• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KEMITRAAN PEMERINTAH KABUPATEN DAN SWASTA DALAM PEMBANGUNAN LAMONGAN PLAZA (Studi di Pemerintah Kabupaten Lamongan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KEMITRAAN PEMERINTAH KABUPATEN DAN SWASTA DALAM PEMBANGUNAN LAMONGAN PLAZA (Studi di Pemerintah Kabupaten Lamongan)"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KEMITRAAN PEMERINTAH KABUPATEN

DAN SWASTA DALAM PEMBANGUNAN LAMONGAN PLAZA (Studi di

Pemerintah Kabupaten Lamongan)

Oleh: Eko Wahyu Kurniawan ( 05230036 )

Goverment Science Dibuat: 2010-06-25 , dengan 7 file(s).

Keywords: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KEMITRAAN

ABSTRAKSI

Menyadari kemampuan keuangan daerah yang terbatas untuk melaksanakan pembangunan Lamongan Plaza, maka dilakukan kerja sama (kemitraan) dengan pihak swasta. Kebijakan kemitraan pembangunan pusat perbelanjaan adalah bagian dari kebijakan ekonomi. Yang mendasari dilaksanakannya kebijakan ini adalah Permendagri Nomor: 3 Tahun 1986 dan Peraturan Daerah Nomor: 5 Tahun 1991 tentang Tata Cara Penyerahan Modal Daerah pada pihak ketiga. Terkait dengan kemitraan ini juga dinyatakan dalam kerjasama Kabupaten

Lamongan, bahwa guna mendukung upaya pengembangan usaha bagi masing-masing pedagang di Lamongan Plaza, pihak pertama bermaksud melakukan kerjasama dengan pihak kedua berupa pemberian fasilitas kredit investasi kepada pedagang dan pihak pertama setuju dengan

memberikan dukungan fasilitas kredit dimaksud. Menyadari hal itu, maka sebagai upaya mendukung penyelenggarakan kemitraan pemerintah Kabupaten dan swasta di Lamongan, penulis sangat berminat dan tertarik untuk mendalami lebih jauh dengan mengajukan penulisan skripsi berjudul “Implementasi Kebijakan Kemitraan Pemerintah Kabupaten dan Swasta Dalam

Pembangunan Lamongan Plaza”.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui: Observasi dan wawancara serta dokumentasi. Setelah dilakukan pemeriksaan keabsahanya, data dianalisis dengan cara penyajian data sekaligus dianalisis dan penarikan kesimpulan.

Dari hasil data yang diperoleh (1). Mengacu pada Keputusan Bupati Lamongan No 188/ 01.1/ Kep/ 413.013/ 2009 tentang Penetapan Lokasi Pembangunan Lamongan Plaza, bahwa

perencanaan pembangunan Lamongan Plaza dengan mempertimbangkan lokasi yang strategis sehingga kedepan akan dikembangkan menjadi pasar yang lebih modern yaitu perpaduan yang harmonis antara pasar tradisional dengan pusat perbelanjaan. Pemerintah Kabupaten Lamongan terkait perencanaan kemitraan dalam pembangunan menyediakan lahan sebagai media

pendanaan, tetapi yang membangun adalah pihak swasta. Pola kemitraan, yang direncanakan adalah prinsip saling menguntungkan (win-win solutions). Permasalah perencanaan kemitraan pembangunan Lamongan Plaza adalah kurang konsekwen dalam penyelesaian pembangunan Lamongan Plaza. (2) Pelaksanaan Kebijakan Kemitraan ini mengacu pada Keputusan Bupati No 188, tentang Penetapan Lokasi Pembangunan Lamongan Plaza yang telah memberikan

(2)

pihak ketiga, dan perjanjian kerjasama kemitraan antara Pemerintah Kabupaten Lamongan dan Pelaksana Operasional Cipta Karya untuk melaksanakan pembangunan Lamongan Plaza. (3) Kendala implementasi kebijakan kemitraan Pemerintah Kabupaten dan swasta dalam

pembangunan Lamongan Plaza, seperti masalah anggaran, penerapan sosialisasi dalam hal ini negosiasi antara pemda yang punya ide dengan pengguna atau pedagang yang lama terjadi tarik ulur dan akhirnya disepakati dan proses pembayaran kemudian ada Bank garansi serta jadwal pembangunan yang terlambat terselesainya sebetulnya hari raya sudah open house atau soft opening. Selain itu pedagang pasar modern tidak setuju karena kebijakan itu dianggap

mengurangi peranan dan fungsi mereka sebagai pedagang bahkan ada anggapan untuk beberapa tahun kedepan mungkin usahanya akan menurun sehingga mata pencaharian mereka terancam. Kurangnya transparansi pemerintah dan swasta disebabkan oleh tidak adanya kesamaan persepsi terhadap tujuan kebijakan kemitraan dalam pembangunan Lamongan Plaza.

ABSTRACT

Realizing monetary ability of limited area to execute development Lamongan Public square, hence by is same job ( kemitraan) with private sector party. Policy of partner development of shopping centre is the part of policy economics. constitutoing implementation of this policy is Permendagri Number: 3 Year 1986 and By Law of Number: 5 Year 1991 about Procedures Delivery of Capital Area on the side of third. Related to this partner is also expressed in Sub-Province cooperation of Lamongan, that utilizing to support effort development of effort to each merchant in Lamongan Public square, first party mean to do cooperation with second party in the form giving of investment credit facility to first party and merchant agree with to give such credit facility support. Realizing that thing is, hence as effort support organizer of governmental partner of Sub-Province and private sector in Lamongan, writer very enthusiastic and interest to deepen farther by raising writing of skripsi entitle " Implementation Policy of Governmental Partner of Sub-Province and Private Sector In Development of Lamongan Public square".

This research is conducted by using approach qualitative with descriptive method. Technique of data collecting conducted by through: Observation and interview and also documentation. After done by inspection validity, data analysed by presentation of data at one blow analysed and the conclusion withdrawal.

(3)

concerned is BAPPEDA, Executor of Operational Create Masterpiece, PT. Heartfelt Lince-Sasmita, and Ray White. Governmental of Sub-Province Lamongan relate at Permendagri Number 3 Year 1986 and Perda Number 5 Year 1991 about Procedures and also Capital Area on the side of third, and cooperation agreement of partner between Government Sub-Province Lamongan and Executor of Operational Create Masterpiece to execute development of

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka untuk melepaskan masyarakat dari kemiskinan, maka hal mendasar yaitu negara telah memberi mandat dan kewajiban dan

Pada umumnya jenis agen hayati yang dikembangkan adalah mikroba alami, baik yang hidup sebagai saprofit di dalam tanah, air dan bahan organik, maupun yang hidup di dalam

Sedangkan warna magenta yang dinamis, anggun dan feminin yang ada pada logo „Salon Moz5‟ juga merupakan salah satu ciri khas warna Timur Tengah yang cerah, kontras,

Perlengkapan pengelolaan masih kurang yaitu dimana seperti alat penyimpanan surat (filing cabinet) yang dirasa masih kurang untuk menyimpan surat yang setiap hari

11 dihasilkan pada suatu proses cracking, biasanya selain menghasilkan bensin (gasoline) juga mengandung molekul- molekul yang lebih kecil (gas) dan molekul-molekul

Pada saat berkomunikasai dan berinteraksi dengan orang lain, individu dengan tipe kepribadian ekstrovert adalah individu dengan karakteristik utama

Berdasarkan permasalahan diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pengembangan yang berjudul “Pengembangan Media Komik Untuk Efektifitas dan Meningkatkan

Semoga laporan market brief komoditi copper dan produk copper ini dapat bermanfaat bagi pengusaha, asosiasi terkait, serta pihak terkait lainnya dalam menentukan