• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA"

Copied!
94
0
0

Teks penuh

(1)

PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA

SKRIPSI

Oleh:

Nino Dwi Ariani Putri

201210230311350

FAKULTAS PSIKOLOGI

(2)

PENGARUH KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP

PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang

sebagai salah satu persyaratan untuk Memperoleh Gelar

Sarajana Psikologi

Oleh:

Nino Dwi Ariani Putri

201210230311350

FAKULTAS PSIKOLOGI

(3)

1. Judul Skripsi : Pengaruh Kepercayaan Diri terhadap Prokrastinasi Akademik

Mahasiswa

2. Nama Peneliti

: Nino Dwi Ariani Putri

3. NIM

: 201210230311350

4. Fakultas

: Psikologi

5. Perguruan Tingggi

: Universitas Muhammadiyah Malang

6. Waktu Penelitian

: 16 April 2016 – 23 April 2016

Skripsi ini telah diuji oleh dewan penguji pada tanggal

Dewan Penguji

:

Ketua Penguji

: Hudaniah, S. Psi, M. Si

(

)

Anggota Penguji

: 1. Diana Savitri Hidayati M. Psi

(

)

2. Dr. Diah Karmiyati, M. Si

(

)

3. Dr. Nida Hasanati, M. Si

(

)

Pembimbing I

Pembimbing II

Hudaniah, S. Psi, M. Si

Diana Savitri Hidayati M. Psi

Malang, 3 Agustus 2016

Mengesahkan

Dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

Dra. Tri Dayakisni, M. Si

(4)

Nama

: Nino Dwi Ariani Putri

NIM

: 201210230311350

Fakultas/Jurusan

: Psikologi

Perguruan Tinggi

: Universitas Muhammadiyah Malang

Menyatakan bahwa skripsi/karya ilmiah yang berjudul:

Pengaruh Kepercayaan Diri terhadap Prokrastinasi Akademik Mahasiswa

1.

Adalah bukan karya orang lain baik sebagian maupun keseluruhan kecuali dalam

bentuk kutipan yang digunakan dalam naskah ini dan telah disebutkan sumbernya

2.

Hasil tulisan karya ilmiah/skripsi dari penelitian yang saya lakukan merupakan hak

bebas royalti non eksklusif, apabila digunakan sebagai sumber pustaka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini

tidak benar, makas aya bersedia mendapatkan sanksi sesuai dengan undang-undang yang

berlaku.

Mengetahui

Malang, 3 Agustus 2016

Ketua Program Studi

Yang Menyatakan

Yuni Nurhamida, S.Psi., M. Si

Nino Dwi Ariani Putri

(5)

Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaiakans kripsi dengan judul “Pengaruh

Kepercayaan Diri terhadap Prokrastinasi Akademik Mahasiswa” sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar sarjana psikologi di Universitas Muhammadiyah Malang.

Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan dan

petunjuk serta bantuan yang bermanfaat dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam

kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1.

Ibu Dra. Tri Dayakisni, M. Si., selaku dekan Fakultas Psikologi Universitas

Muhammadiyah Malang

2.

Ibu Hudaniah. S.Psi., M. Si dan selaku pembimbing I yang telah meluangkan waktu,

pikiran dan tenaga untuk memberikan bimbingan dan arahan yang sangat berguna

hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

3.

Ibu Diana Savitri Hidayati, M. Psi. pembimbing II yang telah meluangkan waktu,

pikiran dan tenaga untuk memberikan bimbingan dan arahan yang sangat berguna

hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

4.

Ibu Siti Maimunah, S. Psi., MM., MA., selaku dosen wali yang telah memberikan

dukungan serta arahan selama masa kuliah berlangsung.

5.

Kedua orang tua saya Ibu Yuni Rochmulyati dan Bapak Achmad Mujiyono yang telah

memberikan doa, semangat, dan dukungan baik secara moril dan materi sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

6.

Kakak dan adik saya Nino Yanuar Chamid, Nino M. Syahrul Maulana, dan Nino M.

Akbar Farisky, serta kakak ipar Ika Wahyu terima kasih atas doa dan dukungannya

selama ini.

7.

Eva Sintia, Novia Rahma dan Cita Qur yang selalu memberikan semangat,

mengingatkan untuk mengerjakan skripsi dan juga membantu dalam proses turun

lapang

8.

Atur, Ulya, Tira, Yasa, Devi, Saufan, Nada dan Risya yang telah bersedia meluangkan

waktunya untuk sharing dan memberikan masukan terhadap skripsi ini.

(6)

skripsi sekaligus membantu dalam proses turun lapang.

10.

Kos 33B Mbak Dini, Mbak Murni, Mbak Ita, Willis, Priska, dan Camila yang menjadi

tempat berkeluh kesah dan memberikan semangat kepada penulis.

11.

Teman-teman Fakultas Psikologi angkatan 2012 khususnya kelas G yang selalu

memberikan semangat dan membantu dalam proses turun lapang.

12.

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2013-2015 yang telah

bersedia memberikan waktu luangnya untuk mengisi skala penelitian saya.

13.

Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah banyak

memberikan bantuan pada penulis dalam menyebarkan skala penelitian ini.

Penulis menyadari tidak satupun karya manusia yang sempurna, sehingga kritik dan saran

demi perbaikan karya ini sangat penulis harapkan. Meski demikian, penulis berharap semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti dan pembaca pada umumnya.

Malang, 3 Agustus 2016

Penulis

Nino Dwi Ariani Putri

(7)

HALAMAN JUDUL ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

SURAT PERNYATAAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

ABSTRAK ... 1

PENDAHULUAN ... 2

TINJAUAN TEORI ... 5

METODE PENELITIAN ... 8

Rancangan Penelitian ... 8

Subjek Penelitian ... 9

Variable dan Instrumen Penelitian ... 9

Prosedur Penelitian ... 11

HASIL PENELITIAN ... 12

DISKUSI ... 14

SIMPULAN DAN IMPLIKASI... 17

REFERENSI ... 17

(8)

TABEL 1

Pembagian Skala Masing-masing Fakultas ... 10

TABEL 2

Indeks Validitas Alat Ukur Penelitian ... 10

TABEL 3

Indeks Reliabilitas Alat Ukur Penelitian ... 11

TABEL 4

Deskripsi Subjek Penelitian ... 12

TABEL 5

Hasil Analisis Regresi Kepercayaan Diri dengan Prokrastinasi Akademik ... 12

TABEL 6

Model Persamaan Sederhana ... 13

TABEL 7

Perhitungan t

score

Kepercayaan Diri ... 13

TABEL 8

Perhitungan t

score

Prokrastinasi Akademik ... 13

(9)

LAMPIRAN 1

Blue Print ... 20

LAMPIRAN 2

Skala Try Out ... 23

LAMPIRAN 3

Skala Penelitian ... 29

LAMPIRAN 4

Output Validitas dan Reliabilitas ... 34

LAMPIRAN 5

Output Penelitian ... 39

LAMPIRAN 6

Surat Penelitian ... 43

LAMPIRAN 7

Data Kasar ... .45

(10)

1

Nino Dwi Ariani Putri

Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang

Ninodwi17@gmail.com

Prokrastinasi akademik merupakan perilaku menunda dalam menyelesaikan tugas yang sudah

menjadi kewajibannya secara terus menerus. Hal ini akan sangat memberikan dampak negatif

apabila terus dilakukan seperti hasil yang dikerjakan tidak maksimal hingga prestasi yang

didapatkan menurun. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan prestasi yang bagus

individu perlu mempunyai kepercayaan diri dalam dirinya agar mampu menyelesaikan tugas

hingga selesai. Dengan memiliki kepercayaan diri individu akan yakin dengan kemampuan

yang dimilikinya sehingga akan menyelesaikan tugasnya dengan tepat waktu. Tujuan dari

penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kepercayaan diri terhadap prokrastinasi

akademik. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik

pengambilan data

sampling quota

agar masing-masing fakultas yang ada di Universitas

Muhammadiyah Malang mendapatkan jumlah subjek yang sama rata. Instrumen yang

digunakan adalah skala kepercayaan diri

dan prokrastinasi akademik dengan model skala

likert

.

Subjek dalam penelitian ini yaitu 342 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang.

Analisa data penelitian ini adalah menggunakan SPSS 21. Hasil dari penelitian yang telah

dilakukan menyatakan bahwa kepercayaan diri mempunyai pengaruh terhadap prokrastinasi

akademik dengan 463.168 (F hitung) > 3.87 (F tabel). Kepercayaan diri mempunyai (R²)

sebesar 0.577 dengan signifikansi (Sig.) 0,000. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

kepercayaan diri mempunyai pengaruh terhadap prokrastinasi akademik.

Kata kunci : Prokrastinasi akademik, kepercayaan diri, mahasiswa.

Academic procrastination is an act or habit to delay in completing the require task

continuously. If academic procrastination did frequently, it will impact negatively such as the

task will not be done perfectly and the academic achievement will decreased. To obtain a

good result on their task, a person must have a self confidence. If someone have a self

confidence and believe on their own ability they are able to finish the task on time. The

purpose of this study is to find out whether a self confidence can affect academic

procrastination. This is a quantitative predictive study and used sampling quota as a data

collection technique so each of the faculty in University of Muhammadiyah Malang get the

equal scale. Self confidence questionnaire and procrastination questionnaire was used as an

instrument on this study. The subject of this study was 342 students from University of

Muhammadiyah Malang and SPSS 21 was used to analyze the result of this study. The result

showed that self confidence affected 463. 168 (F hitung) > 3.87 (F tabel). Self confidence has

0.577 with (Sig.) 0,000 significance. It can be concluded that students’ self confidence

effected to their academic procrastination.

(11)

Sebagai seorang mahasiswa yang menempuh perkuliahan di perguruan tinggi tentunya

mempunyai kewajiban untuk menyelesaikan tugas-tugas dalam masa perkuliahan. Idealnya

perguruan tinggi tertentu biasanya menargetkan bahwa mahasiswanya harus lulus dalam

delapan semester. Namun tentunya dalam menjalankan kewajibannya sebagai mahasiswa

tidak selalu berjalan sesuai dengan keinginannya. Banyak sekali mahasiswa yang lulus tidak

tepat waktu. Padahal harapan orang tua adalah segera melihat anaknya lulus dan segera

bekerja. Sementara harapan dari perguruan tinggi sendiri tentunya juga ingin mahasiswanya

lulus tepat waktu, selain menguntungkan bagi mahasiswanya lulus tepat waktu juga akan

membuat akreditasi perguruan tinggi tersebut menjadi lebih baik.

Mahasiswa yang tidak lulus tepat waktu tentunya mempunyai banyak faktor. Seperti perilaku

menunda-nunda pekerjaan yang sangat sering dilakukan oleh mahasiswa. Seorang Mahasiswa

yang mempunyai kesulitan dalam menyeimbangkan kemampuan dalam mengerjakan tugas

yang disebutkan akan mengalami keterlambatan, ataupun gagal dalam menyelesaikan tugas

sesuai batas waktu yang telah ditentukan. Mahasiswa yang mengalami hal tersebut dikatakan

sebagai seorang yang melakukan prokrastinasi, sehingga prokrastinasi dapat dikatakan

sebagai salah satu perilaku yang tidak efisien dalam menggunakan waktu, dan adanya

kecenderungan untuk tidak segera memulai suatu kerja ketika menghadapi suatu tugas

(Purnama, 2014).

Burka dan Yuen (1983) menyatakan 90% dari mahasiswa perguruan tinggi telah menjadi

procrastinator

dan 25% diantaranya adalah orang yang suka menunda-nunda kronis dan

mereka pada umumnya berakhir untuk tidak menyelesaikan masa studinya di bangku

perkuliahan. Perilaku prokrastinasi ini sendiri tentunya akan membawa dampak yang sangat

buruk bagi mahasiswa apabila terus-menerus dilakukan. Apa yang sudah menjadi tugasnya

seharusnya dapat langsung diselesaikan agar tidak menjadi beban dan menumpuk dengan

tugas-tugas yang lainnya. Tuckman (dalam Arif, 2014), bahwa prokrastinasi sebagai

kecenderungan menunda atau menghindari suatu tugas serta kurangnya efikasi diri terhadap

tugas-tugas akademik.

(12)

Prokrastinasi akademik merupakan kegagalan mengerjakan suatu tugas dalam kerangka waktu

yang diinginkan atau menunda mengerjakan tugas yang diinginkan atau menunda

mengerjakan tugas sampai saat-saat terakhir (Wolter, 2003). Mahasiswa cenderung lebih

sering akan mengerjakan tugas pada saat detik-detik tugas akan dikumpulkan. Jika kebiasaan

menunda ini muncul secara terus-menerus pada mahasiswa, tentu akan memberikan dampak

bagi mahasiswa. Menurut Ferrari (dalam Ghufron 2003), prokrastinasi akademik banyak

berakibat negatif, dengan melakukan penundaan akan banyak waktu yang terbuang sia-sia.

Tugas menjadi terbengkalai, bahkan bila diselesaikan hasilnya tidak maksimal. Penundaan

juga bisa mengakibatkan seseorang kehilangan kesempatan dan peluang yang akan datang,

bila perilaku ini terus di ulang. Adanya berbagai dampak dari perilaku prokrastinasi akademik

yang telah dijelaskan diatas, tentunya akan mempengaruhi hasil akhir atau prestasi akademik

mahasiswa. Burka & Yuen (1983) ciri-ciri pelaku prokrastinasi adalah procrastinator lebih

suka menunda pekerjaan atau tugasnya, berpendapat lebih baik mengerjakan nanti dari pada

sekarang, terus mengulang perilaku procrastinator, pelaku procrastinator akan kesulitan untuk

mengambil keputusan.

Dalam penelitian Sugiharto (2010) dari 100 subjek, 26% mahasiswa mendapatkan kontribusi

dukungan sosial teman terhadap prokrastinasi akademik. Mahasiswa yang punya dukungan

sosial teman yang tinggi, tentunya mendapatkan semangat dan dorongan yang akan

berdampak positif sehingga menimbulkan motivasi dirinya lebih memacu diri agar lebih

memacu diri agar berprestasi dalam akademik yang tentunya bisa mengurangi kemalasan,

menunda-nunda pekerjaan dan prestasi yang rendah. Prawitasari (2012)

penundaan-penundaan yang terus-menerus dilakukan akan berakibat fatal, misalnya kegagalan

memperoleh gelar sarjana, dan keterlambatan penyelesaian kuliah sehingga terjadi biaya

penambahan biaya kuliah. Secara materiil penundaan sering kali diikuti oleh perasaan

bersalah, marah dan tidak berguna. Solomon dan Rothblum (1984) ada enam area akademik

yang sering diprokrastinasikan yaitu tugas mengarang, belajar menghadapi ujian, membaca,

kerja administrative, menghadiri pertemuan dan kinerja akademik secara keseluruhan.

Banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya prokrastinasi akademik ini.

Menurut Friend (Timpe, 1999) berpendapat bahwa prokrastinasi dipengaruhi faktor-faktor

yaitu tidak yakin diri, toleransi frustrasi yang rendah, menuntut kesempurnaan, perbedaan

jenis kelamin, dan pandangan fatalistic (putus asa berlebihan). Pelaksanaan tugas yang satu

dapat menghambat penyelesaian tugas yang lainnya. Faktor lain yang menyebabkan

prokrastinasi yaitu mempunyai sikap ketergantungan dan membutuhkan bantuan orang lain

untuk menyelesaiakan tugasnya. Ketergantungan dan membutuhkan bantuan orang lain

adalah termasuk sikap tidak percaya diri terhadap kemampuannya sendiri. Beberapa

penelitian menjelaskan individu yang melakukan penundaan, diantaranya adalah rendah diri,

kepercayaan diri yang rendah, perfeksionisme tinggi, depresi, disfungsional impulsif, dan

mengalami kecemasan (Rosario, 2009)

(13)

Fakta seseorang yang memiliki kepercayaan diri tinggi akan mampu mengenal dan

memahami dirinya sendiri dan juga dapat mengembangkan potensi yang dimiliki oleh

individu itu sendiri. Sementara itu seseorang yang memiliki kepercayaan diri rendah dapat

menghampat perkembangan potensinya. Sehingga individu yang kurang memiliki

kepercayaan diri akan menjadi pesimis dalam menghadapi sebuah tantangan, takut dan

ragu-ragu dalam menyampaikan gagasan. Kepercayaan diri merupakan rujukan dari beberapa

aspek kehidupan individu untuk melakukan dan menjalankan tugasnya. Kepercayaan diri akan

memperkuat motivasi dalam mencapai keberhasilan. Karena semakin tinggi kepercayaan diri

terhadap kemampuan diri sendiri semakin kuat pula untuk menyelesaikan segala

pekerjaannya. Kepercayaan diri juga membawa kekuatan dalam menentukan langkah dan

merupakan faktor utama dalam mengatasi suatu masalah (Alsa dkk, 2006).

Hakim (2002) ciri-ciri orang yang mempunyai kepercayaan diri adalah selalu bersikap tenang

didalam mengerjakan segala sesuatu, mempunyai potensi dan kemampuan yang memadai,

mampu menetralisasi ketegangan yang muncul di dalam berbagai situasi, mampu

menyesuaikan diri dan berkomunikasi di berbagai situasi, memiliki kondisi mental dan fisik

yang cukup menunjang penampilannya, memiliki kecerdasan yang cukup, memiliki tingkat

pendidikan formal yang cukup, memiliki keahlian dan keterampilan lain yang menunjang

kehidupan, memiliki kemampuan bersosialisasi, memiliki latar belakang pendidikan keluarga

yang baik, memiliki pengalaman hidup yang menempa mentalnya menjadi kuat dan tahan di

dalam menghadapi berbagai cobaan hidup, dan selalu bereaksi positif di dalam menghadapi

masalah.

Rasa percaya diri mahasiswa yaitu mempunyai keyakinan terhadap segala aspek kelebihan

yang dimilikinya dan keyakinan tersebut membuatnya mampu untuk bisa mencapai berbagai

tujuan dalam hidupnya. Hilangnya rasa percaya diri menjadi sesuatu yang mengganggu,

terlebih ketika dihadapkan dengan tantangan atau situasi baru. Kesuksesan dibidang apapun

tidak akan mungkin dicapai oleh mahasiswa jika tidak memiliki rasa percaya diri (Yunida,

2010). Menurut Mulyani (dalam Maulita, 2008) kepercayaan diri merupakan aspek

kepribadian manusia yang berfungsi penting untuk mengaktualisasikan potensi yang

dimilikinya. Orang yang mempunyai kepercayaan diri artinya individu yakin terhadap

tindakan yang dilakukannnya. Individu akan merasa diterima oleh kelompoknya dan individu

yang memiliki rasa percaya diri dalam sosialnya selalu bersifat terbuka, terus terang, berani

mengambil tantangan dan berani menjelaskan ide-ide ataupun pilihannya.

Untuk meningkatkan motivasi berprestasi diperlukan adanya kepercayaan diri. Menurut

Lauster (dalam Achmat, 2005) kepercayaan diri merupakan sikap atau perasaan yakin atas

kemampuan sendiri sehingga individu yang bersangkutan tidak terlalu cemas dalam

tindakan-tindakan yang akan dilakukan, merasa bebas melakukan hal-hal yang sesuai dengan keinginan

dan bertanggung jawab atas perbuatannya, memiliki dorongan prestasi serta dapat mengenal

kelebihan dan kekurangan diri sendiri. Menurut Lauster (dalam Ayunda, 2008) kepercayaan

diri harus dimiliki seseorang agar ia bisa sukses dalam hidupnya, agar seseorang mampu

berkompetensi dan memiliki dorongan untuk berprestasi. Kepercayaan diri sangat penting

agar seseorang tidak bergantung kepada orang lain dan dapat bersikap mandiri.

(14)

28,8 % sementara 71,2% lainnya dikarenakan faktor-faktor lain. Jadi individu yang

mempunyai kepercayaan diri tentunya mempunyai motivasi untuk berprestasi. Prestasi

tentunya bisa di dapatkan dengan tidak menunda tugas-tugas yang didapatkannya. Karena

dengan menunda-nunda tugas bisa memberikan kegagalan untuk memperoleh gelar sarjana

atau keterlambatan menyelesaikan kuliah (Prawitasari, 2012).

Menurut Hebaish (2012) peserta didik yang mempunyai percaya diri akan semakin tinggi nilai

mereka dalam test lisan. Peserta didik yang percaya diri akan mampu berbicara didepan orang

banyak. Disisi lain kurangnya sikap percaya diri akan membuat kurangnya minat berusaha

untuk kinerja lisan yang berkualitas tinggi.

Adanya sikap kepercayaan diri pada mahasiswa tentunya akan memberikan dampak positif

terkait dengan tugasnya sebagai mahasiswa. Karena dengan memiliki kepercayaan diri

mahasiswa tidak akan perlu bergantung dengan orang lain dalam menyelesaikan tugasnya.

Jadi mereka akan selalu optimis dengan apa yang akan dikerjakannya. Kepercayaan diri yang

dimiliki oleh setiap individu akan membuat tugas-tugasnya mampu diselesaikan dengan baik.

Individu yang memiliki kepercayaan diri tidak akan terlalu cemas dalam tindakan-tindakan

yang akan dilakukan. Sementara menurut Amini (2010) prokrastinasi merupakan

kecenderungan seseorang untuk menunda-nunda mengerjakan atau menyelesaikan tugas yang

sedang dihadapi yang pada akhirnya akan menyebabkan kecemasan karena tidak dapat

menyelesaikan tugas tepat waktu dan kurang maksimal. Rosario dkk (2009) penundaan yang

dimaksud sebenarnya bukan berasal dari kemalasan dari individu, salah satu penyebabnya

adalah kepercayaan diri yang rendah. Sedangkan individu yang mempunyai kepercayaan diri

akan selalu berfikir positif, selalu mempunyai inisiatif dalam bertindak, bersikap mandiri,

belajar dari kegagalan, tidak mudah menyerah, memiliki pendirian yang kuat, berfikir kritis

dan objektif, pandai membasa situasi dan menempatkan diri (Hakim, 2002)

Penelitian dengan judul “Pengaruh kepercayaan diri terhadap prokrastinasi akademik

mahasiswa” ini merupakan penelitian yang belum pernah dilakukan. Jadi penelitian antara

dua variabel ini merupakan penelitian yang baru dalam bidang psikologi. Berdasarkan uraian

diatas, dalam penelitian ini dapat dirumuskan masalah yaitu bagaimana pengaruh kepercayaan

diri terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui pengaruh kepercayaan diri terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa. Manfaat

dari penelitian ini yang pertama adalah diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi

kepada mahasiswa mengenai pengaruh kepercayaan diri terhadap prokrastinasi akademik.

Manfaat yang kedua yaitu penelitian ini diharapkan mampu untuk menjadi referensi untuk

penelitian selanjutnya serta mampu untuk dijadikan pengetahuan yang baru dalam bidang

psikologi pendidikan.

Prokrastinasi Akademik

Prokrastinasi adalah suatu penundaan yang dilakukan secara sengaja dan berulang-ulang,

dengan melakukan aktivitas lain yang tidak perlu dalam mengerjakan tugas. Prokrastinasi

sendiri dibagi menjadi dua yang dibedakan menurut tujuan dan manfaat penundaannya.

Prokrastinasi

disfungsional

yang melakukan penundaan yang tidak bertujuan dan merugikan.

Sementara prokrastinasi

fungsional

penundaan yang disertai dengan alasan yang kuat dan

tidak merugikan (Ghufron & Risnawati, 2010)

(15)

kinerja menjadi terhambat serta tidak pernah menyelesaikan tugas tepat pada waktunya

(Solomon & Rothblom, 1984).

Prokrastinasi adalah suatu perilaku menunda dalam mengerjakan atau memulai suatu tugas

dengan sengaja yang dilakukan oleh seorang prokrastinator secara berulang-ulang karena

kurangnya kontrol diri sehingga pada akhirnya akan mengakibatkan individu menyelesaikan

tugas tidak tepat waktu bahkan berakibat gagal untuk menyelesaikannya (Aji, 2014)

Lay (dalam Sugiharto, 2014) prokrastinasi akademik merupakan penundaan yang harusnya

bisa dikerjakan sekarang tetapi memutuskan untuk mengerjakan besok terhadap tugas-tugas

akademik sehingga mahasiswa bisa mendapatkan prestasi yang menurun dan tidak

berkembang. Mahasiswa yang melakukan prokrastinasi akademik lebih menghabiskan waktu

dengan teman atau pekerjaan lain yang sebenarnya tidak begitu penting daripada mengerjakan

tugas akademiknya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi prokrastinasi

Friend (Timpe, 1999) berpendapat bahwa prokrastinasi dipengaruhi faktor-faktor sebagai

berikut: (1) Tidak yakin diri, (2) Toleransi frustrasi yang rendah, (3) Menuntut kesempurnaan,

(4) Perbedaan jenis kelamin, (5) Pandangan fatalistik (Putus asa berlebihan).

Aspek-aspek Prokrastinasi Akademik

Menurut Tuckman (dalam Arif, 2014) indikator yang mampu menjelaskan prokrastinasi

akademik sebagai berikut: (1) Membuang waktu. Menurut Tuckman, setiap individu memiliki

kecenderungan untuk melakukan suatu tindakan prokrastinasi dimana seorang prokrastinator

tersebut seringkali membuang-buang waktu dengan mengerjakan hal yang tidak bermanfaat.

(2) Penghindaran terhadap tugas (

task avoidance

) merupakan keadaan dimana seseorang

cenderung menghindar untuk mengerjakan tugas karena mengalami kesuliatan ketika

melakukan hal yang diangap tidak menyenangkan. (3) Menyalahkan orang lain (

blaming

others

) merupakan kecenderungan menyalahkan kejadian eksternal atau orang lain untuk

setiap konsekuensi dari prokrastinasi.

Kepercayaan Diri

Percaya diri sebagai suatu keyakinan seseorang terhadap segala aspek kelebihan yang

dimilikinya dan keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu untuk bisa mencapai

berbagai tujuan dalam hidupnya (Hakim, 2002).

(16)

Kepercayaan diri adalah suatu sikap yang menunjukkan sejauhmana seseorang percaya

terhadap kemampuan dirinya sendiri, tidak cemas dalam mengungkapkan pendapat dan

percaya akan memperoleh hasil yang diharapkan (Achmat, 2005)

Rasa percaya diri adalah dimensi evaluatif yang menyeluruh dari diri. Rasa percaya diri juga

disebut sebagai harga diri atau gambaran diri (Santrock, 2003)

Aspek-aspek kepercayaan diri

Adapun aspek-aspek dari kepercayaan diri menurut Afiatin dan Martaniah (dalam Sulaisih,

2012) yaitu: (1) Individu merasa yakin terhadap tindakan yang dilakukan. Adanya

keyakinan terhadap kekuatan, kemampuan, dan keterampilan yang dimilki, ia merasa

optimis, cukup ambisius, tidak selalu memerlukan bantuan orang lain, sanggup bekerja

keras, mampu menghadapi tugas dengan baik (mampu menyelesaikan tugas sampai tuntas)

dan bekerja efektif (bekerja secara tepat sehingga dapat tercapai tujuan yang diinginkan)

serta bertanggung jawab atas keputusan dan perbuatannya. (2) Individu merasa diterima

oleh kelompoknya. Adanya keyakinan terhadap kemammpuannya dalam berhubungan

sosial. Ia merasa bahwa kelompoknya atau orang lain menyukainya, aktif dalam menghadapi

keadaan lingkungan, berani mengemukakan kehendak atau ide-idenya secara bertanggung

jawab dan tidak mementingkan diri sendiri. (3) Percaya pada dirinya sendiri serta memiliki

ketenangan sikap. Adanya keyakinan terhadap kekuatan dan kemampuannya. Ia merasa

mampu untuk bisa mencapai berbagai tujuan atau harapan yang diinginkan, merasa mampu

untuk menghadapi lingkungan yang semakin menantang dan kepercayaan atas keputusan

atau pendapatnya, tidak terlalu cemas akan tindakan-tindakannya ketika memiliki masalah,

dapat mengenal kelebihan dan kekurangan dirinya sendiri, tidak mudah gugup dan cukup

toleran dalam berbagai macam keadaan atau masalah.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri

Menurut Ghufron & Risnawati (2010) faktor-faktor yang memperngaruhi kepercayaan diri

sebagai berikut: (1) Konsep diri menurut Anthony (1992) adalah terbentuknya kepercayaan

diri pada seseorang diawali dengan perkembangan konsep diri yang diperoleh dalam

pergaulannya dalam suatu kelompok. Hasil interaksi yang terjadi akan menghasilkan konsep

diri. (2) Harga diri adalah penilaian yang dilakukan terhadap diri sendiri. Konsep diri yang

positif akan membentuk harga diri yang positif pula. Tingkat harga diri seseorang akan

mempengaruhi tingkat kepercayaan diri seseorang. (3) Pengalaman adalah hal terpenting

untuk mengembangkan kepribadian sehat. Pengalaman dapat menjadi faktor munculnya

percaya diri dan juga sebaliknya, pengalaman juga dapat menurunkan rasa percaya diri

seseorang. (4) Pendidikan seseorang akan berpengaruh terhadap kepercayaan diri seseorang.

Tingkat pendidikan yang rendah akan menjadikan orang tersebut tergantung dan berada

dibawah kekuasaan orang lain yang lebih pandai darinya. Sebalikanya, orang yang

mempunyai pendidikan tinggi akan memiliki tingkat kepercayaan diri yang lebih

dibandingkan yang berpendidikan rendah.

Prokrastinasi Akademik dan Kepercayaan Diri

(17)

kelamin, dan pandangan fatalistik. Jadi individu yang melakukan prokrastinasi akademik

salah satu faktor yang mempengaruhi adalah tidak yakin diri. Tidak yakin diri merupakan

sikap tidak percaya diri.

Kepercayaan diri sendiri tentunya sangat penting dimiliki oleh setiap orang. Kepercayaan diri

yang tinggi pada seseorang akan membuat orang tersebut mampu mengenal dan memahami

dirinya sendiri dan juga dapat mengembangkan potensi yang dimiliki. Kepercayaan diri yang

tinggi tentunya akan memperkuat motivasi dalam mencapai keberhasilan (Alsa dkk, 2006).

Untuk seorang mahasiswa tentunya keberhasilan yang dimaksud adalah dalam menyelesaikan

studinya tepat waktu. Menurut Sahabuddin (2010) semakin tinggi kepercayaan diri seseorang

maka akan semakin tinggi pula motivasi untuk berprestasi.

Memiliki kepercayaan diri tentunya penting bagi seseorang tidak terkecuali bagi mahasiswa

yang sedang menempuh perkuliahan. Kepercayaan dari menurut Hakim (2002) adalah sebuah

keyakinan yang dimiliki oleh seseorang yang membuatnya merasa mampu untuk mencapai

apa yang diinginkan. Kepercayaan diri juga sebagai kekuatan dalam menentukan langkah

dalam mengatasi permasalahan (Alsa dkk, 2006). Begitu juga dengan kepercayaan diri pada

mahasiswa. Namun, tidak bisa dipungkiri pula saat proses perkuliahan berlangsung motivasi

mahasiswa akan mengalami pasang surut sehingga menyebabkan prokrastinasi akademik atau

perilaku menunda-nunda pekerjaan.

Kepercayaan diri yang tinggi tentunya akan membuat seseorang yakin dengan apa yang

dilakukan termasuk dalam mengerjakan tugas-tugasnya. Orang tersebut tidak akan bergantung

dan membutuhkan bantuan orang untuk mengerjakan tugasnya. Dalam hal ini bergantung dan

membutuhkan orang lain dalam mengerjakan tugas merupakan salah satu faktor dari

prokrastinasi akademik. Prokrastinasi pada mahasiswa memiliki dampak yang sangat

merugikan bagi mahasiswa berupa kegagalan. Kegagalan-kegagalan tersebut dapat berupa

kegagalan dapat mendapatkan nilai baik, waktu terbuang sia-sia, memperoleh hasil yang tidak

maksimal, dan terhambatnya kelulusan sehingga menambah biaya kuliah.

Namun sebaliknya apabila seseorang kurang mempunyai kepercayaan diri maka orang

tersebut dapat melakukan perilaku prokrastinasi akademik. Dengan melakukan prokrastinasi

akademik akan menghambat prestasi seseorang. Nilai yang baik tidak akan didapatkan apabila

melakukan prokrastinasi. Prokrastinasi akan menyebabkan menumpuknya semua tugas-tugas

yang didapatkan. Pengerjaan tugas yang bersamaan dan terburu-buru tentunya tidak akan

mendapatkan hasil yang maksimal dan tentunya akan mempengaruhi nilai atau hasil akhir

yang akan didapatkan nanti.

Hipotesa

Ada pengaruh kepercayaan diri terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa.

METODE PENELITIAN

Rancangan Penelitian

(18)

hasil yang ditampilkan berupa angka yang akan memprediksi peristiwa dan perilaku sebagai

hasil dari suatu fenomena (Sedarmayanti & Hidayat, 2012).

Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variable (X) kepercayaan diri dan variable (Y)

prokrastinasi akademik. Metode perhitungan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode penghitungan statistik, yaitu untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh dari

variabel bebas (X) ke variabel terikat (Y). Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif

dengan jenis regresi linear. Penelitian kuantitatif adalah suatu bentuk penelitian ilmiah yang

mengkaji satu permasalahan dari suatu fenomena, serta melihat kaitan atau

hubungan-hubungan antar variable dalam permasalahan yang ditetapkan (Indrawan & Yaniawati, 2014).

Alasan menggunakan regresi linear adalah untuk mengetahui pengaruh variable (X) terhadap

Variabel (Y).

Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah mahasiswa aktif strata satu (S1) Universitas Muhammadiyah

Malang angkatan 2013-2015. Jumlah mahasiswa aktif strata satu (S1) Universitas

Muhammadiyah Malang angkatan 2013-2015 adalah 18.969 mahasiswa. Sampel dari

penelitian ini adalah 342 mahasiswa dengan menggunakan tabel penentuan jumlah sampel

dari populasi dengan taraf kesalahan 5% yang dikembangkan oleh

Isaac

dan

Michael

(Sugiyono, 2014). Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik

sampling kuota.

Teknik

sampling quota

adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai

ciri-ciri tertentu hingga sesuai dengan jumlah kuota yang diinginkan (Sugiyono,2014). Alasan

menggunakan teknik

sampling kuota

adalah karena peneliti ingin mengambil secara rata

sampel dalam masing-masing fakultas yang ada di Universitas Muhammadiyah Malang sesuai

dengan populasi mahasiswa dimasing-masing fakultas. Jumlah fakultas yang ada di

Universitas Muhammadiyah Malang adalah 10 fakultas. Jadi masing-masing dari fakultas

tersebut akan diberikan jumlah skala penelitian yang sama sesuai dengan presentase yang

telah dihitung oleh peneliti. Berikut ini tabel pembagian jumlah skala masing-masing fakultas:

Tabel 1. Pembagian skala masing-masing fakultas

Fakultas

Jumlah

Prosentase

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

59

17.22 %

Fakultas Agama Islam

13

3.83 %

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

54

15.79 %

Fakultas Kedokteran

10

2.8 %

Fakultas Ilmu Kesehatan

27

7.84 %

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

53

15.59 %

Fakultas Pertanian dan Peternakan

40

11.7 %

Fakultas Hukum

18

5.33 %

Fakultas Psikologi

17

5.08 %

Fakultas Teknik

51

14.83 %

(19)

Variabel dan Instrumen Penelitian

Variabel bebas (X) dari penelitian ini adalah kepercayaan diri yang merupakan sikap yakin

terhadap kemampuan diri sendiri dan mengerti atas kelebihan dan kekurangan dirinya sendiri.

Kepercayaan diri dapat diukur dengan skala kepercayaan diri yang disusun oleh

Afiatin dan

Martaniah

. Skala kepercayaan diri ini terdiri dari 3 aspek menurut Afiatin dan Martaniah

(dalam Sulaisih, 2012) yaitu: (1) Individu merasa yakin terhadap tindakan yang dilakukan, (2)

Individu merasa diterima dikelompoknya. (3) Percaya pada dirinya sendiri serta memiliki

ketenangan sikap. Skala ini mempunyai 36 item dengan menggunakan skala bentuk likert

yang terdiri dari lima pilihan jawaban (1) sangat sesuai, (2) sesuai, (3) netral, (4) tidak sesuai,

dan (5) sangat tidak sesuai.

Sementara variable (Y) dari penelitian ini adalah prokrastinasi akademik yang merupakan

perilaku menunda dalam atau menyelesaikan tugas yang sudah menjadi kewajibannya secara

terus-menerus. Prokrastinasi akademik dapat diukur dengan skala prokrastinasi akademik

yang disusun oleh Arif (2014). Skala prokrastinasi akademik terdiri dari 3 aspek menurut

Tuckman yaitu: (1) membuang waktu, (2) penghindaran terhadap tugas (

task avoidance)

dan

(3) menyalahkan orang lain (

blaming others

). Skala ini merupakan skala yang diadaptasi

milik Tuckman (Tuckman Procrastination Scale) yang berjumlah 35 item dan kemudian

dikembangkan oleh Arif (2014) menjadi 42 item. Bentuk skala yang digunakan yaitu skala

likert yang terdiri dari lima pilihan jawaban (1) sangat sesuai, (2) sesuai, (3) netral, (4) tidak

sesuai dan (5) sangat tidak sesuai.

Validitas Instrumen

Setelah melakukan try out telah didapatkan hasil validitas dari item yang telah diujikan.

Berikut ini detail indeks validitas dari masing-masing skala:

Tabel 2. Indeks Validitas Alat Ukur Penelitian

Alat Ukur

Jumlah Item

Diujikan

Item Valid

Jumlah

Validitas

Indeks

Skala Kepercayaan Diri

36

32

0.407-0.868

Individu merasa yakin terhadap tindakan yang

dilakukan

12

10

0.415-823

Individu merasa diterima oleh kelompoknya

12

11

0.516-0.855

Percaya pada diri sendiri serta memiliki

ketenangan sikap

12

11

0.582-868

Skala Prokrastinasi Akademik

42

32

0.311-0.777

Membuang waktu

14

12

0.311-0.742

Penghindaran terhadap tugas

16

11

0.426-0.749

(20)

Reliabilitas Instrumen

Setelah melakukan try out telah didapatkan hasil reliabilitas dari masing-masing skala.

Berikut ini detail indeks reliabilitas dari masing-masing skala:

Tabel 3. Indeks Reliabilitas Alat Ukur Penelitian

Alat Ukur

Alpha

Skala Kepercayaan Diri

0.949

Skala Prokrastinasi Akademik

0.965

Berdasarkan tabel 2 diketahui bahwa kedua alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini

reliabel dengan tingkat realibilitas yang cukup memadai jika dibandingkan dengan syarat

cronbach alpha yaitu, 0,60 atau 60%.

Prosedur dan Analisa Data Penelitian

Prosedur penelitian ini ada tiga tahap yang pertama yaitu mempersiapkan skala yang telah di

adaptasi untuk penelitian. Skala yang digunakan yaitu skala kepercayaan diri dan

prokrastinasi akademik. Pada tanggal 7 April 2016 peneliti melakukan

try out

untuk

(21)

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, telah didapatkan data yang

telah dirangkum sebagai berikut:

Tabel 4. Deskripsi Subjek Penelitian

Karakteristik

Frekuensi

Prosentase

Jenis Kelamin

Perempuan

247

72. 3 %

Laki-laki

95

27.7 %

Total

342

100%

Semester

Dua

108

31.6 %

Empat

88

25.7 %

Enam

146

42.7 %

Total

342

100%

Kegiatan

Organisasi

234

68.3 %

UKM

45

13.1 %

Asisten Laboratorium

18

5.3 %

Mengajar

18

5.3 %

Partime

9

2.7 %

Bekerja

18

5.3 %

Total

342

100%

Tabel 5. Hasil Analisis Regresi Kepercayaan Diri dengan Prokrastinasi Akademik

R

F

Sig.

Koefisien Regresi

B

Sig.

Constanta

164.115

(22)

Tabel 6. Model Persamaan Regresi Sederhana

Model

B

t

Sig

Konstanta

164.115

39.481

0.000

Kepercayaan Diri

-0.751

-21.521

0.000

Model persamaan regresi untuk memperkirakan prokrastinasi akademik mahasiswa yang

dipengaruhi oleh kepercayaan diri ditunjukkan dengan persamaan Y = a + b.X dimana

prokrastinasi akademik = 164.115 + (-0.751).kepercayaan diri.

Berdasarkan hasil hasil analisis dapat disimpulkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini

diterima yakni ada pengaruh kepercayaan diri terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa.

Tabel 7. Perhitungan T

score

Kepercayaan diri

Interval

Variabel

Frekuensi

Prosentase

Tinggi (t

score

≥ 50)

Kepercayaan

diri

180

52.7 %

Rendah (t

score

<

50)

162

47.3 %

Total

342

100%

Berdasarkan table 6 diatas bahwa dari 342 subjek, terdapat 180 subjek atau 52.7% memiliki

kepercayaan diri yang masuk dalam kategori tinggi dan sisanya terdapat 162 subjek atau

47.3% memiliki kepercayaan diri yang masuk dalam kategori rendah.

Tabel 8. Perhitungan T

score

Prokrastinasi Akademik

Interval

Variabel

Frekuensi

Prosentase

Tinggi (t

score

≥ 50)

Prokrastinasi

Akademik

158

46.2 %

Rendah (t

score

<

50)

184

53.8 %

Total

342

100%

Berdasarkan table 7 diatas bahwa dari 342 subjek, terdapat 158 subjek atau 46.2% memiliki

prokrastinasi akademik yang masuk dalam kategori tinggi dan sisanya terdapat 184 subjek

atau 53.8% memiliki prokrastinasi akademik yang masuk dalam kategori rendah.

(23)

DISKUSI

Berdasarkan hasil analisa data yang diperoleh hasil uji F pada penelitian ini didapatkan nilai

sebesar 463.168 (F hitung) > 3.87 (F tabel). Dapat dilihat bahwa pada hasil penelitian ini F

Hitung > F tabel dengan angka signifikan 0.000<0.05. Hal ini menunjukkan bahwa ada

pengaruh yang signifikan dari kepercayaan diri terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa.

Hal ini menandakan semakin tinggi kepercayaan diri subjek maka akan semakin rendah

prokrastinasi akademiknya. Sebaliknya, semakin rendah kepercayaan diri subjek maka akan

semakin tinggi prokrastinasi akademiknya. Kepercayaan diri sendiri mempunyai sumbangan

efektif terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa sebesar 57.7 % sementara sisanya 42.3%

dipengaruhi oleh faktor.

Dari hasil penelitian Sahabuddin (2010) bahwa kepercayaan diri mempunyai hubungan positif

dengan motivasi berprestasi, dimana semakin tinggi kepercayaan diri remaja di panti asuhan

maka semakin tinggi motivasi berprestasinya. Kepercayaan diri mempunyai sumbangan

efektif 28.8 % terhadap motivasi berprestasi sementara 71.2% dikarenakan oleh faktor-faktor

yang lainnya. Dengan memiliki motivasi berprestasi individu akan selalu mempunyai

tanggung jawab terhadap tugas yang didapatkannya. Individu akan segera menyelesaikan

tugasnya tanpa menunda-nunda terlebih dahulu.

Menjadi mahasiswa tentunya mempunyai tanggung jawab yang besar. Dimana mahasiswa

mempunyai kewajiban untuk menyelesaikan kuliahnya hingga tuntas. Tentunya untuk

menyelesaikan kuliah hingga tuntas sangat diperlukan kepercayaan diri. Dengan kepercayaan

diri individu akan mempunyai keyakinan untuk mencapai keberhasilan. Karena semakin

tinggi kepercayaan diri terhadap kemampuan diri sendiri semakin kuat pula untuk

menyelesaikan segala pekerjaannya. Kepercayaan diri juga membawa kekuatan dalam

menentukan langkah dan merupakan faktor utama dalam mengatasi suatu masalah (Alsa dkk,

2006). Individu yang mempunyai kepercayaan diri yang rendah akan cenderung melakukan

prokrastinasi akademik (Rosario dkk, 2009). Hal ini dikarenakan mahasiswa yang mempunyai

kepercayaan diri yang rendah pesimis dalam menghadapi sebuah tantangan dan ragu-ragu

dalam mengerjakan tugasnya.

Menurut Lauster (dalam Ayunda, 2008) individu yang mempunyai kepercayaan diri rendah

akan mudah bergantung pada orang lain pada saat mengerjakan tugasnya. Jadi mengerjakan

tugas bukan dengan kemampuannya sendiri namun menunggu dibantu oleh orang lain. Hal ini

dapat menyebabkan mahasiswa tersebut melakukan prokrastinasi akademik karena menunggu

bantuan dari orang lain untuk mengerjakan tugasnya.

(24)

penundaan dan menghindari suatu tugas disebabkan oleh kepercayaan diri yang dimiliki oleh

individu rendah.

Dengan memiliki kepercayaan diri yang tinggi individu akan bersikap tenang dalam

mengerjakan sesuatu, mempunyai keyakinan untuk bisa mencapai berbagai tujuan dalam

hidupnya, memiliki perasaan yakin atas kemampuan dirinya sendiri dan tidak cemas dengan

segala tindakan yang dilakukannya. Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Amini

(2010) bahwa prokrastinasi merupakan kecenderungan individu untuk menunda-nunda

mengerjakan atau menyelesaikan tugas yang sedang dihadapi dan pada akhirnya akan

menyebabkan kecemasan karena tidak bisa menyelesaikan tugas tepat waktu dan maksimal.

Individu yang masih mempunyai kecemasan pada saat melakukan perilaku prokrastinasi

berarti memiliki kepercayaan diri yang rendah. Karena individu yang mempunyai

kepercayaan diri yang tinggi tidak akan cemas dengan segala sesuatu yang dilakukannya.

Dari data diatas dapat dilihat bahwa kepercayaan diri memiliki pengaruh yang sangat besar

terhadap individu. Khususnya dalam hal akademik mahasiswa. Individu yang memiliki

kepercayaan diri akan dapat mengurangi prokrastinasi akademik. Dengan kepercayaan diri

yang tinggi individu tidak akan melakukan prokrastinasi akademik. Kepercayaan diri bisa

membuat individu mengerjakan tugas yang didapatkannya segera dikerjakan karena individu

tersebut mempunyai keyakinan bahwa menyelesaikan apapun yang didapatkannya dalam

hidupnya. Individu juga meyakini bahwa dapat menyelesaikan apapun yang didapatkan

karena yakin dengan kemampuan yang dimilikinya.

Dengan mengerjakan segera tugas yang didapatkannya, individu tidak akan lagi mempunyai

tanggungan atas tugasnya karena tugas yang didapatkannya sudah dikerjakan. Hal ini akan

mengakibatkan individu tidak akan melakukan prokrastinasi akademik atau melakukan

penundaan terhadap tugas yang telah didapatkannya. Karena apabila melakukan penundaan

terhadap tugas yang didapatkannya, individu akan dengan tergesa-gesa dalam mengerjakan

tugasnya apabila sudah dekat dengan batasan waktu tugas yang diberikan. Hal tersebut akan

mengakibatkan tugas yang dikerjakan tidak akan mendapatkan hasil yang maksimal. Hasil

yang tidak maksimal akan memiliki dampak terhadap hasil akhir yang didapatkannya,

misalnya saja prestasi.

Kepercayaan diri pada dasarnya adalah sikap yang memungkinkan kita untuk memiliki

persepsi positif dan realistis dari diri kita sendiri dan kemampuan kita. Orang-orang yang

tidak percaya diri cenderung bergantung berlebihan pada keputusan orang lain untuk merasa

keadaan lebih baik. Akibatnya, mereka cenderung menghindari resiko karena mereka takut

gagal (Goel & Aggarwal, 2012). Jadi individu yang memiliki kepercayaan diri rendah

cenderung akan menghindari tugas yang sedang dihadapinya. Individu melakukan

prokrastinasi akademik karena adanya rasa tidak suka pada tugas yang diberikan, mempunyai

sifat ketergantungan dan kesulitan dalam membuat keputusan (Solomon & Rothblum, 1984).

(25)

apabila terus-menerus melakukan prokrastinasi yaitu kegagalan dalam memperoleh gelar

sarjana dan keterlambatan penyelesaian kuliah sehingga terjadi biaya penambahan.

Penundaan yang dilakukan oleh individu sering kali diikuti oleh perasaan bersalah, marah,

dan tidak berguna (Prawitasari, 2012).

Dari hasil penelitian ini telah didapatkan hasil bahwa kepercayaan diri mempunyai pengaruh

terhadap perilaku prokrastinasi mahasiswa. Sama seperti halnya yang diungkapkan oleh

Rosario dkk (2009) penundaan untuk mengerjakan tugas bukan dari kemalasan individu, salah

satu penyebab melakukan penundaan adalah kepercayaan diri yang rendah. Prokrastinasi

sendiri adalah kecenderungan untuk melakukan penundaan secara sengaja dan dilakukan

berulang-ulang dengan melakukan aktivitas lainnya. Padahal menurut Prawitasari (2012)

penundaan-penundaan yang dilakukan terus-menerus akan berakibat fatal seperti

keterlambatan menyelesaikan tugas, kegagalan memperoleh gelar sarjana, keterlambatan

penyelesaian kuliah sehingga terjadi penambahan biaya kuliah. Selain itu akan banyak waktu

yang terbuang sia-sia apabila individu melakukan prokrastinasi akademik.

Tentunya banyak sekali faktor yang mempengaruhi prokrastinasi akademik selain

kepercayaan diri. Salah satu faktor lain yang mempengaruhi prokrastinasi akademik adalah

perferksionisme. Menurut Ulfa (2010) perfeksionisme mempunyai sumbangan efektif 20%

terhadap prokrastinasi akademik.

Adanya hubungan negatif yang sangat sigifikan antara tingkat

perfeksionisme dengan prokrastinasi akademik. Hal ini menunjukkan semakin tinggi

perfeksionisme dalam akademik maka semakin rendah prokrastinasi akademik yang dilakukan.

Sama seperti dari hasil penelitian Capen (2010) perfeksionisme mempunyai hubungan yang

signifikan dengan prokrastinasi akademik. Selain perfeksionisme,

self-compassion

juga salah

satu faktor prokrastinasi akademik.

Self-compassion

memilikin sumbangan efektif 14.3%

terhadap prokrastinasi akademik. Adanya hubungan yang negatif antara

self-compassion

dengan prokrastinasi akademik. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi

self-compassion

maka akan semakin rendah kecenderungan prokrastinasi akademik yang

ditunjukkan (Arif, 2014). Sementara menurut penelitian Husetiya (2010) sebesar 31,5%

asertivitas mempunyai sumbangan efektif terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa

psikologi UNDIP.

(26)

SIMPULAN DAN IMPLIKASI

Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa ada pengaruh kepercayaan diri

terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa. Kepercayaan diri sendiri memberikan

sumbangan efektif sebesar 57.7.% terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa, sementara

sisanya 42.3% dipengaruhi oleh faktor lainnya.

Implikasi dari penelitian ini bagi mahasiswa adalah mahasiswa dapat meningkatkan

kepercayaan dirinya agar bisa mengurangi perilaku prokrastinasi akademiknya supaya

mahasiswa mendapatkan hasil dan prestasi yang lebih maksimal. Cara meningkatkan

kepercayaan diri untuk mahasiswa adalah dengan memupuk keberanian bertanya didepan

kelas, membuat forum diskusi dan berdebat, mengerjakan soal didalam kelas, bersaing dalam

mencapai prestasi belajar didalam kelas, mengikuti berbagai macam kegiatan organisasi dan

seminar, belajar berpidato didepan umum, dan juga memperluas pergaulan yang sehat. Bagi

dosen adalah dosen aktif bertanya kepada mahasiswa serta mendorong mahasiswanya agar

mengikuti kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan kepercayaan diri mahasiswa. Bagi

peneliti selanjutnya diharapkan untuk mengembangkan penelitian tentang prokrastinasi

akademik dengan variabel bebas lainnya seperti pola asuh orang tua dan kecemasan.

Referensi

Achmat, Z (2005). Efektifitas pelatihan pengembangan kepribadian dan kepemimpinan

dalam meningkatkan kepercayaan diri mahasiswa baru UMM tahun 2005/2006.

(

Laporan Penelitian

). Lembaga Penelitian UMM.

Aji, M. M. (2014). Hubungan self control dengan prokrastinasi pada mahasiswa dalam

menyelesaikan tugas.

Jurnal Ilmu Psikologi Terapan

, 2(2),

Amini, Z. (2010). Kecenderungan perilaku prokrastinasi akademik ditinjau dari locus of

control pada siswa sma bina taruna Surabaya.

Skripsi

, Fakultas Dakwah dan

Komunikasi UIN Sunan Ampel, Surabaya.

Arif, T. (2014). Hubungan antara self compassion dengan prokrastinasi akademik pada siswa

sma

.

Skripsi

, Fakultas Psikologi Universitas Muhammdiyah Malang, Malang.

Alsa, A. Ashriati, N. & Suprihatin, T. (2006). Hubungan antara dukungan sosial orang tua

dengan kepercayaan diri remaja penyandang cacat fisik pada slb-d ypac Semarang

.

Jurnal Psikologi Proyeksi

, 1(1). 45-67

Ayunda, R. (2008). Kepercayaan diri remaja yang tinggal di panti asuhan.

Skripsi

, Fakultas

Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang, Malang.

Burka, J. B. & Yuen, L. M. (1983).

Procrastinasion: why you do it. what to do about it.

New York: Perseus Book.

(27)

Dariyo, A. (2011

). Psikologi perkembangan anak tiga tahun pertama

. Bandung: PT. Refika

Aditama

Ghufron, M. N. (2003). Hubungan antara kontrol diri dan persepsi remaja terhadap

penerapan disiplin orang tua dengan prokrastinasi.

Tesis

, Program Pascasarjana

Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Ghufron, M. N. & Risnawati, R. (2010).

Teori-teori psikologi.

Jogjakarta: Ar-ruzz Media

Goel, M & Aggarwal, P (2012). A comparative of self confidence of single child and child

with sibling.

International Journal Research in Social Sciences

. 2(3).

Hakim, T. (2002).

Mengatasi rasa tidak percaya diri

. Jakarta: Puspaswara

Hebaish, S. M. (2012). The correlation between general self-confidence and academic

achievement in the oral presentation course.

Theory and Practice in Language Studies

,

2(1). 60-65

Husetiya, Y. (2010

).

Hubungan asertivitas dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa

fakultas psikologi universitas diponegoro semarang.

Skripsi

, Fakultas Psikologi

Universitas Diponegoro, Semarang.

Indrawan, R & Yaniawati, P. (2014).

Metodologi penelitian: kuantitatif, kualitatif, dan

campuran untuk manajemen, pembangunan, dan pendidikan

. Bandung: Refika

Aditama

Maulita, A. (2008). Hubungan antara kepercayaan diri dengan penyesuaian sosial pada

remaja.

Skripsi

, Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang, Malang.

Prawitasari. (2012).

Psikologi terapan: Melintas batas disiplin ilmu

. Jakarta: Erlangga.

Purnama, S. S. (2014). Prokrastinasi Akademik mahasiswa fakultas ilmu keolahragaan

universitas negeri surabaya.

Jurnal BK Unesa

, 4(3), 682-692.

Rosario, P. Costa, M. Nunez, J. C. Pienda, J. G. Solano, P. & Valle, A. (2009). Academic

procrastination: associations with personal, school, and family variables.

Journal of

Psychology, 12, (1), 118-127

Sahabuddin, I. (2010). Hubungan antara kepercayaan diri dengan motivasi berprestasi

remaja panti asuhan

. Skripsi

, Fakultas Psikologi

Universitas Muhammadiyah Malang,

Malang.

Santrock, J. W. (2009).

Psikologi pendidikan edisi II

. Jakarta: Prana Media.

Sedarmayanti, & Hidayat, S. (2012).

Metodelogi penelitian.

Bandung. CV Mandar Maju.

Solomon, L. J & Rothblum, E. D. (1984). Academic procrastination: frequency and cognitive

behavioral correlates.

Journal of Conseling Psychology

, 31(4), 503-509.

Sugiharto, H. (2015). Hubungan dukungan sosiial teman dengan prokrastinasi akademik.

(28)

Sugiyono, (2014).

Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta

Sulaisih, S. (2012). Hubungan antara kepercayaan diri dengan penyesuaian diri pada

remaja di pondok pesantren salafiyah.

Skripsi

, Fakultas Psikologi Universitas

Muhammadiyah Malang, Malang.

Timpe, A. D. (1999). Seri manajemen sumber daya manusia, mengelola waktu. Terjemahan

Susanto Boedidharmo. Jakarta: PT Elex Media Komputindo, Kelompok Gramedia

Ulfa, M. (2010). Hubungan perfeksionisme dengan prokrastinasi akademik pada remaja

.

Skripsi,

Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang, Malang.

Wolters. A.C. (2003). Understanding procrastination from a self regulated learning

prespective.

Journal of Educational Psychology

, 95(1), 179-187.

Yunida, I. (2010). Perbedaan kepercayaan diri antara mahasiswa yang berasal dari

keluarga utuh dan keluarga cerai.

Skripsi

, Fakultas Psikologi Universitas

(29)
(30)

Blue Print Kepercayan Diri

Item Yang Diujikan

Variabel

Aspek

Favorabel

Item Uji coba

Unfavorable

Jumlah

Kepercayaan

Diri

Individu merasa yakin terhadap

tindakan yang dilakukan

1, 7,13,19,25,31

4,10,16,22,28,34

12

Individu merasa diterima oleh

kelompoknya

2, 8,14,20,26,32

5,11,17,23,29,35

12

Percaya pada dirinya sendiri

serta memiliki ketenangan sikap

3,9,15,21,27,33

6,12,18,24,30,36

12

Jumlah

18

18

36

Item Tidak Valid

Variabel

Aspek

Favorabel

Item Tidak Valid

Unfavorable

Jumlah

Kepercayaan

Diri

Individu merasa yakin terhadap

tindakan yang dilakukan

25

34

2

Individu merasa diterima oleh

kelompoknya

32

-

1

Percaya pada dirinya sendiri

serta memiliki ketenangan

sikap

-

24

1

Jumlah

2

2

4

Item Valid

Variabel

Aspek

Favorabel

Item Valid

Unfavorable

Jumlah

Kepercayaan

Diri

Individu merasa yakin terhadap

tindakan yang dilakukan

1, 7,13,19,31

4,10,16,22,28

10

Individu merasa diterima oleh

kelompoknya

2, 8,14,20,26

5,11,17,23,29,35

11

Percaya pada dirinya sendiri

serta memiliki ketenangan sikap

3,9,15,21,27,33

6,12,18,30,36

11

(31)

Blue Print Prokrastinasi Akademik

Item Yang Diujikan

Variabel

Aspek

Item Uji coba

Jumlah

Favorabel

Unfavorable

Prokrastinasi

Akademik

Membuang

waktu

1, 2, 3, 5, 7, 18, 22, 26,

28, 32

6, 24, 25, 29

14

Penghindaran

terhadap Tugas

4, 10, 12, 14, 15, 21, 23,

35

8, 11, 13, 17, 31,

33, 34, 30

16

Blaming Others

9, 16, 19, 36, 37, 38,

20, 27, 39, 40, 41,

42

12

Jumlah

24

18

42

Item Tidak Valid

Variabel

Aspek

Item Tidak Valid

Jumlah

Favorabel

Unfavorable

Prokrastinasi

Akademik

Membuang

waktu

2, 26

-

2

Penghindaran

terhadap Tugas

10, 12, 35

33, 34

5

Blaming Others

19, 37, 38

-

3

Jumlah

8

2

10

Item Valid

Variabel

Aspek

Item Valid

Jumlah

Favorabel

Unfavorable

Prokrastinasi

Akademik

Membuang

waktu

1, 3, 5, 7, 18, 22, 28, 32

6, 24, 25, 29

12

Penghindaran

terhadap Tugas

4, 14, 15, 21, 23

8, 11, 13, 17, 31, 30

11

Blaming Others

9, 16, 36,

20, 27, 39, 40, 41,

42

9

(32)
(33)

SKALA A

NO

PERNYATAAN

SS

S

N

TS STS

1

Saya dapat mengerjakan sendiri tugas yang

diberikan dosen di kampus tanpa

bantuan orang lain

2

Saya merasa bahwa orang lain menyukai

saya

3

Saya mampu mewujudkan cita-cita saya

4

Saya meminta bantuan teman dalam

mengerjakan tugas kuliah

5

Saya merasa bahwa orang lain terganggu

dengan kehadiran saya diantara mereka

6

Saya merasa kemampuan yang saya miliki

dibawah teman-teman saya

7

Saya akan mengerjakan tugas dari dosen

terlebih dahulu sebelum bermain dengan

teman

8

Teman-teman selalu menyukai

gurauan saya

9

Saya bisa menghadapi masalah dengan

kemampuan yang saya miliki

10

Tugas yang diberikan oleh dosen memang

tidak mudah karena itu saya enggan untuk

mengerjakannya

11

Saya menolak pendapat orang lain tanpa

memberikan alasan

12

Saya tidak yakin bisa mendapatkan prestasi

yang baik di kampus

13

Saat

saya

diminta

dosen

untuk

mengerjakan soal di depan kelas saya

langsung maju dan mengerjakannya

14

Ide yang disampaikan oleh orang lain patut

untuk didengarkan

15

Saya selalu yakin akan dapat menyelesaikan

studi yang sedang saya lakukan sekarang

16

Kegiatan di kampus begitu padat karena itu

saya tidak bisa menyelesaikan tugas dari

dosen saya tepat waktu

17

Saya tidak berani menolak pendapat teman

meskipun sebenarnya saya tidak setuju

dengan pendapatnya

18

Saya tidak mengenal dan mengetahui

(34)

19

Saya lebih suka mengerjakan soal ujian

sendiri tanpa menyontek pekerjaan teman

saya

20

Saya berani mengemukakan ide-ide saya

pada orang lain ketika berdiskusi ataupun

berkomunikasi secara langsung

21

Saya memiliki kemampuan yang baik dalam

menyesuaikan diri dengan lingkungan baru

22

Saya cenderung menyalahkan orang lain

apabila saya melakukan kesalahan

23

Saat teman mengalami kesulitan maka saya

akan menjauhinya

24

Saya takut gagal dengan hal-hal yang

sedang saya jalani saat ini

25

Meskipun orang lain mengatakan salah

saya yakin jawaban yang saya tulis benar

26

Pendapat saya selalu bisa diterima oleh

teman-teman saya

27

Saya mengetahui kelebihan dan kekurangan

dalam diri saya

28

Meskipun saya mengikuti kuliah setiap hari

saya tidak yakin dalam mengerjakan tugas

sendiri.

29

Ketika saya mengajak berbicara ataupun

bercanda teman-teman akan mengacuhkan

saya

30

Kemampuan yang saya miliki tidak akan

membantu saya untuk mencapai keinginan

saya

31

Saya selalu yakin dengan pendapat yang

saya katakan didepan teman-teman saya.

32

Saya aktif mengikuti organisasi di dalam

maupun di luar kampus

33

Saya tetap tenang meskipun saya sedang

memiliki masalah

34

Saya senang jika ada orang lain yang

membantu mengerjakan tugas saya

35

Teman-teman tidak mengajak saya untuk

mengerjakan tugas bersama-sama dengan

mereka

36

Saya tidak yakin dengan hasil ujian yang

(35)

SKALA B

NO

PERNYATAAN

SS S

N

TS

STS

1 Saya menunda menyelesaikan tugas kuliah

meskipun sangat penting

2 Saya menunda memulai pekerjaan yang

tidak ingin saya lakukan

3 Ketika saya punya batas waktu untuk

mengumpulkan tugas, saya menunggu saat

menit terakhir untuk mengerjakannya

4 Saya menunda dalam membuat keputusan

yang sulit

5 Saya ragu-ragu pada saat memulai tugas

kuliah yang baru

6 Saya tepat waktu terhadap pengerjaan tugas

7 Saya terus meningkatkan kebiasaan

menunda tugas

8 Saya harus mengerjakan tugas, walaupun

pada saat yang tidak menyenangkan

9 Saya berhasil menemukan alasan untuk

tidak mengerjakan tugas

10 Saya menghindari melakukan pekerjaan

yang saya anggap mendatangkan hasil buruk

/jelek

11 Saya berusaha meluangkan waktu untuk

mengerjakan tugas walaupun itu

membosankan

12 Saya berhenti mengerjakan tugas ketika saya

lelah dengan pekerjaan yang tidak

menyenangkan

13 Saya percaya bahwa apapun yang terjadi,

seseorang harus tetap bekerja keras

14 Ketika mendapatkan tugas yang saya anggap

kurang penting, saya tidak mengerjakannya

15 Hal yang tidak saya sukai untuk dikerjakan,

seharusnya tidak ada

16 Saya menganggap orang lainlah yang

membuat saya melakukan hal-hal yang tidak

baik dan hal sulit menjadi lebih sulit

17 Saya dapat mengatur diri sendiri agar dapat

menikmati tugas

18 Saya seorang pembuang waktu yang tidak

dapat diatasi

(36)

20 Saya percaya, orang lain berhak untuk

memberikan saya batas waktu

21 Belajar membuat saya bosan

22 Sekarang saya adalah pembuang waktu dan

saya tidak bisa berbuat apa-apa untuk

mengatasinya

23 Ketika pekerjaan menjadi terlalu sulit untuk

diselesaikan,

saya

menunda

mengerjakannya

24 Saya bisa berjanji pada diri sendiri agar

dapat mengurangi kebiasaan

menunda-nunda menyelesaikan tugas

25 Setiap kali saya membuat jadwal kegiatan

sehari-hari , saya berhasil mengikutinya

26 Saya berharap bisa menemukan cara mudah

agar saya dapat memulai suatu pekerjaan

27 Ketika saya memiliki masalah dengan suatu

tugas, hal itu karena kesalahan saya

28 Rasa kesal ketika tidak bisa mengerjakan

tugas kuliah, tidak membuat saya segera

mengerjakannya

29 Saya selalu menyelesaikan pekerjaan

penting dengan waktu luang yang saya

miliki

30 Ketika saya selesai mengerjakan suatu tugas,

saya memeriksanya kembali

31 Saya mencari cara mudah untuk dapat

menyelesaikan tugas yang berat

32 Walaupun ada jadwal kuliah yang harus

saya kerjakan, saya masih sibuk dengan hal

lain

33 Saya tidak pernah mendapatkan tugas yang

tidak dapat saya kerjakan

34 Menunda tugas sampai besok adalah bukan

cara yang biasa saya lakukan

35 Saya merasa jenuh dengan tugas-tugas saya

36 Mengerjakan tugas dengan orang lain,

membuat tugas saya terlambat dikumpulkan

37 Kurangnya referensi yang saya dapatkan

membuat hasil tugas saya tidak maksimal

38 Ketika tugas saya mendapatkan nilai yang

(37)

39 Seharusnya saya bisa mendapatkan buku /

bahan tugas lebih banyak lagi

40 Bagi saya, tidak ada alasan untuk tidak

mengerjakan suatu tugas

41 Mengerjakan suatu tugas dengan orang lain

membuat pekerjaan saya lebih mudah dan

cepat selesai

42 Saya tetap mengerjakan tugas walaupun

tenggat waktunya sangat sedikit

(38)
(39)

SKALA A

NO

PERNYATAAN

SS S

N TS STS

1

Saya dapat mengerjakan sendiri tugas yang

diberikan dosen di kampus tanpa

bantuan orang lain

2

Saya merasa bahwa orang lain menyukai

saya

3

Saya mampu mewujudkan cita-cita saya

4

Saya meminta bantuan teman dalam

mengerjakan tugas kuliah

5

Saya merasa bahwa orang lain terganggu

dengan kehadiran saya diantara mereka

6

Saya merasa kemampuan yang saya miliki

dibawah teman-teman saya

7

Saya akan mengerjakan tugas dari dosen

terlebih dahulu sebelum bermain dengan

teman

8

Teman-teman selalu menyukai

gurauan saya

9

Saya bisa menghadapi masalah dengan

kemampuan yang saya miliki

10

Tugas yang diberikan oleh dosen memang

tidak mudah karena itu saya enggan untuk

mengerjakannya

11

Gambar

TABEL 4 Deskripsi Subjek Penelitian ..........................................................................................
Tabel 1. Pembagian skala masing-masing fakultas
Tabel 2. Indeks Validitas Alat Ukur Penelitian
Tabel 5. Hasil Analisis Regresi Kepercayaan Diri dengan Prokrastinasi Akademik
+2

Referensi

Dokumen terkait

Kepercayaan diri diartikan sebagai suatu sikap dan keyakinan terhadap kemampuan yang dimiliki sehingga individu tersebut tidak merasa cemas dalam setiap tindakannya,

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh perilaku belajar, pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi, empati, keterampilan sosial, kepercayaan diri

Dari uraian di atas dapat disimpulakan bahwa kepercayaan diri merupakan keyakinan individu akan kemampuan diri sendiri dalam hubungannya dnegan orang lain, optimis dalam

Persepsi risiko yang rendah ini menguatkan keyakinan diri individu bahwa dengan menerima informasi dan berpartisipasi dalam penggunaan MM akan memberikan sejumlah manfaat antara

Efikasi diri sebagai persepsi diri sendiri mengenai seberapa bagus diri dapat berfungsi dalam situasi tertentu, efikasi diri berhubungan dengan keyakinan bahwa diri

Seorang mahasiswa dituntut harus mempunyai efikasi diri yang ditandai dengan keyakinan diri akan kemampuan dalam bekerja serta berhasil dan mampu menghadapi

Menurut Hakim (2002) ciri- ciri orang yang percaya diri adalah (a) bersikap tenang mengerjakan sesuatu; (b) mempunyai potensi yang memadai; (c) menetralisasi

Dalam penelitian ini kepercayaan diri diukur dengan Skala Kepercayaan Diri yang didasarkan pada karakteristik individu yang memiliki kepercayaan diri yang dikemukakan oleh