• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Harga, Lokasi Dan Fasilitas Terhadap Keputusan Berkunjung Wisatawan Di Objek Wisata Dampo Awang Beach Rembang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Harga, Lokasi Dan Fasilitas Terhadap Keputusan Berkunjung Wisatawan Di Objek Wisata Dampo Awang Beach Rembang"

Copied!
156
0
0

Teks penuh

(1)

REMBANG

SKRIPSI

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Negeri Semarang

Oleh

Anjar Hari Kiswanto NIM 7350406038

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

(2)

ii

Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia Ujian Skripsi pada:

Hari :

Tanggal :

Pembimbing I

Dra.Suhermini, M.Si NIP. 194807121976032001

Pembimbing II

Prof. Dr. Joko Widodo, M.Pd NIP. 1967010691991031003

Mengetahui, Ketua Jurusan Manajemen

(3)

iii

Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan

Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, pada:

Hari :

Tanggal :

Penguji Utama,

Dwi Cahyaningdyah, SE, M. Si NIP. 197504042006042001

Penguji/Pembimbing I Penguji/Pembimbing II

Suhermini, M. Si Prof. Dr. Joko Widodo, M.Pd

NIP. 194807121976032001 NIP.196701061991031003

Mengetahui: Dekan Fakultas Ekonomi,

Drs. Martono, M. Si

(4)

iv

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian ataupun seluruhnya. Pendapat atau temuan lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode ilmiah. Bila suatu saat ditemukan dan terbukti karya tulis ini merupakan jiplakan hasil karya orang lain, penulis bersedia dituntut sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Semarang, April 2011

(5)

v

MOTTO

“ Sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan ”

(Q.S. Alam Nasyrah: 5)

“ Do what you like and make sure you do it wise”

(Green Day)

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

1. Ayah, Ibu, dan kakak-kakakku tercinta yang

selalu memberikan doa, kasih sayang dan

perhatian sampai saat ini.

(6)

vi

Puji syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Harga, Lokasi Dan Fasilitas Terhadap Keputusan Berkunjung

Wisatawan Di Objek Wisata Dampo Awang Beach Taman Rekreasi Pantai Kartini Rembang”.

Penulis menyadari bahwa dalam menyusun skripsi ini tidak akan berjalan berhasil tanpa bimbingan, motivasi dan bantuan dari pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan

terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si, Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin dan kesempatan untuk menyelesaikan studi di Universitas Negeri Semarang.

2. Drs. S. Martono, M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin melaksanakan penelitian.

3. Drs. Sugiharto, M.Si, Ketua Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang mewakili lembaga yang bertanggungjawab terhadap adanya salah satu kegiatan akademik..

4. Dra. Suhermini, M.Si, selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan saran, bimbingan dan pengarahan dari awal sampai akhir dalam menyelesaikan skripsi ini. 5. Prof. Dr. Joko Widodo, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan

(7)

vii ilmu yang diberikan.

7. Seluruh staf dan dosen pengajar jurusan Manajemen yang telah memberikan banyak

ilmu bagi penulis, selama mengikuti perkuliahan.

8. Keluarga dan sahabat penulis yang telah memberikan dukungan

9. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat

disebutkan satu persatu atas segala bantuan baik moril maupun materiil.

Harapan penulis, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi diri penulis

khususnya maupun pembaca pada umumnya.

Semarang, April 2011

(8)

viii

Anjar Hari K. 2011. “Pengaruh Harga, Lokasi Dan Fasilitas Terhadap Keputusan Berkunjung Wisatawan Di Objek Wisata Dampo Awang Beach Rembang”. Skripsi. Jurusan Manajemen. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I.

Dra. Suhermini, M.Si. II. Prof.Dr. Joko Widodo,M.Pd

Kata Kunci: Harga, Lokasi, Fasilitas, Keputusan Berkunjung

Keputusan berkunjung wisatawan dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya adalah harga, lokasi dan fasilitas objek wisata. Keduanya mempunyai peranan penting dalam meningkatkan keputusan berkunjung wisatawan. Permasalahan dalam penelitian ini adalah adakah pengaruh harga, lokasi dan fasilitas terhadap keputusan berkunjung wisatawan di objek wisata Dampo Awang Beach Taman Rekreasi Pantai Kartini Rembang baik secara parsial maupun simultan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh harga, lokasi dan fasilitas terhadap keputusan berkunjung wisatawan baik secara parsial maupun simultan.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wisatawan di objek wisata Dampo Awang Beach Taman Rekreasi Pantai Kartini Rembang. Sampel ditentukan dengan teknik accidental sampling, ukuran sampel ditentukan berdasarkan rumus iterasi dan diperoleh 115 responden. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Metode analisis yang digunakan adalah uji instrumen (uji validitas dan uji reliabilitas), analisis deskriptif persentase, uji asumsi klasik, analisis regresi berganda, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis menggunakanSPSS 16 for Windows.

Hasil penelitian diperoleh persamaan regresi liner berganda Y= 8,650-0,425 X1

+ 0,156 X2 + 0,273 X3. Harga, lokasi dan fasilitas berpengaruh secara parsial dan

simultan terhadap keputusan berkunjung wisatawan pada objek wisata Dampo Awang BeachTaman Rekreasi Pantai Kartini Rembang.

(9)

ix

Halaman

HALAMAN JUDUL... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

PENGESAHAN KELULUSAN... iii

PERNYATAAN... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN... v

KATA PENGANTAR... vi

SARI... viii

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR TABEL... xii

DAFTAR GAMBAR... xiv

DAFTAR LAMPIRAN... xv

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian... 7

1.4 Manfaat Penelitian... 7

BAB II LANDASAN TEORI... 9

2.1 Konsep Dasar Keputusan Berkunjung ... 9

2.2 Karakteristik Keputusan Berkunjung ... 14

(10)

x

2.5 Konsep Dasar Lokasi... 23

2.6 Posisi Lokasi Dalam Pemasaran... 25

2.7 Konsep Dasar Fasilitas ... 28

2.8 Kerangka Berpikir ... 33

2.9 Hipotesis Penelitian ... 36

BAB III METODE PENELITIAN... 37

3.1 Pendekatan Penelitian... 37

3.2 Populasi dan Sampel... 37

3.3 Sampel... 37

3.4 Variabel Penelitian ... 41

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 42

3.6 Validitas dan Reliabilitas... 43

3.6 Metode Analisis Data ... 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 56

4.1 Hasil Penelitian... 56

4.1.1 Deskripsi Variabel Keputusan Berkunjung ... 56

4.1.2 Deskripsi Variabel Harga ... 61

4.1.3 Deskripsi Variabel Lokasi... ... 64

4.1.4 Deskripsi Variabel Fasilitas... 69

4.1.5 Uji Asumsi Klasik ... 73

4.1.6 Analisis Regresi Linier Berganda... 79

(11)

xi

4.2 Pembahasan ... 84

BAB V PENUTUP... 89

5.I Simpulan ... 89

5.2 Saran ... 90

DAFTAR PUSTAKA... 92

(12)

xii

Tabel Halaman

1.1 Data jumlah pengunjung objek wisata Dampo Awang Beach Taman

Rekreasi Pantai Kartini Rembang tahun 2005-2009... 2

2.1 Penelitian Terdahulu ... 32

3.1 Hasil Uji Coba Validitas Instrumen Variabel Harga ... 44

3.2 Hasil Uji Coba Validitas Instrumen Variabel Lokasi ... 45

3.3 Hasil Uji Coba Validitas Instrumen Variabel Fasilitas... 46

3.4 Hasil Uji Coba Validitas Instrumen Variabel Keputusan Berkunjung ... 46

3.5 Hasil Uji Coba Reliabilitas Instrumen ... 48

4.1 Interval Kriteria Variabel Keputusan Berkunjung... 57

4.2 Interval Kriteria Indikator Pengenalan Kebutuhan ... 57

4.3 Interval Kriteria Indikator Pencarian Informasi... 58

4.4 Interval Kriteria Indikator Evaluasi Alternatif... 59

4.5 Interval Kriteria Indikator Pembelian ... 60

4.6 Interval Kriteria Indikator Perilaku Pasca Pembelian... 60

4.7 Interval Kriteria Variabel Harga ... 62

4.8 Interval Kriteria Indikator Penetapan Harga... 62

4.9 Interval Kriteria Indikator Cara Pembayaran... 63

4.10 Interval Kriteria Indikator Potongan Harga ... 64

4.11 Interval Kriteria Variabel Lokasi ... 65

4.12 Interval Kriteria Indikator Akses ... 66

4.13 Interval Kriteria Indikator Lalu Lintas... 66

(13)

xiii

4.16 Interval Kriteria Indikator Tempat Parkir ... 69

4.17 Interval Kriteria Fasilitas ... 70

4.18 Interval Kriteria Indikator Kelengkapan, Kebersihan dan Kerapian ... 70

4.19 Interval Kriteria Indikator Kondisi dan Fungsi... 71

4.20 Interval Kriteria Indikator Kemudahan... 72

4.21 Hasil Uji Normalitas MenggunakanKolmogorov Smirnov... 73

4.22 Hasil Uji Multikolinieritas ... 75

4.23 Hasil UjiGlejser... 77

4.24 Hasil Uji Durbin Watson ... 78

4.25 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda... 79

4.26 Hasil Uji Parsial ... 81

4.27 Hasil Uji Simultan... 82

4.28 Hasil Uji Simultan... 83

(14)

xiv

Gambar Halaman

2.1 Proses Pengambilan Keputusan ... 10

2.2 Kerangka Berpikir Teoritis ... 35

4.1 Grafik Normal P-P Plot... 74

4.2 GrafikScatterplot... 76

(15)

xv

Lampiran Halaman

Kuesioner Penelitian ... 94

Rekapitulasi hasil uji coba angket... 99

Uji validitas dan reliabilitas ... 101

Rekapitulasi data hasil penelitian... 107

Tabel Frekuensi... 112

Deskriptif Presentase Per Indikator ... 127

Uji heterokesdastisitas ... 143

Uji Glejser ... 144

Uji multikoliniearitas ... 145

Surat ijin penelitian ... 147

(16)

1

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Industri pariwisata merupakan salah satu industri terbesar dan merupakan sektor

jasa dengan tingkat pertumbuhan paling pesat di dunia saat ini. Bersama dengan industri

teknologi dan informasi, industri pariwisata diperkirakan menjadi prime mover

perekonomian abad 21. Kotler dan Amstrong (2001:226) menyatakan bahwa keputusan

pembelian adalah tahap dalam proses keputusan pembeli dimana konsumen benar-benar

membeli. Objek wisata merupakan produk jasa yang ditawarkan oleh suatu perusahaan

jasa dengan harapan agar konsumen datang untuk berkunjung dan menikmati objek

wisata yang ditawarkan. Dalam menghadapi pesaingnya, Objek Wisata Dampo Awang

Beach mempunyai strategi dan ketegasan langkah dalam upaya menarik minat konsumen

untuk berkunjung. Penggunaan startegi yang tepat dapat meningkatkan jumlah wisatawan

yang datang untuk berwisata. Strategi pasar itu meliputi harga yang lebih murah

dibandingkan dengan pesaing, fasilitas objek wisata dan permainan yang lengkap

,menarik dan modern, serta ditunjang lokasi yang strategis dan tempat yang nyaman akan

mempengaruhi keputusan konsumen untuk berwisata di Objek Wisata Dampo Awang

Beach.

Dalam upaya peningkatan laba dan mempertahankan kelangsungan usaha, Objek

Wisata Dampo Awang Beach menetapkan startegi yang tepat dan memahami apa yang

yang menjadi kebutuhan konsumen. Dengan daya tarik wisata yang dimiliki oleh Objek

Wisata Dampo Awang Beach sesuai dengan tren yang diinginkan masyarakat, hal ini

(17)

yang ditargetkan. Apabila keputusan berkunjung konsumen mengalami peningkatan

maka laba yang diperolah semakin besar, hal ini berguna untuk kelangsungan hidup

perusahaan dan digunakan untuk lebih mengembangkan usaha guna memenuhi

kebutuhan konsumen di bidang wisata. Jukka, Marjukka, Rauli, Heikki (2002)”Price and properties were regarded as the most important motives affecting the decision to

purchase. According to the survey close to 80 percent and over 85 percent, for price and

properties respectively, felt that price and properties had affected their decision making

at least relatively much. Price might have dominated the decision making in the sample

more than it does for the whole population.” Dari jurnal diatas menunjukkan bahwa

harga sangat berpengaruh terhadap keputusan konsumen untuk melakukan pembelian.

Selama 5 tahun terakhir jumlah pengunjung yang berwisata di Objek Wisata

Dampo AwangBeach selalu mengalami penurunan.

Tabel 1.1 Data jumlah pengunjung objek wisata Dampo Awang Beach Taman Rekreasi Pantai Kartini Rembang tahun 2006-2010

NO Tahun Jumlah Pengunjung Tingkat Kunjungan

Wisatawan (%)

1 2006 369.817 24,40%

2 2007 339.548 22,40%

3 2008 294.318 19,41%

4 2009 288.451 18,96%

5 2010 257.624 14,84%

Sumber : Dinas Pariwisata dan Seni Budaya Kabupaten Rembang

Dari tabel diatas diperoleh gambaran bahwa tingkat kunjungan wisatawan yang

cenderung menurun. Jumlah pada tahun 2006 sebesar 24,40% ditahun 2007 turun

menjadi 22,40%. Pada tahun 2008 masih mengalami penurunan menjadi 19,41%.

(18)

menjadi 18,96% dan 14,84%. Rata-rata Dampo Awang Beach mengalami penurunan

pengunjung sebesar 2,39% per tahunnya.

Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atau dikenakan atas sebuah produk atau

jasa ( Henry Simamora, 2000:574). Penentuan harga dalam pemasaran jasa sangat

penting mengingat produk yang ditawarkan oleh Objek Wisata Dampo Awang Beach

tidak berwujud dan harga yang dibebankan terhadap jasa yang ditawarkan menjadi

indikasi kualitas jasa macam apa yang akan diterima oleh konsumen. Penetapan harga

sangat berperan penting dalam keputusan berkunjung. Besar kecilnya harga

mempengaruhi kualitas jasa yang akan dibeli oleh konsumen. Semakin mahal harga,

semakin sedikit jumlah permintaan atas produk jasa yang bersangkutan dan sebaliknya

(hukum permintaan). Elif, Handan, Bulant (2005) “Promotional activities such as

commercials, new product development efforts, packaging, pricing & distribution

strategies all play a significant role in determining the person that makes the

purchasing decision in the family.” M. Foret, P. Prochazka (2006)“In case of packed

water, price was the most important factor (30% of respondents) followed by quality and

brand (26% and 22%, resp.). This means that while in case of packed water and

distillates, price was the most important factors.”Dari jurnal di atas menyebutkan bahwa

harga mempengaruhi konsumen dalam membuat keputusan pembelian.

Perusahaan harus berusaha menentukan suatu lokasi strategis yang mempunyai

potensi untuk meningkatkan keputusan pembelian. Manulang (1990: 84), bahwa

pemilihan tempat atau lokasi memerlukan pertimbangan yang cermat agar konsumen

dapat memutuskan untuk melakukan pembelian, diantaranya harus sesuai dengan kriteria

(19)

lain-lain. Konsumen selalu ingin membeli produk atau jasa yang mudah dijangkau, dalam

arti akses dan transportasi keluar masuk kendaran menuju lokasi objek wisata mudah dan

cepat misalnya berada di dekat jalan raya atau bearada di pusat kota. Tentunya lokasi ini

merupakan lokasi yang sangat startegis untuk menjual produk atau jasa. Devi,

Kamalaveni (2010)“Location of the shop will attract more number of consumers

and it helps to increase the sales of goods. Brand specific showrooms should be

located in such a way that customers can find the location of the shop very convenient

for access.” Dari kutipan jurnal diatas menunjukkan bahwa lokasi dari suatu usaha akan

menarik lebih banyak konsumen dan membantu menambah jumlah penjualan

barang-barang. Objek wisata Dampo AwangBeach yang didirikan di atas lahan seluas 17.190 m2

milik Pemerintah Kabupaten Rembang ini terletak di Desa Tasik Agung, Kecamatan

Rembang, yang hanya berjarak sekitar 700 m dari pusat kota Rembang dan berada tepat

di sisi jalan raya yang menghubungkan Semarang-Surabaya

Menurut Tjiptono (2004: 19) fasilitas adalah sumber daya fisik yang harus ada

sebelum jasa ditawarkan kepada konsumen. Pada dasarnya fasilitas dalam perusahaan

jasa merupakan faktor yang menentukan pilihan pilihan orang untuk berkunjung ke

tempat wisata. Banyak perusahaan jasa mempersepsikan bahwa interaksi pelanggan

dengan fasilitas jasa berpengaruh terhadap jasa tersebut di mata pelanggan. Thomas W.

Dillon, Harry L. Reif (2004)The shopping tools must be easy to use and must provide the customer with all of the information necessary to make a purchase decision. If

further support is required, such as telephone interaction to answer personal questions,

the tools must facilitate this linkage and personnel must be available to provide support.”

(20)

melakukan keputusan pembelian. Fasilitas objek wisata yang menarik dan sesuai dengan

tren yang sedang diminati konsumen akan menjadi daya tarik bagi konsumen untuk

berkunjung dan menikmati fasilitas tersebut, tidak hanya itu kebersihan, kelancaran dan

jaminan keamanan dari fasilitas juga menjadi nilai tambah untuk menarik konsumen

untuk berkunjung. Pemilihan obyek wisata lebih banyak ditentukan oleh daya tarik

yang terdapat di obyek wisata yang akan dikunjungi, apakah sesuai dengan keinginan

wisatawan. Wisatawan akan tertarik untuk mengunjungi suatu obyek wisata dengan

melihat apa saja yang ditawarkan atau disediakan oleh suatu obyek wisata. Fasilitas yang

disediakan pada Objek Wisata Dampo AwangBeach sudah cukup lengkap yaitu jogging

area, anjungan untuk memancing, bale (pondokan), banana boat, flying fox, kebun

binatang, dan banyak lagi wahana permaianan anak seperti kereta gantung, perahu, dan

taman bermain. selain itu infrastruktur lain seperti toilet, tempat ibadah (musholla),

gazebo, tempat parkir, kios-kios makanan telah banyak mengalami perubahan, pihak

pengelola telah memperbaiki fasilitas yang ada seperti penambahan toilet, perluasan

tempat parkir dan memperbaiki kios-kios makanan. Terdapat kolam renang yang

didukung oleh lingkungan yang indah dan nyaman, serta dilengkapi fasilitas cafetaria,

ruang bilas, dan loker. Selain itu terdapat gedung TIC (Tourism Information Centre) yang

dilengkapi dengan fasilitas perpustakaan, audio visual dan e-library.

Dari pemaparan di atas maka penelitian ini berjudul: “Pengaruh Harga, Lokasi dan Fasilitas Terhadap Keputusan Berkunjung Wisatawan di Objek Wisata Dampo

(21)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan dari uraian latar belakang masalah di atas, maka masalah yang dikaji

adalah sebagai berikut:

1. Adakah pengaruh harga terhadap keputusan berkunjung wisatawan di objek wisata

Dampo AwangBeach Taman Rekreasi Pantai Kartini Rembang secara parsial?

2. Adakah pengaruh lokasi terhadap keputusan berkunjung wisatawan di objek wisata

Dampo AwangBeach Taman Rekreasi Pantai Kartini Rembang secara parsial?

3. Adakah pengaruh fasilitas terhadap keputusan berkunjung wisatawan di objek wisata

Dampo AwangBeach Taman Rekreasi Pantai Kartini Rembang secara parsial?

4. Adakah pengaruh harga, lokasi dan fasilitas terhadap keputusan berkunjung

wisatawan di objek wisata Dampo Awang Beach Taman Rekreasi Pantai Kartini

Rembang secara simultan?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang hendak dicapai, diharapkan dapat diprediksikan tindakan

apa yang akan dilakukan, sehingga hambatan yang mungkin terjadi dapat dikurangi.

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk menganalisis pengaruh harga terhadap keputusan berkunjung di objek wisata

Dampo AwangBeach Taman Rekreasi Pantai Kartini Rembang.

2. Untuk menganalisis pengaruh harga terhadap keputusan berkunjung di objek wisata

(22)

3. Untuk menganalisis pengaruh harga terhadap keputusan berkunjung di objek wisata

Dampo AwangBeach Taman Rekreasi Pantai Kartini Rembang.

4. Untuk menganalisis pengaruh harga, lokasi dan fasilitas terhadap keputusan

berkunjung wisatawan di objek wisata Dampo Awang Beach Taman Rekreasi Pantai

Kartini Rembang secara simultan

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat akademis

a. Bagi pembaca, penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan mengenai

Pengaruh Harga, Lokasi dan Fasilitas terhadap Keputusan Berkunjung Wisatawan

di Objek Wisata Dampo AwangBeach Taman Rekreasi Pantai Kartini.

b. Bagi peneliti lain, penelitian ini bermanfaat untuk melakukan penelitian lebih

lanjut dengan variabel yang berbeda.

c. Bagi penuilis, penelitian ini bermanfaat untuk sarana pengembangan ilmu

pengetahuan.

2. Manfaat praktis

Bagi perusahaan, khususnya Objek Wisata Dampo Awang Beach Taman Rekreasi

Pantai Kartini dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk meningkatkan kinerja

(23)

8

LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Keputusan Berkunjung

Keputusan berkunjung konsumen ke suatu objek wisata pada dasarnya

erat kaitannya dengan perilaku konsumen. Perilaku konsumen merupakan unsur

penting dalam kegiatan pemasaran pariwisata yang perlu diketahui oleh

perusahaan, karena perusahaan pada dasarnya tidak mengetahui mengenai apa

yang ada dalam pikiran seorang konsumen pada waktu sebelum, sedang, dan

setelah melakukan kunjungan pada suatu objek wisata.

Adanya kecenderungan pengaruh harga, lokasi, dan fasilitas terhadap

keputusan berkunjung yang dilakukan oleh konsumen tersebut,

mengisyaratkan bahwa manajemen perusahaan perlu mempertimbangkan aspek

perilaku konsumen, terutama proses pengambilan keputusan berkunjung.

Kotler dan Amstrong (2001:226) menyatakan bahwa keputusan pembelian

adalah tahap dalam proses keputusan pembeli dimana konsumen benar-benar

membeli. Keputusan pembelian adalah sebuah pendekatan penyelesaian

masalah pada kegiatan manusia untuk membeli suatu barang atau jasa

dalam memenuhi keinginan dan kebutuhannya yang terdiri dari pengenalan

kebutuhan dan keinginan, pencarian informasi, evaluasi terhadap alternatif

pembelian, keputusan pembelian, dan tingkah laku setelah pembelian (Basu

Swasta dan T Hani Handoko,2000:15).

Dari pengertian keputusan pembelian di atas dapat disimpulkan

(24)

menentukan suatu pilihan tempat wisata untuk mencapai kepuasan sesuai

kebutuhan dan keinginan konsumen yang meliputi pengenalan masalah, pencarian

informasi, evaluasi terhadap alternatif pembelian, keputusan pembelian, dan

perilaku setelah pembelian.

Proses pengambilan keputusan pembelian merupakan sebuah proses tahap

demi tahap yang digunakan konsumen ketika membeli barang atau jasa yang

terdiri dari pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif,

pembelian, dan perilaku purnabeli (Mc Daniel, 2001:189)

Proses Pengambilan Keputusan Pembelian

Gambar 2.1 1. Pengenalan masalah

Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenal suatu masalah

atau kebutuhan. Pengenalan kebutuhan ini ditujukan untuk mengetahui

adanya kebutuhan dan keinginan yang belum terpenuhi dan terpuaskan. Jika

kebutuhan tersebut diketahui, maka konsumen akan segera memahami

adanya kebutuhan yang belum segera dipenuhi atau masih bisa ditunda

pemenuhannya, serta kebutuhan yang sama-sama harus segera dipenuhi. Pengenalan masalah atau

pengenalan kebutuhan

Pencarian informasi

Evaluasi Alternatif

(25)

Pengenalan masalah adalah suatu proses yang komplek yang dapat diuraikan

sebagai berikut:

a. Proses ini melibatkan secara bersama-sama banyak variabel-variabel

termasuk pengamatan, proses belajar, sikap, karakteristik kepribadian

dan macam-macam kelompok sosial dan referensi yang

mempengaruhinya.

b. Proses pengenalan masalah merupakan suatu proses yang lebih kompleks

dari penganalisaan motivasi. Walaupun proses tersebut melibatkan

motif-motif pembelian, tetapi selain itu melibatkan juga sikap, konsep

diri, dan pengaruh- pengaruh lain.

c. Proses ini melibatkan juga proses perbandingan dan pembobotan

yang kompleks terhadap macam-macam kebutuhan yang relatif

penting, sikap tentang bagaimana menggunakan sumber keuangan

yang terbatas untuk berbagai alternatif pembelian, dan sikap tentang

kualitatif dari kebutuhan yang harus dipuaskan (Basu Swasta dan T Hani

Handoko,2000:107-108)

2. Pencarian informasi

Seseorang yang tergerak oleh stimulus akan berusaha mencari lebih

banyak informasi yang terlibat dalam pencarian akan kebutuhan.

Pencarian merupakan aktivitas termotivasi dari pengetahuan yang tersimpan

dalam ingatan dan perolehan informasi dari lingkungan. Sumber informasi

konsumen terdiri atas empat kelompok, yaitu:

(26)

b. Sumber komersial meliputi iklan, tenaga penjual, pedagang

perantara, pengemasan;

c. Sumber umum meliputi media massa, organisasi ranting konsumen;

d. Sumber pengalaman meliputi penanganan, pemeriksaan, penggunaan

produk.

3. Evaluasi alternatif

Evaluasi alternatif merupakan proses di mana suatu alternatif pilihan

disesuaikan dan dipilih untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Konsep

dasar dalam proses evaluasi konsumen terdiri atas empat macam:

a. Konsumen berusaha memenuhi kebutuhan

b. Konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk

c. Konsumen memandang setiap produk sebagai kumpulan atribut

dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat

yang dicari dalam memuaskan kebutuhan;

d. Konsumen mempunyai sifat yang berbeda-beda dalam memandang

atribut- atribut yang dianggap relevan dan penting. Konsumen akan

memberikan perhatian besar pada atribut yang memberikan manfaat yang

dicarinya.(Philip Kotler,2000:252-253)

4. Keputusan membeli

Keputusan untuk membeli di sini merupakan proses dalam pembelian

yang nyata. Jadi, setelah tahap-tahap di muka dilakukan, maka konsumen

harus mengambil keputusan apakah membeli atau tidak. Konsumen mungkin

(27)

merek yang disukainya. Namun, ada faktor-faktor lain yang ikut

menentukan keputusan pembelian, yaitu sikap orang lain dan

faktor-faktor situasional yang tidak terduga. Bila konsumen menentukan

keputusan untuk membeli konsumen akan menjumpai keputusan yang

harus diambil menyangkut jenis produk, merek, penjual, kuantitas, waktu

pembelian, dan cara pembayarannya.

5. Perilaku setelah pembelian

Tugas pemasar tidak berakhir saat produk dibeli, melainkan

berlanjut hingga periode pasca pembelian. Setelah pembelian produk

terjadi, konsumen akan mengalami suatu tingkat kepuasan atau

ketidakpuasan. Kepuasan atau ketidakpuasan pembeli dengan produk

akan mempengaruhi tingkah laku berikutnya.

Konsumen yang merasa puas akan memperlihatkan peluang

membeli yang lebih tinggi dalam kesempatan berikutnya. Konsumen yang

merasa puas akan cenderung mengatakan sesuatu yang serba baik

tentang produk yang bersangkutan kepada orang lain. Apabila konsumen

dalam melakukan pembelian tidak merasa puas dengan produk yang telah

dibelinya ada dua kemungkinan yang akan dilakukan oleh konsumen.

Pertama, dengan meninggalkan atau konsumen tidak mau melakukan

pembelian ulang. Kedua, ia akan mencari informasi tambahan mengenai

produk yang telah dibelinya untuk menguatkan pendiriannya mengapa ia

(28)

2.2 Karakteristik Keputusan Pembelian

Untuk meraih keberhasilan, pemasar harus melihat lebih jauh

bermacam-macam faktor yang mempengaruhi pembeli dan mengembangkan pemahaman

mengenai bagaimana konsumen melakukan keputusan pembelian. Secara khusus,

pemasar harus mengidentifikasi siapa yang membuat keputusan pembelian,

jenis-jenis keputusan pembelian, dan langkah-langkah dalam proses pembelian.

a. Peranan dalam Proses Keputusan Pembelian

Dalam keputusan membeli barang, konsumen seringkali melibatkan

beberapa pihak dalam proses pertukaran atau pembeliannya. Umumnya ada

lima macam peranan yang dapat dilakukan seseorang. Ada kalanya kelima

peran ini dipegang oleh satu orang, namun seringkali peran tersebut dilakukan

oleh beberapa orang.

Basu swasta dan T Hani Handoko (2000:13) menjelaskan ada lima

macam peranan dalam perilaku konsumen. Kelima peranan tersebut meliputi:

1. Pengambil inisiatif (initiator) yaitu individu dalam keluarga yang

mempunyai inisiatif pembelian barang atau jasa tertentu atau mempunyai

keinginan dan kebutuhan tetapi tidak mempunyai wewenang untuk

melakukan sendiri.

2. Orang yang mempengaruhi (influencer) yaitu individu yang

mempengaruhi keputusan untuk membeli baik secara disengaja atau tidak

disengaja.

3. Pembuat keputusan (decider) yaitu individu yang memutuskan apakah

(29)

kapan dan di mana membelinya.

4. Pembeli(buyer) yaitu individu yang melakukan transaksi pembelian

sesungguhnya.

5. Pemakai (user) yaitu individu yang mempergunakan produk atau jasa yang

dibeli.

Philip Kotler (2000:246) membedakan lima peran yang dimainkan orang

dalam keputusan pembelian sebagai berikut: pencetus ide yaitu seseorang

yang pertama kali mengusulkan ide untuk membeli suatu produk atau jasa

tertentu, pemberi pengaruh yaitu seseorang yang pandangan atau

pendapatnya mempengaruhi keputusan pembelian, pengambil keputusan yaitu

seseorang yang memutuskan setiap komponen dalam keputusan pembelian,

pembeli yaitu seseorang yang melakukan pembelian yang sebenarnya, dan

pemakai yaitu seseorang yang mengkonsumsi produk atau jasa tersebut.

2.3 Konsep Dasar Harga

Harga suatu barang atau jasa merupakan penentu bagi permintaan pasar.

Harga dapat mempengaruhi posisi persaingan antar perusahaan dan juga bisa

mempengaruhi market share-nya. Harga suatu barang atau jasa juga dapat

mempengaruhi program pemasaran perusahaan karena itu harga merupakan

satu-satunya bauran pemasaran yang dapat menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.

Harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa produk kalau mungkin) yang

dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya

(Swasta & Irawan, 1999:241). Dalam konteks pemasaran jasa, secara sederhana

(30)

lain (nonmoneter) yang mengandung utilitas/kegunaan tertentu yang diperlukan

untuk mendapatkan suatu jasa (Tjiptono, 2007:178). Berdasarkan pengertian diatas

dapat ditarik kesimpulan bahwa harga adalah sejumlah uang dan/atau aspek lain

(nonmoneter) yang digunakan untuk mendapatkan produk barang atau jasa.

Kegiatan penentuan harga memainkan peranan penting dalam proses bauran

pemasaran, karena penentuan harga terkait langsung nantinya dengan pendapatan

yang diterima oleh perusahaan. Keputusan penentuan harga juga sedemikian penting

dalam menentukan seberapa jauh sebuah layanan jasa yang dinilai oleh konsumen

dan juga dalam proses membangun citra. Penentuan harga juga memberikan persepsi

tertentu dalam hal kualitas. Penentuan harga biasanya dilakukan dengan menambah

presentase di atas nilai atau besarnya biaya produksi (Lupiyoadi 2008:98)

a. Peranan Harga

Harga memiliki dua peranan utama dalam proses pengambilan keputusan para pembeli yaitu:

1. Peranan alokasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam membantu para pembeli

untuk memutuskan cara memperoleh manfaat tertinggi yang diharapkan

berdasarkan daya belinya. Dengan demikian dengan adanya harga dapat

membantu para pembeli untuk memutuskan cara mengalokasikan daya

belinya pada berbagai jenis barang atau jasa. Pembeli membandingkan harga

dari berbagai alternatif yang tersedia, kemudian memutuskan alokasi dana

yang dikehendaki.

2. Peranan informasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam

“mendidik” konsumen mengenai faktor-faktor produk, seperti kualitas. Hal

(31)

kesulitan untuk menilai faktor produksi atau manfaatnya secara

objektif.persepsi yang sering berlaku adalah bahwa harga yang mahal

mencerminkan kualitas yang tinggi.

2.4 Posisi Harga Dalam Pemasaran

Keputusan penetapan harga merupakan masalah yang cukup kompleks dan

sulit dalam suatu perusahaan. Dalam menetapkan harga merupakan keputusan kritis

yang menunjang keberhasilan organisasi profit maupun nonprofit dan keputusan ini

tidak mudah untuk dilakukan. Di satu sisi, harga yang terlalu mahal bisa dengan

cepat meningkatkan laba jangka pendek, tetapi di sisi lain akan sulit dijangkau

konsumen, sebaliknya jika harga terlalu murah, pangsa pasar bisa melonjak, namun

margin kontribusi dan laba bersih yang diperoleh akan berkurang selain itu sebagian

konsumen bisa saja mempersepsikan kualitasnya jelek. Dalam menentukan

keputusan pembelian, informasi tentang harga sangat dibutuhkan dimana

informasi ini akan diperhatikan, dipahami dan makna yang dihasilkan dari

informasi harga ini dapat mempengaruhi perilaku konsumen..

a. Tujuan penentuan harga

Metode penentuan harga harus dimulai dengan pertimbangan atas tujuan

penentuan harga itu sendiri. Adapun tujuan- tujuan tersebut menurut Adrian

Payne (Lupiyoadi, 2006:100), antara lain:

1) Bertahan

Bertahan merupakan usaha untuk tidak melakukan tindakan-tindakan yang

meningkatkan laba ketika perusahaan sedang kondisi pasar yang tidak

(32)

2) Memaksimalkan laba

Penentuan harga bertujuan untuk memaksimalkan laba dalam periode tertentu.

3) Memaksimalkan penjualan

Penentuan harga bertujuan untuk membangun pangsa pasar dengan

melakukan penjualan pada harga awal yang merugikan.

4) Gengsi/Prestis

Tujuan penetapan harga disini adalah untuk memposisikan jasa perusahaan

tersebut sebagai jasa yang eksklusif.

5) Pengembalian atas investasi

Tujuan penetapan harga didasarkan atas pencapaian pengembalian atas

investasi (return of investment– ROI) yang diinginkan.

Tujuan penetapan harga di atas memiliki implikasi penting terhadap

strategi bersaing perusahan, tujuan yang ditetapkan harus konsisten dengan cara

yang ditempuh perusahaan dalam menempatkan posisi relatifnya dalam

persaingan Sedangkan menurut Fandy Tjiptono ( 2002 : 154– 157 ) ada 2 faktor utama yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan harga, yaitu :

1. Faktor Internal Perusahaan.

a. Tujuan pemasaran perusahaan

Faktor utama yang menentukan dalam penetapan harga adalah tujuan

pemasaran perusahaan. Tujuan tersebut bisa berupa maksimisasi laba,

mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, meraih pangsa pasar

yang besar, menciptakan kepemimpinan dalam hal kualitas, mengetahui

(33)

b. Strategi bauran pemasaran.

Harga hanyalah salah satu komponen dari bauran pemasaran. Oleh karena

itu harga perlu di koordinasikan dan saling mendukung dengan bauran

pemasaran lainnya.

c. Biaya.

Biaya merupakan faktor yang menentukan harga minimal yang harus

ditetapkan agar perusahaan tidak mengalami kerugian.

d. Organisasi.

Manajemen perlu memutuskan siapa di dalam organisasi yang harus

menetapkan harga menurut caranya masing– masing. e. Penawaran

2. Faktor Lingkungan Eksternal.

a. Sifat pasar dan permintaan.

Setiap perusahaan perlu memahami sifat pasar dan permintaan yang

dihadapinya, apakah pasar persaingan sempurna, persaingan monopolistik,

oligopoli, dan monopoli.

b. Persaingan.

Informasi – informasi yang dibutuhkan untuk menganalisis karakteristik persaingan yang dihadapi antara lain meliputi jumlah perusahaan, ukuran

relatif setiap anggota dan diferensiasi produk.

c. Unsur– unsur eksternal lainnya.

(34)

b. Cara Pembayaran

Perusahaan dalam menentukan cara pembayaran kepada calon pembeli/pelanggan

terhadap penjualan produk/jasa. Banyak cara yang dilakukan diantaranya

(Lupiyoadi, 2001:92):

1. Cash

Seorang konsumen dalam melakukan pembayaran terhadap barang/jasa yang

dibeli secara tunai/kontan

2. Credit

Seorang konsumen melakukan pembayaran terhadap barang/jasa yang dibeli

secara angsuran/mengangsur beberapa periode sesuai perjanjian.

3. Kartu Plastik/ATM

Seorang konsumen melakukan pembayaran terhadap barang/jasa yang dibeli

dengan menggunakan kartu ATM (Automatic Teller Machine)credit card dan

debit card.

4. Cek

Cek merupakan surat perintah membayar kepada pihak bank untuk

menyerahkan sejumlah uang yang tertera pada pihak pembawa surat tersebut.

5. Electronic Funds Transfer

Yaitu pengiriman/transfer uang melalui jaringan elektronik komputerisasi

secaraonline.

6. Voucher

Voucher merupakan kupon yang dapat ditukarkan dengan barang pada

(35)

7. Pembayaran terhadap pihak ketiga

Pembayaran terhadap pihak ketiga biasanya selalu melalui perjanjian

kerjasama antara perusahaan dengan lembaga pembiayaan

Dalam suatu perusahaan penetapan harga merupakan hal penting karena

mempengaruhi konsumen dalam melakukan suatu pembelian barang/jasa. Cara

pembayaran atas harga tersebut juga perlu diperhatikan produsen agar konsumen

mengetahui bagaimana mereka harus membayar harga atas barang/jasa yang

ditawarkan.

c. Potongan Harga

Potongan harga merupakan pengurangan harga yang diberikan oleh penjual

kepada pembeli sebagai penghargaan atas aktivitas tertentu dari pembeli yang

menyenangkan bagi penjual. (Fandy Tjiptono,2000:166)

1. Diskon Tunai

Merupakan pengurangan harga untuk pembeli yang segera membayar tagihan.

2. Diskon Kuantitas

Pengurangan harga bagi pembeli yang membeli dalam jumlah besar.

3. Diskon Musiman

Merupakan pengurangan harga untuk pembeli yang membeli pada masa-masa

tertentu saja.

4. Allowance

Merupakan pengurangan dari harga menurut daftar harga kepada pembeli

Pada penilitian ini indikator harga yang digunakan adalah:

(36)

Para pemasar harus membuat sasaran kinerja pada saat menentukan harga untuk

tiap jasMetode penentuan harga harus dimulai dengan pertimbangan atas tujuan

penentuan harga itu sendiri. Adrian Payne (Lupiyoadi, 2006:100)

b. Cara pembayaran.

Perusahaan dalam menentukan cara pembayaran kepada calon

pembeli/pelanggan terhadap penjualan produk/jasa (Lupiyoadi, 2001:92).

c. Potongan Harga

Potongan harga merupakan pengurangan harga yang diberikan oleh penjual

kepada pembeli sebagai penghargaan atas aktivitas tertentu dari pembeli yang

menyenangkan bagi penjual. (Fandy Tjiptono,2000:166)

2.5 Konsep Dasar Lokasi

Fitzsimmons dalam Nasution (2004: 34) menjelaskan bahwa lokasi adalah

pemilihan suatu tempat yang menentukan suatu usaha produksi atau penyedia jasa

berdasarkan pertimbangan tertentu dan sering kali menentukan kesuksesan suatu

usaha, karena lokasi erat kaitannya dengan pasar potensial suatu usaha. Lokasi yaitu

keputusan yang dibuat perusahaan berkaitan dengan dimana operasi dan stafnya akan

ditempatkan (Lupiyoadi, 2001:80)

Lokasi berarti berhubungan dengan di mana perusahaan harus bermarkas dan

beroperasi melakukan kegiatan usahanya. (Lupiyoadi, 2006:73). Dalam hal ini ada

tiga jenis interaksi yang mempengaruhi lokasi, yaitu:

a. Konsumen mendatangai pemberi jasa (perusahaan): apabila keadaannya seperti

(37)

dekat dengan konsumen sehingga mudah dijangkau, dengan kata lain harus

strategis.

b. Pemberi jasa mendatangi konsumen: dalam hal ini lokasi tidak terlalu penting,

tetapi yang harus diperhatikan adalah penyampaian jasa harus tetap berkualitas.

c. Pemberi jasa dan konsumen tidak bertemu secara langsung: berarti penyedia jasa

dan konsumen berinteraksi melalui sarana tertentu seperti telephone, komputer

atau surat. Dalam hal ini lokasi menjadi sangat tidak penting selama komunikasi

antara kedua belah pihak terlaksana dengan baik.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa lokasi adalah tempat dimana

perusahaan didirikan untuk melakukan suatu usaha produksi atau penyedia jasa

dengan menggarap pasar potensial yang ada.

2.6 Posisi Lokasi Dalam Pemasaran

Lokasi seringkali menentukan kesuksesan suatu jasa, karena lokasi erat

kaitannya dengan pasar potensial suatu perusahaan. Lokasi juga berpengaruh

terhadap dimensi-dimensi strategik seperti fleksibilitas, competitive positioning,

manajemen permintaan, dan fokus. Fleksibilitas suatu lokasi merupakan ukuran

sejauh mana suatu jasa dapat bereaksi terhadap situasi ekonomi yang berubah.

Karena keputusan pemilihan lokasi berkaitan dengan komitmen jangka panjang

terhadap aspek-aspek yang sifatnya kapital insentif, maka suatu perusahaan jasa

haruslah benar-benar mempertimbangkan dan menyeleksi lokasi yang responsif

terhadap perubahan-perubahan ekonomi, demografis, budaya, dan persaingan dimasa

(38)

perusahan dapay mengembangkan posisi relatifnya dibandingkan para pesaing.

Manajemen permintaan merupakan kemampuan penyedian jasa untuk

mengendalikan kuantitas, kualitas, dan timing permintaan.

Tjiptono (2007:92) menjelaskan bahwa pemilihan tempat atau lokasi

memerlukan pertimbangan terhadap faktor-faktor berikut:

a. Akses, misalnya lokasi yang dilalui atau mudah dijangkau oleh transportasi

umum.

b. Visibilitas, yaitu lokasi atau tempat yang dapat dilihat dengan jelas dari jarak

pandang normal.

c. Lalu-lintas (traffic), menyangkut dua pertimbangan utama, yaitu:

a. Banyaknya orang yang lalulalang bisa memberikan peluang besar terhadap

terjadinya impulse buying, yaitu keputusan pembelian yang sering terjadi

spontan, tanpa perencanaan, dan atau tanpa melalui usaha-usaha khusus.

b. Kepadatan dan kemacetan lalu-lintas bisa juga menjadi hambatan, misalnya

terhadap layanan kepolisian, pemadam kebakaran atau ambulans.

d. Tempat parkir yang luas, nyaman, dan aman, baik untuk kendaraan roda dua

maupun roda empat.

e. Ekspansi, yaitu tersedianya tempat yang cukup luas untuk perluasan usaha

(39)

f. Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang ditawarkan. Sebagai

contoh, warung makan berdekatan dengan daerah pondokan, asrama mahasiswa,

kampus, sekolah atau perkantoran.

g. Kompetisi, yaitu lokasi pesaing. Sebagai contoh, dalam menentukan lokasi wartel

(warung telekomunikasi), perlu dipertimbangkan apakah dijalan atau daerah yang

sama terdapat banyak wartel lainnya, menariknya, dalam sejumlah industri, justru

ada kecenderungan usaha sejenis menempati lokasi berdekatan, dan contohnya:

bengkel, showroom mobil., pengecer sepatu dan pakaian, toko mebel, dan

lain-lain.

h. Peraturan pemerintah, misalnya ketentuan yang melarang bengkel kendaraan

bermotor berlokasi terlalu berdekatan dengan pemukiman penduduk.

Tjiptono (2007:92) menjelaskan bahwa terdapat faktor-faktor dalam pemilihan

tempat atau lokasi, pada penelitian ini indikator lokasi yang digunakan dalam

pemilihan tempat atau lokasi adalah:

a. Akses adalah kemudahan untuk menjangkau lokasi obyek wisata yang meliputi:

a. Lokasi yang mudah dijangkau.

b. Kondisi jalan menuju lokasi.

c. Waktu yang ditempuh menuju lokasi.

b. Lalu-lintas (traffic), banyaknya orang yang lalulalang bisa memberikan peluang

besar terhadap terjadinya impulse buying, Kepadatan dan kemacetan lalu-lintas

(40)

c. Visibilitas adalah lokasi obyek wisata dapat dilihat dari jalan utama dan terdapat

petunjuk lokasi keberadaan obyek wisata, meliputi:

a. Lokasi yang bisa dilihat dari jalan raya.

b. Petunjuk yang jelas menuju lokasi .

d. Tempat parkir yang luas dan aman adalah sarana tempat parkir yang luas dan

terjamin keamanannya.

e. Lingkungan adalah keadaan lingkungan keadaan sekitar obyek wisata, meliputi

kebersihan dan kenyamanan lingkungan.

2.7 Konsep Dasar Fasilitas

Fasilitas merupakan suatu jasa pelayanan yang disediakan oleh suatu obyek

wisata untuk menunjang atau mendukung aktivitas-aktivitas wisatawan yang

berkunjung di suatu objek wisata. Apabila suatu objek wisata memiliki fasilitas yang

memadai serta memnuhi standar pealyanan dan dapat memuaskan pengunjung maka

dapat menarik wisatwan lebih banyak lagi melalui kesan-kesan baik dari pengunjung

sebelumnya. Menurut Tjiptono (2004: 19) fasilitas adalah sumber daya fisik yang

harus ada sebelum jasa ditawarkan kepada konsumen. Fasilitas merupakan sesuatu

yang sangat penting dalam usaha jasa, oleh karena itu fasilitas yang ada yaitu kondisi

fasilitas, kelengkapan desain interior dan eksterior serta kebersihan fasilitas harus

dipertimbangkan terutama yang berkaitan erat dengan apa yang dirasakan konsumen

secara langsung.

Sumayang (2003: 124) menjelaskan bahwa fasilitas adalah penyediaan

perlengkapan fisik yang memberikan kemudahan kepada konsumen untuk

(41)

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa fasilitas adalah perlengkapan

fisik yang disediakan oleh penyedia jasa untuk dapat digunakan oleh konsumen

dalam melakukan aktivitasnya.

Sumayang (2003: 124) menjelaskan beberapa hal yang perlu diperhatikan

dalam penyediaan fasilitas antara lain:

a. Kelengkapan, kebersihan, dan kerapian fasilitas yang ditawarkan adalah keadaan

fasilitas perusahaan yang dilengkapi oleh atribut yang menyertainya dan

didukung dengan kebersihan dan kerapian saat konsumen menggunakan fasilitas

tersebut.

b. Kondisi dan fungsi fasilitas yang akan ditawarkan adalah fasilitas yang berfungsi

dengan baik dan tidak mengalami kerusakan.

c. Kemudahan menggunakan fasilitas yang ditawarkan adalah fasilitas yang

ditawarkan kepada konsumen adalah fasilitas yang sudahfamilier bagi konsumen

sehingga konsumen dapat menggunakannya dengan mudah.

d. Kelengkapan alat yang digunakan adalah alat yang digunakan oleh konsumen

sesuai dengan spesifikasinya.

Menurut Nirwana (2004: 47) terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan

dalam merancang dukungan fisik atau fasilitas fisik, yaitu:

a. Desain fasilitas

b. Nilai fungsi

c. Estetika

(42)

e. Peralatan penunjang

f. Seragam pegawai

g. Laporan-laporan

h. Garansi

Persepsi pelanggan terhadap suatu jasa dapat dipengaruhi oleh atmosfir

(suasana) yang dibentuk oleh eksterior dan interior fasilitas jasa bersangkutan.

Tjiptono (2000:43-45) desain dan tata letak fasilitas jasa erat kaitannya dengan

pembentukan persepsi pelanggan. Persepsi yang diperoleh dari interaksi pelanggan

dengan fasilitas jasa berpengaruh terhadap kualitas jasa tersebut di mata pelanggan.

Faktor-faktor yang berpengaruh dalam desain fasilitas jasa meliputi:

a. Sifat dan tujuan organisasi jasa

Sifat suatu jasa sering kali menentukan berbagai persyaratan desainnya. Desain

yang baik dapat memberikan manfaat, misalnya perusahaan mudah dikenali,

desain eksterior bisa menjadi tanda atau petunjuk mengenai sifat jasa di dalamnya.

Banyak organisasi jasa yang memperoleh manfaat langsung dari desain khusus

yang disesuaikan dengan sifat dan tujuannya.

b. Ketersediaan tanah dan kebutuhan akan ruang/tempat

Setiap perusahaan jasa yang membutuhkan tanah untuk mendirikan lokasi

fasilitasnya perlu mempertimbangkan kemampuan finansialnya, peraturan

pemerintah berkaitan dengan kepemilikan tanah dan pembebasan tanah, dan

(43)

c. Fleksibilitas

Fleksibilitas desain sangat dibutuhkan apabila volume permintaan sering berubah

dan apabila spesifikasi jasa cepat berkembang sehingga risiko keusangan menjadi

besar. Kedua kondisi ini menyebabkan fasilitas jasa harus dapat disesuiakan

dengan mudah dan memperhitungkan pula kemungkinan perkembangan di masa

datang.

d. Faktor estetis

Fasilitas jasa yang tertata rapi, menarik, dan estetis akan dapat meningkatkan sikap

positif pelanggan terhadap suatu jasa. Selain itu sikap karyawan terhadap

pekerjaannya juga dapat meningkat.

e. Masyarakat dan lingkungan sekitar

Masyarkat (terutama pemerhati masalah sosial dan lingkungan hidup) dan

lingkungan di sekitar fasilitas jasa memainkan peranan penting dan berpengaruh

besar terhadap perusahaan. Apabila perusahaan tidak mempertimbangkan faktor

ini maka kelangsungan hidup perusahaan bisa terancam.

f. Biaya konstruksi dan operasi

Kedua jenis biaya ini dipengaruhi desain fasilitas. Biaya konstruksi dipengaruhi

oleh jumlah dan jenis bahan bangunan yang digunakan. Biaya operasi dipengaruhi

oleh kebutuhan energi ruangan, yang berkaitan dengan perubahan suhu.

Sumayang (2003: 124) menjelaskan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam

penyediaan fasilitas, pada penelitian ini indikator fasilitas yang digunakan adalah:

a. Kelengkapan, kebersihan, dan kerapian fasilitas yang ditawarkan

(44)
[image:44.612.87.534.131.651.2]

c. Kemudahan menggunakan fasilitas yang ditawarkan

Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Variabel Metode

Penelitian Hasil 1 2 3 4 Ivan Hafidh Wasiona Zsofia Kenesei dan Sarah Todd Chiao-Yun Connie Chang Juan Muro dan Cristina Suarez Pengaruh Produk, Harga, Lokasi dan Iklan Terhadap Keputusan Kunjungan Wisatawan Pada Objek Wisata Arung jeram di Sungai Serayu Kabupaten Banjarnegara

(45)

2.8 Kerangka Berfikir

Keputusan berkunjung mengacu pada beberapa ikatan yang meliputi pengenalan

kebutuhan, pencarian informasi dan penelitian sumber-sumber, eavaluasi alternatif,

pembelian dan perilaku setelah pembelian. Pengenalan kebutuhan atau masalah terjadi

ketika konsumen menghadapi ketidakseimbangan antara keadaan sebenarnya dengan

keinginan. Dalam pengenalan kebutuhan ini konsumen merasa apakah produk atau jasa

yang akan dikonsumsi benar-benar kebutuhan mendesak atau tidak. Untuk mendapatkan

gambaran yang tepat dalam mendapatkan barang atau jasa yang akan dikonsumsi

konsumen (wisatawan) melakukan pencarian informasi. Kemudian informasi yang

tersimpan dalam memori dan informasi yang didapat dari luar dipergunakan untuk

membangun kriteria tertentu. Proses setelah pencarian informasi adalah pembelian

kemudian diikuti oleh perilaku pasca pembelian setelah barang atau jasa dikonsumsi.

Penetapan harga yang sesuai dengan harapan konsumen dapat mempengaruhi

konsumen dalam melakukan konsumsi jasa, melalui strategi penetapan harga yang sesuai

dengan harapan konsumen diharapkan mampu memberikan pengaruh terhadap keputusan

konsumen dalam pemilihan objek wisata.

Lokasi perusahaan atau objek pariwisata dalam kajian penelitian ini menjadikan

pertimbangan bagi keputusan konsumen. Lokasi yang strategis dan memiliki akses

transportasi yang mudah, memiliki peran penting dalam mempengaruhi setiap keputusan

konsumen. Lingkungan sekitar yang nyaman akan berpengaruh terhadap keputusan

berkunjung wisatawan. Lokasi dalam kajian penelitian ini meliputi lokasi yang strategis,

(46)

Fasilitas jasa merupakan sumber daya fisik yang harus ada sebelum jasa itu

ditawarkan kepada konsumen. Daya tarik wisata yang dimiliki objek wisata Dampo

Awang Beach Taman Rekreasi Pantai Kartini Rembang berupa pantai dan berbagai

fasilitas hiburan dan permainan bagi wisatawan.

Berdasarkan uraian di atas jelas bahwa harga, lokasi dan fasilitas mempengaruhi

konsumen untuk melakukan kunjungan ke objek wisata Dampo Awang Beach Taman

Rekreasi Pantai Kartini Rembang. Keputusan konsumen dalam penelitian ini yang

dimaksud adalah keputusan kunjungan wisatawan pada objek wisata Dampo Awang

(47)
[image:47.612.107.493.95.593.2]

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

Harga (X1)

• Penetapan Harga • Cara Pembayaran • Potongan Harga

Lokasi(X2) • Akses • Lalu lintas • Lingkungan • Visibilitas • Tempat Parkir

Keputusan Berkunjung (Y)

Pengenalan Kebutuhan

Pencarian Informasi

Evaluasi Alternatif

Pembelian Evaluasi

Perilaku Pasca Pembelian
(48)

2.9 Hipotesis Penelitian

Istilah hipotesis berasal dari kata “hipo” yang artinya “di bawah” dan “thesa” yang artinya “kebenaran”.Hipotesis adalah suatu jawaban sementara terhadap

permasalahan penelitian,sampai tabulasi melalui data yang terkumpul (Suharsimi,

2002:64). Berdasarkan landasan teori dan kerangka pemikiran yang dijelaskan

sebelumnya maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:

“Ada pengaruh positif antara harga, lokasi dan fasilitas terhadap keputusan berkunjung

(49)

34

METODE PENELITIAN

3.1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, artinya penggunaannya

untuk memaparkan atau menjelaskan suatu fenomena dengan menggunakan data

kuantitatif. Penelitian menekankan pada data yang telah tersedia tanpa melakukan

perubahan sehingga termasuk penelitian non-eksperimen. Penelitian ini bersifat

penelitian kasus karena hanya meliputi daerah atau subjek yang sangat sempit.

3.2. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Suharsimi, 2006: 130). Populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen (pengunjung)yang menikmati jasa di objek

wisata Dampo Awang Beach Taman Rekreasi Pantai Kartini Rembang dengan

karakteristik : (1) pengunjung individu (2) pengunjung keluarga (3) pengunjung

kelompok.

3.3. Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharsimi, 2006: 131).

Sugiarto dkk (2001:2) menyatakan bahwa sampel adalah sebagian anggota dari populasi

yang dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili

populasinya. Oleh karena jumlah populasi tidak diketahui maka digunakan rumus iterasi.

Soemantri dan Muhidin (2006: 96) berpendapat bahwa dalam menentukan ukuran

(50)

n=

3 2

2 1

1  

Up Z

Z

Dimana: Up          p p n 1 1 1 2 1

untuk iterasi pertama

Up =

1

2 1 1 1 2 1           n p p p

n untuk iterasi kedua dan seterusnya

P = rho = perkiraan Koefisien Korelasi yang terjadi antar variabel X dan Y

(diambil dari Koefisien korelasi terkecil, apabila tidak diketahui disarankan 0,30).

Operasi rumus tersebut adalahiterative (dioperasikan berulang-ulang sampai diperoleh n

yang stabil/konvergen).

Berdasarkan rumus tersebut maka perhitungan sampel dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

P (rho) ditetapkan 0,30, Taraf signifikasi (α) ditetapkan sebesar 5%, Kuasa uji (1-β) ditetapkan 95%, Maka Z1-α=1,645 dan Z1-β= 1,645

Kemudian angka-angka tersebut dimasukkan kedalam rumus sehingga menjadi

sebagai berikut:

Untuk iterasi pertama

Up1 

(51)

n1 =

3 2 2 1

1  

Up Z

Z

=

3

30951596 , 0 645 , 1 645 , 1 2 2   = 115,9836

= 116 responden

Untuk iterasi kedua

Up2 =

1 2 1 1 1 2 1           n p p p n =

116 1

2 30 , 0 30 , 0 1 30 , 0 1 1 2 1           n =0,3108239

n2 =

3 2 2 1 1   Up Z

Z

=

3

3108239 , 0 645 , 1 645 , 1 2 2   = 115,03739

= 115 responden

Karena n1 dan n2 hasilnya belum sama maka perlu dilakukan iterasi ketiga dengan

menggunakan rumus seperti pada iterasi kedua.

Untuk iterasi ketiga

Up3 =

1 2 1 1 1 2 1           n p p p n =

(52)

=0,3108354

n3 =

3 2 2 1 1   Up Z

Z

=

3

3108354 , 0 645 , 1 645 , 1 2 2   = 115,02915

= 115 responden

Karena n2dan n3 telah mencapai harga yang sama yaitu pada 115 maka ukuran

sampel minimal yang harus digunakan adalah sebesar 115 responden.

Untuk memperoleh sampel yang mewakili populasi secara keseluruhan, maka

sampel diambil secara aksidental (accidental sampling) yaitu teknik penentuan sampel

berdasarkan kebetulan, artinya siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti

dapat digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2005: 60). Penetapan responden secara

aksidental artinya adalah responden ditetapkan pada saat mereka kebetulan datang ke

objek wisata Dampo AwangBeach Taman Rekreasi Pantai Kartini.

3.4. Variabel Penelitian

Variabel adalah gejala yang bervariasi, yang menjadi objek penelitian (Suharsimi,

2006: 126). Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel bebas (X) dan satu variabel terikat

(Y).

3.4.1 Keputusan Berkunjung

Keputusan berkunjung adalah keputusan konsumen dalam menentukan pilihan

tempat wisata untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Indikatornya adalah (1)

Pengenalan kebutuhan (2) Pencarian informasi (3) Evaluasi alternatif (4) Pembelian (5)

(53)

3.4.2 Harga

Harga adalah jumlah uang yang dibebankan atau dikenakan atas jasa wisata

kepada pengunjung. Indikator dari harga (X1) meliputi (1) penetapan harga (2) cara

pembayaran.

3.4.3 Lokasi

Lokasi adalah tempat di mana perusahaan bermarkas dan beroperasi melakukan

kegiatan usahanya. Indikator dari lokasi (X2) meliputi (1) akses (2) visibilitas (3) tempat

parkir yang luas (4) lingkungan (5) lalu lintas. 3.4.4 Fasilitas

Fasilitas adalah penyediaan perlengkapan fisik objek wisata Dampo Awang

Beach yang berfungsi memberikan kemudahan kepada konsumen untuk melakukan

aktivitasnya sehingga kebutuhan konsumen dapat terpenuhi. Indikator dari fasilitas (X3)

meliputi (1) kelengkapan, kebersihan dan kerapian fasilitas yang ditawarkan (2) kondisi

dan fungsi fasilitas yang ditawarkan (3)kemudahan menggunakan fasilitas yang

ditawarkan.

3.5. Teknik Pengumpulan Data 3.5.1 Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger,

agenda dan sebagainya. Untuk memperoleh data pendukung yang dibutuhkan dari

sumber yang dapat dipercaya, maka digunakan teknik dokumentasi. Metode ini

(54)

Wisata Dampo Awang Beach Taman Rekreasi Pantai Kartini dan gambaran umum

mengenai objek wisata tersebut.

3.5.2 Kuesioner

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh

informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang

diketahuinya (Suharsimi, 2006:151).

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup dan

berskala yaitu kuesioner yang sudah disediakan pernyataan sehingga responden hanya

tinggal mengisi jawaban dengan memberi tanda check list pada kolom jawaban tersedia.

Adapun skala dan alternatif jawaban yang digunakan adalah dengan menggunakan skala

Likert modifikasi, yaitu skala yang berisi empat tingkatan jawaban mengenai kesetujuan

responden terhadap pernyataan. Responden memilih salah satu dari alternatif jawaban

yang disediakan sesuai apa yang dirasakan dan dialami. Jawaban setiap item pertanyaan

yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari segi positif sampai sangat

negatif, dengan skor tertinggi dengan nilai 4 dan skor terendah dengan nilai 1 :

Skor 4 untuk jawaban responden “Sangat Setuju” Skor 3 untuk jawaban responden “Setuju”

Skor 2 untuk jawaban responden “Tidak Setuju”

Skor 1 untuk jawaban responden “Sangat Tidak Setuju”

3.6. Validitas dan Reliabilitas

Ada dua kriteria yang harus dipenuhi oleh alat pengambilan data/ kuesioner

(55)

3.6.1 Validitas

Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau

kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dinyatakan valid apabila instrumen tersebut

dapat mengungkapkan sesuatu yang diukur dengan instrumen tersebut.

Validitas yang digunakan adalah validitas konstruksi, yakni pengukuran validitas

dengan mengurai kerangka konsep hingga jelas. Suatu intrumen yang sahih atau valid

mempunyai validitas tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki

validitas rendah (Suharsimi,2006:168). Dalam pngujian validitas dengan menggunakan

rumus teknik korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson. Rumusproduct

moment yang digunakan adalah:

rxy =

 

 

2 2

2 2

Y Y

N X X

N

Y X XY

N

Dimana:

rxy= Koefisien korelasi antara variabel X dan Y

n= Jumlah sampel

X= Nilai variabel X

Y= Nilai variabel Y

(Suharsimi, 2006: 275)

Kesesuaian harga r hitung yang diperoleh dari perhitungan dengan rumus validitas

dikonsultasikan dengan tabel, harga r Product Moment untuk N = 30 pada taraf

kesalahan 5%. Jika indeks korelasi atau harga r xy lebih besar atau sama dengan r tabel

(56)

Langkah berikutnya pengujian validitas digunakan bantuan komputer dengan software

SPSS 16.

Pengukuran validitas instrumen diperoleh dari hasil uji coba instrumen terhadap

30 responden. Hasil perhitungan validitas dari variabel Harga (X1), Lokasi (X 2 ) Fasilitas

(X3) dan Keputusan Berkunjung (Y ) adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1

Hasil Uji Coba Instrumen Variabel Harga (X1)

No Item r hitung r tabel Keterangan

1 0,420 0,361 Valid

2 0,653 0,361 Valid

3 0,617 0,361 Valid

4 0,506 0,361 Valid

5 0,605 0,361 Valid

6 0,597 0,361 Valid

Sumber: data yang diolah,2011

Berdasarkan hasil uji validitas variabel harga di atas menunjukkan bahwa rhitung>

r tabel dengan demikian dapat dikatakan bahwa instrumen variabel harga yang digunakan

(57)

Tabel 3.2

Hasil Uji Coba Instrumen Variabel Lokasi (X2)

No Item r hitung r tabel Keterangan

7 0,455 0,361 Valid

8 0,584 0,361 Valid

9 0,405 0,361 Valid

10 0,562 0,361 Valid

11 0,672 0,361 Valid

12 0,536 0,361 Valid

13 0,769 0,361 Valid

14 0,629 0,361 Valid

15 0,569 0,361 valid

16 0,426 0,361 Valid

17 0,539 0,361 Valid

18 0,503 0,361 Valid

19 0,454 0,361 Valid

Sumber: data yang diolah,2011

Berdasarkan hasil uji validitas variabel lokasi di atas menunjukkan bahwa rhitung

> r tabel dengan demikian dapat dikatakan bahwa instrumen variabel lokasi yang

digunakan dalam penelitian ini valid dan dapat digunakan dalam pengambilan data.

Tabel 3.3

Hasil Uji Coba Instrumen Variabel Fasilitas (Y)

No Item r hitung r tabel Keterangan

20 0,432 0,361 Valid

21 0,502 0,361 Valid

22 0,552 0,361 Valid

23 0,429 0,361 Valid

24 0,611 0,361 Valid

25 0,609 0,361 Valid

26 0,524 0,361 Valid

27 0,509 0,361 Valid

[image:57.612.92.524.111.646.2]
(58)

Berdasarkan hasil uji validitas variabel fasilitas di atas menunjukkan bahwa r

hitung> r tabel dengan demikian dapat dikatakan bahwa instrumen variabel fasilitas yang

[image:58.612.88.522.184.557.2]

digunakan dalam penelitian ini valid dan dapat digunakan dalam pengambilan data.

Tabel 3.4

Hasil Uji Coba Instrumen Variabel Keputusan berkunjung (Y)

No Item r hitung r tabel Keterangan

28 0,618 0,361 Valid

29 0,421 0,361 Valid

30 0,413 0,361 Valid

31 0,667 0,361 Valid

32 0,551 0,361 Valid

33 0,438 0,361 Valid

34 0,464 0,361 Valid

35 0,633 0,361 Valid

36 0,447 0,361 Valid

37 0,461 0,361 Valid

Sumber: data yang diolah,2011

Berdasarkan hasil uji validitas variabel keputusan berkunjung di atas

menunjukkan bahwa r hitung> r tabel dengan demikian dapat dikatakan bahwa instrumen

variabel keputusan berkunjung yang digunakan dalam penelitian ini valid dan dapat

digunakan dalam pengambilan data.

3.5.2. Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian instrumen cukup dapat dipercaya

untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik

(Suharsimi, 2006: 178). Jenis pengujian adalah reliabilitas internal, dimana pengujiannya

diukur berdasarkan data yang berasal dari instrumen yang telah dibuat sebelumnya.

Rumus yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen adalah menggunakan rumus

(59)

Keterangan :

r11 : reliabilitas instrumen

k : banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

 2

b

: jumlah varians butir

2

t

: varians total

Untuk mencari varians butir digunakan rumus :

2 t =

N

N

X

X

2

Keterangan :

σ : varians tiap butir

X : jumlah skor

N : jumlah responden

Hasil pengujian dikatakan reliabel apabila nilai r Cronbach alpha > 0,60

(Nunnaly (1960) dalam Ghozali (2006:46), dimana pada pengujian reliabilitas ini

menggunakan bantuan komputer program SPSS 16. Hasil pengujian dengan bantuan

SPSS 16 disajikan pada Tabel 3.5





2
(60)
[image:60.612.83.525.81.548.2]

Tabel 3.5Reliabilitas Variabel Harga, Lokasi, Fasilitas dan Keputusan berkunjung

No Variabel Cronbach’s

alpha

Cronbach’s alphayang disarankan

Kriteria

1 Harga 0.796 0,60 Reliabel

2 Lokasi 0,867 0,60 Reliabel

3 Fasilitas 0,800 0,60 Reliabel

4 Keputus Berkunjung 0,822 0,60 Reliabel

Sumber : Data primer diolah 2010

. Berdas

Gambar

Tabel 2.1.  Penelitian Terdahulu
Gambar 2.2
tabel dengan demikian dapat dikatakan bahwa instrumen variabel lokasi yang
Tabel 3.4
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Media Iklan Brosur Terhadap Keputusan Berkunjung Wisatawan Wana Wisata Buaya Blanakan. 3 Kuisioner Pengunjung Wana Wisata

Dimensi aktivitas rekreasi yakni fasilitas pendukung kegiatan wisata yang menjadi daya tarik wisatawan berkunjung ke Taman Nostalgia terdapat beberapa indikator

PENGEMBANGAN OBYEK WISATA DAMPOO AWANG BEACH TRP KARTINI REMBANG. Yang dipersiapkan dan disusun

dilihat dari daya tarik dan fasilitas yang menarik yang disediakan oleh pengelola objek wisata misalnya wisatawan berkunjung ke Objek Wisata Camp 91 dimana untuk

Keputusan berkunjung wisatawan ke kawasan wisata Ciwidey dan Pangalengan dipengaruhi oleh factor pemilihan perjalanan wisata yang memiliki nilai paling tinggi, kemudian

Mengetahui pengaruh atraksi wisata dan motivasi wisatawan yang akan memiliki pengaru terhadap keputusan berkunjung juga diperlukan guna mengetahui faktor manakah

Berdasarkan hasil analisis data yang terkumpul dari kuesioner menegenai daya tarik wisata, faktor sosial dan lokasi terhadap keputusan berkunjung di wisata Pantai

Pengaruh Daya Tarik Wisata Dan Harga Terhadap Keputusan Berkunjung Wisatawan Pada Objek Wisata Coban Rais.. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan