• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE PROBLEM SOLVING PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SDN 3 PANJANG UTARA BANDAR LAMPUNG 2013/2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE PROBLEM SOLVING PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SDN 3 PANJANG UTARA BANDAR LAMPUNG 2013/2014"

Copied!
74
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE PROBLEM SOLVING

PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SDN 3 PANJANG UTARA

BANDAR LAMPUNG 2013/2014

SKRIPSI

SARIFAH NPM 1013069125

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Ilmu Pendidikan Program Studi S1 PGSD

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(2)

i ABSTRAK

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE PROBLEM SOLVING

PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SDN 3 PANJANG UTARA

BANDAR LAMPUNG 2013/2014

SKRIPSI SARIFAH

Hasil proses pengajaran diketahui bahwa nilai tes formatif sebagai gambaran hasil belajar masih rendah, yaitu 50, sedangkan KKM yang ditentukan adalah 65. Hal ini dikarenakan dalam pembelajaran yang dilaksanakan kurang komunikatif serta tidak menggunakan alat peraga maka siswa kurang termotivasi sehingga hasil belajarnya rendah. Hal ini mendorong peneliti untuk melakukan penelitian yang berjudul peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa menggunakan metode problem solving pelajaran matematika kelas IV SDN 3 Panjang Utara Bandar Lampung 2013/2014.

Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada pelajaran matematika dengan menggunakan metode problem solving khususnya untuk materi operasi hitung pada siswa kelas IV SDN 3 Panjang Utara Bandar Lampung. Penelitian ini meggunakan metode penelitian tindakan kelas dengan 2 siklus dan setiap siklus mencakup 4 langkah kegiatan, meliputi kegiatan perencanaan, melakukan tindakan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan yang signifikan dalam proses belajar mengajar matematika dengan menggunakan metode problem solving. Aktivitas siswa pada siklus I rata-rata sebesar yaitu 64,63 menjadi 75. Hasil belajar siswa pada siklus I rata-rata sebesar 63,52 lalu meningkat menjadi 75,50. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka dapat disimpulkan bahwa adanya peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode problem solving pada siswa kelas IV SDN 3 Panjang Utara Bandar Lampung.

(3)
(4)
(5)
(6)

i

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR ISI ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 4

1.3Perumusan Masalah ... 4

1.4Tujuan Penelitian ... 5

1.5Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN TEORI ... 7

2.1Metode Problem Solving ... 7

2.2Pengertian Belajar ... 10

2.3Aktivitas Belajar ... 11

2.4Hasil Belajar ... 12

2.5Pengertian Matematika ... 13

2.6Pengertian Kinerja Guru ... 15

2.7Hipotesis ... 15

BAB III METODE PENELITIAN ... 16

3.1Hakekat PTK ... 16

3.2Teknik Pengumpulan Data ... 17

3.3Alat Pengumpul Data ... 17

3.4Teknik Analisis Data ... 18

3.5Prosedur PTK ... 20

3.6Indikator Keberhasilan PTK ... 26

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 27

4.1Hasil Penelitian ... 27

(7)

ii

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 51

5.1 Kesimpulan ... 51

5.2 Saran ... 51

(8)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini, sebagian besar guru kurang interaktif di dalam mclaksanakan kegiatan pembelajaran sehingga ketuntasan belajar tidak seperti yang

diharapkan di bawah KKM yang telah ditentukan. Bertitik tolak dari uraian tersebut maka penulis ingin mengetahui melalui penelitian ini tentang belajar

adalah suatu kegiatan untuk mencari tahu sesuatu yang diinginkan baik itu secara formal maupun non formal, guru merupakan kunci utama berhasil tidaknya proses pembelajaran pendidikan di sekolah, kegiatan pembelajaran

merupakan kegiatan paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak tergantung kepada bagaimana proses pembelajaran yang dilakukan guru dan bagaimana yang dialami siswa.

Guru yang profesional akan selalu berusaha melaksanakan pembelajaran dengan sebaik-baiknya. Proses pembelajaran di Sekolah Dasar harus dapat

memberikan peluang kepada siswa untuk mengembangkan kemampuannya secara optimal, untuk meningkatkan mutu pendidikan sangat ditentukan oleh guru sebagai pendidik agar mencapai tujuan yang diharapkan. Badan Standar

Nasional/BNSP (2006 : 484), menjelaskan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA di SD merupakan standar minimum yang secara

(9)

pengembangan kurikulum disetiap satuan pendidikan. Pencapaian SK dan KD

didasarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk membangun, kemampuan, bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi guru. Guru sebagai

pendidik harus mempersiapkan pembelajaran yang dapat menumbuhkan cara berfikir siswa agar dapat menjadi lebih kritis dan kreatif.

Berdasarkan permendiknas nomor 14 (2007 : 1) tentang standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah khususnya pada mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari kemampuan berfikir logis, analisis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetetif. Mengingat pentingnya mata pelajaran matematika di sekolah dasar sebagai bekal peserta didik yang berguna untuk mengetahui teknologi dan informasi

dalam menghadapi persaingan dan bertahan hidup pada masa yang akan datang. Namun, untuk mewujudkan harapan permendiknas tersebut tidaklah

mudah, karena kebanyakan siswa menganggap pelajaran ini sulit dan mereka takut dengan pelajaran matematika, sehingga perlu adanya upaya guru melakukan inovasi dan variasi model pembelajaran matematika yang dapat

membuat siswa senang, aktif, kreatif, dan mendapatkan hasil belajar yang terbaik. Menurut Herman Hudoyo (2007:26), dalam pengajaran Matematika,

masalah (soal) Matematika dibedakan menjadi dua bagian. yaitu:

1. Latihan yang diberikan pada waktu belajar Matematika yang bersifat

latihan agar terampil atau sebagai aplikasi dari pengertian yang baru diajarkan.

2. Masalah yang tidak seperti halnya latihan melainkan menghendaki

(10)

suatu masalah, siswa tersebut harus menguasai hal-hal yang telah

dipelajari sebelumnya, yaitu mengenai pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman, tetapi dalam hal ini ia menggunakannya di dalam

situasi baru.

Usia anak didik di Sekolah Dasar merupakan awal kehidupan untuk

memperoleh pendidikan yang sangat berguna sebagai dasar untuk menapak pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, sedangkan pendidikan di usia dim akan bcrmanfaat untuk menurnbuh kembangkan potensi anak. Di sekolah

dasar sudah ditanamkan pengetahuan dasar yang meliputi kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor. Untuk meningkatkan profesionalitas guru

sekolah dasar, proses pembelajaran perlu disesuaikan dengan perkembangan dan perubahan yang terjadi saat ini. Dalam rangka penelitian tindakan kelas dilaksanakan di kelas IV (empat) semester ganjil SDN 3 Panjang Utara

Bandar Lampung. Jumlah murid 44 orang yang terdiri dari 23 laki-laki dan 21 perempuan.

Pada proses pengajarannya diketahui bahwa nilai tes formatif sebagai

gambaran hasil beiajar masih rendah, yaitu 50, sedangkan KKM yang ditentukan adalah 65. Hal ini dikarenakan dalam pembelajaran yang

dilaksanakan kurang komunikatif serta tidak menggunakan alat peraga maka siswa kurang termotivasi sehingga hasil belajarnya rendah. Hal ini mendorong peneliti untuk melakukan penelitian tindakan kelas yang

(11)

1.2 Identifikasi Masalah

Dalam melaksanakan proses pembelajaran Matematika di kelas IV semester

ganjil SD Negeri 3 Panjang Utara dan telah dilaksanakan tes formatif diketahui bahwa tingkat penguasaan dan pemahaman materi masih sangat

rendah, yaitu 30 orang (70%) dari 44 siswa. dengan banruan teman sejawat yang diminta untuk mengidentifikasi kelemahan atau kekurangan dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan dan hasilnya didiskusikan bersama

teridentifikasi masalah yang terjadi dalam pembelajaran, yaitu: 1. Rendahnya hasil belajar siswa.

2. Pembelajaran yang dilaksanakan kurang komunikatif. 3. Guru tidak menggunakan alat peraga dalam pembelajaran.

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dapat dirumuskan masalahnya adalah; rendahnya penguasaan konsep dan rcndahnya hasil belajar pelajaran

Matematika siswa kelas IV SDN 3 Panjang Utara Atas dasar hal tersebut maka permasalahan yang diajukan adalah:

1. Bagaimanakah meningkatkan aktivitas belajar matematika khususnya operasi hitung dengan menggunakan metode problem solving pada siswa kelas IV SDN 3 Panjang Utara Bandar Lampung?

2. Bagaimanakah meningkatkan hasil belajar matematika khususnya operasi hitung dengan menggunakan metode problem solving pada siswa kelas

(12)

1.4 Tujuan Penelitian

Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk:

1. Meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pelajaran matematika dengan

menggunakan metode problem solving khususnya untuk materi operasi hitung pada siswa kelas IV di SDN 3 Panjang Utara Bandar Lampung.

2. Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika dengan menggunakan metode problem solving pada siswa kelas IV SDN 3 Panjang Utara Bandar Lampung.

1.5 Manfaat Hasil Penelitian

Penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat bagi:

1. Siswa

Memberikan wawasan bahwa matematika bukan pelajaran yang

membosankan dan menakutkan tetapi pelajaran yang menyenangkan. 2. Guru

a. Dapat memberikan masukan bagi guru SD tentang model

pembelajaran matematika SD khususnya penyelesaian soal operasi hitung menggunakan metode problem solving.

b. Sebagai upaya peningkatan hasil bclajar siswa, untuk mempsroleh sumber daya manusia yang berkualitas, serta memberi gambaran kepada para guru sebagai upaya pemecahan masalah-masalah yang

dijumpai dalam pembelajaran yang dilaksanakan. 3. Sekolah

(13)

4. Bagi Penulis

Dapat menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman peneliti dalam perbaikan pembelajaran matematika, khususnya upaya peningkatan

(14)

2.1 MetodeProblem Solving(Pemecahan masalah)

Metode problem solving adalah suatu metode bcrpikir dan memecahkan

masalah. Dalam hal ini siswa dihadapkan pada suatu masalah, kemudian diminta untuk memecahkannya. Dalam 'bahasa perencanaan', masalah adalah

perbedaan antara kondisi yang ada (objektif) dengan kondisi yang diharapkan. Dalam pembelajaran matematika di sekolah, suatu masalah (seal) menjadi tantangan yang tidak dapat segera diselesaikan dengan prosedur rutin

yang diketahui oleh siswa.

Problem solving adalah suatu proses belajar mengajar yang berupa penghilangan perbedaan atau ketidaksesuaian yang terjadi antara hasil yang

di peroleh dengan yang diinginkan, (Pranata, 2005 : 3). Sejalan dengan pendapat tersebut Prawiro (1986 : 36) mengatakan bahwa problem solving adalah metode mengajar dengan jalan menghadapkan siswa pada suatu

(15)

1. Latihan yang diberikan pada waktu belajar matematika yang bersifat latihan agar terampil atau sebagai aplikasi dari pengertian yang baru

diajarkan.

2. Masalah yang tidak seperti halnya latihan melainkan menghendaki siswa untuk menggunakan sintesa atau analisa. Untuk menyelesaikan suatu masalah, siswa tersebut harus menguasai hal-hal yang telah

dipelajari sebelumnya, yaitu mengenai pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman, tetapi dalam hal ini ia menggunakannya di dalam situasi

baru.

2.1.1 Langkah-langkah PembelajaranProblem Solving

Menurut Polya (2002 : 27) memberi empat langkah pokok cara pemecahan

masalah, yaitu :

1. memahami masalahnya,

Masing-masing siswa mengerjakan lathan yang berbeda denga teman sebelahnya.

2. menyusun rencana penyelesaian,

Pada tahap ini siswa diarahkan untuk dapat mengidentifikasi masalah, kemudian mencari cara yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut.

3. melaksanakan rencana penyelesaian itu,

Langkah yang ketiga, siswa dapat menyelesaikan masalah dengan melihat contoh atau dari buku, dan bertanya pada guru.

4. memeriksa kembali penyelesaian yang telah dilaksanakan

Terakhir siswa mengulang kembali atau memeriksa jawabab yang telah dikerjakan, kemudian siswa bersama guru dapat menyimpulkan dan dapat mempresentasikan di depan kelas.

Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam metode problem solving menurut Abdul Majid. 2009.142-143 adalah sebagai berikut :

1. Adanya masalah yang jelas untuk dipecahkan. Masalah ini harus tumbuh dari siswa sesuai dengan taraf kemampuannya.

(16)

3. Menetapkan jawaban sementara dari masalah tersebut. Dugaan jawaban itu tentu saja didasarkan kepada data yang telah diperoleh.

4. Menguji kebenaran jawaban sementara tersebut. Dalam langkah ini siswa harus berusaha memecahkan masalah sehingga betul-betul yakin bahwa jawaban tersebut itu betul-betul cocok.

5. Menarik kesimpulan. Artinya siswa harus sampai kepada kesimpulan terakhir tentang jawaban dari masalah tadi.

2.1.2 Ciri-Ciri PembelajaranProblem Solving

Ciri-ciri pembelajaran problem solving menurut Tjadimojo (2001 : 3) yaitu : 1. Metode problem solving merupakan rangkaian pembelajaran artinya

dalam implementasi problem solving ada sejumlah kegiatan yang harus dilakukan siswa,

2. Aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah, metode ini menempatkan sebagai dari proses pembelajaran,

3. Pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan berfikir secara ilmiah.

2.1.3 Kelebihan dan Kekurangan metode pembelajaranProblem Solving

Setiap metode pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan. Menurut

Polya (2002 : 30) metode problem solving memiliki kelebihan dan kekurangan antara lain adalah:

Kekurangan metode problem solving antara lain adalah:

1. Dapat membuat siswa menjadi lebih menghayati kehidupan sehari-hari, 2. Dapat melatih dan membiasakan para siswa untuk menghadapi

dan memecahkan masalah secara terampil,

3. Dapat mengembangkan kemampuan berfikir siswa secara kreatif, 4. Siswa sudah mulai dilatih untuk memecahkan masalahnya.

Kekurangan metode problem solving antara lain adalah: 1. Memerlukan cukup banyak waktu,

2. Melibatkan lebih banyak orang.

3. Dapat mengubah kebiasaan siswa belajar dengan mendengarkan dan menerima informasi dari guru,

4. Dapat diterapkan secara langsung yaitu untuk memecahkan masalah.

Berdasarkan pernyataan beberapa teori tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa

(17)

pada diri siswa tersebut, dan dengan memberi latihan yang diberikan pada waktu belajar matematika yang bersifat latihan dan masalah yang menghendaki siswa

untuk menggunakan sintesa atau analisa agar siswa memiliki pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman.

2.2 Pengertian Belajar

Seseorang dapat dikatakan belajar jika dalam diri orang tersebut terjadi suatu aktivitas yang mengakibatkan perubahan tingkah laku yang dapat diamati relatif lama. Belajar itu harus dengan pengaitan maksudnya,

pengaitan antara pelajaran yang akan dipelajari anak didik dengan pelajaran yang telah dipelajari sebelumnya, makin kuat kaitannya makin baik ia belajar. Slameto (2003 : 2) berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang

dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengamatannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku seseorang terhadap situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalaman yang berulang-ulang dalam

situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dilepaskan berdasarkan atas tanggapan bawaan. Sekolah yang efektif pada umumnya

memiliki sejumlah karakristik proses, diantaranya proses belajar mengajar yang efektifitasnya tinggi. Sekolah yang menerapkan MBS memiliki efektifitasnya proses belajar yang tinggi. Hal ini ditunjukkan oleh sifat proses

(18)

teori di atas, maka dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan perubahan perbuatan pada tingkah laku yang lebih baik dalam bidang material, formal

serta fungsional pada umumnya dan bidang intelektual pada khususnya. Menurut B. F. Skinner (dalam Ruminiati 2007:5) belajar merupakan suatu proses atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progressif.

Pengertian belajar ialah suatu perubahan dalam kemungkinan atau peluang terjadinya respon. Learning is any relatively change in behavior that is a result of past exsperience (Belajar adalah perubahan perilaku yang bersifat

permanen sebagai hasil dari pengalaman, Morgan (dalam Suprijono, 2011 : 3)

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan

bahwa belajar adalah suatu bentuk perubahan pada diri seseorang sebagai akibat dari pengalaman dan latihan dalam berinteraksi dengan lingkungan yang dialami orang tersebut yang bersifat permanen sebagai hasil dari

pengalaman.

2.3 Aktivitas Belajar

Segala kegiatan manusia yang dilakukan di dunia ini disebut aktivitas. Aktivitas yang dilakukan seseorang tentulah berbeda-beda, semua yang

mereka lakukan untuk mencapai tujuan mereka masing-masing. Orang yang beraktivitas baik maka akan menghasilkan hal yang baik pula namun tak jarang orang yang beraktivitas buruk menghasilkan hal yang baik pula.

Menurut pakar para ilmuan seorang ahli mengatakan bahwa aktivitas menurut Yusuf (2005 : 57) adalah suatu pekerjaan yag dilakukan oleh seseorang dalam

(19)

banyak sekali yaitu : a) Aktivitas belajar, b) Aktivitas kantor, c) Aktivitas bisnis, d) Aktivitas Sekolah, d) Aktivitas rumah. Sedangkan menurut

Sardiman (2008 : 10) aktivitas belajar adalah aktivitas yang berupa fisik maupun mental. Sejalan dengan itu Dimyati dan Mujiono (2006 : 236) mengemukakan bahwa dalam kegiatan belajar kedua aktivitas harus saling

berkaitan, aktivitas belajar dialami oleh siswa sebagai suatu proses, yaitu merupakan kegiatan mental mengolah bahan belajar atau pengalaman.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar adalah segala keterlibatan siswa dalam bentuk sikap, mental, pikiran, perhatian, dan keaktifan yang menimbulkan adanya interaksi yang harus

berkaitan selama proses pembelajaran berlangsung.

2.4 Hasil Belajar

Proses pembelajaran mengandung dua unsur, yaitu proses dan hasil

belajar. Proses adalah kegiatan yang dilaksanakan siswa dalam mencapai tujuan pengajaran, sedangkan hasil belajar adalah upaya kemampuan yang

dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar. Hasil belajar mempunyai peranan penting. Menurut Gagne (dalam Ruminiati, 2007 : 8), kondisi internal belajar ini berinteraksi dengan kondisi eksternal belajar.

Gagne mengemukakan lima kategori tipe hasil belajar, yakni (1) verbal information, (2) intelektual skill, (3) cognitive strategy, (4) attitude, dan (5)

(20)

sedangkan pengertian belajar adalah berusaha memperoleh pengetahuan atau ilmu. Menurut Bloom (dalam Suprijono, 2011 : 6) hasil belajar mencakup

kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Kemampuan kognitif adalah kemampuan berfikir secra herarki yang terdiri dari pengetahuan, pemahaman, penerapan, analsis, sintesis dan evaluasi.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil yang telah dicapai setelah siswa melakukan aktivitas belajar, sehingga ada perubahan perilaku dan kemampuan siswa. Indikator ketercapaian hasil

belajar mencakup 3 ranah yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor.

2.5 Pengertian Matematika

Pelajaran matematika adalah suatu pelajaran yang diselenggarakan oleh

guru untuk membelajarkan siswa guna memperoleh ilmu pengetahuan dan keterampilan matematika. Pelajaran matematika termasuk pelajaran yang kurang disukai oleh siswa karena mereka berfikir susah untuk

menghitungnya. Namun sebenarnya pelajaran matematika bukanlah pelajaran yang sulit dan tidak perlu ditakuti karena matematika adalah pelajaran yang

sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari dan menyenangkan. Tujuan pembelajaran matematika adalah terbentuknya kemampuan bernalar pada diri sendiri yang tercermin melalui kemampuan berfikir kritis logis, sistematis,

dan memiliki sifat obyektif, disiplin dalam memecahkan masalah dalam bidang matematika. Berdasarkan etimologi Tinggih, (2002 : 5). Perkataan

(21)

mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak terbagi tiga bidang,

yaitu aljabar, analisis, dan geometri. Pembelajaran matematika memiliki tujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :

1. Memahami konsep matematika

2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi

matematika dalam membuat generalisasi dan memecahkan masalah.

3. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan yaitu

memiliki rasa ingin tahu, perhatian dan minat dalam mempelajari matematika.

Menurut Khafidz dan Prasetyo (2010:1) mengatakan bahwa operasi hitung

bilangan memiliki 4 sifat bilangan yaitu sifat komutatif atau pertukaran (hanya berlaku pada penjumlahan dan perkalian), asosiatif atau pengelompokan (hanya berlaku pada penjumlahan dan perkalian), distributif

atau penyebaran (sifat penyebaran perkalian tehadap penjumlahan, sifat penyebaran perkalian tehadap pengurangan, sifat penyebaran pembagian tehadap penjumlahan, sifat penyebaran pembagian tehadap pengurangan), dan

bilangan nol.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya

(22)

2.6 Pengertian Kinerja Guru

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kinerja memiliki arti tentang

sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan dan kemampuan kerja. Dachniel menyatakan bahwa kinerja berarti kemauan dan kemampuan melakukan suatu pekerjaan. Kinerja merupakan semangat, intensitas,

kemauan serta kemampuan seseorang dalam melakukan suatu pekerjaan. Dalam UU no 20 tahun 2003 dan UU no 14 tahun 2005 telah memberikan

gambaran bahwa kinerja guru berada dalam rumusan melaksanakan tugas utama dan menunaikan beban kerja, serta mewujudkan kompetensi dalam mengemban amanah pendidikan yang ada di pudaknya.

Berdasarkan pernyataan di atas maka dapat disimpulkan bahwa kinerja

guru bukan hanya sebatas melaksanakan kurikulum sebagai beban kerja, tetapi justru banyak tugas lain yang harus dilaksanakan dan itu terwujud dalam bentuk kinerja seorang guru. Inilah hakikatnya tuntutan profesionalitas

yang telah di sematkan kepada beban dan tanggung jawab kepada mereka.

2.7 Hipotesis

Berdasarkan kajian teori di atas, maka peneliti mengajukan hipotesis tindakan dalam proposal ini, Jika dalam pembelajaran matematika dengan penggunaan metode problem solving dilaksanakan dengan memperhatikan

langkah-langkah yang tepat dan benar, maka aktivitas dan hasil belajar pada siswa kelas IV SDN 3 Panjang Utara Bandar Lampung tahun pelajaran 2013/2014

(23)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

3.1.1 Setting Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian praktis yang dimaksudkan untuk memperbaiki pembelajaran di kelas. Penelitian ini merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan

untuk memperbaiki dan atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas. Pengertian Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) berkembang dari

istilah penelitian tindakan (action research) (Sanjaya, hal. 24). Oleh karena itu, untuk memahami pengertian PTK perlu ditelusuri pengertian penelitian tindakan terlebih dahulu.

Penelitian tindakan mulai berkembang di Amerika dan berbagai negara di Eropa, khususnya dikembangkan oleh mereka yang bergerak di bidang

ilmu sosial dan humaniora (Basrowi & Suwandi, hal. 24-25). Orang-orang yang bergerak di bidang itu dituntut untuk terjun mempraktikkan suatu tindakan atau perlakuan di lapangan. Mereka berarti langsung mempraktikkan

tindakan yang telah direncanakan dan mengukur kelayakan tindakan yang diberikan tersebut. Menurut Kemmis (1988), penelitian tindakan adalah suatu

(24)

PTK. Tujuan PTK adalah memperbaiki dan meningkatkan kualitas

pembelajaran serta membantu memberdayakan guru dalam memecahkan masalah pembelajaran di sekolah (Muslich, hal. 10).

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan melalui berbagai alat pengumpulan data.

Pada aktivitas siswa, peneliti menggunakan teknik lembar pengamatan (observasi) dengan tujuan untuk mengetahui keaktifan siswa dalam belajar. Pada hasil belajar siswa, peneliti menggunakan lembar evaluasi yang telah

disiapkan untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam belajar.

3.3 Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpul data berupa lembar panduan observasi, instrumen dirancang

oleh peneliti yang berkolaborasi dengan guru kelas. Lembar observasi ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai kinerja guru dan motivasi

belajar siswa selama Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam matematika menggunakan Metode problem solving.

1. Aktivitas siswa menggunakan instrumen pengamatan yang berisi 5 kriteria

antara lain memperhatikan penjelasan guru, menjawab pertanyaan, antusias, aktivitas bertanya pada guru, persentasi atau menaggapi siswa

lain, instrumen ini digunakan mengetahui keaktifan siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

2. Lembar evaluasi siswa, instrumen ini digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menyerap pelajaran matematika dengan menggunakan metode problem solving.

(25)

3.4 Teknik Analisis Data 1. Kualitatif

Analisis kualitatif deskriptif, pada lembar observasi siswa, aktivitas siswa,

dan kinerja guru dianalisis dengan menggunakan rumus :

NA =

Keterangan :

NA = Nilai aktivitas yang dicari atau diharapkan

SM = Skor maksimun (jumlah aspek yang dinilai) JS = Jumlah skor yang diperoleh

100 = bilangan tetap

(diadopsi oleh aqib dkk,2009 : 41)

Setelah diperoleh nilai hasil aktivitas siswa dan kinerja guru, kemudian

dikategorikan dengan kriteria hasil observasi pada tabel di bawah ini : 3.1 Kriteria Hasil Aktivitas Siswa

Tingkat Keberhasilan Kategori

N> 80 Sangat aktif

61- 80 Aktif

41-60 Cukup aktif

21-40 Kurang aktif

< 20 Pasif

Sumber : modivikasi dari Arikunto (2007 : 44)

3.2 Kriteria kategori Kinerja Guru

Tingkat Keberhasilan Kategori

N> 80 Sangat baik

61< N ≤ 80 Baik

41< N≤ 60 Cukup

21< N≤ 40 Kurang

N≤ 20 Sangat kurang

(26)

2. Analisis kuantitatif digunakan untuk mendeskripsikan hasil belajar siswa

yang erat hubungannya dengan penguasaan materi yang diajarkan guru Untuk menghitung ketuntasan belajar siswa secara individu degunakn rumus sebagai berikut :

NA =

Keterangan :

NA = Nilai Akhir

SB = Skor yang diperoleh dari jawaban benar pada tes TS = Total Skor maksimum dari tes

100 = Konstanta

(diadopsi dari Poerwanto, 2008 : 112)

menghitung nilai rata-rata seluruh siswa digunakan rumus :

̅ = Keterangan :

̅ : Nilai Rata-rata

: total nilai yang diperoleh

: banyak siswa

(diadopsi Muncarno, 2012 : 11)

Untuk menghitung ketuntasan belajar secar klasikal digunakan rumus :

P =

(27)

Tingkat Keberhasilan (%) Arti

> 80 % Sangat tinggi

60-79 % Tinggi

20-59 % Rendah

Sumber : (Aqib, dkk, 2009 : 41)

3.5 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Model proses yang digunakan dalam PTK ini adalah Model Siklus (Putaran/Spiral) yang mengacu pada model PTK Kemmis S, dan Mc. Taggert R yang dikutip oleh Arikunto. Adapun rancangan siklus penelitian memiliki

empat tahapan kegiatan pada setiap siklusnya, yaitu (1) membuat rencana tindakan, (2) melaksanakan tindakan, (3) mengadakan pemantauan/observasi,

(4) memberikan refleksi dan evaluasi untuk memperoleh sejauh mana pencapaian hasil yang diharapkan, kemudian direvisi untuk melaksanakan

(28)

Siklus I

Siklus II

Gb 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas

1. Siklus I

a.Perencanaan

Pada tahap ini hal yang dilakukan adalah menyusun siklus, dan pemetaan, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), mempersiapkan

materi untuk siklus I, dan mempersiapkan lembar observasi.

b.Pelaksanaan

Proses tindakan dalam siklus I adalah :

1. Kegiatan awal

a. Apresepsi/ Motivasi

b. Memberikan games menarik untuk membangkitkan semangat belajar siswa.

Perencanaa

Pelaksanaan

Pengamatan

(29)

2. Kegiatan Inti

1.Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

 Siswa dapat Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi

hitung

2.Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

 Guru menjelaskan tentang operasi hitung

 Siswa diberikan contoh-contoh tentang operasi hitung

 Setelah siswa paham dengan penjelasan guru, maka siswa

diberikan soal, lalu memecahkannya sendiri dan dengan dipantau oleh guru.

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

 Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa

 Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan

pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan

3. Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru dan siswa menyimpulkan materi.

c. Tahap Observasi

(30)

2) Tingkat kolaborasi antara guru dan siswa dalam kegiatan

pembelajaran.

3) Penguasaan guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan Model

problem solving.

4) Observasi dilaksanakan oleh observer dan peneliti dengan

menggunakan lembar observasi.

d. Tahap refleksi

1) Mengukur kelemahan –kelemahan dari kegiatan pembelajaran , 2) Mencari apakah terjadi kolaborasi yang baik antara guru dan siswa.

3) Menandai kegiatan yang kurang efektif dalam proses pembelajaran.

4) Mengukur hasil evaluasi yang didapat dari tes siswa.

2. Siklus II

a. Perencanaan

Pada tahap ini hal yang dilakukan adalah menyusun siklus, dan pemetaan, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), mempersiapkan

materi untuk siklus II, dan mempersiapkan lembar observasi.

b. Pelaksanaan

Proses tindakan dalam siklus II adalah :

1. Kegiatan awal

1. Apresepsi/ Motivasi

2. Mengingatkan kembali tentang konsep bilangan bulat dan

(31)

2. Kegiatan Inti

3.Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

 Siswa dapat Mengurutkan bilangan

4.Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

 Guru memberikan penjelasan dan contoh tentang cara

membandingkan dan mengurutkan bilangan.

 Melakukan percobaan dengan menggunakan garis bilangan,

pengamatan, analisis data dan diskusi untuk dapat menentukan

besar bilangan

 Siswa mengerjakan contoh soal yang diberikan oleh guru.

 Siswa mengerjakan latihan soal dengan sendiri.

5.Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

 Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa

 Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan

pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan dengan cara disiplin ( Discipline ) dan rasa hormat dan perhatian

(respect ). 3. Kegiatan Penutup

(32)

 Mengevaluasi kegiatan pembelajaran

 Memberikan pekerjaan rumah dan menginformasikan materi

yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya.

c. Tahap Observasi

1) Kemampuan siswa dalam memahami pembelajaran matematika dengan bantuan alat peraga sederhana.

2) Tingkat kolaborasi antara guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran.

3) Penguasaan guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan Metode

problem solving.

4) Observasi dilaksanakan oleh observer dan peneliti dengan

menggunakan lembar observasi.

d. Tahap refleksi

1) Mengukur kelemahan –kelemahan dari kegiatan pembelajaran , 2) Mencari apakah terjadi kolaborasi yang baik antara guru dan siswa. 3) Menandai kegiatan yang kurang efektif dalam proses pembelajaran.

4) Mengukur hasil evaluasi yang didapat dari tes siswa.

Pada pelaksanaan siklus II yang lebih baik, diharapkan tidak ditemukan lagi kendala atau masalah. Dengan penggunaan metode problem solving dalam pembelajaran matematika yang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil

(33)

3.6 Indikator Keberhasilan PTK

Pembelajaran dengan menggunakan metode problem solving, pada pembelajaran matematika di SDN 3 Panjang Uara Bandar Lampung,

dikatakan berhasil apabila :

1. Terjadi peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa secara klasikal di

setiap siklusnya.

2. Pembelajaran dianggap tuntas apabila siswa mencapai nilai sesuai dengan yang telah ditentukan yaitu sekurang-kurangnya 65 untuk mata pelajaran

(34)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Pembelajaran matematika dengan menggunakan metode problem solving

telah dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IV SD N 3

Panjang Utara sesuai dengan KKM yang telah ditentukan, Siswa menjadi

aktif, Hasil belajar siswa juga meningkat menjadi lebih baik dari sebelumnya. Semua ini dapat dilihat pada hasil aktivitas, hasil belajar serta kinerja pendidik yang meningkat yaitu aktivitas siswa pada siklus I rata-rata sebesar

yaitu 64,63 menjadi 75. Hasil belajar siswa pada siklus I rata-rata sebesar

63,52 lalu meningkat menjadi 75,50. Dengan meningkatnya aktivitas dan hasil belajar siswa, maka pembelajaran ini dikatakan tuntas.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian maka disarankan sebagai berikut :

1. Sebaiknya guru dapat menggunakan berbagai metode agar siswa

semangat dalam belajar.

2. Menggunakan metode problem solving dalam pembelajaran dapat menyenangkan siswa sehingga pembelajaran berlangsung aktif dan

(35)

3. Diharapkan sekolah dapat menyediakan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam pembelajaran sehingga hasil belajar

(36)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rikena Cipta

---. 2006. Siklus Spiral. Jakarta; Rikena Cipta

---. 2007. Teknik Evaluasi Pengajaran. Jakarta; Rikena Cipta

Aqib, Zainal, dkk,2009. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru SD,SLB,& TK. Jakarta

Badan Standar Nasional/BNSP. (2006). http//www. gooegle.com.diakses tanggal 16 Mei 2013

Basrowi & Suwandi. http://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_tindakan_kelas

Dimyati dan Mujiono. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rhineka Cipta.

Hudoyo, Herman. (2007). Metode Pembelajaran Problem Solving. http//www. gooegle.com.diakses tanggal 25 Mei 2013

Kemmis. 1988. http://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_tindakan_kelas

Khafidz, M. dan Prasetyo. (2010). Matematika..Erlangga: Jakarta

Khotimah. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan . Jakarta: Bumi Aksara

Majid, Abdul. 2009. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung : Remaja Rosdakarya) Psb fisika. Blogspot. Com/2012

Muncarno, 2012. Bahan Ajar Statistik Pendidikan. Metro

Muslich. http://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_tindakan_kelas

Poerwanto, Ngalim. 2008. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung : Remaja Rosdakarya

Polya. (2002). Metode Pembelajaran Problem Solving. http//www.gooegle.com. diakses tanggal 25 Mei 2013

Pranata. (2005). Pengertian Problem solving. http://phisiceducation09.blogspot. com

(37)

Ruminiati. (2007). Belajar. http//www. gooegle.com.diakses tanggal 16 Mei 2013

--- (2007). Tipe hasil Belajar. http//www. gooegle.com.diakses tanggal 16 Mei 2013

Sardiman. (2008). Aktivitas Belajar.http://cahyarbsd.blogspot.com/2012/08

Sagala. (2006). Matematika. http//www. gooegle.com.diakses tanggal 25 September 2012 Sanjaya http://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_tindakan_kelas

Slameto. (2003). Belajar dan Pembelajaran. Bandung PT. Remaja Rosdakarya.

Soedjiono. (2009). Penilaian Aktivitas. http//www. gooegle.com.diakses tanggal 16 Mei 2013 Suprijono. (2011). Cooperatife Learning. Yogyakarta.

Suyanto (1997. http://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_tindakan_kelas

Tim Penyusun. (2007). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2007 tentang standar isi unttuk satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Depdiknas. Jakarta

Tim Penyusun. (2001). Departmen pendidikan dan kebudayaan. Depdiknas. Jakarta

Tinggih, Elea. (2002). Matematika. http//www. gooegle.com.diakses tanggal 16 Mei 2013 Tjadimojo. (2001). Ciri-ciri Pembelajaran Problem Solvng. http://hermanuy. blogspot.com

UU no 20 tahun 2003 dan UU no 14 tahun 2005 http://junaidi678.blogspot.com /2013/05/pengertian-kinerja-guru-menurut-uu-no.html

Yusuf, Munir. (2005). Aktivitas Belajar. http//www. gooegle.com.diakses tanggal 16 Mei 2013

(38)

PEMETAAN STANDAR KOMPETENSI (SK) DAN KOMPETENSI DASAR (KD) TAHUN PELAJARAN : 2013/2014 Nama Sekolah : SDN 3 Panjang Utara

Mata Pelajaran : Matematika 4a Kelas/Program : IV / Sekolah Dasar Semester : 1 (Satu)

Standar Kompetensi

Kompetensi

Dasar KKM

Indikator Pencapaian Kompetensi

Alokasi Waktu 1. Memahami

Dan Menggunakan Sifta-Sifat Operasi Hitungan Bilangan Dalam Pemecahan Masalah 1.1Mengide ntifikasik an sifat-sifat operasi hitung

1.Melakukan operasi hitung dengan sifat pertukaran,

pengelompokan, dan penyebaran

2.Menentukan hasil perkalian dan pembagian dengan bilangan 0 dan 1

1.3Melakuka n operasi perkalian dan pembagi an

1.Mengalikan bilangan satu angka dengan bilangan dua angka dan tiga angka 2.Mengalikan bilangan

10 secara berulang dan bilangan kelipatan 10

3.Mengalikan Bilangan dua angka dengan bilangan dua angka dan tiga angka 4.Menghitung

pembagian dengan cara tak bersisa dan dengan sisa

Bandar Lampung, ...2013

Mengetahui

Kepala Sekolah Praktikan

Edison, S.Pdi. Sarifah

(39)

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS I

Sekolah : SD N 3 Panjang Utara Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/semester : IV (Empat) /1 (satu)

Alokasi waktu : 2 x 35 menit (1 X pertemuan) A. Standar Kompetensi :

1. Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah

B. Kompetensi Dasar

1.1 Mengidentifikasi sifat-sifat operasi hitung

C. Tujuan Pembelajaran

 Siswa dapat Mengetahui jenis operasi hitung dengan penanaman nilai disiplin ( Discipline ) (NK, disiplin ( Discipline )

 Siswa dapat Memberikan contoh sehari-hari yang berhubungan dengan operasi hitung

 Siswa dapat Melakukan penjumlahan dan perkalian dengan nol  Siswa dapat Melakukan perkalian dengan satu

 Siswa dapat Melakukan perkalian dua angka dengan angka sebelas

 Siswa dapat Melakukan penjumlahan dan perkalian tiga bilangan berurutan

 Siswa dapat Mengidentifikasi sifat penyebaran dalam perhitungan secara tekun ( diligence ) ( NK. tekun ( diligence )

Karakter siswa yang diharapkan :

Rasa ingin tahu , Mandiri, Kreatif, Kerja keras, Disiplin, Demokratis, Tanggung-jawab , Menghargai Prestasi.

D. Materi Ajar

Operasi Hitung Bilangan

E. Metode Pembelajaran

(40)

F. Langkah-langkah Pembelajaran  Kegiatan awal

Peneliti mengawali pelajaran dengan pendahuluan yaitu

apersepsi/motivasi, memberikan games menarik untuk membangkitkan semangat belajar siswa. Games yang dilakukan adalah guru membawakan

2 jeruk dan 2 apel, kemudian guru meminta 2 siswa untuk maju ke depan kemudian siswa memberikan salah satu siswa lain dengan apel 1 buah dan jeruk 1 buah. Siswa lainnya menghitung jumlah buah yang diterima,

kemudian siswa tadi mengambil kembali dan memberikan lagi dengan 1 buah jeruk dan 1 buah apel lalu menjumlahkannya. Guru menyampaikan

tujuan pembelajaran yaitu mengetahui jenis operasi hitung, memberikan contoh sehari-hari yang berhubungan dengan operasi perkalian dengan satu, melakukan perkalian dua angka dengan angka sebelas, melakukan

penjumlahan dan perkalian tiga bilangan berurutan, dan menidentifikasi sifat penyebaran dalam perhitungan.

 Kegiatan Inti  Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

 Siswa dapat Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

Pada kegiatan inti siswa dapat memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung yaitu komutatif, asosiatif, dan distributif. Guru menjelaskan

tentang operasi hitung.

(41)

a x b = b x a, 4 + 6 = 6 + 4.

2. Asosiatif adalah sifat pengelompokan yang berklku pada penjumlahan

dan perkalian. Contoh :

(a + b) + c = a + (b + c), (3 + 4) + 6 = 3 + (4 + 6),

(a x b) x c = a x (b x c), (5 x 7) x 8 = 5 x (7 x 8)

3. Distributif adalah sifat penyebaran yang berlaku pada penjumlahan,

pengurangan, perkalian, dan pembagian. Contoh :

8 x (12 + 13) = (8 x 12) + (8 x 13)

(135 – 81) : 3 = (135 : 3) – (81 : 3)

Setelah siswa paham dengan penjelasan guru, maka siswa diberikan soal-soal latihan, lalu siswa memecahkannya sendiri dan dengan dipantau oleh guru. Setelah selesai guru memerintah siswa untuk maju ke depan untuk

menuliskan jawabannya di papan tulis.  Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

 Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa  Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan

pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan  Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru:

 Menyimpulkan materi dan memberikan tugas rumah untuk memantapkan pemahaman siswa.

2. Alat/Bahan dan Sumber Belajar

 Buku Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar Kelas 4,  Buku lain yang relevan

(42)

3. Penilaian Nilai Budaya Dan Karakter

Bangsa

Indikator Pencapaian Kompetensi

Teknik Penilaian

Bentuk Penilaian

Contoh Instrumen

1. Rasa ingi tahu

2. Mandir

3. Kre

4. Ke

5. Disi

6. De

7. Tanggung

jaw

8. Me

i Prestasi

(43)

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS II

Sekolah : SDN 3 Panjang Utara Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/semester : IV (Empat) /1 (satu)

Alokasi waktu : 2 x 35 menit (1 X pertemuan) A. Standar Kompetensi :

1. Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah

B. Kompetensi Dasar

1.2. Mengurutkan bilangan C. Tujuan Pembelajaran

 Siswa dapat Menulis lambang bilangan sesuai dengan nilai tempat  Siswa dapat Membandingkan dua bilangan yang melibatkan nilai tempat  Siswa dapat Mengurutkan nilai bilangan dari yang terkecil atau terbesar 4. Karakter siswa yang diharapkan :

 Rasa ingin tahu , Mandiri, Kreatif, Kerja keras, Disiplin, Demokratis, Tanggung-jawab , Menghargai Prestasi.

D. Materi Ajar

Operasi Hitung Bilangan  Mengurutkan Bilangan E. Metode Pembelajaran

Percobaan, problem solving, dan latihan

F. Langkah-langkah Pembelajaran :  Kegiatan awal

1.Apresepsi/ Motivasi

2.Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu menulis lambang bilangan, membandingkan dua bilangan, mengurutkan nilai bilangan dari yang terkecil atau terbesar.

 Kegiatan Inti  Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

 Siswa dapat Mengurutkan bilangan  Elaborasi

(44)

Guru mengingatkan kembali tentang konsep bilangan bulat dan

contohnya, yaitu tentang komutatif, asosiatif, dan distributif. Guru memberikan penjelasan dan contoh tentang cara membandingkan dan

mengurutkan bilangan yaitu guru memberikan gambar bola yang berjumlah 5 dan mangga yang berjumlah 7, kemudian siswa

membandingkan mana jumlah yang lebih banyak. Setelah itu siswa diberitahu tentang tanda lebih besar dan lebih kecil. Guru menunjukkan cara mengurutkan dengan menggunakan garis bilangan, pengamatan,

analisis data dan diskusi. Guru mengajak siswa ke luar kelas lalu dengan menggunakan tali rapia guru membuat garis bilangan dan diberi kartu

angka. Kemudian secara bersama siswa mengurutkan angka mulai dari yang terkecil sampai yang terbesar. Siswa mengerjakan latihan soal

dengan sendiri.  Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

 Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa  Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan

pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan dengan cara disiplin ( Discipline ) dan rasa hormat dan perhatian ( respect ) .  Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru:  Menyimpulkan materi

 Mengevaluasi kegiatan pembelajaran

 Memberikan pekerjaan rumah dan menginformasikan materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya.

G. Alat/Bahan dan Sumber Belajar

(45)

H. Penilaian Nilai Budaya Dan Karakter Bangsa Indikator Pencapaian Kompetensi Teknik Penilaian Bentuk

Instrumen Instrumen/ Soal

1. Rasa ingin tahu Mandiri 2. Kreaif 3. Kerja keras 4. Disiplin 5. Demokrat is 6. Tanggung -jawab 7. Mengharg ai Prestasi 1. Membaca dan menuliskan lambang bilangan serta menuliskan nama bilangan 2. Menulis lambang bilangan sesuai dengan nilai tempatnya Mengurutk an bilangan dengan pola teratur dan tidak teratur Tugas Individu dan Kelompok Laporan buku pekerjaan rumah

Lengkapilah garis bilangan berikut! ... ...–3-2 -1 0 1 2 3 4 5 6

1. Bacakanlah dan Tuliskanlah lambang bilangan serta menuliskan nama bilangan? 2. Tuliskanlah lambang bilangan sesuai dengan nilai tempatnya? 3. urutkan bilangan dengan pola teratur dan tidak teratur?

Bandar Lampung, ...2013

Mengetahui

(46)

Edison, S.Pdi. Sarifah

NIP 19600171980101001 NPM 1013069125

Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

Nama Siswa

Aktivitas yang diamati Skor didapat

Skor

maksimal Skor

1 2 3 4 5

1. Alya 3 3 4 3 3 16 25 64

2. Amanda 3 2 3 3 3 15 25 60

3. Ansori 3 3 3 4 3 16 25 64

4. Andri 3 3 5 3 3 17 25 68

5. Anela 3 3 4 3 4 17 25 68

6. Anjelina 3 4 3 3 4 17 25 68

7. Afandi 2 3 3 3 3 14 25 56

8. Bagus 4 4 4 3 3 18 25 72

9. Bilal 3 3 3 4 2 15 25 60

10.Caca 3 2 4 3 4 16 25 64

11. Dewinda 4 3 3 3 2 15 25 60

12. David 3 3 4 3 3 16 25 64

13. Dinda 3 5 4 3 3 18 25 72

14. Diana 3 3 3 3 5 17 25 68

15. Erlangga 4 3 3 3 3 16 25 64

16. Firli 3 5 3 3 4 18 25 72

(47)

18. Hany 3 3 3 3 2 14 25 56

19. Indah 3 3 3 3 5 17 25 68

20. Iftina 3 3 4 3 4 17 25 68

21. Jelita 3 3 4 5 3 18 25 72

22. Jeni 3 4 2 3 3 15 25 60

23. Kirana S 2 3 3 3 3 14 25 56

24. Kartika 3 3 4 3 4 17 25 68

25. Kirana A 3 3 3 3 3 15 25 60

26. Liana 4 3 3 4 3 17 25 68

27. M.Rido 3 3 4 3 4 17 25 68

28. Maulana 3 5 4 3 3 18 25 72

29. M.Tri 3 3 3 3 3 16 25 64

30. Nisa 2 3 3 3 4 15 25 60

31. Putri W 3 3 4 3 4 17 25 68

32. Risma 3 3 4 3 3 16 25 64

33. Romadon 3 4 2 3 3 15 25 60

34. Rlang 2 3 3 3 3 14 25 56

35. Sonia 3 3 5 3 4 18 25 72

36. Salsa 3 3 3 3 3 15 25 60

37. Tegar 3 3 4 3 3 16 25 64

38. Tina 3 2 3 3 4 15 25 60

39. Tari 3 3 3 4 3 16 25 64

40. Vico 3 3 5 4 3 18 25 72

(48)

41. Yuliana 3 3 4 3 4 17 25 68

42. Zaskia 3 2 3 3 4 15 25 60

43. Zuwanda 3 4 3 3 2 15 25 60

44. Zakki 3 3 3 4 3 16 25 64

Jumlah 711 1100 2844

Rata-rata 16,15 25 64,63

Sumber : Observasi aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung yang dilakukan oleh observer

Rubrik penilaian aktivitas siklus I

Kriteria Sangat aktif N> 80 Aktif 61- 80 Cukup aktif 41-60 Kurang aktif 21-40 Pasif < 20

5 4 3 2 1

1. Memperhatikan

penjelasan guru - 5 siswa

35

siswa 4 siswa - 2 Memahami

masalah 4 siswa 5 siswa

31

siswa 4 siswa - 3. Menyelesaikan

masalah sendiri dengan benar

2 siswa 15 siswa 27

siswa -

4. Bertanya pada

guru 1 siswa 7 siswa

36

siswa - 5. Dapat

menyimpulkan dengan benar

2 siswa 13 siswa 25

siswa 4 siswa

Bandar Lampung,... 2013

(49)

Sukarni, S.Pd. Sarifah

NIP 196103261982022007 NPM 1013069125

Mengetahui, Kepala Sekolah

Edison, S,Pd.

NIP 196001719801001

Observasi Hasil Belajar Siswa Siklus I

Nama Siswa Skor Individu Ketuntasan

1. Alya 60 TT

2. Amanda 60 TT

3. Ansori 60 TT

4. Andri 70 T

5. Anelta 70 T

6. Anjelina 70 T

7. Afandi 60 TT

8. Bagus 80 T

9. Bilal 40 TT

10.Caca 60 TT

11.Dewinda 50 TT

12.David 60 TT

13.Inda 80 T

14.Diana 70 T

15.Erlangga 70 T

(50)

17.Galih 65 T

18.Hany 60 TT

19.Indah 70 T

20.Iftina 50 TT

21.Jelita 80 T

22.Jeni 60 TT

23.Kirana S 60 TT

24.Kartika 70 T

25.Kirana A 60 TT

26.Liana 80 T

27.M.Rido 70 T

28.Maulana 80 T

29.M.Tri 50 TT

30.Nisa 60 TT

31.Putri W 65 T

32.Risma 50 TT

33.Romadon 60 TT

34.Rlang 50 TT

35.Sonia 65 T

36.Salsa 60 TT

37.Tegar 70 T

38.Tina 60 TT

39.Tari 50 TT

40.Vico 70 T

(51)

sambungan dari halaman sebelumnya

41.Yuliana 80 T

42.Zaskia 70 T

43.Zuwanda 50 TT

44.Zakki 60 TT

Jumlah 2795

Rata-rata 63,52 TT Sumber : Rekapitulasi hasil belajar siswa pada siklus I

Hasil Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Siklus I

NO Siklus I

1. Aktivitas siswa Hasil belajar Siswa

Jumlah 2844 2795

Rata-rata 64,63 63,52

Sumber : Rekapitulasi persentase aktivitas dan hasil belajar siswa selama pembelajaran pada siklus I.

Bandar Lampung,... 2013

Observer, Praktikan

Sukarni, S.Pd. Sarifah

NIP 196103261982022007 NPM 1013069125

(52)

Edison, S,Pd.

NIP 196001719801001

Hasil Observasi Kinerja Pendidik Pada Siklus I

No Indikator/aspek yang dinilai Skor

I. Pra Pembelajaran

1. Mempersiapkan siswa untuk belajar 3

2. Melakukan kegiatan apersepsi 3

II. Membuka Pelajaran

1. Melakukan apersepsi 4

2. Menyampaikan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai 4

III Kegiatan Inti Pembelajaran A. Pengusaan Materi Pelajaran

1. Menunjukkan pengusaan materi pembelajaran 3 2. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang

relevan 4

3. Menyampaikan materi dengan jelas, sesuai dengan

hierarki belajar dan karakterisik siswa. 4 B. Pendekatan/strategi pembelajaran

1. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

kompetensi (tujuan) yang akan dicapai 3 2. Melaksanakan pembelajaran secara runtut. 4 3. Melaksanakan pembelajaran sesuai langkah-langkah

yang bersifat problem solving 3

(53)

kemampuan siswa.

5. Mencari data atau keterangan yang dapat digunakan

untuk memecahkan masalah tersebut 3

6. Menetapkan jawaban sementara dari masalah tersebut 3 7. Menguji kebenaran jawaban sementara tersebut 3

8. Menarik kesimpulan. 4

C. Pemanfaatan Sumber Belajar / Media Pembelajaran

1. Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media 3

2. Mengesankan pesan yang menarik 3

3. Menggunakan media secara efektif dan efisien 2 4. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media 3

D. Penilaian Proses Dan Hasil Belajar

1. Memantau kemajuan belajar 3

IV.

2. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi 3 Penutup

1. Melakukan refleksi pembelajaran 3

2. Menyusun rangkuman dengan melibatkan peserta

didik 3

3. Melaksanakan tindak lanjut 3

Jumlah 76

Rata-rata 63,3

Sumber : Hasil observasi terhadap kinerja guru yang dilakukan oleh observer pada siklus I.

(54)

2 = kurang 1 = sangat kurang

Hasil kinerja guru

1 2 3 4 5

Sangat

kurang Kurang Cukup Baik Sangat baik

- 2 point 16 point 6 point -

Sumber : Rekapitulasi kinerja guru siklus I.

Bandar Lampung,... 2013

Observer, Praktikan

Sukarni, S.Pd. Sarifah

NIP 196103261982022007 NPM 1013069125

Mengetahui, Kepala Sekolah

Edison, S,Pd.

NIP 196001719801001

Observasi Aktivitas Siswa Siklus II

Nama Siswa Aktivitas yang diamati Skor didapat

Skor

(55)

1 2 3 4 5

1. Alya 4 3 4 3 5 19 25 76

2. Amanda 4 4 3 4 3 18 25 72

3. Ansori 3 3 3 4 3 16 25 64

4. Andri 5 4 4 4 5 22 25 88

5. Anelta 4 3 4 4 4 19 25 76

6. Anjelina 5 4 3 4 4 20 25 80

7. Afandi 3 3 4 4 5 19 25 76

8. Bagus 4 4 5 4 4 21 25 84

9. Bilal 4 3 3 4 3 17 25 68

10. Caca 5 3 4 3 4 19 25 76

11. Dewinda 4 3 3 3 3 16 25 64

12. David 3 3 4 3 3 16 25 64

13. Dinda 4 5 4 5 4 22 25 88

14. Diana 3 3 3 3 5 17 25 68

15. Erlangga 4 3 3 3 3 16 25 64

16. Firli 3 5 3 3 4 18 25 72

17.Galih 4 5 5 4 4 22 25 88

18.Hany 4 3 4 3 4 18 25 72

19.Indah 3 3 3 3 5 17 25 68

20.Iftina 5 4 4 5 4 22 25 88

21.Jelita 4 4 4 5 3 20 25 80

22.Jeni 5 5 5 4 4 23 25 92

23.Kirana S 3 3 3 3 3 15 25 60

(56)

25.Kirana A 3 3 3 3 3 15 25 60

26.Liana 4 4 5 4 4 21 25 84

27.M.Rido 4 3 4 5 4 20 25 80

28.Maulana 5 5 4 4 4 22 25 88

29.M.Tri 4 4 3 5 4 20 25 80

30.Nisa 4 4 5 4 4 21 25 84

31.Putri W 3 5 4 3 4 19 25 76

32.Risma 5 3 4 3 5 20 25 80

33.Romadon 3 4 2 3 3 15 25 60

34.Rlang 5 3 5 3 4 20 25 80

35.Sonia 3 3 5 3 4 18 25 72

36.Salsa 5 3 4 4 4 20 25 60

37.Tegar 5 4 4 4 3 20 25 80

38.Tina 3 2 3 3 4 15 25 60

39.Tari 3 3 3 4 3 16 25 64

40.Vico 3 3 5 4 3 18 25 72

41.Yuliana 5 3 5 4 4 21 25 84

bersambung ke halaman selajutnya sambungan dari halaman sebelumnya

42.Zaskia 3 4 3 4 4 18 25 72

43.Zuwanda 4 4 3 3 4 18 25 72

44.Zakki 4 3 5 4 4 20 25 80

Jumlah 830 1100 3300

Rata-rata 18,86 25 75

(57)

Rubrik penilaian aktivitas siswa siklus II Kriteria Sangat aktif N> 80 Aktif 61- 80 Cukup aktif 41-60 Kuran g aktif 21-40 Pasif < 20

5 4 3 2 1

1. Memperhatikan penjelasan guru 11 siswa 17 siswa 16

siswa - -

2 Memahami masalah

6 siswa 14 siswa

23 siswa

1

siswa - 3. Menyelesaikan masalah sendiri dengan benar 10 siswa 17 siswa 16 siswa 1sisw

a -

4. Bertanya pada guru

5 siswa 21 siswa

18

siswa - -

5. Dapat menyimpulkan

dengan benar 6 siswa

25 siswa

13

siswa - -

Bandar Lampung,... 2013

Observer, Praktikan

Sukarni, S.Pd. Sarifah

NIP 196103261982022007 NPM 1013069125

Mengetahui, Kepala Sekolah

Edison, S,Pd.

NIP 196001719801001

(58)

Nama Siswa

Skor Individu

Ketuntasan

1. Alya 85 T

2. Amanda 70 T

3. Ansori 60 TT

4. Andri 75 T

5. Anelta 90 T

6. Anjelina 70 T

7. Afandi 65 T

8. Bagus 80 T

9. Bilal 65 T

10.Caca 70 T

11.Dewinda 60 TT

12.David 60 TT

13.Dinda 85 T

14.Diana 80 T

15.Erlangga 85 T

16.Firli 75 T

17.Galih 90 T

18.Hany 65 T

19.Indah 80 T

20.Iftina 95 T

21.Jelita 80 T

22.Jeni 100 T

(59)

24.Kartika 85 T

25.Kirana A 60 TT

26.Liana 80 T

27.M.Rido 75 T

28.Maulana 100 T

29.Tri 65 T

30.Nisa 80 T

31.Putri W 65 T

32.Risma 80 T

33.Romadon 60 TT

34.Rlang 95 T

35.Sonia 70 T

36.Salsa 70 T

37.Tegar 80 T

38.Tina 65 T

39.Tari 50 TT

40.Vico 90 T

41.Yuliana 80 T

bersambung ke halaman selanjutnya sambungan dari halaman sebelumnya

42.Zaskia 80 T

43.Zuwanda 65 T

44.Zakki 85 T

Jumlah 3322

(60)

Sumber : observasi hasil belajar siswa selama pembelajaran pada siklus II

Hasil Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Siklus II

NO Siklus II

1. Aktivitas siswa Hasil belajar siswa

Jumlah 3300 3322

Rata-rata 75 75,50

Sumber : Rekapitulasi persentase aktivitas dan hasil belajar siswa selama pembelajaran pada siklus II

Bandar Lampung,... 2013

Observer, Praktikan

Sukarni, S.Pd. Sarifah

NIP 196103261982022007 NPM 1013069125

Mengetahui, Kepala Sekolah

Edison, S,Pd.

NIP 196001719801001

Hasil Observasi Kinerja Pendidik Pada Siklus II

(61)

I. Pra Pembelajaran

1. Mempersiapkan siswa untuk belajar 4

2. Melakukan kegiatan apersepsi 4

II. Membuka Pelajaran

1. Melakukan apersepsi 4

2. Menyampaikan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai 5

III Kegiatan Inti Pembelajaran A. Pengusaan Materi Pelajaran

1. Menunjukkan pengusaan materi pembelajaran 5 2. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang

relevan 4

3. Menyampaikan materi dengan jelas, sesuai dengan

hierarki belajar dan karakterisik siswa. 4 B. Pendekatan/strategi pembelajaran

1. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

kompetensi (tujuan) yang akan dicapai 3 2. Melaksanakan pembelajaran secara runtut. 4 3. Melaksanakan pembelajaran sesuai langkah-langkah

yang bersifat problem solving 5

4. Adanya masalah yang ditimbulkan sesuai dengan taraf

kemampuan siswa. 4

5. Mencari data atau keterangan yang dapat digunakan

untuk memecahkan masalah tersebut 4

6. Menetapkan jawaban sementara dari masalah tersebut. 4 7. Menguji kebenaran jawaban sementara tersebut 4

8. Menarik kesimpulan. 4

(62)

1. Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media 3

2. Mengesankan pesan yang menarik 4

3. Menggunakan media secara efektif dan efisien 4 4. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media 4

D. Penilaian Proses Dan Hasil Belajar

1. Memantau kemajuan belajar 4

2. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi 4

IV. Penutup

1. Melakukan refleksi pembelajaran 4

2. Menyusun rangkuman dengan melibatkan peserta

didik 4

3. Melaksanakan tindak lanjut 4

Jumlah 97

Nilai Rata-rata 80

Sumber : Hasil observasi kinerja guru yang dilakukan oleh observer pada siklus II.

Kategori : 5 = sangat baik 4 = baik 3 = cukup 2 = kurang 1 = sangat kurang

Hasil Kinerja Guru Siklus II

1 2 3 4 5

Sangat

kurang Kurang Cukup baik Sangat baik

(63)

Sumber : Rekapitulasi hasil kinerja guru pada siklus II.

Bandar Lampung,... 2013

Observer, Praktikan

Sukarni, S.Pd. Sarifah

NIP 196103261982022007 NPM 1013069125

Mengetahui, Kepala Sekolah

Edison, S,Pd.

NIP 196001719801001

Evaluasi Siklus I Kerjakan soal-soal di bawah ini :

1. (84 x 36) x 79 = 84 x (36 x ) )

Bilangan pada kotak adalah .... 2. (78 - 243) x 78 =....

3. (26 x 167) – (26 x 67) = ....

4. 64 x (90 – 987) =... 5. 95 x (40 + 987 ) =...

(64)

7. (79 x 560 – 670 ) =...

8. (349 x 73 + 23 ) =.... 9. (597 x 45 – 600 ) =....

10.(766 x 24 – 400) =....

Evaluasi Siklus II Selesaikan soal cerita di bawah ini !

1. Hitunglah perkalian 67 x 72=...

2. Hitunglah pembagian 672 : 8 : 4 =...

3. Urutkanlah bilangan dari yang terkecil ke yang terbesar 24.555, 24.255, 24.252, 24.552, 24.655=...

4. Urutkanlah bilangan dari yang terbesar ke yang terkecil 28.111, 28.107, 28.103, 28.104, 28.114=...

5. Tabungan Pipit Rp 231.000 Tabungan Kiki Rp 312,000

(65)

6. Jarak Jakarta-Bandung kira-kira 153.000 m Jarak Jakarta-Cikampek kira-kira 103.000 m Kota manakah yang lebih dekat dengan Jakarta?

7. Aldi beternak itik sebanyak 7.560 ekor. Ia memperkerjakan 5 orang. Setiap pekerja memelihara itik sama banyak, Berapa itik yang dipelihara oleh pekerja setiap hari?

8. Dalam seminggu Budi mampu membuat 147 telur asin. Berapa rata-rata telur asin yang dapat dibuat Budi setiap hari?

9. Tabungan Endah terkumpul sebanyak 10 lembar uang ribuan dan 5 lembar uang sepuluh ribuan. Uang tersebut untuk membeli tas seharga 75.000 rupiah. Berapa sisa uang Endah?

(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)

Referensi

Dokumen terkait

Bab 14 Fokus Target – Persamaan dan Fungsi Trigonometri – www.bimbinganalumniui.com BAB 14: PERSAMAAN DAN FUNGSI TRIGONOMETRI. (Soal dikerjakan dalam waktu

Ketahanan pada aspek politik diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan politik bangsa yang berisi keuletan, ketangguhan dalam menghadapi dan mengatasi tantangan, ancaman,

Selain itu, Hymes (dalam Rahadi, 2001: 20) juga menjelaskan bahwa alih kode ekstern adalah alih kode yang terjadi antara bahasa asli dengan bahasa asing, seperti alih

Gambar VI.7 Konsep Desain Bangunan Sekolah Alam Anak Jalanan terhadap Hujan

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan berkah, rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul

Hasil penelitian diperoleh nilai konstanta sebesar 58,381, hal ini menunjukkan bahwa nilai konstanta positif, artinya jika nilai kesulitan belajar dan gaya

Berdasarkan latar belakang masalah yang disampaikan diatas, maka tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui pengaruh yoga terhadap

Kejahatan atas kehormatan adalah suatu bentuk delik yang oleh hukum pidana ditetapkan sebagai suatu kejahatan yang diatur di dalam buku ke II KUHP tentang kejahatan.. Sejak