• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KOSMETIKA KELAS X TATA KECANTIKAN SMK NEGERI 3 PEMATANGSIANTAR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KOSMETIKA KELAS X TATA KECANTIKAN SMK NEGERI 3 PEMATANGSIANTAR."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT

FACILITATOR AND EXPLAINING TERHADAP HASIL

BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KOSMETIKA

KELAS X TATA KECANTIKAN SMK NEGERI 3

PEMATANGSIANTAR

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S-1)

Jurusan Pendidikan Tata Rias

Oleh :

LIVANA MENDROFA

5103144018

PROGRAM STUDI TATA RIAS

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK

(2)
(3)
(4)
(5)

i ABSTRAK

Livana Mendrofa, NIM. 5103144019. “Pengaruh Model Pembelajaran Student Facilitator And Explaining Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Kosmetika Kelas X Tata Kecantikan SMK Negeri 3 Pematangsiantar”. Skripsi Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Program Studi Pendidikan Tata Rias, Universitas Negeri Medan 2016.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran kosmetik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Student Facilitator And Explaining terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran kosmetika kelas X tata kecantikan SMK Negeri 3 Pematangsiantar.

Penelitian ini dilaksanakan di kelas X SMK Negeri 3 Pematangsiantar. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas X SMK Negeri 3 Pematangsiantar yang terdiri dari 3 kelas dengan jumlah siswa sebanyak 60 siswa. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu 30 siswa kelas eksperimen dan 30 siswa kelas kontrol. Teknik pengambilan sampel digunakan adalah Random

Sampling. Instrument atau teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah

tes hasil belajar dalam bentuk Multiple Choice sebanyak 45 soal yang terlebih dahulu telah diuji validitas, realibilitas, tingkat kesukaran tes, dan uji daya beda tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis dengan menggunkan rumus “uji t”.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, hasil belajar yang diajarkan dengan model Student Facilitator And Explaining lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan metode konvensional. Hasil uji statistik adalah pretest sebesar 32.87, standar deviasi = 2.44 dan postest 35.5 , standar deviasi = 2.93, sedangkan pembelajaran konvensional adalah pretest sebesar 32.1, standar deviasi = 2.55 dan postest 33.3 , standar deviasi = 2.99. Hasil pengujian hipotesis yang diperoleh ℎ� �� > �� atau 2,868 > 1,6715 pada taraf signifikan α = 0,05.

Berdasarkan hasil analisis data dan uji statistik serta pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan model pembelajaran Student Facilitator And Explaining terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran kosmetika kelas X tata kecantikan SMK Negeri 3 Pematangsiantar.

(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas

berkat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan proposal ini. Proposal

penelitian ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan penyusunan skripsi

guna memperoleh gelar sarjana pendidikan. Penulis menyadari bahwa tanpa

bimbingan, bantuan, serta pengarahan dari berbagai pihak maka proposal ini tidak

dapat terselesaikan dengan hasil baik. Dengan kemampuan yang ada, penulis

berusaha membuat proposal penelitian ini masih jauh dari sempurna, untuk ini

penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun.

Dalam ksesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih

sedalam-dalamnya kepada orang tua Ayahanda Peltu Sabanuddin Mendrofa dan

Ibunda Nurmardiyah yang selalu memberikan dukungan doa, nasehat, motivasi

dan materi kepada penulis. Penulis juga tidak lupa mengucapkan terimahkasih

kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd., selaku dekan Fakultas Teknik

Unimed.

2. Bapak Wakil Dekan I Prof. Dr. Sumarno, M.Pd., beserta staf dan pegawai

Fakultas Teknik

3. Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si., selaku ketua jurusan PKK Fakultas Teknik

Unimed.

4. Ibu Dra. Fatma Tresno Ningtias M.Si., selaku sekretaris Jurusan PKK Tata

Rias Fakultas Teknik Unimed.

5. Ibu Dra. Siti Wahidah M.Pd., selaku ketua prodi PKK Tata Rias Fakultas

(7)

iii

6. Ibu Dra. Lina Pangaribuan, M.Pd., selaku pembimbing skripsi yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penelitian proposal penelitian

ini.

7. Ibu Dra. Nikmat Akmal, M.Pd., selaku dosen pembibing akademik,

Ibu Dra. Marnala Tobing, M.Pd., dan Ibu Dra. Nila Handayani, M.Pd.

8. Kepada Kiki Fazrina, S.Pd., Puji Astuti, S.Pd., Aini Ritonga, Sity Komariah

yang selalu memberikan doa, dukungan, motivasi dan bantuan selama proses

penulisan skripsi dari awal hingga akhir.

9. Kepada Mhd. Ridoan Harahap yang selalu berusaha memberi semangat

sampai akhir penyelesaian skripsi.

10.Teman-teman seperjuangan dan seangkatan Ayu Debby Feranita, S.Pd., Maya

Enjel, Tika Sijabat, Ayu echo, Priska Nadeak yang sama sama berjuang dan

membantu selama proses penulisan skripsi hingga akhir.

11. Seluruh rekan-rekan mahasiswa program studi tata rias yang telah

memberikan sumbangan pikiran dalam penulisan skripsi.

Medan, Agustus 2016

(8)

iv DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ……….……..……….…...……..….…… i

KATA PENGANTAR ……….……..………..…….… ii

DAFTAR ISI ……….…….……..………… iv

DAFTAR TABEL ……….…… vi

DAFTAR GAMBAR ……….……….… vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ………. 1

B. Identifikasi Masalah ……… 4

C. Pembatasan Masalah ………... 4

D. Rumusan Masalah ………....……… 5

E. Tujuan Penelitian ……….……… 5

F. Manfaat Penelitian ………... 5

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teori ………... 7

1. Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining ……... 7

2. Model Pembelajaran Konvensional ……….……….. 12

3. Hasil Belajar ……….. 14

4. Teori Kosmetika ……..……….………... 17

B. Penelitian yang Relevan ……… 36

C. Kerangka Berpikir ………. 37

(9)

v BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian ………... 40

B. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ………...……….. 43

C. Populasi dan Sampel Penelitian ………. 44

D. Instrumentasi dan Teknik Pengumpulan Data ………... 45

E. Teknik Analisis Data ………. 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ……….... 55

1. Deskripsi Data Penelitian ……...………….…………..…...… 55

2. Tingkat kecenderungan Hasil belajar ……….………… 57

3. Uji Persyaratan Analisis Data …………...…..…….………… 58

4. Pembahasan Penelitian ……..………….………...…....…….. 61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ……….……... 64

B. Saran ……….. 64

(10)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Desain Penelitian ……….… 40

2. Populasi Penelitian ………...………. 44

3. Jumlah Sampel Penelitian ………..…………..…………..……… 45

4. Kisi-kisi Soal Kosmetika ………..…………..…………..…….…. 46

5. Uji Kecenderungan ……….…….…… 51

6. Rata-rata dan Standar Deviasi Hasil Belajar ………..…….…… 51

7. Skor Pretest Eksperimen ………...….……. 56

8. Skor Postest Eksperimen ………...….……. 56

9. Skor Pretest Kontrol ………...…………...….……. 57

10. Skor Postest Kontrol ………...…….………...………. 57

11. Tingkat Kecenderungan Data Postest ………..…………..……… 58

12. Uji Normalitas Posttes Eksperimen ………..…………..…………...……. 59

13. Uji Normalitas Posttes Kontrol ...………..…………..…………..………. 59

14. Uji Homogenitas ...………..……...……..…………..….……. 60

15. Uji Hipotesis Pretest ...………...…………..…………..….……. 60

(11)
(12)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Silabus ……….... 68

2. RPP dan Skenario ……….………... 71

3. Soal dan Kunci Jawaban ……….……… 104

4. Uji Validitas …….……… 112

5. Perhitungan Uji Validitas ……….……… 113

6. Uji Reabilitas ……….……….………..…. 115

7. Perhitungan Uji Reabilitas ………...……… 116

8. Uji Tingkat Kesukaran …….……..……….…… 117

9. Perhitungan Uji Tingkat Kesukaran …….……… 118

10. Perhiungan Daya Beda ……….………. 120

11. Tabulasi Data Pretes Kontrol ……….….………... 122

12. Tabulasi Data Pretes Eksperimen …….…………...……… 123

13. Tabulasi Data Postes Kontrol ………....… 124

14. Tabulasi Data Postes Eksperimen ………. 125

15. Tabel rekapitulasi Nilai ….……… 126

16. Perhitungan Rata-Rata Standar Deviasi dan Varians ……… 127

17. Perhitungan Distribusi Frekuensi ……….………. 131

18. Perhitungan Uji Kecenderungan ……… 134

19. Perhitungan Uji Normalitas …….………...… 137

20. Perhitungan Uji Homogenitas ……… 140

21. Perhitungan Uji Hipotesis ……….………. 142

(13)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pendidikan memiliki peranan penting dalam mempersiapkan sumber

daya manusia yang berkualitas. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan

pokok manusia. Pendidikan tidak diperoleh begitu saja dalam waktu yang singkat,

namun memerlukan suatu proses sehingga menimbulkan hasil atau efek yang

sesuai dengan proses yang dilalui, oleh karena itu pendidikan hendaknya dikelola

dengan baik. Pendidikan juga merupakan upaya manusia untuk memperluas

pengetahuan dalam rangka membentuk nilai, sikap, dan perilaku.

Kegagalan siswa dalam mencapai tujuan pendidikan, pada umumnya

dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor intern maupun faktor ekstern. Faktor

intern, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa, misalnya: bakat, motivasi

belajar (minat), sikap, dan kemampuan (potensi). Faktor ekstern yaitu faktor yang

berasal dari luar diri siswa, misalnya: keluarga, lingkungan belajar, perhatian

orang tua, pola interaksi guru, metode pembelajaran guru dan sebagainya

(Slameto,2010)

Sekolah Menengah Kejuruan atau yang disebut SMK adalah bagian

terpadu dari Sistem Pendidikan Nasional, yang mempunyai peranan penting

didalam menyiapkan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).

Peraturan pemerintah No. 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah, yaitu

Pendidikan Menengah Kejuruan adalah pendidikan yang mengutamakan

(14)

2

Jadi lulusan SMK tidak hanya dicetak untuk siap bekerja tapi mampu

menciptakan lapangan kerja sendiri atau berwirausaha dengan keterampilan yang

dimiliki. Sesuai arahan Presiden RI bahwa pembangunan bidang pendidikan

diarahkan demi tercapainya pertumbuhan ekonomi yang didukung keselarasan

antara ketersedian tenaga terdidik dengan kemampuan (Kemendikbud, 2012).

SMK Negeri 3 Pematangsiantar memiliki tekad menjadi lembaga

pendidikan dan latihan tingkat menengah kejuruan yang berorientasi mutu pada

semua kegiatannya dalam menghasilkan lulusan yang siap berwirausaha, baik

didalam negeri maupun luar negeri yang memiliki kompentisi dan

mengembangkan diri secara profesionalisme serta dapat meneruskan pendidikan

kejenjang yang lebih tinggi. SMK Negeri 3 Pematangsiantar mempunyai misi

yaitu menyiapkan SDM yang terampil, kreatif, dan berwawasan luas sesuai

bidang keahliannya.

Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah SMK Negeri 3 Pematangsiantar

pada mata pelajaran kosmetika ini masih konvensional atau berpusat pada guru,

dimana peserta hanya menulis dan mendengarkan, sedangkan guru hanya ceramah

dan belum ada variasi dalam pembelajaran. Kekurangan konvensional ini yaitu

membuat siswa menjadi bosan, terlalu monoton, siswa tidak aktif, siswa tidak

mengembangkan kreatifitasnnya dan kurang melekatnya pembelajaran pada

ingatan siswa. Kekurangan dari juga dikarenakan buku atau literatur yang

digunakan guru untuk kegiatan belajar kurang memadai sehingga para siswa

tersebut belum menguasai materi dalam masalah kosmetika, sehingga hal tersebut

(15)

3

ulangan dan tugas siswa pada semester ganjil 2015/ 2016 bahwa nilai 60-74

dengan predikat cukup jumlah 13 siswa, nilai 75-90 dengan predikat baik jumlah

7 siswa sedangkan nilai 90-100 dengan predikat sangat baik tidak ada.

Teknik pembelajaran yang baik dan efisien merupakan salah satu solusi

umtuk meningkatkan hasil belajar sehari-hari. Teknik pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran yang tepat seharusnya membuat siswa aktif

berpartisipasi, guru perlu menggunakan model pembelajaran yang menarik dan

dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Model adalah salah satu komponen yang

mendukung dalam hasil belajar siswa. Model pembelajaran dalam kegiatan

proses pembelajaran merupakan hal yang penting dalam mencapai keefektifan

pembelajaran siswa. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan

memilih model pembelajaran Student Facilitator and Explaining. Model ini

memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjelaskan kembali materi yang

telah dijelaskan guru, dengan kata lain siswa berkesempatan mengembangan

kemampuannya agar menjadi lebih aktif. Student Facilitator and Explaining

adalah model pembelajaran yang menempatkan siswa/peserta didik untuk

mempresentasikan ide atau pendapat pada siswa lainnya sehingga siswa akan

dilatih untuk memiliki kecakapan berbicara dan memberikan ide-ide baru secara

individu yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Berdasarkan masalah di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul,“ Pengaruh Model Pembelajaran Student Facilitator

And Explaining Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran

(16)

4

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka yang menjadi identifikasi

masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Model pembelajaran yang digunakan masih bersifat konvensioal.

2. Model Pembelajaran Student Facilitator And Explaining belum pernah

diterapkan dalam pembelajaran kosmetika di SMK Negeri 3 Pematangsiantar.

3. Hasil belajar dalam pembelajaran kosmetika belum maksimal.

4. Ketersediaan fasilitas pembelajaran disekolah SMK Negeri 3 Pematangsiantar

terbatas.

5. Aktifitas siswa dalam sosialisasi dengan guru dan teman kurang.

6. Kurangnya buku pegangan untuk siswa yang mendukung peningkatan hasil

belajar siswa pada mata pelajaran Kosmetika di SMK Negeri 3

Pematangsiantar.

7. Kreatifitas siswa dalam proses belajar mengajar didalam kelas belum

maksimal.

C. Pembatasan Masalah

Untuk memberi ruang lingkup yang jelas dan terarah serta mengingat

kemampuan menulis penulis yang terbatas, maka perlu dilakukan pembatasan

masalah dalam penelitian ini yaitu :

1. Model pembelajaran kooperatif tipe Student Facilitator And Explaining pada

mata pelajaran Kosmetika Smk Negeri 3 Pematangsiantar.

2. Mata pelajaran kosmetika pada penggolongan kosmetika..

(17)

5

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, permasalahan yang dapat

dirumuskan adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana hasil belajar belajar siswa dalam pembelajaran Kosmetika Kelas X

Tata Kecantikan SMK Negeri 3 Pematangsiantar dengan model pembelajaran

konvensional?

2. Bagaimana hasil belajar siswa dalam pembelajaran Kosmetika Kelas X Tata

Kecantikan SMK Negeri 3 Pematangsiantar dengan model pembelajaran

Student Facilitator And Explaining?

3. Adakah pengaruh model pembelajaran Student Facilitator And Explaining

terhadap hasil belajar Kosmetika Kelas X Tata Kecantikan SMK Negeri 3

Pematangsiantar ?

E. Tujuan penelitian

Sejalan dengan permasalahan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Kosmetika dengan

model pembelajaran konvensional.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Kosmetika dengan

model pembelajaran Student Facilitator And Explaining.

3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Student Facilitator And

(18)

6

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:

1. Sebagai bahan pertimbangan dalam pemilihan model pembelajaran dalam

memperhatikan upaya peningkatan hasil belajara siswa serta mutu pendidikan

kejuruan di SMK Negeri 3 Pematangsiantar.

2. Sebagai masukan bagi calon guru tentang pelaksanaan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran Student Facilitator And Explaining.

3. Sebagai bahan pertimbangan yang relevan bagi peneliti selanjutnya.

(19)

64

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Adapun kesimpulan dan saran dalam penelitian yang dilakukan oleh

peneliti selama ini :

A. Kesimpulan

1. Penelitian ini menjelaskan pengaruh dari model Student Facilitator And

Explaining (SFAE) pada siswa kelas X SMK Negeri 3 Pematangsiantar

pada mata pelajaran kosmetika dengan skor tinggi 42 dengan nilai 93,33

dan terendah 31 dengan nilai 68,89. Dan juga memperoleh rata-rata 35,5

dengan standar deviasi sebesar 2,93.

2. Hasil belajar konvensional setelah diberi perlakuan yaitu rata-rata 33,3

dengan standar deviasi sebesar 2,99.

3. Berdasarkan hasil perhitungan statistik dapat disimpulkan bahwa terdapat

perbedaan yang signifikan dari hasil belajar kosmetikan dengan model

SFAE dengan model konvensional.

B. Saran

1. Dalam kegiatan pembelajaran diharapkan guru mengaplikasikan model

pembelajaran SFAE sebagai salah satu alternatif yang digunakan didalam

mata pelajaran kosmetika untuk meningkatkan motivasi, aktifitas,

krativitas dan haisl belajar siswa.

2. Diharapkan model SFAE dapat digunakan pada materi pelajaran yang

sesuai dengan karakteristik model pembelajaran.

3. Pada kelas konvensional bukanlah hal buruk untuk dilaksanakan, tetapi

guru lebih mau memperhatikan siswanya agra pembelajran berjalan

(20)

65

4. Bagi peneliti selanjutnya agar lebih memperhatikan kelemahan-kelemahan

dalam pembelajaran SFAE untuk mencapai peningkatan dalam proses

(21)

66

DAFTAR PUSTAKA

Devis. (2015). Pengertian dan Cara membuat Peta konsep. Diakses 10 oktober dari http://areknerut.wordpress.com

Huda, Miftahul. (2014). Model-Model Pengajaran Dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Istarani. (2011). 58 Model pembelajaran inovatif. Medan: Media Persada.

Pangaribuan, Lina (2010). Modul Pembelajaran Kosmetika. Medan.

Puputarga. (2011). Penggolongan kosmetik. Diakses 12 Desember dari

file:///C:/Users/User/Documents/DATA/data_penggolongan_kosmetik/Sya dharzy%20%20Makalah%20Farmasetika%20Tenteng%20Kosmetik%20T radisional.htm

Regina, Theresia (2015). Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Mind

Maping Terhadap Hasil Belajar Kosmetika Pada Siswa Kelas X Tata Kecantikan SMK Negeri 3 Pematang Siantar. Medan.

Rulam. (2012). Macam-macam Peta Konsep. Diakses maret 2015 dari

file:///H:/New%20Folder%20%282%29/297%20Strategi%20dan%20Pen ggunaan%20Metode%20Student%20Facilitator%20and%20Explaining% 20pada%20Pembelajaran%20Bahasa%20dan%20Sastra%20Indonesia% 20_%20infodiknas.com.htm

Rusman. (2012). Macam Macam Model Pembelajaran Inovatif. Bandung. PT Remaja Rosdakarya.

Sanjaya, Sailendra Srihadi. 2008. Peningkatan Prestasi Belajar Kapita Selekta

Fisika Sekolah dengan Menggunakan Peta Konsep dan Pemecahan Masalah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang Semester Gasal Tahun Akademik 2007/2008.

Setiyan, M.G. (2006). Kosmetik. Pusat Pengembangan Penataran Guru Kejuruan. Bogor.

Shoimin, Aris. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif Kurikulum 2013. Yogyakarta. Ar-ruzz Media.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Soekamto. (2000). Model Model Pembelajaran. Jakarta: gramedia Pustaka Utama.

(22)

67

Remaja Rosdakarya.

Tranggono, Retno Iswari dan Fatma Latifah. (2007). Buku Pegangan Ilmu

PengetahuanKosmetik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Trianto. (2010). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.

Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Widodo, Rahmat. (2009). Model Pembelajaran Lengkap. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Zorayaralie. (2014). 10 Manfaat Garam Bagi Kecantikan Tubuh yang Wajib Kamu Coba. Diakses pada 2 Desember 2014 dari

https://www.lintas.me/woman/beauty/editor/10-manfaat-garam-bagi-kecantikan-tubuh-yang-wajib-kamu-coba.

Anonim1. (2013). Sejarah Kosmetik. Diakses pada 2 februari 2015 dari

http://pusatcantik.web.id/blog/sejarah-kosmetik

Anonim2 . (2015). Konsep Dasar Kosmetologi. Diakses pada 2 februari 2015 dari (http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._KESEJAHTERAAN_K

ELUARGA/196310161990012-PIPIN_TRESNA_PRIHATIN/BU_343_KOsmetologi_%28Pipin%29/bAH AN_ajar_I_Kosmetologi.pdf

Anonim3 . (2016). Gambar Gambar kosmetika. Diakses pada februari 2016 dari

https://www.google.com/search?q=gambar+bedak+cair&client=firefox-

Gambar

Tabel      Halaman
Gambar      Halaman

Referensi

Dokumen terkait

Nomor P.14IPHPL/SEI/412016 tenlang Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu

Dari hasil penelitian berupa prosentase tersebut, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa, flash card dapat meningkatkan motivasi belajar membaca anak didik kelompok

Dimana penjualan sebelumnya masih banyak mengalami kendala hal ini disebabkan karena masih menggunakan prosedur secara manual, sehingga penulis mencoba membuat aplikasi untuk

pemalsuan bahan baku yang terlihat dari sampel yang digunakan dengan hasil sekuensing menggunakan metode BLAST telah sesuai. macoyyi ) menggunakan gen target cyt b

meliputi nilai pendidikan agama, kewanitaan, moral, dan sosial. kata kunci : novel Geni Jora, novel Mataraisa, kesetaraan gender, nilai pendidikan.. commit to

Login Kategori Obyek Wisata Data Obyek Wisata Event Buku Tamu Admin Kategori Obyek Wisata Event Buku Tamu Admin Wisatawan Username, password Data Kategori Data Obyek Wisata

Cis-Oleil-Imidazolinium Tetrakloromanganat(II) telah digunakan sebagai material gel pemancar cahaya dengan cahaya yang dihasilkan berwarna hijau dengan tegangan yang

Meskipun hukum acara pidana sudah diatur dalam undang-undang namun dalam penyelesaian kasus penganiayaan adakalanya antara pelaku tindak pidana dan