LAMPIRAN 1 No:
KUESIONER PENELITIAN
Bersama ini, saya mohon kesediaan Saudara untuk mengisi daftar pertanyaan atas penelitian tentang “Pengaruh Kualitas Pesan Iklan, Selebriti Pendukung, dan Penggunaan Tagline Iklan di Televisi Terhadap Pembentukan Brand Awareness Produk Le Minerale Pada Mahasiswa
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara”.
Informasi yang Anda berikan merupakan bantuan yang sangat berarti dalam menyelesaikan penelitian ini. Atas bantuan dan perhatian yang Anda berikan, saya ucapkan terima kasih.
A. IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama :
2. Jenis Kelamin : a. Laki – Laki b. Perempuan
3. Usia :
4. Stambuk :
5. Departemen :
6. Frekuensi Pembelian Produk : a. 1-3 kali/bln b. > 3 kali/bln
B. PETUNJUK PENGISIAN
Berilah tanda check list (√) pada salah satu jawaban yang paling sesuai dengan pendapat saudara. Kriteria penilaian :
C. DAFTAR PERTANYAAN I. Kualitas Pesan Iklan (X1)
No Pernyataan SS S KS TS STS
1 Pesan iklan Le Minerale yang pernah saya lihat menjelaskan mengenai manfaat-manfaat dari produk
2 Pesan iklan Le Minerale berisi pesan-pesan positif yang mudah untuk dipahami
3 Kata-kata yang digunakan pada iklan Le Minerale efektif dan sesuai dengan produknya
4 Isi pesan iklan Le Minerale dapat dipercaya
II. Selebriti Pendukung (Celebrity Endorser) (X2) Dr Ryan Thamrin (Dr OZ Indonesia)
No Pernyataan SS S KS TS STS
1 Dr Ryan Thamrin jujur dalam menyampaikan isi pesan iklan Le Minerale
2 Dr Ryan Thamrin memiliki kredibilitas yang baik di masyarakat
3 Penampilan Dr Ryan Thamrin dalam menjelaskan pesan iklan Le Minerale sangat berkharisma
5 Penampilan Dr Ryan Thamrin dalam iklan Le Minerale sangat menarik dan menyenangkan
III. Tagline (X3)
No Pernyataan SS S KS TS STS
1 Saya mengetahui tagline (slogan) dalam iklan Le Minerale
2 Tagline “Beda Segarnya, Bukti Terlindung Mineralnya” yang digunakan Le Minerale sesuai dengan realita produk
3 Minuman mineral merek Le Minerale memiliki tagline yang menarik sehingga membuat saya mudah mengingat merek tersebut
4 Tagline “Kayak ada manis-manisnya gitu” yang digunakan oleh Le Minerale adalah yang membedakannya dengan produk lain
5 Saya percaya bahwa pada produk Le Minerale memang ada rasa manis-manisnya
6 Tagline “Beda Segarnya, Bukti
IV. Brand Awareness (Y)
No Pernyataan SS S KS TS STS
1 Jingle (iringan lagu) dalam penayangan iklan Le Minerale di televisi menarik sehingga membuat saya mudah mengenali merek tersebut
2 Ketika mendengar slogan “Kayak ada manis-manisnya gitu” langsung membuat pikiran saya tertuju pada Le Minerale
3 Saya lebih mudah mengingat air mineral merek Le Minerale dibandingkan air mineral merek lain
4 Saya mengenal air mineral merek Le Minerale melalui iklan di televise
5 Merek Le Minerale merupakan merek yang pertama kali muncul di benak saya saat disebutkan nama merek-merek minuman air mineral
LAMPIRAN 2
Uji Validitas dan Reliabilitas Case Processing Summary
N %
Cases Valid 97 100.0
Excludeda 0 .0
Total 97 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.919 20
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
80.9691 50.114 7.07910 20
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
VAR00001 4.0825 .44884 97
VAR00002 4.0722 .66532 97
VAR00003 4.0000 .40825 97
VAR00004 4.0722 .59943 97
VAR00005 3.9175 .55284 97
VAR00006 3.7320 .78416 97
VAR00007 4.0825 .44884 97
VAR00008 4.0000 .40825 97
VAR00017 76.8041 45.576 .546 .916
VAR00018 76.9175 45.847 .724 .913
VAR00019 76.8866 45.560 .718 .913
VAR00020 76.9691 45.697 .770 .912
LAMPIRAN 3
HASIL REGRESI ANALISIS LINIER BERGANDA Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.429 1.397 2.455 .016
Kualitas Pesan Iklan .494 .173 .377 2.864 .005
Selebriti Pendukung .271 .095 .284 2.840 .006
Tagline .148 .071 .211 2.082 .040
a. Dependent Variable: Brand Awareness
LAMPIRAN 4
LAMPIRAN 5
LAMPIRAN 6
Uji Normalitas Pendekatan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 97
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 1.18262949
Most Extreme Differences Absolute .144
Positive .144
Negative -.079
Kolmogorov-Smirnov Z 1.416
Asymp. Sig. (2-tailed) .136
LAMPIRAN 7
LAMPIRAN 8
Uji Glejser Heteroskedastisitas Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) .592 .872 .678 .499
Kualitas Pesan Iklan -.036 .108 -.070 -.338 .736
Selebriti Pendukung -.063 .059 -.167 -1.061 .291
Tagline .088 .044 .314 1.973 .051
LAMPIRAN 9
Uji Nilai Tolerance dan VIF Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 3.429 1.397 2.455 .016
Kualitas Pesan Iklan .494 .173 .377 2.864 .005 .236 4.234
SelebritI Pendukung .271 .095 .284 2.840 .006 .411 2.435
Tagline .148 .071 .211 2.082 .040 .401 2.496 a. Dependent Variable: Brand Awareness
LAMPIRAN 10
Hasil Uji F Signifikansi Simultan (UJI-F) ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 217.671 3 72.557 50.257 .000a
Residual 134.267 93 1.444
Total 351.938 96
a. Predictors: (Constant), Tagline, Selebriti Pendukung, Kualitas Pesan Iklan
LAMPIRAN 11
Uji Signifikansi Parsial (Uji t) Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.429 1.397 2.455 .016
Kualitas Pesan Iklan .494 .173 .377 2.864 .005
SelebritI Pendukung .271 .095 .284 2.840 .006
Tagline .148 .071 .211 2.082 .040
a. Dependent Variable: Brand Awareness
LAMPIRAN 12
Hasil Pengujian Koefisien Determinasi Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .786a .618 .606 1.20155
a. Predictors: (Constant), Tagline, SelebritI Pendukung, Kualitas
LAMPIRAN 13
LAMPIRAN 14
LAMPIRAN 15
LAMPIRAN 16
DAFTAR PUSTAKA BUKU
Aaker, David. A, 1997. Manajemen Ekuitas Merek: Memanfaatkan Nilai dari Suatu Merek, Terjemahan Aris Ananda, Penerbit Spektrum, Jakarta.
Andi M. Sadat, 2009. Brand Belief : Strategi Membangun Merek Berbasis Keyakinan, Salemba Empat, Jakarta.
Angipora, Marius P., 1999. Dasar-dasar Pemasaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Belch, George E, Belch, Michael A, 2009. Advertising and Promotion : An Integrated Marketing Communication Perpectivse. Edisi kedelapan, McGraw-Hill, New York.
Djayakusumah, Tams. 1982. Pengertian Periklanan. Bandung : CV. Armico. Durianto, Darmadi, Sugiarto dan Sitinjak, Tony, 2001. Strategi Menaklukan
Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek, Gramedia Pustaka, Jakarta.
_______, 2003. Inovasi Pasar dengan Iklan yang Efektif, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
_______, 2004. Brand Equity Ten: Strategi Memimpin Pasar, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Frank, Jefkins. 2006. Periklanan. Edisi ketiga, Erlangga, Jakarta.
Ghozali, Imam, 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Badan Penerbit UNDIP, Semarang.
Ismiati, Nanik. 2000. Slogan dan Tagline Senjata Pamungkas Iklan, Cakram Komunikasi, Jakarta.
Jefkins, Frank. 2004. Public Relations, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta. Khasali, Rhenald. 1995. “Manajemen Periklanan”. Pustaka Grafiti, Jakarta. Kennedy, Jhon. E, R Dermawan Soemanagara. 2006. Marketing communication
-Taktik dan Strategi. PT.Buana Ilmu Populer (Kelompok Gramedia), Jakarta.
Kotler, Philip dan Gary Amstrong, 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi Kedelapan, Penerbit Erlangga, Jakarta.
_______, 2003. Dasar–Dasar Pemasaran, Jilid 1, Edisi Kesembilan, Terjemahan Drs. Alexander Sindoro, Penerbit PT. Indeks, Jakarta.
_______, 2005. Prinsip-prinsip Pemasaran, Edisi Kedelapan, Penerbit Erlangga, Jakarta.
_______, 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran, Jilid 1, Edisi 12, Erlangga, Jakarta. Lee, Monlee dan Johnson, Carla, 2007. Prinsip Prinsip Pokok Periklanan Dalam
Perspektif Global, Kencana, Jakarta.
Marzuki. 2005, Metodologi Riset Panduan Penelitian Bidang Bisnis dan Sosial, Edisi Kedua, Ekosiana, Yogyakarta.
Mulyana, Deddy, 2000. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Nuradi, Wicaksono Dkk, 1996. Kamus Istilah Periklanan, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Peter, J. Paul. dan Jerry, C. Olson, 2000, Consumer Behavior, Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran, alih bahasa, Sihombing, Damos, Erlangga, Jakarta.
Rizal dan A. Furinto. 2009. Marketing Reloaded: Kompilasi Konsep danPraktik Pemasaran, Salemba, Jakarta
Royan, Frans M. 2004. Marketing Selebrities. PT Elex Media Komputindo, Jakarta.
Schiffman, Leon dan Leslie Lazar Kanuk. 2008. Perilaku Konsumen. Jakarta : Edisi Ketujuh. PT. Indeks
Schlecht, Christina. 2003. Celebrities’ Impact on Branding . Januari. www.globalbrands.org.
Setiadi, Nugroho J. 2003. Prilaku Konsumen: Konsep & Implikasi untuk Strategi & Penelitian Pemasaran, Edisi Pertama. Jakarta: Penerbit Prenada Media.
Shimp, A. Terence, 2003. Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu, Erlangga, Jakarta.
Situmorang, Syafrizal Helmi dan Muslich Lufti, 2014. Analisis Data untuk Riset Manajemen dan Bisnis, USU Press: Medan.
Sugiyono, 2005. Metode Penelitian Bisnis, CV Alfabeta, Bandung.
_______, 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Alfabeta: Bandung.
_______, 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Alfabeta, cv. Bandung.
Sulaksana, Uyung. 2003. Integrated Marketing Communications. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar offset.
Supramono, 2003. Desain Proposal Penelitian Studi Pemasaran, Penerbit Andi, Yogyakarta.
Susanto, Wijanarko Himawan, 2004. Power branding : Membangun Merek Unggul dan Organisasi Pendukungnya, PT Mizan, Jakarta.
Suyanto.M, 2005. Strategi Perancangan Iklan Televisi Perusahaan Top Dunia, Penerbit Andi, Yogyakarta.
Swastha, Basu, 2000. Manajemen Pemasaran Modern, Edisi Kedelapan, Penerbit Liberty, Yogyakarta.
Tjiptono, Fandy, 2003, Strategi Pemasaran, Cetakan Pertama, Edisi Kedua, Penerbit Andi, Yogyakarta.
Turco and Dyson, Miciak, A. R., Shanklin, W. L. 2003. Choosing Celebrity Endorsers Marketing Management.
JURNAL
Ishak, Asmai, 2008. “Pengaruh Penggunaan Selebriti Dalam Iklan Terhadap Minat Beli Konsumen”, Jurnal Siasat Bisnis | Vol. 12 No. 2, Agustus, Hal: 71–88.
Khatri, Puja. 2010. “ Celebrity Endorsement : A Strategi Promotion Perspective” Journal of Social Sciences Vol.13, No. 3.
Lifianto. P, dan Zulfebriges. 2016. “Hubungan Iklan Le Minerale Dengan Kesadaran Merek”, Jurnal Manajemen Komunikasi | Vol. 2 No.1.
Ohanian, R. 1991. “The Impact of Celebrity Spokesperson’s Perceived Image On Consumer.” Journal Advertising Research | Vol. 31 No.1.
SKRIPSI
Dwi Samantha, Jennifer. (2015). “Pengaruh Isi Pesan Iklan Le Minerale Terhadap Brand Awareness (Survey Terhadap Mahasiswa Universitas Mercu Buana Fakultas Marketing Communication & Advertising Angkatan 2012-2014)”, Skripsi, Fakultas Marketing Communication & Advertising Universitas Mercu buana.
Setiawan, Rio. (2011). “Peran Penggunaan Celebrity Endorser, Media Iklan Televisi dan Pesan Iklan Televisi Terhadap Efektivitas Iklan Serta Dampaknya Dalam Menumbuhkan Brand Awareness Pada Program Periklanan Produk Indosat IM3 (Studi Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, UIN Jakarta)”, Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Urtati, Emi. (2015). “Pengaruh Iklan Televisi Dan Selebriti Pendukung (Celebrity Endorser) Terhadap Kesadaran Merek Wardah Pada Mahasiswi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara”, Skripsi, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Zulianto, Eko. (2010). “Analisis Pengaruh Penggunaan Tagline dan Persepsi Konsumen Dalam Pembentukan Brand Awareness Suatu Produk (Studi Kasus Pada Iklan Coca Cola)”, Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
MAJALAH
Mix – 08/III/25 Agustus- 20 September 2012 WEBSITE
diakses pada tanggal 17 Agustus 2015, pukul 11.23 WIB
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian dapat dikelompokkan menurut bidang, tujuan, metode, tingkat eksplanasi (level of explanation) dan waktu. Menurut level of explanation dapat dibedakan menjadi penelitian deskriptif, komparatif, dan asosiatif (Sugiyono, 2012 : 5). Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksplanasi asosiatif, yakni penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih (Ginting dan Situmorang, 2008:57). Dalam penelitian ini, peneliti akan menganalisis hubungan pengaruh variabel-variabel bebas yang terdiri dari kualitas pesan iklan (X1), selebriti pendukung (X2), dan tagline (X3)
terhadap variabel terikat pembentukan brand awareness (Y) produk minuman Le Minerale pada mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara yang berlokasi di jl. Dr. A. Sofyan No 1 , Kampus USU Medan. Waktu penelitian akan dilakukan sejak bulan Agustus 2016 sampai dengan bulan September 2016.
3.3 Batasan Operasional Variabel
mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain. Variabel adalah konstruk atau sifat yang akan dipelajari.Batasan operasional variabel dalam penelitian adalah :
1. Variabel Independent (X), terdiri atas Kualitas Pesan Iklan (X1), Selebriti
Pendukung (X2) dan Tagline (X3)
2. Variabel Dependent (Y) adalah Brand Awareness produk Le Minerale pada mahasiswa fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Sumatera Utara.
3.4 Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel akan menuntun peneliti untuk memenuhi unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Operasional variabel dalam penelitian ini adalah :
1. Kualitas Pesan Iklan (X1)
Kemampuan iklan yang dibuat oleh Le Minerale untuk menarik pasar sasaran yang dituju oleh iklan tersebut serta dapat membujuk atau mengajak orang untuk melihat iklan Le Minerale tersebut.
2. Selebriti Pendukung (X2)
Pemanfaatan seorang public figure yang terkenal oleh masyarakat dan mendapat pengakuan public atas prestasinya dan dipercaya menjadi icon iklan Le Minerale sehingga dapat mendukung produk yang dipromosikannya.
3. Tagline (X3)
4. Brand Awareness (Y)
Kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali merek Le Minerale yang merupakan bagian dari kategori produk air mineral.
Berdasarkan defenisi operasional yang dikemukakan di atas, maka peneliti merumuskan mekanisme penganalisian variabel sebagai Tabel 3.1 berikut :
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Definisi Indikator Skala
Ukur
Kualitas Pesan Iklan
(X1)
Kemampuan iklan yang dibuat oleh Le Minerale untuk menarik pasar sasaran yang dituju oleh iklan tersebut serta dapat membujuk atau mengajak orang untuk melihat iklan Le Minerale tersebut.
Pemanfaatan seorang public figure yang terkenal oleh masyarakat dan mendapat pengakuan public atas prestasinya dan dipercaya menjadi
icon dalam iklan Le Minerale
sehingga dapat mendukung
Ungkapan (frase) pendek yang terdapat dalam iklan Le Minerale di televisi berguna untuk menyampaikan ide-ide penting mengenai produk Le Minerale kepada pelanggan.
1. Asli (Original) 2. Dapat dipercaya (Believable)
Lanjutan tabel 3.1
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Definisi Indikator Skala
Ukur Brand
Awareness
(Y)
Kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali merek Le Minerale yang merupakan bagian dari kategori produk air mineral. 5.Top of Mind Awareness
Likert
Sumber : John Arnold dkk. (2009), Kotler (2000), Kotler (2005) diolah penulis.
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Penelitian ini menggunakan Skala Likert sebagaimana alat mengukur variabel independen, dimana responden akan memilih jawaban yang akan tersedia. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2005:104). Untuk keperluan kuantitatif penelitian maka peneliti memberikan lima alternatif jawaban untuk dijawab oleh para responden dapat dilihat dengan menggunakan skor 1 sampai dengan 5 dapat dilihat dari Tabel 3.2 :
3.6 Populasi Dan Sampel 3.6.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari (Sugiyono, 2005:72). Populasi pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara program studi S-1 angkatan 2013, 2014, dan 2015. Jumlah mahasiswa yang ada di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara program studi S-1 angkatan 2013, 2014, 2015 dapat dilihat pada Tabel 3.3 sebagai berikut :
Tabel 3.3
Jadi jumlah semua mahasiswa yang ada di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara angkatan tahun 2013, 2014, dan 2015 adalah 2617 orang.
repository.usu.ac.id
3.6.2 Sampel
sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja
yang secara kebetulan ditemui oleh peneliti dan memiliki kriteria yang sesuai maka akan dijadikan sebagai sampel.
Penentuan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin dimana populasi diketahui. Dengan rumus sebagai berikut :
e = Tingkat kesalahan dalam pengambilan sampel 10%
3.7 Jenis dan Sumber Data
Data adalah hasil pencatatan penulis, baik yang berupa fakta ataupun angka. Data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun informasi, sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data yang dipakai untuk suatu keperluan (Marzuki, 2005: 55). Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan kuesioner kepada mahasiswa FISIP USU program studi S-1 terpilih yang berisikan pertanyaan mengenai variabel penelitian.
2. Data Sekunder
Data Sekunder merupakan data yang diperoleh melalui studi dokumentasi dengan mempelajari berbagai tulisan, majalah, informasi dunia usaha, maupun internet yang ada hubungannya dengan penelitian yang dilakukan.
3.8 Metode Pengumpulan Data 1. Kuesioner
Peneliti menyebarkan daftar pertanyaan kepada mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara program studi S-1 yang masih aktif yang menjadi sampel atau responden dalam penelitian ini.
2. Studi Dokumentasi
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.9.1 Uji Validitas
Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan gaya yang dilaporkan oleh peneliti (Sugiyono, 2013 : 267). Terdapat dua macam validitas penelitian (Sugiyono, 2013 : 267), yaitu:
1. Validitas internal yang berkenaan dengan derajad akurasi desain penelitian dengan hasil yang ingin dicapai.
2. Validitas eksternal berkenaan dengan derajad akurasi apakah hasil penelitian dapat digeneralisasikan atau diterapkan pada populasi dimana sampel tersebut di ambil.
Uji kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut:
Jika rhitung> rtabel maka pertanyaan tersebut valid.
Jika rhitung < rtabel maka pertanyaan tersebut tidak valid.
Pengujian validitas ini dilakukan kepada 30 responden diluar daripada sampel, tetapi memiliki karakteristik yang sama dengan sampel yang digunakan yaitu dengan menyebarkan kuesioner kepada 30 mahasiswa fakultas ilmu sosial dan ilmu politik USU program studi S-1 angakatan 2013, 2014, 2015.
Sumber : Hasil Pengelolahan SPSS (2016)
Pada Tabel 3.4 diatas terlihat seluruh pernyataan valid, karena seluruh nilai Corrected Item-Total Correclation pada tiap pernyataaan memiliki nilai diatas 0,361 sehingga dapat dinyatakan 20 (Dua puluh) butir pernyataan pada kuesioner dalam penelitian ini valid.
3.9.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan alat yang digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2011:47). Pengukuran
reliabilitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan SPSS dengan uji statistik Cronbach Alpha (r hasil) dengan nilai cronbach alpha > 0.60 dapat dinyatakan reliabel.
Jika nilai Cronbach's Alpha > 0,8 maka reliabilitas sangat baik 0,7 < Cronbach's Alpha < 0,8 maka reliabilitas baik
Jika nilai Cronbach's Alpha < 0,7 maka tidak reliable
Tabel 3.5 Reliabillity Statistic
Sumber : Hasil Pengelolahan SPSS (2016)
Tabel 3.5 menjelaskan bahwa semua butir pernyataan instrument kuesioner memiliki reliable sangat baik karena nilai Cronbach's Alpha sebesar 0,924 lebih besar dari 0,80.
3.10 Teknis Analisis Data 3.10.1 Analisis Deskriptif
Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2012 : 147). Selanjutnya pada deskripsi variabel akan dijelaskan gambaran umum dari masing-masing variabel untuk mendapatkan gambaran awal permasalhan yang menjadi objek dalam penelitian ini.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
3.10.2 Analisis Regresi Linear Berganda
Metode analisis regresi berganda berfungsi untuk mengetahui seberapa besar pengaruh atau hubungan antara variabel independent (X) yang terdiri dari kualitas pesan iklan (X1), selebriti pendukung (X2) dan tagline (X3) terhadap
variabel dependent (Y) yaitu brand awareness. Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui adakah pengaruh kualitas pesan iklan, selebriti pendukung dan penggunaan tagline iklan televisi terhadap brand awareness. Model persamaan yang dapat di formulasikan sebagai berikut :
Y = a + b
1X1+ b2X2+ b3X3 + e Keterangan:
Y = Brand awareness a = Konstanta
X
1 = Kualitas Pesan Iklan
X
2 = Selebriti Pendukung
X
3 = Tagline
b
1…3 = Koefisien Regresi
e = Standar Error
3.10.3 Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan Analisis Regresi Linier Berganda, agar dapat perkiraan yang tidak bias maka dilakukan pengujian asumsi klasik. Adapun kriteria persyaratan asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu sebagai berikut: 1. Uji Normalitas
menggunakan pendekatan Histogram dan Pendekatan Grafik (Situmorang dan Lufti, 2014 : 114).
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya gejala heteroskedastisitas. Cara menganalisis asumsi heteroskedastisitas dengan melihat grafik scatter plot dimana jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur maka mengindikasikan adanya Heteroskedastisitas. Sedangkan jika tidak ada pola yang jelas titik-titiknya menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y maka tidak terjadi Heteroskedastisitas (Situmorang dan Lufti,2014:121).
3. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan Asumsi Klasik Multikolinearitas yaitu adanya hubungan linear suatu variabel independen dalam Model Regresi. Untuk mengetahui ada atau tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya Tolerance Value dan Variance Inflation Factor (VIF) melalui aplikasi SPSS. Batas Tolerance Value
Tolerance Value < 0,1 atau VIF > 10 = terjadi multikolinearitas. Tolerance Value > 0,1 atau VIF < 10 = terjadi multikolinearitas.
3.10 Uji Hipotesis
Model regresi yang sudah memenuhi syarat sesuai asumsi klasik tersebut akan digunakan untuk menganalisis, yaitu melalui pengujian hipotesis sebagai berikut:
1. Uji F (Uji Serentak)
Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas (X1, X2,
X3) yaitu Kualitas pesan iklan, Selebiriti pendukung dan Tagline secara simultan
mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel terikat (Y) yaitu Brand Awareness.
Bentuk pengujiannya adalah :
H
0: b
1= b
2= b
3= 0
Artinya secara bersama-sama (serentak) tidak terdapat pengaruh yang positif dan tidak signifikan dari variabel bebas (X1,X2,X3) yaitu Kualitas pesan iklan,
Selebiriti pendukung dan Tagline terhadap variabel terikat (Y) yaitu Brand awareness.
H
0: b
1≠
b
2≠
b
3≠
0
Artinya secara bersama-sama (serentak) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1,X2,X3) yaitu Kualitas pesan iklan, Selebiriti
Nilai Fhitung akan dibandingkan dengan nilai Ftabel. Kriteria pengambilan
keputusan, yaitu :
H0 diterima, jika Fhitung < Ftabel pada α = 5%
H0 ditolak, jika Fhitung > Ftabel pada α = 5%
2. Uji t (Uji Parsial)
Uji-t digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh antara variabel X dan Y, apakah Kualitas Pesan Iklan (X1), Selebriti Pendukung (X2) dan Tagline
(X3) terhadap variabel Brand awareness (Y) secara Terpisah atau Parsial. Variabel
independent dikatakan berpengaruh terhadap variabel dependent dapat dilihat dari
probabilitas variabel independent dibandingkan dengan tingkat kesalahannya (a) Jika probabilitas variabel independent lebih besar dari tingkat kesalahannya (a) maka variabel independent tidak berpengaruh, tetapi jika probabilitas variabel independent lebih kecil dari tingkat kesalahannya (a) maka variabel independent
tersebut berpengaruh terhadap variabel dependent. Model pengujiannya adalah: H0 : b1 = 0, artinya variabel independent (Kualitas Pesan Iklan, Selebriti
Pendukung dan Tagline) secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependent (Brand Awareness).
H0 : b1 ≠ 0, artinya variabel independent (Kualitas Pesan Iklan, Selebriti
Pendukung dan Tagline) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependent (Brand Awareness).
Nilai thitung akan dibandingkan dengan nilai ttabel. Kriteria pengambilan
H0 diterima jika thitung < ttabel pada α = 5%
H0 ditolak jika thitung ≥ ttabel pada α = 5%
3. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) berfungsi untuk menunjukkan besarnya kontibusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika determinasi (R2) semakin besar (mendekati angka 1) maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah besar terhadap variabel terikat (Situmorang & Lufti, 2014 : 177).
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen (tidak bebas). Nilai koefisien determinasi adalah nol (0) dan satu (1). Nilai (R2) yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen (bebas) dalam menjelakan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMABAHASAN
4.1Gambaran Umum Produk 4.1.1 Tentang Produk Le Minerale
Air mineral yang berkualitas yang terbukti kealamiannya dari sumber mata air pegunungan serta baik bagi kesehatan tubuh sangat diperlukan oleh manusia. Tetapi, tidak semua air mineral yang berasal dari pegunungan itu sama. Alam menyimpan banyak kebaikan untuk kita. Salah satunya adalah mata air pegunungan sebagai sumber air mineral yang kita konsumsi sehari-hari.
Namun, tidak semua air pegunungan memiliki kandungan komposisi mineral yang dibutuhkan oleh tubuh. Air dengan kandungan mineral yang baik umumnya berasal dari proses alami melalui proses penyerapan beberapa lapisan bumi. Air tersebut akan melewati beberapa lapisan bumi, sekaligus menyerap kandungan mineral yang ada ditiap lapisan. Itulah kenapa air pegunungan alami yang mengandung komposisi mineral baik terasa lebih segar dan memiliki rasa yang disukai oleh manusia.
Faktanya mineral yang terkandung didalam air dapat memberikan rasa. Sehingga terkadang kita menemukan beberapa air mineral yang dijual di pasaran memiliki variasi rasa yang berbeda-beda seperti yang adanya air yang teras pahit, asin, ataupun manis. Rasa inilah yang juga memperkuat kesegaraan saat meminum air mineral.
Mayora Indah Tbk., berupa air mineral pegunungan yang diambil di kedalaman 100 meter dibawah tanah sehingga mengandung air mineral alami yang dibutuhkan oleh tubuh sehari-hari. Le Minerale diolah dari sumber mata air pegunungan terpilih sehingga memiliki kesegaran khas yang ditandai dengan sedikit rasa manis. Kesegaran khas ini berasal dari seimbangnya jumlah kandungan mineral alami dalam Le Minerale.
Le minerale menjaga kandungan mineral tersebut tetap utuh dengan menggunakan teknologi perlindungan mineral pertama di Indonesia, yaitu Mineral Protection System (MPS). Kandungan mineral alami diproteksi dengan sempurna, ditandai dengan botol kemasan Le Minerale yang akan tetap keras sebelum dibuka. Teknologi ini membuat kesegaran khas yang dimiliki Le Minerale tetap terjaga utuh sampai ke tangan konsumen.
4.1.2 Sejarah dan Profil Perusahaan
PT. Mayora Indah Tbk. merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang manufacture makanan dan minuman siap saji yang terkemuka di Indonesia. PT. Mayora Indah Tbk. telah berkembang menjadi salah satu perusahaan Fast Moving Consumer Goods (FMCG) Industry yang telah diakui keberadaannya secara global. Terbukti bahwa Mayora Indah telah menghasilakan berbagai produk kualitas yang saat ini menjadi merek-merek terkenal di dunia, seperti permen Kopiko, Kopiko White Coffee, Torabika duo, biskuit Roma, Astor, Beng Beng, Energen cereal, dan lain-lain.
berkembang pesat hingga menjadi salah satu kelompok usaha yang terintegrasi di Indonesia. Perkembangan perusahaan juga ditorehkan dengan merubah status perusahaan menjadi perusahaan terbuka seiring dengan pencatatan saham untuk pertama kali di Bursa Efek Jakarta sejak 4 Juli 1990. Pada tahun-tahun berikutnya perusahaan terus melakukan ekspansi cepat untuk menjadi sebuah perusahaan yang berbasis ASEAN. Salah satu usahanya yakni mendirikan fasilitas produksi dan beberapa kantor pemasaran yang terletak di beberapa negara di Asia Tenggara.
Saat ini banyak produk Mayora Group yang dijual di negara seluruh dunia. Didukung tidak hanya oleh sistem logistic dan gudang manajemen modern, tetapi juga didukung oleh jaringan distribusi yang kuat, Mayora Group telah mempertahankan ketersediaan produk di pasaran.
Mayora Group telah membuktikan dirinya sebagai produsen prouk-produk berkualitas yang mendapatkan beberapa penghargaan seperti “Top 100 Perusahaan Eksportir di Indonesia” dari majalah Swa, “5 Perusahaan Best Managed di Indonesia” yang dilakukan oleh Asia Money, “Top 100 publik yang terdaftar perusahaan” pada tahun 2009 dan 2010 sebagai posisi pertama di sector makanan dan minuman yang dilakukan oleh Majalah Investor Indonesia, serta “Produsen Terbaik dari Produk Halal” pada tahun 2004 oleh Majelis Ulama Indonesia.
negeri saja, namun telah menjangkau konsumen luar negeri bahkan hampir menyebar di seluruh dunia. Hasil ini dapat dicapai berkat dukungan dari jaringandistribusi yang kuat selain tersedianya fasilitas dengan sistem logistic dan pengelolaan gudang yang modern.
Visi dan Misi Perusahaan
- Menjadi produsen makanan dan minuman yang berkualitas dan terpercaya di mata konsumen domestik maupun internasional dan menguasai pangsa pasar terbesar dalam kategori produk sejenis.
- Dapat memperoleh Laba Bersih Operasi diatas rata rata industri dan memberikan value added yang baik bagi seluruh stakeholders Perseroan.
- Dapat memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan dan negara dimana Perseroan berada.
4.1.3 Foto Produk Le Minerale
Sumber : Gambar 4.2 Kemasan Le Minerale 600 ml
Sumber :
Gambar 4.3 Tagline Le Minerale
4.2Analisis Deskriptif
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Jumlah pernyataan seluruhnya adalah 4 butir untuk variabel X1 (kualitas pesan iklan), 5 butir untuk variabel X2 (selebriti pendukung), 6 butir untuk variabel X3 (tagline) dan 5 butir untuk variabel Y (brand awareness). Jadi total seluruh pernyataan adalah 20 butir. Sebagaimana tujuan penulisan ini, daftar pernyataan disebarkan kepada responden berisikan pernyataan mengenai kualitas pesan iklan (X1), selebriti pendukung (X2), tagline (X3) terhadap brand awareness (Y). Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa/i FISIP USU stambuk 2013,2014 dan 2015.
4.2.1Analisis Deskriptif Responden
4.2.1.1Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.1
Karateristik Responden Berdasarakan Jenis Kelamin
No. Kategori Jumlah
Nominal %
1. Laki-laki 46 47,4
2. Perempuan 51 52,6
Total 97
4.2.1.2Karateristik Responden Berdasarkan Usia
Tabel 4.2
Karateristik Responden Berdasarakan Usia
No. Kategori Jumlah
Nominal %
1. 19 4 4,1
2. 20 57 58,7
3. 21 21 21,6
4. > 21 15 15,6
Total 97
Berdasarakan Tabel 4.2 dapat dilihat karakteristik responden berdasarkan usia terdiri dari usia 19 Tahun berjumlah 4 orang (4,1%), 20 tahun berjumlah 57 orang (58,7%), 21 tahun berjumlah 21 orang (21,6%) dan > 21 tahun berjumlah 15 orang (15,6%).
4.2.1.3Karakteristik Responden Berdasakan Stambuk Tabel 4.3
Karateristik Responden Berdasarakan Stambuk
No. Kategori Jumlah
Nominal %
1. 2013 32 32,9
2. 2014 32 32,9
3. 2015 33 34,2
Total 97
4.2.1.4Karakteristik Responden Berdasakan Departemen Tabel 4.4
Karateristik Responden Berdasarakan Departemen
No. Kategori Jumlah
Nominal %
1. S-1 Antropologi Sosial 13 13,6
2. S-1 Sosiologi 14 14,4
3. S-1 Ilmu Politik 14 14,4
4. S-1 Ilmu Kesejahteraan Sosial 14 14,4
5. S-1 Ilmu Administrasi Negara 14 14,4
6. S-1 Ilmu Komunikasi 14 14,4
7. S-1 Administrasi Niaga/Bisnis 14 14,4
Total 97
Berdasarakan Tabel 4.4 dapat dilihat karakteristik responden berdasarkan departemen terdiri dari Departmen Antropologi Sosial berjumlah 13 orang (13,6%), Departemen Sosiologi, Ilmu Politik, Ilmu Kesejahteraan Sosial, Administrasi Negara, Ilmu Komunikasi, dan Administrasi Niaga yang masing-masing berjumlah 14 orang (14,4%).
4.2.1.5Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Pembelian Tabel 4.5
Karateristik Responden Berdasarakan Frekuensi Pembelian
No. Kategori Jumlah
Nominal %
1. 1-3 kali/bln 68 70,1
2. > 3 kali/bln 29 29,9
Total 97
sebulan dengan jumlah 68 responden (70,1%) sedangkan 29 responden (29,9%) melakukan pembelian produk Le Minerale lebih 3 kali dalam sebulan.
4.3Deskriptif Variabel
4.3.1 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kualitas Pesan Iklan
Tabel 4.6
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kualitas Pesan Iklan
1. Pada pernyataan pertama, “Pesan iklan Le Minerale yang pernah saya lihat menjelaskan mengenai manfaat-manfaat dari produk”, sebanyak 14,4% responden menyatakan sangat setuju, 79,4% responden menyatakan setuju, dan 6,2% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
2. Pada pernyataan kedua, “Pesan iklan Le Minerale berisi pesan-pesan positif yang mudah untuk dipahami.”, sebanyak 25,8% responden menyatakan sangat setuju, 55,7% responden menyatakan setuju, dan 18,6% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
No. Item
3. Pada pernyataan ketiga, “Kata-kata yang digunakan pada iklan Le Minerale efektif dan sesuai dengan produknya”, sebanyak 8,2% responden menyatakan sangat setuju, 83,5% menyatakan setuju, dan 8,2% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
4. Pada pernyataan keempat, “Isi pesan iklan Le Minerale dapat dipercaya”, sebanyak 21,6% responden menyatakan sangat setuju, 63,9% responden menyatakan setuju, dan 14,4% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
4.3.2 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Selebriti Pendukung
Tabel 4.7
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Selebriti Pendukung
1. Pada pernyataan pertama, “Dr Ryan Thamrin jujur dalam menyampaikan isi pesan iklan Le Minerale.”, sebanyak 11,3% responden menyatakan sangat setuju, 69,1% responden menyatakan setuju, dan 19,6% responden
No. Item
menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut. 2. Pada pernyataan kedua, “Dr Ryan Thamrin memiliki kredibilitas yang baik di
masyarakat”, sebanyak 7,2% responden menyatakan sangat setuju, 72,2% responden menyatakan setuju, 7,2% responden menyatakan kurang setuju dan 13,3% responden menyatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
3. Pada pernyataan ketiga, “Penampilan Dr Ryan Thamrin dalam menjelaskan pesan iklan Le Minerale sangat berkharisma.”, sebanyak 14,4% responden menyatakan sangat setuju, 79,4% menyatakan setuju, dan 6,2% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut. 4. Pada pernyataan keempat, “Pekerjaan Dr Ryan Thamrin sebagai dokter
sangat cocok dalam menjelaskan kandungan produk air mineral Le Minerale.”, sebanyak 8,2% responden menyatakan sangat setuju, 83,5% responden menyatakan setuju, dan 8,2% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
4.3.3 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Tagline
Tabel 4.8
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Tagline
1. Pada pernyataan pertama, “Saya mengetahui tagline (slogan) dalam iklan Le Minerale”, sebanyak 25,8% responden menyatakan sangat setuju, 60,8% responden menyatakan setuju, dan 13,4% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
2. Pada pernyataan kedua, “Tagline “Beda Segarnya, Bukti Terlindung Mineralnya” yang digunakan Le Minerale sesuai dengan realita produk”, sebanyak 25,8% responden menyatakan sangat setuju, 55,7% responden menyatakan setuju, dan 18,6% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
No. Item
3. Pada pernyataan ketiga, “Minuman mineral merek Le Minerale memiliki tagline yang menarik sehingga membuat saya mudah mengingat merek
tersebut”, sebanyak 26,8% responden menyatakan sangat setuju, 58,8% menyatakan setuju, dan 14,4% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
4. Pada pernyataan keempat, “Tagline “Kayak ada manis-manisnya gitu” yang digunakan oleh Le Minerale adalah yang membedakannya dengan produk lain.”, sebanyak 21,6% responden menyatakan sangat setuju, 63,9% responden menyatakan setuju, dan 14,4% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
5. Pada pernyataan kelima, “Saya percaya bahwa pada produk Le Minerale memang ada rasa manis-manisnya.”, sebanyak 24,7% responden menyatakan sangat setuju, 60,8% responden menyatakan setuju, dan 14,4% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut. 6. Pada pernyataan keenam, “Tagline “Beda Segarnya, Bukti Terlindung
4.3.4 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Brand Awareness
Tabel 4.9
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Brand Awareness
1. Pada pernyataan pertama, “Jingle (iringan lagu) dalam penayangan iklan Le Minerale di televisi menarik sehingga membuat saya mudah mengenali merek tersebut”, sebanyak 23,7% responden menyatakan sangat setuju, 67% responden menyatakan setuju, dan 9,3% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
2. Pada pernyataan kedua, “Ketika mendengar slogan “Kayak ada manis-manisnya gitu” langsung membuat pikiran saya tertuju pada Le Minerale” yang digunakan Le Minerale sesuai dengan realita produk”, sebanyak 25,8% responden menyatakan sangat setuju, 64,9% responden menyatakan setuju, dan 9,3% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
No. Item
3. Pada pernyataan ketiga, “Saya lebih mudah mengingat air mineral merek Le Minerale dibandingkan air mineral merek lain”, sebanyak 6,2% responden menyatakan sangat setuju, 11,3% menyatakan setuju, dan 82,5% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan kurang setuju terhadap pernyataan tersebut.
4. Pada pernyataan keempat, “Saya mengenal air mineral merek Le Minerale melalui iklan di televisi”, sebanyak 14,4% responden menyatakan sangat setuju, 79,4% responden menyatakan setuju, dan 6,2% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
5. Pada pernyataan kelima, “Merek Le Minerale merupakan merek yang pertama kali muncul di benak saya saat disebutkan nama merek-merek minuman air mineral.”, sebanyak 8,2% responden menyatakan sangat setuju, 8,2% responden menyatakan setuju, dan 83,5% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan kurang setuju terhadap pernyataan tersebut.
4.4 Uji Asumsi Klasik
4.4.1 Uji Normalitas
Uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogorov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikansi 5% maka jika nilai Asymp.sig. (2-tailed) diatas nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal (Situmorang dan Lufti, 2012:100)
Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik histrogram dan grafik normal plot yang membandingkan antara dua absorvasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal :
a. Pendekatan Histogram
Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)
Gambar 4.5
Berdasarkan Gambar 4.5 dapat diketahui bahwa variabel berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh distribusi data yang berbentuk lonceng dan tidak melenceng ke kiri atau ke kanan.
b. Pendekatan Grafik
Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)
Gambar 4.6 Plot Uji Normalitas
c. Pendekatan Kolmogorov-Smirnov
Tabel. 4.10
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 97
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 1.18262949
Most Extreme Differences Absolute .144
Positive .144
Negative -.079
Kolmogorov-Smirnov Z 1.416
Asymp. Sig. (2-tailed) .136
a. Test distribution is Normal.
Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)
Pada Tabel 4.10 menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) adalah 0.136 dan diatas nilai signifiksn (0,05) atau 5%, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel residual berdistribusi normal.
4.4.2 Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk mendeteksi ada atau tidaknnya gejala multikolinearitas pada data dapat dilakukan dengan melihat nilai tolerance value dan Varians Inflation factor (VIF). Dengan kriteria sebagai berikut :
1. Apabila VIF > 5 maka diduga mempunyai persoalan Multikolinearitas. 2. Apabila VIF < dari 5 maka tidak terdapat Multikolinearitas.
3. Apabila tolerance < 0,1 maka diduga mempunyai persoalan multikolinearitas.
Tabel 4.11
Uji Nilai Tolerance dan VIF Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 3.429 1.397 2.455 .016
Kualitas Pesan Iklan .494 .173 .377 2.864 .005 .236 4.234
Selebriti Pendukung .271 .095 .284 2.840 .006 .411 2.435
Tagline .148 .071 .211 2.082 .040 .401 2.496 a. Dependent Variable: Brand Awareness
Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)
Pada Tabel 4.11 terlihat bahwa nilai tolerance semua variabel bebas adalah lebih besar dari nilai ketetapan 0,1 dan nilai VIF semua variabel bebas adalah lebih kecil dari nilai ketetapan 5. Oleh karna itu, data dalam penelitian ini dikatakan tidak mengalami masalah multikolinearitas.
4.4.3 Uji Heteroskedastisitas
Tujuan uji heteroskedastisitas adalah untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual antara satu pengamatan dengan pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
a. Pendekatan Grafik
Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)
Gambar 4.7
Scatterplot Heteroskedastisitas
Berdasarkan gambar 4.7 dapat terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka berdasarkan metode grafik tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi layak dipakai untuk memprediksi brand awarness berdasarkan masukan variabel kualitas pesan iklan, selebriti pendukung dan tagline.
b. Uji Glesjer
Glejser mengusulkan untuk meregresi nilai absolut residual terhadap
Tabel 4.12
Hasil Uji Glejser heteroskedastisitas Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) .592 .872 .678 .499
Kualitas Pesan Iklan -.036 .108 -.070 -.338 .736
Selebriti Pendukung -.063 .059 -.167 -1.061 .291
Tagline .088 .044 .314 1.973 .051
a. Dependent Variable: Absut
Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)
Pada Tabel 4.12 terlihat variabel independen (kualitas pesan iklan, selebriti pendukung dan tagline) yang tidak signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absolute Ut (absUt). Hal ini terlihat dari signifikansi kualitas iklan (0.736), selebriti pendukung (0,291) dan tagline (0,051) diatas tingkat kepercayaan 5 % (0.05), jadi disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.
4.5 Analisis Regresi Linear Berganda
Y = a + b
Berdasarkan pengujian menggunakan SPSS, maka hasil persamaan regresi linear berganda dapat dilihat pada Tabel 4.13 berikut ini :
Tabel 4.13
Hasil Regresi Linier Berganda Coefficientsa
a. Dependent Variable: Brand Awareness
Berdasarkan Tabel 4.13 diketahui pada kolom kedua (Unstandardized Coefficients) bagian B diperoleh nilai b1 variabel kualitas pesan iklan sebesar
0,494 , nilai b2 variabel selebriti pendukung sebesar 0,271 , nilai b3 variabel tagline sebesar 0,148 dan nilai konstanta (a) adalah 3,429 maka diperoleh
persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :
Y = 3,429 + 0,494 X1 + 0,271 X2+ 0,148X3 + e
Dari persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Konstanta (a) = 3,429 ini menunjukkan bahwa jika kualitas pesan iklan, selebriti pendukung dan tagline dianggap konstan maka tingkat variabel brand awareness akan meningkat sebesar 3,429
2. Koefisien b1 (X1) = 0,494 menunjukkan bahwa jika variabel kualitas pesan iklan meningkat satu satuan maka nilai brand awareness meningkat sebesar 0,494 satuan.
3. Koefisien b2 (X2) = 0,271 menunjukkan bahwa jika variabel selebriti pendukung meningkat satu satuan maka nilai brand awareness meningkat sebesar 0,271 satuan.
4.6 Pengujian Hipotesis
4.6.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Pengujian ini dilakukan untuk melihat secara bersama-sama pengaruh atau hubungan signifikan variabel bebas berupa jika kualitas pesan iklan, selebriti pendukung dan tagline terhadap variabel terikat berupa brand awareness produk minuman Le Minerale pada mahasiswa/i FISIP USU stambuk 2013, 2014 dan 2015.
Tabel 4.14
Hasil Uji F Signifikansi Simultan (UJI-F) ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 217.671 3 72.557 50.257 .000a
Residual 134.267 93 1.444
Total 351.938 96
a. Predictors: (Constant), Tagline, Selebriti Pendukung, Kualitas Pesan Iklan
b. Dependent Variable: Brand Awareness
Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)
Tabel 4.14 diatas mengungkapkan bahwa nilai F-hitung adalah 50,257 dengan tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan F-tabel pada tingkat kepercayaan
95% (α = 0,05) adalah 2,7. Oleh karena itu pada kedua perhitungan yaitu F-hitung
4.6.2 Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)
Uji-t dilakukan untuk menguji secara parsial apakah jika kualitas pesan iklan, selebriti pendukung dan tagline secara parsial atau masing-masing berpengaruh signifikan terhadap brand awareness produk minuman Le Minerale pada mahasiswa/i FISIP USU stambuk 2013, 2014 dan 2015.
Tabel 4.15
Uji Signifikansi Parsial (Uji t) Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.429 1.397 2.455 .016
Kualitas Pesan Iklan .494 .173 .377 2.864 .005
Selebriti Pendukung .271 .095 .284 2.840 .006
Tagline .148 .071 .211 2.082 .040
a. Dependent Variable: Brand Awareness
Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)
1. Variabel kualitas pesan iklan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap brand awareness hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,005) lebih kecil dari 0,05 dan t-hitung (2,864) lebih besar dibandingkan t-tabel (1.98580). 2. Variabel selebriti pendukung berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap brand awareness hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,006) lebih kecil dari 0,05 dan t-hitung (2,840) lebih besar dibandingkan t-tabel (1.98580). 3. Variabel tagline berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap brand
awareness hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,040) lebih kecil dari 0,05 dan
4.6.3 Pengujian Koefisien Determinasi (R2)
Pengujian Koefisien determinan digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas (kualitas pesan iklan, selebriti pendukung dan tagline) terhadap variabel terikat (brand awareness). Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai satu (0 ≤ R2≥ 1).
Tabel 4.16
Hasil Pengujian Koefisien Determinasi Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .786a .618 .606 1.20155
a. Predictors: (Constant), Tagline, Selebriti Pendukung, Kualitas
Pesan Iklan
Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)
Berdasarkan Tabel 4.16 dapat diketahui bahwa :
1. Nilai R sebesar 0.786 sama dengan 78,6 % berarti hubungan antara variabel kualitas pesan iklan, selebriti pendukung dan tagline terhadap brand awareness sebesar 78,6% artinya memiliki hubungan yang erat
2. Nilai Adjusted R Square 0,606 berarti 60,6% brand awareness dapat di jelaskan oleh kualitas pesan iklan, selebriti pendukung dan tagline. Sedangkan sisanya 39,4 % dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang diteliti dalam penelitian ini seperti harga, kemasan, kualitas produk, selera dan lain sebagainya.
4.7 Pembahasan
4.7.1 Pengaruh Kualitas Pesan Iklan, Selebriti Pendukung, dan penggunaan Tagline Terhadap Brand Awareness
Berdasarkan hail uji F dapat diketahui bahwa variabel Pesan Iklan, Selebriti Pendukung, dan Tagline secara simultan berpengaruh positif dan signifikan Terhadap Brand Awareness. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai F-hitung (50,257) > F-tabel (2,7) dan tingkat signifikansi (0,000 < 0,05).
4.7.2 Pengaruh Kualitas Pesan Iklan Terhadap Brand Awareness
Menurut Kotler dan Armstrong (2008:150), periklanan adalah semua bentuk terbayar dari presentasi non-pribadi dan promosi ide, barang, atau jasa oleh sponsor tertentu. Dalam hal ini dapat diartikan bahwa iklan adalah suatu bentuk komunikasi nonpersonal dengan biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam penggunaan media massa untuk membujuk dan mempengaruhi calon konsumen.
Menurut American Marketing Association (AMA), pengertian iklan sebagai semua bentuk bayaran untuk mengimplementasikan dan mempromosikan ide, barang atau jasa secara non personal oleh sponsor yang jelas, sedangkan periklanan adalah seluruh proses yang meliputi penyiapan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan iklan (Fandy Tjiptono, 2003:229).
Berdasarkan hasil uji t-parsial, dapat disimpulkan bahwa variabel kualitas pesan iklan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap brand awareness. Hal ini terlihat dari Tabel 4.15, nilai t-hitung variabel kualitas pesan
mengenai kualitas pesan iklan yang mendapatkan respon setuju yang paling dominan (93,8% reponden) adalah “Pesan iklan Le Minerale yang pernah saya lihat menjelaskan mengenai manfaat-manfaat dari produk”, hal ini menunjukan mayoritas responden setuju bahwa iklan Le Minerale sudah efektif dalam menyampaikan manfaat-manfaat yang terkandung dalam minuman tersebut.
Pada umumnya responden mengetahui iklan produk Le Minerale dari iklan yang ditayangkan oleh televisi. Hal ini menunjukan semakin baik isi pesan tayangan iklan pada televisi akan semakin meningkatkan kesadaran merek dalam benak konsumen. Iklan di televisi merupakan suatu sarana yang efektif dalam menciptakan suatu brand awareness terhadap suatu merek tertentu. Menurut Kasali (2002:121), iklan memainkan peranan yang penting dalam meningkatkan kesadaran merek, karena dalam strategi meningkatkan kesadaran konsumen produsen harus membuat iklan yang menarik untuk target sasarannya. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Jennifer Dwi (2015) menyatakan bahwa pesan iklan berpengaruh positif dan signifikan terhadap brand awareness iklan Le Minerale pada mahasiswa/i jurusan Marketing Communication & advertising angkatan 2012-2014 Universitas Mercu Buana dengan nilai t-hitung variabel kuaklitas pesan iklan (21,260) > (2,1224) dan nilai signifikansi (0,000 < 0,05).
4.7.3 Pengaruh Selebriti Pendukung Terhadap Brand Awareness
Menurut Friedman (Schlecht, 2003: 4) selebriti pendukung (celebrity endorser) adalah individu yang terkenal oleh publik atas prestasinya selain
endorser sebagai pendukung iklan yang ditampilkan untuk menyampaikan pesan. Kotler menyatakan (2001:583) para pemasar telah menggunakan tokoh-tokoh terkenal sejak dulu untuk mendukung produk mereka. Selanjutnya tokoh yang dipilih dengan cermat setidaknya dapat menarik perhatian pada merek produk yang diiklankannya.
Berdasarkan hasil uji t-parsial, dapat disimpulkan bahwa variabel selebriti pendukung secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap brand awareness. Hal ini terlihat dari Tabel 4.15, nilai t-hitung variabel selebriti
pada mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dengan nilai t-hitung variabel selebriti pendukung (3,253) > t-tabel (1,985) dan tingkat signifikan (0,002 < 0,05).
4.7.4 Pengaruh Tagline Terhadap Brand Awareness
Menurut Nuradi dkk. (1996:56) tagline adalah kalimat singkat sebagai penutup teks inti yang menyimpulkan secara singkat tujuan komunikasi suatu iklan. Menurut Ismiati, (2000:230) peran tagline dalam sebuah iklan merupakan sebuah hal yang sangat penting untuk dapat membantu menanamkan sebuah produk yang diiklankan ke dalam benak konsumen atau pemirsa. Dengan adanya slogan atau tagline dalam sebuah iklan, maka akan sangat membantu masyarakat untuk mengingat merek dari produk yang ditawarkan.
Berdasarkan hasil uji t-parsial, dapat disimpulkan bahwa variabel tagline secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap brand awareness, hal ini terlihat dari Tabel 4.15, nilai t-hitung variabel tagline (2,082) > t-tabel (1,98580) dan signifikan variabel tagline (0,040) < signifikan penelitian (0,05). Dari jawaban responden dengan pernyataan mengenai tagline yang mendapatkan respon setuju yang paling dominan (86,6% reponden) adalah “Saya mengetahui tagline (slogan) dalam iklan Le Minerale”, hal ini menunjukan mayoritas
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dalam penelitian ini, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Berdasarkan (Uji-F) diketahui bahwa variabel kualitas pesan iklan, selebriti pendukung dan tagline secara serempak berpengaruh signifikan terhadap brand awareness produk minuman Le Minerale pada mahasiswa/i FISIP
USU angkatan 2013, 2014 dan 2015.
2. Berdasarkan (Uji-t) masing-masing variabel kualitas pesan iklan (X1), selebriti pendukung (X2) dan tagline (X3) berpengaruh positif dan signifikan terhadap brand awareness produk minuman Le Minerale pada mahasiswa/i FISIP USU angkatan 2013, 2014 dan 2015. Variabel kualitas pesan iklan merupakan variabel yang dominan pada penelitian ini.
3. Berdasarkan perhitungan koefisien determinan (R) menunjukkan bahwa hubungan antar variabel kualitas pesan iklan, selebriti pendukung dan tagline memiliki hubungan yang erat terhadap brand awareness produk minuman Le Minerale pada mahasiswa/i FISIP USU angkatan 2013, 2014 dan 2015.
5.2 Saran
1. Variabel kualitas pesan iklan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap brand awareness produk minuman Le Minerale pada mahasiswa/i FISIP USU angkatan 2013, 2014 dan 2015. Pada hasil survey dengan cara memberikan pernyataan dalam bentuk kuesioner kepada responden yang merupakan mahasiswa/i FISIP USU angkatan 2013, 2014 dan 2015, bahwa pernyataan mengenai “Pesan iklan Le Minerale berisi pesan-pesan positif yang mudah untuk dipahami” merupakan pernyataan yang paling dominan mendapatkan tanggapan cenderung kurang setuju oleh responden, mungkin responden masih kurang menangkap isi pesan yang disampaikan oleh produsen. Oleh sebab itu diharapkan kepada perusahaan Le Minerale untuk dapat memperbaiki kekurangan yang ada dalam menyampaikan pesan positif seperti contohnya dengan kata-kata yang padat dan ringan, agar isi pesan iklan dapat lebih mudah untuk dipahami dan dimengerti.
Indonesia yang tayang di Trans TV, oleh sebab itu diharapkan kepada perusahan Le Minerale untuk dapat mempertimbangkan kembali dalam pemilihan selebriti pendukung produk mereka sehingga dalam pemilihan selebriti pendukung produk Le Minerale berikutnya lebih dikenal dan dekat dengan masyarakat.
3. Variabel tagline memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap brand awareness produk minuman Le Minerale pada mahasiswa/i FISIP USU
angkatan 2013, 2014 dan 2015. Pada hasil survey dengan cara memberikan pernyataan dalam bentuk kuesioner kepada responden yang merupakan mahasiswa/i FISIP USU angkatan 2013, 2014 dan 2015, bahwa pernyataan mengenai “Saya percaya bahwa pada produk Le Minerale memang ada rasa manis-manisnya.” merupakan pernyataan yang paling dominan mendapatkan tanggapan cenderung kurang setuju oleh responden, hal ini dikarenakan ada sebagian responden yang menyatakan bahwa rasa dari minuman Le Minerale tidak memiliki rasa manis seperti tagline yang ada dan mereka beranggapan rasa minuman tersebut sama dengan rasa air mineral lainnya. Oleh sebab itu diharapkan kepada perusahan Le Minerale untuk dapat meninjau dan menyesuaikan kembali antara tagline yang digunakan dengan produk yang dijual.
4. Penelitian ini menggunakan tiga variabel bebas untuk mengukur brand awareness sehingga disarankan bagi peneliti selanjutnya diharapkan
image, selera, harga dan variabel lainnya yang lebih relevan yang memiliki
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1Uraian Teoritis
2.1.1 Pengertian Pemasaran
Menurut Kotler (2003:9), bahwa pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapat apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain. Menurut Stanton (dalam Basu Swastha, 2000:5), bahwa pemasaran dapat diartikan sebagai suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
Pengertian pemasaran menurut American Marketing Associaton (AMA) dalam Kotler (2003:14) mendefinisikan bahwa pemasaran sebagai suatu proses perencanaan dan eksekusi, mulai dari tahap konsepsi, penetapan harga, promosi, hingga distribusi barang-barang, ide-ide, dan jasa, untuk melakukan pertukaran yang memuaskan individu dan lembaga-lembaganya.