• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sumber keunggulan bersaing, strategi pemasaran pengaruhnya terhadap keunggulan posisional dan kinerja pemasaran PTS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sumber keunggulan bersaing, strategi pemasaran pengaruhnya terhadap keunggulan posisional dan kinerja pemasaran PTS"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

lJ0Fn4v Jolur)| spsd lrsolu,rt{

rlo,tt lpol,llo1 urp 'o+uollfil l&0 116!{'lrlpdng (Stlrpung tp Ittqnd tt[nJ{lJsueJ l$ourrcrul uraplg pu111dy ;*pog :rc6unrucJed tg t- l} t

' ,

tlrr

psusro{nnl ll*p ueorsu;uaoloqru

lrt

p.ssd a6imiiUifd$-mmlTiSliir; ru1rrofi1y tscrodtuol lpnis 9' t-5t I

ril,i

.-,..

..., _:-'

UEIiflUInI !qO8

,"

.i'i':lr,ti.. ,r',

r'r:

f6fifffilTim$TnfriT nprd

ffi

urlsrs0qre[

ffiun4ounflEuoutt|iinF[66s0|II0lIdtso1ueue1du1U0pU0|00}u0uladhtt-0zt

spl*utl ffitr666FiIITiTIFI[ trel- I r r

! rii

uUsnEV

-

-ulfsnov sull 'j'1ngm5!sortcuodrl00llnlnlsurlprqudlrlxyur$unqngu0$u$quj0$usdlrrrl,ulsry 0tt*t0t

!luosy*6 duaug

{$unpurg lu1 lrns usun$uo1 rprd unrllsusd} ;r:pidrul unrlsquod uop dnplg "rIn3

'or1o1 ,(nldsrg tr6 1- 1g

llDfrrqn$

illl

illqnd uo+unliv louolsflunlsl0 uorynqutusyll u01E {rlqnd u0}ufl{Y lrBp l[000N dr}|ts gg

*

tt

!uB,1!lpul !rtr0 lunl unp ltu#roluroy

!!il

(rr{uurl) ,to)l lp (IuXWil) qoBuouslI l!re)l or1rl,{ nr{rsrl u06u0que:uotr 6un1ue1 rpn15 nlno5)

0q0rn urrJ;urng $uo1u*1

l

rr,s [00r unq,r rtr rotuog (oprea] q0rs00 u,rn{pr,, ,rrrl#ll1JJ,1,XiiXili1

,,

-

,,

Eunpuug uelrdnqoy ron11nro1 ftrr!' 0r0)r

rr,r-r,1i'X[;'h1,1,fiilTffT

es

-

rI

!+.r+$v 3uv ltDl,l

r,u,ls,ur€rur 1e1u6 urus4,uo; tr1*1uodnleue41n1un uour.r1fiurr

r,#iXi::-H:1i1illlil:;"iliilf

o,

-

,,

!lur'l!+rns

t{0}s00 u[p ]m[d qrluporxsd uo0uBfio)l un0urqulra6 ledsy rrop nnlurlrp qoreo6 !ru0u0t0 uoqulilsnrxJsd 0[

*

St

*'Tj',',Tlj,i:::,iffi

(2)

MAJALAH ILMIAH

UNIKiglfr,l

Quality Is Our Tradition

Moioloh llmioh Unikom diterbitkon 5stiop semester

yong membuol don mempublikosikon

penelition teoritis don proklis serro

dori berbogoi disiplin ilmu.

Mokoloh ilmioh ini blso dillhol iugo di http://iurnol.unikom.oc. id

lnformcsi berlonggcnon don pengirimon orlikel :

Sekreloriot Maioloh llmioh Unikom,

di Lembogo Peneliiion don Pengobdion Mosyorokot Universifos Komputer lndonesio

Jl, Dipotiukur I I2-I l4-'l I6-102 Bondung 40132 PhonefFox | $221 2506577

(3)

Majalah llmiah UNIKOM Vol.11 No.1

I

n a ra ma n

I

03-14 t0oy Soeryanto Soegoto

Sumber Keunggulan Bersaing, Strategi

Pema-saran Penga ruhnya terhadap Keunggulan Posisional dan Kinerja Pemasaran PTS

15-30 Surtikanti Permasalahan Otonomi Daerah ditinjau dari Aspek Perimbangan Keuangan Pemerintah

Pusat dan Daerah

31-40 Wati Aris Astuti Analisis Perhitungan Harga Pokok Jasa Pengiriman

untuk Penetapan Tarif Pengiriman Paket

lnterna-sional fiuiuan JeoanE) Di PT Pos lndonesia

41-56 Mohamad Donie Aulia Analisis Kebutuhan Jalan di Kawasan Kota Baru Tegalluar Kabupaten Bandung

c(-(o

Nra Karnrawatr & Yuni Dwi lndriyani

Implementasi Kebija ka n Peratu ra n Daerah (Perda) Nomor 27 Tahun 2003 Seri C Tentang surat lzin Usaha Perdagangan (SIUP)

(Suatu Studi Tentang Perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kota cimahi)

77-8,6 Elly Suhayati Sikap Negatif dari Akuntan Publik akan

Menimbulkan Disfungsional Akuntan Publik

87-tO2 Raeny Dwisanti Display Toko, Gaya Hidup dan Pembelian lmpulsif (Penelitian pada Konsumen Surf lnc Bandung)

103-110 Tine Agustin Memahami Pengembangan Hubungan Antar Pribadi melalui Teori Penetrasi Sosial

1,LL-L22 lmelda Eusiness lntelegience

123-L34 Bobi Kurniawan Pemanfaatan dan lmplementasi Prioritas Bandwith menggunakan Hierarchical Token Bucket (HTB) berbasiskan GUI pada LINUX Server Clearos

135-146 Tri Rahajoeningroem & M. Aria

Studi Komparasi Algoritma Particle Swarm

Optimization pada Aplikasi Filter Adaptiye Noise Cancellation

147-t63 Supriyati, Hery Dwi

Yulianto & Lefriadi Syah

(4)

I

Majatah ilmiah uNtKoM ivot.t

t

No.

I

a

SU MBER KEU NGG U I.AN BERSAI NG, STRATEG I PEMASARAN PENGARU H NYA TER HADAP KEUNGGUI.AN POSISIONAL DAN KINERJA PEMASARAN PTS

EDDY SOERYANTO SOEGOTO Universitas Komputer I ndonesia

Low marketing performance of Private Universities at Kopertis Regional lV in West Java and Banten that being found from the number of new student, graduates'academic quality and graduates'absorption at job market, caused by

several factors. The writer conducted comprehensive research

in

regard to various factors

of

Source

of

Competitive Advantages, Marketing Strategies,

Positional Advantage, and Marketing Perf6rmance by means

of

a

survey of associated stakeholders comprising 215 heads of private universities by using

stratified random sampling methods,

2150

students

and 2150

societies

including an application

of

descriptive analysis

for

qualitative variables and

verificative analysis

to

examine the hypothesis through

a

structural equation

model (SEM) with LISREL software.

The results

of

research reveal that Source of Competitive Advantage

have influence on Marketing Strategy. Source of Competitive Advantage and

Marketing

Strates/ have

influence

on

Positional Advantage. Source of Competitive Advantage,Marketing Strategy

and

Positional Advantage have

influence on Marketing Performance.

Keywords : Sources of Competitive Advantage, Marketing Strategy,

posi-tional Advantage and Marketing Performance

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perguruan tinggi merupakan salah

satu instrumen pendidikan nasional, juga

merupakan wahana tenaga ahli, diharapkan mampu menjadi pusat penyelenggara dan

pengemban

ilmu

pengetahuan, teknologi

dan kesenian sebagai masyarakat ilmiah

yang penuh cita-cita luhur, serta mampu

memberikan sumbangan kepada

pemban-gunan. Perguruan tinggi merupakan salah

satu lembaga pendidikan yang secara

for-mal diserahi tugas, wewenang dan

tang-gung Jawab mempersiapkan mahasiswa

sesuai dengan tujuan pendidikan nasional,

yaitu mengisi kebutuhan masyarakat akan tersedianya tenaga ahli dan tenaga terampil

dengan tingkat dan jenis kemampuan yang

sangat beragam. Karena

itu

mahasiswa

sebagai peserta didik dan generasi muda

yang mempunyai kedudukan dan peranan

penting dalam mewujudkan cita-cita

pem-bangunan nasional, senantiasa perlu di-bimbing dan dikembangkan.

Perkembangan jumlah perguruan

tinggi swasta (PTS)

di

Kopertis Wilayah lV

sangat pesat dibandingkan dengan wilayah

lainnya di lndonesia. Hal ini menumbuhkan

rasa

bangga karena adanya kemajuan

sebagai wujud kepedulian peran swasta

dalam

dunia

pendidikan.

Tetapi

perlu
(5)

C

ttalatatr ttmiah UNIKoM

Vol.l1

No.1

disadari bahwa dengan semakin banyak "

tumbuh kembangnya PTS, maka semakin tinggi tingkat persaingan antar perguruan

tinggi. Hal ini merupakan tantangan positif

bagi

manajemen

PTS

untuk

semakin

meningkatkan kualitasnya. Disisi lain perlu disadarl, bahwa peningkatan jumlah PTS

tanpa dibarengi dengan peningkatan mutu

PTS yang bersangkutan, berarti merupakan

penurunan

tingkat kinerja

Pendidikan

Nasional lndonesia, karena

jumlah

PTS

lebih banyak dari PTN. Berdasarkan data

dari

Departemen Pendidikan Nasional,

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, 3

Oktober

2006

menunjukkan

bahwa

perkembangan PTS

di

lndoqesia sangat tinggi, terutama untuk Kopertis Wilayah lV

menunjul<kan perkembangan jumlah PTS yang paling tinggi.

Tuntutan

masYarakat

dan

pengguna lulusan perguruan tinggi adatah melahirkan sarjana yang kompeten. Dengan

demikian kompetensi merupakan sesuatu yang harus dimiliki oleh lulusan perguruan

tinggi, sehingga

ia

mampu menjalankan tugas-tugas profesinya secara

baik

dan

bertanggung

jawab.

Proses pencapaian

kompetensi perguruan

tinggi

terutama

melibatkan dosen dan mahasiswa. Dosen

dan

mahasiswa

harus

memahami kompetensi lulusan yang ingin dicapai, dan

yang

dibutuhkan adalah

yang

memilil<i

kompetensi tinggi dalam

hal

:

pelayanan bermutu pada mahasiswa (customer focus)

dan atau

jasa

yang

bermutu

(business

focus), dengan prestasi yang tinggi (peop/e

focus).

Kompetensi lulusan perguruan

tinggi adalah kombinasi dari pengetahuan,

keterampilan, kemampuan dan sikap dari

lulusan tarsebut yang diperolehnya selama menjadi mahasiswa dan yang akan berguna

baginya untuk melaksanakan tugas dalam

masyarakat.

Sistem penyelengaraan pendidikan

yang selalu

berubah'ubah merupakan

iakCIr

yang

mengakibatkan

dunia pendidikan lndonesia menjadi terpuruk. Hal

ini timbul dari kebiasaan mengganti atau

mengubah hanya karena ingin membuat dan memiliki sistem pendidikan yang baru

Hatamanl

4

Eddy Soerya nto Soegoto.

dan

'berbeda

'tanpa

melihat

akar permasalahan secara menyeluruh. Padahal

socara prinsipil usulan tersebut ternyata tidak banyak memberikan perubahan yang

mendasar, Berbagai kegagalan kita semua dalam menciptakan sistem, kurikulum dan

metode pendidikan moral dan etika yang

terintegrasi, konsisten dan terpadu dengan

disiptin

ilmu

pengetahuan yang hendak diajarkan; yang mencakup hampir disetiap

jenis

pendidikan

formal,

khusuenya di

lingkungan perguruan tinggi (Faisal Afiff,

2003:84).

Kelangsungan organisasi

tergantung pad6 sumber daya yang dimiliki

dan

strategi

apa

yang dipilih

dalam memberdayakan sumber daya internal itu

untuk merespons ancaman

dan

peluang

eksternal

(Barney

dalam

Campbell,

1997:26;

Hit,

lreland

dan

Hoskisson,

2009:81). Apabila suatu perusahaan dapat mencocokan sumber daya internalnya derr gan peluang lingkungan eksternalnya, atau

menggunakannya untuk menEurangi atau menghilangkan dampak ancaman, maka perusahaan tersebut

telah

mencapai

ke

layakan strategis. lni sangat relevan dengan

upaya mempertahankan dan meningkatkan kinerja pemasaran. Pendapat ini didukung

Urban dan Star (1991:79)yang menyatakan

bahwa keberhasilan suatu organisasl dalam mencapai kinerja pemasarannya tergantung sejauhmana organisasi tercebut mampu

menerapkan strategi pemasaran yang tapat

pada konsumen sasarannya.

Tidak dapat

dipungkiri

bahwa

keberlangsungan PTS

di

lndonesia masih

tergantung

pada sedikit

banyaknya

mahasiswa

yang

berhasil

diperolehnya.

Dengan terpenuhinya student body PTS,

maka

dimungkinkan

untuk

berkembang

masih tinggi. Dan sebaliknya bagi PTS !€ng

tidak

dapat

memenuhi

student

bodr

minimal

akan

sulit

untuk

berkembang.

Untuk

itu

diperlukan strategi yang tepat dalam pengelolaan perguruan tinggi. oleh karena itu dalam peneliUan ini difokuskan
(6)

Majarah flmiah UN,*o,,,

lro,.r,

No.

1

O

Eddy Soeryanto Soegoto

sektor jasa memiliki peran yang semakln penting dalam menunjang kehidupan. Se

cara konseptual jasa dibentuk oleh

2

hal,

yaitu people based dan equipment based.

Oleh karena

itu

diperlukan suatu strategi

yang

paling

tepat

untuk

menyikapi

fenomena di atas yaitu pemahaman secara

detail sumber keunggulan bersaing yang

dimiliki PTS dan perumusan strategi

pema-saran

sebagai

pembentuk keunggulan

posisional dan kinerja pemasaran PTS,

se

hingga tetap dapat eksis dalam pengelolaan sumber daya yang akan dimilikinya,

Kurang percayanya

para

pelaku

di

masyarakat (seKor bisnis dan publik) untuk

menggunakan

lulusan

PTS

seperti

dikemukakan Satrio Sumantri Brojonegoro,

mereka lebih yakin

untuk

menggunakan

lulusan

luar

negeri

atau

PTN,

hal

ini

merupakan dampak yang secara langsung

maupun tidak langsung adanya penentuan

strategi pemasaraR

yang

kurang tepat,

dimana manajemen PTS kurang menguasai

dan

memperhatikan informasi tentang

lingkungan pemasaran,

dan

sumber

keunggulan yang dimilikinya, yaitu tenaga

pendidik

dan

tenaga administratif yang

profesional

(superlor

non

physical

resources), finansial, lahan dan bangunan

(superior physical

resourcel,

serta

kurangnya kesadaran (awareness) untuk menyekolahkan dosen untuk studi lanjut. Kesemuanya

ini

akan berpengaruh pada

keunggulan posisional

dan

kinerja

pemasaran yang kurang baik.

Perumusan

dan

implementasi strategi

pemasaran yang tepat guna akan diperoleh

ketika

PTS mempertimbangkan sumber keunggulan bersaing

yang terdiri

dari

superior

resource,

superlor

sklll,

dan

superlor control merupakan

faktor

yang

tidak dapat ditinggalkan ketika perguruan

tinggi

akan

menentapkan

strategi

pemasaran yang tepat guna.

Fenomena yang

rnenarik

untuk diteliti, yaitu bahwa (a)jumlah lulusan dari perguruan tinggiswasta masih belum dapat

memenuhi kualifikasi yan! dibutuhkan oleh pengguna jasa pendidikan, sehingga terus

mendorong peningkatan kualitas PTS di

Kopertis Wilayah lV Jawa Barat dan Banten;

(b) Di Kopertis Wilayah lV Jawa Barat dan

Banten,

jumlah

pertumbuhan mahasiswa

baru tidak setinggi di daerah lain, padahal

Propinsi Jawa Barat dan Banten memiliki infrastruktur atau sarana prasarana yang

sangat

mendukung

penyelenggaraan

pendidikan tinggi; (c) Di Kopertis Witayah tV

Jawa Barat rata-rata jumlah mahasiswa aktif semakin berkurang, sehlngga rasio jumlah lulusan dengan jumlah yang masuk tidak signifikan. Oleh karena hasil penelitian ini diharapkan akan muncul berbagai alternatif

solusi dalam

meningkatkan keunggulan posisional, dan kinerja pemasaran pTilyang dipengaruhi oleh dua variabel solusi, yakni

sumber keunggulan bersaing dan stiategi pemasaran. Berdasarkan

latar

belakang

tersebut

mendorong

peneliti

untuk

melakukan penelitian dengan judul

:

Sum-ber Keunggulan Bersaing, Strategi

Pema-saran Pengaruhnya terhadap Keunggulan

Posisional dan Kinerja Pemasaran PTS. Perumusan Masalah

Berdasarkan

uraian pada

latar

Belakang

penelitian

di

atas,

maka

dikemukakan

beberapa masalah

yang

dapat dirumuskan sebagai berikut:

1.

Bagaimanakah sumber keunggulan

bersaing

perurnusan

strategi pemasaran, keunggulan posisional

dan kinerja pemasaran

di

PTS Jawa Barat dan Banten

2.

Seberapa jauh pengaruh sumber

ke

unggulan bersaing terhadap

peru-musan strategi pemasaran

di

PTS

Kopertis Wilayah lV Jawa Barat dan Banten

3.

Seberapa besar pengaruh sumber keunggulan bersaing

dan

strateg

pemasaran

terhadap

keunggulan

posisional di PTS Kopertis Wilayah lV Jawa Barat dan Banten

4.

Seberapa besar pengaruh sumber

keunggulan

bersaing,

strategi

pemasaran

dan

keunggulan

posisional

terhadap

kinerja
(7)

o

**r*rrraruxx

I

vollt

ro.

t

pemasaran

di

PTS Kopertis WilaYah lV Jawa Barat dan Banten

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

Sumber

Keunggulan Bersaing, Strateg

Pemasaran dan KinerJa Pemasaran

Perumusan

strategi

Pemasaran

yang didasarkan

pada

input

lingkungan

eksternal

dan

lingkungan internal serta

sumber keunggulan yang dimiliki organisasi

secara bersamaan mempelajari

tiga

hal;

siapa,

apa

dan

bagaimana. Organisasi

menentukan segmen Pasar mana Yang

akan

dilayani,

kebutuhan

apa

dari mahasiswa pada segmen pasar

itu

yang

harus dilayani dan bagaimana kompetensi inti organisasi digunakan untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa pada segmen pasar tersebut.

Sumber

keunggulan organisasi

terdiri dari superior skill, superior resources'

dan

superior control (Czinkota

&

Kotabe'

2001:57). Hasil penelitian Zulki Zulkifli Noor

(2006:93)

menyimpulkan bahwa

sumber-sumber keunggulan berpengaruh terhadap strategi pemasaran jasa dan berpengaruh

eOOySoerfnuSoeg@.

pada

kinerja

Pemasaran.

perguruan tinggi diklasifikasikan menjadi

kategori, meliputi:

sumberdaYa

sumberdaya manusia, dan

organisasi

Collin

dan

(L998:27 -28) mengemukakan tiga

sumber

daya

organisasi, Yaitu:

tangibte, asset intangble

dan

kapabil organisasi.

Sumber

keunggulan

merupakan ikatan komPleks dari

dan pengetahuan yang terakumulasi,

melalui proses

organisasional,

memungkinkan

Perusahaan

mengkoordinasikan aktivitas dan

aset-aset

mereka

berguna.

demikian penentuan strategi

dengan

mempertimbangkan keunggulan bersaing yang dimiliki PTS'

berpengaruh terhadaP tingkat strategi pemasaran, yang selanjutnya berpengaruh pada tinggi rendahnya pemasaran.

Berdasarkan

uraian

tersebut,

penulis

mengekspektasikan Penga

sumber

keunggulan bersaing strategi pemasaran dan kinerja [image:7.472.54.456.339.660.2]

Sepertiterlihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Ekspektasi Pengaruh Sumber Keunggulan Bersaing

terhadap Strategi Pemasaran dan Kinerja Pemarsaran

'-l

:

! I

n

il

(8)

Eddy Soeryanto Soegoto

Strateg Pemasaran, Keunggulan Posisional

dan Kinerja Pemasaran

Berdasarkan indikator keunggulan

posisional PTS, yang dilihat dari nilai lebih

yang diteriima konsumen (mahasiswa) dan -niaya

yang relatif rendah, dipengaruhi oleh

penentuan strategi pemasaran yang tepat, melalui

strategi

pasar yang terdiri dari segmenting, targeting,

dan

posisioning'

serta strategi bauran pemasaran jasa yang

terdieri

dari

Product, Promotion, Place,

Price, People, Proces, Physical Evidence'

Semua element tersebut menjadi sangat

penting

dalam

mambentuk keunggulan

posisional organisasi.

Hasil akhir

dari

penentuan keunggulan posisional adalah i<eberhasilan penciptaan suatu usulan nilai yang terfokus Pada Pasar'

Stabilitas pasar ditantang oleh

si-klus hidup produk yang pendek, siklus

de-sign produk, teknologi baru, pendatang baru

yang tiOaX diharapkan, reposisi organisasi yang ada, redefinisi taktik dalam lingkungan

pasir dalam berbagai industri' Dengan

de-mikian perguruan tinggi swasta (PTS) harus

terus-menerus meningkatkan keunggulan

bersaing,

tidak

hanya cukup menurunkan

Maiarahrmiahu*'*o,rluo,'r1 No.

1

o

cost dibandingkan pesaing. Melalui program perbaikan yang terus menerus' pesaing juga melakukan penurunan biaya' Oleh karena itu PTS mendapatkan cara baru tidak hanya

menurunkan biaya,

tetapi

meningkatkan nilai tambah bagi jasa yang ditawarkan ke-pada mahasiswa.

Positioning! merupakan usaha

mende-sain produk/jasa organisasi sehingga

mem-berikan perbedaan dan nilai dalam pikiran

konsumen (Kotler, 2006; Benman

&

Evan,

2OO4). Dengan demikian keunggulan

posi-sional PTS sangat penting dalam rangka

menciptakan pencapaian kinerja pemasa-rannya. Hasil penelitian Amri (2005)

mem-buktikan bahwa strategi keunggulan

ber-saing

berpengaruh terhadap keunggulan

posisional dan berpengaruh secara

lang-sung terhadap pencapain kinerja' Dengan demikian, suatu PTS yang telah berhasil

menentukan

strategi

pemasaran secara tepat akan memiliki keunggulan posisional

yang tinggi. Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis mengekspektasikan pengaruh strategi pemasaran terhadap keunggulan

[image:8.532.124.420.401.599.2]

posisional dan berpengaruh terhadap kiner-ja pemasaran, terlihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Ekspektasi Pengaruh Strategi Pemasaran

terhadap Keunggulan Posisional dan Kinerja Pemasaran f .*"-'i rinskrtKdeprt'n i'-'-:

;

'-:"-l

,

.ll

riYr

i

r*----;;-l

_l '-"i I I r.

liHl

,li:

(9)

O

uaJaun nmiah uNlKoM

Vol.ll

No.1 Eddy Soeryanto Soegoto.

diperoleh sampel beriumlah 215 pimpinan

FTS, dan 2.1:50 mahasiswa.

Teknik Pengumpulan data yang digu' nakan dalam penelitian ini meliputi, penye.

baran kuesioner, obseryasi dan wawancara.

A"

OperasionalisaslVarlabelPenelltian

Sebagaimana dikemukakan oleh

Sekaran,

Uma

(2000:178)

bahwa

" ope ratlonallzl ng or o peratianally defl nlng, a

conceptto render lt measurables, Is done by

looktn! at the behavtoral dimenslons, faceE or propertles denoted by the concept".

Sesuai dengan tujuan Penelitian,

maka

terdapat

(empat) variabel, yaitu: 1

vaiiabel independen adalah Sumber Keung gulan bersaing (X1) yang meliputi 3 sub di' mensi

yaitu:

superior resource, superior skill, dan superlor controll, Sedangkan

varia-bel

dependennya

adalah

Keunggulan

Posisional (21) meliputi nilai konsumen yang superior dan biaya yang rendah, dan Kinerja

Pemasaran (23) meliputi

3

dimensi, yaitu: perolehan target mahasiswa, kualitas

lultt-san dan daya serap pengguna; dan variabel

lnterllenlng adalah Perumusan strate$ Pe masaran (Y) yang terdiri dari 2 subvariabel,

yaitu meliputi strategi pasar dan strategi

bauran pemasaran.

Berdasarkan uraian pada kajian pustaka di

atas, maka dapat dikemukakan hipotesis penelitian ini sebagai berikut:

L.

Sumber Keunggulan Bersaing ber' pengaruh terhadap perumusan stra' tegi pemasaran PTS di Kopertis Wila'

yah lV Jawa Barat dan Banten

2,

Sumber Keunggulan Bersaing dan

Strategi

Pemasaran berPengaruh

terhadap keunggulan posisional PTS di Kopertis Wilayah lV Jawa Barat dan Banten.

3.

Sumber Keunggulan Bersaing, Strat+

gi Pemasaran dan keunggulan Posi'

sional berpengaruh terhadap Kinerja

Pemasaran PTS

di

KoPertis WilaYah

lVJawa Barat dan Banten.

METODE PENELITIAN

Sesuai dengan tujuan Yang ingin

dicapai

dalam

penelitian

ini,

yaitu memperoleh deskripsi

analisis

sumber keunggulan bersaing dalam pembentukan

strategi

pemasaran,

serta

dampaknya

terhadap keunggulan posisional dan kinerja pemasaran, maka

jenis

penelitiannya

adalah deskriptif survei

dan

ekplanatori

survei

lexplanation research). Unit analis

dalam penelitian ini adalah Perguruan Ting$ Swasta

di

Kopertis Wilayah lV Jawa Barat

dan Banten, dengan unit pengamatannya

adalah pimpinan PTS, mahasiswa.

Populasi

dalam

Penelitian

ini

adalah jumlah PTS di Jawa Barat dan Ban' ten berjumlah 458, dengan rincian 43 ber' bentuk universitas,

4

berbentuk institut' 233 berbentuk sekolah tinggi, 147 berben' tuk akademi dan

3l

berbentuk politeknik.

Dalam penelitian

ini

proses penarikan

sampel minimal dapat dilakukan dengan

teknik stratified random samplin!, melalui

dua tahap (two stage c,uster samplin$)'

yaitu melakukan random tahap pertama

untuk

menentukan

jumlah

PTS

Yang

menjadi sampel wilayah penelitian dan

kemudian melakukan random tahap kedua untuk menentukan jumlah mahasiswa yang

menjadi responden pada madng'masing PTS terpitih, Secara keseluruhan sampel

HatamanI

I

B.

Sumberdan Cara Penentuan Data

Sumber

data/informasi

dalam

penelitian ini berdasarkan kepada jenis data

yang dipertukan. Dalam hal ini data dapat

dibedakan menjadi dua yaitu data primer

gulan bersaing, perumusan strategi pem& saran, keunEgulan posisional, dan kinerja

pemasaran diperoleh dari

3

sumber, pimpinan/pengelola PTS, mahasiswa,

masyarakat (stakeholders eksternal

nya).

dan data sekunder.

Dalam penelitian

ini

data

meliputi informasi mengenai sumber

Data

Sekunder merupakan data

penunjang yang digunakan untuk

(10)

Ma,iatah[mrahuNn*lro,.r, No.

1

t

Eddy soerpnto soegoto

mengenai karakteristik PTS

di

lndonesia

umumnya

dan

Kopertis Wilayah IV Jawa Barat dan Banten khususnya, yang meliputi jumlah PTS, jumlah mahasiswa, dan

lain-lain.

Populasi

dalam

penelitian

ini

adalah jumlah PTS di Jawa Barat dan

Ban-ten berjumlah 458, dengan rincian 43

ber-bentuk universitas,

4

berbentuk institut,

233 berbentuk sekolah lingg,i, L47 berben.

tuk akademi dan

3l

berbentuk politeknik. Dalam penelitian ini proses

penari-kan sampel minirnal dapat dilakupenari-kan

den-gan teknik stratified random samp/ing me

lalui dua tahap (two stage cluster samplingl,

yaitu melakukan random tahap pertama

untuk rnenentukan jumlah PTS yang

men-jadi

sampel wilayah penelitian

dan

t<* mudian melakukan random tahap kedua untuk menentukan jumlah mahasiswa dan

jumlah masyarakat (user) yang menjadi

re

sponden pada masing-masing PIS terpilih. Secara keseluruhan sampel diperoleh

sam-pel berjumlah

215

pimpinan PTS, 2.150 mahasiswa dan 2.150 user (masyarakat).

Teknik Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

ini

meliputi, penyebaran kuesioner, observasi dan wawancara.

C.

Pengujlan Data dan Uli Hlpotesls

Mengingat pengumpulan data

dila-kukan

dengan menggunakan kuesioner,

maka kesungguhan responden dalam

men-jawab pertanyaan-pertanyaan meruapakan hal yang sangat penting dalarh penelitian. Sesuai dengan standar pembuatan instru-men, bahwa sebelum instrumen digunakan sebagaialat ujipenelitian, maka harus diuji-cobakan terlebih dahulu. Oleh karena itu,

untuk mengetahui tingkat keandalan atau

kepercapan instrumen penelitian dalam

penelitian ini, penulis melakukan uji coba kepada 50 responden.

D.

UJlValldltaslTestolValldM

Hasil uji validitas instrumen

peneli-tian variabel sumber keunggulan bersaing

yang terdiri dari 19 item pertanyaan,

varia-bel strategi pemasaran yang terdiri dari 52

item

pertanyaan, keunggulan posisional

yang terdiri dari

t2

item pertanyaan, dan

variabel kinerja pemasaran yang terdiri dari

6

item

pertanyaan, menunjukkan bahwa

tidak terdapat satupun nilai di bawah batas

koefisien korelasi 0,300. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa dengan taraf signifi-kansi 5%, maka nilai kritis

t

-

1.68. Aturan umum, suatu indikator/item valid jika nilai t-test > 1.68 dan berlaku sebaliknya. Hal ini

berarti menunjukkan bahwa seluruh pertan-yaan/pernyataan yang dibuat dalam kue

sioner penelitian secara keseluruhan adalah valid.

Hasil

uji

reliabilitas dengan

meng-giunakan metode Split-Half diperoleh hasil

bahwa : (1) Semua indikator/item kuesioner valid untuk menjelaskan variabel variabel

'Sumber Keunggulan

Bersain{

diperoleh

hasil perhitungan

nilai

koefisien a,pha =

0.9654.

Variabel

'strategi

Pemasaran'-diperoleh hasil perhitungan koefisien alpha sebesar 0.9909. Sedangkan untuk variabel

'Keunggulan Posisional' diperoleh nilai ko+ fisien alpha 0.9110, selanjutnya untuk

vari-abel

'Kinerja Pemasaran' diperoleh nilal

koefisien alpha sebesar 0.8002.

Selain dianalisis secara deskriptif secara kuantitatif data penelitian ini juga dianalisis dengan menggunakan

alat

qji

Model

Persamaan Struktural (Structural

Equation Mode-SEMll,

SEM

merupakan

suatu teknik statistik yang menganalisis

variabel indikator, variabel laten, dan

kek*

liruan pengukuran (Joreskog

&

Sorbom,

1996). SEM digunakan untuk menganallsis

hubungan antara variabei laten yang satu

dengan variabel laten yang lain yang dikenal

sebagai persamaan

struktur

(structural

equation) yang Bersama-sama melibatkan kekeliruan pengukuran. Selain

itu,

model

persamaan structural

ini

dapat digunakan

untuk

menganalisis hubungan

dua

arah

(reclprocall, Pengolahan data dalam

peneli-tian

ini

menggunakan program IISREL

(Linier $tructural Relationship) yang meru. pakan paket program statistlk untuk

Struc-tural Equatlon Model (SEM).

(11)

I

uaiatat tmlah uNtKoM

Vol.ll

No.1

PEMBAI{ASAN TIASIL Hasll analisls Desklptif

t.

Sumber Keunggulan Bersaing dan Perumusan Strategi Pemasaran PTS

Sumber keunggulan bersaing pada PTS yang ada

di

wilayah Jawa Barat dan

Banten secara keseluruhan sudah baik.

Sementara

bila

dilihat

berdasarkan

perguruan

tinggi

ada

sebanyak

103

(47,91o/o) perguruan tinggi di wilayah Jawa

Barat

dan

Banten

yang

keunggulan bersaingnya sudah unggul. sementara yang

keunggulan bersaingnya

masuk

dalam kategori kurang unggul hanya ada sebanyak

13 (6,05%).

Strategi pemasaran pada PTS yang

ada

di

wilayah Jawa

Barat

dan Banten

secara keseluruhan sudah baik. Sementara

bila

dilihat berdasarkan perguruan tinggi

ada

sebanyak

120

(55,81%) perguruan

tinggi

di

wilayah Jawa Barat yang stategi

pemasarannya sudah baik. Sementara yang

strategi

pemasarannya

masuk

dalam kategori kurang baik hanya ada sebanyak

2L (9,77o1o) dari total 215 perguruan tinggi

yang diteliti.

2,

KeunggulanPosisionaldanKinerja

Perguruan Tinggi Swasta

Keunggulan

posisional

PTS

di

Kopertis wilayah lV Jawa Barat dan Banten

secara keseluruhan

cukup, kondisi

ini

tentunya

memerlukan

pembenahan

manajemen PTS

agar

mahasiswa dan

masyarakat

dalam

hal ini

merasa

memperoleh nilai yang lebih dengan biaya

yang relatif murah. Sementara bila dilihat berdasarkan perguruan tinggi hanya ada

sebanyak

2

(O,93o/,\ PTS yang keunggulan posisionalnya sudah sangat baik, Kemudian

sebanyak

33

(15,35%)

PTS

yang

keunggulan bersaingnya

masuk

dalam kategori baik, sementara yang keunggulan

bersaingnya masuk dalam kategori cukup

yang paling

banyak

yaitu

L29

(60%),

selanjutnya PTS yang masuk dalam kategori

xaramanl

10

Eddy Soeryanto Soegoto.

kurang dan tidak baik ada

5t

(23,72%ol dari total 215 perguruan tinggiyang diteliti.

Selanjutnya kinerja pemasaran

di

PTS

Jawa Barat

dan

Banten termasuk dalam kategori kurang baik,

hal ini

terlihat dari

mayoritas PTS yaitu sebanyak 75 (34,88%)

memiliki kinerja pemasaran yang kurang

baik.

Kemudian sebanlak

68

(31,63%) perguruan tinggi yang kinerja pemasarann)ra

masuk dalam kbtegori baik, sementara yang

kinerja

pemasarannya

masuk

dalam

kategori cukup baik ada 51" (23,72%l dan hanya ada sebanyak 19 (8,84%) dari total

215

perguruan tinggi yang diteliti, ya

kinerja

pemasarannya tErmasuk dalam

kategori sangat baik. Kondisi ini tentu saja

sangat

memprihatinkan,

di

satu

sisi

perkembangan PTS

di

wilayah

Wilayah

lV

Jawa Barat

dan

Sementara itu daya serap merupakan penting dalam

PTS,

yang diperkuat oloh

pendapat Massy F, William, (2000: 1-23),

'Untuk apa perguruan tinggi menciptakan

sarjana, apabila

tidak

dipercaya mampu

untuk diserap pasartenaga kerja.

Hasil Pengr{ian Hipotesls

Secara

keseluruhan

hasil

pengujian hipotesisi dalam penelitian ini dapat disajikan dalam Gambar 3.

Pengujian

hipotesis

pertama

membuktikan bahwa sumber keunggulan

bersaing

(81)

berpengaruh

positif

dan

signifikan terhadap strategi pemasaran (r1

1),

dengan , besarnya

total

pengaruh

sebesar 53,88%,

sedangkan

sisanya

sebesar 46,120/o dipengaruhi oleh

variabel-variabel lain yang tidak diteliti, antara lain

manajemen

publtc

relatlon,

lingkungan

individu

mahasiswa,

daya

tarik

pasar,

kebijakan otonomi,

dan lain-lain.

Hasil

penelitian

ini

didukung

oleh

pendapat

Barney dalam Campbell, 1997; Hit, lrEland

dan

Hoskisson, 1999 yang menyatakan bahwa dalam menetapkan strategi apa yang

dipilih perlu memberdayakan sumber daya

internal

serta

untuk mereepon ancaman
(12)
[image:12.519.71.439.67.345.2]

Eddy Soeryanto Soegoto Majalah llmiah UNIKOM

Vol.1't

No.

1

a

Gambar

3.

Diagram Jalur Sumber Keunggulan Bersaing dan Perumusan Strategi pemasaran Pengaruhnya terhadap Keunggulan posisional dan Kinerja pemasaran prs

Selanjutnya

hipotesis

kedua

memperlihatkan bahwa sumber keunggulan

bersaing,

dan

strategi

pemasaran

berpengaruh secara signifikan terhadap keunggulan posisional. Dari kedua variabel

tersebut, yang paling besar mempengaruhi

keunggulan posisional

adalah

sumber

keunggulan bersaing, yaitu sebesar 0,3914,

sedangkan pengaruh

dari

strategi pemasaran, yakni sebesar O,2765. Hal ini

dapat

dipahami mengingat keunggulan

posisional merupakan persepsi pelanggan

terhadap

nilai

yang diberikan

dan

biaya

yang relatif rendah, yang secara langsung

persepsi nilai tersebut berasal dari sumber keunggulan bersaing, sedangkan kedua

variabel yang

lain

berupa proses, yang

nilainya sulit diukur oleh petanggan. Oteh

karena

itu,

dalam

upaya meningkatkan

keunggulan posisional

perlu

lebih fokus

dalam

peningkatan

sumber

keunggulan

bersaing perguruan tinggi. Pengaruh total

dari

kedua

variabel termasuk

dalam kategori tinggi (Guilford, 1963). Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa pencapaian posisi pasar dapat diperoleh melalui pertimbangan

dalam mengakomodir sumber keunggulan bersaing dan penentuan strategi pemasaran yang tepat.

Sumber

keunggulan

bersaing

organisasi, dalam hal

ini

perguruan tinggi

yang

berorientasi

pasar dituntut

untuk

mampu

mencocokkan

kebutuhan pelanggan dengan kapabilitas organisasi,

disamping

itu

juga

dapat

memahami

keinginan konsumen

dalam

hal

ini

mahasiswa

dan

masyarakat

dan

pada

akhirnya

dapat

menghasilkan

pengembangan keunggulan bersaing dan

mencapai keunggulan posisional (Lado dan

Wilson,

1994;

Chang

dan

Chen, 1998).

Berdasarkan

pandangan

yang

berbasiskan sumber daya dari organisasi

(Wernerfelt, 1984) dan sebuah kerangka kerja yang diajukan oleh Day dan Wensley

(13)

E

ualaun flmiah uNlKoM

Vol.1l

No.1 Eddy Soeryanto

pemasaran

yang

berorientasi reputasi perusahaan sebagai solusi

yang

diberikan

Perusahaan.

keunggulan posisional pada penelitian

mengadopsi

konsep

DaY

dimana elemen suPerior customer

(nilai pelanggan yang unggul) dan

opentlonal

cost

(biaya operasional

rendah)

merupakan komPonen

menciptakan

keunggulan

perusahaan. Pandangan lain

bahwa

suatu cara

Yang

sumber daya

dan

aset sebagai

memperoleh keunggulan posisi pasar digambarkan dengan tingkat kinerja

tinggi

dibandingkan dengan

(Hooley

et

al.,

1998; FahY dan

1999).

KESIMPULAN DAtl SARAN

Keslmpulan

1.

Sumber keunggulan bersaing pada

di

Kopertis WilaYah lV Jawa Barat

Banten secara keseluruhan

dalam kategori

baik,

berarti

resource, superlor

skill,

dan

controll, ketiganya

telah

d

dan selanjutnya dipertimbangkan

perumusan

strategi Demikian halnya strategi telah dirumusan secara tepat oleh

Kopertis Wilayah

lV.

terutama pengtapan target pasar dan

posisi pasar perguruan tinggi,

penetapan segmen Pasar sudah

tepat.

SelanJutnya strategi pemasaran jasa, Yang meliPuti

lokasi kampus, bauran sarana flslk,

bauran promosi, cukup tepat'

2,

Secara

koseluruhan

poelsionEl

PfS

dl

KopertlE Wllayah Jawa Barat dan Banten tormaEuk

kriteria cukup,

hal

lnl perbandlngan nllal leblh Yang

mahaslswa

dengan

blaya

dikeluarkan cukuP selmbang.

dosen

yang

komPeten,

(L988)

untuk

menYatukan

bahwa keunggulan bersaing adalah salah satu dari

beberapa kemampuan yang secara kolektif memberikan

andil

dalam

meningkatkan keunggulan posisional beberapa organisasi. Para peneliti ini mengatakan bahwa sebuah

kapabilitas organisasi

dapat

membawa

organisasi memiliki keunggulan posisional

yang

didasarkan

Pada

Penawaran-penawaran yang inovatif atau pepelayanan

yang

unggul. Organisasi

yang

memiliki keunggulan seperti

itu

akan

menikmati.

kinerja yang suPerior.

Pengujian

hipotesis

ketiga

membuktikan bahwa sumber keunggulan

bersaing,

strategi

Pemasaran

dan

keunggulan

posisional

berpengaruh

signiflkan

terhadap terhadap

Kinerja

Pemasaran

PTS.

Dari

ketiga

variabel

tersebut, yang paling besar mempengaruhi

kinerja

pemasaran

adalah

variabel

keunggulan posisional,

yaitu

0,3L77.

Pengaruh total dari tiga variabel tersebut

sebesar

48,47Yo, Sedangkan .sisanya

sebesar 51,53% dipengaruhi oleh variabel' variabel lain

di

luar ketiga variabel yang

diamati.

Misalnya

daya

tarik

pasar'

kepercayaan mahasiswa,

dan

kualitas

layanan PTS. Hal ini dapat diinterpretasikan

bahwa

pencapaian

kinerja

pemasaran perguruan ting$ swasta di Kopertis Wilayah

Jawa Barat

dan

Banten dapat diperoleh melalui pertimbangan dalam mengakomodir

sumber

keunggulan

bersaing

dalam merumuskan stratagi pemasaran sehingga menciptakan keunggulan posisional.

Seperti dikEmukakan

oleh Day

(2000)

bahwa keunggulan posisional dapat dicapai

apabila perusahaan

dapat

menciptakan

kinerja superior yang bersumber dari

:

(1)

keunggulan

kapabilitas

lsuperlor

capabtlty),

(2)

keungulan

aBet (superlor assets) dan (3) keunggulan kontrol

(superlor controls)'

Ketiga

sumber

keunggulan tErsebut

merupakan kunci sukses yang menclptakan

superlor

customil

valua

dan

lowest

opanttonal cost yang marupakan elemen

yang membentuk keunggulan poeisional

yang Oapat

dinilai

dari

tingkat strategl

Haramanl

La

(14)

MajntahilmhhuNnou

lro'.r,

No.

1

C

Eddy Soeryanto Soegoto

untuk

diterima

oleh

mahasiswa,

Sedangkan bagi masyarakat sarana dan

prasarana, merupakan

faktor

yang

penting.

Dimensi

yang

memperoleh

tanggapan

pating

rendah

baik

oteh

persepsi

mahasiswa

rnaupun

masyarakat

adalah

ketersediaan

teknologi

informasi.

Selanjutmnya

Kinerja

pemasaran

pTS

di

wilayah

Kopertis Wilayah lV Barat dan Banten,

dilihat

dari target

perotehan jumtah mahasiswa diterima, kualitas lulusan,

dan

daya serap secara keseluruhan

cukup baik. Narnun untuk dimensi daya serap yang termasuk di dalamnya adalah

masa

tunggu setelah

lulus

dari

perguruan

tinggi

termasuk

dalam

kategori kurang baik. Kondisi ini

meru-pakan masalah besar yang perlu

dicari-kan solusinya.

3.

Sumber

keunggulan

bersaing

berpengaruh

positif

dan

signifikan

terhadap

strategi

pemasaran. Hasil

penelitian

ini

menemukan sebuah

konsep bahwa strategi pemasaran yang

tepat dapat dicapai apabila pimpinan

mempertimbangkan sumber keunggulan

bersaing yang dimitiki perguruan tinggi

swasta.

4. Sumber

keunggulan

bersaing

dan

perumusan

strategi

pemasaran

berpengaruh secara

positif

signifikan terhadap keunggulan posisional pTS.

5.

Sumber

keunggulan

bersaing

dan

sffategl pomasaran

serta

keunggulan

posisional berpengaruh secara pooitif signlfikan terhadap kinerja pemasaran PTS,

Saran

Bagi Pihak Manajemen PTS

1.

Adanya pengaruh

antara

sumber

keunggulan

bersaing

terhadap

perurnusan

strategi

pemasaran,

disarankan antara lain:

2.

Meningkatkan pemahaman pimpinan dengan mEmberikan kesempatan dan

dukungan

untuk

melakukan analisis terhadap sumber keunggulan bersaing

yang dimitiki pTS.

3. Senantiasa

tanggap

terhadap permasalahan organisasi, terutama yiang

berhubungan

dengan

perumusan strateSi pemasaran.

4. Menganalisis

faktor-faktor

yang

mempengaruhi keunggulan posisional,

dan kinerja pernasaran, dan berusaha

mengeliminir

berbagai

faktor

yang

mempengaruh i kinerja pemasaran. Bagi pihak Pemerintah dan Kopertis Witayah 1V:

1.

Perlu dukungan pemerintah untuk

mem-berikan program hibah-hibah komp+

tensi lebih ditingkatkan untuk pTS,

s*

'

hingga PTS

tidak

harus

tergantung

kepada mahasiswa.

2.

Perlu adanya kerja sama pemerintah dengan pihak PTS, terutama terkait den-gan perumusan strategi pemasaran yang

meliputi jumlah mahasiswa yang berha.

sll

diterima, kualitas produVjasa, dan

tentang sumber keunggutan yang dimiliki PTS. Oleh karena

itu

perlu ada suatu aturan khusus tentang hal tercebut,

den-gan mempertimbangkan alokasi waKu

yang secara proporsional dapat

dilak-sanakan

oleh para

dosen, sehingga

kegiatan penelitian

dan

pengabdian

pada

masyarakat benar-benar dapat

memberikan kemanfaatannya.

3.

Hasil penelitian

di

lapangan menunjuk-kan bahwa terdapat beberapa pTS yang

hanya memiliki

jumlah

mahasiswa dl

bawah 50O, tetapi masih dapat berop erasi walaupun tertatih-tatih. Untuk ltu, disarankan dukungan penrerintah bagi PTS untuk mendirikan unit kajian bisnis

sehingga PTS tidak tergantung dengan

mahasiswa. Dengan demikian pIS akan mampu mencetak kualitas lulusan yang

handal sehingga mampu bersaing di pasar yang berarti peningkatan daya serap di pasar tenaga kerja.

(15)

I

uaptan nmiah uNrKoM

Vol.1l

No.1

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Bachrudin dan Harapan L. Tobing.

2003. Analisis Data untuk

Penell-tlan

Surval, Jurusan

Statistika

FMIPA-UNPAD, Bandung.

Amri,

2005,

Pengaruh Llngkungan Blsnls Ekternal

dan

Penerapan Strategl Keunggulan Bersalng Melalul

Pen-capalan

Poslsl

Pasar Terhadap

KlnarJa Parusahaan (Suatu Katlan Pada Pasar$walayan dl Kota

Band-un$, UNPAD, Bandung, Disertaei.

Berman, Barry and Evan, R, Evan, 2004,

Retall Mana$ement,

gth

Edition,

Prentice Hall, lnc. A Simon &

Schus-ter Company.

Brown, Stanley A. 2OOO. Customer

Relation-ship ManaSement: A Strate$ic

lm-perative in the World of E-Buslness. John Wiley & Sons: Canada.

Campbell, Andrew dan Kathleen Sommers

Luchs,

1997, Core

Competency-Based StrateSy, lnternational

Thom-son Business Press, London.

Collis, David J. dan Clnthia A. Montgomery,

1998,

Corporate Strategr;

A

Re'

source-Based Approach,

lruin

McGraw-Hill, Boston.

Cravens, W, David, Niegel, R., Piercy,'2003,

Marketin$ Strategic, Seventn Edi'

tion, lrwin Mc Grew

-

Hill, New York.

Eddy Soerya nto Soegoto.

Djawad Dahlan,

2006,

'Harian

Rakyat, Edisi 8 Juni 2006.

Faisal

Afiff,

2003.

Melacak

Stratefik, Pemecahan Mas;alah

I ndonesla, Paramadlna, Jaka rta.

Hltt,

Michael

A., R.

Duane lreland Robert E. Hoskisson, 1999,

Jemen Strategis; Menyongsong

Persalngan

dan

GloDallsasi,

Bahasa oleh Armand Adiyanto, langga, Jakarta.

Hooley, Graham

J.

dan

Joltn

1993, Competltlve PoslilonlnS:

key

to

market succes, Prentlce

lnternational, New York.

Joreskog,K.G., & Sorbom, D., 1996,

8;

User's Reference Gulde,

tific Sofware lnternational, lnc.,

Kotjer, Philip and Armstrong, Gary,

Principles

of

Marketlng-Edition., Prenctlc*HalL, New sey.

Kotler, Phillip and Keller, Kevin Lane

MarketinE Managiement,

Edition, PrencticeHall, New Jersey.

Massy

F,

William,

2003,

Auditing Education

to

lmprove Quality:

Chronicle of Higher Education,

nal

of

Marketlng Education,

ington, Vol 49, lss 41.

(16)

Umum

Pengirim dimohon untuk menglrim noskoh dslqm bentuk prlnt {hord copy} beserto lile {sofi copy} ke olomqt redoksi Moioloh llmioh UNIKOM, Formot podo pefuniuk penulison noskch ini merupokon

contoh lompilcn noskoh yong dihorcpkon. l.Teks

Noskoh ditulis doloril br:hoso lndonesio otou bqhqsq lnggrls yong boik don benar, Jiko diper[ukon edilor okon melokukon pengedilon toto bahosn dalom noskqh. a,Poniong Kerlos

Poniong holomon l0 hala*on karior A4 terrnosuk gombor. Formot duo kolom, dengun morgins qtsr, bowoh, kiri, kcnon ukuron 2,5 ctn,2,5 cmr 2 cm, don 2 cm. b..leni; l{uruf

l'luruf ycrrg dip<rkoi Fronklin Gothlc Book ukuron I0, kecuoli unluk iudul don ukuron loin. X.Sistemctiko Penulison

JUDUL ARTIKTT

NAMA PrNUilS, |NSTANSI, DAN ATAMAT KORESPONDENS| ABSTNAK

ISI ARTIKEL

REFERENSTIDATTAR PUSTAKA

3. Judul

Judul dftulis dengon huruf bescr, tebol, ukuron I 2 polnt dengon poslsl tengoh. 4.Nama P*nulir, lnslonei, Alqmct Korerpondensi

Nomo Penulis dirutis tebol. Noms instonsi dqn olomot korespondensl dicetok miring, Dipisohkon dengnn rpori terhodop iudul,

S.Abskok

r

Abstrok ditulii dengon ukuron huruf 1O point don dicefak miring. ..' Pcniong obstrok tidok lebih dsri 20 boris"

6.lsi Artikel

Naskuh ditulis dengon ukuron huruf I0 point. Heoding do* sub heoding ditulis dengun huruf tebol dengon penomoron ongko orob.

Huruf pertomo don setiop koto dlfulis dengon hurul besor. T.Lqin.loin

o.Persqmoon Molemoliko

Jsnls huruf don ukurol somc dengon teks. Penonroroo dllulis dengon ongko Arob dolom tands kurung { }.

b.Daf{or Fuslcko

Gambar

Gambar 1. Ekspektasi Pengaruh Sumber Keunggulan Bersaing
Gambar 2. terhadap Ekspektasi Pengaruh Strategi PemasaranKeunggulan Posisional dan Kinerja Pemasaran
Gambar 3. Diagram Jalur Sumber Keunggulan Bersaing dan Perumusan Strategi pemasaranPengaruhnya terhadap Keunggulan posisional dan Kinerja pemasaran prs

Referensi

Dokumen terkait

 Berdasarkan hasil pemeriksaan saksi maupun saksi ahli dan juga terlapor dokter Dn M, SpB serta kesimpulan hasil visum et repertum maka kasus meninggalnya

Dalam menjalankan program pengembangan sumber daya insani ini, Bingkai Fidkom University sebagai Training and Learning Center (TLC), target dan harapan ke depan dapat

Berdasarkan hasil perhitungan keempat simulasi skenario yang telah dilakukan diketahui bahwa peluang perpindahan dari pengguna kendaraan pribadi ke angkutan kota akan berubah

Guru matematika diharapkan dapat memilih pembelajaran yang efektif dalam meningkatkan aktivitas dan motivasi belajar sehingga belajar siswa menjadi pembelajaran yang bermakna

Tuturan literal dan tidak langsung, yaitu tindak tutur yang memiliki maksud sama dengan makna kalimat namun tuturan penutur berbeda dari modus kalimat.. Pada

Perbedaan karakteristik antara pemerintahan kota dan kabupaten tersebut penting untuk melihat a) apakah perekonomian antar kabupaten/kota di Indonesia menunjukkan indikasi

Keberagaman (Pluralisme) sistem hukum yang hidup dan berlaku di Aceh mendapat kekuatan hukum dan pengakuan dari pemerintah Indonesia dengan disahkannya Undang-Undang

Dalam minyak atsiri terdapat sineol dan kamfer yang tidak teridentifikasi dalam fraksi kristal, sedangkan zerumbona, β-selinena, α-humulena, dan kariofilena oksida (yang