• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASI BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK PENGUKURAN DI KERLAS X SMA N 1 AEK NATAS.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASI BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK PENGUKURAN DI KERLAS X SMA N 1 AEK NATAS."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOKPENGUKURAN

KELAS X SEMESTER I SMA NEGERI 1 AEK NATAS TAHUN PEMBELAJARAN 2014-2015

Oleh : Fitriana 4101121011

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

DiajukanUntukMemenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar belakang 1

1.2Indentifikasi Masalah 3

1.3Batasan Masalah 4

1.4Rumusan Masalah 4

1.5Tujuan Penelitian 4

1.6Manfaat Penelitian 5

1.7Defenisi Operasional 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kerangka teoritis 7

2.1.1 Pengertian Belajar 7

2.1.2 Aktivitas Belajar 8

2.1.3 Hasil Belajar 9

2.1.4Model pembelajaran 10

2.1.5 Model Pembelajran Inkuir 11

2.1.6 Model pembelajaran Konvensional 16

2.2 Penelitian Relevan 18

2.3 kerangka Konseptual 20

2.4 Hipotesis Penelitian 21

BAB III METODOLGI PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 22

3.2 Populasi dan sampel Penelitian 22

3.3 Variabel Penelitian 22

3.4 Jenis dan Desain Penelitian 23

3.4.1 Jenis Penelitian 23

3.4.2 Desain Penelitian 23

3.5 prosedur Penelitian 23

3.6 Intrumen penelitian 26

3.6.1 Instrumen I Tentang Tes Hasil Belajar Siswa 26 3.6.2 Intrumen II Tentang Pengamatan Aktivitas (Lembar Observasi) 27

(4)

vii

3.7.1 Pretes 28

3.7.2 Postes 28

3.7.3 Observasi Aktivitas Siswa 28

3.7.4 Uji Coba Instrumen Penelitian 29

3.7.4.1 Validitas Ramalan 29

3.7.4.2 Validitas Isi 30

3.7.4.3 Reabilitas Tes 31

3.7.4.4 Tingkat kesukaran 32

3.7.4.5 Daya Beda 33

3.8 Teknik pengolahan Data 34

3.8.1 Uji Normalitas 34

3.8.2 Uji Homogenitas 35

3.8.3 Uji Hipotesis 35

3.8.3.1 Uji Kemampuan Awal / Pretes Siswa 35 3.8.3.2 Uji Kemampuan Postes (Uji t satu pihak) 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PE,MBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian 38

4.1.1 Deskripsi Data Penelitian 38

4.1.1.1. Data Pretes Kelas eksperimen dan Kelas Kontrol 38 4.1.1.2 Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 39

4.12 pengujian Analisis Data 39

4.1.2.1 Nilai Rata – rata dan Simpangan Baku 40 4.1.2.2 Uji Normalitas Data Pretes 40

4.1.2.3 Uji Homogenitas Data 41

4.1.2.4 Uji Kesamaan Rata – rata Pretes (Uji t Dua Pihak) 41 4.1.2.5 Uji Normalitas Data Postes 42 4.1.2.6 Uji Homogenitas Data Postes 42 4.1.2.7 Uji Hipotesis (Uji t Satu Pihak) 43

4.2 Observasi 43

4.3 Pembahasan 46

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 53

5.2 Saran 53

(5)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar L1.1 Mengukur Tinggi Badan 57

Gambar L1.2 Alat Ukur Panjang 58

Gambar L1.3 Alat Ukur Massa 59

Gambar L1.4 Stopwatch Analog 59

Gambar L1.5 Stopwatch Digital 59

Gambar L1.6 Jam tangan Analog 60

(6)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Bahan Ajar 57

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I (RPP I) 63 Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II (RPP II) 73 Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III (RPP III) 82 Lampiran 5. Lembar Kegiatan Siswa (LKS I) 94 Lampiran 6. Lembar Kegiatan Siswa (LKS II) 98 Lampiran 7. Lembar Kegiatan Siswa (LKS III) 95 Lampiran 8. Tabel Sfesifikasi Tes Hasil Belajar Siswa Sebelum

Divalidasi 101

Lampiran 9. Tabel Persiapan Perhitungan Validitas 113 Lampiran 10. Perhitungan Validitas Tiap Item 114 Lampiran 11.Tabel Persiapan perhitungan Reabilitas 116 Lampiran 12. Perhitungan Reabilitas 117 Lampiran 13. Tabel Persiapan Perhitungan Taraf Kesukaran 119 Lampiran 14. Perhitungan Taraf Kesukaran 120 Lampiran 15. Tabel Persiapan Perhitungan Daya Beda Tes 122 Lampiran 16. Perhitungan daya Pembeda Tes 123 Lampiran 17. Tabel Sfesifikasi Tes Hasil Belajar Sesudah Validasi 125 Lampiran 18. Soal – Soal Tes Hasil Belajar 136 Lampiran 19. Perhitungan Membuat Daftar Distribusi Frekuensi 140 Lampiran 20. Tabulasi Jawaban Pretes Kelas Eksperimen 143 Lampiran 21. Tabulasi Jawaban postes Kelas Eksperimen 145 Lampiran 22. Tabulasi Jawaban Pretes Kelas Kontrol 147 Lampiran 23. Tabulasi Jawaban Postes Kelas Eksperimen 149 Lampiran 24. Data Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol 151 Lampiran 25. Nilai Rata-rata Dan Standart Deviasi 153

Lampiran 26. Uji Normalitas 156

Lampiran 27. Uji Homogenitas 159

(7)

xi

Lampiran 29. Lembar Observasi Aktivitas 168 Lampiran 30. Pedoman Penskoran Observasi Aktivitas Belajar Siswa 169 Lampiran 31. Lembar Aktivitas Belajar Siswa 171 Lampiran 32. Rekapitulasi Nilai Aktivitas Belajar Siswa Kelas

Eksperimen 180

(8)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan syarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan atau perkembangan budaya kehidupan. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, namun sampai saat ini belum memperoleh hasil yang optimal. Khususnya pada pelajaran fisika yang dianggap siswa sulit sehingga mempengaruhi minat siswa. Berdasarkan hasil wawancara kepada salah satu guru fisika di SMA N 1 Aek Natas yaitu ibu Nurcahaya mengatakan bahwa hanya 30% siswa yang lulus fisika dari setiap ulangan harian fisika yang dilakukan. Demikian pula nilai fisika pada semester sebelumnya hanya 30 % siswa yang lulus Kriteria Kelulusan Minimal (KKM). Selain itu, dilihat dari kategori soal yang diberikan hanya berkisar pengetahuan (C1), pemahaman (C2) dan penerepan atau menghitung (C3), bahkan soal yang diberikan lebih banyak menghitung yang menggunakan rumus atau C3, sehingga membuat siswa merasa sulit dalam mengerjakan soal. Itulah sebabnya siswa banyak beranggapan bahwa pelajaran fisika adalah pelajaran yang paling sulit dari pelajaran yang lain.

(9)

2

karakter, kurikulum ini menakankan pengembangan karakter dan aktivitas siswa siswa.

Fisika adalah salah satu cabang lmu Pengetahuan Alam (IPA) yang merupakan suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala alam dan interaksi didalamnya. Pelajaran fisika pada umumnya lebih menekankan pada ranah kognitif untuk meningkatkan kompetensi sehinggan kurang mampu berpikir kritis dan sistematis dalam pemahaman konsep fisika, pemahaman terhadap konsep pelajaran fisika akan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

Pelajaran fisika sampai saat ini masih dianggap pelajaran yang paling sulit dan mata pelajaran yang paling tidak disukai oleh siswa, hal ini disebabkan karena metode mengajar disajikan kurang bervariasi sehingga kurang menarik minat siswa untuk belajar fisika.

Berdasarkan wawancara peneliti di SMA N 1 Aek Natas diperoleh informasi bahwa model pembelajaran yang dilakukan guru adalah model pembelajaran konvensional, yakni metode yang digunakan adalah ceramah, mencatat dan mengerjakan soal dan pembelajaran hanya berlangsung satu arah, sehingga siswa menjadi kurang aktif dalam belajar karena dalam pembelajaran yang berlangsung terjadi teacher centre bukan student centre. Guru tidak mengikut sertakan siswa dalam pembelajaran. Walaupun siswa diberi kesempatan untuk bertanya hanya sedikit siswa yang melakukannya bahkan tidak ada. Hal ini terjadi karena siswa masi takut atau bingung mengenai apa yang ia tanyakan.

(10)

3

pembelaran inkuiri memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif dalam mempelajari, mencari, dan menunjukan sendiri informasi atau data untuk diolah menjadi konsep ,prinsip, atau kesimpulan.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Lubis (2011) dengan penelitian Pengaruh model pembelajaran Inquiry terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok suhu dan pengukuran di kelas VII diperoleh hasil belajar siswa dengan menggunakan model inkuiri memiliki rata-rata 70, 25 dan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran konvensional memiliki nilai rata-rata 63,63. Peneliti selanjutnya Marita (2012) yang meniliti pengaruh model pembelajaran inkuiri training terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok zat dan wujudnya di kelas VII diperoleh nilai rata-rata postes dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri 73,1, dan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran konvensional memiliki nilai rata-rata 66,1.Dari peneliti-peneliti sebelumnya menunjukan bahwa model inkuiri berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran fisika.

Berdasarkan masalah-masalah diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar siswa pada Materi Pokok Pengukuran kelas X Semester I SMA Negeri 1 Aek Natas Tahun Pembelajaran 2014/2015.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, masalah dapat diidentifikasi

sebagai berikut

1. Hasil belajar fisika siswa belum mencapai KKM

2. Aktivitas siswa didalam pembelajaran fisika masih rendah

3. Siswa menganggap pelajaran fisika sulit

4. Kurangnya minat siswa terhadap pelajaran fisika

5. Model pembelajaran yang diterapkan oleh guru masih kurang sesuai dan

(11)

4

1.3Batasan masalah

Mengingat keterbatasan penulis dalam hal kemampuan biaya dan waktu, maka penulis membatasi masalah yang bertujuan agar permasalahan yang diteliti jelas dan terarah. Dalam hal ini masalah-masalah yang dibatasi penulis adalah

1. Menerapkan model pembelajaran inkuiri pada kelas eksperimen, dan menerapkan model pebelajaran konvensional pada kelas kontrol

2. Subjek penelitian dibatasi pada Siswa SMA N 1 Aek Natas kelas X semester I T.P 2014/2015

3. Materi dan hasil belajar siswa yang dipelajari adalah Pengukuran di kelas X semester I SMA N 1 Aek Natas T.P 2014/2015

1.4Rumusan Masalah

1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diberikan perlakuan dengan

menggunakan model pembelajaran inkuiri pada materi pokok Pengukuran

di kelas X Semester I SMA N 1 Aek Natas T.P. 2014/2015

2. Bagaimana hasil belajar siswa yang diberikan perlakuan dengan

menggunakan model pembelajaran konvensional pada materi pokok Pengukuran di kelas X Semester I SMA N 1 Aek Natas T.P. 2014/2015 3. Bagaimanakah aktivitas belajar siswa dengan menerapkan model

pembelajaran inkuiri pada materi pokok Pengukuran di kelas X Semester I SMA N 1 Aek Natas T.P. 2014/2015

4. Apakah ada pengaruh yang signifikan dengan menerapkan model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Pengukuran di kelas X Semester I SMA N 1 Aek Natas T.P. 2014/2015

1.4Tujuan Penelitian

Setelah merumuskan masalah maka selanjutnya pada penelitian ini

mempunyai tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diberi perlakuan dengan

model pembelajaran inkuiri pada materi pokok Pengukuran kelas X

(12)

5

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diberi perlakuan dengan

model pembelajaran konvensional pada materi pokok Pengukuran kelas

X semester I SMA N 1 Aek Natas T.P. 2014/2015.

3. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dengang menerapkan model

pembelajaran inkuiri pada materi pokok Pengukuran di kelas X Semester

I SMA N 1 Aek Natas T.P 2014/2015.

4. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap hasil

belajar pada materi pokok Pengukuran di kelas X semester I SMA N 1

Aek Natas T.P. 2014/2015.

1.5Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:

1. Menambah wawasan bagi peneliti tentang penerapan model pembelajaran

inkuiri dalam kegiatan belajar menagajar

2. Sebagai Penambah pengalaman bagi peneliti akan penggunaaan model

pembelajaran inkuiri. dan efek kegunaanya dalam mengajar jika kelak menjadi seorang guru

3. Sebagai bahan informasi bagi guru dan calon guru tentang hasil belajar

siswa dengan menerapkan model pembelajaran inkuiri pada materi pokok

Pengukuran di kelas X semester I SMA N 1 Aek T.P 2014/2015

4. Sebagai bahan pertimbangan untuk peneliti selanjutnya

1.6Defenisi Operasional

Inkuiri berasal dari kata to inquire yang berarti ikut serta, atau terlibat, dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan, mencari informasi, dan melakukan

penyelidikan .Inkuiri juga dapat diartikan sebagai proses dan bertanya dan

mencari tahu jawaban terhadap pertanyaan ilmiah yang diajukannya. Pertanyaan

ilmiah adalah pertanyaan yang dapat mengarah pada kegiatan penyelidikan

terhadap obyek pertanyaan. Dengan kata lain inkuiri adalah suatu proses untuk memperoleh dan mendapatkan informasi dengan melakukan eksperimen untuk

(13)

6

masalah dengan menggunakan kemampuan berpikir kritis dan logis. Model

pembelajaran inkuiri menekankan pada aktivitas belajar siswa diarahkan untuk mencari dan menemuklan sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga

diharapkan dapat menambah sikap percaya diri, dalam hal ini fungsi guru bukan

(14)

53

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian, perhitungan dan analisis data, maka diperoleh beberapa kesimpulan antara lain sebagai berikut :

1. Hasil belajar siswa yang diberikan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri pada materi pokok Pengukuran di kelas X semester I SMA N 1Aek Natas T.P 2014/2015 adalah 70,43. Nilai tersebut termasuk kategori baik dan mencapai Kreteria Ketuntasan Minimal (KKM).

2. Hasil belajar siswa yang diberikan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional pada materi pokok Pengukuran di kelas X semester I SMA N 1Aek Natas T.P 2014/2015 adalah 60,43. Nilai tersebut termasuk kateogori cukup dan belum mencapai Kreteria Ketuntasan Minimal (KKM).

3. Aktivitas belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran inkuiri pada materi pokok Pengukuran di kelas X semster I SMA N 1 Aek Natas T.P 2014/2015 adalah 59,33 atau cukup aktif

4. Ada pengaruh yang signifikan dengan menerapkan model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Pengukuran di kelas X semster I SMA N 1 Aek Natas T.P 2014/2015

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut :

(15)

54

diajukan kepada siswa untuk melatih siswa berhipotesis dan memotivasi kemampuannya. dan lembar kegiatan siswa disarankan membuat perencanaan yang baik dan banyak mempersiapkan masalah – masalah dalam kehidupan sehari – hari untuk menarik perhatian siswa.

2. Model pembelajaran inkuiri juga memiliki kelemahan yang menyebabkan hasil pencapaian hasil belajar belum maksimal karena keterbatasan peneliti dalam mengalokasikan waktu pada saat mengajukan hasil diskusi tidak semua kelompok dapat menyajikan hasil diskusinya. Oleh karena itu disarankan bagi para peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model pembelajaran inkuiri lebih lanjut agar menggunakan waktu seefektif mungkin agar tercapai tujuan yang diinginkan

(16)

55

DAFTAR PUSTAKA

Arends, R., (2013), Belajar untuk Mengajar Learning To Teach Edisi ke 9, Salemba Human, Jakarta

Arikunto, S., (2006), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Arikunto, S., (2008), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Dahar,WR., (2011), Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran, Erlangga, Jakarta Hamalik, O., (2010), Proses Belajar mengajar, Bumi Aksara, Bandung.

Harahap, A.R., (2014),Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis di Kelas X SMA Swasta Al Ulum Medan T.P. 2013/2014, FMIPA Unimed, Medan

Jauhar, M.,(2011), Implementasi PAIKEM dari Behavioristik Sampai Kontruktivistik, Prestasi Pustaka, Jakarta

Lubis,U.R., (2011), Pengaruh Model Pembelajaran inqury terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Suhu dan Pengukukuran Di Kelas VII Semester II SMP Negeri 2 Medan Tahun Pelajaran 2010/2011, Skiripsi Program Studi Pendidikan, FMIPA Unimed, Medan

Marita, D., (2012), Pengaruh Model Pembelajaran inquiry Training Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Zat dan Wujudnya dikelas VII Semester I MTs Negeri 3 Medan Tahun Ajaran 2012/2013,Skripsi Program Studi Pendidika, .FMIPA Unimed, Medan

Sanjaya,W., (2011), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan , Kencana, Jakarta

Sudijono,A., (1994), Pengantar Evaluasi pendidikan, Rajawali Pers, Jakarta Sudjana., (2002), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung

Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Mengajar, PT. Rosdakarya, Bandung.

(17)

56

Sukardi., (2008), Metodologi Penelitian Pendidikan, Bumi Aksara, Yogyakarta Slameto., (2003), Belajar dan Faktor-fakror yang Mempengaruhinya, Jakarta,

Rineka Cipta

Sugiono., (2009), Metode Penelitian Pendidikan,Alfabeta, Bandung

Syah, M., (2010), Psikologi Pendidikan, Rosda, Bandung

Trianto., (2011),Mendesain Model pembelajaran Inovatif-Progresif, kencana, jakarta

Trianto., (2009), Mendesain Model pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana,jakarta

Wirtha,I.M., dan Rapi, N.K., (2008), Pengaruh Model pembelajaran Formal Terhadap Penguasaan Konsep Fisika dan Sikap Ilmiah Siswa SMA N 4 Singaraja, Jurnal Penelitian dan pengembangan penelitian :15-29

Gambar

Gambar L1.1 Mengukur Tinggi Badan

Referensi

Dokumen terkait

BAGIAN D : Masa mulai berlaku: Amendemen Ketujuh ini mul ai berlaku segera setelah ditandatangani oleh Para Pihak... IN WITNESS WHEREOF, USAID and the Grantee,

Diperlukannya suatu metode baru non konvensional untuk membuat suatu pembelajaran matematika menjadi lebih efektif dan bermakna serta mampu membuat siswa aktif dalam

[r]

[r]

Hipotesis yang diajukan peneliti adalah ada hubungan positif antara persepsi terhadap kualitas komunikasi ayah dalam keluarga dengan konsep diri pada remaja. Semakin positif

[r]

[r]

The problem faced by teacher of SMP N 2 Simo Boyolali in teaching reading to the second year students are that the student feels bored in learning English, because they have