• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Pelayanan Pengiriman Dan Penarikan Dana Pada Pt.Pos Indonesia (PERSERO) Kantor Cabang Cikalong Wetan Kab.Bandung Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Pelayanan Pengiriman Dan Penarikan Dana Pada Pt.Pos Indonesia (PERSERO) Kantor Cabang Cikalong Wetan Kab.Bandung Barat"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Pada era globalisasi sekarang ini kebutuhan akan teknologi informasi sangat

dibutuhkan, hal ini ditunjukan dengan semakin meningkatnya sistem pengolahan

data dengan menggunakan teknologi komputer. Komputer juga memegang

peranan yang penting dalam teknologi informasi yang dibutuhkan tanpa

keterbatasan ruang dan waktu. Teknologi informasi yang berbasis komputer

merupakan salah satu cara untuk mengolah data dan menghasilkan informasi yang

cepat dan akurat pada masa sekarang.

Dengan dukungan teknologi komputer terbukti bahwa mekanisme kerja

yang panjang dan berulang menjadi lebih efektif dan efisien. Komputer

memegang peranan penting dalam menunjang kelancaran aktivitas suatu

perusahaan. Saat ini pengolahan data dengan menggunakan sistem Basis Data

telah mendukung kinerja banyak instansi. Informasi merupakan hal yang sangat

penting bagi suatu perusahaan di dalam pengambilan keputusan. Informasi dapat

diperoleh dari sistem informasi (Information System) atau disebut juga dengan

processing system atau information processing system.

Perusahaan atau organisasi baik pemerintah maupun swasta sudah

(2)

teknologi komputer adalah cepatnya mengakses dan mengolah data, hal itu sangat

menunjang dalam meningkatkan produktifitas kerja di instansi pemerintah

maupun swasta. Suatu perusahaan atau organisasi tidak dapat terlepas dari

kegiatan atau proses pengelolaan data, data yang diperoleh dapat berasal dari

pihak intern maupun extern. Semua menjadi sumber untuk diolah menjadi suatu

bentuk yang lebih berarti dan bernilai bagi yang menerima. Hasil dari olahan data

tersebut disebut dengan informasi.

PT. Pos Indonesia (Persero) kantor cabang Cikalongwetan dengan

berbagai pekerjaan yang dihadapi terdapat berbagai masalah dalam kegiatan kerja

yang dapat diselesaikan dengan sistem komputerisasi. Pengolahan data pelayanan

pengiriman (surat, paket, wesel, Giro) dan penarikan dana (BOS, pensiun, wesel)

pada PT. Pos Indonesia (Persero) kantor cabang Cikalongwetan masih dilakukan

secara manual yaitu dengan mencacat data pelayanan dari setiap transaksi ke

dalam buku besar, lalu melakukan perhitungan dengan menggunakan kalkulator

sehingga mengahasilkan informasi yang relative lambat dan kurang akurat. Selain

itu, penyajian laporan hasil pelayanan menjadi tidak efektif karena kurang

akuratnya pengolahan data pelayanan yang dihasilkan.

Dari uraian di atas maka diperlukan suatu pengolahan data yang baik dan

dapat menyelesaikan permasalahan yang ada yaitu permasalahan mengenai

pelayanan, baik pengiriman maupun penarikan dana pada PT. Pos Indonesia

(Persero) kantor cabang Cikalongwetan. Maka dari itu penulis akan merancang

sebuah program aplikasi dengan menggunakan bahasa pemograman VB (Visual

(3)

alternative untuk meningkatkan sistem yang ada pada PT. Pos Indonesia (Persero)

kantor cabang Cikalongwetan.

Bedasarkan uraian diatas maka penulis mengambil judul skripsi “Sistem

Informasi Pelayanan Pengiriman dan Penarikan Dana Pada PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Cabang Cikalongwetan”.

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dijelaskan diatas, maka

dapat diidentifikasikan permasalahan yang ada yaitu :

1. Pelayanan pengiriman (surat/paket, wesel, Giro) dan penarikan dana (BOS,

pensiun, wesel) pada PT. Pos Indonesia (Persero) kantor cabang

Cikalongwetan masih dilakukan secara manual yaitu dengan mencatat data

pelayanan dari setiap transaksi ke dalam buku besar, lalu melakukan

perhitungan dengan menggunakan kalkulator sehingga mengahasilkan

informasi yang relative lambat dan kurang akurat.

2. Penyajian laporan hasil pelayanan menjadi tidak efektif karena kurang

akuratnya pengolahan data pelayanan yang dihasilkan.

1.2.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sistem informasi pelayanan pengiriman dan penarikan dana yang

berjalan pada PT. Pos Indonesia (Persero) kantor cabang Cikalongwetan.

2. Bagaimana membangun sistem informasi pelayanan pengiriman dan

(4)

Cikalongwetan, yang dapat membantu memperbaiki pelayanan pengiriman

dan penarikan dana sehingga dapat menghasilkan informasi yang baik dan

dapat menyajikan laporan hasil pelayanan yang lebih efektif.

3. Bagaimana pengujian sistem informasi pelayanan pengiriman dan penarikan

dana pada PT. Pos Indonesia (Persero) kantor cabang Cikalongwetan.

4. Bagaimana implementasi sistem informasi pelayanan pengiriman dan

penarikan dana pada PT. Pos Indonesia (Persero) kantor cabang

Cikalongwetan.

1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1. Maksud

Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem yang

sedang berjalan dan membuat Sistem Informasi Pelayanan Pengiriman dan

Penarikan Dana Pada PT. Pos Indonesia (Persero) kantor cabang Cikalongwetan.

Guna memudahkan Bagian Pelayanan dalam pengelola pengiriman (surat/paket,

wesel, giro) dan penarikan dana (BOS, wesel, pensiun) dan Bagian Keuangan

dalam mengelola laporan hasil pelayanan.

1.3.2. Tujuan

1. Untuk mengetahui sistem informasi pelayanan pengiriman dan penarikan

dana yang berjalan pada PT. Pos Indonesia (Persero) kantor cabang

Cikalongwetan.

2. Untuk membangun sistem informasi pelayanan pengiriman dan penarikan

(5)

dapat membantu memperbaiki pelayanan pengiriman dan penarikan dana

sehingga dapat menghasilkan informasi yang baik dan dapat menyajikan

laporan hasil pelayanan yang lebih efektif.

3. Untuk menguji program yang telah dirancang pada PT. Pos Indonesia

(Persero) kantor cabang Cikalongwetan.

4. Untuk mengimplementasi sistem informasi pelayanan pengiriman dan

penarikan dana pada PT. Pos Indonesia (Persero) kantor cabang

Cikalongwetan.

1.4. Kegunaan Penelitian

Dari penelitian yang dilakukan diharapkan dapat berguna bagi diri penulis

sendiri dan perusahaan tempat penulis melakukan penelitian. Adapun manfaat

yang diharapkan dari penelitian tersebut adalah :

1.4.1. Kegunaan Praktis

Kegunaan praktis dari penelitian ini adalah memberikan masukan-masukan

pada perusahaan tentang kekurangan atau kelemahan yang masih ada pada objek

penelitian. Dengan adanya penelitian ini diharapkan bisa memperbaiki

kelemahan-kelemahan yang ada dan memperlancar kegiatan yang berjalan pada

perusahaan yang bersangkutan.

1.4.2. Kegunaan Akademis

1. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi perbandingan antara ilmu

manajemen (toeri) dengan keadaan yang terjadi langsung dilapangan.

(6)

ilmu Manajemen Informatika yang sudah ada untuk ditahapkan pada dunia

nyata dan dapat menguntungkan berbagai pihak.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran

kepada peneliti lain atau para akademis yang akan mengambil skripsi atau

tugas akhir dalam kajian yag sama sekaligus sebagai referensi di dalam

penulisan.

3. Dapat berguna dalam menambah atau memperkaya wawasan pengetahuan

baik teori maupun praktek, belajar menganalisa dan melatih daya pikir

dalam mengambil kesimpulan atas permasalahan yang ada di dalam

perusahaan, khususnya di PT. Pos Indonesia (Persero) kantor cabang

Cikalongwetan.

1.5. Batasan Masalah

Dalam pelaksanaan penelitian ini penulis membatasi permasalahan yang

akan dibahas. Adapun batasan masalah yang akan dibahas penulis adalah :

1. Hanya membahas mengenai pelayanan pengiriman (surat, paket,wesel dan

Giro) dan penarikan dana (BOS, pensiun dan wesel).

2. Untuk pengiriman giro PT. Pos indonesia (Persero) kantor cabang

Cikalongwetan hanya mengelola pelayanan pengiriman giro untuk

pengembalian dana BOS saja.

3. Sistem yang di bangun hanya dapat dioperasikan oleh bagian pelayanan

dan keuangan pada PT. Pos Indonesia (Persero) kantor cabang

(7)

1.6.Lokasi dan Waktu Penelitian 1.6.1. Lokasi Penelitian

Dalam penelitian skripsi ini penulis melakukan penelitian di PT. Pos

Indonesia (Persero) Kantor Cabang Cikalongwetan Jl. Raya Cikalongwetan No.1

Kab. Bandung Barat.

1.6.2. Waktu Penelitian

Table 1.1 Jadwal Penelitian

No Kegiatan

Tahun 2010

Maret April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Analisis

a. Mengumpulkan data-data

yang

diperlukan

b. Mengidentifikasi masalah

yang

sedang terjadi

c. Mengidentifikasi data

(8)

8

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem

Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan sistem, yaitu

yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen –

komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih mendekatkan pada

prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut :

Menurut Jogiyanto ( 2005 : 1 ). Sistem merupakan bagian yang saling berkaitan erat dan membentuk suatu kesatuan yang saling berinteraksi antara bagian satu dengan bagian lainnya untuk mencapai suatu tujuan. Artinya apabila salah satu bagian dari sistem tidak ada maka sistem tersebut tidak akan berfungsi sebagaimana mestinya.

2.1.1. Definisi Sistem

Denifisi sistem yang menekankan pada komponen atau elemen memiliki

pengertian yang lebih luas dari pada penekanan pada prosedur karena pengertian

tersebut lebih diterima dikarenakan suatu sistem terdiri dari beberapa

subsistem-subsistem.

Ada beberapa definisi sistem yang penulis dapat dari beberapa sumber

antara lain:

1) Menurut Gery Fitgerald. Sistem adalah jaringan kerja

prosedur-prosedur atau jaringan prosedur yang berhubungan untuk

menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

2) Menurut Norman L. Enger. Sistem terdiri dari beberapa kegiatan yang

(9)

3) Menurut Jogiyanto. Sistem adalah kumpulan dari komponen atau

elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.

Dari beberapa definisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa sistem dapat

didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen

elemen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.

2.1.2. Karakteristik Sistem

Menurut Jogiyanto ( 2005 : 4 )Suatu sistem mempunyai karakteristik atau

sifat – sifat tertentu, yaitu :

1. Komponen sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,

yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.

2. Batasan Sistem

Batasan sistem merupakann daerah yang membatasi antara suatu sistem

dengann sistem yang lainnya atau dengan lingkingann luarnya. Batasan

sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan.

3. Lingkungan Luar Sistem

Adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi oprasi sistem.

Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga

merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan berupa

energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara.

Sedangkan lingkunngan luar yang merugikan harus ditahan dan

dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan dari hidup

(10)

4. Penghubung Sistem

Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem

lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber – sumber daya

mengalir dari subsistem ke subsistem lainnya.

5. Masukan Sistem

Adalah energi yang dimasukan kedalam sistem masukan dapat berupa

masukan perawatan dan masukan sinyal. Masukan perawatan adalah

energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroprasi. Sedangkan

masukan yang diproses untuk mendapatkann keluaran.

6. Keluaran Sistem

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi

keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan

masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.

7. Pengolahan Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan yang akan

merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem pelayanan akan

mengolah masukan berupa data transaksi dan data - data yang lain

menjadi keluaran bukti transaksi, Sistem akutansi akan mengolah data –

data transaksi menjadi laporan – laporan lain yang dibutuhkan oleh bagian

yang membutuhkan informasi tersebut.

8. Sasaran sistem

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran, kalau suatu sistem

(11)

2.1.3. Klasifikasi Sistem

Menurut Jogiyanto ( 2005 : 6 ) Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa

sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide –ide yang

tidak tampak secara fisik. Contohnya sistem teknologi, yaitu sistem yang

berupa pemikiran – pemikiran hubungan antara manusia dengan tuhan.

Dan sistem secara fisik merupakan sistem yang ada secara fisik contohnya

sistem komputer, sistem akutansi, sistem produksi dan lain sebagainya.

2. Sistem alamiyah dan sistem buatan manusia

Sistem alamiyah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak

dibuat manusia misalnya sistem perputaran bumi, sedangkan Sistem

buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia, sistem buatan

manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut

dengan man-machine system.contohnya sistem informasi.

3. Sistem tertentu dan sistem tak tertentu

Sistem terstruktur beroprasi dengan tingkah laku yang sudah dapat

diprediksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan.

Contohnya sistem komputer yang tingkah lakunya dapat dipastikan

berdasarkan program – program yang dijalankan, sedangkan Sistem tak

tertentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diproduksi

(12)

4. Sistem tertutup dan sistem terbuka

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak

terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Dan bekerja secara otomatis

tanpa adanya campur tangan dari pihak luarnya, sedangkan Sistem terbuka

adalah sistem yang menghubungkan dan terpengaruh dengan lingkungan

luarnya.

2.2.Konsep Dasar Informasi

Informasi sangat dibutuhkan sekali oleh suatu organisasi dan sudah

menjadi suatu kebutuhan yang tidak bisa dipungkiri lagi, sehingga informasi ini

sangat penting didalam suatu organisasi. Suatu organisasi yang kurang

mendapatkan informasi akan tertinggal, sulit dalam bersaing dan tidak akan

bertahan lama.

Menurut Jogiyanto ( 2005 : 8 ). Informasi adalah data yang diolah menjadi

bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Sumber dari

informasi adalah data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian –

kejadian dan kesatuan nyata.

2.2.1. Siklus Informasi

Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita

banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui satu model untuk

dihasilkan informasi.

Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima

kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan

(13)

sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses

kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus.

2.2.2. Kualitas Informasi

Menurut Jogiyanto ( 2005 : 10 )Kualitas informaasi harus :

1. Akurat

Akurat berarti harus bebas dari kesalahan dan tidak menyesatkan dan

harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidak akuratan dapat terjadi

karena sumber informasi (data) mengalami gangguann atau kesengajaan sehingga merusak, mengubah data – data asli tersebut.

2. Tepat pada waktunya

Berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.

Informasi yang sudah usang tidak mempunyai nilai lagi karena informasi

merupakan landasan pengambilan keputusan. Berarti informasi harus

memiliki manfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap – tiap

orang satu dengan yang lainnya berbeda.

2.2.3. Nilai Informasi

Nilai informasi ditentukan dari dua hal yaitu : manfaat dan biaya

mendapatkannya, suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif

dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

2.2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi

(14)

2.2.5. Komponen Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto ( 2005 : 12 ) komponen sistem terdiri dari :

1. Blok Masukan

Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, input disini

termasuk metode – metode dan media yang menangkap data yang akan

dimasukan yang dapat berupa dokumen – dokumen dasar.

2. Blok Model

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematika

yang akan memanipulasi data yang tersimpan dibasis data dengan cara

yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi

yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan

manajemen dan semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi

Teknologi merupakan “kata lain” ( Tool box) dalam sistem informasi,

teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model,

menyimpan dan mengakses data, menghasilkan keluaran dan membantu

pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

5. Blok Basis Data

Basis Data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu

(15)

perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan didalam

basis data untuk keperluan penyedian informasi lebih lanjut.

6. Blok Kendali

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya

bencana alam, api, temperature, air debu, kegagalan sistem itu sendiri.

2.3. Pengertian Pelayanan

Menurut Drs. H.A.S. Moenir (2006 : 23). Pelayanan adalah kegiatan yang

dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan landasan faktor material

melalui sistem, procedure, dan metode tertentu dalam rangka usaha memenuhi

kepentingan orang lain sesuai dengan haknya.

2.3.1. Pengertian Surat

Menurut Daeng Nurjamal dan Warta Sumirat (2008 : 114). Surat adalah sarana komunikasi tertulis antara satu pihak dengan pihak lain yang saling berkepentingan. Rumusan lain mengemukakan bahwa surat adalah sehelai kertas bertulis yang mamuat suatu bahan .komunikasi berupa pemberitahuan, permohonan, undangan dan lain-lain.

Fungsi surat dalam kehidupan bermasyarakat antara lain dapat dirumuskan yaitu :

Surat sebagai alat komunikasi tertulis

Surat sebagai alat bukti otentik

Surat sebagai alat bukti historis

Surat sebagai Duta/Wali

(16)

2.3.2. Pengertian Paket

Paket adalah suatu barang yang akan di kirim pada pihak tertentu

bardasarkan kepentingan kedua belah pihak baik dalam hal bisnis maupun pribadi.

Paket yang hendak dikirim harus berdasarkan standar yang telah ditentukan,

seperti berat paket yang akan dikirim tidak melebihi beban yang telah ditentukan

dan tidak mengirim barang berupa perhiasan dan obat-obatan terlarang.

2.3.3. Pengertian Wesel

Wesel bayar adalah suatu janji tertulis tanpa syarat untuk membayar

sejumlah uang kepada pihak yang diberikan / dijanjikan pada waktu / tanggal

yang telah ditetapkan serta ditandatangani oleh pihak yang berwenang.

(http://organisasi.org/penjelasan-info-tentang-wesel/30 Maret 2010).

2.3.4. Pengertian Giro

Giro adalah bentuk pembayaran yang “mirip” dengan Cek Tunai dan

seringkali terjadi kerancuan dalam menghadapi pencatatannya. Secara prinsip

Giro dan Cek Tunai berbeda, walaupun terdapat kesamaan atas permasalahan

yang bisa ditimbulkannya seperti saldo Bank kosong saat ilakukan Kliring.

Suat cek diberikan kepada pihak penerima pembayaran (payee) yang menyimpannya di Bank mereka, sedangkan giro diberikan oleh pihak pembayar

(payer) ke banknya, yang selanjutnya akan mentransfer dana keapada bank pihak penerima, langsung kea kun mereka.

(17)

2.3.5. Pengertian BOS

Bantuan Operasional Sekolah (BOS) merupakan bantuan bagi sekolah

dengan tujuan membebaskan biaya pendidikan bagi siswa yang tidak mampu dan

meringankan beban bagi siswa lain dalam rangka mendukung pencapaian

Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun.

Melalui program ini, pemerintah pusat memberikan dana kepada

sekolah-sekolah setingkat SD dan SMP untuk membantu mengurangi beban biaya

pendidikan yang harus ditanggung oleh orang tua siswa. BOS diberikan pada

sekolah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan pemerintah pusat. Besarnya

dana untuk tiap sekolah ditetapkan berdasarkan jumlah murid.

2.3.6. Pengertian Pensiun

Pensiun adalah seseorang yang sudah tidak bekerja lagi karena usianya

sudah lanjut dan harus diberhentikan, ataupun atas permintaan sendiri (pesiun

muda). Seseorang yang pensiun biasanya mendapat uang pensiun atau pesangon.

Jika mendapat pensiun, maka ia tetap mendapatkan semacam dana pensiun sampai

meninggal dunia.

(http://Wikipedia.co.id/pekerjaan atau profesi /21 April 2010).

2.4. Pengertian Basis Data (Database)

Menurut Radiant dan Bernard (2006 : 2). Basis data (database) adalah kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan di tempat penyimpanan

(18)

data meliputi spesifikasi dari tipe data, struktur, dan batasan dari data atau

informasi yang akan disimpan.

Database merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem

informasi, karena merupakan basis dalam menyediakan informasi pada para

pengguna. Penyusunan basis data meliputi proses memasukkan data kedalam

media penyimpanan data, dan diatur dengan menggunakan perangkat basis data

(Database Management System–DBMS). Manipulasi basis data meliputi pembuatan pernyataan (query) untuk mendapatkan informasi tertentu, melakukan pembaharuan atau penggantian (update) data, serta pembuatan report dari data. Tujuan utama DBMS adalah untuk menyediakan tinjauan abstrak dari data bagi

user. Jadi sistem menyembunyikan informasi mengenai bagaimana data disimpan

dan dirawat, tetapi data tetap dapat diambil dengan efisien. Pertimbangan efisiensi

yang digunakan adalah bagaimana merancang struktur data yang kompleks, tetapi

tetap dapat digunakan oleh pengguna yang masih awam, tanpa mengetahui

kompleksitas struktur data.

Basis data menjadi penting karena munculnya beberapa masalah bila tidak

menggunakan data yang terpusat, seperti adanya duplikasi data, hubungan antar

data tidak jelas, organisasi data dan update datamenjadi rumit.

Jadi tujuan dari pengaturan data dengan menggunakan basis data adalah :

1. Menyediakan penyimpanan data untuk dapat digunakan oleh

(19)

2. Cara pemasukkan data sehingga memudahkan tugas operator dan

menyangkut pula waktu yang diperlukan oleh pemakai untuk mendapatkan

data serta hak-hak yang dimiliki terhadap data yang ditangani.

3. Pengendalian data untuk setiap siklus agar data selalu up-to-date dan dapat mencerminkan perubahan spesifik yang terjadi disetiap sistem.

4. Pengamanan data terhadap kemungkinan penambahan, modifikasi,

pencurian dan gangguan-gangguan lain

2.5. Arsitektur Aplikasi

Arsitektur aplikasi dapat pula dikatakan sebagai struktur desain dari suatu

sistem komputer dengan semua kelengkapannya yang telah siap untuk digunakan

oleh user.

2.5.1. Pengertian Jaringan Komputer

Menurut (Buddhi Irawan : 2005). Himpunan interkoneksi antara dua komputer autonomous atau lebih yang terhubung dengan media transmisi kabel atau tanpa kabel (wireless). Bila sebuah komputer dapat membuat komputer lainnya restart, shutdown, atau melakukan kontrol lainnya, maka komputer-komputer tersebut bukan autonomous (tidak melakukan control terhadap komputer lain dengan akses penuh).

Dua unit komputer dikatakan terkoneksi apabila keduanya bisa saling

bertukar data atau informasi, berbagai resource yang dimilki, seperti file, printer, media penyimpanan (hardisk, floppy disk, cd-rom, flash disk).

2.5.2. Jenis-Jenis Jaringan Komputer

(20)

1. Work Group

Yaitu jaringan yang menghubungkan beberapa komputer dalam jumlah

sedikit dalam sebuah ruangan.

2. Local Area Network (LAN)

Yaitu jaringan komunikasi data yang luas jangkauannya meliputi suatu

area lokal tertentu.

Keuntungan LAN :

a. Memungkinkan pemakaian sumber daya secara bersama-sama.

b. Meningkatkan produktifitas serta melindungi investasi yang ada.

c. Memungkinkan pengiriman data yang lebih banyak dan kompleks

serta pertukaran informasi yang lebih baik.

Kerugian LAN :

a. Pembuatan instalasi jaringan tidak sederhana.

b. Perlunya software khusus yang dirancang untuk multi user.

c. Perlunya pengaturan dan keamanan data di dalam jaringan/network.

d. Virus dapat menyebar ke seluruh jaringan.

3. Metropolitan Area Network (MAN)

Yaitu jaringan komunikasi data yang luas jangkauannya meliputi area

dalam satu kota.

4. Wide Area Network (WAN)

Yaitu jaringan komunikasi data yang luas jangkauannya meliputi antar

(21)

2.5.3. Topologi Jaringan Komputer

Topologi jaringan adalah gambaran perencanaan hubungan antar komputer

dalam Local Area Network yang umumnya menggunakan kabel (sebagai media transmisi), dengan konektor, ethetnet card, dan perangkat pendukung lainnya.

Ada beberapa jenis topologi yang terdapat pada hubungan komputer pada

jaringan lokal area, seperti :

1. Topologi Bus

Topologi bus merupakan jenis arsitektur yang paling sederhana. Dalam

penerapannya, topologi ini sering digunakan untuk membangun jaringan

yang hanya terdiri dari beberapa unit komputer, misalnya 2 sampai 4 unit

komputer.

Topologi ini disebut topologi bus karena jenis arsitekturnya menyerupai

bus (kendaraan umum). Hal tersebut didasarkan pada setiap node

(workstation) yang diibaratkan seperti kursi yang ada pada bus kota.

Beberapa kelebihan dari topologi bus :

a. Topologi bus merupakan arsitektur jaringan yang paling sederhana

dibanding jenis arsitektur lainnya.

b. Dikatakan sangat sederhana karena hanya memiliki anggota

workstation yang sedikit.

c. Biaya yang dikeluarkan sangat murah karena media transmisi yang

digunakan adalah kabel coaxial.

d. Karena menggunakan satu kabel yang menjadi pusat, pengiriman data

(22)

Sedangkan kekurangan pada topologi bus, yaitu :

a. Karena menggunakan satu kabel yang dijadikan pusat, akibatnya

sering terjadi tabrakan data.

b. Apabila ada salah satu workstation error, maka akan mengakibatkan kerusakan pengiriman data dari komputer lain.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut:

Terminator (Penutup)

Workstation Workstation

Workstation Workstation

Workstation

Terminator (Penutup)

Gambar 2.1 Topologi Bus

Sumber : Budhi Irawan (2005 : 26)

2. Topologi Cincin (Ring)

Topologi cincin merupakan desain jaringan yang dapat dikatakan cukup

sederhana dibandingkan dengan bintang. Dalam pemasangan jaringan,

arsitektur ini akan menggunakan kabel yang dipasang melingkar dengan

sistem tertutup. Kabel yang sering digunakan pada jenis topologi ini

adalah kabel coaxial. Keuntungan yang didapat dari topologi cincin :

a. Implementasinya sangat sederhana karena arsitektur ini merupakan

bentuk pengembangan dari topologi bus.

b. Peralatan yang digunakan sama seperti topologi bus, yaitu

(23)

c. Pada jenis ini anda tidak lagi memerlukan terminator karena kedua

ujung kabel akan disambungkan dengan ujung kabel yang lain.

d. Transfer data dilakukan dalam satu arah, sehingga kemungkinan terjadi

tabrakan sangat jarang.

Kerugian yang mungkin akan didapat adalah kegagalan pengiriman

data karena topologi jenis ini sangat dipengaruhi oleh node

(workstation) yang lain. Pengiriman data dilakukan dalam satu arah. Apabila ada salah satu workstation yang rusak, proses pengiriman data

akan terputus atau gagal.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut:

Token-Ring

Workstation Workstation

Workstation Workstation

Workstation

Workstation Workstation

Workstation

Gambar 2.2 Topologi Ring

Sumber : Budhi Irawan (2005 : 28)

3. Topologi Star (Bintang)

Topologi ini dinamakan topologi bintang karena bentuk arsitekturnya

dapat dianalogikan seperti bentuk bintang. Tentu saja bentuk bintang yang

dimaksud tidak seperti bentuk bintang yang anda ketahui selama ini.

Bentuknya seperti bintang karena pada perancangannya arsitekturnya

(24)

arsitektur jaringan ini akan selalu memerlukan sebuah peralatan yang

dijadikan sebagai terminal yang menghubungkan antara komputer satu

dengan komputer yang lain. Terminal yang dipakai dapat berupa hub atau

switch.

Banyak keuntungan yang akan didapat dari topologi star, diantaranya :

a. Sanggup memuat banyak workstation dalam satu jaringan LAN.

b. Sangat jarang terjadi tabrakan data.

c. Karena jarang terjadi tabrakan data, transfer data akan lebih cepat.

d. Apabila salah satu workstation terputus atau rusak, workstation lain tidak akan mengalami gangguan.

e. Kerusakan kabel, misalnya putusnya transmisi kabel pada salah satu

workstation, tidak akan mengakibatkan kerusakan jaringan secara menyeluruh.

f. Memiliki teknik kerja yang terpusat, maksudnya semua workstation

yang melakukan pengiriman data akan dikirimkan melalui media

transmisi menuju terminal. Selanjutnya data tersebut akan diforward

oleh terminal ke alamat tujuan pengiriman.

(25)

Workstation Workstation

Workstation Workstation

Gambar 2.3 Topologi Star

Sumber : Budhi Irawan (2005 : 27)

2.5.4. Manfaat Jaringan Komputer

Manfaat yang didapat dari membangaun jaringan computer menurut

(Buddhi Irawan : 2005) adalah sebagai berikut :

1. Sharing Resources

Sharing Resources bertujuan agar seluruh program, peralatan/

peripheral lainnya dapat dimanfaatkan oleh setiap orang yang ada pada

jaringan komputer tanpa terpengaruh pada jaringan komputer tanpa

terpengaruh oleh lokasi maupun pengaruh dari pemakai. Dengan kata

lain, seoranng pemakai yang letaknya jauh sekalipun dapat

memanfaatkan data maupun informasi yang lainnya tanpa mengalami

kesulitan.

2. Media Komunikasi

Jaringan komputer memungkinkan terjadinya komunikasi antara

(26)

3. Integrasi Data

Pembangunan jaringan komputer dapat mencegah ketergantungan pada

komputer pusat. Setiap proses data tidak harus dilakukan satu computer

saja, melainkan dapat didistribusikan ke tempat lainnya oleh sebab inilah

maka dapat terbentuk data yang terintegrasi sehingga dengan demikian

memudahkan pemakai untuk memperoleh dan mengolah informasi

setiap saat.

4. Pengembangan dan Pemeliharaan

Dengan adanya jaringan komputer ini, maka perkembangan peralatan

dapat dilakukan dengan mudah dan menghemat biaya. Jaringan

komputer bisa memudahkan pemakai dalam merawat hardisk dan peralatan lainnya. Misalnya untuk memberikan perlindungan serangan

virus maka pemakai cukup memusatkan perhatian pada hardisk yang

ada di komputer pusat.

5. Keamanan Data

Sistem jaringan komputer memberikan perlindungan terhadap data

jaminan keamanan data tersebut diberikan melalui pengaturan hak

akses para pemakai dan password, serta teknik perlindungan terhadap

hardisk sehingga data mendpatkan perlindungan yang efektif.

6. Sumber Daya Lebih Efisien dan Informasi Terkini

Dengan adanya pemakaian sumber daya secara bersama-sama maka

pemakai bisa mendapatkan hasil dengan maksimal dan kualitas yang

(27)

karena setiap ada perubahan yang terjadi dapat secara langsung di

ketahui oleh setiap pemakai.

2.5.5. Pengertian Client/Server

Model hubungan Client-Server memungkinkan jaringan untuk

mensentralisasi fungsi dan aplikasi kepada satu atau dua dedicated file server. Sebuah file server menjadi jantung dari keseluruhan sistem, memungkinkan untuk

mengakses sumber daya, dan menyediakan keamanan. Workstation yang berdiri

sendiri dapat mengambil sumber daya yang ada pada file server. Model hubungan

ini menyediakan mekanisme untuk mengintegrasikan seluruh komponen yang ada

di jaringan dan memungkinkan banyak pengguna secara bersama-sama memakai

sumber daya pada file server.

Di dalam jenis ini, klien dan server akan sangat berhubungan erat. Apabila

ada sebuah komputer yang selalu menyediakan sumber daya dan digunakan oleh

komputer lain, komputer tadi disebut komputer server.

Ba

si

s

da

ta

Workstation Workstation Workstation

Gambar 2.4 Model Hubungan Client Server

(28)

2.6. Perangkat Lunak Pendukung

1. Mengenal Visual Basic 6.0

Microsoft Visual Basic adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk

pengembangan dengan memanfaatkan keistimewaan konsep-konsep antar muka

grafis dalam Mocrosoft Windows. Aplikasi yang dihasilkan Visual Basic

berkaitan erat dengan Windows itu sendiri sehingga dibutuhkan pengetahuan

bagaimana cara kerja windows.

Dalam pemograman Visual banyak istilah dari konsep untuk menyebut

sesuatu yang membentuk sebuah aplikasi. Istilah-istilah tersebut memiliki arti

yang sama dalam lingkungan pemograman Visual lainnya, misalnya seperti

Objek, Property dan Event.

Sebagai program yang berbasis windows, Visual Basic 6.0 mempunyai

kemampuan untuk berinteraksi dengan seluruh aplikasi windows, seperti MS

Word, MS Excel, MS Access, dan sebagainya. Dengan kemampuanya yang

hampir tidak terbatas, visual basic dapat digunakan untuk semua jenis aplikasi

pemograman.

2. SQL Server 2000

(29)

Objek-objek yang ada di dalam SQL Server 2000 adalah sebagi berikut :

1. Database

Database berisi berbagai objek yang digunakan untuk mewakili

menyimpan data, dan mengakses data.

2. Table

Table berisi baris-baris atau record data yang saling berhubungan satu

sama lain.

3. Data Diagram

Data diagram secara grafis menampilkan database sehingga bias

memanipulasi tanpa harus menggunakan perintah Transact-SQL. 4. Indeks

Indeks merupakan file-file tambahan yang dapat meningkatkan kecepatan

akses baris table.

5. View

View menyediakan cara untuk melihat data yang berbeda dengan

melibatkan satu atau lebih table.

6. Stored Prosedure

Stored Prosedure merupakan program-program Transact-SQL yang disimpan dalam server untuk menjalankan tugas-tugas yang telah

(30)

7. Fungsi

Kumpulan perintah yang mengandung input atau tidak menggunakan input

baik satu atau lebih dari satu dan menggeluarkan nilai baik berupa scalar

maupun tabular (berbentuk tabel).

8. Trigger

Jenis prosedur yang disimpan dan dijalankan secara event-driven apabila

(31)

31

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Peneliatian

Adapun pembahasan mengenai Objek Penelitian dapat dilihat pada

penjelasan di bawah ini.

3.1.1. Sejarah Singkat PT. Pos Indonesia (PERSERO)

Kantor Pos pertama di Indonesia adalah di Batavia yang didirikan oleh

Gubernur Jendral GW Baron pada tanggal 26 Agustus 1746. Pada tahun 1906

kantor Pos berganti nama menjadi Post Telegraafend Telefoon Diensts (PTT).

Pada tanggal 27 September 1945 Jawawan PTT Republik Indonesia ditandai

pengambilalihan Kantor Pusat PTT di Bandung oleh Angkatan Muda PTT dari

pemerintahan Militer Jepang. Tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Bakti

Postel. Tahun 1961 status Jawatan PTT berubah menjadi Perusahaan Negara

(PN) Pos dan Telekomunikasi berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 240 Tahun

1961. PN Pos dan Telekomunikasi dibagi dua menjadi PN Pos dan Giro

berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1965 dan PN Telekomunikasi

berdasarkan Pemerintah No. 30 Tahun 1965. Pada tahun 1978 status PN Pos dan

Giro diubah menjadi Perusahaan Umum (Perum) Pos dan Giro.

Berdasarkan Dasar Hukum Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang

(32)

Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum (Perum) Pos dan Giro menjadi Perusahaan

(Persero) (Lembaran Negara RI Tahun 1995 Nomor 11).

Anggaran dasar PT. Pos Indonesia (Persero) yang tercantum dalam akta

Notaris Sutjipto, SH Nomor 117 tanggal 20 Juni 1995 tentang Pendirian

Perusahaan Persero PT. Pos Indonesia, sebagaimana telah diubah dengan akta

Notaris Sutjipto, SH Nomor 89 tanggal 21 September 1998 dan Nomor 111

tanggal 28 Oktober 1998.

3.1.2. Visi dan Misi PT. Pos Indonesia (Persero)

a. Visi

2009 – 2010 : Integrated mail, logistic & financial services infrastructure

2011 –2013 : Indonesia’s leader in the mail logistic & financial service

2014 – 2018 : ASEAN Cahampion Postal Industries

b. Misi

Pos Indonesia menyediakan solusi handal dalam mail, logistik dan jasa

keuangan dengan menggunakan jejaring bisnis dan infrastruktur terluas dan

(33)

3.1.3. Struktur Organisasi PT. Pos Indonesia (Persero)

Kepala Kantor Pos

Manajer Adm & Sarana

Manajer Keuangan

Manajer Pelayanan

Manajer Pengolahan

Manajer Akuntansi /

UPP

Manajer Pemasaran

Gmabar 3.1. Sturktur Organisasi PT. Pos Indonesia (Persero)

Kepala Kantor Pos Cabang

Petugas Pelayanan Bagian Keuangan Petugas Antaran

(34)

3.1.4. Deskripsi Tugas

1. Kepala Kantor

a. Membantu kelancaran tugas kepala kantor di daerah

b. Menberikan pembinaan kepada bawahan

2. Manajer Administrasi dan Sarana

a. Membantu Kepala kantor dalam mengendalikan kelancaran pekerjaan

di bagian sarana dan sumber daya manusia.

b. Bertanggungjawab atas kelancaran dinas di bagian sumber daya

manusia dan sarana statisttik.

3. Manajer Keuangan

a. Membantu tugas Kepala kantor dalam hal mengendalikan pekerjaan

yang berkaitan dengan keuangan.

b. Bertanggungjawab atas kelancaran pekerjaan yang menyangkut bidang

keuangan dan lain-lain yang berhubungan dengan keuangan.

4. Manajer Pelayanan

a. Membantu Kepala kantor dalam hal mengendalikan pekerjaan yang

berkaitan dengan pelayanan.

b. Bertanggungjawab atas kelancaran tugas di bagian pelayanan Pos dan

mengatasi permasalahan yang timbul.

5. Manajer Pengolahan

a. Membantu Kepala kantor dalam hal kelancaran tugas di bagian

pengolahan Pos dan mengatasi permasalahan yang timbul.

(35)

6. Manajer Akuntansi / Unit Pelayanan Pelanggan

a. Membantu kepala kantor dalam hal kelancaran tugas di bagian

akuntansi.

b. Bertanggungjawab kepada Kepala kantor atas kelancaran pekerjaan di

bagian akuntansi.

7. Manajer Pemasaran

a. Membantu Kepala kantor dalam hal kelancaran tugas di bagian

pemasaran.

b. Memasarkan segala jenis produk jasa Pos kepada pelanggan ataupun

calon pelanggan.

8. Kepala Kantor Pos Cabang / Daerah

a. Memimpin, merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan program

pelayanan Pos.

b. Nengontrol dan mengatur keuangan

c. Mengelola sumber daya manusia

d. Mengadakan sarana atau prasarana sesuai dengan kebijakan

pelaksanaan kantor cabang dalam lingkup tanggung jawabnya

9. Petugas Pelayanan

a. Melayani semua jenis pelayanan

b. Pencatatan dan membuat laporan setiap transaksi

10.Petugas Antaran / Pengolahan Pos

a. Memisahkan jenis layanan Pos dengann kota dan alamat yang berbeda

(36)

b. Mengantarkan semua jenis pelayanan Pos sesuai dengan alamat

penerima.

3.2. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara ilmiah dalam mendapatkan suatu data,

metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai

berikut :

3.2.1. Desain Penelitian

Metode yang dilakukan penulis dalam penelitian di PT. Pos Cabang

Cikalongwetan ini adalah metode kualitatif. Metode kualitatif yaitu

pendeskripsian masalah yang diambil pada bagian pengadaan, menjelaskan

langkah-langkah apa saja yang perlu dilakukan dalam penelitian atau tahapan

analisis.

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Adapun jenis dan pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

adalah sebagai berikut :

3.2.2.1. Sumber Data Primer

1. Wawancara (Interview)

Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan mengajukan

beberapa pertanyaan-pertanyaan pada kepala kantor cabang, petugas

pelayanan dan bagian keuangan mengenai masalah yang dibutuhkan

(37)

2. Observasi

Pengamatan secara langsung ke bagian pelayanan dan keuangan dengan

mengadakan pencatatan terhadap dokumen-dokumen yang ada serta cara

kerja berdasarkan sistem yang sedang berjalan.

3. Studi Pustaka

Studi pustaka adalah kegiatan mengumpulkan teori-teori pendukung yang

berhubungan dengan judul yang diambil dari berbagai sumber buku,

berupa catatan kuliah, buku panduan, serta beberapa buku referensi lain

yang ada di perpustakaan

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder

Data sekunder merupakan cara pengumpulan data dengan cara

mempelajari data yang telah tersedia yang diberikan oleh bagian pelayana dan

keuanagn kepada penulis. Cara yang digunakan untuk mengumpulkan data

sekunder adalah metode dokumentasi, yaitu dengan mengumpulkan data dan

informasi yang diperlukan seperti dokumen formulir pengisian dalam setiap

trassaksi, dokumen bukti pembayaran setiap transaksi, dokumen laporan keuangan

per hari, struktur organisasi dan sejarah perusahaan.

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Dalam Penelitian ini Metode pendekatan dan pengembangan sistem yang

(38)

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Metode Pendekatan sistem yang digunakan pada penelitian ini

menggunakan metode terstuktur yaitu suatu proses untuk mengimplementasikan

urutan langkah untuk menyelesaikan suatu masalah dalam bentuk program.

Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan teknik-teknik (techniques) yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan diperoleh sistem yang strukturnya

didefinisikan dengan baik dan jelas.

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang akan digunakan adalah model The Classic Life Cycle yang dalam hal ini adalah metode waterfall. Pada metode ini penulis menggunakan lima tahap untuk menggembangkan suatu perangkat lunak.

Kelima tahap itu tersusun dari atas kebawah, diantaranya dalah Analysis System,

Desain System, Coding, Testing System, Maintanace System, dimana konsep dari metode ini adalah sebagaimana melihat suatu masalah secara sistematis dan

terstruktur.

(39)

Analysis

Desain

Maintanance Testing

Coding

Gambar 3.3 : Metode Waterfall atau The Classic Life Cycle (Sumber : DR. AZHAR SUSANTO 2004)

Berikut ini akan diuraikan tahap-tahap pengembangan perangkat lunak

dengan menggunakaan metode waterfall yaitu :

1. Analysis (Analisis)

Menganalisis hal-hal yang diperlukan untuk pembuatan atau

pengembangan perangkat lunak atau software. 2. Desain (Perancangan)

Tahap penterjemah dari keperluan atau data yang telah dianalisis ke

(40)

menampilkan ke dalam Diagram Kontek, Data Flow Diagram, Entity Reationship Digram, Struktur table, dan Struktur Menu.

3. Coding (Pengkodeaan)

Pengkodeaan sistem adalah tahap penterjemah data atau pemecah

masalah software yang telah dirancang kedalam bahasa pemograman

yang telah ditentukan dan digunakan dalam penbuatan sistem

menggunakan software development Visual basic 6.0 dan SQL Server

2000 Database.

4. Testing (Pengujian)

Tahap pengujian terhadap program yang telah dibuat. Pengujian ini

dimulai dengan membuat suatu uji kasus untuk setiap fungsi pada

perangkat lunak untuk merancang sistem informasi pengendalian dan

rencana produksi kemudian dilanjutkan dengan pengujian terhadap

modul-modul dan terakhir pada tampilan antar muka untuk memastikan

tidak ada kesalahan dan semua berjalan dengan baik dan input yang

diberikan hasilnya sesuai dengan yang diinginkan.

5. Maintanance (Pemeliharaan)

Perangkat lunak yang telah dibuat dapat mengalami perubahan sesuai

permintaan pemakai. Pemeliharaan dapat dilakukan jika ada permintaan

tambahan fungsi sesuai dengan keinginan pemakai ataupun adanya

pertumbuhan dan perkembangan baik perangkat lunak maupun perangkat

(41)

3.2.3.3. Alat bantu Analisis dan perancangan

Alat bantu analisis dan perancangan merupakan metode analisis dan

perancangan yang susunan dan tahapan-tahapannya dibuat secara berurutan, dan

semua tahapan tersebut saling berhubungan.

1. Flow Map

Menurut Jogiyanto (2005:55) Flow map merupakan gambaran hubungan

antara entity yang terlihat berupa aliran-aliran dokumen yang ada. Bagan aliran

dokumen merupakan bagan alir yang menunjukan arus dari laporan dan formulir

termasuk tembusannya.

2. Diagram Konteks

Defenisi diagram kontek menurut Jogiyanto (2005:59) “Diagram kontek

adalah diagram arus data yang berfungsi untuk menggambarkan yang dirancang

suatu objek, diagram konteks ini menggambarkan secara global atau menyeluruh

dari suatu sistem informasi keterkaitan aliran-aliran data antara sistem dengan

bagian-bagian luar”.

3. Data Flow Diagram

Defenisi Data Flow Diagram adalah merupakan gambaran sesuatu sistem

yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa

mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir.

4. Kamus Data

(42)

dari suatu sistem informasi. Kamus data atau data dictionary atau disebut juga dengan istilah sistem data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan – kebutuhan informasi dari suatu informasi.untuk dapat mendefinisikan

data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Pada perancangan sistem digunakan

untuk merancang input, merancang laporan-laporan dan database. Kamus Data

dibuat berdasarkan arus data yang ada di DFD dan hanya ditunjukan nama arus

datanya saja.

5. Normalisasi

Normalisasi merupakan pengelompokan data elemen menjadi table-table

yang menunjukan entity dan relasinya. Pada proses normalisasi selalu diuji pada

beberapa kondisi yang akan menguji data sampai tidak ada kesalahan dalam

pengoperasian. Apabila ada kesalahan dalam pengujian tersebut, maka relasi

tersebut dipecahkan pada beberapa tabel lagi atau dengan kata lain perancangan

belum mendapat database yang optimal.

Adapun bentuk-bentuk normalisasi diantaranya adalah :

1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada

keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap

atau terduplikasi.Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan

kedatangannya.

2. Bentuk Normal Pertama (1NF/First Normal Form)

Bentuk ini sangat sederhana. Aturannya sebuah table tidak boleh

(43)

3. Bentuk Normal Kedua (2 NF/ Second Normal Form)

Aturan kedua berbunyi bahwa bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk

normal kesatu dan setiap file yang tidak bergantung sepenuhnya pada

kunci primer harus dipindahkan ke table lain.

4. Bentuk Normal Ketiga (3NF / Third Normal Form)

Aturan normalisasi ketiga berbunyi bahwa relasi haruslah dalam bentuk

normal kedua dan tidak boleh ada kebergantungan antara field-field non-kunci (kebergantungan transitif).

6. Tabel Relasi

Didalam sebuah database, setiap tabel memiliki sebuah fields yang memiliki nilai untuk setiap baris. Fields ini ditandai dengan icon bergambar kunci di depan namanya. Baris-baris yang berhubungan pada tabel mengulangi kunci

primer (primary key) dari baris yang dihubungkannya pada tabel lain. Salinan dari kunci primer di dalam tabel-tabel yang lain disebut dengan kunci asing (foreign key). Dan semua field bisa menjadi kunci asing. Yang membuat sebuah field merupakan kunci asing adalah jika dia sesuai dengan kunci primer pada tabel lain.

3.2.4. Pengujian Software

Pengujian perangkat lunak (software) menggunakan metode pengujian

Black Box. Pengujian Black Box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat

lunak (software) yang dibuat.

Dengan demikian, pengujian Black Box memungkinkan perekayasaan

perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya

(44)

Pengujian Black Box berusahan menemukan kesalahan dalam kategori

sebagai berikut :

1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang

2. Kesalahan interface

3. Kesalahan dalam akses database eksternal

4. Kesalahan kinerja

5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi

(45)

45

BAB IV

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1. Analisis Sistem yang Berjalan

Melakukan analisis terhadap sistem yang sedang berjalan bertujuan untuk

mengetahui prosedur kerja yang sedang dikerjakan sebagai dasar perancangan

atau perbaikan pada sistem yang lama. Dari hasil analisis dapat diketahui

kelebihan dan kekurangan sistem yang lama sehingga dapat memudahkan dalam

menemukan data atau fakta yang akan dijadikan bahan uji dan analisa menuju

perancangan sistem yang lebih baik yang dapat memecahkan

permasalahan-permasalahan yang ada di PT. Pos Indonesia (Persero) kantor cabang

Cikalongwetan.

4.1.1. Analisis Dokumen

Pada sub bab analisis dokumen akan dijelaskan mengenai analisis dari

dokuken – dokumen yang terlibat dalam prosedur yang sedang berjalan pada PT.

Pos Indonesia (Persero) cabang Cikalongwetan.

1. Nama Dokumen : F. Pengiriman surat, F. Pengiriman paket,

F. Pengiriman wesel, F. Pengiriman GiroPos

Sumber : Customer

Deskripsi : Untuk pengisian jasa permintaan pengiriman

(46)

Rangkap : 1

Atribut : nama_pengirim, alamat_pengirim, tlp_pengirim,

nama_penerima, alamat_penerima, tlp_penerima,

nama_jenis_peng.

2. Nama Dokumen : Bukti pembayaran pengiriman

Sumber : Bag. Pelayanan

Deskripsi : Sebagai bukti bahwa telah terjadi transaksi

pengiriman

Rangkap : 3

Atribut : No. transaksi_pengiriman, no.Resi_pengiriman,

nama_pengirim, alamat_pengirim, tlp_pengirim,

NIP, nama_penerima, no.penerima,

alamat_penerima, tlp_penerima, nama_jenis_peng,

kantor_kirim, kantor_tujuan, tgl, biaya

3. Nama Dokumen : F. Penarikan dana BOS, F. Penarikan wesel,

F. Penarikan GiroPos, F. Penarikan Taspen

Sumber : Pelanggan

Deskripsi : Untuk pengisian jasa penarikan dana (Dana BOS,

wesel, GiroPos dan Taspen)

(47)

Atribut : no.rek, no.identitas, nama_penerima,

alamat_penerima, tlp_penerima

4. Nama Dokumen : Bukti Penarikan

Sumber : Bag. Pelayanan

Deskripsi : Sebagai bukti bahwa telah terjadi transaksi

penarikan dana

Rangkap : 3

Atribut : No. transaksi_penarikan, no_rek, nama_penerima,

alamat_penerima, tlp_penerima, nama_pengirim,

alamat_pengirim, tlp_pengirim, tgl, NIP, nama_Pos

5. Nama Dokumen : Lap. Hasil pelayanan

Sumber : Bag. Keuangan

Deskripsi : Sebagai bukti laporan hasil pelayanan yang di buat

per hari

Rangkap : 2

Atribut : No. transaksi_pengiriman, no.

transaksi_penarikan, nip, tgl, nama_penerima,

alamat_penerima, tlp penerima, nama_pengirim,

alamat_pengirim, tlp_pengirim, no.rek,

(48)

6. Nama Dokumen : Lap. Keuangan hasil pelayanan Ttd

Sumber : Kepala Kantor

Deskripsi : Sebagai bukti laporan hasil pelayanan yang di buat

per hari telah disetujui oleh kepala kantor.

Rangkap : 2

Atribut : No. transaksi_pengiriman, no.transaksi_penarikan,

nip, tgl, nama_penerima, alamat_penerima, tlp

penerima, nama_pengirim, alamat_pengirim,

tlp_pengirim, no.rek, kantor_kirim, kantor_tujuan.

4.1.2. Analisis Prosedur yang sedang berjalan

Analisis prosedur yaitu suatu analisis yang menjelaskan mengenai

prosedur – prosedur dan proses – proses apa saja yang dilakukan dalam sistem

informasi pengolahan hasil pelayanan pada PT. Pos Indonesia (Persero) cabang

Cikalongwetan , adapun prosedur – prosedur tesebut adalah :

A. Prosedur Pengiriman

1. Pelanggan yang akan melakukan pengiriman surat, paket, wesel dan

GiroPos menyerahkan formulir sesuai dengan transaksi pengiriman yang

akan dilakukan pada Bagian Pelayanan.

2. Bagian pelayanan memeriksa kelengkapan data pengiriman, jika data

(49)

pada buku besar pengiriman. Jika data tidak lengkap maka formulir

pengiriman diserahkan kembali pada pelanggan.

3. Bagian pelayanan menghitung biaya pengiriman dan mencatat biaya

pengiriman pada buku besar pengiriman.

4. Bagian pelayanan membuat bukti pembayaran pengiriman sebanyak 3

rangkap, rangkap 1 diberikan pada pelanggan, rangkap 2 diberikan pada

bagian keuangan dan rangkap 3 diarsipkan.

B. Prosedur Penarikan Dana

1. Pelanggan yang akan melakukan penarikan dana BOS, wesel, GiroPos dan

Taspen mengisi formulir sesuai dengan transaksi pengiriman yang akan

dilakukan dan menyerahkannya pada Bagian Pelayanan.

2. Bagian pelayanan memeriksa kelengkapan data penarikan dana, jika data

sudah lengkap maka Bagian Pelayanan akan mencatat data penarikan dana

pada buku besar penarikan dana. Jika data tidak lengkap maka formulir

penarikan dana diserahkan kembali pada pelanggan.

3. Bagian pelayanan menghitung dana penarikan dan mencatat data

penarikan pada buku besar penarikan.

4. Bagian pelayanan membuat bukti penarikan dana sebanyak 3 rangkap,

rangkap 1 diberikan pada pelanggan, rangkap 2 diberikan pada bagian

(50)

C. Prosedur Pengolahan Hasil Pelayanan

1. Bagian Keuangan mengarsipkan bukti pengiriman, pembayaran tagihan

dan penarikan dana sebagai bukti telah terjadi pelayanan.

2. Bagian keuangan membuat laporan hasil pelayanan sebanyak 2 rangkap

dan diserahkan pada kepala kantor.

3. Kepala kantor menandatangani laporan hasil pelayanan sebanyak 2

rangkap, rangkap 1 diarsipkan dan rangkap 2 diserahkan peda bagian

keuangan untuk diarsipkan.

4.1.2.1. Flow Map yang Sedang Berjalan

Flow Map sistem informasi pengolahan hasil pelayanan yang berjalan

(51)

Pelanggan Bag. Pelayanan Bag. Keuangan Kepala Kantor

Gambar 4.1 Flow Map Pengiriman yang Sedang Berjalan

Keterangan :

BBP : Buku Besar Pengiriman

A1 : Arsip Data Pengiriman

(52)

Pelanggan Bag. Pelayanan Bag. Keuangan Kepala Kantor

F. Penarikan dana BOS &KTP F. Penarikan wesel &

KTP

F. Penarikan taspen & KTP

F. Penarikan dana BOS &KTP F. Penarikan wesel &

KTP F. Penarikan taspen &

KTP

taspen & KTP F. Penarikan dana BOS

BBPD : Buku Besar Penarikan Dana

A2 : Arsip Data Penarikan Dana

(53)

Buat laporan

Ttd Laporan hasil pelayanan

Laporan hasil pelayanan Ttd

C1 C2

Pelanggan Bag. Pelayanan Bag. Keuangan Kepala Kantor

1 Bukti penarikan Bukti pembayaran pengiriman 2

Gambar 4.3 Flow Map Pengolahan Hasil Pelayanan yang Sedang Berjalan

Keterangan :

BP : Arsip Bukti Pelayanan

C1 : Arsip Laporan keuangan hasil pelayanan

C2 : Arsip Laporan keuangan hasil pelayanan yang

(54)

4.1.2.2.Diagram Kontek - Dt. Pengiriman surat, Dt. Pengiriman paket, Dt. Pengiriman wesel, Dt. Pengiriman Giropos

- Dt. Penarikan dana BOS, Dt. Penarikan wesel, penarikan taspen, KTP

Bukti pembayaran pengiriman, bukti penarikan dana

Laporan hasil pelayanan

Laporan hasil pelayanan Ttd

Gambar 4.4 Diagram Kontek yang Sedang Berjalan

4.1.2.3. Data Flow Diagram a. DFD level 1 Dt. Pengiriman surat, Dt. Pengiriman paket, Dt. Pengiriman

wesel, Dt. Pengiriman Giropos, Dt.pembayaran pengiriman

Bukti pembayaran pengiriman

Dt. Penarikan dana BOS, Dt. Penarikan wesel, Dt.penarikan taspen, KTP

Bukti penarikan

Laporan hasil pelayanan

Laporan hasil pelayanan Ttd Bukti pembayaran pengiriman

Bukti penarikan

(55)

b. DFD level 2 Hitung & catat Biaya Pengiriman 1.4

Buat bukti pembayaran

pengiriman

Dt. Pengiriman surat, Dt. Pengiriman paket, Dt. Pengiriman wesel, Dt. Pengiriman

Giropos

Dt. Pengiriman surat, Dt. Pengiriman paket, Dt. Pengiriman wesel, Dt. Pengiriman Giropos

Dt. Pengiriman surat, Dt. Pengiriman paket, Dt. Pengiriman wesel, Dt. Pengiriman

Giropos

Dt. Pengiriman surat, Dt. Pengiriman paket, Dt. Pengiriman wesel, Dt. Pengiriman

Giropos Dt. Pengiriman surat, Dt. Pengiriman paket, Dt. Pengiriman wesel, Dt.

Pengiriman Giropos Hitung & buat bukti penarikan

Dt. Penarikan dana BOS, Dt. Penarikan wesel, Dt.penarikan taspen, KTP

Dt. Penarikan dana BOS, Dt. Penarikan wesel, Dt.penarikan taspen, KTP

Dt. Penarikan dana BOS, Dt. Penarikan uang, Dt.penarikan taspen, KTP

(56)

Arsip Bukti pelayanan

3.2 Buat Laporan hasil pelayanan

Kepala kantor Data bukti hasil pelayanan

Arsip Laporan hasil pelayanan Laporan hasil

pelayanan Laporan hasil pelayanan

Ttd

Laporan hasil pelayanan Ttd

Gambar 4.8 Data Flow Diagram level 2 proses 3

4.1.3. Evaluasi Sistem yang sedang berjalan

Evaluasi sistem yang sedang berjalan dilakukan untuk mengetahui

kelemahan-kelemahan yang dihadapi saat ini sehingga dapat menghasilkan beberapa

rancangan pemecahan masalah terhadap kelemahan yang dihadapi. Adapun

kelemahan-kelemahan tersebut antara lain :

1. Proses pencatatan dan pencarian data pengiriman dan penarikan dana yang

masih menggunakan buku besar dan formulir, sehingga pelayanan terhadap

pelanggan menjadi kurang baik.

Solusi : Dengan adanya sistem ini maka proses pelayanan dan pencarian data

pengiriman dan penarikan dana menjadi lebih cepat.

2. Proses perhitungan yang masih sering mengalami kesalahan, sehinggan

(57)

Solusi : Dengan adanya sistem ini maka proses perhitungan menjadi lebih

baik.

3. Proses pembuatan laporan hasil pelayanan yang masih harus mengambil

semua data hasil pelayanan ke dalam buku besar, sehingga proses

pembuatannya menjadi lambat dan kemungkinan terjadinya kesalahn sangat

besar.

Solusi : Dengan adanya sistem ini maka proses pembuatan laporan menjadi

lebih cepat karena bag. Keuangan dapat mengambil langsung data dari

database yang sudah disediakan.

4.2. Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan suatu kegiatan pengembangan prosedur

dan proses yang sedang berjalan untuk menghasilkan sesuatu yang baru atau

memperbaharui sistem yang ada untuk meningkatkankan efektifitas kerja, agar

dapat memenuhi hasil yang diinginkan. Rancangan sistem yang baru akan

diterapkan suatu kegiatan untuk menemukan dan mengembangkan metode,

prosedur dan proses suatu data, agar tujuan suatu organisasai dapat tercapai.

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan dari perancangan sistem adalah memberikan gambaran secara

umum kepada pemakai tentang sistem yang baru. Perancangan dapat

mengidentifikasikan komponen sistem informasi yang akan didisain secara terinci.

Disain terinci dimaksudkan untuk pemograman komputer dan ahli tehnik lainnya

(58)

4.2.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan

Adapun gambaran umum sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut :

1. Perancangan prosedur (Flow Map, Diagram Konteks, DFD, Kamus Data).

2. Perancangan basis data (Normalisasi, Relas Tabel, ERD, Struktur File,

Kodifikasi).

3. Perancangan antar muka (Struktur Menu, Perancangan Input dan Output).

4.2.3. Perancangan Prosedur yang Diusulkan

Perancangan prosedur merupakan awal dari pembuatan sistem yang akan

dibuat, dimana dapat dilihat proses-proses apa saja yang nantinya diperlukan

dalam pembuatan suatu sistem. Sedangkan perancangan prosedur yang diusulkan

merupakan tahap untuk memperbaiki atau meningkatkan efisiensi kerja. Untuk itu

prosedur yang akan diusulukan dalam perancangan prosedur antara lain adalah :

A. Prosedur Pengiriman

1. Pelanggan yang akan melakukan pengiriman surat, paket, wesel dan

GiroPos menyerahkan formulir sesuai dengan transaksi pengiriman yang

akan dilakukan pada Bagian Pelayanan.

2. Bagian pelayanan memeriksa kelengkapan data pengiriman, jika data

sudah lengkap maka Bagian Pelayanan melakukan input data pengiriman

pada DB. Pelayanan. Jika data tidak lengkap maka formulir pengiriman

diserahkan kembali pada pelanggan.

3. Untuk pengiriman surat dan paket bagian pelayanan memeriksa berat

paket yang akan dikirim, jika berat melibihi kapasitas yang sudah

(59)

4. Bagian pelayanan menghitung biaya pengiriman pada DB. Pelayanan.

5. Bagian pelayanan mencetak bukti pengiriman (surat, paket, wesel atau

Giro) sebanyak 2 rangkap, rangkap 1 diberikan pada pelanggan dan

rangkap 2 diarsipkan.

B. Prosedur Penarikan Dana

1. Pelanggan yang akan melakukan penarikan dana BOS, wesel, GiroPos dan

Taspen menyerahkan KTP dan formulir pada bagian pelayanan sesuai

dengan transaksi penarikan yang akan dilakukan.

2. Bagian pelayanan memeriksa KTP dan data penarikan dana, jika data

sudah lengkap maka Bagian Pelayanan melakukan input data penarikan

dana pada DB. Pelayanan. Jika data tidak lengkap maka formulir

penarikan dana diserahkan kembali pada pelanggan.

3. Bagian pelayanan menghitung dan mencetak bukti penarikan dana ( Dana

BOS, wesel atau Taspen) sebanyak 2 rangkap, rangkap 1 diserahkan pada

pelanggan dan rangkap 2 diarsipkan.

C. Prosedur Pengolahan Hasil Pelayanan

1. Bagian keuangan membuat dan mencetak laporan keuangan hasil

pelayanan dan menyerahkannya pada Kepala kantor.

2. Kepala kantor menandatangani laporan keuangan hasil pelayanan

(60)

5.2.3.1.Flow Map yang Diusulkan

Pelanggan Bag. Pelayanan Bag. Keuangan Kep. Kantor

F. Pengiriman

Input data pengiriman dan hitung biaya

pengiriman Bukti peng.surat /

paket

Bukti peng.wesel Bukti peng.giro

(61)

Pelanggan Bag. Pelayanan Bag. Keuangan Kepala kantor

Pelayanan Buat & cetak laporan hasil pelayanan

Lap.hasil pelayanan

Ttd Lap.hasil pelayanan

Lap. hasil pelayanan ttd Lap.hasil pelayanan

LHP

Gambar 4.10 Flow Map Pengolahan Hasil Pelayanan

5.2.3.2.Diagram Kontek

Pelanggan SI

Pelayanan Pengiriman dan Penarikan Dana

Kepala kantor Lapaporan hasil pelayanan

Laporan hasil pelayanan Ttd - Dt. Pengiriman surat/paket, Dt. Pengiriman wesel, Dt. Pengiriman Giropos

- MOU, NTP, Identitas, Dt. Pelanggan Pensiun - Dt. Pelayanan pengiriman, Dt. Pelayanan penarikan

- Bukti peng.surat/paket, Bukti peng.wesel, Bukti pengGiro

- Bukti penarikan dana BOS, Bukti penarikan wesel, Bukti Penarikan Dana Pensiun

Gambar

Gambar 3.3 : Metode Waterfall  atau The Classic Life Cycle(Sumber : DR. AZHAR SUSANTO 2004)
Gambar 4.1 Flow Map Pengiriman yang Sedang Berjalan
Gambar 4.3 Flow Map Pengolahan Hasil Pelayanan yang Sedang Berjalan
Gambar 4.5 Data Flow Diagram level 1 yang Sedang berjalan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Metode yang digunakan adalah analisis ABC dan analisis VED serta metode probabilistik Continuous Review (s,S) System untuk mengetahui ukuran jumlah pemesanan, safety stock dan

Kepatuhan Wajib Pajak dapat diartikan sebagai ketaatan Wajib Pajak dalam melaksanakan ketentuan perpajakan yang berlaku yang taat dan memenuhi kewajiban perpajakan

2 Ubah data Data Transaksi Penerimaan Kas yang akan dirubah di dalam database, klik simpan maka Data pada server Database akan berubah. Data Transaksi Penerimaan Kas yang

(empat puluh persen) terbawah tumbuh sangat rendah sementara penduduk 20% (dua puluh persen) terkaya mencatat pertumbuhan konsumsi yang meningkat pesat. Oleh karena

Menurut Jogiyanto (2005) sistem adalah bagian - bagian yang saling berkaitan erat dan membentuk suatu kesatuan yang saling berinteraksi antara satu bagian dengan

Hasil perlakuan alkalisasi pada serat sabut kelapa dapat meningkatkan kekuatan dari serat tersebut.Hal ini terbukti dari hasil nilai kuat tekan dan kuat tarik beton yang

Setelah remediasi dengan wawancara klinis diperoleh hasil sebagai berikut: RML sudah tidak mengalami kesulitan dalam menuliskan hal yang diketahui dari soal,

(Outlet Pemesan) Bagian Pembelian (Outlet Pemesan) (Outlet Pemasok) Supervisor (Outlet Pemasok) Bagian Gudang Bagian Pembelian (Outlet Pemasok) Supplier Mulai Dokumen Pesanan