PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT
FACILITATOR AND EXPLAINING TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KOSMETIKA
KELAS X TATA KECANTIKAN SMK NEGERI 3
PEMATANGSIANTAR
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S-1)
Jurusan Pendidikan Tata Rias
Oleh :
LIVANA MENDROFA
5103144018
PROGRAM STUDI TATA RIAS
JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS TEKNIK
i ABSTRAK
Livana Mendrofa, NIM. 5103144019. “Pengaruh Model Pembelajaran Student Facilitator And Explaining Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Kosmetika Kelas X Tata Kecantikan SMK Negeri 3 Pematangsiantar”. Skripsi Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Program Studi Pendidikan Tata Rias, Universitas Negeri Medan 2016.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran kosmetik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Student Facilitator And Explaining terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran kosmetika kelas X tata kecantikan SMK Negeri 3 Pematangsiantar.
Penelitian ini dilaksanakan di kelas X SMK Negeri 3 Pematangsiantar. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas X SMK Negeri 3 Pematangsiantar yang terdiri dari 3 kelas dengan jumlah siswa sebanyak 60 siswa. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu 30 siswa kelas eksperimen dan 30 siswa kelas kontrol. Teknik pengambilan sampel digunakan adalah Random
Sampling. Instrument atau teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
tes hasil belajar dalam bentuk Multiple Choice sebanyak 45 soal yang terlebih dahulu telah diuji validitas, realibilitas, tingkat kesukaran tes, dan uji daya beda tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis dengan menggunkan rumus “uji t”.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, hasil belajar yang diajarkan dengan model Student Facilitator And Explaining lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan metode konvensional. Hasil uji statistik adalah pretest sebesar 32.87, standar deviasi = 2.44 dan postest 35.5 , standar deviasi = 2.93, sedangkan pembelajaran konvensional adalah pretest sebesar 32.1, standar deviasi = 2.55 dan postest 33.3 , standar deviasi = 2.99. Hasil pengujian hipotesis yang diperoleh ℎ� �� > �� atau 2,868 > 1,6715 pada taraf signifikan α = 0,05.
Berdasarkan hasil analisis data dan uji statistik serta pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan model pembelajaran Student Facilitator And Explaining terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran kosmetika kelas X tata kecantikan SMK Negeri 3 Pematangsiantar.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan proposal ini. Proposal
penelitian ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan penyusunan skripsi
guna memperoleh gelar sarjana pendidikan. Penulis menyadari bahwa tanpa
bimbingan, bantuan, serta pengarahan dari berbagai pihak maka proposal ini tidak
dapat terselesaikan dengan hasil baik. Dengan kemampuan yang ada, penulis
berusaha membuat proposal penelitian ini masih jauh dari sempurna, untuk ini
penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun.
Dalam ksesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih
sedalam-dalamnya kepada orang tua Ayahanda Peltu Sabanuddin Mendrofa dan
Ibunda Nurmardiyah yang selalu memberikan dukungan doa, nasehat, motivasi
dan materi kepada penulis. Penulis juga tidak lupa mengucapkan terimahkasih
kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd., selaku dekan Fakultas Teknik
Unimed.
2. Bapak Wakil Dekan I Prof. Dr. Sumarno, M.Pd., beserta staf dan pegawai
Fakultas Teknik
3. Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si., selaku ketua jurusan PKK Fakultas Teknik
Unimed.
4. Ibu Dra. Fatma Tresno Ningtias M.Si., selaku sekretaris Jurusan PKK Tata
Rias Fakultas Teknik Unimed.
5. Ibu Dra. Siti Wahidah M.Pd., selaku ketua prodi PKK Tata Rias Fakultas
iii
6. Ibu Dra. Lina Pangaribuan, M.Pd., selaku pembimbing skripsi yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penelitian proposal penelitian
ini.
7. Ibu Dra. Nikmat Akmal, M.Pd., selaku dosen pembibing akademik,
Ibu Dra. Marnala Tobing, M.Pd., dan Ibu Dra. Nila Handayani, M.Pd.
8. Kepada Kiki Fazrina, S.Pd., Puji Astuti, S.Pd., Aini Ritonga, Sity Komariah
yang selalu memberikan doa, dukungan, motivasi dan bantuan selama proses
penulisan skripsi dari awal hingga akhir.
9. Kepada Mhd. Ridoan Harahap yang selalu berusaha memberi semangat
sampai akhir penyelesaian skripsi.
10.Teman-teman seperjuangan dan seangkatan Ayu Debby Feranita, S.Pd., Maya
Enjel, Tika Sijabat, Ayu echo, Priska Nadeak yang sama sama berjuang dan
membantu selama proses penulisan skripsi hingga akhir.
11. Seluruh rekan-rekan mahasiswa program studi tata rias yang telah
memberikan sumbangan pikiran dalam penulisan skripsi.
Medan, Agustus 2016
iv DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ……….……..……….…...……..….…… i
KATA PENGANTAR ……….……..………..…….… ii
DAFTAR ISI ……….…….……..………… iv
DAFTAR TABEL ……….…… vi
DAFTAR GAMBAR ……….……….… vii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ………. 1
B. Identifikasi Masalah ……… 4
C. Pembatasan Masalah ………... 4
D. Rumusan Masalah ………....……… 5
E. Tujuan Penelitian ……….……… 5
F. Manfaat Penelitian ………... 5
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teori ………... 7
1. Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining ……... 7
2. Model Pembelajaran Konvensional ……….……….. 12
3. Hasil Belajar ……….. 14
4. Teori Kosmetika ……..……….………... 17
B. Penelitian yang Relevan ……… 36
C. Kerangka Berpikir ………. 37
v BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian ………... 40
B. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ………...……….. 43
C. Populasi dan Sampel Penelitian ………. 44
D. Instrumentasi dan Teknik Pengumpulan Data ………... 45
E. Teknik Analisis Data ………. 50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ……….... 55
1. Deskripsi Data Penelitian ……...………….…………..…...… 55
2. Tingkat kecenderungan Hasil belajar ……….………… 57
3. Uji Persyaratan Analisis Data …………...…..…….………… 58
4. Pembahasan Penelitian ……..………….………...…....…….. 61
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ……….……... 64
B. Saran ……….. 64
vi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Desain Penelitian ……….… 40
2. Populasi Penelitian ………...………. 44
3. Jumlah Sampel Penelitian ………..…………..…………..……… 45
4. Kisi-kisi Soal Kosmetika ………..…………..…………..…….…. 46
5. Uji Kecenderungan ……….…….…… 51
6. Rata-rata dan Standar Deviasi Hasil Belajar ………..…….…… 51
7. Skor Pretest Eksperimen ………...….……. 56
8. Skor Postest Eksperimen ………...….……. 56
9. Skor Pretest Kontrol ………...…………...….……. 57
10. Skor Postest Kontrol ………...…….………...………. 57
11. Tingkat Kecenderungan Data Postest ………..…………..……… 58
12. Uji Normalitas Posttes Eksperimen ………..…………..…………...……. 59
13. Uji Normalitas Posttes Kontrol ...………..…………..…………..………. 59
14. Uji Homogenitas ...………..……...……..…………..….……. 60
15. Uji Hipotesis Pretest ...………...…………..…………..….……. 60
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Silabus ……….... 68
2. RPP dan Skenario ……….………... 71
3. Soal dan Kunci Jawaban ……….……… 104
4. Uji Validitas …….……… 112
5. Perhitungan Uji Validitas ……….……… 113
6. Uji Reabilitas ……….……….………..…. 115
7. Perhitungan Uji Reabilitas ………...……… 116
8. Uji Tingkat Kesukaran …….……..……….…… 117
9. Perhitungan Uji Tingkat Kesukaran …….……… 118
10. Perhiungan Daya Beda ……….………. 120
11. Tabulasi Data Pretes Kontrol ……….….………... 122
12. Tabulasi Data Pretes Eksperimen …….…………...……… 123
13. Tabulasi Data Postes Kontrol ………....… 124
14. Tabulasi Data Postes Eksperimen ………. 125
15. Tabel rekapitulasi Nilai ….……… 126
16. Perhitungan Rata-Rata Standar Deviasi dan Varians ……… 127
17. Perhitungan Distribusi Frekuensi ……….………. 131
18. Perhitungan Uji Kecenderungan ……… 134
19. Perhitungan Uji Normalitas …….………...… 137
20. Perhitungan Uji Homogenitas ……… 140
21. Perhitungan Uji Hipotesis ……….………. 142
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pendidikan memiliki peranan penting dalam mempersiapkan sumber
daya manusia yang berkualitas. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan
pokok manusia. Pendidikan tidak diperoleh begitu saja dalam waktu yang singkat,
namun memerlukan suatu proses sehingga menimbulkan hasil atau efek yang
sesuai dengan proses yang dilalui, oleh karena itu pendidikan hendaknya dikelola
dengan baik. Pendidikan juga merupakan upaya manusia untuk memperluas
pengetahuan dalam rangka membentuk nilai, sikap, dan perilaku.
Kegagalan siswa dalam mencapai tujuan pendidikan, pada umumnya
dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor intern maupun faktor ekstern. Faktor
intern, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa, misalnya: bakat, motivasi
belajar (minat), sikap, dan kemampuan (potensi). Faktor ekstern yaitu faktor yang
berasal dari luar diri siswa, misalnya: keluarga, lingkungan belajar, perhatian
orang tua, pola interaksi guru, metode pembelajaran guru dan sebagainya
(Slameto,2010)
Sekolah Menengah Kejuruan atau yang disebut SMK adalah bagian
terpadu dari Sistem Pendidikan Nasional, yang mempunyai peranan penting
didalam menyiapkan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).
Peraturan pemerintah No. 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah, yaitu
Pendidikan Menengah Kejuruan adalah pendidikan yang mengutamakan
2
Jadi lulusan SMK tidak hanya dicetak untuk siap bekerja tapi mampu
menciptakan lapangan kerja sendiri atau berwirausaha dengan keterampilan yang
dimiliki. Sesuai arahan Presiden RI bahwa pembangunan bidang pendidikan
diarahkan demi tercapainya pertumbuhan ekonomi yang didukung keselarasan
antara ketersedian tenaga terdidik dengan kemampuan (Kemendikbud, 2012).
SMK Negeri 3 Pematangsiantar memiliki tekad menjadi lembaga
pendidikan dan latihan tingkat menengah kejuruan yang berorientasi mutu pada
semua kegiatannya dalam menghasilkan lulusan yang siap berwirausaha, baik
didalam negeri maupun luar negeri yang memiliki kompentisi dan
mengembangkan diri secara profesionalisme serta dapat meneruskan pendidikan
kejenjang yang lebih tinggi. SMK Negeri 3 Pematangsiantar mempunyai misi
yaitu menyiapkan SDM yang terampil, kreatif, dan berwawasan luas sesuai
bidang keahliannya.
Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah SMK Negeri 3 Pematangsiantar
pada mata pelajaran kosmetika ini masih konvensional atau berpusat pada guru,
dimana peserta hanya menulis dan mendengarkan, sedangkan guru hanya ceramah
dan belum ada variasi dalam pembelajaran. Kekurangan konvensional ini yaitu
membuat siswa menjadi bosan, terlalu monoton, siswa tidak aktif, siswa tidak
mengembangkan kreatifitasnnya dan kurang melekatnya pembelajaran pada
ingatan siswa. Kekurangan dari juga dikarenakan buku atau literatur yang
digunakan guru untuk kegiatan belajar kurang memadai sehingga para siswa
tersebut belum menguasai materi dalam masalah kosmetika, sehingga hal tersebut
3
ulangan dan tugas siswa pada semester ganjil 2015/ 2016 bahwa nilai 60-74
dengan predikat cukup jumlah 13 siswa, nilai 75-90 dengan predikat baik jumlah
7 siswa sedangkan nilai 90-100 dengan predikat sangat baik tidak ada.
Teknik pembelajaran yang baik dan efisien merupakan salah satu solusi
umtuk meningkatkan hasil belajar sehari-hari. Teknik pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran yang tepat seharusnya membuat siswa aktif
berpartisipasi, guru perlu menggunakan model pembelajaran yang menarik dan
dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Model adalah salah satu komponen yang
mendukung dalam hasil belajar siswa. Model pembelajaran dalam kegiatan
proses pembelajaran merupakan hal yang penting dalam mencapai keefektifan
pembelajaran siswa. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan
memilih model pembelajaran Student Facilitator and Explaining. Model ini
memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjelaskan kembali materi yang
telah dijelaskan guru, dengan kata lain siswa berkesempatan mengembangan
kemampuannya agar menjadi lebih aktif. Student Facilitator and Explaining
adalah model pembelajaran yang menempatkan siswa/peserta didik untuk
mempresentasikan ide atau pendapat pada siswa lainnya sehingga siswa akan
dilatih untuk memiliki kecakapan berbicara dan memberikan ide-ide baru secara
individu yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Berdasarkan masalah di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul,“ Pengaruh Model Pembelajaran Student Facilitator
And Explaining Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
4
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka yang menjadi identifikasi
masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Model pembelajaran yang digunakan masih bersifat konvensioal.
2. Model Pembelajaran Student Facilitator And Explaining belum pernah
diterapkan dalam pembelajaran kosmetika di SMK Negeri 3 Pematangsiantar.
3. Hasil belajar dalam pembelajaran kosmetika belum maksimal.
4. Ketersediaan fasilitas pembelajaran disekolah SMK Negeri 3 Pematangsiantar
terbatas.
5. Aktifitas siswa dalam sosialisasi dengan guru dan teman kurang.
6. Kurangnya buku pegangan untuk siswa yang mendukung peningkatan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran Kosmetika di SMK Negeri 3
Pematangsiantar.
7. Kreatifitas siswa dalam proses belajar mengajar didalam kelas belum
maksimal.
C. Pembatasan Masalah
Untuk memberi ruang lingkup yang jelas dan terarah serta mengingat
kemampuan menulis penulis yang terbatas, maka perlu dilakukan pembatasan
masalah dalam penelitian ini yaitu :
1. Model pembelajaran kooperatif tipe Student Facilitator And Explaining pada
mata pelajaran Kosmetika Smk Negeri 3 Pematangsiantar.
2. Mata pelajaran kosmetika pada penggolongan kosmetika..
5
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas, permasalahan yang dapat
dirumuskan adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana hasil belajar belajar siswa dalam pembelajaran Kosmetika Kelas X
Tata Kecantikan SMK Negeri 3 Pematangsiantar dengan model pembelajaran
konvensional?
2. Bagaimana hasil belajar siswa dalam pembelajaran Kosmetika Kelas X Tata
Kecantikan SMK Negeri 3 Pematangsiantar dengan model pembelajaran
Student Facilitator And Explaining?
3. Adakah pengaruh model pembelajaran Student Facilitator And Explaining
terhadap hasil belajar Kosmetika Kelas X Tata Kecantikan SMK Negeri 3
Pematangsiantar ?
E. Tujuan penelitian
Sejalan dengan permasalahan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Kosmetika dengan
model pembelajaran konvensional.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Kosmetika dengan
model pembelajaran Student Facilitator And Explaining.
3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Student Facilitator And
6
F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:
1. Sebagai bahan pertimbangan dalam pemilihan model pembelajaran dalam
memperhatikan upaya peningkatan hasil belajara siswa serta mutu pendidikan
kejuruan di SMK Negeri 3 Pematangsiantar.
2. Sebagai masukan bagi calon guru tentang pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran Student Facilitator And Explaining.
3. Sebagai bahan pertimbangan yang relevan bagi peneliti selanjutnya.
64
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Adapun kesimpulan dan saran dalam penelitian yang dilakukan oleh
peneliti selama ini :
A. Kesimpulan
1. Penelitian ini menjelaskan pengaruh dari model Student Facilitator And
Explaining (SFAE) pada siswa kelas X SMK Negeri 3 Pematangsiantar
pada mata pelajaran kosmetika dengan skor tinggi 42 dengan nilai 93,33
dan terendah 31 dengan nilai 68,89. Dan juga memperoleh rata-rata 35,5
dengan standar deviasi sebesar 2,93.
2. Hasil belajar konvensional setelah diberi perlakuan yaitu rata-rata 33,3
dengan standar deviasi sebesar 2,99.
3. Berdasarkan hasil perhitungan statistik dapat disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan dari hasil belajar kosmetikan dengan model
SFAE dengan model konvensional.
B. Saran
1. Dalam kegiatan pembelajaran diharapkan guru mengaplikasikan model
pembelajaran SFAE sebagai salah satu alternatif yang digunakan didalam
mata pelajaran kosmetika untuk meningkatkan motivasi, aktifitas,
krativitas dan haisl belajar siswa.
2. Diharapkan model SFAE dapat digunakan pada materi pelajaran yang
sesuai dengan karakteristik model pembelajaran.
3. Pada kelas konvensional bukanlah hal buruk untuk dilaksanakan, tetapi
guru lebih mau memperhatikan siswanya agra pembelajran berjalan
65
4. Bagi peneliti selanjutnya agar lebih memperhatikan kelemahan-kelemahan
dalam pembelajaran SFAE untuk mencapai peningkatan dalam proses
66
DAFTAR PUSTAKA
Devis. (2015). Pengertian dan Cara membuat Peta konsep. Diakses 10 oktober dari http://areknerut.wordpress.com
Huda, Miftahul. (2014). Model-Model Pengajaran Dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Istarani. (2011). 58 Model pembelajaran inovatif. Medan: Media Persada.
Pangaribuan, Lina (2010). Modul Pembelajaran Kosmetika. Medan.
Puputarga. (2011). Penggolongan kosmetik. Diakses 12 Desember dari
file:///C:/Users/User/Documents/DATA/data_penggolongan_kosmetik/Sya dharzy%20%20Makalah%20Farmasetika%20Tenteng%20Kosmetik%20T radisional.htm
Regina, Theresia (2015). Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Mind
Maping Terhadap Hasil Belajar Kosmetika Pada Siswa Kelas X Tata Kecantikan SMK Negeri 3 Pematang Siantar. Medan.
Rulam. (2012). Macam-macam Peta Konsep. Diakses maret 2015 dari
file:///H:/New%20Folder%20%282%29/297%20Strategi%20dan%20Pen ggunaan%20Metode%20Student%20Facilitator%20and%20Explaining% 20pada%20Pembelajaran%20Bahasa%20dan%20Sastra%20Indonesia% 20_%20infodiknas.com.htm
Rusman. (2012). Macam Macam Model Pembelajaran Inovatif. Bandung. PT Remaja Rosdakarya.
Sanjaya, Sailendra Srihadi. 2008. Peningkatan Prestasi Belajar Kapita Selekta
Fisika Sekolah dengan Menggunakan Peta Konsep dan Pemecahan Masalah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang Semester Gasal Tahun Akademik 2007/2008.
Setiyan, M.G. (2006). Kosmetik. Pusat Pengembangan Penataran Guru Kejuruan. Bogor.
Shoimin, Aris. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif Kurikulum 2013. Yogyakarta. Ar-ruzz Media.
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.
Soekamto. (2000). Model Model Pembelajaran. Jakarta: gramedia Pustaka Utama.
67
Remaja Rosdakarya.
Tranggono, Retno Iswari dan Fatma Latifah. (2007). Buku Pegangan Ilmu
PengetahuanKosmetik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Trianto. (2010). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.
Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Widodo, Rahmat. (2009). Model Pembelajaran Lengkap. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Zorayaralie. (2014). 10 Manfaat Garam Bagi Kecantikan Tubuh yang Wajib Kamu Coba. Diakses pada 2 Desember 2014 dari
https://www.lintas.me/woman/beauty/editor/10-manfaat-garam-bagi-kecantikan-tubuh-yang-wajib-kamu-coba.
Anonim1. (2013). Sejarah Kosmetik. Diakses pada 2 februari 2015 dari
http://pusatcantik.web.id/blog/sejarah-kosmetik
Anonim2 . (2015). Konsep Dasar Kosmetologi. Diakses pada 2 februari 2015 dari (http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._KESEJAHTERAAN_K
ELUARGA/196310161990012-PIPIN_TRESNA_PRIHATIN/BU_343_KOsmetologi_%28Pipin%29/bAH AN_ajar_I_Kosmetologi.pdf
Anonim3 . (2016). Gambar Gambar kosmetika. Diakses pada februari 2016 dari
https://www.google.com/search?q=gambar+bedak+cair&client=firefox-