN) Settama yang meningkat kompetensinya
90%
Realisasi anggaran Settama ≥95%
Persentase implementasi RB BSN sesuai dengan tugas dan fungsi lingkup Settama
100%
2017| Sekretariat Utama - BSN 12 Sebagaimana tercantum dalam tabel di atas, Sekretariat Utama pada tahun 2017 menetapkan sebanyak 8 (delapan) sasaran dimana setiap sasaran memiliki indikator kinerja sebagai acuan untuk mengukur keberhasilan atau kegagalan pada setiap pelaksanaannya.
Dalam rangka mencapai sasaran yang telah ditetapkan, Sekretariat Utama melaksanakan 3 (tiga) kegiatan dalam 1 (satu) program. Adapun keseluruhan program dan kegiatan tersebut termasuk output yang akan dihasilkan adalah sebagai berikut:
A. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BSN melalui :
1. Kegiatan: Peningkatan Pelayanan Hukum, Organisasi dan Humas BSN yang akan menghasilkan output :
a. 1 layanan Manajemen SDM b. 1 Layanan Hukum
c. 1 Layanan Hubungan Masyarakat dan Komunikasi d. 1 Layanan Reformasi Birokrasi
2. Kegiatan : Peningkatan Pelayanana Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha BSN yang akan menghasilkan output :
a. 1 Layanan Perencanaan
b. 1 Layanan Manajemen Keuangan c. 1 Layanan Manajemen BMN d. 1 Layanan Umum
e. 1 Layanan Internal (Overhead) f. 12 Layanan Perkantoran
3. Kegiatan : Peningkatan Pengawasan Internal BSN yang akan menghasilkan output 1 Layanan Audit Internal
2017| Sekretariat Utama - BSN 13
A
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
kuntabilitas kinerja adalah pertanggungjawaban kinerja instansi dalam mencapai tujuan dan sasaran strategis instansi dan digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi lembaga.
Sekretariat Utama berkewajiban untuk melaporkan akuntabilitas kinerja melalui penyajian Laporan Kinerja. Laporan Kinerja tersebut menggambarkan tingkat keberhasilan dan kegagalan selama kurun waktu 1 (satu) tahun berdasarkan sasaran, program dan kegiatan yang telah ditetapkan. Untuk mendukung pencapaian kinerjanya, Sekretariat Utama telah melaksanakan beberapa aktivitas kegiatan yang disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsinya. Pelaksanaan aktivitas kegiatan tersebut selanjutnya dituangkan dalam Laporan Kinerja Sekretariat Utama Tahun 2017.
III.1 CAPAIAN KINERJA
Pencapaian kinerja adalah hasil kerja yang dicapai organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran organisasi. Dalam rangka mendukung pencapaian tujuan dan sasaran untuk mewujudkan visi dan misi Sekretariat Utama, maka telah ditetapkan sasaran dan target kinerja. Sasaran dan target kinerja tersebut dicapai melalui pelaksanaan program dan kegiatan serta aktivitas kegiatan sebagaimana telah disampaikan pada Bab II. Pencapaian masing-masing sasaran dan target yang terkait Sekretariat Utama yang direncanakan dalam Tahun 2017 berdasarkan Perjanjian Kinerja, dapat dilihat pada tabel berikut.
2017| Sekretariat Utama - BSN 14 Tabel III.1
Pencapaian Kinerja Sekretariat Utama Tahun 2017
Sasaran Indikator Kinerja Target Realiasi Capaian % Terwujudnya
layanan informasi publik yang berkualitas
Nilai kepatuhan layanan publik
105 (nilai)
NA (Th 2016 :
104)
NA (Th 2016 :
104)
Terwujudnya good governance dan clean government
Tingkat kualitas akuntabilitas kinerja BSN
73 (BB)
NA (Th 2016 :
64,87 (B))
NA (Th 2016 :
88%) Opini BPK Atas Laporan
Keuangan
WTP WTP
(opini) 100%
Tingkat pelaksanaan Reformasi Birokrasi
80 Nilai 71, 79 89,74%
Indeks kompetensi dan integritas SDM
> 95 % 99% 99%
Indeks kepuasan pegawai terhadap layanan Settama
3,7 Nilai 3,31 89%
Zona Integritas WBK/WBBM 2 Unit Kerja
0 *) 0
Terwujudnya perencanaan dan penganggaran yang akurat dan akuntabel
Persentase pengajuan anggaran BSN yang
terakomodasi dalam Pagu Indikatif
90% 88% 97,78%
Realisasi pelaksanaan anggaran BSN
≥95% 94,62% 99,60%
Terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana BSN
Persentase ketersediaan sarana dan prasarana untuk pelaksanaan tugas BSN sesuai dengan UU 20 tahun 2014
100% 100% 100%
Tersedianya peraturan
Jumlah produk hukum yang telah ditetapkan oleh
500 Keputus
626 125%
2017| Sekretariat Utama - BSN 15 Sasaran Indikator Kinerja Target Realiasi Capaian % perundang-
undangan di bidang SPK
Kepala BSN an
Jumlah peraturan
perundang-undangan di bidang SPK
3 Dokume
n
3 dokume
n
77%
Meningkatnya kualitas SDM BSN yang kompeten
Persentase SDM BSN yang mengikuti kegiatan
peningkatan kompetensi
100% 100% 100%
Terselenggaranya pengawasan dan pengendalian internal BSN
Persentase penyelesaian tindak lanjut hasil
pemeriksaan
100% 100 % 100 %
Meningkatnya kinerja sistem pengelolaan anggaran, sumber daya manusia, tata kelola dan organisasi Settama yang profesional
Persentase Aparatur Sipil Negara (ASN) Settama yang meningkat kompetensinya
100% 100%. 100%
Realisasi anggaran Settama ≥95% 92,33% 97,19%
Persentase implementasi RB BSN sesuai dengan tugas dan fungsi lingkup Settama
75% 83,3% 111%
Berdasarkan tabel di atas, berikut diuraikan capaian kinerja Sekretariat Utama) untuk masing-masing sasaran yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja.
Pencapaian sasaran tersebut dijelaskan sebagai berikut.
SASARAN
1 Terwujudnya layanan informasi publik yang berkualitas Tabel III.2
Capaian Kinerja Sasaran I Indikator Kinerja Capaian 2017
Realisasi 2016
Target 2019
% Capaian 2017 dari target 2019 Target Realiasi Capaian %
2017| Sekretariat Utama - BSN 16 Indikator Kinerja Capaian 2017
Realisasi 2016
Target 2019
% Capaian 2017 dari target 2019 Target Realiasi Capaian %
Nilai kepatuhan layanan publik 105 (nilai)
NA NA 104
(nilai)
107 Nilai -
Tingkat kualitas akuntabilitas kinerja BSN
73 (BB)
NA (Th : 2016 64,87 (B)
)
NA (Th 2016 :
88%)
64,87 (B)
80 (A) -
Opini BPK Atas Laporan Keuangan
WTP (opini)
WTP (opini)
100% WDP (opini)
WTP (opini)
100%
Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran Terwujudnya layanan informasi publik yang berkualitas terdiri dari 3 (tiga) indikator kinerja yaitu Nilai kepatuhan layanan publik, Tingkat kualitas akuntabilitas kinerja BSN, dan Opini BPK Atas Laporan Keuangan. Capaian kinerja untuk indikator kinerja ini rata-rata capaian sebesar 33,33%. Masih rendahnya capaian ini dikarenakan 2 (dua) indikator kinerja yaitu nilai kepatuhan layanan publik dan tingkat kualitas akuntabilitas kinerja BSN tidak dapat dilakukan pengukuran karena penilaian oleh Ombudsman tidak dilakukan tahun 2017 dan KemenPANRB belum memberikan hasil penilaian akuntabilitas kinerja tahun 2017. Berikut disampaikan rincian capaian indikator kinerja sasaran 1.
1. Nilai Kepatuhan Layanan Publik
Ombusman pada tahun 2017 tidak melakukan penilaian kepatuhan layanan publik pada K/L yang berada di zona hijau/baik berdasarkan hasil penilaian nilai kepatuhan layanan publik pada tahun sebelumnya.
Sebagaimana hasil penilaian nilai kepatuhan layanan publik pada tahun 2016, BSN memperoleh nilai 104 BSN dinilai telah mematuhi ketentuan Ombudsman RI sebagaimana dituangkan dalam Peraturan Kepala Ombudsman RI No. 22 Tahun 2016 Tentang Penilaian Kepatuhan terhadap Standar Pelayanan Publik.
Nilai Kepatuhan Layanan Publik
Target : 105 (nilai) Realisasi : NA Capaian : NA
2017| Sekretariat Utama - BSN 17 Sesuai dengan surat Ombudsman RI No.1540/ORI-SRT/XI/2016 perihal Hasil Penilaian Kepatuhan Standar Pelayanan Publik dan Kompetnsi Penyelenggaraan sesuai Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.
Ombudsman RI merekomendasikan agar BSN melakukan :
1) Memberikan apresiasi (award) kepada pimpinan unit pelayanan publik yang produk layananannya mendapatkan Zona Hijau dengan predikat Kepatuhan Tinggi.
2) Menyelenggarakan program secara sistematis dan mandiri untuk mempercepat implementasi standar pelayanan publik sesuai UU No. 25 Tahun 2009.
3) Memantau konsistensi dan peningkatan kepatuhan dalam pemenuhan standar pelayanan publik. Setiap unit pelayanan wajib menyusun, menetapkan, dan menerapkan standar pelayanan publik sesuai UU No. 25 Tahun 2009.
4) Memerintahkan unit pelayanan publik terkait untuk meningkatkan pemenuhan dan pelaksanaan standar pelayanan publik sesuai UU No. 25 Tahun 2009 tentang Standar Pelayanan Publik.
Dalam upaya meningkatkan nilai kepatuhan sesuai rekomendasi tersebut, Inspektorat BSN tahun 2017 telah melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
Koordinasi antar layanan untuk bersama-sama membuat informasi yang dituangkan dalam sebuah banner dan mencantum persyaratan layanan pada setiap layanan dan dipasang di LITE.
Memberikan apresiasi (award) kepada pimpinan unit pelayanan publik yang produk layananannya mendapatkan Zona Hijau dengan predikat Kepatuhan Tinggi.
Untuk meningkatkan/mempertahankan nilai kepatuhan layanan publik di BSN, ke depan akan dilakukan pemantauan berdasarkan kebijakan Ombudsman RI terhadap K/L yang telah memenuhi kriteria nilai kepatuhan
Nilai Tingkat
kepatuhan Zona
0 - 55 rendah Merah
56 - 88 sedang Kuning
88-110 tinggi Hijau
2017| Sekretariat Utama - BSN 18 tinggi (hijau), Inspektorat akan mengevaluasi IKU ini apakah akan tetap dipertahankan atau direvisi.
Gambar III.1 Banner Unit Layanan Publik dan dan Penghargaan Unit Layanan Publik dengan Kepatuhan Tinggi
2. Tingkat Kualitas Akuntabilitas Kinerja BSN
Laporan Kinerja dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang jelas, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan tentang kinerja suatu instansi pemerintah. Hasilnya dapat membantu pimpinan dan seluruh jajaran dalam mencermati berbagai permasalahan sebagai bahan acuan dalam menyusun rencana kinerja di tahun berikutnya. Dengan demikian rencana kinerja di tahun mendatang dapat disusun lebih fokus, efektif, efisien, terukur, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.
Pada tahun 2017, BSN telah menyusun 1 (satu) dokumen Laporan Kinerja BSN tahun 2016, 4 (empat) dokumen Laporan Kinerja unit Eselon I tahun 2016, 11 (sebelas) dokumen Laporan Kinerja unit Eselon II tahun 2016, dan 27 (dua puluh tujuh) dokumen Laporan Kinerja unit Eselon III tahun 2016. Penyusunan Laporan Kinerja unit Eselon III baru dilakukan pada tahun 2017.
Sampai Laporan Kinerja ini selesai disusun hasil evaluasi AKIP BSN Tahun 2017 belum keluar dari KemenPANRB, sehingga belum dapat dihitung capaian
Tingkat kualitas akuntabilitas
kinerja BSN
Target : 73 (BB) (nilai) Realisasi : NA Capaian : NA
2017| Sekretariat Utama - BSN 19 indikator kinerja pada tahun 2017 dan belum dapat dibandingkan apakah terjadi peningkatan/penurunan penerapan akuntabilitas kinerja dari tahun 2016 yang telah mendapatkan predikat “B” (skor 64,87).
Perkembangan hasil evaluasi AKIP BSN Tahun 2010-2016 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel III.3
Perkembangan Hasil Evaluasi AKIP BSN Tahun 2010 – 2016
No Komponen yang
dinilai Bobot Nilai Nilai
2010 2011 2012 2013 2014 Bobot 2015 2016 a. Perencanaan Kinerja 35 18,65 19,75 19,69 23,04 24,18 30 19,92 21,37 b. Pengukuran Kinerja 20 10,33 10,50 10,50 11,35 11,25 25 15,80 16,13 c. Pelaporan Kinerja 15 9,25 8,88 9,36 9,63 9,78 15 10,28 10,36
d. Evaluasi Kinerja 10 5,00 5,40 5,42 6,14 6,26 10 5,85 5,89
e. Capaian Kinerja 20 11,08 9,97 13,25 12,79 13,34 20 12,35 11,12 Nilai Hasil Evaluasi 100 54,31 54,50 58,21 62,95 63,81 100 64,20 64,87
Tingkat Akuntabilitas Kinerja CC CC CC CC CC B B
Gambar III.2
Garfik perkembangan Hasil Evaluasi AKIP BSN
Sebagai upaya perbaikan penerapan Akuntabilitas Kinerja pada Tahun 2018 akan terus dilakukan penyempurnaan terhadap Aplikasi Sistem Informasi Perencanaan dan Pelaporan (SIPP) sebagai salah satu pendukung pelaksanaan akuntabilitas kinerja BSN. Sedangkan untuk melihat sejauhmana Laporan Kinerja Eselon I dan II telah mengungkapkan capaian kinerja yang telah dihasilkan selama tahun 2017 akan dilakukan reviu Laporan Kinerja Eselon I dan II oleh Inspektorat BSN secara bertahap.
2017| Sekretariat Utama - BSN 20 3. Opini BPK atas Laporan Keuangan
Indikator ini adalah indikator yang ditetapkan untuk mendukung pencapaian reformasi birokrasi di lingkungan Sekretariat Utama BSN. Laporan Keuangan Badan Standardisasi Nasional (BSN) merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh Satker Sekretariat Utama BSN. Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada Badan Standardisasi Nasional.
Pemeriksaan Laporan Keuangan oleh Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) bertujuan untuk memberikan kejelasan yang memadai bahwa laporan keuangan telah disajikan dengan wajar sesuai prinsip akuntansi yang berlaku. Pemeriksaan tersebut dapat menghasilkan opini yaitu Wajar Tanpa Pengecualian (WTP, Nilai capaian 100%), Wajar Dengan Pengecualian (WDP, Nilai capaian 75%), Tidak Wajar (TW, Nilai Capaian 50%), Tidak Memberikan Pendapat (TMP/Disclaimer, Nilai Capaian 25%).
BSN menetapkan target mendapatkan opini WTP untuk Laporan Keuangan BSN tahun 2016 karena telah mendapatkan opini WTP atas Laporan Keuangan sebanyak 7 (tujuh) kali secara berturut-turut sejak tahun 2009, yaitu untuk Laporan Keuangan BSN tahun 2008 sampai dengan tahun 2014.
Laporan Keuangan BSN Tahun 2016 disusun berdasarkan data/laporan keuangan satuan kerja BSN. Laporan Keuangan BSN tahun 2016 yang dinilai pada tahun 2017 oleh auditor BPK mendapat opini WTP. Hal ini merupakan peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu opini WDP pada tahun 2016.
Tabel III.4
Capaian Kinerja Opini BPK atas Laporan Keuangan BSN Tahun 2007-2016
Uraian 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Opini BPK atas
Laporan Keuangan WDP WTP WTP WTP WTP WTP WTP WDP WTP
Opini BPK atas Laporan Keuangan
Target : WTP (opini) Realisasi : WTP (opini)
Capaian : 100%
2017| Sekretariat Utama - BSN 21 Gambar III.3
Piagam Penghargaan WTP Tahun 2016
SASARAN
2 Terwujudnya good governance dan clean government Tabel III.5
Capaian Kinerja Sasaran II Indikator Kinerja Capaian 2017
Realisasi 2016
Target 2019
% Capaian 2017 dari target 2019 Target Realiasi Capaian %
Tingkat pelaksanaan Reformasi Birokrasi
80 Nilai 71, 79 89,74% 75,38 Nilai
90 Nilai 79,76%
Indeks kompetensi dan integritas SDM
> 95% 99% 104% - 97% 102%
Indeks kepuasan pegawai terhadap layanan Settama
3,7 Nilai 3,31 89% 3,04 Nilai
4 Nilai 82%
Zona Integritas WBK/WBBM 2 predikat
WBK
0 *) 0 0
8 predikat
WBK
-
Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran terwujudnya good governance dan clean government terdiri dari 4 (empat) indikator kinerja yaitu tingkat pelaksanaan Reformasi Birokrasi, Indeks kompetensi dan integritas SDM, Indeks kepuasan pegawai terhadap layanan Settama, dan Zona integritas
2017| Sekretariat Utama - BSN 22 WBK/WBBM. Capaian kinerja untuk indikator kinerja tersebut rata-rata capaian sebesar 0 %. Berikut disampaikan rincian capaian indikator kinerja sasaran 2.
4. Tingkat pelaksanaan Reformasi Birokrasi
Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan Reformasi Birokrasi BSN tahun 2017 sampai dengan bulan Januari 2018 belum dapat diketahui. Oleh Karena itu, realisasi dari Tingkat Pelaksanaan RB BSN Tahun 2017 diperoleh dari nilai hasil evaluasi RB Tahun 2016. Dari nilai tersebut dapat dilihat bahwa target yang diharapkan senilai 80 tidak dapat tercapai. Dari hasil evaluasi diketahui bahwa beberapa program RB BSN mengalami penurunan nilai yaitu pada program Manajemen Perubahan, Penataan dan Penguatan Organisasi, Penguatan Akuntabilitas, dan Penguatan Pengawasan. Untuk tahun 2018, perlu dilakukan revisi target capaian karena target yang akan dicapai terlalu tinggi dan penilaian ada di pihak luar (di luar kendali BSN).
5. Indeks kompetensi dan integritas SDM
Penilaian indeks kompetensi dan integritas SDM menjadi sangat penting, mengingat kualitas SDM yang direpresentasikan dari kompetensi dan integritasnya sangat berperan penting dalam mencapai keberhasilan organisasi. Indeks kompetensi dan integritas SDM ini dinilai dari jumlah ASN BSN yang memiliki nilai prestasi kerja lebih dari cukup tanpa ada unsur perilaku kerja yg bernilai cukup. Nilai prestasi kerja dinilai berdasarkan penilaian SKP (sasaran kinerja pegawai) melalui aplikasi SIMPEG (http://simpeg.bsn.go.id/ ).
Capaian indikator ini melebihi dari target semula, yaitu indeks kompetensi dan integritas SDM. Indikator tersebut dilihat dari Hal ini dapat mengindikasikan bahwa pembinaan terhadap pegawai di BSN berjalan cukup baik.
Dari total pegawai BSN yang nilai prestasi kerjanyanya ada unsur perilaku yang dinilai cukup hanya terdapat 2 PNS. Jadi total capaian indeks kompetensi dan integritas adalah 99 %. Dengan demikian capaian kinerja indikator ini tercapai 107% dari target, bahkan dibandingkan target kinerja tahun 2019, realisasi ini telah dapat dipenuhi. Untuk perbaikan kinerja indikator ini, perlu dievaluasi untuk
Bag OK - HOH
2017| Sekretariat Utama - BSN 23 mendapatkan indikator yang lebih tajam sehingga didapatkan indikator yang lebih memberikan dampak/impact yang lebih baik lagi bagi organisasi
6. Indeks kepuasan pegawai terhadap layanan Settama
Dalam pelaksanaan Tugas Utama Unit Kerja Sekretaris Utama adalah mengkoordinasikan perencanaan, pembinaan, pengendalian administrasi, dan sumber daya di lingkungan BSN.
Layanan tersebut harus harus berorientasi kepada kepuasan bagi seluruh pegawai BSN. Untuk itu dilakukan survey kepada seluruh pegawai untuk mengetahui indeks / tingkat kepuasan pegawai.
Secara umum hasil survey menunjukkan Indeks Kepuasan Layanan Unit Kerja Sekretaris Utama rata-rata sebesar 3,31 dari target yang ditetapkan sebesar 3,7. Hasil ini lebih baik daripada hasil tahun sebelumnya yaitu sebesar 3.22 dari target yang ditetapkan sebesar 3.6
Hasil dari Survey ini dapat dijadikan masukan dan saran yang dapat membantu bagian perencanaan dalam meningkatkan pelayanan kepada seluruh pegawai BSN.
7. Zona integritas WBK/WBBM
Indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur sasaran terwujudnya zona integritas WBK/WBBM. Capaian kinerja untuk zona integritas WBK/WBBM capaiannya sebesar 0%, hal ini disebakan zona integritas WBK/WBBM belum dapat diukur karena karena keterlambatan menyampaikan dokumen ke MenPANRB karena menunggu opini BPK yang menjadi salah satu syarat pengajuan ZI WBK/WBBM maka Tim Evaluator Kemenpan RB tidak dapat memberikan predikat penilaian WBK/WBBM terhadap unit kerja.
Sesuai dengan Permen PAN RB No.52 Tahun 2014 Salah satu persyaratan K/L mengajukan ZI WBK/WBBM adalah K/L tersebut memperoleh opini WTP dari BPK. Sedangkan berdasarkan opini dari BPK Laporan Keuangan BSN memperoleh opini WDP terhadap laporan keuangan BSN tahun 2015.
Zona Integritas WBK/WBBM
Target : 2 predikat WBK Realisasi : 0 Capaian : 0%
2017| Sekretariat Utama - BSN 24 Namun demikian opini BPK terhadap laporan keuangan BSN tahun 2016 mengalami peningkatan menjadi WTP, dimana pemberitahuan opini tersebut berhimpitan dengan batas akhir penyampaian usulan ZI WBK/WBBM ke Kementerian PANRB.
Dalam upaya pencapaian ZI WBK/WBBM ini, Inspektorat BSN tahun 2017 telah melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1) Pencanangan kembali Pembangunan Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di lingkungan BSN.
2) Penandatangan Pakta Integritas
3) Sosialisasi ZI/WBK dengan Narasumber dari KemenPANRB
4) Melakukan penilaian WBK terhadap 10 unit kerja di lingkungan BSN.
Untuk meningkatkan kinerja ZI WBK/WBBK di BSN, tahun 2018 Inspektorat akan melakukan :
Melakukan self assessment untuk perbaikan unit kerja yang diusulkan
Mengajukan usulan ZI WBK ke Menpan Rb sesuai jadwal (bulan Agustus 2018)
2017| Sekretariat Utama - BSN 25 Gambar III.4
Pencanangan kembali Zona Integritas dan Penandatanganan Pakta Integritas
SASARAN
3 Terwujudnya perencanaan dan penganggaran yang akurat dan akuntabel
Tabel III.6
Capaian Kinerja Sasaran II Indikator Kinerja Capaian 2017
Realisasi 2016
Target 2019
% Capaian 2017 dari target 2019 Target Realiasi Capaian %
Persentase pengajuan anggaran BSN yang
terakomodasi dalam Pagu Indikatif
90% 88% 97,78% 89% 90% 97,78%
Realisasi pelaksanaan anggaran BSN
≥95% 94,62% 99,60% 94,96% 95% 99,60%
Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran terwujudnya perencanaan dan penganggaran yang akurat dan akuntabel terdiri dari 2 (dua) indikator kinerja yaitu Persentase pengajuan anggaran BSN yang terakomodasi dalam Pagu Indikatif dan Realisasi pelaksanaan anggaran BSN.
2017| Sekretariat Utama - BSN 26 Capaian kinerja untuk indikator kinerja tersebut rata-rata capaian sebesar 98,96%. Berikut disampaikan rincian capaian indikator kinerja sasaran 3.
8. Persentase pengajuan anggaran BSN yang terakomodasi dalam Pagu Indikatif Setiap tahun BSN mengajukan usulan kerangka acuan kegiatan tahun berikutnya ke Kementerian Keuangan yang selanjutnya akan digunakan sebagai bahan penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Untuk itu setiap unit kerja menyampaikan bahan pengusulan rencana anggaran ke Biro PKT.
Pada tahun 2017, secara keseluruhan unit kerja mengajukan usulan anggaran Tahun 2018 sebesar Rp.207.755.550.000,- Setelah dilakukan pembahasan dengan Kementerian Keuangan dan Bappenas melalui pertemuan tiga pihak (trilateral meeting), maka berdasarkan Surat Bersama Menteri Keuangan dan Menteri PPN/Kepala bappenas No. S-398/MK.02/2017 dan No.
193/M.PPN/D.8/KU.01.01/05/2017, BSN memperoleh pagu indikatif sebesar Rp.182.465.697.000,- Dengan demikian capaian untuk indikator ini sebesar 88% dibandingkan target.
Belum maksimalnya pencapaian indikator kinerja ini akan ditindaklanjuti dalam penyiapan bahan reviu baseline tahun 2019 dengan melakukan penilaian proposal anggaran 2019 lebih awal.
9. Persentase realisasi anggaran BSN
Pada tahun 2017 Badan Standardisasi Nasional mendapatkan pagu anggaran sebesar Rp 165.504.554.000,-. Pagu tersebut dikelola oleh 5 (lima) orang Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yang pengelolaannya dibagi dalam tiap-tiap unit eselon I (kecuali Deputi Bidang Penelitian dan Kerjasama Standardisasi yang memiliki 2 (dua) orang PPK). Dalam pelaksanaannya BSN telah merealisasikan anggaran sebesar Rp.156.607.443.851,- atau sebesar 94,62%.
Dalam hal ini terjadi penurunan persentase realisasi anggaran jika dibandingkan dengan tahun 2016. Dimana pada Tahun 2016 persentase
Persentase pengajuan anggaran BSN yang terakomodasi dalam
Pagu Indikatif
Target : 90%
Realisasi : 88%
Capaian : 97,78%
Persentase realisasi anggaran BSN
Target : >95%
Realisasi : 94,62.%
Capaian : 99,60%
2017| Sekretariat Utama - BSN 27 realisasi anggaran BSN mencapai 94,96% dari total pagu anggaran sebesar Rp.126.178.139.000,-. Artinya terdapat penurunan sebesar 0,34% dari sisi persentase realisasi anggaran.
SASARAN
4 Terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana BSN Tabel III.7
Capaian Kinerja Sasaran II Indikator Kinerja Capaian 2017
Realisasi 2016
Target 2019
% Capaian 2017 dari target 2019 Target Realiasi Capaian %
Persentase ketersediaan sarana dan prasarana untuk pelaksanaan tugas BSN sesuai dengan UU 20 tahun 2014
100% 100% 100% 100% 100% 100%
Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran Terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana BSN terdiri dari 1 (satu) indikator kinerja yaitu Persentase ketersediaan sarana dan prasarana untuk pelaksanaan tugas BSN sesuai dengan UU 20 tahun 2014 Capaian kinerja untuk indikator kinerja tersebut rata-rata capaian sebesar 100%. Berikut disampaikan rincian capaian indikator kinerja sasaran 4.
10. Persentase ketersediaan sarana dan prasarana untuk pelaksanaan tugas BSN sesuai dengan UU 20 Tahun 2014
Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsinya BSN sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014, sangat diperlukannya dukungan sarana dan prasarana dalam kualitas dan kuantitas yang baik. Pada tahun 2017, BSN telah mengalokasi anggaran sebesar Rp.3.325.900.000 dengan target layanan peralatan dan fasilitas kantor. Pencapaian realisasi anggaran penyediaan sarana dan prasarana sebesar 99,79% dengan mengacu pada rencana kebutuhan di tahun 2017 persentase ketersediaan sarana dan prasarana sebesar 100% yang terdiri dari:
2017| Sekretariat Utama - BSN 28 1. Kendaraan dinas Kepala BSN
2. Perangkat pengolahan data dan informasi diantaranya lisensi Ms. Office, laptop dan mesin presensi.
3. Peralatan dan fasilitas perkantoran untuk kantor BSN maupun kantor layanan teknis di Palembang dan Makassar diantaranya berupa sofa, meja, lemari, kursi rapat, AC, TV, kulkas, dispenser, vacuum cleaner, credenza, workstation, white board, wireless, printer, notebook, infocus, UPS, stabilizer dan switch hub.
4. Fasilitas rumah dinas meliputi gorden, wallpaper, dapur dan aksesoris rumah dinas.
Dari anggaran tersebut target penyediaan sarana dan prasarana perkantoran sesuai kebutuhan telah mencapai realisasi sebanyak 423 unit atau dengan pencapaian 100% meliputi 1 unit kendaraan dinas roda empat, 203 unit perangkat pengolahan data dan informasi dan 223 unit peralatan fasilitas perkantoran.
Gambar III.5
Sarana Prasarana Kantor Utama BSN dan KLT BSN
Persentase pemenuhan kebutuhan sarana dan
prasarana untuk pelaksanaan tugas BSN
Target : 100%
Realisasi : 100%
Capaian : 100%
2017| Sekretariat Utama - BSN 29 SASARAN
5 Tersedianya peraturan perundang-undangan di bidang SPK Tabel III.8
Capaian Kinerja Sasaran I Indikator Kinerja Capaian 2017
Realisasi 2016
Target 2019
% Capaian 2017 dari target 2019 Target Realiasi Capaian %
Jumlah produk hukum yang telah ditetapkan oleh Kepala BSN
500 Keputus
an
626 125% 492 550
keputus an
113%
Jumlah peraturan perundang- undangan di bidang SPK
3 Dokume
n
3
dokumen 77% 4
Dokum en
8 Dokume
n
37,5%
Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran tersedianya peraturan perundang-undangan di bidang SPK terdiri dari 2 (dua) indikator kinerja yaitu jumlah produk hokum yang telah ditetapkan oleh Kepala BSN dan jumlah peraturan perundang-undangan di bidang SPK. Capaian kinerja untuk indikator kinerja tersebut rata-rata capaian sebesar 75%. Berikut disampaikan rincian capaian indikator kinerja sasaran 5.
11. Jumlah produk hokum yang telah ditetapkan oleh Kepala BSN
Jumlah produk hokum yang telah ditetapkan oleh bagian hokum mencapai 626 keputusan. Jumah ini melebihi target semula yaitu sebesar 500 SNI sesuai dengan jumlah RASNI yang dirumuskan. Hal itu terjadi karena masig banyaknya RASNI tahun 2016 yang belum ditetapkan sehingga harus ditetapkan pada tahun 2017.
12. Jumlah peraturan perundang-undangan di bidang SPK
Tahun 2017 pencapaian sasaran meningkatnya kualitas dan kuantitas produk hukum ada 1 (satu) indikator kinerja yang ditetapkan. Dan disatu indikator tersebut ada 3 (tiga) target capaian yaitu ditetapkannya RPP tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian, Rperpres tentang Organisasi dan Tata Laksana Badan Standardisasi Nasional, Rpermenristekdikti tentang Kebijakan Nasional Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian.
2017| Sekretariat Utama - BSN 30 Ketiga target capaian tersebut seharusnya menghasilkan PP tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian, Perpres tentang Organisasi dan Tata Laksana Badan Standardisasi Nasional, dan selesainya Rancangan Permenristekdikti tentang Kebijakan Nasional Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian.
Target tersebut tidak tercapai karena:
1. RPP tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian masih dalam proses pemarafan di Menteri Koordinator bidang Perekonomian.
2. RPerpres tentang Badan Standardisasi Nasional masih dalam proses penetapan Presiden
3. Rancangan Rpermen Ristek Dikti masih dibahas secara intensif di internal BSN.
Target capaian 3 (tiga) dokumen sampai akhir tahun 2017 tiga dokumen tersebut telah dapat disusun, namun masih terus dalam pembahasan dengan K/L dan unit kerja terkait. Secara dokumen, target sudah dapat tercapai, namun secara kualitas belum tercapai 100% karena masih dalam penyempurnaan. Kendala dari pencapaian kualitas capaian ini sebesar 80%
dibandingkan Tahun 2016 sebelumnya capaian ini mengalami peningkatan.
Oleh karena itu langkah tindak lanjut yang akan dilakukan pada Tahun 2017 Bagian Hukum akan terus berupaya:
a. Untuk percepatan terbitnya PP SSPKN , Bagian Hukum melakukan koordinasi dengan Kementerian Sekretariat Negara dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian terkait proses paraf RPP tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian;
b. Untuk percepatan terbitnya Permen Ristekdikti, Bagian Hukum mengajukan permohonan Lanjutan Rancangan Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Tahun 2017 untuk dimasukan lagi dalam Program Penyusunan Rancangan Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Tahun 2018. Dan
2017| Sekretariat Utama - BSN 31 c. Pembahasan di internal BSN untuk memperoleh kesepahaman substansi
Rpermen ristekdikti tentang Kebijakan Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian.
SASARAN
6 Meningkatnya kualitas SDM BSN yang kompeten Tabel III.9
Capaian Kinerja Sasaran I Indikator Kinerja Capaian 2017
Realisasi
2016 Target 2019
% Capaian 2017 dari target 2019 Target Realiasi Capaian %
Persentase SDM BSN yang mengikuti kegiatan
peningkatan kompetensi
100% 100% 100% 100% 100% 100%
Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran meningkatnya kualitas SDM BSN yang kompeten terdiri dari 2 (dua) indikator kinerja yaitu persentase SDM BSN yang mengikuti kegiatan peningkatan kompetensi dan Indeks kompetensi dan integritas SDM. Capaian kinerja untuk indikator kinerja tersebut rata-rata capaian sebesar 100%. Berikut disampaikan rincian capaian indikator kinerja sasaran 6.
13. Persentase SDM BSN yang mengikuti kegiatan peningkatan kompetensi
Persentase SDM BSN yang mengikuti kegiatan peningkatan kompetensi sebesar 100 %. Peningkatan kompetensi tersebut antara lain pendidikan pascasarjana (S2 dan S3) baik di dalam dan di luar negeri. Jumlah SDM BSN yang sekolah mencapai 34 orang yang mayoritas di luar Indonesia
Selain itu juga semua pegawai telah mengikuti pelatihan –pelatihan, baik pelatihan manajerial bagi pejabat structural, fungsional bagi pejabat fungsional dan teknis untuk pegawai yang berkepentingan. Pelatihan – pelatihan tersebut diselenggarakan oleh instansi lain, BSN maupun masing – masing unit kerja.
2017| Sekretariat Utama - BSN 32 SASARAN
7
Terselenggaranya pengawasan dan pengendalian internal BSN
Tabel III.10
Capaian Kinerja Sasaran 7 Indikator Kinerja Capaian 2017
Realisasi 2016
Target 2019
% Capaian 2017 dari target 2019 Target Realiasi Capaian %
Persentase penyelesaian
tindak lanjut hasil pemeriksaan 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran Terselenggaranya pengawasan dan pengendalian internal BSN terdiri dari 1(satu) indikator kinerja yaitu Persentase penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan. Capaian kinerja untuk indikator kinerja tersebut adalah sebesar 100% .Berikut disampaikan rincian capaian indikator kinerja sasaran 7.
14. Persentase penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan
BPK RI telah melakukan pemeriksaan terhadap laporan keuangan BSN tahun 2016, pada tanggal 17 April 2017 berdasarkan pemeriksaan tersebut BPK memberikan Laporan Hasil Pemeriksaan dengan 1 temuan dan 2 rekomendasi dan Management Letter dengan 3 temuan dan 4 rekomendasi.
Atas temuan dan rekomendasi tersebut, BSN telah menindaklanjuti seluruh rekomendasi tersebut. BPK menilai tindak lanjut atas hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh BSN telah memenuhi. BPK memberikan opini terhadap laporan keuangan BSN tahun 2016 predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
2017| Sekretariat Utama - BSN 33 Gambar III.6 Penyerahan Opini WTP dari Ketua BPK kepada Kepala BSN
Tabel III.11
Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan BPK RI SM II 2017 Sistem Pengendalian
No LK Tahun Jumlah Temuan
Jumlah Rekomendasi
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut Selesai Dalam Proses
1 2016 1 2 2 0
2 2015 1 1 1 0
3 2014 4 10 10 0
4 2013 2 2 2 0
5 2012 4 6 6 0
Jumlah 12 21 21 0
Management Letter No LK Tahun Jumlah
Temuan
Jumlah Rekomendasi
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut Selesai Dalam Proses
1 2016 3 4 4 0
Jumlah 3 4 4 0
Dari 6 rekomendasi hasil pemeriksaan eksternal yang dilakukan oleh BPK- RI pada tahun 2017 itu, semuanya telah ditindak lanjuti. Dengan demikian dapat dicapai target realisasi sebesar 100%. Dari gambaran yang diuraikan di atas, tercermin bahwa tindak lanjut hasil pemeriksaan eksternal tersebut dapat ditindak lanjuti dengan baik.
2017| Sekretariat Utama - BSN 34 Keberhasilan capaian kinerja ini karena didukung dengan kegiatan inspektorat antara lain melakukan rapat koordinasi antara auditor dan auditi serta monitoring terkait penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan.
Target tahun 2017 : 100 % rekomendasi pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti
Realisasi tahun 2017 : 100 % rekomendasi pemeriksaan eksternal dapat diselesaikan.
Agar kinerja persentase penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan pada tahun 2018 dapat dipertahankan/ditingkatkan, upaya yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :
Melakukan rapat koordinasi dan monitoring setiap bulan dengan auditi terkait dengan penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK.
Melakukan monitoring dengan SIPTL (Sistem Informasi Pemantauan Tindak Lanjut) BPK
SASARAN 8
Meningkatnya kinerja sistem pengelolaan anggaran, sumber daya manusia, tata kelola dan organisasi Settama yang profesional
Tabel III.12
Capaian Kinerja Sasaran 8 Indikator Kinerja Capaian 2017
Realisasi 2016
Target 2019
% Capaian 2017 dari target 2019 Target Realiasi Capaian %
Persentase Aparatur Sipil Negara (ASN) Settama yang meningkat kompetensinya
100% 100% 100% 100% 100% 100%
Realisasi anggaran Settama ≥95% 92,33% 97,19% 97,1% 95% 97%
Persentase implementasi RB BSN sesuai dengan tugas dan fungsi lingkup Settama
75% 83,3% 111% 75% 100% 83%
Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran meningkatnya kinerja system pengelolaan anggaran, sumber daya manusia, tata kelola dan organisasi Settama yang profesional terdiri dari 3 (tiga) indikator kinerja yaitu
2017| Sekretariat Utama - BSN 35 persentase ASN Settama yang meningkat kompetensinya, realisasi anggaran Settama, dan persentase implementasi RB sesuai dengan tugas dan fungsi lingkup Settama. Capaian kinerja untuk indikator kinerja tersebut rata-rata capaian sebesar 102% Berikut disampaikan rincian capaian indikator kinerja sasaran 8.
15. Persentase Aparatur Sipil Negara (ASN) Settama yang meningkat kompetensinya
Seluruh pegawai Sestama telah meningkat kompetensinya. Hal itu dibuktikan dengan telah ikut sertanya pegawai settama dalam pelatiha – pelatihan terkait tugas dan fungsinya dalam Kesestamaan. Beberapa pegawai bahkan ikut juga diklat fungsional kepegawaian, perencana, auditor dan pranata humas. Selain itu juga beberapa pegawai telah mengikuti studi lanjut S2 dan S3 di baik dalam negeri maupun luar negeri
16. Realisasi anggaran Settama
Realisasi anggaran Settama mengalami penurunan dibandingkan dengan 2016. Hal itu dikarenakan beberapa kegiatan yang kurang maksimal dalam menyerap anggaran. Pagu dan realisasi anggaran Sekretariat Utama TA 2017 per Unit Eselon II dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel III.13
Pagu dan Realisasi Anggaran Sekretariat Utama TA 2017
Dalam rupiah
No Unit Kerja 2017
Pagu Realisasi % 1 Biro Perencanaan, Keuangan
dan Tata Usaha
80.291.455.000 73.886.426.614 92,02%
2 Biro Hukum, Organisasi dan Hubungan Masyarakat
12.088.623.000 11.477.677.351 94,95%
3 Inspektorat 1.142.200.000 983.171.090 86,08%
2017| Sekretariat Utama - BSN 36 17. Persentase implementasi RB BSN sesuai dengan tugas dan fungsi lingkup
Settama
Persentase implementasi RB BSN cukup baik dengan rata – rata sebesar 83,3%, melebihi target. Implementasi Reformasi Birokrasi di unit kerja Sekretariat Utama berupa aplikasi e-government yang berfungsi untuk melayani urusan internal BSN. Aplikasi tersebut antara lain Aplikasi Sistem Informasi Perencanaan dan Pelaporan (SIPP), Aplikasi Sistem informasi Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran (SIPAKAR), Aplikasi Kantaya, Aplikasi Tata Naskah Dinas Elektronik (TNDE), Sistem Informasi Kepegawaian (SIMPEG)
III.2 REALISASI ANGGARAN
Berdasarkan DIPA Nomor SP DIPA-084.01.1.613104/2017 tanggal 7 Desember 2016, pagu anggaran Sekretariat Utama adalah sebesar Rp.93.522.278.000,- dan realisasi anggaran Sekretariat Utama TA 2017 adalah sebesar Rp. 86.347.275.055,- sebesar 92,33%.
Pagu dan realisasi anggaran Sekretariat Utama TA 2017 per Unit Eselon II dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel III.14
Pagu dan Realisasi Anggaran Sekretariat Utama TA 2017
Dalam rupiah
No Unit Kerja 2017
Pagu Realisasi % 1 Biro Perencanaan, Keuangan
dan Tata Usaha
80.291.455.000 73.886.426.614 92,02%
2 Biro Hukum, Organisasi dan
Hubungan Masyarakat 12.088.623.000 11.477.677.351 94,95%
3 Inspektorat 1.142.200.000 983.171.090 86,08%
Jumlah 93.522.278.000 86.347.275.055 92,33%
2017| Sekretariat Utama - BSN 37
L
BAB IV PENUTUP
aporan Kinerja Sekretariat Utama Tahun 2017 menyajikan pertanggungjawaban dan pencapaian kinerja Sekretariat Utama Tahun 2017 dalam mendukung pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran Sekretariat Utama.
Berdasarkan hasil pengukuran capaian kinerja kegiatan Sekretariat Utama Tahun 2017, sebagian besar kinerja kegiatan telah terlaksana sesuai perjanjian kinerja dan indikator kinerja.
Walaupun demikian, masih ditemukan berbagai kelemahan dan sebagian kecil kegiatan yang belum memenuhi target. Hal ini akan dijadikan input untuk perbaikan kegiatan Bagian Settama pada masa mendatang.
2017| Sekretariat Utama - BSN 38 LAMPIRAN
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017
Sekretariat Utama
2017| Sekretariat Utama - BSN 39
2017| Sekretariat Utama - BSN 40
2017| Sekretariat Utama - BSN 41