• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KOGNITIF DAN KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM SARAF DI KELAS XI SMA NEGERI 3 SIBOLGA TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KOGNITIF DAN KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM SARAF DI KELAS XI SMA NEGERI 3 SIBOLGA TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh:

Sri Winanda Saragih NIM 4123341049

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

RIWAYAT HIDUP

(4)

iii

ANALISIS PENGETAHUAN DAN KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM SARAF DI KELAS XI SMA NEGERI 3

SIBOLGA TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

Sri Winanda Saragih (NIM. 4123341049)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kognitif siswa dalam mempelajari materi pokok sistem saraf dari aspek kemampuan kognitif, indikator pembelajaran dan kesulitan belajar siswa dari faktor-faktor penyebab kesulitan belajar di kelas XI SMA Negeri 3 Sibolga Tahun Pembelajaran 2015/2016. Desain penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI yang berjumlah 138 orang. Sampel diambil secara cluster random sampling yaitu kelas XI- dan XI- yang berjumlah 64 orang siswa di SMA Negeri 3 Sibolga. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes hasil belajar siswa pada materi sistem saraf dan non tes berupa angket kesulitan belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase kesulitan belajar kognitif siswa pada aspek kognitif dari C1 sampai C4 berada dalam kategori kesulitan tinggi, dimana tingkat pengetahuan (C1) 43,75%, tingkat pemahaman (C2) 45,31%, tingkat penerapan (C3) 45,51%, tingkat analisis (C4) 43,36%, sedangkan C5 sampai C6 berada dalam kategori kesulitan sangat tinggi, dimana tingkat evaluasi (C5) 49,33% dan tingkat kreasi (C6) 46,88. Persentase kesulitan belajar kognitif siswa berdasarkan indikator pada materi sistem saraf indikator 1 dan 2 berada dalam kategori kesulitan sangat tinggi, dimana pada indikator (1) 48,25% dan indikator (2) 51,57%, sedangkan pada indikator 3 dan 4 berada dalam kategori kesulitan tinggi, dimana pada indikator (3) 41,29% dan indikator (4) 42,58%. Faktor-faktor kesulitan belajar siswa yang mendukung adalah intelegensi, motivasi, media sedangkan faktor lainnya seperti kesehatan, minat, psikiatik, lingkungan keluarga, sekolah, dan materi kurang mendukung dalam menyebabkan kesulitan belajar.

(5)

ANALYSIS OF KNOWLEDGE AND LEARNING DIFFICULTIES OF STUDENTS IN THE SUBJECT MATTER NERVOUS SYSTEM STATE IN

CLASS XI SMA 3 YEARS LEARNING SIBOLGA 2015/2016

Sri Winanda Saragih (NIM. 4123341049)

ABSTRACT

This study aims to determine the cognitive students in learning the subject matter of the nervous system from the aspect of cognitive ability, indicators of student learning and learning difficulties of the factors that cause learning difficulties in class XI SMA Negeri 3 Sibolga Learning Years 2015-2016. The study design used is descriptive quantitative. The population in this study were all students of class XI totaling 138 people. Samples were taken by cluster random sampling-IPA_2 class XI and XI-IPA_5 totaling 64 students at SMA Negeri 3 Sibolga. The data collection technique used is the achievement test students on the material of the nervous system and the non-test questionnaire students' learning difficulties. The results showed that the percentage of students' cognitive learning difficulties in the cognitive aspects of the C1 to C4 are in the category of high difficulty, where the level of knowledge (C1) 43.75%, the level of understanding (C2) 45.31%, the application level (C3) 45, 51%, the level of analysis (C4) 43.36%, while the C5 to C6 are in the category of difficulty is very high, where the level of evaluation (C5) 49.33% and the rate of creation (C6) 46.88. Percentage of students' cognitive learning difficulties based on the indicators on the nervous system material indicators 1 and 2 are in the category of difficulty is very high, where the indicator (1) 48.25% and the indicator (2) 51.57%, while the indicator 3 and 4 are in high difficulty category, where the indicator (3) 41.29% and the indicator (4) 42.58%. Factors that support students' learning difficulties is intelligence, motivation, media, while other factors such as health, interests, psikiatik, family environment, school, and less material to support the cause of learning difficulties.

(6)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberi rahmat dan karunia-Nya yang telah memberikan banyak nikmat dan kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Pengetahuan dan Kesulitan Belajar Siswa pada Materi Pokok Sistem Saraf di Kelas XI SMA Negeri 3 Sibolga Tahun Pembelajaran 2015/2016.” Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana, Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang setulusnya kepada Bapak Drs. Hasruddin, M.Pd., selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, saran-saran serta motivasi yang kuat kepada penulis dari awal sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Endang Sulistyarini Gultom, S.Si., M.Si., Apt., Bapak Drs. Mhd. Yusuf Nasution, M.Si., dan Bapak Drs. Tonggo Sinaga, MS., sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Ibu Dra. Riwayati, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Dr. Hasruddin M.Pd selaku Ketua Jurusan Biologi Unimed, Ibu Dra. Cicik Suryani selaku ketua prodi dan kepada seluruh bapak dan Ibu dosen serta staf pegawai jurusan biologi FMIPA Unimed yang telah membantu penulis. Penghargaan juga disampaikan kepada Ibu Doharta Ida Hutabarat, S.Pd, M.AP., sebagai kepala sekolah, dan Ibu Elisa Fitri, S.Pd., sebagai guru biologi di SMA Negeri 3 Sibolga yang telah membantu selama penelitian ini.

(7)

penulis yang turut membantu dan mendukung: Fitrah Saleh, S.Pd., Firiyah Saleh, S.Pd., mak uweng Agus Saleh Tanjung, S.Sos., serta keluarga besar yang telah mengasihi, membimbing, mendoakan, memberikan dukungan moral dan material selama peneyelesaian studi. Terima kasih juga saya sampaikan kepada semua teman-teman kelas Eks B 2012, teman-teman angkatan 2012 seluruhnya, teman terbaik saya Kirana, Nurul, Patimah, Suci, Nisa, yang selalu mendukung saya, tidak lupa temen-temen satu kost Eyang Rahmat, ada Kak Rika yang selalu memberikan semangat, sekaligus tempat curhat, Maryam, Putri, adek-adek kost ada Tari, Liza, Suci, Anna, Riri, Shella, Irfa serta teman-teman PPLT SMP Negeri 1 Pegajahan, dan seluruh pihak yang membantu.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Agustus 2016 Penulis,

(8)

vii

DAFTAR ISI

Halaman

Lembaran Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Abstract iv

Kata Pengantar v

Daftar Isi vii

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 4

1.3. Batasan Masalah 4

1.4. Rumusan Masalah 4

1.5. Tujuan Penelitian 5

1.6. Manfaat Penelitian 5

1.7. Definisi Operasional 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7

2.1. Kerangka Teoritis 7

2.1.1. Pengertian Kognitif 7

2.1.2. Pengertian Belajar 8

2.1.3. Pengertian Hasil Belajar 9

2.1.4. Kesulitan Belajar 10

2.1.5. Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar 11

2.1.6. Upaya Mengatasi Kesulitan Belajar 13

2.1.7. Materi Sistem Saraf pada Manusia 14

2.2. Kerangka Konseptual 25

BAB III METODE PENELITIAN 26

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 26

3.1.1. Lokasi Penelitian 26

3.1.2. Waktu Penelitian 26

3.2. Populasi dan Sampel 26

3.2.1. Populasi 26

3.2.2. Sampel 26

3.3. Instrumen Penelitian 26

3.3.1. Tes 27

3.3.1.1. Uji Validitas 28

3.3.1.2. Uji Reliabilitas 28

3.3.1.3. Uji Tingkat Kesukaran 29

(9)

3.3.2. Non Tes (Angket) 30

3.4. Jenis Penelitian 32

3.5. Prosedur Penelitian 33

3.6. Teknik Analisis Data 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 37

4.1. Deskripsi Data Penelitian 37

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian 38

4.2.1. Kognitif Siswa dari Hasil Tes Belajar Siswa 38

4.2.2. Hasil Analisis Tes Belajar Siswa 39

4.2.3. Faktor Penyebab Kesulitan Belajar 43

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian 46

4.3.1. Kognitif Siswa dari Hasil Tes Belajar Siswa 46

4.3.2. Faktor Penyebab Kesulitan Belajar 49

BAB V KESIMPULAN

5.1. Kesimpulan 53

5.2. Saran 53

(10)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Bagian-bagian Sel Saraf 16

Gambar 2.2. Skema Sistem Saraf pada Manusia 20

(11)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 3.1. Distribusi Kisi-Kisi Tes Sistem Saraf di Kelas 27

XI Semester II SMA Negeri 3 Sibolga T.P 2015/2016

Tabel 3.2. Kisi-Kisi Angket Analisis Kesulitan Belajar Siswa di SMA 31 Negeri 3 Sibolga

Tabel 3.3. Distribusi Pengetahuan Siswa Berdasarkan 35 Aspek Kognitif

Tabel 3.4. Distribusi Kesulitan Belajar Siswa Berdasarkan 35 Indikator Pembelajaran Pada Materi Sistem Saraf

Tabel 3.5. Perhitungan Skor Angket 36

Tabel 3.6. Kategori Faktor Penyebab Kesulitan Belajar 36 Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Nilai Rata-rata Siswa Kelas XI 38

SMA Negeri 3 Sibolga Tahun Pembelajaran 2015/2016

Tabel 4.2. Kemampuan Siswa Menjawab Soal Pada Aspek Kognitif 39 Tabel 4.3. Kesulitan Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 Sibolga 40

Pada Aspek Kognitif

Tabel 4.4. Kemampuan Siswa Menjawab Soal Pada Aspek Indikator 41 Pembelajaran Materi Sistem Saraf

Tabel 4.5. Kesulitan Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 Sibolga 43 Pada Aspek Indikator

(12)

xi

AFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Data Interview dengan Guru Biologi SMAN 3 Sibolga 57

Lampiran 2. Tes Evaluasi Pengetahuan 58

Lampiran 3. Kunci Jawaban 67

Lampiran 4. Lembar Jawaban 68

Lampiran 5. Angket Kesulitan Belajar 69

Lampiran 6. Perhitungan Validitas Butir Soal 74

Lampiran 7. Tabel Validitas Instrumen 77

Lampiran 8. Perhitungan Reliabilitas Soal 78 Lampiran 9. Tabel Perhitungan Reliabilitas 80 Lampiran 10. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 81

Lampiran 11. Tabel Daya Beda Soal 83

Lampiran 12. Perhitungan Daya Beda Soal 84 Lampiran 13. Tingkat Kesukaran Soal 86 Lampiran 14. Hasil Lembar Jawaban Siswa 87 Lampiran 15. Perhitungan Daya Serap Siswa Tiap Aspek 90 Lampiran 16. Tabulasi Tes Belajar Siswa Tiap Aspek Kognitif 92 Lampiran 17. Perhitungan Daya Serap Siswa Tiap Indikator Pembelajaran 94 Lampiran 18. Tabulasi Tes Belajar Siswa Tiap Aspek Pembelajaran

Pada Materi Sistem Saraf 95

Lampiran 19. Perhitungan Skor Angket Angket 98

Lampiran 20. Hasil Angket 102

(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan nasional memiliki tujuan yang sangat berkaitan dengan unsur-unsur pendidikan. Salah satu unsur-unsur yang paling berperan besar terhadap proses dan hasil pendidikan adalah lembaga pendidikan. Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang mempunyai peran sangat penting dalam mengembangkan potensi anak didik. Di sekolah siswa dapat memperoleh banyak pengetahuan dalam aspek kemampuan kognitif. Menurut Notoatmodjo (2003), kognitif merupakan domain atau hal yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang.

Biologi merupakan salah satu mata pelajaran yang di dapat siswa di sekolah yang di dalamnya mengandung materi kognitif. Menurut Natalia (2014), Mata pelajaran biologi termasuk salah satu mata pelajaran yang kompleks, karena di dalamnya tercakup seluruh makhluk hidup (manusia, hewan, dan tumbuhan). Proses pembelajaran biologi mengandung keterampilan proses yaitu mengamati menggolongkan mengukur, menggunakan alat, mengkomunikasikan hasil melalui berbagai cara seperti lisan, tulisan dan diagram, menafsirkan, memprediksi, dan melakukan percobaan. Proses pembelajaran akhirnya akan menghasilkan kemampuan seseorang yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Karakter mata pelajaran biologi di atas merupakan ciri khas mata pelajaran biologi yang menjadi suatu tantangan bagi siswa dalam belajar, dan bagi guru dalam proses mengajar. Hal inilah yang menyebabkan para siswa mengalami hambatan atau kesulitan dalam belajar seperti tidak tersedianya sarana dan prasarana yang memadai dalam mendukung proses belajar dan kemauan belajar siswa yang masih rendah.

(14)

2

Proses belajar terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan sekitar. Lingkungan yang dipelajari oleh siswa berupa keadaan alam, benda-benda, hewan, tumbuhan, manusia atau hal-hal yang dijadikan bahan ajar. Belajar juga dapat dikatakan sebagai suatu proses, artinya dalam belajar terjadi proses melihat, membuat, mengamati, menyelesaikan masalah atau persoalan, menyimak, dan latihan. Oleh karena itu, dalam proses belajar mengajar tidak hanya dapat dilihat dari hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa, tetapi ada banyak faktor yang sangat mempengaruhi hasil belajar siswa adalah faktor siswa itu sendiri (faktor internal), faktor guru dan faktor keluarga (faktor eksternal) harus dapat membimbing dan memfasilitasi siswa supaya siswa dapat memperoleh hasil belajar yang memuaskan saat berjalannya proses-proses pembelajaran.

Menurut Bolqiah (2010) hasil belajar biologi yang rendah menunjukkan adanya kesulitan belajar yang dihadapi oleh siswa. Hal ini sesuai dengan penelitian yang ia lakukan, dimana pada penelitiannya menunjukkan siswa mengalami kesulitan belajar pada semua aspek kemampuan kognitif yaitu pada materi sistem saraf dalam apek pengetahuan (C1) mengalami kesulitan sebanyak 34,84%, pemahaman (C2) mengalami kesulitan sebanyak 41,56%, penerapan (C3) mengalami kesulitan sebanyak 42,81%, analisis (C4) mengalami kesulitan sebanyak 52,50%, sintesis (C5) mengalami kesulitan sebanyak 68,75% dan kreasi (C6) sebanyak 72,50%. Sugihartono, dkk, dalam Basiran (2012) juga mengemukakan bahwa peserta didik yang mengalami kesulitan belajar atau ketidak beresan dalam belajar, ditunjukkan oleh hasil belajar yang rendah. Demikian pada halnya pada materi Sistem Saraf, gejala kesulitan belajar akan tampak diantaranya ketika siswa sudah tidak mampu lagi berkonsentrasi, sebagian besar siswa tidak menguasai bahan yang telah diajarkan dan sebagian lagi memperoleh nilai yang rendah.

(15)

dan meiosis, hukum mendel (persilangan monohibrid dan dihibrid), dan sistem saraf. Johnstone dan Hansell dalam Tekkaya et. al. (2001), juga menemukan bahwa persilangan monohybrid dan dihibrid, rekayasa genetika, sistem saraf pusat, alel dan gen merupakan topik biologi dengan kesulitan tertinggi yang dirasakan pelajar di Skotlandia.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru biologi di SMA Negeri 3 Sibolga didapat data bahwa hasil belajar pada materi Sistem Saraf selalu relatif lebih rendah dibandingkan dengan materi biologi yang lainnya, hal ini disebabkan oleh materi Sistem Saraf ini banyak berisi konsep-konsep yang bersifat abstrak, dan istilah-istilah (terminologi) yang sulit dibayangkan karena tidak dapat diamati secara langsung. Hal ini juga terdapat dalam penelitian Wahyuningsih (2012), Sistem saraf merupakan salah satu materi pelajaran biologi yang cukup rumit, karena mempelajari bagian-bagian saraf yang sulit dilihat tanpa alat bantu, banyak menggunakan istilah asing sehingga sulit dipahami siswa. Hal ini terbukti dari hasil analisis kognitif siswa dalam bentuk ulangan harian materi Sistem Saraf, dimana hanya kelas unggulan yang terlihat banyak yang tuntas 60% ke atas, sedangkan kelas reguler atau bukan unggulan hanya sekitar 40% yang mampu tuntas pada materi tersebut dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) di SMA Negeri 3 Sibolga adalah 80.

Dengan demikian, perlu di lakukan analisis kognitif siswa dari nilai evaluasi tes dan faktor-faktor kesulitan belajar siswa pada materi Sistem Saraf di jenjang SMA guna untuk memahami seberapa besar tingkat kesulitan dan titik kesulitan siswa dalam belajar. Berdasarkan analisis tersebut, pendidik dapat menemukan solusi terbaik bagi siswa untuk mencapai hasil belajar sesuai dengan yang diharapkan.

(16)

4

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan penjelasan latar belakang masalah maka dapat diidentifikasi adanya masalah:

1. Kognitif siswa pada materi sistem saraf masih rendah.

2. Nilai siswa pada materi sistem saraf banyak yang belum mencapai KKM. 3. Materi sistem saraf termasuk materi yang sulit dan perlu pemahaman.

4. Adanya faktor internal (faktor dari dalam diri individu itu sendiri) dan eksternal (faktor dari luar diri individu) yang mempengaruhi kesulitan belajar siswa.

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada:

1. Kesulitan belajar kognitif siswa dalam mempelajari materi pokok sistem saraf di kelas XI SMA Negeri 3 Sibolga Tahun Pembelajaran 2015/2016.

2. Faktor-faktor penyebab kesulitan belajar siswa dalam mempelajari materi pokok sistem saraf di kelas XI SMA Negeri 3 Sibolga Tahun Pembelajaran 2015/2016.

1.4. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana kognitif siswa dalam mempelajari materi pokok sistem saraf di kelas XI SMA Negeri 3 Sibolga Tahun Pembelajaran 2015/2016?

(17)

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengetahui kognitif siswa dalam mempelajari materi pokok sistem saraf di kelas XI SMA Negeri 3 Sibolga Tahun Pembelajaran 2015/2016.

2. Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan belajar siswa dalam mempelajari materi pokok sistem saraf di kelas XI SMA Negeri 3 Sibolga Tahun Pembelajaran 2015/2016.

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:

1. Sebagai penambah dan pengembangan wawasan keilmuan yang berkaitan dengan analisis kesulitan belajar siswa dan upaya dalam mengatasi kesulitan belajar siswa tersebut.

2. Sebagai sumber informasi bagi guru biologi dalam rangka mengetahui seberapa besar kesulitan belajar siswa pada materi pokok sistem saraf pada manusia.

3. Sebagai bahan pertimbangan dan referensi bagi peneliti lanjutan berkaitan dengan sistem saraf.

1.7. Definisi Operasional

Untuk menghindari kerancuan dan penafsiran yang berbeda dan terlalu meluas tentang penelitian ini, maka definisi operasional yang mengarah ke penelitian ini, sebagai berikut :

(18)

6

3. Kesulitan belajar adalah hambatan-hambatan dalam proses belajar mengajar yang dialami siswa dan siswa tidak dapat belajar sebagaimana mestinya sehingga hasil belajar yang diperoleh kurang baik atau rendah.

4. Belajar adalah suatu aktivitas mental, psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan tingkah laku dalam pengetahuan keterampilan dan nilai sikap.

5. Hasil belajar adalah kemampuan siswa setelah ia menerima pengalaman belajar misalnya dari aspek kognitif, dimana siswa dikatakan berhasil jika hasil belajar siswa mencapai atau lebih dari nilai KKM mata pelajaran.

(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat diambil kesimpulkan sebagai berikut:

1. Kognitif siswa dalam mempelajari materi pokok sistem saraf di kelas XI SMA Negeri 3 Sibolga Tahun Pembelajaran 2015/2016 dilihat dari aspek kemampuan kognitif yaitu C1, C2, C3, C4 berada dalam kategori kesulitan tinggi, dimana tingkat pengetahuan (C1) 43,75%, tingkat pemahaman (C2) 45,31%, tingkat penerapan (C3) 45,51%, tingkat analisis (C4) 43,36%, sedangkan C5, C6 berada dalam kategori kesulitan sangat tinggi, dimana tingkat evaluasi (C5) 49,33% dan tingkat kreasi (C6) 46,88% dan dari aspek indikator pembelajaran yaitu indikator 1 dan 2 berada dalam kategori kesulitan sangat tinggi, dimana pada indikator (1) 48,25% dan indikator (2) 51,57%, sedangkan pada indikator 3 dan 4 berada dalam kategori kesulitan tinggi, dimana pada indikator (3) 41,29% dan indikator (4) 42,58%.

2. Faktor-faktor penyebab kesulitan belajar siswa dalam mempelajari materi pokok sistem saraf di kelas XI SMA Negeri 3 Sibolga Tahun Pembelajaran 2015/2016 yang mendukung sebagai penyebab kesulitan belajar adalah intelegensi, motivasi dan media, sedangkan faktor yang kurang mendukung adalah kesehatan, minat, psikiatik, lingkungan keluarga, sekolah, dan materi.

5.2. Saran

1. Bagi guru biologi di kelas XI SMA Negeri 3 Sibolga untuk lebih meningkatkan mutu belajar agar motivasi siswa dalam belajar lebih meningkat terutama dalam mempelajari materi sistem saraf.

(20)

54

3. Bagi sekolah, agar menyediakan fasilitas yang memadai untuk pembelajaran materi sistem saraf sehingga siswa lebih senang dan paham dalam belajar. 4. Bagi orang tua, supaya membimbing dan memberikan motivasi kepada anak

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M., (2012), Anak Berkesulitan Belajar: Teori, Diagnosis, dan Remediasinya, Rineka Cipta, Jakarta.

Arikunto, S., (2013), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.

Aziez, F., (2010), Ensiklopedia Pendidikan Lengkap, Penerbit Adi Aksara Abadi Indonesia, Jakarta.

Basiran, (2012), Faktor yang Mempengaruhi Kesulitan dalam Belajar, Jurnal Edukasi, 7(1) : 1-18.

Bolqiah, H., (2010). Analisis Kesulitan Belajar Siswa pada Materi Pokok Sistem Saraf pada Manusia di Kelas VIII Semester II SMP Swasta YTP Mardi Lestari Tahun Pembelajaran 2009/2010, Skripsi, Unimed, Medan.

Budiaji, W., (2013), Skala Pengukuran dan Jumlah Respon Skala Likert, Jurnal Ilmu Pertanian dan Perikanan, 2(2) : 125-131.

Cimer, A., (2011), What Makes Biology Learning Difficult and Effective: Students’ Views, Educational Research and Reviews, 7(3) : 61-71.

Chrisnajanti, W., (2002), Pengaruh Program Remedial terhadap Ketuntasan Belajar Siswa, Jurnal Pendidikan Penabur, 1(1) : 1-6.

Dimyati, M., (2013), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta .

Ernawati, (2012), Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Belajar Kelompok (Learning Group) pada Pembelajaran PKn Kelas V SDN 1 Palasa, Jurnal Kreatif Online Tadulako, 1(1) : 103- 113.

Hamalik, O., (2010), Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta.

Hasanah, (2012), Analisis Kesulitan Belajar Siswa Pada Materi Pokok Sistem Saraf Di Kelas XI SMA Negeri 3 Rantau Utara Tahun Pembelajaran 2011/2012, Skripsi, Unimed, Medan.

Idris, R., (2009), Mengatasi Kesulitan Belajar Dengan Pendekatan Psikologi Kognitif, Jurnal Lentera Pendidikan, 12(2) : 152-172.

Latipah, E., (2012), Pengantar Psikologi Pendidikan, Pustaka Insan Madani, Yogyakarta.

(22)

56

Notoatmodjo, S., (2003), Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, PT Rineka Cipta, Jakarta.

Pratiwi, (2007), Biologi untuk SMA Kelas XI, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Purwanto., (2011), Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Sistem Saraf Melalui Metode Pembelajaran Teaching Game Team pada Kelas XI IPA SMA Smart Ekselensia Indonesia T.P 2010/2011, Jurnal Pendidikan, 1 : 1-14.

Slameto., (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Sudjana., (2012), Metode Statistik, Penerbit Tarsito, Bandung.

Syamsuri, I., (2007) Biologi untuk SMA Kelas XI Semester 2, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Tekkaya, C., Ozkan., Sungkar., (2001), Biology Concepts Perceived As Difficult By Turkish High School Students, Hacettepe Üniversitesi Eğitim Fakültesi Dergisi, 21 :145-150.

Udin., (2011), Persiapan Menghadapi UN SMA IPA 2012, Penerbit Epsilon Group, Bandung.

Wahyuningsih, A., (2012), Pengembangan Media Komik Bergambar Materi Sistem Saraf Untuk Pembelajaran yang Menggunakan Strategi PQ4R, Journal of Innovative Science Education, 1(1) : 1-9.

Winataputra, U., (2011), Teori Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Universitas Terbuka, Jakarta.

Gambar

Gambar 2.1. Bagian-bagian Sel Saraf

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Metode yang digunakan adalah drill dan repetition, pelatihan, dan penyuluhan yaiitu; meningkatkan daily conversation dalam bahasa Inggris untuk kelompok pemilik

Dengan itu, penelitian ini bertujuan unuk melakukan pengkajian tentang tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku pasien yang menderita penyakit jantung koroner di

Mata kuliah ini mengkaji tentang definisi pemisahan analit dan manfaatnya, berbagai prinsip pemisahan analit, beberapa faktor yang mempengaruhi pemisahan analit, metode pemisahan

[r]

Ada empat level dalam satu one pager , yaitu level 1 yang merupakan skenario business as usual ; level 2 merupakan skenario dengan rencana proyek maupun kebijakan

Hasil yang diperoleh dari perbandingan nilai MPE (Mean Percentage Error) dan MAPE (Mean Absolute Percentage Er- ror) jumlah produksi Mamdani dengan Forecasting perusahaan

laba bsih daD laba dnahrn KNtaha. ini sclain mfltaik !€ruaha , jug,. nEnlcbabkan kesalalrd padn t€.iode