• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Penggunaan Sepeda Motor Honda (Studi Kasus Mahasiswa Sastra Inggris Universitas Negeri Medan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Penggunaan Sepeda Motor Honda (Studi Kasus Mahasiswa Sastra Inggris Universitas Negeri Medan)"

Copied!
100
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STRATA-1 MEDAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KEPUTUSAN PENGGUNAAN SEPEDA MOTOR HONDA (Studi Kasus Mahasiswa Sastra Inggris

Universitas Negeri Medan)

DRAFT SKRIPSI

OLEH

THOMAS PARULIAN DEARDO HALOHO 050502236

MANAJEMEN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Universitas Sumatera Utara Medan

(2)

ABSTRAK

Thomas Parulian Deardo Haloho, 2010. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Penggunaan Sepeda Motor Honda (Studi Kasus Mahasiswa Sastra Inggris Universitas Negeri Medan), di bawah bimbingan Dra. Muli Kata Sebayang, M.Si., Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, S.E., M.Si. (Ketua Departemen), Dra. Marhaini, M.S. (Penguji I), Dr. Beby Karina Fawzeea, S.E., M.M. (Penguji II).

Pengetahuan akan bauran pemasaran yang baik dalam upaya pelaksanaan kegiatan pemasaran secara intensif menjadi faktor penting yang harus diketahui perusahaan dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan dan menjangkau konsumen sebanyak-banyaknya. Dengan adanya penelitian tentang bauran pemasaran diharapkan bisa membantu untuk mewujudkan suatu tujuan perusahaan.

Metodologi yang digunakan meliputi analisis regresi, Uji-t, Uji-F, dan koefisien determinasi (R2). Keempat alat analisis ini secara berturut-turut berfungsi untuk memprediksi, melihat pengaruh secara individu, secara bersama-sama, dan mengetahui seberapa besar proporsi variabel-variabel bauran pemasaran yang terdiri dari produk (X1), harga (X2), distribusi (X3), promosi (X4),

dan layanan (X5) berpengaruh sacara positif dan signifikan terhadap keputusan

penggunaan sepeda motor Honda (Y). Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa Sastra Inggris Universitas Negeri Medan yang menggunakan sepeda motor Honda, yang jumlahnya tidak diketahui karena tidak ada data statistik pendukung. Jumlah sampel dihitung berdasarkan rumus sampel untuk populasi unidentified yakni sebanyak 97 responden.

Hasil uji secara parsial (Uji-t) menunjukkan bahwa variabel produk (X1),

dan layanan (X5) bepengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

penggunaan sepeda motor Honda (Y), sedangkan variabel harga (X2), distribusi

(X3), dan promosi (X4) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap

keputusan penggunaan sepeda motor Honda (Y). Produk (X1) merupakan variabel

yang paling dominan mempengaruhi keputusan penggunaan sepeda motor Honda (Y). Hasil uji secara simultan (Uji-F) menunjukkan bahwa variabel produk (X1),

harga (X2), distribusi (X3), promosi (X4), dan layanan (X5) berpengaruh positif

dan signifikan terhadap keputusan penggunaan sepeda motor Honda (Y).

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur bagi Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang yang telah memberikan rahmat dan anugrah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat meyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Strata-1 Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara.

Skripsi ini berjudul: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Penggunaan Sepeda Motor Honda (Studi Kasus Mahasiswa Sastra Inggris Universitas Negeri Medan). Penelitian ini kiranya dapat bermanfaat bagi kita semuanya ketika berada dalam dunia kerja, khususnya dalam bidang pemasaran kendaraan bermotor roda.

Selama penyelesaian skripsi ini, penulis menyadari telah mendapat banyak bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh sebab itu, perkenankanlah penulis mengahuturkan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, S.E., M.Si., selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

(4)

4. Ibu Dra. Muli Kata Sebayang, M.Si., selaku Dosen Pembimbing yang selalu setia dan tulus memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis selama proses penyelesaian skripsi ini. Bimbingan dan arahan yang telah Ibu berikan selama ini, akan saya kenang dan tidak akan lupakan seumur hidup saya.

5. Ibu Dra. Marhaini, M.S., selaku Dosen Penguji I dan sekaligus Dosen Wali yang telah banyak memberikan saran dan masukan dalam proses perbaikan skripsi ini, serta telah banyak juga membantu dan memberikan motivasi kepada penulis selama masa perkuliahan.

6. Ibu Dr. Beby Karina Fawzeea, S.E., M.M., selaku Dosen Penguji II yang juga telah banyak memberikan saran dan masukan dalam proses perbaikan skripsi ini.

7. Seluruh Dosen-dosen di Lingkungan Fakultas Ekonomi, dan khususnya Dosen-dosen Departemen Manajemen yang telah memberikan ilmu, dedikasi dan pengabdiannya selama proses perkuliahan.

8. Seluruh Staff Pegawai Fakultas Ekonomi, khususnya Staff Pegawai Dapartemen Manajemen, B’ Jumaidi & K’ Dani yang telah banyak membantu dalam urusan administrasi.

(5)

10.Kepada Kakanda Heri Jonathan Haloho, Amd. dan Adinda Dina Anggraini Haloho, yang selalu memberikan semangat, dorongan dan mendoakan penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini.

11.Kepada Adinda Afrialni br. Purba yang terkasih dan tersayang, yang selalu setia memberikan semangat, dorongan, motivasi, dan doa kepada penulis.

12.Kepada seluruh Mahasiswa Departemen Sastra Inggris Universitas Negeri Medan yang telah banyak memberikan bantuan informasi dalam pengisian kuesioner.

13. Kepada Dwi, Joy, Ananda, Wardani dan Nova, Mahasiswa Departemen Sastra Inggris Universitas Negeri Medan angkatan 2007 yang telah membantu penulis menyebarkan kuesioner.

14.Kepada sahabat-sahabat seperjuangan di Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara khususnya angkatan 2005: Patar Gunawan Panggabean, SE., Rocky Renaldo Napitupulu, Marthin Maulana Marpaung, SE., Jerry Rahmat, SE., Alpha Raja Tigor Gultom, SE., Atur Krisman Jaya, Leonard Sagala, SE., Leonardo Simanjuntak, SE., Kristina Tarigan, SE., Stefani Silalahi, SE., Welly Makmur, Simon Ginting. Sukses selalu buat kita semuanya, dan kiranya Tuhan selalu memberkati, menyertai dan melindungi kita semua.

(6)

16.Seluruh teman-teman angkatan 2005, Senior dan Junior yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang juga memberikan semangat, dorongan maupun kritikan yang membangun selama ini. Semoga Tuhan memberikan jalan yang lebar untuk meraih masa depan yang indah dan gemilang, yang telah menanti kita di depan.

Akhir kata, dengan segala kerendahan hati, penulis memohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kekurangan selama penulisan skipsi ini. Kiranya Tuhan selalu memberkati kita.

Deli Serdang, Maret 2010 Penulis

(7)

DAFTAR ISI

B. Perumusan Masalah ... 7

C. Kerangka Konseptual ... 7

D. Hipotesis ... 8

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 9

1. Tujuan Penelitian ... 9

2. Manfaat Penelitian... 9

F. Metode Penelitian ... 9

1.Batasan Operasional ... 9

2.Definisi Operasional ... 10

3.Skala Pengukuran Variabel ... 12

4.Lokasi dan Waktu Penelitian ... 13

5.Populasi dan Sampel ... 13

6.Jenis dan Sumber Data ... 15

7.Teknik Pengumpulan Data ... 15

8.Uji Validitas dan Reliabilitas ... 16

9.Uji Asumsi Klasik ... 17

10.Teknik Analisis Data ... 17

BAB II URAIAN TEORITIS ... 20

A. Penelitian Terdahulu ... 20

B. Pemasaran ... 21

C. Bauran Pemasaran ... 22

1. Produk ... 22

2. Harga ... 26

3. Distribusi ... 27

4. Promosi... 28

5. Layanan ... 29

D. Perilaku Konsumen ... 30

E. Keputusan Pembelian ... 31

F. Tahap-Tahap Keputusan Pembelian ... 32

(8)

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 35

A. Sejarah Perusahaan ... 35

B. Sekilas Mengenai Astra Honda ... 37

C. Visi dan Misi ... 38

1. Visi ... 38

2. Misi ... 38

D. Profil Perusahaan ... 39

E. Prestasi Astra Honda Motor ... 41

F. Jaringan Astra Honda Motor ... 41

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 47

A. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 47

1. Uji Validitas ... 47

2. Uji Reliabilitas ... 48

B. Uji Asumsi Klasik ... 49

1. Uji Normalitas ... 49

C. Analisis Data ... 51

1. Analisis Deskriptif ... 51

2. Analisis Regresi Linier Berganda ... 66

3. Pengujian Hipotesis ... 68

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 77

A. Kesimpulan ... 77

B. Saran ... 78 DAFTAR PUSTAKA

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 1.1 : Perbandingan harga sepeda motor Honda dengan sepeda motor ..

merek lain dalam berbagai tipe dan jenis ... 4

Tabel 1.2 : Defenisi Operasional Variabel ... 11

Tabel 1.3 : Populasi Mahasiswa Sastra Inggris Universitas Negeri Medan ... 13

Tabel 2.1 : Jenis produk berdasarkan sifat, klasifikasi, dan bauran produk ... 26

Tabel 4.1 : Uji Validitas ... 48

Tabel 4.2 : Uji Reabilitas ... 49

Tabel 4.3 : One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 51

Tabel 4.4 : Karekteristik responden berdasarkan jenis kelamin ... 52

Tabel 4.5 : Karakteristik responden berdasarkan stambuk ... 52

Tabel 4.6 : Karakteristik responden berdasarkan lama penggunaan sepeda ... motor Honda ... 53

Tabel 4.7 : Karakteristik responden berdasarkan jenis sepeda motor Honda ... yang digunakan ... 53

Tabel 4.8 : Tanggapan responden atas pernyataan variabel produk (X1) ... 55

Tabel 4.9 : Tanggapan responden terhadap variabel Harga (X2) ... 58

Tabel 4.10 : Tanggapan responden terhadap variabel distribusi (X3) ... 60

Tabel 4.11 : Tanggapan responden terhadap variabel promosi (X4) ... 61

Tabel 4.12 : Tanggapan responden terhadap variabel layanan (X5) ... 63

Tabel 4.13 : Tanggapan responden terhadap variabel keputusan penggunaan (Y) ... 64

Tabel 4.14 : Analisis Regresi Linier Berganda ... 66

Tabel 4.15 : Hasil Uji-t ... 69

Tabel 4.16 : Hasil Uji-F... 74

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Penelitian ... 8

Gambar 2.1 Model proses pembelian konsumen... 26

Gambar 4.1 Histogram Uji Normalitas ... 28

Gambar 4.2 Plot Uji Normalitas ... 47

Gambar 4.1 Histogram Uji Normalitas ... 53

Gambar 4.2 Plot Uji Normalitas ... 54

(11)

ABSTRAK

Thomas Parulian Deardo Haloho, 2010. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Penggunaan Sepeda Motor Honda (Studi Kasus Mahasiswa Sastra Inggris Universitas Negeri Medan), di bawah bimbingan Dra. Muli Kata Sebayang, M.Si., Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, S.E., M.Si. (Ketua Departemen), Dra. Marhaini, M.S. (Penguji I), Dr. Beby Karina Fawzeea, S.E., M.M. (Penguji II).

Pengetahuan akan bauran pemasaran yang baik dalam upaya pelaksanaan kegiatan pemasaran secara intensif menjadi faktor penting yang harus diketahui perusahaan dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan dan menjangkau konsumen sebanyak-banyaknya. Dengan adanya penelitian tentang bauran pemasaran diharapkan bisa membantu untuk mewujudkan suatu tujuan perusahaan.

Metodologi yang digunakan meliputi analisis regresi, Uji-t, Uji-F, dan koefisien determinasi (R2). Keempat alat analisis ini secara berturut-turut berfungsi untuk memprediksi, melihat pengaruh secara individu, secara bersama-sama, dan mengetahui seberapa besar proporsi variabel-variabel bauran pemasaran yang terdiri dari produk (X1), harga (X2), distribusi (X3), promosi (X4),

dan layanan (X5) berpengaruh sacara positif dan signifikan terhadap keputusan

penggunaan sepeda motor Honda (Y). Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa Sastra Inggris Universitas Negeri Medan yang menggunakan sepeda motor Honda, yang jumlahnya tidak diketahui karena tidak ada data statistik pendukung. Jumlah sampel dihitung berdasarkan rumus sampel untuk populasi unidentified yakni sebanyak 97 responden.

Hasil uji secara parsial (Uji-t) menunjukkan bahwa variabel produk (X1),

dan layanan (X5) bepengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

penggunaan sepeda motor Honda (Y), sedangkan variabel harga (X2), distribusi

(X3), dan promosi (X4) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap

keputusan penggunaan sepeda motor Honda (Y). Produk (X1) merupakan variabel

yang paling dominan mempengaruhi keputusan penggunaan sepeda motor Honda (Y). Hasil uji secara simultan (Uji-F) menunjukkan bahwa variabel produk (X1),

harga (X2), distribusi (X3), promosi (X4), dan layanan (X5) berpengaruh positif

dan signifikan terhadap keputusan penggunaan sepeda motor Honda (Y).

(12)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemajuan teknologi yang semakin berkembang meyebabkan perusahaan-perusahaan berusaha meningkatkan produk baik dari kualitas maupun ragam produknya menjadi lebih baik, selain itu perusahaan juga harus lebih fleksibel di zaman yang selalu berubah ini. Semua ini dilakukan agar perusahaan lebih kompetitif dari perusahaan lainnya.

Pengetahuan akan bauran pemasaran yang baik dalam upaya pelaksanaan kegiatan pemasaran secara intensif menjadi faktor penting yang harus diketahui perusahaan dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan dan menjangkau konsumen sebanyak-banyaknya. Dengan adanya penelitian tentang bauran pemasaran diharapkan bisa membantu untuk mewujudkan suatu tujuan perusahaan.

Bauran pemasaran merupakan unsur yang menjadi strategi acuan dalam strategi pemasaran yang dijalankan perusahaan, yang berkaitan dengan penentuan bagaimana perusahaan menyajikan penawaran produk mereka pada segmen pasar tertentu, yang merupakan sasaran pasarnya. Menurut Supranto dan Limakrisna (2007:11) terdapat unsur bauran pemasaran itu terdiri atas: produk, harga, promosi, distribusi dan pelayanan yang dapat mempengaruhi dan mendorong seorang konsumen untuk membeli barang yang ditawarkan dari pasar sasaran.

(13)

pengelolaan produk termasuk pula perencanaan dan pengembangan produk yang baik untuk dipasarkan oleh perusahaan, dengan cara mengubah produk yang ada, menambah produk baru, atau mengambil tindakan yang lain yang dapat mempengaruhi kebijaksanaan dalam penentuan produk.

Bagi konsumen, harga merupakan segala bentuk biaya finansial yang dikeluarkan oleh konsumen untuk memperoleh, memiliki, memanfaatkan sejumlah produk. Bagi perusahaan, penetapan harga merupakan cara untuk membedakan penawarannya dari para pesaing.

Promosi merupakan bentuk kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk memberitahu, mengkomunikasikan manfaat dari produk dan untuk meyakinkan konsumen agar membeli produk yang dihasilkannya. Kegiatan dalam promosi dapat berupa: periklanan, personal selling, promosi penjualan, publisitas, hubungan masyarakat.

Dalam kebijakan distribusi, perusahaan melakukan kegiatan mendistribusikan atau menyalurkan produk yang dihasilkannya kepada pasar sasaran sehingga konsumen dapat memperolehnya dengan mudah di tempat yang diinginkan atau yang terdekat. Proses pendistribusian produk sampai ke tangan konsumen akhir dapat menggunakan saluran yang langsung maupun tidak langsung maupun tidak langsung sesuai dengan kebijakan saluran distribusi yang ingin dilaksanakan perusahaan.

(14)

pembelian/penjualan, pelayanan sewaktu penyerahan produk dan pelayanan setelah/purna jual.

PT. Astra Honda Motor (AHM) merupakan perusahaan yang bergerak pada industri sepeda motor di Indonesia. PT. Astra Honda Motor (AHM) mengeluarkan berbagai jenis dan tipe dan harga motor yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing penggunanya. Merek Honda secara tidak resmi sudah tertanam di benak masyarakat Indonesia. Itu bisa dibuktikan manakala kita mendengar percakapan keseharian masyarakat Indonesia tentang sepeda motor. Mereka kadangkala mengatakan Honda untuk menyebut sepeda motor. Sepeda motor Honda dikenal sebagai motor yang bermesin “bandel” dan irit bahan bakar, sehingga menjadikannya sebagai pelopor kendaraan roda dua yang ekonomis.

(15)

Tabel 1.1

Perbandingan harga sepeda motor Honda dengan sepeda motor merek lain dalam berbagi jenis dan tipe

Jenis Tipe

SPOKE 12.832.000 JUPITER Z CW 13.811.000

NEW SMASH FK 110

DELUXE 14.180.000 JUPITER Z CW 14.551.000

NEW SHOGUN FL 125 SD

13.786.000

BLADE 14.235.000 NEW JUPITER Z

CW 15.016.000

(CS12A1) 17.536.000 SATRIA FU 150

18.900.000

TECHNO 16.185.000 MIO SOUL 13.825.000

SKYDRIVE UW 125 SC

14.505.000

SKYDRIVE 125 SR 15.105.000

Sport 125

- 200 cc

MEGA PRO 19.896.000 V-IXION 20.720.000 THUNDER KS EN 125 15.850.000

MEGA PRO

Sumber: CV. INDAKO TRADING, SENTRAL YAMAHA, SUZUKI FINANCE

(diolah penulis, Februari 2010)

(16)

penjualan yang diberi kode H1, 3.800 layanan service atau bengkel AHASS (Astra Honda Authorized Service Station) dengan kode H2, serta 6.500 gerai suku

cadang atau H, yang tersebar dan siap melayani seluruh pengguna sepeda motor Honda di Indonesia. Sedang di kota Medan sendiri terdapat 35 showroom dealer H1, 32 bengkel AHASS H2, dan 136 gerai suku cadang H1.

Dari segi promosi, PT. Astra Honda Motor melakukan promosi melalui media cetak seperti koran dan majalah, maupun media elektronik seperti televisi maupun internet. PT. Astra Honda Motor juga memberikan uang kembali sejumlah nominal tertentu/cash back pada pembayaran tunai.

Aktitivitas perkuliahan yang padat dan sibuk tak jarang juga menuntut mahasiswa untuk melakukan mobilitas yang cepat, mudah dan efisien. Oleh karena itu sepeda motor merupakan salah satu alternatif transportasi yang mudah, irit, cepat, dan efisien. Bagi kalangan mahasiswa yang umumnya masih dibiayai oleh orangtua dan masyarakat yang berpenghasilan rendah, motor menjadi pilihan utama alat transportasi darat pribadi yang dapat dimiliki sesuai dengan kemampuan ekonominya.

Produk yang hendak ditawarkan perusahaan ke pasar harus mendapatkan perhatiaan untuk dibeli, digunakan, atau dikonsumsi agar memenuhi keinginan dan kebutuhan. Konsumen akan berusaha untuk memenuhi kebutuhannya dan mencari manfaat tertentu dari suatu produk, konsumen akan mempertimbangkan produk mana yang akan dipilih untuk memenuhi kebutuhan dan memberikan manfaat yang diperlukan.

(17)

informasi, mengevaluasi alternatif atau pilihan yang akan dipilihnya. Banyaknya pilihan yang tersedia, kondisi yang dihadapi, serta pertimbangan-pertimbangan yang mendasari akan membuat pengambilan keputusan satu individu berbeda dari individu lainnya. Pada saat seorang konsumen, baru akan melakukan pembelian yang pertama kali terhadap suatu produk, pertimbangan yang akan mendasarinya akan berbeda dari pembelian yang telah berulang kali dilakukan. Pertimbangan-pertimbangan ini dapat diolah oleh konsumen dari sudut pandang ekonomi, hubungannya dengan orang lain sebagai dampak dari hubungan sosial, hasil analisa yang rasional ataupun lebih kepada ketidakpastian emosi (unsur emosional).

Setelah melakukan pembelian produk, konsumen akan mengalami suatu tingkat kepuasan atau ketidak-puasan tertentu. Konsumen yang merasa puas cenderung akan mengatakan hal-hal yang baik mengenai suatu merek kepada orang lain, menggunakan produk tersebut secara berulang-ulang untuk jangka waktu yang relatif lama (tidak membuangnya), menunjukkan keinginan yang tinggi untuk membeli produk itu lagi dan bahkan loyal terhadap produk itu sendiri. Konsumen yang yang merasa tidak puas bertindak sebaliknya. Mereka mungkin membuang atau mengembalikan produk tersebut, menghentikan pembelian berulang atau memperingatkan orang lain agar tidak membeli produk itu.

Penulis melakukan penelitian di Departemen Sastra Inggris Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan sebagai kelompok responden.

(18)

Sepeda Motor Honda (Studi Kasus Mahasiswa Sastra Inggris Universitas Negeri Medan)”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumya, maka penulis merumuskan masalahnya sebagai berikut :

“Apakah faktor-faktor yang terdiri dari produk, harga, distribusi, promosi dan layanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan penggunaan sepeda motor Honda pada mahasiswa Sastra Inggris Universitas Negeri Medan?”.

C. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual atau kerangka pikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasikan. Suatu kerangka pemikiran akan menghubungkan secara teoretis antar variabel penelitian, yaitu antara variabel bebas dan terikat. (Sekaran dalam Sumarni dan Wahyuni, 2006:27)

(19)

sasaran pasar yang dituju dalam jangka panjang dan tujuan perusahaan jangka panjang.

Berdasarkan teori pendukung tersebut, maka kerangka konseptual yang disesuaikan untuk menunjang penelitian ini adalah Gambar 1. 1 berikut :

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Penelitian

Sumber: Supranto dan Limakrisna (2007) diolah penulis D. HIPOTESIS

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian yang kebenarannya masih akan diuji (Sugiyono, 2007:93).

Berdasarkan perumusan masalah sebelumnya, maka hipotesis dari penelitian ini adalah :

“Faktor-faktor yang terdiri dari produk, harga, distribusi, promosi dan layanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan penggunaan sepeda motor Honda pada mahasiswa Sastra Inggris Universitas Negeri Medan”.

Produk X1

Harga X2

Distribusi X3

Keputusan Penggunaan

Y

Layanan X5

(20)

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan penggunaan sepeda motor Honda pada mahasiswa Sastra Inggris Universitas Negeri Medan

2. Manfaat Penelitian a. Bagi Perusahaan

Dapat memberikan masukan atau tambahan informasi sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan dan strategi pengembangan pemasaran.

b. Bagi Penulis

Dapat menerapkan teori-teori dan literature yang telah diperoleh selama perkuliahan serta menambah wawasan berpikir penulis.

c. Bagi Pihak Lain

Dapat memberikan bahan referensi bahan perbandingan bagi penelitian di masa yang akan datang.

F. Metodologi Penelitian 1. Batasan Operasional

(21)

produk (X1), harga (X2), distribusi (X3), promosi (X4) dan pelayanan (X5),

variabel terikat (dependent) keputusan penggunaan (Y). 2. Defenisi Operasional Varibel

Definisi operasional bertujuan untuk melihat sejauh mana variabel-variabel suatu faktor berkaitan dengan faktor lainnya. Defenisi variabel-variabel memberikan dan menuntun arah peneliti bagaimana cara mengukur suatu varibel. Adapun variabel pada peneltian ini adalah :

a. Bauran Pemasaran (X)

Bauran Pemasaran merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran yang dapat dikendalikan dan digunakan untuk mempengaruhi reaksi para pembeli atau konsumen. Dalam penelitian ini terdapat lima variabel bauran pemasaran, yaitu :

1. Produk (X1), adalah segala jenis maupun tipe sepeda motor yang

ditawarkan Astra Honda Motor kepada konsumen.

2. Harga (X2), adalah ketetapan nilai/harga yang ditawarkan Astra

Honda Motor kepada konsumen.

3. Distribusi (X3), adalah sejumlah showroom yang dimiliki Astra

Honda Motor dalam memperlancar dan mempermudah penyampaian sepeda motor Honda ke tangan konsumen.

4. Promosi (X4), adalah bentuk periklanan baik cetak maupun

(22)

agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk sepeda motor Honda.

5. Layanan (X5), adalah bentuk pelayanan yang diberikan mekanik

sepeda motor Honda dalam merawat maupun memperbaiki kendaraan pelanggan sepeda motor Honda.

b. Keputusan Penggunaan (Y)

Keputusan Penggunaan adalah saat di mana konsumen merasa cukup yakin menggunakan sepeda motor Honda sesuai kriteria yang telah ditentukan sebelumnya.

Tabel 1.2 berikut ini menjelaskan defenisi operasional variabel yang berisikan indikator, yang digunakan untuk membantu membuat daftar pernyataan pada penelitian ini.

Tabel 1.2

2. Bentuk sesuai dengan postur tubuh orang Indonesia

3. Irit bahan bakar 4. Ramah Lingkungan 5. Daya tahan mesin bandel 6. Tarikan mesin spontan

7. Suku cadang mudah ditemukan

Skala Likert

Harga (X2) 1. Harga terjangkau

2. Harga lebih murah dari produk sepeda motor lain

3. Harga cukup bersaing

Skala Likert

Distribusi (X3) 1. Showroom mudah dijangkau

2. Showroom tersebar luas

3. Showroom menyediakan berbagai varian sepeda motor Honda

Skala Likert

Promosi (X4) 1. Promosi yang gencar baik media

elektronik maupun cetak

2. Pesan yang disampaikan dari promosi

(23)

cukup jelas

3. Uang kembali/Cash Back yang cukup besar

Layanan (X5) 1. Layanan pemeliharaan sepeda motor

Honda yang memuaskan

2. Layanan perbaikan sepeda motor Honda yang memuaskan

3. Keramahan mekanik sepeda motor Honda yang baik

Skala Likert

Keputusan Penggunaan (Y)

1. Menggunakan sepeda motor Honda merupakan pilihan yang tepat

2. Merasa puas setelah menggunakan sepeda motor Honda

3. Mereferensikan sepeda motor Honda kepada orang lain

Skala Likert

Sumber: Kotler dalam Hasan (2008) diolah penulis 3. Skala Pengukuran Variabel

Pengukuran variabel dilakukuan menggunakan skala Likert dengan rentang 1-4 karena dengan melakukan modifikasi nilai tengah (netral, kurang, ragu-ragu), maka skala pengukuran akan lebih simetrikal, yaitu jenjang ke arah positif sama banyak dengan jenjang ke arah negatif. Selain itu, modifikasi nilai tengah juga ditujukan untuk mempertegas jawaban yang diberikan responden dan juga untuk menghindari kategori jawaban netral yang cenderung akan dipilh responden sehingga data mengenai perbedaan di antara responden menjadi kurang informatif.

(24)

4. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Universitas Negeri Medan, Departemen Sastra Inggris Jl. Wiliem Iskandar Pancing Medan. Waktu penelitan dari bulan Januari 2010 sampai Maret 2010.

5. Populasi dan Sampel a. Populasi

Populasi adalah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007:115). Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Sastra Inggris Universitas Negeri Medan yang berstatus masih aktif dari angkatan 2004 sampai 2009 yang menggunakan sepeda motor Honda kurang dari lima tahun (penggunaan dimulai pada tahun 2005).

Adapun jumlah populasinya dapat dilihat pada Tabel 1.3 di bawah ini: Tabel 1.3

Populasi Mahasiswa Sastra Inggris Universitas Negeri Medan Angkatan/Stambuk Jumlah (orang)

2004 33

2005 78

2006 78

2007 80

2008 64

2009 78

Jumlah keseluruhan : 411

(25)

b. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karekteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2007:116). Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling, yaitu sampel dipilih dengan kriteria tertentu. (Sugiyono, 2007:122)

Kriteria sampel yang diambil adalah mahasiswa Sastra Inggris Universitas Negeri Medan yang berstatus masih aktif yang telah menggunakan sepeda motor Honda kurang dalam kurun waktu enam tahun, karena jenis maupun tipe yang digunakannya masih up to date dengan keluaran sepeda motor terbaru Astra Honda Motor.

Untuk setiap populasi yang tidak teridentifikasi (Suliyanto, 2006:103), dapat ditentukan dengan menggunakan rumus :

Di mana :

n = jumlah sampel

Z = area di bawah kurva normal (Z tabel)

p = proporsi populasi yang diharapkan memiliki kriteria tertentu q = (1 – p) proporsi yang tidak diharapkan memiliki kriteria tertentu e = tingkat kesalahan yang mungkin terjadi

(26)

n = 96, 04 orang

Jumlah sampel dibulatkan menjadi 97 orang. 6. Jenis dan Sumber Data

a. Data Primer

Data yang diperoleh secara langsung dengan cara memberikan daftar pernyataan dan wawancara kepada mahasiswa Sastra Inggris Universitas Negeri Medan yang menggunakan sepeda motor Honda.. b. Data Sekunder

Data yang diperoleh melalui studi dokumentasi, baik dari buku, jurnal, majalah, dan situs internet yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.

7. Teknik Pengumpulan Data a. Kuesioner

Pengumpulan data dilakukan dengan cara memberi seperangkat pernyataan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. b. Wawancara

(27)

c. Dokumentasi

Pengambilan data dilakukan dengan cara mengambil dari buku, jurnal, majalah dan situs internet yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.

8. Uji Validitas dan Reabilitas

Uji validitas dan reabilitas dilakukan pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang.

a. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang telah diperoleh setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan. Valid berarti alat ukur tersebut dapat digunakan mengukur apa yang seharusnya diukur.

Kriteria pengujian validitas kuesioner sebagai berikut : Jika r hitung > r tabel, maka pernyataan dikatakan valid

Jika r hitung < r tabel, maka pernyataan dikatakan tidak valid.

b. Uji Reabilitas

(28)

Menurut Kuncoro (2003:154), skala pengukuran yang reliabel memiliki Cronbach Alpha > 0, 80.

9. Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Data

Pengujian ini dilakukan untuk melihat model regresi, apakah variabel terikat (dependent) dan variabel bebas (independent) memiliki distribusi normal atau tidak.

10. Teknik Analisis Data a. Metode Deskriptif

Metode deskriptif dilakukan dengan cara mengumpulkan, mengklarifikasikan data yang diperoleh sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas terhadap masalah yang diteliti.

b. Analisis Regresi Linear Berganda

Regresi Linear Berganda digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara variabel bebas (independent) dengan variabel terikat (dependent). Untuk mengukur seberapa besar pengaruh variabel bebas (independent) terhadap variabel terikat (dependent) digunakan analis regresi linear berganda dengan menggunakan bantuan software SPSS (Statistic Product and Service Solution) versi 17. 0.

Model persamaannya dirumuskan sebagai berikut :

Keterangan :

(29)

b1...b5 = Koefisien Regresi

X1 = Produk

X2 = Harga

X3 = Distribusi

X4 = Promosi

X5 = Pelayanan

e = Standar error c. Pengujian Hipotesis

1. UJi Signifikan Parsial (Uji-t)

Uji-t digunakan untuk menentukan seberapa besar pengaruh variabel bebas (X) secara parsial terhadap variabel terikat (Y).

Model hipotesis yang digunakan dalam uji-t ini adalah : H0 : b1 = 0

Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2, X3, X4, X5)

Ha : b1≠ 0

Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2, X3, X4, X5)

Kriteria Pengambilan Keputusan H0 diterima jika thitung < ttabelpada α = 5%

(30)

2. Uji Signifikan (Uji-F)

Uji F digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel bebas (X) yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat (Y). Model hipotesis yang digunakan dalam uji F ini adalah :

H0 : b1 = b2 = b3 = b4 = b5 = 0

Artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2, X3, X4, X5)

Ha : b1≠ b2≠ b3≠ b4 ≠ b5

Artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2, X3, X4, X5)

Ktiteria Pengambilan Keputusan :

H0 diterima jika Fhitung < Ftabelpada α = 5%

Ha diterima jika Fhitung > Ftabel pada α = 5%

3. Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi (R2) pada intinya digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi dan kemampuan varian dari varibel bebas menjelaskan variabel terikat. Jika (R2) semakin besar nilainya (mendekati 1), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X1, X2, X3, X4, X5) kuat terhadap variabel terikat

(31)

BAB II

URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Iwan (2008) yang berjudul “Pengaruh Bauran Pemasaran yang terdiri dari Produk, Harga, Promosi, dan Distribusi Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merk Honda pada PT. Bangun Setia Perkasa (BSP) di Manado” bertujuan untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian sepeda motor merk Honda pada PT. Bangun Setia Perkasa (BSP) di Manado.

Penelitian ini dilakukan di wilayah Kecamatan Kota Manado. Yang menjadi obyek pada Penelitian ini adalah masyarakat Kecamatan Kota Manado yang membeli sepeda motor merek Honda pada PT. Bangun Setia Perkasa (BSP). Penelitian ini menggunakan sample sebanyak 53 responden dengan menggunakan teknik pengambilan accidental sampling. Sedangkan datanya diambil berdasarkan penyebaran angket. Adapun model penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan regresi linaer berganda. Hasil perhitungan dengan menggunakan analisa linear berganda terhadap faktor –faktor yang dipertimbangkan konsumen membeli sepeda motor merek Honda pada PT. Bangun Setia Perkasa (BSP), menunjukkan bahwa yang paling besar pengaruhnya adalah faktor harga.

(32)

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh persepsi kualitas produk sepeda motor Honda terhadap minat beli konsumen pada mahasiswa Fakultas Hukum USU. Penulis menarik hipotesis bahwa persepsi kualitas produk sepeda motor Honda berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada mahasiswa Fakultas Hukum USU.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis regresi linear berganda, dengan menggunakan uji simultan, uji parsial, dan analisis koefisien determinasi. Peneliti menggunakan 71 orang responden sebagai sampel.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan persepsi kualitas produk sepeda motor Honda mempengaruhi minat beli konsumen pada mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Secara parsial dapat dilihat bahwa variabel kinerja mesin merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi minat beli konsumen pada mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

B. Pemasaran

Menurut Kotler, dan Susanto (2000:18), “Pemasaran adalah kegiatan yang dilakukan manusia dalam hubungan dengan pasar untuk mewujudkan transaksi yang mungkin terjadi dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia”.

(33)

C. Bauran Pemasaran

Salah satu unsur dalam strategi pemasaran terpadu adalah strategi acuan/bauran pemasaran, yang merupakan strategi yang dijalankan perusahaan, yang berkaitan dengan penentuan bagaimana perusahaan menyajikan penawaran produk pada segmen pasar tertentu, yang merupakan sasaran pasarnya.

Menurut Kotler (2000:124), “Bauran Pemasaran adalah kiat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran pemasarannya dalam pasar sasaran.

Menurut Supranto, dan Limakrisna, (2007:12), “Bauran Pemasaran merupakan kombinasi dari semua komponen (elemen) yang memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dan memberikan nilai superior. Komponen bauran pemasaran adalah produk, harga, promosi (komunikasi), distribusi dan pelayanan yang diberikan kepada konsumen dari pasar sasaran.

Menurut Assauri (2007:198), “Bauran Pemasaran merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi reaksi para pembeli atau konsumen.

1. Produk

Menurut Kotler (dalam Hasan, 2008:274), “Produk adalah segala sesuatu yang bernilai dan bermanfaat yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar, dalam hal ini konsumen.

(34)

Jenis Produk :

1. Berdasarkan Sifat produk a. Barang

Barang merupakan produk yang berwujud fisik, sehingga bisa dilihat, dirabah/disentuh, dirasa, disimpan, dipindahkan, dan perlakuan fisik lainnya. Ditinjau dari aspek daya tahannya, terdapat dua macam barang, yaitu :

• Barang Tidak Tahan Lama

Barang tidak tahan lama (nondurable goods) adalah barang-barang berwujud yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian. Contohnya, sabun, minuman dan makanan ringan, gula, garam, dan lain sebagainya.

• Barang Tahan Lama

Barang tahan lama (durable goods) merupakan barang berwujud yang biasanya bisa bertahan lama dengan banyak pemakaian. Contohnya, TV, lemari es dan peralatan elektronik lainnya, kendaraan bermotor, dan lain sebagainya.

b. Jasa

(35)

2. Berdasarkan Klasifikasi Produk a. Barang Konsumen

Barang konsumen adalah produk yang didasarkan pada kebiasaan dikonsumsi untuk kepentingan konsumen akhir sendiri (individu dan rumah tangga).

ada empat jenis produk konsumen

Convenience Goods

Barang yang setiap hari diperlukan dan didistribusikan secara luas, lebih baku dan mudah diperoleh. Contohnya, garam, beras, pasta gigi, dan lain sebagainya.

Shopping Goods

Barang yang dibeli memerlukan penjajakan informasi mengenai kinerja, harga dan sebagainya. Contoh, produk elektronika, perabot rumah tangga, dan lain sebagainya.

Specialty Goods

Barang-barang yang memiliki ciri khas yang sangat khusus, dijual-dibeli hanya pada tempat tertentu saja. Contohnya, barang-barang antic yang memiliki nilai sejarah tinggi.

Unsought Goods

(36)

membeli, karena tingkat pemakaiannya yang sangat jarang. Contohnya, batu nisan.

b. Barang Industri

Barang industri adalah barang-barang yang dikonsumsi oleh industriawan (konsumen antara atau konsumen bisnis) untuk keperluan selain untuk digunakan secara langsung, juga untuk diubah, diproduksi menjadi barang lain kemudian dijual kembali (oleh produsen), dan untuk dijual kembali (oleh pedagang) tanpa dilakukan transforamasi fisik (proses produksi).

Barang industri ini terdiri dari :

Material and Parts

Barang-barang yang sepebuhnya masuk ke dalam produk jadi.

Capital Items

Barang tahan lama yang memberikan kemudahan dalam mengembangkan dan mengelolah produk jadi. Contohnya, peralatan instalasi listik dan bangunan, perkakas pabrik, dan lain sebagainya.

Supplies and services

(37)

Tabel 2.1

Jenis produk berdasarkan sifat, klasifikasi, dan bauran produk

Sifat Produk

Klasifikasi Produk Bauran Produk

Tahan lama Convinience Bahan baku Lebar Tidak tahan

lama Shopping Suku cadang

Panjang Jasa Tidak berwujud Specialty Modal Kedalaman Sumber : Basu (dalam Hasan, 2008)

2. Harga

Menurut Hasan (2008:298), “Harga adalah segala bentuk biaya moneter yang dikorbankan oleh konsumen untuk memperoleh, memiliki, memanfaatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanan dari suatu produk. Bagi perusahaan, penetapan harga merupakan cara untuk membedakan penawarannya dari para pesaing.

(38)

khusus, sekaligus tidak perlu harus perang harga dengan pesaing. Berbeda dengan tujuan berorientasi pada volume dan stabilisasi, perkerjaan perusahaan bertambah, karena harus dapat menilai tindakan pesaing-pesaingnya.

3. Distribusi

Menurut Hasan (2008:348), “Distribusi atau saluran pemasaran merupakan basis lokasi kantor dan administrasi perusahaan yang memiliki nilai strategis yang memperlancar dan mempermudah penyampaian produk dari produsen kepada konsumen melalui transaksi perdagangan.

Beberapa para marketing mendefenisikan saluran pemasaran sebagai berikut :

1. Saluran pemasaran merupakan suatu fungsi dan sistem jaringan perantara (agen, pedagang, retailer) yang terorganisasi melakukan semua aktifitas pemasaran yang diperlukan untuk menghubungkan produsen dengan konsumen (Berman dalam Hasan, 2008:348).

2. Saluran pemasaran merupakan organisasi kontraktual eksternal yang manajemennya beroperasi untuk membuat pergerakan fisik dan pemindahan pemilikan produk dari produsen ke konsumen untuk mencapai tujuan pemasaran (Rosenbloom dalam Hasan, 2008:348). 3. Saluran pemasaran adalah suatu bentuk jaringan organisasional yang

menghubungkan produsen dengan pengguna atau pembeli baik barang atau jasa (Craven dalam Hasan, 2008:348).

(39)

a. Pedagang besar, pengecer, agen, makelar, dan bagaimana menjalin kerja sama yang baik dengan para penyalur tersebut.

b. Pilihan antara mencapai pembeli akhir dengan organisasi penjualan milik perusahaan sendiri.

c. Melalui perantara yang independen, atau d. Mungkin menggunakan semuanya. 4. Promosi

Menurut Hasan (2008:367), “Promosi merupakan proses mengkomunikasikan variabel bauran pemasaran (marketing mix) yang sangat penting untuk dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk. Kegiatan promosi dimulai dari perencanaan, implementasi dan pengendalian komunikasi untuk menjangkau target pelanggan/calon pelanggan. Inti dari kegiatan promosi adalah bentuk kegiatan komunikasi pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi, mengingatkan pasar sasaran agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan oleh perusahaan yang bersangkutan.

Instrumen promosi terdiri dari kombinasi promosi (promotional mixi) yang terdiri dari advertising, personal selling, sales promotion,

public relation, dan direct marketing.

(40)

melakukan tindakan membeli atau mengubah perilakunya. Kegiatannya mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pengendalian/pengawasan iklan.

b. Personal Selling atau penjualan pribadi merupakan bentuk presentasi secara lisan dengan satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan melakukan penjualan.

c. Sales Promotion atau promosi penjualan merupakan kegiatan dan insentif komunikasi yang dirancang untuk mempromosikan sebuah produk ke target sasaran.

d. Public Relation atau hubungan masyarakat merupakan usaha untuk menstimulasi permintaan sebuah produk atau jasa dengan cara menyampaikan berita signifikan dan bersifat komersial, merancang berbagai program untuk mempromosikan dan atau melindungi citra perusahaan atau setiap produknya.

e. Direct Marketing atau pemasaran langsung metupakan system pemasaran interaktif yang menggunakan satu atau lebih media iklan untuk menghasilkan berbagai tanggapan dan transaksi yang dapat diukur pada satu lokasi.

5. Layanan

(41)

disertai dengan unsur layanan sebagai tambahan, baik itu jasa sebagai produk inti maupun layanan sebagai tambahan. Layanan tambahan ini terdiri atas :

a. Informasi, misalnya informasi menuju tempat produsen, jadwal penyampaian produk, harga, instruksi cara menggunakan produk inti, peringatan, kondisi penjualan, pemberitahuan adanya perubahan, dan lain sebagainya.

b. Konsultasi, seperti pemberian saran, auditing kemampuan keuangan, konseling, konsultasi manajemen, dan lain sebagainya.

c. Order Taking, seperti aplikasi program langganan, aplikasi kualifikasi, dan lain sebagainya.

d. Hospitality, seperti penyambutan, fasilitas tunggu dan keamanan.

e. Exceptions, merupakan permintaan khusus sebelum penyampaian produk, menanggapi komplain-pujian-saran, pemecahan masalah, jaminan dan garansi atas kegagalan pemakaian produk, kesulitan pemakaian produk, kesulitan yang disebabkan kegagalan produk, dan lain sebgainya.

f. Pembayaran oleh pelanggan, pelanggan dapat berinteraksi dengan personil yang menerima pembayaran.

D. Perilaku Konsumen

(42)

menggunakan produk, serta menentukan proses pengambilan keputusan dalam melakukan pembelian produk, termasuk dalam melakukan pembelian ulang.

Menurut Setiadi (2003:3), “Perilaku Konumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini.

Menurut Kotler, dan Susanto (2000:223), “Perilaku Konsumen dapat dipahami sebagai rangsangan pemasaran dan lingkungan masuk ke dalam kesadaran pembeli. Karekteristik dan proses pengambilan keputusan pembeli menghasilkan keputusan pembelian tertentu. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah, faktor kebudayaan, sosial, kepribadian, kejiwaan.

E. Keputusan Pembelian

Secara umum keputusan penggunaan berkaitan erat dengan keputusan pembelian. Sebab setelah sesuatu produk telah dibeli maka produk tersebut akan digunakan atau dipakai sesuai dengan keperluannya.

Menurut Kotler, dan Susanto (2000:256), “Keputusan pembelian adalah tahap evaluasi dimana konsumen membentuk preferensi di antara merek-merek dalam kelompok pilihan. Konsumen mungkin juga membentuk suatu maksud pembelian untuk membeli merek yang paling disukai.

(43)

besar untuk melakukan pembelian ulang atau membeli produk lain pada perusahaan yang sama di masa mendatang, dan cenderung merekomendasikan kepada orang lain. Banyak orang yang berpendapat bahwa pembeli yang puas merupakan iklan yang terbaik bagi produk.

F. Tahap-tahap Keputusan Pembelian a. Pengenalan Kebutuhan

Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenal suatu masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan adanya perbedaan antara keadaan yang nyata dengan keadaan yang diinginkan. Kebutuhan ini dapat dipicu oleh stimuli intern atau ekstern.

b. Pencarian Informasi

Seorang konsumen tergerak oleh stimuli akan berusaha untuk mencari lebih banyak informasi. Melalui pengumpulan informasi, konsumen mengetahui merek-merek bersaing dan keistimewaan masing-masing merek.

c. Evaluasi Alternatif

Konsumen kemudian sampai pada pendirian (pertimbangan, preferensi) terhadap alternatif merek. Konsumen menggunakan prosedur alternatif yang berbeda-beda untuk membuat suatu pilihan antara objek-objek dengan atribut banyak.

d. Keputusan Pembelian

(44)

e. Perilaku setelah pembelian

Setelah pembelian produk, konsumen akan mengalami suatu tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. Konsumen juga akan melakukan tindakan setelah pembelian dan menggunakan produk tersebut yang mendapat perhatian dari pemasar.

Gambar 2.1 Model proses pembelian konsumen Sumber : Kotler dan Susanto (2000:251)

G. Perilaku setelah pembelian

Setelah pembelian produk, konsumen akan mengalami sesuatu tingkat kepuasan atau tingkat ketidak-puasan tertentu. Konsumen juga akan melakukan tindakan setelah pembelian dan menggunakan produk tersebut yang mendapat perhatian dari pemasar.

a. Ketidakpuasan Pasca Pembelian

Kebanyakan pembelian produk diikuti oleh penggunaan produk yang dibeli, walaupun dengan rasa dongkol/tidak puas, karena terjadi ketidakcocokan. Selama menggunakan produk atau sesudahnya, dilakukan evaluasi oleh konsumen. Pembeli yang kecewa akan menyampaikan keluhan, jika keluhan cepat ditanggapi oleh pemasar, masalahnya dipecahkan, konsumen bisa berubah menjadi puas, kemudian bisa loyal. Konsumen mempunyai komitmen, membeli secara berulang, meningkatkan penggunaan produk atau bisa juga kecewa sehingga mengganti merek atau tidak menggunakan produk tersebut.

(45)

b. Produk Dipergunakan

Jika pembelian konsumen tidak memimbulkan kekecewaan (produk yang dibelinya cocok) maka akan diikuti oleh penggunaan produk. Pemasar perlu memahami bagaimana konsumen menggunakan produk mereka untuk berbagai alasan. Memahami penggunaan produk untuk memenuhi fungsi atau sebagai simbol, akan memungkinkan merancang produk lebih efektif.

c. Produk Tidak Dipergunakan

(46)

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Perusahaan

PT. Astra Honda Motor (AHM) merupakan pelopor industri sepeda motor di Indonesia. Didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama awal PT. Federal Motor, yang sahamnya secara mayoritas dimiliki oleh PT. Astra International. Saat itu, PT. Federal Motor hanya merakit, sedangkan komponennya diimpor dari Jepang dalam bentuk CKD (completely knock down).

Tipe sepeda motor yang pertama kali di produksi Honda adalah tipe bisnis, S 90 Z bermesin 4 tak dengan kapasitas 90cc. Jumlah produksi pada tahun pertama selama satu tahun hanya 1500 unit, namun melonjak menjadi sekitar 30 ribu pada tahun kedua dan terus berkembang hingga saat ini. Sepeda motor terus berkembang dan menjadi salah satu moda transportasi andalan di Indonesia.

Kebijakan pemerintah dalam hal lokalisasi komponen otomotif mendorong PT. Federal Motor memproduksi berbagai komponen sepeda motor Honda tahun 2001 di dalam negeri melalui beberapa anak perusahaan, diantaranya PT. Honda Federal (1974) yang memproduksi komponen-komponen dasar sepeda motor Honda seperti rangka, roda, knalpot dan sebagainya, PT. Showa Manufacturing Indonesia (1979) yang khusus memproduksi peredam kejut, PT. Honda Astra Engine Manufacturing (1984) yang memproduksi mesin sepeda motor serta PT. Federal Izumi Mfg. (1990) yang khusus memproduksi piston.

(47)

motor Honda ini. Pada tahun 2000 PT. Federal Motor dan beberapa anak perusahaan di-merger menjadi satu dengan nama PT. Astra Honda Motor, yang komposisi kepemilikan sahamnya menjadi 50% milik PT. Astra International Tbk dan 50% milik Honda Motor Co. Japan.

Saat ini PT. Astra Honda Motor memiliki 3 fasilitas pabrik perakitan, pabrik pertama berlokasi Sunter, Jakarta Utara yang juga berfungsi sebagai kantor pusat. Pabrik ke dua berlokasi di Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, serta pabrik ketiga yang sekaligus pabrik paling mutakhir berlokasi di kawasan MM 2100 Cikarang Barat, Bekasi. Pabrik ketiga ini merupakan fasilitas pabrik perakitan terbaru yang mulai beroperasi sejak tahun 2005.

Dengan keseluruhan fasilitas ini PT. Astra Honda Motor saat ini memiliki kapasitas produksi 3 juta unit sepeda motor per-tahunnya, untuk permintaan pasar sepeda motor di Indonesia yang terus meningkat. Salah satu puncak prestasi yang berhasil diraih PT. Astra Honda Motor adalah pencapaian produksi ke 20 juta pada tahun 2007. Prestasi ini merupakan prestasi pertama yang yang berhasil diraih oleh industri sepeda motor di Indonesia bahkan untuk tingkat ASEAN. Secara dunia pencapaian produksi sepeda motor Honda 20 juta unit adalah yang ketiga, setelah pabrik sepeda motor Honda di Cina dan India.

(48)

Industri sepeda motor saat ini merupakan suatu industri yang besar di Indonesia. Karyawan PT. Astra Honda Motor saja saat ini berjumlah sekitar 13.000 orang, ditambah 130 vendor dan supplier serta ribuan jaringan lainnya, yang kesemuanya ini memberikan dampak ekonomi berantai yang luar biasa. Keseluruhan rantai ekonomi tersebut diperkirakan dapat memberika kesempatan kerja kepada sekitar 500 ribu orang. PT. Astra Honda Motor akan terus berkarya menghasilkan sarana transportasi roda 2 yang menyenangkan, aman dan ekonomis sesuai dengan harapan dan kebutuhan masyarakat Indonesia.

B. Sekilas Mengenai Astra Honda Motor

Pertumbuhan konsumen sepeda motor meningkat luar biasa. Di tengah-tengah persaingan yang begitu tajam akibat banyaknya merek pendatang baru, sepeda motor Honda yang sudah lama berada di Indonesia, dengan segala keunggulannya, tetap mendominasi pasar dan sekaligus memenuhi kebutuhan angkutan yang tangguh, irit dan ekonomis. Menjawab tantangan tersebut, organisasi yang berada di balik kesuksesan sepeda motor Honda di Indonesia terus memperkuat diri.

PT. Astra Honda Motor merupakan sinergi keunggulan teknologi dan jaringan pemasaran di Indonesia, sebuah pengembangan kerja sama antara Honda Motor Company Limited, Jepang, dan PT. Astra International Tbk, Indonesia.

(49)

Tidak heran, jika harga jual kembali sepeda motor Honda tetap tinggi. Astra International memiliki pengetahuan yang komprehensif tentang kebutuhan para pemakai sepeda motor di Indonesia, berkat jaringan pemasaran dan pengalamannya yang luas. Astra juga mampu memfasilitasi pembelian dan memberikan pelayanan purna jual sedemikian rupa sehingga brand Honda semakin unggul.

C. Visi dan Misi

PT. Astra Honda Motor, perusahaan yang menjalankan fungsi produksi, penjualan dan pelayanan purna jual yang lengkap untuk kepuasan pelanggan dan memiliki:

1. Visi

To Be Number One Market Driven Trend-setter motorcycle

Company in Indonesia in term of customer satisfaction the empowered

human capital guided by shared values.

2. Misi

To provide mobility solution which exceed customer expectation

with the Best Value motorcycle & Its related products, thru empowered

(50)

D. Profil Perusahaan Nama

Perusahaan : PT. Astra Honda Motor Status

Perusahaan : Perseroan Terbatas Status Investasi : PMA (Penanaman Modal Asing) Alamat : Kantor Pusat & Plant 1 (Sunter)

Jl. Laksda Yos Sudarso - Sunter I Jakarta 14350

Tel. +6221.6518080, 30418080 (Hunting)

Fax. +6221.6521889, 6518814

Dies & Mould Division Jl. Pulo Ayang Raya, Blok FF No. 2

Jl. Raya Pegangsaan Dua KM 2,2 Kelapa Gading Sunter II Jakarta 14350 Tel. +6221.65308080 Fax. +6221.6510460 Plant 3 (Cikarang Barat)

(51)

Tanggal Pendirian

: 11 Juni 1971 sebagai PT Federal Motor

31 Oktober 2000 merger menjadi PT AHM

Jenis Produk : Sepeda Motor - Tipe Cub/Bebek

• Honda Absolute Revo 110 • Honda Blade

• Honda Vario Techno

Kepemilikan : 50% PT. Astra International Tbk 50% Honda Motor Co., Ltd

: • JIS (Japan Industrial Standard) • SII (Standar Industri Indonesia) • SNI (Standar Nasional Indonesia) • HES (Honda Engineering Standard) • ISO 9001

• ISO 14001 • ISO 17025 • OHSAS 18001

Aktivitas : Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM), Manufaktur, Perakitan dan Distributor Sepeda Motor HONDA

Jumlah Karyawan

: 12.454 orang (Juni 2009)

(52)

2002 : 1.460.000 unit 2003 : 1.570.000 unit 2004 : 2.037 000 unit 2005 : 2.652 000 unit 2006 : 2.350.000 unit 2007 : 2.138.000 unit 2008 : 2.874.576 unit E. Prestasi Astra Honda Motor

Prestasi-prestasi yang diraih PT. Astra Honda Motor antara lain:

“The Best in Achieving Total Customer Satisfaction” (kategori: Sport Motorcycle), ICSA 2008 (September 2008), dari lembaga

survei Frontier dan majalah SWA.

• SBBI 2008 dari Harian Umum Solopos memberikan penghargaan terhadap AHM “Merk Terbaik Kategori Sepeda Motor Transmisi Manual”.

• Indonesia Best Brand Award, merupakan pnghargaan yang diberikan oleh Majalah SWA & MARS. Pada tahun 2008 memberikan penghargaan ini ke AHM “The Most Valuable Brand in Indonesia” dengan kategori: Non-Matic Motorcycle & Sport Motorcycle.

“The Company with The Best Corporate Image” (kategori: Automotive 2 wheels), IMAC 2008, dari majalah Business.

“Investment in People Award”, Asia Pacific Enterpreneurship Award (APEA) 2008, dari Enterprise Asia.

• Penghargaan yang diberikan oleh “MOTORPLUS AWARD” 2008 a. Bike of The Year 2008, Honda CS1

(53)

c. Rookie of The year, Honda CS1

d. Desain terbaik Bebek sport 125-135cc :Honda CS-1

e. Teknologi terbaik Bebek 120cc - 130cc :Honda Supra X 125 f. Teknologi terbaik Skubek 110cc - 125cc :Honda Vario

g. Ramah lingkungan terbaik Bebek 110cc - 115cc :Honda Revo 100

h. Ramah lingkungan terbaik Bebek sport 125cc-135cc :Honda CS 1

i. Ramah lingkungan terbaik Skubek 110cc - 125cc :Honda Vario j. Ramah lingkungan terbaik Sport 125cc-160cc :Honda Mega

Pro

k. Best Fuel Consumption Bebek 100cc - 115cc :Honda Revo 100 l. Best Fuel Consumption Bebek 120cc - 130cc :Honda Supra X

125 PGM F1

m. Best Fuel Consumption Bebek sport 125cc-135cc ;Honda CS 1 n. Best Fuel Consumption Sport 200cc-250cc :Honda Tiger o. Best Value Bebek 120cc - 130cc :Honda Supra X 125 PGM-FI p. Best Value Bebek sport 125cc-135cc :Honda CS1

q. Best Value Skubek 110cc - 125cc :Honda Vario

r. Best Performance Bebek 120cc-130cc :Honda Supra X 125 PGM-FI

(54)

• Penghargaan "Top Brand 2009" dari Majalah Marketing & Lembaga Survey Frontier. PT AHM tahun 2009 mendapatkan anugerah penghargaan ini untuk 4 kategori:

a. Honda Vario, Kategori Sepeda Motor Skutik b. Honda Supra X, Kategori Sepeda Motor Bebek

c. Honda Mega Pro, Kategori Sepeda Motor Sport 100-200cc d. Honda Tiger, Kategori Sepeda Motor Sport >200cc

• Penghargaan “Word of Mouth Marketing 2009” yang dikeluarkan oleh Majalah SWA & Lembaga Survey Marketing Onbee, menganugerahkan pada HONDA dalam 2 kategori:

a. Sepeda motor Matik b. Sepeda motor Non-Matik

• Penghargaan “SQ-Award Gold”, kategori Automotive 2W after Sales Services terbaik untuk "Authorized Honda Service Station

(AHASS)"

• PT. Astra Honda Motor mendapat penghargaan dari Otomotif Award 2009 untuk 12 kategori, sebagai berikut:

a. Honda Blade sebagai Best Design Bebek 110-115cc

b. Honda Supra X 125 sebagai Best Fuel Consumption Bebek 120-125cc

c. Honda Supra X 125 sebagai Best Value Bebek 120-125cc d. Honda CS-1 sebagai Best Design Bebek Super

(55)

f. Honda Mega Pro sebagai Best Fuel Consumption Sport 150-180cc

g. Honda Mega Pro sebagai Best Value Sport 150-180cc

h. Honda Tiger sebagai Best Fuel Consumption Sport 200-250cc i. Honda Tiger sebagai Best Value Sport 200-250cc

j. Honda Beat sebagai Best Performance Skutik 110-115cc k. Honda Beat sebagai Best Fuel Consumption Skutik 110-115cc l. Honda Vario sebagai Best Feature and Technology Skutik

110-115cc

F. Jaringan Astra Honda Motor H-1 (Gerai Penjualan)

Showroom resmi PT. Astra Honda Motor, berlogo H1 pada

eksteriornya, selalu memberikan kepuasan bagi konsumen sepeda motor Honda. Pada Showroom resmi PT. Astra Honda Motor selalu menyediakan koleksi lengkap sepeda motor Honda.

Anda akan mendapatkan kepuasan layanan yang ramah, sopan melalui sales counter dan salesman PT. Astra Honda Motor. Selain itu, informasi lengkap mengenai spesifikasi sepeda motor seperti :

• Harga

• Pilihan kredit pembelian dan pembiayaan

• Pengurusan dokumen

(56)

H-2 (GERAI PEMELIHARAAN)

Bengkel resmi PT. Astra Honda Motor, berlogo H2 pada eksteriornya, selalu memberikan kepuasan bagi konsumen sepeda motor Honda.

Jaringan Pemeliharaan (H2) adalah bagian dari PT. Astra Honda Motor yang salah satu tugasnya adalah sebagai layanan purna jual. Beberapa hal yang dilakukan antara lain : Menjadi yang terbaik dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan (Customer Satisfaction Index No.1) yaitu dengan memberikan perbaikan dan pelayanan terbaik di bengkel resmi Honda/AHASS (Astra Honda Authorized Service Station).

Bengkel Honda jumlahnya yang cukup banyak letaknya juga tersebar di berbagai daerah di Indonesia yang dipilih sesuai dengan jumlah penyebaran sepeda motor Honda dan kebutuhan akan perlunya layanan purna jual yang baik.

H3 (GERAI SUKU CADANG)

Showroom resmi PT. Astra Honda Motor, berlogo H3 pada

eksteriornya, selalu memberikan kepuasan bagi konsumen sepeda motor Honda.

H3 merupakan Layanan Ketersediaan Suku Cadang sepeda motor Honda bagi para pemilik sepeda motor Honda. Produk suku cadang Honda yang dipasarkan oleh PT. Astra Honda Motor (AHM) yaitu HGP (Honda Genuine Parts) dimana suku cadang tersebut sama dengan komponen yang

(57)
(58)

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas

Menurut Arikunto (2002:14), validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang seharusnya diukur serta mampu mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.

Pada tahap prasurvei, kuesioner yang berisi 22 item pertanyaan mengenai faktor-faktor bauran pemasaran yang terdiri dari produk (X1),

harga (X2), promosi (X3), distribusi (X4), dan layanan (X5) yang

mempengaruhi keputusan penggunaan sepeda motor Honda (studi kasus mahasiswa Sastra Inggris Universitas Negeri Medan), disebarkan kepada 30 responden di luar sampel penelitian.

Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 17,0 dengan kriteria sebagai berikut :

a. Jika r hitung > r tabel,maka pernyataan dikatakan valid

b. Jika r hitung < r tabel, maka pernyataan dikatakan tidak valid

c. r tabel pada sampel (n) sebanyak 30 dengan tingkat signifikansi 5% adalah 0, 361

(59)

Tabel 4.1 Uji Validitas Pernyataan r hitung (Corrected Item-Total Correlation

) r tabel Keterangan

Sumber: Hasil pengolahan SPSS 17,0 (Februari 2010) 2. Uji Reliabilitas

Menurut Arikunto (2002:15), Uji reabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen itu sudah baik, reliabilitas menunjukkan tingkat kestabilan, konsistensi, dan kehandalan instrumen untuk menggambarkan gejala seperti adanya.

Selanjutnya butir yang telah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:

a. Menurut Ghozali (dalam Situmorang, 2007:40) nilai Cronbach Alpha > 0, 60

(60)

Tabel 4.2 Uji Reliabilitas

Cronbach’s Alpha Jumlah Pertanyaan

0, 922 22

Sumber: Hasil pengolahan SPSS 17,0 (Februari 2010)

Dari Tabel 4.2 diketahui bahwa koefisien alpha pada tingkat signifikansi 5% adalah 0, 922. Ini berarti 0, 9222 > 0, 60 dan 0, 922 > 0, 80 sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat disebarkan kepada responden agar dapat dijadikan sebagai instrumen penelitian.

B. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Data

(61)

a. Pendekatan Histogram

Gambar 4.1 Histogram Uji Normalitas

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 17,0 (Februari 2010)

Pada grafik histogram terlihat bahwa variabel berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh distribusi data tersebut tidak melenceng ke kiri atau ke kanan.

(62)

Gambar 4.2 Plot Uji Normalitas

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 17,0 (Februari 2010)

Pada grafik scatter plot terlihat titik yang mengikuti data di sepanjang garis diagonal. Hal ini berarti data berdistribusi normal. c. Pendekatan Kolmogorv-Smirnov

Untuk memastikan apakah data disepanjang garis diagonal berdistribusi normal, maka dilakukan uji Kolmogorv-Smirnov (1 sampel KS) dengan melihat data residualnya apakah berdistribusi normal atau tidak.

Tabel 4.3

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual Asymp.Sig. (2-tailed) 0,621

Sumber: Hasil pengolahan SPSS 17,0 (Februari 2010)

Dari Tabel 4.3 diketahui nilai Asymp.Sig (2-tailed) adalah 0,621 dan di atas nilai signifikan (0,05). Ini berarti nilai variabel residual berdistribusi normal.

C. ANALISIS DATA 1. Analisis Deskriftif

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah daftar-daftar pernyataan (kuesioner). Kuesioner disebarkan kepada Mahasiswa Sastra Inggris Universitas Negeri Medan yang menggunakan sepeda motor Honda sebagai responden. Pernyataan seluruhnya berjumlah 22 butir. Pernyataan kuesioner terdiri dari 7 butir untuk produk (X1), 3 butir untuk

harga (X2), 3 butir untuk distribusi (X3), 3 butir untuk promosi (X4), 3

butir untuk layanan (X5), dan 3 butir untuk keputusan penggunaan sepeda

(63)

Penulis sebelum mengetahui hasil dari analisis deskriftif, terlebih dahulu membagikan karekteristik responden sebagai berikut.

a. Pembagian Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabulasi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut ini:

Tabel 4.4

Karekteristik responden berdasarkan jenis kelamin Pria Wanita Total

n 66 31 97

% 68,041 31,958 100

Sumber: Data primer dengan pengolahan (Februari 2010) Berdasarkan Tabel 4.4 dapat disimpulkan bahwa dari 97 responden yang paling banyak dalam penelitian ini adalah pria sebanyak 68,041%, sedangkan wanita sebanyak 31,958%.

b. Pembagian Karakteristik Responden Berdasarkan Stambuk

Tabulasi karakteristik responden berdasarkan stambuk dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut ini:

Tabel 4.5

Karakteristik responden berdasarkan stambuk

2004 2005 2006 2007 2008 2009 Total

n 4 11 10 43 17 12 97

% 4,123 11,34 10,3 44,329 17,525 12,371 100 Sumber: Data primer dengan pengolahan (Februari 2010)

(64)

11,34%, stambuk 2006 dengan persentase 10,3% dan yang paling rendah stambuk 2004 dengan persentase 4,123%.

c. Pembagian Karakteristik Berdasarkan Lama Penggunaan Sepeda Motor Honda

Tabulasi karakteristik berdasarkan lama penggunaan dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut ini:

Tabel 4.6

Karakteristik responden berdasarkan lama penggunaan sepeda motor Honda

0 - 1,9 Tahun 2 - 3,9 Tahun 4 - 6 Tahun Total

n 37 48 12 97

% 38,144 49,484 12,371 100

Sumber: Data primer dengan pengolahan (Februari 2010)

Berdasarkan Tabel 4.6 diketahui bahwa dari 97 responden yang lama penggunaan sepeda motor Honda antara 2 sampai 3,9 tahun merupakan yang paling banyak dengan persentase 49,484%, kemudian 0 sampai 1,9 tahun dengan persentase 38,144%, dan yang paling sedikit 4 sampai 6 tahun dengan persentase 12,371%.

d. Pembagian Karakteristik Berdasarkan Jenis Sepeda Motor Honda Yang Digunakan

Tabulasi karakteristik berdasarkan jenis sepeda motor Honda yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut ini:

Tabel 4.7

Karakteristik responden berdasarkan jenis sepeda motor Honda yang digunakan

bebek sport skuter automatic total

(65)

% 90,721 2,061 7,216 100 Sumber: Data primer dengan pengolahan (Februari 2010)

Berdasarkan Tabel 4.7 dapat disimpulkan bahwa dari 97 responden yang menggunakan motor Honda jenis bebek adalah yang paling banyak dengan persentase 90,721%, kemudian skuter automatic dengan persentase 7,261% dan yang palaing sedikit sport dengan persentase 2,061%.

Berdasarkan kuesioner yang disebarkan kepada responden, maka dapat diketahui pernyataan responden terhadap keputusan penggunaan sepeda motor Honda. Untuk memudahkan penilaian dari tanggapan responden, maka dibuat kriteria penelian sebagai berikut:

Sangat Setuju (SS) diberi skor 4 Setuju (S) diberi skor 3 Tidak Setuju (TS) diberi skor 2 Sangat Tidak Setuju diberi skor 1

Selanjutnya dicai nilai rata-rata dari setiap tanggapan responden, untuk memudahkan penilaian dari data-data tersebut, maka dibuat interval. Dalam penelitian ini penulis membagi banyak kelas interval sebanyak 4 kelas interval. Rumus yang digunakan untuk menentukan panjang kelas interval menurut Sudjana (2000:79) adalah sebagai berikut:

(66)

Banyak kelas interval = 4

Maka interval dari kriteria penilaian adalah sebagai berikut: 1,00 – 1,74 = Sangat Tidak Setuju (STS)

1,75 – 2,49 = Tidak Setuju (TS) 2,50 – 3,24 = Setuju (S)

3,25 – 4,00 = Sangat Setuju (SS)

Setelah penulis mengetahui karakteristik responden penelitian, maka berikut ditampilkan hasil pengolahan data primer yang merupakan deskriptif penelitian berdasarkan tanggapan mengenai keputusan penggunaan sepeda motor Honda dengan variabel produk (X1), harga (X2),

distribusi (X3), promosi (X4), dan layanan (X5).

a. Tanggapan responden terhadap variabel produk (X1)

Tanggapan responden terhadap variabel produk dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut ini:

Tabel 4.8

Tanggapan responden atas pernyataan variabel produk (X1)

Pernyataan

Frekuensi Tanggapan Responden Total

Gambar

Tabel 1.1
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Penelitian Sumber: Supranto dan Limakrisna (2007) diolah penulis
Tabel 1.2
Tabel 1.3
+7

Referensi

Dokumen terkait

cara berpikir mjd mudah, dg abstraksi yg logis, praktis, pasti dan mendalam... Peranan Matematika

[r]

Kepala UPT TIK Universitas Brawijaya.. Kepala UPT TIK

bagian antropologi yang disebut dengan Etnografi telah dikerjakan orang dari berbagai bangsa di.. dunia sudah lebih dari 500 tahun

Application of EIPA (25 mM) reduced basal levels of myristic acid, but not those of the other FFAs, and there were significant reductions in the ischemia / reperfusion evoked

[r]

This study used the peptides v -conotoxin GVIA, v -agatoxin IVA and v -conotoxin MVIIC, singly and in combination, to investigate the relative involvement of N-, P- and

Abstract Specification topic 2 (08-015r2), â �� Geographic information â �� Spatial referencing by coordinatesâ ��. Table Data Values