• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh strategi PQ4R terhadap hasil belajar siswa (kuasi eksperimen di SMA Darul Maarif)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh strategi PQ4R terhadap hasil belajar siswa (kuasi eksperimen di SMA Darul Maarif)"

Copied!
175
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukm Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

··-

111

Oleh

AFRINA W Almerln ..

NIM: 105016100*90

Tgt

,'Jn. lnrluk

kJ:isifikasi

...

PROGRAM STUD I PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTASILMUTARBIYAHDANKEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

(2)

LEMEAR PENGESAHAN

Skripsi berjudul:" Pengaruh Strategi PQ4R Terhadap Hasil Belajar Siswa" diajukan kepada Fakultas llrnu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus dalarn Ujian Munaqasah pada 19 April 20 I 0 dihadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana SI (S.Pd) dalarn bidang pendidikan IPA Biologi.

Panitia Ujian Munaqasah

Ketua Panitia (Ketua .Jurusan) Baig Hana Susanti. M.Sc NIP : 19700209 200003 2 00 I

Sekretaris Jurusan

Nengsih Juanengsih M.Pd NIP : 197905 I 0 200 604 2 00 I

Penguji I

Dr. Sujiyo Miranto. M.Pd NIP : 19681228 200003 1 004

Penguji II

Y anti Herlanti, M.Pd

NIP: 19710119 200801 2 010

Tanggal

Mengetahui, Dekan FITK

(3)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas !lmu Tarbiyah Dan Keguruan

UJN SyarifHidayatullah Jakarta Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S-1)

Pembimbing I

OLeh: Afrinawati NIM: 105016100490

Di Bawah Bimbingan

r

Pembimbing II

Bai Hana Susan i M.Sc NIP : 19700209 20 00 2 001

Nengsih Juanengsih M,Pd NIP: 19790510 200 604 2 001

PROGRAM STUD! PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN IPA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

(4)

Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Falmltas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Maret 2010. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh strategi PQ4R terhadap hasil belajar siswa. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen yang sampelnya 26 siswa untuk kelas eksperimen dan 26 siswa pada kelas kontrol. Instrumen yang digunakan adalah tes objektif berbentuk piilihan ganda yang terdiri dari 35 butir soal. Berdasarkan analisa data dengan menggunakan "t" test, diperoleh basil bahwa terdapat pengaruh terhadap basil belajar siswa melalui strategi PQ4R. Hal ini dapat dilihat dengan harga thitung > tiabel pada taraf signifikansi 0,05 yaitu 8,02>2,00.

(5)

Ma'arif South Jakarta), Program Of The Biological Education Study, Major Of Natural Sciences Education, Faculty Of Tarbiya and Teaching Science, State Islamic University Syarif Hidayatullah, Jakarta, March 2010. The research aim to know the influence of PQ4R strategy to result of students' achievement in biology. method used at this research in quasi ekperiment, sample consisted of 26 student ineksperimen class and 26 student in control class. Instrument used is objective, test whith 35 items. Base of calculation result use the formula "t" test, there are influence of PQ4R strategy to result of learning biology. This result visible from t,0 ,,,,1 >tiable at significant level is 0, 05, that is 8,02> 2, 00

(6)

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad

SAW yang telah mengantarkan manusia kepada jalan yang benar, Amin.

Dalam penyusunan skripsi ini tentunya penulis tidak terlepas dari bantuan

berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada:

l. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN SyarifHidayatullah Jakarta.

2. Baiq Hana Susanti, M.Sc., selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPA dan juga

Dosen Pembimbing I, atas segala bimbingan, pengarahan dan waktu serta

motivasinya bagi penulis.

3. Nengsih .Tuanengsih M.Pd., selaku pembimbing II, atas segala bimbingan,

pengarahan dan saran, motivasi dan waktunya kepada penulis dengan penuh

kebijakan dan kesabaran.

4. Zulfiani MPd, terimakasih atas arahan, waktu dan motivasi yang diberikan

kepada penulis.

5. Bapak dan Ibu Dosen Program Pendidikan Biologi, yang telah dengan tulus

ikhlas mencurahkan ilmu dan mendidik penulis, semoga ilmu yang telah

penulis peroleh dapat bermanfaat.

6. Kepala dan Staf perpustakaan FITK dan perpustakaan utama UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah membantu menyediakan buku-buku yang

diperlukan penulis dalam menyusun skripsi.

7. Kepala sekolah SMA Darul Ma'arif Dra. Hj. Syarifah, M.Pd. yang telah

memberikan izin penelitian kepada penulis.

8. Ibu Siti Zulaiha sebagai guru bidang studi Biologi SMA Darul Maarif yang

telah yang telah memberi kesempatan dan waktu kepada penulis untuk

(7)

memberikan dukungan baik secara moril maupun materil dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini diantaranya:

1. Ayah dan Amak tercinta yang telah mencurahkan segala doa, kasih sayang, dan segala motivasinya dengan dengan penuh keikhlasan kepada penulis, semoga Allah SWT selalu mengasihi dan meridhoinya. Ini hadiah terindah untuk pe1juanganmu .

2. Mama dan pak tuo terimakasih do'a dan dorongannya semoga Allah SWT selalu Mengasihi dan Meridhoinya.

3. Rizkan abdurahman adik tersayang, yang tel ah ban yak memberikan motivasi serta doa-doanya bagi penulis.

4. Yanti Damayanti S.Pd dan Sesilia Hari Putri terima kasih semangat, kesabaran dan dorongannya selama ini

5. Teman-teman Biologi 2005 Siti Aisyah, Ityanu Rahmatin, Rima Ulfah Dewi dll. Terimakasih atas amanah dan motivasi yang telah diberikan selama ini.

Jakarta, Maret 2010

(8)

Abstrak..--·--···---,-·--···

ii

Kata Pengantar ... . iv

Lembar Persembahan ... .

vi

Daftar lsi---····-·-···-·-·---·-·-·---··-··

vii

Daftar Tabel ... . x

Daftar Garn bar ••.••.•..•.•••••.••.•••.••.•..•...••..•...••.•.•.•••••.••••.••••.•.••.•.•.••.•.•.

xi

Daftar Lampiran ... ·-··--·---·-·----··-····-··-·

xii

BABI

BAB II

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah ...

1

B.

Identifikasi Masalah. .. .. ... .. ... .. .... ... ... .. ... .. ... .. . .

5

C.

Pembatasan Masalah.... ... ... ... ... ... .. ..

5

D. PermusanMasalah...

6

E. Manfaat Penelitian ... ... ...

6

LANDASAN

TEORI,

KERANGKA

BERFIKJR DAN

PENGAJUAN HIPOTESIS

A.

Landasan Teori...

7

1.

Hakikat Strategi Belajar... .. .. ..

7

2. Hakikat Strategi Belajar PQ4R...

11

3. HakikatHasil BelajarBiologi...

18

a. Hakikat Belajar .... ... ... .. ....

18

b.HakikatHasil Belajar...

22

c.Prinsip-Prinsip Belajar ...

27

d.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil

Belajar...

29

4. Penerapan Strategi PQ4R Dalam Meningkatkan

Hasil Belajar Biologi Siswa...

34

(9)

B. Waktu Dan Tempat Penelitian ... 39

C. Metodologi Penelitian ... 39

I. Desain Penelitian... 39

2. Langkah-Langkah Strategi PQ4R ... 41

D. Variabel Penelitian... 42

E. Populasi Dan Sampel ... 42

F. セヲ・ォョゥォ@ Pengun1pulan Data... 43

G. Instrumen Penelitian... 43

H. Kalibrasi lnstrumen ... 44

1. Validitas Instrumen ... 44

2. Reliabilitas Tes... 45

3. Tingkat Kesukaran ... 46

4. Daya Pembeda... 47

I. Teknik Analisis Data... 48

I. Analisis Data Kuantitatif... 48

a. Normal Gain... 48

b. Uj i Normalitas ,... 48

c. Uji Homogenitas ... 49

d. Uji Hipotesis Statistik" uji t" ... 49

2. Anal is is Kualitatif ... 50

BAB IV IIASIL DAN PEMBAHASAN A. Basil Penelitian ... 5 I I. Data Basil Belajar ... 5 I a. Deskripsi Data Pretest kelompok Eksperimen dan Kontrol ... 5 I b. Deskripsi Data Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol ... 52

(10)

3. Pengujian Hipotesis... 59

C. Pembahasan... 61

BABV PENUTUP

A. Kesimpulan... 65

B. Saran... 65

(11)

Pretest Postles!

Eksperimen dan Kontrol... 54

Tabel 4.2. Kategori Nilai N- gain Siswa Berdasarkan Pre test dan Post test... 55

Tabel 4.3. Rekap Skor Basil Belajar Konsep Bakteri Kelompok Eksperim en .. .. . . .. .. . . .. . . .. . . ... . . .. . . .. . . 5 5 Tabel 4.4. Rekap Skor Basil Belajar Biologi Konsep Bakteri Kelompok Kontrol ... 56

Tabel 4.5. Basil Observasi Dihubungkan Dengan Basil Belajar ... 57

Tabel 4.6. Uji Normalitas Kelompok Eksperimen ... 58

Tabel 4.7. Uji N01malitas Kelompok Kontrol ... 59

Tabel 4.8. Perhitungan Uji Bomogenitas... 59

[image:11.519.49.408.102.505.2]
(12)
[image:12.518.51.411.96.496.2]

Gambar

2.2 :

Tiga

Ranah

Hasil Belajar ...

22

Bagan 2.1 : Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar... ... ... 29

Bagan 2.2 : Faktor Lain yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 33

(13)

Eksperimen... 70

Lampiran 2. Bahan Bacaan Kelas Eksperimen ... 78

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelas kontrol. 92 Lampiran 4. Kisi-Kisi lnstrumen Tes... 98

Lampiran 5. Instrumen Hasil Analisis ... l 06 Lampiran 6. Perhitungan Validitas Item Soal ... 112

Lampiran 7. Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas lnstrumen ... 114

Lampiran 8. Daya Pembeda Dan Tingkat Kesukaran Instrumen Tes.... 116

Lampiran 9. Skor Hasil Belajar Siswa ... 117

Lampiran 10. Lembar Observasi Guru... 119

Lampiran 11 Lembar Observasi Siswa ... 122

Lampiran 121. Persiapan Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen Dan Kontrol ... 125

Lampiran 13. Uji Normalitas ... 139

Lampiran 14. Uji Homogenitas... 148

Lampiran 15. Persiapan Uji Hipotesis ... 152

(14)

A. Latar Belakang Masalah

Peningkatan taraf hidup dalam masyarakat menuntut manusia untuk memiliki kemampuan dan keterampilan yang memadai, salah satu tumpuan penting yaitu pendidikan yang dapat menjadi wahana untuk menciptakan SOM yang berkualitas. Hal ini sejalan dengan visi pendidikan yaitu:

Pendidikan nasional mempunyai visi terwujudnya sistem penclidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.1

Pendidikan merupakan suatu ilmu terapan yang berasal dari pemikiran-pemikiran filosofis, teoritis, penelitian empiris dalam praktik pendidikan. Pendiclikan dapat diai1ikan sebagai usaha sadar clan tereneana untuk mewujudkan suasana belajar clan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya supaya memiliki kekuatan spiritual keagamaan, emosional, pengendalian diri, kepribaclian, keeerdasan, akhlak mulia, se11a keterampilan yang cliperlukan dirinya dan masyarakat.2

Pendiclikan diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik menjadi pribadi-pribacli anggota masyarakat yang mandiri. Pribadi yang mancliri adalah pribadi yang secara mandiri mampu berpikir, menemukan dan menciptakan sesuatu yang baru, melihat permasalahan serta menemukan cara pemecahan baru yang bernalar dan lebih dapat clipertanggungjawabkan. Pencliclikan dimaknai sebagai proses mengubah tingkah laku anak cliclik agar menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri clan sebagai anggota

1Undang-Undang dan Peraturan Pen1erintah RI, Tentang Sistem Pendidikan Nasional

(Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islan1 Departe1nan Agama Rl, 2006), him 48

2 Asianbrain.

(15)

masyarakat dalam lingkungan alam sekitar dimana individu itu berada dan mampu melakukan perubahan dan menciptakan sesuatu yang barn.

Sesuai dengan tujuan pendidikan nasional pada pasal II ayat 3 yang menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangs£

3

Berbagai cara dilakukan oleh pemerintah sebagai penyelenggara pendidikan seperti perubahan kurikulum, waj ib belajar sembilan tahun, penataan organisasi, peningkatan cara belajar siswa, pelatihan guru dan lainnya.

Menurut Moh. Surya belajar diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan perilaku barn secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya.4 Dari pengertian tersebut terlihat bahwa siswa adalah pelaku dari proses belajar sesuai dengan standar proses yang tersirat dalam Peraturan Pemerintah no. 19 tahun 2005 Bab IV yaitu interaktif yang menjadikan pol a belajar siswa aktif (active learning) sebagai bukti perubahan paradigma belajar.5Sesuai dengan "otonomi guru' yang tersirat dalam KTSP, kualitas profesionalisme seorang guru tidak hanya tercermin dalam kemampuan guru dalam menyusun KTSP tetapi juga dalam implementasinya di dalam kelas.6

pemilihan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik mata pelajaran dan tujuan kurikulum serta potensi siswa mernpakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh seorang guru. Ketepatan pemilihan sebuah metode akan berpengaruh terhadap basil belajar dan keberhasilan siswa tersebut dalam mengikuti pembelajaran.7

3 -Undang-Undang ... , hlin. 8

4

Anonin1. Pengertian Be/ajar Dan Perubahan Perilaku Dala111 Be/ajar_tersedia dalam

http;// ca fest u di 06 I . word press .com/2 00 8/ 09 I I I I pen gerti an-be lajar-d an-peru bahan-pr i I aku-dal am-be 1 ajar/

5 Peraturan Pen1crintah Repub!ik Indonesia no. 19 th 2005 Tentang Standar Nasional

Pendidikan, (Eko Jaya: 2005), him 23

6 Yusri Panggabean dkk,

Strategi, Ai/ode! dan Eva!uasi, (Bandting, Bina Media Infonnasi,

2007), him. 36

7 Tda Sriyanti,

(16)

Setiap metode (strategi) memiliki kekhasan tersendiri seperti yang dikemukakan Killen dalam Wina Sanjaya

"no teaching strategy is better then others in all circumtances, so you have to able to use variety of teaching stretegies, and make rational decision about when each of the teaching strategies is likely most ・ヲヲ・」エゥカ・Bセ@

Berdasarkan pernyataannya tersebut dijelaskan bahwa guru harus mampu untuk memilih strategi yang cocok dengan topik dan keadaan siswa. Namun j ika bahan pelajaran tan pa memperhatikan metode akan mempersulit guru dalam mencapai tujuan pembelajaran.9

Rendahnya hasil belajar siswa diakibatkan oleh banyak ha!, salah satunya adalah faktor guru. Menurut Goodlad dalam Asep Saepudin dari 75% proses pengajaran di kelas didominasi oleh guru dengan informasi verbal.10 Tidak bervariasinya metode yang digunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar di kelas menjadikan siswa kurang aktif terlibat dalam proses pembelajaran, akibatnya proses pembelajaran terpusat pada guru dan siswa pasif, sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapai. Menurut Weinsten Meyer dalam Trianto pengajaran yang baik meliputi mengajarkan siswa bagaimana belajar, bagaimana mengingat, bagaimana berfikir dan bagaimana memotivasi cliri sencliri yang menjadikan siswa menjadi pembelajar mandiri.11

Biologi sebagai cabang pendidikan sains mengggunakan model empiris yang sistematis untuk mempelajari fenomena alam, prinsip pembelajaran Biologi adalah mengeksplorasi fakta yang aktual sehingga siswa dapat merespons clan memberikan ruang kepada siswa untuk menganalisa, mengevaluasi dan mencipta, oleh karena itu sangat dibutuhkan pembelajaran

8 Wina Sanjaya,

Pe111be/ajaran Dala1n b11ple111entasi Kurikulun1 Berbasis Kon1petensi, (Jakarta: Kencana, 2005), hlm.103

9

Syaiful Bahri Djan1arah, Strategi Be/ajar Mengajar, (Jakarta: Rhineka Cipta, 2006),

hlm.76 10

Asep Saepudin, Pengajaran Ber.fikir: Suatu Konsep Pengen1bangan Proses Be/ajar Mengajar, dalam jurnal TEKNODIK, no. I 7, th. ke-9, Desember 2005, him. I 13

11 Trianto,

lvlode/-lvfodel Pe111belajaran !novatif Berorientasi Konstrktivisn1e ,(Jakarta:

(17)

yang bersifat student centered yang memberikan pengalaman langsung atau siswa ditekankan untuk aktif dalam mengikuti proses belajar mengajar.

Menurut Cain dan Evan sains mengandung empat ha! yaitu: konten atau produk, proses atau metode, sikap dan teknologi. Sains sebagai konten berarti bahwa dalam sains terdapat fakta, hukum, konsep dan teori yang sudah dapat diterima kebenarannya. Sains sebagai proses atau metode berarti sains rnerupakan suatu produk atau metode untuk mendapatkan pengetahuan. Sains sebagai sikap berarti dalarn sains terkandung sikap jujur, objektif. Sains sebagai teknologi berarti sains memiliki keterkaitan dengan lingkungan sehari-hari.12

Atas dasar pernikiran tersebut rnaka model pembelajaran yang perlu dikembangkan perlu penekanan pada kegiatan belajar siswa aktif. Salah satu upaya untuk mengatasi masalah peningkatan mutu dalam pendidikan sains atau Biologi tersebut adalah dengan menerapkan pembelajaran yang menitikberatkan pada keterarnpilan-keterampilan tertentu seperti keterampilan dalam menyelesaikan masalah, keterarnpilan dalam rnengamati obyek, ketera111pilan dala111 rnengarnbil keputusan, keterarnpilan dalam menganalisis data, berfikir secara logis, sisternatis serta keterampilan dalam rnengajukan pertanyaan. Sehingga pernbelajaran akan lebih menitikberatkan kepada siswa dan siswa aktif dalarn rnengikuti kegiatan belajar mengajar. Penggunaan cara pembelajaran aktif baik sepenuhnya atau sebagai pelengkap cara belajar tradisional akan meningkatkan kualitas pembelajaran.13

Pendekatan pembelajaran pada mata pelajaran Sains Biologi banyak 111engacu pada pendekatan pembelajaran keterampilan proses. Namun pelaksanaannya belum maksimal, yang dapat dilihat dari keterampilan siswa yang masih kurang dalam menerapkan metode ilmiah untuk mempelajari konsep-konsep biologi sehingga basil yang diinginkan tidak maksimal.

12 Nuryani

y rustan1an dkk., Strategi Be/ajar Mengajar Biologi, (Malang; Universitas

Negeri Malang, 2005), Cet. I, hlm.74 13 Sudannan,

Peningkatan Pen1aha111an Dan Daya Ing at Sisu1a lv!elalui Strategi Previe1v,

Question, Read, Reflect, Reciete, Dan Revie1v (PQ4R) tersedia dalain

(18)

Penyebab lain yang sering mengakibatkan rendahnya basil belajar Biologi yaitu siswa sering tidak hafal dengan konsep, sebagai materi pembelajaran yang penuh dengan konsep yang bersifat menjelaskan maka Biologi harus dapat dipahami dan diingat dengan baik oleh siswa.

Salah satu strategi pembelajaran yang menitikberatkan kepada siswa dan siswa aktif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar adalah strategi belajar PQ4R. Strategi PQ4R adalah strategi belajar yang merupakan bagian dari strategi elaborasi. Strategi ini digunakan untuk membantu siswa memahami apa yang mereka baca, dan dapat membantu proses belajar mengajar di kelas yang dilaksanakan dengan kegiatan membaca buku. 14

Strategi elaborasi adalah proses penambahan rincian sehingga informasi baru akan menjadi lebih bermakna, oleh karena itu membuat pengkodean lebih mudah dan memberikan kepastian. Strategi ini membantu memindahkan informasi dari memorijangka pendek ke memorijangka panjang. 15

Dengan demikian diharapkan penggunaan strategi PQ4R dalam pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh karena itu penulis merasa tertarik untuk · melakukan pengkajian secara teoritis maupun praktis permasalahan ini dengan judul: "Pengaruh Strategi PQ4R Terhadap Hasil Belajar Siswa"

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka dapat diidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut:

I. Model dan metode belajar yang menoton.

2. Siswa pasif dalam menerima materi pembelajaran. 3. Pembelajaran sering bersifat teacher centered

4. Siswa tidak memahami konsep dengan baik. 5. Rendahnya hasil belajar siswa

14

(19)

C. Pembatasan Masalah

pad a:

Berdasarkan identifikasi masalah, maka penelitian ini hanya dibatasi

I. Subyek penelitiannya adalah siswa kelas X (sepuluh) semester I (satu) tahun ajaran 2009/2009.

2. Strategi belajar yang digunakan yaitu PQ4R yang terdiri dari 6 tahapan (preview, question, read, reflect, reciete, review).

3. Hasil belajar yang diukur difokuskan pada aspek kognitif.

D. Perumusan Masalah

Rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian 1111 adalah

"Bagaimanakah pengaruh strategi PQ4R terhadap basil bclajar siswa'!"

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi berbagai pihak, diantaranya; l. Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat menjadi wahana ilmiah dalam

mengaplikasikan kemampuan yang telah diperoleh selama perkuliahan dan memberikan gambaran yang jelas tentang pembelajaran strategi PQ4R pada tingkat SMA dalam meningkatkan basil belajar.

(20)

A. Landasan Teori

1. Hakikat Strategi Belajar

Secara umum strategi berarti suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam berusaha mencapai sasaran yang telah ditentukan.1 Strategi memiliki makna yang sama dengan teknik, kiat atau taktik. Strategi merupakan pola umum rentetan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan te11entu.2 Strategi diartikan sebagai suatu rencana kegiatan yang dirancang sesama untuk mencapai tujuan yang ditunjang atau didukung oleh hasil pemulihan pengetahuan atau keterampilan yang sudah dikuasai.3

Menurut Gibbs strategi adalah rencana untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan biaya sekecil mungkin. Menurut Ivor D Davies strategi berarti rencana pokok mengenai pencapaian, berberapa tujuan yang lebih umum.4 Strategi dapat diartikan bagaimana cara isi pelajaran disajikan atau dipresentasikan dalam lingkungan pembelajaran.5

Menurut Puspitasari dalam Penelitian Tindakan Kelas, strategi-strategi belajar merupakan pembelajaran yang mengajarkan siswa bagaimana belajar, mengingat, berpikir dan bagaimana memotivasi diri sendiri. Hal ini didasarkan pada anggapan bahwa keberhasilan siswa dalam belajar sebagian besar tergantung pada kepandaian siswa belajar secara mandiri sekaligus memonitor hasil belajarnya6

1 Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Be/ajar J\1engajar, (Jakarta: Rhineka Cipta, 2006),

hlm.5

2 Wina Sanjaya, Pe111belajaran Dala111 lmple1nentasi Kurikuhon Berbasis Ko1npetensi,

(Jakarta: Kencana, 2005), hlm.99

3 Nuryani rustaman, Strategi Be/ajar Aiengajar Bioiogi, (Malang: UNM,2005), hlm.4

4

Yusri Panggabean dkk, Strategi, lv!odel dan Evaluasi, (Bandung, Bina Media Informasi,

2007), him 45

5 Yusri Panggabean dkk, Strategi, ... , hln1 46

6

Uyad. Pene!itian Tindaka11 Ke/as tersedia da!am

http://uyad.blogspot.com/2008/04/ncnclitian-tindakan-kclas.htn1l

(21)

Strategi belajar mengacu pada prilaku dan proses berfikir yang digunakan oleh siswa yang mempengaruhi apa yang dipelajari, tennasuk proses memori dan metakognitif. Menurut Pressley dalam Trianto strategi belajar adalah operator-operator kognitif dan di atas proses-proses yang secara langsung terlibat dalam menyelesaikan tugas (belajar) 7 dan diukur melalui prilaku dan proses berfikir siswa 8

Strategi belajar adalah salah satu cara yang dapat digunakan oleh siswa untuk dapat belajar mengolah pikiran sendiri. Sedangkan posisi guru, lcbih diharapkan mengembangkan atau mencari alternatif yang digunakan untuk membimbing siswa.

Menurut Puspitasari dalam Muhamad Ali strategi-strategi belajar juga dikenal sebagai strategi kognitif, karena strategi tersebut lebih dekat pada basil belajar kognitif dari pada tujuan belajar perilaku.9Tujuan kognitif tradisional yang diharapkan adalah siswa dapat memahami sebuah wacana dalam buku. 10

Pencapaian suatu tujuan pembelajaran turut ditentukan oleh ketcpatan penggunaan strategi pembelajaran.11 Menurut Wienstein dan Meyer Tujuan utama pengajaran strategi bclajar adalah mengajarkan siswa untuk bclajar atas kemauan dan kemampuan diri sendiri12 atau pembelajar mandiri (self regulated learner). Menurut Arends dalam Trianto ada empat hal yang dapat dilakukan oleh siswa agar dapat belajar mandiri yaitu:

a. Secara cermat mendiagnosis suatu situasi pembelajaran tertentu. b. Memilih suatu strategi belajar tertentu untuk menyelesaikan masalah

te11entu yang dihadapi.

7

Trianto, A1odel-Afodel Pen1belajaran fnovatif Berorientasi Konstrktivis111e,(Jakarta:

Prestasi Pustaka,2005) hlin. 85

8 Trianto, Mode/-Model ... ,hlm 86

9 Muhainad ali.

J\1ode/ pen1belajaran PQ4R tersedia dalmn

ィエエーZOOjョオィ。ョQョQ。、。ャゥエッョQ。」ッ。N「ャッァウーッエN」ッQョORPPYOPTOョQッ、・ャMョ」ョQ「」ャ。ェ。イ。ョMーセjTイNィエョQ{@

'0 Trianto, Mode/-Model ... ,hlm 152

11

Bambang Sutjipto, Penggunaan Metoda Pen1be/ajaran (Suatu 1\1etaanalisis Kajian Tesis Program Pasca Smjana UNJ, dalam jurnal TEKNODIK, no. 12, th. Kc-7, oktober 2003, hlm.81

12

(22)

c. Me1tionitor keefektifan strategi tersebut.

d. Cukup termotivasi untuk terlibat dalam situasi belajar tersebut sampai masa!ah tersebut terselesaikan. 13

Menurut Djamarah Sain dalam Trianto ada empat strategi dalam belajar mengajar yaitu:

a. Mengidentifikasi, menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan.

b. Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat.

c. Memilih dan menetapkan prosedur, metode, taktik dan teknik belajar mengajar paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh guru dalam kegiatan pembelajarannya.

d. Menetapkan batas minimal keberhasilan atau kriteria standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam evaluasi belajar mengajar, dan dapat dijadikan umpan balik untuk penyempurnaan sistem intruksional secara keseluruhan. 14

Langkah -langkah mengajarkan strategi belajar yaitu:

a. Memberi tahu siswa bahwa mereka diajarkan strategi belajar agar fokus.

b. Menunjukan hubungan positif penggunaan strategi belajar terhadap hasil belajar.

c. Memeragakan strategi yang diajarkan.

d. Menjelaskan kapan dan mengapa suatu strategi digunakan.

e. Memberi penguatan kepada siswa yang menggunakan strategi belajar.

f. Memberikan praktik yang beragam dalam pemakaian strategi belajar. g. Memberikan umpan balik saat menguji materi dengan strategi belajar

tertentu.

13 Trianto, Model-Mode/ ... ,h!m 155

(23)

h. Mengevaluasi penggunaan strategi belajar dan mendorong s1swa melakukan evaluasi mandiri.15

Berdasarkan teori kognitif dan pemprosesan informasi terdapat empat jenis strategi-strategi belajar yakni:

a. Strategi mengulang; mengulang sederhana dapatt membantu mempertahankan infonnasi dalam memori jangka pendek.

b. Strategi organisasi; strategi peningkatan keberrnaknaan informasi baru melalui struktur pengorganisasian yang sesuai dengan informasi tersebut.

c. Strategi elaborasi; proses penambahan rincian sehingga lcbih bermakna.

d. Strategi metakognitif; berrhubungan dengan pemikiran s1swa bagaimana untuk menggunakan strategi tertentu dengan tepat.16 Untuk menjelaskan proses pembelajaran dapat dimulai dengan istilah pendekatan, kemudian dijabarkan pada model pembelajaran, strategi pembelajaran, metode pembelajaran, teknik dan taktik baru. Untuk menjelaskan hierarki tersebut digambarkan sebagai berikut:17

セp」ゥャオ・ォ[エ[[ー・[jBゥ「・Qョェゥイイ。エエMQ@

l Hsエオ、エセセセセG@ Tl'ad1ei· セQエ」イ・セ@

----...,,____...---ゥセBsエイョA・ァゥ@ p」QQQャQ、。ェゥゥイmGMセ@

i (expositio11·di$co\'Cl)' learning_ or

j grottp·iwlivid1rnl lc:irni11g,)

-<

'"·,..

Teb1ik tt;m t。セエゥォ@ p」ュエ[Lᄋィセェ。ュQQ@

[image:23.524.72.428.141.603.2]

($pC"Si!1k, itdividua!, unik)

Gambar 2.1

Strategi Pembelajaran dan lstilah-lstilah yang Terkait

15 Trianto,

Aiode/-1\1odel ... ,h!n1. 88

16

Trianto, Jvfode/-1\1odel ... ,hlm. 156

(24)

2. Hakikat Strategi Bela.jar PQ4R

Strategi PQ4R di kembangkan oleh Thomas dan Robinson merupakan pengembangan dari strategi SQ3R (survey, question, read, reciete, review) yang beguna untuk meningkatkan pemahaman dalam kegiatan membaca. the PQ4R strategy is an individualized method for improving reading

comprehension18

Strategi belajar PQ4R merupakan salah satu bagian dari strategi elaborasi. Strategi ini digunakan untuk membantu siswa mengingat apa yang mereka baca, dan dapat membantu siswa mengingat apa yang telah mereka baca dan membantu kegiatan belajar mengajar di kelas dengan kegiatan membaca buku.19 Teori deskriptif menyatakan bila isi I materi pelajaran (kondisi) diorganisasikan dengan menggunakan model elaborasi (metode), maka peroleban belajar atau resistansi (basil) akan meningkat.20

Strategi elaborasi adalah suatu pembelajaran yang membantu siswa dalam proses pengembangan makna informasi baru dengan penambahan rincian dan penemuan hubungan-hubungan terdiri dari analogi, catatan matriks dan PQ4R. 21 PQ4R is a strategy that helps individ11als focus 011

mentally organizing information and making it meaningful.22

Strategi PQ4R membantu s1swa untuk mengorganisasi informasi dan membuat pembelajaran Jebih bennakna. Oleh karena itu strategi ini cocok digunakan pada konsep yang bersifat deklarati f dan pengetahuan prosedural.

Pengetahuan deklaratifyaitu pengetahuan yang dimiliki olch pembelajar tentang sesuatu seperti syair, fakta, aturan dan lainnya. Pengetahuan prosedural yaitu pengetahuan yang dimiliki oleh siswa bagaimana dapat

18 !Vluskingu1n Collage, General-P111pose Learning Strategies Reading Co111prehension

tersedia dalatn http://\V\V\v.buddies.org/articles/refil!.il.1g,.illif, h!1n. 68-69

19 Trianto, Model-Model ... ,hlm. 146 20

Asri Budiningsih, Be/ajar dan Pe111belajara11, (.Jakarta: Rhineka Cipta, 2005), hln1. 13

21 Uyad.

Penelitian ...

22 Boise State uョゥカ・イウゥエケセ@ Reading Text Book tersedia dalan1

(25)

111elakukan sesuatu, seperti 111elakukan pe111bagian pecahan,

111endekla111asikan sajak dan lainnya.23

Dapat dikatakan bahwa PQ4R adalah prosedur analisis 111embaca untuk me111bimbing siswa dala111 111empelajari teks secara siste111atis melalui prosedur Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review. Siswa secara aktif memproses isi teks dengan pendekatan yang 111irip dengan rnetode tradisional dala111 111empelajari teks secara independen sehari-hari. Dengan menerapkan pendekatan ini dikelas siswa mendapatkan pengalarnan strategi yang dapat mereka terapkan saat belajar sendiri. Sebagai prosedur analisis dalarn rnembaca, PQ4R rnembuat pembelajaran teks oleh siswa rnenjadi rutinitas sehari-hari.

Strategi PQ4R 111emberi kemungkinan para siswa untuk belajar seeara siste111atis, efektif dan efisien dalarn menghadapi berbagai rnateri

l\if11-.

Menurut Nur, strategi ini lebih efisien dipergunakan untuk belajar, karena siswa dapat berulang-ulang mempelajari materi ajar dari tahap meninjau bacaan atau materi ajar sampai tahap meninjau ulang rnateri tcrsebut.2'1

Penggunaan strategi elaborasi dengan strategi PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, dan Review), dapat mernperlihatkan pcrnbelajaran sebagai proses penambahan rincian pada skernata yang telah ada di otak untuk 111e111buat infonnasi baru agar 111udah diingat atau dipelajari, sehingga pe111belajaran akan 111enjadi lebih bermakna. Penggunaan strategi PQ4R secara sistematis dapat membantu siswa mengetahui, 111emahami, menerapkan, 111enganalisis, rnensintesis, dan mengevaluasi apa yang rnereka baca.

23

ivtoharnad Nur, Strategi-Strategi Be/ajar, (Surabaya;Unesa- University Press, 2000),

hlm.16

2

•1 I Nyon1an Se!an1at, hnplen1entasi 1\fodel Pe111belajara11 Kooperal[( dengan Afe!ode

PQ4R Berbantu LKiVJ Untuk A1eningkatakan Kualitas pe111belajaran Ki111ia Analitik Kua/itati); (Laporan Penelitian Jurusan Pend. Kin1ia, Fakultas Pend. MIPA, Universitas Pendidikan Ganesha,

(26)

Karakteristik strategi PQ4R yaitu:

a. Mengacu pada perilaku dan proses berpikir, terrnasuk proses rnernori dan metakognitif, yang secara langsung terlibat dalarn menyelesaikan tugas belajar.

b. Mengajarkan siswa untuk belajar atas kemauan sendiri, sehingga mernbentuk siswa sebagai pembelajar mandiri rnelalui kegiatan mendiagnosa suatu pembelajaran tertentu, mernilih strategi belajar untuk menyelesaikan belajar yang dihadapi, memonitor keefektifan strategi yang digunakan sehingga siswa terrnotivasi untuk tcrlibat dalam situasi belajar, sampai masalah terselesaikan25

Langkah-langkah yang harus dilakukan pada strategi PQ4R yaitu a. Preview

Siswa diberikan tugas membaca cepat dengan memperhatikan judul-judul dan topik utarna, tujuan umum dan rangkuman, scrta rumusan isi bacaan. Tahap ini bertujuan agar siswa mcmpcrolch sedikit gambaran mengenai apa yang akan dipelajari. Siswa dirninta untuk memperhatikan ide pokok yang akan menjadi inti pembahasan dalam bahan bacaan siswa. Dengan ide pokok ini akan memudahkan siswa memberikan keseluruhan ide yang ada.

Pada aktivitas preview ini, guru pcrlu mcmbanlu dan rnendorong siswa untuk merneriksa atau meneliti secara singkat seluruh struktur teks, judul bagian (heading) dan judul sub bagian (sub heading), istilah dan kata kunci, serta rangkuman. Dalam melakukan preview, siswa dianjurkan untuk menyiapkan pensil, kertas, dan stabilo untuk menandai bagian-bagian terlentu. 13agian-bagian tertentu ini akan mernpennudah menyusun bahan pertanyaan pada langkah selanjutnya.

,.

-' Stefania, ll1akalah lnovatiftersedia dalain

(27)

b. Question

Siswa mendalami topik dan judul utama dengan mengajukan pertanyaan yang jawabannya dapat ditemukan dalam bacaan tersebut, kemudian mencoba menjawabnya sendiri. Pada langkah question ini, guru perlu memberi petunjuk atau contoh kepada siswa untuk menyusun pertanyaan yang jelas, singkat dan relevan dengan bagian-bagian teks yang telah ditandai pada langkah pertama. Pengalaman menunjukan bahwa apabila seseorang membaca untuk sejumlah menjawab sejumlah pertanyaan, maka akan membuat siswa membaca lebih hati-hati secara seksama serta akan dapat membantu mengingat apa yang mereka baca.26

Dalam sebuah pembelajaran yang produktif, kegiatan bertanya digunakan untuk menggali informasi, baik adrninistrasi maupun akademis, mengecek pemahaman siswa, membangkitkan respon pada sis\va, 1nengetahui sejauh 1nana keingintahuan SIS\Va,

rnengetahui hal-hal yang sudah diketahui siswa lebih banyak Jagi pertanyaan dari siswa dan untuk rnenyegarkan kembali pengetahuan siswa.27

c. Read

Siswa ditugaskan rnembaca bahan bacaan secara cermat dengan rnengajukan pengecekan pada langkah kedua. Pada langkah ini siswa mernbaca teks secara aktif untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun. Siswa konsentrasi rnencari jawaban dari pertanyaan yang telah dibuatnya sendiri dengan stabilo, pulpen, maupun ala! penanda lainnya. Guru perlu meminta siswa rnembaca secara aktif untuk mencari jawaban atas pertanyaan yang telah disusun. Dalam ha! ini, membaca aktif berarti juga membaca yang difokuskan pada paragraf-paragraf yang diperkirakan mengandung jawaban-jawaban yang relevan dengan pertanyaan tadi. Selain itu

26

Trianto, ... , h. 148

27

NiningWirdaningsih, Pengaruh Metode SQJR Terhadap Hasil Be/ajar pada Ko11.rep

(28)

juga menggarisbawahi kata-kata kunci dari teks yang dibaca. Selain itu, pada tahap ini siswa dapat memahami gambar dan diagram yang ada didalam teks. Pemahaman gambar dalam tahap ini didukung olch Mary Catherine. Swanson.28

d. Reflect

Siswa melakukan refleksi sampil membaca dengan cara menciptakan gambaran visual dari bacaan dan menghubungkan infonnasi baru di dalam bacaan tentang apa yang telah diketahui.

Refleksi adalah cara berpikir tentang apa yang baru saja dipelajari atau berpikir kebelakang tentang apa-apa yang sudah dilakukan dimasa lalu. Siswa mengendapkan apa yang baru dipelajarinya sebagai struktur pengetahuan baru, yang merupakan pengayaan atau revisi dari pengetahuan sebelumnya. Refleksi merupakan respon terhadap kejadian, aktivitas, atau pengetahuan yang baru diterima.29 Pada tahap ini siswa mencoba memecahkan masalah-masalah yang disimulasikan dan menciptakan gambaran visual dari bacaan. Mereka mencoba untuk menghubungkan informasi baru didalam bacaan dengan apa yang telah dikelahui.

Pengetahuan yang bennakna diperolch dari proses. Pengetahuan yang dimiliki siswa diperluas melalui konteks pembelajaran, yang kemudian diperluas sedikit demi sedikit. Guru membantu siswa membuat hubungan-hubungan antara pengetahuan yang dimiliki sebelumnya dengan pengetahuan-pengetahuan yang baru. Dengan begitu, siswa memperoleh sesuatu yang berguna bagi dirinya tentang apa yang baru dipelajarinya

e. Recite

Siswa diminta untuk mengingat kembali informasi yang telah dipelajari dengan menyatakan butir-butir penting sccara nyaring dengan menanyakan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan. Dari

28 Nining Wlrdaningsih,

Penga11th .. , h. 13 29

(29)

catatan-catatan yang terdahulu dan berlandaskan ide pada s1swa, siswa diminta untuk membuat intisari materi pelajaran.

Reciting membantu siswa memonitor pemahamannya dan memberikan informasi kapan. Selain itu, siswa membentuk kelompok yang sudah ditentukan oleh guru, walaupun ada beberapa siswa yang merasa keberatan dengan pasangan teman kelompoknya, sehingga guru maupun observer memberi pengarahan dan pengertian kepada beberapa siswa tersebut. Pengkordinasian kclompok ini sesuai dengan pernyataan dari The Electronic Learning Community dalam "Reading Strategies for All Content Area" yaitu pada tahap review dapat dilakukan dengan membentuk kelompok diskusi. Siswa melakukan tanya jawab dengan teman kelompoknya dengan tidak melihat catatan. Melakukan tanya jawab 1111 sesuai dengan pernyataan yang diadopsi dari Penn State University yaitu pada tahap ricite, dapat melakukan tan ya jawab dengan diri sendiri atau teman.30

f. Review

Siswa diminta untuk mengulang kembali seluruh catalan singkat yang telah dibuatnya, mengulang kembali scluruh bacaan bila perlu dan sekali lagi jawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.

Pada langkah ini siswa meninjau ulang seluruh jawaban alas pertanyaan pada langkah kedua dan ketiga. Review yang efektif memasukan lebih banyak informasi yang baru dalam memori jangka panjang. Membaca ulang merupakan salah satu bentuk review, tetapi mencoba menjawab pertanyaan kunci tanpa mengacu atau melihat pada buku adalah cara yang terbaik. Review juga dapal dilakukan dengan menyimpulkan informasi yang d ipelajari dcngan menggambar grafik, menulis kesimpulan, berpartisipasi dalam lim diskusi atau dengan belajar kelompok untuk ujian. Pada tahap ini diharapkan siswa selain dapat membandingkan pengetahuan juga

30

(30)

mengingatkan kembali tentang apa saja yang mereka pelajari selama

pembelajaran.

Keenam langkah tersebut menurut Anderson dalam Ahmad Sulhan

strategi PQ4R memusatkan siswa pada pengorganisasian informasi

bermakna

dan

melibatkan potensi siswa dalam menguraikan secara lebih

rinci informasi ke dalam suatu jawaban yang memadai.

Hal

tersebut dapat membantu siswa secara efektif menghafal informasi dari bacaan,

mengaktifkan pengetahuan awal, dan mengawali proses pembuatan

hubungan antara informasi barn dan apa yang telah diketahui31 dan

membantu siswa memahami materi pelajaran, terutama terhadap

materi-materi yang lebih sulcar dan menolong siswa untulc berkonsentrasi lebih

lama.

Langkah-langkah dalam strategi PQ4R mendorong siswa untuk lebih

aktif, kreatif, sistematis dan bertujuan dalam membaca sebuah bacaan,

sehingga pembaca lebih Jama mengingat setiap gagasan pokok suatu bacaan

dan hasil pembelajaran siswa dengan menggunakan strategi PQ4R dapat

lebih memuaskan

Strategi PQ4R memiliki keunggulan sebagai berikut:

a. Tepat digunakan pada pengajaran pengetahuan yang bersifat

deklaratif berupa konsep-konsep, definisi, kaidah, dan pengetahuan

penerapan dalam kehidupan sehari-hari.

b. Dapat membantu siswa yang memiliki daya ingat yang lemah dalam

menghafal konsep pembelajaran.

c. Mudah diterapkan pada semua jenjang pendidikan.

d. Mampu membantu siswa dalam meningkatkan keterampilan proses

bertanya dan mengkomunikasikan pengetahuannya,

e. Dapat menjangkau materi pelajaran dalam cakupan yang Juas.

31

(31)

Kelemahan strategi PQ4R yaitu:

a. Tidak tepat digunakan dalam penbrajaran pengetahuan yang bersifat

prosedural seperti keterampilan.

b. Sulit dilaksanakan jika sarana seperti buku paket tidak tersedia di

sekolah

c. Tidak efektif digunakan di kelas yang memiliki jumlah siswa yang

besar karena bimbingan guru tidak maksimal terutama dalam

merumuskan pertanyaan.

32

3. Hakikat Basil Belajar Biologi

a. Hakikat Belajar

Belajar merupakan suatu proses untuk mencapai sebuah perubahan

yang disertai dengan pengalaman, perubahan yang dihadapi berupa

perubahan sikap dan mental. Adapun pengertian belajar menurut

Hilgard

dan

Bower dalam buku

Theories Of Learning

(1975)

mengemukakan. Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku

seseorang

terhadap

situasi

tertentu

yang

disebabkan

oleh

pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana

perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar

kecendrungan respon pembawaan. kematangan atau keadaan-keadaan

sesaat seseorang ( misalnya kelelahan, pengaruh

obat,

dan

sebagainya).

33

Writig dalam bukunya

Psyco/ogy Of Learning

seperti di kutip

Muhibin Syah mendefinisikan belajar sebagai

any relativity permanent

change in any organism's behavioria/ that accurs as a result of

experience

yaitu perubahan relatif menetap yang terjadi dalam segala

macam atau keseluruhan tingkah laku suatu organisme sebagai basil

dari penh'lllaman.

34

32

Muhamad Ali. Model ...

33

Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidika11, (Bandung; Roi<dakruya.2003 ), hlm.84

(32)

Menurut Reber defenisi belajar dioatasi dengan dua macam

definisi. Pertama belajar adalah

The proses of aquiring knowledge,

yakni proses memperoleh pengetahuan. Kedua,

a relativity pennenent

cange in respont potentiality which accurs as a result of reinforced

prectice,

yaitu suatu perubahan kemampuan bereaksi yang relatif

Ianggeng sebagai basil latihan yang diperkuat.35Jadi menurut Reber belajar adalah suatu proses memperoleh pengetahuan yang dapat

mengubah kemampuan bereaksi seseorang yang bersifut permenen jika

dilaknkan suatu latihan. Belajar merupakan suatu proses yang bersifut

internal.

Gagne menyatakan bahwa belajar terjadi apabila suatu situasi

stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedennlcian

rupa sehingga perl:matannya berubab dari sebelum ia mengalami situasi itu ke sesudah ia mengalami situasi tadi. 36 Skiner dalam

Educational

Physicology:

The

Teaching-Learning Proses,

berpendapat babwa

belajar merupakan sebuah proses adaptasi yang berlangsung secara

progresif,

dan

Skiner percaya babwa adaptasi akan mendatangkan basil

yang optimal jika diberi penguat

(reinforcer)3

1

Belajar mennrut Howard L.Kingsley sebagai beriknt:

learning is

the process by wich behavior

(in

the broarder sense) is orginated or

changed through practice or training.

Belajar merupakan suatu proses

dimana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui

praktik atau latihan. 38

Sedangkan belajar mennrut Crow dan Crow dalam buku

educational physicology

menyatakan belajar

adalah

memperoleh

kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan

dan

sikap. Dengan adanya proses adaptasi terliadap sesuatu yang menunjukan adanya perobaban yang

35

Muln"bin Syah, P!iifulogi ... , Wm.91

36

Ngalim Purwanto, Psikologi. .. ,hlm.84

37

Muht"bin Syah, Psikologi ... , him. 90

33 Ahn Ahmadi dan Widodn Sunrivnnn_ ー⦅セヲォョャョオゥ@

(33)

progresif dari tingkah laku yang memuaskan minat individu untuk

• • 39

mencapat tuJuan.

Menurut Mtihibin Syah belajar dipahami sebagai tahapan

pernbahan seluruh tingkah Iaku individu yang relatif menetap sebagai

basil pengaJaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan

proses kognitif. Perubahan tingkah laku tersebut timbul

alaDat

proses kematangan.40

Menurut Slameto belajar adaJah suatu proses yang dilakukan

seseorang untuk memperoleb perubahan tingkah laku yang barn secara

keseluruhan, sebagai basil peugalamannya sendiri dalam interaksi

dengan lingkungan.41Menurut Harlod Spears

learning is to observe, to

read, to imitate, to

try

something themselves, to listen, to follow

direction,

dengan kata

lain

belajar adaJah mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu, mendengarkan dan mengikuti aiah

tertentu. 42

Jadi dari berberapa peudapat di atas diperoleh bahwa belajar adalah

proses perubahan tingkah laku terbadap sesuatu yang diaJabatkan oleb

stimulus berulang-ulang yang memiliki tujuan dan menyangkut aspek

kepribadian baik fisik manpun psikis yang diperoleb timbul aJa'bat

proses kematangan. Sesuai dengan yang dinyatakan oleh Abin

Syamsudin bahwa belajar selaJu menunjukan kepada suatu proses

perubahan prilaku atau pn'badi seseorang berdasarkan praktik atau

pengaJaman tertentu.43

Perubahan tingkah laku dalam

diri

individu memiliki banyak jenis

dan tidak keseluruhan pernbahan dalam arti belajar. Abu Ahmadi

39

Alex Sobur, Psilwlogi Umum, (Bandung, Pustaka Setia, 2003), hlm.220

40

Muhibin Syah, Psilwlogi ... ,him. 92

41

Slameto, Bel ajar dan F aktor-F aktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rhineka Cipta,

2003}, h. 2

42

Agus Suprijono, Cooperative Learning Teari dan Aplikasi Paik.em, (Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2009}, him. 2

(34)

mengemukakan perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar adalah sebagai berikut:

I) Perubahan yang te1jadi secara sadar,individu yang belajar akan menyadari terj ad in ya perubahan atau sekurang-kurangilya merasakan telah terjadinya perubahan dalam dirinya.

2) Perubahan dalam belajar bersifat fungsional, suatu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna dalam kehidupan dan proses belajar berikutnya. 3) Perubahan dalam belajar bersifat aktif dan positif, perubahan

tidak terjadi dengan sendirinya melainkan karena usaha individu itu sendiri dan perubahan yang terjadi senantiasa bertujuan ke arah yang lebih baik.

4) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara.

5) Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah, perubahan tingkah laku terjadi karena adanya tujuan yang hendak dicapai 6) Perubahan mencakup segala aspek tingkah laku, jika seseorang

belajar sesuatu, sebagai hasilnya akan memperoleh keterampilan, pengetahuan dan sebagainya. 44

Dilihat dari tujuan dan basil yang diperoleh dari kegiatan belajar maka terdapat delapan jenis belajar, yaitu:

I) Belajar abstrak, jenis belajar ini dengan menggunakan cara-cara berpikir abstrak yang bertujuan untuk memecahkan masalah dan memperoleh pemahaman yang abstrak.

2) Belajar keterampilan, tujuannya adalah untuk memperoleh dan menguasai keterampilan-keterampilan tertentu.

3) Belajar sosial, bertujuan kepada penguasaan keterampilan atau pemecahan masalah-masalah sosial.

4) Belajar pemecahan masalah, bertujuan untuk memperoleh kemampuan atau keterampilan memecahkan berbagai masalah secara rasional dan logis.

(35)

5) Belajar rasional, yaitu belajar dengan menggunakan kemampuan berfikir secara rasional, yang menjadi tujuannya adalah kemampuan menggunakan konsep dan prinsip.

6) Belajar kebiasaan, yaitu proses pembentukan kebiasaan baru dari kebiasaan yang sudah ada, yang bertujuan agar kebiasaan baru lebih tepat dan positif dalam arti selaras dengan kebutuhan ruang dan waktu atau bersifat kontekstual.

7) Belajar apresiasi, bertujuan agar individu memperoleh dan mengembangkan kecakapan ranah rasa (effective skill).

8) Belajar pengetahuan atau studi, yaitu jenis belajar yang bertujuan untuk memperoleh atau menambah sejumlah pemahaman, pengertian dan informasi tentang

pengetahuan-

4-pengetahuan tertentu. ,

b. Hakikat Hasil Belajar

Hasil belajar memiliki dua kata dasar yaitu hasil dan belajar. Pengertian hasil (product) menunjuk kepada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional. Dalam kegiatan belajar mengajar siswa akan mengalami perubahan prilaku dari prilaku sebelumnya, hubungan tersebut digambarkan Gronlund sebagai berikut:46

セMMーMオQ⦅ョ⦅ᄋQ⦅セh@

Learning experience

1-1

Learning outcome

Belajar menghasilkan berbagai macam tingkah laku yang berlainan, seperti pengetahuan, sikap, keterampilan, informasi dan

'15 Alex Sobur, psikologi. . ., him 240-242

46

Rini Susanti. Hasil Be/ajar Model Eva/uasi Dan Bentuk Tes dalam jurnal TEKNODIK

(36)

nilai. Berbagai macam tingkab laku yang berlainan disebut dengan kapabilitas sebagai basil belajar.47

Hasil belajar lazim dikenal dengan istilab scolastic achievment atau

academic achievment. Menurut Morison dalam Abin Syamsudin basil belajar merupakan perubaban sunggub-sunggub dalam prilaku dan pribadi seseorang yang bersifat permanen.48 Sedangkan Reigelutb berpendapat bahwa basil belajar adalah pengaruh yang memberi suatu ukuran nilai dari metode (strategi) alternatif dalam kondisi yang berbeda.49

Hasil belajar menurut Gagne seperti yang dikutip Slameto dapat dikaitkan dengan terjadinya perubahan kepandaian atau kemampuan seseorang dimana proses kepandaian itu terjadi tahap demi tahap dan hasil belajar bertahap itu diwujudkan dalam lima kemampuan, yaitu: kemampuan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, kemampuan motorik dan sikap. 50

Lima kemampuan tersebut dijelaskan sebagai berikut: I) Kemampuan intelektual (intelectual skill)

Yaitu kemampuan yang dimiliki seseorang untuk berhubungan dengan lingkungan dan mempresentasikannya dalam bentuk lambang yang digunakan untuk membedakan, mengabstraksikan suatu objek, menghubungkan konsep dan dapat dihasilkan suatu pengertian serta memecabkan suatu persoalan.

47

Nurdin Ibrahiin, Hubungan Antara Keterbacaan Madu/ Dan Motivasi Berprestasi Dengan !Jasil Pen1be/ajaran Sejarah, dalam jurnal TEKNODIK, no. 17, th. ke-9, Desember

2005, him. 140

48

Abin Syamsudin Makmun, Psikologi Kependidikan ... , him. 168

49

Nurdin Ibrahin1, Hubungan Te111pat Tutorial Tatap Muka Dengan Has[/ Be/ajar Si.nva SLTP Terbuka dalam jurnal TEKNODIK no.12, th.-7 desember 2003, him. 49

50

(37)

2) Strategi kognitif (cognitive strategies)

Kemampuan menyalurkan dan mengarahkan aktifitas kognitif dan mental, yang meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah yang dihadapi.

3) Informasi verbal (verbal information)

Yaitu kemampuan seseorang untuk menuangkan dalam bentuk bahasa baik lisan maupun tulisan.

4) Kemampuan motorik

Yaitu kemampuan seseorang untuk melakukan serangkaian gerakan jasmani dan anggota badan secara terpadu dan terkoordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerakan jasmani. 5) Sikap (attitude)

Yaitu kemampuan yang dimiliki seseorang untuk menerima atau menolak suatu objek berdasarkan penilaian atas objek itu.51

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Howard Kingsley membagi tiga macarn hasil belajar, yakni: a) keterampilan dan kebiasaan, b) pengetahuan dan pengertian, c) sikap dan cita-cita.52

Sementara itu, Moh. Surya mengemukakan bahwa hasil belajar akan tampak dalam :

I) Kebiasaan; seperti: peserta didik belajar bahasa berkali-kali menghindari kecenderungan penggunaan kata atau struktur yang keliru, sehingga akhirnya ia terbiasa dengan penggunaan bahasa secara baik dan benar.

2) Keterampilan; seperti: menulis dan berolah raga yang meskipun sifatnya motorik, keterampilan-keterampilan itu

51

Din1yati dan Mudjiono, Be/ajar Dan Pe111be/ajaran, (.Jakarta: Rhineka Cipta, 2006),

him. 11-12

52 Nana Sudjana,

Penilaian Hasi/ Proses Be/ajar Mengajar, (Bandung: PT. Re1naja

(38)

memerlukan koordinasi gerak yang teliti dan kesadaran yang tinggi.

3) Pengamatan; yakni proses menerima, menafsirkan, dan memberi arti rangsangan yang masuk melalui indera-indera secara obyektif sehingga peserta didik mampu mencapai pengertian yang benar.

4) Berfikir asosiatif yakni berfikir dengan cara mengasosiasikan sesuatu dengan lainnya dengan menggunakan daya ingat. 5) Berfikir rasional dan kritis yakni menggunakan prinsip-prinsip

dan dasar-dasar pengertian dalam menjawab pertanyaan kritis seperti "bagaimana" (how) dan "mengapa" (why).

6) Sikap yakni kecenderungan yang relatifmenetap untuk bereaksi dengan cara baik atau buruk terhadap orang atau barang tertentu sesuai dengan pengetahuan dan keyakinan.

7) Inhibisi (menghindari ha! yang mubazir). 8) Apresiasi (menghargai karya-karya bermutu).

9) Perilaku afektif yakni perilaku yang bersangkutan dengan perasaan takut, marah, sedih, gembira, kecewa, senang, benci, was-was dan sebagainya.53

Hasil be la jar merupakan tolok ukur berhasil atau tidaknya tindakan seseorang subyek didik dalam menyelesaikan program belajar yang dibebankan pada siswa sehingga terlihat perubahan tingkah laku secara keseluruhan. Penentu berhasil atau tidaknya hasil belajar adalah siswa, karena siswa bertanggung jawab terhadap komitmen dirinya untuk menjalankan proses belajar mengajar dari gurunya.

Hasil belajar lebih dikenal dengan taksonomi bloom dengan cara mengklasifikasikan hal-hal yang kompleks, maksudnya mengklasifikasikan secara bertingkat dari kemampuan yang paling

53 Anonin1. Pengertian Be/ajar Dan Perubahan Peri/aku Dala111 Behijar_tersedia da!a1n

(39)

sederhana ke tingkat yang kompleks. Dalam ha! ini tujuan belajar dibagi menjadi berberapa domain yaitu:

I) Cognitive domain (ranah kognitit), yeng berisi prilaku-prilaku yang menekankan knowledge (pengetahuan, ingatan),

comprehension (pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh),

application (menerapkan), analysis (menguraikan, menemukan hubungan), synthesis (mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru), evaluation (menilai).

2) Affective domain (ranah afektit) berisi prilaku-prilaku yang menekankan receiving (sikap menerima), responding (sikap memberikan respon), valuing (menilai), organization

( organisasi), characterization (karakterisasi).

3) Physicomotor domain (ranah psikomotorik), berisi prilaku-prilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik. 54

[image:39.528.79.429.107.528.2]

affektif

Gambar 2.2 Tiga Ranah Hasil Belajar

Hasil belajar yang dicapai siswa melalui proses pembelajaran yang optimal cenderung menunjukan basil yang berciri sebagai berikut:

54 Agus Supriyono,

(40)

I) Kepuasaan dan kebanggaan yang · dapat menumbuhkan motivasi belajar intrinsik pada diri siswa.

2) Menambah keyakinan dan kemampuan dirinya. 3) Has ii belajar yang dicapai bermakna bagi dirinya.

4) Hasil belajar yang diperoleh siswa secara menyeluruh (komprehensif).

5) Kemampuan siswa untuk mengontrol mengendalikan dirinya terutama dalam mengendalikan proses dan usaha belajarnya.55

atau menilai, menilai dan

Dengan demikian hasil belajar merupakan ·kualitas kemampuan yang dihasilkan melalui proses aktivitas aktif dalam membangun pemahaman informasi dalam bentuk kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik.

c. Prinsip-Prinsip Belajar

Prinsip belajar sebagai dasar pembelajaran yang digunakan sebagai upaya meningkatkan pembelajaran. Prinsip-prinsip belajar berkaitan dengan perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung/berpengalaman. Pengulangan, tantangan, balikan dan penguatan serta perbedaan individual

I) Perhatian dan motivasi

Dalam teori belajar pengolahan informasi tanpa ada perhatian tidak bisa atau memungkinkan untuk terjadinya proses belajar. Perhatian akan belajar akan timbul bila bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhan.

Motivasi yaitu suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah lakunya untuk mencapai tujuan tertentu.

(41)

2) Keaktifan

13elajar hanya mungkin te1jadijika anak mengalami sendiri. Jhon Dewey mengemukakan bahwa belajar menyangkut apa yang harus dikerjakan siswa untuk diri sendiri, maka inisiatif datang dari siswa dan guru hanya sebagai pembimbing dan pengarah.

3) Keterlibatan langsung/berpengalaman.

Belajar harus dilakukan oleh siswa secara aktif, baik secara individual maupun kelompok ,..-OeRgan cara mrm .. ec .. ah .. ken ....

perpustaセn@

U;AMA '

masalah (problem solving) .

4) Pengulangan UIN SYAHID JAKARTA '

Belajar adalah upaya untuk melatih daya-daya yang terdiri atas daya mengamat, menanggap, mengingat, mengkhayal, merasakan, berfikir dan sebagainya. Dengan rnengadakan pengulangan maka daya-daya tersebut akan berkembang. 5) Tantangan

Dalam sebuah situasi belajar s1swa akan menemukan hambatan dalam belajar yang dikenal dengan tantangan belajar. Jika siswa tuntas menghadapi tantangan tersebut malca tujuan pembelajaran siswa akan tercapai, demikian juga sebaliknya. Agar muncul motif yang kuat untuk rnengatasi hambatan maim bahan belajar/materi belajar harus dibuat menantang sehingga menimbulkan gairah dan semangat dalam diri siswa untuk mempelajarinya.

6) Balikan dan penguatan

(42)

7) Perbedaan individual

Perbedaan individual sangat berpengaruh pada cara dan basil belajar seseorang seperti perbedaan karakter dan psikis seseorang. Pada sistem konvensional, perbedaan ini sering diabaikan sehingga siswa tidak berkembang sesuai dengan kemampuannya. 56

Adapun prinsip-prinsip belajar yang terdapat dalam Agus Suprijono yaitu:

1) Perubahan prilaku sebagai hasil belajar

Adapun ciri-ciri perubahan prilaku sebagai hasil belajar yaitu: a) Perubahannya disadari.

b) Kontinue atau berkesinambungan dengan prilaku lainnya.

c) Fungsional atau bermanfaat. d) Positif.

e) Aktif sebagai usaha yang direncanakan dan dilaksanakan.

f) Tetap.

g) Bertujuan dan terarah.

h) Mencakup keseluruhan potensi kemanusiaan. 2) Belajar sebagai proses

Belajar adalah proses sistemik yang dinamis, konstruktif dan organik. Bel ajar merupakan kesatuan fungsional dari ketiganya. 3) Belajar merupakan pengalaman.57

d. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Adapun faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu:58

56Dimyati dan Mudjiono, Be/ajar ... , him. 42-49

57 Agus Supridjono,

Cooperative ... , him. 4-5

(43)

I

Instrumental input

Raw input

I

Teaching

I

Out put

I

I

learning proses I

'

Environmental input

Bagan 2.1

Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Bagan di atas menunjukan bahwa raw input (kemampuan awal siswa) merupakan bahan yang perlu diolah melalui proses belajar mengajar (Teaching learning proses). Dalam proses belajar mengajar tersebut dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan faktor pendukung proses belajar mengajar yang dirancang untuk mencapai out put yang maksimal.

Dalam proses belajar mengajar yang dimaksud raw input adalah siswa yang memiliki karakteristik tertentu baik secara fisiologi maupun psikologis. Instrumental input adalah faktor yang sengaja dirancang atau dimanipulasikan seperti kurikulum atau bahan pelajaran, guru yang memberikan pelajaran, sarana dan prasarana dan lainnya. Instrumental input sangat berperan dan menentukan dalam pencapaian hasil/out put yang dikehendaki.

Menurut Ngalim purwanto, hasil belajar siswa dapat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor dalam dan faktor luar.

I) Faktor dalam, terdiri atas

(44)

dengan baik. Ketidaknormalan sebuah indra akan mempersulit siswa dalam proses belajar mengajar. Sebagai contoh, siswa yang mempunyai kekurangan pendengaran akan sulit menerima informasi yang diberikan oleh guru ketika guru berceramah.

b) Faktor psikologis, yang meliputi bakat, minat, kecerdasan, motivasi, dan kemampuan kognitif.

Menurut Thomas F.Staton seperti dikutip Sardirnan, faktor psikologis diuraikan sebagai berikut:

(! ). Motivasi, yaitu keinginan atau dorongan untuk belajar. Motivasi dalam ha! ini meliputi dua ha!, apa yang akan dipelajari dan mengapa ha! tersebut patut dipelajari, kedua ha! ini sebagai dasar yang baik untuk belajar.

(2). Konsentrasi, dalam belajar terkadang s1swa perhatian namun tidak konsentrasi, akibatnya rnateri yang masuk kedalarn fikiran rnempunyai kecendrungan berkesan namun sarnar-samar dalam kesadaran. Kesadaran tersebut mungkin jelas bagi seseorang untuk mernahami secara urnurn apa yang telah dilihat atau didengarnya, tapi tidak cukup kuat untuk membuat kesan tersebut bertahan lama. Pada umumnya hal ini disebabkan oleh kurangnya konsentrasi, sehingga hasil belajar cepat lupa.

(45)

Faktor

b) Faktor instrumen yang meliputi kurikulum atau bahan pelajaran guru/ pengajar, sarana dan prasarana, administrasi I manaJemen. . 60

Luar

Dal am

lingkungan

<

alam

Sosial

Kurikulum/ bahan pelajaran

l

Guru/ pengajar instrumental \ sarana/ prasarana

Administrasi/ manajemen

<

kondisi fisik Fisiologi

Kondisi panca indra Bakat

Mina! psikologi kecerdasan

Motivasi

kemampuan kognitif Bagan 2.2

Faktor Lain yang Mempengaruhi Basil Belajar61

Abu Ahmadi dalam bukunya mengungkapkan ada berberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar secara langsung maupun tidak langsung. Faktor-faktor tersebut digolongkan menjadi tiga macam, yaitu:

I) Faktor-faktor stimulus belajur, mencakup panjangnya bahan pelajaran, kesulitan bahan pelajaran, berat ringannya tugas, dan suasana lingkungan eksternal.

60 Ngalin1 Pun.vanto, Psikologi ... ,hlin.107

61

(46)

2) Faktor-faktor metode belajar, mencakup kegiatan berlatih, over learning dan drill, penggunaan modalitet indra, resitasi dalam belajar, pengenalan tentang hasil-hasil belajar, bimbingan dalam belajar, dan kondisi-kondisi intensif.

3) Faktor-faktor individual, mencakup kernatangan, usia kronologis, perbedaan jenis kelarnin, pengalaman sebelumya, kapasitas mental, kondisi kesehatan jasmani, kondisi kesehatan rohani dan motivasi.62

4. Penerapan Strategi PQ4R Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa

Biologi merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit untuk dipelajari oleh siswa sekolah, karena memiliki konsep yang banyak dan susah untuk diingat. Selain itu siswa bosan dengan model atau strategi pembelajaran yang monoton. Akibatnya siswa cenderung sulit untuk menghafal konsep.

Oleh karena itu guru biologi di tun tut untuk kreatif mencari model atau strategi belajar yang rnenarik, menyenangkan dan bervariasi sehingga dapat menurnbuhkan minat siswa untuk menyenangi pelajaran biologi dan proses pembelajaran dapat berjalan dengan lebih efektif dan efisien.

Strategi PQ4R rnerupakan salah satu strategi yang bersifat student centered sehingga lebih menyenangkan bagi siswa, siswa dapat rnengajukan pertanyaan ke diri sendiri dan siswa dapat rnenggali sebanyak mungkin pengetahuan dari kegiatan membaca buku sehingga siswa lebih mudah rnenge1ti dengan konsep. Sesuai dengan yang ditemukan oleh Paris dan King dalam Endang Susanti bahwa

(47)

penguasaan siswa lebih baik jika mereka diajarkan untuk bertanya pada diri mereka sendiri.63

Implementasi pembelajaran strategi PQ4R dimulai dengan tahap

preview siswa diminta untuk membaca sekilas bacaan sehingga siswa memiliki sedikit gambaran mengenai apa yang akan dipelajari, tahap

question siswa mengajukan pertanyaan untuk mendalami topik dan mencoba menjawabnya sendiri, tahap read siswa membaca bahan bacaan dan melakukan pengecekan pada tahap kedua, tahap reflect

siswa mencoba untuk mengvisualisasikan dan mencoba memecahkan masalah dari informasi yang diberikan dari guru sehingga siswa dapat melakukan tanya jawab atau diskusi dengan teman dan dapat berbagi informasi, tahap reciete siswa membuat intisari pelajaran, tahap r

Gambar

Tabel 2.1. Hasil Penelitian yang Relevan .............................................
Gambar 2.1 : Strategi Pembelajaran dan [stilah-lstilah yang Terkait...
Gambar 2.1 Strategi Pembelajaran dan lstilah-lstilah yang Terkait
Gambar 2.2 Tiga Ranah Hasil Belajar
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara asupan protein nabati dan hewani dengan kadar kreatinin pada penderita gagal ginjal kronik dengan

Karena berkat Rahman dan Rahim-Nya sehingga mampu menyelesaikan penyusunan skripsi dengan penelitian yang berjudul “Analisis Indikator Makro Ekonomi Terhadap Pertumbuhan

Hal ini terbukti seperti yang terlihat pada Tabel 1, dimana dari lima lima sub sistem usaha tersebut empat diantaranya memiliki skor lebih tinggi dibanding

bahwa metalanau sebagai litologi yang mengandung uranium di Sektor Lemajung mempunyai nilai rock mass rating (RMR) sebesar 56 atau kelas massa batuan III: fair rock pada kedalaman

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pada kelompok-kelompok monyet ekor panjang yang berada di kawasan wisata Sabang belum ditemukan adanya k ejadian infeksi

Penilaian suatu produk disebut kreatif ataupun tidak peneliti juga mengacu pada penjelasan Amabile dalam Dedi Supriadi (1994: 9) yang telah disinggung sebelumnya yaitu sesuatu

Berdasarkan gambar di atas diperoleh komposisi hasil tangkapan Rajungan bubu lipat dengan dengan lama perendaman 9 jam yakni, Rajungan lebar karapas terbesar 13 cm

Berdasarkan hasil pengamatan di TK 011 Permataku Merangin Kabupaten Kampar pada kelompok B2 yang terdiri dari 20 anak, hanya sembilan anak yang bisa berbicara dengan lancar