i
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE PROBLEM SOLVING
PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SDN 3 PANJANG UTARA
BANDAR LAMPUNG 2013/2014
SKRIPSI
SARIFAH NPM 1013069125
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Ilmu Pendidikan Program Studi S1 PGSD
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
i ABSTRAK
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE PROBLEM SOLVING
PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SDN 3 PANJANG UTARA
BANDAR LAMPUNG 2013/2014
SKRIPSI SARIFAH
Hasil proses pengajaran diketahui bahwa nilai tes formatif sebagai gambaran hasil belajar masih rendah, yaitu 50, sedangkan KKM yang ditentukan adalah 65. Hal ini dikarenakan dalam pembelajaran yang dilaksanakan kurang komunikatif serta tidak menggunakan alat peraga maka siswa kurang termotivasi sehingga hasil belajarnya rendah. Hal ini mendorong peneliti untuk melakukan penelitian yang berjudul peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa menggunakan metode problem solving pelajaran matematika kelas IV SDN 3 Panjang Utara Bandar Lampung 2013/2014.
Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada pelajaran matematika dengan menggunakan metode problem solving khususnya untuk materi operasi hitung pada siswa kelas IV SDN 3 Panjang Utara Bandar Lampung. Penelitian ini meggunakan metode penelitian tindakan kelas dengan 2 siklus dan setiap siklus mencakup 4 langkah kegiatan, meliputi kegiatan perencanaan, melakukan tindakan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan yang signifikan dalam proses belajar mengajar matematika dengan menggunakan metode problem solving. Aktivitas siswa pada siklus I rata-rata sebesar yaitu 64,63 menjadi 75. Hasil belajar siswa pada siklus I rata-rata sebesar 63,52 lalu meningkat menjadi 75,50. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka dapat disimpulkan bahwa adanya peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode problem solving pada siswa kelas IV SDN 3 Panjang Utara Bandar Lampung.
i
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR ISI ... xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1Latar Belakang Masalah ... 1
1.2Identifikasi Masalah ... 4
1.3Perumusan Masalah ... 4
1.4Tujuan Penelitian ... 5
1.5Manfaat Penelitian ... 5
BAB II KAJIAN TEORI ... 7
2.1Metode Problem Solving ... 7
2.2Pengertian Belajar ... 10
2.3Aktivitas Belajar ... 11
2.4Hasil Belajar ... 12
2.5Pengertian Matematika ... 13
2.6Pengertian Kinerja Guru ... 15
2.7Hipotesis ... 15
BAB III METODE PENELITIAN ... 16
3.1Hakekat PTK ... 16
3.2Teknik Pengumpulan Data ... 17
3.3Alat Pengumpul Data ... 17
3.4Teknik Analisis Data ... 18
3.5Prosedur PTK ... 20
3.6Indikator Keberhasilan PTK ... 26
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 27
4.1Hasil Penelitian ... 27
ii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 51
5.1 Kesimpulan ... 51
5.2 Saran ... 51
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini, sebagian besar guru kurang interaktif di dalam mclaksanakan kegiatan pembelajaran sehingga ketuntasan belajar tidak seperti yang
diharapkan di bawah KKM yang telah ditentukan. Bertitik tolak dari uraian tersebut maka penulis ingin mengetahui melalui penelitian ini tentang belajar
adalah suatu kegiatan untuk mencari tahu sesuatu yang diinginkan baik itu secara formal maupun non formal, guru merupakan kunci utama berhasil tidaknya proses pembelajaran pendidikan di sekolah, kegiatan pembelajaran
merupakan kegiatan paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak tergantung kepada bagaimana proses pembelajaran yang dilakukan guru dan bagaimana yang dialami siswa.
Guru yang profesional akan selalu berusaha melaksanakan pembelajaran dengan sebaik-baiknya. Proses pembelajaran di Sekolah Dasar harus dapat
memberikan peluang kepada siswa untuk mengembangkan kemampuannya secara optimal, untuk meningkatkan mutu pendidikan sangat ditentukan oleh guru sebagai pendidik agar mencapai tujuan yang diharapkan. Badan Standar
Nasional/BNSP (2006 : 484), menjelaskan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA di SD merupakan standar minimum yang secara
pengembangan kurikulum disetiap satuan pendidikan. Pencapaian SK dan KD
didasarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk membangun, kemampuan, bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi guru. Guru sebagai
pendidik harus mempersiapkan pembelajaran yang dapat menumbuhkan cara berfikir siswa agar dapat menjadi lebih kritis dan kreatif.
Berdasarkan permendiknas nomor 14 (2007 : 1) tentang standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah khususnya pada mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari kemampuan berfikir logis, analisis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetetif. Mengingat pentingnya mata pelajaran matematika di sekolah dasar sebagai bekal peserta didik yang berguna untuk mengetahui teknologi dan informasi
dalam menghadapi persaingan dan bertahan hidup pada masa yang akan datang. Namun, untuk mewujudkan harapan permendiknas tersebut tidaklah
mudah, karena kebanyakan siswa menganggap pelajaran ini sulit dan mereka takut dengan pelajaran matematika, sehingga perlu adanya upaya guru melakukan inovasi dan variasi model pembelajaran matematika yang dapat
membuat siswa senang, aktif, kreatif, dan mendapatkan hasil belajar yang terbaik. Menurut Herman Hudoyo (2007:26), dalam pengajaran Matematika,
masalah (soal) Matematika dibedakan menjadi dua bagian. yaitu:
1. Latihan yang diberikan pada waktu belajar Matematika yang bersifat
latihan agar terampil atau sebagai aplikasi dari pengertian yang baru diajarkan.
2. Masalah yang tidak seperti halnya latihan melainkan menghendaki
suatu masalah, siswa tersebut harus menguasai hal-hal yang telah
dipelajari sebelumnya, yaitu mengenai pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman, tetapi dalam hal ini ia menggunakannya di dalam
situasi baru.
Usia anak didik di Sekolah Dasar merupakan awal kehidupan untuk
memperoleh pendidikan yang sangat berguna sebagai dasar untuk menapak pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, sedangkan pendidikan di usia dim akan bcrmanfaat untuk menurnbuh kembangkan potensi anak. Di sekolah
dasar sudah ditanamkan pengetahuan dasar yang meliputi kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor. Untuk meningkatkan profesionalitas guru
sekolah dasar, proses pembelajaran perlu disesuaikan dengan perkembangan dan perubahan yang terjadi saat ini. Dalam rangka penelitian tindakan kelas dilaksanakan di kelas IV (empat) semester ganjil SDN 3 Panjang Utara
Bandar Lampung. Jumlah murid 44 orang yang terdiri dari 23 laki-laki dan 21 perempuan.
Pada proses pengajarannya diketahui bahwa nilai tes formatif sebagai
gambaran hasil beiajar masih rendah, yaitu 50, sedangkan KKM yang ditentukan adalah 65. Hal ini dikarenakan dalam pembelajaran yang
dilaksanakan kurang komunikatif serta tidak menggunakan alat peraga maka siswa kurang termotivasi sehingga hasil belajarnya rendah. Hal ini mendorong peneliti untuk melakukan penelitian tindakan kelas yang
1.2 Identifikasi Masalah
Dalam melaksanakan proses pembelajaran Matematika di kelas IV semester
ganjil SD Negeri 3 Panjang Utara dan telah dilaksanakan tes formatif diketahui bahwa tingkat penguasaan dan pemahaman materi masih sangat
rendah, yaitu 30 orang (70%) dari 44 siswa. dengan banruan teman sejawat yang diminta untuk mengidentifikasi kelemahan atau kekurangan dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan dan hasilnya didiskusikan bersama
teridentifikasi masalah yang terjadi dalam pembelajaran, yaitu: 1. Rendahnya hasil belajar siswa.
2. Pembelajaran yang dilaksanakan kurang komunikatif. 3. Guru tidak menggunakan alat peraga dalam pembelajaran.
1.3 Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dapat dirumuskan masalahnya adalah; rendahnya penguasaan konsep dan rcndahnya hasil belajar pelajaran
Matematika siswa kelas IV SDN 3 Panjang Utara Atas dasar hal tersebut maka permasalahan yang diajukan adalah:
1. Bagaimanakah meningkatkan aktivitas belajar matematika khususnya operasi hitung dengan menggunakan metode problem solving pada siswa kelas IV SDN 3 Panjang Utara Bandar Lampung?
2. Bagaimanakah meningkatkan hasil belajar matematika khususnya operasi hitung dengan menggunakan metode problem solving pada siswa kelas
1.4 Tujuan Penelitian
Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk:
1. Meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pelajaran matematika dengan
menggunakan metode problem solving khususnya untuk materi operasi hitung pada siswa kelas IV di SDN 3 Panjang Utara Bandar Lampung.
2. Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika dengan menggunakan metode problem solving pada siswa kelas IV SDN 3 Panjang Utara Bandar Lampung.
1.5 Manfaat Hasil Penelitian
Penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat bagi:
1. Siswa
Memberikan wawasan bahwa matematika bukan pelajaran yang
membosankan dan menakutkan tetapi pelajaran yang menyenangkan. 2. Guru
a. Dapat memberikan masukan bagi guru SD tentang model
pembelajaran matematika SD khususnya penyelesaian soal operasi hitung menggunakan metode problem solving.
b. Sebagai upaya peningkatan hasil bclajar siswa, untuk mempsroleh sumber daya manusia yang berkualitas, serta memberi gambaran kepada para guru sebagai upaya pemecahan masalah-masalah yang
dijumpai dalam pembelajaran yang dilaksanakan. 3. Sekolah
4. Bagi Penulis
Dapat menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman peneliti dalam perbaikan pembelajaran matematika, khususnya upaya peningkatan
2.1 MetodeProblem Solving(Pemecahan masalah)
Metode problem solving adalah suatu metode bcrpikir dan memecahkan
masalah. Dalam hal ini siswa dihadapkan pada suatu masalah, kemudian diminta untuk memecahkannya. Dalam 'bahasa perencanaan', masalah adalah
perbedaan antara kondisi yang ada (objektif) dengan kondisi yang diharapkan. Dalam pembelajaran matematika di sekolah, suatu masalah (seal) menjadi tantangan yang tidak dapat segera diselesaikan dengan prosedur rutin
yang diketahui oleh siswa.
Problem solving adalah suatu proses belajar mengajar yang berupa penghilangan perbedaan atau ketidaksesuaian yang terjadi antara hasil yang
di peroleh dengan yang diinginkan, (Pranata, 2005 : 3). Sejalan dengan pendapat tersebut Prawiro (1986 : 36) mengatakan bahwa problem solving adalah metode mengajar dengan jalan menghadapkan siswa pada suatu
1. Latihan yang diberikan pada waktu belajar matematika yang bersifat latihan agar terampil atau sebagai aplikasi dari pengertian yang baru
diajarkan.
2. Masalah yang tidak seperti halnya latihan melainkan menghendaki siswa untuk menggunakan sintesa atau analisa. Untuk menyelesaikan suatu masalah, siswa tersebut harus menguasai hal-hal yang telah
dipelajari sebelumnya, yaitu mengenai pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman, tetapi dalam hal ini ia menggunakannya di dalam situasi
baru.
2.1.1 Langkah-langkah PembelajaranProblem Solving
Menurut Polya (2002 : 27) memberi empat langkah pokok cara pemecahan
masalah, yaitu :
1. memahami masalahnya,
Masing-masing siswa mengerjakan lathan yang berbeda denga teman sebelahnya.
2. menyusun rencana penyelesaian,
Pada tahap ini siswa diarahkan untuk dapat mengidentifikasi masalah, kemudian mencari cara yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut.
3. melaksanakan rencana penyelesaian itu,
Langkah yang ketiga, siswa dapat menyelesaikan masalah dengan melihat contoh atau dari buku, dan bertanya pada guru.
4. memeriksa kembali penyelesaian yang telah dilaksanakan
Terakhir siswa mengulang kembali atau memeriksa jawabab yang telah dikerjakan, kemudian siswa bersama guru dapat menyimpulkan dan dapat mempresentasikan di depan kelas.
Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam metode problem solving menurut Abdul Majid. 2009.142-143 adalah sebagai berikut :
1. Adanya masalah yang jelas untuk dipecahkan. Masalah ini harus tumbuh dari siswa sesuai dengan taraf kemampuannya.
3. Menetapkan jawaban sementara dari masalah tersebut. Dugaan jawaban itu tentu saja didasarkan kepada data yang telah diperoleh.
4. Menguji kebenaran jawaban sementara tersebut. Dalam langkah ini siswa harus berusaha memecahkan masalah sehingga betul-betul yakin bahwa jawaban tersebut itu betul-betul cocok.
5. Menarik kesimpulan. Artinya siswa harus sampai kepada kesimpulan terakhir tentang jawaban dari masalah tadi.
2.1.2 Ciri-Ciri PembelajaranProblem Solving
Ciri-ciri pembelajaran problem solving menurut Tjadimojo (2001 : 3) yaitu : 1. Metode problem solving merupakan rangkaian pembelajaran artinya
dalam implementasi problem solving ada sejumlah kegiatan yang harus dilakukan siswa,
2. Aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah, metode ini menempatkan sebagai dari proses pembelajaran,
3. Pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan berfikir secara ilmiah.
2.1.3 Kelebihan dan Kekurangan metode pembelajaranProblem Solving
Setiap metode pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan. Menurut
Polya (2002 : 30) metode problem solving memiliki kelebihan dan kekurangan antara lain adalah:
Kekurangan metode problem solving antara lain adalah:
1. Dapat membuat siswa menjadi lebih menghayati kehidupan sehari-hari, 2. Dapat melatih dan membiasakan para siswa untuk menghadapi
dan memecahkan masalah secara terampil,
3. Dapat mengembangkan kemampuan berfikir siswa secara kreatif, 4. Siswa sudah mulai dilatih untuk memecahkan masalahnya.
Kekurangan metode problem solving antara lain adalah: 1. Memerlukan cukup banyak waktu,
2. Melibatkan lebih banyak orang.
3. Dapat mengubah kebiasaan siswa belajar dengan mendengarkan dan menerima informasi dari guru,
4. Dapat diterapkan secara langsung yaitu untuk memecahkan masalah.
Berdasarkan pernyataan beberapa teori tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
pada diri siswa tersebut, dan dengan memberi latihan yang diberikan pada waktu belajar matematika yang bersifat latihan dan masalah yang menghendaki siswa
untuk menggunakan sintesa atau analisa agar siswa memiliki pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman.
2.2 Pengertian Belajar
Seseorang dapat dikatakan belajar jika dalam diri orang tersebut terjadi suatu aktivitas yang mengakibatkan perubahan tingkah laku yang dapat diamati relatif lama. Belajar itu harus dengan pengaitan maksudnya,
pengaitan antara pelajaran yang akan dipelajari anak didik dengan pelajaran yang telah dipelajari sebelumnya, makin kuat kaitannya makin baik ia belajar. Slameto (2003 : 2) berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengamatannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku seseorang terhadap situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalaman yang berulang-ulang dalam
situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dilepaskan berdasarkan atas tanggapan bawaan. Sekolah yang efektif pada umumnya
memiliki sejumlah karakristik proses, diantaranya proses belajar mengajar yang efektifitasnya tinggi. Sekolah yang menerapkan MBS memiliki efektifitasnya proses belajar yang tinggi. Hal ini ditunjukkan oleh sifat proses
teori di atas, maka dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan perubahan perbuatan pada tingkah laku yang lebih baik dalam bidang material, formal
serta fungsional pada umumnya dan bidang intelektual pada khususnya. Menurut B. F. Skinner (dalam Ruminiati 2007:5) belajar merupakan suatu proses atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progressif.
Pengertian belajar ialah suatu perubahan dalam kemungkinan atau peluang terjadinya respon. Learning is any relatively change in behavior that is a result of past exsperience (Belajar adalah perubahan perilaku yang bersifat
permanen sebagai hasil dari pengalaman, Morgan (dalam Suprijono, 2011 : 3)
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan
bahwa belajar adalah suatu bentuk perubahan pada diri seseorang sebagai akibat dari pengalaman dan latihan dalam berinteraksi dengan lingkungan yang dialami orang tersebut yang bersifat permanen sebagai hasil dari
pengalaman.
2.3 Aktivitas Belajar
Segala kegiatan manusia yang dilakukan di dunia ini disebut aktivitas. Aktivitas yang dilakukan seseorang tentulah berbeda-beda, semua yang
mereka lakukan untuk mencapai tujuan mereka masing-masing. Orang yang beraktivitas baik maka akan menghasilkan hal yang baik pula namun tak jarang orang yang beraktivitas buruk menghasilkan hal yang baik pula.
Menurut pakar para ilmuan seorang ahli mengatakan bahwa aktivitas menurut Yusuf (2005 : 57) adalah suatu pekerjaan yag dilakukan oleh seseorang dalam
banyak sekali yaitu : a) Aktivitas belajar, b) Aktivitas kantor, c) Aktivitas bisnis, d) Aktivitas Sekolah, d) Aktivitas rumah. Sedangkan menurut
Sardiman (2008 : 10) aktivitas belajar adalah aktivitas yang berupa fisik maupun mental. Sejalan dengan itu Dimyati dan Mujiono (2006 : 236) mengemukakan bahwa dalam kegiatan belajar kedua aktivitas harus saling
berkaitan, aktivitas belajar dialami oleh siswa sebagai suatu proses, yaitu merupakan kegiatan mental mengolah bahan belajar atau pengalaman.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar adalah segala keterlibatan siswa dalam bentuk sikap, mental, pikiran, perhatian, dan keaktifan yang menimbulkan adanya interaksi yang harus
berkaitan selama proses pembelajaran berlangsung.
2.4 Hasil Belajar
Proses pembelajaran mengandung dua unsur, yaitu proses dan hasil
belajar. Proses adalah kegiatan yang dilaksanakan siswa dalam mencapai tujuan pengajaran, sedangkan hasil belajar adalah upaya kemampuan yang
dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar. Hasil belajar mempunyai peranan penting. Menurut Gagne (dalam Ruminiati, 2007 : 8), kondisi internal belajar ini berinteraksi dengan kondisi eksternal belajar.
Gagne mengemukakan lima kategori tipe hasil belajar, yakni (1) verbal information, (2) intelektual skill, (3) cognitive strategy, (4) attitude, dan (5)
sedangkan pengertian belajar adalah berusaha memperoleh pengetahuan atau ilmu. Menurut Bloom (dalam Suprijono, 2011 : 6) hasil belajar mencakup
kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Kemampuan kognitif adalah kemampuan berfikir secra herarki yang terdiri dari pengetahuan, pemahaman, penerapan, analsis, sintesis dan evaluasi.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil yang telah dicapai setelah siswa melakukan aktivitas belajar, sehingga ada perubahan perilaku dan kemampuan siswa. Indikator ketercapaian hasil
belajar mencakup 3 ranah yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor.
2.5 Pengertian Matematika
Pelajaran matematika adalah suatu pelajaran yang diselenggarakan oleh
guru untuk membelajarkan siswa guna memperoleh ilmu pengetahuan dan keterampilan matematika. Pelajaran matematika termasuk pelajaran yang kurang disukai oleh siswa karena mereka berfikir susah untuk
menghitungnya. Namun sebenarnya pelajaran matematika bukanlah pelajaran yang sulit dan tidak perlu ditakuti karena matematika adalah pelajaran yang
sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari dan menyenangkan. Tujuan pembelajaran matematika adalah terbentuknya kemampuan bernalar pada diri sendiri yang tercermin melalui kemampuan berfikir kritis logis, sistematis,
dan memiliki sifat obyektif, disiplin dalam memecahkan masalah dalam bidang matematika. Berdasarkan etimologi Tinggih, (2002 : 5). Perkataan
mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak terbagi tiga bidang,
yaitu aljabar, analisis, dan geometri. Pembelajaran matematika memiliki tujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
1. Memahami konsep matematika
2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi dan memecahkan masalah.
3. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan yaitu
memiliki rasa ingin tahu, perhatian dan minat dalam mempelajari matematika.
Menurut Khafidz dan Prasetyo (2010:1) mengatakan bahwa operasi hitung
bilangan memiliki 4 sifat bilangan yaitu sifat komutatif atau pertukaran (hanya berlaku pada penjumlahan dan perkalian), asosiatif atau pengelompokan (hanya berlaku pada penjumlahan dan perkalian), distributif
atau penyebaran (sifat penyebaran perkalian tehadap penjumlahan, sifat penyebaran perkalian tehadap pengurangan, sifat penyebaran pembagian tehadap penjumlahan, sifat penyebaran pembagian tehadap pengurangan), dan
bilangan nol.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya
2.6 Pengertian Kinerja Guru
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kinerja memiliki arti tentang
sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan dan kemampuan kerja. Dachniel menyatakan bahwa kinerja berarti kemauan dan kemampuan melakukan suatu pekerjaan. Kinerja merupakan semangat, intensitas,
kemauan serta kemampuan seseorang dalam melakukan suatu pekerjaan. Dalam UU no 20 tahun 2003 dan UU no 14 tahun 2005 telah memberikan
gambaran bahwa kinerja guru berada dalam rumusan melaksanakan tugas utama dan menunaikan beban kerja, serta mewujudkan kompetensi dalam mengemban amanah pendidikan yang ada di pudaknya.
Berdasarkan pernyataan di atas maka dapat disimpulkan bahwa kinerja
guru bukan hanya sebatas melaksanakan kurikulum sebagai beban kerja, tetapi justru banyak tugas lain yang harus dilaksanakan dan itu terwujud dalam bentuk kinerja seorang guru. Inilah hakikatnya tuntutan profesionalitas
yang telah di sematkan kepada beban dan tanggung jawab kepada mereka.
2.7 Hipotesis
Berdasarkan kajian teori di atas, maka peneliti mengajukan hipotesis tindakan dalam proposal ini, Jika dalam pembelajaran matematika dengan penggunaan metode problem solving dilaksanakan dengan memperhatikan
langkah-langkah yang tepat dan benar, maka aktivitas dan hasil belajar pada siswa kelas IV SDN 3 Panjang Utara Bandar Lampung tahun pelajaran 2013/2014
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
3.1.1 Setting Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian praktis yang dimaksudkan untuk memperbaiki pembelajaran di kelas. Penelitian ini merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan
untuk memperbaiki dan atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas. Pengertian Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) berkembang dari
istilah penelitian tindakan (action research) (Sanjaya, hal. 24). Oleh karena itu, untuk memahami pengertian PTK perlu ditelusuri pengertian penelitian tindakan terlebih dahulu.
Penelitian tindakan mulai berkembang di Amerika dan berbagai negara di Eropa, khususnya dikembangkan oleh mereka yang bergerak di bidang
ilmu sosial dan humaniora (Basrowi & Suwandi, hal. 24-25). Orang-orang yang bergerak di bidang itu dituntut untuk terjun mempraktikkan suatu tindakan atau perlakuan di lapangan. Mereka berarti langsung mempraktikkan
tindakan yang telah direncanakan dan mengukur kelayakan tindakan yang diberikan tersebut. Menurut Kemmis (1988), penelitian tindakan adalah suatu
PTK. Tujuan PTK adalah memperbaiki dan meningkatkan kualitas
pembelajaran serta membantu memberdayakan guru dalam memecahkan masalah pembelajaran di sekolah (Muslich, hal. 10).
3.2 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan melalui berbagai alat pengumpulan data.
Pada aktivitas siswa, peneliti menggunakan teknik lembar pengamatan (observasi) dengan tujuan untuk mengetahui keaktifan siswa dalam belajar. Pada hasil belajar siswa, peneliti menggunakan lembar evaluasi yang telah
disiapkan untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam belajar.
3.3 Alat Pengumpulan Data
Alat pengumpul data berupa lembar panduan observasi, instrumen dirancang
oleh peneliti yang berkolaborasi dengan guru kelas. Lembar observasi ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai kinerja guru dan motivasi
belajar siswa selama Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam matematika menggunakan Metode problem solving.
1. Aktivitas siswa menggunakan instrumen pengamatan yang berisi 5 kriteria
antara lain memperhatikan penjelasan guru, menjawab pertanyaan, antusias, aktivitas bertanya pada guru, persentasi atau menaggapi siswa
lain, instrumen ini digunakan mengetahui keaktifan siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
2. Lembar evaluasi siswa, instrumen ini digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menyerap pelajaran matematika dengan menggunakan metode problem solving.
3.4 Teknik Analisis Data 1. Kualitatif
Analisis kualitatif deskriptif, pada lembar observasi siswa, aktivitas siswa,
dan kinerja guru dianalisis dengan menggunakan rumus :
NA =
Keterangan :
NA = Nilai aktivitas yang dicari atau diharapkan
SM = Skor maksimun (jumlah aspek yang dinilai) JS = Jumlah skor yang diperoleh
100 = bilangan tetap
(diadopsi oleh aqib dkk,2009 : 41)
Setelah diperoleh nilai hasil aktivitas siswa dan kinerja guru, kemudian
dikategorikan dengan kriteria hasil observasi pada tabel di bawah ini : 3.1 Kriteria Hasil Aktivitas Siswa
Tingkat Keberhasilan Kategori
N> 80 Sangat aktif
61- 80 Aktif
41-60 Cukup aktif
21-40 Kurang aktif
< 20 Pasif
Sumber : modivikasi dari Arikunto (2007 : 44)
3.2 Kriteria kategori Kinerja Guru
Tingkat Keberhasilan Kategori
N> 80 Sangat baik
61< N ≤ 80 Baik
41< N≤ 60 Cukup
21< N≤ 40 Kurang
N≤ 20 Sangat kurang
2. Analisis kuantitatif digunakan untuk mendeskripsikan hasil belajar siswa
yang erat hubungannya dengan penguasaan materi yang diajarkan guru Untuk menghitung ketuntasan belajar siswa secara individu degunakn rumus sebagai berikut :
NA =
Keterangan :
NA = Nilai Akhir
SB = Skor yang diperoleh dari jawaban benar pada tes TS = Total Skor maksimum dari tes
100 = Konstanta
(diadopsi dari Poerwanto, 2008 : 112)
menghitung nilai rata-rata seluruh siswa digunakan rumus :
̅ = Keterangan :
̅ : Nilai Rata-rata
: total nilai yang diperoleh
: banyak siswa
(diadopsi Muncarno, 2012 : 11)
Untuk menghitung ketuntasan belajar secar klasikal digunakan rumus :
P =
Tingkat Keberhasilan (%) Arti
> 80 % Sangat tinggi
60-79 % Tinggi
20-59 % Rendah
Sumber : (Aqib, dkk, 2009 : 41)
3.5 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas
Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Model proses yang digunakan dalam PTK ini adalah Model Siklus (Putaran/Spiral) yang mengacu pada model PTK Kemmis S, dan Mc. Taggert R yang dikutip oleh Arikunto. Adapun rancangan siklus penelitian memiliki
empat tahapan kegiatan pada setiap siklusnya, yaitu (1) membuat rencana tindakan, (2) melaksanakan tindakan, (3) mengadakan pemantauan/observasi,
(4) memberikan refleksi dan evaluasi untuk memperoleh sejauh mana pencapaian hasil yang diharapkan, kemudian direvisi untuk melaksanakan
Siklus I
Siklus II
Gb 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas
1. Siklus I
a.Perencanaan
Pada tahap ini hal yang dilakukan adalah menyusun siklus, dan pemetaan, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), mempersiapkan
materi untuk siklus I, dan mempersiapkan lembar observasi.
b.Pelaksanaan
Proses tindakan dalam siklus I adalah :
1. Kegiatan awal
a. Apresepsi/ Motivasi
b. Memberikan games menarik untuk membangkitkan semangat belajar siswa.
Perencanaa
Pelaksanaan
Pengamatan
2. Kegiatan Inti
1.Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Siswa dapat Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi
hitung
2.Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Guru menjelaskan tentang operasi hitung
Siswa diberikan contoh-contoh tentang operasi hitung
Setelah siswa paham dengan penjelasan guru, maka siswa
diberikan soal, lalu memecahkannya sendiri dan dengan dipantau oleh guru.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru dan siswa menyimpulkan materi.
c. Tahap Observasi
2) Tingkat kolaborasi antara guru dan siswa dalam kegiatan
pembelajaran.
3) Penguasaan guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan Model
problem solving.
4) Observasi dilaksanakan oleh observer dan peneliti dengan
menggunakan lembar observasi.
d. Tahap refleksi
1) Mengukur kelemahan –kelemahan dari kegiatan pembelajaran , 2) Mencari apakah terjadi kolaborasi yang baik antara guru dan siswa.
3) Menandai kegiatan yang kurang efektif dalam proses pembelajaran.
4) Mengukur hasil evaluasi yang didapat dari tes siswa.
2. Siklus II
a. Perencanaan
Pada tahap ini hal yang dilakukan adalah menyusun siklus, dan pemetaan, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), mempersiapkan
materi untuk siklus II, dan mempersiapkan lembar observasi.
b. Pelaksanaan
Proses tindakan dalam siklus II adalah :
1. Kegiatan awal
1. Apresepsi/ Motivasi
2. Mengingatkan kembali tentang konsep bilangan bulat dan
2. Kegiatan Inti
3.Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Siswa dapat Mengurutkan bilangan
4.Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Guru memberikan penjelasan dan contoh tentang cara
membandingkan dan mengurutkan bilangan.
Melakukan percobaan dengan menggunakan garis bilangan,
pengamatan, analisis data dan diskusi untuk dapat menentukan
besar bilangan
Siswa mengerjakan contoh soal yang diberikan oleh guru.
Siswa mengerjakan latihan soal dengan sendiri.
5.Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan dengan cara disiplin ( Discipline ) dan rasa hormat dan perhatian
(respect ). 3. Kegiatan Penutup
Mengevaluasi kegiatan pembelajaran
Memberikan pekerjaan rumah dan menginformasikan materi
yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya.
c. Tahap Observasi
1) Kemampuan siswa dalam memahami pembelajaran matematika dengan bantuan alat peraga sederhana.
2) Tingkat kolaborasi antara guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
3) Penguasaan guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan Metode
problem solving.
4) Observasi dilaksanakan oleh observer dan peneliti dengan
menggunakan lembar observasi.
d. Tahap refleksi
1) Mengukur kelemahan –kelemahan dari kegiatan pembelajaran , 2) Mencari apakah terjadi kolaborasi yang baik antara guru dan siswa. 3) Menandai kegiatan yang kurang efektif dalam proses pembelajaran.
4) Mengukur hasil evaluasi yang didapat dari tes siswa.
Pada pelaksanaan siklus II yang lebih baik, diharapkan tidak ditemukan lagi kendala atau masalah. Dengan penggunaan metode problem solving dalam pembelajaran matematika yang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil
3.6 Indikator Keberhasilan PTK
Pembelajaran dengan menggunakan metode problem solving, pada pembelajaran matematika di SDN 3 Panjang Uara Bandar Lampung,
dikatakan berhasil apabila :
1. Terjadi peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa secara klasikal di
setiap siklusnya.
2. Pembelajaran dianggap tuntas apabila siswa mencapai nilai sesuai dengan yang telah ditentukan yaitu sekurang-kurangnya 65 untuk mata pelajaran
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Pembelajaran matematika dengan menggunakan metode problem solving
telah dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IV SD N 3
Panjang Utara sesuai dengan KKM yang telah ditentukan, Siswa menjadi
aktif, Hasil belajar siswa juga meningkat menjadi lebih baik dari sebelumnya. Semua ini dapat dilihat pada hasil aktivitas, hasil belajar serta kinerja pendidik yang meningkat yaitu aktivitas siswa pada siklus I rata-rata sebesar
yaitu 64,63 menjadi 75. Hasil belajar siswa pada siklus I rata-rata sebesar
63,52 lalu meningkat menjadi 75,50. Dengan meningkatnya aktivitas dan hasil belajar siswa, maka pembelajaran ini dikatakan tuntas.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian maka disarankan sebagai berikut :
1. Sebaiknya guru dapat menggunakan berbagai metode agar siswa
semangat dalam belajar.
2. Menggunakan metode problem solving dalam pembelajaran dapat menyenangkan siswa sehingga pembelajaran berlangsung aktif dan
3. Diharapkan sekolah dapat menyediakan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam pembelajaran sehingga hasil belajar
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rikena Cipta
---. 2006. Siklus Spiral. Jakarta; Rikena Cipta
---. 2007. Teknik Evaluasi Pengajaran. Jakarta; Rikena Cipta
Aqib, Zainal, dkk,2009. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru SD,SLB,& TK. Jakarta
Badan Standar Nasional/BNSP. (2006). http//www. gooegle.com.diakses tanggal 16 Mei 2013
Basrowi & Suwandi. http://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_tindakan_kelas
Dimyati dan Mujiono. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rhineka Cipta.
Hudoyo, Herman. (2007). Metode Pembelajaran Problem Solving. http//www. gooegle.com.diakses tanggal 25 Mei 2013
Kemmis. 1988. http://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_tindakan_kelas
Khafidz, M. dan Prasetyo. (2010). Matematika..Erlangga: Jakarta
Khotimah. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan . Jakarta: Bumi Aksara
Majid, Abdul. 2009. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung : Remaja Rosdakarya) Psb fisika. Blogspot. Com/2012
Muncarno, 2012. Bahan Ajar Statistik Pendidikan. Metro
Muslich. http://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_tindakan_kelas
Poerwanto, Ngalim. 2008. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung : Remaja Rosdakarya
Polya. (2002). Metode Pembelajaran Problem Solving. http//www.gooegle.com. diakses tanggal 25 Mei 2013
Pranata. (2005). Pengertian Problem solving. http://phisiceducation09.blogspot. com
Ruminiati. (2007). Belajar. http//www. gooegle.com.diakses tanggal 16 Mei 2013
--- (2007). Tipe hasil Belajar. http//www. gooegle.com.diakses tanggal 16 Mei 2013
Sardiman. (2008). Aktivitas Belajar.http://cahyarbsd.blogspot.com/2012/08
Sagala. (2006). Matematika. http//www. gooegle.com.diakses tanggal 25 September 2012 Sanjaya http://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_tindakan_kelas
Slameto. (2003). Belajar dan Pembelajaran. Bandung PT. Remaja Rosdakarya.
Soedjiono. (2009). Penilaian Aktivitas. http//www. gooegle.com.diakses tanggal 16 Mei 2013 Suprijono. (2011). Cooperatife Learning. Yogyakarta.
Suyanto (1997. http://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_tindakan_kelas
Tim Penyusun. (2007). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2007 tentang standar isi unttuk satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Depdiknas. Jakarta
Tim Penyusun. (2001). Departmen pendidikan dan kebudayaan. Depdiknas. Jakarta
Tinggih, Elea. (2002). Matematika. http//www. gooegle.com.diakses tanggal 16 Mei 2013 Tjadimojo. (2001). Ciri-ciri Pembelajaran Problem Solvng. http://hermanuy. blogspot.com
UU no 20 tahun 2003 dan UU no 14 tahun 2005 http://junaidi678.blogspot.com /2013/05/pengertian-kinerja-guru-menurut-uu-no.html
Yusuf, Munir. (2005). Aktivitas Belajar. http//www. gooegle.com.diakses tanggal 16 Mei 2013
PEMETAAN STANDAR KOMPETENSI (SK) DAN KOMPETENSI DASAR (KD) TAHUN PELAJARAN : 2013/2014 Nama Sekolah : SDN 3 Panjang Utara
Mata Pelajaran : Matematika 4a Kelas/Program : IV / Sekolah Dasar Semester : 1 (Satu)
Standar Kompetensi
Kompetensi
Dasar KKM
Indikator Pencapaian Kompetensi
Alokasi Waktu 1. Memahami
Dan Menggunakan Sifta-Sifat Operasi Hitungan Bilangan Dalam Pemecahan Masalah 1.1Mengide ntifikasik an sifat-sifat operasi hitung
1.Melakukan operasi hitung dengan sifat pertukaran,
pengelompokan, dan penyebaran
2.Menentukan hasil perkalian dan pembagian dengan bilangan 0 dan 1
1.3Melakuka n operasi perkalian dan pembagi an
1.Mengalikan bilangan satu angka dengan bilangan dua angka dan tiga angka 2.Mengalikan bilangan
10 secara berulang dan bilangan kelipatan 10
3.Mengalikan Bilangan dua angka dengan bilangan dua angka dan tiga angka 4.Menghitung
pembagian dengan cara tak bersisa dan dengan sisa
Bandar Lampung, ...2013
Mengetahui
Kepala Sekolah Praktikan
Edison, S.Pdi. Sarifah
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS I
Sekolah : SD N 3 Panjang Utara Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/semester : IV (Empat) /1 (satu)
Alokasi waktu : 2 x 35 menit (1 X pertemuan) A. Standar Kompetensi :
1. Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah
B. Kompetensi Dasar
1.1 Mengidentifikasi sifat-sifat operasi hitung
C. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat Mengetahui jenis operasi hitung dengan penanaman nilai disiplin ( Discipline ) (NK, disiplin ( Discipline )
Siswa dapat Memberikan contoh sehari-hari yang berhubungan dengan operasi hitung
Siswa dapat Melakukan penjumlahan dan perkalian dengan nol Siswa dapat Melakukan perkalian dengan satu
Siswa dapat Melakukan perkalian dua angka dengan angka sebelas
Siswa dapat Melakukan penjumlahan dan perkalian tiga bilangan berurutan
Siswa dapat Mengidentifikasi sifat penyebaran dalam perhitungan secara tekun ( diligence ) ( NK. tekun ( diligence )
Karakter siswa yang diharapkan :
Rasa ingin tahu , Mandiri, Kreatif, Kerja keras, Disiplin, Demokratis, Tanggung-jawab , Menghargai Prestasi.
D. Materi Ajar
Operasi Hitung Bilangan
E. Metode Pembelajaran
F. Langkah-langkah Pembelajaran Kegiatan awal
Peneliti mengawali pelajaran dengan pendahuluan yaitu
apersepsi/motivasi, memberikan games menarik untuk membangkitkan semangat belajar siswa. Games yang dilakukan adalah guru membawakan
2 jeruk dan 2 apel, kemudian guru meminta 2 siswa untuk maju ke depan kemudian siswa memberikan salah satu siswa lain dengan apel 1 buah dan jeruk 1 buah. Siswa lainnya menghitung jumlah buah yang diterima,
kemudian siswa tadi mengambil kembali dan memberikan lagi dengan 1 buah jeruk dan 1 buah apel lalu menjumlahkannya. Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran yaitu mengetahui jenis operasi hitung, memberikan contoh sehari-hari yang berhubungan dengan operasi perkalian dengan satu, melakukan perkalian dua angka dengan angka sebelas, melakukan
penjumlahan dan perkalian tiga bilangan berurutan, dan menidentifikasi sifat penyebaran dalam perhitungan.
Kegiatan Inti Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Siswa dapat Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Pada kegiatan inti siswa dapat memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung yaitu komutatif, asosiatif, dan distributif. Guru menjelaskan
tentang operasi hitung.
a x b = b x a, 4 + 6 = 6 + 4.
2. Asosiatif adalah sifat pengelompokan yang berklku pada penjumlahan
dan perkalian. Contoh :
(a + b) + c = a + (b + c), (3 + 4) + 6 = 3 + (4 + 6),
(a x b) x c = a x (b x c), (5 x 7) x 8 = 5 x (7 x 8)
3. Distributif adalah sifat penyebaran yang berlaku pada penjumlahan,
pengurangan, perkalian, dan pembagian. Contoh :
8 x (12 + 13) = (8 x 12) + (8 x 13)
(135 – 81) : 3 = (135 : 3) – (81 : 3)
Setelah siswa paham dengan penjelasan guru, maka siswa diberikan soal-soal latihan, lalu siswa memecahkannya sendiri dan dengan dipantau oleh guru. Setelah selesai guru memerintah siswa untuk maju ke depan untuk
menuliskan jawabannya di papan tulis. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
Menyimpulkan materi dan memberikan tugas rumah untuk memantapkan pemahaman siswa.
2. Alat/Bahan dan Sumber Belajar
Buku Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar Kelas 4, Buku lain yang relevan
3. Penilaian Nilai Budaya Dan Karakter
Bangsa
Indikator Pencapaian Kompetensi
Teknik Penilaian
Bentuk Penilaian
Contoh Instrumen
1. Rasa ingi tahu
2. Mandir
3. Kre
4. Ke
5. Disi
6. De
7. Tanggung
jaw
8. Me
i Prestasi
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS II
Sekolah : SDN 3 Panjang Utara Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/semester : IV (Empat) /1 (satu)
Alokasi waktu : 2 x 35 menit (1 X pertemuan) A. Standar Kompetensi :
1. Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah
B. Kompetensi Dasar
1.2. Mengurutkan bilangan C. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat Menulis lambang bilangan sesuai dengan nilai tempat Siswa dapat Membandingkan dua bilangan yang melibatkan nilai tempat Siswa dapat Mengurutkan nilai bilangan dari yang terkecil atau terbesar 4. Karakter siswa yang diharapkan :
Rasa ingin tahu , Mandiri, Kreatif, Kerja keras, Disiplin, Demokratis, Tanggung-jawab , Menghargai Prestasi.
D. Materi Ajar
Operasi Hitung Bilangan Mengurutkan Bilangan E. Metode Pembelajaran
Percobaan, problem solving, dan latihan
F. Langkah-langkah Pembelajaran : Kegiatan awal
1.Apresepsi/ Motivasi
2.Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu menulis lambang bilangan, membandingkan dua bilangan, mengurutkan nilai bilangan dari yang terkecil atau terbesar.
Kegiatan Inti Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Siswa dapat Mengurutkan bilangan Elaborasi
Guru mengingatkan kembali tentang konsep bilangan bulat dan
contohnya, yaitu tentang komutatif, asosiatif, dan distributif. Guru memberikan penjelasan dan contoh tentang cara membandingkan dan
mengurutkan bilangan yaitu guru memberikan gambar bola yang berjumlah 5 dan mangga yang berjumlah 7, kemudian siswa
membandingkan mana jumlah yang lebih banyak. Setelah itu siswa diberitahu tentang tanda lebih besar dan lebih kecil. Guru menunjukkan cara mengurutkan dengan menggunakan garis bilangan, pengamatan,
analisis data dan diskusi. Guru mengajak siswa ke luar kelas lalu dengan menggunakan tali rapia guru membuat garis bilangan dan diberi kartu
angka. Kemudian secara bersama siswa mengurutkan angka mulai dari yang terkecil sampai yang terbesar. Siswa mengerjakan latihan soal
dengan sendiri. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan dengan cara disiplin ( Discipline ) dan rasa hormat dan perhatian ( respect ) . Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru: Menyimpulkan materi
Mengevaluasi kegiatan pembelajaran
Memberikan pekerjaan rumah dan menginformasikan materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya.
G. Alat/Bahan dan Sumber Belajar
H. Penilaian Nilai Budaya Dan Karakter Bangsa Indikator Pencapaian Kompetensi Teknik Penilaian Bentuk
Instrumen Instrumen/ Soal
1. Rasa ingin tahu Mandiri 2. Kreaif 3. Kerja keras 4. Disiplin 5. Demokrat is 6. Tanggung -jawab 7. Mengharg ai Prestasi 1. Membaca dan menuliskan lambang bilangan serta menuliskan nama bilangan 2. Menulis lambang bilangan sesuai dengan nilai tempatnya Mengurutk an bilangan dengan pola teratur dan tidak teratur Tugas Individu dan Kelompok Laporan buku pekerjaan rumah
Lengkapilah garis bilangan berikut! ... ...–3-2 -1 0 1 2 3 4 5 6
1. Bacakanlah dan Tuliskanlah lambang bilangan serta menuliskan nama bilangan? 2. Tuliskanlah lambang bilangan sesuai dengan nilai tempatnya? 3. urutkan bilangan dengan pola teratur dan tidak teratur?
Bandar Lampung, ...2013
Mengetahui
Edison, S.Pdi. Sarifah
NIP 19600171980101001 NPM 1013069125
Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I
Nama Siswa
Aktivitas yang diamati Skor didapat
Skor
maksimal Skor
1 2 3 4 5
1. Alya 3 3 4 3 3 16 25 64
2. Amanda 3 2 3 3 3 15 25 60
3. Ansori 3 3 3 4 3 16 25 64
4. Andri 3 3 5 3 3 17 25 68
5. Anela 3 3 4 3 4 17 25 68
6. Anjelina 3 4 3 3 4 17 25 68
7. Afandi 2 3 3 3 3 14 25 56
8. Bagus 4 4 4 3 3 18 25 72
9. Bilal 3 3 3 4 2 15 25 60
10.Caca 3 2 4 3 4 16 25 64
11. Dewinda 4 3 3 3 2 15 25 60
12. David 3 3 4 3 3 16 25 64
13. Dinda 3 5 4 3 3 18 25 72
14. Diana 3 3 3 3 5 17 25 68
15. Erlangga 4 3 3 3 3 16 25 64
16. Firli 3 5 3 3 4 18 25 72
18. Hany 3 3 3 3 2 14 25 56
19. Indah 3 3 3 3 5 17 25 68
20. Iftina 3 3 4 3 4 17 25 68
21. Jelita 3 3 4 5 3 18 25 72
22. Jeni 3 4 2 3 3 15 25 60
23. Kirana S 2 3 3 3 3 14 25 56
24. Kartika 3 3 4 3 4 17 25 68
25. Kirana A 3 3 3 3 3 15 25 60
26. Liana 4 3 3 4 3 17 25 68
27. M.Rido 3 3 4 3 4 17 25 68
28. Maulana 3 5 4 3 3 18 25 72
29. M.Tri 3 3 3 3 3 16 25 64
30. Nisa 2 3 3 3 4 15 25 60
31. Putri W 3 3 4 3 4 17 25 68
32. Risma 3 3 4 3 3 16 25 64
33. Romadon 3 4 2 3 3 15 25 60
34. Rlang 2 3 3 3 3 14 25 56
35. Sonia 3 3 5 3 4 18 25 72
36. Salsa 3 3 3 3 3 15 25 60
37. Tegar 3 3 4 3 3 16 25 64
38. Tina 3 2 3 3 4 15 25 60
39. Tari 3 3 3 4 3 16 25 64
40. Vico 3 3 5 4 3 18 25 72
41. Yuliana 3 3 4 3 4 17 25 68
42. Zaskia 3 2 3 3 4 15 25 60
43. Zuwanda 3 4 3 3 2 15 25 60
44. Zakki 3 3 3 4 3 16 25 64
Jumlah 711 1100 2844
Rata-rata 16,15 25 64,63
Sumber : Observasi aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung yang dilakukan oleh observer
Rubrik penilaian aktivitas siklus I
Kriteria Sangat aktif N> 80 Aktif 61- 80 Cukup aktif 41-60 Kurang aktif 21-40 Pasif < 20
5 4 3 2 1
1. Memperhatikan
penjelasan guru - 5 siswa
35
siswa 4 siswa - 2 Memahami
masalah 4 siswa 5 siswa
31
siswa 4 siswa - 3. Menyelesaikan
masalah sendiri dengan benar
2 siswa 15 siswa 27
siswa -
4. Bertanya pada
guru 1 siswa 7 siswa
36
siswa - 5. Dapat
menyimpulkan dengan benar
2 siswa 13 siswa 25
siswa 4 siswa
Bandar Lampung,... 2013
Sukarni, S.Pd. Sarifah
NIP 196103261982022007 NPM 1013069125
Mengetahui, Kepala Sekolah
Edison, S,Pd.
NIP 196001719801001
Observasi Hasil Belajar Siswa Siklus I
Nama Siswa Skor Individu Ketuntasan
1. Alya 60 TT
2. Amanda 60 TT
3. Ansori 60 TT
4. Andri 70 T
5. Anelta 70 T
6. Anjelina 70 T
7. Afandi 60 TT
8. Bagus 80 T
9. Bilal 40 TT
10.Caca 60 TT
11.Dewinda 50 TT
12.David 60 TT
13.Inda 80 T
14.Diana 70 T
15.Erlangga 70 T
17.Galih 65 T
18.Hany 60 TT
19.Indah 70 T
20.Iftina 50 TT
21.Jelita 80 T
22.Jeni 60 TT
23.Kirana S 60 TT
24.Kartika 70 T
25.Kirana A 60 TT
26.Liana 80 T
27.M.Rido 70 T
28.Maulana 80 T
29.M.Tri 50 TT
30.Nisa 60 TT
31.Putri W 65 T
32.Risma 50 TT
33.Romadon 60 TT
34.Rlang 50 TT
35.Sonia 65 T
36.Salsa 60 TT
37.Tegar 70 T
38.Tina 60 TT
39.Tari 50 TT
40.Vico 70 T
sambungan dari halaman sebelumnya
41.Yuliana 80 T
42.Zaskia 70 T
43.Zuwanda 50 TT
44.Zakki 60 TT
Jumlah 2795
Rata-rata 63,52 TT Sumber : Rekapitulasi hasil belajar siswa pada siklus I
Hasil Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Siklus I
NO Siklus I
1. Aktivitas siswa Hasil belajar Siswa
Jumlah 2844 2795
Rata-rata 64,63 63,52
Sumber : Rekapitulasi persentase aktivitas dan hasil belajar siswa selama pembelajaran pada siklus I.
Bandar Lampung,... 2013
Observer, Praktikan
Sukarni, S.Pd. Sarifah
NIP 196103261982022007 NPM 1013069125
Edison, S,Pd.
NIP 196001719801001
Hasil Observasi Kinerja Pendidik Pada Siklus I
No Indikator/aspek yang dinilai Skor
I. Pra Pembelajaran
1. Mempersiapkan siswa untuk belajar 3
2. Melakukan kegiatan apersepsi 3
II. Membuka Pelajaran
1. Melakukan apersepsi 4
2. Menyampaikan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai 4
III Kegiatan Inti Pembelajaran A. Pengusaan Materi Pelajaran
1. Menunjukkan pengusaan materi pembelajaran 3 2. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang
relevan 4
3. Menyampaikan materi dengan jelas, sesuai dengan
hierarki belajar dan karakterisik siswa. 4 B. Pendekatan/strategi pembelajaran
1. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
kompetensi (tujuan) yang akan dicapai 3 2. Melaksanakan pembelajaran secara runtut. 4 3. Melaksanakan pembelajaran sesuai langkah-langkah
yang bersifat problem solving 3
kemampuan siswa.
5. Mencari data atau keterangan yang dapat digunakan
untuk memecahkan masalah tersebut 3
6. Menetapkan jawaban sementara dari masalah tersebut 3 7. Menguji kebenaran jawaban sementara tersebut 3
8. Menarik kesimpulan. 4
C. Pemanfaatan Sumber Belajar / Media Pembelajaran
1. Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media 3
2. Mengesankan pesan yang menarik 3
3. Menggunakan media secara efektif dan efisien 2 4. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media 3
D. Penilaian Proses Dan Hasil Belajar
1. Memantau kemajuan belajar 3
IV.
2. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi 3 Penutup
1. Melakukan refleksi pembelajaran 3
2. Menyusun rangkuman dengan melibatkan peserta
didik 3
3. Melaksanakan tindak lanjut 3
Jumlah 76
Rata-rata 63,3
Sumber : Hasil observasi terhadap kinerja guru yang dilakukan oleh observer pada siklus I.
2 = kurang 1 = sangat kurang
Hasil kinerja guru
1 2 3 4 5
Sangat
kurang Kurang Cukup Baik Sangat baik
- 2 point 16 point 6 point -
Sumber : Rekapitulasi kinerja guru siklus I.
Bandar Lampung,... 2013
Observer, Praktikan
Sukarni, S.Pd. Sarifah
NIP 196103261982022007 NPM 1013069125
Mengetahui, Kepala Sekolah
Edison, S,Pd.
NIP 196001719801001
Observasi Aktivitas Siswa Siklus II
Nama Siswa Aktivitas yang diamati Skor didapat
Skor
1 2 3 4 5
1. Alya 4 3 4 3 5 19 25 76
2. Amanda 4 4 3 4 3 18 25 72
3. Ansori 3 3 3 4 3 16 25 64
4. Andri 5 4 4 4 5 22 25 88
5. Anelta 4 3 4 4 4 19 25 76
6. Anjelina 5 4 3 4 4 20 25 80
7. Afandi 3 3 4 4 5 19 25 76
8. Bagus 4 4 5 4 4 21 25 84
9. Bilal 4 3 3 4 3 17 25 68
10. Caca 5 3 4 3 4 19 25 76
11. Dewinda 4 3 3 3 3 16 25 64
12. David 3 3 4 3 3 16 25 64
13. Dinda 4 5 4 5 4 22 25 88
14. Diana 3 3 3 3 5 17 25 68
15. Erlangga 4 3 3 3 3 16 25 64
16. Firli 3 5 3 3 4 18 25 72
17.Galih 4 5 5 4 4 22 25 88
18.Hany 4 3 4 3 4 18 25 72
19.Indah 3 3 3 3 5 17 25 68
20.Iftina 5 4 4 5 4 22 25 88
21.Jelita 4 4 4 5 3 20 25 80
22.Jeni 5 5 5 4 4 23 25 92
23.Kirana S 3 3 3 3 3 15 25 60
25.Kirana A 3 3 3 3 3 15 25 60
26.Liana 4 4 5 4 4 21 25 84
27.M.Rido 4 3 4 5 4 20 25 80
28.Maulana 5 5 4 4 4 22 25 88
29.M.Tri 4 4 3 5 4 20 25 80
30.Nisa 4 4 5 4 4 21 25 84
31.Putri W 3 5 4 3 4 19 25 76
32.Risma 5 3 4 3 5 20 25 80
33.Romadon 3 4 2 3 3 15 25 60
34.Rlang 5 3 5 3 4 20 25 80
35.Sonia 3 3 5 3 4 18 25 72
36.Salsa 5 3 4 4 4 20 25 60
37.Tegar 5 4 4 4 3 20 25 80
38.Tina 3 2 3 3 4 15 25 60
39.Tari 3 3 3 4 3 16 25 64
40.Vico 3 3 5 4 3 18 25 72
41.Yuliana 5 3 5 4 4 21 25 84
bersambung ke halaman selajutnya sambungan dari halaman sebelumnya
42.Zaskia 3 4 3 4 4 18 25 72
43.Zuwanda 4 4 3 3 4 18 25 72
44.Zakki 4 3 5 4 4 20 25 80
Jumlah 830 1100 3300
Rata-rata 18,86 25 75
Rubrik penilaian aktivitas siswa siklus II Kriteria Sangat aktif N> 80 Aktif 61- 80 Cukup aktif 41-60 Kuran g aktif 21-40 Pasif < 20
5 4 3 2 1
1. Memperhatikan penjelasan guru 11 siswa 17 siswa 16
siswa - -
2 Memahami masalah
6 siswa 14 siswa
23 siswa
1
siswa - 3. Menyelesaikan masalah sendiri dengan benar 10 siswa 17 siswa 16 siswa 1sisw
a -
4. Bertanya pada guru
5 siswa 21 siswa
18
siswa - -
5. Dapat menyimpulkan
dengan benar 6 siswa
25 siswa
13
siswa - -
Bandar Lampung,... 2013
Observer, Praktikan
Sukarni, S.Pd. Sarifah
NIP 196103261982022007 NPM 1013069125
Mengetahui, Kepala Sekolah
Edison, S,Pd.
NIP 196001719801001
Nama Siswa
Skor Individu
Ketuntasan
1. Alya 85 T
2. Amanda 70 T
3. Ansori 60 TT
4. Andri 75 T
5. Anelta 90 T
6. Anjelina 70 T
7. Afandi 65 T
8. Bagus 80 T
9. Bilal 65 T
10.Caca 70 T
11.Dewinda 60 TT
12.David 60 TT
13.Dinda 85 T
14.Diana 80 T
15.Erlangga 85 T
16.Firli 75 T
17.Galih 90 T
18.Hany 65 T
19.Indah 80 T
20.Iftina 95 T
21.Jelita 80 T
22.Jeni 100 T
24.Kartika 85 T
25.Kirana A 60 TT
26.Liana 80 T
27.M.Rido 75 T
28.Maulana 100 T
29.Tri 65 T
30.Nisa 80 T
31.Putri W 65 T
32.Risma 80 T
33.Romadon 60 TT
34.Rlang 95 T
35.Sonia 70 T
36.Salsa 70 T
37.Tegar 80 T
38.Tina 65 T
39.Tari 50 TT
40.Vico 90 T
41.Yuliana 80 T
bersambung ke halaman selanjutnya sambungan dari halaman sebelumnya
42.Zaskia 80 T
43.Zuwanda 65 T
44.Zakki 85 T
Jumlah 3322
Sumber : observasi hasil belajar siswa selama pembelajaran pada siklus II
Hasil Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Siklus II
NO Siklus II
1. Aktivitas siswa Hasil belajar siswa
Jumlah 3300 3322
Rata-rata 75 75,50
Sumber : Rekapitulasi persentase aktivitas dan hasil belajar siswa selama pembelajaran pada siklus II
Bandar Lampung,... 2013
Observer, Praktikan
Sukarni, S.Pd. Sarifah
NIP 196103261982022007 NPM 1013069125
Mengetahui, Kepala Sekolah
Edison, S,Pd.
NIP 196001719801001
Hasil Observasi Kinerja Pendidik Pada Siklus II
I. Pra Pembelajaran
1. Mempersiapkan siswa untuk belajar 4
2. Melakukan kegiatan apersepsi 4
II. Membuka Pelajaran
1. Melakukan apersepsi 4
2. Menyampaikan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai 5
III Kegiatan Inti Pembelajaran A. Pengusaan Materi Pelajaran
1. Menunjukkan pengusaan materi pembelajaran 5 2. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang
relevan 4
3. Menyampaikan materi dengan jelas, sesuai dengan
hierarki belajar dan karakterisik siswa. 4 B. Pendekatan/strategi pembelajaran
1. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
kompetensi (tujuan) yang akan dicapai 3 2. Melaksanakan pembelajaran secara runtut. 4 3. Melaksanakan pembelajaran sesuai langkah-langkah
yang bersifat problem solving 5
4. Adanya masalah yang ditimbulkan sesuai dengan taraf
kemampuan siswa. 4
5. Mencari data atau keterangan yang dapat digunakan
untuk memecahkan masalah tersebut 4
6. Menetapkan jawaban sementara dari masalah tersebut. 4 7. Menguji kebenaran jawaban sementara tersebut 4
8. Menarik kesimpulan. 4
1. Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media 3
2. Mengesankan pesan yang menarik 4
3. Menggunakan media secara efektif dan efisien 4 4. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media 4
D. Penilaian Proses Dan Hasil Belajar
1. Memantau kemajuan belajar 4
2. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi 4
IV. Penutup
1. Melakukan refleksi pembelajaran 4
2. Menyusun rangkuman dengan melibatkan peserta
didik 4
3. Melaksanakan tindak lanjut 4
Jumlah 97
Nilai Rata-rata 80
Sumber : Hasil observasi kinerja guru yang dilakukan oleh observer pada siklus II.
Kategori : 5 = sangat baik 4 = baik 3 = cukup 2 = kurang 1 = sangat kurang
Hasil Kinerja Guru Siklus II
1 2 3 4 5
Sangat
kurang Kurang Cukup baik Sangat baik
Sumber : Rekapitulasi hasil kinerja guru pada siklus II.
Bandar Lampung,... 2013
Observer, Praktikan
Sukarni, S.Pd. Sarifah
NIP 196103261982022007 NPM 1013069125
Mengetahui, Kepala Sekolah
Edison, S,Pd.
NIP 196001719801001
Evaluasi Siklus I Kerjakan soal-soal di bawah ini :
1. (84 x 36) x 79 = 84 x (36 x ) )
Bilangan pada kotak adalah .... 2. (78 - 243) x 78 =....
3. (26 x 167) – (26 x 67) = ....
4. 64 x (90 – 987) =... 5. 95 x (40 + 987 ) =...
7. (79 x 560 – 670 ) =...
8. (349 x 73 + 23 ) =.... 9. (597 x 45 – 600 ) =....
10.(766 x 24 – 400) =....
Evaluasi Siklus II Selesaikan soal cerita di bawah ini !
1. Hitunglah perkalian 67 x 72=...
2. Hitunglah pembagian 672 : 8 : 4 =...
3. Urutkanlah bilangan dari yang terkecil ke yang terbesar 24.555, 24.255, 24.252, 24.552, 24.655=...
4. Urutkanlah bilangan dari yang terbesar ke yang terkecil 28.111, 28.107, 28.103, 28.104, 28.114=...
5. Tabungan Pipit Rp 231.000 Tabungan Kiki Rp 312,000
6. Jarak Jakarta-Bandung kira-kira 153.000 m Jarak Jakarta-Cikampek kira-kira 103.000 m Kota manakah yang lebih dekat dengan Jakarta?
7. Aldi beternak itik sebanyak 7.560 ekor. Ia memperkerjakan 5 orang. Setiap pekerja memelihara itik sama banyak, Berapa itik yang dipelihara oleh pekerja setiap hari?
8. Dalam seminggu Budi mampu membuat 147 telur asin. Berapa rata-rata telur asin yang dapat dibuat Budi setiap hari?
9. Tabungan Endah terkumpul sebanyak 10 lembar uang ribuan dan 5 lembar uang sepuluh ribuan. Uang tersebut untuk membeli tas seharga 75.000 rupiah. Berapa sisa uang Endah?