DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. 2010. Kabupaten Aceh Selatan. Banda Aceh
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
2010.Acehnan Kaya Objek Wisata dan Budaya. Banda Aceh.
Karyono, A. 1997. Kepariwisataan. Jakarta : Gramedia Widiasarana
Indonesia.
Katalog BPS. 2012. Analisis Indeks Pembangunan Manusia Kota Tapak
Tuan. Aceh Selatan.
Katalog BPS. 2013. Indikator Kesejahteraan Masyarakat Kota Tapak Tuan.
Aceh Selatan.
Katalog BPS. 2014. Produk Domestik Regional Bruto Kota Aceh Selatan.
Aceh.
Yoeti, A Oka. 1996. Pemasaran Pariwisata. Bandung : Angkasa.
Undang-Undang Kepariwisataan No.10 Tahun 2009.
BAB III
GAMBARAN UMUM ACEH SELATAN 3.1Geografis
Secara geografis Kabupaten Aceh Selatan merupakan salah satu
Kabupaten di Provinsi Aceh yang terletak di wilayah pantai Barat – Selatan
dengan Ibukota Kabupaten Tapak Tuan. Luas wilayah daratan Kabupaten Aceh
Selatan adalah 4.185,56 Km2 atau 418.556 Ha, yang meliputi daratan utama di
pesisir Barat – Selatan Provinsi Aceh. Berdasarkan Peta Rupa Bumi Indonesia
skala 1:50.000, wilayah daratan Kabupaten Aceh Selatan secara geografis terletak
pada 020 23’ 24” – 030 44’ 24” LU dan 960 57’ 36” – 970 56’ 24” BT.
Dengan batas-batas wilayah adalah:
Sebelah Utara : Kabupaten Aceh Tenggara;
Sebelah Timur : Kota Subulussalam dan Kabupaten AcehSingkil;
Sebelah Selatan : Samudera Hindia;
Sebelah Barat : Kabupaten Aceh Barat Daya.
Wilayah Kabupaten Aceh Selatan secara administrasi pemerintahan
terbagi atas 18 (Delapan Belas) wilayah Kecamatan, 43 mukim dan 248 desa atau
gampong. Pembagian wilayah ini sesuai dengan penetapan dalam UU No.11
Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh, dimana pembagian administrasi
pemerintahan Kabupaten/Kota terdiri berturut-turut atas: Kecamatan, Mukim, dan
Gampong. Sebahagian besar wilayah terdiri dari daratan dengan ketinggian di
atas 500 meter dari permukaan laut yang terdiri dari hutan berbukit- bukit dengan
Pembagian Wilayah Administrasi Kabupaten Aceh Selatan
10 Pasieraja Kampung
15 Meukek Kota Buloh 46.533 4 22
Pemekaran wilayah dikumandangkan oleh pemerintah pusat seiring
dengan dikeluarkannya Undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan
Daerah, Kabupaten Aceh Selatan telah mengalami dua kali pemekaran. Pertama,
pemekaran sabahagian wilayah Kabupaten Aceh Selatan menjadi Kabupaten Aceh
Singkil yang meliputi Kecamatan Simpang Kiri, Simpang Kanan, Pulau Banyak,
dan Singkil. Kedua, Pemekaran bahagian lainnya dari wilayah Kabupaten Aceh
Selatan menjadi Kabupaten Aceh Barat Daya yang meliputi Kecamatan
Manggeng, Tangan- tangan, Blang pidie, Susoh, Kuala Batee, dan Babahrot.
Wilayah Kabupaten Aceh Selatan mencakup Kawasan Andalan pesisir
pantai Barat – Selatan Provinsi Aceh, dimana sebahagian besar dan kawasan
pemukiman diperkotaan berbatasan langsung dengan laut dan pesisir pantai
Barat–Selatan. Bentuk dan pola pemukiman yang linier dengan jalan utama
jalan Meulaboh (Kabupaten Aceh Barat) – Jeuram (KabupatenNagan Raya) –
Blangpidie (Kabupaten Aceh Barat Daya) – Tapak Tuan – Bakongan (Kabupaten
Aceh Selatan) hingga ke daerah- daerah yang ada di wilayah Provinsi Sumatera
Utara. Secara geografis kedudukan wilayah Kabupaten Aceh Selatan tersebut
memiliki arti penting dan strategis, baik dari sisi ekonomi, politik, budaya serta
stabilitas ketertiban dan keamanan.
3.2Topografi
Kondisi topografi Kabupaten Aceh Selatan sangat bervariasi, terdiri dari
dataran rendah, bergelombang, berbukit, hingga pegunungan dengan tingkat
kemiringan sangat curam/terjal. Dari data yang diperoleh, kondisi topografi
dengan tingkat kemiringan sangat curam/terjal mencapai 63,45 %, sedangkan
berupa dataran hanya sekitar 34,66%. Wilayah Kabupaten Aceh Selatan terletak
pada lahan dengan keadaan morfologi datar–bergelombang sampai berbukit-bukit
dan pegunungan yang mempunyai tingkat kemiringan berkisar 45%–75%.
Sebaran kemiringan lahan menurut Kecamatan di Kabupaten Aceh Selatan
disajikan pada Tabel II.2, dengan kelas kemiringan lahan terdiri dari :
1. Dataran dengan kondisi kemiringan lahan 0–3% pada umumnya memiliki
relief permukaan landai dengan luas 162 415.17 ha (38.80%), Kawasan ini
merupakan kawasan yang sangat ideal untuk dipergunakan sebagai lahan
pengembangan pertanian, namun sebagian besar dataran di Kecamatan Trumon
dan Trumon Timur yang memiliki kemiringan rendah ditetapkan sebagai
2. Wilayah berombak dengan kondisi kemiringan 3–8% dengan luas 15 678.70 ha
(3.75%), bentuk dataran ini sangat ideal untuk lokasi pengembangan perkotaan
dan kegiatan budidaya jangka pendek. Dominan wilayah berombak terdapat di
Kecamatan Bakongan, Bakongan Timur, Kluet Timur, Samadua dan Sawang.
3. Wilayah bergelombang dengan kondisi kemiringan 8–15% dengan luas
27.842.97 ha (6.65%). Wilayah dan kawasan dengan kondisi kemiringan ini
mempunyai kecocokan sebagai lokasi pengembangan budidaya perkebunan
atau tanaman tahunan. Bentuk permukaan bergelombang ini tersebar di setiap
Kecamatan, yang dominan terletak di Kecamatan Trumon Timur, Bakongan
Timur, dan Sawang.
4. Wilayah perbukitan dan curam dengan kondisi kemiringan 15–40% tersebar
disetiap Kecamatan dengan luas 81.131.89 ha (19.38%). Wilayah perbukitan
tersebar hampir semua Kecamatan yang dominan terletah di Kecamatan Kluet
Timur, Kluet Tengah, dan Meukek.
5. Wilayah pegunungan dengan kondisi kemiringan >40%, bentuk permukaannya
yang curam bervariasi terjal, umumnya dijumpai sebagai kerucut dan puncak
vulkan, lahan mudah longsor hingga kawasan ini sebaiknya hanya digunakan
sebagai kawasan lindung. Wilayah pengunungan ini memiliki luas 131 487.27
(31.41%) dengan penyebaran paling dominan terdapat di Kecamatan Kluet
Tengah, Kluet Timur, dan Meukek.
Berdasarkan klasifikasi tersebut, maka terdapat lahan datar sekitar ±
kemiringan 0–15% dan sisanya 50.80% lagi merupakan kawasan perbukitan dan
pengunungan yang lebih cocok ditetapkan sebagai kawasan lindung.
Penyebaran ketinggian tempat (di atas permukaan laut) pada kawasan
budidaya di Kabupaten Aceh Selatan adalah sebagai berikut :
(1) ketinggian 0-25 meter seluas 152.648 Ha (38,11%);
(2) ketinggian 25-00 meter seluas 39.720 Ha (9,92%);
(3) ketinggian 100-500 meter seluas 73.291 Ha (18,30%);
(4) ketinggian 500-1.000 meter seluas 86.124 Ha (21,51%) dan
(5) ketinggian di atas 1.000 meter seluas 48.689 Ha (12,16%).
Sementara itu, sebahagian besar jenis tanah di Kabupaten Aceh Selatan
adalah podzolik merah kuning seluas 161,022 Ha dan yang paling sedikit adalah
jenis tanah regosol (hanya 5,213 Ha). Penyebaran jenis tanah tiap Kecamatan di
wilayah Kabupaten ini dapat dilihat pada tabel berikut :
Sebaran curah hujan di Kabupaten Aceh Selatan berkisar dari 2500-3750
mm/tahun. Curah hujan tertinggi 3500–3750 mm.tahun-1 terjadi di Sebelah
Selatan Kecamatan Kluet Selatan, Sebelah Selatan Kecamatan Trumon dan
Trumon Timur, sedangkan yang terendah 2500–2750 mm.tahun-1 terjadi di
Sebelah Timur Laut Kecamatan Trumon Timur. Sebagian Besar curah hujan
Kabupaten Aceh Selatan 3250–3500 mm.tahun-1 atau 54.32% luas wilayah
Kabupaten Aceh Selatan dan hampir jatuh di setiap kecamatan. Tabel distribusi
curah hujan setiap kecamatan disajikan pada Tabel II.3. Curah hujan di wilayah
lumbung beras, yaitu: Kecamatan Kluet Utara, Kecamatan Pasie Raja, dan
yang berlimpah ini harus dapat dikelola untuk memenuhi kebutuhan produksi
pangan, terutama untuk sumber air irigasi. Hal ini didukung pula dengan
keberadaan beberapa sungai besar dan kecil yang membentuk Daerah Aliran
Sungai (DAS) di Kabupaten Aceh Selatan.
Berdasarkan sebaran curah hujan tesebut, maka Kabupaten Aceh Selatan
digolongkan kedalam iklim tipe A-1 dengan suhu rata- rata berkisar antara 28°C-
34ºC dan kecepatan angin antara 90 Knot – 140 Knot.
Keadaan Iklim di Kabupaten Aceh Selatan
3.3Demografi
Kependudukan merupakan faktor penentu perekonomian karena
penduduk tidak hanya sebagai pelaku tetapi juga sebagai sasaran pembangunan
terutama dalam hal investasi pendidikan yang merupakan posisi sentral dalam
pembangunan karena sasarannya adalah peningkatan kualitas sumberdaya
manusia, oleh sebab itu pendidikan juga merupakan alur tengah dari seluruh
sektor pembangunan, dimana salah satu tujuan dari pelaksanaan pembangunan
adalah meningkatkan kesejahteraan dari penduduk itu sendiri. Oleh karenanya
pengelolaan penduduk perlu diarahkan pada pengendalian kuantitas, peningkatan
kualitas serta pengarahan mobilitasnya guna menunjang kegiatan pembangunan.
No Keadaan Iklim Rata-rata
1 Curah Hujan 200 – 370 mm/bulan
2 Suhu 28°C- 34ºC
Jumlah Penduduk Kabupaten Aceh Selatan berdasarkanLapangan Pekerjaan
No. Lapangan Usaha Jumlah
1. Pertanian 41.740
2. Manufaktur 882
3. Jasa 43.610
Total 86.232
Seiring dengan terjadinya tranformasi perekonomian daerah maka profesi
penduduk yang berkerja sebagai petani juga sudah mulai menurun. Sementara
penduduk yang bekerja pada sektor jasa dan manufaktur relatif meningkat
jumlahnya dalam proporsi penduduk yang bekerja di Kabupaten Aceh Selatan.
Kondisi ini menunjukkan sektor pertanian tidak lagi dominan dalam menyerap
tenaga kerja di Kabupaten Aceh Selatan.
Walaupun struktur perekonomian Kabupaten Aceh Selatan masih
didomonasi oleh sektor primer (pertanian,pertambangan dan penggalian). Namun,
kontribusi sektor primer ini semakin menurun dan mulai bergeser pada sektor
sekunder (industri pengolahan,listrik gas dan air bersih) dan tersier
(bangunan/kontruksi, perdagangan, hotel, dan restoran; pengangkutan dan
komunikasi; keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan dan jasa-jasa). Dilihat dari
perkembangannya, kontribusi sektor primer pada Tahun 2012 mencapai 42.74%
2014 sektor primer tersebut diprediksikan masih mendominasi struktur
perekonomian Kabupaten Aceh Selatan. Sementara sektor sekunder kontribusinya
pada tahun 2013 adalah sebesar 20.24% dan sebesar 20,60% (angka
sementara)pada Tahun 2014. Kondisi ini menunjukkan bahwa peran sektor
sekunder baik sebagai penyedia barang dan jasa maupun penyerap tenaga kerja
diharapkan semakin menguat dalam perekonomian Kabupaten Aceh Selatan. Hal
ini penting sebagai landasan untuk menentukan arah kebijakan pembangunan
Kabupaten Aceh Selatan kedepan. Sedangkan untuk sektor tersier, pada tahun
2013 adalah sebesar 37.02% menjadi 37,09% pada Tahun 2014.
3.4 SaranadanPrasarana A.Sarana
a.Saranapokokkepariwisataan(mainsupratructure)antaralainadalah:
- BiroPerjalananWisata(bpw)
- Hotel
- Restoran
- Angkutanwisata,yangmanamenjadisaranpentingbagipemenuhankebutuhan
wisatawanuntukmencapaisalahsatuobjekwisatayangdikunjung.
b. Sarana pelengkapkepariwisataan sepertipasilitas :
- Kegiatanrekreasi.
- Olahragadanyangtelahdisediakantenismeja,kolamrenangkudauntukkegiata
c.Saranapenunjangkepariwisataanyaitusalahsatusaranakepariwisataanyang
berpungsisebagaiperangsangyangdilengkapifasilitas–fasilitasdalampemenuhan
kebutuhantambahanatauhiburanbagiwisatawaanagartinggallebihlama(lenghof
stay)siwisatawaanakanmengakibatkanjumlahpengeluaranwisatawaanakan
mengakibatkanjumlahpengeluaranwisatawaanakanbertambah.adapunyang
menjadisarana–sarana penunjangkegiataankepariwisataantersebutantaralain:
- Tersedianyafasilitashotelberbintangdanrestoransebagaiakamodasiutama bagi
kebutuhanperjalananwisata
- Tersedianyabiroperjalananwisatasebagaipengantaraperjalananwisata.
-
Danjugatersedianyasouvenirshopsebagaipelengkappenyediaankepuasanperjalanan
wisatawan.
B.Prasarana
PrasaranayangterdapatdikabupatenAcehSelatanyangmemungkinkanprose
skegiatanrekreasi.perekonomiandapatberjalandenganlancardalampemenuhankebut
uhan–kebutuhanwisatawaan adalah sebagaiberikut:
− Prasaranaumumyangmeliputijaringanjalanraya,jembatan,airbersih,listrik,telekom
unikasi,danlain-lain.
-Prasaranayangmenyangkutdasarkebutuhanhidupyangdibutuhkanolehwisatawan,se
perti:rumahsakit,danaptek,pusatperbelanjaan,kantorpolisi,bank(Moneychanger),pe
3.5Arus Kunjungan Wisatawan
Perkembangan jumlah arus kunjungan wisatawan yang berkunjung ke
Kabupaten aceh selatan jika dilihat pada grafik perkembangan dapat dilihat tahun
1990-1998 arus kunjungan wisatawan masih dalam kondisi yang stabil.
Penurunan drastis terjadi karena kerusakan lingkungan . Hal ini juga sangat
memberi pengaruh bagi kepariwisataan di Kabupaten aceh selatan.
Data kunjungan wisatawan ke Kabupaten Aceh Selatan.
Tahun Domestik Wisman Jumlah
2010 218,963 8,365 227,328
2011 374,233 4,665 378,898
2012 395,923 6,242 402,165
2013 405,875 6,483 412,358
BAB IV
POTENSI OBJEK WISATA KOTA TAPAK TUAN SEBAGAI DAERAH OBJEK WISATA DI KABUPATEN ACEH SELATAN
4.1 Sejarah Tapak Tuan
Tapak Tuan merupakan ibu kota Aceh Selatan. Kota ini terletak sekitar
500 kilometer dari ibu kota Aceh, Banda Aceh. Tapak Tuan berasal dari dua suku
kata tapak dan tuan. Penamaan itu tidak terlepas dari legenda Tuan Tapa dan
keberadaan tapak kaki raksasa di sana. Legenda ini menjadi cerita rakyat
turun-temurun dan dipercayai hingga saat ini.
Tapak Tuan adalah sebuah kecamatan yang ada di Aceh Selatan, dimana
salah satu kecamatan yang ada di daerah aceh ini sangat terkenal, karena di
kecamatan ini ada beberapa sejarah atau legenda yang biasa di sebut dengan
Legenda Tapak Tuan, Kota Tapak tuan disebut juga dengan kota karena dalam
cerita tapak tuan mengkisahkan seorang Tuan Tapa (orang bertapa) yang telah
membunuh Naga, berdasarkan dalam cerita legenda Tapak Tuan tersebut masih
terbukti karena masih adanya bekas Sejenis kaki raksasa,
Zaman dahulu kala, di tanah Aceh, terjadi suatu peristiwa yang sangat
luar biasa yang merupakan cerita asal usul Kota Naga Tapak Tuan. Kota Tapak
Tuan ini terletak di daerah Aceh Selatan, dan lokasinya ada di lingkungan
laut.Kota Tapak Tuan ini terlihat indah karena lokasinya yang dekat dengan laut
amat sangat mendukung membentuk pemandangan yang bagus. Ciri khas dari
tempat ini adalah adanya sepasang tapak kaki yang berjauhan seperti tapak orang
satu objek wisata kota ini.Pada waktu itu, hiduplah seorang pemuda yang bernama
Teuku Tuan.Dalam sejarah, tak diketahui darimana asal Teuku Tuan ini. Tapi
diceritakan bahwa Teuku Tuan ini adalah tokoh yang berperan dalam asal-usul
kota Tapak Tuan.Di daerah Aceh Selatan, terdapat sebuah gunung yang sangat
besar.Di gunung itu hidup seekor naga yang sangat besar.Dari atas gunung,
terdapat bekas jejak naga itu melata sampai ke kaki gunung. Kira-kira naga itu
memiliki lebar 10 meter dan panjangnya tidak diketahui.. Para penduduk merasa
terancam akan keberadaan naga tersebut.
Karena mendengar kabar itu, Teuku Tuan memburu sang naga. Dia
bertarung melawan naga itu, yang akhirnya dapat berakhir dengan membunuh
sang naga dengan memukulnya memakai sebuah tongkat. Tongkat yang
digunakan Teuku Tuan untuk membunuh naga itu terpelanting/tercampak ke
dalam lautan yang berkedalaman sekitar 70 meter.Tongkat itu diabadikan oleh
Yang Maha Kuasa tertancap secara vertikal di tengah lautan dan lebih tinggi dari
permukaan air laut. (berarti panjang tongkatnya lebih dari 70 meter).
Setelah di pukul oleh Teuku Tuan, naga itu mati berantakan.Darahnya
tumpah berserakan si suatu tempat yang sampai sekarang tempat darah naga itu
berserakan dinamakan kampung Batu Merah.Uniknya, di kampung Batu Merah
ini, dari pasir laut, batu, dan tanahnya, semua berwarna merah sewarna merah
darah.
Bagian tubuhnya yang lain tercampak di tempat lain. Contohnya adalah
hatinya.Hati naga itu tercampak di suatu daerah yang sampai sekarang dinamakan
memiliki keunikan dari pasir laut, batu dan tanahnya, semua berwarna
hitam.Perbatasan antara kampung Batu Merah dan kampung Batu Hitam dapat
dibedakan secara jelas, walaupun hanya dengan menggunakan mata terlanjang.
Pada waktu Teuku Tuan hendak membunuh sang naga, sempat terjadi
kejar-kejaran antara Teuku Tuan dan sang naga. Maka pada suatu ketika, berbekaslah
tapak kaki Teuku Tuan ini.Sekarang yang masih terlihat hanya sepasang telapak
kaki sangat berjauhan, di batasi oleh gunung tempat naga tinggal sebelumnya.
Jejak tapak kaki tersebut, seperti jejak seseorang yang melangkahi gunung, karena
tak dapat ditemukan jejak yang sama di antara kedua jejak tersebut.
Ukuran jejak kaki tersebut adalah 3 x 1,5 meter. Jejak kaki yang sebelah
kanan, berada di pinggir laut diatas sebuah batu. Sedangkan jejak kaki sebelah kiri
berada di dalam kota di atas tanah. Antara jejak satu dan yang satunya lagi
lebihkurang berjarak 500 meter.Maka dari itu, diberilah nama daerah yang
terdapat jejak tapak Teuku Tuan itu dengan nama kota Tapak Tuan, atau juga
sering disebut kota Naga Tapak Tuan. Jika kita pergi ke Tapak Tuan Aceh
Selatan, tapi belum mengunjungi area tapak kaki tersebut, maka seolah-olah kita
belum sampai ke Tapak Tuan.
4.2Potensi Wisata Tapak Tuan sebagai Daya Tarik Objek Wisata Kabupaten Aceh Selatan.
Tapak Tuan memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi daerah
tujuan wisata di kabupaten Aceh Selatan. Keindahan alamnya memiliki
karakteristik tersendiri bagi kota tapak tuan tersebut. Salah satu objek wisata yang
berada di Gunung Lampu. Selain itu yang populer lainnya dari Tapak Tuan adalah
berbagai variasi produk rumah tangga dari buah yang sudah jadi kebanggaan kota
ini, yaitu buah pala.
Potensi kepariwisataan yang dimiliki oleh Tapak Tuan adalah sebagai
berikut :
1. Pantai Cemara Gelombang 7
Pantai cemara gelombang 7 merupakan pantai sangat indah. Pasir
hitamnya yang bersih dan berkilauan, air laut yang jernih, pantai yang nyaris
datar, cemara yang berbaris rapi sepanjang mata memandang, ombak yang
bergulung – gulung hingga tujuh lapis, dan tentunya pemandangan bukit barisan
dan kota TapakTuan yang sangat indah dari sini.
Pantai ini terletak 15 Km dari Tapak Tuan dengan mengikuti jalan raya menuju ke
Medan dan terletak di tepi jalan.
2. Pemandian Air Bentiang
Ini adalah salah satu objek wisata pemandian yang kurang populer dan
jarang terdengar oleh orang Tapak Tuan tapi tidak ada satu orang pun di gampong
Air Pinang dan gampong Lhok Reukam yang tidak mengetahui tempat
permandian yang super sejuk ini.
Pemandian ini terletak di gampong Air Pinang, 13Km dari Tapak Tuan
ke arah Medan. Pemandian ini berupa sebuah mata air yang airnya sangat sejuk.
Karena airnya langsung keluar dari mata air di bawah batuan kapur. Jika telah
sampai di tempat ini, maka akan terlihat airnya agak keruh, tapi tak perlu ragu,
bila terminum. Jika diikuti mata airnya ke atas, maka akan dijumpai mata air
yang bentuknya layaknya di dalam gua kapur. Bentuknya indah bertingkat –
tingkat.
3. Gampong Wisata Lhok Reukam dan Pantai Pasie Setumpuk yang
Tersembunyi.
Tidak jauh dari gampong Air Pinang terdapat gampong Lhok Reukam.
Gampong ini pernah dijadikan gampong wisata dan gampong terbersih di Tapak
Tuan. gampong ini walaupun jauh dari Tapak Tuan, tapi suasananya rapi dan
bersih. Angin laut nya segar dan udara yang sejuk walaupun di siang hari.
Di gampong ini banyak hal menarik yang dapat kita jumpai. Diantaranya
pantainya yang lembut dan putih bersih dan suasana lingkungan yang ramah dan
damai. Di sini juga terdapat sirkuit balap Grasstrack yang bernama Sirkuit
Ketibang ( Kelapa Tiga Cabang ).
4. Jambo Hatta
Tempat itu merupakan sebuah warung singgah yang terletak di puncak
gunung Lhok Reukam. Tempat ini merupakan tempat berhentinya Wakil Presiden
pertama Indonesia, Drs. Moh. Hatta dalam perjalanannya mengelilingi Aceh pada
tahun 1956, begitulah yang tertera pada Prasasti yang ada di Jambo (pondok,
warung) tersebut. Saat Bung Hatta singgah dulu, di sini hanya berupa pondok
kayu kecil sederhana, tapi pada tahun 1996, LNG Arun memugar bangunan
Tempat ini terletak 10 Km dari Tapak Tuan menuju ke arah Medan di
atas gunung Lhok Reukam. Kita dapat melihat relief dari Teluk Tapak Tuan dan
Bukit Barisan yang menjulang dan Pantai Cemara yang tampak dari kejauhan.
5. Pemandian Panjupian dan Teluk Katuang
Tempat pemandian di Tapak Tuan, Ie Sijuk Panjupian. Pemandian ini
sudah sangat terkenal di Aceh Selatan dan kabupaten di sekitarnya. Terletak di
Gampong Panjupian 7Km dari Tapak Tuan ke arah Medan.Untuk mendapatkan
arah ke pemandian ini cukup mudah, karena setelah menuruni gunung Panjupian
langsung terpampang plang yang menunjukkan arah berikutnya. Pemandian ini
merupakan pemandian air pegunungan asli yang langsung keluar dari mata airnya.
Airnya juga mengandung CaCO3 dan tetap aman bagi tubuh. Suhu airnya sejuk
sekitar 15oC.
Jika ke arah gunung kita bisa menikmati Panjupian, di arah laut kita
dapat menikmati indahnya dan lembutnya pasir di teluk Katuang. Katuang yang
dalam bahasa Baekko ( Jamee ) berarti penyu. Asal mula penamaan ini karena
dulu di tempat ini banyak penyu yang bertelur dan jika kita lihat dari salah satu
sudut jalan di gunung Panjupian, maka kita akan melihat salah satu bentuk tebing
serupa dengan seekor penyu.
6. Air Terjun Tingkat Tujuh
Satu lagi tempat pemandian di Tapak Tuan yang sudah populer di mana –
mana, yaitu Air Terjun Tingkat Tujuh. Sesuai namanya, air terjun ini bertingkat –
tingkat sampai tujuh tingkatan. Konon katanya dulu di sini adalah tempat
sini airnya tawar, segar, dan sangat jernih sehingga kita dapat melihat batu
di dasar lubuk yang dalamnya 3 meter lebih.Terletak di Gampong Batu Itam
berjarak 5 Km dari Tapak Tuan ke arah Medan.
7. Batu Hitam dan Batu Merah
Di Tapak Tuan ada namanya Batu Hitam dan Batu Merah. Keduanya
adalah nama sebuah daerah. Keduanya juga berjarak kira – kira 3,5 Km dari
Tapak Tuan ke arah Medan. Saat Tuan Tapa dan Naga bertarung merebut Putri
Bungsu, Naga Jantan terkena kibasan tongkat Tuan Tapa dan badannya hancur
berburai. Batu Hitam konon adalah hati Naga, Batu Merah konon adalah darah
Naga, dan ada satu lagi yaitu sisik Naga. Ketiga benda tersebut memang sangat
mirip dengan benda yang dilegendakan. Di Batu merah terdapat sebuah warung
yang biasa disebut Puncak. Dari sini kita dapat menikmati indahnya sunset dari 2
pelabuhan di Tapak Tuan.
8. Pemandian Kolam Aroya
Kolam Aroya merupakan suatu area pemandian yang terdiri atas
beberapa kolam dengan variasi kedalaman dan ukuran. Kolam ini terletak di
Gampong Lhok Bengkuang Barat.
9. Gampong Panton Luas
Waktu yang diperlukan menuju perjalanan sekitar 20 menit dengan medan gunung
yang menanjak dan menurun yang dapat di akses dari simpang PT. Adi Lhok
Bengkuang.
Salah satu bukti dari legenda ini adalah makam Tuan Tapa yang letaknya
di gampong Padang, bersebelahan dengan MIN Tapak Tuan dan Masagik Tuo.
Kuburan ini panjang dan dihias indah dengan kerang – kerang raksasa. Kuburan
ini sudah dipugar oleh kolonial Belanda.
Masjid Tuo Kampung Padang terletak di Gampong Padang Tapak Tuan,
Aceh Selatan. Masjid Tuo Kampung Padang ini dibangun pada tanggal 10
Agustus 1108 Masehi oleh Syech Al-Jazirazi Farsyiah Bin Ibnu Mansyur dalam
bentuk pondok kecil berlantai papan. Tapi pada pendapat lain disebutkan masjid
ini dibangun pada tahun 1858 berdasarkan tanda tahun yang terpahat di salah satu
tiang masjid ini. Kemudian pada tahun 1115 mesjid ini direhabilitasi oleh
muridnya Tengku Muhammad Chalidy bin Fasaman. Kemudian pada tahun 1351
Masehi kembali direhabilitasi oleh seorang ulama yang bernama Tengku H. Abdul
Manan bin Muhammad Sutan Pariaman. Keanehan dan kelebihan Masjid Tuo ini,
di depannya terdapat Makam Tuan Tapa, orang keramat yang membunuh Naga.
Kemudian ada satu masjid lagi yang terkenal, megah, dan indah di Tapak
Tuan. Masjid itu adalah Masjid Raya Istiqamah yang terletak di pusat kota Tapak
Tuan. Di masjid ini juga menjadi tempat eksekusi hukuman cambuk yang
diadakan tiap beberapa tahun sekali. Di masjid ini juga sering diadakan acara
akbar yang agamis oleh Pemkab Aceh Selatan.
11. Pemandian Lubuk Simerah dan Gua Kalam
Pemandian ini merupakan salah satu bagian dari sungai yang bermuara
Kuala Serullah. Di dalam buku Legenda Tapak Tuan Kisah Naga Memelihara
hijau, sejuk, jernih yang saking jernihnya walaupun sudah kedalaman 3 meter kita
masih dapat melihat batu dan ikan di bawahnya.
Gua Kalam adalah salah satu gua terkenal yang ada di Tapak Tuan.
Menurut Legenda, gua ini adalah tempat berdiamnya Tuan Tapa. Sesuai namanya
( Kalam = gelap ), gua ini sangat gelap dan sedikit cahaya yang masuk dengan
keadaan yang lembab. Di dalam gua ini dapat kita jumpai stalaktit dan ribuan
kelelawar yang menggantung di atap gua. Gua ini dilalui oleh sungai dan konon
katanya di sini banyak ditemukan batu cincin eksotis di dasar sungai.
12. Bekas Tapak Tuan Tapa
Objek wisata yang paling terkenal di Tapak Tuan, bahkan di Aceh
Selatan. Objek wisata yang satu ini sangat kental kaitannya dengan Legenda
Tapak Tuan, bahkan nama kota itu sendiri. Sudah sejak dulu wisatawan dari luar
daerah datang ke Tapak Tuan hanya untuk datang ke sini. Tapak Tuan Tapa yang
terletak di kaki Gunung Lampu dekat pelabuhan Tapak Tuan. Di Jalan Merdeka
yang merupakan jalan menuju ke Tapak juga terdapat sebuah tugu yang
merupakan tugu peringatan pengibaran Sang Saka Merah Putih untuk pertama
kalinya di Tapak Tuan, 29 Agustus 1945 lalu.
13. Rindu Alam Cafe
Tempat ini salah satu tempat yang paling sering dikunjungi di Tapak
Tuan. Para pelancong dan pengembara senang berhenti di sini dengan alasan
pemandangan yang indah, angin laut yang sejuk, tempat yang teduh, dan menu
Tempat yang saya maksud adalah Rindu Alam Cafetaria. Ini adalah
tempat makan yang sudah sejak lama terkenal di Tapak Tuan. Selain menyajikan
hidangan yang memanjakan lidah anda, tampat ini juga memanjakan mata dan
tubuh anda. Bagaimana tidak, lokasinya di tepi pantai berpasir putih nan lembut
yang dipagari oleh cemara menjadikana suasana di sini sangat sejuk dan tenteram.
14. Gunung Kerambil
Tempat ini berupa sebuah bukit kecil yang berada sekitar 7 km dari pusat
kota Tapak Tuan. Bukit kecil ini merupakan perbatasan antara kecamatan Tapak
Tuan dan kecamatan Samadua. Kerambil itu berasal dari Basa Aneuk Jamee
‘Kaghambie’ yang berarti kelapa
Berdasarkan potensi wisata tersebut, Tapak Tuan telah memiliki nilai
ekonomis yang tinggi, sehingga kawasan ini dapat menjadi salah satu daya tarik
wisata yang dapat dikunjungi wisatawan domestik maupun manca negara untuk
melakukan rekreasi, penelitian, observasi, maupun melakukan wisata agro dan
sebagainya.
Dalam pengembangan dan pembangunan suatu objek wisata ataupun
suatu kawasan wisata pasti mempunyai dampak, yaitu dampak positif dan juga
dampak negatif. Dampak positif dari pengembangan objek wisata kota Tapak
Tuan yaitu:
1. Meningkatkan ekonomi masyarakat pengeluaran atau biaya wisatawan untuk
berbelanja di suatu daerah yang dikunjunginya, akan memacu pertumbuhan pada
2. Meningkatkan pendapatan pemerintah pariwisata dapat meningkatkan
pendapatan daerah, dengan menyediakan fasilitas bagi wisatawan maka sebagai
imbalan pemerintah daerah dapat menagih dana retribusi seperti pada pintu
gerbang masuk ke setiap objek wisata.
3. Memperluas kesempatan kerja dan kesempatan berusaha, tidak hanya pada
sektor pariwisata saja melainkan sektor lainnya yang langsung berkaitan dengan
pengembangan pariwisata.
4. Membangkitkan kewiraswastaan dan menumbuhkan usaha-usaha ekonomi
dalam pembangunan sosial ekonomi.
5. Mendorong pembangunan sarana dan prasarana terutama di daerah yang tidak
dilaksanakan kecuali dengan terselenggaranya kegiatan pariwisata.
Dampak negatif dari pengembangan pariwisata tampak menonjol pada
bidang sosial, yaitu pada gaya hidup masyarakat di daerah tujuan wisata. Gaya
hidup ini meliputi perubahan sikap, tingkah laku, dan perilaku karena kontak
langsung dengan para wisatawan yang berasal dari budaya berbeda..
4.3 Pengembangan Potensi Wisata Tapak Tuan Kabupaten Aceh Selatan oleh Pihak Pemerintah, Swasta dan Masyarakat.
a. Peran pemerintah
DengandiberlakukanyaUUNO22Tahun1999danUUNO25Tahun1999
tentangpemerintahdaerahdanperimbangankeuanganantarapusatdandaerah.
Daerahdituntutuntukselaluberupayasemaksimalmungkindalammeningkatkan
pendapatanaslidaerah.Halinibisadilakukandenganmemanfaatkanpotensi-potensi
pemerintahpusatmemberikanwewenangkepadapemerintahdaerahsecarapenuh
dalammengeloladanmemanfaatkanpotensipariwisatayangadadidaerahnya.Serta
menetapkandanmengusahakansendiridalammelaksanakanpengembangannya.
Wewenangdiberikankepadadaerahkarenapemerintahdaerahlebihmengertidan
memungkinkanuntukdapatmendayagunakanpotensipariwisatayangdimiliki
denganlebihberdayaguna danberhasil.
Beberapa pemerintah yang ikut dalam pengembangan wisata Tapak
Tuandi antaranya Kepala Dinas Pariwisata Budaya Pemuda dan Olahraga
kabupaten Aceh Selatan H. Azwar Rahman, ketua Asosiasi Pelaku Pariwisata
Indonesia ( ASPI ) Cabang Aceh Selatan May Fendri SE, bupati Aceh Selatan HT.
Beberapa wisata yang sudah di kembangkan oleh pihak pemerintah diantaranya:
- Objek Wisata Tingkat 7
- Pemandian Panjupian
- Pemandian Air Terjun Air Dingin
- Pertapakan Tuan Tapa
- Panorama Hatta
Upaya-upayayangdilakukandalammengembangkansuatuobjek
wisatadaripihakpemerintahadalahsebagai berikut:
-
Mengembangkanlebihjauhpotensiobjek-objekwisatayangdimilikidalammenunjangkepariwisataandi Kota Tapak Tuan
-
Mempromosikanobjek-objekwisatatersebutmelaluimediaelektronik,mediacetak,ataupundariindividuk
eindividulain.
- Membangunsegalafasilitasyangdibutukanolehparawisatawandalamkegiatanlib
urannyaagarwisatawanmerasaamandannyamandanahirnyaberkeinginanuntukb
erkunjungkembali.
- Memberikankemudahanbagiparainvestorbaikparainvestoryangberasaldalamne
gerimaupunluarnegeridalammenanamkanmodalnya dalamfaktor pariwisata.
- MeningkatkankemampuansertakeahlianSumberdayaManusia(SDM)dalamhal.
- MemberikanpelayananterhadapwisatawansepertiPemanduWisata(guide),danla
b. Peran Swasta
Swasta merupakan instansi yang berhubungan langsung dengan
wisatawan serta memberikan pelayanan secara bergantian dalam rangkaian
perjalanan wisata. Instansi ini juga memegang peranan yang sangat penting
dalam maju mundurnya dunia kepariwisataan nasional. Citra yang
ditunjukkan oleh dunia usaha sebagai perantara adalah citra bangsa
Indonesia secara nasional. Tugas-tugas yang diemban oleh dunia usaha
sebagai berikut:
1. Menyediakan sarana akomodasi pariwisata yang dibutuhkan oleh
wisatawan seperti penginapan ( hotel ).Beberapa hotel tersebut diantaranya
adalah:
- Chaterin HotelJl. T. Ben Mahmud No.6Telp. 0656 21314
- Azizi HotelJl. T. Ben Mahmud No. 202Telp. 0656 323134;
085277071093
- Metro HotelJl. T. Ben Mahmud No. 17ATelp. 0656 21797
- Wisma lampitJl. Nyak Adam Kamil
- Losmen MuliaJl. Pelabuhan No.2, Labuhan Haji
- Losmen Jambu (Sukur)Jl. Ahmad Yani No.13Telp. 0656 21365
- Losmen Restu SelatanJl. Merdeka No.72Telp. 0656 21262
- Losmen YogyaJl. Merdeka No.50Telp. 0656 21053
- Losmen Gunung TuanJl. Merdeka No. 80Telp. 0656 21053
- Losmen PanoramaJl. Merdeka No. 33Telp. 0656 21004
2. Membuat paket wisatTa dan melaksanakan acara perjalanan wisata ke
daerah-daerah tujuan wisata.
3.Peranan biro perjalanan seperti menyetor sebagian hasil keuntungan yang
berupa pajak yang jumlahnya ditentukan oleh pemerintah.
4. Sarana perhubunganyang bekerja sama dengan pemerintah daerah dan
memiliki tugas untuk berkeliling di kota ini memanfaatkan modal
transportasi di Kota Tapak Tuan seperti:
- Surya Intan Nusa Taksi. Jalan merdeka no. 80 ( 0656 21053 )
-Halim Taksi. Jalan merdeka no. 235( 065621087 )
-Widuri taksi - wisata taksi- pria jasa. Jalan merdeka no. 80( 0656 21075)
5. Transportasi
Kota Tapak Tuan dapat dituju melalui Bandar Udara Teuku Cut Ali
Tapak Tuan dari Bandar Udara Polonia Medan atau Bandar Udara Iskandar
Muda di
Aceh dengan menyajikan pemandangan pesisir pantai yang memukau dan
salah satu gugusan pesisir terpanjang di Sumatera. Begitu pula jalur
tengahnya melalui Trans Sumatera yang menyuguhkan gugusan Bukit
Barisan yang megah.
Jalur tempuh darat dari Kota
jam perjalanan dan dari Meulaboh Aceh sekira 3 jam. Anda dapat
memanfaatkan kendaraan sewaan, angkutan umum bus atau taksi.Pilihan
lain dapat pula menggunakan jalur laut dari Pelabuhan Laut Sibolga
Semeuleu, Singkil, dan Pulau Banyak di Aceh Singkil.
c. Peran Masyarakat
Masyarakat merupakan penunjang utama untuk pengembangan
kepariwisataan. Kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang arti
pentingnya dunia pariwisata dan seberapa besar sumbangan yang mampu
diberikan oleh dunia pariwisata kepada pembangunan bangsa serta
pemerataan bangsa, merupakan keberhasilan program pengembangan
kepariwisataan. Dalam rangkaian perjalanannya wisatawan akan senantiasa
berjumpa dan berinteraksi dengan masyarakat, kesalahan dalam penerimaan
dan pelayanan masyarakat terhadap wisatawan akan selalu menjadi momok
yang selalu diingat oleh wisatawan. Untuk itu diperlukan adanya “sadar
wisata” guna menciptakan lingkungan yang ramah dan terbuka di antara
masyarakat. Fungsi dan peranan masyarakat dalam pengembangan
kepariwisataan antara lain:
1. Kelompok yang mampu menghimbau, mengamati dan mengontrol secara
langsung terhadap segala bentuk penyimpangan yang dilakukan oleh
wisatawan.
2. Menciptakan kondisi atau suasana yang harmonis dalam kegiatan
kepariwisataan.
Kota Tapak Tuan merupakan sebuah kota pusat pemerintahan dan
perdagangan, namun seiring bertambahnya pengunjung yang datang ke
darah Kab.Aceh Selatan yang sebagian besar bertujuan menikmati potensi
wisata Alam yang tersebar di setiap kecamatan, yang nantinya akan
sebagai ibukota kabupaten Aceh Selatan memiliki luas kecamatan, maka
untuk menyeimbangkan potensi tersebut menyarankan akomodasi seperti
hotel sudah seharusnya tersedia dengan perencanaan yang baik, terutama
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan
Tapak Tuan merupakan ibu kota Aceh Selatan yang
memilikikeindahan alam dan karakteristik tersendiri bagi kota Tapak Tuan
tersebut. Salah satu objek wisata yang paling populer dan menjadi daya tarik
di kotaTapak Tuan adalah bekas tapak kaki raksasa Sang Tuan Tapa yang
berada di Gunung Lampu. Selain itu yang populer lainnya dari Tapak Tuan
adalah berbagai variasi produk rumah tangga dari buah yang sudah jadi
kebanggan kota ini, yaitu buah pala.
Tapak Tuan memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi daerah
tujuan wisata di kabupaten Aceh Selatan. Potensi yang dimiliki kota Tapak
Tuan diantaranya adalah Pantai Cemara Gelombang 7, Pemandian Air
Bentiang, Gampung wisata Lhok Reukam, Jambo Hatta, Pemandian
Panjupian, Batu Hitam dan Batu Merah, Pemandian Kolam Aroya, Makam
Tuan Tapa, Pemandian Air Terjun Air Dingin, Bekas Tapak Tuan Tapa,
Rindu Alam Cafe, dan Gunung Kerambil.
Dalam mengembangkan potensi Tapak Tuan pihak kabupaten Aceh
Selatan melakukan upaya pengembangan melalui peranan pemerintah,
swasta, dan masyarakat.
Dalampembangunandanpengembanganobjekwisatakota Tapak
Tuandiperlukan adanya
hubungankerjasamayangbaikyangterjalinantarpihakpemdadanpengelolaagar
masyarakat,dandampakpositifuntukmencapaitujuandansasarany a n g
terjadisesuai denganrencana. Salah satu pengembangan yang dilakukan
adalahmempromosikanobjek-objekwisatatersebutmelaluimediaelektronik,mediacetak,
dandariindividukeindividulain.
5.2Saran
Diharapkan pihak pemerintah maupun masyarakat dapat
mempromosikan objek wisata kota Tapak Tuan agar lebih dikenal oleh
wisatawan dan dapat menarik minat wisatawan untuk mengunjungi wisata
– wisata yang berada di Tapak Tuan, sehingga dapat meningkatkan jumlah
kunjungan wisatawan pada tiap tahunnya.
Salah satu kendala yang dihadapi daerah wisata kota Tapak Tuan
adalah kurang tersedianya Sumber Daya Manusia yang potensial di bidang
kepariwisataan dan kesadaran masyarakat untuk menjaga kelestarian objek
BAB II
URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Pariwisata Secara Umum
Pengertian tentang pariwisata dan wisatawan timbul di Perancis pada
akhir abad ke-17. Tahun 1972 Maurice Menerbitkan buku petunjuk “ The True
QuideFor Foreigners Travelling in France to Appriciate its Beealities, Learn
thelanguage and take exercise “. Dalam buku ini disebutkan ada dua perjalanan
yaitu perjalanan besar dan kecil ( Grand Tour dan Perit Tour ). Pertengahan abad
ke-19 jumlah orang yang berwisata masih terbatas karena butuh waktu lama dan
biaya besar, keamanan kurang terjamin, dan sarananya masih sederhana. Tetapi
sesudah Revolusi Industri keadaan itu berubah, tidak hanya golongan elit saja
yang bisa berpariwisata tapi kelas menengah juga. Hal ini ditunjang juga oleh
adanya kereta api. Pada abad ke-20 terutama setelah perang dunia II kemajuan
teknik produksi dan teknik penerbangan menimbulkan peledakan pariwisata.
Perkembangan terkahir dalam pariwisata adalah munculnya perjalanan paket (
Package tour ). Bila dilihat dari segi etimologinya, kata pariwisata berasal dari
bahasa Sansekerta yang terdiri dari dua suku kata, yaitu pari berarti berkeliling,
berputarputar, berkali-kali, dari dan ke. Dan kata wisata berarti berpergian,
perjalanan, yang dalam hal ini bersinonim dengan kata travel. Dengan demikian
pengertian pariwisata yaitu perjalanan berkeliling ataupun perjalanan yang
dilakukan berkalikali, berputar-putar dari suatu tempat ke tempat lain ataupun
suatu perjalanan yang sempurna.
tourisme. Kemudian diselenggarakan Munas (Musyawarah Nasional) di Teretes
(Jatim), yang di dalam musyawarah itu dihasilkan sebuah istilah baru
yaknitourisme diganti dengan kata pariwisata. Kata pariwisata ini diusulkan oleh
Bapak Prof. Prijono yang saat itu menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan dan atas himbauan Bapak Presiden Indonesia Ir. Soekarno. Dan
selanjutnya pada tahun 1960 istilahDewan Tourisme Indonesia diganti menjadi
Dewan Pariwisata Nasional. Pengertian pariwisata di atas belum memberikan
pengertian yang jelas dan tidak mempunyai ketentuan mengenai batasan-batasan
dari pengertian pariwisata tersebut. Oleh karena itu sebagai bahan pertimbangan
dapat kita lihat beberapa pendapat ahli kepariwisataan mengenai pengertian
pariwisata.
Pengertian pariwisata secara umum merupakan suatu perjalanan yang
dilakukan seseorang untuk sementara waktu yang diselenggarakan dari suatu
tempat ke tempat yang lain dengan meninggalkan tempat semula dan dengan
suatu perencanaan atau bukan maksud untuk mencari nafkah di tempat yang
dikunjunginya, tetapi semata-mata untuk menikmati kegiatan pertamasyaan atau
rekreasi untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam.
Pengertian pariwisata secara teknis merupakan kegiatan yang dilakukan
oleh seseorang atau berkelompok dalam wilayah negara sendiri maupun negara
lain dengan menggunakan kemudahan jasa atau pelayanan dan faktor-faktor
penunjang sertakemudahan-kemudahan lainnya yang diadakan oleh pemerintah,
Pariwisata menurut Prof. Salah Wahab (dalam Yoeti, 1982:107) “ A
proposeful human activity that serve as a link between people eitherwithin one
some country or beyond the geographical limits or state. Itinvolves the temporary
displacement of people to other region, country,for the satisfaction of varied
needs other than exciting a renumaretedfunction ”. “ Pariwisata adalah suatu
aktivitas manusia yang dilakukan secara sadar yang mendapat pelayanan secara
bergantian diantara orang-orang dalam suatu negara itu sendiri atau di luar negeri
(meliputi pendiaman orangorang dari daerah lain) untuk mencari kepuasan yang
beraneka ragam dan berbeda dengan apa yang dialaminya dimana ia memperoleh
pekerjaan tetap ”.
Pariwisata menurut Prof.K. Krapt dan Prof. Hunziker (dalam Yoeti,
1996:112) Pariwisata adalah keseluruhan dari gejala-gejala yang ditimbulkan dari
perjalanan dan pendiaman orang-orang asing serta penyediaan tempat tinggal
sementara, asalkan orang asing itu tidak tinggal menetap dan tidak memperoleh
penghasilan dari aktivitas yang bersifat sementara.
Pariwisata menurut E. Guyer Fleuler, mengemukakan Pariwisata dalam
arti modern adalah fenomena dari zaman sekarang yang pada umumnya
didasarkan atas kebutuhan, kesehatan dan pergantian hawa. Sedangkan pada
khususnya disebabkan oleh bertambahnya pergaulan berbagai bangsa dan kelas
masyarakat manusia sebagai hasil dari perkembangan perniagaan, industri,
perdagangan, serta penyempurnaan dari alat-alat pengangkutan.
Pariwisata menurut Mr. Herman V. Schulard (dalam Yoeti, 1996:114)
perekonomian secara langsung berhubungan dengan masuknya orangorang asing
melalui lalu lintas di suatu negara tertentu, kota dan daerah.
2.1.1 Bentuk dan Jenis Pariwisata
Bentuk dan jenis pariwisata sangat membantu dalam menyusun strategi
pengembangan objek-objek dan daya tarik wisata untuk mengetahui kapan dan
darimana asal wisatawan yang akan menjadi objek pasar. Sampai saat ini ada
berbagai jenis pengertian pariwisata yang kita kenal dari beberapa sudut pandang
(Yoeti,1996:117) menyatakan :
a. Menurut Letak Geografi
1. Pariwisata Lokal (Local Toruism)
2. Pariwisata Regional (Regional Tourism)
3. Nasional Tourism (Domestic Tourism)
4. Regional International Tourism
5. International Tourism
b. Menurut Tujuannya :
1.Recreational Tourism (Pariwisata Rekreasi)
2.Culture Tourism (Pariwisata Budaya)
3.Sport Tourism (Pariwisata Olahraga)
4. Conference Tourism (Pariwisata Konferensi/Convention)
5. Health Tourism (Pariwisata Kesehatan)
c. Menurut pengaruhnya terhadap neraca pembayaran :
1. Pariwisata Aktif (kegiatan pariwisata yang mendatangkan devisa dengan
2. Pariwisata Pasif (kegiatan pariwisata yang mengurangi cadangan devisa negara
ditandai dengan keluarnya penduduk ke suatu negara lain ke negara lain untuk
melakukan kegiatan kunjungan).
d. Menurut alasannya :
1. Seasiona Tourism (kegiatan pariwisata yang dilakukan pada waktuwaktu
tertentu).
2. Occational Tourism (kegiatan pariwisata yang dilakukan menurut kejadian atau
event-event tertentu).
2.1.2Pengertian Industri Pariwisata
Kata industri yang melekat pada pariwisata bukanlah industri seperti
biasa kita bayangkan, semisal beranggapan adanya bangunan pabrik dan segala
perlengkapanya yang mengolah barang mentah menjadi barang jadi menggunakan
mesin. Anggapan tersebut salah, karena industri pariwisata bukanlah industri yang
sebenarnya, produknya itu tampak seperti industri yang sebenarnya. Dari
anggapan di atas maka cenderung akan memberikan batasan industri pariwisata
sebagai yang dikemukakan R.S Damarjadi (dalam Yoeti, 1996 : 15)
mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan industri pariwisata adalah
“rangkuman dari berbagai macam bidang usaha, secara bersama-sama
menghasilkan produk-produk maupun jasa-jasa/layanan atau service, yang
nantinya baik secara langsung maupun tidak langsung akan dibutuhkan oleh para
wisatawan”. Para ahli kepariwisataan di luar negeri memberikan beberapa batasan
yang bervariasi di industri pariwisata misalnya : Prof. Hunziker (dalam Yoeti,
“Tourism
enterprises are all business entities which, by combining various means of
production, provide goods and services of a specifically tourist-nature”. Batasan
tersebut lebih banyak berorientasi dengan kegiatan menganalisis cara-cara
melakukan pemasaran dan promosi hasil (produk) industri pariwisata. Dikatakan
industri pariwisata bukanlah industri yang berdiri sendiri, tetapi merupakan suatu
industri yang terdiri dari serangkaian perusahaan yang menghasilkan jasa-jasa
atau produk yang berbeda satu dengan yang lainnya. Perbedaan tidak hanya pada
jasa yang dihasilkan tetapi juga dalam besarnya perusahaan, lokasi, atau tempat
kedudukan, letak geografis, fungsi, bentuk organisasi mengelola dan metode
pemasarannya. Pengertian industri pariwisata akan lebih jelas bila kita
mempelajari dari jasa atau produk yang dihasilkan atau pelayanan yang
diharapkan wisatawan ketika ia melakukan perjalanan. Pendekatan ini
beranggapan bahwa produk dari industri adalah semua jasa yang diberikan oleh
macam-macam perusahaan sejak seorang wisatawan meninggalkan tempat
tinggalnya sampai di daerah tujuan wisata yang menjadi pilihannya sampai ke
rumah tempat tinggalnya semula. Dapat dibayangkan betapa banyaknya jasa yang
diperlukan oleh wisatawan jika ia melakukan perjalanan wisata semenjak ia
berangkat dari rumahnya hingga ia kembali ke rumahnya tersebut. Jasa yang
dibutuhkan tidak hanya oleh satu perusahaan saja, tetapi dihasilkan oleh
perusahaan yang menghasilkan jasa yang dibutuhkan oleh wisatawan. Oleh karena
itu, produk pariwisata merupakan suatu “package” baik perjalanan yang diurus
tour operator dalam suatu “package tour” dengan “itinerary” yang telah
dipersiapkan terlebih dahulu. Berikut ini beberapa produk yang termasuk ke
dalam industri pariwisata yang berbentuk barang dan jasa :
1. Travel agent, yang memberikan informasi, advise pengurusan dokumen
perjalanan, perencanaan perjalanan (tour planning).
2. Perusahaan pengangkutan.
3. Pelayanan dari perusahaan akomodasi perhotelan, bar, restoran, dan lain-lain.
4. Toko souvenir.
5. Perusahaan pendukung, misalnya kantor pos, bank, money changer, rumah
sakit, dan lain-lain. (Yoeti, 1987 : 8)
2.1.3 Wisatawan
Kata “wisatawan” berasal dari bahasa Sansekerta, yang berasal dari kata
“wisata” yang berarti perjalanan yang dapat disamakan dengan kata tour dalam
bahasa Inggris. Kata “wisatawan” selalu diasosiasikan dengan kata tourist dalam
bahasa Inggris. Berdasarkan pasal 5 Resolusi Dewan Ekonomi dan Dewan Sosial
Perserikatan Bangsa-Bangsa No. 870 yang isinya : “Untuk tujuan statistik yang
dimaksud dengan visitor atau pengunjung adalah setiap orang mengunjungi suatu
negara yang bukan merupakan tempat tinggalnya yang biasa, dengan alasan
apapun juga mengusahakan sesuatu pekerjaan yang dibayar oleh negara yang
dikunjunginya”. (Dalam Soekadijo 1997:18) Secara umum pengertian wisatawan
adalah seseorang yang melakukan perjalanan ke suatu tempat bukan untuk bekerja
dari 24 jam dan kurang dari satu tahun. Pengunjung dapat dibagi ke dalam dua
kategori, (Sinaga:1995):
1. Wisatawan adalah pengunjung sementara yang tinggal paling sedikit selama 24
jam di negara yang dikunjungi dalam bentuk :
a. Pesiar (Leisure) ialah orang yang berkunjung untuk keperluan rekreasi, berlibur,
kesehatan, studi, keagamaan dan olahraga.
b. Bisnis, keluarga, konferensi dan misi.
2. Pelancong (Excursionist) yaitu pengunjungan sementara yang kurang dari 24
jam di negara yang dikunjungi. Wisatawan dibagi ke dalam dua istilah, yaitu :
a. Wisnus (wisatawan nusantara), yaitu wisatawan yang berasal dari dalam negeri.
b. Wisman (wisatawan mancanegara), yaitu wisatawan yang berasal dari luar
neger
2.2Potensi Pariwisata
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI ) kata “ potensi “ adalah
kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan; kekuatan;
kesanggupan; daya. Sedangkan kata “ pariwisata” memiliki arti segala yang
berhubungan dengan perjalanan untuk rekreasi; pelancongan; turisme. Jadi dapat
disimpulkan bahwa pengertian potensi pariwisata adalah kemampuan,
kesanggupan, kekuatan, dan daya tarik untuk mengembangkan segala sesuatu
yang berhubungan dengan perjalanan, pelancongan, atau kegiatan pariwisata
lainnya dalam hal ini pengembangan produk objek dan daya tarik wisata.
Objek dan daya tarik wisata merupakan salah satu unsur penting dalam
dunia kepariwisataan. Dimana objek dan daya tarik wisata dapat menyukseskan
program pemerintah dalam melestarikan adat dan budaya bangsa sebagai asset
yang dapat dijual kepada wisatawan. Objek dan daya tarik wisata dapat berupa
alam, budaya, tata hidup dan sebagainya yang memiliki daya tarik dan nilai jual
untuk dikunjungi ataupun dinikmati oleh wisatawan. Dalam arti luas, apa saja
yang mempunyai daysa tarik wisata atau menarik wisatawan dapat disebut sebagai
objek dan daya tarik wisata. Produk pariwisata meliputi keseluruhan pelayanan
yang diperoleh, dirasakan, dimiliki dan dinikmati oleh wisatawan sejak ia
meninggalkan rumah, tempat tinggal sampai ke daerah wisata yang dipilihnya
hingga kembali ke tempat asalnya. Adapun yang dimaksud dengan produk
industri wisata adalah keseluruhan pelayanan yang diperoleh oleh wisatawan.
Menurut UU No. 9 Tahun 1990 Bab III Pasal IV tentang kepariwisataan
menjelaskan perbedaan antara objek dan daya tarik wisata adalah :
1. Objek dan daya tarik wisata ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang berwujud
keadaan alam serta flora dan fauna, seperti : pemandangan alam, panorama indah,
hutan rimba dengan tumbuhan hutan tropis serta binatang-binatang langka.
2. Objek dan daya tarik wisata hasil karya manusia yang berwujud museum,
peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, seni budaya, pertanian (wisata agro),
wisata tirta (air), wisata petualangan, taman rekreasi, dan tempat hiburan lainnya.
3. Sasaran wisata minat khusus, seperti : berburu, mendaki gunung, gua, industri
dan kerajinan, tempat perbelanjaan, sungai air deras, tempattempat ibadah,
4. Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk
pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang
tersebut. Dengan demikian pariwisata meliputi : a. Semua kegiatan yang
berhubungan dengan perjalanan wisata.
b. Pengusahaan objek dan daya tarik wisata, seperti : kawasan wisata, taman
rekreasi, kawasan peninggalan sejarah (candi, makam), museum, waduk,
pagelaran seni budaya, tata kehidupan masyarakat. Dan yang bersifat alamiah,
seperti : keindahan alam, gunung berapi, danau, pantai dan sebagainya.
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 tahun 2009,
“Daya Tarik Wisata” dijelaskan sebagai segala sesuatu yang memiliki keunikan,
kemudahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan
hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau kunjungan wisatawan.
MenurutSK Menparpostel No. KM 98 PW. 102 MPPT – 87 yaitu :
“Objek wisata adalah suatu tempat atau keadaan alam yang memiliki sumber daya
alam yang dibangun dan dikembangkan sehingga mempunyai daya tarik yang
diusahakan sebagai tempat yang dikunjungi wisatawan”. Dalam kepariwisataan
faktor manfaat dan kepuasan wisatawan berkaitan dengan “Tourism Resourch dan
Tourist Service. Objek dan atraksi wisata adalah segala sesuatu yang ada di daerah
tujuan wisata yang mempunyai daya tarik tersendiri yang mampu mengajak
wisatawan berkunjung. Hal-hal yang dapat menarik wisatawan untuk berkunjung
1. Natural Amenities, adalah benda-benda yang sudah tersedia dan sudah
ada di alam. Contoh; iklim, bentuk tanah, pemandangan alam, flora dan fauna, dan
lain-lain.
2. Man Made Supply, adalah hasil karya manusia seperti benda-benda bersejarah,
kebudayaan, dan religi.
3. Way of Life, adalah tata cara hidup tradisional, kebiasaan hidup, adatistiadat
seperti pembakaran mayat di Bali, upacara sekaten di Jogjakarta.
4. Culture, adalah kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat yang tinggal di
daerah objek wisata.Tourist Service adalah segala fasilitas yang digunakan dan
aktifitas yang dilakukan dimana pengadaannya disediakan oleh perusahaan lain
secara komersial.
Untuk dapat menjadi suatu daerah tujuan wisata yang baik maka kita harus
mengembangkan tiga hal yaitu :
1. Something to see, adalah segala sesuatu yang menarik untuk dilihat.
2. Something to buy, adalah segala sesuatu yang menarik atau mempunyai ciri
khas tersendiri untuk dibeli.
3. Something to do, yaitu suatu aktivitas yang dapat dilakukan di tempat tersebut.
Ketiga hal itu merupakan unsur-unsur yang kuat untuk suatu daerah tujuan wisata
sedangkan untuk pengembangan suatu daerah tujuan wisata ada beberapa hal yang
harus diperhatikan antara lain :
1. Harus mampu bersaing dengan objek wisata yang ada di daerah lain.
3. Harus tetap tidak berubah dan tidak berpindah-pindah kecuali di bidang
pembangunan dan pengembangan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar belakang
Indonesia merupakan suatu negara yang memiliki banyak objek wisata
sehingga menjadi Daerah Tujuan Wisata ( DTW) yang banyak dikunjungi
wisatawan, baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan domestik. Kota
Tapak Tuan adalah salah satu dari beberapa kawasan yang berpotensi untuk diolah
menjadi lahan devisa bagi pendapatan daerah dan nasional, yang akan menjadi
alternatif lainnya dari objek wisata yang ada di kabupaten Aceh Selatan.
Kabupaten Aceh Selatan merupakan kabupaten yang kaya akan hasil alam dan
memiliki potensi yang cukup besar dalam menunjang perekonomian nasional.
Potensi ini tidak mencakup sektor industri dan pertanian saja, tetapi juga meliputi
sektor-sektor yang lain. Salah satu sektor tersebut adalah sektor pariwisata.
Sektor pariwisata merupakan penghasil devisa yang cukup besar untuk
negara disamping sektor lainnya seperti migas, perkebunan dan lain-lain. Dalam
meningkatkan pembangunan bidang pariwisata sangat terkait oleh berbagai aspek
kehidupan, baik sumber daya alam dan sumber daya manusia yang telah dimiliki.
Salah satu modal bangsa Indonesia dalam hal kepariwisataan adalah
keanekaragaman budaya, Suku bangsa dan objek wisata serta atraksi wisata dari
Sabang sampai Merauke yang merupakan suatu daya tarik bagi wisatawan. Salah
satunya adalah daerah wisata yang terdapat di kota Tapak Tuan kabupaten Aceh
Tapak Tuan merupakan ibukota dari pusat pemerintahan kabupaten Aceh
Selatan. Objek wisata di kota Tapak Tuan memiliki berbagai keindahan dan
destinasi sehingga memiliki daya tarik bagi wisatawan. Tapak Tuan juga memiliki
potensi dan panoroma lainnya seperti wisata air dingin, panorama hatta, pulau
dua, pantai, air terjun, dan lainnya sehingga menarik perhatian wisatawan untuk
berkunjung ke wisata kota Tapak Tuan.
Berdasarkan penjelasan di atas, penulis tertarik untuk mendiskusikan
tentang “Potensi Objek Wisata Kota Tapak Tuan Sebagai Daerah Tujuan Wisata di Kabupaten Aceh Selatan”sebagai judul kertas karya ini, disamping ini juga sebagai dukungan pemerintah dalam usaha pengembangan kota Tapak
Tuan menjadi salah satu alternatif kawasan wisata di kabupaten Aceh Selatan.
1.2Pembatasan Masalah
Banyak permasalahan yang timbul dalam dunia pariwisata, yang dapat
dijadikan bahan dalam penyusunan kertas karya ini. Berdasarkan hal tersebut
maka penulis ingin membatasi dan meluruskan arah, tujuan dan maksud kertas
karya ini. Mengingat ruang lingkup kepariwisatawan yang masalah luas serta
keterbatasan kemampuan penulis, maka dalam kertas karya ini yang akan di bahas
mengenai:
1) Bagaimana gambaran umum kabupaten Aceh Selatan.
2) Bagaimana potensi wisata kota Tapak Tuan sebagai daerah tujuan wisata di
kabupaten Aceh Selatan.
3) Bagaimana pengembangan potensi wisata TapakTuan oleh pemerintah dan
1.2Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penulisan kertas karya ini adalah:
1) Untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menempuh ujian akhirpada
program Studi Pariwisata Diploma III Bidang Keahlian Usaha Wisata,
Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatra Utara, guna memperoleh gelar
Ahli Madyah Pariwisata.
2) Memperkenalkan salah satu objek wisata yang terdapat di kabupaten Aceh
Selatan yang sangat berpotensi serta memiliki daya tarik tersendiri dan masih
sangat alami.
3) Untuk dapat dijadikan sebagai bahan kajian bagi pemerintah daerah dan
masyarakat setempat untuk mengelola dan mengembangkan objek wisatakota
Tapak Tuan, yang memiliki kelebihan dari objek wisata lainnya dan dapat
dijadikan sebagai sumber pendapatan, khususnya bagi masyarakat setempat.
1.4 Metode Penulisan
Metode yang dipergunakan dalam penulisan kertas karya ini terdiri dari:
1. Penelitian Kepustakaan (Library Researh)
Yaitu suatu pengumpulan data dan informasi yang diperlukan melalui penelaah
perpustakaan ataupun literature seperti buku, diktat perkuliahan, majalah serta
brosur yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas dalam kertas karya
ini.
1) Penelitian lapangan (Field Research)
Yaitu pengumpulan data dan informasi yang diperlukan dengan
bersangkutan.Dalam tahap ini dilakukan wawancara terhadap beberapa informan
yakni masyarakat serta pihak yang terlibat dalam pengembangan objek wisata
terebut.
1.5 Sistematika Penulisan
Secara sistematika kertas karya ini dijabarkan melalui lima bagian dan
setiap bagian terdiri dari beberapa sub-sub pembahasan.
Bab I : Pendahuluan
Bab ini diuraikan mengenai alasan pemilihan judul, pembatasan masalah,
tujuan penulisan, metode penulisan serta sistematika penulisan
Bab II : Uraian Teoritis Tentang kepariwisataan
Bab ini mencakup pengertian pariwisata, wisatawan, industri dan produk
pariwisata, motivasi perjalanan wisata, uraian teoritis mengenai objek wisata dan
daya tarik wisata serta antraksi wisata, sarana dan prasarana pariwisata, dasar dan
kriteria pengembangan objek wisata.
Bab III : Gambaran Umum Kabupaten Aceh Selatan
Bab ini mampu menguraikan tentang gambaran umum kabupaten Aceh Selatan,
sejarah kebudayaan, letak geografis, keadaan wilayah, iklim, kependudukan dan
mata pencarian, serta objek wisata yang terdapat di kabupaten Aceh Selatan.
Disamping itu, memaparkan tentang informasi umum potensi wisata yang dimiliki
Tapak Tuan yang terdapat di kabupaten Aceh Selatan sehingga menjadi tempat
tujuan wisatawan
Bab ini merupakan bagian penutup kertas karya ini, yang terdiri dari
bagian kesimpulan dan saran, baik bagi masyarakat maupun bagi pemerintah
daerah setempat.
ABSTRAK
Pariwisata adalah sesuatu yang bersifat abstrak, tidak nampak (secara kasat mata) hanya dapat merasakannya, terlebih lagi pariwisata itu sebenarnya suatu konsep yang ingin diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Dunia pariwisata mulai banyak dilirik orang terlebih orang kota yang jenuh dengan rutinitas dan ingin melepaskan kepenatan. Oleh karena itu bermacam-macam pariwisata ditawarkan, salah satunya yang menarik adalah dimana orang ingin berdekatan dengan alam dan mencari tempat-tempat objek wisata tersebut beserta atraksi-atraksi yang ada pada objek wisata tersebut. Salah satu objek wisata yang ada di Kabupaten Aceh Selatan adalah Kota Tapaktuan. Tapak Tuan merupakan ibukota dari pusat pemerintahan kabupaten Aceh Selatan. Wisata tersebut memiliki berbagai keindahan dan destinasi sehingga memiliki daya tarik bagi wisatawan. Tapak Tuan juga memiliki panoroma lainnya sepeti wisata air dingin, panorama hatta, pulau dua, pantai, genting buaya, dan lainya sehingga menarik perhatian wisatawan untuk berkunjung ke wisata Tapak Tuan. Tapak Tuan adalah sebuah objek wisata yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat tujuan wisata bagi wisatawan. Tapak Tuan juga memiliki potensi pariwisata yang layak dan produktif, yang artinya setiap kegiatan pembangunan pariwisata memberikan tempat menurut kebutuhan fungsi masing-masing sehingga terwujud suatu lingkungan yang harmonis dan dilain pihak meningkatkan kesempatan kerja, kesempatan berusaha, meningkatkan penerimaan devisa, dan memperkenalkan alam dan kebudayaan indonesia dengan memanfaatkan objek wisata yang ada.
POTENSI OBJEK WISATA KOTA TAPAKTUAN
SEBAGAI DAERAH OBJEK WISATA DI
KABUPATEN ACEH SELATAN
KERTAS KARYA
OLEH
AJA MELYA SARTIKA
122204034
PROGRAM STUDI D
-
III PARIWISATA
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LEMBAR PERSETUJUAN
POTENSI OBJEK WISATA KOTA TAPAKTUAN SEBAGAI DAERAH OBJEK WISATA DI KABUPATEN ACEH SELATAN
OLEH
AJA MELYA SARTIKA 122204034
Dosen Pembimbing, Dosen Pembaca,
Drs Mukhtar, S.Sos, S.Par., MA
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Kertas Karya : POTENSI OBJEK WISATA KOTA
TAPAKTUAN SEBAGAI DAERAH OBJEK WISATA DI KABUPATEN ACEH SELATAN.
Oleh : AJA MELYA SARTIKA
NIM : 122204034
FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Dekan,
NIP. 19511003 197603 1 001 Dr. Syahron Lubis, MA.
PROGRAM STUDI D3 PARIWISATA Ketua,
ABSTRAK
Pariwisata adalah sesuatu yang bersifat abstrak, tidak nampak (secara kasat mata) hanya dapat merasakannya, terlebih lagi pariwisata itu sebenarnya suatu konsep yang ingin diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Dunia pariwisata mulai banyak dilirik orang terlebih orang kota yang jenuh dengan rutinitas dan ingin melepaskan kepenatan. Oleh karena itu bermacam-macam pariwisata ditawarkan, salah satunya yang menarik adalah dimana orang ingin berdekatan dengan alam dan mencari tempat-tempat objek wisata tersebut beserta atraksi-atraksi yang ada pada objek wisata tersebut. Salah satu objek wisata yang ada di Kabupaten Aceh Selatan adalah Kota Tapaktuan. Tapak Tuan merupakan ibukota dari pusat pemerintahan kabupaten Aceh Selatan. Wisata tersebut memiliki berbagai keindahan dan destinasi sehingga memiliki daya tarik bagi wisatawan. Tapak Tuan juga memiliki panoroma lainnya sepeti wisata air dingin, panorama hatta, pulau dua, pantai, genting buaya, dan lainya sehingga menarik perhatian wisatawan untuk berkunjung ke wisata Tapak Tuan. Tapak Tuan adalah sebuah objek wisata yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat tujuan wisata bagi wisatawan. Tapak Tuan juga memiliki potensi pariwisata yang layak dan produktif, yang artinya setiap kegiatan pembangunan pariwisata memberikan tempat menurut kebutuhan fungsi masing-masing sehingga terwujud suatu lingkungan yang harmonis dan dilain pihak meningkatkan kesempatan kerja, kesempatan berusaha, meningkatkan penerimaan devisa, dan memperkenalkan alam dan kebudayaan indonesia dengan memanfaatkan objek wisata yang ada.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat-Nya, penulis mampu dalam menyelesaikan kertas karya ini dengan judul
“Potensi Objek Wisata Kota Tapak Tuan Sebagai Daerah Tujuan Wisata di Kabupaten Aceh Selatan”tepat pada waktunya.
Kertas karya ini untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan
perkuliahan D III Pariwisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih atas bantuan dan
bimbingan yang diberikan kepada penulis oleh dari berbagai pihak baik berupa
dorongan moril, masukan atau saran, sehingga dapat menyelesaikan kertas karya
ini. Ucapan terimakasih disampaikan kepada :
1. Dr. Syahron Lubis, M.A. selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas
Sumatera Utara.
2. Arwina Sufika, SE., M.Si, selaku Ketua Program Studi Pariwisata
Universitas Sumatera Utara.
3. Drs Mukhtar, S.Sos, S.Par., MA. selaku dosen pembimbing yang telah
banyak membantu penulis dalam menyelesaikan Kertas Karya ini.
4. Drs. Ridwan Azhar, M.Hum selaku dosen pembaca yang telah banyak
memberikan waktunya dan fikiran di dalam membaca kertas karya ini.
5. Kedua orangtua tercinta, Ayahanda Said Ridwan dan Aja Aifah yang telah
memberikan dukungan moril dan materiil selama di bangku kuliah sampai
6. Kelima saudara penulis, Aja Farisma Dewi, Said Eri Gunawan, Said Yuli
Afandi, Aja Desi Malia, dan Aja Lidia yang telah memberikan semangat
kepada penulis.
9. Sahabat penulis, Sri Noviyanti, Akbar Rasidi Hutabarat, Dede Lubis, Heri
Leonardo Simbolon dan Gustin yang telah memberikan semangat kepada
penulis.
10. Semua teman-teman di UW’ 012, terima kasih telah memberikan dorongan
kepada penulis. Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam
kertas karya ini, karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dan semua pihak guna penyempurnaan kertas karya ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih atas perhatian pembaca,
semoga kertas karya ini dapat memberikan masukan bagi mahasiswa
Pariwisata Universitas Sumatera Utara, khususnya Program Studi Usaha
Wisata dan kepariwisataan pada umumnya.
Medan, Oktober 2015
Penulis,
DAFTAR ISI
2.1 Pengertian Pariwisata Secara Umum ... 6
2.1.1 Bentuk dan Jenis Pariwisata ... 9
BAB III GAMBARAN UMUM ACEH SELATAN ... 18
3.1 Geografis ... 18
3.2 Topografi ... 21
3.3 Demografi ... 24
3.4 Sarana dan Prasarana... 26
3.5 Arus Kunjungan wisata ... 28
BAB IV Potensi Objek Wisata Kota Tapak Tuan Sebagai Daerah Tujuan Wisata di Kabupaten Aceh Selatan ... 30
4.1 Sejarah Tapaktuan ... 30
4. 2 Potensi Tapaktuan ... 32
4.3 Peranan Pemerintah, Peran Swasta, dan Masyarakat dalam Pengembangan Kota Tapak Tuan ... 40
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 48
5.2 Saran ... 49