• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS LINGKUNGAN (ENVIRONMENTAL LEARNING) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI TENTANG KEINDAHAN ALAM OLEH SISWA KELAS VII MTS NEGERI 1 MEDAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS LINGKUNGAN (ENVIRONMENTAL LEARNING) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI TENTANG KEINDAHAN ALAM OLEH SISWA KELAS VII MTS NEGERI 1 MEDAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS LINGKUNGAN

(ENVIRONMENTAL LEARNING) TERHADAP KEMAMPUAN

MENULIS PUISI TENTANG KEINDAHAN ALAM

OLEH SISWA KELAS VII MTS NEGERI 1

MEDAN TAHUN PELAJARAN

2016/2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

ENI LEVIANI

NIM 2123311025

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

i

ABSTRAK

Eni Leviani, NIM 2123311025. Pengaruh Model Berbasis Lingkungan Environmental Learning terhadap Kemampuan Menulis Puisi tentang Keindahan Alam oleh Siswa Kelas VII MTs Negeri 1 Medan Tahun Pelajaran 2016/2017, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia/S-1, Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh model pembelajaran berbasis lingkungan (environmental learning) terhadap kemampuan menulis puisi tentang keindahan alam oleh siswa kelas VII MTS Negeri 1 Medan tahun pelajaran 2016/2017. Populasi penelitian ini adalah semua kelas VII MTS Negeri 1 Medan sebanyak 460 orang dan pengambilan sampel dilakukan dengan teknik acak kelas, sehingga diperoleh sampel penelitian adalah kelas VII-3 sebanyak 30 orang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen one

group pre-test dan post-test design. Instrumen yang digunakan adalah tes menulis

teks anekdot. Nilai rata-rata sebelum perlakuan (pre-test) adalah 64,83, standar deviasi 9,78, dan standar error 1,81 sedangkan nilai rata-rata setelah perlakuan adalah 79, standar deviasi 8,30, dan standar error 1,54. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata menulis puisi tentang keindahan alam setelah menggunakan model pembelajaran berbasis lingkungan (environmental learning) lebih tinggi daripada nilai sebelum menggunakan model pembelajaran berbasis lingkungan (environmental learning). Sebelum dilakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh bahwa data pre-test dan

post-test berdistribusi normal dan homogen. Pengujian hipotesis thitung = 5,97

kemudian dikonsultasikan dengan ttabel pada taraf signifikasi 5% = 1,67. Karena

thitung = 5,97 > ttabel = 1,67 maka hipotesis nihil (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif

(Ha) diterima. Hal ini membuktikan bahwa model pembelajaran berbasis

lingkungan (environmental learning) mempengaruhi kemampuan menulis puisi tentang keindahan alam siswa kelas VII MTs Negeri 1 Medan tahun pelajaran 2016/2017.

(7)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT. atas rahmat dan

karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Model

Berbasis Lingkungan Environmental Learning terhadap Kemampuan Menulis Puisi tentang Keindahan Alam oleh Siswa Kelas VII MTs Negeri 1Medan Tahun Pelajaran 2016/2017.” Skripsi ini disusun sebagai syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan.

Proses penyusunan skripsi ini banyak mendapat bantuan, bimbingan, serta dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan,

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas

5. Trisnawati Hutagalung, S.Pd.,M.Pd.Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia,

6. Fitriani Lubis, S.Pd., M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,

7. Drs. T.R Pangaribuan, M.Pd., Dosen Pembimbing Skripsi, 8. Prof. Dr. Rosmawaty, M.Pd., Dosen Pembimbing Akademik, 9. Drs.Azhar Umar,M.Pd., Penguji I

10. bapak dan ibu Dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia,

11. Kepala Sekolah MTs Negeri 1 Medan, bapak dan ibu guru, serta Pegawai Tata Usaha MTs Negeri 1 Medan,

(8)

iii

13. Saudara penulis: Cici Anggraini, dan Tria Khairunisa yang senantiasa mendukung dalam bentuk moril dan materil.

14. sahabat-sahabat penulis, terkhusus Riska Oktavia, Anisah Kartika Putri, Rizki Rahmayani, Patimah Yuni, Decy Handayani Sinulingga, Indriati Aulia,. Serta teman-teman di kelas EkstensiA 2012,

15. keluarga Pengajian, Terkhusus Bapak Surya,Cici Anggraini, Erika Septiani, Nurfadhillah Farhan, Rizka Audina, Muhammad Nurul,

16. teman-teman PPLT SMAPembangunan Galang, dan teman sejawatNursaniah Gultomyang selalu menjadi penyemangat penulis selama menyusun skripsi.

Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

Medan, Agustus 2016 Penulis,

(9)

iv

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 9

A.Kerangka Teoretis ... 9

1. Model Pembelajaran Enviromental Learning ... 9

a. Definisi Model Pembelajaran Enviromental Learning ... 9

b. Langkah-langkah Penggunaan Model Pembelajaran Enviromental Learning ... 10

c. Kelebihan Model Pembelajaran Enviromental Learning ... 10

d. Kelemahan Model Pembelajaran Enviromental Learning ... 11

2. Kemampuan Menulis Puisi ... 11

a. Pengertian Menulis ... 11

b. Hakikat Kemampuan ... 12

c. Pengertian Puisi ... 12

d. Pengertian Kemampuan Menulis ... 13

(10)

v

f. Unsur-unsur Puisi ... 15

g. jenis-jenis Puisi ... 20

h. Ciri-ciri Puisi ... 21

i. Langkah-langkah Menulis Puisi ... 22

j. Penilaian Menulis Puisi ... 23

k. Langkah-langkah Siswa agar Menulis Puisi lebih Kreatif ... 29

l. Pengertian Keindahan ... 29

(11)

vi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 74

A.Simpulan... 74

B.Saran ... 75

(12)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Distribusi Jumlah Siswa Kelas VII MTS Negeri 1 Medan ... 31 Tabel 3.2 Perincian Sampel Penelitian ... 33 Tabel 3.3 Desain Eksperimen One Group Pre-TestdanPost-Test Design ... 35 Tabel 3.4 Aspek Penilaian Menulis Puisi Berdasarkan Nilai Unsur

Instristik ... 36 Tabel 3.5 Kategori Penilaian ... 38 Tabel 3.6 Jalannya Eksperimen One-Group Pengaruh Model Pembelajaran

Enviromental Learning” Terhadap Kemampuan Menulis Puisi .... 38 Tabel 4.1 Nilai Kemampuan Siswa dalam Menulis Puisi Sebelum

Menggunakan Model Enviroment Learning ... 45 Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Sebelum Menggunakan Model ... 49 Tabel 4.3 Identifikasi Kecenderungan Hasil Sebelum Menggunakan Model . 50 Tabel 4.4 Nilai Kemampuan Siswa dalam Menulis Puisi setelah

Menggunakan Model Environmental Learning ... 51 Tabel 4.5 DistribusiFrekuensiSetelahMenggunakan Model Environmental

Learning ... 54 Tabel 4.6 Identifikasi Kecenderungan Hasil Setelah Menggunakan

Model Environmental Learning ... 56 Tabel 4.7 Analisis Data Kelompok Sebelum dan Sesudah Menggunakan

Model Environmental Learning ... 57 Tabel 4.8 Perbandingan Nilai Siswa Hasil Menulis Sebelum dan

Setelah Menggunakan Model Environmental Learning ... 57 Tabel 4.9 Uji Normalitas Data Kelompok Sebelum Menggunakan

Model Environmental Learning ... 60 Tabel 4.10 Uji Normalitas Data Kelompok Sesudah Menggunakan

(13)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus ... 78

Lampiran 2 RPP ... 80

Lampiran 3 LKS Pretes ... 88

Lampiran 4 LKS Posttes ... 89

Lampiran 5 Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z ... 90

Lampiran 6 DaftarNilaiKritis Untuk Uji Lilifors ... 91

Lampiran 7 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F ... 92

Lampiran 8 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi T ... 94

Lampiran 9 LHS Pretes ... 95

Lampiran 10 LHS Posttes ... 98

Lampiran 11 Penilaian Puisi ... 101

Lampiran 12 Proses Pembelajaran Dengan Menggunakan Model Environmental Learning ... 115

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Mata pelajaran Bahasa Indonesia terdiri dari dua aspek pembelajaran, yaitu: aspek kebahasaan atau gramatikal dan aspek kesusastraan. Aspek kebahasaan mencakup empat keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.Kemudian, aspek kesusastraan mencakup puisi, prosa, dan drama.

Keterampilan menulis merupakan salah satu dari empat aspek keterampilan berbahasa. Keterampilan ini merupakan keterampilan yang tidak lagi dipahami hanya sekadar proses pengungkapan gagasa atau cara berkomunikasi melalui tulisan. Menulis telah menjadi gaya dan pilihan untuk mengaktualisasikan diri, alat untuk membebaskan diri dari berbagai tekanan emosi. Sarana membangun rasa percaya diri, dan sarana untuk berkreasi dan rekreasi. Di sekolah, keterampilan menulis diajarkan dengan tujuan agar siswa mampu menulis dan menghasilkan tulisan yang membangun dan menunjukkan identitasnya selain itu, menulis juga merupakan keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung atau tidak tatap muka dengan orang lain.

menulis merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam proses belajar yang dialami mahasiswa selama menuntut ilmu di perguruan tinggi.

(15)

2

latihan dan praktik yang banyak dan teratur. Dalam kehidupan modern ini, jelas bahwa keterampilan menulis sangat dibutuhkan. Kiranya tidaklah terlalu berlebihan bila dikatakan bahwa keterampilan menulis merupakan ciri dari orang yang terpelajar.

Pada kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) kelas VII semester genap disebutkan bahwa keterampilan menulis puisi merupakan salah satu kompetensi yang harus dicapai oleh siswa. Menulis puisi tidak lagi menjadi mata pelajaran yang asing bagi siswa, sebab materi tersebut telah di ajarkan kepada siswa hampir di setiap jenjang pendidikan. Namun kenyataannya, siswa cenderung mengalami kesulitan dalam menulis puisi.

Rendahnya kemampuan siswa dalam menulis puisi bersumber dari siswanya atau gurunya sendiri. Siswa juga terkadang kesulitan menuangkan ide berupa penulisan kata pertama untuk mengawali tulisan. Kadangkala dalam menulis selalu muncul pertanyaan apa yang akan di tulis, bagaimana menuliskannya, dan pantaskah dinamakan sebuah tulisan walaupun ide dapat diperoleh dari mana saja, misalnya dari pengalaman diri sendiri, alam, ataupun khayalan, tetapi tetap saja menulis masih dianggap tidak mudah. Dari guru misalnya, guru tidak menggunakan model pembelajaran yang tepat atau tidak bervariasi sehingga kegiatan belajar mengajar masih bersifat konvensional dan monoton, padahal, penggunaan model pembelajaran yang menarik dapat meningkatkan gairah siswa dalam mengikuti pembelajaran.

(16)

3

meningkatkan motivasi dan bimbingan, berdasarkan observasi awal melalui wawancara dengan ibu leliza juniati S.Pd, selaku guru bahasa Indonesia kelas VII MTs Negeri 1 Medan, diperoleh informasi bahwa kemampuan siswa dalam menulis masih rendah terkhusus kepada pembelajaran sastra, siswa lebih menyukai penulisan karya ilmiah terbukti bahwa banyaknya siswa yang berprestasi dalam kompetensi menulis SAINS daripada sastra, selain itu mading-mading yang terdapat di sekolah tersebut juga cenderung lebih mengedepankan aspek ilmu pengetahuan dan teknologi dibandingkan seni seperti sastra, dan musik.

Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan, beliau mengemukakan masih ada beberapa faktor yang menjadi kendala dalam penulisan puisi. Faktor tersebut antara lain siswa kurang memiliki minat dan motivasi dalam menulis puisi, pembelajaran menulis puisi hanya dilakukan dengan teori sesuai dengan buku paket. Guru menjelaskan materi tentang menulis puisi kemudian memberi tugas kepada siswa untuk langsung praktik menulis puisi. Masih ada beberapa faktor lain yang menjadi kendala dalam penulisan puisi. Salah satu faktor tersebut adalah siswa menganggap bahwa kegiatan menulis adalah kegiatan yang sulit karena dalam menulis puisi mereka harus menguasai kebahasaan, mampu berfikir kreatif, dan inovatif.

(17)

4

dipikirannya ke dalam tulisan, sehingga menghambat kreativitas mereka dalam menulis puisi. Hal tersebut disebabkan kurangnya pembendaharaan kata-kata yang dimiliki oleh para siswa, sehingga dalam penulisan puisi tersebut siswa masih bingung dan terkesan kurang memiliki nilai estetika dikarenakan pembendaharaan kata

Melihat permasalahan tersebut, seorang guru harus memiliki strategi pembelajaran yang tepat guna menanggapi kelemahan minat siswa dalam menulis teks puisi tersebut. Salah satu upaya penggunaan model pembelajaran untuk menghadapi kondisi kemampuan menulis teks puisi siswa adalah pendekatan

Environmental Learning, yaitu model pembelajaran yang membantu siswa

mengambil sebuah ide atau lingkungan sebagai media belajar

Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, salah satu tugas guru ialah menetapkan model yang digunakan agar siswa lebih termotivasi dan aktif dalam belajar agar memiliki persiapan yang baik dalam menghadapi studi yang lebih tinggi, maupun dalam penerapannya sehari-hari. Guru mempunyai peranan yang paling penting sehingga model pembelajaran dijadikan sebagai inti penanganan dalam memperbaiki pembelajaran. Model yang mengarah kepada kemampuan siswa untuk mempresentasikan apa yang diketahuinya mengenai pembelajaran, yang mampu memicu keaktifan siswa. Mengajar tidak semata-mata berorientasi kepada hasil tetapi juga berorientasi kepada proses pembelajaran yang dilalui siswa dengan harapan, makin tinggi proses makin tinggi pula hasil yang dicapai.

(18)

5

tidak menarik.Hubungan yang menyebabkan tujuan pembelajaran tidak terealisasi dengan baik, khususnya dalam menulis puisi. Itu disebabkan oleh proses pembelajaran yang dialami siswa terlalu monoton dan berpusat pada guru. Pembelajaran seperti ini membuat siswa bosan dan berakibat pada sulitnya siswa untuk memahami pelajaran dan menggali keterampilan mereka, seharusnya siswa diberi kesempatan untuk mengembangkan ide sendiri dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Ada beberapa model pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis puisi.Namun, di sini peneliti mencoba menawarkan sebuah model pembelajaran yang baru yaitu model pembelajaran berbasis lingkungan (Environmnetal Learnning).

Model pembelajaran Environmental Learning ini merupakan model pembelajaran Model berbasis lingkungan yang dikembangkan agar siswa memperoleh pengalaman lebih berkaitan dengan lingkungan sekitar.dengan mengedepankan pengalaman siswa dalam hubungannya dengan alam sekitar,

sehingga siswa dapat dengan mudah memahami isi materi yang disampaikan”.

Artinya, model pembelajaran Environmental Learning ditujukan agar siswa dapat memiliki kepedulian terhadap lingkungan sekitar selain itu lingkungan juga sebagai sumber belajar yang paling efektif dan efisien serta tidak membutuhkan biaya yang besar dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik.

(19)

6

Identifikasi masalah dilakukan agar penelitian lebih efektif dan fokus pada satu indikator. Berdasarkan latar belakang masalah penelitian ini, maka masalah tersebut dapat diidentifikasi seperti dibawah ini:

1. Kemampuan siswa dalam menulis puisi masih kurang, 2. Siswa mengalami kesulitan dalam menulis puisi,

3. Siswa sulit memunculkan idea atau gagasan (mengkontruksi),

4. Guru masih menggunakan model pembelajaran konvensional dan kurang bervariasi

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan empat masalah yang telah diidentifikasi di atas, maka peneliti hanya membatasi pada point keempat yaitu guru masih menggunakan model pembelajaran yang konvensional dan kurang bervariasi. Untuk mengatasi hal tersebut, peneliti menawarkan model pembelajaran Environmental Learning. Dengan adanya model tersebut siswa menjadi lebih berminat dan termotivasi dalam mengikuti pembelajaran menulis serta meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran dan kemampuan siswa dalam menulis puisi.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian terdapat tiga hal.

(20)

7

2. Bagaimana kemampuan menulis puisi siswa kelas VII MTs Negeri 1 Medan sesudah penerapan model pembelajaran Environmental Learning? 3. Adakah pengaruh signifikan dari penggunaan model pembelajaran

Environmental Learning terhadap kemampuan menulis puisi siswa kelas

VII MTs Negeri 1 Medan?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah suatu pedoman yang pada hakikatnya untuk mencapai penelitian yang akan dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah:

1. untuk mengetahui kemampuan menulis puisi siswa kelas VII MTs Negeri 1 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016 sebelum menggunakan model pembelajaran Environmental Learning,

2. untuk mengetahui kemampuan menulis puisi siswa kelas VII MTs Negeri 1 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016 sesudah menggunakan model pembelajaran Environmental Learning,

3. untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran

Environmental Learning terhadap kemampuan menulis puisi siswa kelas

VII MTs Negeri 1 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian mempunyai manfaat teoretis dan praktis. 1. Manfaat Teoretis

(21)

8

2. Manfaat Praktis

a. Penelitian ini dapat memotivasi siswa dalam memberikan pengalaman proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi menggunakan model pembelajaran model pembelajaran yang menarik. b. Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi guru

bahasa Indonesia dalam memilih model pembelajaran yang menarik dan membuat siswa aktif selama kegiatan belajar berlangsung.

(22)

74

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A.Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV, maka diperoleh simpulan sebagai berikut.

1. Kemampuan menulis puisi tentang keindahan alam oleh siswa kelas VII MTS Negeri 1 Medan tahun pelajaran 2016/2017 sebelum menggunakan model pembelajaran berbasis lingkungan (Environmental learning) memiliki nilai rata-rata 64,83 dan berkategori cukup.

2. Kemampuan menulis puisi tentang keindahan alam oleh siswa kelas VII MTs Negeri 1 Medan tahun pelajaran 2016/2017 sesudah menggunakan model pembelajaran berbasis lingkungan (environmental learning) memiliki nilai rata-rata 79 dan berkategori sangat baik.

3. Penggunaan model pembelajaran berbasis lingkungan (environmental

learning) berpengaruh terhadap kemampuan menulis puisi tentang

keindahan alam oleh siswa kelas VII MTs Negeri 1 Medan tahun pelajaran 2016/2017. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian hipotesis yaitu to >

ttabel, yakni 5,97 > 1,67 yang membuktikan hipotesis alternatif (Ha)

(23)

75

B. Saran

Berdasarkan simpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini, perlu diungkapkan saran-saran sebagai berikut.

1. Berdasarkan hasil penelitian, kemampuan menulis puisi tentang keindahan alam oleh siswa pada aspek struktur keselarasan unsur puisi di bagian citraan dan suasana masih belum tercapai sepenuhnya. Sedangkan pada aspek ciri kejelasan hakikat puisi, belum semua siswa memuat pesan yang dikandung aktual, memperkaya perbendaharaan kata, dan pencarian ide dalam menulis puisi. Sehingga peneliti menyarankan agar guru lebih memberi perhatian khusus di bagian tersebut agar siswa lebih paham mengenai struktur dan ciri kejelasan hakikat puisi teks anekdot.

2. Model pembelajaran berbasis lingkungan (environmental learning) memiliki pengaruh yang signifikan dalam meningkatkan kemampuan menulis teks anekdot. Oleh karena itu, model pembelajaran tersebut dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif pembelajaran bagi guru dalam proses belajar mengajar.

(24)

76

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah, dkk. 2012. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta.

_______ . 2011. Prosedur Penelitian. Bandung :Rineka Cipta.

Barus, Sanggup. 2010. Pembinaan Kompetensi Menulis. Medan: USU Press. Depdiknas. 2007. Kamus Besar bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Emzir. 2014. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rajawali Press.

Huda, Miftahul. 2009. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Media Persada.

Keraf, Gorys. 2006. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Kosasih, E. 2011. Ketatabahasaan dan Kesustraan. Bandung: CV Yrama Widya. Nadjua. 2008. Inti Sari Kata Bahasa Indonesia. Surabaya: Triana Media.

Purba, Antilan. 2001. Sastra Indonesia Kontemporer. Medan: Universitas Pustaka Pelajar.

Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Siswanto, Wahyudi. 2013.Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Grasindo. Sopandi. 2010. Memahami Puisi. Bogor: Quadra.

Sudijono, A. 2007. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Sudijono, A. 2008. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

(25)

77

_____. 1986. Keterampilan Menulis. Bandung. Angkasa.

Waluyo, Herman J. 2005. Apresiasi Puisi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. ______. 2005. Apresiasi Puisi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Abidin.2014.Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Melalui Model Pembelajaran Kontekstual Dengan Inspirator Gambar Peristiwa Pada Siswa Kelas VII A SMP Albanna Denpasar Tahun Pembelajaran 2013/2014. (Skripsi). Universitas Mahasaraswati Denpasar.

Akbar,Harry. 2016. Pengaruh Model Picture and Picture terhadap Kemampuan Menulis Puisi oleh Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Galang Tahun Pembelajaran 2015/2016.(Skripsi). Universitas Negeri Medan.

Handayani,Decy. 2016. Pengaruh Model Pembelajaran Penemuan (Discovery

Learning) terhadap Kemampuan Teks Anekdot Siswa kelas X SMK Swasta

Harapan Stabat Tahun Pembelajaran 2015/2016.

Kurniati.2013. Pengaruh Berbasis Lingkungan terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Semester Genap di Gugus 1 Kecamatan

Buleleng.(Skripsi).Universitas Pendidikan Ganesha.

Neo,F.K.R.2013. Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Dengan Menggunakan Teknik Koreksi Secara Langsung Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 5 Sragi Kabupaten Pekalongan. (Skripsi). Universitas Negeri Semarang.

Rainal.2015.Pengaruh Penerapan Model Picture and Picture terhadap Kemampuan Menulis Puisi oleh Siswa Kelas X SMA Swasta Bandung Tahun Pembelajaran 2014/2015.(Skripsi):Universitas Negeri Medan.

Asty.2013. ‘Pengaruh Penggunaan Metode Pancingan Kata Kunci terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Sigumpar Tahun Pembelajaran 2012/2013’. Jurnal ISSN 2303-288X Vol.4 Nomor.2

Denis.Penerapan Model Picture and Picture Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra.

Hakim, L.2014. Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Bebas dengan Teknik Jurnal Pribadi Siswa Kelas VIII-B MTS Sunan kalijaga Senduro Lumajang Tahun Ajaran 2013/2014. Lumajang. Jurnal NOSI Vol 2, Nomor 7

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga Laporan Tugas Akhir dengan Judul “PERAN LCGC DAN FAKTOR-FAKTOR

[r]

Berdasarkan hasil analisis data pada penelitian tindakan ini, dari hipotesis yang menyatakan bahwa diduga dengan bermain papan flanel dapat meningkatkan kemampuan membaca pada

Untuk kebutuhan dalam negeri, lndo~lesia mengimpor cukup besar produk maupun komponen bahan industri, bahan pangan, dan pakan; yang ballall bakunya tersedia dan

1) Kurangnya motivasi belajar siswa meliputi :.. - Kurangnya perhatian siswa terhadap penjelasan guru dalam pembelajaran IPS. - Siswa takut bertanya terhadap materi yang telah dibahas

Kedua kondisi stres pada wanita, baik bekerja ataupun tidak bekerja terjadi dengan faktor yang berbeda.. Kepercayaan diri yang baik, hubungan sosial yang aktif,

29 Hari efektif dengan tema air, udara, api Murid, guru dan semua personil 30 Jumat agung umat Kristiani Murid, guru dan semua personil 10 April 2018 1 s.d. 12 Hari efektif dengan

Berpijak dari keadaan tersebut bahwa kondisi siswa yang sangat bervariasi dalam menerima materi dan menguasai materi pembelajaran dari guru serta dewasa ini metode