1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejak dilahirkan, manusia telah menghadapi masalah untuk bisa tetap
hidup dan akan berusaha untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Untuk mencukupi kebutuhan hidupnya dan untuk bisa mempertahankan
kelangsungan hidupnya manusia harus selalu berusaha. Hal ini disebabkan
karena tidak sesuainya jumlah barang dan jasa yang tersedia dibandingkan
dengan jumlah kebutuhan manusia. Manusia tidak pernah merasa puas
dengan apa yang mereka peroleh dan dengan apa yang telah mereka capai.
Jika semula untuk mempertahankan hidupnya seseorang bekerja
menghasilkan suatu barang untuk digunakan sendiri atau untuk keluarganya,
maka dalam perkembangannya, usaha manusia untuk mempertahankan
hidupnya dan untuk mencapai keinginannya itu bukan lagi sebagai individu,
tetapi sebagai anggota dari suatu kelompok dalam masyarakat, di mana
mereka harus bekerja sama dalam melaksanakan kegiatan sehari-harinya.
Berbagai cara telah digunakan manusia untuk memecahkan permasalahan
ekonomi yang mereka hadapi. Sebagaimana telah dijelaskan, bahwa jika
semula dalam pemecahan kebutuhan hidupnya, manusia melakukannya secara
individual, maka dalam perkembangannya cara pemecahan masalah tentang
pemenuhan kebutuhan hidupnya itu manusia berusaha melakukannya secara
digunakan oleh masyarakat untuk memecahkan permasalahan ekonomi yang
mereka hadapi itu berbeda-beda, seirama dengan berkembangnya zaman.
Salah satu cara yang digunakan oleh manusia untuk memecahkan
permasalahan ekonomi ialah dengan mendirikan koperasi. Koperasi
merupakan kumpulan orang dan bukan kumpulan modal. Koperasi harus
betul-betul mengabdi kepada kepentingan perikemanusiaan semata-mata dan
bukan kepada kebendaan. Kerja sama dalam koperasi didasarkan pada rasa
persamaan derajat, dan kesadaran para anggotanya. Koperasi merupakan
wadah demokrasi ekonomi dan sosial. Koperasi adalah milik bersama para
anggota, pengurus maupun pengelola. Usaha tersebut diatur sesuai dengan
keinginan para anggota melalui musyawarah rapat anggota.
Dalam menjalankan kegiatan usaha koperasi, koperasi dapat melaksanakan
kegiatan usaha simpan pinjam sebagai salah satu ataupun satu-satunya
kegiatan usaha yang dilakukannya. Kegiatan usaha simpan pinjam ini
dilakukan dengan menghimpun dana dari anggota koperasi, kemudian
menyalurkan kembali dana yang dihimpun tersebut kepada anggota koperasi
bersangkutan atau menghimpun dana dari koperasi lain dan/ atau anggotanya,
kemudian menyalurkannya kembali kepada koperasi lainnya tersebut dan/
atau anggotanya. Pengertian anggota koperasi di sini adalah termasuk juga
calon anggota yang memenuhi syarat. Sedangkan yang menyangkut koperasi
lain dan/atau anggotanya, ketentuan yang berlaku dilandasi oleh perjanjian
kerja sama yang dilakukan oleh antar koperasi bersangkutan. Artinya antar
koperasi dapat melakukan kerja sama usaha dalam usaha simpan pinjam,
mereka dan/atau anggotanya. Namun demikian, sesuai dengan ketentuan
dalam undang-undang yang mengatur tentang perbankan, usaha simpan
pinjam ini diatur secara khusus dalam undang-undang tersebut.
Adapun masalah yang terjadi dalam prosedur pemberian kredit pada
Koperasi GEMA NUSA yaitu adanya debitur yang ingin mengajukan
pinjaman kedua sedangkan debitur tersebut masih memliki hutang cicilan
pinjaman yang belum dilunasi karna untuk mengembangkan usahanya, serta
terjadinya tunggakan dengan unsur kesengajaan dimana debitur lari dari
tanggung jawab yang disebabkan karena menurunnya usaha yang sedang
dijalanankannya dan terjadinya tunggakan dengan unsur kesengajaan dimana
debitur lari dari tanggung jawab sehingga kredit yang diberikan mengalami
kemacetan. (Sumber : wawancara dengan pengurus bagian Unit Simpan
Pinjam Koperasi GEMA NUSA).
Selain itu terdapat kendala dalam prosedur pencairan pinjaman yaitu
sering terjadi tunggakan pembayaran angsuran oleh debitur yang disebabkan
karena menurunnya usaha yang sedang dijalanankannya dan terjadinya
tunggakan dengan unsur kesengajaan dimana debitur lari dari tanggung jawab
sehingga kredit yang diberikan mengalami kemacetan.
Koperasi GEMA NUSA yang menjadi tempat penelitian penulis
merupakan koperasi yang dibentuk dari perkumpulan pensiunan Bank Bumi
Daya. Selain usaha menyediakan kebutuhan bahan pokok (sembako) untuk
para anggotanya baik penjualan dilakukan secara tunai maupun non tunai.
Kegiatan utamanya ialah menyalurkan kredit berupa uang (modal) yang
Untuk mengetahui ketentuan apa saja yang ditetapkan dalam permohonan
kredit pada Koperasi GEMA NUSA, bagaimana sistem pemberian kredit serta
system pengendalian intern yang ada di dalamnya, maka penulis mengkaji
masalah ini secara mendalam sebagai bahasan dalam Tugas Akhir (TA)
penulis yang berjudul “TINJAUAN ATAS PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERASI GEMA NUSA BANDUNG.”
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, penelitian yang akan
dilakukan oleh penulis terkait dengan prosedur pemberian kredit pada Koperasi
GEMA NUSA Bandung adalah:
1. Adanya debitur yang ingin mengajukan pinjaman kedua sedangkan
debitur tersebut belum melunasi cicilan pinjaman pertamanya sehingga
koperasi kekurangan dana untuk memberikan pinjaman untuk debitur lain.
2. Terjadinya tunggakan dengan unsur kesengajaan dimana debitur lari dari
tanggung jawab
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas dalam latar belakang penelitian, penulis
merumuskan masalah dalam penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana prosedur pemberian kredit di Koperasi GEMA NUSA.
2. Apa saja kendala yang dihadapi dalam pemberian kredit pada Koperasi
1.4 Tujuan
Tujuan dari penulisan Tugas Akhir (TA) adalah mengkaji system
pemberian kredit oleh Koperasi GEMA NUSA yang dapat dijabarkan sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui prosedur pemberian kredit yang ditetapkan
Koperasi GEMA NUSA.
2. Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam sistem
akuntansi pemberian kredit pada Koperasi GEMA NUSA.
1.5 Kegunaan Penelitian 1.5.1 Kegunaan Praktis
1. Bagi Koperasi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi serta masukan
positif bagi koperasi yang berhubungan dengan sistem akuntansi
pemberian kredit pada Koperasi GEMA NUSA.
2. Bagi Karyawan
Dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi pembaca yang tertarik
mendalami akuntansi khususnya tentang sistem akuntansi pemberian
kredit pada Koperasi GEMA NUSA.
1.5.2 Kegunaan Akademis
1. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan
Hasil penelitian ini harapkan menjadi perbandingan antara teori-teori
dari berbagai macam sumber ilmu yang ada dengan keadaan yang
tersebut dapat memberikan suatu karya penelitian baru yang dapat
mendukung dalam pembangunan sistem informasi.
2. Bagi Peneliti Lain
Diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada peneliti
lain yang akan mengambil skripsi atau tugas akhir dalam kajian yang
sama sekaligus referensi di dalam penulisan.
3. Bagi penulis
Berguna untuk menambah serta memeperkaya wawasan pengetahuan
baik dalam segi teori dan praktik, selain itu untuk mengaplikasikan
pengetahuan peneliti dan membandingkan teori yang diperoleh selama
kuliah dengan kenyataan yang terdapat ditempat penelitian, untuk
menambah pengetahuan dan pengalaman peneliti terutama yang
berkaitan dengan sistem dan tatacara pemberian kredit
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian 1.6.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Koperasi Gema Nusa yang bertempatan di jalan
1.6.2 Waktu Penelitian
Waktu yang dilakukan dalam penelitian ini dimulai pada bulan maret
sampai juni 2015.
No Keterangan Bulan
Maret April Mei Juni Juli Agustus 1 Tahap Persiapan
Mengajukan Penelitian Menentukan Tempat Penelitian
2 Tahap Pelaksanaan
Mengajukan Surat
Pengantar
Pengumpulan Data Melakukan Penelitian 3 Tahap Pelaporan
Bimbingan Laporan Tugas Akhir
Revisi Laporan Tugas Akhir 4 Tahap Pengujian
Sidang
8
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Koperasi
2.1.1 Pengertian Koperasi
Dilihat dari segi bahasa, secara umum koperasi berasal dari kata-kata latin
yaitu Cum yang berarti “dengan” dan Aperari yang berarti “bekerja”. Dari dua
kata ini, dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Co dan Operation, yang
dalam bahasa Belanda disebut dengan istilah Coo peratieve vereneging yang
berarti bekerja bersama dengan orang lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Kata CoOperation kemudian diangkat menjadi istilah ekonomi sebagai
Kooperasi yang dibakukan menjadi suatu bahasa ekonomi yang dikenal dengan
istilah Koperasi, yang berarti organisasi ekonomi dengan keanggotaan yang
sifatnya sukarela.
Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa koperasi adalah suatu
perkumpulan atau organisasi ekonomi yang beranggotakan orang-orang atau
badan-badan, yang memberikan kebebasan masuk dan keluar sebagai sebagai
anggota menurut peraturan yang ada, dengan bekerja sama secara kekeluargaan
menjalankan suatu usaha, dengan tujuan mempertinggi kesejahteraan jasmaniah
para anggotanya.
Menurut UU Nomor 25 Tahun 1999 pasal 1 ayat (1) (2009:1) tentang
“Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hokum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.”
Sedangkan pengertian koperasi menurut Rudianto (2009:2) menyatakan bahwa:
“Koperasi adalah badan usaha yang mengorganisir pemanfaatan dan pendayagunaan sumber daya ekonomi para anggotanya atas dasar prinsip-prinsip koperasi dan kaidah usaha ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup anggotanya pada khususnya dan masyarakat daerah pada umumnya dengan demikian koperasi merupakan ekonomi rakyat dan sokoguru perekonomian nasional.”
Dari berbagai definisi yang ada mengenai koperasi, terdapat hal-hal yang
menyatukan pengertian tentang koperasi, antara lain:
1. Koperasi adalah perkumpulan orang-orang yang mempunyai kebutuhan
dan kepentingan ekonomi yang sama, yang ingin dipenuhi secara bersama
melalui pembentukan perusahaan bersama yang dikelola dan diawasi
secara demokratis,
2. Koperasi adalah perusahaan, dimana orang-orang berkumpul tidak untuk
menyatukan modal atau uang, melainkan sebagai akibat adanya kesamaan
kebutuhan dan kepentingan ekonomi,
3. Koperasi adalah perusahaan yang harus member pelayanan ekonomi
kepada anggota.
2.1.2 Landasan, Asas dan Tujuan Koperasi
1. Landasan Koperasi
Landasan koperasi Indonesia merupakan pedoman dalam
ekonomi lainnya di dalam sistem perekonomian Indonesia. Dalam UU No.
17/2012 tentang pokok-pokok perkoprasian, yaitu :
“Koperasi berlandaskan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.”
2. Asas Koperasi
Berdasarkan pasal (3) UU No. 17/2012, ditetapkan sebagai :
“Koperasi berdasarkan atas asas kekeluargaan.”
4. Tujuan Koperasi
Tujuan koperasi dapat dikemukakan dalam pasal (4) UU No.
17/2012, yaitu :
“Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khusnya dan masyarakat pada umumnya, sekaligus sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari tatanan perekonomian nasional yang demokrasi dan berkeadilan.
Berdasarkan pasal tersebut, tujuan koperasi pada intinya meliputi 3
hal yaitu :
1. Memajukan kesejahteraan anggotanya.
2. Memajukan kesejahteraan masyarakat.
3. Ikut serta membangun tatanan perekonomian nasional.
2.1.3 Prinsip-prinsip Koperasi Indonesia
Dinyatakan dalam pasal (15) ayat 1 UU No.25/1992, Koperasi Indonesia
1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka. 2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis.
3. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota.
4. Pemberian balas jasa yang terbatas pada modal. 5. Kemandirian
Sedangkan dalam pasal (6) ayat 1 pada UU tentang Perkoprasian
No.17/2012 koperasi memiliki prinsip, yaitu :
1. Keanggotaan koperasi bersifat sukarela dan terbuka
2. Pengawasan oleh anggota diselenggarakan secara demokrasi. 3. Anggota berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi koperasi. 4. Koperasi merupakan badan usaha swadaya yang otonom dan
independen.
5. Koperasi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi anggota, pengawas, pengurus dan karyawannya serta memberikan informasi kepada masyarakat tentang jati diri, kegiatan dan kemanfaatan koperasi.
6. Koperasi melayani anggotanya secara prima dan memperkuat Gerakan Koperasi, dengan bekerja sama melalui jaringan kegiatan tingkat local, nasional, regional, dan internasional.
7. Koperasi bekerja untuk pembangunan berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakat melalui kebijakan yang disepakati. 2.1.4 Fungsi dan Peran Koperasi
Untuk mendalami fungsi dan peran koperasi, pada hal ini akan membahas
secara rinci, yang meliputi 2 (dua) bagian. Bagian pertama membahas tentang
beberapa aliran pemikiran koperasi dalam masyarakat. Kedua membahas fungsi
dan peran koperasi dalam bidang ekonomi sosial.
Fungsi dan peran koperasi menurut Subandi (2013:29), menyatakan bahwa:
1. Beberapa Pandangan Mengenai Fungsi Koperasi
Fungsi dan peran koperasi dalam masyarakat setidak-tidaknya
dapat dikelompokan menjadi tiga aliran. Sebagai mana dikemukakan oleh
Casselman (1989) yang dikutip oleh Subandi, ketiga aliran tersebut adalah :
a. Aliran Yardstick
Menurut pandangan, aliran ini fungsi dan peranan koperasi
pada dasarnya hanyalah sebagai tolak ukur, dalam arti sebagai
penetralisir keburukan yang timbul oleh sistem perekonomian
kapitalis
b. Aliran Sosialis
Aliran ini memandang sistem perekonomian kapitalis
sebagai asal mula penindasan terhadap rakyat banyak. Maka
kehadiran koperasi di dalam masyarakat kapitalis harus
difungsikan sebagai kekuatan untuk mengganti sistem
perekonomian kapitalis tersebut.
c. Aliran Persemakmuran
Menurut aliran ini fungsi dan peran koperasi di dalam
masyarakat kapitalis tidak sekedar sebagai tolak ukur alat penawar,
tetapi sebagai alternatif dari bentuk kerusakan kapitalis. Sebagai
dikembangkan sebagai suatu gerakan masyarakat dalam rangka
mewujudkan masyarakat koperasi.
2. Fungsi Koperasi dalam Bidang Ekonomi dan Sosial A. Fungsi dalam bidang Ekonomi
1. Menumbuhkan motif berusaha yang lebih berperikemanusiaan.
2. Mengembangkan metode pembagian hasil usaha yang lebih adil.
3. Memerangi monopoli dan bentuk-bentuk konsentrasi permodalan
lainnya.
4. Menawarkan barang-barang dan jasa dengan harga yang lebih
murah.
5. Meningkatkan penghasilan anggota.
6. Menyederhanakan dan mengefisienkan tata niaga.
7. Menumbuhkan sikap jujur dan keterbukaan dalam pengelolaan
perusahaan.
8. Menjaga keseimbangan antara permintaan dan penawaran, antara
kebutuhan dan pemenuhan kebutuhan.
9. Melatih masyarakat untuk menggunakan pendapatnya secara aktif.
B. Fungsi dalam Bidang Sosial
1. Mendidik para anggotanya untuk memiliki semangat bekerjasama,
baik dalam menyelesaikan masalah, maupun dalam membangun
tatanan sosial masyarakat yang lebih baik.
2. Mendidik para anggotanya untuk memiliki semangat berkorban
tatanan sosial dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju,
adil dan beradab.
3. Mendorong terwujudnya suatu tatanan sosial yang bersifat
demokratis, menjamin dan melindungi hak dan kewajiban setiap
orang.
4. Mendorong terwujudnya suatu kehidupan masyarakat yang tentram
dan damai.
2.1.5 Jenis-jenis Koperasi
Menurut ketentuan Pasal 16 UU No.25 Tahun 1999 (2005:56) Koperasi secara umum dapat dikelompokkan menjadi koperasi konsumen, koperasi
produsen dan koperasi kredit (jasa keuangan). Koperasi dapat pula
dikelompokkan berdasarkan sector usahanya yaitu:
1. Koperasi Simpan Pinjam 2. Koperasi Konsumen 3. Koperasi Produsen 4. Koperasi Pemasaran 5. Koperasi Jasa
Dengan uraian penjelasan sebagai berikut:
1. Koperasi simpan pinjam, yaitu koperasi yang bergerak di bidang simpanan
dan pinjaman
2. Koperasi Konsumen, yaitu koperasi beranggotakan para konsumen dengan
3. Koperasi Produsen, yaitu koperasi yang beranggotakan para pengusaha
kecil menengah (UKM) dengan menjalankan kegiatan pengadaan bahan
baku dan penolong untuk anggotanya.
4. Koperasi Pemasaran, yaitu koperasi yang menjalankan kegiatan penjualan
produk/jasa koperasinya atau anggotanya.
5. Koperasi Jasa, yaitu koperasi yang bergerak di bidang usaha jasa lainnya.
Sedangkan koperasi menurut Ninik Widiyanti (2010:57) dapat digolongkan menjadi 5(lima) golongan yaitu:
1. Koperasi Konsumsi
2. Koperasi Kredit (simpan pinjam) 3. Koperasi Produksi
4. Koperasi Jasa
5. Koperasi Serba Usaha
Jadi kesimpulannya jenis-jenis koperasi dapat disimpulkan dari jenis usaha
dan fungsinya seperti simpan pinjam, konsumsi, jasa, produksi dan pemasaran
atau serba usaha.
2.2 Kredit
2.2.1 Pengertian Kredit
Istilah kredit berasal dari bahasa Italia yaitu credere, yang artinya percaya
atau to believe atau to trust. Oleh karena itu, dasar pemikiran persetujuan
pemberian kredit oleh bank kepada seseorang atau badan usaha adalah
kepercayaan. Bila dikaitkan dengan kegiatan usaha, kredit berarti suatu kegiatan
memberikan nilai ekonomi (economic value) kepada seseorang atau badan usaha
dikembalikan pada kreditur (bank) setelah jangka waktu sesuai dengan
kesepakatan yang sudah disetujui antara kreditur dan debitur.
Pengertian kredit menurut Syamsu Iskandar (2009:93) yaitu:
“Kredit merupakan piutang bagi bank, maka pelunasannya (repayment)
merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh debitur terhadap utangnya, sehingga resiko kredit macet dapat dihindarkan.”
Adapun menurut Irham Fahmi dan Yovi Lavianti Hadi (2010:3) yaitu:
“Kredit yaitu sebagai penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam (debitur) untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan
Berdasarkan pengertian kredit tersebut dapat dijelaskan bahwa kredit dapat
berupa uang atau tagihan yang nilainya di ukur dengan uang. Kemudian adanya
kesepakatan antara bank (kreditur) dengan nasabah penerima kredit (debitur),
bahwa mereka sepakat sesuai dengan perjanjian yang telah dibuatnya, dalam
perjanjian kredit tercakup hak dan kewajiban masing-masing pihak, termasuk
jangka waktu serta bunga yang ditetapkan bersama. Demikian pula dengan
masalah sangsi apabila debitur ingkar janji terhadap perjanjian yang telah dibuat
bersama.
2.2.2 Unsur-unsur Kredit
Kredit yang diberikan suatu lembaga kredit berdasarkan kepercayaan
sehingga dengan demikian kredit merupakan pemberian kepercayaan. Jadi, suatu
debitur akan mengembalikan kredit sesuai dengan jangka waktu dan syarat-syarat
yang telah disetujui oleh kedua belah pihak.
Unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas kredit
menurut Kasmir (2010:75) adalah sebagai berikut:
1. Kepercayaan, yaitu suatu keyakinan pemberi kredit (bank) bahwa kredit yang diberikan baik berupa uang, barang atau jasa akan benar-benar diterima kembali di masa tertentu dan di masa dating. Kepercayaan ini diberikan oleh bank karena sebelum dana dikucurkan, sudah dilakukan penelitian dan penyelidikan dilakukan untuk mengetahui kemauan dan kemampuannya dalam membayar kredit yang disalurkan
2. Kesepakatan, yaitu antara pemberi kredit dan penerima kredit dituangkan dalam suatu perjanjian dimana masing-masing pihak menandatangani hak dan kewajibannya masing-masing. Kesepakatan penyaluran kredit dituangkan dalam akad kredit yang ditandatangani oleh kedua belah pihak, yaitu bank dan nasabah. 3. Jangka Waktu, yaitu setiap kredit yang diberikan pasti memiliki
jangka waktu tertentu, jangka waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati. Hamper dapat dipastikan bahwa tidak ada kredit yang tidak memiliki jangka waktu.
4. Risiko, yaitu factor kerugian dapat diakibatkan dua hal, yaitu risiko kerugian yang diakibatkan nasabah sengaja tidak mau membayar kreditnya padahal mampu, dan risiko kerugian yang diakibatkan karena nasabah tidak sengaja yaitu akibat terjadinya musibah seperti bencana alam. Penyebab tidak tertagih sebenarnya dikarenakan adanya suatu tenggang waktu pengembalian (jangka waktu). Semakin panjang jangka waktu suatu kredit semakin besar risikonya tidak tertagih, demikian pula sebaliknya. Risiko ini menjadi tanggungan bank, baik risiko yang disengaja maupun risiko yang tidak disengaja. 5. Balas Jasa, yaitu akibat apabila dari pemberian fasilitas kredit bank
mengharapkan suatu keuntungan dalam jumlah tertentu. Keuntungan atas pemberian suatu kredit atau jasa tersebut yang kita kenal dengan nama bunga bagi bank prinsip konvensional. Balas jasa dalam bentuk bunga, biaya provisi dan komisi, serta biaya administrasi kredit ini merupakan keuntungan utama bank, sedangkan bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah balas jasanya ditentukan dengan bagi hasil.
Berdasarkan unsur-unsur kredit tersebut dapat dijelaskan bahwa kepercayaan,
kesepakatan, jangka waktu, risiko, dan balas jasa merupakan hal pokok yang
baik debitur maupun kreditur (bank). Hal tersebut dilakukan agar pihak bank
benar-benar yakin bahwa kredit yang diberikan akan dikembalikan secara
tepat waktu oleh debitur.
2.2.3 Fungsi Kredit
Menurut Iswi Hariyani (2010:11), fungsi kredit bagi masyarakat adalah untuk:
1. Menjadi motivator dan dinamisator peningkatan kegiatan perdagangan dan perekonomian
2. Memperlancar arus barang dan arus uang
3. Meningkatkan hubungan antara masyarakat dan pengurus Koperasi 4. Mengubah cara berpikir atau cara bertindak masyarakat untuk lebih
ekonomis.
Berdasarkan fungsi kredit tersebut dapat dijelaskan bahwa fungsi kredit
adalah untuk meningkatkan daya guna uang sebagai alat stabilitas ekonomi
yang digunakan untuk peningkatan pemerataan pendapatan.
2.2.4 Tujuan Kredit
Berikut ini merupakan beberapa tujuan kredit menurut Iswi Hariyani (2010:11):
1. Koperasi selaku pemberi kredit mendapatkan keuntungan berupa bunga, biaya administrasi, imbalan, provisi, dan biaya-biaya lain yang dibebankan pada nasabah debitur atau peminjam.
2. Usaha nasabah debitur atau anggota akan meningkat. Dengan pemberian kredit investasi maupun kredit modal, peminjam diharapkan dapat meningkatkan usahanya.
2.3 Prosedur
2.3.1 Pengertian Prosedur
Menurut Tim Dosen SIA (2009:11), pengertian prosedur yaitu :
“Prosedur adalah suatu bagian sistem yang merupakan rangkaian tindakan yang menyangkut beberapa orang dalam satu atau beberapa bagian yang ditetapkan untuk menjamin agar suatu kegiatan usaha atau transaksi dapat terjadi berulang kali dan dilaksanakan secara seragam”
Menurut Mulyadi (2009:31), prosedur pada dasarnya adalah:
“Prosedur merupakan suatu urutan-urutan seri tugas yang saling
berhubungan yang diadakan untuk menjamin pelaksanaan kerja yang seragam”
Jadi dapat disimpulkan bahwa prosedur merupakan serangkaian tindakan
atas transaksi yang dilakukan beberapa orang yang secara berulang-ulang yang
dilakukan secara seragam dengan tahapan-tahapan yang saling berhubungan.
2.3.2 Karakteristik dan Kriteria Prosedur
Menurut Mulyadi (2010:6) adapun karakteristik dari prosedur, adalah sebagai berikut :
1. Prosedur menunjang tercapainya tujuan organisasi.
2. Prosedur mampu menciptakan adanya pengawasan-pengawasan yang baik dan menggunakan biaya yang seminimal mungkin.
3. Prosedur menunjukan urutan-urutan yang logis dan sederhana.
4. Prosedur menunjukan adanya penetapan keputusan dan tanggung jawab.
2.3.3 Manfaat Prosedur
Menurut Mulyadi (2010:8) manfaat dari prosedur adalah sebagai berikut :
1. Lebih memudahkan dalam menentukan langkah-langkah kegiatan dimasa yang akan datang.
2. Mengubah pekerjaan yang berulang-ulang menjadi rutin dan terbatas.
3. Adanya suatu petunjuk atau program kerja yang jelas dan harus dipatuhi oleh seluruh pelaksana.
4. Membantu dalam usaha meningkatkan produktifitas kerja yang efektif dan efisien.
5. Mencegah terjadinya penyimpangan dan memudahkan dalam pengawasan.
2.4 Prosedur Pemberian Kredit
Dalam pemberian kredit diperlukan prosedur agar berjalan dengan lancar.
Menurut Sofyan Syafri Harahap (2009:4) prosedur pemberian kredit terdiri dari
beberapa tahapan yaitu :
1. Permohonan Kredit
2. Penyidikan dan Analisis Kredit 3. Keputusan atas Permohonan Kredit
Yang dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Permohonan Kredit
Permohonan fasilitas kredit mencakup:
a. Permohonan pengajuan kredit.
b. Permohonan tambahan suatu kredit yang sedang berjalan.
c. Permohonan perpanjangan/pembarian masa laku kredit yang telah
d. Permohonan-permohonan lainnya untuk perubahan syarat-syarat
fasilitas kredit yang sedang berjalan, antara lain penukaran
jaminan, perubahan/pengunduran jadwal angsuran dan lain
sebagainya.
Setiap berkas permohonan kredit dari nasabah terdiri dari :
a. Surat-surat permohonan nasabah yang ditandatangani secara
lengkap dan sah.
b. Daftar isian yang disediakan oleh bank yang secara sebenarnya
dan lengkap diisi oleh nasabah
c. Daftar lampiran lainnya yang diperlukan menurut jenis fasilitas
kredit. Setiap surat permohonan kredit yang diterima harus
dicatat dalam register khusus yang disediakan.
2. Penyidikan dan Analisis Kredit
Yang dimaksud dengan penyidikan kredit adalah pekerjaan yang
meliputi :
a. Wawancara dengan pemohon kredit atau debitur.
b. Pemgumpulan data yang berhubungan dengan permohonan
kredit yang diajukan nasabah, baik data intern maupun data
ekstern. Dalam hal ini termasuk informasi antarbank dan
pemeriksaan pada daftar-daftar hitam dan daftar-daftar kredit
macet.
c. Pemeriksaan/penyidikan atas kebenaran dan kewajiban
mengenai hal-hal yang dikemukakan nasabah dan informasi
d. Penyusunan laporan seperlunya mengenai hasil penyidikan
yang telah dilaksanakan.
Analisis kredit adalah pekerjaan yang meliputi :
a. Mempersiapkan pekerjaan-pekerjaan penguraian dari segala
aspek, baik keuangan maupun nonkeuangan untuk mengetahui
kemungkinan dapat/tidak dapat dipertimbangkan suatu
permohonan kredit.
b. Menyusun laporan analisis yang diperlukan, yang berisi
penguraian kesimpulan serta penyajian alternatif-alternatif
sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan
pimpinan dari permohonan kredit nasabah.
3. Keputusan atas Permohonan Kredit
Dalam hal ini yang dimaksud dengan keputusan adalah setiap
tindakan pejabat yang berdasarkan wewenangnya berhak mengambil
keputusan berupa menolak, menyetujui dan atau mengusulkan
permohonan fasilitas kredit kepada pejabat yang lebih tinggi.
Setiap keputusan permohonan kredit, harus memperhatikan
penilaian syarat-syarat umum yang pada dasarnya tercantum dalam
laporan pemeriksaan kredit dan analisis kredit dan analisis kredit.
Bahan pertimbangan atau informasi-informasi lainnya yang diperoleh
Sedangkan menurut Mulyadi (2010:107) urutan kegiatan dalam penyaluran kredit adalah sebagai berikut:
1. Permohonan Kredit
2. Evaluasi atau analisis kredit 3. Keputusan pinjaman
4. Perjanjian pinjaman 5. Pencairan pinjaman
Yang dijelaskan dalam uraian dibawah ini :
1. Permohonan kredit
Pada umumnya dilakukan dengan mengisi formulir permohonan
kredit, antara lain :
a. Calon peminjam terlebih dahulu mengisi formulir permohonan
pinjaman yang telah tersedia.
b. Petugas memberikan petunjuk serta bimbingan kepada calon dalam
pengisian formulir.
c. Proses permohonan diteruskan untuk diproses.
2. Evaluasi atau analisis kredit
Fungsi utama dari evaluasi atau analisis pinjaman adalah untuk
menilai sampai sejauh mana kredit tersebut diperlakukan oleh calon
peminjam dan menilai kondisi serta kemampuan peminjam untuk
melunasi pinjaman tersebut, rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam
mengevaluasi pinjaman adalah sebagai berikut :
a. Melakukan interview pada calon peminjam
b. Melaksanakan survey
3. Keputusan pinjaman
a. Setiap permohonan pinjaman memperoleh wewenang dari
pengurus koperasi.
b. Manajer simpan pinjam dalam mengambil keputusan
mempergunakan bahan pertimbangan sebagai berikut :
1. Hasil evaluasi dari permohonan pinjaman, rekomendasi dari
pengurus kelompok.
2. Informasi lain yang diperoleh dari sumber lain sepanjang
menyangkut calon peminjam
c. Ketentuan peminjam yang tertulis dalam lembaran evaluasi yang
memuat:
1. Jumlah pinjaman yang di setujui
2. Penggunaan pinjaman
3. Besarnya bunga pinjaman
4. Tanggal jatuh tempo pinjaman
5. Jaminan pinjaman
d. Setiap keputusan yang diambil harus ditanda tangani manager
simpan pinjam koperasi yang bersangkutan.
4. Perjanjian pinjaman
Perjanjian pinjaman berisi hal-hal berikut :
a. perjanjian pinjaman merupakan hal yang harus dilaksanakan
sebelum kredit di cairkan
b. penandatanganan perjanjian baru harus dapat dilakukan setelah
c. Perjanjian pinjaman tersebut dilaksanakan dengan meliputi surat
perjanjian pinjaman dan surat kuasa menjual memindah hak.
d. Surat perjanjian yang asli harus disimpan koperasi.
e. Penandatanganan perjanjian dilaksanakan dikantor koperasi.
f. Copy dari perjanjian harus dipegang oleh peminjam.
5. Pencairan pinjaman
Pencairan pinjaman merupakan tahap akhir setelah
ketentuan-ketentuan dipenuhi oleh peminjam. Peminjam harus menandatangani
kuitansi rangkap 2 sebagai bukti tanda terima uang tersebut. Yang asli
ada pada kasir sedangkan kopinya ada pada peminjam, pinjaman ini
diberikan secara tunai dan tidak dibenarkan dalam bentuk lain.
Bilamana memungkinkan pencairannya di usahakan secara bertahap,
hal ini dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan
dalam penggunaan dana tersebut.
Jadi prosedur peminjaman kredit pada koperasi adalah rangkaian
kegiatan yang harus dilakukan di dalam mengelola permohonan kredit
dari saat permohonan diterima sampai dengan pencairan dana kredit.
Manfaat prosedur pemberian kredit adalah untuk memberikan
pelayanan yang lebih baik kepada anggota, untuk mengetahui dan
menyelesaikan permasalahan yang timbul dalam permohonan kredit
dan untuk mengusahakan pemberian kredit dalam waktu relatif
26
BAB III
OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan suatu hal yang dijadikan sasaran penelitian
dengan tujuan untuk mengetahui kebenaran dan fakta tentang suatu hal tersebut :
Menurut Sugiyono (2011:32) pengertian objek penelitian adalah sebagai berikut :
“Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang
mempunyai variabel tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan.”
Menurut Iwan Satibi (2011:74) pengertian objek penelitian adalah :
“Objek penelitian secara umum akan menetapkan atau menggambarkan wilayah penelitian atau sasaran penelitian secara komperhensif, yang meliputi karakteristik wilayah, sejarah perkembangan, struktur organisasi, tugas pokok dan fungsi lain-lain sesuai dengan pemetaan wilayah penelitian yang dimaksud”.
Adapun pengertian objek penelitian menurut Supriati (2012:38) objek penelitian adalah sebagai berikut:
“Objek penelitian adalah variabel yang diteliti oleh peneliti ditempat penelitian
Dari definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa objek penelitian adalah
sasaran untuk mendapatkan data baik tentang apa ataupun siapa dengan tujuan dan
manfaat tertentu.
Objek penelitian dalam penyusunan tugas akhir ini dapat disimpulkan antara
lain menentukan apa dan siapa yang menjadi objek penelitian yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya sesuai dengan tujuan
yang diperlukan.
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian adalah suatu teknik atau cara mencari, memperoleh,
mengumpulkan, mencatat data, baik primer maupun sekunder yang dapat digunakan
untuk keperluan menyusun karya ilmiah dan kemudian menganalisis faktor-faktor
yang berhubungan dengan pokok permasalahan sehingga akan didapat suatu
kebenaran atau data yang diperoleh.
Menurut Iwan Satibi (2011:75) menjelaskan metode penelitian adalah sebagai berikut:
“Secara substantif, metode penelitian cenderung menunjukkan pada tipe atau
model penelitian yang akan digunakan oleh penelitian.
“Cara peneliti yang digunakan untuk mendapatkan data untuk mencapai
tujuan tertentu”.
Dengan demikian dari penjelasan tersebut diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa metode penelitian adalah cara sebuah aktivitas ilmiah untuk menganalisis dari
hasil penelitian yang terdiri dari beberapa tahap untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu.
Dalam melaksanakan penelitian ini, untuk memperoleh data dari fakta yang
berkaitan dengan tujuan judul yang diambil dalam tugas akhir ini, penulis
menggunakan metode deskriptif (descriptive research), yaitu mengungkapkan
gambaran masalah yang terjadi saat penelitian ini berlangsung.
Menurut Sugiyono (2010:29) Metode Deskriptif adalah sebagai berikut :
“Meode yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data atau sampel yang telah terkumpul sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum”.
Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2010:29) pengertian dari metode deskriptif adalah:
“Metode Deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki
keadaan, kondisi, atau hal lain-lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian”.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa metode penelitian deskriptif
mengenai suatu masalah dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang
berkenaan dengan masalah yang diteliti.
Dalam hal ini aktivitas yang dilakukan penulis adalah menggambarkan atau
menguraikan secara jelas objek yang diteliti mengenai Tinjauan atas Sistem
Akuntansi Pemberian Kredit pada Koperas GEMA NUSA Bandung, dengan tujuan
untuk mendapatkan gambaran mengenai masalah yang diteliti tersebut.
3.2.1 Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan suatu bentuk pengumpulan data yang
bertujuan menggambarkan dan memaparkan keadaan yang ada di perusahaan.
Menurut Sugiyono (2013:27) metode pengumpulan data adalah :
“Penelitian lapangan (Field Research), dilakukan dengan cara mengadakan
peninjauan langsung pada instansi yang menjadi objek untuk mendapatkan data primer dan sekunder”.
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis sebagai berikut :
1. Studi Lapangan (Field Research)
Studi Lapangan adalah melakukan peninjauan secara langsung untuk
memperoleh data-data yang diperlukan dalam penyusunan tugas akhir.
Penelitian ini dilakukan terhadap kegiatan dari seluruh objek penelitian yang
a. Observasi (Pengamatan)
Menurut Jonathan Sarwono dan Ely Suhayati (2010:66) adalah :
“Observasi pada dasarnya merupakan kegiatan sehari hari yang sering
dilakukan, metode observasi dapat dilakukan dengan didasarkan pada struktur, kerahasiaan, latar, administrasi.”
Menurut Yvonne Agustine (2013:56) menyatakan bahwa :
“Teknik ini menuntut adanya pengamatan dari penulis baik secara
langsung maupun tidak langsung terhadap objek penelitiannya. Instrumen yang dipakai dapat berupa panduan pengamatan”.
Dari pengertian diatas penulis menyimpulkan bahwa Observasi adalah
teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mempelajari dan
mengadakan pengamatan secara langsung kedalam perusahaan untuk
mendapatkan bukti-bukti yang dapat mendukung dan melengkapi hasil
penelitian di Koperasi GEMA NUSA Bandung.
b. Wawancara (Interview)
Menurut Tony Wijaya (2013:21) pengertian wawancara adalah:
“Pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan langsung kepada
responden untuk memperoleh informasi verbal dari responden”. Menurut Ulber Silalahi (2012:312) wawancara adalah :
Dari pendapat diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa wawancara
merupakan pengumpulan data berupa sebuah tanya jawab secara langsung
antara penulis dan pihak yang berhubungan dengan objek yang sedang diteliti.
Wawancara ini dilakukan di Koperasi GEMA NUSA Bandung.
c. Dokumentasi (Documentation)
Menurut Suharsimi Arikunto (2010:274) pengertian dokumentasi adalah:
“Mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan,
transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notule rapat, lengger, agenda dan sebagainya”.
2. Studi Pustaka (Library Research)
Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data-data dari berbagai bahan
pustaka yang relevan, seperti: buku-buku dan referensi lainnya yang
berhubungan dengan materi yang akan dikaji. Penelitian ini berguna untuk
memperoleh data sekunder sebagai landasan teoritis dalam membandingkan,
membahas dan menganalisis data yang diperoleh dari penelitian lapangan.
3.2.2 Sumber Data
Sumber data yang dimaksud dalam penelitian adalah subjek dari mana data
tersebut dapat diperoleh dan memiliki informasi kejelasan tentang bagaimana
diperoleh penulis merupakan data yang didapat langsung dari Koperasi GEMA
NUSA
Sumber data dapat berasal dari Data Primer dan Data Sekunder, pengertian
Data Primer dan Data Sekunder menurut Suharsimi Arikunto (2013:172) adalah:
1. Data primer adalah data yang dikumpulkan melalui pihak pertama, biasanya dapat melalui wawancara, jajak pendarat dan lain-lain.
2. Data sekunder adalah data yang dikumpulkan melalui pihak kedua , biasanya diperoleh melalui instansi yang bergerak dibidang pengumpulan data seperti Badan Pusat Statistik dan lain-lain.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer,
dimana data yang penulis peroleh adalah secara langsung dari pihak pertama yaitu
review of the procedures for granting loans to Koperasi GEMA NUSA
Bandung
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya
Jenjang Studi Diploma III Program Studi Akuntansi
Disusun Oleh : ADRIAN ALIF AULIA
21312033
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
DAFTAR PUSTAKA
Ely Suhayati., (2010). AUDITING, Konsep Dasar dan Pedoman Pemriksaan
Akuntan Publik. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Irham,Fahmi. (2011). Analisis Laporan Keuangan. Lampulo: ALFABETA
Iwan Satibi.(2011). Teknik Penulisan Skripsi Tesis Disertasi Bandung; Ceplas
Kasmir. (2009). Manajemen Perbankan Edisi Kelima . Jakarta: Rajawali Pers.
Kasmir. (2010). Manajemen Perbankan Edisi Revisi. Jakarta: Rajawali Pers.
Ninik, Widiyanti. 2010, Metode Penelitian, Jakarta : Ghalia Indonesia
Rudianto. 2009. Akuntansi Pengantar. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Sofyan, Syafri Harahap. 2009. “Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan”. Jakarta:
RajaGrafindo Persada
Suharsimi, Arikunto 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta
: Rineka Cipta.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. CV.Alfabeta:
Bandung.
Syamsu Iskandar. 2009. “Bank dan Lembaga Keuangan Lain”. Jakarta : PT
Semesta Asa Bersama.
Tony Wijaya, (2009), Analisis Structural Equation Modelling Untuk Penelitian
LEMBAR PENGESAHAN 1.1Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2Identifikasi Masalah ... 4
1.3Rumusan Masalah ... 4
1.4Tujuan Penelitian ... 5
1.5Kegunaan Hasil Penelitian ... 5
1.5.1 Kegunaan Praktis ... 5
1.5.2 Kegunaan Akademis ... 6
1.6Lokasi dan Waktu Penelitian ... 6
1.6.1 Lokasi Penelitian ... 6
1.6.2 Waktu Penelitian ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi ... 8
2.1.1 Pengertian Koperasi ... 8
2.1.2 Landasan, Asas dan Tujuan Koperasi ... 9
2.2 Kredit... 15
2.2.1 Pengertian Kredit ... 15
2.2.2 Unsur-unsur Kredit... 16
2.2.3 Fungsi Kredit ... 18
2.2.4 Tujuan Kredit ... 18
2.3 Prosedur... 19
2.3.1 Pengertian Prosedur ... 19
2.3.2 Karakteristik dan Kriteria Prosedur ... 19
2.3.3 Manfaat Prosedur ... 20
2.4 Prosedur Pemberian Kredit ... 20
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 26
3.2 Metode Penelitian... 27
3.2.1 Teknik Pengumpulan Data ... 29
3.2.2 Sumber Data ... 31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 33
4.1.1 Gambaran Umum Penelitian ... 31
4.1.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 31
4.1.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan ... 35
4.1.1.3 Uraian Tugas dan Jabatan ... 36
4.1.1.4 Aktivitas Perusahaan ... 37
4.1.2.2 Kendala yang Dihadapi dalam Pemberian
Kredit Pada Koperasi GEMA NUSA ... 43
4.2 Pembahasan ... 44
4.2.1 Prosedur Pemberian Kredit Pada Koperasi GEMA NUSA ... 44
4.2.2 Kendala dalam Pemberian Kredit Pada Koperasi GEMA NUSA ... 46
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 47
5.2 Saran ... 48
DAFTAR PUSTAKA ... 49
LAMPIRAN ... 50
Bismillahirrohmaanirrahim,
Syukur alhamdulilah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan Laporan Tugas Akhir ini dengan judul :
“TINJAUAN ATAS PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT PADA
KOPERASI GEMA NUSA BANDUNG.”
Penulis menyadari bahwa Laporan Tugas Akhir ini tidak luput dari
kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak
merupakan masukan yang sangat berharga sekali bagi penulis.
Dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini, penulis banyak mendapatkan
bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan rasa terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya
kepada :
1.
Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas KomputerIndonesia.
2.
Prof. Dr. Hj. Dwikartini, SE., Spec. Lic selaku Dekan Fakultas EkonomiUniversitas Komputer Indonesia
3.
Dr. Siti Kurnia Rahayu, S.E., M.Ak., Ak.,CA Selaku Ketua Program StudiAkuntansi Universitas Komputer Indonesia.
4.
Adi Rachmanto, S.Kom., M.Kom., selaku Dosen wali AK8 Universitas6.
Bapak/Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.7.
Kepala Koperasi GEMA NUSA Bandung.8.
Staf dan Karyawan Koperasi GEMA NUSA Bandung.9.
Ayah dan Bunda tercinta, Adik tersayang dan semua keluarga yang telahmendoakan dan memberikan dorongan moral maupun materiil.
10.
Untuk para sahabat : Nizar, Gilas, Mislan, Agung, Sofyan, Ridwan yangselalu memotivasi penulis selama pembuatan Tugas Akhir ini.
11.
Teman-teman Akuntansi 3 AK-8 yang telah berjuang bersama-sama dalamperkuliahan serta saling memberikan semangat sehingga penulis dapat
menyelesaikan Tugas Akhir ini.
12.
Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telahmembantu penulis, secara langsung ataupun tidak langsung dalam
menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini.
Untuk segala kebaikan dan jasa mereka, dengan sepenuh hati
penulis panjatkan do’a kepada Allah SWT. Semoga amal kebaikan mereka
mendapat balasan yang setimpal dan semoga Allah SWT memberikan
pada umumnya.
Bandung, Juli 2015
58
Nama : Adrian Alif Aulia
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 1 Agustus 1990
Agama : Islam
Alamat : Jl. Mekar 4 blok 4 no. C31 Komp. Bumi Asri
Mekar Rahayu, Kopo Bandung
Pendidikan : 1. TK Angkasa Bandung lulusan tahun 1997
2. SD Angkasa Bandung lulusan tahun 2002
3. SMP Angkasa Bandung lulusan tahun 2005
4. SMA Negeri 13 Bandung lulusan tahun 2008