• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konfigurasi Layanan-Layanan Jringan Komputer Menggunakan RHEL Di Sekolah Bisnis Dan Manajemen (SBM-ITB)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Konfigurasi Layanan-Layanan Jringan Komputer Menggunakan RHEL Di Sekolah Bisnis Dan Manajemen (SBM-ITB)"

Copied!
92
0
0

Teks penuh

(1)

MENGGUNAKAN RHEL DI SEKOLAH BISNIS DAN MANAJEMEN

(SBM-ITB)

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk memenuhi syarat salah satu matakuliah kerja praktek Program Strata satu jurusan Teknik Informatika

Oleh:

Taupik Abidin (10108992) Eryan Ahmad Firdaus (10108928)

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

2012

 

(2)

T

n ini tidak lep

(3)

  Indonesia (UNIKOM).

2. Bapak Dr.Arry Akhmad Arman, sebagai Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).

3. Ibu Mira Kania Sabariah, S.T., M.T. sebagai sebagai Ketua Jurusan Teknik

Informatika di Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).

4. Bapak Irawan Afrianto, S.T., M.T. sebagai Dosen Wali yang selama ini membimbing

penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek dengan baik.

5. Bapak Husni Mubarok, S.T, sebagai Kepala Sub Bagian IT (KASUBAG IT) dan

pembimbing penulis selama pelaksanaan kerja praktek berlangsung.

6. Kedua Orang Tuaku yang tersayang dan tercinta yang selama ini telah mendo'akan

dan memberikan dorongan dan semangat kepada penulis berupa moril dan materil.

7. Untuk Para Sahabat yang telah membantu dan memberi dorongan sehingga laporan ini

bisa terselesaikan tepat pada waktunya khususnya untuk istriku tercinta Susana dan

anaku tersayang Panji Nugraha. Terima kasih atas segala amal baik mereka, semoga

(4)

iii  penulis dan semua pihak yang membutuhkannya.

Bandung, Oktober 2011

Penulis

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(5)

  LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ………... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... ... 2

1.3. Maksud dan Tujuan ………... 2

1.4. Batasan Masalah ... ... 3

1.5. Metodologi Penelitian ………... 3

1.6. Sistematika Penulisan ... ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………... 6

2.1. Profil Tempat Kerja Praktek ………... 6

2.1.1. Sejarah Instansi... 6

(6)

2.1.4. Struktur Organisasi ...……….………..…... 8

2.1.5. Tentang SBM-ITB ...……….………... 8

2.2. Landasan Teori ………... 11

2.2.1. Jaringan Komputer...11

2.2.2. Sejarah Jaringan Komputer...11

2.2.3. Jenis Jaringan Komputer...13

2.2.4. Model Referensi Osi Dan Standarisasi... 14

2.2.5. Topologi Jaringan Komputer………... 16

2.2.6. Ethernet... 19

2.2.7. Pengertian Server... 25

2.2.7.1Samba Server ... ……... 27

2.2.7.2File Transfer Protocol (FTP) ... ……... 27

2.2.7.3Domain Name System (DNS) ... ……... 28

2.2.7.4Mail Server... ……... 29

2.2.7.5Proxy Server... ……... 29

2.2.7.6Web Server ... ……... 30

BAB III PEMBAHASAN ... 31

3.1. Kegiatan kerja Praktek ... ……... 31

3.1.1. Jadwal Kerja Praktek ... ……... 31

3.2. Data Kerja Praktek ... ….…... 31

3.2.1. Pengelolaan Local Area Network ... ……... 31

3.3 Kekurangan Sistem Oprasi Windows Server 2003 ... ….…... 38

(7)

 

3.4 Instalasi Operating Sytem Server ... ... 39

3.4.1 Cara Instalasi Linux ... …...….. 39

3.4.2 Konfigurasi DNS (Doamain Name System)... 56

3.4.2.1 Sistem DNS... 57

3.4.2.2 Konfigurasi DNS... 57

3.4.2.3 Konfigurasi/etc/resolv.conf ... 58

3.4.2.4 Konfigurasi/etc/named.conf ... 58

3.4.2.5 Membuat file resource recods directory/var/named... 60

3.4.2.6 Konfigurasi forward zone file ... 60

3.4.2.7 Konfigurasi reverse zone file ... 61

3.4.2.8 Sistem DNS... 62

3.4.2.9 Mengaktifan DNS... 62

3.4.2.10 Menghentikan DNS... 63

3.4.2.11 Merestarat... 64

3.4.2.12 Menguji DNS... 64

3.5 Konfigurasi Server ... ………... 66

3.5.1 Konfigurasi User ... ………... 66

3.5.2 Konfigurasi FTP... ……..…... 67

(8)

vii 

3.5.5 Konfigurasi Web Server ... ………... 75

3.5.6 Konfigurasi Webmail (Squirrelmail)………...……... 77

3.6 Implemantasi Ftp, Squirremail, Web Server, dan Samba ... ………... 78

3.6.1 Hasil Konfigurasi Ftp ... ………... 78

3.6.2 Hasil Konfigurasi Squirrelmail ... ………... 79

3.6.3 Hasil Konfigurasi Web Server ... ………... 80

3.6.4 Hasil Konfigurasi Samba ... ………... 81

3.6.5 Kesimpulan Uji Coba Konfigurasi ... ………... 82

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... ………... 83

4.1. Kesimpulan ... ………... 83

4.2. Saran ... ………... 83

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(9)

[1]. Hariyanto, B. 1997. Sistem Operasi. Bandung. Informatika Bandung.

[2]. Novriansyah, N. 2000. Linux. Jakarta. PT Elex Media Komputindo.

[3]. Wahana Komputer dan Penerbit Andi. Mari Mengenal Linux. Penerbit ANDI.

Yogyakarta, 2005.

[4]. Buku Pintar Internet, TCP/IP, Standar,Desain dan Implementasi, cetakan ke enam,

Onno W Purbo,Elex Media Komputindo, 2001.

[5]. Abdul Kadir, Pengenalan Sistem Informasi, Yogyakarta : Andi, 2003. [6]. Firman Sopian,R, Client/Server, Bandung : rfsaing.

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan dunia teknologi informasi saat ini sudah sedemikian pesat dan merambah ke

berbagai sisi kehidupan manusia. Perkembangan yang demikian tersebut didukung oleh tersedianya

perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software) yang semakin hari semakin hebat

kemampuannya.

Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM-ITB) adalah salah satu lembaga akademik di lingkungan ITB yang berfungsi menjalankan misi Tridarma Perguruan Tinggi yang mencakup pendidikan, riset, dan pengabdian kepada masyarakat.

Sejalan dengan visinya, SBM mencoba mengembangkan diri menjadi unggul dalam riset dan pendidikan di bidang manajemen. Kegiatan riset SBM mencoba untuk mengangkat kasus-kasus praktik bisnis dan manajemen dari perusahaan terkemuka dan berhasil di Indonesia sehingga pengembangan teori menjadi relevan dengan konteks Indonesia.

Di Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM-ITB) berpengaruh sangat penting, namun pada

kenyataannya banyak pengguna komputer yang belum berintegrasi satu dengan yang lainnya,

sehingga masih bersifat personal. Hal ini menyebabkan informasi tidak menyebar secara luas.

Akibatnya penggunaan komputer tidak maksimal. Di Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM-ITB),

pengambilan data (dalam hal ini laporan) masih menggunakan falshdisk, mencetak data hanya

menggunakan satu komputer sedangkan komputer lain tidak bisa, pengiriman data lambat dan sering

terhambat, file-file tidak terpelihara dengan baik. Untuk itu, agar penggunaaan komputer di Sekolah

Bisnis dan Manajemen (SBM-ITB) maksimal , maka harus membangun suatu jaringan. Jaringan yang

digunakan adalah LAN, karena jaringan tersebut hanya digunakan dalam jarak yang berdekatan.

Untuk membangun sebuah jaringan server yang handal diperlukan sebuah sistem operasi yang

handal. Sistem operasi Linux RHEL merupakan sistem operasi yang bersifat open source dan free,

artinya sistem operasi ini dapat diinstal, dikembangkan, dan merupakan pengembangan dari redhat

(11)

 

Pada jaringan LAN, harus mengkonfigurasi Ftp, Squirmail, Samba, DNS dan Web Server.

Dimana dengan Ftp memudahkan client dalam sharing data, menyediakan tempat penyimpanan, dan

menyediakan transfer data yang efisien, dengan samba dapat berbagai file dan printer pada semua

komputer yang terhubung ke jaringan, dan squirmail dapat mempercepat pengiriman data dan

keamanan data dapat dipercaya.

Untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut maka penulis membahas kajian tentang

“Konfigurasi Layana-layanan Jaringan Komputer Menggunakan RHEL di Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM-ITB)”.

1.2 Rumusan Masalah

Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas, sehingga memudahkan dalam penyusunan maupun penulisan laporan tugas akhir ini, maka penulis mengidentifikasi permasalahan pada :

1. Tidak adanya cara pengambilan data yang lebih efektif untuk memudahkan para karyawan

SBM-ITB dalam bekerja?.

2. Tidak ada cara untuk transfer data yang efisien dan penggunaan printer supaya dipakai

bersama?.

3. Terlalu lama dalam proses pengiriman Email karena keamanan data kurang terpelihara

dengan baik?.

4. Tidak ada wadah untuk menyimpan file-file supaya terpelihara dengan baik?.

1.3 Maksud Dan Tujuan

Maksud dari pembuatan laporan tugas kerja peraktik ini adalah melakukan Konfigurasi

Layanan-Layanan Jaringan Komputer menggunakan RHEL pada jaringan LAN untuk memudahkan

para karyawan Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM-ITB) dalam bekerja.

Tujuan yang ingin dicapai dari penyusunan laporan tugas akhir ini adalah :

1. Adanya kemudahkan client dalam sharing data, menyediakan tempat penyimpanan, dan

menyediakan transfer data yang efisien.

2. Dapat berbagai file dan printer pada semua computer yang terhubung ke jaringan. 3. Dapat mempercepat pengiriman Email dan keamanan data dapat dipercaya.

(12)

1.4 Batasan Masalah

Untuk lebih memudahkan Penulis dalam membahas permasalahan serta untuk menghindari

adanya penyimpangan pembahasan dari pokok bahasan, maka permasalahan dibatasi pada :

1. Melakukan konfigurasi Ftp untuk memudahkan client dalam sharing data, menyediakan

tempat penyimpanan, dan menyediakan transfer data yang efisien.

2. Melakukan konfigurasi samba untuk berbagai file dan printer pada semua computer yang

terhubung ke jaringan.

3. Konfigurasi squirmail dapat mempercepat pengiriman Email dan keamanan data dapat

dipercaya.

4. Topologi yang diterapkan pada LAN di Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM-ITB)

adalah topologi bintang dengan mengunakan media trasmisi kabel.

5. Media trasmisi kabel yang digunakan adalah twisted pair jenis UTP tipe CAT5 dengan konektor RJ-45. Dan juga disertai dengan Hub, Shwicht, Rooter.

1.5 Metode Penelitian

Dalam melaksanakan kerja praktek ini, penulis menggunakan beberapa macam metode, yaitu metode observasi atau pengamatan dan metode interview ke Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM-ITB), yaitu;

1. Metode Observasi atau Pengamatan

Dalam hal ini penulis langsung terjun ke Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM-ITB) untuk melakukan pengamatan terhadap data yang ada dan kira-kira apa saja yang dibutuhkan. 2. Metode Interview atau Wawancara

Disini penulis melakukan wawancara langsung dengan pihak-pihak yang berperan di Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM-ITB) tersebut atau dengan pihak pembimbing kerja

praktek yang telah di tunjuk dari pihak Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM-ITB). Dalam hal ini penulis ingin mengetahui secara langsung Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM-ITB) tentang keadaan data, kebutuhan akan informasi dan sebagainya. Selain itu penulis juga menjelaskan apa saja yang nantinya akan dibutuhkan dan dilakukan oleh penulis dalam melakukan kerja praktek tersebut.

3. Metode Studi Pustaka

(13)

  1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tugas ini membagi penyajian tulisan menjadi empat bab masing - masing bab meliputi :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini tentang dasar-dasar pemikiran yang berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi dan batasan masalah, maksud dan tujuan, metodologi penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menjelaskan mengenai tentang teori-teori yang menunjang dalam konfigurasi Ftp, squrimail, samba dan web server.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini membahas tentang konfigurasi pada file-file yang berhubungan dengan pembuatan ftp, squirmail, samba, DNS, dan web server berbasis sistem operasi linux RHEL. Maka hasil yang diperoleh yaitu, memudahkan client dalam sharing data, menyediakan tempat penyimpan, dan menyediakan transfer data yang efisien, dapat berbagi file dan printer pada semua computer yang terhubung ke jaringan, dapat mempercepat pengiriman Email dan keamanan data dapat dipercaya.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan hasil analisis dan memberikan masukan atau saran bagi perbaikan serta pengembangan sistem.

(14)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Profil Tempat Kerja Praktek 2.1.1 Sejarah Instansi

Pentingnya pendidikan bisnis dan manajemen di Indonesia telah dipikirkan sejak era 1970-an ketika ITB mengundang Prof. McLelland untuk mengajar kewirausahaan. Di akhir tahun 1980-an, pemikiran untuk mengembangkan pendidikan bisnis dan manajemen mulai berkembang di Jurusan Teknik Industri. Pada tahun 1990, ITB memutuskan untuk mendirikan program Magister Administrasi Bisnis (MBA) di bidang manajemen operasi dipelopori oleh Prof. Mathias Aroef.

Proses pendirian Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB itu sendiri diawali dengan pembentukan Komite oleh Rektor ITB dengan menunjuk 10 staf pengajar sebagai perumus nature of business SBM, visi, misi, strategi, lingkup, program, rancangan kurikulum dan metode pembelajaran serta alumni seperti apa yang akan dihasilkan SBM ITB.

Kesepuluh orang tersebut adalah:

1) Dr.Ir. Kuntoro Mangkusubroto, MSIE, MSCE 2) Prof. Ir. Surna Tjahja Djajadiningrat, MSc., Ph.D 3) Prof. Dr. Ir. Jann Hidajat Tjakraatmadja, MSIE 4) Ir. Drs. Arson Aliludin, SE, DEA

Dengan SK Rektor ITB no. 203/SK/K01/KP/2003, pada Tanggal 31 Desember 2003 resmi berdiri Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB. Sekolah baru tersebut terus berkembang, dan dengan dukungan staf pengajar tersebut beserta tenaga administratifnya, sampai dengan saat ini SBM sudah mempunyai empat program studi, yaitu:

a. Program Studi Sarjana Manajemen, berdiri pada Desember 2003

(15)

 

c. Program Magister Sains Manajemen, berdiri pada Februari 2007 d. Program Doktor Manajemen, berdiri pada Agustus 2008

Sejalan dengan transformasi ITB menjadi BHMN, maka fakultas/sekolah yang ada di ITB termasuk SBM diarahkan menjadi organisasi sumber yang mengelola sumber daya secara langsung. Untuk mencapai hal tersebut, melalui Surat Keputusan Rektor Institut Teknologi Bandung No. 256.10/SK/K01/2005, di lingkungan SBM saat ini terdapat 2 (dua) Kelompok Keahlian/Keilmuan (KK) sebagai berikut:

1. Kelompok Keilmuan Manajemen Manusia dan Kewirausahaan 2. Kelompok Keilmuan Manajemen Operasi dan Keuangan

2.1.2 Logo Instansi

Gambar 2.1 Logo SBM

2.1.3 Visi dan Misi

Visi Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB ialah:

Menjadi institusi kelas dunia yang mengilhami dan mengembangkan pemimpin-pemimpin baru yang berjiwa entrepreneur.

Misi Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB ialah:

1. Mendidik dan mengembangkan generasi baru pemimpin yang inovatif dan berjiwa entrepreneur.

2. Menemukan, mengembangkan, dan menyebarkan pengetahuan di bidang Bisnis dan Manajemen

(16)

2.1.4 Struktur Organisasi

Gambar 2.2. Struktur Organisasi

2.1.5 Tentang SBM-ITB

Sekolah Bisnis dan Manajemen adalah salah satu lembaga akademik di lingkungan ITB yang berfungsi menjalankan misi Tridarma Perguruan Tinggi yang mencakup pendidikan, riset, dan pengabdian kepada masyarakat.

Sejalan dengan visinya, SBM mencoba mengembangkan diri menjadi unggul dalam riset dan pendidikan di bidang manajemen. Kegiatan riset SBM mencoba untuk mengangkat kasus-kasus praktik bisnis dan manajemen dari perusahaan terkemuka dan berhasil di Indonesia sehingga pengembangan teori menjadi relevan dengan konteks Indonesia.

Kedekatan dengan lingkungan bisnis dan ditunjang oleh metodologi riset yang handal, SBM diharapkan mampu menciptakan keunggulan kemampuan riset di tataran internasional. Aspek pendidikan akan diarahkan untuk mendapatkan akreditasi yang bertaraf internasional. Pendidikan di lingkungan SBM dikembangkan untuk siap bersaing dengan sekolah bisnis terkemuka lainnya di kawasan Asia dan Pasifik. Saat ini SBM ITB memiliki empat program studi: Sarjana Manajemen, Magister Administrasi

Bisnis, Magister Sains Manajemen, dan Doktor Sains Manajemen.

Dean Prof. Dr. Sudarso K. Wiryono

Vice Dean of Academic Prof. Togar M. Simatupang Vice Dean of Resources Dwi Larso, Ph.D

Head of Undergraduate Program Dr. Eng. Pri Hermawan ST., MT Head of MBA Program Dr. Reza A. Nasution

(17)

 

Kami juga memiliki unit-unit bisnis seperti Pusat Inovasi, Kewirausahaan, dan Kepemimpinan (CIEL), Konsultasi dan Pembelajaran Berkelanjutan (CCE), serta Indonesia Business CaseCenter (IBCC).

a. Keunikan Program

Program sarjana mempunyai program yang tidak hanya menuntut mahasiswa belajar secara intensif mengenai teori manajemen. Mahasiswa juga mempelajari praktek manajemen seperti menciptakan sebuah perusahaan yang didanai oleh pinjaman dari bank swasta

(Integrative Business Experience). Hasil bisnis tersebut kemudian diwujudkan dalam bentuk tanggung jawab sosial. Program lain selain praktik bisnis adalah orientasi, kunjungan ke perusahaan, public performance, teamwork, dan community service. Untuk menambah wawasan mahasiswa, kami menghadirkan dosen tamu dan seminar sebagai wadah di mana para profesional dapat berbagi pengalaman.

Studi di Program pasca sarja SBM ITB pun sangatlah menarik karena sistem pembelajaran yang menitikberatkan pada semua aspek manajemen, pengembangan organisasi yang inovatif, kritis dan kemampuan interpersonal dalam dunia bisnis dan kewirausahaan. Mahasiswa pasca sarjana juga mendapatkan program praperkuliahan seperti outbond dan

Neuro Linguistic Program. Program yang didapatkan selama perkuliahan seperti debat akademik, group discussion, seminar, guest lecture, business plan competition dan field trips.

b. Penghargaan

(18)

9  c. Kemitraan

SBM ITB juga menjalin kerjasama dengan Universitas Luar Negeri, seperti Tokyo University of Science (2009) di bidang Double Degree Program and Joint Research, Tokyo Institute of Technology (2008) di bidang Joint Research, Publications and Seminar on Decision Science, University of St. Gallen Swiss (2007) di bidang Students Exchange, University of Groningen Belanda (2007) di bidang Students Exchange, serta Universitas Utara Malaysia (2006) di bidang Student Exchange, Academic and Administrative Staff Exchange, Joint Research and Quality Programs.

d. Dosen Tamu Mancanegara

Untuk memperkuat dinamika dan pertukaran keilmuan, kami mengundang Visiting Professor dari mancanegara. Hingga saat ini, beberapa dari mereka adalah Mark Harrison, Ph.D (Daniel Webster College, New Hampsire); Prof. C.W. Watson (Kent University, UK); Prof. Richard W. Moore (California University, USA); Prof. Larry Michaelsen (Central Missouri State University, USA); Prof. Rushami Yusoff (Universiti Utara Malaysia); serta Prof. Deguchi dan Prof. Kijima (Tokyo Institute of Technology).

2.2 Landasan Teori 2.2.1 Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama-sama menggunakan

hardware/software yang terhubung dengan jaringan. Setiap komputer, printer atau periferal yang terhubung dengan jaringan disebut node. Sebuah jaringan komputer dapat memiliki dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node.

2.2.2 Sejarah Jaringan Komputer

(19)

 

beberapa proses tanpa banyak membuang waktu kosong dibuatlah proses beruntun (Batch Processing), sehingga beberapa program bisa dijalankan dalam sebuah komputer dengan dengan kaidah antrian.

Ditahun 1950-an ketika jenis komputer mulai membesar sampai terciptanya super komputer, maka sebuah komputer mesti melayani beberapa terminal (lihat Gambar 1) Untuk itu ditemukan konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan nama TSS (Time Sharing System), maka untuk pertama kali bentuk jaringan (network) komputer diaplikasikan. Pada sistem TSS beberapa terminal terhubung secara seri ke sebuah host komputer. Dalam proses TSS mulai nampak perpaduan teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi yang pada awalnya berkembang sendiri-sendiri.

Gambar 2.3 Jaringan komputer model TSS

Memasuki tahun 1970-an, setelah beban pekerjaan bertambah banyak dan harga perangkat komputer besar mulai terasa sangat mahal, maka mulailah digunakan konsep proses distribusi (Distributed Processing). Seperti pada Gambar 2, dalam proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar secara paralel untuk melayani beberapa terminal yang tersambung secara seri disetiap host komputer. Dala proses distribusi sudah mutlak diperlukan perpaduan yang mendalam antara teknologi komputer dan telekomunikasi, karena selain proses yang harus didistribusikan, semua host komputer wajib melayani terminal-terminalnya dalam satu perintah dari komputer pusat.

(20)

11 

Selanjutnya ketika harga-harga komputer kecil sudah mulai menurun dan konsep proses distribusi sudah matang, maka penggunaan komputer dan jaringannya sudah mulai beragam dari mulai menangani proses bersama maupun komunikasi antar komputer (Peer to Peer System) saja tanpa melalui komputer pusat. Untuk itu mulailah berkembang teknologi jaringan lokal yang dikenal dengan sebutan LAN. Demikian pula ketika Internet mulai diperkenalkan, maka sebagian besar LAN yang berdiri sendiri mulai berhubungan dan terbentuklah jaringan raksasa WAN.

2.2.3 Jenis Jaringan Komputer

Secara umum jaringan komputer dibagi atas lima jenis, yaitu; 1. Local Area Network (LAN)

Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (misalnya printer) dan saling bertukar informasi.

2. Metropolitan Area Network (MAN)

Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel. 3. Wide Area Network (WAN)

Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai.

4. Internet

Sebenarnya terdapat banyak jaringan didunia ini, seringkali menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak yang berbeda-beda. Orang yang terhubung ke jaringan sering berharap untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain yang terhubung ke jaringan lainnya. Keinginan seperti ini memerlukan hubungan antar jaringan yang seringkali tidak kampatibel dan berbeda. Biasanya untuk melakukan hal ini diperlukan sebuah mesin yang disebut

(21)

 

perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Kumpulan jaringan yang terinterkoneksi inilah yang disebut dengan internet.

5. Jaringan

Tanpa Kabel Jaringan tanpa kabel merupakan suatu solusi terhadap komunikasi yang tidak bisa dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel. Misalnya orang yang ingin mendapat informasi atau melakukan komunikasi walaupun sedang berada diatas mobil atau pesawat terbang, maka mutlak jaringan tanpa kabel diperlukan karena koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam mobil atau pesawat. Saat ini jaringan tanpa kabel sudah marak digunakan dengan memanfaatkan jasa satelit dan mampu memberikan kecepatan akses yang lebih cepat dibandingkan dengan jaringan yang menggunakan kabel.

2.2.4 Model Referensi Osi Dan Standarisasi

Untuk menyelenggarakan komunikasi berbagai macam vendor komputer diperlukan sebuah aturan baku yang standar dan disetejui berbagai fihak. Seperti halnya dua orang yang berlainan bangsa, maka untuk berkomunikasi memerlukan penerjemah/interpreter atau satu bahasa yang dimengerti kedua belah fihak. Dalam dunia komputer dan telekomunikasi interpreter identik dengan protokol. Untuk itu maka badan dunia yang menangani masalah standarisasi ISO (International Standardization Organization) membuat aturan baku yang dikenal dengan nama model referensi OSI (Open System Interconnection). Dengan demikian diharapkan semua vendor perangkat telekomunikasi haruslah berpedoman dengan model referensi ini dalam mengembangkan protokolnya.

Model referensi OSI terdiri dari 7 lapisan, mulai dari lapisan fisik sampai dengan aplikasi. Model referensi ini tidak hanya berguna untuk produk-produk LAN saja, tetapi dalam membangung jaringan Internet sekalipun sangat diperlukan. Hubungan antara model referensi OSI dengan protokol Internet bisa dilihat dalam Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Hubungan referensi model OSI dengan protokol Internet MODEL OSI

TCP/IP PROTOKOL TCP/IP

NO. LAPISAN NAMA PROTOKOL KEGUNAAN

7 Aplikasi Aplikasi

DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)

Protokol untuk distribusi IP pada jaringan dengan jumlah IP yang terbatas

DNS (Domain Name Server)

Data base nama domain mesin dan nomer IP

FTP (File Transfer

Protocol) Protokol untuk transfer file HTTP (HyperText

Transfer Protocol)

(22)

13 

MIME (Multipurpose Internet Mail Extention)

Protokol untuk mengirim file binary dalam bentuk teks NNTP (Networ News

Transfer Protocol)

Protokol untuk menerima dan mengirim newsgroup

POP (Post Office Protocol)

Protokol untuk mengambil mail dari server

SMB (Server Message Block)

Protokol untuk transfer berbagai server file DOS dan Windows

6 Presentasi

SMTP (Simple Mail Transfer Protocol)

Protokol untuk pertukaran mail

SNMP (Simple Network Management Protocol)

Protokol untuk manejemen jaringan

Telnet Protokol untuk akses dari

jarak jauh

TFTP (Trivial FTP) Protokol untuk transfer file

5 Sessi

NETBIOS (Network Basic Input Output System)

BIOS jaringan standar

RPC (Remote Procedure Call)

Prosedur pemanggilan jarak jauh

SOCKET Input Output untuk network

jenis BSD-UNIX

4 Transport Transport

TCP (Transmission Control Protocol)

Protokol pertukaran data berorientasi (connection oriented)

UDP (User Datagram Protocol)

Protokol pertukaran data non-orientasi (connectionless)

3 Network Internet

IP (Internet Protocol) Protokol untuk menetapkan routing

RIP (Routing Information Protocol)

Protokol untuk memilih routing

ARP (Address Resolution Protocol)

Protokol untuk mendapatkan informasi hardware dari nomer IP

RARP (Reverse ARP)

Protokol untuk mendapatkan informasi nomer IP dari hardware

2 Datalink LLC Network Interface

PPP (Point to Point

Protocol) Protokol untuk point ke point

SLIP (Serial Line Internet Protocol)

Protokol dengan menggunakan sambungan

serial MAC

Ethernet, FDDI, ISDN, ATM 1 Fisik

(23)

 

Union), ANSI (American National Standard Institute), NCITS (National Committee for Information Technology Standardization), bahkan juga oleh lembaga asosiasi profesi IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) dan ATM-Forum di Amerika. Pada prakteknya bahkan vendor-vendor produk LAN bahkan memakai standar yang dihasilkan IEEE. Kita bisa lihat misalnya badan pekerja yang dibentuk oleh IEEE yang banyak membuat standarisasi peralatan telekomunikasi seperti yang tertera pada Tabel 2.2

Tabel 2.2 Badan pekerja di IEEE WORKING

GROUP BENTUK KEGIATAN

IEEE802.1

Standarisasi interface lapisan atas HILI (High Level Interface) dan Data Link termasuk

MAC (Medium Access Control) dan LLC (Logical Link Control)

IEEE802.2 Standarisasi lapisan LLC

IEEE802.3 Standarisasi lapisan MAC untuk CSMA/CD (10Base5, 10Base2, 10BaseT, dll.)

IEEE802.4 Standarisasi lapisan MAC untuk Token Bus

IEEE802.5 Standarisasi lapisan MAC untuk Token Ring

IEEE802.6

Standarisasi lapisan MAC untuk MAN-DQDB (Metropolitan Area Network-Distributed

Queue Dual Bus.)

IEEE802.7 Grup pendukung BTAG (Broadband Technical Advisory Group) pada LAN

IEEE802.8 Grup pendukung FOTAG (Fiber Optic Technical Advisory Group.)

IEEE802.9 Standarisasi ISDN (Integrated Services Digital Network) dan IS (Integrated Services ) LAN

IEEE802.10 Standarisasi masalah pengamanan jaringan (LAN Security.)

IEEE802.11 Standarisasi masalah wireless LAN dan CSMA/CD bersama IEEE802.3

(24)

15  2.2.5 Topologi Jaringan Komputer

Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Cara yang saat ini banyak digunakan adalah bus, token-ring, star dan peer-to-peer network. Masing-masing topologi ini mempunyai ciri khas, dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri.

1. Topologi BUS

Gambar 2.5 Topologi BUS

Topologi bus terlihat pada skema di atas. Terdapat keuntungan dan kerugian dari tipe ini yaitu:

Keuntungan: Kerugian:

- Hemat kabel - Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil - Layout kabel sederhana - Kepadatan lalu lintas

- Mudah dikembangkan - Bila salah satu client rusak, maka jaringan tidak bisa berfungsi.

- Diperlukan repeater untuk jarak jauh 2. Topologi TokenRING

(25)

 

Topologi TokenRING terlihat pada skema di atas. Metode token-ring (sering disebut ring saja) adalah cara menghubungkan komputer sehingga berbentuk ring (lingkaran). Setiap simpul mempunyai tingkatan yang sama. Jaringan akan disebut sebagai loop, data

dikirimkan kesetiap simpul dan setiap informasi yang diterima simpul diperiksa alamatnya apakah data itu untuknya atau bukan.

Terdapat keuntungan dan kerugian dari tipe ini yaitu: Keuntungan: Kerugian:

- Hemat kabel - Peka kesalahan

- Pengembangan jaringan lebih kaku 3. Topologi STAR

Gambar 2.7 Topologi STAR

Merupakan kontrol terpusat, semua link harus melewati pusat yang menyalurkan data tersebut kesemua simpul atau client yang dipilihnya. Simpul pusat dinamakan stasium primer atau server dan lainnya dinamakan stasiun sekunder atau client server. Setelah hubungan jaringan dimulai oleh server maka setiap client server sewaktu-waktu dapat menggunakan hubungan jaringan tersebut tanpa menunggu perintah dari server. Terdapat keuntungan dan kerugian dari tipe ini yaitu:

Keuntungan:

- Paling fleksibel

- Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain

- Kontrol terpusat

(26)

17  Kerugian:

- Boros kabel - Perlu penanganan khusus

- Kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis 4. Topologi Peer-to-peer Network

Peer artinya rekan sekerja. Peer-to-peer network adalah jaringan komputer yang terdiri dari beberapa komputer (biasanya tidak lebih dari 10 komputer dengan 1-2 printer). Dalam sistem jaringan ini yang diutamakan adalah penggunaan program, data dan printer secara bersama-sama. Pemakai komputer bernama Dona dapat memakai program yang dipasang di komputer Dino, dan mereka berdua dapat mencetak ke printer yang sama pada saat yang bersamaan.

Sistem jaringan ini juga dapat dipakai di rumah. Pemakai komputer yang memiliki komputer ‘kuno’, misalnya AT, dan ingin memberli komputer baru, katakanlah Pentium II, tidak perlu membuang komputer lamanya. Ia cukup memasang netword card di kedua komputernya kemudian dihubungkan dengan kabel yang khusus digunakan untuk sistem jaringan. Dibandingkan dengan ketiga cara diatas, sistem jaringan ini lebih sederhana sehingga lebih mudah dipelajari dan dipakai.

2.2.6 Ethernet

(27)
(28)
(29)
(30)

21 

Gambar 2.14 Struktur 10BaseT.

Menggunakan konektor modular jack RJ-45 dan kabel jenis UTP (Unshielded Twisted Pair) seperti kabel telepon di rumah-rumah. Saat ini kabel UTP yang banyak digunakan adalah jenis kategori 5 karena bisa mencapai kecepatan transmisi 100 Mbps. Masing-masing jenis kabel UTP dan kegunaanya bisa dilihat di Table 4.

Tabel 2.4. Jenis kabel UTP dan aplikasinya KATEGORI APLIKASI

Category 1 Dipakai untuk komunikasi suara (voice), dan digunakan untuk kabel telepon di rumah-rumah

Category 2 Terdiri dari 4 pasang kabel twisted pair dan bisa digunakan untuk komunikasi data sampai

kecepatan 4 Mbps

Category 3 Bisa digunakan untuk transmisi data dengan kecepatan sampai 10 Mbps dan digunakan

untuk Ethernet dan TokenRing

Category 4 Sama dengan category 3 tetapi dengan kecepatan transmisi sampai 16 Mbps

Category 5 Bisa digunakan pada kecepatan transmisi sampai 100 Mbps, biasanya digunakan untuk

FastEthernet (100Base) atau network ATM

D. 10BaseF

(31)

 

Gambar 2.15 Struktur 10BaseF.

Gambar 2.16 Foto NIC jenis 10Base5, 10Base2, dan 10BaseT. E. Fast Ethernet (100BaseT series)

Selai jenis NIC yang telah diterangkan di atas, jenis ethernet chip lainnya adalah seri 100Base. Seri 100Base mempunyai beragam jenis berdasarkan metode akses datanya diantaranya adalah: 100Base-T4, 100Base-TX, dan 100Base-FX. Kecepatan transmisi seri 100Base bisa melebihi kecepatan chip pendahulunya (seri 10Base) antara 2-20 kali (20-200 Mbps). Ini dibuat untuk menyaingi jenis LAN berkecepatan tinggi lainnya seperti: FDDI, 100VG-AnyLAN dan lain sebagainya.

2.2.7 Pengertian Server

(32)

23 

Umumnya, di atas sistem operasi server terdapat aplikasi- aplikasi yang menggunakan arsitektur klien/server.

Contoh dari aplikasi ini adalah DHCP Server

Mail Server HTTP Server FTP Server DNS Server

dan lain sebagainya. Setiap sistem operasi server umumnya membundel layanan-layanan tersebut atau layanan tersebut juga dapat diperoleh dari pihak ketiga. Setiap layanan tersebut akan merespons terhadap request dari klien. Sebagai contoh, klien DHCP akan memberikan request kepada server yang menjalankan server DHCP; ketika sebuah klien membutuhkan alamat IP, klien akan memberikan perintah/ request kepada server, dengan bahasa yang dipahami oleh server DHCP, yakni protokol DHCP itu sendiri. Contoh sistem operasi server adalah Windows NT 3.51, dan dilanjutkan dengan Windows NT 4.0. Saat ini sistem yang cukup populer adalah Windows 2000 Server dan Windows Server 2003, kemudian Sun Solaris, Unix, dan GNU/Linux. Server biasanya terhubung dengan client dengan kabel UTP dan sebuah Network Card. Kartu jaringan ini biasanya berupa kartu PCI atau ISA. Fungsi server sangat banyak, misalnya untuk situs internet, ilmu pengetahuan, atau sekedar penyimpanan data. Namun yang paling umum adalah untuk mengkoneksikan komputer client ke Internet. Server adalah suatu komputer yang menjadi pengelola dan pusat bagi komputer lainnya. Oleh karena itu komputer server haruslah memiliki spesifikasi yang lebih tinggi dari pada client-clientnya. Selain itu server memiliki macam-macam jenis, yaitu diantaranya :

(33)

  2.2.7.1 Samba Server

Samba (server message block) adalah protokol file sharing dan printer sharing untuk menyaingi protokol yang telah ada yakni Novell ? s IPX- based. SMB ini merupakan protokol file sharing dan printer sharing pertama yang dapat berjalan pada multi protokol:

TCP/IP NetBEUI IPX/SPX.

Dengan kata lain SMB server dapat menggantikan posisi Novell server tanpa harus merubah infrastruktur dari jaringan.

2.2.7.2 File Transfer Protocol (FTP)

File Transfer Protocol (FTP) adalah suatu protokol yang berfungsi untuk tukar-menukar file dalam suatu network yang menggunakan TCP koneksi bukan UDP. Dua hal yang penting dalam FTP adalah :

FTP Server dan FTP Client.

FTP server adalah suatu server yang menjalankan software yang berfungsi untuk memberikan layanan tukar menukar file dimana server tersebut selalu siap memberikan layanan FTP apabila mendapat permintaan (request) dari FTP client. FTP client adalah computer yang merequest koneksi ke FTP server untuk tujuan tukar menukar file. Setelah terhubung dengan FTP server, maka client dapat men-download, meng- upload, merename, men-delete, dll sesuai dengan permission yang diberikan oleh FTP server. Tujuan dari FTP server adalah sebagai berikut :

- Untuk tujuan sharing data

- Untuk menyediakan indirect atau implicit remote computer - Untuk menyediakan tempat penyimpanan bagi user

- Untuk menyediakan transfer data yang reliable dan efisien.

2.2.7.3 Domain Name System (DNS)

(34)

25 

DNS biasanya digunakan pada aplikasi yang berhubungan ke internet sererti Web Browser atau e-mail, Dimana DNS membantu memetakan host name sebuah computer ke IP address. Selain digunakan di internet DNS juga dapat di implementasikan ke private network atau internet.

FUNGSI DNS

1. Kerangka Peraturan pengiriman secara kontroversi menggunakan keuntungan jenis rekod DNS, dikenal sebagai rekod TXT.

2. Menyediakan keluwesan untuk kegagalan computer,Beberapa server DNS memberikan perlindungan untuk setiap domain. Tepatnya,Tiga belas server akar (root

server)digunakan oleh seluruh dunia.

KEUNGGULAN DNS

1. DNS mudah untuk di implementasikan di protocol TCP/IP 2. DNS server mudah untuk di konfigurasikan(Bagi admin) 3. User tidak lagi di repotkan untuk mengingat IP address

KEKURANGAN DNS

1. DNS tidak mudah untuk di implementasikan 2. Tidak konsisten

3. Tidak bias membuat banyak nama domain.

Web Server adalah sebuah perangkat lunak server yang berfungsi menerima permintaan HTTP atau HTTPS dari klien yang dikenal dengan web browser dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk halaman- halaman web yang umumnya berbentuk dokumen HTML.

Salah satu server web yang terkenal di linux adalah Apache. Apache merupakan server web antar platform yang dapat berjalan di beberapa platform seperti linux dan windows.

(35)

 

Agar anda dapat memasukkan web yang anda rancang ke dalam internet, maka anda harus memiliki ruangan terlebih dahulu dalam internet, dan ruangan ini disediakan oleh server.

2.2.7.4 Mail server

Mail server digunakan untuk mentransfer e-mail pada jaringan TCP / IP atau bisa juga disebut sebagai Perangkat lunak.

Program yang mendistribusikan file atau informasi sebagai respons atas permintaan yang dikirim via email, juga digunakan pada bitnet untuk menyediakan layanan serupa FTP.

Mail server merupakan perangkat terpenting dalam pembuatan webmail yang menjadi tempat dari database mail dalam jaringan untuk melakukan resource sharing, dan dapat dimanfaatkan untuk memfasilitasi Perusahaan dalam pembuatan webmail. Dari banyaknya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi email merupakan sarana yang cukup bermanfaat di kalangan masyasrakat di seluruh dunia, dengan email kita dapat melakukan interaksi dan pertukaran informasi satu sama lainnya. Disamping itu kita juga memerlukan mail server yang dapat kita istilahkan sebagai kantor pos yang mengatur proses pengiriman dan penerimaan pesan juga penyimpanan pesan yang menggunakan sistem basis data.

2.2.7.5 Proxy Server

Proxy server adalah sebuah komputer server atau program komputer yang dapat bertindak sebagai komputer lainnya untuk melakukan request terhadap content dari Internet atau intranet.

Proxy Server bertindak sebagai gateway terhadap dunia Internet untuk setiap komputer klien.

Proxy server tidak terlihat oleh komputer klien: seorang pengguna yang berinteraksi dengan Internet melalui sebuah proxy server tidak akan mengetahui bahwa sebuah proxy

server sedang menangani request yang dilakukannya. Web server yang menerima request dari proxy server akan menginterpretasikan

(36)

27 

Proxy server juga dapat digunakan untuk mengamankan jaringan pribadi yang dihubungkan ke sebuah jaringan publik (seperti halnya Internet). Proxy server memiliki lebih banyak fungsi daripada router yang memiliki fitur packet filtering karena memang proxy server beroperasi pada level yang lebih tinggi dan memiliki kontrol yang lebih menyeluruh terhadap akses jaringan. Proxy server yang berfungsi sebagai sebuah "agen keamanan" untuk sebuah jaringan pribadi, umumnya dikenal sebagai firewall.

2.2.7.6 Web Server

Web server adalah server yang melayani permintaan klien terdapat halaman web seperti apache, IIS (Internet Information Server) dan berkomunikasi dengan Middleware untuk menterjemahkan kode-kode tertentu, menjalankan kode-kode tersebut dan memungkinkan berinteraksi dengan basis data, PHP atau ASP.

Adapun arsitektur aplikasi server adalah sebagai berikut : a. Browser atau klien berinteraksi dengan web server.

b. Secara internal web server berinteraksi dengan middleware.

c. Middleware yang berhubungan dengan database.

Adapun teknologi yang berjalan di server antara lain : CGI (Common Gateway Interface), ASP (Aktive Server Page), JSP (Java Server Page) dan PHP.

(37)

28  BAB III PEMBAHASAN 3.1 Kegiatan kerja Praktek

Kegiatan kerja praktek dilakukan oleh penulis selama satu bulan di Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM-ITB) mulai dari tanggal 19 September sampai tanggal 19 Oktober 2011, setiap hari Senin-Sabtu dari Jam 08.00-16.00 WIB. Dalam melaksanakan kerja praktek ini penulis dibantu oleh pembimbing bernama Bapak Husni Mubarok, ST, sebagai Kepala Sub Bagian IT (KASUBAG IT).

3.1.1 Jadwal kerja praktek

Tabel 3.1 Jadwal kerja praktek

3.2 Data Kerja Praktek

3.2.1 Pengelolaan Local Area Network

Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM-ITB) terdiri dari tiga lantai yang didalamnya terdapat beberapa ruangan. Karena area kantor yang tidak terlalu besar maka jaringan komputer yang diterapkan adalah Local Area Network (LAN).

Topologi yang diterapkan pada LAN di Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM-ITB) adalah topologi bintang dengan mengunakan media trasmisi kabel. Penerapan topologi ini dikarenakan fleksibilitas yang tinggi dan kemudahan dalam pendeteksian kesalahan atau kerusakan pada jaringan. Adapun media trasmisi kabel yang digunakan adalah twisted pair

jenis UTP tipe CAT5 dengan konektor RJ-45. Dalam pemasangan kabel UTP ke konektor RJ-45 digunakan tipe penyambungan straight dengan aturan EIA/TIA 568A untuk kabel yang terhubung antara komputer dengan hub.

No Tahap September Oktober

I II III IV I II III IV

1 Pengenalan Lingkungan Kerja

2 Pembuatan Jadwal Kerja

3

Pembagian Tanggung Jawab Kerja

Praktek

(38)

29 

 

Karena komputer-komputer yang terdapat pada jaringan komputer ini hanya 7 komputer maka digunakan satu buah hub 8 port. Jenis protokol yang dipakai dalam jaringan ini mengunakan protokol TCP/IP yang merupakan jenis protokol yang umum dipakai jaringan komputer.

Spesifikasi Hardware Server DatabaseAda pun spesifikasi hardware server dan client di Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM-ITB) :

Tabel 3.2 Spesifikasi Hardware Server

.- Processor XEON WODCREST 5160 3.0 GHZ

.- Memory DDR DIMM 8 Gb

.- HDD SAS 160 Gb

.- Power Power Suply 1200 W

.- CD/DVD-Rom SONY DVD RW

.- System Operasi Red Hat Enterprise Linux 4 update 4

Merk IBM Supermicro

Tabel 3.3 Spesifikasi Hadrware Client

.- Processor P4. 3GHz

.- Memory 1GB

.- HDD 160GB

.- Power Simbada

.- CD/DVD-Rom Hp DVD RW

.- System Operasi XP Profesional

(39)

30 

Pada LAN di Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM-ITB) file server ditempatkan di PC Khusu terdapat di ruang IT. Secara umum skema LAN Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM-ITB) digambarkan seperti gambar 3.1 dibawah ini.

(40)

31 

 

Gambar 3.2 Skema LAN Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM-ITB)

Pengelolaan jaringan komputer merupakan suatu hal yang penting untuk mendapatkan kinerja yang optimal dalam berkomunikasi dan mentransmisikan informasi antar komputer atau peralatan yang terhubung dengan jaringan.

(41)

32 

pengelolaan akses jaringan. Dalam pengelolaan akses jaringan terdapat pengalamat IP dari setiap komputer sehingga komputer tersebut dapat menjalin komunikasi satu sama lain.

Pada LAN di Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM-ITB) dipakai pengalamatan IP kelas B. Adapun alamat IP pada setiap client adalah 167.205.29.xxdan untuk server adalah 167.205.29.1. Langkah-langkah dalam pengaturan alamat IP pada sistem operasi Microsoft Windows adalah sebagai berikut :

a. Pada control panel pilih icon network connection.

b. Kemudian pilih local area connection. Aplikasi ini yang disediakan oleh Microsoft Windows untuk mengatur koneksi workstation atau server dengan jaringan komputer.

c. Setelah memilih local area connection maka akan terlihat local area connection status seperti pada gambar 3.2.

Gambar 3.3 Local Area Connection Status

(42)

33 

 

Gambar 3.4 Local Area Connection Properties

Pada local area connection properties terdapat beberapa macam koneksi yang tersedia. Pilih

Internet Protokol (TCP/IP) kemudian tekan tombol properties yang akan menampilkan

Internet Protokol (TCP/IP) properties.

d. Pada tampilan Internet Protokol (TCP/IP) properties seperti pada gambar 3.4 dibawah ini.

Gambar 3.5 Internet Protokol (TCP/IP) properties

Pada form ini jika mengunakan tidak mengunakan Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) maka tekan use the folowing IP address kemudian masukan alamat IP. Khusus pada

client masukan IP server pada default gateway kemudian tekan tombol OK.

e. Untuk memeriksa pengaturan alamat IP yang sudah dibuat dapat mengunakan perintah

(43)

34 

Gambar 3.6 Perintah ipconfig pada command prompt

Apabila alamat IP atau default gateway sudah sesuai maka pengaturan tersebut sudah selesai jika belum sesuai maka pengaturan harus dilakukan dari awal. Untuk memeriksa koneksi

workstation atau server dengan jaringan komputer maka dapat mengunakan perintah ping

alamat IP yang ditujukan kepada workstation tertentu atau server pada jaringan tersebut. Perintah ini dieksekusi pada command prompt seperti pada gambar 3.6.

Gambar 3.7 Perintah ping pada command prompt

(44)

35 

 

3.3 Kekurangan System Operasi Windows Server 2003 dibanding dengan Linux RedHat

3.3.1 Kekurangan atau Kelemahannya Windows Server 2003 yang ada di Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM-ITB) :

1. Windows Server 2003, yang terasa tidak memadai di tengah kemajuan Web 2.0

2. Kadang jika kita tidak teliti dalam mengginstall, error selalu ditemui

3. Tidak semua Produk aplikasi ( bahkan buatan Microsoft sendiri ) bisa berjalan diatasnya

4. Persyaratan hadware yang sangat tinggi

5. Kemanan yang kurang tangguh

6. Makin banyak type file yang dibuka dengan berbagai macam aplikasi dan telah terinstall aplikasi sesuai dengan kebutuhan sesuai.

3.3.2 Kelebihan dari Linux Redhat yang digunakan di Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM-ITB) :

(45)

36 

yang tiba-tiba hang dan harus menekan tombol Ctrl-Alt-Del atau Restart untuk mengakhiri kejadian tersebut.Linux mempunyai kompatibilitas ke belakang yang lebih baik (better backward-compatibilty). Perangkat keras yang telah berusia lama, masih sangat berguna dan dapat dijalankan dengan baik di atas Linux. Selain itu, tidak pernah ditemui dokumen-dokumen yang lebih baru tidak dapat dibaca pada Linux versi yang lebih lama. Pada Windows, kita seakan dituntut untuk terus mengikuti perkembangan perangkat keras, seperti kasus file .docx (Word 2007-2010) yang tidak bisa dibuka dengan Microsoft Word 2003 atau versi dibawahnya.Dukungan komunitas yang beragam dan menyebar di seluruh dunia.

Linux selain gratis untuk digunakan, gratis pula untuk dimodifikasi dan didistribusikan ulang. Bahkan kita dapat mengembangkan distro kita sendiri.Beragam pilihan. Hal ini bisa menjadi kelebihan maupun kekurangan. Banyak distro bermunculan, contoh yang populer seperti Ubuntu, Debian, RedHat, openSuSe, Fedora, Mandriva (Mandrake), dsb. Keanekaragaman ini memberi kita banyak pilihan sesuai dengan kebutuhan masing-masing, namun di satu sisi hal ini juga akan membingungkan calon pengguna Linux. Lihat chart distribusi Linux di http://distrowatch.com untuk mengetahui rangking distro-distro Linux.Linux membutuhkan resource yang lebih kecil dari Windows, sehingga cocok untuk komputer dengan spesifikasi minimal. Selain itu hampir semua distro populer menyediakan versi 32 bit maupun 64 bit.Linux dapat berjalan dalam dua mode, modus teks dan modus GUI namun pada umumnya modus teks (terminal) ini lah yang menjadi kekuatan Linux. Modus GUI sendiri memiliki banyak pilhan desktop environment-nya seperti KDE, Gnome, BlackBox, XFCE.

3.4 Instalasi Operating System Server 3.4.1. Cara Instalasi Linux

1. Kebutuhan

• CD Installer Linux

2. Prosedur

(46)

37 

 

2. Boot dari CD, lalu akan masuk ke layar berikut. Apabila diperlukan untuk meload driver untuk perangkat tertentu, ketik: linux dd, lalu tekan enter. Apabila tidak diperlukan, tekan saja enter tanpa mengetikkan sesuatu apapun.

Gambar 3.8 Pemilihan Booting

3. Kemudian akan muncul layar yang menandakan bahwa sistem sedang loading. Lalu installer akan menanyakan apakah ingin mengetes media instalasi. Jika ingin mengetes, pilih OK dan sistem akan meminta untuk memasukkan seluruh CD installer satu per satu, jika tidak, pilih Skip. Jika kita yakin seluruh media instalasi dalam keadaan baik, pilih Skip.

(47)

38 

4. Kemudian proses instalasi akan masuk ke halaman awal. Klik next.

Gambar 3.10 Awal Instalasi

5. Pilih bahasa yang akan digunakan selama proses instalasi.

(48)

39 

 

6. Pilih konfigurasi keyboard yang digunakan.

Gambar 3.12 Pemilihan Jenis Keybord

7. Installer akan menanyakan apakah ingin menginstall baru atau mengupgrade. Untuk instalasi awal, pilih Install Red Hat Enterprise Linux AS.

Gambar 3.13 Pemilihan Instalasi atau Upgrade OS

(49)

40 

Gambar 3.14 Pasrtisi Disk

9. Untuk partisi, minimal ada 1 partisi secara fisik yang merupakan partisi/boot, dengan ukuran 100 Mb. Klik New.

Gambar 3.15 Partisi Disk

10. Pilih Mount Point Æ /boot, File System Type Æ ext3, Allowable Drives Æ

(50)

41 

 

Gambar 3.16 Penambahan Partisi /boot

11. Kemudian untuk sisa drive, dibuat LVM saja, sehingga mudah untuk diekspansi ke hardisk baru apabila hardisk lama sudah tidak mencukupi. Klik pada Free Space, pilih New.

(51)

42 

12. Kemudian pilih File System TypeÆ physical volume (LVM), Additional Size OptionÆ Fill to maximum allowable size, OK.

Gambar 3.18 Pembuatan Partisi LVM

13. Klik pada LVM, kemudian klik Add, pilih File System Type Æ swap, dengan ukuran 2x RAM. Klik OK.

Gambar 3.19 Partisi Swap

14. Kemudian buat partisi /, klik Add, pilih Mount Point /, dengan ukuran maksimum, klik OK.

(52)

43 

 

15. Jika sudah, klik next.

Gambar 3.21 Partisis yang telah terbentuk

16. Untuk konfigurasi Boot Loader, biarkan secara default (GRUB)

(53)

44 

17. Untuk network config, diset sesuai kebutuhan. Klik Edit.

Gambar 3.23 Setting IP adress

18. Untuk hostname, isi manually sesuai dengan konfigurasi jaringan, begitu juga dengan gateway dan DNS.

Gambar 3.24 Setting IP Address

(54)

45 

 

mengganggu proses Oracle. Klik Next, jika ditanya apakah ingin melanjutkan dengan tidak menggunakan firewall, klik Proceed.

Gambar 3.25 Configure Firewall

20. Kemudian pilih bahasa tambahan yang diinstall di sistem.

(55)

46  21. Pilih Time Zone.

Gambar 3.27 Pemilihan Zone Time

22. Masukkan password root.

(56)

47 

 

23. Untuk paket, pilih Customize software packages to be installed.

Gambar 3.29 Pemilihan Paket yang akan diinstal

24. Jika sudah installer akan menanyakan apakah anda yakin akan menginstall dan akan memberitahukan CD installer nomor berapa saja yang dibutuhkan.

(57)

48  25. Proses instalasi akan berjalan

Gambar 3.31 Progres Instalasi

26. Jika sudah selesai, sistem akan meminta reboot.

(58)

49 

 

27. Setelah reboot, akan tampill halaman Welcome. Klik Next.

Gambar 3.33 Tampilan Selamat Datang

28. Akan tampil persetujuan perjanjian. Klik Agree lalu Next.

(59)

50  29. Set tanggal sesuai tanggal sekarang.

Gambar 3.35 Pengesetan tanggal dan Jam

(60)

51 

 

Gambar 3.36 Resolusi Layar

31. Berikutnya untuk layar login Red Hat. Apabila sudah mempunyai login untuk Red Hat, bisa didaftarkan, sementara apabila belum ada, pilih Tell me why I need to register and provide a Red Hat login.

Gambar 3.37 Redhat Login

32. Di layar berikutnya pilih I can not complete registration at this time. Remind me later.

(61)

52  33. Buat user baru selain root.

Gambar 3.39 Pembuatan User Baru

33.Jika memiliki CD Extra, bisa menginstall aplikasi tambahan, jika tidak klik Next.

Gambar 3.40 Penggunaan CD Extra

(62)

53 

 

Gambar 3.41 Selesai Instalasi

3.4.2 Konfigurasi DNS (Domain Name System)

DNS digunakan untuk memetakan IP Addreaa menjadi sebuah nama domain dan sebaliknya. Konfigurasi dapat dilakukan dengan cara mengedit file-file sebagai berikut:

/etc/resolv.conf

File ini digunakan untuk menjadikan computer server agar dapat berfungsi sebagai DNS client (resolver)

/etc/named.cnf

(63)

54  • /var/named

Direktori /var/named/ ini merupakan direktori tempat menyiman reseorce record forward zone dan reverse zone yang dibuat. Nama file yang kan di buat harus sesuai dengan nama yang dikonfigurasi di file named.cnf.

3.4.2.1 Sistem DNS.

Sistem DNS berhubugan denga cara menghentikan DNS , cara untuk mengaktifkan DNS, dan cara me-restart ulang DNS hasil konfigurasi.

• Menghentikan DNS

DNS dapat dihentikan denga cara menghentikan servis named yaitu dengan cara :

# service named stop

• Mengaktifan DNS

DNS pada system operasi Linux Red Hat 9.0 dijalankan oleh servis named. Untuk mangaktifkan DNS, maka servis named tersebut harus diatifkan yaitu dengan cara

# service named start

• Me-restart DNS

Jika DNS tersebut dikonfigurasi ulang, maka servis named tersebut dapat langsung di restart dengan cara:

# service named reload

3.4.2.2 Konfigurasi DNS

Konfigurasi DNS dapat di lakukan dengan cara mengedit file-file sebagai berikut

1. File resolv.conf terletak di direktori /etc 2. File named.conf yang terletak di directory /etc

(64)

55 

 

3.4.2.3 Konfigurasi /etc/resolv.conf

Konfigurasi ini diperlukan untuk menjadikan computer server dapat rfungdi sebagai DNS client (resolver) untuk melakuka konfigurasi dapat dilakukan di terminal Consule dan konfigurasi sebagai berikkut :

Gambar 3.42 Konfigurasi /etc/resolv.conf

Penjelasan :

Sebelum dilakukan konfigurasi isi dari file ini kosong, nameserver 167.205.107.46 merupakan server DNS utama yang digunakan melakukan querry terhadap host.

3.4.2.4 Konfigurasi /etc/named.conf

(65)

56 

Gambar 3.43 Konfigurasi /etc/named/.conf default

Penejelasan

File ini berisi zona DNS yauti forward zone dan reverse zone, selain itu dalam file ini juga dapat menentukan juga type DNS uyang akan dikonfigurasi apakah sebagai sebagai

master atau slave,. Untuk melakukan konfigurasi dapat dilakukan di tremial consule dan konfigurasi dari file tersebut adalah sebagai berikut :

(66)

57 

 

Penjelasan :

• Zone “sbm.itb.ac.id” IN { menunjukan forward zone yang digunakan untuk melakukan maaping dari IP address menjadi satu nama domain.

• File “sbm.itb” merupakan nama file yang digunakan untuk menyimpan konfigurasi resource record dari forward zone

• Zone “167.205…..in-addr.arpa” IN { menejukan reverse zone yang digunakan untu k melkukan mapping dari suatu nama domain menjadi IP adderss.

• File “ip”: merupakan nama file yang digunakan untuk menyimpan konfigurasi

reseource record dari reverse zone.

• Zone “sbm.itb.ac.id” IN { menunjukan forward zone yang digunakan untul melkukan mapping dari IP addres menjafi suatu nama domain. Domain tersebut nantinya akan berfungsi sebagai virtual domain.

• Type master, menunjukan tipe master yang akan dikonfigurasi, apakah menggunakan master atau slave

3.4.2.5 Membuat file resource record di directory/var/named

Direktory /var named/ merupakan directory tempat menyimpan seource record forward zone dan reverse zone yang dibuat. Name file yang akan dibuat harus sesuai dengan nam file yang dikonfigurasi di file named.conf

3.4.2.6 konfigurasi forward Zone File

Nama file untuk foraward zone adalah sbm. File ini diperoleh dari hasil pengkopian

(67)

58 

Gamabr.3.45 Konfigurasi/var/named/sbm.itb

Penjelasan :

STTL 86400 merupakan time to live, yaitu waktu lamanya data ini boleh disimpan dalam database.

IN SOA sever.sbm.itb.ac.id mendefinisikan hostname yang merupakan awal dari

zone

root@sbm.itb.ac.id mendefinisikan alamat e-mail yang harus dihubungi apabila

terjadi masalh pada server.

Serial merupakan nomor seri dari zone file.Serial number ini bertabah setiap hari ada perubahan data pada zone file.

Refersh mendeklarasikan selang waktu (dalam bentuk) yang diperlukan oleh secondary server untuk memeriksa perubahan zona file pada primery server.

Retry komponen ini menetukan berapa lama (dalam detik) secondary server menunggu untuk mengulang pengecekan terhadap primary server apabila primary server tidak memberikan respon pada saat proses refresh.

3.4.2.7 Konfigurasi Reverse Zone File

(68)

59 

 

Gambar.3.46 Konfigurasi/var/named/ip

Penjelasan :

Konfigurasi di atas hampir sama dengan konfigurasi sebelumnya, hanya ada sedikit perbedaan yang terletak pada :

Sedikit perbedaan terletak pada :

1 IN PTR www.sbm.itb.ac.id Digunakan untuk mendefinisikan reverse address

untuk suatu hostname.

11 IN PTR www.sbm.itb.ac.id. Digunakan untuk mendefinisikan reverse address

untuk suatu hostname.

3.4.2.8 Sistem DNS

System DNS berhubungan dengan cara menghentikan DNS, cara untuk mengaktifkan DNS, dan cara untuk me-restart ulang DNS hasil konfigurasi.

3.4.2.9 Mengaktifkan DNS

(69)

60 

Gambar.3.47 Mengaktifkan DNS Penjelasan;

Apabila saat diaktifkan muncul OK, berarti DNS yang telah di konfigurasikan sudah aktif.

3.4.2.10 Menghentikan DNS

DNS dapat dihentikan dengan cara menghentikan servis named, untuk melakukan konfigurasi dapat dilakukan di Terminal Console dan dengan perintah sebagai berikut:

(70)

61 

 

Penjelasan:

Apabila pada saat service tersebut dihentikan muncul OK maka service DNS berhasil dihentikan.

3.4.2.11 Me-restart DNS

Jika DNS tersebut dikonfigurasi ulang, maka servis named tersebut dapat langsung di-restart. Untuk melakukan konfigurasi dapat dilakukan di Terminal Console dan dengan perintah sebagai berikut:

Gambar.3.49 Me-restart DNS Penjelasan:

Berbeda dengan kedua perintah sebelumnya, perintah ini digunakan untuk me-restart

ulang service yang telah dikonfigurasikan kembali. Jadi saat service di restart , service

tersebut dihentikan lebih dulu kemudian diaktifkan kembali.

3.4.2.12 Menguji DNS

(71)

62 

Gambar.3.50 Menguji DNS Forward menggunakan nslookup

Keterangan :

Perintah di atas digunakan untuk meguji DNS forward, jika pada saat dicoba, muncul pesan diatas berarti konfigurasi DNS Forward benar.

Gambar.3.51 Menguji DNS Reverse menggunakan nslookup

Keterangan :

Perintah di atas digunakan untuk meguji DNS reverse, jika pada saat dicoba, muncul pesan diatas berarti konfigurasi DNS reverse benar.

(72)

63 

 

Konfigurasi yang dilakukan meliputi Konfigurasi Untuk User, FTP (File Transfer Protocol), Samba Server (Sharing File), Web Server, dan Web Mail.

3.5.1 Konfigurasi User 1. Login sebagai root

2. Untuk menambah user, ketikkan :

# useradd nama_user [-d home] [-g grup]

Ganti nama_user dengan nama user yang ingin ditambahkan, home dengan direktori home user tersebut, grup dengan grup user tersebut. Untuk opsi lebih lanjut mengenai useradd ketik :

# useradd -h

3. Untuk mengubah password user, ketikkan :

# passwd nama_user

Ganti nama_user dengan nama user yang ingin diganti passwordnya. Untuk opsi lebih lanjut mengenai passwd ketik :

# passwd --help

4. Untuk mengubah attribute user, ketikkan :

# usermod nama_user [-d home] [-g grup]

Ganti nama_user dengan nama user yang ingin diedit. Untuk opsi lebih lanjut mengenai usermod, ketik :

# usermod –-help

5. Untuk menghapus user, ketikkan :

# userdel [-r] nama_user

(73)

64  3.5.2 Konfigurasi FTP

1. Untuk FTP login, pastikan server FTP telah berjalan, dengan mengetikkan :

# service vsftpd status

vsftpd (pid pid#) is running...

Apabila service vsftpd belum berjalan, jalankan dengan mengetikkan :

# service vsftpd start

2. Login FTP adalah login user Linux, dengan direktori login adalah home directory di Linux

2. Untuk mencegah user tertentu login ke dalam FTP server, edit file /etc/vsftpd.ftpusers dan /etc/vsftpd.user_list, tambahkan nama user yang tidak diizinkan masuk pada kedua file tersebut.

(74)

65 

 

3.5.3Konfigurasi Samba

1. Pastikan server samba telah berjalan, dengan mengetikkan :

# service smb status

smbd (pid pid#) is running...

nmbd (pid pid#) is running...

Apabila server samba belum berjalan, dapat dijalankan dengan mengetikkan :

# service smb start

2.Edit file /etc/samba/smb.conf dengan teks editor, seperti vi. Pastikan variable security pada block [global] diset ke user. Pada block Share Definitions, buat mount point untuk sharing file. Contoh :

[sharing]

comment = Sharing file

writeable = yes

path = /media/filesharing

Untuk keterangan lebih lanjut mengenai smb.conf, ketik :

# man smb.conf

Untuk menambah user samba, ketikkan :

# smbpasswd –a nama_user

New SMB password:******

(75)

66 

Ganti nama user dengan nama user untuk login samba. Untuk nama user, harus merupakan user Linux.

Gambar 3.53 Hasil Capture Samba Server

3.5.4 Konfigurasi Server DNS (BIND 9)

Server DNS digunakan untuk memetakan pertejemahan Alamat FQDN (Fully Qualified Domain Name) ke IP Address atau sebaliknya, dengan adanya Server DNS Anda tidak harus menghapalkan semua IP Address dari alamat situs yang biasa Anda buka. Sebagai contoh ketika Anda memasukkan sebuah alamat situs http://www.yahoo.com , sebenarnya ada beberapa proses yang dilalui hingga halaman web ditampilkan di Web Browser Anda. Dimana ketika Anda memasukkan alamat tersebut, terlebih dahulu nama alamat akan dikirimkan ke Server DNS yang menangani host dan domain alamat itu untuk dicari berapa sebenarnya alamat IP yang digunakan, karena sebenarnya semua komputer di Internet menggunakan IP Address untuk berkomunikasi dan bukan nama, setelah menemukan alamat IP barulah kemudian halaman website yang diminta dikirimkan ke Web Browser.

(76)

67 

 

#rpm –qa |grep bind

#rpm –qa |grep bind-devel

#rpm –qa |grep bind-utils

#rpm –qa |grep caching-nameserver

Jika semua paket di atas telah ada, berarti paket Server DNS telah terinstal dengan baik.

b. Konfigurasi Server DNS, dalam contoh ini saya akan membuat domain dengan nama “sbm.itb.ac.id” tanpa tanda kutip dengan alamat IP 167.205.107.46, ada beberapa file yang harus Anda konfigurasi agar Server DNS dapat berjalan dengan baik, yaitu :

• File /etc/named.conf, berikut contoh konfigurasinya, edit file ini menggunakan program vi, pico atau mcedit :

#vi /etc/named.conf

#pico /etc/named.conf

#mcedit /etc/named.conf

***************************************************************************

option {

directory “/var/named”;

//baris di atas memberitahukan kepada Server BIND dimana file-file zona disimpan

};

controls {

inet 127.0.0.1 allow { localhost; } keys { rndckey; };

//baris di atas menyatakan yang berhak mengontrol server named adalah localhost

};

(77)

68 

type hint;

file “named.ca”;

};

zone “localhost” IN {

type master;

file “localhost.zone”;

allow-update { none; };

};

zone “0.0.127.in-addr.arpa” IN {

type master;

file “named.local”;

allow-update { none; };

};

zone “sbm.itb.ac.id” IN {

type master;

file “sbm.itb.zone”;

};

//baris di atas untuk penterjemahan FQDN ke IP Address (Forward Zone) dengan domain sbm.itb.ac.id

zone “29.205.167.in-addr.arpa” IN {

type master;

file “167.205.29.zone”;

Gambar

Gambar 2.14 Struktur 10BaseT.
Gambar 2.15 Struktur 10BaseF.
Gambar 3.1 Skema LAN Secara Umum Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM-ITB)
Gambar 3.2 Skema LAN Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM-ITB)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan mengungkap adakah pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru jurusan bisnis dan manajemen di SMK Negeri se-

Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa: (1) faktor- faktor yang mempengaruhi adanya perbedaan individual dalam proses pembelajaran stenografi di

Adapun kegiatan yang saya lakukan adalah pengambilan data terkait penyusunan skripsi saya yang berjudul “ Evaluasi Efektivitas Penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah

1) Mengambil data, dengan cara melakukan proses download dengan perangkat lunak download manager, sehingga diperoleh downlad transfer rate proses dengan menggunakan

Berdasarkan pada fenomena permasalahan dan peluang yang dimiliki oleh perguruan tinggi swasta maka rumusan masalah adalah sebagai berikut; pengaruh bukti fisik ( tangible

Sehingga berdasarkan permasalahan diatas, peneliti melakukan penelitian dengan judul “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Dosen Berprestasi di Sekolah Tinggi

Berdasarkan pada fenomena permasalahan dan peluang yang dimiliki oleh perguruan tinggi swasta maka rumusan masalah adalah sebagai berikut; pengaruh bukti fisik ( tangible

Syarat yang utama yang harus yang dipenuhi dalam budidaya lebah adalah ada seekor ratu lebah dan ribuan ekor lebah pekerja serta lebah jantan. Dalam satu koloni tidak boleh lebih dari