• Tidak ada hasil yang ditemukan

Masalah dan Potensi Generasi Muda

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Masalah dan Potensi Generasi Muda"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Masalah dan Potensi Generasi

Muda

Masalah dan Potensi Generasi Muda

1. Permasalahan Generasi Muda

Berbagai permasalahan generasi yang muncul pada saat ini antara lain :

a. Menurunnya jiwa idealisme, patriotisme, dan nasionalisme dikalangan masyarakat, termasuk jiwa pemuda.

b. Kekurangpastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya.

c. Belum seimbangnya antara jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia, baik formal dan informal. Tinggimya jumlah putus sekolah yang tidak hanya merugikan generasi muda sendiri, tetapi juga merugikan bangsa.

d. Kekurangan lapangan dan kesempatan kerja serta tingginya tingkat pengangguran dan setengah pengangguran dikalangan generasi muda mengakibatkan berkurangnya produktivitas nasional dan memperlambat kecepatan laju perkembangan pembangunan nasional serta dapat menimbulkan berbagai problem sosial lainnya.

e. Kurangnya gizi yang menghambat perkembangan kecerdasan, dan pertumbuhan.

f. Masih banyaknya perkawinan dibawah umur.

g. Pergaulan bebas yang membahayakan sendi-sendi moral bangsa.

h. Merebaknya penggunaan NAPZA dikalangan remaja.

i. Belum adanya peraturanm perundangan yang menyangkut generasi muda.

Dalam rangka memecahkan permasalahan generasi muda diatas, diperlukan usaha-usaha terpadu, terarah dan berencana dari

(2)

subjek pembangunan. Organisasi-organisasi pemuda yang telah berjalan baik merupakan potensi yang siap untuk dilibatkan dalam kegiatan pembangunan nasional.

2. Potensi-potensi Generasi Muda

Potensi-potensi yang terdapat pada generasi muda yang perlu dikembangkan adalah sebagai berikut :

a. Idealisme dan Daya Kritis

Secara sosiologis generasi muda belum mapan dalam tatanan yang ada, sehingga ia dapat melihat kekurangan dalam tatanan dan secara wajar mampu mencari gagasan baru. Pengejawantahan idealisme dan daya kritis perlu dilengkapi landasan rasa tanggung jawab yang seimbang.

b. Dinamika dan Kreativitas

Adanya idealisme pada generasi muda, menyebabkan mereka memiliki potensi kedinamisan dan kreativitas, yakni kemampaun dan kesediaan untuk mengadakan perubahan, pembaharuan, dan penyempurnaan kekurangan yang ada ataupun mengemukakan gagasan yang baru.

c. Keberanian Mengambil Resiko

Perubahan dan pembaharuan termasuk pembangunan,

mengandung resiko dapat meleset, terhambat atau gagal. Namun, mengambil resiko itu diperlukan jika ingin memperoleh kemajuan. Generasi muda dapat dilibatkan pada usaha-usaha yang

mengandung resiko. Untuk itu diperlukan kesiapan pengetahuan, perhitungan, dan keterampilan dari generasi muda sehingga

mampu memberi kualitas yang baik untuk berani mengambil resiko.

d. Optimis dan Kegairahan Semangat

Kegagalan tidak menyebabkan generasi muda patah semangat. Optimisme dan kegairahan semangat yang dimiliki generasi muda merupakan daya pendorong untuk mencoba lebih maju lagi.

e. Sikap Kemandirian dan Disiplin Murni

(3)

sikap dan tindakannya. Sikap kemandirian itu perlu dilengkapi dengan kesadaran disiplin murni pada dirinya agar mereka dapat menyadari batas-batas yang wajar dan memiliki tenggang rasa.

f. Terdidik

Walaupun dengan memperhitungkan faktor putus sekolah, secara menyeluruh baik dalam arti kualitatif maupun dalam arti

kuantitatif, generasi muda secara relatif lebih terpeljar karena lebih terbukanya kesempatan belajar dari generasi pendahulunya.

g. Keanekaragaman dalam Persatuan dan Kesatuan.

Keanekaragaman generasi muda merupakan cermin dari

keanekaragaman masyarakat kita. Keanekaragaman tersebut dapat menjadi hambatan jika dihayati secara sempit dan eksklusif. Akan tetapi, keanekaragaman masyarakat Indonesia merupakan potensi dinamis dan kreatif jika ditempatka dalam kerangka integrasi nasional yang didasarkan pada semangat sumpah pemuda serta kesamaan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

h. Patriotisme dan Nasionalisme

Pemupukan rasa kebanggaan, kecintaan, dan turut serta memiliki bangsa dan negara dikalangan generasi muda perlu digalakkan karena pada gilirannya akan mempertebal semangat pengabdian dan kesiapan mereka untuk membela dan mempertahankan NKRI dari segala bentuk ancaman. Dengan tekad dan semangat ini, generasi muda perlu dilibatkan dalam setiap usaha dan

pemantapan ketahanan dan pertahanan nasional.

i. Sikap Kesatria

Kemurnian idealisme, keberanian, semangat pengabdian dan pengorbanan serta rasa tanggung jawab sosial yang tinngi adalah unsur-unsur yang perlu dipupuk dan dikembangkan dikalangan generasi muda Indonesia sebagai pembela dan penegak kebenaran dan keadilan bagi masyarakat dan bangsa.

j. Kemampuan Penguasaan Ilmu dan Teknologi

(4)

sederhana.

KESIMPULAN

Masa depan suatu bangsa terletak di tangan pemuda atau generasi mudanya sebab merekalah yang akan menggantikan generasi

sebelumnya dalam memimpin bangsa. Oleh karena itu, generasi muda perlu diberi bekal berupa ilmu pengetahuan yang sesuai dengan tuntutan zaman, serta tetap menjaga budaya bangsanya.

Peran Generasi Muda

Melihat kondisi negara saat ini yang mudah terpengaruh akan budaya asing,

pasti akan timbul pertanyaan bagaimana kita harus bersikap dan bertindak?

Menjaga kebanggaan kita sebagai bangsa Indonesia, dengan cara membawa jati

diri bangsa dan menunjukkan dimana pun kita berada, kita bangsa Indonesia

adalah bangsa yang besar, bangsa yang mempunyai banyak hal yang mampu

dibanggakan. Tidak peduli banyak hal postif dari luar yang masuk kedalam

negeri ini, kita harus tetap lebih bangga terhadap hal-hal yang dimiliki oleh

Indonesia.

Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, dengan cara saling

menghargai perbedaan, yang dimulai dari hal kecil, seperti perbedaan dalam

menganut kepercayaan. Menaati peraturan, mengapa demikian? Karena adanya

peraturan adalah untuk mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara dengan

bertujuan membuat Indonesia menjadi lebih baik dan menjaga stabilitas

nasional.

Memanfaatkan kekayaan alam dengan baik dan untuk kepentingan bersama,

oknum-oknum yang selalu mencari keuntungan pribadi dengan mengeruk

kekayaan alam di Indonesia perlu ditindak lanjuti. Pelestarian kekayaan alam di

Indonesia diperlukan agar anak cucu kita nantinya juga dapat merasakan apa

yang dimiliki negeri ini.

Mengargai jasa para pahlawan, Indonesia tidak mungkin merdeka tanpa adanya

usaha dan perjuangan para pahlawan. Maka dari itu kita sebagai kaum muda

harus menghargai apa yang telah mereka lakukan terhadap negara ini.

(5)

Dalam pengertian secara umum, tindakan anarkis menjurus kepada tindakan

pengrusakan, perkelahian, dan tindakan negatif lainnya. Ketika tindakan ini

dilakukan oleh orang-orang yang bukan dari kalangan intelektual, mungkin

wajar saja. Tapi bagaimana jika yang melakukan ini adalah mahasiswa yang

jelas-jelas merupakan generasi muda, generasi yang berwawasan akademis.

Tindakan seperti demo yang sering dilakukan di beberapa tempat umum dan

gedung pemerintahan, bentrokan-bentrokan yang sering terjadi akhir-akhir ini,

tidak menunjukan predikat mahasiswa yang sesungguhnya.

Haruskah ini terus terjadi pada generasi-generasi berikutnya?

Mahasiswa harus memahami kembali hakikat dirinya bisa menjadi mahasiswa.

Dilihat dari bentukan katanya, mahasiswa berasal dari dua kata, yaitu “maha”

yang berati besar, dan “siswa” yang berarti orang yang belajar. Jadi, mahasiswa

adalah pelajar yang mempunyai derajat paling tinggi dibandingkan dengan

pelajar-pelajar lainnya. Oleh sebab itu, mahasiswa harus menggunakan akal dan

hati nuraninya, dalam setiap mengatasi masalah yang ada. Sudah diketahui,

bahwasannya mahasiswa adalah agent of social change, yaitu agen perubahan

sosial. Mahasiswa sudah seharusnya menjadi pengawal perubahan tatanan

masyarakat dalam kehidupan bernegara. Sehingga, tujuan untuk menciptakan

masyarakat

adil

dan

makmur

akan

tercapai.

Budaya anarkis harus mulai dibedakan dari sekarang, mana anarkis yang

sebenarnya dan yang tidak. Pertama, anarkis yang harus dilakukan mahasiswa

adalah sikap selalu menolak jika ada bentuk penindasan dan ketidak adilan.

Penolakan itu bisa dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya melaui

publikasi dan demonstrasi. Dalam melakukan publikasi, mahasiswa bisa

memanfaatkan media-media yang ada untuk menyampaikan penolakannya,

misalnya melalui artikel, puisi, cerpen, atau karya tulis yang lain yang bisa

dimanfaatkan.

(6)

Referensi

Dokumen terkait

Pelaksana Kegiatan Kunjung Lapang KTNA Kota Semarang ke Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 adalah Bidang Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya –

Sukrosa dalam pembuatan produk makanan berfungsi untuk memberi rasa manis dan dapat pula sebagai pengawet yaitu dalam konsentrasi yang tinggi dapat menghambat

Kedua, Free Trade Area(FTA)yaitu bentuk integrasi ekonomi yang lebih tinggi dimana semua hambatan perdagangan tarif maupun non- tarif di antara negara-negara anggota telah

Kholipah, Siti. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Berkebutuhan Khusus di SLB-C YPPALB Magelang Tahun Pelajaran

Selanjutnya berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 45 Tahun1981 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Sumatera Utara termasuk

Penilaian dari low ground clearance, posisi ban dekat atau masuk kedalam fender dengan fitting velg, ban, fender terbaik dan hanya boleh menggunakan AIR SUSPENSION nilai plus

Tujuan penelitian dan penciptaan seni ini adalah untuk menghasilkan kreasi baru motif batik yang mempunyai ciri khas sebagai batik Nusa Tenggara Timur, khususnya di

(1) Apabila Rancangan Perda berasal dari DPRD, maka Pimpinan Panitia Khusus memberikan penjelasan atau keterangan atas Rancangan Perda serta tanggapan atas