• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH STRATEGI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR MODEL FLEMING TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN POKOK BAHASAN KEBEBASAN BERORGANISASI DI KELAS V SDIT KHAIRUL IMAM MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH STRATEGI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR MODEL FLEMING TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN POKOK BAHASAN KEBEBASAN BERORGANISASI DI KELAS V SDIT KHAIRUL IMAM MEDAN."

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH STRATEGI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR MODEL

FLEMING TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN

KEWARGANEGARAAN PADA POKOK BAHASAN

KEBEBASAN BERORGANISASI DI KELAS

V SDIT KHAIRUL IMAM MEDAN

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Dasar

Oleh:

ISMA YUNITA

NIM. 8146181009

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ii ABSTRAK

ISMA YUNITA. 8146181009. Pengaruh Strategi Belajar dan Gaya Belajar Model Fleming

Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Pokok Bahasan Kebebasan Berorganisasi di Kelas V SDIT Khairul Imam Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Pengaruh strategi pembelajaran trading place dan ekspositori terhadap hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa. (2) Pengaruh perbedaan gaya belajar visual, auditori, read/write, dan kinesteti terhadap hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa, dan (3) Interaksi antara strategi pembelajaran dengan gaya belajar dalam mempengaruhi hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Sampel dalam penelitian ini dipilih dengan cluster random sampling sebanyak dua kelas. Instrumen terdiri dari tes hasil belajar berupa tes essay dan angket gaya belajar. Data dianalisis dengan menggunakan ANAVA dua jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar PKn siswa dengan menggunakan strategi belajar aktif tipe trading place berbeda dan menunjukkan hasil yang lebih baik dengan strategi ekspositori, gaya belajar kinestetik berbeda dan menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan gaya belajar visual, auditori, dan read/write, serta terdapat interaksi antara strategi belajar aktif tipe trading place dan gaya belajar dan mempengaruhi hasil belajar PKn siswa. Pendidikan Kewarganegaraan siswa yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran trading place sebesar 82.9 lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran ekspositori sebesar 59.7. Pada uji ANAVA bahwa sig < 0.05 hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan strategi belajar dan gaya belajar. siswa yang diajar dengan strategi belajar aktif tipe trading place untuk semua gaya belajar lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan siswa yang diajar dengan strategi ekspositori. Untuk siswa yang sama-sam diajar dengan strategi belajar aktif tipe trading place didapat bahwa gaya belajar kinestetik yang memperoleh hasil belajar terbaik.

(7)

ii ABSTRACT

ISMA YUNITA. 8146181009. Influence Strategies for Learning and Learning

Styles Model Against Fleming Citizenship Education Learning Outcomes Highlights Freedom to Organize in Class V SDIT Khairul Imam Medan.

This study aims to determine: (1) The effect of learning strategies and expository trading place against Citizenship Education student learning outcomes. (2) The effect of differences in learning styles are visual, auditory, read / write, and kinesteti against Citizenship Education student learning outcomes, and (3) the interaction between learning strategy and learning styles in influencing student learning outcomes Citizenship Education. This research is a quasi experimental. The sample in this study were selected by cluster random sampling as much as two grades. The instrument consists of tests of learning outcomes in the form of essay test and learning style questionnaire. Data were analyzed using ANOVA two lanes. The results showed that the learning outcomes Civics students to use learning strategies actively trading type place different and show better results with a strategy expository, kinesthetic learning style is different and show a better result compared to the learning styles of visual, auditory, and read / write, and there is an interaction between the type of trading strategy of active learning place and learning styles and influences student learning outcomes Civics. Citizenship education students taught using learning strategies trading place of 82.9 is higher than the average student learning outcomes Civics taught using expository teaching strategy at 59.7. In ANOVA that sig < 0.05 it indicates that there is significant influence learning strategies and learning styles.students who are taught by active learning strategies type of trading place for all learning styles are higher than students taught by students who are taught by expository strategy.For students who are taught by sam active learning strategy found that the type of trading place kinesthetic learning style that is obtaining the best learning results.

(8)

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT.atas rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “Pengaruh Strategi Belajar dan Gaya Belajar Model Fleming terhadap Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Pada Pokok Bahasan Kebebasan Berorganisasi di Kelas V SDIT Khairul Imam Medan”. Penulisan tesis ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Master Pendidikan pada Prodi Pendidikan Dasar Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Penulisan tesis ini tidak terlepas dari hambatan-hambatan yang dihadapi, namun tesis ini dapat terselesaikan dengan usaha peneliti dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. selaku Rektor Unimed yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk melaksanakan perkuliahan. 2. Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd. selaku Direktur PPs Unimed.

3. Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si. selaku Ketua Prodi Pendidikan Dasar, dan Ibu Prof. Dr. Anita Yus, M.Pd. selaku Sekretaris Prodi Pendidikan Dasar. 4. Bapak Dr. Dede Ruslan, M.Si dan Bapak Dr.Zulkifli Matondang, M.Si selaku

dosen pembimbing yang telah membimbing, memberikan ilmu, dan memotivasi dalam penyelesaian tesis.

5. Bapak Prof. Dr. Siman, M.Pd.,Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si.,dan Bapak Dr. Hidayat, M.Si. selaku dosen narasumber/penguji tesis yang telah memberikan saran untuk penyempurnaan tesis ini.

6. Bapak/Ibu dosen Prodi Pendidikan Dasar yang telah memberikan ilmu, motivasi dan saran yang bermanfaat selama perkuliahan berlangsung.

7. Seluruh staff pegawai PPs Unimed, terkhusus kepada Abangda Hizrah Syahputra Harahap yang telah banyak memberikan saran, dan bantuan sejak peneliti melaksanakan perkuliahan perdana sampai pada penyusunan berkas. 8. Bapak Surya Darma, S.Pd. selaku Kepala SDIT Khairul Imam yang telah

(9)

iv

9. Yang tercinta Ayahanda Munzir dan Ibunda Nur Hayati yang telah memberikan semangat dan bantuan secara riil maupun materiil, memberikan ilmu yang bermanfaat dunia akhirat, serta tidak hentinya memberikan doa untuk keberhasilan dan kebahagiaan peneliti.

10. Adik-adikku tersayang yaitu Muhammad Zul Fadli dan Khairul Ikhsan yang selalu mendoakan peneliti.

11. Spesial untuk Beny Rahmadi, S.T yang senantiasa memberikan dukungan bagi penulis sehingga dapat menyelesaikan tesis dan studi S-2 ini.

12. Teman-teman seperjuangan kelas A1 Reguler 2014 dan konsentrasi PKn, khususnya teman-teman yang telah membantu penelitian yaitu Maisarah, Mutia Sari, Maulana Arafat Lubis, Waliyul Maulana Siregar, Suci Perwita Sari, Kautsar Iranda, Putri Rahmi, Inge Ayudia, Lia Sa’adah, Raysyah Putri Sitanggang, Irvan Dahnial dan teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

13. Sahabat tersayang Henny Adriana dan Elga Novira Rizkinta yang selalu mengingatkan penulis untuk menyelesaikan tesis.

14. Rekan kerja di SDIT Khairul Imam Medan Khairunnisah Rambe, Siti Syarifah Nst, Khairunnisa, Dita Elvira, Nurul Khoiriyah, Yanti Hidayani Hsb, dan Ira Ramadhani yang telah memberikan semangat bagi penulis.

Terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu baik secara langsung dan tidak langsung, yang tidak tercantum dalam tesis ini. Semoga kebaikan yang diberikan mendapat imbalan dari Allah SWT. Akhirnya penulis berharap semoga tesis ini bermanfaat bagi kita semua, dan semoga Allah SWT senantiasa mencurahkan rahmad dan hidayah-Nya kepada kita semua serta memberikan petunjuk bagi kita semua. AMIN.

Medan, 17 Maret 2016 Penulis

(10)

v

2.1.1. Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan ... 11

2.1.2. Gaya Belajar... 22

2.1.3. Strategi Pembelajaran ... 29

2.1.4. Teori Belajar yang Relevan ... 38

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian ... 48

3.3. Metode Penelitian ... 49

3.4. Desain Penelitian ... 50

(11)

vi

3.6. Prosedur dan Pelaksanaan Perlakuan ... 53

3.7. Pengontrolan Perlakuan ... 56

3.8. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 58

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Data ... 68

4.2. Uji Hipotesis ... 84

4.3. Pembahasan dan Diskusi Hasil Penelitian ... 88

4.4. Keterbatasan Penelitian ... 94

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 96

5.2 Implikasi ... 96

5.3 Saran ... 99

(12)

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 : Perolehan Nilai Rata-rata PKn Ujian Akhir Semester ... 2

Tabel 2.1 : Gaya Belajar Visual, Auditori, Read/write, dan Kinestetik ... 28

Tabel 3.1 : Desain Penelitian ... 50

Tabel 3.8 : Kisi-kisi Angket Gaya Belajar (setelah validasi) ... 65

Tabel 4.1 : Konversi Penilaian... 69

Tabel 4.8 : Data Deskriptif Strategi yang Digunakan Terhadap Gaya Belajar... 74

Tabel 4.9 : Distribusi Frekuensi Postes Siswa Kelas Kontrol ... 74

Tabel 4.10 : Distribusi Frekuensi Postes Siswa Kelas Eksperimen ... 76

Tabel 4.11 : Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Gaya Belajar Visual ... 78

Tabel 4.12 : Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Gaya Belajar Auditori ... 79

Tabel 4.13 : Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Gaya Belajar Read/write ... 80

(13)

viii

Tabel 4.15 : Persentase Hasil Belajar Siswa Diajar dengan Strategi

Ekspositori yang Memiliki Gaya Belajar Visual, Auditori,

Read/write, dan Kinestetik ... 83

Tabel 4.16 : Persentase Hasil Belajar Siswa Diajar dengan Strategi Trading Place yang Memiliki Gaya Belajar Visual, Auditori, Read/write, dan Kinestetik ... 83

Tabel 4.17 : Ringkasan Hasil Uji Independent Sampel T Test ... 84

Tabel 4.18 : Data Hasil Uji ANAVA ... 85

Tabel 4.19 : Data Hasil Uji Tukey ... 86

(14)
(15)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 : Peta Konsep Materi Kebebasan Berorganisasi ... 19

Gambar 4.1 : Diagram Garis Ketuntasan Kelas Kontrol ... 75

Gambar 4.2 : Diagram Garis Ketuntasan Kelas Eksperimen ... 76

Gambar 4.3 : Diagram Garis Perbandingan Hasil Belajar Siswa ... 77

Gambar 4.4 Diagram Garis Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Gaya Belajar Visual ... 78

Gambar 4.5 : Diagram Garis Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Gaya Belajar Auditori ... 79

Gambar 4.6 : Diagram Garis Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Gaya Belajar Read/write ... 81

(16)
(17)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Tes Hasil Belajar PKn ... 104

Lampiran 2 Angket Uji Coba Instrumen Penelitian ... 108

Lampiran 3 Silabus Pembelajaran... 112

Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Dengan Ekspositori ... 117

Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Dengan Strategi Belajar Aktif Tipe Trading Place ... 128

Lampiran 6 Pretes Kelas Kontrol ... 141

Lampiran 7 Pretes Kelas Eksperimen ... 142

Lampiran 8 Postes Kelas Kontrol ... 143

Lampiran 9 Postes Kelas Eksperimen ... 144

Lampiran 10 Hasil Analisis Data Penelitian Sebaran Jawaban Angket Gaya Belajar Siswa Pada Kelas V-A ... 145

Lampiran 11 Hasil Analisis Data Penelitian Sebaran Jawaban Angket Gaya Belajar Siswa Pada Kelas V-B ... 146

Lampiran 12 Perbandingan Ketuntasan Nilai Postes Kelas Kontrol dan Eksperimen ... 147

Lampiran 13 Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Gaya Belajar Visual ... 148

Lampiran 14 Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Gaya Belajar Auditori ... 149

Lampiran 15 Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Gaya Belajar Read/write . 150 Lampiran 16 Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Gaya Belajar Kinestetik .. 151

Lampiran 17 Hasil Belajar Siswa yang Diajar dengan Strategi Ekspositori dan Memiliki Gaya Belajar Visual, Auditori, Read/write, dan Kinestetik ... 152

Lampiran 18 Hasil Belajar Siswa yang Diajar dengan Strategi Trading Place dan Memiliki Gaya Belajar Visual, Auditori, Read/write, dan Kinestetik ... 153

Lampiran 19 Nilai N-Gain Kelas Ekspositori ... 154

(18)

xi

Lampiran 21 Hasil Analisis SPSS Versi 16.0 ... 156

Lampiran 22 Uji Coba Tes Hasil Belajar ... 162

Lampiran 23 Foto Dokumentasi Penelitian ... 163

Lampiran 24 Distribusi Nilai T Tabel ... 164

Lampiran 24 Validasi Angket Gaya Belajar Siswa ... 165

(19)
(20)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Setiawan (2014:8) Pendidikan Kewarganegaraan dirumuskan

secara luas untuk mencakup proses penyiapan generasi muda untuk mengambil

peran dan tanggung jawab sebagai warganegara, dan secara khusus, peran

pendidikan termasuk di dalamnya persekolahan, pengajaran dan belajar, dalam

proses penyiapan warganegara tersebut.

Menurut Setiawan (2015:5) Pendidikan Kewarganegaraan adalah suatu

program pendidikan yang tujuan utamanya membina warga Negara yang lebih

baik menurut syarat-syarat, kriteria dan ukuran ketentuan Pembukaan Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Menurut Branson

(1999:4) materi Pendidikan Kewarganegaraan harus mencakup tiga komponen

yaitu Civic Knowledge (pengetahuan kewarganegaraan), Civic Skill (kecakapan

kewarganegaraan) dan Civic Disposition (watak-watak kewarganegaraan).

Berdasarkan pendapat yang menjelaskan komponen Pendidikan

Kewarganegaraan yang merupakan karakteristik kewarganegaraan yang

merupakan suatu ciri khas yang menunjukkan adanya perbedaan Pendidikan

Kewarganegaraan dengan mata pelajaran yang lain. Atas hal tersebut

menunjukkan pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan diterapkan di sekolah.

Menurut Djahiri (1996:8-9) bahwa manusia menunjukkan integritas atau

keterkairan atau kepedulian manusia akan sesuatu. Sesuatu ini bisa material,

imateril, atau kondisional (waktu). Berdasarkan pendapat tersebut menerangkan

(21)

2

pada siswa untuk memahami dan membiasakan dirinya dalam kehidupan di

sekolah dan di luar sekolah, karena materi Pendidikan Kewarganegaraan

menekankan pada pengalaman dan pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari

ditandai dengan hasil belajar tinggi atau rendah terhadap materi Pendidikan

Kewarganegaraan yang dipelajari.

Hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan adalah kemampuan siswa

dalam menguasai materi Pendidikan Kewarganegaraan berdasarkan hasil dari

pengalaman atau pelajaran setelah mengikuti pembelajaran secara periodik dalam

kelas. Selesainya proses belajar mengajar diakhiri dengan evaluasi untuk

mengetahui kemajuan belajar atau penguasaan siswa atau terhadap materi

Pendidikan Kewarganegaraan terutama kompetensi dasar hakekat negara yang

diberikan oleh guru. Dari hasil evaluasi ini akan dapat diketahui hasil belajar

siswa yang biasanya dinyatakan dalam bentuk nilai atau angka.

Kenyataan seperti yang dikemukakan di atas tampak dalam pembelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan di SDIT Khairul Imam Medan, hasil belajar siswa

dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan masih dikategorikan rendah.

Hal ini dapat dilihat dari data siswa di SDIT Khairul Imam Medan masih banyak

yang memperoleh nilai rendah mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

Berdasarkan data yang diperoleh dari SD IT Khairul Imam medan, dapat dilihat

bahwa nilai rata-rata Ujian Akhir Semester untuk mata pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan sebagai berikut :

Tabel 1.1. Perolehan Rata-Rata Nilai PKn Ujian Akhir Semester

No Tahun Ajaran Semester Nilai Rata-rata

1 2014/2015 I 63

(22)

3

No Tahun Ajaran Semester Nilai Rata-rata

3 2015/2016 I 63

Sumber: Guru Pendidikan Kewarganegaraan SDIT Khairul Imam

Dari tabel di atas, diperoleh nilai rata-rata hasil belajar Pendididkan

Kewarganegaraan selama satu tahun pelajaran belum mencapai KKM yaitu 75.

Nilai di atas merupakan bukti bahwa rendahnya hasil belajar Pendidikan

Kewarganegaraan siswa.

Hasil belajar siswa tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor yang dapat

mendukung untuk tercapainya perubahan tingkah laku tersebut. Faktor-faktor

yang mempengaruhi hasil belajar diantaranya adalah faktor internal (faktor dari

dalam siswa), yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa, faktor eksternal

(faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa, faktor

pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar siswa yang

meliputi strategi yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari

materi-materi pelajaran.

Kondisi lingkungan di sekitar siswa dapat digolongkan menjadi dua

golongan, yaitu faktor lingkungan nonsosial dan faktor lingkungan sosial. Faktor

lingkungan sosial diantaranya interaksi yang terjadi antara guru dan peserta didik

yang bernilai edukatif yang terumuskan untuk pembaharuan dalam pembelajaran,

dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan diarahkan untuk mencapai

tujuan yang diharapkan maka guru harus merencanakan kegiatan pembelajaran

secara sistematis yaitu merencanakan penggunaan strategi belajar yang sesuai

guna menciptakan kondisi kelas yang menyenangkan karena tugas guru sebagai

pendidik adalah menyiapkan suasana yang kondusif untuk mengembangkan dan

(23)

4

peserta didik dengan begitu peserta didiklah yang beraktivitas dan peserta didik

sendiri diharuskan aktif dalam segala kegiatan belajar.

Dengan demikian strategi belajar mempunyai pengertian sebagai suatu

garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah

ditentukan. Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai

pola-pola umum kegiatan guru dengan peserta didik dalam mewujudkan kegiatan

belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan dan telah

direncanakan sebelumnya. Dengan menerapkan strategi belajar diharapkan dapat

merangsang aktivitas siswa dan dapat memudahkan siswa untuk memahami

pelajaran sehingga hasil belajar menjadi meningkat pada mata pelajaran

Kewarganegaraan.

Pendidikan Kewarganegaraan di sekolah pada umumnya masih

menggunakan strategi pembelajaran ekspositori dalam menerapkan

pembelajarannya. Penggunaan strategi ekspositori (ceramah) dirasa tidak efektif

karena siswa cenderung pasif, hal ini bertolak belakang dengan tujuan Pendidikan

Kewarganegaraan (PKn) adalah agar siswa memiliki kemampuan berpikir secara

kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan, berpartisipasi

secara aktif dan bertanggung jawab.

Kondisi ideal yang diharapkan dari hasil belajar Pendidikan

Kewarganegaraan di sekolah dianggap belum sesuai dengan harapan karena

aktivitas siswa dalam belajar Pendidikan Kewarganegaraan sangat diperlukan

sebab pada prinsipnya belajar adalah berbuat. Berbuat untuk mengubah tingkah

laku dengan cara melakukan kegiatan. Aktivitas merupakan prinsip atau asas yang

(24)

5

siswa dan juga adanya sumber belajar yang menunjang terlaksananya aktivitas

guru maupun sisiwa. Namun, kenyataannya aktivitas siswa pada saat

pembelajaran berlangsung sangat rendah sehingga berakibat pada rendahnya hasil

belajar Pendidikan Kewarganegaraan.

Pemilihan Strategi pembelajaran yang tepat merupakan hal wajib yang

harus dipenuhi oleh guru karena guru berperan penting dalam pembelajaran

langsung kepada peserta didik, guru lah yang menyampaikan materi secara

langsung kepada peserta didik. Untuk mengembangkan dan meningkatkan

aktivitas dalam pembelajaran.

Strategi pembelajaran yang lebih menyenangkan dan dapat meningkatkan

hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan. Usaha meningkatkan hasil belajar

Pendidikan Kewarganegaraan yang tinggi adalah dengan menggunakan strategi

pembelajaran Aktif dengan tipe trading place sebagai suatu cara untuk membuat

siswa ikut serta beraktivitas dalam pembelajaran dimana siswa secara langsung

memiliki pengalaman sendiri dalam belajar.

Pemilihan strategi pembelajaran dirasa kurang mendukung untuk

meningkatkan hasil belajar siswa, disamping itu tidak semua peserta didik belajar

dan berfikir dengan cara yang sama. Memperlakukan peserta didik dengan cara

yang sama, tentu akan merugikan mereka, sehingga tidak tercapai efektivitas

belajar yang tinggi. Strategi mengajar hendaknya disesuaikan dengan gaya belajar

siswa. Menurut Dick and Carey (1996 : 43), seorang guru hendaknya mampu

untuk mengenal dan mengetahui karakteristik siswa, sebab pemahaman yang baik

terhadap karakteristik siswa sangat berpengaruh terhadap keberhasilan proses

(25)

6

gaya belajar tersebut dapat menerapkan strategi belajar yang akan digunakan dan

menyesuaikannya dengan kebutuhan peserta didik.

Penyesuaian strategi belajar dengan gaya belajar dibutuhkan karena gaya

belajar adalah cara yang relatif tetap atau konsisten yang dilakukan oleh peserta

didik berinteraksi antara stimulus dan respon, dimana dalam menangkap stimulus

atau informasi, cara mengingat, berpikir dan memecahkan soal. Tidak semua

orang mempunyai cara yang sama.

Kategori gaya belajar menurut Fleming (Huda, 2014 :180) yaitu salah satu

kategorisasi yang paling banyak digunakan terkait dengan jenis-jenis gaya belajar

adalah model VARK yang diperluas dari model Neuro-linguistik programming.

VARK merupakan akronim dari empat kecerdasan utama : Visual, Auditory,

Read/Write, and kinesthetic. Gaya belajar visual adalah gaya belajar yang

membutuhkan bukti-bukti yang dapat dilihat untuk pemahaman, gaya belajar

auditory adalah gaya belajar yang mengandalkan pendengaran untuk lebih cepat

merangkai pemahaman dalam diskusi verbal, gaya belajar Read/Write adalah gaya

belajar yang menggunakan kemampuan membaca untuk mencari informasi dan

menulis informasi tersebut untuk dibaca ulang sebagai penguatan, dan gaya

belajar kinesthetic adalah gaya belajar siswa dengan gaya belajar ini cenderung

lebih aktif pada kegiatan fisik karena siswa dengan gaya belajar kinesthetic belajar

melalui gerak dan sentuhan.

Dapat disimpulkan bahwa untuk dapat meningkatkan hasil belajar

diperlukan strategi belajar dan gaya belajar, dengan demikian wajar bila dikatakan

(26)

7

dengan kebutuhan siswa dan dirancang secara sistematis akan dapat meningkatkan

hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik mengadakan penelitian yang

berjudul “Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Gaya Belajar Siswa

Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Siswa Kelas V SDIT

Khairul Imam Medan”.

1.2 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah merupakan tahapan pendeskripsian masalah-masalah

yang berkaitan dengan latar belakang di atas, dan masalah-masalah yang dapat

diidentifikasi yaitu:

1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi hasil belajar Pendidikan

Kewarganegaraan siswa?

2. Apakah strategi pembelajaran yang diterapkan guru dalam kegiatan

pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan selama ini sudah cukup

efektif?

3. Apakah penggunaan strategi pembelajaran aktif tipe trading place dapat

meningkatkan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa?

4. Bagaimana gaya belajar siswa Kelas V SDIT Khairul Imam Medan?

5. Apakah penggunaan gaya belajar yang tepat dapat meningkatkan hasil

(27)

8

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dipaparkan di atas,terlihat

ada beberapa masalah yang muncul dan dapat diteliti namun sangat luas. Oleh

karena itu perlu dilakukan pembatasan masalah agar masalah yang akan

diteliti lebih fokus, khusus, terarah dan mencapai tujuan yang diharapkan.

Pembatasan masalahnya yaitu pada penggunaan strategi pembelajaran

ekspositori dan strategi pembelajaran trading place dan gaya belajar siswa

yang terdiri dari visual, auditori, read/write, dan kinestetik dan hasil belajar

dibatasi pada hasil belajar yang bersifat kognitif yang dapat diukur dari hasil

evaluasi yang dilakukan oleh guru.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan batasan

masalah yang telah dikemukakan di atas, maka masalah yang diteiliti

dirumuskan sebagai berikut :

1.Apakah hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa yang diajarkan

dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe trading place lebih

tinggi dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan mengggunakan

strategi pembelajaran ekspositori?

2.Apakah terdapat pengaruh hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan

siswa yang memiliki gaya belajar visual, auditori, read/write, dan

kinestetik ?

3.Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dengan gaya

(28)

9

1.5Tujuan Penelitian

Secara operasional, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

gambaran secara empiris tentang:

1. Pengaruh strategi pembelajaran trading place dan ekspositori terhadap

hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa.

2. Pengaruh perbedaan gaya belajar visual, auditori, read/write, dan

kinesteti terhadap hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa.

3. Interaksi antara strategi pembelajaran dengan gaya belajar dalam

mempengaruhi hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa.

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan banyak memberikan manfaat baik teoritis

maupun praktis yang benar-benar nyata bagi tenaga pendidik. Manfaat secara

teoritis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan positif mengenai

pengaruh strategi pembelajaran trading place terhadap hasil belajar

Pendidikan Kewarganegaraan siswa di Sekolah Dasar.

2. Sumbangan pemikiran bagi guru khususnya guru Pendidikan

Kewarganegaraan dalam memahami dinamika dan karakteristik siswa

khususnya gaya belajar.

Manfaat penelitian secara praktis sebagai berikut:

1. Bagi peneliti, hasil penelitian ini merupakan pengalaman berharga dalam

(29)

10

kewarganegaraan sehingga nantinya dapat meningkatkan pelayanan dan

pengajaran dalam proses pembelajaran yang lebih baik kepada para

peserta didik.

2. Memberikan data tentang pencapaian tujuan pembelajaran bila

menerapkan strategi pembelajaran talking stick pada mata pelajaran PKn

3. Untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi para guru PKn dalam

memilih strategi pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajar yang

(30)

96 BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis penelitian yang

telah dikemukakan dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut.

1. Siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran trading place memperoleh

hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan lebih tinggi dibandingkan dengan

siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori.

2. Siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik memperoleh hasil belajar

Pendidikan Kewarganegaraan yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa

yang memiliki gaya belajar visual, auditori, dan read/write.

3. Terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan gaya belajar dalam

mempengaruhi hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa, dengan

demikian dapat dinyatakan bahwa untuk meningkatkan hasil belajar

Pendidikan Kewarganegaraan dapat dilakukan melalui pembelajaran dengan

strategi pembelajaran trading place atau strategi pembelajaran ekspositori

yang disesuaikan dengan gaya belajar siswa.

5.2 Implikasi

Hasil penelitian ini memberikan implikasi terutama pada perencanaan dan

pengembangan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, peran guru dan

(31)

97

Berdasarkan simpulan dan hasil penelitian yang menyatakan bahwa hasil

belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa yang diajar dengan strategi

pembelajaran trading place lebih tinggi daripada hasil belajar Pendidikan

Kewarganegaraan siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori,

dengan demikian agar para guru Pendidikan Kewarganegaraan memiliki

pengetahuan, pemahaman dan wawasan yang luas dalam memilih strategi

pembelajaran, karena dengan adanya pengetahuan, pemahaman dan wawasan

tersebut, maka guru mampu menciptakan pembelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan yang menarik dan efektif. Secara umum guru yang

mengajarkan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan masih menggunakan

strategi pembelajaran ekspositori dalam menerapkan pembelajarannya. Salah

satunya dengan menggunakan buku teks sebagai sumber belajar, sehingga sulit

bagi siswa untuk menguasai ide-ide pokok dari materi yang diajarkan. Kesulitan

itu berkenaan dengan usaha memahami ide-ide pokok dari materi yang diajarkan

termasuk untuk mengingat kembali isi materi pembelajaran yang pernah

dipelajari.

Pemilihan strategi pembelajaran vang tepat, perolehan hasil belajar suatu

kegiatan pembelajaran yang dipengaruhi oleh kemampuan guru dalam mengenal

dan memahami karakteristik siswa. Seorang guru yang mampu mengenali

karakteristik siswa akan dapat membantu terselenggaranya proses pembelajaran

siswa sehingga kegiatan belajar mengajar akan lebih menarik, efektif dalam

meningkatkan hasil belajar siswa.

(32)

98

harus lebih kreatif menciptakan suasana belajar yang disuguhkan dengan

permainan-permainan yang menarik. Dengan strategi pembelajaran trading place

yang melibatkan siswa secara langsung lebih membangkitkan semangat siswa

yang memiliki gaya belajar kinestetik, karena dalam pembelajaran dengan strategi

pembelajaran trading place siswa dilibatkan langsung dalam pembelajaran,

sedangkan guru hanya sebagai fasilitatator siswa akan lebih aktif dalam

kelompoknya untuk melaksanakan tugas dan bersifat kompetitif.

Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan strategi pembelajaran trading

place akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat aktif dari awal

sampai akhir dalam setiap tahapan pembelajaran dengan berbagai bentuk

aktivitas. Siswa akan turut menentukan kriteria keberhasilan kegiatan belajar

terutama apabila siswa dilibatkan secara aktif.

Strategi pembelajaran ekspositori yang digunakan dalam pembelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa yang memiliki gaya belajar auditori

juga memberikan pengaruh positif, hal ini berarti strategi pembelajaran

ekspositori cocok dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bagi siswa

yang memiliki gaya belajar auditori. Pada umumnya siswa yang memiliki gaya

belajar auditori sifatnya lebih senang mendengarkan penjelasan dari guru,

menghapal dan membaca keras.

Perbedaan gaya belajar siswa menuntut guru harus mengetahui dan

memahaminya sehingga dapat mendisain strategi pembelajaran pembelajaran

yang sesuai dengan karakteristik yang dimiliki siswa, menggunakan strategi

(33)

99

pembelajaran pembelajaran. Artinya sebelum guru mengajar, guru tersebut sudah

tahu karakter siswa, menyusun rancangan-rancangan, strategi pembelajaran

pembelajaran dan hal lain yang akan dilakukan dalam kegiatan belajar-mengajar.

5.3 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dapat dan simpulan diajukan beberapa saran

kepada :

1. Guru (Pendidik)

Sebaiknya guru mengetahui gaya belajar siswa, disarankan agar

melakukan tes gaya belajar. Bagi guru yang belum mengetahuinya pada awal

pertemuan disarankan untuk menggunakan strategi pembelajaran ekspositori,

selanjutnya dengan strategi pembelajaran trading place, jika sudah mengetahui

disarankan untuk menggunakan strategi pembelajaran trading place bagi siswa

yang memiliki gaya belajar kinestetik dan strategi pembelajaran ekspositori untuk

siswa yang memiliki gaya belajar auditoria tau mengkombinasikan kedua strategi

pembelajaran tersebut.

2. Peneliti

Kepada peneliti lain yang akan melakukan penelitian di bidang yang sejenis atau

mereplikasi penelitian ini hendaknya memperhatikan keterbatasan-keterbatasan

yang ada dalam penelitian ini agar hasil yang diperoleh dapat

dipertanggungjawabkan, seperti melakukan kontrol terhadap variabel bebas di

(34)

100

dan eksternal eksperimen dapat semaksimal mungkin dihindari, memperbanyak

jumlah sampel agar hasil yang dicapai lebih memiliki kekuatan dalam

(35)

101

DAFTAR PUSTAKA

Amelia, Khairunnisa.2015. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Gaya Belajar

Terhadap Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Kelas V SDN

067775 Medan: Tesis Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Apruddin.2011.Prinsip-prinsip Dasar dan Karakteristik Pembelajaran

Kontruktivisme.(online).http:1107indien.blogspot.com2011/2012/prinsip-prinsip dasar dan karakteristik. Diakses pada 1 Desember 2015

Ayuningtyas, Dita Charisma dan Faisal Affandi.2013. Pengaruh Model

Pembelajaran Aktif Dengan Metode Pembelajaran The Power Of Two dan

Make A Match Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Sale.

Seminar Nasional Second Lontar Physics Forum. Semarang: LPF1308-1:

LPF1308-A

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta : Bumi Aksara.

Bloom, Benyamin S.1986.Taxonomy of Education Objective.Newyork:Logman

Branson, Margaret S.,dkk.1999.Belajar Civic Education dari

Amerika.Yogyakarta:LKIS

De Porter.2002. Quantum Teaching. (Terj. Ali Nilandari). Bandung: Kaifa

De Porter, B dan Hernacki, M. 2003. Quatum Teaching. Bandung: Kaifa

Dick. W and Carey.L.1996.The Systematic Design of Instruction. New York,NY:

Logman

Djahiri, Kosasih.1996. Pengajaran Studi Sosial IPS : Dasar-Dasar Pengertian

(36)

102

Djamah Sopah, 2001, Pengembangan dan Penggunaan Model Pembelajara

ARIAS, http://www.depdiknas.go.id./Jurnal/31/djamah sopah.htm.

(ONLINE), diakses pada 11 Oktober 2015.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain.2006.Strategi Belajar Mengajar.

Jakarta: PT. Rieneka Cipta.

Djiwandono,Sri Esti Wuryani.2002.Psikologi Pendidikan. Jakarta:Grasindo

Gunawan, Adi W. 2006. Genius Learning Strategi. Jakarta: Pustaka Utama.

Hanafiah, Nanang dan Cucu Suhana.2012.Konsep Strategi Pembelajaran.

Bandung: Refika Aditama.

Hamalik, Oemar. 2001. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan

Sistem. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamruni.2013.Strategi Pembelajaran.Yogyakarta: Insan Madani

Hergenhann.B.R dan Olson.2008.Theories of Learning.(Terj. Triwibowo.B.S)

Jakarta: Kencana Media Persada

Huda, Miftahul. 2014. Cooperative Learning: Metode, Teknik, Struktur, dan

Model Penerapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.

Khadijah.2013.Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Ciptapustaka Media

Keefe, (1979).,Learning Style : Theory and Practice. Reston Virginia National

Association of Secondary School Prinscipals (NASSP)

Liyursi dan Julaga Situmorang.2013. Strategi Pembelajaran dan Gaya Belajar

Terhadap Hasil Belajar Geografi. Jurnal Teknologi Pendidikan. Vol.6,

(37)

103

Matondang, Z. 2013. Statistika Pendidikan. Medan: Unimed Press.

Mulyasa, E.2006.Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.Bandung: PT. Remaja

Rosda Karya

Prayatna, Opih.2009.Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Siswa SD/MI Kelas V.

Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Setiawan, Deni.2014.Kapita Selekta Kewarganegaraan. Medan:Larispa

2015.Ilmu Kewarganegaraan.Medan:Larispa

Silberman.2009. Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta:

Pustaka Insan Madani

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Susanto, Ahmad.2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.

Jakarta: Kharisma Putra Utama

Syah, Muhibbin.2010. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:

Gambar

Tabel 4.15 : Persentase Hasil Belajar Siswa Diajar dengan Strategi
Gambar 2.1 : Peta Konsep Materi Kebebasan Berorganisasi .........................    19
Tabel 1.1. Perolehan Rata-Rata Nilai PKn Ujian Akhir Semester
gambaran secara empiris tentang:

Referensi

Dokumen terkait

The analysis result indicates that some students were able to use multiplicative comparison to determine the relationship between numbers on ratios using double number line

Komunikasi yang terjalin yaitu berupa komunikasi lisan dan tulisan, komunikasi lisan biasa dituangkan dalam rapat atau penyampaian langsung, sedangkan komunikasi tulisan

[r]

Ads be berapa faktor yang diperkirakm1 mendukung keg:iatan dakwah eehingga mempunyai gerakan yang cukup se- marak cli tengah&#34;·tengah masyarakat.. faktor

63.000.000,00 APBD awal: akhir: Januari Desember Honorarium Pengelola Keuangan Sanggau (Kab.) Sanggau (Kab.). 3 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke

Pada hari ini Kamis tanggal Tiga Bulan Oktober Tahun DUA RIBU TIGA BELAS, kami yang bertanda tangan dibawah ini, Pokja Pengadaan Barang Unit Layanan Pengadaan

[r]

Kepuasan kerja dipengaruhi pengarahan yang diberikan oleh atasan (kepemimpinan) dan lingkungan kinerja.Semakin sering pimpinan memberikan pengarahan terkait dengan tugas