• Tidak ada hasil yang ditemukan

Larangan Gratifikasi Dalam Rangka Good Corporate Governance Di BUMN Berdasarkan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Jo Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Studi pada PT.Perkebunan Nusantara III)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Larangan Gratifikasi Dalam Rangka Good Corporate Governance Di BUMN Berdasarkan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Jo Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Studi pada PT.Perkebunan Nusantara III)"

Copied!
131
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Tabel 4. Bagan Organisasi PTPN III

Referensi

Dokumen terkait

“Dalam hal Debitor adalah Perusahaan Asuransi, Perusahaan Reasuransi, Dana Pensiun, atau Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang kepentingan

Merugikan keuangan negara sebagai akibat dari perbuatan : Secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi; dan

Perusahaan perseroan (persero) adalah BUMN yang berbentuk perseroan terbatas yang modalnya terbagi dalam saham yang seluruh atau paling sedikit 51% sahamnya dimiliki oleh

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan badan usaha yang sebagian besar atau seluruh modal berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan, serta membuat suatu produk

Setelah melampaui tenggang waktu tertentu, terhadap suatu tindak pidana tidak dapat dilakukan penuntutan dengan alasan tindak pidana tersebut telah melewati batas

Pengecualian berikutnya ialah, berkenaan dengan kepentingan negara ke atas ekonomi yang diuruskan oleh perusahaan milik negara, sebagaimana diperuntukkan di bawah seksyen

Parluhutan Sagala, Penyebaran Kepemilikan Saham Pemerintah Pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk Menciptakan Perusahaan yang Efektif dan Efisien, Disertasi,4. (Medan:

Dalam rangka peningkatan pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian Badan Usaha Milik Negara selanjutnya disebut Kementerian BUMN, yang didukung efektivitas pelaksanaan tugas dan