• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aplikasi Pelacakan Kiriman Berbasis Mobile Pada Pelayanan Pos Express Di PT. Pos Indonesia (Persero)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Aplikasi Pelacakan Kiriman Berbasis Mobile Pada Pelayanan Pos Express Di PT. Pos Indonesia (Persero)"

Copied!
146
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang Sarjana Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

SELVIA AGUSTINA 1.05.08.368

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG

(3)
(4)

i

informasi status kiriman. Pentingnya aplikasi pelacakan kiriman berbasis mobile agar dapat digunakan dimana saja untuk meningkatkan fasilitas pelayanan pada

layanan Pos Express di PT. POS INDONESIA.

Pada pembuatan aplikasi pelacakan kiriman pada layanan Pos Express di PT.

POS INDONESIA ini dikembangkan berbasis platform mobileAndroid pada sisi

handphone dan PHP Hypertext Preprocessor (PHP) pada sisi simulasi server. Untuk dapat menjalankan aplikasi diperlukan instalasi aplikasi tersebut pada handphone. Setelah aplikasi dijalankan maka setiap request yang dilakukan client dikirim ke server yang telah dihosting dengan menggunakan koneksi internet. Kemudian server akan membalas dengan respon sesuai request dari client.

Berdasarkan hasil implementasi dan pengujian, aplikasi pelacakan kiriman yang telah dibuat dapat memberikan detail informasi kiriman dilengkapi dengan peta lokasi kiriman berada dan informasi-informasi lainnya. Pengujian telah dilakukan pada handphone dengan sistem operasi Android Versi 2.2 dengan menggunakan operator Telkomsel yang terkoneksi dengan internet. Dari hasil pengujian, tidak ditemukan fungsi-fungsi yang tidak sesuai dengan kebutuhan kegiatan proses pelacakan kiriman.

(5)

ii

status. The importance of “mobile-based” shipment tracking application that can be used anywhere to improve service facilities “POS Express” at PT. POS INDONESIA.

On making the shipment tracking application “POS Express” service at PT POS Indonesia developed based “paltfrom mobile android” on the phone side and PHP hypertext preprocessor (PHP) on the simulation server side. To run this application we need to install it to the handphone. After the application is running out, each client request will send to the hosting server with Internet connection. Then the server will respond depend on the client’s request.

Based on the implementation and testing, shipment tracking application that was created can provide detail shipment information complete with a location map where the things have saved and provide the other informations. Testing has been done on the phone with the Android operating system version 2.2 by using the Telkomsel operator that was connected to the Internet. According to the test results, it didn’t find unusefull function that unrelated with the activities needs to the shipment tracking activities.

(6)

iii

Puji dan syukur bagi Allah SWT, Tuhan yang menguasai segala kekuasaan

dan pemiliki segala ilmu. Dengan sifat Maha Pengasih dan Penyayang-Nya

memberikan keuasaan, ilmu kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Atas

Kehendak-Nya jualah Alhamdulillahirabbil‘alamin penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi dengan judul “APLIKASI PELACAKAN KIRIMAN

BERBASIS MOBILE PADA LAYANAN POS EXPRESS DI PT. POS INDONESIA” diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan dalam memperoleh gelar Sarjana (S1) pada Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan

Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.

Penulis tidak dapat melupakan bantuan yang diperoleh dari semua pihak

yang telah membantu sehingga terwujudnya laporan ini. Pada kesempatan ini

perkenankanlah penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besar nya

kepada :

1. Allah SWT, yang telah memberikan pertolongan dan kemudahan

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc. selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

3. Prof. Dr. Ir Denny Kurniadie, M.Sc. selaku Dekan Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia

4. Dadang Munandar,S.E.,M.Si selaku Ketua Program Studi Sistem

(7)

iv

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Herwan Suwandi, S.Pd., M.Kom selaku dosen penguji satu yang telah

memberikan saran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Andris Sahata S,S.Kom selaku dosen penguji dua yang telah

memberikan saran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Seluruh dosen pengajar yang telah memberikan ilmu kepada penulis

mudah-mudahan ilmu yang diajarkan bermanfaat dan menjadi amal

kebaikan.

9. Ayah dan Ibu yang telah memberikan do’a dan dukungannya kepada

penulis untuk dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir.

10.Untuk Adikku tersayang Selly Marsela, Dessy Natalia, dan Wisnu

Anggara

11.Bapak M. Agus Nugraha selaku Pembimbing Penelitian Skripsi di

bagian Pos Express di PT. POS INDONESIA Bandung.

12.Semua teman yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini,

teman seperjuangan Andini, Sinta, Asri, Susi serta teman-teman kelas

SI-07.

13.Untuk seorang spesial yang telah membantu dalam penyusunan

laporan Tugas Akhir ini dan selalu memberikan semangat , pengarahan

(8)

v

motivasi yang sangat berharga bagi penulis.

Akhir kata penulis sampaikan semoga skirpsi yang penulis susun ini dapat

memberikan manfaat bagi diri penulis khususnya dan bagi pembaca pada

umumnya.

Bandung, Juli 2012

(9)

vi

ABSTRACT... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR SIMBOL ... .. xvi

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 4

1.2.1. Identifikasi Masalah ... 4

1.2.2. Rumusan Masalah ... 5

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian... 5

1.3.1. Maksud Penelitian ... 5

1.3.2. Tujuan Penelitian ... 5

1.4. Kegunaan Penelitian ... 6

1.4.1. Kegunaan Praktis ... 6

1.4.2. Kegunaan Akademis... 6

1.5. Batasan Masalah ... 7

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 8

(10)

vii

2.2.2. Outgoing Management ... 11

2.3. Aplikasi Mobile ... 13

2.4. Android ... 14

2.4.1. Sejarah Android ... 15

2.4.2. Arsitekstur Android ... 19

2.4.3. Komponen Android ... 23

2.4.4. Siklus Hidup Android... 24

2.4.5. Tipe Aplikasi Android ... 28

2.4.6. Keunggulan Android ... 28

2.5. Metode Pengembangan Sistem... 29

2.5.1. RUP (Rational Unified Process) ... 29

2.6. Metode Pendekatan Sistem ... 33

2.6.1. UML(Unified Modelling Language) ... 34

2.7 Konsep Client-Server ... 35

2.7.1. Karaktaristik Client-Server ... 36

2.7.2. Keuntungan dan Kerugian Arsitektur Client-Server ... 37

2.8. Java ... 38

2.8.1. Sejarah Java ... 38

2.8.2. Versi Awal Java ... 39

2.8.3. Kelebihan dan Kekurangan Java ... 40

2.9 Eclipse ... 42

(11)

viii

2.10 Basis Data ...44

2.10.1. Keuntungan Database ... 46

2.10.2. Structured Query Language(SQL) ... 47

2.10.3. MySQL ... 48

BAB III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian ... 50

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 50

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan ... 51

3.1.3. Struktur Organisasi... 52

3.1.4. Deskripsi Tugas ... 52

3.2. Metode Penelitian ... 53

3.2.1. Desain Penelitian... 53

3.2.2. Jenis dan Metode Penelitian ... 56

3.2.2.1. Sumber Data Primer ... 56

3.2.2.2. Sumber Sekunder ... 57

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 58

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem ... 58

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem ... 58

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 59

3.2.3.3.1. Alat Bantu Analisis ... 59

(12)

ix

BAB IV. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1. Analisis Sistem yang Berjalan ... 68

4.1.1. Analisis Dokumen ... 69

4.1.2. Analisis Prosedur yang Berjalan ... 69

4.1.2.1 Usecase Diagram ... 70

4.1.2.2. Activity Daigram ... 70

4.1.3. Evaluasi Sistem yang Berjalan ... 74

4.2. Perancangan Sistem ... 75

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem ... 76

4.2.2. Gambaran Umum yang Diusulkan ... 76

4.2.3. Perancangan Prosedur yang Diusulkan ... 77

4.2.3.1 Usecase Diagram ... 78

4.2.3.2 Activity Diagram ... 81

4.2.3.2 Sequence Diagram ... 83

4.2.3.4 Collaborasi Diagram ... 85

4.2.3.5 Class Diagram... 88

4.2.3.6 Objek Diagram ... 89

4.2.3.7 Componen Diagram ... 89

4.2.3.8 Deployment Diagram ... 91

4.2.4. Perancangan AntarMuka ... 91

4.2.4.1 Struktur Menu ... 91

(13)

x

BAB V. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

5.1. Implementasi ... 100

5.1.1. Batasan Implementasi ... 100

5.1.2. Implementasi Perangkat Lunak ... 101

5.1.3. Implementasi Perangkat Keras ... 102

5.1.4 Implementasi Basis Data ... 102

5.1.5 Implementasi Antar Muka ... 107

5.1.6 Implementasi Instalasi Program ... 117

5.1.7 Implementasi Penggunaan Program ... 120

5.2. Pengujian ... 120

5.2.1. Rencana Pengujian ... 121

5.2.2.Kasus dan Hasul Pengujian ... 123

5.2.3.Kesimpulan Hasil Pengujian ... 129

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan... 130

6.2. Saran ... 130

(14)

1 1.1. Latar Belakang Penelitian

Teknologi Informasi diera globalisasi saat ini maju semakin pesat, setiap

orang dapat berinteraksi tanpa dibatasi ruang dan waktu. Seperti berbicara melalui

video calling, bertukar file, bahkan teknologi informasi sedang mengiringi dunia pada perubahan baru dan mewarnai hampir seluruh kehidupan manusia termasuk

pada dunia pelayanan pengiriman kiriman. Dengan adanya perkembangan

teknologi informasi dapat membantu menunjang segala aktivitas pelayanan

pengiriman kiriman.

PT. POS INDONESIA adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara yang

bergerak di bidang pelayanan pengiriman. Beberapa layanan yang diberikan PT.

POS INDONESIA diantaranya adalah WESELPOS, POS PAY, POS EXPRESS,

POS KILAT KHUSUS, dan EMS ( Express Mail Service ) International. Setiap

jenis produk memiliki keunggulan masing-masing. Jenis produk yang akan

penulis bahas lebih lanjut hanyalah produk POS EXPRESS. POS EXPRESS adalah layanan istimewa dari PT. POS INDONESIA untuk kota tujuan tertentu di

Indonesia yang mengedepankan akurasi pengiriman, cepat, tepat, mudah dilacak

dengan harga kompetitif. Lama waktu pengiriman dengan POS EXPRESS

maksimum 1 (satu) hari.

Pihak PT. POS INDONESIA telah menyediakan fasilitas layanan berupa

(15)

Gambar 1.1 merupakan contoh hasil pelacakan kiriman dengan fasilitas layanan melalui website http://www.posindonesia.co.id.

Gambar 1.1 Hasil Pelacakan Kiriman PT POS INDONESIA

Sumber: http://posindonesia.co.id/Lacak

Pada Gambar 1.1 terlihat jelas informasi yang diberikan pada pelanggan hanya berupa nomor resi, lokasi terakhir keberadaan kiriman, status pengiriman,

tanggal status, serta keterangan. PT. POS INDONESIA juga telah menyediakan

layanan pelacakan kiriman melalui sms gateway. Adapun layanan sms ini banyak

mendapatkan pengaduan dari pelanggan karena sms yang dikirim jarang

mendapatkan balasan, sehingga dinilai kurang efektif dalam mengetahui lokasi dan status pengiriman.

(16)

Tabel 1.1 Contoh Data Pengaduan Konsumen Terhadap Layanan PT POS INDONESIA

Sumber : Daftar Pengaduan KP II Bandung

Pada Tabel 1.1 salah satu daftar pengaduan pelanggan disebabkan alamat yang dituju salah, sehingga surat harus di kembalikan ke kantor Pos asal. Maka

hasil pengamatan sementara yang dilakukan penulis terhadap layanan PT. POS

INDONESIA, sebagian besar pelanggan mengeluhkan layanan sms gateway yang

kurang efektif, serta keterlambatan penyampaian kiriman yang disebabkan alamat yang dituju salah atau kurang jelas. Selain itu, saat ini merupakan era mobile

technology dimana perangkat teknologi informasi semakin ringkas dan fleksibel. Mengapa PT. POS INDONESIA tidak melakukan pengembangan terhadap

(17)

lanjut terhadap POS EXPRESS guna menghasilkan suatu pengembangan yang dapat bermanfaat bagi masyarakat maupun pihak PT. POS INDONESIA sendiri.

Berdasarkan latar belakang, penulis tertarik untuk merancang sebuah aplikasi

pelacakan kiriman sebagai bahan untuk penelitian skripsi dengan mengangkat

judul “APLIKASI PELACAKAN KIRIMAN BERBASIS MOBILE PADA

LAYANAN POS EXPRESS DI PT. POS INDONESIA (PERSERO)” 1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai identifikasi masalah dan rumusan

masalah dari penelitian yang dilakukan oleh penulis. Adapun penjelasannya

secara rinci dari identifikasi dan rumusan masalah dalam penelitian ini dapat

dilihat pada bahasan di bawah ini.

1.2.1. Identifikasi Masalah

Adapun mengenai identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Sistem informasi pelacakan kiriman yang sudah ada belum memberikan

informasi kiriman secara terperinci.

2. PT. Pos Indonesia sudah menerapkan pelacakan kiriman yang dapat

diakses dengan perangkat mobile yaitu sms gateway tapi dinilai kurang memberikan solusi, karena masih banyak pengaduan dari pelanggan

(18)

1.2.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sistem informasi pelacakan kiriman yang sedang berjalan

pada layanan POS EXPRESS di PT. POS INDONESIA (PERSERO) saat

ini.

2. Bagaimana pengembangan sistem informasi pelacakan kiriman berbasis

mobile pada layanan POS EXPRESS di PT. POS INDONESIA (PERSERO).

3. Bagaimana perancangan aplikasi pelacakan kiriman berbasis mobile

pada layanan POS EXPRESS di PT. POS INDONESIA (PERSERO).

4. Bagaimana implementasi dari aplikasi pelacakan kiriman berbasis mobile

pada layanan POS EXPRESS di PT. POS INDONESIA (PERSERO).

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan penelitian penjelasannya secara rinci dapat dilihat

dibawah ini.

1.3.1. Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk memberikan kemudahan pelanggan

dalam melacak kiriman melalui mobile (smartphone).

1.3.2. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui sistem informasi pelacakan kiriman yang sedang

berjalan pada layanan POS EXPRESS di PT. POS INDONESIA saat ini.

2. Untuk mengembangkan sistem informasi pelacakan kiriman berbasis

(19)

3. Untuk merancang aplikasi pelacakan kiriman berbasis mobile pada

layanan POS EXPRESS di PT. POS INDONESIA (PERSERO)

4. Untuk mengimplementasikan aplikasi pelacakan kiriman berbasis mobile

pada layanan POS EXPRES di PT. POS INDONESIA (PERSERO).

1.4. Kegunaan Penelitian

Setiap penelitian ilmiah sudah semestinya memiliki nilai guna baik bagi

peneliti itu sendiri maupun masyarakat umum. Berikutnya akan dijelaskan lebih

lanjut mengenai manfaat dari penelitian ini.

1.4.1. Kegunaan Praktis

Bagi PT. POS INDONESIA hasil akhir penelitian ini dapat mengembangkan

sistem pelacakan kiriman yang sedang berjalan dan dapat menjadi sebagai bahan

pertimbangan, masukan ataupun solusi. Dengan pelacakan kiriman berbasis

mobile ini memberikan informasi ter-update kepada masyarakat secara interaktif, akurat, efektif dan efisien.

Bagi konsumen yang akan mengecek kiriman melalui layanan POS

EXPRESS, hasil akhir penelitian ini dapat membantu melacak status kiriman dengan memanfaatkan teknologi smartphone, sehingga lebih fleksibel dan akurat.

1.4.2. Kegunaan Akademis

Secara Akademis diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat

diantaranya :

1. Bidang Teknologi Informasi

Dapat mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi informasi

(20)

dan dapat merepresentasikan data dalam bentuk text dengan memanfaatkan teknologi smartphone.

2. Bagi Peneliti

Dapat menambah wawasan dan mengaplikasikan ilmu yang telah

diperoleh selama kuliah di Universitas Komputer Indonesia dan dapat

diterapkan ke dalam penelitian ini sehingga dapat bermanfaat bagi penulis

khususnya.

3. Bagi Peneliti Lain

Diharapkan dapat memberikan masukan dan bahan referensi maupun

bahan pertimbangan bagi mereka yang menjadikan penelitian lebih lanjut

serta dapat dijadikan sebagai sumber pembanding dalam penelitian dengan

tema yang sama.

1.5. Batasan Masalah

Terkait batasan masalah dalam penelitian yang dilakukan penulis ini,

dijelaskan sebagai berikut:

1. Metode pengembangan sistem menggunakan metode Rational Unified

Process (RUP).

2. Metode pendekatan sistem yang digunakan pada penelitian ini yaitu

berorientasi pada objek atau lebih dikenal dengan istilah Object Oriented

Programming.

3. Aplikasi dibangun hanya untuk melacak kiriman.

4. Pelacakan kiriman hanya di Propinsi Jawa Barat yang terjangkau oleh

(21)

5. Aplikasi yang dirancang pada penelitian ini terbatas untuk sistem operasi

Android

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian

Adapun lokasi penelitian dilaksanakan pada Divisi Layanan POS EXPRESS

di PT POS INDONESIA (PERSERO) yang beralamat di Jl.Asia Afrika no 49

Bandung 4000. Waktu pelaksanaan penelitian direncanakan selama 3 bulan

terhitung dari bulan Maret sampai Mei 2012 dengan jadwal kegiatan penelitian

tersaji pada Tabel 1.2

Tabel 1.2 Jadwal Kegiatan Penelitian

Kegiatan

Waktu

Maret April Mei

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Inception a.Identifikasi

kebutuhan sistem Elaboration

(22)

9 2.1. Pelacakan Kiriman

http://kamusbahasaindonesia.org//pelacakan/22 mei 2012

Dalam kamus bahasa Indonesia pelacakan merupakan proses atau cara

melacak atau mencari. Pelacakan juga dapat di definisikan sebagai teknik untuk

mencari sesuatu. Didalam pencarian ada dua kemungkinan hasil yang didapat

yaitu menemukan dan tidak ditemukan. Istilah kiriman yaitu sesuatu yang

dikirimkan. Maka Pelacakan kiriman dapat didefinisikan sebagai proses pencarian

sesuatu yang dikirim. Keberhasilan dan kualitas pencarian diukur dari empat cara,

antara lain :

1. Kelengkapan

Apakah algoritma pencarian menjamin untuk mendapatkan sebuah

penyelesaian jika ada penyelesaian

2. Optimal

Apakah algoritma pencarian akan mendapatkan penyelesaian optimal

missal, penyelesaian dengan biaya lintasan minimum.

3. Kekomplekan waktu

Berapa lama waktu yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan

4. Kekomplekan Ruang

(23)

2.2. Layanan Pos Express

Layanan Pos Express merupakan salah satu produk layanan PT. POS INDONESIA yang lebih spesifik melayani pengiriman kiriman pada kota-kota tertentu. Kiriman yang dikirim berupa barang dan surat/dokumen.

Adapun jenis layanan Pos Express diantaranya : 1. Sameday Service

Jenis layanan Pos Express dimana kiriman tiba ditempat tujuan dihari yang sama ketika kiriman dikirim.

2. Nextday Service

Jenis layananPos Express berupa kiriman hari ini, tiba ditujuan keesok hari nya.

2.2.1. End to End Service

End to End Service merupakan mata rantai nilai (value chain) proses operasi dari sipengirim/sipembayar sampai dengan sipenerima, baik penerima kiriman

maupun penerima pembayaran. Adapun proses layanan operasi yaitu sebagai

berikut :

1. Input merupakan pengeposan kiriman oleh si pengirim atau pembayaran

diloket.

2. Proses merupakan pelaksanaan pemrosesan administrasi penerimaan

kiriman diloket, sortir, pengantungan/tutupan, dan penyusunan kiriman pos

(grouping), ataupun proses transmitting data ke unit kerja lain baik

(24)

3. Output merupakan pengiriman dengan menyerahkan kiriman pos kepada

pihak pengangkut ataupun diterimanya data oleh unit lain.

2.2.2. Outgoing Management

Outgoing management merupakan suatu method pengaturan dan pengendalian input, proses dan output agar sesuai dengan standar-standar pengolahan indoor process serta dapat memenuhi parameter indoor process yaitu kapasitas, waktu dan sasaran (akurasi). Adapun tahapan proses utama operasi

outgoing management yakni : 1. Penerimaan dari Pengirim

Pada proses penerimaan dari pengirim hal terpenting yang harus

dilakukan adalah menetapkan jam buka atau tutup loket sebagai media

informasi kepada para pelanggan atau masyarakat pengguna layanan jasa

pos.

2. Pemrosesan

Pelaksanaan pemrosesan kiriman akan terkait dengan skala prioritas

pengolahan sesuai dengan jenis kiriman yang bertalian (standar/prioritas).

Pemrosesan terdiri dari aktifitas sortir dan pengantungan atau tutupan.

Ketentuan yang harus dilaksanakan pada sortir dan pengantungan adalah

a. Sortir

Kiriman Standar yaitu dimasukan dalam lubang sortir kantor

SPP/KSD, khusus untuk kiriman yang ditujukan untuk wilayah

Jawa dan Sumatera sortiran dilakukan mengacu pada kelompok Kp

(25)

penetapan jaringan Next Day Delivery (NDD) di Jawa serta pada jaringan Time Certain Delivery (TCD) di Sumatera. Kiriman Prioritas yaitu dimasukan dalam lubang sortir Kantor Tukar dalam

negeri.

b. Pengantungan/Tutupan

Kiriman tandar (dn/n) dilakukan secara curah yang dibendel

dengan carik ikatan N14a(dn) dan ditutup dalam kantung dengan

tujuan kantor SPP/KSD atau Kantor Tukar dalam negeri yang

bertalian. Kiriman Prioritas (dn) ditutup langsung ke kanor tujuan

yang bertalian, dengan memperhatikan kantor tujuan telah

diikutkan dalam jaringan pelayanan prioritas. Kiriman prioritas (In)

dilakukan secara curah yang dibendel dengan cariki ikatab dan

ditutup dalam kantung yang ditujukan kepada Kantor Tukar dan

yang bertalian.

3. Penyusunan Kiriman Pos (grouping)

Grouping kiriman pos didalam alat angkut dilakukan berdasarkan prioritas pelaksanaan bongkar atau muat kiriman pos sesuai dengan jalur

distribusi kiriman pos.

4. Pengiriman

Proses akhir dari outgoing managenent adalah pengiriman yaitu proses penyerahan kiriman pos kepada pengangkutan untuk dikirimkan ke kantor

tujuan. Pada proses pengiriman hal terpenting yang harus diketahui adalah

(26)

jalur primer maupun jalur sekunder. Pengiriman kiriman pos melalui alat

angkutan primer harus dipastikan sesuai dengan jadwal keberangkatan

yang telah ditetapkan, serta kecepatan pola pengiriman sesuai dengan jalur

distribusi kirim pos.

2.3. Aplikasi Mobile

http://agusbarupunyablog.blogspot.com/pengertian-aplikasi-mobile/22Maret 2012

Aplikasi mobile merupakan aplikasi yang dapat digunakan walaupun

pengguna berpindah dengan mudah dari satu tempat ketempat lain tanpa terjadi

pemutusan atau terputusnya komunikasi. Aplikasi mobile hanya dapat diakses oleh perangkat mobile seperti, smartphone dan tablet PC. Karakteristik perangkat

mobile, sebagai berikut:

1. Ukuran yang Kecil

Perangkat mobile memiliki ukuran yang kecil, konsumen

menginginkan perangkat yang terkecil untuk kenyamanan dan mobilitas

mereka.

2. Memory yang terbatas

Perangkat mobile juga memiliki memory yang kecil, yaitu primary (RAM) dan secondary (disk). Pembatasan ini adalah salah satu faktor yang mempengaruhi penulisan program untuk berbagai jenis dari

(27)

3. Daya proses yang terbatas

Sistem mobile tidaklah setangguh desktop. Ukuran teknologi dan biaya adalah beberapa faktor yang mempengaruhi status dari sumber

daya ini.

4. Mengonsumsi daya yang rendah

Perangkat mobile menghabiskan sedikit daya dibandingkan dengan mesin desktop. Daya yang disedikan dibatasi oleh baterai-baterai.

5. Kuat dan dapat diandalkan

Karena perangkat mobile selalu dibawa kemana saja, mereka harus cukup kuat untuk menghadapi benturan-benturan, gerakan, dan sesekali

tetesan-tetesan air.

6. Konektivitas yang terbatas

Perangkat mobile memiliki bandwith rendah, beberapa dari mereka bahkan tidak tersambung. Kebayakan dari mereka menggunakan koneksi

wireless.

7. Masa hidup yang pendek

Perangkat-perangkat konsumen ini menyala dalam hitungan detik

kebanyakan dari mereka selalu menyala.

2.4. Android

Android adalah sistem operasi yang berbasis linux untuk telepon seluler seperti telepon pintar dan komputer tablet. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk

(28)

Menurut Jeff Lessard dan Gary C.Kessler dalam jurnalnya berjudul Android Forensic : Simplifying Cell Phone Examinations,

“Android is an operating system (OS) developed by theOpen Handset Alliance (OHA). The Alliance is a coalition of more than 50 mobile technology companies ranging from handset manufactures and service providers to semiconductor manufacturers and software developers, including Acer, ARM, Google, eBay, HTC, Intel, LG Electronics, Qualcomm, Sprint, and T-Mobile. The stated goal of the OHA is to "accelerate innovation in mobile and offer consumers a richer, less expensive, and better mobile experience" (OHA, 2009, n.p.).”

Android merupakan sistem operasi open platform yang dikembangkan oleh

Open Handset Alliance (OHA). Dengan tujuan membuat sebuah standar terbuka untuk perangkat bergerak mobile device.

2.4.1. Sejarah Android

Android Inc adalah sebuah perusahaan software kecil yang didirikan pada bulan Oktober 2003 di Palo Alto, California, USA. Didirikan oleh beberapa senior

di beberapa perusahaan yang berbasis IT & Communication Andy Rubin, Rich Miner, Nick Sears dan Chris White. Menurut Rubin, Android Inc didirikan untuk

mewujudkan mobile device yang lebih peka terhadap lokasi dan preferensi pemilik. Dengan kata lain, Android Inc ingin mewujudkan mobile device yang lebih mengerti pemiliknya. Pada bulan nopember 2007, terbentuklan Open

(29)

bergabunglah 14 perusahaan lainnya yaitu ARM Holdings, Atheros

Communications, Asustek Computer Inc, Garmin Ltd, PacketVideo, Softbank, Sony Ericsson, Toshiba Corp dan Vodafone Group Plc. Seiring dengan

perkembangan android, Android mempunyai tujuh versi sistem operasi

diantaranya versi 1.1, versi 1.5 cupcake, versi 1.6 donut, versi 2.0/2.1 Éclair, versi

2.2 Froyo ( Frozen Yoghurt ), versi 2.3 Gingerbread, versi 3.0 Honeycomb sebagai berikut :

1. Android versi 1.1

Pada 9 Maret 2009, Google merilis Android versi 1.1. Android versi ini dilengkapi dengan pembaruan estetis pada aplikasi, jam alarm, voice

search, pengiriman pesan dengan Gmail, dan pemberitahuan email.

2. Android versi 1.5 Cupcake

Pada pertengahan Mei 2009, Google kembali merilis telepon seluler dengan menggunakan Android dan SDK (Software Development Kit) dengan versi 1.5 Cupcake. Terdapat beberapa pembaruan termasuk juga

penambahan beberapa fitur dalam seluler versi ini yakni kemampuan

merekam dan menonton video dengan modus kamera, mengunggah video

keYoutube dan gambar ke picasa langsung dari telepon, dukungan

(30)

3. Android versi 1.6 Donut

Android versi 1.6 donut dirilis pada september dengan menampilkan

proses pencarian yang lebih baik dibanding sebelumnya, penggunaan

baterai indikator dan kontrol applet VPN. Fitur lainnya adalah galeri yang memungkinkan pengguna untuk memilih foto yang akan dihapus

kamera, camcorder dan galeri yang dintegrasikan CDMA / EVDO,

802.1x, VPN, Gestures, dan Text-to-speech engine kemampuan dial kontak, teknologi text to change speech dan tidak tersedia pada semua ponsel pengadaan resolusi VWGA.

4. Android versi 2.0 / 2.1 Éclair

Pada 3 Desember 2009 kembali diluncurkan ponsel Android dengan

versi 2.0/2.1 Eclair, perubahan yang dilakukan adalah pengoptimalan

hardware, peningkatan Google Maps 3.1.2, perubahan UI dengan browser baru dan dukungan HTML5, daftar kontak yang baru, dukungan flash untuk kamera 3,2 MP. Dengan semakin berkembangnya dan semakin bertambahnya jumlah handset Android, semakin banyak pihak ketiga yang berminat untuk menyalurkan aplikasi mereka kepada sistem

operasi Android. Aplikasi terkenal yang diubah ke dalam sistem operasi

(31)

5. Android versi 2.2 Froyo ( Frozen Yoghurt )

Pada 20 Mei 2010, Android versi 2.2 Froyo diluncurkan.

Perubahan-perubahan umumnya terhadap versi-versi sebelumnya antara lain

dukungan Adobe Flash 10.1, kecepatan kinerja dan aplikasi 2 sampai 5 kali lebih cepat, intergrasi V8 JavaScript engine yang dipakai Google

Chrome yang mempercepat kemampuan rendering pada browser,

pemasangan aplikasi dalam SD Card, kemampuan WiFi Hotspot

portabel, dan kemampuan auto update dalam aplikasi Android market.

6. Android versi 2.3 Gingerbread

Pada 6 Desember 2010, Android versi 2.3 Gingerbread diluncurkan.

Perubahan-perubahan umum yang didapat dari Android versi ini antara

lain peningkatan kemampuan permainan (gaming), peningkatan fungsi

copy paste, layar antar muka (User Interface) didesain ulang, dukungan format video VP8 dan WebM, efek audio baru ( reverb, equalization,

headphone virtualization, dan bass boost) dukungan kemampuan Near Field Communication (NFC), dan dukungan jumlah kamera yang lebih dari satu.

7. Android versi 3.0 Honeycomb

Android Honeycomb dirancang khusus untuk tablet. Android versi ini mendukung ukuran layar yang lebih besar. User Interface pada

Honeycomb juga berbeda karena sudah didesain untuk tablet.

Honeycomb juga mendukung multi prosesor dan juga akselerasi

(32)

2.4.2. Arsitektur Android

Arsitektur Android menunjukkan komponen-komponen utama yang terdapat

pada sistem operasi Android. Berikut ini arsitektur android yang digambarkan

[image:32.595.161.501.220.442.2]

pada Gambar 2.1

Gambar 2.1 Arsitektur Android

Sumber : Small Scale Digital Device Forensics Journal Vol. 4, No.1, September 2010, Issn# 1941-6164

Menurut Jeff Lessard dan Gary C.Kessler dalam jurnalnya berjudul Android Forensic:Simplifying Cell Phone Examinations, menyatakan :

“Android OS builds are based on the Linux 2.6 kernel. When running on a hard drive, the Linux system device defaults to the first physical hard drive, or /dev/hd0. In addition, Linux only understands character and block devices,such as keyboards and disk drives, respectively. With Linux on flash, however, a Flash Transition layer provides the system device functionality. A Memory Technology Device (MTD) is needed to provide an interface between the Linux OS and the physical flash device because flash memory devices are not seen as character or block devices (Dedekind, 2009)”.

1. Linux Kernel

Androiddibangun di atas kernel Linux 2.6. Namun secara keseluruhan

android bukanlah linux, karena dalam android tidak terdapat paket

(33)

terbuka yang handal dalam manajemen memori dan proses. Oleh

karenanya pada android hanya terdapat beberapa servis yang diperlukan

seperti keamanan, manajemen memori, manajemen proses, jaringan dan

driver. Kernel linux menyediakan driver layar, kamera, keypad, WiFi, Flash Memory, audio, dan IPC (Interprocess Communication) untuk mengatur aplikasi dan lubang keamanan.

2. Libraries

Android menggunakan beberapa paket pustaka yang terdapat pada

C/C++ dengan standar Berkeley Software Distribution (BSD) hanya

setengah dari yang aslinya untuk tertanam pada kernel Linux. Beberapa

pustaka diantaranya:

a. Media Library untuk memutar dan merekam berbagai macam

format audio dan video.

b. Surface Manager untuk mengatur hak akses layer dari berbagai

aplikasi.

c. Graphic Library termasuk didalamnya SGL dan OpenGL, untuk

tampilan 2D dan 3D.

d. SQLite untuk mengatur relasi database yang digunakan pada

aplikasi.

e. SSl dan WebKit untuk browser dan keamanan internet.

Pustaka-pustaka tersebut bukanlah aplikasi yang berjalan sendiri,

namun hanya dapat digunakan oleh program yang berada di level

(34)

menggunakan pustaka sendiri menggunakan Native Development Toolkit

(NDK).

3. Android Runtime

Pada android tertanam paket pustaka inti yang menyediakan sebagian

besar fungsi android. Inilah yang membedakan Android dibandingkan

dengan sistem operasi lain yang juga mengimplementasikan Linux.

Android Runtime merupakan mesin virtual yang membuat aplikasi

android menjadi lebih tangguh dengan paket pustaka yang telah ada.

a. Pustaka Inti, android dikembangkan melalui bahasa pemrograman

Java, tapi Android Runtime bukanlah mesin virtual Java. Pustaka

inti android menyediakan hampir semua fungsi yang terdapat pada

pustaka Java serta beberapa pustaka khusus android.

b. Mesin Virtual Dalvik, Dalvik merupakan sebuah mesin virtual

yang dikembangkan oleh Dan Bornstein yang terinspirasi dari

nama sebuah perkampungan yang berada di Iceland. Dalvik

hanyalah interpreter mesin virtual yang mengeksekusi file dalam

format Dalvik Executable (*.dex). Dengan format ini Dalvik akan

mengoptimalkan efisiensi penyimpanan dan pengalamatan memori

pada file yang dieksekusi. Dalvik berjalan di atas kernel Linux 2.6,

dengan fungsi dasar seperti threading dan manajemen memori yang

(35)

4. Aplikasi Framework

Kerangka aplikasi menyediakan kelas-kelas yang dapat digunakan

untuk mengembangkan aplikasi android. Selain itu juga menyediakan

abstraksi generik untuk mengakses perangkat, serta mengatur tampilan

user interface dan sumber daya aplikasi. Bagian terpenting dalam

kerangka aplikasi android adalah sebagai berikut :

a. Activity Manager, berfungsi untuk mengontrol siklus hidup aplikasi dan menjaga keadaan ”Backstack“ untuk navigasi penggunaan.

b. Content Providers, berfungsi untuk merangkum data yang memungkinkan digunakan oleh aplikasi lainnya, seperti daftar

nama.

c. Resuource Manager, untuk mengatur sumber daya yang ada dalam program. Serta menyediakan akses sumber daya diluar kode

program, seperti karakter, grafik, dan file layout.

d. Location Manager, berfungsi untuk memberikan informasi detail mengenai lokasi perangkat android berada.

e. Notification Manager, mencakup berbagai macam peringatan seperti, pesan masuk, janji, dan lain sebagainya yang akan

ditampilkan pada status bar.

5. Application Layer

Puncak dari diagram arsitektur android adalah lapisan aplikasi dan

widget. Lapisan aplikasi merupakan lapisan yang paling tampak pada

(36)

program ketika digunakan tanpa mengetahui proses yang terjadi dibalik

lapisan aplikasi. Lapisan ini berjalan dalam Android runtime dengan

menggunakan kelas dan service yang tersedia pada framework

aplikasi.Lapisan aplikasi android sangat berbeda dibandingkan dengan

sistem operasi lainnya. Pada android semua aplikasi, baik aplikasi inti

(native) maupun aplikasi pihak ketiga berjalan diatas lapisan aplikasi

dengan menggunakan pustaka API (Application Programming Interface)

yang sama.

2.4.3. Komponen Android 1. Service

Service diproses tidak terlihat, memperbarui sumber data dan menampilkan notifikasi. Service digunakan untuk melakukan pengolahan data yang perlu terus diproses, bahkan ketika Activity tidak aktif atau tidak tampak.

2. Intents

Intens merupakan sebuah mekanisme untuk menggambarkan tindakan

tertentu, seperti memilih foto, menampilkan halaman web, dan lain

sebagainya. Intents tidak selalu dimulai dengan menjalankan aplikasi,

namun juga digunakan oleh sistem untuk memberitahukan ke aplikasi bila

terjadi suatu hal, misal pesan masuk. Intents dapat eksplisit atau implisit,

contohnya jika suatu aplikasi ingin menampilkan URL, sistem akan

(37)

3. Broadcast Receivers

Broadcast Receivers merupakan komponen yang sebenarnya tidak melakukan apa-apa kecuali menerima dan bereaksi menyampaikan

pemberitahuan. Sebagian besar Broadcast berasal dari sistem misalnya, Batre sudah hampir habis, informasi zona waktu telah berubah, atau

pengguna telah merubah bahasa default pada perangkat. Broadcast

Receivers dapat menggunakan Notification Manager untuk memberitahukan sesuatu kepada pengguna.

4. Content Providers

Content Providers digunakan untuk mengelola dan berbagi database. Data dapat disimpan dalam file sistem, dalam database SQLite, atau dengan cara lain yang pada prinsipnya sama. Dengan adanya Content Provider memungkinkan antar aplikasi untuk saling berbagi data. Komponen ini

sangat berguna ketika sebuah aplikasi membutuhkan data dari aplikasi lain,

sehingga mudah dalam penerapannya.

2.4.4. Sirklus Hidup Android

Dikelola oleh sistem, berdasarkan kebutuhan pengguna, sumberdaya yang

tersedia, dan sebagainya. Android menjalankan setiap aplikasi dalam proses

secara terpisah, yang masing-masing memliki mesin virtual pengolah sendiri, dengan ini melindungi penggunaan memori pada aplikasi. Selain itu juga android

dapat mengontrol aplikasi mana yang layak menjadi prioritas utama. Karenanya

(38)

komponen-komponennya. Perlu adanya penanganan terhadap setiap kondisi agar aplikasi

[image:38.595.213.442.168.380.2]

menjadi stabil.

Gambar 2.2 Prioritas Proses Sumber : http://riyan214.wordpress.com

1. Active Processes

Aplikasi hosting dengan komponen saat berinteraksi dengan user. Ini

adalah proses Android yang sedang mencoba untuk tetap responsif dengan reclaiming sumber. Umumnya proses tersebut sangat sedikit, dan mereka akan dieksekusi hanya sebagai pilihan terakhir. Proses Aktive meliputi:

a. Active

Setiap activity yang berada di awal, maka dia akan terlihat dan menerima input dari pengguna. Android akan berusaha membuat

(39)

b. Pause

Dalam beberapa activity akan terlihat tapi tidak pada kondisinya. Ini terjadi jika activity tidak fullscreen dan transparan pada layar. Ketika activity dalam keadaan paused, akan terlihat active namun tidak dapat menerima input dari pengguna. Dalam kasus ekstrim,

android akan menghentikan activity dalam keadaan paused. c. Stopped

Activity yang tidak terlihat. Activity tetap berada dalam memori dengan informasi yang ada. Tetapi akan tetap dieksekusi awal oleh

sistem ketika sistem membutuhkan sumber yang lebih. Saat activity dalam kondisi stopped maka data disimpan. Ketika activity ditutup, maka akan menjadi aktive didalam sistem.

d. Inactive

Activity telah dihentikan dan sebelum dieksekusi. Activity telah ditutup dari sistem sehingga perlu di restart ulang agar dapat digunakan kembali. Proses ini dijalankan dalam manajer memori

android. Android akan menutup aplikasi jika activity inactive, kemudian stopped activity.

2. Visible Processes

(40)

perintah user. Hal ini terjadi ketika sebuah Aktivitas hanya sebagian yang

tertutup.

3. Started Service Processes

Proses layanan-layanan hosting yang telah dimulai. Layanan

mendukung proses berkelanjutan yang harus melanjutkan tanpa

antarmuka. Karena Jasa tidak berinteraksi langsung dengan user, langsung menerima prioritas yang sedikit lebih rendah daripada aktivitas

yang terlihat.

4. Background Processes

Proses masih dianggap sebagai proses latar depan dan tidak akan

dianggap proses background meskipun sudah mulai dieksekusi.

Umumnya ada sejumlah besar proses background Android yang akan mengeksekusi akhir setelah yang awal dieksekusi untuk mendapatkan

sumber proses latar depan.

5. Empty Processes

Untuk meningkatkan kinerja sistem secara keseluruhan, Android

sering mempertahankan aplikasi dalam memori, setelah mencapai akhir

eksekusi proses. Android mempertahankan cache untuk meningkatkan

(41)

2.4.5. Tipe Aplikasi Android

Terdapat tiga kategori aplikasi pada android :

1. Foreground Activity

Aplikasi yang hanya dapat dijalankan jika tampil pada layar dan tetap

efektif walaupun tidak terlihat. Aplikasi dengan tipe ini pasti mempertimbangkan siklus hidup activity, sehingga perpindahan antar

activity dapat berlangsung dengan lancar. 2. Background Service

Aplikasi yang memiliki interaksi terbatas dengan user, selain dari pengaturan konfigurasi, semua dari prosesnya tidak tidak tampak pada layar.

Contohnya aplikasi penyaringan panggilan atau sms auto respon.

3. Intermittent Activity

Aplikasi yang masih membutuhkan beberapa masukkan dari pengguna,

namun sebagian sangat efektif jika dijalankan di background dan jika diperlukan akan memberi tahu pengguna tentang kondisi tertentu.

Contohnya pemutar musik. Untuk aplikasi yang kompleks akan sulit untuk

menentukan kategori aplikasi tersebut apalagi aplikasi memiliki ciri-ciri dari

semua kategori. Oleh karenanya perlu pertimbangan bagaimana aplikasi

tersebut digunakan dan menentukan kategori aplikasi yang sesuai.

2.4.6. Keunggulan Android

1. Biaya yang rendah untuk memulai mengembangkan Aplikasi, SDK Tools

(42)

2. Model Distribusi yang terbuka. Pengembang bebas mendistribusikan

aplikasi bisa melalui Google Android Market atau melalui saluran distribusi yang lain seperti Amazon App Store, dan lain-lain.

3. Multi-platform. Ada berbagai macam perangkat keras didukung oleh OS Android, termasuk telepon yang berbeda dan komputer tablet.

Pengembangan platform dapat dijalankan pada Windows, Mac OS atau

Linux.

4. Dukungan multi-carrier. Sejumlah besar operator telekomunikasi saat ini menawarkan dukungan terhadap ponsel Android.

2.5. Metode Pengembangan Sistem

Dalam pembangunan apapun khususnya pembangunan sistem dalam

pelaksanaannya pada awalnya perlu mengidentifikasi masalah yang ada.

Selanjutnya ditentukan metode yang sesuai untuk menyelesaikan masalah yang

timbul. Metode yang dipakai untuk penyelesaian masalah disebut metode

pengembangan sistem. Metode pengembangan sistem terdiri dari beberapa metode

diantaranya RUP ( Rational Unified Process ).

2.5.1. RUP ( Rational Unified Process ) http://id.wikipedia.org/wiki/RUP/18 maret 2012

RUP singkatan dari Rational Unified Process, adalah suatu kerangka kerja proses pengembangan perangkat lunak iteratif yang dibuat oleh Rational

Software, suatu divisi dari IBM sejak 2003. RUP bukanlah suatu proses tunggal dengan aturan yang konkrit, melainkan suatu kerangka proses yang dapat

(43)

tim proyek perangkat lunak yang akan memilih elemen proses sesuai dengan

kebutuhan mereka.

RUP menggunakan konsep object oriented, dengan aktifitas yang berfokus

pada pengembangan model dengan menggunakan Unified Model Language

(UML). RUP memiliki dimensi pertama dan dimensi kedua sebagai berikut :

1. Dimensi pertama digambarkan secara horizontal. Dimensi ini mewakili aspek-aspek dinamis dari pengembangan perangkat lunak. Aspek ini

dijabarkan dalam tahapan pengembangan atau fase. Setiap fase akan memiliki suatu major milestone yang menandakan akhir dari awal dari

fase selanjutnya. Setiap fase dapat berdiri dari satu beberapa iterasi. Dimensi ini terdiri atas Inception, Elaboration, Construction, dan

Transition.

2. Dimensi kedua digambarkan secara vertikal. Dimensi ini mewakili aspek-aspek statis dari proses pengembangan perangkat lunak yang

dikelompokkan ke dalam beberapa disiplin. Proses pengembangan

perangkat lunak yang dijelaskan kedalam beberapa disiplin terdiri dari

empat elemen penting, yakni who is doing, what, how dan when.

(44)
[image:44.595.165.507.108.311.2]

G a m b a r 2 . 3 M o d e l

Gambar 2.3 Grafik Dimensi Pertama

Sumber : Software Engineering Methodology Rational Unified Process

Berdasarkan pada Gambar 2.3 diatas, menjelaskan mengenai fase-fase

pada Rational Unified Process yang termasuk ke dalam dimensi pertama dari RUP sebagai berikut :

1. Inception, merupakan tahap untuk mengidentifikasi sistem yang akan dikembangkan. Aktivitas yang dilakukan pada tahap ini antara lain

mencakup analisis sistem eksisting, perumusan sistem target, penentuan arsitektur global target, identifikasi kebutuhan,perumusan persyaratan

(fungsional, performansi, keamanan, GUI, dll) perumusan kebutuhan

pengujian (level unit, integrasi, sistem, performansi, fungsionalitas, keamanan, dll) pemodelan diagram UML (diagram use case dan activity), dan pembuatan dokumentasi

2. Elaboration, merupakan tahap untuk melakukan desain secara lengkap berdasarkan hasil analisis di tahap inception. Aktivitas yang dilakukan pada tahap ini antara lain mencakup pembuatan desain arsitektur

(45)

data (protokol komunikasi), desain database, desain antarmuka/tampilan,

desain peta aliran tampilan, penentuan design pattern yang digunakan,

pemodelan diagram UML (diagram sequence, class, component,

deployment, dll.), dan pembuatan dokumentasi.

3. Construction, merupakan tahap untuk mengimplementasikan hasil desain dan melakukan pengujian hasil implementasi. Pada tahap awal

construction, ada baiknya dilakukan pemeriksaan ulang hasil analisis dan desain, terutama desain pada domain perilaku (diagram sequence) dan domain struktural (diagram class, component, deployment). Apabila disain yang dibuat telah sesuai dengan analisis sistem, maka

implementasi dengan bahasa pemrogramanan tertentu dapat dilakukan.

Aktivitas yang dilakukan pada tahap ini antara lain mencakup pengujian

hasil analisis dan disain ( misal menggunakan Class Responsibility

Collaborator untuk kasus pemrograman berorientasi obyek) pendataan kebutuhan implementasi lengkap ( berpedoman pada identifikasi

kebutuhan ditahap analisis ), penentuan coding pattern yang digunakan, pembuatan program, pengujian, optimasi program, pendataan berbagai

kemungkinan pengembangan atau perbaikan lebih lanjut, dan pembuatan

dokumentasi.

(46)

Adapun kelebihan dari Rational Unified Process ( RUP ) diantaranya sebagai berikut :

1. Menyediakan akses yang mudah terhadap pengetahuan dasar bagi

anggota tim.

2. Menyediakan petunjuk bagaimana menggunakan UML secara efektif.

3. Mendukung proses pengulangan dalam pengembangan software.

4. Memungkinkan adanya penambahan-penambahan pada proses.

5. Memungkinkan untuk secara sistematis mengontrol

perubahan-perubahan yang terjadi pada software selama proses pengembangannya.

6. Memungkinkan untuk menjalankan test case dengan menggunakan

Rational Test Manager Tool.

Sedang kelemahan Rational Unified Process (RUP) diantaranya yaitu metodologi ini hanya dapat digunakan pada penegembangan perangkat

lunak yang berorientasi objek dengan berfokus pada UML ( Unified

Modeling Language ). 2.6. Metode Pendekatan Sistem

Pada umumnya ada dua metode pendekatan sistem informasi yaitu

pendekatan beriontasi objek dan pendekatan terstruktur. Untuk pendekatan objek,

dalam melakukan pemecahan suatu masalah tidak dilihat bagaimana cara

menyelesaikan suatu masalah tersebut tetapi objek-objek apa yang dapat

melakukan pemecahan masalah tersebut. Pendekatan ini memungkinkan

(47)

pemeliharaan. Sedangkan untuk pengembangan terstruktur, menggunakan

prosedur atau tata cara yang teratur untuk mengoperasikan data struktur.

Pendekatan ini, membuat berat pengguna pada dekomposisi fungsional.

2.6.1. UML ( Unified Modeling Language )

Menurut Bambang Hariyanto. Ir.,MT. (2004:17), UML (Unified Modeling

Language) adalah bahasa grafis untuk mendokumentasikan, menspeksifikasikan, dan membangun sistem perangkat lunak.UML berorientasi objek, menerapkan

banyak level abstraksi, tidak bergantung proses pengembangan, tidak bergantung bahasa dan teknologi, pemanduan beberapa notasi di beragam metodologi, usaha

bersama dari banyak pihak, didukung oleh kakas-kakas yang diintegrasikan lewat

XML ( XMI ). Standar UML dikelola oleh OMG (Objek Management Group)

Adapun Tujuan UML (Unified Modeling Language) diantaranya :

1. Menyediakan bahasa pemograman visual yang ekspresif dan siap pakai untuk mengembangakan dan pertukaran model-model yang berarti.

2. Menyediakan mekanisame perluasan dan spesialisasi untuk memperluas

konsep-konsep ini

3. Mendukung speksifikasi independen bahasa pemograman dan proses

pengembangan tertentu

4. Menyediakan basis formal untuk pemahaman bahasa pemodelan

5. Mendorong pertumbuhan pasar kakas beriontasi objek

6. Mendukung konsep-konsep pengembangan level lebih tinggi seperti

(48)

Aturan-aturan pada UML bisa diklasifikasikan ke dalam:

1. Syntactic : rincian aspek dan kombinasi aturan;

2. Semantic : rincian arti dari simbol, secara individual dan dalam konteks 3. Pragmatic : panduan bagaimana menggunakan bahasanya (maksuk dari

simbol).

Konsep yang paling penting dalam pemahaman UML adalah arsitektur UML,

notasi (diagram), mekanisme ekstensi dan pembatas. Berikut adalah keterkaitan

[image:48.595.229.397.365.609.2]

diagram-diagram pada UML beserta urutan pembuatannya.

Gambar 2.4 Keterkaitan Diagram-Diagram UML

Sumber : Analisis dan Desain Sistem Informasi, Ardhian Agung Yulianto dkk

2.7. Konsep Client-Server

(49)

atau layanan yang disebut server, dan pemohon layanan yang disebut client. Seringkali client dan server melalui jaringan komputer pada hardware terpisah, tetapi keduanya berada di dalam sistem. Mesin server sebagai penyedia layanan (host) yang menjalankan satu atau lebih program server yang membagi sumber daya mereka dengan client. Client tidak membagi sumber daya yang dimilikinya, tetapi memohon content yang dimiliki server atau fungsi yang dimiliki server.

Karakteristik client/server menggambarkan hubungan program kerjasama di dalam sebuah aplikasi. Komponen server menyediakan sebuah fungsi atau layanan kepada satu atau beberapa client. Model client-server pada aplikasi

mobile secara umum dapat dilihat pada Gambar 2.6.

Gambar 2.5 A simplified informational flow of the overall mobile application Sumber: Mobile Application for News and Interactive Services – L.Ashwin Kumar –

Vol.2 No.1, January 2012 – ISSN 2225-7217

2.7.1. Karakteristik Client-Server

Adapun arakteristik umum client sebagai berikut : 1. Pasif

(50)

3. Menerima request, memproses mereka dan mengirimkan balasan berupa

service.

Sedangkan karakteristik server antara lain : 1. Aktif

2. Mengirim request

3. Mengirim request menunggu dan menerima balasan dari server.

2.7.2. Keuntungan dan Kerugian Arsitektur Client-Server

1. Semua data disimpan pada server, sehingga manajemen sekuritas penuh berada pada server, hal ini menjadi baik dibandingkan dengan manajemen sekuritas data yang tersebar, server menjamin siapa-siapa saja yang berhak mengakses data.

2. Oleh karena storage terpusat, proses update data menjadi mudah untuk dilakukan daripada melakukan update data yang tersebar. Pada kasus

peer to peer, update data dilakukan di setiap peer, hal ini tentunya sangat memakan waktu dan rentan terjadinya inkonsistensi data.

Sedangkan kerugian dari penerapan arsitektur clien server antara lain:

1. Kongesti trafik menjadi masalah utama arsitektur clien server. Semakin banyak jumlah request client secara simultan, dapat mengakibatkan

server dan jaringan kelebihan beban.

2. Jika server mengalami kegagalan, maka request dari clien tidak dapat dipenuhi, hal ini berlaku untuk semua clien yang terkoneksi dengan

(51)

2.8. Java

Menurut Fikri, Rijalul,. Adam, Fuandina, Ipam,. Prakoso, Imam,.et all (2005:15) Java merupakan bahasa pemograman berorientasi objek dan bebas

platform, dikembangkan oleh SUN Micro System dengan sejumlah keunggulan yang memungkinkan java dijadikan sebagai bahasa pengembangan enterprise.

Adapun Krakteristik Java, antara lain :

1. Sederhana (Simple)

2. Berorientasi Objek (Object Oriented)

3. Terdistribusi (Distributed)

4. Interpreted 5. Robust

6. Aman (Secure)

7. Architecture Neutral 8. Portable

9. Performance 10. Multithreaded 11. Dinamis

2.8.1. Sejarah Java

Java lahir karena ketidakpuasan seorang insinyur di SUN Micro System

bernama James Gosling. Ian tidak puas dengan compiler C++ ( yang ia gunakan

untuk membuat software yang di-embed pada peralatan elektronik) keren dinilai telalu banyak menghasilkan bug, berbiaya besar, sangat bergantung terhadap

(52)

Kompiler baru tersebut diberi nama dengan Oak. Kompiler ini mirip dengan

C++ tetapi dengan sejumlah pengurangan fitur yang dianggap kurang dengan C++

tetapi dengan sejumlah pengurangan fitur yang dianggap kurang menguntungkan

dalam pengembangan, seperti multipelinheritance, konversi tipe secara otomatis,

penggunaan pointer dan managemen memori.

Pada tahun 1994, Oak diubah namanya menjadi java. Pada era ini, java

divisikan sebagai bahasa yang memiliki dukungan baik terhadap web.

2.8.2.Versi Awal Java

Versi awal Java ditahun 1996 sudah merupakan versi release sehingga

dinamakan Java Versi 1.0. Java versi ini menyertakan banyak paket standar awal

yang terus dikembangkan pada versi selanjutnya adalah :

1. Java.lang: Peruntukan kelas elemen-elemen dasar.

2. Java.io: Peruntukan kelas input dan output, termasuk penggunaan berkas. 3. Java.util: Peruntukan kelas pelengkap seperti kelas struktur data dan

kelas kelas penanggalan.

4. Java.net: Peruntukan kelas TCP/IP, yang memungkinkan berkomunikasi

dengan komputer lain menggunakan jaringan TCP/IP.

5. Java.awt: Kelas dasar untuk aplikasi antarmuka dengan pengguna (GUI)

6. Java.applet: Kelas dasar aplikasi antar muka untuk diterapkan pada

(53)

2.8.3.Kelebihan dan Kekurangan Java

http://hendarsuh.wordpress.com/2011/07/12/keunggulan-dan-kelemahan java/ 23 mei 2012

1. Multiplatform.

Kelebihan utama dari Java ialah dapat dijalankan di beberapa platform sistem operasi komputer, sesuai dengan prinsip tulis sekali, jalankan di

mana saja. Dengan kelebihan ini pemrogram cukup menulis sebuah program Java dan dikompilasi (diubah, dari bahasa yang dimengerti

manusia menjadi bahasa mesin / bytecode) sekali lalu hasilnya dapat dijalankan di atas beberapa platform tanpa perubahan. Kelebihan ini

memungkinkan sebuah program berbasis java dikerjakan diatas operating

system Linux tetapi dijalankan dengan baik di atas Microsoft Windows.

Platform yang didukung sampai saat ini adalah Microsoft windows,

Linux, Mac OS dan Sun Solaris. Penyebanya adalah setiap sistem operasi

menggunakan programnya sendiri-sendiri (yang dapat diunduh dari situs

Java) untuk meninterpretasikan bytecode tersebut.

2. OPP (Object OrientedProgrammingPemrogram Berorientasi Objek)

Yang artinya semua aspek yang terdapat di Java adalah objek. Java

merupakan salah satu bahasa pemrograman berbasis oebjek secara murni.

Semua tipe data diturunkan dari kelas dasar yang disebut Object. Hal ini sangat memudahkan pemrogram untuk mendesain, membuat,

mengembangkan dan mengalokasi kesalahan sebuah program dengan

basis Java secara cepat, tepat, mudah dan terorganisir. Kelebihan ini

(54)

bahkan untuk fungsi fungsi yang advance seperti komunikasi antara

komputer sekalipun.

3. Perpustakaan Kelas Yang Lengkap

Java terkenal dengan kelengkapan library/perpustakaan (kumpulan program program yang disertakan dalam pemrograman java) yang sangat

memudahkan dalam penggunaan oleh para pemrogram untuk

membangun aplikasinya. Kelengkapan perpustakaan ini ditambah dengan

keberadaan komunitas Java yang besar yang terus menerus membuat

perpustakaan-perpustakaan baru untuk melingkupi seluruh kebutuhan

pembangunan aplikasi.

4. Bergaya C++

Memiliki sintaks seperti bahasa pemrograman [C++] sehingga

menarik banyak pemrogram C++ untuk pindah ke Java. Saat ini

pengguna Java sangat banyak, sebagian besar adalah pemrogram C++

yang pindah ke Java. Universitas-universitas di Amerika juga mulai

berpindah dengan mengajarkan Java kepada murid-murid yang baru

karena lebih mudah dipahami oleh murid dan dapat berguna juga bagi

mereka yang bukan mengambil jurusan komputer.

Adapun Kekurangan Java sebagai berikut :

1. Tulis sekali, perbaiki di mana saja – Masih ada beberapa hal yang tidak

(55)

2. Mudah didekompilasi. Dekompilasi adalah proses membalikkan dari

kode jadi menjadi kode sumber. Ini dimungkinkan karena koe jadi Java

merupakan bytecode yang menyimpan banyak atribut bahasa tingkat tinggi, seperti nama-nama kelas, metode, dan tipe data. Hal yang sama

juga terjadi pada Microsoft.NetPlatform Dengan demikian, algoritma

yang digunakan program akan lebih sulit disembunyikan dan mudah

dibajak/direverse-engineer.

3. Penggunaan memori yang banyak. Penggunaan memori untuk program

berbasis Java jauh lebih besar daripada bahasa tingkat tinggi generasi

sebelumnya seperti C/C++ dan Pascal (lebih spesifik lagi, Delphi dan

Object Pascal. Biasanya ini bukan merupakan masalah bagi pihak yang

menggunakan teknologi terbaru (karena trend memori terpasang makin

murah.

2.9. Eclipse

http://wi01.files.wordpress.com/2011/02/pengenalan-eclipse.pdf/10 April 2012

Eclipse adalah sebuah IDE (Integrated Development Environment) untuk

mengembangkan perangkat lunak dan dapat dijalankan di semua platform

(platform-independent).

Berikut ini adalah sifat dari Eclipse:

1. Multi-platform, Target sistem operasi Eclipse adalah Microsoft Windows, Linux, Solaris, AIX, HP-UX dan Mac OS X.

(56)

bahasa pemrograman lainnya, seperti C/C++, Cobol, Python, Perl, PHP,

dan lain sebagainya.

3. Multi-role, Selain sebagai IDE untuk pengembangan aplikasi, Eclipse pun bisa digunakan untuk aktivitas dalam siklus pengembangan

perangkat lunak, seperti dokumentasi, test perangkat lunak,

pengembangan web, dan lain sebagainya.

2.9.1. Sejarah Eclipse

Eclipse awalnya dikembangkan oleh IBM untuk menggantikan perangkat

lunak pengembangan IBM Visual Age for Java 4.0. Produk Eclipse ini

diluncurkan oleh IBM pada tanggal 5 November 2001. IBM menginvestasikan

US$ 40 juta untuk pengembangannya. Sejak 5 November 2001, konsorsium

Eclipse Foundation mengambil alih pengembangan Eclipse lebih lanjut.

2.9.2. Arsitektur Eclipse

Sejak versi 3.0, Eclipse pada dasarnya merupakan sebuah kernel. Apa yang

dapat digunakan di dalam Eclipse sebenarnya adalah fungsi dari plug-in yang sudah dipasang (diinstal). Ini merupakan basis dari Eclipse yang dinamakan Rich

ClientPlatform (RCP).

Berikut ini adalah komponen yang membentuk RCP:

1. Core platform

2. OSGi

3. SWT (Standard Widget Toolkit) 4. JFace

(57)

Secara standar Eclipse selalu dilengkapi dengan JDT (Java Development

Tools), plug-in yang membuat Eclipse kompatibel untuk mengembangkan

program Java, dan PDE (Plug-in Development Environment) untuk

mengembangkan plug-in baru. Eclipse beserta plug-in-nya diimplementasikan dalam bahasa pemrograman Java. Konsep Eclipse adalah IDE adalah terbuka

(open), mudah diperluas (extensible) untuk apa saja, dan tidak untuk sesuatu yang spesifik. Eclipse tidak saja untuk mengembangkan program Java, tetapi juga

untuk berbagai macam keperluan. Perluasan apapun cukup dengan menginstal

plug-in yang dibutuhkan. Apabila ingin mengembangkan program C/C++ maka telah terdapat plug-in CDT (C/C++ Development Tools) yang dapat dipasang di Eclipse untuk Eclipse menjadi perangkat untuk pengembangan C/C++.

2.9.3. Versi-Versi Eclipse

Sejak tahun 2006, Eclipse Foundation mengkoordinasikan peluncuran Eclipse

secara rutin dan simultan yang dikenal dengan nama Simultaneous Release. Setiap versi peluncuran terdiri dari Eclipse Platform dan juga sejumlah proyek yang terlibat dalam proyek Eclipse. Tujuan sistem ini adalah untuk menyediakan

distribusi Eclipse dengan fitur-fitur dan versi yang terstandarisasi. Hal ini juga

dimaksudkan untuk mempermudah deployment dan maintenance untuk sistem

enterprise, serta untuk kenyamanan. Peluncuran simultan dijadwalkan pada bulan Juni setiap tahunnya. Berikut ini adalah versi-versi dari eclipse antara lain:

1. Eclipse 3.0

2. Eclipse 3.1

(58)

4. Europa

5. Ganymede

6. Galileo

7. Helios

2.10. Basis Data

Menurut Fathansyah,Ir (2002:9) Basis data adalah sistem yang terdiri dari

atas sekumpulan tabel yang saling berhubungan (Dalam sebuah basis data di

sebuah sistem komputer) dan sekumpulan program (DBMS) yang menungkinkan

beberapa pemakai lain untuk mengakses dan memanipulasi table-tabel tersebut.

Menurut Fatansyah (2002 : 5), Sistem basis data pada dasarnya di buat untuk

tujuan Sebagai berikut:

1. Kecepatan dan kemudahan

Dengan sistem basis data diharapkan pengolahan data dapat lebih

cepat dan lebih mudah di bandingkan dengan sistem manual.

2. Efisiensi ruang penyimpanan

Dengan basis data,efisiensi /optimalisasi penggunaan ruang

penyimpan dapat dilakukan, karena kita dapat melakukan penekanan

jumlah redudansi data.

3. Keakuratan

Pemanfaatan pengkodean atau pembentukan relasi antar data

bersama dengan penerapan aturan atau batasan tipe, data, domain data

(59)

sebuah basis data sangat berguna untuk menekan ketidak akuratan

masukan ataupun penyimpanan data.

4. Ketersediaan

Dengan pertumbuhan data yang semakin banyak,maka di perlukan

tempat penyimpanan yang sangat besar, karena itu kita perlu memilah

data dalam bentuk kategori-kategori tertentu sehingga data yang tidak

terlalu penting dapat di hapus.

5. Kelengkapan

Untuk mengakomodasi kebutuhan kelengkapan data yang semaki

berkembang maka kita tidak hanya dapat menambah record-record data

tetapi juga melakukan perubahan struktur dalam basis data, baik dalam

bentuk penambahan objek baru (tabel)atau dengan penambahan

field-field baru pada suatu tabel.

6. Keamanan

Dengan sistem basis data kita dapat memproteksi semua objek yang

ada dengan berbagai tingkatan keamanan.

7. Kebersamaan Pemakaian

Pemakai basis data biasanya terdiri dari banyak pemakai, sehingga

hendaknya basis data harus bisa di akses oleh banyak pemakai dalam

waktu yang bersamaan.

2.10.1.Keuntungan Databese 1. Mereduksi redudansi

(60)

3. Standarisasi data dapat di lakukan

4. Batasan security dapat diterapkan

5. Mengelola integritas (keterjaminan akurasi) data

6. Menyeimbangkan kebutuhan yang saling konflik

7. Independesi data (obyektif DBS)

Struktur sistem Database :

1. File manager : mengelola space dan struktur data.

2. Database manager : menyediakan antar muka dengan data fisik

3. Query processor : menterjemahkan query ke instruksi yang

dimengerti database manager

4. DML precompiler :mengkonversi perintah DML menjadi calls

normal.

5. DDL compiler : menkonversi peri

Gambar

Gambar 2.1 Arsitektur Android
Gambar 2.2  Prioritas Proses
Gambar 2.3 Grafik  Dimensi Pertama Sumber : Software Engineering Methodology Rational Unified Process
Gambar 2.4 Keterkaitan Diagram-Diagram UML
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini sesuai dengan hasil post test, bahwa dari 30 orang yang diteliti ternyata ada 20 orang atau 66,67 % responden mengalami peningkatan motivasi belajar dalam

[r]

Oleh kerana itu, untuk problem kecil, Algoritma CE bisa menghasilkan solusi yang lebih bagus sedangkan untuk problem yang besar solusi yang dihasilkan lebih jelek

Menyikapi kondisi pasar batubara dunia yang terus menghadapi tantangan sejak tahun 2012, Perseroan mengembangkan strategi usaha yang lebih fleksibel untuk mengantisipasi

Dengan  demikian  membuat  karya  tulis  yang  baik  sebagaimana  dijelaskan  di  atas  sebagai  salah  satu  persyaratan  kelulusan  pendidikan  tingkat 

Gerit Knaap (2004), menyebut bahwa Larike merupakan pusat adminsitratif kolonial di bagian barat Jazirah Leihitu, juga peran Larike sebagai salah satu wilayah produksi

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di muara sungai Ilu, Kaeli, Bayor dan Beji, Delta Mahakam, Kalimantan Timur ditemukan sebanyak 8 famili krustasea yang terdiri dari

KBL-6 merupakan penyulang dengan tingkat kehilangan kawat netral terbanyak (9,7 Km) dan tersebar di beberapa tempat, sehingga profil impedans ekivalen, arus dan