PENGARUH STRATEGI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR MODEL
FLEMING TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN PADA POKOK BAHASAN
KEBEBASAN BERORGANISASI DI KELAS
V SDIT KHAIRUL IMAM MEDAN
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Dasar
Oleh:
ISMA YUNITA
NIM. 8146181009
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ii ABSTRAK
ISMA YUNITA. 8146181009. Pengaruh Strategi Belajar dan Gaya Belajar Model Fleming
Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Pokok Bahasan Kebebasan Berorganisasi di Kelas V SDIT Khairul Imam Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Pengaruh strategi pembelajaran trading place dan ekspositori terhadap hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa. (2) Pengaruh perbedaan gaya belajar visual, auditori, read/write, dan kinesteti terhadap hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa, dan (3) Interaksi antara strategi pembelajaran dengan gaya belajar dalam mempengaruhi hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Sampel dalam penelitian ini dipilih dengan cluster random sampling sebanyak dua kelas. Instrumen terdiri dari tes hasil belajar berupa tes essay dan angket gaya belajar. Data dianalisis dengan menggunakan ANAVA dua jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar PKn siswa dengan menggunakan strategi belajar aktif tipe trading place berbeda dan menunjukkan hasil yang lebih baik dengan strategi ekspositori, gaya belajar kinestetik berbeda dan menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan gaya belajar visual, auditori, dan read/write, serta terdapat interaksi antara strategi belajar aktif tipe trading place dan gaya belajar dan mempengaruhi hasil belajar PKn siswa. Pendidikan Kewarganegaraan siswa yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran trading place sebesar 82.9 lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran ekspositori sebesar 59.7. Pada uji ANAVA bahwa sig < 0.05 hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan strategi belajar dan gaya belajar. siswa yang diajar dengan strategi belajar aktif tipe trading place untuk semua gaya belajar lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan siswa yang diajar dengan strategi ekspositori. Untuk siswa yang sama-sam diajar dengan strategi belajar aktif tipe trading place didapat bahwa gaya belajar kinestetik yang memperoleh hasil belajar terbaik.
ii ABSTRACT
ISMA YUNITA. 8146181009. Influence Strategies for Learning and Learning
Styles Model Against Fleming Citizenship Education Learning Outcomes Highlights Freedom to Organize in Class V SDIT Khairul Imam Medan.
This study aims to determine: (1) The effect of learning strategies and expository trading place against Citizenship Education student learning outcomes. (2) The effect of differences in learning styles are visual, auditory, read / write, and kinesteti against Citizenship Education student learning outcomes, and (3) the interaction between learning strategy and learning styles in influencing student learning outcomes Citizenship Education. This research is a quasi experimental. The sample in this study were selected by cluster random sampling as much as two grades. The instrument consists of tests of learning outcomes in the form of essay test and learning style questionnaire. Data were analyzed using ANOVA two lanes. The results showed that the learning outcomes Civics students to use learning strategies actively trading type place different and show better results with a strategy expository, kinesthetic learning style is different and show a better result compared to the learning styles of visual, auditory, and read / write, and there is an interaction between the type of trading strategy of active learning place and learning styles and influences student learning outcomes Civics. Citizenship education students taught using learning strategies trading place of 82.9 is higher than the average student learning outcomes Civics taught using expository teaching strategy at 59.7. In ANOVA that sig < 0.05 it indicates that there is significant influence learning strategies and learning styles.students who are taught by active learning strategies type of trading place for all learning styles are higher than students taught by students who are taught by expository strategy.For students who are taught by sam active learning strategy found that the type of trading place kinesthetic learning style that is obtaining the best learning results.
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT.atas rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “Pengaruh Strategi Belajar dan Gaya Belajar Model Fleming terhadap Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Pada Pokok Bahasan Kebebasan Berorganisasi di Kelas V SDIT Khairul Imam Medan”. Penulisan tesis ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Master Pendidikan pada Prodi Pendidikan Dasar Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Penulisan tesis ini tidak terlepas dari hambatan-hambatan yang dihadapi, namun tesis ini dapat terselesaikan dengan usaha peneliti dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. selaku Rektor Unimed yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk melaksanakan perkuliahan. 2. Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd. selaku Direktur PPs Unimed.
3. Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si. selaku Ketua Prodi Pendidikan Dasar, dan Ibu Prof. Dr. Anita Yus, M.Pd. selaku Sekretaris Prodi Pendidikan Dasar. 4. Bapak Dr. Dede Ruslan, M.Si dan Bapak Dr.Zulkifli Matondang, M.Si selaku
dosen pembimbing yang telah membimbing, memberikan ilmu, dan memotivasi dalam penyelesaian tesis.
5. Bapak Prof. Dr. Siman, M.Pd.,Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si.,dan Bapak Dr. Hidayat, M.Si. selaku dosen narasumber/penguji tesis yang telah memberikan saran untuk penyempurnaan tesis ini.
6. Bapak/Ibu dosen Prodi Pendidikan Dasar yang telah memberikan ilmu, motivasi dan saran yang bermanfaat selama perkuliahan berlangsung.
7. Seluruh staff pegawai PPs Unimed, terkhusus kepada Abangda Hizrah Syahputra Harahap yang telah banyak memberikan saran, dan bantuan sejak peneliti melaksanakan perkuliahan perdana sampai pada penyusunan berkas. 8. Bapak Surya Darma, S.Pd. selaku Kepala SDIT Khairul Imam yang telah
iv
9. Yang tercinta Ayahanda Munzir dan Ibunda Nur Hayati yang telah memberikan semangat dan bantuan secara riil maupun materiil, memberikan ilmu yang bermanfaat dunia akhirat, serta tidak hentinya memberikan doa untuk keberhasilan dan kebahagiaan peneliti.
10. Adik-adikku tersayang yaitu Muhammad Zul Fadli dan Khairul Ikhsan yang selalu mendoakan peneliti.
11. Spesial untuk Beny Rahmadi, S.T yang senantiasa memberikan dukungan bagi penulis sehingga dapat menyelesaikan tesis dan studi S-2 ini.
12. Teman-teman seperjuangan kelas A1 Reguler 2014 dan konsentrasi PKn, khususnya teman-teman yang telah membantu penelitian yaitu Maisarah, Mutia Sari, Maulana Arafat Lubis, Waliyul Maulana Siregar, Suci Perwita Sari, Kautsar Iranda, Putri Rahmi, Inge Ayudia, Lia Sa’adah, Raysyah Putri Sitanggang, Irvan Dahnial dan teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
13. Sahabat tersayang Henny Adriana dan Elga Novira Rizkinta yang selalu mengingatkan penulis untuk menyelesaikan tesis.
14. Rekan kerja di SDIT Khairul Imam Medan Khairunnisah Rambe, Siti Syarifah Nst, Khairunnisa, Dita Elvira, Nurul Khoiriyah, Yanti Hidayani Hsb, dan Ira Ramadhani yang telah memberikan semangat bagi penulis.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu baik secara langsung dan tidak langsung, yang tidak tercantum dalam tesis ini. Semoga kebaikan yang diberikan mendapat imbalan dari Allah SWT. Akhirnya penulis berharap semoga tesis ini bermanfaat bagi kita semua, dan semoga Allah SWT senantiasa mencurahkan rahmad dan hidayah-Nya kepada kita semua serta memberikan petunjuk bagi kita semua. AMIN.
Medan, 17 Maret 2016 Penulis
v
2.1.1. Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan ... 11
2.1.2. Gaya Belajar... 22
2.1.3. Strategi Pembelajaran ... 29
2.1.4. Teori Belajar yang Relevan ... 38
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian ... 48
3.3. Metode Penelitian ... 49
3.4. Desain Penelitian ... 50
vi
3.6. Prosedur dan Pelaksanaan Perlakuan ... 53
3.7. Pengontrolan Perlakuan ... 56
3.8. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 58
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Data ... 68
4.2. Uji Hipotesis ... 84
4.3. Pembahasan dan Diskusi Hasil Penelitian ... 88
4.4. Keterbatasan Penelitian ... 94
BAB V. SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 96
5.2 Implikasi ... 96
5.3 Saran ... 99
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 : Perolehan Nilai Rata-rata PKn Ujian Akhir Semester ... 2
Tabel 2.1 : Gaya Belajar Visual, Auditori, Read/write, dan Kinestetik ... 28
Tabel 3.1 : Desain Penelitian ... 50
Tabel 3.8 : Kisi-kisi Angket Gaya Belajar (setelah validasi) ... 65
Tabel 4.1 : Konversi Penilaian... 69
Tabel 4.8 : Data Deskriptif Strategi yang Digunakan Terhadap Gaya Belajar... 74
Tabel 4.9 : Distribusi Frekuensi Postes Siswa Kelas Kontrol ... 74
Tabel 4.10 : Distribusi Frekuensi Postes Siswa Kelas Eksperimen ... 76
Tabel 4.11 : Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Gaya Belajar Visual ... 78
Tabel 4.12 : Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Gaya Belajar Auditori ... 79
Tabel 4.13 : Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Gaya Belajar Read/write ... 80
viii
Tabel 4.15 : Persentase Hasil Belajar Siswa Diajar dengan Strategi
Ekspositori yang Memiliki Gaya Belajar Visual, Auditori,
Read/write, dan Kinestetik ... 83
Tabel 4.16 : Persentase Hasil Belajar Siswa Diajar dengan Strategi Trading Place yang Memiliki Gaya Belajar Visual, Auditori, Read/write, dan Kinestetik ... 83
Tabel 4.17 : Ringkasan Hasil Uji Independent Sampel T Test ... 84
Tabel 4.18 : Data Hasil Uji ANAVA ... 85
Tabel 4.19 : Data Hasil Uji Tukey ... 86
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 : Peta Konsep Materi Kebebasan Berorganisasi ... 19
Gambar 4.1 : Diagram Garis Ketuntasan Kelas Kontrol ... 75
Gambar 4.2 : Diagram Garis Ketuntasan Kelas Eksperimen ... 76
Gambar 4.3 : Diagram Garis Perbandingan Hasil Belajar Siswa ... 77
Gambar 4.4 Diagram Garis Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Gaya Belajar Visual ... 78
Gambar 4.5 : Diagram Garis Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Gaya Belajar Auditori ... 79
Gambar 4.6 : Diagram Garis Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Gaya Belajar Read/write ... 81
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Tes Hasil Belajar PKn ... 104
Lampiran 2 Angket Uji Coba Instrumen Penelitian ... 108
Lampiran 3 Silabus Pembelajaran... 112
Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Dengan Ekspositori ... 117
Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Dengan Strategi Belajar Aktif Tipe Trading Place ... 128
Lampiran 6 Pretes Kelas Kontrol ... 141
Lampiran 7 Pretes Kelas Eksperimen ... 142
Lampiran 8 Postes Kelas Kontrol ... 143
Lampiran 9 Postes Kelas Eksperimen ... 144
Lampiran 10 Hasil Analisis Data Penelitian Sebaran Jawaban Angket Gaya Belajar Siswa Pada Kelas V-A ... 145
Lampiran 11 Hasil Analisis Data Penelitian Sebaran Jawaban Angket Gaya Belajar Siswa Pada Kelas V-B ... 146
Lampiran 12 Perbandingan Ketuntasan Nilai Postes Kelas Kontrol dan Eksperimen ... 147
Lampiran 13 Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Gaya Belajar Visual ... 148
Lampiran 14 Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Gaya Belajar Auditori ... 149
Lampiran 15 Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Gaya Belajar Read/write . 150 Lampiran 16 Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Gaya Belajar Kinestetik .. 151
Lampiran 17 Hasil Belajar Siswa yang Diajar dengan Strategi Ekspositori dan Memiliki Gaya Belajar Visual, Auditori, Read/write, dan Kinestetik ... 152
Lampiran 18 Hasil Belajar Siswa yang Diajar dengan Strategi Trading Place dan Memiliki Gaya Belajar Visual, Auditori, Read/write, dan Kinestetik ... 153
Lampiran 19 Nilai N-Gain Kelas Ekspositori ... 154
xi
Lampiran 21 Hasil Analisis SPSS Versi 16.0 ... 156
Lampiran 22 Uji Coba Tes Hasil Belajar ... 162
Lampiran 23 Foto Dokumentasi Penelitian ... 163
Lampiran 24 Distribusi Nilai T Tabel ... 164
Lampiran 24 Validasi Angket Gaya Belajar Siswa ... 165
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut Setiawan (2014:8) Pendidikan Kewarganegaraan dirumuskan
secara luas untuk mencakup proses penyiapan generasi muda untuk mengambil
peran dan tanggung jawab sebagai warganegara, dan secara khusus, peran
pendidikan termasuk di dalamnya persekolahan, pengajaran dan belajar, dalam
proses penyiapan warganegara tersebut.
Menurut Setiawan (2015:5) Pendidikan Kewarganegaraan adalah suatu
program pendidikan yang tujuan utamanya membina warga Negara yang lebih
baik menurut syarat-syarat, kriteria dan ukuran ketentuan Pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Menurut Branson
(1999:4) materi Pendidikan Kewarganegaraan harus mencakup tiga komponen
yaitu Civic Knowledge (pengetahuan kewarganegaraan), Civic Skill (kecakapan
kewarganegaraan) dan Civic Disposition (watak-watak kewarganegaraan).
Berdasarkan pendapat yang menjelaskan komponen Pendidikan
Kewarganegaraan yang merupakan karakteristik kewarganegaraan yang
merupakan suatu ciri khas yang menunjukkan adanya perbedaan Pendidikan
Kewarganegaraan dengan mata pelajaran yang lain. Atas hal tersebut
menunjukkan pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan diterapkan di sekolah.
Menurut Djahiri (1996:8-9) bahwa manusia menunjukkan integritas atau
keterkairan atau kepedulian manusia akan sesuatu. Sesuatu ini bisa material,
imateril, atau kondisional (waktu). Berdasarkan pendapat tersebut menerangkan
2
pada siswa untuk memahami dan membiasakan dirinya dalam kehidupan di
sekolah dan di luar sekolah, karena materi Pendidikan Kewarganegaraan
menekankan pada pengalaman dan pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari
ditandai dengan hasil belajar tinggi atau rendah terhadap materi Pendidikan
Kewarganegaraan yang dipelajari.
Hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan adalah kemampuan siswa
dalam menguasai materi Pendidikan Kewarganegaraan berdasarkan hasil dari
pengalaman atau pelajaran setelah mengikuti pembelajaran secara periodik dalam
kelas. Selesainya proses belajar mengajar diakhiri dengan evaluasi untuk
mengetahui kemajuan belajar atau penguasaan siswa atau terhadap materi
Pendidikan Kewarganegaraan terutama kompetensi dasar hakekat negara yang
diberikan oleh guru. Dari hasil evaluasi ini akan dapat diketahui hasil belajar
siswa yang biasanya dinyatakan dalam bentuk nilai atau angka.
Kenyataan seperti yang dikemukakan di atas tampak dalam pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan di SDIT Khairul Imam Medan, hasil belajar siswa
dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan masih dikategorikan rendah.
Hal ini dapat dilihat dari data siswa di SDIT Khairul Imam Medan masih banyak
yang memperoleh nilai rendah mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
Berdasarkan data yang diperoleh dari SD IT Khairul Imam medan, dapat dilihat
bahwa nilai rata-rata Ujian Akhir Semester untuk mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan sebagai berikut :
Tabel 1.1. Perolehan Rata-Rata Nilai PKn Ujian Akhir Semester
No Tahun Ajaran Semester Nilai Rata-rata
1 2014/2015 I 63
3
No Tahun Ajaran Semester Nilai Rata-rata
3 2015/2016 I 63
Sumber: Guru Pendidikan Kewarganegaraan SDIT Khairul Imam
Dari tabel di atas, diperoleh nilai rata-rata hasil belajar Pendididkan
Kewarganegaraan selama satu tahun pelajaran belum mencapai KKM yaitu 75.
Nilai di atas merupakan bukti bahwa rendahnya hasil belajar Pendidikan
Kewarganegaraan siswa.
Hasil belajar siswa tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor yang dapat
mendukung untuk tercapainya perubahan tingkah laku tersebut. Faktor-faktor
yang mempengaruhi hasil belajar diantaranya adalah faktor internal (faktor dari
dalam siswa), yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa, faktor eksternal
(faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa, faktor
pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar siswa yang
meliputi strategi yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari
materi-materi pelajaran.
Kondisi lingkungan di sekitar siswa dapat digolongkan menjadi dua
golongan, yaitu faktor lingkungan nonsosial dan faktor lingkungan sosial. Faktor
lingkungan sosial diantaranya interaksi yang terjadi antara guru dan peserta didik
yang bernilai edukatif yang terumuskan untuk pembaharuan dalam pembelajaran,
dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan diarahkan untuk mencapai
tujuan yang diharapkan maka guru harus merencanakan kegiatan pembelajaran
secara sistematis yaitu merencanakan penggunaan strategi belajar yang sesuai
guna menciptakan kondisi kelas yang menyenangkan karena tugas guru sebagai
pendidik adalah menyiapkan suasana yang kondusif untuk mengembangkan dan
4
peserta didik dengan begitu peserta didiklah yang beraktivitas dan peserta didik
sendiri diharuskan aktif dalam segala kegiatan belajar.
Dengan demikian strategi belajar mempunyai pengertian sebagai suatu
garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah
ditentukan. Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai
pola-pola umum kegiatan guru dengan peserta didik dalam mewujudkan kegiatan
belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan dan telah
direncanakan sebelumnya. Dengan menerapkan strategi belajar diharapkan dapat
merangsang aktivitas siswa dan dapat memudahkan siswa untuk memahami
pelajaran sehingga hasil belajar menjadi meningkat pada mata pelajaran
Kewarganegaraan.
Pendidikan Kewarganegaraan di sekolah pada umumnya masih
menggunakan strategi pembelajaran ekspositori dalam menerapkan
pembelajarannya. Penggunaan strategi ekspositori (ceramah) dirasa tidak efektif
karena siswa cenderung pasif, hal ini bertolak belakang dengan tujuan Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn) adalah agar siswa memiliki kemampuan berpikir secara
kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan, berpartisipasi
secara aktif dan bertanggung jawab.
Kondisi ideal yang diharapkan dari hasil belajar Pendidikan
Kewarganegaraan di sekolah dianggap belum sesuai dengan harapan karena
aktivitas siswa dalam belajar Pendidikan Kewarganegaraan sangat diperlukan
sebab pada prinsipnya belajar adalah berbuat. Berbuat untuk mengubah tingkah
laku dengan cara melakukan kegiatan. Aktivitas merupakan prinsip atau asas yang
5
siswa dan juga adanya sumber belajar yang menunjang terlaksananya aktivitas
guru maupun sisiwa. Namun, kenyataannya aktivitas siswa pada saat
pembelajaran berlangsung sangat rendah sehingga berakibat pada rendahnya hasil
belajar Pendidikan Kewarganegaraan.
Pemilihan Strategi pembelajaran yang tepat merupakan hal wajib yang
harus dipenuhi oleh guru karena guru berperan penting dalam pembelajaran
langsung kepada peserta didik, guru lah yang menyampaikan materi secara
langsung kepada peserta didik. Untuk mengembangkan dan meningkatkan
aktivitas dalam pembelajaran.
Strategi pembelajaran yang lebih menyenangkan dan dapat meningkatkan
hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan. Usaha meningkatkan hasil belajar
Pendidikan Kewarganegaraan yang tinggi adalah dengan menggunakan strategi
pembelajaran Aktif dengan tipe trading place sebagai suatu cara untuk membuat
siswa ikut serta beraktivitas dalam pembelajaran dimana siswa secara langsung
memiliki pengalaman sendiri dalam belajar.
Pemilihan strategi pembelajaran dirasa kurang mendukung untuk
meningkatkan hasil belajar siswa, disamping itu tidak semua peserta didik belajar
dan berfikir dengan cara yang sama. Memperlakukan peserta didik dengan cara
yang sama, tentu akan merugikan mereka, sehingga tidak tercapai efektivitas
belajar yang tinggi. Strategi mengajar hendaknya disesuaikan dengan gaya belajar
siswa. Menurut Dick and Carey (1996 : 43), seorang guru hendaknya mampu
untuk mengenal dan mengetahui karakteristik siswa, sebab pemahaman yang baik
terhadap karakteristik siswa sangat berpengaruh terhadap keberhasilan proses
6
gaya belajar tersebut dapat menerapkan strategi belajar yang akan digunakan dan
menyesuaikannya dengan kebutuhan peserta didik.
Penyesuaian strategi belajar dengan gaya belajar dibutuhkan karena gaya
belajar adalah cara yang relatif tetap atau konsisten yang dilakukan oleh peserta
didik berinteraksi antara stimulus dan respon, dimana dalam menangkap stimulus
atau informasi, cara mengingat, berpikir dan memecahkan soal. Tidak semua
orang mempunyai cara yang sama.
Kategori gaya belajar menurut Fleming (Huda, 2014 :180) yaitu salah satu
kategorisasi yang paling banyak digunakan terkait dengan jenis-jenis gaya belajar
adalah model VARK yang diperluas dari model Neuro-linguistik programming.
VARK merupakan akronim dari empat kecerdasan utama : Visual, Auditory,
Read/Write, and kinesthetic. Gaya belajar visual adalah gaya belajar yang
membutuhkan bukti-bukti yang dapat dilihat untuk pemahaman, gaya belajar
auditory adalah gaya belajar yang mengandalkan pendengaran untuk lebih cepat
merangkai pemahaman dalam diskusi verbal, gaya belajar Read/Write adalah gaya
belajar yang menggunakan kemampuan membaca untuk mencari informasi dan
menulis informasi tersebut untuk dibaca ulang sebagai penguatan, dan gaya
belajar kinesthetic adalah gaya belajar siswa dengan gaya belajar ini cenderung
lebih aktif pada kegiatan fisik karena siswa dengan gaya belajar kinesthetic belajar
melalui gerak dan sentuhan.
Dapat disimpulkan bahwa untuk dapat meningkatkan hasil belajar
diperlukan strategi belajar dan gaya belajar, dengan demikian wajar bila dikatakan
7
dengan kebutuhan siswa dan dirancang secara sistematis akan dapat meningkatkan
hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik mengadakan penelitian yang
berjudul “Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Gaya Belajar Siswa
Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Siswa Kelas V SDIT
Khairul Imam Medan”.
1.2 Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah merupakan tahapan pendeskripsian masalah-masalah
yang berkaitan dengan latar belakang di atas, dan masalah-masalah yang dapat
diidentifikasi yaitu:
1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi hasil belajar Pendidikan
Kewarganegaraan siswa?
2. Apakah strategi pembelajaran yang diterapkan guru dalam kegiatan
pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan selama ini sudah cukup
efektif?
3. Apakah penggunaan strategi pembelajaran aktif tipe trading place dapat
meningkatkan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa?
4. Bagaimana gaya belajar siswa Kelas V SDIT Khairul Imam Medan?
5. Apakah penggunaan gaya belajar yang tepat dapat meningkatkan hasil
8
1.3 Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dipaparkan di atas,terlihat
ada beberapa masalah yang muncul dan dapat diteliti namun sangat luas. Oleh
karena itu perlu dilakukan pembatasan masalah agar masalah yang akan
diteliti lebih fokus, khusus, terarah dan mencapai tujuan yang diharapkan.
Pembatasan masalahnya yaitu pada penggunaan strategi pembelajaran
ekspositori dan strategi pembelajaran trading place dan gaya belajar siswa
yang terdiri dari visual, auditori, read/write, dan kinestetik dan hasil belajar
dibatasi pada hasil belajar yang bersifat kognitif yang dapat diukur dari hasil
evaluasi yang dilakukan oleh guru.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan batasan
masalah yang telah dikemukakan di atas, maka masalah yang diteiliti
dirumuskan sebagai berikut :
1.Apakah hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa yang diajarkan
dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe trading place lebih
tinggi dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan mengggunakan
strategi pembelajaran ekspositori?
2.Apakah terdapat pengaruh hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan
siswa yang memiliki gaya belajar visual, auditori, read/write, dan
kinestetik ?
3.Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dengan gaya
9
1.5Tujuan Penelitian
Secara operasional, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
gambaran secara empiris tentang:
1. Pengaruh strategi pembelajaran trading place dan ekspositori terhadap
hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa.
2. Pengaruh perbedaan gaya belajar visual, auditori, read/write, dan
kinesteti terhadap hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa.
3. Interaksi antara strategi pembelajaran dengan gaya belajar dalam
mempengaruhi hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa.
1.6 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan banyak memberikan manfaat baik teoritis
maupun praktis yang benar-benar nyata bagi tenaga pendidik. Manfaat secara
teoritis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan positif mengenai
pengaruh strategi pembelajaran trading place terhadap hasil belajar
Pendidikan Kewarganegaraan siswa di Sekolah Dasar.
2. Sumbangan pemikiran bagi guru khususnya guru Pendidikan
Kewarganegaraan dalam memahami dinamika dan karakteristik siswa
khususnya gaya belajar.
Manfaat penelitian secara praktis sebagai berikut:
1. Bagi peneliti, hasil penelitian ini merupakan pengalaman berharga dalam
10
kewarganegaraan sehingga nantinya dapat meningkatkan pelayanan dan
pengajaran dalam proses pembelajaran yang lebih baik kepada para
peserta didik.
2. Memberikan data tentang pencapaian tujuan pembelajaran bila
menerapkan strategi pembelajaran talking stick pada mata pelajaran PKn
3. Untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi para guru PKn dalam
memilih strategi pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajar yang
96 BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis penelitian yang
telah dikemukakan dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut.
1. Siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran trading place memperoleh
hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan lebih tinggi dibandingkan dengan
siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori.
2. Siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik memperoleh hasil belajar
Pendidikan Kewarganegaraan yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa
yang memiliki gaya belajar visual, auditori, dan read/write.
3. Terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan gaya belajar dalam
mempengaruhi hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa, dengan
demikian dapat dinyatakan bahwa untuk meningkatkan hasil belajar
Pendidikan Kewarganegaraan dapat dilakukan melalui pembelajaran dengan
strategi pembelajaran trading place atau strategi pembelajaran ekspositori
yang disesuaikan dengan gaya belajar siswa.
5.2 Implikasi
Hasil penelitian ini memberikan implikasi terutama pada perencanaan dan
pengembangan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, peran guru dan
97
Berdasarkan simpulan dan hasil penelitian yang menyatakan bahwa hasil
belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa yang diajar dengan strategi
pembelajaran trading place lebih tinggi daripada hasil belajar Pendidikan
Kewarganegaraan siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori,
dengan demikian agar para guru Pendidikan Kewarganegaraan memiliki
pengetahuan, pemahaman dan wawasan yang luas dalam memilih strategi
pembelajaran, karena dengan adanya pengetahuan, pemahaman dan wawasan
tersebut, maka guru mampu menciptakan pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan yang menarik dan efektif. Secara umum guru yang
mengajarkan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan masih menggunakan
strategi pembelajaran ekspositori dalam menerapkan pembelajarannya. Salah
satunya dengan menggunakan buku teks sebagai sumber belajar, sehingga sulit
bagi siswa untuk menguasai ide-ide pokok dari materi yang diajarkan. Kesulitan
itu berkenaan dengan usaha memahami ide-ide pokok dari materi yang diajarkan
termasuk untuk mengingat kembali isi materi pembelajaran yang pernah
dipelajari.
Pemilihan strategi pembelajaran vang tepat, perolehan hasil belajar suatu
kegiatan pembelajaran yang dipengaruhi oleh kemampuan guru dalam mengenal
dan memahami karakteristik siswa. Seorang guru yang mampu mengenali
karakteristik siswa akan dapat membantu terselenggaranya proses pembelajaran
siswa sehingga kegiatan belajar mengajar akan lebih menarik, efektif dalam
meningkatkan hasil belajar siswa.
98
harus lebih kreatif menciptakan suasana belajar yang disuguhkan dengan
permainan-permainan yang menarik. Dengan strategi pembelajaran trading place
yang melibatkan siswa secara langsung lebih membangkitkan semangat siswa
yang memiliki gaya belajar kinestetik, karena dalam pembelajaran dengan strategi
pembelajaran trading place siswa dilibatkan langsung dalam pembelajaran,
sedangkan guru hanya sebagai fasilitatator siswa akan lebih aktif dalam
kelompoknya untuk melaksanakan tugas dan bersifat kompetitif.
Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan strategi pembelajaran trading
place akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat aktif dari awal
sampai akhir dalam setiap tahapan pembelajaran dengan berbagai bentuk
aktivitas. Siswa akan turut menentukan kriteria keberhasilan kegiatan belajar
terutama apabila siswa dilibatkan secara aktif.
Strategi pembelajaran ekspositori yang digunakan dalam pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa yang memiliki gaya belajar auditori
juga memberikan pengaruh positif, hal ini berarti strategi pembelajaran
ekspositori cocok dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bagi siswa
yang memiliki gaya belajar auditori. Pada umumnya siswa yang memiliki gaya
belajar auditori sifatnya lebih senang mendengarkan penjelasan dari guru,
menghapal dan membaca keras.
Perbedaan gaya belajar siswa menuntut guru harus mengetahui dan
memahaminya sehingga dapat mendisain strategi pembelajaran pembelajaran
yang sesuai dengan karakteristik yang dimiliki siswa, menggunakan strategi
99
pembelajaran pembelajaran. Artinya sebelum guru mengajar, guru tersebut sudah
tahu karakter siswa, menyusun rancangan-rancangan, strategi pembelajaran
pembelajaran dan hal lain yang akan dilakukan dalam kegiatan belajar-mengajar.
5.3 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dapat dan simpulan diajukan beberapa saran
kepada :
1. Guru (Pendidik)
Sebaiknya guru mengetahui gaya belajar siswa, disarankan agar
melakukan tes gaya belajar. Bagi guru yang belum mengetahuinya pada awal
pertemuan disarankan untuk menggunakan strategi pembelajaran ekspositori,
selanjutnya dengan strategi pembelajaran trading place, jika sudah mengetahui
disarankan untuk menggunakan strategi pembelajaran trading place bagi siswa
yang memiliki gaya belajar kinestetik dan strategi pembelajaran ekspositori untuk
siswa yang memiliki gaya belajar auditoria tau mengkombinasikan kedua strategi
pembelajaran tersebut.
2. Peneliti
Kepada peneliti lain yang akan melakukan penelitian di bidang yang sejenis atau
mereplikasi penelitian ini hendaknya memperhatikan keterbatasan-keterbatasan
yang ada dalam penelitian ini agar hasil yang diperoleh dapat
dipertanggungjawabkan, seperti melakukan kontrol terhadap variabel bebas di
100
dan eksternal eksperimen dapat semaksimal mungkin dihindari, memperbanyak
jumlah sampel agar hasil yang dicapai lebih memiliki kekuatan dalam
101
DAFTAR PUSTAKA
Amelia, Khairunnisa.2015. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Gaya Belajar
Terhadap Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Kelas V SDN
067775 Medan: Tesis Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan
Apruddin.2011.Prinsip-prinsip Dasar dan Karakteristik Pembelajaran
Kontruktivisme.(online).http:1107indien.blogspot.com2011/2012/prinsip-prinsip dasar dan karakteristik. Diakses pada 1 Desember 2015
Ayuningtyas, Dita Charisma dan Faisal Affandi.2013. Pengaruh Model
Pembelajaran Aktif Dengan Metode Pembelajaran The Power Of Two dan
Make A Match Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Sale.
Seminar Nasional Second Lontar Physics Forum. Semarang: LPF1308-1:
LPF1308-A
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta : Bumi Aksara.
Bloom, Benyamin S.1986.Taxonomy of Education Objective.Newyork:Logman
Branson, Margaret S.,dkk.1999.Belajar Civic Education dari
Amerika.Yogyakarta:LKIS
De Porter.2002. Quantum Teaching. (Terj. Ali Nilandari). Bandung: Kaifa
De Porter, B dan Hernacki, M. 2003. Quatum Teaching. Bandung: Kaifa
Dick. W and Carey.L.1996.The Systematic Design of Instruction. New York,NY:
Logman
Djahiri, Kosasih.1996. Pengajaran Studi Sosial IPS : Dasar-Dasar Pengertian
102
Djamah Sopah, 2001, Pengembangan dan Penggunaan Model Pembelajara
ARIAS, http://www.depdiknas.go.id./Jurnal/31/djamah sopah.htm.
(ONLINE), diakses pada 11 Oktober 2015.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain.2006.Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: PT. Rieneka Cipta.
Djiwandono,Sri Esti Wuryani.2002.Psikologi Pendidikan. Jakarta:Grasindo
Gunawan, Adi W. 2006. Genius Learning Strategi. Jakarta: Pustaka Utama.
Hanafiah, Nanang dan Cucu Suhana.2012.Konsep Strategi Pembelajaran.
Bandung: Refika Aditama.
Hamalik, Oemar. 2001. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan
Sistem. Jakarta: Bumi Aksara.
Hamruni.2013.Strategi Pembelajaran.Yogyakarta: Insan Madani
Hergenhann.B.R dan Olson.2008.Theories of Learning.(Terj. Triwibowo.B.S)
Jakarta: Kencana Media Persada
Huda, Miftahul. 2014. Cooperative Learning: Metode, Teknik, Struktur, dan
Model Penerapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.
Khadijah.2013.Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Ciptapustaka Media
Keefe, (1979).,Learning Style : Theory and Practice. Reston Virginia National
Association of Secondary School Prinscipals (NASSP)
Liyursi dan Julaga Situmorang.2013. Strategi Pembelajaran dan Gaya Belajar
Terhadap Hasil Belajar Geografi. Jurnal Teknologi Pendidikan. Vol.6,
103
Matondang, Z. 2013. Statistika Pendidikan. Medan: Unimed Press.
Mulyasa, E.2006.Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.Bandung: PT. Remaja
Rosda Karya
Prayatna, Opih.2009.Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Siswa SD/MI Kelas V.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Setiawan, Deni.2014.Kapita Selekta Kewarganegaraan. Medan:Larispa
2015.Ilmu Kewarganegaraan.Medan:Larispa
Silberman.2009. Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta:
Pustaka Insan Madani
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Susanto, Ahmad.2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Kharisma Putra Utama
Syah, Muhibbin.2010. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: