• Tidak ada hasil yang ditemukan

ooPengaruh Media Ildan Terhadap Jumlah Siswa di SMK Islamiyah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ooPengaruh Media Ildan Terhadap Jumlah Siswa di SMK Islamiyah"

Copied!
134
0
0

Teks penuh

(1)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai

Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

Julian Eka Riyanti

NIM 1110018200010

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(2)

SMK

Islamiyah disusun oleh Julian Eka Riyanti Nomor Induk Mahasiswa

1110018200010, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah

pada tanggal 18 Februari 2015 di hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis

berhak memperoleh

gelar

Sarjana

Sl

(S.Pd.) dalam bidang Manajemen Pendidikan

J akarta, 27 F ebruari 20 1 5

Panitia Ujian Munaqasah

Ketua Panitia (Ketua Jurusan/Program Studi)

Dr. HasyimAsy'ari. M. Pd.

NrP. 19661009 199303 1 004

Sekretaris (SekretarisJurusan/ Prodi) Dr. Zahrudin. Lc..M.Pd.

NrP. 19730302200s01

t

002

Penguji I

Yefnelty Z. M.Pd.

NrP. 19531 101 198203 2 001 Penguji II

Dr. Zahrudin. Lc..M.Pd.

NrP. 1973030220050t

|

002

Tanggal

lot

Lo/

--..19.. b

'

,/,

?(1'

\

2-o

ilul'hr

*/;

Dekan Fakul

(3)
(4)

disusun oleh Julian Eka Riyanti,

NIM.

1110018200010, Program Studi Manajemen

Pendidikan, Fakultas Ilmr-r Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Ilidayatr,rllah Jakafta, telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilrniah yang berhak untLrk diujikan pada sidang munaqasah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.

Jakafta,29 Januari2015

Yang Mengesahkan,

Dosen Pernbimbing

M"-'

-/'

/

(5)

Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah lakarta, telah

diuji

kebenarannya oleh dosen

pembimbing skripsi pada tanggal29 Jarntari 2015,

Iakarta,29 Januai2075

Yang Mengesahkan,

NrP" 1 9671 020 2o0lt2 2 001

Dosen Pembimbing

//"-'

(6)

i

ABSTRAK

Julian Eka Riyanti, 2015. Pengaruh Media Iklan terhadap Jumlah Siswa di SMK Islamiyah. Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Jurusan Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Pembimbing : Nurdelima Waruwu, M.Pd.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui serta mendeskripsikan kontribusi media iklan yang digunakan terhadap keputusan siswa untuk memilih SMK sebagai sekolah lanjutannya. Dalam promosi kita mengenal istilah Promotion Mix atau Bauran Promosi yang mencangkup empat elemen, yaitu: Iklan. Promosi penjualan, publikasi/humas dan personal selling. Bagi beberapa sekolah terutama sekolah swasta peran promosi sangat besar manfaatnya karena dengan promosi mereka mampu menjaring siswa lebih banyak. Namun dalam promosi juga diperlukan adanya media yang baik untuk menarik atau mengajak masyarakat agar mau memakai atau menggunakan produk/jasa yang mereka tawarkan. Sehingga wajib hukumnya bagi sekolah khususnya sekolah swasta untuk membuat media iklan semenarik mungkin serta informatif dan persuasif sehingga siswa merasa tertarik untuk memilih sekolah yang bersangkutan sebagai sekolah lanjutannya.

Penelitian kali ini menggunakan metode kuantitatif desktiptif dengan metode pengujian hipotesis yang digunakan adalah metode regresi untuk mengetahui seberapa besar kontribusi media iklan terhadap keputusan siswa untuk memilih SMK sebagai sekolah lanjutannya. Data diperoleh dari SMK Islamiyah Ciputat, pengumpulan data secara primer dilakukan dengan penyebaran angket sedangkan pengumpulan data secara sekunder dilakukan dengan metode wawancara dan studi dokumen. Instrumen dalam penelitian ini adalah media iklan (X) dan keputusan pembelian (Y). Keabsahan data didapat dengan uji validitas dan reabilitas serta dengan keikutsertaan peneliti dan ketekunan pengamatan.

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa media iklan yang digunakan oleh SMK Islamiyah seperti spanduk, brosur, poster, stiker, dll mampu berkontribusi cukup banyak terhadap keputusan siswa untuk memilih SMK Islamiyah sebagai sekolah lanjutan. Dari metode regresi didapat secara keseluruhan media iklan mampu memberikan sumbangan sebesar 18,43% terhadap keputusan siswa memilih SMK Islamiyah sebagai sekolah lanjutannya sementara sisanya merupakan sumbangan faktor lain.

Walaupun media iklan yang digunakan oleh SMK Islamiyah sudah mampu memberi kontribusi cukup banyak terhadap keputusan siswa memilih SMK Islamiyah sebagai sekolah lanjutannya namun ada baiknya SMK Islamiyah lebih memaksimalkan penggunaan media yang sudah ada serta meningkatkan kinerja pegawai dalam melakukan promosi sehingga lebih banyak calon siswa yang merasa tertarik untuk menjadikan SMK Islamiyah sebagai sekolah lanjutan mereka

(7)

ii

ABSTRACT

Julian Eka Riyanti, 2015. Influence of Media Advertising on the Number of Students in Islamiyah Vocational School. Thesis, Faculty of Tarbiyah and Education. Department Management of Education, State University Syarif Hidayatullah Jakarta. Supervisor: Nurdelima Waruwu, M.Pd.

The purpose of this study to determine and describe the contribution of advertising media on student decision to choose a vocational school as their future school. In the concept of promotion we know about Promotion Mix include four elements, Advertising, sales promotion, publications / public relations and personal selling. For some schools, especially private schools promotion role is important because with promotion they are able to capture more students. However, the promotion need a good media to attract or encourage people so public want to wear or use the products / services that the company offer. So it is a must for schools, especially private schools to make interesting advertising media as well as informative and persuasive media so that students want to choose private school as their future school.

This study use descriptive quantitative method and use regression method for hypothesis testing method to determine the contribution of advertising media on student decision to choose a vocational school as their future school. Data obtained from SMK Islamiyah, primary data collected by distributing questionnaires while secondary data collected with interviews and document. Instruments in this study is media advertising (variable X) and customer decisions (variable Y). The validity of the data obtained with validity and reliability method, and with the participation of researcher and perseverance observations.

Results of this study revealed that the advertising media used by Islamiyah like banners, brochures, posters, stickers, etc. was able to contribute enough for student's decision to choose Islamiyah vocational school as their future school. From regression method obtained that overall advertising media able to contribute 18.43% of students decision to choose Islamiyah vocational school as their future school while the rest was donated by other factors. Although the advertising media used by Islamiyah has been able to contribute enough for students to choose Islamiyah vocational school as their future school but it's better for Islamiyah vocational school to maximize the efficiency of existing media and improve employees perfomances so more prospective students will interested to make SMK Islamiyah as their future school

(8)

v

Skripsi ini berisi tentang penelitian yang mengangkat tema Pengaruh Media

Iklan Terhadap Jumlah Siswa di SMK Islamiyah Ciputat. Dengan segala

kerendahan dan ketulusan hati, penulis mengucapkan terima kasih dan

penghargaan kepada:

1. Dra. Nurlena Rifa’i, MA., Ph.D., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan, beserta staf.

2. Dr. Hasyim Asy'ari, M.Pd., selaku Ketua Prodi Manajemen Pendidikan,

beserta staf.

3. Nurdelima Waruwu, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing yang telah

meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan motivasi kepada penulis

dalam menyelesaikan skripsi.

4. Drs. H. Fathi Ismail, M.M., selaku dosen Penasehat Akademik Manajemen

Pendidikan angkatan 2010 kelas A, yang telah banyak memberikan arahan dan

motivasi kepada penulis.

5. Bapak dan Ibu guru dan dosen yang mengajar saya sedari TK sampai

Perguruan Tinggi.

6. Pimpinan dan Staf Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan

Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang telah memberikan

pelayanannya dengan prima.

7. Kepala sekolah SMK Islamiyah, Bu Dian dan Bu Ida, beserta dewan guru, staf

dan jajarannya yang memperkenankan penulis melakukan penelitian di

sekolah.

8. Untuk Ayahku Bapak Tono Susanto, yang selalu memotivasi dan mendorong

saya ketika saya ingin menyerah.

9. Untuk ibuku Riharyanti, terimakasih selalu sabar membimbing dan

(9)

vi

begadang mengerjakan skripsi, you’re the best and special brother in the world and i’m thankful to have you as my little brother.

12.Untuk teman-teman saung (Ebi, Phina, Ullan, Mardi, Epita, Inul, Adit, Wanti,

Ayu dan Dwi) juga untuk teman-teman MP A angkatan 2010 serta Kokom dan

Tari yang selalu membantu saya. Terima kasih juga untuk Kris dan Lulu serta

teman-teman OT10. You all my inspiration and thanks to make my life more

colourful.

13.Untuk keluarga besar Midar dan Paiyo, semua paman dan bibi serta semua

sepupuku terimakasih untuk tenaga, waktu dan sumbangan ide kalian dalam

membantu menyelesaikan skripsi ini. You’re the best fams ever guys

14.Last but not least untuk semua orang yang tidak bisa saya sebutkan satu

per-satu yang sudah menyumbangkan tenaga, waktu dan ide dalam membantu

dalam pembuatan skripsi ini. Even your name not in it, you all know i can’t

finish it without you all help so thank you.

Atas segala jerih payah dan kebaikan mereka selama ini, semoga Allah

membalasnya dengan balasan yang berlipat ganda. Amin.

Pada akhirnya, Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat khususnya

bagi penulis, dan umumnya bagi semua pembaca. Penulis sadar betul dalam

pembuatan skripsi ini terdapat banyak kekurangan, untuk itu penulis berharap

adanya saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk perbaikan dan

kemajuan penulis kedepan.

Ciputat, 20 Januari 2015

(10)

v

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah ... 1

B.Identifikasi Masalah ... 4

C.Pembatasan Masalah ... 5

D.Perumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Kegunaan Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN TEORI A. Pengertian Pemasaran ... 7

B. Manajemen Pemasaran... 7

1. Pengertian Manajemen Pemasaran ... 7

2. Definisi dan Karakteristik Jasa... 8

a. Definisi Jasa... 8

b. Karakteristik Jasa ... 9

C. Bauran Pemasaran ... 11

1. Pengertian Bauran Pemasaran ... 11

2. Bauran Promosi ... 12

D. Media Iklan ... 17

1. Pengertian Iklan ... 17

2. Lima Unsur Pokok Iklan ... 18

3. Tujuan Iklan ... 19

4. Jenis Iklan ... 20

5. Pengertian Media Iklan... 23

(11)

vi

1. Pengertian Perilaku Konsumen ... 31

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen (Keputusan Memilih Sekolah Menengah Kejuruan) ... 32

3. Proses Keputusan Pembelian ... 35

F. Kerangka Pikir ... 36

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.Tujuan Penelitian ... 39

B.Tempat dan Waktu Penelitian ... 39

C.Metode Penelitian ... 40

D.Populasi dan Sample ... 40

E. Teknik Pengumpulan Data ... 41

F. Instrumen Penelitian ... 42

1. Variabel Media Iklan ... 42

2. Variabel Keputusan Pembelian ... 43

G.Uji Instrument ... 44

H.Pengujian Hipotesis ... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 48

1. Sejarah Singkat SMK Islamiyah ... 48

2. Visi, Misi dan Tujuan ... 49

3. Keadaan Sekolah ... 50

4. Data Siswa ... 51

B. Deskripsi Data ... 52

1. Data Hasil Pengaruh Media Iklan (Variabel X) ... 52

2. Data Hasil Keputusan Pembelian (Variabel Y) ... 61

C. Pengujian Hipotesis ... 64

(12)

vii

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 67

B. Saran ... 67

DAFTAR PUSTAKA

(13)

viii

Tabel 3.3: Kisi-kisi Instrumen Variable (Y)... 41

Tabel 4.1: Data Siswa... 49

Tabel 4.2: Ketertarikan Masuk SMK Islamiyah Setelah Melihat media Surat

Kabar... .... 51

Tabel 4.3: Ketertarikan Masuk SMK Islamiyah Setelah Melihat iklan Islamiyah

melalui poster... ... .... 52

Tabel 4.4: Ketertarikan Masuk SMK Islamiyah Setelah Melihat dan Membaca

Brosur... 52

Tabel 4.5: Ketertarikan Masuk SMI Islamiyah Setelah Melihat Logo SMK

Islamiyah pada ATK... 53

Tabel 4.6: Ketertarikan Masuk SMK Islamiyah Setelah Melihat Iklan

Stiker... 53

Tabel 4.7: Ketertarikan Masuk SMK Islamiyah Setelah Melihat Kartu

Pelajar... 54

Tabel 4.8: Ketertarikan Masuk SMK Islamiyah Setelah Melihat

Banner... 54

Tabel 4.9: Ketertarikan Masuk SMK Islamiyah Setelah Melihat

Spanduk... 55

Tabel 4.10: Ketertarikan Masuk SMK Islamiyah Setelah Melihat Iklan

Kalender... 56

Tabel 4.11: Ketertarikan Masuk SMK Islamiyah Setelah Melihat cindermata (mug,

kaos, pin, dll) yang berhubungan dengan SMK Islamiyah... 56

Tabel 4.12: Ketertarikan Masuk SMK Islamiyah Setelah Melihat Facebook SMK

Islamiyah... 57

Tabel 4.13: Ketertarikan Masuk SMK Islamiyah Setelah Melihat Blog SMK

(14)
[image:14.595.118.515.200.632.2]

ix

Tabel 4.16: Keputusan Masuk SMK Islamiyah karena iuran yang

terjangkau... 60

Tabel 4.17: Keputusan Masuk SMK Islamiyah setelah sebelumnya mencari

informasi mengenai skeolah... 60

Tabel 4.18: Keputusan Masuk SMK Islamiyah setelah memikirkan secara

matang... 61

Tabel 4.19: Keputusan Masuk SMK Islamiyah setelah membandingkan dengan

sekolah lain... 61

Tabel 4.20: Perilaku Pasca Keputusan

(15)

x

Lampiran III : Reabilitas

Lampiran IV : Regresi

[image:15.595.116.512.152.643.2]

Lampiran V : Wawancara

(16)

1 A. Latar Belakang

Sebagai negara berkembang tentu pendidikan merupakan salah satu

hal terpenting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat

Indonesia karena dengan pendidikanlah Indonesia bisa meningkatkan mutu

sumber daya manusianya sesuai dengan salah satu tujuan pendidikan yaitu

menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan dan/atau latihan bagi

peran peserta didik di masa yang akan datang. Dari kalimat diatas kita bisa

mengambil kesimpulan bahwa pendidikan sangat penting bagi pembentukan

generasi masa datang dan bagi pembangunan Indonesia.

Dan di jaman yang modern sekarang ini pendidikan harus dapat

dikelola dengan profesional terutama dengan makin ketatnya persaingan yang

ada maka suatu lembaga pendidikan harus bisa mengelola lembaganya agar

konsumen tetap menggunakan jasa mereka tanpa mengurangi kualitas

pendidikan itu sendiri karena para konsumen selalu mencari yang terbaik

untuk kehidupannya dan tentu saja dengan harga yang terjangkau dan dengan

kualitas yang baik pula, hal itulah yang memicu adanya persaingan yang

semakin tajam dan mengharuskan pengelola lembaga pendidikan harus pintar

dalam menjaring siswa agar mereka dapat mempertahankan ektitensinya.

Dan sebaik apapun mutu jasa pendidikan atau sebesar apapun manfaatnya

jika tidak ada orang yang mengetahui keberadaannya maka jasa tersebut tidak

akan pernah dipergunakan, maka dari itu promosi sangatlah diperlukan. Di

dalam promosi sendiri dikenal istilah Promotion Mix atau Bauran Promosi

secara tradisioanal bauran promosi mencangkup empat elemen, yaitu: Iklan

(17)

personal selling1. Sering kita temui banyaknya sekolah yang tidak menyadari

fungsi penting dari promosi sehingga banyak kita temui sekolah yang tidak

terlalu memperdulikan promosi, untuk sekolah negeri yang memiliki banyak

peminat dan pembiayaannya berasal dari pemerintah mungkin memang tidak

terlalu memusingkan promosi karena tidak sulit untuk menjaring murid baru

namun bagaimana dengan sekolah swasta yang sumber pembiayaannya

berasal dari kantung sendiri dan tiap tahun harus terus berupaya menjaring

dan mempertahankan siswa? Tentu saja kegiatan promosi menjadi kegiatan

yang wajib bagi sekolah swasta. Banyak kita ketahui sekolah swasta yang

sudah melakukan kegiatan promosipun terkadang kurang berhasil dalam

menjaring siswa apalagi sekolah swasta yang tidak melakukan promosi sama

sekali.

Terlebih lagi untuk Sekolah Menegah Kejuruan swasta yang mempunyai

tantangan lebih tinggi karena kita ketahui bahwa peminat SMK lebih sedikit

dibanding dengan SMA sehingga peran promosi ini menjadi lebih penting

bagi SMK swasta dalam menyikapi persaingan dari pihak SMK negeri

maupun SMA negeri dan swasta. Seperti yang kita ketahui pada umumnya

sekolah-sekolah negeri tenang-tenang saja dalam melakukan promosi bahkan

cenderung sama sekali tidak melakukan promosi, di samping biaya tercukupi,

para peminat langsung menyerbu sekolah-sekolah negeri. Sekolah negeri

favorit targetnya bisa langsung terpenuhi dengan kualitas calon yang tak

diragukan, sementara sekolah swasta khususnya SMK swasta harus bekerja

ekstra dalam menjaring siswa Apalagi sumber pembiayaan sekolah swasta

yang berasal dari kantung sendiri alias tanpa subsidi dari pihak lain sehingga

banyak dan sedikitnya siswa di sekolah tersebut akan mempengaruhi

kemampuan keuangan sekolah dalam membayar gaji guru, melengkapi

fasilitas hingga membeli sumber belajar bagi siswa.

1

(18)

Pemerintah sendiri sebenarnya juga sudah memberikan perhatian khusus

terhadap perkembangan SMK, hal ini dapat dilihat dari upaya pemerintah

yang memunculkan iklan layanan masyarakat tentang SMK yang sering

muncul dilayar Televisi. Iklan layanan ini berupaya untuk mengedukasi

masyarakat agar mengetahui keberadaan dan pentingnya sekolah kejuruan

sehingga orang tua tertarik menyekolahkan anaknya di SMK. Dengan adanya

iklan layanan masyarakat tentang SMK ini memang sangat membantu pihak

sekolah kejuruan untuk lebih mempromosikan sekolah mereka namun hanya

dengan iklan layanan masyarakat saja tidak cukup bagi pihak sekolah

kejuruan swasta. Seperti yang sudah penulis singgung persaingan sekolah

kejuruan menjadi double karena mendapat saingan bukan hanya dari sekolah

kejuruan negeri namun juga dari sekolah menengah atas baik negeri maupun

swasta. Hal ini kemudian membuat sekolah kejuruan swasta harus melakukan

sebuah upaya agar masyarakat tertarik dengan sekolah mereka dan salah satu

upaya yang bisa dilakukan oleh pihak sekolah kejuruan swasta adalah dengan

melakukan periklanan. Semenjak adanya iklan layanan masyarakat mengenai

SMK, jumlah siswa sekolah kejuruan mengalami peningkatan. Hal ini

menunjukkan bahwa iklan layanan masyarakat mengenai SMK sedikit banyak

mempengaruhi masyarakat untuk memilih SMK sebagai sekolah pilihan untuk

melanjutkan jenjang pendidikannya. Dan dalam hal ini bisa diartikan bahwa

dengan adanya kegiatan periklanan yang dilakukan bisa menarik dan

membujuk masyarakat untuk memilih sekolah kejuruan. Namun kegiatan

periklanan juga tidak hanya serta merta melakukan kegiatan iklan begitu saja

perlu ada planning yang jelas dalam membuat iklan sehingga maksud dari

iklan mampu diserap dan dimengerti oleh masyarakat dan dalam planning

pembuatan iklan juga dibahas mengenai pemilihan dan penggunaan media

iklan yang sesuai karena media iklan yang baik dan sesuai biasanya mampu

(19)

dan jelas sehingga konsumen mau membeli atau menggunakan produk atau

jasa yang diiklankan.

Salah satu sekolah kejuruan swasta di Ciputat yang cukup sering

melakukan kegiatan promosi adalah SMK Islamiyah Ciputat di mana sekolah

ini menggunakan cukup banyak media periklanan seperti brosur, pamflet,

spanduk dan media sosial seperti blog dan facebook namun dari pengamatan

penulis pelaksanaan periklanan yang dilakukan oleh sekolah ini tidak terlalu

dilaksanakan dengan baik dapat dilihat dari postingan berita di blog atau dari

akun media sosial yang dimiliki SMK Islamiyah kurang update, juga tidak

adanya staff khusus yang menangani kegiatan promosi di sekolah selain itu

informasi yang diberikan/dilampirkan pada beberapa media yang digunakan

kurang memberkan gambaran spesifik mengenai sekolah sehingga hal ini

menyebabkan kurangnya informasi yang didapat oleh masyarakat mengenai

SMK Islamiyah Ciputat sehingga mempengaruhi jumlah peminat yang ingin

mendaftar di SMK Islamiyah Ciputat. Namun walau kegiatan promosi yang

dilakukan SMK Islamiyah tidak terlalu maksimal nyatanya jumlah murid di

sekolah ini selalu mengalami pergerakan yang dinamis dan setelah penulis

melakukan penelitian awal didapat bahwa sebagian besar siswa tertarik masuk

SMK Islamiyah karena informasi yang terdapat dalam media iklan yang

dikeluarkan SMK Islamiyah mampu membuat mereka tertarik untuk masuk

SMK Islamiyah. Dari situ penulis mendapati ada beberapa media iklan yang

digunakan memang menarik, informatif dan persuasif sehingga menimbulkan

rasa tertarik para calon siswa untuk memutuskan menjadikan SMK Islamiyah

sebagai sekolah lanjutan mereka.

Berdasarkan hal di atas menarik perhatian penulis apakah media iklan

yang digunakan oleh SMK Islamiyah mampu memberikan kontribusi yang

besar untuk membuat para calon siswa baru mau untuk meneruskan

(20)

yang berjudul “Pengaruh Media Iklan terhadap Jumlah Peminat di SMK

Islamiyah”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat

diidentifikasi beberapa masalah terkait, yaitu :

 Kurang maksimalnya pengunaan media iklan

 Kurang efektifnya penggunaan media yang dipilih

 Tidak adanya staff khusus dalam melaksanakan kegiatan promosi dan menentukan media iklan

 Rendahnya pengetahuan staff mengenai periklanan

 Kurang fasilitas pendukung kegiatan periklanan

C. Pembatasan Masalah

Dari identifikasi masalah yang telah diuraikan, maka pembatasan masalah

dalam penelitian ini adalah Apakah penggunaan media yang ada sudah

mampu berkontribusi banyak dalam mempengaruhi keputusan siswa untuk

masuk SMK Islamiyah.

D. Perumusan Masalah

Dilihat dari pembatasan masalah yang dilakukan, maka perumusan

masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Pengaruh Media Iklan

terhadap Jumlah Siswa di SMK Islamiyah Ciputat?”.

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah media iklan yang

digunakan sudah mampu berkontribusi besar dalam mempengaruhi keputusan

(21)

digunakan oleh SMK Islamiyah sudah menarik dan informatif serta persuasif

terhadap siswa baru di SMK Islamiyah.

F. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui lebih mendalam tentang

pengaruh media iklan yang digunakan oleh SMK Islamiyah Ciputat dalam

(22)

7 BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pengertian Pemasaran

1. Pengertian Pemasaran

Definisi resmi dari AMA (American Marketing Association)

mengatakan bahwa pemasaran adalah fungsi organisasional dan

seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan dan

menyerahkan nilai terhadap pelanggan dan untuk mengelola hubungan

dengan pelanggan dengan cara-cara yang menguntungkan bagi

organisasi dan semua pemangku kepentingan (stakeholder).

Definisi dari Kotler

“pemasaran adalah proses sosial dimana individu-individu dan kelompok-kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan

(needs) dan inginkan (wants) melalui penciptaan, penawaran dan

pertukaran secara bebas dari barang dan jasa yang bernilai dengan pihak lain1. Sedangkan Berkowitz mendefinisikan “pemasaran sebagai proses dari konsep perencanaan dan keputusan tentang harga, promosi dan distribusi ide, barang dan jasa untuk memenuhi

kepuasan individu dan kelompok”2

.

Sehingga pemasaran bisa dikatakan sebagai interaksi antara pihak

yang menyediakan produk (produsen) dengan pihak yang

membutuhkan dan menginginkan produk (konsumen) dimana di

dalamnya terjadi proses pertukaran dengan maksud memuaskan

kebutuhan dan keinginan kedua belah pihak.

B. Manajemen Pemasaran

1. Pengertian Manajemen Pemasaran

Cepatnya perubahan yang terjadi di masyarakat global saat ini

menyebabkan manajemen harus cepat melakukan

penyesuaian-penyesuaian baik dalam tujuan, strategi maupun kiat. Hal ini

1

Adisaputro, Gunawan, Manajemen Pemasaran, (Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2010), h. 4-5

2

(23)

disebabkan karena apa yang baik kemarin belum tentu baik untuk hari

ini. Dan pada dasarnya manajemen memang dirancang untuk

membantu kegiatan dari suatu lembaga atau perusahaan termasuk

membantu dalam kegiatan pemasaran. Karena tanpa manajemen yang

baik maka pemasaran tidak akan berjalan dengan efektif dan efisien.

Berikut ini pendapat beberapa ahli mengenai pengartian dari

manajemen pemasaran.

Menurut Kotler&Armstrong “manajemen pemasaran adalah analisis perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian atas program yang dirancang dalam menciptakan, membangun dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran dengan

maksud untuk mewujudkan tujuan organisasi”3

.

Dalam buku manajemen pemasaran yang ditulis oleh Gunawan

Adisaputro menjelaskan bahwa “manajemen pemasaran adalah seni

dan ilmu pengetahuan tentang cara memilih pasar sasaran dan mendapatkan, memelihara hubungan dan meningkatkan jumlah

pelanggan melalui proses kreasi, menyerahkan dan

mengkomunikasikan nilai pelanggan yang superior”4

.

Jadi bisa diartikan bahwa manajemen pemasaran lebih kepada

bagaimana cara untuk melakukan pemasaran melalui prinsip

manajemen (Planning, Organizing, Actuating dan Controling)

sehingga kegiatan pemasaran dapat dilakukan secara maksimal.

2. Definisi dan Karakteristik Jasa

a. Definisi Jasa

Pemasaran terbagi dua yaitu pemasaran produk dan pemasaran jasa

dan promosi sekolah adalah salah satu contoh dari pemasaran jasa.

Pemasaran jasa sangat berbeda dengan pemasaran produk karena

dalam pemakaiannya jasa tidak menimbulkan kepemilikan dan kadang

jasa tidak dapat terlihat hanya dapat dirasakan. Berikut beberapa

pendapat ahli mengenai definisi jasa.

3

Ginting, Nembah.F.H, Manajemen Pemasaran, (Bandung: Yrama Widya, 2011), h. 23

4

(24)

Menurut Lovelock jasa dapat didefinisikan sebagai berikut:

a. Tindakan atau perbuatan yang ditawarkan satu kelompok kepada kelompok lain;

b. Aktivitas ekonomi yang mencipta nilai serta menyediakan manfaat bagi pelanggan pada waktu dan tempat tertentu;

c. Sesuatu yang dapat dibeli dan dijual5.

Senada dengan Lovelock, Zeithami dan Bitner mengatakan bahwa

jasa meliputi “seluruh aktivitas ekonomi dengan output selain produk

fisik atau konstruksi, yang dikonsumsi dan diproduksi pada saat

bersamaan, serta menyediakan nilai tambah (dalam bentuk kenyamaan,

hiburan, ketepatan waktu, kesenangan atau kesehatan) yang tidak

berwujud”. Kotler dan Keller mendefinisikan jasa sebagai “setiap

tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan satu pihak kepada pihak

lain, yang bersifat tidak berwujud dan tidak mengakibatkan

kepemilikan apapun”. Sementara Stanton mendefinisikan jasa sebagai “aktivitas yang dapat diidentifikasi dan tidak berwujud yang merupaka

objek utama transaksi, yang dirancang untuk menyediakan kepuasan

yang diinginkan oleh pelanggan”6

.

b. Karakteristik Jasa

Pada dasarnya, jasa merupakan sesuatu yang diberikan oleh

satu pihak kepihak lain yang bersifat tidak berwujud dan tidak

memiliki dampak perpindahan hak milik. Berikut karaktersitik

jasa:

1) Tidak berwujud (Intangibility)

Jasa bersifat intangible berarti tak tampak, tak dapat

dirasakan, tak dapat diraba, tak dapat didengar dan tak dapat

dibaui sebelum dibeli atau sebelum mengonsumsi jasa.

Konsumen dapat menarik kesimpulan mengenai mutu jasa

dengan merasakan dan melihat hasil keluaran jasa yang telah

diterima.

5

Wijaya, David, Pemasaaran Jasa Pendidikan, (Jakarta: Salemba Empat, 2012), h. 5 6

(25)

2) Tidak dapat dipisahkan (Inseparability)

Secara bahasa inseparability artinya tidak terpisahkan,

kebnayakan jasa dijual lebih dulu, lalu diproduksi dan

dikonsumsi pada waktu yang sama dan tidak bisa dipisahkan

dengan penyedianya, apakah itu orang atau mesin karena

konsumen juga ada ketika jasa dibuat.

3) Beraneka ragam (Variability)

Mutu jasa sangat bervariasi, bergantung siapa penyedianya,

kapan, dimana dan bagaimana menyediakannya. Contoh mutu

pendidikan di SMK XX rata-rata sangat bagus di hampir

semua bagian (SDM, Manajemen, Tata Usaha, Perpustakaan,

dll) namun terdapat beberapa guru yang kualitas

pengajarannya tidak terlalu baik. Lembaga jasa dapat

mengurangi variabilitas ini melalui seleksi dan melatih untuk

memberi layanan yang baik.

4) Tidak tahan lama (Perishability)

Jasa tidak dapat disimpan untuk dijual atau digunakan

kemudian. Sifat tidak tahan lama berarti jasa pendidikan tidak

dapat dimasukan ke gudang atau tidak dapat dijadikan sebagai

persediaan7.

5) Kepemilikan (Ownership)

Produk jasa tidak dapat disimpan layaknya produk yang

bersifat barang, misalnya siswa membayar iuran perpustakaan,

siswa tidak akan mendapat kepemilikan akan perpustakaan

namun siswa memperoleh hak untuk mengakses perpustakaan8.

Sehingga jasa bisa diartikan sebagai kegiatan penawaran dari

satu pihak ke pihak lain tidak berwujud dan tidak menimbulkan

kepemilikian apapun. Hal ini sesuai dengan karakteristik jasa yaitu

7

Ginting, Nembah.F.H, Manajemen Pemasaran, (Bandung: Yrama Widya, 2011), h. 129-130

8

(26)

intangible atau tidak terlihat/tidak berwujud. Berbeda dengan

produk yang bisa menimbulkan hak kepemilikan, jasa hanya

terjadi ketika proses transaksi antara penyedia dan konsumen

sedang berlangsung, contohnya saja jasa dokter gigi. Jasa dokter

gigi hanya akan terasa ketika pasien sedang berobat ke dokter

tersebut namun ketika selesai pengobatan maka jasa akan

lenyap/hilang tidak bisa diklaim hak kepemilikannya.

C. Bauran Pemasaran

1. Pengertian Bauran Pemasaran

Selama ini pemasar memanfaatkan variabel-variabel intern untuk

menunjang strategi usahanya. Variabel-variabel tersebut adalah produk,

harga, promosi dan distribusi atau yang sering kali disebut sebagai

bauran pemasaran. Kotler mendefinisikan bahwa bauran pemasaran

adalah kelompok kiat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk

mencapai sasaran pemasarannya. Menurut Marius P. Angipora

marketing mix adalah perangkat variabel-variabel pemasaran terkontrol

yang digabungkan perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang

diinginkan. Menurut fandy tjiptono bauran pemasaran merupakan

seperangkat alat yang dapat digunakan pemasar untuk membentuk

karakteristik barang/jasa yang ditawarkan kepada pelanggan. Jerome

Mc-Carthy merumuskan bauran pemasaran menjadi 4 komponen P

(Product, Promotion, Price dan Place) yang antara lain:

a. Produk (products)

Merupakan bentuk penawaran organisasi yang ditujukan

untuk mencapai tujuan melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan

pelanggan. Produk disini bisa berupa apa saja (baik yang berwujud

fisik maupun tidak) yang dapat ditawarkan kepada pelanggan

potensial untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan tertentu.

Produk merupakan semua yang ditawarkan ke pasar untuk

(27)

dapaat memenuhi kebutuhan dan keinginan berupa fisik,

jasa,organisasi dan ide.

b. Harga (price)

Berkenaan dengan kebijakan strategis dan taktis seperti

tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran diantara berbagai

kelompok pelanggan. Harga menggambarkan besarnya rupiah yang

harus dikeluarkan seorang konsumen untuk memperoleh satu buah

produk.

c. Saluran Distribusi (Place)

Merupakan keputusan distribusi menyangkut kemudahan

akses terhadap jasa bagi para pelanggan. Tempat dimana produk

tersedia dalam sejumlah saluran distribusi dan outlet yang

memungkinkan konsumen dapat dengan mudah memperoleh suatu

produk.

d. Promosi (promotion)

Bauran promosi meliputi berbagai metode, yaitu iklan,

promosi penjualan, penjualan tatap muka dan hubungan

masyarakat. Menggambarkan berbagai macam cara yang ditempuh

perusahaan dalam rangka menjual produk ke konsumen9.

Sehingga bauran pemasaran adalah langkah-langkah yang

digunakan oleh produsen/pemberi jasa dalam menghasilkan suatu

produk atau jasa yang sesuai dengan keinginan masyarakat.

2. Bauran Promosi

Dalam dunia pemasaran, promosi merupakan hal yang sama

pentingnya dengan produk, jasa dan keseluruhan kegiatan perusahaan

karena memang promosi merupakan bagian dari bauran pemasaran.

Promosi merupakan salah satu kegiatan inti perusahaan. Promosi juga

menurunkan satu himpunan strategi yang disebut dengan bauran

9

(28)

promosi. Ada empat bagian dari bauran promosi yaitu advertising

(periklanan), sales promotion (promosi penjualan),publisitas (humas)

dan personal selling (pernjualan pribadi)

a. Pengertian Promosi

Promosi merupakan kegiatan terpenting yang berperan aktif

dalam memperkenalkan, memberitahukan dan mengingatkan

kembali manfaat suatu produk agar mendorong konsumen untuk

membeli produk yang dipromosikan tersebut. Untuk mengadakan

promosi, setiap lembaga harus dapat menentukan dengan tepat alat

promosi manakah yang dipergunakan agar dapat mencapai

keberhasilan dalam penjualan.

Menurut Basu Swastha dan Iriawan, promosi merupakan

insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan

dari suatu produk atau jasa. Menurut Stanson, promosi adalah

kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel

periklanan, penjualan personal dan alat promosi yang lain yang

semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan.

Sedangkan menurut Lamb, Hair, Mc-Daniel, promosi adalah

komunikasi dari para penjual yang menginformasikan, mebujuk

dan mengingatkan para calon pembeli suatu produk dalam rangka

mempengaruhi pendapat mereka atau memperoleh suatu respon.

b. Fungsi Promosi

Adapun fungsi promosi yaitu:

1) Mencari dan mendapatkan perhatian dari calon pembeli.

Perhatian calon pembeli harus diperolehh karena merupakan

titik awal proses pengambilan kepuutusan di dalam membeli

suattu barang dan jasa.

2) Menciptakan dan menumbuhkan interest pada diri calon

pembeli. Yang dimaksud interest adalah timbulnya rasa

tertarik dan rasa tertarik ini yang akan menjadi fungsi utama

(29)

3) Pengembangan rasa ingin tahu (desire) calon pembeli untuk

memiliki barang yang ditawarkan. Bagi pembeli yang merasa

mampu (dalam hal harga, cara pemakaiannya dan sebagainya)

maka rasa ingin memiliki ini semakin besar dan diikuti oleh

suatu keputusan untuk membeli

c. Tujuan Promosi

Ada beberapa tujuan yang terdapat dalam promosi, yaitu:

1) Menginformasikan, maksudnya adalah menginformasikan

pasar tentang produk baru, mengemukakan manfaat baru

sebuah produk, menginformasikan pasar tentang perubahan

harga, menjelaskan bagaimana produk bekerja,

menggambarkan jasa yang tersedia, memperbaiki kesan yang

salah, mengurangi ketakutan pembeli dan membangun citra

perusahaan.

2) Membujuk, maksudnya mengubah persepsi mengenai atribut

produk agar diterima pembeli.

3) Mengingatkan, maksudnya agar produk tetap diingat pembeli

sepanjang masa, mempertahankan kesadaran akan produk yang

paling mendapat perhatian10.

Sehingga bisa dikatakan bahwa promosi menunjuk pada

berbagai aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk

mengkomunikasikan kebaikan produknya dan membujuk para

pelanggan dan konsumen sasaran untuk membeli produk tersebut

dan dasar kegiatan promosi adalah komunikasi produsen dan

konsumen untuk mendorong terciptanya penjualan.

d. Pengertian Bauran Promosi

Menurut Fandy Tjiptono, bauran promosi tradisional meliputi metode-metode untuk mengkomunikasikan manfaat jasa. Metode-metode tersebut terdiri atas periklanan, promosi, penjualan, penjualan perorangan dan hubungan masyarakat. Menurut Kotler

10

(30)

dan Gary A. bauran promosi adalah ramuan khusus dari iklan pribadi, promosi penjualan dan hubungan masyarakat yang dipergunakan untuk mencapai tujuan iklan dan pemasarannya.

Menurut Basu swastha “bauran promosi adalah kombinasi strategi

yang paling baik dari variabel-variable periklanan, personal selling dan alat promosi lainnya, yang kesemuanya direncanakan untuk

mencapai tujuan program penjualan”11

.

Ada empat Bauran promosi yang terdiri dari:

1) Personal Selling (Penjualan Personal)

Adalah kontak face to face antara pemasar dengan calon

konsumen. Tujuannya adalah mendorong pembelian.

Tekniknya bisa melalui penjualan langsung di lapangan oleh

sales (field sales), peragaan di toko oleh pelayan toko

(assistance at an outlet/ retail selling), atau penjualan langsung

door to door. Personal selling ini penting untuk produk yang

memerlukan penjelasan detail. Peragaan dan servis/perbaikan.

2) Sales Promotion (Promosi Penjualan)

Adalah instensif tambahan untuk merangsang pembelian

segera, menawarkan keuntungan tambahan dari luar produk itu

sendiri. Efektif untuk memperkenalkan produk baru, meliputi

potongan harga, sampel produk, pemberian kupon, undian

berhadia, beli satu dapat dua, dan lainnya.

3) Public Relation (PR/Humas)

Ialah aktivitas yang dimaksudkan untuk meningkatkan citra

produk/perusahaan dalam rangka menciptakan hubungan yang

baik (goodwill). Teknik yang dipakai adalah publicity (bentuk

promosi yang lebih didasari pada kandungan nilai berita (news

value) yang bermakna tentang suatu produk), press release

atau press conference dimana pengiklan mengharap media

mau memuat cerita/ artikel/ kolom tentang keunggulan produk

atau jasanya tanpa jarus membayar dengan tarif besar. Bisa

11

(31)

juga dengan pensponsoran acara, open house, tour lapangan

(plant tour), pemberian donasi/ sumbangan dan special event

lainnya.

4) Advertising (Periklanan)

Merupakan penyebaran informasi mengenai suatu gagasan ,

barang atau jasa untuk membujuk orang agar berfikir, bersikap

atau bertindak sesuai dengan keinginan pengiklan. Merupakan

bentuk promosii yang lebih banyak didasarkan pada

keunggulan produk (product benefit)12

.

Menurut Lamb, Hair, Mc-Daniel (2001), “bauran promosi yang dipilih oleh suatu perusahaan bagi suatu produk atau jasa tergantung pada beberapa faktor yaitu sifat produk, tahapan dalam daur hidup produk, karakteristik target pasar, jenis keputusan pembeli, tersedianya dana untuk promosi dan menggunakan strategi mendorong (push) maupun menarik (pull)” 13.

Kotler mengemukakan berbagai faktor dalam menentukan

bauran promosi, yaitu:

a. Tipe Produk/ Pasar

1) Perusahaan barang konsumen

Biasanya mengalokasikan lebih banyak dana untuk iklan,

menyusun promosi penjualan, penjualan perorangan dan

kemudian hubungan masyarakat.

2) Perusahaan barang industri

Menyediakan dana lebih banyak untuk penjulan perorangan

diikuti dengan promosi penjualan, iklan dan hubungan

masyarakat14.

b. Strategi dorong atau tarik

1) Strategi dorong (Push Strategy)

Merupakan strategi yang menggunakan tenaga penjual dan

promosi perdagangan untuk “mendorong” produk lewat

12

Ibid, h. 41 13

Ibid, h. 42-43 14

(32)

saluran distribusi. Produsen mempromosikan produk kepada

pedagang besar, pedagang besar kepada pengecer dan

pengecer mempromosikan kepada konsumen.

2) Strategi tarik (Pull Strategy)

Merupakan strategi promosi yang menggunaan banyak

biaya untuk periklanan dan promosi konsumen demi

memupuk permintaan konsumen. Apabla strategi tarik

berhasil konsumen akan mencari produk dari pengecer,

pengecer akan mencari dari pedagang besar dan pedagang

besar akan mencari dari produsen.

3) Kesiapan Pembeli

Pengaruh dari alat promosi itu bervariasi untuk tahap

kesiapan pembeli yang berbeda. Iklan dan hubungan

masyarakat memegang peran utama dalam tahap kesadaran

dan pengetahuan15.

Sehingga Bauran promosi merupakan program komunikasi

pemasaran total sebuah perusahaan yang terdiri dari iklan,

penjualan pribadi, promosi penjualan dan hubungan masyarakat

yang dipergunakan perusahaan untuk mencapai tujuan iklan dan

pemasarannya.

D. Media Iklan

1. Pengertian Iklan

Di Amerika dan Inggris iklan disebut dengan advertasing.

Sementara itu di perancis disebut reclame yang berarti meneriakan

sesuatu secara berulang-ulang. Di setiap negara mungkin memiliki

istilah sendiri mengenai iklan sekalipun begitu dasarnya sama yaitu

mentransfer pikiran dan gagasan kepada orang lain. Berikut beberapa

pengertian lain iklan oleh para ahli.

15

(33)

Menurut Kasali secara sederhana iklan didefinisikan sebagai

“pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan oleh suatu

masyarakat lewat suatu media, iklan biasanya diarahkan untuk

membujuk orang supaya membeli”. Menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia, “iklan adalah pesan komunikasi dari produsen/pemberi jasa kepada calon konsumen di media yang pemasangannya dilakukan atas

dasar pembayaran”. Menurut Wright iklan merupakan “suatu proses

komunikasi yang mempunyai kekuatan sangat penting sebagai alat pemasaran yang membantu menjual barang, meberikan layanan serta gagasan atau ide-ide melalui saluran tertentu dalm komunikasi yang

peruasif”16

.

Iklan merupakan suatu proses komunikasi yang bertujuan untuk

membujuk dan menggiring untuk mengambil tindakan yang

menguntungkan bagi pihak pembuat iklan. Sementara menurut

Kriyanto iklan bisa didefinisikan sebagai komunikasi nonpersonal

yang menjual pesan-pesan persuasif dari sponsor yang jelas untuk

mempengaruhi orang membeli produk dengan membayar sejumlah

biaya untk media.

Sehingga iklan bisa disimpulkan sebagai suatu bentuk komunikasi

yang dilakukan pleh pihak produsen/pemberi jasa untuk

memperkenalkan produk/jasa yang mereka hasilkan kepada konsumen

agar konsumen tersebut tertarik untuk membeli dan menggunakan

produk/jasa mereka melalui berbagai media.

2. Lima Unsur Pokok Iklan

Menurut Rendra Widyatama dalam bukunya yang berjudul

“pengantar periklanan” menyatakan bahwa dari semua istilah

mengenai iklan ada lima unsur pokok, yaitu:

a. Pesan

Adanya suatu pesan yang akan ditransfer kepada orang lain. Pesan

ini bisa berbentuk verbal maupun non verbal tergantung dari media

dan teknik pelaksanaan iklannya.

b. Komunikator

16

(34)

Yaitu pihak yang menyampaikan pesan dan memiliki kepentingan

tertentu dalam kegiatan penyampaian iklan.

c. Media

Penyampaian iklan membutuhkan media tertentu agar proses

gagsannya lebih efektif. Media iklan dibagi atas dua jenis yaitu

above the line (media lini atas), media ini antara lain televisi, radio,

koran, majalah, film, dll. Above the line bersifat massal, yaitu

dalam waktu yang bersamaan iklan dapat diterima oleh banyak

orang.

Jenis kedua adalah Bellow the line (media lini bawah).

Karakteristik media lini bawah ini jangkauannya terbatas secara

jumlah dan wilayah, juga tidak serempak. Termasuk dalam media

ini antara lain poster, leflet, spanduk, bus panel, dll.

d. Komunikan

ialah khalayak yang menjadi sasaran (audiens) atas kegiatan iklan.

Biasanya komunikan iklan ialah khalayak yang terlebih dahulu

sudah disegmentasikan (dikelompokkan atas dasar identitas

tertentu seperti gender, umur, pekerjaan, dll)

e. Dampak

Sebagaimana adanya pengertian iklan yaitu pentransferan gagasan

kepada orang lain, maka penyampian iklan tentunya mengharapkan

ada dampak tertentu atas penyampaian pesan tersebut. Dampak

yang diharapkan antara lain peningkatan penjualan, peningkatan

kesadaran nasional, dll17.

3. Tujuan Iklan

Tujuan iklan yaitu untuk memberikan informasi, membujuk dan

mengingatkan.

a. Iklan informatif

Iklan ini dianggap sangat penting untuk peluncuran produk/jasa.

Tujuannya untuk merangsang permintaan, tujuan iklan onformatif:

17

(35)

 Menginformasikan pasar mengenai keberadaan produk/jasa

 Memperkenalkan cara pemakaian baru dari suatu produk

tertentu

 Menyampaikan perubahan harga

 Menjelaskan kerja suatu produk

 Menginformasikan jasa-jasa yang disediakan lembaga

 Mengutangi kekhawatiran (calon) pembeli

 Membangun citra perusahaan

b. Iklan Persuasif

Merupakan iklan untuk mempengaruhi atau membujuk konsumen.

Iklan ini sangat penting apabila mulai tercipta persaingan dan

setiap lembaga berusaha menciptakan permintaan. Tujuannya,

yaitu:

 Membentuk pilihan merk

 Mengalihkan pilihan ke merk tertentu

 Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk

 Mendorong pembeli untuk membeli saat itu juga c. Iklan yang bertujuan mengingatkan (reminder)

Iklan ini ditujukan kepada pembeli atau calon pembeli supaya tidak

melupakan produk. Tujuan iklan pengingat:

 Mengingatkan pembeli bahwa produk yang dibutuhkan

tersedia dalam waktu dekat

 Mengingatkan pembeli akan tempat/outlet penjualan

 Membuat pembeli tetap ingat walau sedang tidak ada promosi18.

4. Jenis Iklan

Variasi iklan beragam sesuai dengan kreativitas pembuatannya.

Berdasarkan jenisnya, iklan dapat dikategorikan:

a. Iklan Komersial

18

(36)

Disiarkan melalui penyaiaran radio atau televisi dengan tujuan

memperkenalkan, memasyarakatkan dan/atau mempromosikan

produk atau jasa kepada khalayak.

b. Iklan Testimonial

Iklan untuk mengenalkan, mempengaruhi, meyakinkan dan

mendorong terjadinya pembelian produk atau jasa oleh konsumen

melalui “kesaksian” pelanggan yang telah merasakan value produk itu.

c. Iklan Layanan Masyarakat

Yaitu iklan nonkomersial yang disiarkan melalui penyiaran radio

atau televisi dengan tujuan memperkenalkan, memasyrakatkan

dan/atau mempromosikan gagasan, cita-cita, anjuran dan/atau

pesan-pesan lainnya kepada masyarakat untuk memengaruhi

khalayak agarr berbuat dan/atau bertindak laku sesuai dengan iklan

tersebut. Ada beberapa variasi iklan layanan masyarakat antara

lain:

1) Iklan Corporate

Ngurah Putra menyataan bahwa iklan tidak selalu berkaitan

dengan barang dan jasa. Saat ini, perusahaan-perusahaan

juga mulai memikirkan citra diri atau reputasi mereka.

banyak perusahaan/lembaga yang mempromosikan diri

sebagai perusahaan yang baik melalui iklan korporasi yang

sasarannya tidak semata-mata kepada produk yang

dihasilkan.

Sementara itu menurut Madjadikara iklan korporat

bertujuan untuk membangun citra (image) suatu perusahaan

yang pada akhirnya diharapkan membangun citra positif

produk atau jasa yang ditawarkan.

(37)

Ajakan utuk mengampanyekan program partai-partai

politik. Tujuan iklan ini untuk mengampanyekan program

kandidat partai politik19.

Lebih lanjut Alo Liliweri membagi iklan ke dalam dua kelompok

besar, yaitu pembagian secara umum dan pembagian secara khusus.

1. Pembagian Iklan Secara Umum

a. Iklan Tanggung Jawab Sosial

Yaitu iklan yang bertujuan untuk menyebarkan pesan yang

bersifat informatif, penerangan, pendidikan agar membentuk

sikap warga sehinga mereka bertanggung jawab terhadap

masalah sosial dan kemasyarakatan tertentu.

b. Iklan Bantahan

Iklan yang digunakan untuk membantah atau melawan atas

suatu isu yang merugikan dan memperbaiki citra seseorang,

perusahaan atau merk yang tercemar akibat informasi yang

tidak benar.

c. Iklan Pembelaan

Iklan ini merupakan „lawan‟ dari iklan bantahan. Bila iklan

bantahan si pengiklanan berada pada posisi membantah, maka

dalam iklan pembelaan, komunikator berada dalam posisi

membela komunikator. Tujuan dari iklan ini adalah

memperoleh simpati dari khalayak bahwa perusahaan/lembaga

berada dalam posisi yang benar.

d. Iklan Perbaikan

Yaitu iklan untuk memperbaiki pesan-pesan tentang sesuatu

hal yang terlanjur salahdan disebarluaskan melalui media.

Istilah lain adalah ilan ralat atau iklan pembentulan20.

2. Pembagian Iklan Secara Khusus

a. Berdasarkan Media yang Digunakan

19

Musman, Asti&Sugeng, Marketing Media Penjualan, (Yogyakarta: Cahaya Atma Pustaka, 2011), h. 94-96

20

(38)

Secara umum pembagian iklan berdasarkan media yang

digunakan terbagi dua. Yaitu iklan above the line dan iklan

below the line.

i. Iklan above the line

Adalah media yang bersifat massa, massa yang

dimaksud adalah bahwa khalayak sasaran berjumlah

besar. Media yang termasuk kategori above the line

yaitu: surat kabar, majalah, tabloid, televisi, film, radio

dan internet.

ii. Iklan below the line

Adalah iklan yang menggunakan media khusus. Yang

termasuk media-media below the line adalah leaflet,

poster, spanduk, baliho, bus panel, bus stop, sticker,

shop sign, display dan lainnya.

5. Pengertian Media Iklan

Media iklan adalah alat bantu yang digunakan agar penyampaian

gagasan iklan lebih efektif, ada tiga media iklan yang biasa digunakan

dalam perusahaan/lembaga non-profit diantaranya media Above The

Line, Below The Line dan media internet atau elektronik

6. Perencanaan dan pemilihan Media Iklan

Perencanaan media adalah proses pengarahan pesan periklanan ke

khalayak sasaran pada waktu dan tempat yang tepat serta

menggunakan saluran yang tepat. Lalu saat rencana ini disetujui oleh

pengiklan, rencana menjadi dasar bagi pemilihan dan penggunaan

media. Strategi pemilihan media sendiri terdiri dari 4 tahapan, yaitu:

a. Memilih Khalayak Sasaran

Biasanya para pengiklan membagi penduduk ke dalam segmen

konsumen dan kelompok pembeli melalui kemiripan tertentu

karena biasanya orang yang memiliki karakteristik sama cenderung

bertindak dalam cara-cara serupa. proses segmentasi ini

(39)

spesifik bagi orang-orang yang sering membeli produk mereka atau

pembeli potensial.

b. Memerinci Tujuan-tujuan Media

Ada lima tahapan penting dalam perencanaan media, adalah:

1) Jangkauan

Adalah ukuran seberapa banyak (presentase) dari

khalayak yang melihat, membaca atau mendengar pesan

iklan dalam satu periode tertentu.

2) Frekuensi

Seberapa sering masyarakat melihat, membaca atau

mendengar pesan iklan dalam satu periode tertentu.

3) Bobot

Seberapa banyak periklanan total yang diperlukan

selama satu periode tertentu untuk mencapai jangkauan

dan frekuensi yang dikehendaki

4) Keberlanjutan

Menyangkut pertanyaan bagaimanakah hendaknya

anggaran periklanan dialokasikan dengan berjalannya

waktu? Atau bisa diartikan bagaimana iklan di

alokasikan selama berjalannya kampanye periklanan.

5) Biaya

Bagaimana para pengiklan mengalokasikan biaya

yang ada secara efektif sehingga bisa memenuhi tujuan

dari periklanan.

c. Memilih Media dan Sarananya

Sebagai salah satu elemen dalam strategi, media adalah

saluran-saluran komunikasi yang menyampaikan pesan-pesan

pengiklan ke masyarakat. Sementara sarana adalah pilihan-pilihan

media, misalnya media iklan melalui koran Kompas atau media

radio melalui saluran RRI. Setiap media dan sarana memiliki

(40)

pengiklan berupaya memilih media dan sarana yang

karakteristiknya paling sesuai dengan merek yang akan diiklankan

dalam menjangkau masyarakat dan mampu menyampaikan pesan

yang dimaksud21.

d. Pembelian Media

Media buying adalah pelaksanaan rencana media. Staf

pembelian media melakukan negosiasi dengan perwakilan media

cetak atau media lainnya dalam upaya untuk mendapatkan kontrsk

yang efektif dari segi biaya dan dapat memenuhi tujuan media.

Media dengan harga termurah bukanlah hal terpenting dalam

pembelian media tapi yang terpenting adalah tujuan perusahaan

bisa tercapai dan memberikan efek maksimal kepada masyarakat22.

7. Jenis-jenis Media Iklan

Dalam bukunya Muhhamad Jaiz membagi media iklan dalam dua

jenis yaitu iklan Above The Line dan iklan Below The Line. Namun

Morrisan dalam bukunya menambahkan satu jenis media iklan lain

yang sedang berkembang yaitu iklan Internet.

a. Above The Line (Media Lini Atas)

Above The Line atau media lini atas adalah jenis iklan yang

pemasangannya mengharuskan adanya pembayaran/komisi kepada

biro iklan.dimuat dalam media cetak, media elektronik serta media

luar ruang.

1) Media Cetak

Adalah suatu media yang statis dan mengutamakan

pesan-pesan visual. Media ini terdiri dari lembaran dengan

sejumlah kata, gambar atau foto dalam tata warna dan

halaman putih. Fungsi utama media cetak adalah memberi

21

Lee, Monle&CarlaJohnson, Prinsip-prinsip Pokok Periklanan Dalam Perspektif Global, (Jakarta: Prenada Media Group, 2007), Cet Ke-2, h. 225-230

22

(41)

informasi dan menghibur. Media cetak adalah suatu

dokumen atas segala hal yang diakatakan orang lain dan

rekaman peristiwa yang ditangkap sang jurnalis dan diubah

dalam bentuk kata-kata, gambar, foto dan sebagainya.

Beberapa jenis media cetak antara lain:

a) Surat Kabar

Surat kabar hadir dalam berbagai bentuk yang

jenisnya tergantung pada frekuensi terbit, bentuk, kelas

ekonomi pembaca, peredarannya serta penekanan

isinya23.

b) Majalah

Majalah lebih menspesialisasikan produknya untuk

menjangkau konsumen tertentu. Pada umumnya

majalah mempunyai pembaca yang lebih sedikit dari

surat kabar namun memiliki pasar yang lebih

mengelompok. Isi dari majalah juga lebih menekankan

pada unsur mendidik dan menghibur. Selain itu majalah

juga biasanya memuat iklan berlingkup nasional dengan

sasaran konsumen menengah keatas24.

2) Media Penyiaran

Media penyiaran mencangkup radio dan televisi yang

merupakan salah satu media dalam periklanan dan promosi.

a) Televisi

Televisi merupakan salah satu media iklan yang

memiliki banyak kelebihan yang mencangkup daya

jangkau yang luas, fleksibel, kreativitas, efek, prestise,

dll. Namun media televisi juga memiliki beberapa

23

Jaiz, Muhammad, Dasar-Dasar Periklanan, (Yogyakarta:Graha Ilmu, 2014), h. 89 24

(42)

kekurangan diantaranya adalah biaya yang mahal,

informasi yang terbatas serta tempat yang terbatas25.

b) Radio

Media penyiaran radio memiliki ciri sebagai media

dengan target audiensi yang tidak luas (sempit), yaitu

mereka yang memiliki minat atau ketertarikan terhadap

program tertentu atau khusus. Iklan radio memiliki sifat

yang sangat lokal sehingga menjadi salah satu media

yang dapat digunakan perusahaan lokal untuk

mempromosikan produknya26.

3) Media Luar Ruang (Outdoor)

Iklan outdoor terdiri dari poster-poster berbagai

ukuran dan papan-papan yang bercat serta dihias dan

dipajang di jalan-jalan atau tempat-tempat terbuka atau

yang sekiranya cukup strategis untuk dilihat sebanyak

mungkin orang yang lewat, fungsi utama media ini adalah

untuk mengingatkan.

4) Billboard (Papan Reklame)

Billboard adalah poster dalam ukuran besar, poster

ukuran besar ini didesain untuk dilihat oleh orang-orang

yang melakukan perjalanan dengan kendaraan.

5) Iklan Transportasi/transit

Media iklan ini dibuat untuk orang-orang tengah

berada dalam perjalanan. Pesan iklan transportasi bisa

dibuat lebih rinci atau memuat keterangan yang lebih lebar.

Iklan ini tidak ditempelkan begitu saja di kendaraan namun

ditempelkan di atas badan mobil/atap kendaraan27.

25

Morrisan, Periklanan (Komunikasi Pemasaran Terpadu), (Jakarta: Prenada Media Group, 2007), Cet Ke-2, h. 240

26

Ibid, h. 250 27

(43)

b. Below The Line (Media Lini Bawah)

Below The Line adalah bentuk media iklan yang

disampaikan/disiarkan melalui media massa dan biro iklan tidak

memungut komisi/pembayaran atas pemasangan/penyiarannya.

Tujuan dari Below The Line adalah untuk merangkul konsumen

agar konsumen aware dengan produk yang diiklankan. Berikut

jenis-jenis media lini bawah:

1) Literatur Penjualan

Banyak barang dan jasa yang bisa dijual dengan

lebih mudah jika diberi tulisan atau literatur yang

menjelaskan kegunaan, keunggulan dan aspek lain dari

produk. Bentuk-bentuk literatur penjualan, antara lain:

Leafet, Folder, Brosur atau booklet, Broadsheet, Katalog,

Jadwal perjalanan, Kartu pos berwarna, Peralatan

tulis-menulis, Sisipan/stuffer, Agenda, Catatan nomor telepon,

Kartu jaminan, Kartu garansi, Daftar harga/formulir

pemesanan

2) Benda-benda Pajangan di Tempat Penjualan

Yang dimaksud benda pajangan adalah benda yang

sengaja dirancang untuk menarik perhatian pengunjung

serta memungkinkan mempertinggi penjualan. Pajangan

tersebut juga bisa menjadi semacam tanda bahwa pihak

perusahaan tertentu merupakan pemasok produk tersebut.

Contoh beberapa benda pajngan adalah: Mobil atau alat

peraga, poster, sticker, contoh kemasan, jam dinding,

pajangan luar, dll.

3) Iklan di Udara

Meskipun ini memanfaatkan unsur darimana dan

kejutan untuk memancing rasa ingin tahu dari konsumen.

(44)

bercahaya, dengan bantuan pesawat atau dengan bantuan

sinar laser.

4) Kalender

Kalender merupakan perpaduan antara maksud baik

humas dan nilai pengingat iklan dan dengan demikian dapat

digunakan sebagai salah satu media iklan karena dapat

dilihat berulang-ulang.

5) Kaset Audio dan Video

Kaset audio atau video bisa digunakan untuk

keperluan sample namun sekarang banyak pula penerbit

yang mengemas buku pelajaran atau buku fiski dalam

bentuk kaset.

6) Tas-tas Iklan

Tas iklan dibuat dengan maksud membawa pesan

perusahaan ang membuatnya.

7) Iklan Tubuh

Maksudnya adalah iklan yang tertera pada kaos atau

pakaian yang digunakan oleh pemakainya.

8) Bendera/Spanduk

Ini merupakan salah satu media yang populer

digunakan, produsen menarik minat konsumen dengan

kibaran bendera/spanduk berwarna-warni.

9) Kartu Remi

Medium iklan ini tergolong tua, biasanya

perusahaan membagikan kartu remi yang di bagian

belakangnya memuat iklan mereka.

10) Korek Api

Hampir semua hotel dan restauran menggunakan

korek api sebagai wahana iklan. Mereka membagikan korek

api yang dibubuhi nama dan alamat perusahaan kepada

(45)

11) Cinderamata

Fungsinya mengingatkan akan keberadaan suatu

perusahaan atau produknya. Cinderamata akan semakin

efektif jika bendanya sendiri berguna dan awet.

12) Jepitan Kertas

Memanfaatkan jepitan kertas yang terbuat dari

plastik warna-warni yang menarik perhatian

13) Media Video

Video dimanfaatkan untuk berbagai keperluan iklan,

misalnya saja perusahaan otomotif yang mengiklankan

produknya melalui kaset video yang memperlihatkan

berapa nyamanya memakai kendaraan mereka.

14) Iklan Buku

Bentuk iklaan buku atau majalah adalah kupon

sisipan yang mudah dirobek (pembaca juga sering

memanfaatkannya sebagai pembatas buku)

15) Lencana.Pin

Lencana biasanya memuat logo, memilikibanyak

kegunaan yang tidak terbatas sebagai instrumen identitas

produk. Lencana juga bisa menonjolkan identitas personal.

16) Stiker

Stiker bisa menjadi identitas dan juga menjadi

wahana informasi28.

c. Iklan Internet

Dewasa ini internet telah menjadi media yang

diperhitungkan untuk iklan dan promosi. Sebagian besar

perusahaan telah memiliki situs web atau web site sebagai media

promosi dan komunikasi dengan konsumen. Internet bisa

didefinisikan sebagai metode yang mendunia untuk saling tukar

menukar informasi dan berkomunikasi satu sama lain dengan

28

(46)

komputer yang saling terhubung. Internet membantu perusahaan

dalam membangun hubungan merek yang lebih kuat dengan

konsumen, karyawan serta berbagai stakeholders29. Tidak hanya

melalui situs web tapi perusahaan atau lembaga juga bisa

memanfaatkan media sosial atau media pertemanan yang tersedia

untuk mempromosikan lembaga mereka.

E. Pengertian Perilaku konsumen dan Faktor yang Mempengaruhi

Keputusan Memilih Sekolah Menengah Kejuruan

1. Pengertian Perilaku Konsumen

Schiffman dan Kanuk mendefinisikan perilaku konsumen sebagai

berikut istilah perilaku konsumen diartikan sebagai perilaku yang

diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan,

mengevaluasi dan mengahabiskan produk dan jasa yang mereka

harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka. Sedangkan Engel,

Blackwell dan Miniard mengartikannya sebagai perilaku konsumen

sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan,

mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa termasuk proses

keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini. Sementara

Sumarwan menyatakan perilaku konsumen adalah semua tindakan

serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat

sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan

produk dan jasa30

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku

konsumen adalah cara atau perilaku konsumen dalam mengkonsumsi

suatu produk atau jasa untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan

konsumen.

29

Morrisan, Periklanan (Komunikasi Pemasaran Terpadu), (Jakarta: Prenada Media Group, 2007), Cet Ke-2, h. 317-318

30

(47)

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen (Keputusan

Memilih Sekolah Menengah Kejuruan)

Menurut William J. Stanton ada dua faktor yang mempengaruhi

perilaku konsumen yaitu kekuatan sosial budaya dan kekuatan

psokologis.

a. Faktor Sosial Budaya

1) Faktor Budaya

Budaya dapat didefinisikan sebagai hasil kreativitas

manusia dari satu generasi ke generasi berikutnya yang

sangat menentukan bentuk perilaku dalam kehidupannya

sebagai anggota masyarkat.

2) Faktor Kelas Sosial

Kelas sosial didefinisikan sebagai sekolompok orang

yang terdiri dari sejumlah orang yang mempunyai

kedudukan yang seimbang dalam masyarakat. Untuk lebih

memudahkan memahami kelas sosial maka dikategrikan

sebagai berikut:

 Kelas sosial atas memiliki kecenderungan membeli barang-barang yang mahal, membeli pada toko

yang berkualitas dan lengkap, konservatif dalam

konsumsinya dan barang-barang yang dibeli

cenderung untuk dapat diwariskan bagi

keluarganya.

 Kelas golongan menengah cenderung membeli

barang untuk menampakkan kekayaannya, membeli

barang dengan jumlah yang banyak dan kualitasnya

cukup memadai. Mereka biasanya membeli barang

yang mahal dengan sitem kredit.

 Kelas golongan rendah cenderung membeli barang

dengan mementingkan kuantitasnya daripada

(48)

barang untuk kebutuhan sehari-hari dan biasanya

membeli barang obral atau barang dengan harga

promosi.

3) Faktor Kelompok Anutan (Small Reference Group)

William J. Stanton mengemukakan bahwa perilaku

konsumen dipengaruhi oleh kelompok anutan yang mereka

menjadi anggotanya atau yang mereka cita-citakan.

Kelompok anutan didefinisikan sebagai suatu kelompok

orang yang mempengaruhi sikap, pendapat, norma dan

perilaku konsumen. Misalnya, perhimpunan artis,

kelompok pemuda, kelompok masjid atau organisasi kecil

lainnya. Keefektifan pengaruh perilaku konsu

Gambar

Tabel 4.16: Keputusan Masuk SMK Islamiyah karena iuran yang
Tabel Distribusi
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
Tabel 3.2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Bagian atas pintu masuk utama ke bangunan terdapat ruang kontrol dimana ruangan tersebut mengontrol pencahayan dan audio di dalam gedung tersebut, pada

Pada aspek sosial, penentuan klasifikasi zona WPU dilakukan dengan mempertimbangkan 2 variabel meliputi kepadatan penduduk dan laju pertumbuhan penduduk. Seperti yang telah

Analisis material yang dilakukan terhadap bahan pembuat mortar yaitu agregat halus (pasir) didapat melalui hasil dari pengujian karakteristik agregat halus, yaitu

Untuk menetapkan frekuensi ini agar tidak berubah-ubah diperlukan suatu rangkaian yang disebut oscillator yang berfungsi untuk menempatkan frekuensi tersebut. Agar frekuensi yang

Sebagaimana telah kami jelaskan pada pendahuluan proposal, memperhatikan angka garis kemiskinan serta jumlah usaha kecil menengah yang masih sangat

Perbaikan surat pengaduan di atas yang tidak tepat adalah ... Hendaknya pengaduan kami ini mendapat perhatian seperlunya. Kami berharap Saudara memperhatikan seperlunya pengaduan

Pemanfaatan kayu pinus dari industri mebel atau perabot rumah tangga, menyisakan limbah 1mlit kayu yang belum dimanfaatkan secara optimal. Limbah k.-ulit kayu pinus

(Bаnk Jаtim) Cаbаng Sаmpаng bаhwа riwаyаt pinjаmаn dаri nаsаbаh mеmiliki nilаi yаng bаik (kolеktibilitаs 1), sеhinggа usаhа tеrsеbut dаpаt dikаtаkаn sеbаgаi