• Tidak ada hasil yang ditemukan

Potensi Objek Wisata Kota Tapak Tuan Sebagai Daerah Tujuan Wisata di Kabupaten Aceh Selatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Potensi Objek Wisata Kota Tapak Tuan Sebagai Daerah Tujuan Wisata di Kabupaten Aceh Selatan"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. 2010. Kabupaten Aceh Selatan. Banda Aceh

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

2010.Acehnan Kaya Objek Wisata dan Budaya. Banda Aceh.

Karyono, A. 1997. Kepariwisataan. Jakarta : Gramedia Widiasarana

Indonesia.

Katalog BPS. 2012. Analisis Indeks Pembangunan Manusia Kota Tapak

Tuan. Aceh Selatan.

Katalog BPS. 2013. Indikator Kesejahteraan Masyarakat Kota Tapak Tuan.

Aceh Selatan.

Katalog BPS. 2014. Produk Domestik Regional Bruto Kota Aceh Selatan.

Aceh.

Yoeti, A Oka. 1996. Pemasaran Pariwisata. Bandung : Angkasa.

Undang-Undang Kepariwisataan No.10 Tahun 2009.

(2)

BAB III

GAMBARAN UMUM ACEH SELATAN 3.1Geografis

Secara geografis Kabupaten Aceh Selatan merupakan salah satu

Kabupaten di Provinsi Aceh yang terletak di wilayah pantai Barat – Selatan

dengan Ibukota Kabupaten Tapak Tuan. Luas wilayah daratan Kabupaten Aceh

Selatan adalah 4.185,56 Km2 atau 418.556 Ha, yang meliputi daratan utama di

pesisir Barat – Selatan Provinsi Aceh. Berdasarkan Peta Rupa Bumi Indonesia

skala 1:50.000, wilayah daratan Kabupaten Aceh Selatan secara geografis terletak

pada 020 23’ 24” – 030 44’ 24” LU dan 960 57’ 36” – 970 56’ 24” BT.

Dengan batas-batas wilayah adalah:

Sebelah Utara : Kabupaten Aceh Tenggara;

Sebelah Timur : Kota Subulussalam dan Kabupaten AcehSingkil;

Sebelah Selatan : Samudera Hindia;

Sebelah Barat : Kabupaten Aceh Barat Daya.

Wilayah Kabupaten Aceh Selatan secara administrasi pemerintahan

terbagi atas 18 (Delapan Belas) wilayah Kecamatan, 43 mukim dan 248 desa atau

gampong. Pembagian wilayah ini sesuai dengan penetapan dalam UU No.11

Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh, dimana pembagian administrasi

pemerintahan Kabupaten/Kota terdiri berturut-turut atas: Kecamatan, Mukim, dan

Gampong. Sebahagian besar wilayah terdiri dari daratan dengan ketinggian di

atas 500 meter dari permukaan laut yang terdiri dari hutan berbukit- bukit dengan

(3)

Pembagian Wilayah Administrasi Kabupaten Aceh Selatan

10 Pasieraja Kampung

(4)

15 Meukek Kota Buloh 46.533 4 22

Pemekaran wilayah dikumandangkan oleh pemerintah pusat seiring

dengan dikeluarkannya Undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan

Daerah, Kabupaten Aceh Selatan telah mengalami dua kali pemekaran. Pertama,

pemekaran sabahagian wilayah Kabupaten Aceh Selatan menjadi Kabupaten Aceh

Singkil yang meliputi Kecamatan Simpang Kiri, Simpang Kanan, Pulau Banyak,

dan Singkil. Kedua, Pemekaran bahagian lainnya dari wilayah Kabupaten Aceh

Selatan menjadi Kabupaten Aceh Barat Daya yang meliputi Kecamatan

Manggeng, Tangan- tangan, Blang pidie, Susoh, Kuala Batee, dan Babahrot.

Wilayah Kabupaten Aceh Selatan mencakup Kawasan Andalan pesisir

pantai Barat – Selatan Provinsi Aceh, dimana sebahagian besar dan kawasan

pemukiman diperkotaan berbatasan langsung dengan laut dan pesisir pantai

Barat–Selatan. Bentuk dan pola pemukiman yang linier dengan jalan utama

(5)

jalan Meulaboh (Kabupaten Aceh Barat) – Jeuram (KabupatenNagan Raya) –

Blangpidie (Kabupaten Aceh Barat Daya) – Tapak Tuan – Bakongan (Kabupaten

Aceh Selatan) hingga ke daerah- daerah yang ada di wilayah Provinsi Sumatera

Utara. Secara geografis kedudukan wilayah Kabupaten Aceh Selatan tersebut

memiliki arti penting dan strategis, baik dari sisi ekonomi, politik, budaya serta

stabilitas ketertiban dan keamanan.

3.2Topografi

Kondisi topografi Kabupaten Aceh Selatan sangat bervariasi, terdiri dari

dataran rendah, bergelombang, berbukit, hingga pegunungan dengan tingkat

kemiringan sangat curam/terjal. Dari data yang diperoleh, kondisi topografi

dengan tingkat kemiringan sangat curam/terjal mencapai 63,45 %, sedangkan

berupa dataran hanya sekitar 34,66%. Wilayah Kabupaten Aceh Selatan terletak

pada lahan dengan keadaan morfologi datar–bergelombang sampai berbukit-bukit

dan pegunungan yang mempunyai tingkat kemiringan berkisar 45%–75%.

Sebaran kemiringan lahan menurut Kecamatan di Kabupaten Aceh Selatan

disajikan pada Tabel II.2, dengan kelas kemiringan lahan terdiri dari :

1. Dataran dengan kondisi kemiringan lahan 0–3% pada umumnya memiliki

relief permukaan landai dengan luas 162 415.17 ha (38.80%), Kawasan ini

merupakan kawasan yang sangat ideal untuk dipergunakan sebagai lahan

pengembangan pertanian, namun sebagian besar dataran di Kecamatan Trumon

dan Trumon Timur yang memiliki kemiringan rendah ditetapkan sebagai

(6)

2. Wilayah berombak dengan kondisi kemiringan 3–8% dengan luas 15 678.70 ha

(3.75%), bentuk dataran ini sangat ideal untuk lokasi pengembangan perkotaan

dan kegiatan budidaya jangka pendek. Dominan wilayah berombak terdapat di

Kecamatan Bakongan, Bakongan Timur, Kluet Timur, Samadua dan Sawang.

3. Wilayah bergelombang dengan kondisi kemiringan 8–15% dengan luas

27.842.97 ha (6.65%). Wilayah dan kawasan dengan kondisi kemiringan ini

mempunyai kecocokan sebagai lokasi pengembangan budidaya perkebunan

atau tanaman tahunan. Bentuk permukaan bergelombang ini tersebar di setiap

Kecamatan, yang dominan terletak di Kecamatan Trumon Timur, Bakongan

Timur, dan Sawang.

4. Wilayah perbukitan dan curam dengan kondisi kemiringan 15–40% tersebar

disetiap Kecamatan dengan luas 81.131.89 ha (19.38%). Wilayah perbukitan

tersebar hampir semua Kecamatan yang dominan terletah di Kecamatan Kluet

Timur, Kluet Tengah, dan Meukek.

5. Wilayah pegunungan dengan kondisi kemiringan >40%, bentuk permukaannya

yang curam bervariasi terjal, umumnya dijumpai sebagai kerucut dan puncak

vulkan, lahan mudah longsor hingga kawasan ini sebaiknya hanya digunakan

sebagai kawasan lindung. Wilayah pengunungan ini memiliki luas 131 487.27

(31.41%) dengan penyebaran paling dominan terdapat di Kecamatan Kluet

Tengah, Kluet Timur, dan Meukek.

Berdasarkan klasifikasi tersebut, maka terdapat lahan datar sekitar ±

(7)

kemiringan 0–15% dan sisanya 50.80% lagi merupakan kawasan perbukitan dan

pengunungan yang lebih cocok ditetapkan sebagai kawasan lindung.

Penyebaran ketinggian tempat (di atas permukaan laut) pada kawasan

budidaya di Kabupaten Aceh Selatan adalah sebagai berikut :

(1) ketinggian 0-25 meter seluas 152.648 Ha (38,11%);

(2) ketinggian 25-00 meter seluas 39.720 Ha (9,92%);

(3) ketinggian 100-500 meter seluas 73.291 Ha (18,30%);

(4) ketinggian 500-1.000 meter seluas 86.124 Ha (21,51%) dan

(5) ketinggian di atas 1.000 meter seluas 48.689 Ha (12,16%).

Sementara itu, sebahagian besar jenis tanah di Kabupaten Aceh Selatan

adalah podzolik merah kuning seluas 161,022 Ha dan yang paling sedikit adalah

jenis tanah regosol (hanya 5,213 Ha). Penyebaran jenis tanah tiap Kecamatan di

wilayah Kabupaten ini dapat dilihat pada tabel berikut :

Sebaran curah hujan di Kabupaten Aceh Selatan berkisar dari 2500-3750

mm/tahun. Curah hujan tertinggi 3500–3750 mm.tahun-1 terjadi di Sebelah

Selatan Kecamatan Kluet Selatan, Sebelah Selatan Kecamatan Trumon dan

Trumon Timur, sedangkan yang terendah 2500–2750 mm.tahun-1 terjadi di

Sebelah Timur Laut Kecamatan Trumon Timur. Sebagian Besar curah hujan

Kabupaten Aceh Selatan 3250–3500 mm.tahun-1 atau 54.32% luas wilayah

Kabupaten Aceh Selatan dan hampir jatuh di setiap kecamatan. Tabel distribusi

curah hujan setiap kecamatan disajikan pada Tabel II.3. Curah hujan di wilayah

lumbung beras, yaitu: Kecamatan Kluet Utara, Kecamatan Pasie Raja, dan

(8)

yang berlimpah ini harus dapat dikelola untuk memenuhi kebutuhan produksi

pangan, terutama untuk sumber air irigasi. Hal ini didukung pula dengan

keberadaan beberapa sungai besar dan kecil yang membentuk Daerah Aliran

Sungai (DAS) di Kabupaten Aceh Selatan.

Berdasarkan sebaran curah hujan tesebut, maka Kabupaten Aceh Selatan

digolongkan kedalam iklim tipe A-1 dengan suhu rata- rata berkisar antara 28°C-

34ºC dan kecepatan angin antara 90 Knot – 140 Knot.

Keadaan Iklim di Kabupaten Aceh Selatan

3.3Demografi

Kependudukan merupakan faktor penentu perekonomian karena

penduduk tidak hanya sebagai pelaku tetapi juga sebagai sasaran pembangunan

terutama dalam hal investasi pendidikan yang merupakan posisi sentral dalam

pembangunan karena sasarannya adalah peningkatan kualitas sumberdaya

manusia, oleh sebab itu pendidikan juga merupakan alur tengah dari seluruh

sektor pembangunan, dimana salah satu tujuan dari pelaksanaan pembangunan

adalah meningkatkan kesejahteraan dari penduduk itu sendiri. Oleh karenanya

pengelolaan penduduk perlu diarahkan pada pengendalian kuantitas, peningkatan

kualitas serta pengarahan mobilitasnya guna menunjang kegiatan pembangunan.

No Keadaan Iklim Rata-rata

1 Curah Hujan 200 – 370 mm/bulan

2 Suhu 28°C- 34ºC

(9)

Jumlah Penduduk Kabupaten Aceh Selatan berdasarkanLapangan Pekerjaan

No. Lapangan Usaha Jumlah

1. Pertanian 41.740

2. Manufaktur 882

3. Jasa 43.610

Total 86.232

Seiring dengan terjadinya tranformasi perekonomian daerah maka profesi

penduduk yang berkerja sebagai petani juga sudah mulai menurun. Sementara

penduduk yang bekerja pada sektor jasa dan manufaktur relatif meningkat

jumlahnya dalam proporsi penduduk yang bekerja di Kabupaten Aceh Selatan.

Kondisi ini menunjukkan sektor pertanian tidak lagi dominan dalam menyerap

tenaga kerja di Kabupaten Aceh Selatan.

Walaupun struktur perekonomian Kabupaten Aceh Selatan masih

didomonasi oleh sektor primer (pertanian,pertambangan dan penggalian). Namun,

kontribusi sektor primer ini semakin menurun dan mulai bergeser pada sektor

sekunder (industri pengolahan,listrik gas dan air bersih) dan tersier

(bangunan/kontruksi, perdagangan, hotel, dan restoran; pengangkutan dan

komunikasi; keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan dan jasa-jasa). Dilihat dari

perkembangannya, kontribusi sektor primer pada Tahun 2012 mencapai 42.74%

(10)

2014 sektor primer tersebut diprediksikan masih mendominasi struktur

perekonomian Kabupaten Aceh Selatan. Sementara sektor sekunder kontribusinya

pada tahun 2013 adalah sebesar 20.24% dan sebesar 20,60% (angka

sementara)pada Tahun 2014. Kondisi ini menunjukkan bahwa peran sektor

sekunder baik sebagai penyedia barang dan jasa maupun penyerap tenaga kerja

diharapkan semakin menguat dalam perekonomian Kabupaten Aceh Selatan. Hal

ini penting sebagai landasan untuk menentukan arah kebijakan pembangunan

Kabupaten Aceh Selatan kedepan. Sedangkan untuk sektor tersier, pada tahun

2013 adalah sebesar 37.02% menjadi 37,09% pada Tahun 2014.

3.4 SaranadanPrasarana A.Sarana

a.Saranapokokkepariwisataan(mainsupratructure)antaralainadalah:

- BiroPerjalananWisata(bpw)

- Hotel

- Restoran

- Angkutanwisata,yangmanamenjadisaranpentingbagipemenuhankebutuhan

wisatawanuntukmencapaisalahsatuobjekwisatayangdikunjung.

b. Sarana pelengkapkepariwisataan sepertipasilitas :

- Kegiatanrekreasi.

- Olahragadanyangtelahdisediakantenismeja,kolamrenangkudauntukkegiata

(11)

c.Saranapenunjangkepariwisataanyaitusalahsatusaranakepariwisataanyang

berpungsisebagaiperangsangyangdilengkapifasilitas–fasilitasdalampemenuhan

kebutuhantambahanatauhiburanbagiwisatawaanagartinggallebihlama(lenghof

stay)siwisatawaanakanmengakibatkanjumlahpengeluaranwisatawaanakan

mengakibatkanjumlahpengeluaranwisatawaanakanbertambah.adapunyang

menjadisarana–sarana penunjangkegiataankepariwisataantersebutantaralain:

- Tersedianyafasilitashotelberbintangdanrestoransebagaiakamodasiutama bagi

kebutuhanperjalananwisata

- Tersedianyabiroperjalananwisatasebagaipengantaraperjalananwisata.

-

Danjugatersedianyasouvenirshopsebagaipelengkappenyediaankepuasanperjalanan

wisatawan.

B.Prasarana

PrasaranayangterdapatdikabupatenAcehSelatanyangmemungkinkanprose

skegiatanrekreasi.perekonomiandapatberjalandenganlancardalampemenuhankebut

uhan–kebutuhanwisatawaan adalah sebagaiberikut:

− Prasaranaumumyangmeliputijaringanjalanraya,jembatan,airbersih,listrik,telekom

unikasi,danlain-lain.

-Prasaranayangmenyangkutdasarkebutuhanhidupyangdibutuhkanolehwisatawan,se

perti:rumahsakit,danaptek,pusatperbelanjaan,kantorpolisi,bank(Moneychanger),pe

(12)

3.5Arus Kunjungan Wisatawan

Perkembangan jumlah arus kunjungan wisatawan yang berkunjung ke

Kabupaten aceh selatan jika dilihat pada grafik perkembangan dapat dilihat tahun

1990-1998 arus kunjungan wisatawan masih dalam kondisi yang stabil.

Penurunan drastis terjadi karena kerusakan lingkungan . Hal ini juga sangat

memberi pengaruh bagi kepariwisataan di Kabupaten aceh selatan.

Data kunjungan wisatawan ke Kabupaten Aceh Selatan.

Tahun Domestik Wisman Jumlah

2010 218,963 8,365 227,328

2011 374,233 4,665 378,898

2012 395,923 6,242 402,165

2013 405,875 6,483 412,358

(13)

BAB IV

POTENSI OBJEK WISATA KOTA TAPAK TUAN SEBAGAI DAERAH OBJEK WISATA DI KABUPATEN ACEH SELATAN

4.1 Sejarah Tapak Tuan

Tapak Tuan merupakan ibu kota Aceh Selatan. Kota ini terletak sekitar

500 kilometer dari ibu kota Aceh, Banda Aceh. Tapak Tuan berasal dari dua suku

kata tapak dan tuan. Penamaan itu tidak terlepas dari legenda Tuan Tapa dan

keberadaan tapak kaki raksasa di sana. Legenda ini menjadi cerita rakyat

turun-temurun dan dipercayai hingga saat ini.

Tapak Tuan adalah sebuah kecamatan yang ada di Aceh Selatan, dimana

salah satu kecamatan yang ada di daerah aceh ini sangat terkenal, karena di

kecamatan ini ada beberapa sejarah atau legenda yang biasa di sebut dengan

Legenda Tapak Tuan, Kota Tapak tuan disebut juga dengan kota karena dalam

cerita tapak tuan mengkisahkan seorang Tuan Tapa (orang bertapa) yang telah

membunuh Naga, berdasarkan dalam cerita legenda Tapak Tuan tersebut masih

terbukti karena masih adanya bekas Sejenis kaki raksasa,

Zaman dahulu kala, di tanah Aceh, terjadi suatu peristiwa yang sangat

luar biasa yang merupakan cerita asal usul Kota Naga Tapak Tuan. Kota Tapak

Tuan ini terletak di daerah Aceh Selatan, dan lokasinya ada di lingkungan

laut.Kota Tapak Tuan ini terlihat indah karena lokasinya yang dekat dengan laut

amat sangat mendukung membentuk pemandangan yang bagus. Ciri khas dari

tempat ini adalah adanya sepasang tapak kaki yang berjauhan seperti tapak orang

(14)

satu objek wisata kota ini.Pada waktu itu, hiduplah seorang pemuda yang bernama

Teuku Tuan.Dalam sejarah, tak diketahui darimana asal Teuku Tuan ini. Tapi

diceritakan bahwa Teuku Tuan ini adalah tokoh yang berperan dalam asal-usul

kota Tapak Tuan.Di daerah Aceh Selatan, terdapat sebuah gunung yang sangat

besar.Di gunung itu hidup seekor naga yang sangat besar.Dari atas gunung,

terdapat bekas jejak naga itu melata sampai ke kaki gunung. Kira-kira naga itu

memiliki lebar 10 meter dan panjangnya tidak diketahui.. Para penduduk merasa

terancam akan keberadaan naga tersebut.

Karena mendengar kabar itu, Teuku Tuan memburu sang naga. Dia

bertarung melawan naga itu, yang akhirnya dapat berakhir dengan membunuh

sang naga dengan memukulnya memakai sebuah tongkat. Tongkat yang

digunakan Teuku Tuan untuk membunuh naga itu terpelanting/tercampak ke

dalam lautan yang berkedalaman sekitar 70 meter.Tongkat itu diabadikan oleh

Yang Maha Kuasa tertancap secara vertikal di tengah lautan dan lebih tinggi dari

permukaan air laut. (berarti panjang tongkatnya lebih dari 70 meter).

Setelah di pukul oleh Teuku Tuan, naga itu mati berantakan.Darahnya

tumpah berserakan si suatu tempat yang sampai sekarang tempat darah naga itu

berserakan dinamakan kampung Batu Merah.Uniknya, di kampung Batu Merah

ini, dari pasir laut, batu, dan tanahnya, semua berwarna merah sewarna merah

darah.

Bagian tubuhnya yang lain tercampak di tempat lain. Contohnya adalah

hatinya.Hati naga itu tercampak di suatu daerah yang sampai sekarang dinamakan

(15)

memiliki keunikan dari pasir laut, batu dan tanahnya, semua berwarna

hitam.Perbatasan antara kampung Batu Merah dan kampung Batu Hitam dapat

dibedakan secara jelas, walaupun hanya dengan menggunakan mata terlanjang.

Pada waktu Teuku Tuan hendak membunuh sang naga, sempat terjadi

kejar-kejaran antara Teuku Tuan dan sang naga. Maka pada suatu ketika, berbekaslah

tapak kaki Teuku Tuan ini.Sekarang yang masih terlihat hanya sepasang telapak

kaki sangat berjauhan, di batasi oleh gunung tempat naga tinggal sebelumnya.

Jejak tapak kaki tersebut, seperti jejak seseorang yang melangkahi gunung, karena

tak dapat ditemukan jejak yang sama di antara kedua jejak tersebut.

Ukuran jejak kaki tersebut adalah 3 x 1,5 meter. Jejak kaki yang sebelah

kanan, berada di pinggir laut diatas sebuah batu. Sedangkan jejak kaki sebelah kiri

berada di dalam kota di atas tanah. Antara jejak satu dan yang satunya lagi

lebihkurang berjarak 500 meter.Maka dari itu, diberilah nama daerah yang

terdapat jejak tapak Teuku Tuan itu dengan nama kota Tapak Tuan, atau juga

sering disebut kota Naga Tapak Tuan. Jika kita pergi ke Tapak Tuan Aceh

Selatan, tapi belum mengunjungi area tapak kaki tersebut, maka seolah-olah kita

belum sampai ke Tapak Tuan.

4.2Potensi Wisata Tapak Tuan sebagai Daya Tarik Objek Wisata Kabupaten Aceh Selatan.

Tapak Tuan memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi daerah

tujuan wisata di kabupaten Aceh Selatan. Keindahan alamnya memiliki

karakteristik tersendiri bagi kota tapak tuan tersebut. Salah satu objek wisata yang

(16)

berada di Gunung Lampu. Selain itu yang populer lainnya dari Tapak Tuan adalah

berbagai variasi produk rumah tangga dari buah yang sudah jadi kebanggaan kota

ini, yaitu buah pala.

Potensi kepariwisataan yang dimiliki oleh Tapak Tuan adalah sebagai

berikut :

1. Pantai Cemara Gelombang 7

Pantai cemara gelombang 7 merupakan pantai sangat indah. Pasir

hitamnya yang bersih dan berkilauan, air laut yang jernih, pantai yang nyaris

datar, cemara yang berbaris rapi sepanjang mata memandang, ombak yang

bergulung – gulung hingga tujuh lapis, dan tentunya pemandangan bukit barisan

dan kota TapakTuan yang sangat indah dari sini.

Pantai ini terletak 15 Km dari Tapak Tuan dengan mengikuti jalan raya menuju ke

Medan dan terletak di tepi jalan.

2. Pemandian Air Bentiang

Ini adalah salah satu objek wisata pemandian yang kurang populer dan

jarang terdengar oleh orang Tapak Tuan tapi tidak ada satu orang pun di gampong

Air Pinang dan gampong Lhok Reukam yang tidak mengetahui tempat

permandian yang super sejuk ini.

Pemandian ini terletak di gampong Air Pinang, 13Km dari Tapak Tuan

ke arah Medan. Pemandian ini berupa sebuah mata air yang airnya sangat sejuk.

Karena airnya langsung keluar dari mata air di bawah batuan kapur. Jika telah

sampai di tempat ini, maka akan terlihat airnya agak keruh, tapi tak perlu ragu,

(17)

bila terminum. Jika diikuti mata airnya ke atas, maka akan dijumpai mata air

yang bentuknya layaknya di dalam gua kapur. Bentuknya indah bertingkat –

tingkat.

3. Gampong Wisata Lhok Reukam dan Pantai Pasie Setumpuk yang

Tersembunyi.

Tidak jauh dari gampong Air Pinang terdapat gampong Lhok Reukam.

Gampong ini pernah dijadikan gampong wisata dan gampong terbersih di Tapak

Tuan. gampong ini walaupun jauh dari Tapak Tuan, tapi suasananya rapi dan

bersih. Angin laut nya segar dan udara yang sejuk walaupun di siang hari.

Di gampong ini banyak hal menarik yang dapat kita jumpai. Diantaranya

pantainya yang lembut dan putih bersih dan suasana lingkungan yang ramah dan

damai. Di sini juga terdapat sirkuit balap Grasstrack yang bernama Sirkuit

Ketibang ( Kelapa Tiga Cabang ).

4. Jambo Hatta

Tempat itu merupakan sebuah warung singgah yang terletak di puncak

gunung Lhok Reukam. Tempat ini merupakan tempat berhentinya Wakil Presiden

pertama Indonesia, Drs. Moh. Hatta dalam perjalanannya mengelilingi Aceh pada

tahun 1956, begitulah yang tertera pada Prasasti yang ada di Jambo (pondok,

warung) tersebut. Saat Bung Hatta singgah dulu, di sini hanya berupa pondok

kayu kecil sederhana, tapi pada tahun 1996, LNG Arun memugar bangunan

(18)

Tempat ini terletak 10 Km dari Tapak Tuan menuju ke arah Medan di

atas gunung Lhok Reukam. Kita dapat melihat relief dari Teluk Tapak Tuan dan

Bukit Barisan yang menjulang dan Pantai Cemara yang tampak dari kejauhan.

5. Pemandian Panjupian dan Teluk Katuang

Tempat pemandian di Tapak Tuan, Ie Sijuk Panjupian. Pemandian ini

sudah sangat terkenal di Aceh Selatan dan kabupaten di sekitarnya. Terletak di

Gampong Panjupian 7Km dari Tapak Tuan ke arah Medan.Untuk mendapatkan

arah ke pemandian ini cukup mudah, karena setelah menuruni gunung Panjupian

langsung terpampang plang yang menunjukkan arah berikutnya. Pemandian ini

merupakan pemandian air pegunungan asli yang langsung keluar dari mata airnya.

Airnya juga mengandung CaCO3 dan tetap aman bagi tubuh. Suhu airnya sejuk

sekitar 15oC.

Jika ke arah gunung kita bisa menikmati Panjupian, di arah laut kita

dapat menikmati indahnya dan lembutnya pasir di teluk Katuang. Katuang yang

dalam bahasa Baekko ( Jamee ) berarti penyu. Asal mula penamaan ini karena

dulu di tempat ini banyak penyu yang bertelur dan jika kita lihat dari salah satu

sudut jalan di gunung Panjupian, maka kita akan melihat salah satu bentuk tebing

serupa dengan seekor penyu.

6. Air Terjun Tingkat Tujuh

Satu lagi tempat pemandian di Tapak Tuan yang sudah populer di mana –

mana, yaitu Air Terjun Tingkat Tujuh. Sesuai namanya, air terjun ini bertingkat –

tingkat sampai tujuh tingkatan. Konon katanya dulu di sini adalah tempat

(19)

sini airnya tawar, segar, dan sangat jernih sehingga kita dapat melihat batu

di dasar lubuk yang dalamnya 3 meter lebih.Terletak di Gampong Batu Itam

berjarak 5 Km dari Tapak Tuan ke arah Medan.

7. Batu Hitam dan Batu Merah

Di Tapak Tuan ada namanya Batu Hitam dan Batu Merah. Keduanya

adalah nama sebuah daerah. Keduanya juga berjarak kira – kira 3,5 Km dari

Tapak Tuan ke arah Medan. Saat Tuan Tapa dan Naga bertarung merebut Putri

Bungsu, Naga Jantan terkena kibasan tongkat Tuan Tapa dan badannya hancur

berburai. Batu Hitam konon adalah hati Naga, Batu Merah konon adalah darah

Naga, dan ada satu lagi yaitu sisik Naga. Ketiga benda tersebut memang sangat

mirip dengan benda yang dilegendakan. Di Batu merah terdapat sebuah warung

yang biasa disebut Puncak. Dari sini kita dapat menikmati indahnya sunset dari 2

pelabuhan di Tapak Tuan.

8. Pemandian Kolam Aroya

Kolam Aroya merupakan suatu area pemandian yang terdiri atas

beberapa kolam dengan variasi kedalaman dan ukuran. Kolam ini terletak di

Gampong Lhok Bengkuang Barat.

9. Gampong Panton Luas

Waktu yang diperlukan menuju perjalanan sekitar 20 menit dengan medan gunung

yang menanjak dan menurun yang dapat di akses dari simpang PT. Adi Lhok

Bengkuang.

(20)

Salah satu bukti dari legenda ini adalah makam Tuan Tapa yang letaknya

di gampong Padang, bersebelahan dengan MIN Tapak Tuan dan Masagik Tuo.

Kuburan ini panjang dan dihias indah dengan kerang – kerang raksasa. Kuburan

ini sudah dipugar oleh kolonial Belanda.

Masjid Tuo Kampung Padang terletak di Gampong Padang Tapak Tuan,

Aceh Selatan. Masjid Tuo Kampung Padang ini dibangun pada tanggal 10

Agustus 1108 Masehi oleh Syech Al-Jazirazi Farsyiah Bin Ibnu Mansyur dalam

bentuk pondok kecil berlantai papan. Tapi pada pendapat lain disebutkan masjid

ini dibangun pada tahun 1858 berdasarkan tanda tahun yang terpahat di salah satu

tiang masjid ini. Kemudian pada tahun 1115 mesjid ini direhabilitasi oleh

muridnya Tengku Muhammad Chalidy bin Fasaman. Kemudian pada tahun 1351

Masehi kembali direhabilitasi oleh seorang ulama yang bernama Tengku H. Abdul

Manan bin Muhammad Sutan Pariaman. Keanehan dan kelebihan Masjid Tuo ini,

di depannya terdapat Makam Tuan Tapa, orang keramat yang membunuh Naga.

Kemudian ada satu masjid lagi yang terkenal, megah, dan indah di Tapak

Tuan. Masjid itu adalah Masjid Raya Istiqamah yang terletak di pusat kota Tapak

Tuan. Di masjid ini juga menjadi tempat eksekusi hukuman cambuk yang

diadakan tiap beberapa tahun sekali. Di masjid ini juga sering diadakan acara

akbar yang agamis oleh Pemkab Aceh Selatan.

11. Pemandian Lubuk Simerah dan Gua Kalam

Pemandian ini merupakan salah satu bagian dari sungai yang bermuara

Kuala Serullah. Di dalam buku Legenda Tapak Tuan Kisah Naga Memelihara

(21)

hijau, sejuk, jernih yang saking jernihnya walaupun sudah kedalaman 3 meter kita

masih dapat melihat batu dan ikan di bawahnya.

Gua Kalam adalah salah satu gua terkenal yang ada di Tapak Tuan.

Menurut Legenda, gua ini adalah tempat berdiamnya Tuan Tapa. Sesuai namanya

( Kalam = gelap ), gua ini sangat gelap dan sedikit cahaya yang masuk dengan

keadaan yang lembab. Di dalam gua ini dapat kita jumpai stalaktit dan ribuan

kelelawar yang menggantung di atap gua. Gua ini dilalui oleh sungai dan konon

katanya di sini banyak ditemukan batu cincin eksotis di dasar sungai.

12. Bekas Tapak Tuan Tapa

Objek wisata yang paling terkenal di Tapak Tuan, bahkan di Aceh

Selatan. Objek wisata yang satu ini sangat kental kaitannya dengan Legenda

Tapak Tuan, bahkan nama kota itu sendiri. Sudah sejak dulu wisatawan dari luar

daerah datang ke Tapak Tuan hanya untuk datang ke sini. Tapak Tuan Tapa yang

terletak di kaki Gunung Lampu dekat pelabuhan Tapak Tuan. Di Jalan Merdeka

yang merupakan jalan menuju ke Tapak juga terdapat sebuah tugu yang

merupakan tugu peringatan pengibaran Sang Saka Merah Putih untuk pertama

kalinya di Tapak Tuan, 29 Agustus 1945 lalu.

13. Rindu Alam Cafe

Tempat ini salah satu tempat yang paling sering dikunjungi di Tapak

Tuan. Para pelancong dan pengembara senang berhenti di sini dengan alasan

pemandangan yang indah, angin laut yang sejuk, tempat yang teduh, dan menu

(22)

Tempat yang saya maksud adalah Rindu Alam Cafetaria. Ini adalah

tempat makan yang sudah sejak lama terkenal di Tapak Tuan. Selain menyajikan

hidangan yang memanjakan lidah anda, tampat ini juga memanjakan mata dan

tubuh anda. Bagaimana tidak, lokasinya di tepi pantai berpasir putih nan lembut

yang dipagari oleh cemara menjadikana suasana di sini sangat sejuk dan tenteram.

14. Gunung Kerambil

Tempat ini berupa sebuah bukit kecil yang berada sekitar 7 km dari pusat

kota Tapak Tuan. Bukit kecil ini merupakan perbatasan antara kecamatan Tapak

Tuan dan kecamatan Samadua. Kerambil itu berasal dari Basa Aneuk Jamee

Kaghambie’ yang berarti kelapa

Berdasarkan potensi wisata tersebut, Tapak Tuan telah memiliki nilai

ekonomis yang tinggi, sehingga kawasan ini dapat menjadi salah satu daya tarik

wisata yang dapat dikunjungi wisatawan domestik maupun manca negara untuk

melakukan rekreasi, penelitian, observasi, maupun melakukan wisata agro dan

sebagainya.

Dalam pengembangan dan pembangunan suatu objek wisata ataupun

suatu kawasan wisata pasti mempunyai dampak, yaitu dampak positif dan juga

dampak negatif. Dampak positif dari pengembangan objek wisata kota Tapak

Tuan yaitu:

1. Meningkatkan ekonomi masyarakat pengeluaran atau biaya wisatawan untuk

berbelanja di suatu daerah yang dikunjunginya, akan memacu pertumbuhan pada

(23)

2. Meningkatkan pendapatan pemerintah pariwisata dapat meningkatkan

pendapatan daerah, dengan menyediakan fasilitas bagi wisatawan maka sebagai

imbalan pemerintah daerah dapat menagih dana retribusi seperti pada pintu

gerbang masuk ke setiap objek wisata.

3. Memperluas kesempatan kerja dan kesempatan berusaha, tidak hanya pada

sektor pariwisata saja melainkan sektor lainnya yang langsung berkaitan dengan

pengembangan pariwisata.

4. Membangkitkan kewiraswastaan dan menumbuhkan usaha-usaha ekonomi

dalam pembangunan sosial ekonomi.

5. Mendorong pembangunan sarana dan prasarana terutama di daerah yang tidak

dilaksanakan kecuali dengan terselenggaranya kegiatan pariwisata.

Dampak negatif dari pengembangan pariwisata tampak menonjol pada

bidang sosial, yaitu pada gaya hidup masyarakat di daerah tujuan wisata. Gaya

hidup ini meliputi perubahan sikap, tingkah laku, dan perilaku karena kontak

langsung dengan para wisatawan yang berasal dari budaya berbeda..

4.3 Pengembangan Potensi Wisata Tapak Tuan Kabupaten Aceh Selatan oleh Pihak Pemerintah, Swasta dan Masyarakat.

a. Peran pemerintah

DengandiberlakukanyaUUNO22Tahun1999danUUNO25Tahun1999

tentangpemerintahdaerahdanperimbangankeuanganantarapusatdandaerah.

Daerahdituntutuntukselaluberupayasemaksimalmungkindalammeningkatkan

pendapatanaslidaerah.Halinibisadilakukandenganmemanfaatkanpotensi-potensi

(24)

pemerintahpusatmemberikanwewenangkepadapemerintahdaerahsecarapenuh

dalammengeloladanmemanfaatkanpotensipariwisatayangadadidaerahnya.Serta

menetapkandanmengusahakansendiridalammelaksanakanpengembangannya.

Wewenangdiberikankepadadaerahkarenapemerintahdaerahlebihmengertidan

memungkinkanuntukdapatmendayagunakanpotensipariwisatayangdimiliki

denganlebihberdayaguna danberhasil.

Beberapa pemerintah yang ikut dalam pengembangan wisata Tapak

Tuandi antaranya Kepala Dinas Pariwisata Budaya Pemuda dan Olahraga

kabupaten Aceh Selatan H. Azwar Rahman, ketua Asosiasi Pelaku Pariwisata

Indonesia ( ASPI ) Cabang Aceh Selatan May Fendri SE, bupati Aceh Selatan HT.

Beberapa wisata yang sudah di kembangkan oleh pihak pemerintah diantaranya:

- Objek Wisata Tingkat 7

- Pemandian Panjupian

- Pemandian Air Terjun Air Dingin

- Pertapakan Tuan Tapa

- Panorama Hatta

Upaya-upayayangdilakukandalammengembangkansuatuobjek

wisatadaripihakpemerintahadalahsebagai berikut:

-

Mengembangkanlebihjauhpotensiobjek-objekwisatayangdimilikidalammenunjangkepariwisataandi Kota Tapak Tuan

(25)

-

Mempromosikanobjek-objekwisatatersebutmelaluimediaelektronik,mediacetak,ataupundariindividuk

eindividulain.

- Membangunsegalafasilitasyangdibutukanolehparawisatawandalamkegiatanlib

urannyaagarwisatawanmerasaamandannyamandanahirnyaberkeinginanuntukb

erkunjungkembali.

- Memberikankemudahanbagiparainvestorbaikparainvestoryangberasaldalamne

gerimaupunluarnegeridalammenanamkanmodalnya dalamfaktor pariwisata.

- MeningkatkankemampuansertakeahlianSumberdayaManusia(SDM)dalamhal.

- MemberikanpelayananterhadapwisatawansepertiPemanduWisata(guide),danla

(26)

b. Peran Swasta

Swasta merupakan instansi yang berhubungan langsung dengan

wisatawan serta memberikan pelayanan secara bergantian dalam rangkaian

perjalanan wisata. Instansi ini juga memegang peranan yang sangat penting

dalam maju mundurnya dunia kepariwisataan nasional. Citra yang

ditunjukkan oleh dunia usaha sebagai perantara adalah citra bangsa

Indonesia secara nasional. Tugas-tugas yang diemban oleh dunia usaha

sebagai berikut:

1. Menyediakan sarana akomodasi pariwisata yang dibutuhkan oleh

wisatawan seperti penginapan ( hotel ).Beberapa hotel tersebut diantaranya

adalah:

- Chaterin HotelJl. T. Ben Mahmud No.6Telp. 0656 21314

- Azizi HotelJl. T. Ben Mahmud No. 202Telp. 0656 323134;

085277071093

- Metro HotelJl. T. Ben Mahmud No. 17ATelp. 0656 21797

- Wisma lampitJl. Nyak Adam Kamil

- Losmen MuliaJl. Pelabuhan No.2, Labuhan Haji

- Losmen Jambu (Sukur)Jl. Ahmad Yani No.13Telp. 0656 21365

- Losmen Restu SelatanJl. Merdeka No.72Telp. 0656 21262

- Losmen YogyaJl. Merdeka No.50Telp. 0656 21053

- Losmen Gunung TuanJl. Merdeka No. 80Telp. 0656 21053

- Losmen PanoramaJl. Merdeka No. 33Telp. 0656 21004

(27)

2. Membuat paket wisatTa dan melaksanakan acara perjalanan wisata ke

daerah-daerah tujuan wisata.

3.Peranan biro perjalanan seperti menyetor sebagian hasil keuntungan yang

berupa pajak yang jumlahnya ditentukan oleh pemerintah.

4. Sarana perhubunganyang bekerja sama dengan pemerintah daerah dan

memiliki tugas untuk berkeliling di kota ini memanfaatkan modal

transportasi di Kota Tapak Tuan seperti:

- Surya Intan Nusa Taksi. Jalan merdeka no. 80 ( 0656 21053 )

-Halim Taksi. Jalan merdeka no. 235( 065621087 )

-Widuri taksi - wisata taksi- pria jasa. Jalan merdeka no. 80( 0656 21075)

5. Transportasi

Kota Tapak Tuan dapat dituju melalui Bandar Udara Teuku Cut Ali

Tapak Tuan dari Bandar Udara Polonia Medan atau Bandar Udara Iskandar

Muda di

Aceh dengan menyajikan pemandangan pesisir pantai yang memukau dan

salah satu gugusan pesisir terpanjang di Sumatera. Begitu pula jalur

tengahnya melalui Trans Sumatera yang menyuguhkan gugusan Bukit

Barisan yang megah.

Jalur tempuh darat dari Kota

jam perjalanan dan dari Meulaboh Aceh sekira 3 jam. Anda dapat

memanfaatkan kendaraan sewaan, angkutan umum bus atau taksi.Pilihan

lain dapat pula menggunakan jalur laut dari Pelabuhan Laut Sibolga

(28)

Semeuleu, Singkil, dan Pulau Banyak di Aceh Singkil.

c. Peran Masyarakat

Masyarakat merupakan penunjang utama untuk pengembangan

kepariwisataan. Kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang arti

pentingnya dunia pariwisata dan seberapa besar sumbangan yang mampu

diberikan oleh dunia pariwisata kepada pembangunan bangsa serta

pemerataan bangsa, merupakan keberhasilan program pengembangan

kepariwisataan. Dalam rangkaian perjalanannya wisatawan akan senantiasa

berjumpa dan berinteraksi dengan masyarakat, kesalahan dalam penerimaan

dan pelayanan masyarakat terhadap wisatawan akan selalu menjadi momok

yang selalu diingat oleh wisatawan. Untuk itu diperlukan adanya “sadar

wisata” guna menciptakan lingkungan yang ramah dan terbuka di antara

masyarakat. Fungsi dan peranan masyarakat dalam pengembangan

kepariwisataan antara lain:

1. Kelompok yang mampu menghimbau, mengamati dan mengontrol secara

langsung terhadap segala bentuk penyimpangan yang dilakukan oleh

wisatawan.

2. Menciptakan kondisi atau suasana yang harmonis dalam kegiatan

kepariwisataan.

Kota Tapak Tuan merupakan sebuah kota pusat pemerintahan dan

perdagangan, namun seiring bertambahnya pengunjung yang datang ke

darah Kab.Aceh Selatan yang sebagian besar bertujuan menikmati potensi

wisata Alam yang tersebar di setiap kecamatan, yang nantinya akan

(29)

sebagai ibukota kabupaten Aceh Selatan memiliki luas kecamatan, maka

untuk menyeimbangkan potensi tersebut menyarankan akomodasi seperti

hotel sudah seharusnya tersedia dengan perencanaan yang baik, terutama

(30)

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Tapak Tuan merupakan ibu kota Aceh Selatan yang

memilikikeindahan alam dan karakteristik tersendiri bagi kota Tapak Tuan

tersebut. Salah satu objek wisata yang paling populer dan menjadi daya tarik

di kotaTapak Tuan adalah bekas tapak kaki raksasa Sang Tuan Tapa yang

berada di Gunung Lampu. Selain itu yang populer lainnya dari Tapak Tuan

adalah berbagai variasi produk rumah tangga dari buah yang sudah jadi

kebanggan kota ini, yaitu buah pala.

Tapak Tuan memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi daerah

tujuan wisata di kabupaten Aceh Selatan. Potensi yang dimiliki kota Tapak

Tuan diantaranya adalah Pantai Cemara Gelombang 7, Pemandian Air

Bentiang, Gampung wisata Lhok Reukam, Jambo Hatta, Pemandian

Panjupian, Batu Hitam dan Batu Merah, Pemandian Kolam Aroya, Makam

Tuan Tapa, Pemandian Air Terjun Air Dingin, Bekas Tapak Tuan Tapa,

Rindu Alam Cafe, dan Gunung Kerambil.

Dalam mengembangkan potensi Tapak Tuan pihak kabupaten Aceh

Selatan melakukan upaya pengembangan melalui peranan pemerintah,

swasta, dan masyarakat.

Dalampembangunandanpengembanganobjekwisatakota Tapak

Tuandiperlukan adanya

hubungankerjasamayangbaikyangterjalinantarpihakpemdadanpengelolaagar

(31)

masyarakat,dandampakpositifuntukmencapaitujuandansasarany a n g

terjadisesuai denganrencana. Salah satu pengembangan yang dilakukan

adalahmempromosikanobjek-objekwisatatersebutmelaluimediaelektronik,mediacetak,

dandariindividukeindividulain.

5.2Saran

Diharapkan pihak pemerintah maupun masyarakat dapat

mempromosikan objek wisata kota Tapak Tuan agar lebih dikenal oleh

wisatawan dan dapat menarik minat wisatawan untuk mengunjungi wisata

– wisata yang berada di Tapak Tuan, sehingga dapat meningkatkan jumlah

kunjungan wisatawan pada tiap tahunnya.

Salah satu kendala yang dihadapi daerah wisata kota Tapak Tuan

adalah kurang tersedianya Sumber Daya Manusia yang potensial di bidang

kepariwisataan dan kesadaran masyarakat untuk menjaga kelestarian objek

(32)

BAB II

URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Pariwisata Secara Umum

Pengertian tentang pariwisata dan wisatawan timbul di Perancis pada

akhir abad ke-17. Tahun 1972 Maurice Menerbitkan buku petunjuk “ The True

QuideFor Foreigners Travelling in France to Appriciate its Beealities, Learn

thelanguage and take exercise “. Dalam buku ini disebutkan ada dua perjalanan

yaitu perjalanan besar dan kecil ( Grand Tour dan Perit Tour ). Pertengahan abad

ke-19 jumlah orang yang berwisata masih terbatas karena butuh waktu lama dan

biaya besar, keamanan kurang terjamin, dan sarananya masih sederhana. Tetapi

sesudah Revolusi Industri keadaan itu berubah, tidak hanya golongan elit saja

yang bisa berpariwisata tapi kelas menengah juga. Hal ini ditunjang juga oleh

adanya kereta api. Pada abad ke-20 terutama setelah perang dunia II kemajuan

teknik produksi dan teknik penerbangan menimbulkan peledakan pariwisata.

Perkembangan terkahir dalam pariwisata adalah munculnya perjalanan paket (

Package tour ). Bila dilihat dari segi etimologinya, kata pariwisata berasal dari

bahasa Sansekerta yang terdiri dari dua suku kata, yaitu pari berarti berkeliling,

berputarputar, berkali-kali, dari dan ke. Dan kata wisata berarti berpergian,

perjalanan, yang dalam hal ini bersinonim dengan kata travel. Dengan demikian

pengertian pariwisata yaitu perjalanan berkeliling ataupun perjalanan yang

dilakukan berkalikali, berputar-putar dari suatu tempat ke tempat lain ataupun

suatu perjalanan yang sempurna.

(33)

tourisme. Kemudian diselenggarakan Munas (Musyawarah Nasional) di Teretes

(Jatim), yang di dalam musyawarah itu dihasilkan sebuah istilah baru

yaknitourisme diganti dengan kata pariwisata. Kata pariwisata ini diusulkan oleh

Bapak Prof. Prijono yang saat itu menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan dan atas himbauan Bapak Presiden Indonesia Ir. Soekarno. Dan

selanjutnya pada tahun 1960 istilahDewan Tourisme Indonesia diganti menjadi

Dewan Pariwisata Nasional. Pengertian pariwisata di atas belum memberikan

pengertian yang jelas dan tidak mempunyai ketentuan mengenai batasan-batasan

dari pengertian pariwisata tersebut. Oleh karena itu sebagai bahan pertimbangan

dapat kita lihat beberapa pendapat ahli kepariwisataan mengenai pengertian

pariwisata.

Pengertian pariwisata secara umum merupakan suatu perjalanan yang

dilakukan seseorang untuk sementara waktu yang diselenggarakan dari suatu

tempat ke tempat yang lain dengan meninggalkan tempat semula dan dengan

suatu perencanaan atau bukan maksud untuk mencari nafkah di tempat yang

dikunjunginya, tetapi semata-mata untuk menikmati kegiatan pertamasyaan atau

rekreasi untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam.

Pengertian pariwisata secara teknis merupakan kegiatan yang dilakukan

oleh seseorang atau berkelompok dalam wilayah negara sendiri maupun negara

lain dengan menggunakan kemudahan jasa atau pelayanan dan faktor-faktor

penunjang sertakemudahan-kemudahan lainnya yang diadakan oleh pemerintah,

(34)

Pariwisata menurut Prof. Salah Wahab (dalam Yoeti, 1982:107) “ A

proposeful human activity that serve as a link between people eitherwithin one

some country or beyond the geographical limits or state. Itinvolves the temporary

displacement of people to other region, country,for the satisfaction of varied

needs other than exciting a renumaretedfunction ”. “ Pariwisata adalah suatu

aktivitas manusia yang dilakukan secara sadar yang mendapat pelayanan secara

bergantian diantara orang-orang dalam suatu negara itu sendiri atau di luar negeri

(meliputi pendiaman orangorang dari daerah lain) untuk mencari kepuasan yang

beraneka ragam dan berbeda dengan apa yang dialaminya dimana ia memperoleh

pekerjaan tetap ”.

Pariwisata menurut Prof.K. Krapt dan Prof. Hunziker (dalam Yoeti,

1996:112) Pariwisata adalah keseluruhan dari gejala-gejala yang ditimbulkan dari

perjalanan dan pendiaman orang-orang asing serta penyediaan tempat tinggal

sementara, asalkan orang asing itu tidak tinggal menetap dan tidak memperoleh

penghasilan dari aktivitas yang bersifat sementara.

Pariwisata menurut E. Guyer Fleuler, mengemukakan Pariwisata dalam

arti modern adalah fenomena dari zaman sekarang yang pada umumnya

didasarkan atas kebutuhan, kesehatan dan pergantian hawa. Sedangkan pada

khususnya disebabkan oleh bertambahnya pergaulan berbagai bangsa dan kelas

masyarakat manusia sebagai hasil dari perkembangan perniagaan, industri,

perdagangan, serta penyempurnaan dari alat-alat pengangkutan.

Pariwisata menurut Mr. Herman V. Schulard (dalam Yoeti, 1996:114)

(35)

perekonomian secara langsung berhubungan dengan masuknya orangorang asing

melalui lalu lintas di suatu negara tertentu, kota dan daerah.

2.1.1 Bentuk dan Jenis Pariwisata

Bentuk dan jenis pariwisata sangat membantu dalam menyusun strategi

pengembangan objek-objek dan daya tarik wisata untuk mengetahui kapan dan

darimana asal wisatawan yang akan menjadi objek pasar. Sampai saat ini ada

berbagai jenis pengertian pariwisata yang kita kenal dari beberapa sudut pandang

(Yoeti,1996:117) menyatakan :

a. Menurut Letak Geografi

1. Pariwisata Lokal (Local Toruism)

2. Pariwisata Regional (Regional Tourism)

3. Nasional Tourism (Domestic Tourism)

4. Regional International Tourism

5. International Tourism

b. Menurut Tujuannya :

1.Recreational Tourism (Pariwisata Rekreasi)

2.Culture Tourism (Pariwisata Budaya)

3.Sport Tourism (Pariwisata Olahraga)

4. Conference Tourism (Pariwisata Konferensi/Convention)

5. Health Tourism (Pariwisata Kesehatan)

c. Menurut pengaruhnya terhadap neraca pembayaran :

1. Pariwisata Aktif (kegiatan pariwisata yang mendatangkan devisa dengan

(36)

2. Pariwisata Pasif (kegiatan pariwisata yang mengurangi cadangan devisa negara

ditandai dengan keluarnya penduduk ke suatu negara lain ke negara lain untuk

melakukan kegiatan kunjungan).

d. Menurut alasannya :

1. Seasiona Tourism (kegiatan pariwisata yang dilakukan pada waktuwaktu

tertentu).

2. Occational Tourism (kegiatan pariwisata yang dilakukan menurut kejadian atau

event-event tertentu).

2.1.2Pengertian Industri Pariwisata

Kata industri yang melekat pada pariwisata bukanlah industri seperti

biasa kita bayangkan, semisal beranggapan adanya bangunan pabrik dan segala

perlengkapanya yang mengolah barang mentah menjadi barang jadi menggunakan

mesin. Anggapan tersebut salah, karena industri pariwisata bukanlah industri yang

sebenarnya, produknya itu tampak seperti industri yang sebenarnya. Dari

anggapan di atas maka cenderung akan memberikan batasan industri pariwisata

sebagai yang dikemukakan R.S Damarjadi (dalam Yoeti, 1996 : 15)

mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan industri pariwisata adalah

“rangkuman dari berbagai macam bidang usaha, secara bersama-sama

menghasilkan produk-produk maupun jasa-jasa/layanan atau service, yang

nantinya baik secara langsung maupun tidak langsung akan dibutuhkan oleh para

wisatawan”. Para ahli kepariwisataan di luar negeri memberikan beberapa batasan

yang bervariasi di industri pariwisata misalnya : Prof. Hunziker (dalam Yoeti,

(37)

“Tourism

enterprises are all business entities which, by combining various means of

production, provide goods and services of a specifically tourist-nature”. Batasan

tersebut lebih banyak berorientasi dengan kegiatan menganalisis cara-cara

melakukan pemasaran dan promosi hasil (produk) industri pariwisata. Dikatakan

industri pariwisata bukanlah industri yang berdiri sendiri, tetapi merupakan suatu

industri yang terdiri dari serangkaian perusahaan yang menghasilkan jasa-jasa

atau produk yang berbeda satu dengan yang lainnya. Perbedaan tidak hanya pada

jasa yang dihasilkan tetapi juga dalam besarnya perusahaan, lokasi, atau tempat

kedudukan, letak geografis, fungsi, bentuk organisasi mengelola dan metode

pemasarannya. Pengertian industri pariwisata akan lebih jelas bila kita

mempelajari dari jasa atau produk yang dihasilkan atau pelayanan yang

diharapkan wisatawan ketika ia melakukan perjalanan. Pendekatan ini

beranggapan bahwa produk dari industri adalah semua jasa yang diberikan oleh

macam-macam perusahaan sejak seorang wisatawan meninggalkan tempat

tinggalnya sampai di daerah tujuan wisata yang menjadi pilihannya sampai ke

rumah tempat tinggalnya semula. Dapat dibayangkan betapa banyaknya jasa yang

diperlukan oleh wisatawan jika ia melakukan perjalanan wisata semenjak ia

berangkat dari rumahnya hingga ia kembali ke rumahnya tersebut. Jasa yang

dibutuhkan tidak hanya oleh satu perusahaan saja, tetapi dihasilkan oleh

perusahaan yang menghasilkan jasa yang dibutuhkan oleh wisatawan. Oleh karena

itu, produk pariwisata merupakan suatu “package” baik perjalanan yang diurus

(38)

tour operator dalam suatu “package tour” dengan “itinerary” yang telah

dipersiapkan terlebih dahulu. Berikut ini beberapa produk yang termasuk ke

dalam industri pariwisata yang berbentuk barang dan jasa :

1. Travel agent, yang memberikan informasi, advise pengurusan dokumen

perjalanan, perencanaan perjalanan (tour planning).

2. Perusahaan pengangkutan.

3. Pelayanan dari perusahaan akomodasi perhotelan, bar, restoran, dan lain-lain.

4. Toko souvenir.

5. Perusahaan pendukung, misalnya kantor pos, bank, money changer, rumah

sakit, dan lain-lain. (Yoeti, 1987 : 8)

2.1.3 Wisatawan

Kata “wisatawan” berasal dari bahasa Sansekerta, yang berasal dari kata

“wisata” yang berarti perjalanan yang dapat disamakan dengan kata tour dalam

bahasa Inggris. Kata “wisatawan” selalu diasosiasikan dengan kata tourist dalam

bahasa Inggris. Berdasarkan pasal 5 Resolusi Dewan Ekonomi dan Dewan Sosial

Perserikatan Bangsa-Bangsa No. 870 yang isinya : “Untuk tujuan statistik yang

dimaksud dengan visitor atau pengunjung adalah setiap orang mengunjungi suatu

negara yang bukan merupakan tempat tinggalnya yang biasa, dengan alasan

apapun juga mengusahakan sesuatu pekerjaan yang dibayar oleh negara yang

dikunjunginya”. (Dalam Soekadijo 1997:18) Secara umum pengertian wisatawan

adalah seseorang yang melakukan perjalanan ke suatu tempat bukan untuk bekerja

(39)

dari 24 jam dan kurang dari satu tahun. Pengunjung dapat dibagi ke dalam dua

kategori, (Sinaga:1995):

1. Wisatawan adalah pengunjung sementara yang tinggal paling sedikit selama 24

jam di negara yang dikunjungi dalam bentuk :

a. Pesiar (Leisure) ialah orang yang berkunjung untuk keperluan rekreasi, berlibur,

kesehatan, studi, keagamaan dan olahraga.

b. Bisnis, keluarga, konferensi dan misi.

2. Pelancong (Excursionist) yaitu pengunjungan sementara yang kurang dari 24

jam di negara yang dikunjungi. Wisatawan dibagi ke dalam dua istilah, yaitu :

a. Wisnus (wisatawan nusantara), yaitu wisatawan yang berasal dari dalam negeri.

b. Wisman (wisatawan mancanegara), yaitu wisatawan yang berasal dari luar

neger

2.2Potensi Pariwisata

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI ) kata “ potensi “ adalah

kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan; kekuatan;

kesanggupan; daya. Sedangkan kata “ pariwisata” memiliki arti segala yang

berhubungan dengan perjalanan untuk rekreasi; pelancongan; turisme. Jadi dapat

disimpulkan bahwa pengertian potensi pariwisata adalah kemampuan,

kesanggupan, kekuatan, dan daya tarik untuk mengembangkan segala sesuatu

yang berhubungan dengan perjalanan, pelancongan, atau kegiatan pariwisata

lainnya dalam hal ini pengembangan produk objek dan daya tarik wisata.

(40)

Objek dan daya tarik wisata merupakan salah satu unsur penting dalam

dunia kepariwisataan. Dimana objek dan daya tarik wisata dapat menyukseskan

program pemerintah dalam melestarikan adat dan budaya bangsa sebagai asset

yang dapat dijual kepada wisatawan. Objek dan daya tarik wisata dapat berupa

alam, budaya, tata hidup dan sebagainya yang memiliki daya tarik dan nilai jual

untuk dikunjungi ataupun dinikmati oleh wisatawan. Dalam arti luas, apa saja

yang mempunyai daysa tarik wisata atau menarik wisatawan dapat disebut sebagai

objek dan daya tarik wisata. Produk pariwisata meliputi keseluruhan pelayanan

yang diperoleh, dirasakan, dimiliki dan dinikmati oleh wisatawan sejak ia

meninggalkan rumah, tempat tinggal sampai ke daerah wisata yang dipilihnya

hingga kembali ke tempat asalnya. Adapun yang dimaksud dengan produk

industri wisata adalah keseluruhan pelayanan yang diperoleh oleh wisatawan.

Menurut UU No. 9 Tahun 1990 Bab III Pasal IV tentang kepariwisataan

menjelaskan perbedaan antara objek dan daya tarik wisata adalah :

1. Objek dan daya tarik wisata ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang berwujud

keadaan alam serta flora dan fauna, seperti : pemandangan alam, panorama indah,

hutan rimba dengan tumbuhan hutan tropis serta binatang-binatang langka.

2. Objek dan daya tarik wisata hasil karya manusia yang berwujud museum,

peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, seni budaya, pertanian (wisata agro),

wisata tirta (air), wisata petualangan, taman rekreasi, dan tempat hiburan lainnya.

3. Sasaran wisata minat khusus, seperti : berburu, mendaki gunung, gua, industri

dan kerajinan, tempat perbelanjaan, sungai air deras, tempattempat ibadah,

(41)

4. Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk

pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang

tersebut. Dengan demikian pariwisata meliputi : a. Semua kegiatan yang

berhubungan dengan perjalanan wisata.

b. Pengusahaan objek dan daya tarik wisata, seperti : kawasan wisata, taman

rekreasi, kawasan peninggalan sejarah (candi, makam), museum, waduk,

pagelaran seni budaya, tata kehidupan masyarakat. Dan yang bersifat alamiah,

seperti : keindahan alam, gunung berapi, danau, pantai dan sebagainya.

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 tahun 2009,

“Daya Tarik Wisata” dijelaskan sebagai segala sesuatu yang memiliki keunikan,

kemudahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan

hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau kunjungan wisatawan.

MenurutSK Menparpostel No. KM 98 PW. 102 MPPT – 87 yaitu :

“Objek wisata adalah suatu tempat atau keadaan alam yang memiliki sumber daya

alam yang dibangun dan dikembangkan sehingga mempunyai daya tarik yang

diusahakan sebagai tempat yang dikunjungi wisatawan”. Dalam kepariwisataan

faktor manfaat dan kepuasan wisatawan berkaitan dengan “Tourism Resourch dan

Tourist Service. Objek dan atraksi wisata adalah segala sesuatu yang ada di daerah

tujuan wisata yang mempunyai daya tarik tersendiri yang mampu mengajak

wisatawan berkunjung. Hal-hal yang dapat menarik wisatawan untuk berkunjung

(42)

1. Natural Amenities, adalah benda-benda yang sudah tersedia dan sudah

ada di alam. Contoh; iklim, bentuk tanah, pemandangan alam, flora dan fauna, dan

lain-lain.

2. Man Made Supply, adalah hasil karya manusia seperti benda-benda bersejarah,

kebudayaan, dan religi.

3. Way of Life, adalah tata cara hidup tradisional, kebiasaan hidup, adatistiadat

seperti pembakaran mayat di Bali, upacara sekaten di Jogjakarta.

4. Culture, adalah kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat yang tinggal di

daerah objek wisata.Tourist Service adalah segala fasilitas yang digunakan dan

aktifitas yang dilakukan dimana pengadaannya disediakan oleh perusahaan lain

secara komersial.

Untuk dapat menjadi suatu daerah tujuan wisata yang baik maka kita harus

mengembangkan tiga hal yaitu :

1. Something to see, adalah segala sesuatu yang menarik untuk dilihat.

2. Something to buy, adalah segala sesuatu yang menarik atau mempunyai ciri

khas tersendiri untuk dibeli.

3. Something to do, yaitu suatu aktivitas yang dapat dilakukan di tempat tersebut.

Ketiga hal itu merupakan unsur-unsur yang kuat untuk suatu daerah tujuan wisata

sedangkan untuk pengembangan suatu daerah tujuan wisata ada beberapa hal yang

harus diperhatikan antara lain :

1. Harus mampu bersaing dengan objek wisata yang ada di daerah lain.

(43)

3. Harus tetap tidak berubah dan tidak berpindah-pindah kecuali di bidang

pembangunan dan pengembangan.

(44)

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar belakang

Indonesia merupakan suatu negara yang memiliki banyak objek wisata

sehingga menjadi Daerah Tujuan Wisata ( DTW) yang banyak dikunjungi

wisatawan, baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan domestik. Kota

Tapak Tuan adalah salah satu dari beberapa kawasan yang berpotensi untuk diolah

menjadi lahan devisa bagi pendapatan daerah dan nasional, yang akan menjadi

alternatif lainnya dari objek wisata yang ada di kabupaten Aceh Selatan.

Kabupaten Aceh Selatan merupakan kabupaten yang kaya akan hasil alam dan

memiliki potensi yang cukup besar dalam menunjang perekonomian nasional.

Potensi ini tidak mencakup sektor industri dan pertanian saja, tetapi juga meliputi

sektor-sektor yang lain. Salah satu sektor tersebut adalah sektor pariwisata.

Sektor pariwisata merupakan penghasil devisa yang cukup besar untuk

negara disamping sektor lainnya seperti migas, perkebunan dan lain-lain. Dalam

meningkatkan pembangunan bidang pariwisata sangat terkait oleh berbagai aspek

kehidupan, baik sumber daya alam dan sumber daya manusia yang telah dimiliki.

Salah satu modal bangsa Indonesia dalam hal kepariwisataan adalah

keanekaragaman budaya, Suku bangsa dan objek wisata serta atraksi wisata dari

Sabang sampai Merauke yang merupakan suatu daya tarik bagi wisatawan. Salah

satunya adalah daerah wisata yang terdapat di kota Tapak Tuan kabupaten Aceh

(45)

Tapak Tuan merupakan ibukota dari pusat pemerintahan kabupaten Aceh

Selatan. Objek wisata di kota Tapak Tuan memiliki berbagai keindahan dan

destinasi sehingga memiliki daya tarik bagi wisatawan. Tapak Tuan juga memiliki

potensi dan panoroma lainnya seperti wisata air dingin, panorama hatta, pulau

dua, pantai, air terjun, dan lainnya sehingga menarik perhatian wisatawan untuk

berkunjung ke wisata kota Tapak Tuan.

Berdasarkan penjelasan di atas, penulis tertarik untuk mendiskusikan

tentang “Potensi Objek Wisata Kota Tapak Tuan Sebagai Daerah Tujuan Wisata di Kabupaten Aceh Selatan”sebagai judul kertas karya ini, disamping ini juga sebagai dukungan pemerintah dalam usaha pengembangan kota Tapak

Tuan menjadi salah satu alternatif kawasan wisata di kabupaten Aceh Selatan.

1.2Pembatasan Masalah

Banyak permasalahan yang timbul dalam dunia pariwisata, yang dapat

dijadikan bahan dalam penyusunan kertas karya ini. Berdasarkan hal tersebut

maka penulis ingin membatasi dan meluruskan arah, tujuan dan maksud kertas

karya ini. Mengingat ruang lingkup kepariwisatawan yang masalah luas serta

keterbatasan kemampuan penulis, maka dalam kertas karya ini yang akan di bahas

mengenai:

1) Bagaimana gambaran umum kabupaten Aceh Selatan.

2) Bagaimana potensi wisata kota Tapak Tuan sebagai daerah tujuan wisata di

kabupaten Aceh Selatan.

3) Bagaimana pengembangan potensi wisata TapakTuan oleh pemerintah dan

(46)

1.2Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penulisan kertas karya ini adalah:

1) Untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menempuh ujian akhirpada

program Studi Pariwisata Diploma III Bidang Keahlian Usaha Wisata,

Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatra Utara, guna memperoleh gelar

Ahli Madyah Pariwisata.

2) Memperkenalkan salah satu objek wisata yang terdapat di kabupaten Aceh

Selatan yang sangat berpotensi serta memiliki daya tarik tersendiri dan masih

sangat alami.

3) Untuk dapat dijadikan sebagai bahan kajian bagi pemerintah daerah dan

masyarakat setempat untuk mengelola dan mengembangkan objek wisatakota

Tapak Tuan, yang memiliki kelebihan dari objek wisata lainnya dan dapat

dijadikan sebagai sumber pendapatan, khususnya bagi masyarakat setempat.

1.4 Metode Penulisan

Metode yang dipergunakan dalam penulisan kertas karya ini terdiri dari:

1. Penelitian Kepustakaan (Library Researh)

Yaitu suatu pengumpulan data dan informasi yang diperlukan melalui penelaah

perpustakaan ataupun literature seperti buku, diktat perkuliahan, majalah serta

brosur yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas dalam kertas karya

ini.

1) Penelitian lapangan (Field Research)

Yaitu pengumpulan data dan informasi yang diperlukan dengan

(47)

bersangkutan.Dalam tahap ini dilakukan wawancara terhadap beberapa informan

yakni masyarakat serta pihak yang terlibat dalam pengembangan objek wisata

terebut.

1.5 Sistematika Penulisan

Secara sistematika kertas karya ini dijabarkan melalui lima bagian dan

setiap bagian terdiri dari beberapa sub-sub pembahasan.

Bab I : Pendahuluan

Bab ini diuraikan mengenai alasan pemilihan judul, pembatasan masalah,

tujuan penulisan, metode penulisan serta sistematika penulisan

Bab II : Uraian Teoritis Tentang kepariwisataan

Bab ini mencakup pengertian pariwisata, wisatawan, industri dan produk

pariwisata, motivasi perjalanan wisata, uraian teoritis mengenai objek wisata dan

daya tarik wisata serta antraksi wisata, sarana dan prasarana pariwisata, dasar dan

kriteria pengembangan objek wisata.

Bab III : Gambaran Umum Kabupaten Aceh Selatan

Bab ini mampu menguraikan tentang gambaran umum kabupaten Aceh Selatan,

sejarah kebudayaan, letak geografis, keadaan wilayah, iklim, kependudukan dan

mata pencarian, serta objek wisata yang terdapat di kabupaten Aceh Selatan.

Disamping itu, memaparkan tentang informasi umum potensi wisata yang dimiliki

Tapak Tuan yang terdapat di kabupaten Aceh Selatan sehingga menjadi tempat

tujuan wisatawan

(48)

Bab ini merupakan bagian penutup kertas karya ini, yang terdiri dari

bagian kesimpulan dan saran, baik bagi masyarakat maupun bagi pemerintah

daerah setempat.

(49)

ABSTRAK

Pariwisata adalah sesuatu yang bersifat abstrak, tidak nampak (secara kasat mata) hanya dapat merasakannya, terlebih lagi pariwisata itu sebenarnya suatu konsep yang ingin diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Dunia pariwisata mulai banyak dilirik orang terlebih orang kota yang jenuh dengan rutinitas dan ingin melepaskan kepenatan. Oleh karena itu bermacam-macam pariwisata ditawarkan, salah satunya yang menarik adalah dimana orang ingin berdekatan dengan alam dan mencari tempat-tempat objek wisata tersebut beserta atraksi-atraksi yang ada pada objek wisata tersebut. Salah satu objek wisata yang ada di Kabupaten Aceh Selatan adalah Kota Tapaktuan. Tapak Tuan merupakan ibukota dari pusat pemerintahan kabupaten Aceh Selatan. Wisata tersebut memiliki berbagai keindahan dan destinasi sehingga memiliki daya tarik bagi wisatawan. Tapak Tuan juga memiliki panoroma lainnya sepeti wisata air dingin, panorama hatta, pulau dua, pantai, genting buaya, dan lainya sehingga menarik perhatian wisatawan untuk berkunjung ke wisata Tapak Tuan. Tapak Tuan adalah sebuah objek wisata yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat tujuan wisata bagi wisatawan. Tapak Tuan juga memiliki potensi pariwisata yang layak dan produktif, yang artinya setiap kegiatan pembangunan pariwisata memberikan tempat menurut kebutuhan fungsi masing-masing sehingga terwujud suatu lingkungan yang harmonis dan dilain pihak meningkatkan kesempatan kerja, kesempatan berusaha, meningkatkan penerimaan devisa, dan memperkenalkan alam dan kebudayaan indonesia dengan memanfaatkan objek wisata yang ada.

(50)

POTENSI OBJEK WISATA KOTA TAPAKTUAN

SEBAGAI DAERAH OBJEK WISATA DI

KABUPATEN ACEH SELATAN

KERTAS KARYA

OLEH

AJA MELYA SARTIKA

122204034

PROGRAM STUDI D

-

III PARIWISATA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(51)

LEMBAR PERSETUJUAN

POTENSI OBJEK WISATA KOTA TAPAKTUAN SEBAGAI DAERAH OBJEK WISATA DI KABUPATEN ACEH SELATAN

OLEH

AJA MELYA SARTIKA 122204034

Dosen Pembimbing, Dosen Pembaca,

Drs Mukhtar, S.Sos, S.Par., MA

(52)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Kertas Karya : POTENSI OBJEK WISATA KOTA

TAPAKTUAN SEBAGAI DAERAH OBJEK WISATA DI KABUPATEN ACEH SELATAN.

Oleh : AJA MELYA SARTIKA

NIM : 122204034

FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Dekan,

NIP. 19511003 197603 1 001 Dr. Syahron Lubis, MA.

PROGRAM STUDI D3 PARIWISATA Ketua,

(53)

ABSTRAK

Pariwisata adalah sesuatu yang bersifat abstrak, tidak nampak (secara kasat mata) hanya dapat merasakannya, terlebih lagi pariwisata itu sebenarnya suatu konsep yang ingin diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Dunia pariwisata mulai banyak dilirik orang terlebih orang kota yang jenuh dengan rutinitas dan ingin melepaskan kepenatan. Oleh karena itu bermacam-macam pariwisata ditawarkan, salah satunya yang menarik adalah dimana orang ingin berdekatan dengan alam dan mencari tempat-tempat objek wisata tersebut beserta atraksi-atraksi yang ada pada objek wisata tersebut. Salah satu objek wisata yang ada di Kabupaten Aceh Selatan adalah Kota Tapaktuan. Tapak Tuan merupakan ibukota dari pusat pemerintahan kabupaten Aceh Selatan. Wisata tersebut memiliki berbagai keindahan dan destinasi sehingga memiliki daya tarik bagi wisatawan. Tapak Tuan juga memiliki panoroma lainnya sepeti wisata air dingin, panorama hatta, pulau dua, pantai, genting buaya, dan lainya sehingga menarik perhatian wisatawan untuk berkunjung ke wisata Tapak Tuan. Tapak Tuan adalah sebuah objek wisata yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat tujuan wisata bagi wisatawan. Tapak Tuan juga memiliki potensi pariwisata yang layak dan produktif, yang artinya setiap kegiatan pembangunan pariwisata memberikan tempat menurut kebutuhan fungsi masing-masing sehingga terwujud suatu lingkungan yang harmonis dan dilain pihak meningkatkan kesempatan kerja, kesempatan berusaha, meningkatkan penerimaan devisa, dan memperkenalkan alam dan kebudayaan indonesia dengan memanfaatkan objek wisata yang ada.

(54)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala

rahmat-Nya, penulis mampu dalam menyelesaikan kertas karya ini dengan judul

“Potensi Objek Wisata Kota Tapak Tuan Sebagai Daerah Tujuan Wisata di Kabupaten Aceh Selatan”tepat pada waktunya.

Kertas karya ini untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan

perkuliahan D III Pariwisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih atas bantuan dan

bimbingan yang diberikan kepada penulis oleh dari berbagai pihak baik berupa

dorongan moril, masukan atau saran, sehingga dapat menyelesaikan kertas karya

ini. Ucapan terimakasih disampaikan kepada :

1. Dr. Syahron Lubis, M.A. selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas

Sumatera Utara.

2. Arwina Sufika, SE., M.Si, selaku Ketua Program Studi Pariwisata

Universitas Sumatera Utara.

3. Drs Mukhtar, S.Sos, S.Par., MA. selaku dosen pembimbing yang telah

banyak membantu penulis dalam menyelesaikan Kertas Karya ini.

4. Drs. Ridwan Azhar, M.Hum selaku dosen pembaca yang telah banyak

memberikan waktunya dan fikiran di dalam membaca kertas karya ini.

5. Kedua orangtua tercinta, Ayahanda Said Ridwan dan Aja Aifah yang telah

memberikan dukungan moril dan materiil selama di bangku kuliah sampai

(55)

6. Kelima saudara penulis, Aja Farisma Dewi, Said Eri Gunawan, Said Yuli

Afandi, Aja Desi Malia, dan Aja Lidia yang telah memberikan semangat

kepada penulis.

9. Sahabat penulis, Sri Noviyanti, Akbar Rasidi Hutabarat, Dede Lubis, Heri

Leonardo Simbolon dan Gustin yang telah memberikan semangat kepada

penulis.

10. Semua teman-teman di UW’ 012, terima kasih telah memberikan dorongan

kepada penulis. Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam

kertas karya ini, karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran

yang membangun dan semua pihak guna penyempurnaan kertas karya ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih atas perhatian pembaca,

semoga kertas karya ini dapat memberikan masukan bagi mahasiswa

Pariwisata Universitas Sumatera Utara, khususnya Program Studi Usaha

Wisata dan kepariwisataan pada umumnya.

Medan, Oktober 2015

Penulis,

(56)

DAFTAR ISI

2.1 Pengertian Pariwisata Secara Umum ... 6

2.1.1 Bentuk dan Jenis Pariwisata ... 9

BAB III GAMBARAN UMUM ACEH SELATAN ... 18

3.1 Geografis ... 18

3.2 Topografi ... 21

3.3 Demografi ... 24

3.4 Sarana dan Prasarana... 26

3.5 Arus Kunjungan wisata ... 28

BAB IV Potensi Objek Wisata Kota Tapak Tuan Sebagai Daerah Tujuan Wisata di Kabupaten Aceh Selatan ... 30

4.1 Sejarah Tapaktuan ... 30

4. 2 Potensi Tapaktuan ... 32

4.3 Peranan Pemerintah, Peran Swasta, dan Masyarakat dalam Pengembangan Kota Tapak Tuan ... 40

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 48

5.2 Saran ... 49

Referensi

Dokumen terkait

Aplikasi Multimedia Mengenai Info Musik Kelompok Bad Religion yang dibuat dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 ini dapat memberi kemudahan kepada user yang ingin

[r]

Dalam penulisan ini penulis membahas mengenai perancangan database dan struktur navigasi yang digunakan dalam pembuatan web ini, selain itu penulis juga membahas tentang

[r]

Pada penulisan ilmiah yang berjudul Aplikasi pembayaran administrasi sekolah pada yayasan XXX)dengan menggunakan bahasa pemrograman Micrososft Visual Basic 6.0, menjelaskan

Dari pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa pemirsa akan merespon stimuli yang terkandung dalam suatu iklan yang terdiri dari suara, musik, kata-kata, gambar, warna, dan gerakan

sebagai hasil penilaian ujian. 8) Staf Fakultas menerima dan mengarsip Berita Acara Ujian. 9) Dosen pengampu mata kuliah menyerahkan 2 (dua) rangkap daftar nilai ujian disertai.

Analisa teknikal memfokuskan dalam melihat arah pergerakan dengan mempertimbangkan indikator-indikator pasar yang berbeda dengan analisa fundamental, sehingga rekomendasi yang