PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL
VIDEO COMPACT DISC TERHADAP KEMAMPUAN
BERCERITA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2
SUNGGAL TAHUN PEMBELAJARAN
2016/2017
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH:
JHON FAILI
NIM 2123111036
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
i ABSTRAK
JhonFaili, NIM 2123111036, Pengaruh Media Pembelajaran Audio Visual Video Compact Disc Terhadap Kemampuan Bercerita Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Sunggal Ttahun Pembelajaran 2016/2017.” Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia/S1 Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih jelas pengaruh pengaruh media pembelajaran audio visual video compact disc Terhadap kemampuan bercerita. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 2 Sunggal dengan jumlah 326 siswa. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 siswa kelas VII. Instrumen yang digunakan untuk menjaring data adalah penugasan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Berdasarkan pengolahan data diperoleh hasil pre-test dan post-test. Adapun nilai rata-rata = 64,66, standar deviasi = 8,75 dan termasuk dalam kategori sangat baik 0%, kategori baik 36,3%, kategori cukup 53,3%, kategori kurang 10 %, dan kategori sangat kurang 0%. Sedangkan nilai rata-rata post-test = 77,5, standar deviasi = 8,82 dan termasuk kategori sangat baik sebanyak 30%, kategori baik sebanyak 53%, kategori cukup sebanyak 16%, kategori kurang sebanyak 0%, dan kategori sangat kurang sebanyak 0%.
Dari hasil uji data pre-test dan post-test yang diperoleh siswa merupakan data yang berdistribusi normal. Hal ini dapat dilihat dari uji normalitas hasil
pre-test, yaitu Lhitung < Ltabel (0,1352 < 0,161) dan uji normalitas hasil post-test , yaitu
Lhitung < Ltabel (0,0693 < 0,161). Dari uji homogenitas juga terbukti bahwa sampel
dalam penelitian ini berasal dari populasi yang homogen, yaitu Fhitung < Ftabel yakni
1,00 < 1,84. Dan dari pengujian hipotesis yang dilakukan diperoleh to > ttabel (5,60
> 2,75) telah membuktikan bahwa hipotesis nihil (H0) ditolak dan hipotesis
alternatif (Ha) diterima. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis bukti yang empirik
bahwa Media Pembelajaran Audio Visual Video Compact Disc berpengaruh positif dalam meningkatkan kemampuan bercerita siswa tentang buaya yang serakah di SMP Negeri 2 Sunggal.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik pada waktu
yang telah ditetapkan. Penulis menyusun Skripsi ini guna memenuhi syarat untuk
mencapai gelar Sarjana Pendidikan Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri
Medan. Skripsi ini berjudul, “Pengaruh Media Pembelajaran Audio Visual Video
Compact Disc Terhadap Kemampuan Bercerita Siswa SMP Negeri 2 Sunggal
Tahun Pembelajaran 2016/2017.
Dalam penulisan Skripsi ini, penulis menyadari bahwa banyak kesulitan
yang dihadapi, namun berkat Tuhan Yang Maha Kuasa dan dukungan dari
keluarga serta sahabat-sahabat penulis akhirnya Skripsi ini selesai, walaupun
masih jauh dari kesempurnaan. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan
ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan,
bimbingan dan arahan sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan.
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum, Dekan Fakultas Bahasa dan Seni.
3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia dan
sekaligus Dosen Penguji I.
4. Fitriani Lubis, S.Pd., M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia.
5. Trisnawati Hutagalung, S.Pd., M.Pd., Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra
iii
6. Prof. Dr. Rosmawaty, M.Pd., Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
memberikan bimbingan kepada penulis hingga terselesaikannya Skripsi ini.
7. Dra. Rosdiana Siregar, S.Pd., Dosen Pembimbing Akademik
8. Hendra Kurnia Pulungan, S,Sos.,M.I.Kom., Dosen Penguji II
9. Armanto, S.Pd., Kepala SMP Negeri 2 Sunggal, yang telah memberikan izin
kepada penulis untuk melakukan penelitian.
10.Ibunda Risma. Br. Pasaribu. Kakak-kakak penulis, Friska Tampubolon dan
Nova Yovelina Tampubolon, serta keluarga tersayang yang senantiasa
mendukung dalam materi dan moril serta mendoakan penulis hingga
menyelesaikan pendidikan.
11.Teman-teman jurusan bahasa dan sastra Indonesia stambuk 2012, terkhusus
kelas Reguler C (Reinaldo Tambunan, Josua Sidabutar dan Sari), non dik
2012 (ginar dan tiur) yang selalu membantu penulis dalam menyelesaikan
Skripsi penelitian ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga Skripsi ini dapat bermanfaat dalam
meningkatkan mutu pendidikan terutama dalam pengajaran Bahasa dan Sastra
Indonesia.
Medan, Mei 2017
Penulis,
iv DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I : PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 7
C. Pembatasan Masalah ... 7
D. Rumusan Masalah ... 7
E. Tujuan Penelitian ... 8
F. Manfaat Penelitian ... 9
1. Manfaat Teoritis ... 9
2. Manfaat Praktis ... 9
BAB II : KERANGKA TEORITIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 11
A. Kerangka Teoritis ... 11
1. Media Pembelajaran Audio Visual Video Compact Disc ... 11
a. Pengertian Media Pembelajaran ... 11
v
c. Media Pembelajaran Audio Visual Video Compact Disc .... 14
d. Manfaat Media Pembelajaran Audio Visual Video Compact Disc ... 17
e. Kelebihn dan Kelemahan Media Pembelajaran Audio Visual Video Compact Disc... 19
1. Kelebihan Media Pembelajaran Audio Visual Video Compact Disc ... 20
2. Kelemahan Media Pembelajaran Audio Visual Video Compact Disc ... 20
2. Kemampuan Bercerita... 20
a. Pengertian Kemampuan ... 20
b. Pengertian Bercerita ... 20
c. Jenis-Jenis Cerita ... 22
d. Hal-hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Bercerita ... 22
e. Aspek-aspek Penilaian Kemampuan Bercerita ... 23
B. Kerangka Konseptual... 24
C. Hipotesis Penelitian ... 26
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN ... 27
A.Lokasi dan Waktu Penelitian ... 27
1. Lokasi Penelitian ... 27
2. Waktu Penelitian ... 27
B. Populasi dan Sampel ... 27
vi
2. Sampel penelitan ... 28
C. Metode Penelitian dan Desain Eksperimen... 29
D. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 30
E. Instrumen Penilaian ... 31
F. Jalannya Eksperimen ... 34
G. Organisasi Pengolahan Data... 37
H. Teknik Analisis Data ... 38
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43
A. Hasil Penelitian ... 43
1. Kemampuan Bercerita Siswa Sebelum Menggunakan Media Pembelajaran Audio Visual Video Compact Disc (Pre-test) ... 43
2. Kemampuan Bercerita Siswa Sebelum Menggunakan Media Pembelajaran Audio Visual Video Compact Disc (Post-test) .... 45
3. Pengaruh Media Pembelajaran Audio Visual Video Compact Disc ... 46
B. Analisis Data ... 48
1.Analisis Data Hasil Pre-Test ... 48
2.Analisis Data Hasil Post-Test ... 49
C. Uji Persyaratan Analisis Data ... 51
1. Uji Normalitas Hasil Pre-Test ... 51
2. Uji Normalitas Hasil Post-Test ... 53
3. Uji Homogenitas ... 55
vii
D. Temuan Penelitian ... 59
E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 60
a.Kemampuan Bercerita Sebelum Menggunakan Media Pembelajaran Audio Visual Video Compact Disc ... 60
b.Kemampuan Bercerita Setelah Menggunakan Media Pembelajaran Audio Visual Video Compact Disc ... 61
c.Pengaruh Media Pembelajaran Audio Visual Video Compact Disc ... 62
BAB V: SIMPULAN DAN SARAN... 66
Simpulan ... 66
Saran ... 67
viii
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 3.1 Rincian Populasi Siswa Kelas VII Sma Negeri 2 Sunggal
Tahun Pembelajaran 2016/2017 ... 28
Tabel 3.2 Perincian Sampel Penelitian ... 29
Tabel 3.3 Desaain Eksperimen One Group, Pre Test Post Test ... 30
Tabel 3.4 Kriteria Penilaian Tes Bercerita ... 32
Tabel 3.5 Katagori Penilaian kemampuan Bercerita ... 33
Tabel 3.6 Jalannya Eksperimen One Group pre-Test Post-Test Design Menggunakan Media AudioVisual Video Compact Disc ... 34
Tabel 4.7 Skor Perolehan nilai kemampuan bercerita (Pre-Test) ... 44
Tabel 4.8 Skor Perolehan nilai kemampuan bercerita (Post-Test) ... 45
Tabel 4.9 Pengaruh Media Pembelajaran Audio Visual Video Compact Disc Terhadap Kemampuan Bercerita ... 47
Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Hasil Pre-Test ... 48
Tabel 4.11 Identifikasi Kecendrungan Hasil Pre-Test ... 49
Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Hasil Post-Test ... 50
Tabel 4.13 Identifikasi Kecendrungan Hasil Post-Test ... 51
Tabel 4.14 Uji Normalitas Hasil Pre-Test ... 51
Tabel 4.15 Uji Normalitas Hasil Post-Test ... 53
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus ... 70
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 72
Lampiran 3 Tes Kemampuan Penugasan Dalam Bercerita ... 81
Lampiran 4 Tabel distribusi F untuk Uji Homogenita ... 82
Lampiran 5 Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi t ... 83
Lampiran 6 Nilai Krisis L untuk uji liliefors ... 85
Lampiran 7 Dokumentasi Penelitian ... 86
Lampiran 8 Nilai Tertinggi dan Terendah Hasil Post-Test ... 87
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Keterampilan berbahasa memiliki empat komponen, salah satunya
keterampilan berbicara. Keterampilan berbicara merupakan keterampilan yang
mengungkapkan pikiran dan mengekspresikan idenya kepada orang lain secara
lisan. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, tujuan keterampilan berbicara dapat
dilakukan dengan berbagai bentuk seperti menceritakan pengalaman, bercerita,
mendiskusikan masalah, mewawancarai tokoh dan masih banyak lainnya.
sehingga kemampuan berbicara peserta didik dapat ditingkatkan dengan
membiasakan peserta didik aktif dalam kegiatan berbahasa secara lisan.
Kenyataan dilapangan tidak sesuai dengan harapan, dikarenakan hasil belajar
siswa dalam kegiatan bercerita tergolong rendah. Pengakuan dari siswa sendiri
menyatakan bahwa kegiatan berbicara secara lisan di depan kelas merupakan
kegiatan yang menakutkan. Hal ini dibuktikan dari penelitian yang dilakukan oleh
Mulyani (dalam Jurnal Dinamika 03 Nomor 03 Tahun 2013) dengan judul
“Peningkatan Kemampuan Bercerita Melalui Metode Inkuiri Berbantu Media
Kartu Kata Kunci (K3) Pada SMP Muhammadiyah Slawi Kabupaten Tegal”
mengatakan bahwa kemampuan bercerita peserta didik kurang. Hal ini diketahui
dari hasil siklus I dengan nilai rata-rata yaitu 57,28% dan siklus II dengan nilai
2
dalam sistem kurikulum KTSP 2006 ialah mengembangkan kemampuan bercerita
siswa sesuai dengan tuntutan kompetisi dalam pembelajaran bercerita. Bercerita
merupakan aktivitas menyampaikan peristiwa atau kejadian secara lisan dengan
pilihan kata dan ekspresi yang sering digunakan oleh pencerita. Dalam hal ini,
guru dituntut untuk mampu mengolah interaksi belajar mengajar yang
memberikan ransangan kepada siswa, karena guru memegang peranan penting
dalam mencapai kompetensi siswanya. Adapun kegiatan pembelajaran bercerita
yang diupayakan guru belum sepenuhnya menuju kearah proses pengembangan
kreativitas dan keaktifan siswa. Hal ini terbukti dari hasil penelitian Nurisma
(dalam skripsi pendidikan PGSD 2014 dengan judul “Pengaruh Media Audio
Visual Terhadap kemampuan Menceritakan Kembali Cerita Anak yang di dengar
Siswa Kelas II SDN Mranggen Kecamatan Porwoasri Kabupaten Kediri Tahun
Pembelajaran 2014/2015.” Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa belum
mampu mencapai nilai rata-rata KKM yang ditetapkan yakni 70.
Salah satu bentuk upaya untuk mengembangkan keterampilan bercerita
yaitu melalui demostrasi yang dilakukan oleh siswa dengan memperhatikan urutan
cerita yang baik, kenyaringan suara, lafal, intonasi, gerak-gerik/mimik yang tepat,
sehingga siswa mampu memahami dan mampu bercerita dengan baik tanpa ada
suatu hambatan kedepannya.
Menurut hasil observasi, nilai rata-rata kemampuan bercerita siswa SMP
Negeri 2 Sunggal masih tergolong rendah yaitu 65. Tuntutan kompetensi 6.1 tidak
seutuhnya dapat dicapai, Sehingga nilai rata-rata siswa tidak mencapai KKM
3
dengan Ibu J.hutapea, S.Pd., selaku guru bahasa Indonesia menyatakan bahwa
rendahnya kemampuan siswa dalam bercerita dikarenakan siswa kurang
memahami cerita, sehingga jalan ceritanya menjadi kurang runtut, dan rangkaian
peristiwa atau kejadian yang dimaksud dalam cerita menjadi sulit dipahami dan
dimengerti oleh pendengar. permasalahan berikutnya adalah yang sering dijumpai
guru dalam diri siswa yaitu permasalahan yang bersumber dari dalam diri siswa
itu sendiri (faktor internal). Banyak siswa yang merasa takut ketika diminta
berbicara di depan kelas. Meskipun dalam keseharian setiap siswa dapat dengan
mudah berbicara, namun tidak demikian ketika ia harus berbicara dalam situasi
formal. Permasalahan lainnya saat siswa bercerita adalah siswa merasa malu, dan
kurang percaya diri saat bercerita. Hal ini dikarenakan tidak ada kesempatan bagi
siswa untuk berlatih bercerita terlebih dahulu, sehingga mempengaruhi
penampilan siswa saat itu. Masalah lain yang dialami siswa saat bercerita yaitu
siswa belum mampu bercerita dengan memperhatikan teknik dalam bercerita
seperti urutan cerita yang baik, kenyaringan suara, lafal, intonasi, dan
gerak-gerik/ mimik yang tepat. Pada saat bercerita suara siswa masih terdengar
sayup-sayup dan kurang keras, penggunaan intonasi ketika siswa bercerita, masih kurang
tepat. Sebagian besar siswa juga masih menggunakan nada dan tekanan yang
kurang tepat saat bercerita. Permasalahan lainnya yang terdapat pada guru selama
ini ialah, metode yang masih digunakan guru dalam mengajar adalah metode
ceramah. Kemudian penggunaan media pembelajaran yang digunakan guru hanya
satu sumber saja yaitu buku, sehingga prestasi dan ketertarikan siswa dengan
4
Bercerita yang baik, tidak dapat tercipta tanpa adanya motivasi atau
rangsangan dan latihan dari guru kepada siswa. Motivasi dapat berupa pemberian
semangat kepada siswa, untuk mau bercerita di depan dan memperhatikan dengan
baik proses pembelajaran yang akan dilaksanakan. Rangsangan siswa dalam
bercerita dapat dilaksanaakan dengan pemilihan media yang tepat terhadap
kegiatan bercerita. Salah satu media pembelajaran yang dapat meningkatkan
kemampuan berbicara khususnya dalam bercerita adalah menggunakan media
pembelajaran audio visual video compact disc.
Media pembelajaran audio visual video compact disc dalam proses belajar
mengajar mampu meningkatkan kemampuan bercerita siswa. Hal ini dibuktikan
dari hasil penelitian yang telah dilakukan BAVA (British Audio Visual Aids)
menunjukkan bahwa informasi yang diserap melalui indra pendengaran hanya
13% saja, sedangkan indera melalui pandang berkisar 87% dan 12% melalui indra
yang lainnya. Untuk itu, dalam pelaksanaan proses belajar-mengajar, disamping
guru menyampaikan materi pembelajaran, proses penyampaian harus diikuti
dengan penggunaan media pembelajaran yang tepat, agar hasil belajar siswa dapat
ditingkatkan secara optimal. Disamping itu, media pembelajaran audio visual
video compact disc mempermudah siswa dalam memahami materi yang diajarkan,
sehingga siswa lebih termotivasi.
Media audio visual video compact disc dapat membuat suasana belajar
siswa lebih interaktif dan pengemasan pola yang kreatif, akan menimbulkan kesan
yang lebih terhadap materi pembelajaran yang dipelajari. Penggunaan media ini
5
untuk menghilangkan kebosanan. Media ini diharapkan dapat menjadi solusi dari
masalah yang dialami guru maupun siswa dalam proses menggali potensi serta
mengembangkan kemampuan bercerita.
Pernyataan di atas didukung oleh Mukatiatun, ( Jurnal Ilmiah PG-PAUD
IKIP Veteran Semarang Vol.2 no. 2 tahun, 2014) dengan judul “meningkatkan
Kemampuan Berbahasa Anak Usia Dini Melalui Media Audio Visual.” penelitian
itu membuktikan bahwa media pembelajaran audio visual berupa Video Compact
Disc dapat meningkatkan kemampuan berbahasa anak dengan kondisi awal 58%
hingga menjadi 69% pada siklus I dan 89% pada siklus II. Selain itu, penelitian
yang dilakukan oleh Wijayanti (dalam program Studi Pendidikan Khusus,
Surakarta 2011) dengan judul “Pengaruh Media Video Compact Disc Dongeng
Anak Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Terhadap Peningkatan Kemampuan
Menyimak Cerita Anak Belajar Kelas 4 SDN Petoran Surakarta Tahun Ajaran
2110/211.” Hasil penelitiannya membuktikan bahwa pengaruh media VCD dalam
bercerita, mampu meningkatkan kemampuan menyimak siswa. Selain itu
penelitian yang dilakukan oleh Chalimah (dalam skripsi pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia, Universitas Negeri Semarang) dengan judul “Peningkatan
Keterampilan Bercerita dengan Pendekatan Kontekstual Teknik Pemodelan
melalui Media Video Compact Disc pada Siswa Kelas VIIG SMP N 6
Pekalongan Tahun 2007/2008”. Penelitian ini membuktikan bahwa pembelajaran
dengan menggunakan media audio visual video compact disc dapat meningkatkan
kemampuan bercerita. Hal ini dibuktikan berdasarkan analisis data penelitian,
6
Compact Disc, keterampilan berbicara siswa pratindakan sebesar 63,7 %. Pada
siklus I, nilai rata-rata yang diperoleh siswa sebesar 68,29%, sedangkan pada
siklus II, hasil yang dicapai sebesar 73,5 %. Perilaku yang ditunjukkan siswa pun
berubah setelah diberi tindakan. Siswa lebih antusias mengikuti pembelajaran,
tidak gugup dan semakin percaya diri ketika bercerita di depan kelas.
Berdasarkan tinjauan di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa media
pembelajaran audio visual video compact disc sangat berpengaruh terhadap
prestasi serta motivasi siswa dalam belajar.
Media pembelajaran audio visual video compact disc yang berbasis
teknologi, menampilkan tayangan bercerita sebagai langkah awal dalam
memotivasi dan menarik perhatian siswa. Tayangan yang disuguhkan oleh guru
akan digunakan siswa sebagai pedoman dalam mencapai tujuan pembelajaran
yang telah disepakati. Media pembelajaran audio visual video compact disc dalam
bercerita, mengarahkan siswa dalam membentuk pengetahuan yang lebih nyata,
dengan mengidentifikasi teknik bercerita yang baik dalam tayangan video
compact disc. Dalam hal ini, media pembelajaran audio visual video compact disc
membantu siswa mengembangkan kemampuan bercerita siswa yang sesuai
dengan indikator pembelajaran.
Berdasarkan uraian di atas, muncul ketertarikan penulis untuk mengadakan
penelitian dengan judul “Pengaruh edia pembelajaran audio visual video compact
disc terhadap kemampuan bercerita siswa kelas VII SMP Negeri 2 Sunggal tahun
7
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, masalah yang diidentifikasi
yaitu sebagai berikut.
1. Hasil belajar siswa dalam bercerita rendah.
2. Siswa merasa takut ketika diminta berbicara di depan kelas.
3. Siswa masih terlihat malu dan kurang rasa percaya diri saat bercerita.
4. Siswa belum mampu bercerita dengan teknik yang baik.
5. Guru masih menggunakan metode ceramah dengan media seadanya.
C. Pembatasan Masalah
Penelitian harus terfokus pada satu tujuan. Oleh sebab itu, masalah harus
dibatasi. Berdasarkan hal tersebut, pembatas masalah dalam penelitian ini adalah
penggunaan media pembelajaran audio visual video compact disc terhadap
kemampuan bercerita siswa kelas VII SMP Negeri 2 Sunggal tahun pembelajaran
2016/2017.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, dapat diketahui bahwa fokus
masalah ialah pengaruh media pembelajaran audio visual video compact disc
terhadap kemampuan bercerita siswa kelas VII SMP Negeri 2 Sunggal tahun
pembelajaran 2016/2017. Agar penelitian ini lebih terarah, permasalahan dalam
8
1. Bagaimanakah kemampuan bercerita sebelum menggunakan media
pembelajaran audio visual video compact disc terhadap siswa SMP
Negeri 2 Sunggal Tahun Pembelajaran 2016/2017?
2. Bagaimanakah kemampuan bercerita setelah menggunakan media
pembelajaran audio visual video compact disc terhadap siswa SMP
Negeri 2 Sunggal Tahun Pembelajaran 2016/2017?
3. Apakah media pembelajaran audio visual video compact disc
berpengaruh terhadap kemampuan bercerita siswa kelas VII SMP
Negeri 2 Sunggal tahun pembelajaran 2016/2017?
E. Tujuan Penelitian
Perumusan tujuan penelitian harus disesuaikan dengan permasalahan yang
dikaji dalam penelitian. Tujuan penelitian sangat penting karena sebagai penentu
bagi langkah-langkah yang harus ditempuh dalam penelitian. Adapun tujuan yang
ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
1. Untuk mengetahui kemampuan bercerita sebelum menggunakan
media pembelajaran audio visual video compact disc terhadap siswa
SMP Negeri 2 Sunggal Tahun Pembelajaran 2016/2017.
2. Untuk mengetahui kemampuan bercerita setelah menggunakan media
pembelajaran audio visual video compact disc terhadap siswa SMP
Negeri 2 Sunggal Tahun Pembelajaran 2016/2017.
Uuntuk mengetahui pengaruh media pembelajaran audio visual video
compact disc terhadap kemampuan bercerita siswa SMP Negeri 2
9
F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian dapat dibedakan menjadi dua, yaitu manfaat teoretis
dan manfaat praktis. Penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat bermanfaat
baik secara teoretis maupun praktis, yaitu sebagai berikut.
1. Manfaat Teoritis
Secara teoretis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
tambahan pengetahui dalam teori pembelajaran bahasa, khususnya dalam bercerita
dengan media pembelajaran audio visual video compact disc.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis, penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi bagi
beberapa pihak yang terkait, antara lain sebagai berikut.
a. Bagi Siswa
Penelitian ini dapat memberikan pengalaman yang konkret kepada
siswa dalam proses bercerita dengan menggunakan media
pembelajaran audio visual video compact disc, sehingga hasil
belajar siswa dalam bercerita dapat meningkat.
b. Bagi Guru
Penelitian ini memberikan suatu dorongan ataupun motivasi bagi
guru untuk melaksanakan pembeljaran yang menarik, inovatif, dan
kreatif.
c. Bagi Peneliti
Penelitian ini memberikan pengalaman yang bermakna kepada
10
mengaplikasikan konsep-konsep pembelajaran yang telah
66
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari penelitian, maka ditarik
kesimpulan sebagai berikut.
1. Kemampuan siswa kelas VII SMP Negeri 2 Sunggal Tahun Pembelajaran
2016/2017 dalam bercerita sebelum mendapat perlakuan (media
pembelajaran audio visual video compact disc) adalah 64,66 Menurut
Sudijono (2009:24), nilai 64,66 merupakan kategori cukup.
2. Kemampuan siswa kelas VII SMP Negeri 2 Sunggal Tahun Pembelajaran
2016/2017 dalam bercerita sesudah mendapat perlakuan (media
pembelajaran audio visual video compact disc) adalah 77,5 Menurut
Sudijono (2009:24), nilai 77,5 merupakan kategori baik.
3. Proses penggunaan media pembelajaran audio visual video compact disc
terbukti memberikan pengaruh yang positif terhadap kemampuan bercerita
siswa kelas VII SMP Negeri 2 Sunggal Tahun Pembelajaran 2016/2017
dengan hipotesis yaitu t0 > ttabel, yakni 6,46 > 2,75 telah membuktikan
bahwa hipotesis alternative (Ha) diterima. Nilai rata-rata sebelum
menggunakan media pembelajaran audio visual video compact disc
sebesar 64,66, mengalami peningkatan pada nilai rata-rata setelah
menggunakan media pembelajaran audio visual video compact disc
67
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini
perlu diungkapkan beberapa saran.
1. Kemampuan siswa bercerita perlu ditingkatkan lagi. Hal tersebut tentunya
memerlukan media pembelajaran yang lebih efektif digunakan dalam
kegiatan belajar mengajar disekolah.
2. Selain menggunakan media pembelajaran, guru hendaknya menggunakan
sumber-sumber belajar yang bervariasi dan menarik perhatian setiap siswa.
3. Disarankan agar peneliti selanjutnya tetap memperhatikan perkembangan
media-media pembelajaran yang digunakan disekolah khususnya dalam
68
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka cipt
Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Adah, Nikah Umussa. 2013 (Efektivitas Media Slide Show Animasi Dalam
Pembelajaran Bahasa Jepanghttp://lib.unnes.ac.id/18561/1/2302408064.pdf
Akses 2 Juni 2016)
Andreas. 2007.Jurnal Psikologi Populer.(Pentingnya Bercerita Bagi Anak). http://popsy.wordpress.com) Akses 2 Juni 2016.
Chalimah. 2008. Peningkatan Keterampilan Bercerita dengan Pendekatan
Kontekstual Teknik Pemodelan melalui Media VCD pada Siswa Kelas VIIG SMP N 6 Pekalongan Tahun 2007/2008. Semarang:Universitas Negeri
Semarang. (Skripsi) Akses 5 Februari 2016.
Kemendikbud. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Mulyani, Sri. 2013. Peningkatan Kemampuan Bercerita Melalui Metode Inkuiri
Berbantu Media Kartu Kata Kunci (K3) Pada SMP Muhammadiyah Slawi Kabupaten Tegal.( Jurnal Dinamika.Vol 3, No3, Januari, 2013,
ISSN0854-2172.) Akses 5 Februari 2016
Mukatiatun, Sri. 2014. Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Anak Usia Dini
Melalui Media Audio Visual. (Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang. Volume 2, nomor 2, Mei 2014.) Akses 5 Februari 2016
Nurisma, Ainun. 2015. Pengaruh Media Audio Visual Terhadap kemampuan
Menceritakan Kembali Cerita Anak yang di dengar Siswa Kelas II SDN Mranggen Kecamatan Porwoasri Kabupaten Kediri Tahun Pembelajaran 2014/2015. Kediri: Universitas Nusantara PGRI Kediri. Akses 2 Juni 2016
Prasetyo ,Yuli Eguh. 2009. (Dalam Peningkatan Keterampilan Bercerita Melalui
Teknik Pemetaan Pikiran dengan Media Foto pada Siswa Kelas VII‐ F MTs
Al Asror Semarang. Semarang: Universitas Negeri Semarang. (Skripsi)
Surip, Muhamad, dan Oky Pardian. 2013 Pembelajaran Berbasis ICT (Perspektif
Pembelajaran Bahasa Indonesia). Jakarta: Moeka Publising.
Susilana, Rudi, dan Cepi Riyana. 2009. Media Pembelajaran. (Hakikat,
Pengembangan, Pemanfaatan, dan Penilaian). Bandung: CV Wacana
69
Subyantoro. 2013. Model Bercerita: untuk Meningkatan Kecerdasan Emosional
Anak. Semarang: Rumah Indonesia.
Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta: PT. Rajawali Press
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, R&D). Bandung: CV Alfabeta.
Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad. 2007. Media Pengajaran. IKIP Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Wijayanti, Rakhmatika. 2011. Pengaruh Media VCD Dongeng Anak Dalam
Pembelajaran Bahasa Indonesia Terhadap Peningkatan Kemampuan Menyimak Cerita Anak Belajar Kelas 4 SDN Petoran Surakarta Tahun Ajaran 2010/201.Surakarta: Universitas Sebelas Maret (skripsi) Akses 5