• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS BALAI BIOTEKNOLOGI MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS BALAI BIOTEKNOLOGI MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PROGRAM KERJA

PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS

BALAI BIOTEKNOLOGI

MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI

2020-2022

BALAI BIOTEKNOLOGI

BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI

Maret 2020

(2)
(3)

3 DAFTAR ISI HalamanPengesahan Daftar isi 3 Kata Pengantar 4 BAB I Pendahuluan 5

I.1. Latar Belakang I.2. Tujuan dan Sasaran BAB II Program kerja

2.1 Target Prioritas

2.2. Program Manajemen Perubahan 2.3. Penataan Tatalaksana

2.4. Penataan Sistem Manaajemen SDM 2.5. Penguatan Akuntabilitas

2.6. Penguatan Pengawasan

2.7.Penguatan Kualitas Layanan Publik

7 7 10 12 13 14 15

BAB III Jadwal Kegiatan 17

(4)

4 Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang atas rahmat-Nya, Tim Pembangunan Zona Integritas Balai Bioteknologi menuju Wilayah Bebas dari Korupsi Balai Bioteknologi telah dapat menyelesaikan penyusunan program kerja tahun 2020-2022. Program kerja ini disusun untuk mendukung pelaksanaan Reformasi Birokrasi pemerintah di Balai Bioteknologi.

Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi

merupakan salah satu pelaksanaan agenda Reformasi birokrasi. Reformasi birokrasi bertujuan untuk menciptakan birokrasi pemerintah yang profesional dengan karakteristik, berintegrasi, berkinerja tinggi, bebas dan bersih dari KKN, mampu melayani publik, netral, sejahtera, berdedikasi dan memegang teguh nilai-nilai dasar dan kode etik pemerintah. Proses pembangunan Zona Integritas merupakan tindak lanjut pencanangan yang telah dilakukan oleh pimpinan instansi pemerintah. Proses pembangunan Zona Integritas difokuskan pada penerapan program Manajemen Perubahan, Penataan Tatalaksana, Penataan Manajemen SDM, Penguatan Pengawasan, Penguatan Akuntabilitas Kinerja, dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik yang bersifat konkrit. Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi diharapkan didukung oleh semua komponen Balai Bioteknologi. Apabila terdapat kekurangan dalam penyajian dan penyusunan rencana kerja ini kami mohon maaf. Diharapkan masukan dari semua pihak untuk penyempurnaan program kegiatan pembangunan Zona Integritas Balai Bioteknologi.

(5)

5 BAB 1. PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Pemerintah melalui Kemenpan RB melakukan pencanangan Zona Integritas dalam rangka penataan pelayanan pemerintah yang baik. Zona Integritas (ZI) merupakan predikat yang diberikan kepada Kementerian /Lembaga dan Pemda yang pimpinan dan jajarannya mempunyai komitmen untuk mewujudkan Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) melalui upaya pencegahan korupsi, reformasi birokrasi dan peningkatan kualitas pelayanan publik.

BPPT sebagai salah satu Lembaga Pemerintah Non-Departemen berkomitmen untuk melaksanakan program Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani. Berdasarkan Nota Dinas BPPT No.26/INSP/ND/02/2019, BPPT mempersiapkan beberapa unit kerja di bawah BPPT untuk diusulkan menjadi unit kerja/satuan kerja menuju WBK dan WBBM. Balai Bioteknologi merupakan salah satu unit kerja yang akan diusulkan berdasarkan hasil keputusan Rapat Pimpinan BPPT.

Balai Bioteknologi merupakan salah satu unit kerja BPPT yang bertugas untuk melaksanakan pelayanan bidang Bioteknologi, dengan visi menjadi lembaga unggulan

Teknologi dalam pengkajian dan penerapan teknologi untuk meningkatkan daya saing

menuju kemandirian bangsa. Penerapan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari

Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di Balai Bioteknologi diharapkan

dapat mendukung pencapaian tugas, visi dan misi Balai Bioteknologi.

B. Tujuan dan sasaran

Program kerja ini dibuat dengan tujuan untuk penerapan Zona Integritas menuju unit kerja dengan predikat WBK, untuk menciptakan lingkungan kerja yang bersih dari korupsi, kolusi dan Nepotisme dengan pelayanan yang baik. Diharapkan dengan program – program yang dibuat dan dijalankan dihasilkan birokrat pemerintah yang profesional dengan karakteristik, berintegrasi, berkinerja tinggi, bebas dan bersih dari KKN, mampu melayani publik, netral, sejahtera, berdedikasi dan memegang teguh nilai-nilai dasar dan kode etik pemerintah.

(6)

6 BAB II. Program Kerja

Program kerja yang dibuat dan disusun dalam rangka pelaksanàn kegiatan pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi Balai Bioteknologi. Program dilakukan dan ditujukan untuk melibatkan melibatkan seluruh komponen Balai Bioteknologi sebagai target keberhasilan kegiatan. Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM), fokus pelaksanaan reformasi birokrasi tertuju pada dua sasaran hasil utama yakni:

1. Terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas Korupsi Kolusi Nepotisme (KKN)

2. Peningkatan kuliatas pelayanan publik.

Komponen pengungkit pembangunan Zona Integritas dijadikan sebagai dasar untuk mencapai hasil utama menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani, program pengungkit terdiri atas :

1. Manajemen Perubahan, 2. Penataan Tatalaksana,

3. Penataan Manajemen Sumber Daya Manusia, 4. Penguatan Pengawasan,

5. Penguatan Akuntabilitas Kinerja

6. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik.

Pembentukan tim kerja Zona Integritas menuju WBK/WBBM

Pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM memerlukan tim penggerak yang dapat menggerakkan pegawai dan sluruh komponen Balai Bioteknologi untuk mencapai tujuan utama mewujudkan Balai Bioteknologi menjadi wilayah yang bebas dari korupsi serta tercipta unit kerja birokrasi yang bersih dan melayani. Tim WBK/WBBM dibentuk merujuk pada aturan dan prosedur yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Tolak ukur : Terbentuk tim WBK/WBBM yang ditetapkan dengan Surat Keputusa Ka. Balai

(7)

7 Target Prioritas

Target prioritas Balai Bioteknologi dalam rangka mewujudkan wilayah bebas dari korupsi dan terimplemantasinya program reformasi birokrasi dilakukan pada 3 bidang mencakup semua program pengungkit yang diintegrasikan pada kegiatan manajemen perubahan. Ketiga bidang tersebut yakni :

NO URAIAN PROGRAM Target Prioritas

A NASIONALISME DAN REVOLUSI MENTAL

Adanya perubahan pola pikir dengan meningkatnya kesadaran akan nilai-nilai yang tercermin pada prilaku dan budaya kerja pegawai.

B PROGRAM PENINGKATAN

INTEGRITAS

Meningkatkan integritas, disiplin dan pemahaman pegawai dalam implementasi WBK

C PROGRAM PENINGKATAN

BUDAYA KERJA

Peningkatan kinerja dan

profesionalitas pegawai untuk melayani masyarakat.

I. Manajemen Perubahan

Program Manajemen Perubahan bertujuan untuk mengubah secara sistematis dan konsisten meknisme kerja, pola pikir (mind set) serta budaya kerja (culture set) individu Balai Bioteknologi kearah yang lebih baik menuju WBK/WBBM. Target manajemen perubahan adalah meningkatkan komitmen seluruh jajaran pimpinan dan pegawai unit kerja. Merubah pola pikir dan budaya kerja kearah yang lebih baik sebagai pelayan masyarakat serta menurunkan resiko kegagalan yang disebabkan oleh resistensi terhadap perubahan.

Program Manajemen Perubahan menuju perubahan pola pikir dan budaya kerja mencapai tujuan dan sasaran ZI menuju WBK/WBBM

(8)

8 Manajemen perubahan merupakan kegiatan Reformasi Birokrasi yang diterapkan oleh pemerintah untuk menghasilkan birokrat profesional yang melayani masyarakat lebih baik dan bebas dari KKN. Kegiatan manajemen perubahan disinkronkan dengan kegiatan Agent of Change (AoC) di Balai Bioteknologi.

Kegiatan manajemen perubahan yang dilaksanakan yakni :

NO URAIAN PROGRAM Kegiatan Target

Prioritas A NASIONALISME DAN REVOLUSI MENTAL 1 Peningkatan Nilai-nilai Nasionalisme dan Profesionalisme Pegawai Peningkatan Pemahaman Pegawai akan Nilai Nasionalisme dan Profesionalisme dengan melakukan

1. Penyusunan Buku Saku 2. Survei nilai Balai Bioteknologi TAJUKIN 3. Rekaman Perintah Harian , Mars BPPT, Lagu Indonesia Raya

4. Sosialisasi dengan melakukan Posting di Sosmed Balai

Bioteknologi

5. Sosialisasi Nilai Biotek di acara Biotek Adanya perubahan pola pikir dengan meningkatnya kesadaran akan nilai-nilai yang tercermin pada prilaku dan budaya kerja pegawai.

2 Program Revolusi Mental 1. Khataman Al-Quran

2. Kajian Ramadhan / Tausiyah Online

1. Adzan

2. Doa Sebelum Bekerja dan Sesudah Bekerja

3 Program Peduli Covid-19 1. Biotek Peduli Covid

2. Biotek _BRIN Peduli COVID 3. Biotek Berbagi Berkah

(9)

9

NO URAIAN PROGRAM Kegiatan Target

Prioritas

B PROGRAM PENINGKATAN

INTEGRITAS

1 Sosialisasi Implementasi WBK 1. Sosialisasi

2. Pemasangan poster Meningkatkan integritas, disiplin dan pemahaman pegawai dalam implementasi WBK 2 Sosialisasi Budaya Layanan

Prima

1.Pengingat Absen/ Check in-out Pagi dan Sore

2. Penggunaan ID Card 3. Sosialisasi Buku Saku 4. Implementasi New Normal

antisipasi Covid-19 5. Penghargaan Pegawai Balai Bioteknologi

C PROGRAM PENINGKATAN

BUDAYA KERJA

1 Sosialisasi Budaya Layanan Prima

1. Kegiatan sharing Bayu CS 2. Kegaitan sharing Pak Danang (Tobe) Peningkatan kinerja dan profesionalitas pegawai untuk melayani masyarakat. 2 Gerakan Budaya Hidup Sehat Sosialisasi Gerakan Masyarakat

Hidup Sehat (himbauan cuci tangan, physical distancing, penggunaan hand sanitizer, penggunaan masker, penggunaan face shield)

Pembuataan UKK Laktasi

Senam Peregangan

Program Penanggulangan Covid-19

Sosialisasi Sobat Biotek 3 BIMTEK Inovasi dan Teknologi Pelatihan Penyusunan Laporan

Kerekayasaan dan Litkayasa Pelatihan penggunaan aplikasi SIDUPER

(10)

10

NO URAIAN PROGRAM Kegiatan Target

Prioritas

Sharing session mengenai Budaya Pelayanan Prima Pelatihan, Perencanaan dan Penerapan K3 Laboratorium dan kantor

SOBAT BIOTEK : Sharing dan Obrolan Bermanfat Aktual Inovatif Biotek

Sosialisasi Tanda Tangan Elektronik

Sosialisasi Aplikasi Pelayanan Penerimaan Sampel

Sosialisasi Aplikasi Inventory Data Karyawan

4 Program Green-B Recycle kertas

Thumbler Sosialsasi

Pemilahan Sampah

Penimbangan - Bank Sampah Pembuatan Sampah Organik

II. Penataan Tatalaksana

Program penataan tatalaksana bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem, proses, dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien dan terukur. Penggunaan teknologi informasi dalam proses penyelenggaraan manajemen pemerintahan di ZI menuju WBK/WBBM;

Indikator :

 Prosedur Operasional tetap (SOP) kegiatan  E-Office

(11)

11 Program Kerja :

1. Penerapan SOP (Standar Operasional Prosedur)

SOP yang ada di Balai Bioteknologi dievaluasi dan diupdate sesuai dengan perkembangan peraturan baru dan perkembangan teknologi untuk perbaikan prosedur dan layanan. Penerapan ISO (International Standart Operational) Tolak ukur : Evaluasi SOP dan hasil revisi SOP

2. Penerapan E-office

Perkembangan Teknologi Informasi pada 2 dekade terakhir dapat digunakan untuk membantu meningkatkan efektifitas dan efisiensi sistem pemerintahan. Balai Bioteknologi mengadopsi penerapan e-office untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan. Penggunaan aplikasi secara nasional dan lembaga terbukti efektif untuk penyelenggaraan pemerintahan yang efektif dan efisien. Sofware e-PUPNS, sidapi, sidadu dan SKP dll diadopsi di Balai Bioteknologi.

Tolak ukur : Penerapan program e-goverment Sidapi, Sidadu, SKP, e-PUPNS, dll

3. Keterbukaan Informasi Publik

Keterbukaan informasi public di Balai Bioteknologi dilakukan sebagai salah satu standar layanan. Tarif dan prosedur pelayanan diinformasikan ke publik melalui website, brosur dan sosial media dll.

Tolak ukur : Adanya keterbukaan informasi public terhadap layanan Balai Bioteknologi

4. Inovasi internal

Balai Bioteknologi mengembangkan dua buah aplikasi teknologi informasi untuk pengelolaan tatalaksana internal yakni :

1) SIGABBI (Sistem Informasi Pegawai Balai Bioteknologi) untuk mendukung pengelolaan sistem informasi pegawai.

2) SILARIS (Sistem Pelayanan Penerimaan Sampel Balai Bioteknologi) untuk mendukung pengelolaaan pelayanan publik.

3) IPross Biotek (Sistem pemantauan kegiatan pengadaan Balai Bioteknologi untuk mendukung pengelolaaan pelayanan Internal.

(12)

12 III. Penataan Manajemen Sumber Daya Manusia

Program penataan manajemen sumber daya manusia bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme SDM aparatur dengan target meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan, ketaatan pengelolaan, disiplin, efektifitas manajemen dan profesionalisme SDM aparatur Negara.

Indikator :

• Perencanaan Kebutuhan Pegawai sesuai dengan Kebutuhan Organisasi • Pola Mutasi Internal

• Pengembangan Pegawai Berbasis Kompetensi • Penetapan Kinerja Individu

• Penegakan Aturan Disiplin/Kode Etik/Kode Perilaku Pegawai • Sistem Informasi Kepegawaian

Program Kerja :

1. Penerapan Analisa Jabatan

Sinkronisasi kebutuhan organisasi terhadap pegawai dilakukan analisa jabatan. Analisa didasarkan kebutuhan Balai Bioteknologi untuk mencapai visi, misi dan tugas institusi dengan perencaan pegawai yang baik.

Tolak ukur : Penerapan analisa jabatan.

2. Menerapkan aturan Pola Mutasi

Pemerintah dengan Peraturan Pemerintah no. 11 tahun 2017 telah mengeluarkan aturan tentang manajemen Aparatur Sipil Negara. Pengelolaan pola mutasi diharapkan berdasarkan aturan yang telah ditetapkan.

Tolak ukur : Pengelolaan pola mutasi di Balai Bioteknologi

3. Pengembangan pegawai berbasis kompetensi

Kegiatan pengembangan pegawai didasarkan pada kompetensi dan kebutuhan organisasi. Peningkatan kompetensi pegawai dilakukan melalui pelatihan-pelatihan, baik pelatihan internal dan external, di dalam dan luar negeri. Peningkatan pendidikan pegawai ke jenjang lebih tinggi dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan pegawai dalam mendukung visi, misi dan tugas pokok Balai Bioteknologi. Tolak ukur : Penerapan Training Need Analysis (TNA) dan pelatihan pegawai

(13)

13 4. Penegakan disiplin

Penegakan disiplin pegawai dilakukan dengan menerapkan nilai-nilai Balai Bioteknologi, sosialisasi revolusi mental dan nilai-nilai CIPTA (Creativity, Integrity,

Profesionalisme, Team Work, Accountable) BPPT. Penerapan kode etik PNS dan

aturan yang telah ditetapkan diharapkan mampu meningkatkan disiplin pegawai yang berasal dari kesadaran pribadi dengan rasa tanggung jawab.

Tolak ukur : Penerapan nilai-nilai, sosialisasi dan kepatuhan pegawai.

5. Penerapan Kinerja Individu

Kinerja individu akan mempengaruhi keberhasilan pencapaian pelaksanaan program kegiatan di Balai Bioteknologi. Sistem pelaporan kegiatan dalam triwulan diharapkan mampu mendukung pelaksanaan kegiatan.

Tolak ukur : Penerapan SKP (Sistem Kinerja Pegawai)

6. Pengelolaan Sistem Informasi Pegawai

Sistem informasi pegawai dilakukan dengan mengaplikasikan dan mengaupdate e-PUPNS serta informasi pegawai secara berkala.

Tolak ukur : Pengisian dan penerapan e-PUPNS serta update informasi pegawai berkala

7. Inovasi Teknologi Informasi Internal

Pengembangkan aplikasi teknologi informasi untuk pengelolaan sistem informasi kepegawaian dengan nama SIGABBI (Sistem Informasi Pegawai Balai Bioteknologi) untuk mendukung pengelolaan sistem informasi pegawai. Untuk keamanan, aplikasi hanya dapat diakses intenal.

Tolak ukur : Aplikasi SIGABBI

IV. Penguatan Akuntabilitas Kinerja

Program penguatan akuntabilitas merupakan perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawaban keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan dalam mencapai misi dan tujuan organisasi. Penguatan akuntabilitas bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, dengan target meningkatnya kinerja instansi pemerintah meningkatnya akuntabilitas instansi pemerintah.

(14)

14 Indikator kegiatan yakni :

 Keterlibatan Pimpinan

 Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja Program Kegiatan :

1. Keterlibatan Pimpinan

Keterlibatan pimpinan pada penyelenggararaan kegiatan dan pelayanan dilakukan mulai dari tahap perencanaan, monitoring pelaksanaan, evaluasi dan pertanggungjawaban hasil.

Tolak ukur : Keterlibatan pimpinan pada kegiatan

2. Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja

Kinerja unit kerja dipengaruhi pembuatan rencana, pelaksanaan kegiatan dan capaian hasil. Pengelolaan akuntabilitas kinerja mengikuti program yang telah ditetapkan BPPT.

Tolak ukur : Renstra, Lakip, IKU dll

V. Penguatan Pengawasan

Penguatan pengawasan bertujuan untuk meningkatkan penyelenggaraana pemerintah yang bersih dan bebas KKN pada instansi pemerintah.

Indikator pengawasan yakni :  Pengendalian gratifikasi  Penerapan SPIP

 Pengaduan Masyarakat  Wistle Blowing System

 Penanganan Benturan Kepentingan

Program Kegiatan :

1. Pengendalian gratifikasi

Pengendalian gratifikasi dilakukan dengan sosialisasi mengenai gratifikasi kepada pegawai dan pencegahan gratifikasi dengan publikasi pencegahan gratifikasi di website serta SOP yang berkaitan dengan layanan terhadap mahasiswa dan masyarakat serta pengadaan barang.

(15)

15 Tolak ukur : Sosialisasi dan pencegahan gratifikasi

2. Penerapan SPIP

Penerapan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) di Balai Bioteknologi dilakukan dengan melakukan sosialisasi dan bimbingan teknis SPIP kepada pegawai. Penerapan SPIP dilakukan pada kegiatan untuk menunjang keberhasilan dan mengantisipasi kegagalan kegiatan.

Tolak ukur : Sosialisasi dan penerapan SPIP di kegiatan

3. Wistle Blowing System (WBS) dan Penanganan Benturan Kepentingan

WBS dan penanganan benturan kepentingan mengacu pada aturan dan ketentuan yang diterapkan BPPT. Sosialisasi dilakukan kepada pegawai untuk memberikan pemahaman. Fasilitas WBS melalui kotak saran, kontak melalui email unit kerja di website dan chat.

Tolak ukur : Sosialisasi WBS dan Penanganan benturan kepentingan.

4. Inovasi teknologi - SILARIS

Sosialisasi program pengawasan ke public dan pegawai memanfaatakan teknologi informasi melalui video-video yang diinformasikan ke pegawai dan public melalui website dan media sosial. Pengelolaan pelayanan yang efisien dengan pengembangan aplikasi SILARIS.

Tolak ukur : Video Pengawasan dan aplikasi SILARIS

VI. Peningkatan Kualitas Pelayanan

Program peningkatan kualitas pelayanan publik merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas dan inovasi pelayanan public pada masing-masing instansi pemerintah secara berkala sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat. Membangaun kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan public dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan menjadikan keluhanan masyarakat sebagai sarana untuk melakukan perbaikan pelayanan publik.

Indikator

 Standar pelayanan  Pelayanan prima

(16)

16 Program :

1. SOP Pelayanan

Balai Bioteknologi melakukan pelayanan terhadap pengujian dengan menerapkan ISO 17025:2017. SOP pelayanan pengujian berdasarkan SOP ISO.

Tolak ukur : SOP dan Panduan mutu.

2. Pelayanan Prima

Pelayanan prima ditujukan untuk memberikan pelayanan yang memenuhi standar kualitas yang sesuai dengan harapan dan kepuasan pelanggaran. Balai Bioteknologi menerapakan SOP dalam pelayanan dan meningkatkan kualitas pelayanan dengan layanan teknologi terpadu. Meningkatkan kualitas SDM dan sistem pelayanan Tolak ukur : Penerapan ISO 17025:2017, Pelatihan SDM, pembentukan tim pengelola

website dan sosial media serta informasi layanan Balai Bioteknolgi di layanan teknologi terpadu BPPT.

3. Survey Kepuasan terhadap Pelayanan Prima

Survey kepuasan terhadap pelayanan dilakukan pada kepada penerima layanan di Balai Teknologi untuk mengevaluasi kualitas layanan dan perbaikan untuk masa yang akan dating.

Tolak ukur : Pelaksanaan survey dan hasil survey

4. Inovasi Pelayanan aplikasi SILARIS

Pengembangkan aplikasi teknologi informasi untuk pengelolaan pelayanan publik SILARIS (Sistem Pelayanan Penerimaan Sampel Balai Bioteknologi) untuk memudahkan pengelolaan pelayanan yang efisien.

(17)

17 BAB III. Jadwal Kegiatan

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Juli AgustSept Okt Nof Des

1 Pembentukan Tim WBK/WBBM 2 Rapat Koordinasi Rencana Kegiatan 3 Penyusunan Program Kegiatan 4 Pembentukam Tim AoC 5 Penyusunan Program Kerja AoC 6 Rapat Koordinasi dengan Inspektorat 7 Sosialisasi Program Kerja

8 Pelaksaan budaya kerja dan pola pikir 9 Monitoring Evaluasi Program

10 Pelatihan SPIP

11 Pengembangan aplikasi SILARIS 12 PenerapanSOP proses bisnis 13 Penerapan e-government

14 Pelaksanaan Keterbukaan informasi publik 15 Peta jabatan SDM

16 Mutasi dan evaluasi mutasi

17 Pembuatan Training Need Analisis (TNA) 18 Pengajuan WBK

19 Rekapitulasi training

20 Pengembangan aplikasi SIGABBI 21 Kode etik pegawai

22 Pemutakhiran data pegwai 23 Keterlibatan pimpinan 24 Perencanaan-Renstra 25 Indikator kinerja utama 26 Pakta integritas seluruh pegawai 27 Program antispasi Covid-19

28 Implementasi pengendalian gratifikasi 29 SPIP pengendalian resiko

30 Sosialisasi SPIP

31 Implementasi pengaduan masyarakat & monitoring 32 Internalisasi wishtle blowing

33 Implementasi wishtle blowing 34 Penanganan benturan kepentingan 35 Standar pelayanan

36 Pelayanan prima

37 Penilaian kepuasan layanan 38 Survey persepsi korupsi external 39 Tindak lanjut temuan internal & external 40 Nilai persepsi kualitas layanan

Jadwal dan Pelaksanaan Kegiatan

Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK/WBBM

(18)

18 Referensi

Program Kerja AoC Tahun 2018 Program Kerja AoC Tahun 2019

Program Kerja RB Balai Bioteknologi tahun 2019-2020

SK Kepala Balai Bioteknologi No.14 Tahun 2019 tentang Pembentukan Tim Kerja Program Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani 2019

Referensi

Dokumen terkait

Setelah membentuk Tim Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK/WBBM di Lingkungan Pengadilan Agama Banjarnegara yang diformalkan melalui Keputusan Ketua Pengadilan Agama

Tim kerja Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) Pengadilan Negeri Bireuen terdiri dari

KETIGA : Ketua Tim Kerja Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) pada Kejaksaan

Penentuan nilai yang melibatkan seluruh pegawai Balai Bioteknologi merupakan salah satu bentuk perwujudan evaluasi zona integritas (ZI menuju WBK/WBBM pada poin

bahwa dalam rangka pelaksanaan pembangunan zona integritas menuju wilayah bebas dari korupsi (WBk) dan wilayah birokrasi bersih dan melayani (WBBM) di lingkungan

Minimnya sekuritas pada sistem yang hanya mengandalkan pengamanan bawaan dari mikrotik dan sistem lalu lintas data masih manual dengan bantuan aplikasi standart plug in dari

“Tidak ada amalan anak cucu Adam pada hari raya qurban yang lebih disukai Allah melebihi dari mengucurkan darah (menyembelih hewan qurban), sesungguhnya pada hari kiamat

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan Rahmat dana Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ IMPLEMENTASI PROGRESSIVE WEB APPS