• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Paparan Foundation Dengan Timbulnya Akne Vulgaris Pada Siswi SMK Negeri 4 Surakarta.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "DAFTAR PUSTAKA Hubungan Paparan Foundation Dengan Timbulnya Akne Vulgaris Pada Siswi SMK Negeri 4 Surakarta."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

38

DAFTAR PUSTAKA

Achyar, Y.L., 1986. Dasar-Dasar Kosmetologi Kedokteran : Bagian Kosmetologi Departemen Penyakit Kulit dan Kelamin RSPAD Gatot Soebroto Jakarta. CDK. No 41 : pp.3-9.

Afriyanti, RN., 2015. Akne Vulgaris pada Remaja. J Majority : vol 4 no 6: pp. 103-109.

Andriana, R., Effendi, A., Berawi, K.N., 2012. Hubungan Antara Penggunaan Kosmetik Wajah Terhadap Kejadian Akne Vulgaris Pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung. ISSN 2337-3776. pp 141-148.

Anonymous. 2010. Notifikasi Kosmetik: Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomer 1176/MENKES/PER/VIII.

Anonymous. 2003. Pengawasan Pemasukan Bahan Kosmetik. Kepala Badan POM No.HK.00.05.42.4974..

Allen, E., 2015. Camouflage For Skin Conditions: Expert Advice On The Benefits Of Skin Camouflage And How It Can Improve People's Quality Of Life. BASC Education Team.

Ayudianti, P., & Indramaya, M.D., 2014. Faktor Pencetus Akne Vulgaris : Departemen/Staf Medik Fungsional Kesehatan Kulit dan Kelamin,/ Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya. Vol. 26, No. 1. Pp 41-47

Bataille, V., Snieder, H., MacGregor, A.J., Sasieni, P., Spector T.D. 2002. The Influence of Genetics and Enviromental Factors in The Pathogenesis of

Akne. A Twin Study of Akne in Woman.

Baumann, L., 2009. Cosmetic Dermatology Principles and Practice: Moisturizing Agents. Second Edition. New York. pp. 273-277.

Baumann, L., 2009. Cosmetic Dermatology Principles and Practice. Sensitive Skin. Second Edition. New York. pp. 94-97.

Baumann, L., Keri J. 2009. Cosmetic Dermatology Principles and Practice.Acne (Type 1 Sensitive Skin). Second Edition. New York. pp. 121-127.

Baumann, L., Sanghari, S., 2009. Cosmetic Dermatology Principles and Practice: Skin Pigmentation and Pigmentation Disorder- Camouflage Cosmetic. Second Edition. New York. pp. 99-118.

(2)

39

Biswas, S., Modal, K.K., Saha, I., Dutta, N.R., Lahiri, K.S., 2010. A Tertiary

Hospital-Based Study: Clinico-Epidemiological Features of Acne

Vulgaris. Irania Journal of Dermatology, Vol 13, No 2. pp. 37-41.

Brown, R.G., B.T. 2005. Dermatology: Akne, Erupsi Akneiform dan Rosasea. Edisi kedelapan. Jakarta. pp. 55-65.

Djuanda, A., 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin: Acne Vulgaris. Edisi kelima. Jakarta Penerbit FK UI, pp. 245-249.

Draelos, D.Z & Dinardo, C.J., 2006. A re-evalution of comedogenicity concept. Journal of American Academy of Dermatology,Vol 54 No 3 : 507-512.

Duarte, I., LageCompos, C.A., 2007. Contact Dermatitis: Frequaency of dermatoses associated with cosmetics. Vol 56 No4 : pp. 211-213.

Emer dan Levy Gusti, A.K., & Rival, F.A., 1986 Laporan Monitoring Efek

Samping Kosmetik: Sub Bagian Kosmetik Medik. Bagian Ilmu Penyakit

Kulit dan Kelamin. CDK No 41 : pp23-25.

Hanna, S., Sharma, J., Klotz, J., 2003. Acne vulgaris: More than skin deep. Dermatology Online Journal. Vol 9 No 3 : pp. 1-4.

Harahap, M., 2000. Acne Vulgaris. Ilmu Penyakit Kulit. Jakarta: Hipocrates. pp. 35-45.

James, W.D., 2005. Clinical practice. Acne. N Eng Med J. 352 (14): 1463-72. Doi : 10. 1056/ NEJMcp033487.ISSN 0028-4793. PMID 15814882.

Kabau, S., 2012. Hubungan Antara Pemakaian Jenis Kosmetik Dengan Kejadian

Akne Vulgaris (Naskah Publikasi). Semarang (Jawa Tengah). Universitas

Diponegoro.

Kusantati, H., Prihatin, P.T., Wiana, W., 2008. Kosmetik. Tata Kecantikan Kulit Jilid 1. Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajement Pendidikan Dasar dan Mengengah, Departemen Pendidikan Nasional. pp. 105-150.

Nakase, K., Nakaminami, H., Takenaka, Y., Hayashi, N., Kawashima, M., Noguchi, N., 2014. Relationship between the severity of acne vulgaris and antimicrobial resistance of bacteria isolated from acne lesions in a

hospital in Japan. Journal of medical Microbiology, 63, pp. 721-728.

Notoatmodjo, S., 2012. Metode Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta Nursalam, Jakarta.

(3)

40

Rahmawati, D., 2012. Hubungan Perawatan Kulit Wajah dengan Timbulnya Akne

Vulgaris. Pada siswi SMA/MA/SMK yang menderita akne vulgaris.

(Skripsi). Semarang (Jawa Tengah). Universitas Diponegoro.

Rao, J. 2016. Acne Vulgaris: Practice Essentials, Background, Pathophysiology: medicine.medscape.com/article/1069804-OverViewShowall.

Reuther, T., & Kerscher, M., 2004. Active Ingredients in Dermatocosmetics: Der Hautarzt; Zeitschrift Für Dermatologie, Venerologie, Und Verwandte Gebiete, 55, 7, pp. 630-636, MEDLINE Complete, EBSCOhost, viewed 8 September 2016.

Siregar, R.I., 2004. Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit: Akne Vulgaris, Akantosis Nigrikans, dan Akne Rosasea. Edisi dua. pp. 178-185.

Sitohang, I.B.S., Wasitaatmadja S.M. 2016. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin:

Akne Vulgaris. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. pp:288-292.

Sitohang, IBS, Wasitatmadja, S., Cits, Gollnick H, Cunliffe W, Berson D, Dreno B, Finly A, Leyden JJ, et al. 2016. Management of acne: a report from a Global Alliance to improve Outcomes in acne. J Am Acad Dermatol. 2003 jul; 49 (1 Suppl): S1-37. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin: Akne Vulgaris. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. pp:290.

Soedarto, Tranggono, R.I., 1972. Akne vulgaris di Bagian Kulit (sub bagian Kosmetik/Bedah kulit RSCM, Jakarta) Naskah Ilmiah Lengkap Kongres Nasional PADV I I, Jakarta.

Soepardiman, L., 1986 Efek Samping Kosmetik dan Penatalaksanaannya : Perkumpulan Ahli Dermato-Venereologi Indonesia. No. 41. Pp. 14-17.

Stiefel, C., Schwack, W., 2014. Reactivity of cosmetic UV filters towards skin proteins: model studies with Boc-lysine, Boc Gly Phe Gly Lys OH, BSA and gelatin”: (English) ; Abstract available. International Journal Of

Cosmetic Science ISSN: 1468-2494, 2014 Dec; Vol. 36 (6), pp. 561-70; Publisher: Blackwell Science Ltd; PMID: 25130261.

Tjekjan, R.M. Suryadi., 2008. Kejadian dan Faktor Resiko Akne Vulgaris: Media Medika Indonesia, 43 (1). Pp. 37-43. ISSN 0126-1762.

Tranggono, RIS., Latifah F. 2014. Buku Pegangan Dasar Kosmetologi: Kosmetik Dekoratif. pp. 86-110.

Tranggono, RIS., Latifah F. 2014. Buku Pegangan Dasar Kosmetologi: Penggolongan Kosmetik. pp. 5-7.

(4)

41

Wasitaatmadja, S.M., 2016. Ilmu Kulit Kelamin: Rosasea. Jakarta: Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia, pp: 295-297.

Website Resmi SMK NEGERI 4 SURAKARTA. http://smkn4solo.sch.id/tata-kecantikan/ (14juni 2016).

West, D.P., A. Loyd, K.A., Bauer, L.E. West., L. Scuderi, dan G, Micali., 2008. Acne Vulgaris. In: Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach, Seventh Edition. (editors): J.T. West, R.L. Talbert, G.C. Yee, G.R. Matzke, B.G. Wellss, and L.M. Posey. USA: McGraw-Hills.

Williams, Wilkins. 2009. Diagnosis Fotografik & Penatalaksanaan Penyakit

Kulit: Dermatitis Perioral. EGC: Edisi ketiga. pp. 46.

Zaenglein, A.L., Grabe, E.M., Thiboutot D.M, Strauss, S.J., 2008. “Acne Vulgaris

and Acneiform Eruption Fitzpatrick’s Dermatology in General

Referensi

Dokumen terkait

Tidak ada kendala yang berarti artinya yang terkumpul di baznas tulungagung itu memang mayoritas dari pns terus kalau dari masyarakat sekitar itu menggunakan UPZ

Status keberlanjutan ditentukan dengan menggunakan 36 atribut (9 atribut ekologi, 9 atribut sosial, 9 atribut ekonomi, dan 9 atribut kelembagaan) yang

rincian teknis dari sebuah sistem pelayanan. Standar pelayanan berguna sebagai pedoman kerja dari batasan mutu pelayanan yang harus dipenuhi oleh para

Penelitian yang dilakukan oleh Khoirun Nisak bahwa nilai - t hitung > t tabel Artinya “ada pengaruh penggunaan model ARIAS didukung media Benda Konkrit

5) Variabel citra merek berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan dengan melihat hasil t signifikannya 0,023 lebih kecil daripada 0,05 maka hipotesisnya

Setelah formulir Pendaftaran ini diisi dan ditanda tangani, harap diserahkan kembali kepada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul langsung atau

[r]

pada saat dan tempat yang telah ditentukan. Pembaca Doa adalah peserta didik yang ditunjuk untuk.. bertugas membaca doa pada saat dan tempat yang