SKRIPSI
Diajukan Untuk Mengikuti Sidang Skripsi Strata I (S1) Pada Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas
OLEH :
DWI RACHMAWATI 41807013
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG
iii
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Peranan Pusat Penelitian Dan Pengembangan Sumber Daya Air (Puslitbang SDA) Dalam
Mensosialisasikan Hasil Penelitian Dan Pengembangan (Litbang)
Melalui Kegiatan Kolokium Kepada Masyarakat.
Kemudian pendekatan yang digunakan didalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif dengan metode penelitian deskriptif. Peneliti akan mendeskripsikan hasil penelitian dan untuk mendeskripsikan hasil penelitian tersebut didapatkan dari hasil wawancara mendalam, studi kepustakaan, internet searching, dan observasi langsung yang dilakukan oleh peneliti.
Hasil dari penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa Puslitbang SDA memiliki peranan penting dalam mensosialisasikan hasil litbang melalui kegiatan kolokium kepada masyarakat. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya antusiasme masyarakat untuk memanfaatkan hasil litbang yang telah dihasilkan oleh Puslitbang SDA. Serta peran serta masyarakat dalam menjaga dan melestarikan sumber daya air untuk masa yang akan datang.
Dengan demikian, dari seluruh penelitian yang telah peneliti lakukan maka
dapat disimpulkan bahwa Puslitbang SDA sudah berperan dalam
mensosialisasikan hasil litbang kepada masyarakat melalui kegiatan kolokium. Dan hasil litbang yang telah disosialisasikan dalam kegiatan kolokium tersebut mempunyai manfaat bagi masyarakat dan kelestarian sumber daya air.
iv By : Dwi Rachmawati
NIM.41807013
This Research Under Guidance : Drs. Manap Solihat, M.Si
This Research purpose to determine how the role or Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (Puslitbang SDA) in socializing research and development (Litbang) through colloquium community activities.
Then the approach used in this research is a qualitative approach with descriptive research methods. Researchers will describe the result of research and to describe research result obtained from in depth interviews, library research, internet searching and direct observation conducted by the researchers.
The result or research has been done shows that Puslitbang SDA have an important role in the dissemination of Litbang result to society through colloquium activities. This is indicated by the enthusiasm of people to take advantage of Litbang result have been produced by Puslitbang SDA. And community participation maintaining and conserving water resources.
Thus, from all the research has been done then the researchers can conclude that Puslitbang SDA was instrumental in disseminating Litbang result to society through colloquium activities have benefits. And Litbang results that have been socialized in such colloquia activity has benefits for society and the preservation of water resources.
v
menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar.
Dalam pengerjaan skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih yang
sangat mendalam kepada Ayahanda tercinta, H. Harwanto, beliau adalah seorang
Bapak yang yang telah banyak memberikan bantuan moril ataupun materil serta untaian do’a yang selalu mengiringi tiap langkah penulis dan tak lupa juga Ibunda
tercinta, Tri Sunarmi beliau adalah seorang Ibu yang paling hebat yang ada
didunia ini, terima kasih atas semua doanya, bantuan materil, moril dan seluruh
dukungannya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar.
Selain itu, selesainya usulan penelitian ini berkat bantuan berbagai pihak,
untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya, kepada :
1. Yth. Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs., M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) yang
telah mengeluarkan surat penelitian ke lapangan.
2. Yth. Drs. Manap Solihat. M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik Universitas Komputer
Indonesia (UNIKOM) Bandung dan juga pembimbing yang telah
memberikan banyak memberikan bimbingan, masukan serta arahan kepada
vi
4. Yth. Bapak, Ibu Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi pada umumnya dan konsentrasi Ilmu Humas khususnya, untuk semua ilmu yang
telah di transformasikan kepada peneliti.
5. Sekertariat Ilmu Komunikasi Ibu Astri Ikawati Amd.Kom., Rr. Sri IntanS.Ikom., terimakasih atas bantuan administrasinya.
6. Yth. Dr.Ir.Arie Setiadi Moerwanto, M.sc., selaku Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air
7. Yth Kunti Savitrie, SE selaku Kasubbid Pengembangan Keahlian, yang menerima penulis pada saat pengajuan izin mengadakan penelitian di
Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air
8. Yth. Rahmat Suria Lubis, selaku Kasubid Program dan Kerjasama Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air yang telah memberikan
banyak pengarahan kepada penulis.
9. Yth. Eko Winar Irianto, selaku Kepala Balai Lingkungan Keairan Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air yang telah memberikan
banyak informasi dan pengarahan kepada penulis.
10. Yth. Dra. Rita Hendrawaty E, selaku Humas di Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air yang telah memberikan pengarahan serta
motivasi kepada penulis.
vii
terima kasih atas seluruh motivasi dan bantuan selama peneliti
menyelesaikan penelitian Ini.
13. Orang-Orang Terkasih (Mama Ana, Bapak Bambang, Rizky Ageng Prasetyo, Ka’ Tiffany Rizkia Agustin, Dinda, Sela, Dita) terima kasih atas
seluruh do’a dan dukungannya.
14. Sahabat tercinta Fiona Boureno, Fitri Widiyanti terimakasih atas semua bantuan yang telah diberikan serta seluruh pengertian dalam
menghadapi penulis.
15. Teman-teman seperjuangan yang penulis sayangi, Silfia Feronika, Juneanto Gozali, Akrom, M. Faulana Akbar, Trisna Juliansyah,
terimakasih buat semua bantuan, motivasi dan pengertiannya.
16. Teman-teman di komunikasi angkatan 2007 khususnya 1 dan IK-Humas 1 yang telah memberikan masukan, saran dan bantuan.
17. Teman-teman kostan (Ibu Wiwid, Mba’ Sintya Sukarta, Ayu, Pi’Em,
Yurez) yang telah memberikan penulis semangat dan motivasi dalam
mengerjakan penelitian ini.
18. Serta semua pihak yang telah membantu dan memberi dukungan, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, semoga kebaikannya dapat di
viii
sehingga dapat di gunakan untuk pengembangan lebih lanjut.
Akhir kata penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi pihak lain pada umumnya rekan-rekan di UNIKOM pada khususnya yang
akan melakukan penelitian pada kajian yang sama.
Bandung, Juli 2011
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Air merupakan sumber daya yang sangat diperlukan dalam kehidupan
manusia maupun makhluk hidup lain. Dengan kata lain, tidak akan ada
kehidupan dimuka bumi ini yang dapat berlangsung tanpa adanya air,
khususnya manusia. Namun demikian, dapat kita sadari bahwa keberadaan
air dimuka bumi ini terbatas menurut ruang dan waktu baik secara kualitas
maupun kuantitas. Air tidak selalu tersedia dimana – mana dan dari waktu
ke waktu. Dewasa ini air sebagai sumber utama penopang dalam
pembangunan (bahkan sudah dirasakan sejak lama) semakin terancam
keberadaannya. Hal tersebut diakibatkan oleh ulah manusia yang tidak bijak
dalam memanfaatkan air. Sumber daya air merupakan bagian dari sumber
daya yang mempunyai sifat yang sangat berbeda dengan sumber daya alam
lainnya. Air adalah sumber daya yang terbarui, bersifat dinamis mengikuti
siklus hidrologi yang secara alamiah berpindah-pindah serta mengalami
perubahan bentuk dan sifat. Tergantung dari waktu dan lokasinya, air dapat
berupa zat padat sebagai es dan salju, dapat berupa air yang mengalir serta
air permukaan. Berada dalam tanah sebagai air tanah, berada di udara
sebagai air hujan, berada di laut sebagai air laut, dan bahkan berupa uap air
Dewasa ini permasalahan yang cenderung dihadapi oleh pemerintah
maupun masyarakat dalam kaitannya dengan pemanfaatan sumberdaya air
beberapa diantaranya adalah adanya kekeringan di musim kemarau dan
kebanjiran di musim hujan, persaingan dan perebutan air antara daerah hulu
dan hilir atau konflik antara berbagai sektor, penggunaan air yang
berlebihan dan kurang efisien, dan lain sebagainya.
Permasalahan air yang semakin komplek ini menuntut kita untuk
mengelola sumberdaya air sehingga dapat menunjang kehidupan masyarakat
dengan baik. Sumber daya air yang tersedia dilingkungan sekitar kita
memegang peranan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup semua
makhluk yang ada dimuka bumi ini.
Manusia memiliki peranannya masing-masing dalam menjalankan
aktivitasnya sehari-hari. Apabila seseorang melaksanakan hak dan
kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka ia menjalankan sebuah
peranan. Setiap orang mempunyai macam-macam peranan yang berasal dari
pola-pola pergaulan hidupnya. Hal tersebut sekaligus berarti bahwa peranan
menentukan apa yang diperbuatnya bagi masyarakat serta
kesempatan-kesempatan apa yang diberikan oleh masyarakat kepadanya.
Seperti yang telah diuraikan diatas, bahwa ternyata air mempunyai
peranan yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup dimuka bumi
ini. Untuk itulah maka perlu adanya instansi pemerintah maupun perusahaan
swasta yang berguna untuk melindungi sumber daya air. Instansi maupun
berguna untuk melindungi sumber daya air adalah Pusat Penelitian dan
Pengembangan Sumber Daya Air.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (Puslitbang
SDA) merupakan salah satu instansi pemerintah yang bergerak di bidang
jasa pemeliharaan sumber daya air. Pusat Penelitian dan Pengembangan
Sumber Daya Air yang telah dibangun sejak tahun 1966 ini dituntut untuk
selalu dapat mengikuti perkembangan zaman. Agar instansi dapat terus
bertahan dan mampu bersaing dengan perusahaan swasta lainnya yang
bergerak di bidang serupa dengan meraih dukungan dari komunitas atau
publik. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air mempunyai
fungsi meneliti dan mengembangkan teknologi tepat guna dibidang sumber
daya air yang kompetitif dan ramah lingkungan.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (Puslitbang
SDA) sebagai salah satu instansi pemerintah yang bergerak dalam penelitian
dan pengembangan sumber daya air mempunyai tugas untuk melaksanakan
penelitian dan pengembangan teknologi terapan dan penyelenggaraan
perumusan standar bidang sumber daya air. Dalam melaksanakan tugas
tersebut Puslitbang SDA melakukan penelitian dan pengembangan untuk
mendapatkan teknologi tepat guna yang kompetitif dan ramah lingkungan
sebagai pendukung pembangunan Kepekerjaan Umuman (Ke-PU-an) agar
memiliki kualitas dan memiliki dampak yang mampu mendukung
Agar hasil penelitian dan pengembangan yang telah dilakukan dapat
digunakan secara maksimal oleh para pemilik kepentingan, maka perlu
dilakukan sosialisasi mengenai teknologi yang telah dihasilkan. Untuk
mendukung hal tersebut Puslitbang SDA mempersiapkan media
penyebarluasan dan melakukan penyebarluasan melalui media cetak dan
elektronik serta melakukan berbagai kegiatan seperti kolokium.
Sesuai dengan salah satu misi instansi yang disebutkan bahwa Pusat
Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air meneliti dan
mengembangkan teknologi tepat guna yang kompetitif dan ramah
lingkungan juga menyediakan data dan informasi bidang sumber daya alam.
Maka kegiatan kolokium ini diselenggarakan untuk memenuhi bagian dari
dari misi instansi tersebut sehingga materi yang diberikan mampu
memuaskan peserta dalam mewujudkan misi instansi tersebut. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia,:
Kolokium adalah “Suatu kegiatan belajar yang dilakukan dahulu bentuk konferensi untuk membahas proyek penelitian bertaraf lanjutan”.
(Poerwadaminta, 1995 : 97)
Namun demikian, kolokium yang diadakan oleh Pusat Penelitian dan
Pengembangan Sumber Daya Air ini mempunyai arti berbeda bahwa
“Satu acara mempublikasikan hasil – hasil penelitian dan pengembangan
dari sebuah instansi Litbang dihadapan orang – orang dari dalam maupun luar instansi dengan cara mempresentasikannya”.1
Kolokium merupakan sejenis format diskusi yang memberikan
kesempatan kepada wakil-wakil khalayak untuk mengajukan pertanyaan
yang sudah dipersiapkan kepada seseorang atau beberapa orang ahli.
Kolokium bersifat formal dan diskusi diatur secara ketat oleh moderator.
Disini moderator mengatur lalu lintas pertanyaan secara bergiliran. Ahli
biasanya hanya diizinkan menjawab pertanyaan dan tidak boleh bertanya.
Kolokium diartikan sebagai rangkaian acara seminar atau
konferensi dimana ahli terpasang, meneliti, dan mendiskusikan suatu topik
spesifik. Kolokium merupakan bentuk kegiatan yang dievaluasikan kedalam
bentuk tulisan lalu disampaikan melalui tulisan.
Kolokium ini telah dilaksanakan sejak tahun 1987 dan menjadi bagian
program kerja bagi bidang Program dan Kerjasama Pusat Penelitian dan
Pengembangan Sumber Daya Air. Agar instansi ini untuk selalu tetap
menyelenggarakan kegiatan serupa setiap tahunnya dengan tujuan
membentuk opini publik dan memperoleh dukungan komunitas sepenuhnya
terhadap instansi, sebagai penghubung antara instansi dengan komunitas
eksternal. Serta melalui kegiatan kolokium ini diharapkan peneliti yang
mengikuti dapat terlibat langsung dalam mengembangkan program Pusat
1
Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air. Peran serta pada bidang
Program dan Kerjasama membantu para peneliti untuk mensosialisasikan
hasil-hasil penelitian dan pengembangan (Litbang) kepada masyarakat.
Hasil-hasil penelitian tersebut pada awalnya berasal dari
penelitian-penelitian yang dilakukan oleh para peneliti Pusat Penelitian dan
Pengembangan Sumber Daya Air dari berbagai bidang penelitian. Kegiatan
kolokium ini menjadi penyemangat bagi para peneliti untuk
berlomba-lomba memberikan hasil yang lebih baik dalam melakukan penelitian yang
ditelitinya. Hasil dari penelitian tersebut akan disampaikan melalui seminar
yaitu kolokium. Didalam kolokium, para peneliti mempresentasikan hasil
penelitiannya berdasarkan bidang yang dianutnya kepada khalayak atau
masyarakat maupun tamu undangan.
Kolokium yang diadakan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan
Sumber Daya Air pada tanggal 23-24 Maret tahun 2011 ini bertemakan
“Tantangan Serta Peluang Penelitian dan Pengembangan Pengelolaan
Sumber Daya Air dalam Merespon Perubahan Iklim” mempunyai
tujuan agar para peneliti mampu mengeksplorasi lebih dalam mengenai
penelitiannya terkait dengan perubahan iklim yang dialami oleh sebagian
besar negara. Kemudian, bagi masyarakat agar tetap menjaga dan mengelola
dengan baik kelestarian bumi, air dan kekayaan alam lainnya.
Karena pentingnya hubungan sebuah organisasi dengan komunikasi,
pula dalam menelaah pengaruhnya kepada perilaku organisasional para
karyawan (internal public) dan masyarakat yang berada diluar organisasi (eksternal public). Kolokium yang telah diadakan sejak lama ini dilihat memang mampu menciptakan citra positif kepada instansi, dan komunitas
internal maupun eksternalnya diharapkan berperan aktif untuk turut menjaga
kesediaan air bagi kehidupan manusia secara terus-menerus. Maka, untuk
menjaga hubungan komunitas yang baik, kegiatan kolokium ini berusaha
untuk memberikan solusi keluhan dan bagaimana cara mengelola air dengan
baik.
Sebuah perusahaan maupun instansi pemerintah tidaklah terlepas dari
organisasi. Organisasi dalam instansi pemerintah merupakan hal penting
dalam mencapai instansi yang baik. Tata kelola yang baik adalah contoh
dari organisasi yang berjalan baik dalam sebuah instansi. Peranan organisasi
dalam sebuah instansi tidak beda dengan peranannya dalam kehidupan
sehari-hari. Mampu memahami konsep organisasi sesuai dengan kegiatan
tuntutan operasi tertentu serta mampu menyusun rancangan struktur
organisasi perusahaan yang meliputi tugas pokok dan fungsi kegiatan
operasi unit organisasi untuk mencapai tujuan merupakan peranan
organisasi dalam sebuah instansi. Sedangkan, tanpa metode, suatu tata kerja
yang telah diorganisir secara baik, tidak akan mencapai tujuan secara
efisien.
Seperti halnya Puslitbang SDA yang merupakan instansi pemerintah,
semua pihak, baik internal maupun eksternal. Berbagai informasi dari dalam
maupun luar yang terkait dengan instansi tersebut harus disebarluaskan
kepada para anggotanya. Demikian pula sebaliknya, apabila instansi tersebut
menerima informasi atau permasalahan mengenai hal penting yang
berkaitan dengan pengelolaan sumber daya air, maka informasi atau
permasalahan tersebut sebaiknya dicari jalan keluarnya. Agar masyarakat
atau pihak luar mengetahui apa saja yang telah diperbuat oleh Puslitbang
SDA bagi mereka. Informasi atau permasalahan yang diadukan oleh
masyarakat kepada instansi terkait dengan sumber daya air, seharusnya
ditanggapi dengan baik oleh pihak instansi.
Sosialisasi merupakan salah satu kegiatan Pusat Penelitian dan
Pengembangan Sumber Daya Air Kota Bandung dalam melaksanakan tugas
dan kewajibannya agar hasil Litbang yang telah dilakukan oleh oleh peneliti
dapat diterima dan berguna bagi masyarakat.
Proses sosialisasi ini tentu mengelami berbagai macam kendala dan
hambatan yang tentunya harus segera diatasi agar prosese sosialisasi dapat
berjalan dengan baik. Kendala saat ini yaitu kurang tersebarnya informasi
mengenai sosialisasi hasil Litbang, dan kurang meratanya sosialisasi hasil
Litbang didaerah-daerah terpencil. Hal ini sangat disayangkan berhubung
kegiatan sosialisasi ini merupakan suatu langkah untuk menyelamatkan
kehidupan sumber daya air yang semakin hari semakin menipis. Hambatan
lain yaitu kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga, melestarikan
Menurut peneliti masalah ini cukup menarik untuk dikaji karena pada
pokok permasalahan yang diambil terlihat adanya kesenjangan antara
sosialisasi hasil Litbang yang dilakukan Puslitbang SDA dengan
masyarakat. Sehingga menarik untuk diteliti bagaimana peran Puslitbang
SDA Kota Bandung dalam mensosialisasikan hasil Litbang melalui kegiatan
kolokium kepada masyarakat yang dihadapkan pada permasalahan masih
banyak masyarakat yang belum mengetahui mengenai hasil penelitian dan
pengembangan yang dilakukan oleh para peneliti Puslitbang SDA. Selain
itu, kurangnya kesadaran masyarakat dalam mengelola dan memanfaatkan
sumber daya air.
Dari uraian tersebut, peneliti berpendapat bahwa pokok permasalahan
ini layak untuk dicari solusinya, terlihat dari beberapa permasalahan yang
dihadapi Puslitbang SDA tidak mudah untuk menyelesaikannya. Oleh
karena itu, melalui penelitian ini, peneliti akan berusaha mencari solusi yang
terbaik. Maka, peneliti menyimpulkan rumusan masalah yang akan diteliti
sebagai berikut “Bagaimana Peranan Pusat Penelitian dan
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian dan rumusan masalah yang
telah diuraikan diatas, maka identifikasi masalah pada penelitian ini adalah :
1. Bagaimana kedudukan Puslitbang SDA dalam mensosialisasikan hasil Litbang melalui kegiatan kolokium kepada masyarakat?
2. Bagaimana norma yang ditetapkan Puslitbang SDA dalam
mensosialisasikan hasil Litbang melalui kegiatan kolokium kepada
masyarakat?
3. Bagaimana konsep yang digunakan Puslitbang SDA dalam
mensosialisasikan hasil Litbang melalui kegiatan kolokium kepada
masyarakat?
4. Bagaimana peranan Puslitbang SDA dalam mensosialisasikan hasil Litbang melalui kegiatan kolokium kepada masyarakat?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian
Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan
peranan Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air dalam
mensosialisasikan hasil penelitian dan pengembangan (Litbang) melalui
1.3.2 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui kedudukan Puslitbang SDA dalam
mensosialisasikan hasil Litbang melalui kegiatan kolokium kepada
masyarakat.
2. Untuk mengetahui norma yang ditetapkan Puslitbang SDA dalam mensosialisasikan hasil Litbang melalui kegiatan kolokium kepada
masyarakat.
3. Untuk mengetahui konsep yang digunakan Puslitbang SDA dalam mensosialisasikan hasil Litbang melalui kegiatan kolokium kepada
masyarakat.
4. Untuk mengetahui peranan Puslitbang SDA dalam mensosialisasikan hasil Litbang melalui kegiatan kolokium kepada masyarakat.
1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis
Secara toritis penelitian ini baik secara langsung maupun tidak
langsung dapat dijadikan bahan kajian lebih lanjut guna memberikan
sumbangan ilmu bagi kajian ilmu komunikasi secara umum, ilmu
hubungan masyarakat dalam kegiatan kehumasan secara khusus,
terutama yang menyangkut kegiatan sosialisasi. Yang dalam penelitian
1.4.2 Kegunaan Praktis
Kegunaan praktis dalam penelitian ini terbagi menjadi tiga yaitu :
1. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi peneliti dalam bidang komunikasi khususnya
mengenai kegiatan kolokium yang diselenggarakan oleh Pusat
Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air dalam
mensosialisasikan hasil penelitian dan pengembangan (Litbang)
kepada masyarakat.
2. Bagi Akademik
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi ilmu
untuk pengembangan disiplin ilmu komunikasi khususnya Konsentrasi
Ilmu Humas di Universitas Komputer Indonesia Bandung, serta
sebagai masukan informasi dan gambaran yang lebih jelas bagi
penelitian selanjutnya yang ada hubungannya dengan masalah ini.
3. Bagi Lembaga
Yakni penelitian berguna secara praktis bagi lembaga maupun
masyarakat sebagai referensi maupun evaluasi, perbandingan, dan
pengetahuan baru khususnya mengenai Peranan Pusat Penelitian dan
Pengembangan Sumber Daya Air dalam Mensosialisasikan Hasil
Penelitian dan Pengembangan (Litbang) melalui kegiatan kolokium
1.5 Kerangka Pemikiran 1.5.1 Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran merupakan alur pikir peneliti yang dijadikan
sebagai skema pemikiran yang melatarbelakangi penelitian ini. Dalam
kerangka pemikiran ini peneliti mencoba menjelaskan masalah pokok
penelitian. Penjelasan yang disusun akan menjelaskan mengenai definisi
peranan secara umum dan definisi peranan menurut Soerjono Soekanto,
sehingga menyebabkan timbulnya peranan organisasi dengan masalah
yang diangkat dalam penelitian ini.
Peranan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah “Tindakan
yang dilakukan oleh seseorang disuatu peristiwa”. (KBBI, 1991 : 751)
Sedangkan menurut kamus komunikasi yang disusun oleh Onong Uchjana Effendy mengatakan bahwa Peranan adalah “Sesuatu yang
menjadi bagian atau yang memegang pimpinan secara menonjol dalam suatu peristiwa”. (Effendy, 1989 : 315)
Definisi yang digunakan didalam penelitian ini adalah Peranan
Menurut Soerjono Soekanto didalam bukunya “Sosiologi Suatu Pengantar” :
Kemudian, berdasarkan definisi tersebut, menurut Soerjono
Soekanto peranan mencakup tiga hal, yaitu :
1.Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam arti merupakan rangkaian-rangkaian peraturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan masyarakat.
2.Peranan merupakan suatu konsep tentang apa yang dilakukan oleh individu dalam masyarakat sebagai organisasi.
3.Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat. (Soekanto, 2004 : 244)
Berbeda pula Peranan menurut pendapat Gross, Mason dan Mc
Eachern oleh pokok-pokok pikiran dalam sosiologi karangan David
Berry adalah perangkat harapan-harapan yang dikenakan pada individu
atau kelompok yang menempati kedudukan sosial tertentu.
(Berry, 1995 : 100)
Dari beberapa definisi yang telah dijabarkan diatas, definisi dari
Soejono Soekanto tersebut, akan dijadikan sebagai pedoman atau
kerangka pemikiran oleh peneliti didalam melaksanakan penelitian ini.
1.5.2 Kerangka Konseptual
Pada dasarnya setiap lembaga, perusahaan, maupun instansi
pemerintah memiliki peranannya masing – masing untuk mencapai visi
misinya. Tentu saja setiap lembaga, perusahaan, maupun instansi
pemerintah memiliki peran yang berbeda satu dengan yang lainnya. Oleh
karena itu, peran yang dijalankan oleh setiap lembaga, perusahaan,
Sehingga masyarakat tidak merasa dirugikan dengan keberadaan sebuah
lembaga, perusahaan, maupun instansi pemerintah.
Seperti halnya yang telah dilakukan oleh Pusat Penelitian dan
Pengembangan Sumber Daya Air sebagai salah satu instansi pemerintah
yang bertugas untuk mengembangkan sumber daya air menjalankan
perannya untuk selalu senantiasa meneliti dan mengembangkan teknologi
tepat guna dibidang sumber daya air yang kompetitif dan ramah
lingkungan. Sehingga teknologi yang dihasilkan oleh para peneliti Pusat
Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air berguna bagi kehidupan
masyarakat sehari – hari serta diharapkan dapat memecahkan
permasalahan air yang ada dilingkungan sekitar.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air sebagai
salah satu institusi dalam bidang penelitian dan pengembangan telah
melakukan berbagai penelitian yang menghasilkan berbagai teknologi
tepat guna. Salah satu langkah yang dilakukan Pusat Penelitian dan
Pengembangan Sumber Daya Air untuk mengoptimalkan pemanfaatan
teknologi tepat guna yang telah dihasilkan, antara lain melalui
penyelenggaraan kolokium Hasil Penelitian dan Pengembangan Sumber
Daya Air.
Organisasi merupakan kumpulan orang-orang yang bekerja secara
bersama-sama dengan mengunakan sumber daya tertentu untuk berusaha
mencapai tujuannya. Dengan kata lain bahwa organisasi itu terdiri dari
mencapai tujuan tersebut maka para anggota-anggotanya akan selalu
berinteraksi dalam mencapai tujuan-tujuan tersebut. Dalam interaksi
maka karakteristik tiap individu akan membaur dalam organisasi tersebut
sehingga akan menjadi sebuah karakteristik organisasi. Manusia adalah
salah satu dimensi penting dalam organisasi. Kinerja organisasi sangat
tergantung pada kinerja individu yang ada di dalamnya. Seluruh
pekerjaan dalam organisasi itu, para anggotalah yang menentukan
keberhasilannya. Sehingga berbagai upaya meningkatkan produktivitas
organisasi harus dimulai dari perbaikan produktivitas anggota.
Setiap orang didalam sebuah organisasi secara alamiah akan
memiliki tujuan yang berbeda-beda. Tujuan akhir dari kebanyakan orang
adalah memperoleh penghasilan. Seperti halnya organisasi, mereka juga
mempunyai tujuan mengerjakan pekerjaann dengan baik, naik pangkat,
berinteraksi dengan rekan lain dalam suasana yang menyenangkan atau
menjalin hubungan persahabatan.
Sebuah instansi maupun organisasi harus menyesuaikan
penyampaian pesannya kepada masyarakat, dan menjalankan peranan
yang sedang dilakukannya. Dalam hal ini, Puslitbang SDA harus mampu
berperan dalam menyesuaikan pesan yang akan disampaikan kepada
masyarakat. Sehingga didalam penyampaian pesan tersebut, terjadi
sebuah proses interaksi antara organisasi dengan masyarakat.
Puslitbang SDA mempunyai kedudukan yang sangat penting
instansi yang mempunyai hak dalam menangani permasalahan air, maka
Puslitbang SDA mempunyai kewajiban untuk menyampaikan pesan
maupun mensosialisasikan mengenai hal apa saja yang telah dilakukan
oleh organisasi tersebut kepada masyarakat.
Didalam kegiatan maupun proses sosialisasi yang akan dijalankan
oleh Puslitbang SDA ini, komunikasi berlangsung dua arah. Artinya
Puslitbang SDA berperan sebagai pengirim pesan dan masyarakat
sebagai penerimanya.
Seperti halnya didalam acara sosialisasi hasil Litbang melalui
kegiatan kolokium yang diadakan oleh Puslitbang SDA, disini terjadi
interaksi antara para pemakalah dengan audience. Didalam interaksi
antara pemakalah dan audience tersebut maka terjadi sebuah tanggapan
atau umpan balik. Proses umpan balik tersebut dapat terjadi secara verbal
maupun non-verbal, disengaja atau tidak disengaja. Sehingga umpan
balik yang diberikan oleh audience akan membantu pemakalah untuk
mengetahui apakah pesan mereka tersampaikan atau tidak.
Dengan demikian, apabila Puslitbang SDA menjalankan perannya
sebagaimana mestinya serta melalui penyampaian pesan yang baik dan
benar maka diharapkan proses sosialisasi hasil Litbang dapat
1.6 Pertanyaan Penelitian
a. Kedudukan Puslitbang SDA dalam mensosialisasikan hasil Litbang melalui kegiatan kolokium kepada masyarakat
1. Bagaimana status Puslitbang SDA didalam lingkungan masyarakat?
2. Apakah tugas yang harus dilaksanakan oleh Puslitbang SDA untuk
masyarakat?
3. Apakah fungsi Puslitbang SDA bagi lingkungan masyarakat?
b. Norma yang ditetapkan Puslitbang SDA dalam mensosialisasikan hasil Litbang melalui kegiatan kolokium kepada masyarakat
1. Apakah ada kriteria yang ditetapkan oleh Puslitbang SDA kepada
peneliti untuk mengikuti sosialisasi hasil Litbang melalui kegiatan
kolokium?
2. Bagaimana kriteria yang digunakan oleh peneliti dalam mengikuti
sosialisasi hasil Litbang?
3. Apakah ada aturan yang ditetapkan oleh Puslitbang SDA bagi
masyarakat dalam proses sosialisasi hasil Litbang melalui kegiatan
kolokium?
4. Bagaimana aturan yang digunakan oleh masyarakat dalam proses
sosialisasi hasil Litbang?
1. Masalah apa saja yang sedang dihadapi oleh masyarakat dalam
mengelola SDA sekarang ini?
2. Apakah yang telah dilakukan oleh Puslitbang SDA dalam mengatasi
permasalahan tersebut?
3. Apakah dengan penyelesaian tersebut masalah yang dihadapi oleh
masyarakat dapat terpecahkan?
4. Bagaimana cara mensosialisasikan hasil Litbang kepada masyarakat?
5. Apakah ada cara lain selain dengan menggunakan cara tersebut?
6. Apa saja bentuk kerja sama yang dilakukan oleh Puslitbang SDA
dalam mensosialisasikan hasil Litbang?
7. Apa saja pesan yang disampaikan oleh Puslitbang SDA kepada
masyarakat mengenai sosialisasi hasil Litbang melalui kegiatan
kolokium?
8. Apakah sifat dari pesan yang disampaikan tersebut? informatif,
persuasif, atau instruktif?
9. Apakah sosialisasi hasil Litbang melalui kegiatan kolokium telah
terealisasi dilingkungan masyarakat dengan baik?
10. Apakah hasil Litbang yang telah disosialisasikan dapat dimanfaatkan
dengan baik oleh masyarakat?
11. Apakah kendala yang dialami oleh Puslitbang SDA dalam proses
mensosialisasikan hasil Litbang melalui kegiatan kolokium kepada
d. Peranan Puslitbang SDA dalam mensosialisasikan hasil Litbang melalui kegiatan kolokium kepada masyarakat
1. Mengapa anda tertarik untuk mengikuti sosialisasi hasil Litbang di
Puslitbang SDA?
2. Apa manfaat yang anda dapatkan dari sosialisasi hasil Litbang
tersebut?
3. Bagaimana peranan Puslitbang SDA Kota Bandung dalam
mensosialisasikan hasil Litbang melalui kegiatan kolokium kepada
masyarakat?
1.7 Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Metode
penelitian deskriptif yaitu metode yang menggambarkan secara lengkap
mengenai hal – hal yang berlangsung saat ini. Penelitian deskriptif
dimaksudkan untuk pengukuran yang cermat terhadap fenomena social
tertentu, peneliti mengembangkan konsep dan menghimpun fakta, tetapi
tidak melakukan hipotesis. Metode deskriptif ini bertujuan melukiskan fakta
atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan
cermat.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh Djalaludin Rakhmat yang
menerangkan bahwa metode deskriptif bertujuan untuk :
1. Mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada.
3. Membuat perbandingan atau evaluasi.
4. Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang.
(Rakhmat,2002 : 25)
Secara sistematis, penelitian ini akan mendeskripsikan fakta dan data
tentang kegiatan penyebarluasan hasil penelitian dan pengembangan yang
dilakukan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air Kota
Bandung melalui kegiatan kolokium.
1.8 Subjek dan Informan Penelitian 1.8.1 Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah sesuatu, baik orang, benda ataupun lembaga (organisasi), yang sifat keadaannya („attribut”-nya) akan diteliti.
Dengan kata lain subjek penelitian adalah sesuatu yang didalam dirinya
melekat atau terkandung objek penelitian.
Didalam penelitian ini, subjek yang akan diteliti adalah Pusat
Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air yang berlokasi di
Jln.Ir.H.Djuanda No.193 Bandung 40135.
1.8.2 Informan Penelitian
Informan (narasumber) penelitian adalah seseorang yang, karena memiliki informasi (data) banyak mengenai objek yang sedang diteliti,
dimintai informasi mengenai objek penelitian tersebut. Lazimnya
yang berupa lembaga atau organisasi atau institusi (pranata) sosial. Di
antara sekian banyak informan tersebut, ada yang disebut narasumber kunci (key informan) seorang ataupun beberapa orang, yaitu orang atau orang-orang yang paling banyak menguasai informasi (paling banyak
tahu) mengenai objek yang sedang diteliti tersebut.
Didalam penelitian ini, ada beberapa informan atau narasumber
yang terlibat untuk memberikan informasi yang peneliti butuhkan, yakni:
Tabel 1.1 Daftar Informan
No Nama Jabatan Lokasi
1. Bapak Rahmat Kepala Sub Bidang Program
dan Kerjasama
Jln.H.Ir.Djuanda
No.193 Bandung
2. Ibu Rita Hendrawaty Staff Sub Bidang Program dan
Kerjasama
Jln.H.Ir.Djuanda
No.193 Bandung
3. Bapak Eko Kepala Balai Lingkungan
Keairan
Jln.H.Ir.Djuanda
No.193 Bandung
4. Anggraeni Karyawati Jln.H.Ir.Djuanda
No.217 Bandung
5. Sekar Mahasiswi IPB Bogor Jln.Gatot Subroto
No.46A Bogor
1.9Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara Mendalam
Dalam buku Penelitian Kualitatif, Ekonomi, Kebijakan,Publik dan
Ilmu Sosial lainnya, Burhan Bungin mengungkapkan bahwa :
“Wawancara mendalam secara umum adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa
menggunakan pedoman (guide) wawancara, dimana
pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama. Dengan demikian, kekhasan wawancara mendalam
adalah keterlibatannya dalam kehidupan informan”.
(Bungin, 2007:108)
Didalam penelitian ini wawancara dilakukan dengan responden
yang memiliki kompetensi didalam menyebarluaskan hasil penelitian dan
pengembangan (Litbang) di Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber
Daya Air yaitu perwakilan panitia penyelenggara kolokium, perwakilan
dari masyarakat serta peneliti yang dianggap mewakili.
2. Observasi
Observasi yakni memperhatikan secara akurat, mencatat yang
muncul dan mempertimbangkan hubungan antara aspek dalam fenomena
tersebut. Yang dilakukan guna untuk mengamati dan mencatat kondisi
objek dengan melihat pelaksanaan kegiatan kolokium di Pusat Penelitian
dan Pengembangan Sumber Daya Air Kota Bandung.
3. Studi Pustaka
Selain teknik pengumpulan data yang telah disebutkan diatas,
menghimpun data dari berbagai sumber atau literature lainnya untuk
mendukung teori atau konsep yang relevan yang dapat disajikan sebagai
referensi, panduan, acuan, dan sumber informasi yang berkaitan dengan
masalah penelitian.
4. Internet Searching
Penelusuran data online menurut Burhan Bungin, dalam bukunya yang berjudul “Metodologi Penelitian Kuantitatif Komunikasi, Ekonomi,
Kebijakan Publik serta Ilmu – Ilmu lainnya” mengatakan :
“Metode penelusuran data online adalah tata cara melakukan penelusuran data melalui media online seperti internet atau media jaringan lainnya yang menyediakan fasilitas online, sehingga memungkinkan peneliti dapat memanfaatkan data informasi yang berupa data maupun informasi teori secepatnya atau semudah mungkin dan dapat dipertanggung jawabkan secara akademis”. (Bungin, 2005 : 148)
1.10 Teknik Analisa Data
Dalam penelitian ini perlu diadakannya tahapan – tahapan penelitian
yang memungkinkan peneliti untuk tetap berada dijalur yang benar dan
memiliki langkah – langkah yang akan diambil dalam penelitian. Tahapan –
tahapan penelitian ini berguna sebagai sistematika proses penelitian yang
akan mengarahkan peneliti dengan patokan jelas sebagai gambaran dari
proses penelitian dan digunakan sebagai teknik analisa data yang
1. Penyeleksian Data
Penyeleksian data yakni memilah data yang didapatkan untuk dijadikan
sebagai bahan laporan penelitian. Hal ini dilakukan agar data yang
didapatkan sesuai dengan kebutuhan penelitian dan dianggap relevan
untuk dijadikan sebagai hasil laporan penelitian. Data yang diperoleh
kemungkinan tidak sejalan dengan tujuan penelitian sebelumnya, oleh
karena itu penyeleksian data yang dianggap layak sangat dibutuhkan.
2. Klasifikasi Data
Klasifikasi data yakni mengkategorikan data yang diperoleh berdasarkan
bagian – bagian penelitian yang telah ditetapkan. Klasifikasi data ini
dilakukan untuk memberikan batasan pembahasan dan berusaha untuk
menyusun laporannya secara tersistematis menurut klasifikasinya.
Klasifikasinya ini juga membantu penulis dalam memberikan penjelasan
secara lebih detail dan jelas.
3. Merumuskan hasil penelitian
Semua data yang diperoleh kemudian dirumuskan menurut
pengklasifikasian data yang telah ditentukan. Rumusan hasil penelitian
ini memaparkan beragam hasil yang didapat dilapangan dan berusaha
untuk menjelaskannya dalam bentuk laporan yang terarah dan
tersistematis.
4. Analisa Data
Tahap akhir dengan menganalisa hasil penelitian yang diperoleh dan
sejenis lainnya dengan data yang diperoleh secara nyata dilapangan.
Menganalisa hasil penelitian yang dilakukan dan berusaha untuk
membuahkan suatu kerangka piker atau menguatkan yang ada.
1.11 Uji Keabsahan Data
Uji keabsahan data dilakukan untuk lebih memperkuat dan lebih
meyakinkan bahwa data yang telah diperoleh peneliti adalah hasil data
sudah benar dan maksimal. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan
peneliti untuk melakukan uji keabsahan data. Menurut Sugiyono pada
penelitian kualitatif uji keabsahan data dapat dilakukan dengan cara-cara
sebagai berikut:
a. Perpanjangan pengamatan
Perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali ke lapangan,
melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan sumber data yang
pernah ditemui maupun yang baru. Dengan prpanjangan pengamatan ini
berarti hubungan peneliti dengan narasumber akan semakin terbentuk
rapport, semakin akrab (tidak ada jarak lagi), semakin terbuka, saling
mempercayai sehingga tidak ada informasi yang disembunyikan lagi.
b. Meningkatan ketekunan
Meningkatkan ketekunan berarti melakukan secara lebih cermat dan
berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data dan urutan
c. Triangulasi
Tringulation is qualitative cross-validation. It asseses the sufficiency of the data according to the convergence of multiple data sources or multiple data collection procedures (William Wiersma, 1986). Triangulasi dalam pengujian keabsahan dat ini diartikan sebagai
pengecekan data dari berbagi ai sumber dengan berbagai cara dan
bernagai waktu. Dengan demikian terdapat tringulasi sumber, tringulasi
teknik pengumpulan data dan waktu.
d. Diskusi dengan teman sejawat
Teknik ini dilakukan dengan mengekspos hasil sementara atau hasil akhir
yang diperoleh dalam bentuk diskusi dengan rekan-rekan sejawat.
Pemeriksaan sejawat berarti pemerikasaan yang dilakukan dengan jalan
mengumpulkan rekan-rekan sebaya, yang memiliki pengetahuan umum
yang sama tentang apa yang sedang diteliti, sehingga bersama mereka
peneliti dapat me-review persepsi, pandangan dan analisis yang sedang dilakukan. (Moleong, 2007:334)
e. Menggunakan bahan referensi
Yang dimaksud bahan refensi adalah adanya pendukung untuk
membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti. Sebagai contoh,
data hasil wawancara perlu didukung dengan adanya rekaman
f.Analisi kasus negatif
Kasus negative adalah kasus yang tidak sesuai atau berbeda dengan hasil
penelitian hingga pada saat tertentu. Melakukan analisis kasus negative
berarti peneliti mencari data yang berbeda atau bahkan bertentangan
dengan data yang telah ditemukan. Bila tidak ada lagi data yang berbeda
atau bertentangan dengan temuan berarti data yang ditemukan sudah
dapat dipercaya.
g. Membercheck
Membercheck adalah proses pengecekan data yangh diperoleh peneliti kepada pemberi data. Tujuan membercheck adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh
pemberi data. (Sugiyono, 2009:270)
1.12 Lokasi dan Waktu Penelitian 1.12.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Pusat Penelitian dan
Pengembangan Sumber Daya Air (Puslitbang SDA) Kota Bandung yang
beralamatkan di Jln.Ir.H.Djuanda No.193 Bandung 40135 Telp.2504053;
Fax 2500163; e-mail : pusat@pusair-pu.go.id;
1.12.2 Waktu Penelitian
Adapun waktu penelitiannya dilakukan pada bulan Maret sampai
bulan Juni 2011 dengan lokasi yang telah ditentukan diatas. Dengan tabel
Sumber : peneliti 2011
1.13 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Membahas tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah,
maksud dan tujuan penelitian (meliputi; maksud penelitian dan
tujuan penelitian), kegunaan penelitian (meliputi; kegunaan
teoritis dan kegunaan praktis), kerangka pemikiran (meliputi;
kerangka pemikiran teoritis dan kerangka pemikiran praktis),
pertanyaan penelitian, metode penelitian, subjek dan informan
penelitian (meliputi; subjek penelitiann dan informan
penelitian), teknik pengumpulan data, teknik analisa data, lokasi
dan waktu penelitian (meliputi; lokasi penelitian dan waktu
penelitian), serta sistematika penulisan. 3.
b. Pengolahan Data Sekunder
c. Bimbingan Bab IV d. Bimbingan Bab V e. Bimbingan Seluruh Bab
4.
SIDANG
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini menguraikan beberapa sub bab berdasarkan
penelitian yaitu: Mencakup tentang tinjauan komunikasi
(meliputi; definisi komunikasi, unsur – unsur komunikasi, tujuan
komunikasi, fungsi komunikasi, dan bentuk – bentuk
komunikasi), tinjauan mengenai komunikasi organisasi,
pengaruh komunikasi terhadap perilaku organisasi, fungsi
komunikasi dalam organisasi, dimensi-dimensi komunikasi
dalam kehidupan organisasi, tinjauan mengenai kolokium.
BAB III OBJEK PENELITIAN
Pada bab ini diuraikan mengenai Sejarah Instansi Departemen
Pekerjaan Umum, Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber
Daya Air yang meliputi : sejarah singkat Pusat Penelitian dan
Pengembangan Sumber Daya Air, Visi, Misi, Logo Instansi,
Balai – Balai Instansi Pusat Penelitian dan Pengembangan
Sumber Daya Air.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini peneliti akan membahas semua data – data yang
telah diperoleh dari informan dan data lapangan yang terkumpul,
mencakup tentang deskripsi identitas informan, deskripsi hasil
peneltitian, dan pembahasan mengenai hasil penelitian.
Pada bab ini menjelaskan mengenai kesimpulan dari hasil
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Tentang Komunikasi
2.1.1 Definisi Komunikasi
Komunikasi merupakan sebuah keterampilan yang sangat penting
dalam kehidupan manusia, dimana dapat kita lihat komunikasi dapat
terjadi pada setiap gerak langkah manusia. Kehidupan manusia tidak
dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi, karena komunikasi
merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan kehidupan sosial
manusia.
Ada banyak definisi komunikasi, secara sederhana ada yang
berpendapat komunikasi adalah sebuah proses penyampaian pesan dari
komunikator kepada komunikan melalui saluran tertentu.
Wilbur Shcramm menyatakan komunikasi sebagai suatu proses
berbagi (sharing process) yang diuraikannya dalam pernyataan berikut :
“Komunikasi berasal dari kata-kata (bahasa) Latin communis
yang berarti umum atau bersama. Apabila kita berkomunikasi, sebenarnya kita sedang berusaha menumbuhkan suatu kebersamaaan (commones) dengan seseorang. Yaitu kita berusaha membagi informasi, ide, atau sikap”. (Shcramm dalam Suprapto, 2005 : 5)
Dari uraian yang telah disebutkan oleh Shcramm, dapat
yang menghasilkan kebersamaan (commones), kesepahaman antara sumber (source) dengan penerima (audience)-nya. Sebuah komunikasi
benar-benar efektif apabila audience-nya menerima pesan, pengertian,
dan lain-lain persis sama seperti yang dikehendaki oleh penyampai.
Hal tersebut didukung oleh definisi komunikasi yang
dikembangkan Everett M.Rogers dan D.Lawrence Kincaid (1981) :
“Komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih
membentuk atau melakukan pertukaran informasi satu sama
lainnya yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam”.(Rogers dan Kincaid dalam Cangara, 2005 :19)
Roger mencoba menspesifikasikan hakikat suatu hubungan dengan
adanya suatu pertukaran informasi (pesan), dimana ia menginginkan
adanya perubahan sikap dan tingkah laku serta kebersamaan dalam
menciptakan saling pengertian dari perilaku komunikasi.
Adanya beragam definisi komunikasi menuntun kita untuk
mengenal komunikasi secara konseptualisasi, dimana komunikasi terdiri
dari tiga konseptualisasi seperti yang diungkapkan Wenburg dan Wilmot:
1. Komunikasi sebagai tindakan satu arah
2. Komunikasi sebagai interaksi
3. Komunikasi sebagai transaksi
2.1.2 Tujuan Komunikasi
Kegiatan komunikasi yang manusia lakukan sehari-hari tentu
memiliki suatu tujuan tertentu yang berbeda-beda yang nantinya
diharapkan dapat tercipta saling pengertian. Berikut tujuan komunikasi
menurut Onong Uchjana Effendy :
1. Perubahan sikap (Attitude change)
2. Perubahan Pendapat (Opinion change)
3. Perubahan perilaku (Behavior change)
4. Perubahan sosial (Social change). (Effendy, 2003 : 8)
Dari empat poin yang dikemukakan oleh Onong Uchjana Effendy,
dapat disimpulkan bahwa komunikasi bertujuan untuk merubah sikap,
pendapat, perilaku, dan pada perubahan sosial masyarakat. Sedangkan
fungsi dari komunikasi adalah sebagai informasi penyampai yang utama,
mendidik, menghibur, dan yang terakhir mempengaruhi orang lain dalam
bersikap dan bertindak.
2.1.3 Fungsi Komunikasi
Komunikasi dalam pelaksanaannya memiliki berbagai macam
fungsi dalam kehidupan manusia, seperti berikut ini :
1. Menyampaikan informasi (to inform)
2. Mendidik (to educate)
3. Menghibut (to entertain)
Dari uraiaan tersebut diatas, biasanya selalu ada dan terkendung
pada pesan yang disampaikan, baik melalui media cetak maupun
elektronik atau lisan maupun tulisan. Penyampaian informasi ini
merupakan hal umum dan biasa dalam kehidupan sehari-hari, mendidik
(to educate) biasanya fungsi ini dilakukan oleh para orang yang
berprofesi sebagai tenaga pengajar, hiburan merupakan salah satu fungsi
komunikasi yang cukup diminati karena adanya faktor kesenangan,
mempengaruhi (to influence) biasanya bersatu dengan penyampaian
informasi.
2.1.4 Proses Komunikasi
Menurut Effendy dalam bukunya “Ilmu Komunikasi Teori dan
Praktek” didalam komunikasi, proses komunikasi terbagi menjadi dua
tahap, yakni secara primer dan secara sekunder.
a. Proses Komunikasi Secara Primer
Proses Komunikasi secara primer adalah proses penyampaian
pikiran dan atau perasaan sesorang kepada orang lain dengan
menggunakan lambing (symbol) sebagai media.
Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah
bahasa, kial, isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya yang secara langsung mampu “menerjemahkan” pikiran atau perasaan
b. Proses Komunikasi Secara Sekunder
Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian
pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat
atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambing sebagai
media pertama.
Seorang komunikator menggunakan media kedua dalam
melancarkan komunikasinya, karena komunikan sebagai sasarannya
berada ditempat yang relatif jauh dan jumlahnya banyak.
(Uchjana Effendy, 2002 : 11)
2.1.5 Unsur-Unsur dalam Proses Komunikasi
Penegasan tentang unsure-unsur dalam proses komunikasi itu
adalah sebagai berikut :
a. Sender : Komunikator yang menyampaikan pesan kepada seseorang atau sejumlah orang
b. Encoding : Penyandian, yakni proses pengalihan pikiran kedalam bentuk lambang.
c. Message : Pesan yang merupakan seperangkat lambing bermakna yang disampaikan oleh komunikator.
e. Decoding : Pengawasandian, yaitu proses dimana komunikan menetapkan makna pada lambing yang disampaikan oleh komunikator
kepadanya.
f. Receiver : Komunikan yang menerima pesan dari komunikator. g. Response : Tanggapan, seperangkat reaksi pada komunikan setelah
diterima pesan.
h. Feedback : Umpan balik, yakni tanggapan komunikan apabila tersampaikan atau disampaikan kepada komunikator.
i. Noise : Gangguan tak terencana yang terjadi dalam proses komunikasi sebagai akibat diterimanya pesan lain oleh komunikan
yang berbeda dengan pesan yang disampaikan oleh komunikator
kepadanya.
(Uchjana Effendy, 2002 : 18)
2.1.6 Model Komunikasi
Didalam penelitian ini memfokuskan pada peranan organisasi
didalam mensosialisasikan hasil Litbang kepada masyarakat dengan
menggunakan model interaksional untuk menyampaikan pesannya.
Sebagaimana telah digambarkan oleh West dan Turner bahwa model
Gambar 2.1
Model Interaksional
Komunikasi bersifat interaksional adalah proses komunikasi yang
berlangsung dua arah diantara para komunikator, baik dari pengirim
kepada penerima maupun sebaliknya sehingga terjadinya umpan balik
(feedback).
2.2 Tinjauan Tentang Komunikasi Organisasi
2.2.1 Definisi Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi dapat diartikan sebagai penafsiran pesan
diantara unit-unit komununikasi dari organisasi tersebut. Suatu organisasi
terdiri dari unit-unit komunikasi dalam hubungan antara yang satu
dengan yang lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan organisasi
Komunikasi organisasi secara sederhana dapat dipahami sebagai
jaringan kerja yang dirancang dalam suatu system dan proses untuk
mengalihkan informasi dari seseorang atau sekelompok orang kepada
seseorang atau sekelompok orang demi tercapainya tujuan organisasi.
Goldhaber memberikan definisi komunikasi organisasi sebagai
berikut “organizational communications is the process of creating and
exchanging messages within a network of interdependent relationship to cope with environmental uncertainty”. Atau dengan kata-kata lain
komunikasi organisasi adalah proses menciptakan dan saling menukar
pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling terganstung satu sama
lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau selalu
berubah-ubah. Definisi diatas mengandung tujuh konsep kunci yaitu :
1. Proses
Suatu organisasi adalah suatu system terbuka yang dinamis yang
menciptakan dan saling menukar pesan diantara anggotanya. Karena
gejala menciptakan dan menukar informasi ini berjalan terus-menerus
dan tidak ada henti-hentinya maka dikatakan sebagai suatu proses.
2. Pesan
Yang dimaksud dengan pesan adalah susunan symbol yang penuh arti
tentang objek kejadian yang dihasilkan oleh interaksi dengan orang.
Komunikasi akan efektif kalau pesan yang dikirimkan atau diartikan
3. Jaringan
Organisasi terdiri dari satu seri orang yang tiap-tiapnya menduduki
posisi atau peranan tertentu dalam organisasi. Ciptaan dan pertukaran
pesan dari orang-orang ini sesamanya terjadi melewati suatu set jalan
kecil yang dinamakan jaringan komunikasi.
4. Saling Tergantung
Hal ini telah menjadi sifat dari suatu organisasi yang merupakan suatu
sistem terbuka. Bila suatu bagian dari organisasi yang mengalami
gangguan maka akan berpengaruh kepada bagian lainnya dan
mungkin juga kepada seluruh sistem organisasi. Begitu juga jaringan
komunikasi dalam organisasi saling melengkapi.
5. Hubungan
Organisasi merupakan suatu sistem yang terbuka, sistem kehidupan
sosial maka untuk berfungsinya bagian-bagian itu terletak pada tangan
manusia. Dengan kata lain jaringan melalui mana jalannya pesan suatu
organisasinya dihubungkan oleh manusia.
6. Lingkungan
Yang dimaksud dengan lingkungan adalah semua totalitas secara fisik
dan faktor yang diperhitungkan dalam pembuat keputusan mengenai
individu dalam suatu sistem. Lingkungan disini dibedakan menjadi
dua yaitu lingkungan internal yang terdiri dari personalia staf,
golongan fungsional dari organisasional dan lingkungan eksternal
7. Ketidakpastian
Yang dimaksud dengan ketidakpastian adalah perbedaan informasi
yang tersedia dengan informasi yang diharapkan. Ketidakpastian
dalam suatu organisasi disebabkan oleh terlalu banyaknya informasi
yang diterima daripada informasi yang sesungguhnya diperlukan
untuk menghadapi lingkungan mereka. Oleh karena itu salah satu
urusan utama dari komunikasi organisasi adalah menentukan dengan
tepat berapa banyaknya informasi yang diperlukan untuk mengurangi
ketidakpastian tanpa informasi yang berlebihan.
2.2.2 Fungsi Komunikasi Dalam Organisasi
Dalam sebuah organisasi, komunikasi merupakan sebuah tuntutan
yang paling utama untuk menjaga keutuhan organisasi. Hal inilah yang
membedakan organisasi dari sekumpulan orang lainnya. Sendjaja (1994)
menyatakan fungsi komunikasi dalam organisasi adalah sebagai berikut:
Fungsi Informatif
Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan
informasi. Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu organisasi
berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik
dan tepat waktu. Informasi yang didapat memungkinkan setiap
anggota organisasi dapat melaksanakan pekerjaannya secara lebih
pasti. Orang-orang dalam tataran manajemen membutuhkan informasi
konflik yang terjadi di dalam organisasi. Sedangkan karyawan
(bawahan) membutuhkan informasi untuk melaksanakan pekerjaan, di
samping itu juga informasi tentang jaminan keamanan, jaminan sosial
dan kesehatan, izin cuti, dan sebagainya.
Fungsi Regulatif
Fungsi ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam
suatu organisasi. Terdapat dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi
regulatif, yaitu: a. Berkaitan dengan orang-orang yang berada dalam
tataran manajemen, yaitu mereka yang memiliki kewenangan untuk
mengendalikan semua informasi yang disampaikan. Juga memberi
perintah atau intruksi supaya perintah-perintahnya dilaksanakan
sebagaimana semestinya. b. Berkaitan dengan pesan. Pesan-pesan
regulatif pada dasarnya berorientasi pada kerja. Artinya, bawahan
membutuhkan kepastian peraturan tentang pekerjaan yang boleh dan
tidak boleh untuk dilaksanakan.
Fungsi persuasif
Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak
akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya
kenyataan ini, maka banyak pimpinan yang lebih suka untuk
mempersuasi bawahannya daripada memberi perintah. Sebab
pekerjaan yang dilakukan secara sukarela oleh karyawan akan
menghasilkan kepedulian yang lebih besar dibanding kalau pimpinan
Fungsi integratif
Setiap organisasi berusaha untuk menyediakan saluran yang
memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan
dengan baik. Ada dua saluran komunikasi yang dapat mewujudkan hal
tersebut, yaitu: a. Saluran komunikasi formal seperti penerbitan
khusus dalam organisasi tersebut (buletin, newsletter) dan laporan
kemajuan organisasi. b. Saluran komunikasi informal seperti
perbincangan antar pribadi selama masa istirahat kerja, pertandingan
olahraga, ataupun kegiatan darmawisata. Pelaksanaan aktivitas ini
akan menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi yang lebih besar
dalam diri karyawan terhadap organisasi.
2.3 Tinjauan Tentang Peranan
Peranan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah “Tindakan yang dilakukan oleh seseorang disuatu peristiwa”. (KBBI, 1991 : 751)
Sedangkan menurut kamus komunikasi yang disusun oleh Onong Uchjana Effendy mengatakan bahwa Peranan adalah “Sesuatu yang menjadi
bagian atau yang memegang pimpinan secara menonjol dalam suatu peristiwa”. (Effendy, 1989 : 315)
Peranan (role) menurut Koentjaraningrat dalam bukunya Antropologi
bahwa Peranan merupakan “aspek dinamis dari kedudukan, apabila seseorang
sesorang tersebut telah menjalankan suatu peranan”. (Koentjaraningrat, 1990
: 169)
Dari pengertian diatas disebutkan aspek dinamis dari kedudukan
pemegang peranan, bahwa apabila Pusat Penelitian dan Pengembangan
Sumber Daya Air Kota Bandung telah melakukan hak dan kewajibannya,
maka Puslitbang SDA Kota Bandung telah melaksanakan peranannya dalam
mensosialisasikan hasil Litbang.
Hal senada disampaikan oleh Soerjono Soekanto seperti disebutkan
sebagai berikut :
“Peranan merupakan aspek dinamis kedudukan (status) apabila
seseorang melaksanakan hak dan kewajiban sesuai kedudukannya, maka ia
telah menjalankan suatu peranan. Peranan yang melekat pada diri seseorang
harus dibedakan dengan posisi dalam pergaulan masyarakat. Posisi seseorang
dalam masyarakat merupakan unsure strategis yang menunjukkan tempa
individu pada organisasi masyarakat. Peranan lebih menunjuk pada fungsi,
penyesuaian diri, dan suatu proses. Jadi apabila seseorang menduduki suatu
posisi dalam masyarakat serta melaksanakan hak dan kewajibannya maka ia menjalankan peranan”. (Soekamto, 2004 : 243)
Berbeda pula Peranan menurut pendapat Gross, Mason dan Mc Eachern
oleh pokok-pokok pikiran dalam sosiologi karangan David Berry adalah
perangkat harapan-harapan yang dikenakan pada individu atau kelompok
Jadi dapat disimpulkan bahwa peranan adalah tindakan yang dilakukan
seseorang secara menonjol diantara yang lainnya terhadap suatu peristiwa
sehingga memberikan dampak yang berarti.
Dari pengertian diatas, dapat dijelaskan bahwa seseorang atau sesuatu
dapat dikatakan berperan dengan baik jika melakukan suatu tindakan yang
menonjol diantara yang lainnya terhadap suatu peristiwa sehingga
memberikan dampak yang besar, dalam penelitian ini berarti Pusat Penelitian
dan Pengembangan Sumber Daya Air Kota Bandung dikatakan berperan
dengan baik dalam menyebarluaskan hasil Penelitian dan Pengembangan
(Litbang) melalui kegiatan kolokium kepada masyarakat.
2.4 Tinjauan Tentang Sosialisasi
Berdasarkan pada Kamus Besar Bahasa Indonesia tahun 1991, ada 2 (dua) perbedaan pengertian antara “sosialisasi” dengan “mensosialisasikan”,
uraiannya sebagai berikut :
“Sosialisasi adalah proses belajar seorang anggota masyarakat untuk
mengenal dan menghayati kebudayaan masyarakat dilingkungannya.”
Sedangkan pengertian dari mensosialisasikan adalah sebagai berikut :
“Membelajarkan seseorang menjadi anggota masyarakat menjadikan
milik umum.” (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2000 : 958)
Dari kedua pengertian tersebut terlihat jelas bahwa perbedaan keduanya
“sosialisasi” seseorang belajar untuk dapat mengenali lingkungannya.
Sedangkan dalam “mensosialisasikan” seseorang mendapatkan pengajaran
untuk dapat berinteraksi dengan lingkungannya.
Dalam kaitannya dengan pokok masalah penelitian yaitu
mensosialisasikan hasil Litbang (Penelitian dan Pengembangan) dan kemudian dikaitkan kembali dengan pengertian “mensosialisasikan” menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia seperti yang telah diuraikan diatas, maka inti
dari kegiatan kolokium ini adalah untuk mengenalkan produk Litbang yaitu
mensosialisasikan hasil Litbang kepada masyarakat.
2.5 Tinjauan Tentang Kolokium
Menurut Cragan dan Wright, Kolokium adalah sejenis format diskusi yang memberikan kesempatan kepada wakil – wakil khalayak untuk
mengajukan pertanyaan yang sudah dipersiapkan kepada seseorang atau
beberapa orang ahli. Kolokium agak bersifat formal dan diskusi diatur secara
ketat oleh moderator. Kemudian disini moderator mengatur lalui lintas
pertanyaan secara bergiliran. Ahli biasanya hanya diizinkan menjawab
pertanyaan dan tidak diperbolehkan bertanya. Diskusi semacam ini lazim
disebut Public Debate.
Kolokium yang diselenggarakan di Pusat Penelitian dan Pengembangan
Sumber Daya Air ini diartikan sebagai rangkaian acara seminar suatu
konferensi dimana ahli terpasang, meneliti, dan mendiskusikan suatu topik
Kolokium berasal dari bahasa latin yakni Colloqui yang merupakan
bentuk kegiatan yang dievaluasikan kedalam bentuk tulisan lalu disampaikan
melalui lisan untuk kemudian dipelajari. Kolokium dapat dikatakan suatu
pertemuan informal untuk pertukaran ilmu.
Kolokium merupakan suatu program mempublikasikan atau
menyebarluaskan yang sekaligus mensosialisasikan hasil penelitian yang
dilakukan oleh instansi atau orang yang bersangkutan yang telah dikerjakan
satu tahun sebelumnya, yang dituangkan dalam bentuk pemaparan makalah
atau materi dengan tujuan untuk menjaga hubungan baik dengan komunitas
eksternal maupun internal.
Kegiatan kolokium ini dikelola langsung oleh Pusat Penelitian dan
Pengembangan Sumber Daya Air dan merupakan agenda program rutin
tahunan yang dilakukan oleh Bidang Program dan Kerjasama Pusat Penelitian
dan Pengembangan Sumber Daya Air. Kegiatan kolokium ini memiliki tujuan
untuk mempublikasikan atau menyebarluaskan kegiatan kerja yang telah
dilakukan instansi, kemudian meningkatkan kepercayaan publik dan
keterlibatannya dalam mengikuti dan mendukung program atau kegiatan