• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Efikasi Diri Dan Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Universitas Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Efikasi Diri Dan Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Universitas Sumatera Utara"

Copied!
97
0
0

Teks penuh

(1)

KUESIONER

PENGARUH EFIKASI DIRI DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Indentitas Responden

No :

Nama :

Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

Usia :

Pekerjaan Ayah :

Ibu :

Petunjuk Pengisian

KAMI TELAH MENYEDIAKAN BERBAGAI PERNYATAAN UNTUK ANDA JAWAB. SETIAP BUTIR PERNYATAAN HANYA BOLEH DIJAWAB SATU KALI DENGAN MENCENTANG SALAH SATU KOTAK DARI LIMA PILIHAN KOTAK YANG DISEDIAKAN. ANDA AKAN MELIHAT LIMA KOTAK DENGAN KODE SS, S, KS, TS, STS. ADAPUN MAKNANYA ADALAH:

SS (SANGAT SETUJU )

S (SETUJU)

KS (KURANG SETUJU)

TS (TIDAK SETUJU)

(2)

1. Efikasi Diri

2. Lingkungan Keluarga

No PERNYATAAN SS S KS TS STS

7 Orang tua sangat mendukung saya untuk berwirausaha

8 Orang tua akan memfasilitasi saya untuk usaha yang akan saya jalankan

No PERNYATAAN SS S KS TS STS

NO Pernyataan SS S KS TS STS

1 Saya yakin bahwa saya mampu berpikir kreatif karena saya suka hal – hal yang baru

2 Saya yakin bahwa saya mampu berpikir inovatif karena saya suka mengembangkan hal-hal yang baru

3 Saya yakin bahwa saya dapat menemukan peluang - peluang untuk memulai usaha karena saya senang melihat kegiatan yang berbeda

4 Saya yakin bahwa saya mampu menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi karena saya suka menciptakan visi – visi yang baru

5 Saya yakin bahwa saya mampu menghadapi resiko usaha karena saya telah mempersiapkan diri dengan mengganggap resiko usaha pasti ada

(3)

9 Saya dibesarkan dalam keluarga yang berprofesi sebagai wirausaha

10 Saya senang pada saat waktu luang, orang tua saya membicarakan tentang bisnis

11 Orang tua saya sering bercerita tentang wirausaha yang sukses

12 Saya suka mendengarkan cerita tentang

wirausaha dari saudara – saudara yang berhasil dalam berbisnis

3. Minat Berwirausaha

No PERNYATAAN SS S KS TS STS

13 Saya tertarik dengan kegiatan kewirausahaan 14 Saya senang berpartisipasi dalam kegiatan

kewirausahaan di kampus

15 Saya tertarik untuk menjadi wirausaha karena melihat keberhasilan orang lain

16 Saya suka mengkliping usaha - usaha yang berhasil

17 Saya senang mendengarkan cerita suksesi wirausaha yang berhasil

Lampiran 2 : Validitas dan Reliabilitas

(4)

Cronbach's

(5)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 2.542 2.596 .979 .329

X1 .327 .086 .263 3.793 .000

X2 .427 .058 .507 7.313 .000

a. Dependent Variable: Y

Lampiran 4: Grafik Histogram uji Normalitas

(6)

Lampiran 6: Uji Kolmogorov Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 150

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation 2.00107298

Most Extreme Differences Absolute .105

Positive .105

Negative -.061

Kolmogorov-Smirnov Z 1.284

Asymp. Sig. (2-tailed) .074

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

(7)

Lampiran 8: Uji Glesjer

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.636 1.314 -.484 .629

X1 .131 .044 .240 3.010 .103

X2 -.035 .030 -.094 -1.175 .242

a. Dependent Variable: RES_2

(8)

Coefficientsa

a. Dependent Variable: Y

Lampiran 10: Uji F

a. Predictors: (Constant), X2, X1

b. Dependent Variable: Y

Lampiran 11: Uji t

(9)

Lampiran 12: Uji Koefisien Determinasi

a. Predictors: (Constant), X2, X1

b. Dependent Variable: Y

Lampiran 13: Distribusi Jawaban Pernyataan Responden Variabel Efikasi Diri

(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari. 2005.Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Cetakan V. Bandung. CV.Alfabeta

Buku

Djalil, 2008. Psikologi Pendidikan. Cetakan . Jakarta : Grasindo.

Feist, Jess dan Feist, Gregory. 2010. Teori Kepribadian. Buku 2. Jakarta: Salemba Humanika

Hendro, 2011. Dasar-Dasar Kewirausahaan. Jakarta: Erlangga. Luthans, F. 2008. Prilaku Organisasi. Yogyakarta : Andi.

Manihai, Roy. 2009. Manajemen Disiplin. Jakarta : PT. Grasindo.

Mardzuki. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Priyatno, Dwi. 2013. Mandiri Belajar SPSS untuk Pemuda Cetakan Pertama: Jakarta Mediatama.

Situmorang, Syafrizal Helmi dan Muslich Lufti, 2012. Analisis Data :Untuk Riset Manajemen dan Bisnis, Edisi 2, USU Press, Medan.

Soewadji, Jusuf. 2012. PengantarMetedologi Penelitian. Jilid 1. Jakarta: Mitrra Wacana Media.

Sudrajat, 2010. Statistika Pendidikan. Jilid 1. Bandung : Pustaka Setia.

Sugiyono. 2012. Metode Penelian Kuantitati, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta

Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan 5. Bandung : Alfabeta. Suryana, 2003. Kewirausahaan, Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju

Sukses. Jakarta : Salemba Empat.

Syamsu, Yusuf.. 2011. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Cetakan 1. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Yudrik, Jahja. 2011. Psikologi Perkembangan. Jakarta : Prenada Media Grup.

(22)

Febriani.2014 . Hubungan Antara Efikasi DiriDengan Minat Berwirausaha Pada Siswa Smk KasatrianSolo Sukoharjo.

Skripsi

Hutasoit, Fredy. 2016. Pengaruh Efikasi Diri dan Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis USU.

Fanny, Meutia. 2016. Pengaruh Pengerahuan Kewirausahaan dan

Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Berwirausaha Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Halimatul.Ula.2014.Hubungan antara efikasi diri dan religiusitas dengan intensitas perilaku menyontek pada siswa di MTs Mazra'atul Ulum Paciran Lamongan.Vol.1., No.1, Hal 7-8.

Jurnal

Randerson, Bettinelli.Fayolle & Anderson. 2015.The field of Family Entrepreneurship, at the intersection of family, family business and entrepreneurship.Vol.1, No.1, Hal 5-6.

(http://www.babson.edu/Academics/centers/blank-center/global-research/step/Documents/Parenthood%20and%20Entrepreneurship_CFP_FI NAL.pdf)

Wulandari, Wagimin, Susilowati. 2013. Pengaruh Pembelajaran Kewirausahaan dan Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Berwirausaha. Vol.1, No.1, Hal 5-6.

(http://download.portalgaruda.org/article.php)

Wulandari.Suci.2014.Pengaruh Efikasi Diri Terhadap Minat Berwirausaha Pada Siswa Kelas Xii Di Smk Negeri 1 Surabaya. Vol.7., No.1, Hal 16-18.

(23)

Mahmudi.Suroso.2014.Efikasi Diri, Dukungan SosialDan Penyesuaian Diri Dalam Belajar. Vol.3 . No.2, Hal 5-7.

Web

(24)

H3 : Ada pengaruh signifikan antara Efikasi Diri (X1), dan Lingkungan Keluarga (X2) terhadap minat berwirausaha (Y) Mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Universitas Sumatera Utara.

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian asosiatif, menurut Sugiyono (2012:11) penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh efikasi diri dan lingkungan keluarga terhadap minat berwirausaha Mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi BisnisUniversitas Sumatera Utara.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

(25)

3.3. Batasan Operasional Variabel

Definisi operasional variabel bertujuan untuk melihat sejauh mana variabel-variabel suatu faktor berkaitan dengan faktor lainnya. Definisi operasional variabel diperlukan untuk menjelaskan variabel yang sudah diidentifikasikan sebagai upaya pemahaman dalam penelitian. Definisi operasinal variabel memberikan dan menuntun arah peneliti bagaimana cara mengukur suatu variabel. Atas pertimbangan-pertimbangan efesiensi, minat, keterbatasan tenaga, serta pengetahuan penulis, maka penulis melakukan beberapa batasan oprasional terhadap penelitian yang akan di teliti hanya meneliti tentang pengaruh efikasi diri dan lingkungan keluarga sebagai variabel dan minat berwirausaha sebagai variabel dependen. Dimana variabel yang dianalisis adalah sebagai berikut :

1.Variabel independen (X) terdiri dari: Efikasi Diri (X1), Lingkungan

Keluarga (X2).

2.Variabel dependen (Y) adalah minat berwirausaha (Y). 3.4. Operasionalisasi Variabel

Variabel adalah sesuatu yang dapat membedakan atau mengubah nilai (Kuncoro,2009:49). Definisi Operasional variabel diperlukan untuk menjelaskan variabel yang sudah di definisikan sebagai upaya pemahaman penelitian. Definisi variabel yang diteliti dapat digambarkan pada Tabel 3.1 berikut ini.

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

(26)

Efikasi Diri pertama dan utama bagi anak, karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapat didikan dan bimbingan. Lingkungan yang utama karena sebagian besar dari kehidupan anak adalah di dalam keluarga.

a. Cara orang tua mendidik

b. Perhatian dari orang tua

c. Peran orang tua

Likert

Variabel Definisi Operasional Indikator Variabel Skala

Minat pada suatu obyek disertai keinginan untuk terlibat dengan obyek tersebut dalam usaha untuk memenuhi harapan-harapan yang telah ada dalam dirinya

(27)

Tabel 3.2

Skala Pengukuran Likert

No Pertanyaan Skor

1 Sangat Setuju (SS) (5)

2 Setuju (S) (4)

3 Netral (N) (3)

4 Tidak Setuju (TS) (2) 5 Sangat Tidak Setuju (STS) (1)

Sumber : Sugiyono (2005)

3.6. Populasi dan Sampel penelitian 3.6.1 Populasi

Menurut Sujarweni (2015:80), populasi adalah keseluruhan jumlah yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai karakteristik dan kualitas tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk diteliti kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi BisnisUniversitas Sumatera Utara stambuk 2013 dan 2014 yang berjumlah 238 orang.

3.6.2Sampel

Sampel merupakan sebagian dari populasi yang terdiri atas sejumlah anggota yang dipilih dari populasi. Dengan kata lain sejumlah, tetapi tidak semua, elemen populasi akan membentuk sampel (Sekaran, 2006). Pengambilan sampel dengan metode sampling purposive yaitu teknik penentuan sample dengan pertimbangan atau kriteria-kriteria tertentu (Sujarweni2015:88).

(28)

Data Jumlah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Sumber: Direktori Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU (2016) Untuk menentukan jumlah sampel,digunakan rumus Slovin :

n =

� (�2) + 1

Dimana:

n = Jumlah sampel N = Jumlah Populasi

e = Standart error sebesar 5% Sehingga

n =

238

238 (0.052) + 1

n = 149,2

Jadi, jumlah sampel dari penelitian ini dibulatkan menjadi 150 responden.

Untuk menarik sampel dari populasi digunakan teknik proporsional random sampling. Rumus yang dipakai adalah sebagai berikut:

n1

=

�1

�x n

(29)

n1= Anggota Proporsi pertama N1= Populasi ke 1

n= Sampel yang diambil dalam penelitian N = Populasi total

Sampel angkatan 2013 dan 2014: �1 =111

Stambuk Jumlah Proporsi sample

2013 111 70

2014 127 80

Total 238 150

Sumber: Direktori Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU (2016) diolah

Adapun kriteria dalam memilih sampel penelitian adalah :

1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Universitas Sumatera Utara 2013 dan 2014.

2. Mengambil mata kuliah kewirausahaan

3. Mahasiswa yang mempunyai minat berwirausaha. 3.7. Jenis Data Penelitian

Data adalah hasil pencatatan penulis, baik yang berupa fakta ataupun angka. Data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun informasi, sedangkan informasi adalah hasil pengelolahan data yang dipakai untuk suatu keperluan (Marzuki, 2005:55). Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data, yakni :

(30)

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan melakukan wawancara (interview) dan memberikan daftar pertanyaan / kuesioner kepada para mahasiswa.

3.7.2. Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumen dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, dan majalah dan situs internet untuk mendukung penelitian. Melalui tinjauan pustaka dapat dibangun landasan teori yang sesuai dengan permasalahan atau kerangka konseptual penelitian misalnya buku – buku referensi (baik buku - buku wajib perkuliahan maupun buku - buku umum), jurnal - jurnal penelitian, yang berkaitan dengan pembahasan penelitian untuk mencari teori - teori dan prinsip - prinsip yang dapat diterapkan dalam penelitian ini.

3.8.Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Kuesioner

Pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan dengan memberikan daftar pertanyaan kepada responden terpilih, yakni kepada sampel yang terpilih.

b. Studi Dokumentasi

Mengumpulkan data dan informasi dari buku, jurnal, skripsi, internet yang berhubungan dengan penelitian.

(31)

Melakukan pengamatan langsung ke objek penelitian, yaitu Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Universitas Sumatera Utara.

d. Wawancara

Memberikan pertanyaan langsung dengan pihak - pihak yang terlibat dalam penelitian ini dengan cara tanya jawab langsung untuk memperoleh informasi tentang berbagai hal yang berkaitan dengan penelitian.

3.9. Teknik Analisis Data

Pada penelitian ini, teknik analisis data penelitian yang digunakan penelitian yaitu:

3.9.1. Analisis Regresi Linear Berganda

Teknik Analisis data yang digunakan adalah analisis statistic deskriptif dengan menggunakan software SPPS sebagai media linier berganda dan model yang digunakan, yaitu ;

Y = a + b1X1 +b2X2 +e Dimana

Y = Minat Berwirausaha X1 = Efikasi Diri

X2 = Lingkungan Keluarga A = Konstanta

b1b2 = Koefisien Regresi Berganda e = standard eror

(32)

3.9.2.1. Uji Validitas

Soewadji (2012:173),validitas adalah persoalan yang berhubungan dengan pertanyaan sejauh mana alat ukur telah mengukur apa yang seharusnya diukur. Bila nilai validitas untuk tiap kuesioner > nilai koefisien korelasi 0,30, maka butir pertanyaan tersebut valid (Priyatno, 2013:19)

Bila rhitung > rtabel, maka butir pertanyaan tersebut valid atau sah.

Bila rhitung < rtabel, maka butir pertanyaan tersebut tidak valid atau sah.

(33)

P14 63.5667 39.771 .184 .727 .702

P15 63.6667 42.230 -.116 .682 .724

P16 64.0000 39.655 .075 .554 .718

P17 63.8667 37.568 .299 .714 .692

Sumber: Hasil Penelitian, 2017(Data diolah)

Tabel 3.5 Dari 17 hasil dari semua pernyataan dinyatakan valid karena r Hitung > r Tabel atau Corrected Item-Total Correlationdiatas 0,361. Dengan demikian menunjukkan bahwa seluruh butir pertanyaan dinyatakan valid.

3.9.2.2.Uji Reliabilitas

Menurut Soewadji (2012:184), “Reliabilitas atau tingkat ketepatan adalah tingkat kemampuan suatu alat atau instrumen penelitian dalam mengumpulkan data atau informasi secara tepat atau konsisten. “Pada uji reliabilitas, teknik yang digunakan adalah teknik Cronbach Alpha> 0,60.

Tabel 3.6

Sumber: Hasil Penelitian, 2017(Data diolah)

Tabel 3.4 menunjukan bahwa semua butir instrumen reliabel karena nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,706 lebih besar dari 0,60. Maka kuesioner dinyatakan reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian.

(34)

Pengujian asumsi klasik dilakukan dengan Uji Normalitas, Uji Multikolinearitas, Uji Heteroskedastis dan Uji Autokorelasi.

3.10.1 Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Pengujian ini diperlukan untuk melakukan uji T dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikutidistribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar atau tidak di penuhi maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil (Erlina,2012).

3.10.2 Uji Multikorelasi

Uji multikorelasi untuk mengetahui apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi, terdapat multikorelasi yang harus diatasi (Umar,2008). Ketentuan untuk mendeteksi ada tidaknya multikorelasi yaitu:

Jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan nilai

Tolerance tidak kurang dari 0,1. Maka model dapat dikatakan terbebas dari multikorelasi. VIF – 1/Tolerance. Jika VIF – 0 maka Tolarence =1/10 = 0,1. Semakin tinggi VIF maka semakin rendah Tolerance. Jika nilai koefisien korelasi antar masing-masing variabel independen kurang dari 0,70, maka model dapat dinyatakan bebas dari asumsi klasik multikorelasi. Jika lebih dari 0,7 maka diasumsikan terjadi korelasi yang sangat kuat antar variabel independen sehingga terjadi multikorelasi.

(35)

Tujuan uji heterokedastisitas adalah untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Apabila suatu model regresi terdapat kesamaan varian dari residual, dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain, maka disebut homoskedastisitas, dan jika berbeda disebut heterokedastisitas.

Heterokedastisitas dalam peneliti ini diuji dengan menggunakan uji

scatterplot. Deteksi adanya heterokedastisitas dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik, dimana sumbu X adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Yprediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-stundentized.

Hipotesis yang diajukan :

H0 : Model regresi tidak ada heteroskedastisitas HA : Model regresi terdapat heteroskedastisitas 3.11 Uji Hipotesis

3.11.1 Uji- t ( Uji Parsial)

Pada Uji t digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh secara parsial variabel Efikasi Diri dan Lingkungan Keluarga terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Universitas Sumatera Utara. Kriteria pengujian hipotesis secara parsial adalah :

(36)

Ha : b1, b2 ≠ 0 (artinya terdapat pengaruh secara parsial Efikasi Diri dan Lingkungan Keluarga terhadap Minat Berwirausaha Program Studi Ilmu Administrasi BisnisUniversitas Sumatera Utara)

Nilai thitung di bandingkan dengan ttabel. Kriteria pengambilan keputusan, sebagai berikut :

H0 diterima, bila thitung< ttabelpada signifikan α = 5 %

H0 ditolak (H1 diterima), apabila thitung> ttabelpada signifikan α = 5 % 3.11.2 Uji F ( Uji Simultan )

Pada Uji F digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh secara bersama sama variabel Efikasi Diri dan Lingkungan Keluarga terhadap Minat Berwirausaha Program Studi Ilmu Administrasi BisnisUniversitas Sumatera Utara. Kriteria pengujian hipotesis adalah :

Ho : b1, b2 = 0 (artinya tidak terdapat pengaruh secara parsial Efikasi Diri dan Lingkungan Keluarga terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi BisnisUniversitas Sumatera Utara )

Ha : b1, b2 ≠ 0 (artinya terdapat pengaruh secara parsial variabel Efikasi Diri dan Lingkungan Keluarga terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi BisnisUniversitas Sumatera Utara).

Pengujian simultan dilakukan dengan membandingkan nilai Fhitung dan Ftabel pada tingkat kepercayaan 95 % (0,95). Kriteria pengujian yang digunakan, yaitu :

Bila Fhitung< Ftabel, maka H0diterima pada signifikan α = 0,05 ( 5%)

(37)

variabel independen (Efikasi Diri dan Lingkungan Keluarga) tidak berpengaruh pada nilai variabel dependen ( Minat Berwirausaha).

3.11.3 Uji R2 (Koefisien Determinasi)

Signifikan variabel diperoleh dengan mencari koefisien determinan (R2). Koefisien determinasi digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas (X1, X2) terhadap variabel terikat (Y). Nilai koefisien determinan : digunakan untuk mengukur besarnya variabel bebas yang di teliti yaitu pengaruh Efikasi Diri (X1), Lingkungan Keluarga (X2), terhadap variabel terikat yaitu Minat Berwirausaha (Y). Nilai R2 akan berkisar 0 sampai 1. Jika determinan (R2) semakin besar atau mendekati nilai 1 (satu), maka hubungan variabel bebas ( X1,X2) terhadap variabel terikat (Y) semakin kuat. Jika determinasi (R2) semakin kecil atau mendekati nilai 0 (nol), maka hubungan variable bebas (X1.X2) terhadap variable terikat (Y) semakin lemah. Kriteria pengujian hipotesis secara parsial adalah :

Ho : b1, b2= 0 (artinya tidak terdapat pengaruh secara parsial Efikasi Diri dan Lingkungan Keluarga terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi BisnisUniversitas Sumatera Utara )

Ha : b1, b2 ≠ 0 (artinya terdapat pengaruh secara parsial Efikasi Diri dan Lingkungan Keluarga terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi BisnisUniversitas Sumatera Utara).

Nilai thitung di bandingkan dengan ttabel. Kriteria pengambilan keputusan, sebagai berikut :

(38)

H0 ditolak (H1 diterima), apabila thitung> ttabelpada signifikan α = 5 %

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

(39)

Lebih kurang dalam waktu satu tahun, keluar Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I Nomor 0535/0/83 tentang jenis dan jumlah jurusan pada fakultas-fakultas di lingkungan Universitas Sumatera Utara. Berdasarkan SK Mendikbut R.I itu, disebutkan FISIP USU mempunyai 6 (enam) jurusan dengan urutan berikut :

1. Jurusan Sosiologi

2. Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial 3. Jurusan Antropologi

4. Jurusan MKDU

5. Jurusan Ilmu Administrasi 6. Jurusan Ilmu Komunikasi

Pembentukan jurusan di FISIP USU tidak berjalan sesuai dengan urutan berdasarkan Surat Keputusan Mendikbud R.I. Nomor : 0535 / 0 / 83 itu, karena pembukaan Jurusan pada tahap awal dilakukan pada Semester tujuh yang didasarkan pada pilihan mahasiswa. Selain itu juga bergantung pada ketersediaan staf pengajar.

(40)

Megister Studi Pembangunan, Program Studi S2 Magister Ilmu Komunikasi, dan Program Studi Magister S2 Sosiologi, dan Doktor Studi Pembangunan.

4.1.1 Visi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Visi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara adalah: “Menjadi Pusat Pendidikan dan Rujukan Bidang-Bidang Ilmu Sosial dan Politik di Wilayah Barat”.

4.1.2 Misi dan Tujuan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Misi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara adalah sebagai berikut :

1. Menghasilkan Alumni dengan skala kualitas global dan menjadi pusat riset , kajian dalam studi ilmu sosial dan politik.

2. Menjalin kerja sama yang saling menguntungkan dengan seluruh

stakeholders dan mitra pendidikan. Misi ini berhubungan dengan fungsi relasi yang harus dibangun oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara sebagai suatu organisasi profesional pendidikan. Bentuk kolaborasi dengan organisasi lain perlu dijajaki dengan sikap open minded dan profesional. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara harus mampu melihat peluang kerja sama yang ditawarkan atau malah mampu menawarkan kerjasama tersebut pada pihak lain.

(41)

mekanisme yang mampu membangun suasana tersebut. Prinsip Profesionalitas juga harus didukung dengan prinsip persaudaraan dan pertemanan (makna positif) dengan kemampuan bisa menempatkan dan menjalankan fungsi masing-masing. 4. Menjadi Institusi bagi kepentingan publik. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara sangat potensial sebagai institusi pendidikan yang membawa misi di atas dengan melihat pengalaman-pengalaman yang telah dilalui oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara sendiri.

4.1.3 Departemen Ilmu Administrasi Bisnis

Departemen Ilmu Administasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utarapertama kali dibuka pada tahun akademik 2009-2010. Dasar pendiriannya adalah Surat Keputusan Rektor Universitas Sumatera Utara Nomor.920/H.5.1.R/SK/PRS/2009 tentang Pembentukan Departemen S-1 Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis di Univeristas Sumatera Utara.

(42)

Penerimaan perdana mahasiswa dilakukan melalui Seleksi Penerimaan Lokal yang diikuti kurang lebih 900 calon mahasiswa dan 180 orang diantaranya dinyatakan lulus menjadi mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis angkatan pertama. Kegiatan mahasiswa selain mengikuti perkuliahan juga diwajibkan mengikuti kegiatan ekstra seperti English Training di sore hari untuk mencapai skor TOEFL minimal 450 sebagai salah satu syarat mengikuti ujian meja hijau.

Dalam penyelenggaraannya Departemen Ilmu Administrasi Negara/Bisnis senantiasa menuju visi yang ingin dicapai bersama yakni :

1. Menjadi Program Studi Unggulan dalam Penguasaan, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis di Pulau Sumatera.

Visi ini tentunnya akan dicapai melalui perwujudan Misi antara lain :

1. Menyelenggarakan pendidikan Departemen S-1 Administrasi Niaga/Bisnis dengan orientasi dan komitmen terhadap kompetensi yang akan menghasilkan Sarjana dalam bidang Ilmu Administrasi Niaga/ Bisnis berkualitas tinggi.

2. Meningkatkan penelitian di bidang Administrasi Niaga / Bisnis untuk memperkuat dan memperkaya keunggulan internal dan membantu perkembangan Ilmu Administrasi pada umumnya.

3. Meningkatkan pengabdian terhadap masyarakat dengan cara menyiapkan tenaga kerja profesional dan membangun program – program.

(43)

4.2.1 Analisis Deskriptif Responden Penelitian

Analisis deskriptif dalam penelitian ini untuk merumuskan dan menginterpretasikan hasil penelitian berupa identitas responden dan distribusi jawaban terhadap masing-masing variabel.

4.2.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner 2017 (data diolah).

Berdasarkan Tabel 4.1 usia mayoritas responden yaitu pada usia 21 tahun dengan persentase sebesar 42%, pada usia 19 tahun sebesar 29,3%, pada usia 20 tahun sebesar 22,7% dan pada usia 22 tahun sebesar 6%. Pada penelitian ini responden berumur 21 tahun sebanyak 63 orang adalah responden terbesar dengan persentase sebesar 42% dari total responden berdasarkan umur.

4.2.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner 2017 (data diolah).

Usia Frekuensi Presentas

e

Kelamin Frekuensi Presentase

Laki-laki 59 39,3%

Perempuan 91 60,7%

(44)

Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukkan bahwa jumlah responden dengan jenis kelamin laki-laki adalah 59 responden dengan presentase sebesar 39% dan perempuan 91 responden dengan presentase 60,7%. Pada penelitian ini mayoritas responden berjenis kelamin perempuan berjumlah 91 orang dengan persentase sebesar 60,7% dari total jenis kelamin responden.

4.2.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Angkatan Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Angkatan

Angkatan Frekuensi Presentase

2013 70 46,6%

2014 80 53,3%

Total 150 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner 2017 (data diolah).

Karakteristik responden berdasarkan angkatan dapat di lihat di Tabel 4.3 yaitu responden angkatan 2013 sebesar 46.6% dan repondens angkatan 2014 sebesar 53,3%. Pada penelitian ini sebagian besar responden adalah angkatan 2014 yang berjumlah 80 orang dengan persentase sebesar 53,3% dari seluruh responden berdasarkan angkatan.

4.2.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Latar Belakang Keluarga Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Latar Belakang Keluarga Latar Belakang

Keluarga Frekuensi Presentase

Wirausaha 43 28,6%

Non Wirausaha 107 71,3%

Total 150 100%

(45)

Pada Tabel 4.4 menunjukkan latar belakang keluarga responden adalah non wirausahawan dengan persentase sebesar 71,3%, dan wirausahawan sebesar 28,6% seperti wirausaha dibidang kuliner, jasa, jual beli dan agrobisnis. Hal ini berarti bahwa mayoritas reponden berasal dari keluarga non wirausaha.

4.2.2 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian

4.2.2.1 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Efikasi Diri (X1) Tabel 4.5

Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Efikasi Diri (X1) O.

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner 2017 (data diolah). Pada Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa:

1. Pada pernyataan pertama, Saya yakin bahwa saya mampu berpikir kreatif karena saya suka hal – hal yang baru, sebanyak 8,0% responden menyatakan sangat setuju, 83.3% menyatakan setuju, 8,7% menyatakan ragu-ragu dan 0% menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

(46)

responden menyatakan sangat setuju, 73,3% menyatakan setuju, 18.0% menyatakan ragu-ragu dan 0% menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju 3. Pada pernyataan ketiga, Saya yakin bahwa saya dapat menemukan peluang-peluang untuk memulai usaha karena saya senang melihat kegiatan yang berbeda. sebanyak24,0% responden menyatakan sangat setuju, 57,3% menyatakan setuju, 18,7% menyatakan ragu-ragu dan 0% menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

4. Pada pernyataan keempat, Saya yakin bahwa saya mampu menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi karena saya suka menciptakan visi – visi yang baru. Sebanyak 11,3% responden menyatakan sangat setuju, 75,3% menyatakan setuju, 13,3% menyatakan ragu-ragu, dan 0% menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

5. Pada pernyataan kelima, Saya yakin bahwa saya mampu menghadapi resiko usaha karena saya telah mempersiapkan diri dengan mengganggap resiko usaha pasti ada. sebanyak 4,0% menyatakan sangat setuju, 84,0% menyatakan setuju, 10,7% menyatakan ragu-ragu, 1,3% menyatakan tidak setuju dan 0% sangat tidak setuju.

6. Pada penyataan keenam, Saya yakin bahwa saya mampu bekerja sama dengan orang lain karena saya ingin membuat suatu bisnis yang besar nantinya, sebanyak 10,0% menyatakan sangat setuju, 80,0% menyatakan setuju, 10,0% menyatakan ragu-ragu dan 0% menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. 4.2.2.2 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Lingkungan Keluarga (X2)

Tabel 4.6

(47)

O. Item

SS S N TS ST

S

To tal

7 1.3 01 7.3 2 1.3 50 00

2 .0 06 0.7 2 .0 0 3.3 50 00

2 4.7 6 4.0 4 6.0 .3 50 00

1 0.7 9 6.0 0 3.3 50 00

7 1.3 13 5.3 0 3.3 50 00

7 8.0 03 8.7 0 3.3 50 00

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner 2017 (data diolah). Pada Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa :

1. Pada pernyataan pertama, Orang tua sangat mendukung saya untuk berwirausaha, sebanyak 11,3% responden menyatakan sangat setuju, 67,3% menyatakan setuju, 21,3% menyatakan ragu-ragu dan 0% menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

2. Pada pernyataan kedua, Orang tua akan memfasilitasi saya untuk usaha yang akan saya jalankan. sebanyak 8,0% responden menyatakan sangat setuju, 70,7% menyatakan setuju, 8,0% menyatakan ragu-ragu, 8,0% menyatakan tidak setuju dan 13,3 menyatakan sangat tidak setuju.

(48)

4. Pada pernyataan keempat, Saya senang pada saat waktu luang, orang tua saya membicarakan tentang bisnis. Sebanyak 20,7% responden menyatakan sangat setuju, 66,0% menyatakan setuju, 13,3% menyatakan ragu-ragu, dan 0% menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

5. Pada pernyataan kelima, Orang tua saya sering bercerita tentang wirausaha yang sukses. sebanyak 11,3% menyatakan sangat setuju, 75,3% menyatakan setuju, 13,3% menyatakan ragu-ragu, dan 0% menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

6. Pada penyataan keenam, Saya suka mendengarkan cerita tentang wirausaha dari saudara – saudara yang berhasil dalam berbisnis, sebanyak 18,0% menyatakan sangat setuju, 68,7% menyatakan setuju, 13,3% menyatakan ragu-ragu dan 0% menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

4.2.2.3 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Minat Berwirausaha (Y) Tabel 4.7

Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Minat Berwirausaha (Y)

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner 2017 (data diolah). Pada Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa :

(49)

menyatakan setuju, 13,3% menyatakan ragu-ragu, dan 0% menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

2. Pada pernyataan kedua, Saya senang berpartisipasi dalam kegiatan kewirausahaan di kampus, sebanyak 24,0% responden menyatakan sangat setuju, 59,3% menyatakan setuju, 16,7% menyatakan ragu-ragu, dan 0% menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

3. Pada pernyataan ketiga, Saya tertarik untuk menjadi wirausaha karena melihat keberhasilan orang lain, sebanyak 20,7% responden menyatakan sangat setuju, 57,3% menyatakan setuju, 22,0% menyatakan ragu-ragu Saya dan 0% menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

4. Pada pernyataan keempat, Saya suka mengkliping usaha usaha yang berhasil, sebanyak 28,7% responden menyatakan sangat setuju, 60,7% menyatakan setuju, 10,7% menyatakan ragu-ragu, dan 0% menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

5. Pada pernyataan kelima, Saya senang mendengarkan cerita suksesi wirausaha yang berhasil, sebanyak 24,7% menyatakan sangat setuju, 66,0% menyatakan setuju, 9,3% menyatakan ragu-ragu, dan 0% menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

4.3 Uji Asumsi Klasik 4.3.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah model regresi berdistribusi normal atau tidak, Uji normalitas dapat dilakukandengan analisis grafik yaitu pada

(50)

sekitar garis diagonal maka data telah berdistribusi normal. Normal P-P Plot of Regression Standarizied Residual. Berikut ini grafik pada uji normalitas adalah sebagai berikut:

Gambar 4.1 Uji Normalitas

(51)

Dari Gambar 4.1 dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar mengikuti data disepanjang garis diagonal, hal ini berarti data berdistribusi normal. Dan pada Gambar 4.2 Pada grafik histogram terlihat bahwa variabel berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh distribusi data tersebut tidak melenceng ke kiri atau melenceng ke kanan.

Selain itu, uji normalitas pada penelitian ini menggunakan uji

Kolmogorov-smirnov pada tingkat signifikan 5% yang hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.8 di bawah ini.

Tabel 4.8

Uji Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 150

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation 2.00107298

Most Extreme Differences Absolute .105

Positive .105

Negative -.061

Kolmogorov-Smirnov Z 1.284

Asymp. Sig. (2-tailed) .074

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner 2017 (data diolah)

Pada Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa data berdistribusi normal karena nilai

(52)

4.3.2 Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Pada model regresi yang baik seharusnya antar variabel independen tidak terjadi kolerasi (Situmorang, 2010:129).

Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinieritas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor) melalui program SPSS. Tolerance mengukur variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai VIF yang semakin besar menunjukkan masalah multikolinier yang semakin serius.

1. Jika nilai Tolerance< 0,1 atau nilai VIF > 5, maka terjadi multikolinieritas. 2. Jika nilai Tolerance> 0,1 atau nilai VIF < 5, maka tidak terjadi

multikolinieritas.

a. Dependent Variable: Y

Sumber Hasil Pengohan Kuesioner 2017 (data diolah)

(53)

karena itu, data dalam penelitian ini dikatakan tidak mengalami masalah multikolinieritas.

4.3.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama di antara anggota grup tersebut. Jika varians sama maka dikatakan homoskedastisitas, jika tidak sama maka dikatakan heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas . Alat untuk menguji heteroskedastisitas terbagi dua, yaitu analisis grafik dan analisis statistik.

a. Analisis Grafik

Data grafik ditunjukkan oleh titik-titik yang menyebar di atas dan di bawah angka 0 sumbu Y. Jika titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu, maka tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. Sedangkan jika titik-titik menyebar membentuk suatu pola tertentu, maka terjadi heteroskedastisitas.

Sumber Hasil Pengohan Kuesioner 2017 (data diolah) Gambar 4.3

(54)

Berdasarkan pada Gambar 4.3, terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi minat berwirausaha berasarkan masukan variabel independen efikasi diri dan lingkungan keluarga.

b. Analisis Glesjer

Analisis Glejser mengusulkan untuk meregresi nilai absolute residual

terhadap variabel independen. Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas.

Tabel 4.10

a. Dependent Variable: RES_2

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner 2017 (data diolah).

(55)

di atas tingkat kepercayaan 5% (0,05). Dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.

4.4 Analisis Regresi Linear Berganda

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis regresi linear berganda (Multiple Regression Analysis). Analisis Regresi linear berganda digunakan bila jumlah variabel independennya minimal dua. Penggunaan analisis regresi linear berganda dimaksudkan untuk menentukan linear antara variabel bebas yang biasa disebut X dengan variabel terikat yang biasa disebut Y (Situmorang, 2010:141). Adapun model persamaan regresi linear pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Keterangan:

Y = Minat Berwirausaha a = Konstanta

X1 = Efikasi diri

X2 = Lingkungan Keluarga b1 = koefisien Efikasi Diri

(56)

Tabel 4.11

Regresi Linear Berganda Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 2.542 2.596 .979 .329

X1 .327 .086 .263 3.793 .000

X2 .427 .058 .507 7.313 .000

a. Dependent Variable: Y

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner 2017 (data diolah).

Berdasarkan Tabel 4.11 maka persamaan analisis regresi linear berganda dalam penelitian ini adalah:

Y = 2.542 + 0,327X1+ 0,427 X2 + e

Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

a.Konstanta (a) = 2.542. Hasil dari nilai konstanta pada regresi diatas adalah 2.542. Hal ini menunjukkan bahwa jika nilai variabel independen bernilai 0, maka nilai variabel dependen (Y) adalah 2.542.

b.Koefisien X1(b1) = 0,327 menunjukkan jika efikasi diri (X1) ditingkatkan sebesar satu satuan, maka minat berwirausaha akan meningkat sebesar 0,327 satuan.

(57)

4.5 Uji Hipotesis

4.5.1 Uji Signifikan Simultan (Uji F)

Uji Statistik F digunakan untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan (Situmorang, 2010:147). Untuk menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas pembilang dan derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai berikut:

df (Pembilang) = k –1 df (Penyebut) = n –k Keterangan :

n = jumlah sampel penelitian

k = jumlah variabel bebas dan terikat

Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) adalah 150 dan jumlah keseluruhan variabel (k) adalah 3, sehingga diperoleh :

1. df (pembilang) = 3 – 1 = 2 2. df (penyebut) = 150 – 3 = 147

Nilai F-hitung akan diperoleh dengan menggunakan bantuan SPSS, kemudian akan dibandingkan dengan F-tabel pada tingkat α = 5%

Tabel 4.12

Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji-F) ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 256.800 2 128.400 31.635 .000a

Residual 596.640 147 4.059

Total 853.440 149

(58)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 256.800 2 128.400 31.635 .000a

Residual 596.640 147 4.059

Total 853.440 149

a. Predictors: (Constant), X2, X1

b. Dependent Variable: Y

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner 2017 (data diolah).

Pada Tabel 4.12 dapat dilihat bahwa hasil perolehan F-hitung pada kolom F yakni sebesar 31.365 dengan tingkat signifikansi = 0,000, lebih besar dari nilai F-tabel yakni 3,06, dengan tingkat kesalahan α = 5%, atau dengan kata lain F -hitung > F-tabel (31.635 > 3,06).

Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis jika F-hitung > F-tabel dan tingkat signifikansinya (0,000 < 0.05), menunjukkan bahwa variabel bebas yaitu efikasi diri dan lingkungan keluarga, secara serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat minat berwirausaha.

4.5.2 Uji Signifikan Parsial (Uji-t)

Uji Statistik t digunakan untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial (Situmorang, 2010:147).

Kriteria pengujiannya adalah:

- Jika Thitung < T tabel, maka Hoditerima dan Ha ditolak. - Jika Thitung > T tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

(59)

Tingkat kesalahan (α) = 5% dan derajat kebebasan (df) = (n-k) - n = jumlah sampel, n = 150

- k = jumlah variabel yang digunakan, k = 3

- Derajat kebebasan/ degree of freedom (df) = (n-k) = 150 – 3 = 147 Maka t tabel yang digunakan adalah t 0,05 (147) = 1,65529

Tabel 4.13

Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji-t) Coefficientsa

a. Dependent Variable: Y

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner 2017 (data diolah). Berdasarkan Tabel 4.13 dapat dilihat bahwa:

1. Variabel Efikasi Diri (X1)

Nilai t-hitung variabel efikasi diri adalah 3,793 dan nilai t-tabel adalah 1,65529 maka t-hitung > t-tabel (3,793 > 1,65529) dengan tingkat signifikansi (0,00 < 0,05) sehingga dapat dinyatakan bahwa variabel efikasi diri positif dan signifikan secara parsial terhadap minat berwirausaha.

2. Variabel Lingkungan Keluarga (X2)

(60)

(0,00 < 0,05) sehingga dapat dinyatakan bahwa variabel Lingkungan Keluarga berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap minat berwirausaha. 4.5.3 Pengujian Koefisien Determinasi (��)

Koefisien Determinasi (�2) digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika Koefisien Determinasi (�2) semakin besar (mendekati satu) menunjukkan semakin baik kemampuan X menerangkan Y dimana 0 <�2< 1. Sebaliknya, jika �2 semakin kecil (mendekati nol), maka akan dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) adalah kecil terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.

Tabel 4.14

Hasil Uji Koefesien Determinasi (��) Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .549a .301 .291 2.01464

a. Predictors: (Constant), X2, X1

b. Dependent Variable: Y

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner 2017 (data diolah).

Berdasarkan Tabel 4.14 dapat dilihat bahwa :

(61)

tidak diteliti dalam penelitian ini. Seperti faktor pendidikan, sosial budaya,

kecerdasan emosional,lingkungan internal dan sebagainya.

2. Standard Error of Estimated (Standar Deviasi) artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi. Dalam penelitian ini standar deviasinya sebesar 2.01464. Semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik.

4.6 Pembahasan

4.6.1 Pengaruh Variabel Efikasi Diri Terhadap Minat Berwirausaha

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa variabel efikasi diri pada penelitian ini berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sumatera Utara.

Bandura (2009:2) mendefinisikan bahwa efikasi diri adalah keyakinan seseorang terhadap kemampuan dirinya untuk melakukan sesuatu pekerjaan dan mendapatkan prestasi tertentu. Efikasi diri sebagai indikator kepercayaan diri akan menimbulkan sikap merasa mampu akan mendirikan usaha baru dan kemampuan mengelola usaha. Sikap-sikap kepercayaan diri tersebut akan membentuk indicator perilaku yang mempengaruhi minat kewirausahaan

.

Lebih lanjut, Bandura menyatakan bahwa efikasi diri akan menentukan cara seseorang untuk berpikir, bertindak dan memotivasi diri menghadapi kesulitan dan permasalahan.

(62)

kemampuan dirinya untuk dapat berusaha, maka semakin besar pula keinginannya untuk menjadi seorang wirausaha. Salah satu variabel yang mempengaruhi minat kewirausahan adalah efikasi diri. Hal ini juga di dukung dengan penelitian Betz dan Hacket (1986) yang mengatakan bahwa semakin tinggi tingkat efikasi diri seseorang pada kewirausahaan di masa - masa awal seseorang dalam berkarir, semakin kuat intensi kewirausahaan yang dimilikinya.

4.6.2 Pengaruh Variabel Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Berwirausaha Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa variabel lingkungan keluarga pada penelitian ini berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sumatera Utara.

Menurut Yusuf (2012:23) lingkungan adalah keseluruhan fenomena (peristiwa, situasi, atau kondisi) fisik/alam atau sosial yang mempengaruhi atau dipengaruhi perkembangan individu. Sedangkan menurut Soerjono dalam Meutia (2016:11) keluarga merupakan tempat aktivitas utama kehidupan seorang individu berlangsung, sehingga keluarga menjadi institusi pertama dan utama pembangunan sumber daya manusia.

(63)
(64)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan uji signifikan simultan (Uji-F) dapat disimpulkan bahwa efikasi diri dan lingkungan keluarga, secara serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat minat berwirausaha.

2. Berdasarkan uji signifikan parsial (Uji-t), Efikasi Diri berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha serta lingkungan keluarga berpengaruh positif terhadap minat berwirausaha. Selain itu, variabel bebas yang paling dominan mempengaruhi variabel terikatminat berwirausaha adalah lingkungan keluarga.

3. Pada hasil analisis koefisien determinasi didapat nilai R Square sebesar 0,301 berarti 30,1% variabel minat berwirausaha dapat dijelaskan oleh variabel efikasi diri dan lingkungan keluarga. Sedangkan sisanya 69,9% dapat dijelaskan oleh variable - variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti faktor kepribadian, faktor sosial, faktor pendidikan dan sebagainya.

5.2 SARAN

(65)

2. Diharapkan peranan keluarga berkerjasama dengan perguruan tinggi untuk menciptakan kondisi Lingkungan berwirausaha yang lebih baik lagi untuk menimbulkan minat dalam berwirausaha dengan cara memberikan pelatihan, seminar maupun sosialisasi tentang berwirausaha agar mendukung terciptanya minat kewirausahaan pada mahasiswa dan masyarakat lain yang berada diluar lingkungan Universitas Sumatera Utara.

(66)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Efikasi Diri

Menurut Bandura dalam Febriani (2014:6) Efikasi diri merupakan keyakinan bahwa seseorang mampu melaksanakan tugas,mencapai tujuan dan mengatasi rintangan dalam berbagai situasi. Menurut Robert (2008) orangyang percaya akan kemampuan dankeyakinan yang ia milikimenunjukkan pencapaian hasil yangbaik. Pengertian ini menunjukkanpengaruh efikasi diri menentukankesuksesan pencapaian seseorang.Efikasi diri yang tinggi akanmemberikan insiatif dan ketekunanuntuk meningkatkan usaha dankinerja seorang.Efikasi yang rendahakan mengurangi usaha dan kinerjaseseorang.

Greogory (2010) mendefinisikan efikasi diri sebagai keyakinan diri untuk mengetahuikemampuannya sehingga dapat melakukan suatu bentuk kontrol terhadap manfaat orang itu sendiri dan kejadian dalam lingkungan sekitarnya. Sedangkan Laura(2012) efikasi diri merupakan salah satu faktor personal yang menjadi perantara atau mediator dalam interaksi antara faktor perilaku dan faktor lingkungan. Artinya efikasi diri dapat menjadi penentu keberhasilan perfomansi dan pelaksanaan pekerjaan. Efikasi diri juga sangat mempengaruhi pola pikir, reaksi emosional dalam membuat keputusan. Menurut Greogory dalam Hutasohit (2016:18),efikasi diri diperoleh, ditingkatkan, atau berkurang melalui salah satu atau kombinasi dari empat sumber pengalaman menguasai sesuatu, pengalaman

(67)

informasi mengenai diri sendiri dan lingkungan akan diproses secara kognitif dan bersama-sama dengan kumpulan pengalaman sebelumnya, akan mengubah persepsi mengenai efikasi diri. Menurut Bandura dalam Wulandari (2014:4) empat sumber efikasi diri, antara lain:

1. Pengalaman menguasai sesuatu (Master experience)

Pengalaman menguasaisesuatu adalah sumber informasi yang paling berpengaruh dalam efikasi diri. Ini merupakan pengalaman langsung kita sehingga kesuksesan akan menaikkan efikasi atau keyakinan dan kegagalan akan menurunkan efikasi atau keyakinan.

2. Pengalaman vikarius (Vicarious Experience)

Pengalaman vikarius merupakan pengalaman dari orang lain yang memberi contoh penyelesaian. Efikasi diri akan meningkat pada saat kita mengamati pencapaian orang lain yang mempunyai kompetensi yang sama atau seimbang, namun akan berkurang pada saat kita melihat teman kita gagal.

3. Persuasi sosial (Social Persuasion)

Persuasi sosial disebut juga umpan balik spesifik atas kinerja. Persuasi sendiri dapat membuat siswa menyerahkan usaha, mengupayakan strategi-strategi baru, atau berusaha cukup keras untuk mencapai kesuksesan.

4. Kondisi fisik dan emosional (Arousai)

(68)

Dari keempat hal tersebut dapat menjadi sarana bagi tumbuh dan berkembangnyaefikasi diri dapat diupayakan untuk meningkatkan dengan membuat manipulasi melalui empat hal tersebut. Menurut Bandura dalam Mahmudi dan Suroso (2014:186) mengungkapkan bahwa perbedaan efikasi diri pada setiap individu terletakpada tiga aspek/komponen, yaitu : magnitude (tingkat kesulitan tugas), strength (kekuatankeyakinan), dan generality

(generalitas).Masing - masing aspek mempunyai implikasipenting di dalam kinerja individu yang secaralebih jelas dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Magnitude (tingkat kesulitan tugas)

yaitu suatu masalah yang berkaitan dengan derajat kesulitan tugas individu. Komponen ini berimplikasi pada pemilihan perilaku yang akan dicoba individu berdasar ekspektasi efikasi pada tingkat kesulitan tugas. Individu akan berupaya melakukan tugas tertentu yang dapat dilaksanakannya dan menghindari situasi atau perilaku di luar batas kemampuannya

2. Strength (kekuatan keyakinan)

yaitu aspek yang berkaitan dengan kekuatan keyakinan individu atas kemampuannya. Pengharapan yang kuat dan mantap pada individu akan mendorong untuk gigih dalam berupaya mencapai tujuan walaupun mungkin belum memiliki pengalaman-pengalaman yang menunjang. 1. Generality (generalitas), yaitu hal yang ber- kaitan dengan luas cakupan

tingkah lakudiyakini oleh individu mampu dilaksanakan.

(69)

1. Level

Level berhubungan dengan taraf kesulitan tugas, mengacu pada taraf kesulitan tugas yang diyakini individu akan mampu mengatasinya. Tingkat efikasi diri seseorang berbeda satu sama lain. Tingkatan kesulitan dari sebuah tugas, apakah sulit atau mudah akan menentukan efikasi diri.

2. Strenght

Berkaitan dengan kekuatan penilaian tentang kecakapan individu. Strength

ini juga mengacu pada derajat kemantapan individu terhadap keyakinan yang dibuatnya. Keyakinan individu dalam mempertahankan perilaku tertentu, terkait dari efikasi diri seseorang ketika berhadapan dengan tuntutan tugas atau suatu permasalahan. Dimana semakin tinggi taraf kesulitan tugas, semakin lemah keyakinan yang dirasakan untuk menyelesaikannya.

3. Generality

(70)

Menurut Smith,dkk dalam Ula (2014:12) indikator dari efikasi diri yaitu: a. Yakin dapat melakukan tugas tertentu, individu yakin dapat

melakukan tugas tertentu yang mana individu sendirilah yang menetapkan tugas (target) apa yang harus diselesaikan

b. Yakin dapat memotivasi diri untuk melakukan tindakan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas

c. Yakin bahwa individu mampu berusaha dengan keras, gigih dan tekun dalam rangka menyelesaikan tugas dengan menggunakan segala daya yang dimiliki.

d. Yakin bahwa dirinya mampu bertahan menghadapi hambatan dan kesulitan yang mucul serta mampu bangkit dari kegagalan.

e. Yakin dapat menyelesaikan permasalahan di berbagai situasi atau kondisi.

2.1.2 Lingkungan Keluarga

Menurut Yusuf (2012:23) lingkungan adalah keseluruhan fenomena (peristiwa, situasi, atau kondisi) fisik/alam atau sosial yang mempengaruhi atau dipengaruhi perkembangan individu. Menurut Semiawan (2010:1) lingkungan keluarga adalah media pertama dan utama yang berpengaruh terhadap perilaku dalam perkembangan anak. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pendidikan anak dalam keluarga menurut Hakim, dalam Meutia (2016:18) adalah:

(71)

4. Adanya perhatian yang besar dari orang tua.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa lingkungan keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama yang mempengaruhi perkembangan dan tingkah laku anak. Alma (2005:7) menyatakan bahwa seseorang akan terdorong untuk berwirausaha karena pengaruh teman sepergaulan, lingkungan keluarga dan sahabat.

Menurut Kurniawan dalam Nur (2015:16) Kondisi orang tua dapat menjadi figur bagi pemilihan pekerjaan anak, juga sekaligus dapat dijadikan sebagai pembimbinguntuk menumbuh kembangkan minatnya terhadap suatu pekerjaan.Dengan demikiandorongan orang tua maupun anggota keluarga dapat memberikan pengaruh terhadapminat berwirausaha. Menurut Koranti dalam Mahanani (2012:46)Lingkungan keluarga dengan segala kondisi yang ada didalamnya yangmeliputi latar belakang anggota keluarga, tradisi keluarga dan cara orang tuamendidik, akan dapat menunjang, membimbing dan mendorong seseorangkhususnya mahasiswa untuk kehidupannya mendatang.

(72)

Dengan demikian dorongan orang tua maupunanggota keluarga dapat memberikan pengaruh terhadap minat berwirausaha.Dari penjelasan di atas dapat diambil faktor penelitian lingkungan keluarga dalam Wulandari, dkk (2013:4) adalah:

Peran Keluarga

a. Peran keluarga juga sangat penting dalam menumbuhkan minat berwirausaha bagi para mahasiswa. Pendidikan berwirausaha dapat berlangsung sejak usia dini dalam lingkungan keluarga. Menurut Yusuf (2011:40) minat berwirausaha tumbuh dan berkembang dengan baik pada seseorang yang hidup dan tumbuh di lingkungan keluarga wirausahawan.

b. Cara orang tua mendidik anak

Ada berbagai macam metode dalam mendidik anak, diantaranya yaitu demokrasi,otoriter, liberal, dan lain sebagainya. Metode dalam mendidik anak tersebut akan secara langsung membentuk karakter dan sifat anak dalam bersosialisasi dan berinteraksi baik dalam lingkungan keluarga maupun lingkungan sosial. Hal ini penting bagi orang tua untuk diperhatikan apakah metode yang digunakan sudah sesuai dengan keadaan keluarga.

c. Perhatian dari orang tua

(73)

2.1.3 Minat Berwirausaha

Menurut Djalil (2008:121) minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Pengertian minat wirausaha itu sendiri menurut Yanto dalam Wulandari (2012:6) adalah kemampuan untuk memberanikan diri dalam memenuhi kebutuhan hidup, memajukan usaha atau menciptakan usaha baru dengan kekuatan yang ada pada diri sendiri.

Menurut Jahja (2011:63) menjelaskan minat sebagai suatu dorongan yang menyebabkan terikatnya perhatian individu pada objek tertentu seperti pekerjaan, pelajaran, benda, dan organisasi. Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa minat adalah dorongan psikologis yang ditunjukkan oleh adanya kesadaran yang mendorong perhatian pada suatu obyek disertai keinginan untuk terlibat dengan obyek tersebut dalam usaha untuk memenuhi harapan-harapan yang telah ada dalam dirinya. Menurut Suryaman dalam Nugraha (2014: 6) minat terdiri dari dua jenis, yaitu ekstrinsik dan intrinsik.

(74)

Minat seseorang dapat diekspresikan melalui pernyataan yang menunjukkan seorang lebih tertarik pada suatu obyek lain. Dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas seseorang yang berminat terhadap sesuatu obyek tertentu cenderung menaruh perhatian lebih besar. Faktor minat berwirausaha menurut Wulandari, dkk dalam Meutia (2016:15) adalah :

1. Perasaan Senang

Dengan adanya perasaan senang pada sesuatu akan menimbulkan minat yang lebih kuat jika dibandingkan dengan rasa tertarik semata. Perasaan senang akan membawa dampak positif bagi individu untuk memperbesar minat dan mewujudkannya.

2. Perhatian

Menurut Soemanto dalam Wulandari, dkk (2013:5) mengartikan perhatian sebagai pemusatan tenaga atau kekuatan jiwa tertentu pada objek, atau pendayagunaan kesadaran untuk menyertai aktivitas. Memiliki perhatian pada objek tertentu akan sangat membantu dalam meraih kesuksesan dan prestasi pada bidang yang ditekuni.

3. Kesadaran

(75)

4. Kemauan

Minat akan tumbuh jika seseorang memiliki kemauan untuk mewujudkan sesuatu yang menjadi sumber ketertarikannya. Kemauan menjadi indikasi bahwa seseorang berminat akan sesuatu dan berusaha menjadikannya

kenyataan. Menurut Crow & Cr

sesuatu yang berhubungan dengan daya gerak yang mendorong kita cenderung atau merasa tertarik pada orang, benda, kegiatan ataupun bisa berupa pengalaman yang efektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. Dari uraian tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa indikator minat berwirausaha adalah :

1. Ketertarikan untuk memulai usaha

2. Ketertarikan untuk mengembangkan usaha

(76)

2.2 Penelitian Terdahulu

Berikut ini disajikan beberapa penelitian terdahulu yang mempunyai relevansi dengan penelitian yang dilakukan dalam Table 2.1 berikut :

(77)

3 Suroso dan

(78)

cukup. Bangsa ini membutuhkan orang-orang yang sanggup mengubah kesulitan menjadi peluang dan memberikan kontribusi bagi bangsanya. Pentingnya efikasi diri dapat mempengaruhi para calon wirausahawan untuk mengubah mindset

mereka dengan merealisasikan keinginannya untuk menjadi wirausahawan yang sukses.

Menurut Jusuf (2012:23) lingkungan adalah keseluruhan fenomena (peristiwa, situasi, atau kondisi) fisik/alam atau sosial yang mempengaruhi atau dipengaruhi perkembangan individu. Begitupula dengan lingkungan keluarga, yang menjadi faktor utama terhadap banyaknya faktor lingkungan yang mempengaruhi seorang wirausaha. Gunarsa dalam Manihai (2009:78) bahwa lingkungan keluarga merupakan lingkungan pertama yang mula-mula memberikan pengaruh yang mendalam bagi anak. Cara orang tua dalammeraih suatu keberhasilan dalam pekerjaannya merupakan modal yang baik untukmelatih minat, kecakapan dan kemampuan nilai - nilai tertentu yang berhubungandengan pekerjaan yang diingini anak (Soemanto dalam Supartono, 2004).

(79)

berwirausaha seseorang akan semakin membesar, maka dapat dibuat kerangka konseptual yang ditunjukkan pada gambar 2.1 sebagai berikut :

Sumber : Hutasohit (2016),Randerson (2015),Ula dan Halimatul

(2014),Suroso dan Mahmudi (2014), Wulandari dan Suci (2013). Gambar 2.1

Kerangka Konseptual

2.4. Hipotesis

Hipotesis merupakan dugaan sementara terhadap penelitian yang dilakukan, sehingga untuk membuktikan kebenarannya dari hipotesis tersebut dibutuhkan pengujian lebih lanjut secara empiris. Berdasarkan uraian teoritis dan kerangka konseptual diatas, maka hipotesis penelitian yang diajukan dalam penelitian ini sebagai berikut :

H1 : Ada pengaruh signifikan antara Efikasi Diri (X1) terhadap minat berwirausaha (Y) Mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Universitas Sumatera Utara.

H2 : Ada pengaruh signifikan antara lingkungan keluarga (X2) terhadap minat berwirausaha (Y) Mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Efikasi Diri

(X1)

Lingkungan Keluarga

(X2)

Minat Berwirausaha

(80)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Indonesia merupakan negara dengan urutan 110 di dunia yang mempunyai tingkat pengangguran tertinggi (swa.go.id). Penduduk yang mencapai

255.993.674 populasi menempatkan Indonesia berada di urutan ke empat

terbesar di dunia menurut Sensus 2015. Untuk menjaga capaian target

pertumbuhan ekonomi tidak terlalu jauh turun dari angka 5,8 %, peran

permintaan domestik serta kinerja ekonomi domestik harus mampu menjadi

penopang perekonomian di tahun 2018

menekan angka pengangguran yang semakin melonjak yaitu dengan

berwirausaha. Populasi wirausahawan Indonesia saat ini hanya mencapai 0,43%

di Asia tenggara, dan harus mencapai minimal 2 % dari populasi bagi Indonesia

agar dapat bersaing dengan negara Asia Tenggara lainnya.

(81)

mengandalkan ijazah untuk mencari pekerjaan, namun dituntut memiliki kompetensi dan keterampilan yang dimiliki, agar dapat mencari lapangan kerja yang sesuai dengan minat dan bakatnya.

Salah satu alternatif mengatasi masalah tersebut adalah dengan menanamkan jiwa wirausaha pada mahasiswa sejak dini yang nantinya akan membentuk kepribadian seseorang. Menurut Scarborough dan Zimmerer(2008) Wirausahawan adalah orang-orang yang memiliki kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat, mengambil keuntungan serta memiliki sifat, watak, dankemauan untuk mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif dalam rangka meraih sukses atau meningkatkan pendapatan.Pentingnya efikasi juga mampu merubah mindset

mahasiswa untuk tidak berorientasi hanya sebagai karyawan saja, tetapi mampu menciptakan lapangan pekerjaan.

(82)

Koranti dalam Mahanani (2012:46) Lingkungan keluarga dengan segala kondisi yang ada didalamnya yangmeliputi latar belakang anggota keluarga, tradisi keluarga dan cara orang tuamendidik, akan dapat menunjang, membimbing dan mendorong seseorangkhususnya mahasiswa untuk kehidupannya mendatang.

Begitu juga dengan minat. Menurut Djalil (2008:121) minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Menurut Winkel dalam Nugraha (2014:5) yang mengartikan minat sebagai kecenderungan subyek yang menetap untuk merasa tertarik pada bidang studi atau pokok bahasan tertentu dan merasa senang mempelajari materi itu. Sehingga minat dapat disimpulkan sebagai ketertarikan dan gairah yang tinggi akan suatu hal atau kegiatan. Minat adalah rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.Minat berwirausaha juga dipengaruhi oleh seberapa besar keyakinan seseorang untuk menjadi seorang wirausaha.

Menurut Luthfans (2008:18) Keyakinan untuk menjadi seorang wirausaha (efikasi diri) dapat mendorong kinerja seseorang dalam berbagai bidang termasuk minat berwirausaha. Oleh karena itu, dalam membuka suatu usaha diperlukan keyakinan diri (efikasi diri) terhadap kemauannya agar usahanya dapat berhasil.Mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi BisnisUniversitas Sumatera Utara telah dibekali pengetahuan kewirausahaan pada semester 3 sesuai dengan kurikulum yang berlaku, seperti mata kuliah kewirausahaan.

(83)

dengan masih sedikitnya wadah bagi mahasiswa untuk memulai wirausahanya sendiri khusunya dari fakultas. Danlingkungan keluarga yang masih mengharapkan anaknya cenderung memiliki pekerjaan yang tetap dibandingkan menjadi wirausaha sehingga menjadikan minat berwirausaha mahasiswa kurang terealisasikan. Berikut daftar Mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Universitas Sumatera Utara :

Tabel 1.1

Daftar Mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Universitas Sumatera Utara

Sumber: Direktori Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU (2016) Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pada Mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi BisnisUniversitas Sumatera Utaradengan judul “Pengaruh Efikasi Diri dan Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Universitas Sumatera Utara”

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah : Apakah Efikasi Diri dan Lingkungan Keluarga Berpengaruh Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Universitas Sumatera Utara.

1.3 Tujuan Penelitian

(84)

Berwirausaha Pada Mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Universitas Sumatera Utara.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi: 1. Bagi Mahasiswa

Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Universitas Sumatera Utara Sebagai tolak ukur, sudah sejauh mana Efikasi Diri dan Lingkungan Keluarga mempengaruhi Minat Berwirausaha.

2. Bagi Peneliti

Sebagai refrensi dan masukan yang nantinya dapat memberikan perbandingan dalam mengadakan penelitian pada masa yang akan datang 3. Bagi Pihak Lain

Gambar

     Tabel 3.2    Skala Pengukuran Likert
Tabel 3.4 Distribusi Sampel Mahasiswa
Tabel 3.5 Uji Validitas
Tabel 3.5 Dari 17  hasil dari semua pernyataan dinyatakan valid karena r
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan sebab-akibat menurut Kurniasih dan Sani (2014:39) adalah hal-hal yang mengemukakan sebab terlebih dahulu, kemudian ditarik simpulan yang berupa akibat. Pola

• Keunggulan dari topologi tipe Star ini adalah bahwa dengan adanya kabel tersendiri untuk setiap workstation ke server , maka bandwidth atau lebar jalur komunikasi dalam kabel

 Pengambilan/pengupasan pola mata entres dari atas ke bawah, karena yang dilekatkan/yang menjadi faktor penentu tingkat keberhasilan adalah lekatan pola entres bagian

kebiasaan berdo’a dan membaca al - Qur’an sebelum memulai perkuliahan.. terhadap perilaku mahasiswa PAI di IAIN Tulungagung ” dan

[r]

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana bentuk karakteristik arus dan tegangan yang dihasilkan dari persamaan diferensial pada rangkaian seri RLC orde satu dan

Tanah Melayu untuk memeluk agama Islam kerana cara dan dan tingkahlaku mereka yang mengambarkan kemuliaan dalam ajaran. tingkahlaku mereka yang mengambarkan

jurusan Multimedia SMK Saraswati Salatiga meningkat dari 46.15% pada siklus I dan dikategori sedang, meningkat pada siklus II menjadi 75.78% dan dikategori tinggi. Kata