• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Pusat Penelitian Dan Pengembangn Sumber Daya Air (Puslitbang SDA) Dalam Mensosialisasikan Hasil Litbang Melalui Kegiatan Kolokium Kepada Masyarakat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Pusat Penelitian Dan Pengembangn Sumber Daya Air (Puslitbang SDA) Dalam Mensosialisasikan Hasil Litbang Melalui Kegiatan Kolokium Kepada Masyarakat"

Copied!
173
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Mengikuti Sidang Skripsi Strata I (S1) Pada Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas

OLEH :

DWI RACHMAWATI 41807013

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG

(2)

iii

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Peranan Pusat Penelitian Dan Pengembangan Sumber Daya Air (Puslitbang SDA) Dalam

Mensosialisasikan Hasil Penelitian Dan Pengembangan (Litbang)

Melalui Kegiatan Kolokium Kepada Masyarakat.

Kemudian pendekatan yang digunakan didalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif dengan metode penelitian deskriptif. Peneliti akan mendeskripsikan hasil penelitian dan untuk mendeskripsikan hasil penelitian tersebut didapatkan dari hasil wawancara mendalam, studi kepustakaan, internet searching, dan observasi langsung yang dilakukan oleh peneliti.

Hasil dari penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa Puslitbang SDA memiliki peranan penting dalam mensosialisasikan hasil litbang melalui kegiatan kolokium kepada masyarakat. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya antusiasme masyarakat untuk memanfaatkan hasil litbang yang telah dihasilkan oleh Puslitbang SDA. Serta peran serta masyarakat dalam menjaga dan melestarikan sumber daya air untuk masa yang akan datang.

Dengan demikian, dari seluruh penelitian yang telah peneliti lakukan maka

dapat disimpulkan bahwa Puslitbang SDA sudah berperan dalam

mensosialisasikan hasil litbang kepada masyarakat melalui kegiatan kolokium. Dan hasil litbang yang telah disosialisasikan dalam kegiatan kolokium tersebut mempunyai manfaat bagi masyarakat dan kelestarian sumber daya air.

(3)

iv By : Dwi Rachmawati

NIM.41807013

This Research Under Guidance : Drs. Manap Solihat, M.Si

This Research purpose to determine how the role or Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (Puslitbang SDA) in socializing research and development (Litbang) through colloquium community activities.

Then the approach used in this research is a qualitative approach with descriptive research methods. Researchers will describe the result of research and to describe research result obtained from in depth interviews, library research, internet searching and direct observation conducted by the researchers.

The result or research has been done shows that Puslitbang SDA have an important role in the dissemination of Litbang result to society through colloquium activities. This is indicated by the enthusiasm of people to take advantage of Litbang result have been produced by Puslitbang SDA. And community participation maintaining and conserving water resources.

Thus, from all the research has been done then the researchers can conclude that Puslitbang SDA was instrumental in disseminating Litbang result to society through colloquium activities have benefits. And Litbang results that have been socialized in such colloquia activity has benefits for society and the preservation of water resources.

(4)

v

menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar.

Dalam pengerjaan skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih yang

sangat mendalam kepada Ayahanda tercinta, H. Harwanto, beliau adalah seorang

Bapak yang yang telah banyak memberikan bantuan moril ataupun materil serta untaian do’a yang selalu mengiringi tiap langkah penulis dan tak lupa juga Ibunda

tercinta, Tri Sunarmi beliau adalah seorang Ibu yang paling hebat yang ada

didunia ini, terima kasih atas semua doanya, bantuan materil, moril dan seluruh

dukungannya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar.

Selain itu, selesainya usulan penelitian ini berkat bantuan berbagai pihak,

untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya, kepada :

1. Yth. Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs., M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) yang

telah mengeluarkan surat penelitian ke lapangan.

2. Yth. Drs. Manap Solihat. M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik Universitas Komputer

Indonesia (UNIKOM) Bandung dan juga pembimbing yang telah

memberikan banyak memberikan bimbingan, masukan serta arahan kepada

(5)

vi

4. Yth. Bapak, Ibu Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi pada umumnya dan konsentrasi Ilmu Humas khususnya, untuk semua ilmu yang

telah di transformasikan kepada peneliti.

5. Sekertariat Ilmu Komunikasi Ibu Astri Ikawati Amd.Kom., Rr. Sri IntanS.Ikom., terimakasih atas bantuan administrasinya.

6. Yth. Dr.Ir.Arie Setiadi Moerwanto, M.sc., selaku Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air

7. Yth Kunti Savitrie, SE selaku Kasubbid Pengembangan Keahlian, yang menerima penulis pada saat pengajuan izin mengadakan penelitian di

Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air

8. Yth. Rahmat Suria Lubis, selaku Kasubid Program dan Kerjasama Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air yang telah memberikan

banyak pengarahan kepada penulis.

9. Yth. Eko Winar Irianto, selaku Kepala Balai Lingkungan Keairan Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air yang telah memberikan

banyak informasi dan pengarahan kepada penulis.

10. Yth. Dra. Rita Hendrawaty E, selaku Humas di Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air yang telah memberikan pengarahan serta

motivasi kepada penulis.

(6)

vii

terima kasih atas seluruh motivasi dan bantuan selama peneliti

menyelesaikan penelitian Ini.

13. Orang-Orang Terkasih (Mama Ana, Bapak Bambang, Rizky Ageng Prasetyo, Ka’ Tiffany Rizkia Agustin, Dinda, Sela, Dita) terima kasih atas

seluruh do’a dan dukungannya.

14. Sahabat tercinta Fiona Boureno, Fitri Widiyanti terimakasih atas semua bantuan yang telah diberikan serta seluruh pengertian dalam

menghadapi penulis.

15. Teman-teman seperjuangan yang penulis sayangi, Silfia Feronika, Juneanto Gozali, Akrom, M. Faulana Akbar, Trisna Juliansyah,

terimakasih buat semua bantuan, motivasi dan pengertiannya.

16. Teman-teman di komunikasi angkatan 2007 khususnya 1 dan IK-Humas 1 yang telah memberikan masukan, saran dan bantuan.

17. Teman-teman kostan (Ibu Wiwid, Mba’ Sintya Sukarta, Ayu, Pi’Em,

Yurez) yang telah memberikan penulis semangat dan motivasi dalam

mengerjakan penelitian ini.

18. Serta semua pihak yang telah membantu dan memberi dukungan, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, semoga kebaikannya dapat di

(7)

viii

sehingga dapat di gunakan untuk pengembangan lebih lanjut.

Akhir kata penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi pihak lain pada umumnya rekan-rekan di UNIKOM pada khususnya yang

akan melakukan penelitian pada kajian yang sama.

Bandung, Juli 2011

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Air merupakan sumber daya yang sangat diperlukan dalam kehidupan

manusia maupun makhluk hidup lain. Dengan kata lain, tidak akan ada

kehidupan dimuka bumi ini yang dapat berlangsung tanpa adanya air,

khususnya manusia. Namun demikian, dapat kita sadari bahwa keberadaan

air dimuka bumi ini terbatas menurut ruang dan waktu baik secara kualitas

maupun kuantitas. Air tidak selalu tersedia dimana – mana dan dari waktu

ke waktu. Dewasa ini air sebagai sumber utama penopang dalam

pembangunan (bahkan sudah dirasakan sejak lama) semakin terancam

keberadaannya. Hal tersebut diakibatkan oleh ulah manusia yang tidak bijak

dalam memanfaatkan air. Sumber daya air merupakan bagian dari sumber

daya yang mempunyai sifat yang sangat berbeda dengan sumber daya alam

lainnya. Air adalah sumber daya yang terbarui, bersifat dinamis mengikuti

siklus hidrologi yang secara alamiah berpindah-pindah serta mengalami

perubahan bentuk dan sifat. Tergantung dari waktu dan lokasinya, air dapat

berupa zat padat sebagai es dan salju, dapat berupa air yang mengalir serta

air permukaan. Berada dalam tanah sebagai air tanah, berada di udara

sebagai air hujan, berada di laut sebagai air laut, dan bahkan berupa uap air

(9)

Dewasa ini permasalahan yang cenderung dihadapi oleh pemerintah

maupun masyarakat dalam kaitannya dengan pemanfaatan sumberdaya air

beberapa diantaranya adalah adanya kekeringan di musim kemarau dan

kebanjiran di musim hujan, persaingan dan perebutan air antara daerah hulu

dan hilir atau konflik antara berbagai sektor, penggunaan air yang

berlebihan dan kurang efisien, dan lain sebagainya.

Permasalahan air yang semakin komplek ini menuntut kita untuk

mengelola sumberdaya air sehingga dapat menunjang kehidupan masyarakat

dengan baik. Sumber daya air yang tersedia dilingkungan sekitar kita

memegang peranan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup semua

makhluk yang ada dimuka bumi ini.

Manusia memiliki peranannya masing-masing dalam menjalankan

aktivitasnya sehari-hari. Apabila seseorang melaksanakan hak dan

kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka ia menjalankan sebuah

peranan. Setiap orang mempunyai macam-macam peranan yang berasal dari

pola-pola pergaulan hidupnya. Hal tersebut sekaligus berarti bahwa peranan

menentukan apa yang diperbuatnya bagi masyarakat serta

kesempatan-kesempatan apa yang diberikan oleh masyarakat kepadanya.

Seperti yang telah diuraikan diatas, bahwa ternyata air mempunyai

peranan yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup dimuka bumi

ini. Untuk itulah maka perlu adanya instansi pemerintah maupun perusahaan

swasta yang berguna untuk melindungi sumber daya air. Instansi maupun

(10)

berguna untuk melindungi sumber daya air adalah Pusat Penelitian dan

Pengembangan Sumber Daya Air.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (Puslitbang

SDA) merupakan salah satu instansi pemerintah yang bergerak di bidang

jasa pemeliharaan sumber daya air. Pusat Penelitian dan Pengembangan

Sumber Daya Air yang telah dibangun sejak tahun 1966 ini dituntut untuk

selalu dapat mengikuti perkembangan zaman. Agar instansi dapat terus

bertahan dan mampu bersaing dengan perusahaan swasta lainnya yang

bergerak di bidang serupa dengan meraih dukungan dari komunitas atau

publik. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air mempunyai

fungsi meneliti dan mengembangkan teknologi tepat guna dibidang sumber

daya air yang kompetitif dan ramah lingkungan.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (Puslitbang

SDA) sebagai salah satu instansi pemerintah yang bergerak dalam penelitian

dan pengembangan sumber daya air mempunyai tugas untuk melaksanakan

penelitian dan pengembangan teknologi terapan dan penyelenggaraan

perumusan standar bidang sumber daya air. Dalam melaksanakan tugas

tersebut Puslitbang SDA melakukan penelitian dan pengembangan untuk

mendapatkan teknologi tepat guna yang kompetitif dan ramah lingkungan

sebagai pendukung pembangunan Kepekerjaan Umuman (Ke-PU-an) agar

memiliki kualitas dan memiliki dampak yang mampu mendukung

(11)

Agar hasil penelitian dan pengembangan yang telah dilakukan dapat

digunakan secara maksimal oleh para pemilik kepentingan, maka perlu

dilakukan sosialisasi mengenai teknologi yang telah dihasilkan. Untuk

mendukung hal tersebut Puslitbang SDA mempersiapkan media

penyebarluasan dan melakukan penyebarluasan melalui media cetak dan

elektronik serta melakukan berbagai kegiatan seperti kolokium.

Sesuai dengan salah satu misi instansi yang disebutkan bahwa Pusat

Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air meneliti dan

mengembangkan teknologi tepat guna yang kompetitif dan ramah

lingkungan juga menyediakan data dan informasi bidang sumber daya alam.

Maka kegiatan kolokium ini diselenggarakan untuk memenuhi bagian dari

dari misi instansi tersebut sehingga materi yang diberikan mampu

memuaskan peserta dalam mewujudkan misi instansi tersebut. Dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia,:

Kolokium adalah “Suatu kegiatan belajar yang dilakukan dahulu bentuk konferensi untuk membahas proyek penelitian bertaraf lanjutan”.

(Poerwadaminta, 1995 : 97)

Namun demikian, kolokium yang diadakan oleh Pusat Penelitian dan

Pengembangan Sumber Daya Air ini mempunyai arti berbeda bahwa

(12)

“Satu acara mempublikasikan hasil – hasil penelitian dan pengembangan

dari sebuah instansi Litbang dihadapan orang – orang dari dalam maupun luar instansi dengan cara mempresentasikannya”.1

Kolokium merupakan sejenis format diskusi yang memberikan

kesempatan kepada wakil-wakil khalayak untuk mengajukan pertanyaan

yang sudah dipersiapkan kepada seseorang atau beberapa orang ahli.

Kolokium bersifat formal dan diskusi diatur secara ketat oleh moderator.

Disini moderator mengatur lalu lintas pertanyaan secara bergiliran. Ahli

biasanya hanya diizinkan menjawab pertanyaan dan tidak boleh bertanya.

Kolokium diartikan sebagai rangkaian acara seminar atau

konferensi dimana ahli terpasang, meneliti, dan mendiskusikan suatu topik

spesifik. Kolokium merupakan bentuk kegiatan yang dievaluasikan kedalam

bentuk tulisan lalu disampaikan melalui tulisan.

Kolokium ini telah dilaksanakan sejak tahun 1987 dan menjadi bagian

program kerja bagi bidang Program dan Kerjasama Pusat Penelitian dan

Pengembangan Sumber Daya Air. Agar instansi ini untuk selalu tetap

menyelenggarakan kegiatan serupa setiap tahunnya dengan tujuan

membentuk opini publik dan memperoleh dukungan komunitas sepenuhnya

terhadap instansi, sebagai penghubung antara instansi dengan komunitas

eksternal. Serta melalui kegiatan kolokium ini diharapkan peneliti yang

mengikuti dapat terlibat langsung dalam mengembangkan program Pusat

1

(13)

Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air. Peran serta pada bidang

Program dan Kerjasama membantu para peneliti untuk mensosialisasikan

hasil-hasil penelitian dan pengembangan (Litbang) kepada masyarakat.

Hasil-hasil penelitian tersebut pada awalnya berasal dari

penelitian-penelitian yang dilakukan oleh para peneliti Pusat Penelitian dan

Pengembangan Sumber Daya Air dari berbagai bidang penelitian. Kegiatan

kolokium ini menjadi penyemangat bagi para peneliti untuk

berlomba-lomba memberikan hasil yang lebih baik dalam melakukan penelitian yang

ditelitinya. Hasil dari penelitian tersebut akan disampaikan melalui seminar

yaitu kolokium. Didalam kolokium, para peneliti mempresentasikan hasil

penelitiannya berdasarkan bidang yang dianutnya kepada khalayak atau

masyarakat maupun tamu undangan.

Kolokium yang diadakan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan

Sumber Daya Air pada tanggal 23-24 Maret tahun 2011 ini bertemakan

“Tantangan Serta Peluang Penelitian dan Pengembangan Pengelolaan

Sumber Daya Air dalam Merespon Perubahan Iklim” mempunyai

tujuan agar para peneliti mampu mengeksplorasi lebih dalam mengenai

penelitiannya terkait dengan perubahan iklim yang dialami oleh sebagian

besar negara. Kemudian, bagi masyarakat agar tetap menjaga dan mengelola

dengan baik kelestarian bumi, air dan kekayaan alam lainnya.

Karena pentingnya hubungan sebuah organisasi dengan komunikasi,

(14)

pula dalam menelaah pengaruhnya kepada perilaku organisasional para

karyawan (internal public) dan masyarakat yang berada diluar organisasi (eksternal public). Kolokium yang telah diadakan sejak lama ini dilihat memang mampu menciptakan citra positif kepada instansi, dan komunitas

internal maupun eksternalnya diharapkan berperan aktif untuk turut menjaga

kesediaan air bagi kehidupan manusia secara terus-menerus. Maka, untuk

menjaga hubungan komunitas yang baik, kegiatan kolokium ini berusaha

untuk memberikan solusi keluhan dan bagaimana cara mengelola air dengan

baik.

Sebuah perusahaan maupun instansi pemerintah tidaklah terlepas dari

organisasi. Organisasi dalam instansi pemerintah merupakan hal penting

dalam mencapai instansi yang baik. Tata kelola yang baik adalah contoh

dari organisasi yang berjalan baik dalam sebuah instansi. Peranan organisasi

dalam sebuah instansi tidak beda dengan peranannya dalam kehidupan

sehari-hari. Mampu memahami konsep organisasi sesuai dengan kegiatan

tuntutan operasi tertentu serta mampu menyusun rancangan struktur

organisasi perusahaan yang meliputi tugas pokok dan fungsi kegiatan

operasi unit organisasi untuk mencapai tujuan merupakan peranan

organisasi dalam sebuah instansi. Sedangkan, tanpa metode, suatu tata kerja

yang telah diorganisir secara baik, tidak akan mencapai tujuan secara

efisien.

Seperti halnya Puslitbang SDA yang merupakan instansi pemerintah,

(15)

semua pihak, baik internal maupun eksternal. Berbagai informasi dari dalam

maupun luar yang terkait dengan instansi tersebut harus disebarluaskan

kepada para anggotanya. Demikian pula sebaliknya, apabila instansi tersebut

menerima informasi atau permasalahan mengenai hal penting yang

berkaitan dengan pengelolaan sumber daya air, maka informasi atau

permasalahan tersebut sebaiknya dicari jalan keluarnya. Agar masyarakat

atau pihak luar mengetahui apa saja yang telah diperbuat oleh Puslitbang

SDA bagi mereka. Informasi atau permasalahan yang diadukan oleh

masyarakat kepada instansi terkait dengan sumber daya air, seharusnya

ditanggapi dengan baik oleh pihak instansi.

Sosialisasi merupakan salah satu kegiatan Pusat Penelitian dan

Pengembangan Sumber Daya Air Kota Bandung dalam melaksanakan tugas

dan kewajibannya agar hasil Litbang yang telah dilakukan oleh oleh peneliti

dapat diterima dan berguna bagi masyarakat.

Proses sosialisasi ini tentu mengelami berbagai macam kendala dan

hambatan yang tentunya harus segera diatasi agar prosese sosialisasi dapat

berjalan dengan baik. Kendala saat ini yaitu kurang tersebarnya informasi

mengenai sosialisasi hasil Litbang, dan kurang meratanya sosialisasi hasil

Litbang didaerah-daerah terpencil. Hal ini sangat disayangkan berhubung

kegiatan sosialisasi ini merupakan suatu langkah untuk menyelamatkan

kehidupan sumber daya air yang semakin hari semakin menipis. Hambatan

lain yaitu kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga, melestarikan

(16)

Menurut peneliti masalah ini cukup menarik untuk dikaji karena pada

pokok permasalahan yang diambil terlihat adanya kesenjangan antara

sosialisasi hasil Litbang yang dilakukan Puslitbang SDA dengan

masyarakat. Sehingga menarik untuk diteliti bagaimana peran Puslitbang

SDA Kota Bandung dalam mensosialisasikan hasil Litbang melalui kegiatan

kolokium kepada masyarakat yang dihadapkan pada permasalahan masih

banyak masyarakat yang belum mengetahui mengenai hasil penelitian dan

pengembangan yang dilakukan oleh para peneliti Puslitbang SDA. Selain

itu, kurangnya kesadaran masyarakat dalam mengelola dan memanfaatkan

sumber daya air.

Dari uraian tersebut, peneliti berpendapat bahwa pokok permasalahan

ini layak untuk dicari solusinya, terlihat dari beberapa permasalahan yang

dihadapi Puslitbang SDA tidak mudah untuk menyelesaikannya. Oleh

karena itu, melalui penelitian ini, peneliti akan berusaha mencari solusi yang

terbaik. Maka, peneliti menyimpulkan rumusan masalah yang akan diteliti

sebagai berikut “Bagaimana Peranan Pusat Penelitian dan

(17)

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian dan rumusan masalah yang

telah diuraikan diatas, maka identifikasi masalah pada penelitian ini adalah :

1. Bagaimana kedudukan Puslitbang SDA dalam mensosialisasikan hasil Litbang melalui kegiatan kolokium kepada masyarakat?

2. Bagaimana norma yang ditetapkan Puslitbang SDA dalam

mensosialisasikan hasil Litbang melalui kegiatan kolokium kepada

masyarakat?

3. Bagaimana konsep yang digunakan Puslitbang SDA dalam

mensosialisasikan hasil Litbang melalui kegiatan kolokium kepada

masyarakat?

4. Bagaimana peranan Puslitbang SDA dalam mensosialisasikan hasil Litbang melalui kegiatan kolokium kepada masyarakat?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan

peranan Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air dalam

mensosialisasikan hasil penelitian dan pengembangan (Litbang) melalui

(18)

1.3.2 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui kedudukan Puslitbang SDA dalam

mensosialisasikan hasil Litbang melalui kegiatan kolokium kepada

masyarakat.

2. Untuk mengetahui norma yang ditetapkan Puslitbang SDA dalam mensosialisasikan hasil Litbang melalui kegiatan kolokium kepada

masyarakat.

3. Untuk mengetahui konsep yang digunakan Puslitbang SDA dalam mensosialisasikan hasil Litbang melalui kegiatan kolokium kepada

masyarakat.

4. Untuk mengetahui peranan Puslitbang SDA dalam mensosialisasikan hasil Litbang melalui kegiatan kolokium kepada masyarakat.

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis

Secara toritis penelitian ini baik secara langsung maupun tidak

langsung dapat dijadikan bahan kajian lebih lanjut guna memberikan

sumbangan ilmu bagi kajian ilmu komunikasi secara umum, ilmu

hubungan masyarakat dalam kegiatan kehumasan secara khusus,

terutama yang menyangkut kegiatan sosialisasi. Yang dalam penelitian

(19)

1.4.2 Kegunaan Praktis

Kegunaan praktis dalam penelitian ini terbagi menjadi tiga yaitu :

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan

pengalaman bagi peneliti dalam bidang komunikasi khususnya

mengenai kegiatan kolokium yang diselenggarakan oleh Pusat

Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air dalam

mensosialisasikan hasil penelitian dan pengembangan (Litbang)

kepada masyarakat.

2. Bagi Akademik

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi ilmu

untuk pengembangan disiplin ilmu komunikasi khususnya Konsentrasi

Ilmu Humas di Universitas Komputer Indonesia Bandung, serta

sebagai masukan informasi dan gambaran yang lebih jelas bagi

penelitian selanjutnya yang ada hubungannya dengan masalah ini.

3. Bagi Lembaga

Yakni penelitian berguna secara praktis bagi lembaga maupun

masyarakat sebagai referensi maupun evaluasi, perbandingan, dan

pengetahuan baru khususnya mengenai Peranan Pusat Penelitian dan

Pengembangan Sumber Daya Air dalam Mensosialisasikan Hasil

Penelitian dan Pengembangan (Litbang) melalui kegiatan kolokium

(20)

1.5 Kerangka Pemikiran 1.5.1 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan alur pikir peneliti yang dijadikan

sebagai skema pemikiran yang melatarbelakangi penelitian ini. Dalam

kerangka pemikiran ini peneliti mencoba menjelaskan masalah pokok

penelitian. Penjelasan yang disusun akan menjelaskan mengenai definisi

peranan secara umum dan definisi peranan menurut Soerjono Soekanto,

sehingga menyebabkan timbulnya peranan organisasi dengan masalah

yang diangkat dalam penelitian ini.

Peranan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah “Tindakan

yang dilakukan oleh seseorang disuatu peristiwa”. (KBBI, 1991 : 751)

Sedangkan menurut kamus komunikasi yang disusun oleh Onong Uchjana Effendy mengatakan bahwa Peranan adalah “Sesuatu yang

menjadi bagian atau yang memegang pimpinan secara menonjol dalam suatu peristiwa”. (Effendy, 1989 : 315)

Definisi yang digunakan didalam penelitian ini adalah Peranan

Menurut Soerjono Soekanto didalam bukunya “Sosiologi Suatu Pengantar” :

(21)

Kemudian, berdasarkan definisi tersebut, menurut Soerjono

Soekanto peranan mencakup tiga hal, yaitu :

1.Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam arti merupakan rangkaian-rangkaian peraturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan masyarakat.

2.Peranan merupakan suatu konsep tentang apa yang dilakukan oleh individu dalam masyarakat sebagai organisasi.

3.Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat. (Soekanto, 2004 : 244)

Berbeda pula Peranan menurut pendapat Gross, Mason dan Mc

Eachern oleh pokok-pokok pikiran dalam sosiologi karangan David

Berry adalah perangkat harapan-harapan yang dikenakan pada individu

atau kelompok yang menempati kedudukan sosial tertentu.

(Berry, 1995 : 100)

Dari beberapa definisi yang telah dijabarkan diatas, definisi dari

Soejono Soekanto tersebut, akan dijadikan sebagai pedoman atau

kerangka pemikiran oleh peneliti didalam melaksanakan penelitian ini.

1.5.2 Kerangka Konseptual

Pada dasarnya setiap lembaga, perusahaan, maupun instansi

pemerintah memiliki peranannya masing – masing untuk mencapai visi

misinya. Tentu saja setiap lembaga, perusahaan, maupun instansi

pemerintah memiliki peran yang berbeda satu dengan yang lainnya. Oleh

karena itu, peran yang dijalankan oleh setiap lembaga, perusahaan,

(22)

Sehingga masyarakat tidak merasa dirugikan dengan keberadaan sebuah

lembaga, perusahaan, maupun instansi pemerintah.

Seperti halnya yang telah dilakukan oleh Pusat Penelitian dan

Pengembangan Sumber Daya Air sebagai salah satu instansi pemerintah

yang bertugas untuk mengembangkan sumber daya air menjalankan

perannya untuk selalu senantiasa meneliti dan mengembangkan teknologi

tepat guna dibidang sumber daya air yang kompetitif dan ramah

lingkungan. Sehingga teknologi yang dihasilkan oleh para peneliti Pusat

Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air berguna bagi kehidupan

masyarakat sehari – hari serta diharapkan dapat memecahkan

permasalahan air yang ada dilingkungan sekitar.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air sebagai

salah satu institusi dalam bidang penelitian dan pengembangan telah

melakukan berbagai penelitian yang menghasilkan berbagai teknologi

tepat guna. Salah satu langkah yang dilakukan Pusat Penelitian dan

Pengembangan Sumber Daya Air untuk mengoptimalkan pemanfaatan

teknologi tepat guna yang telah dihasilkan, antara lain melalui

penyelenggaraan kolokium Hasil Penelitian dan Pengembangan Sumber

Daya Air.

Organisasi merupakan kumpulan orang-orang yang bekerja secara

bersama-sama dengan mengunakan sumber daya tertentu untuk berusaha

mencapai tujuannya. Dengan kata lain bahwa organisasi itu terdiri dari

(23)

mencapai tujuan tersebut maka para anggota-anggotanya akan selalu

berinteraksi dalam mencapai tujuan-tujuan tersebut. Dalam interaksi

maka karakteristik tiap individu akan membaur dalam organisasi tersebut

sehingga akan menjadi sebuah karakteristik organisasi. Manusia adalah

salah satu dimensi penting dalam organisasi. Kinerja organisasi sangat

tergantung pada kinerja individu yang ada di dalamnya. Seluruh

pekerjaan dalam organisasi itu, para anggotalah yang menentukan

keberhasilannya. Sehingga berbagai upaya meningkatkan produktivitas

organisasi harus dimulai dari perbaikan produktivitas anggota.

Setiap orang didalam sebuah organisasi secara alamiah akan

memiliki tujuan yang berbeda-beda. Tujuan akhir dari kebanyakan orang

adalah memperoleh penghasilan. Seperti halnya organisasi, mereka juga

mempunyai tujuan mengerjakan pekerjaann dengan baik, naik pangkat,

berinteraksi dengan rekan lain dalam suasana yang menyenangkan atau

menjalin hubungan persahabatan.

Sebuah instansi maupun organisasi harus menyesuaikan

penyampaian pesannya kepada masyarakat, dan menjalankan peranan

yang sedang dilakukannya. Dalam hal ini, Puslitbang SDA harus mampu

berperan dalam menyesuaikan pesan yang akan disampaikan kepada

masyarakat. Sehingga didalam penyampaian pesan tersebut, terjadi

sebuah proses interaksi antara organisasi dengan masyarakat.

Puslitbang SDA mempunyai kedudukan yang sangat penting

(24)

instansi yang mempunyai hak dalam menangani permasalahan air, maka

Puslitbang SDA mempunyai kewajiban untuk menyampaikan pesan

maupun mensosialisasikan mengenai hal apa saja yang telah dilakukan

oleh organisasi tersebut kepada masyarakat.

Didalam kegiatan maupun proses sosialisasi yang akan dijalankan

oleh Puslitbang SDA ini, komunikasi berlangsung dua arah. Artinya

Puslitbang SDA berperan sebagai pengirim pesan dan masyarakat

sebagai penerimanya.

Seperti halnya didalam acara sosialisasi hasil Litbang melalui

kegiatan kolokium yang diadakan oleh Puslitbang SDA, disini terjadi

interaksi antara para pemakalah dengan audience. Didalam interaksi

antara pemakalah dan audience tersebut maka terjadi sebuah tanggapan

atau umpan balik. Proses umpan balik tersebut dapat terjadi secara verbal

maupun non-verbal, disengaja atau tidak disengaja. Sehingga umpan

balik yang diberikan oleh audience akan membantu pemakalah untuk

mengetahui apakah pesan mereka tersampaikan atau tidak.

Dengan demikian, apabila Puslitbang SDA menjalankan perannya

sebagaimana mestinya serta melalui penyampaian pesan yang baik dan

benar maka diharapkan proses sosialisasi hasil Litbang dapat

(25)

1.6 Pertanyaan Penelitian

a. Kedudukan Puslitbang SDA dalam mensosialisasikan hasil Litbang melalui kegiatan kolokium kepada masyarakat

1. Bagaimana status Puslitbang SDA didalam lingkungan masyarakat?

2. Apakah tugas yang harus dilaksanakan oleh Puslitbang SDA untuk

masyarakat?

3. Apakah fungsi Puslitbang SDA bagi lingkungan masyarakat?

b. Norma yang ditetapkan Puslitbang SDA dalam mensosialisasikan hasil Litbang melalui kegiatan kolokium kepada masyarakat

1. Apakah ada kriteria yang ditetapkan oleh Puslitbang SDA kepada

peneliti untuk mengikuti sosialisasi hasil Litbang melalui kegiatan

kolokium?

2. Bagaimana kriteria yang digunakan oleh peneliti dalam mengikuti

sosialisasi hasil Litbang?

3. Apakah ada aturan yang ditetapkan oleh Puslitbang SDA bagi

masyarakat dalam proses sosialisasi hasil Litbang melalui kegiatan

kolokium?

4. Bagaimana aturan yang digunakan oleh masyarakat dalam proses

sosialisasi hasil Litbang?

(26)

1. Masalah apa saja yang sedang dihadapi oleh masyarakat dalam

mengelola SDA sekarang ini?

2. Apakah yang telah dilakukan oleh Puslitbang SDA dalam mengatasi

permasalahan tersebut?

3. Apakah dengan penyelesaian tersebut masalah yang dihadapi oleh

masyarakat dapat terpecahkan?

4. Bagaimana cara mensosialisasikan hasil Litbang kepada masyarakat?

5. Apakah ada cara lain selain dengan menggunakan cara tersebut?

6. Apa saja bentuk kerja sama yang dilakukan oleh Puslitbang SDA

dalam mensosialisasikan hasil Litbang?

7. Apa saja pesan yang disampaikan oleh Puslitbang SDA kepada

masyarakat mengenai sosialisasi hasil Litbang melalui kegiatan

kolokium?

8. Apakah sifat dari pesan yang disampaikan tersebut? informatif,

persuasif, atau instruktif?

9. Apakah sosialisasi hasil Litbang melalui kegiatan kolokium telah

terealisasi dilingkungan masyarakat dengan baik?

10. Apakah hasil Litbang yang telah disosialisasikan dapat dimanfaatkan

dengan baik oleh masyarakat?

11. Apakah kendala yang dialami oleh Puslitbang SDA dalam proses

mensosialisasikan hasil Litbang melalui kegiatan kolokium kepada

(27)

d. Peranan Puslitbang SDA dalam mensosialisasikan hasil Litbang melalui kegiatan kolokium kepada masyarakat

1. Mengapa anda tertarik untuk mengikuti sosialisasi hasil Litbang di

Puslitbang SDA?

2. Apa manfaat yang anda dapatkan dari sosialisasi hasil Litbang

tersebut?

3. Bagaimana peranan Puslitbang SDA Kota Bandung dalam

mensosialisasikan hasil Litbang melalui kegiatan kolokium kepada

masyarakat?

1.7 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Metode

penelitian deskriptif yaitu metode yang menggambarkan secara lengkap

mengenai hal – hal yang berlangsung saat ini. Penelitian deskriptif

dimaksudkan untuk pengukuran yang cermat terhadap fenomena social

tertentu, peneliti mengembangkan konsep dan menghimpun fakta, tetapi

tidak melakukan hipotesis. Metode deskriptif ini bertujuan melukiskan fakta

atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan

cermat.

Sebagaimana yang diungkapkan oleh Djalaludin Rakhmat yang

menerangkan bahwa metode deskriptif bertujuan untuk :

1. Mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada.

(28)

3. Membuat perbandingan atau evaluasi.

4. Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang.

(Rakhmat,2002 : 25)

Secara sistematis, penelitian ini akan mendeskripsikan fakta dan data

tentang kegiatan penyebarluasan hasil penelitian dan pengembangan yang

dilakukan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air Kota

Bandung melalui kegiatan kolokium.

1.8 Subjek dan Informan Penelitian 1.8.1 Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah sesuatu, baik orang, benda ataupun lembaga (organisasi), yang sifat keadaannya („attribut”-nya) akan diteliti.

Dengan kata lain subjek penelitian adalah sesuatu yang didalam dirinya

melekat atau terkandung objek penelitian.

Didalam penelitian ini, subjek yang akan diteliti adalah Pusat

Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air yang berlokasi di

Jln.Ir.H.Djuanda No.193 Bandung 40135.

1.8.2 Informan Penelitian

Informan (narasumber) penelitian adalah seseorang yang, karena memiliki informasi (data) banyak mengenai objek yang sedang diteliti,

dimintai informasi mengenai objek penelitian tersebut. Lazimnya

(29)

yang berupa lembaga atau organisasi atau institusi (pranata) sosial. Di

antara sekian banyak informan tersebut, ada yang disebut narasumber kunci (key informan) seorang ataupun beberapa orang, yaitu orang atau orang-orang yang paling banyak menguasai informasi (paling banyak

tahu) mengenai objek yang sedang diteliti tersebut.

Didalam penelitian ini, ada beberapa informan atau narasumber

yang terlibat untuk memberikan informasi yang peneliti butuhkan, yakni:

Tabel 1.1 Daftar Informan

No Nama Jabatan Lokasi

1. Bapak Rahmat Kepala Sub Bidang Program

dan Kerjasama

Jln.H.Ir.Djuanda

No.193 Bandung

2. Ibu Rita Hendrawaty Staff Sub Bidang Program dan

Kerjasama

Jln.H.Ir.Djuanda

No.193 Bandung

3. Bapak Eko Kepala Balai Lingkungan

Keairan

Jln.H.Ir.Djuanda

No.193 Bandung

4. Anggraeni Karyawati Jln.H.Ir.Djuanda

No.217 Bandung

5. Sekar Mahasiswi IPB Bogor Jln.Gatot Subroto

No.46A Bogor

(30)

1.9Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara Mendalam

Dalam buku Penelitian Kualitatif, Ekonomi, Kebijakan,Publik dan

Ilmu Sosial lainnya, Burhan Bungin mengungkapkan bahwa :

“Wawancara mendalam secara umum adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa

menggunakan pedoman (guide) wawancara, dimana

pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama. Dengan demikian, kekhasan wawancara mendalam

adalah keterlibatannya dalam kehidupan informan”.

(Bungin, 2007:108)

Didalam penelitian ini wawancara dilakukan dengan responden

yang memiliki kompetensi didalam menyebarluaskan hasil penelitian dan

pengembangan (Litbang) di Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber

Daya Air yaitu perwakilan panitia penyelenggara kolokium, perwakilan

dari masyarakat serta peneliti yang dianggap mewakili.

2. Observasi

Observasi yakni memperhatikan secara akurat, mencatat yang

muncul dan mempertimbangkan hubungan antara aspek dalam fenomena

tersebut. Yang dilakukan guna untuk mengamati dan mencatat kondisi

objek dengan melihat pelaksanaan kegiatan kolokium di Pusat Penelitian

dan Pengembangan Sumber Daya Air Kota Bandung.

3. Studi Pustaka

Selain teknik pengumpulan data yang telah disebutkan diatas,

(31)

menghimpun data dari berbagai sumber atau literature lainnya untuk

mendukung teori atau konsep yang relevan yang dapat disajikan sebagai

referensi, panduan, acuan, dan sumber informasi yang berkaitan dengan

masalah penelitian.

4. Internet Searching

Penelusuran data online menurut Burhan Bungin, dalam bukunya yang berjudul “Metodologi Penelitian Kuantitatif Komunikasi, Ekonomi,

Kebijakan Publik serta Ilmu – Ilmu lainnya” mengatakan :

“Metode penelusuran data online adalah tata cara melakukan penelusuran data melalui media online seperti internet atau media jaringan lainnya yang menyediakan fasilitas online, sehingga memungkinkan peneliti dapat memanfaatkan data informasi yang berupa data maupun informasi teori secepatnya atau semudah mungkin dan dapat dipertanggung jawabkan secara akademis”. (Bungin, 2005 : 148)

1.10 Teknik Analisa Data

Dalam penelitian ini perlu diadakannya tahapan – tahapan penelitian

yang memungkinkan peneliti untuk tetap berada dijalur yang benar dan

memiliki langkah – langkah yang akan diambil dalam penelitian. Tahapan –

tahapan penelitian ini berguna sebagai sistematika proses penelitian yang

akan mengarahkan peneliti dengan patokan jelas sebagai gambaran dari

proses penelitian dan digunakan sebagai teknik analisa data yang

(32)

1. Penyeleksian Data

Penyeleksian data yakni memilah data yang didapatkan untuk dijadikan

sebagai bahan laporan penelitian. Hal ini dilakukan agar data yang

didapatkan sesuai dengan kebutuhan penelitian dan dianggap relevan

untuk dijadikan sebagai hasil laporan penelitian. Data yang diperoleh

kemungkinan tidak sejalan dengan tujuan penelitian sebelumnya, oleh

karena itu penyeleksian data yang dianggap layak sangat dibutuhkan.

2. Klasifikasi Data

Klasifikasi data yakni mengkategorikan data yang diperoleh berdasarkan

bagian – bagian penelitian yang telah ditetapkan. Klasifikasi data ini

dilakukan untuk memberikan batasan pembahasan dan berusaha untuk

menyusun laporannya secara tersistematis menurut klasifikasinya.

Klasifikasinya ini juga membantu penulis dalam memberikan penjelasan

secara lebih detail dan jelas.

3. Merumuskan hasil penelitian

Semua data yang diperoleh kemudian dirumuskan menurut

pengklasifikasian data yang telah ditentukan. Rumusan hasil penelitian

ini memaparkan beragam hasil yang didapat dilapangan dan berusaha

untuk menjelaskannya dalam bentuk laporan yang terarah dan

tersistematis.

4. Analisa Data

Tahap akhir dengan menganalisa hasil penelitian yang diperoleh dan

(33)

sejenis lainnya dengan data yang diperoleh secara nyata dilapangan.

Menganalisa hasil penelitian yang dilakukan dan berusaha untuk

membuahkan suatu kerangka piker atau menguatkan yang ada.

1.11 Uji Keabsahan Data

Uji keabsahan data dilakukan untuk lebih memperkuat dan lebih

meyakinkan bahwa data yang telah diperoleh peneliti adalah hasil data

sudah benar dan maksimal. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan

peneliti untuk melakukan uji keabsahan data. Menurut Sugiyono pada

penelitian kualitatif uji keabsahan data dapat dilakukan dengan cara-cara

sebagai berikut:

a. Perpanjangan pengamatan

Perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali ke lapangan,

melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan sumber data yang

pernah ditemui maupun yang baru. Dengan prpanjangan pengamatan ini

berarti hubungan peneliti dengan narasumber akan semakin terbentuk

rapport, semakin akrab (tidak ada jarak lagi), semakin terbuka, saling

mempercayai sehingga tidak ada informasi yang disembunyikan lagi.

b. Meningkatan ketekunan

Meningkatkan ketekunan berarti melakukan secara lebih cermat dan

berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data dan urutan

(34)

c. Triangulasi

Tringulation is qualitative cross-validation. It asseses the sufficiency of the data according to the convergence of multiple data sources or multiple data collection procedures (William Wiersma, 1986). Triangulasi dalam pengujian keabsahan dat ini diartikan sebagai

pengecekan data dari berbagi ai sumber dengan berbagai cara dan

bernagai waktu. Dengan demikian terdapat tringulasi sumber, tringulasi

teknik pengumpulan data dan waktu.

d. Diskusi dengan teman sejawat

Teknik ini dilakukan dengan mengekspos hasil sementara atau hasil akhir

yang diperoleh dalam bentuk diskusi dengan rekan-rekan sejawat.

Pemeriksaan sejawat berarti pemerikasaan yang dilakukan dengan jalan

mengumpulkan rekan-rekan sebaya, yang memiliki pengetahuan umum

yang sama tentang apa yang sedang diteliti, sehingga bersama mereka

peneliti dapat me-review persepsi, pandangan dan analisis yang sedang dilakukan. (Moleong, 2007:334)

e. Menggunakan bahan referensi

Yang dimaksud bahan refensi adalah adanya pendukung untuk

membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti. Sebagai contoh,

data hasil wawancara perlu didukung dengan adanya rekaman

(35)

f.Analisi kasus negatif

Kasus negative adalah kasus yang tidak sesuai atau berbeda dengan hasil

penelitian hingga pada saat tertentu. Melakukan analisis kasus negative

berarti peneliti mencari data yang berbeda atau bahkan bertentangan

dengan data yang telah ditemukan. Bila tidak ada lagi data yang berbeda

atau bertentangan dengan temuan berarti data yang ditemukan sudah

dapat dipercaya.

g. Membercheck

Membercheck adalah proses pengecekan data yangh diperoleh peneliti kepada pemberi data. Tujuan membercheck adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh

pemberi data. (Sugiyono, 2009:270)

1.12 Lokasi dan Waktu Penelitian 1.12.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Pusat Penelitian dan

Pengembangan Sumber Daya Air (Puslitbang SDA) Kota Bandung yang

beralamatkan di Jln.Ir.H.Djuanda No.193 Bandung 40135 Telp.2504053;

Fax 2500163; e-mail : pusat@pusair-pu.go.id;

(36)

1.12.2 Waktu Penelitian

Adapun waktu penelitiannya dilakukan pada bulan Maret sampai

bulan Juni 2011 dengan lokasi yang telah ditentukan diatas. Dengan tabel

(37)

Sumber : peneliti 2011

1.13 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Membahas tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah,

maksud dan tujuan penelitian (meliputi; maksud penelitian dan

tujuan penelitian), kegunaan penelitian (meliputi; kegunaan

teoritis dan kegunaan praktis), kerangka pemikiran (meliputi;

kerangka pemikiran teoritis dan kerangka pemikiran praktis),

pertanyaan penelitian, metode penelitian, subjek dan informan

penelitian (meliputi; subjek penelitiann dan informan

penelitian), teknik pengumpulan data, teknik analisa data, lokasi

dan waktu penelitian (meliputi; lokasi penelitian dan waktu

penelitian), serta sistematika penulisan. 3.

b. Pengolahan Data Sekunder

c. Bimbingan Bab IV d. Bimbingan Bab V e. Bimbingan Seluruh Bab

4.

SIDANG

(38)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini menguraikan beberapa sub bab berdasarkan

penelitian yaitu: Mencakup tentang tinjauan komunikasi

(meliputi; definisi komunikasi, unsur – unsur komunikasi, tujuan

komunikasi, fungsi komunikasi, dan bentuk – bentuk

komunikasi), tinjauan mengenai komunikasi organisasi,

pengaruh komunikasi terhadap perilaku organisasi, fungsi

komunikasi dalam organisasi, dimensi-dimensi komunikasi

dalam kehidupan organisasi, tinjauan mengenai kolokium.

BAB III OBJEK PENELITIAN

Pada bab ini diuraikan mengenai Sejarah Instansi Departemen

Pekerjaan Umum, Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber

Daya Air yang meliputi : sejarah singkat Pusat Penelitian dan

Pengembangan Sumber Daya Air, Visi, Misi, Logo Instansi,

Balai – Balai Instansi Pusat Penelitian dan Pengembangan

Sumber Daya Air.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini peneliti akan membahas semua data – data yang

telah diperoleh dari informan dan data lapangan yang terkumpul,

mencakup tentang deskripsi identitas informan, deskripsi hasil

peneltitian, dan pembahasan mengenai hasil penelitian.

(39)

Pada bab ini menjelaskan mengenai kesimpulan dari hasil

(40)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Tentang Komunikasi

2.1.1 Definisi Komunikasi

Komunikasi merupakan sebuah keterampilan yang sangat penting

dalam kehidupan manusia, dimana dapat kita lihat komunikasi dapat

terjadi pada setiap gerak langkah manusia. Kehidupan manusia tidak

dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi, karena komunikasi

merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan kehidupan sosial

manusia.

Ada banyak definisi komunikasi, secara sederhana ada yang

berpendapat komunikasi adalah sebuah proses penyampaian pesan dari

komunikator kepada komunikan melalui saluran tertentu.

Wilbur Shcramm menyatakan komunikasi sebagai suatu proses

berbagi (sharing process) yang diuraikannya dalam pernyataan berikut :

“Komunikasi berasal dari kata-kata (bahasa) Latin communis

yang berarti umum atau bersama. Apabila kita berkomunikasi, sebenarnya kita sedang berusaha menumbuhkan suatu kebersamaaan (commones) dengan seseorang. Yaitu kita berusaha membagi informasi, ide, atau sikap”. (Shcramm dalam Suprapto, 2005 : 5)

Dari uraian yang telah disebutkan oleh Shcramm, dapat

(41)

yang menghasilkan kebersamaan (commones), kesepahaman antara sumber (source) dengan penerima (audience)-nya. Sebuah komunikasi

benar-benar efektif apabila audience-nya menerima pesan, pengertian,

dan lain-lain persis sama seperti yang dikehendaki oleh penyampai.

Hal tersebut didukung oleh definisi komunikasi yang

dikembangkan Everett M.Rogers dan D.Lawrence Kincaid (1981) :

“Komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih

membentuk atau melakukan pertukaran informasi satu sama

lainnya yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam”.(Rogers dan Kincaid dalam Cangara, 2005 :19)

Roger mencoba menspesifikasikan hakikat suatu hubungan dengan

adanya suatu pertukaran informasi (pesan), dimana ia menginginkan

adanya perubahan sikap dan tingkah laku serta kebersamaan dalam

menciptakan saling pengertian dari perilaku komunikasi.

Adanya beragam definisi komunikasi menuntun kita untuk

mengenal komunikasi secara konseptualisasi, dimana komunikasi terdiri

dari tiga konseptualisasi seperti yang diungkapkan Wenburg dan Wilmot:

1. Komunikasi sebagai tindakan satu arah

2. Komunikasi sebagai interaksi

3. Komunikasi sebagai transaksi

(42)

2.1.2 Tujuan Komunikasi

Kegiatan komunikasi yang manusia lakukan sehari-hari tentu

memiliki suatu tujuan tertentu yang berbeda-beda yang nantinya

diharapkan dapat tercipta saling pengertian. Berikut tujuan komunikasi

menurut Onong Uchjana Effendy :

1. Perubahan sikap (Attitude change)

2. Perubahan Pendapat (Opinion change)

3. Perubahan perilaku (Behavior change)

4. Perubahan sosial (Social change). (Effendy, 2003 : 8)

Dari empat poin yang dikemukakan oleh Onong Uchjana Effendy,

dapat disimpulkan bahwa komunikasi bertujuan untuk merubah sikap,

pendapat, perilaku, dan pada perubahan sosial masyarakat. Sedangkan

fungsi dari komunikasi adalah sebagai informasi penyampai yang utama,

mendidik, menghibur, dan yang terakhir mempengaruhi orang lain dalam

bersikap dan bertindak.

2.1.3 Fungsi Komunikasi

Komunikasi dalam pelaksanaannya memiliki berbagai macam

fungsi dalam kehidupan manusia, seperti berikut ini :

1. Menyampaikan informasi (to inform)

2. Mendidik (to educate)

3. Menghibut (to entertain)

(43)

Dari uraiaan tersebut diatas, biasanya selalu ada dan terkendung

pada pesan yang disampaikan, baik melalui media cetak maupun

elektronik atau lisan maupun tulisan. Penyampaian informasi ini

merupakan hal umum dan biasa dalam kehidupan sehari-hari, mendidik

(to educate) biasanya fungsi ini dilakukan oleh para orang yang

berprofesi sebagai tenaga pengajar, hiburan merupakan salah satu fungsi

komunikasi yang cukup diminati karena adanya faktor kesenangan,

mempengaruhi (to influence) biasanya bersatu dengan penyampaian

informasi.

2.1.4 Proses Komunikasi

Menurut Effendy dalam bukunya “Ilmu Komunikasi Teori dan

Praktek” didalam komunikasi, proses komunikasi terbagi menjadi dua

tahap, yakni secara primer dan secara sekunder.

a. Proses Komunikasi Secara Primer

Proses Komunikasi secara primer adalah proses penyampaian

pikiran dan atau perasaan sesorang kepada orang lain dengan

menggunakan lambing (symbol) sebagai media.

Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah

bahasa, kial, isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya yang secara langsung mampu “menerjemahkan” pikiran atau perasaan

(44)

b. Proses Komunikasi Secara Sekunder

Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian

pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat

atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambing sebagai

media pertama.

Seorang komunikator menggunakan media kedua dalam

melancarkan komunikasinya, karena komunikan sebagai sasarannya

berada ditempat yang relatif jauh dan jumlahnya banyak.

(Uchjana Effendy, 2002 : 11)

2.1.5 Unsur-Unsur dalam Proses Komunikasi

Penegasan tentang unsure-unsur dalam proses komunikasi itu

adalah sebagai berikut :

a. Sender : Komunikator yang menyampaikan pesan kepada seseorang atau sejumlah orang

b. Encoding : Penyandian, yakni proses pengalihan pikiran kedalam bentuk lambang.

c. Message : Pesan yang merupakan seperangkat lambing bermakna yang disampaikan oleh komunikator.

(45)

e. Decoding : Pengawasandian, yaitu proses dimana komunikan menetapkan makna pada lambing yang disampaikan oleh komunikator

kepadanya.

f. Receiver : Komunikan yang menerima pesan dari komunikator. g. Response : Tanggapan, seperangkat reaksi pada komunikan setelah

diterima pesan.

h. Feedback : Umpan balik, yakni tanggapan komunikan apabila tersampaikan atau disampaikan kepada komunikator.

i. Noise : Gangguan tak terencana yang terjadi dalam proses komunikasi sebagai akibat diterimanya pesan lain oleh komunikan

yang berbeda dengan pesan yang disampaikan oleh komunikator

kepadanya.

(Uchjana Effendy, 2002 : 18)

2.1.6 Model Komunikasi

Didalam penelitian ini memfokuskan pada peranan organisasi

didalam mensosialisasikan hasil Litbang kepada masyarakat dengan

menggunakan model interaksional untuk menyampaikan pesannya.

Sebagaimana telah digambarkan oleh West dan Turner bahwa model

(46)

Gambar 2.1

Model Interaksional

Komunikasi bersifat interaksional adalah proses komunikasi yang

berlangsung dua arah diantara para komunikator, baik dari pengirim

kepada penerima maupun sebaliknya sehingga terjadinya umpan balik

(feedback).

2.2 Tinjauan Tentang Komunikasi Organisasi

2.2.1 Definisi Komunikasi Organisasi

Komunikasi organisasi dapat diartikan sebagai penafsiran pesan

diantara unit-unit komununikasi dari organisasi tersebut. Suatu organisasi

terdiri dari unit-unit komunikasi dalam hubungan antara yang satu

dengan yang lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan organisasi

(47)

Komunikasi organisasi secara sederhana dapat dipahami sebagai

jaringan kerja yang dirancang dalam suatu system dan proses untuk

mengalihkan informasi dari seseorang atau sekelompok orang kepada

seseorang atau sekelompok orang demi tercapainya tujuan organisasi.

Goldhaber memberikan definisi komunikasi organisasi sebagai

berikut “organizational communications is the process of creating and

exchanging messages within a network of interdependent relationship to cope with environmental uncertainty”. Atau dengan kata-kata lain

komunikasi organisasi adalah proses menciptakan dan saling menukar

pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling terganstung satu sama

lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau selalu

berubah-ubah. Definisi diatas mengandung tujuh konsep kunci yaitu :

1. Proses

Suatu organisasi adalah suatu system terbuka yang dinamis yang

menciptakan dan saling menukar pesan diantara anggotanya. Karena

gejala menciptakan dan menukar informasi ini berjalan terus-menerus

dan tidak ada henti-hentinya maka dikatakan sebagai suatu proses.

2. Pesan

Yang dimaksud dengan pesan adalah susunan symbol yang penuh arti

tentang objek kejadian yang dihasilkan oleh interaksi dengan orang.

Komunikasi akan efektif kalau pesan yang dikirimkan atau diartikan

(48)

3. Jaringan

Organisasi terdiri dari satu seri orang yang tiap-tiapnya menduduki

posisi atau peranan tertentu dalam organisasi. Ciptaan dan pertukaran

pesan dari orang-orang ini sesamanya terjadi melewati suatu set jalan

kecil yang dinamakan jaringan komunikasi.

4. Saling Tergantung

Hal ini telah menjadi sifat dari suatu organisasi yang merupakan suatu

sistem terbuka. Bila suatu bagian dari organisasi yang mengalami

gangguan maka akan berpengaruh kepada bagian lainnya dan

mungkin juga kepada seluruh sistem organisasi. Begitu juga jaringan

komunikasi dalam organisasi saling melengkapi.

5. Hubungan

Organisasi merupakan suatu sistem yang terbuka, sistem kehidupan

sosial maka untuk berfungsinya bagian-bagian itu terletak pada tangan

manusia. Dengan kata lain jaringan melalui mana jalannya pesan suatu

organisasinya dihubungkan oleh manusia.

6. Lingkungan

Yang dimaksud dengan lingkungan adalah semua totalitas secara fisik

dan faktor yang diperhitungkan dalam pembuat keputusan mengenai

individu dalam suatu sistem. Lingkungan disini dibedakan menjadi

dua yaitu lingkungan internal yang terdiri dari personalia staf,

golongan fungsional dari organisasional dan lingkungan eksternal

(49)

7. Ketidakpastian

Yang dimaksud dengan ketidakpastian adalah perbedaan informasi

yang tersedia dengan informasi yang diharapkan. Ketidakpastian

dalam suatu organisasi disebabkan oleh terlalu banyaknya informasi

yang diterima daripada informasi yang sesungguhnya diperlukan

untuk menghadapi lingkungan mereka. Oleh karena itu salah satu

urusan utama dari komunikasi organisasi adalah menentukan dengan

tepat berapa banyaknya informasi yang diperlukan untuk mengurangi

ketidakpastian tanpa informasi yang berlebihan.

2.2.2 Fungsi Komunikasi Dalam Organisasi

Dalam sebuah organisasi, komunikasi merupakan sebuah tuntutan

yang paling utama untuk menjaga keutuhan organisasi. Hal inilah yang

membedakan organisasi dari sekumpulan orang lainnya. Sendjaja (1994)

menyatakan fungsi komunikasi dalam organisasi adalah sebagai berikut:

Fungsi Informatif

Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan

informasi. Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu organisasi

berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik

dan tepat waktu. Informasi yang didapat memungkinkan setiap

anggota organisasi dapat melaksanakan pekerjaannya secara lebih

pasti. Orang-orang dalam tataran manajemen membutuhkan informasi

(50)

konflik yang terjadi di dalam organisasi. Sedangkan karyawan

(bawahan) membutuhkan informasi untuk melaksanakan pekerjaan, di

samping itu juga informasi tentang jaminan keamanan, jaminan sosial

dan kesehatan, izin cuti, dan sebagainya.

Fungsi Regulatif

Fungsi ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam

suatu organisasi. Terdapat dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi

regulatif, yaitu: a. Berkaitan dengan orang-orang yang berada dalam

tataran manajemen, yaitu mereka yang memiliki kewenangan untuk

mengendalikan semua informasi yang disampaikan. Juga memberi

perintah atau intruksi supaya perintah-perintahnya dilaksanakan

sebagaimana semestinya. b. Berkaitan dengan pesan. Pesan-pesan

regulatif pada dasarnya berorientasi pada kerja. Artinya, bawahan

membutuhkan kepastian peraturan tentang pekerjaan yang boleh dan

tidak boleh untuk dilaksanakan.

Fungsi persuasif

Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak

akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya

kenyataan ini, maka banyak pimpinan yang lebih suka untuk

mempersuasi bawahannya daripada memberi perintah. Sebab

pekerjaan yang dilakukan secara sukarela oleh karyawan akan

menghasilkan kepedulian yang lebih besar dibanding kalau pimpinan

(51)

Fungsi integratif

Setiap organisasi berusaha untuk menyediakan saluran yang

memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan

dengan baik. Ada dua saluran komunikasi yang dapat mewujudkan hal

tersebut, yaitu: a. Saluran komunikasi formal seperti penerbitan

khusus dalam organisasi tersebut (buletin, newsletter) dan laporan

kemajuan organisasi. b. Saluran komunikasi informal seperti

perbincangan antar pribadi selama masa istirahat kerja, pertandingan

olahraga, ataupun kegiatan darmawisata. Pelaksanaan aktivitas ini

akan menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi yang lebih besar

dalam diri karyawan terhadap organisasi.

2.3 Tinjauan Tentang Peranan

Peranan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah “Tindakan yang dilakukan oleh seseorang disuatu peristiwa”. (KBBI, 1991 : 751)

Sedangkan menurut kamus komunikasi yang disusun oleh Onong Uchjana Effendy mengatakan bahwa Peranan adalah “Sesuatu yang menjadi

bagian atau yang memegang pimpinan secara menonjol dalam suatu peristiwa”. (Effendy, 1989 : 315)

Peranan (role) menurut Koentjaraningrat dalam bukunya Antropologi

bahwa Peranan merupakan “aspek dinamis dari kedudukan, apabila seseorang

(52)

sesorang tersebut telah menjalankan suatu peranan”. (Koentjaraningrat, 1990

: 169)

Dari pengertian diatas disebutkan aspek dinamis dari kedudukan

pemegang peranan, bahwa apabila Pusat Penelitian dan Pengembangan

Sumber Daya Air Kota Bandung telah melakukan hak dan kewajibannya,

maka Puslitbang SDA Kota Bandung telah melaksanakan peranannya dalam

mensosialisasikan hasil Litbang.

Hal senada disampaikan oleh Soerjono Soekanto seperti disebutkan

sebagai berikut :

“Peranan merupakan aspek dinamis kedudukan (status) apabila

seseorang melaksanakan hak dan kewajiban sesuai kedudukannya, maka ia

telah menjalankan suatu peranan. Peranan yang melekat pada diri seseorang

harus dibedakan dengan posisi dalam pergaulan masyarakat. Posisi seseorang

dalam masyarakat merupakan unsure strategis yang menunjukkan tempa

individu pada organisasi masyarakat. Peranan lebih menunjuk pada fungsi,

penyesuaian diri, dan suatu proses. Jadi apabila seseorang menduduki suatu

posisi dalam masyarakat serta melaksanakan hak dan kewajibannya maka ia menjalankan peranan”. (Soekamto, 2004 : 243)

Berbeda pula Peranan menurut pendapat Gross, Mason dan Mc Eachern

oleh pokok-pokok pikiran dalam sosiologi karangan David Berry adalah

perangkat harapan-harapan yang dikenakan pada individu atau kelompok

(53)

Jadi dapat disimpulkan bahwa peranan adalah tindakan yang dilakukan

seseorang secara menonjol diantara yang lainnya terhadap suatu peristiwa

sehingga memberikan dampak yang berarti.

Dari pengertian diatas, dapat dijelaskan bahwa seseorang atau sesuatu

dapat dikatakan berperan dengan baik jika melakukan suatu tindakan yang

menonjol diantara yang lainnya terhadap suatu peristiwa sehingga

memberikan dampak yang besar, dalam penelitian ini berarti Pusat Penelitian

dan Pengembangan Sumber Daya Air Kota Bandung dikatakan berperan

dengan baik dalam menyebarluaskan hasil Penelitian dan Pengembangan

(Litbang) melalui kegiatan kolokium kepada masyarakat.

2.4 Tinjauan Tentang Sosialisasi

Berdasarkan pada Kamus Besar Bahasa Indonesia tahun 1991, ada 2 (dua) perbedaan pengertian antara “sosialisasi” dengan “mensosialisasikan”,

uraiannya sebagai berikut :

“Sosialisasi adalah proses belajar seorang anggota masyarakat untuk

mengenal dan menghayati kebudayaan masyarakat dilingkungannya.”

Sedangkan pengertian dari mensosialisasikan adalah sebagai berikut :

“Membelajarkan seseorang menjadi anggota masyarakat menjadikan

milik umum.” (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2000 : 958)

Dari kedua pengertian tersebut terlihat jelas bahwa perbedaan keduanya

(54)

“sosialisasi” seseorang belajar untuk dapat mengenali lingkungannya.

Sedangkan dalam “mensosialisasikan” seseorang mendapatkan pengajaran

untuk dapat berinteraksi dengan lingkungannya.

Dalam kaitannya dengan pokok masalah penelitian yaitu

mensosialisasikan hasil Litbang (Penelitian dan Pengembangan) dan kemudian dikaitkan kembali dengan pengertian “mensosialisasikan” menurut

Kamus Besar Bahasa Indonesia seperti yang telah diuraikan diatas, maka inti

dari kegiatan kolokium ini adalah untuk mengenalkan produk Litbang yaitu

mensosialisasikan hasil Litbang kepada masyarakat.

2.5 Tinjauan Tentang Kolokium

Menurut Cragan dan Wright, Kolokium adalah sejenis format diskusi yang memberikan kesempatan kepada wakil – wakil khalayak untuk

mengajukan pertanyaan yang sudah dipersiapkan kepada seseorang atau

beberapa orang ahli. Kolokium agak bersifat formal dan diskusi diatur secara

ketat oleh moderator. Kemudian disini moderator mengatur lalui lintas

pertanyaan secara bergiliran. Ahli biasanya hanya diizinkan menjawab

pertanyaan dan tidak diperbolehkan bertanya. Diskusi semacam ini lazim

disebut Public Debate.

Kolokium yang diselenggarakan di Pusat Penelitian dan Pengembangan

Sumber Daya Air ini diartikan sebagai rangkaian acara seminar suatu

konferensi dimana ahli terpasang, meneliti, dan mendiskusikan suatu topik

(55)

Kolokium berasal dari bahasa latin yakni Colloqui yang merupakan

bentuk kegiatan yang dievaluasikan kedalam bentuk tulisan lalu disampaikan

melalui lisan untuk kemudian dipelajari. Kolokium dapat dikatakan suatu

pertemuan informal untuk pertukaran ilmu.

Kolokium merupakan suatu program mempublikasikan atau

menyebarluaskan yang sekaligus mensosialisasikan hasil penelitian yang

dilakukan oleh instansi atau orang yang bersangkutan yang telah dikerjakan

satu tahun sebelumnya, yang dituangkan dalam bentuk pemaparan makalah

atau materi dengan tujuan untuk menjaga hubungan baik dengan komunitas

eksternal maupun internal.

Kegiatan kolokium ini dikelola langsung oleh Pusat Penelitian dan

Pengembangan Sumber Daya Air dan merupakan agenda program rutin

tahunan yang dilakukan oleh Bidang Program dan Kerjasama Pusat Penelitian

dan Pengembangan Sumber Daya Air. Kegiatan kolokium ini memiliki tujuan

untuk mempublikasikan atau menyebarluaskan kegiatan kerja yang telah

dilakukan instansi, kemudian meningkatkan kepercayaan publik dan

keterlibatannya dalam mengikuti dan mendukung program atau kegiatan

Gambar

Tabel 1.1
Tabel 1.2
Gambar 2.1 Model Interaksional
Gambar  3.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kecenderungan lebih banyaknya frase eksosentris direktif yang berfungsi sebagai penanda nomina lokatif di dalam novel ini berkaitan dengan data struktur dan makna

Biaya penilaian dikeluarkan dalam rangka pengukuran dan analisis data untuk menentukan apakah produk atau jasa sesuai dengan spesifikasinya dan persyaratan-persyaratan

Perumusan masalah dari tesis ini adalah apakah faktor-faktor yang menentukan terpilihnya kepala desa di kecamatan Jekulo, dan apakah kebijakan camat Jekulo

dalam melaksanakan putusan Pengadilan Tata Usaha Negara tersebut diperlukan terobosan hukum, persepsi, pola pikir dan mengubah perilaku yang dilakukan dengan

Dengan membandingkan teori dan hasil penelitian pada pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh latihan Core Stability terhadap penurunan nyeri leher

Guru menugaskan peserta didik supaya memperlihatkan rubrik “Insya Allah Aku Bisa” dalam buku teks kepada orang tuanya dengan memberikan komentar dan paraf (halaman terakhir

Selain dari staff, kami juga meminta bantuan dari para pengajar LTC untuk menjadi pembawa acara sekaligus juga ada yang menjadi pembuka dalam berdoa dan juga ada

Apalagi media yang dipergunakan dalam pembelajaran adalah media lingkungan yang menuntut siswa untuk aktif berbuat dan kreatif dalam menanggapi semua proses