REMBANG
SKRIPSI
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Negeri Semarang
Oleh
Anjar Hari Kiswanto NIM 7350406038
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
ii
Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia Ujian Skripsi pada:
Hari :
Tanggal :
Pembimbing I
Dra.Suhermini, M.Si NIP. 194807121976032001
Pembimbing II
Prof. Dr. Joko Widodo, M.Pd NIP. 1967010691991031003
Mengetahui, Ketua Jurusan Manajemen
iii
Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan
Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, pada:
Hari :
Tanggal :
Penguji Utama,
Dwi Cahyaningdyah, SE, M. Si NIP. 197504042006042001
Penguji/Pembimbing I Penguji/Pembimbing II
Suhermini, M. Si Prof. Dr. Joko Widodo, M.Pd
NIP. 194807121976032001 NIP.196701061991031003
Mengetahui: Dekan Fakultas Ekonomi,
Drs. Martono, M. Si
iv
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian ataupun seluruhnya. Pendapat atau temuan lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode ilmiah. Bila suatu saat ditemukan dan terbukti karya tulis ini merupakan jiplakan hasil karya orang lain, penulis bersedia dituntut sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Semarang, April 2011
v
MOTTO
“ Sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan ”
(Q.S. Alam Nasyrah: 5)
“ Do what you like and make sure you do it wise”
(Green Day)
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
1. Ayah, Ibu, dan kakak-kakakku tercinta yang
selalu memberikan doa, kasih sayang dan
perhatian sampai saat ini.
vi
Puji syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Harga, Lokasi Dan Fasilitas Terhadap Keputusan Berkunjung
Wisatawan Di Objek Wisata Dampo Awang Beach Taman Rekreasi Pantai Kartini Rembang”.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun skripsi ini tidak akan berjalan berhasil tanpa bimbingan, motivasi dan bantuan dari pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan
terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si, Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin dan kesempatan untuk menyelesaikan studi di Universitas Negeri Semarang.
2. Drs. S. Martono, M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin melaksanakan penelitian.
3. Drs. Sugiharto, M.Si, Ketua Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang mewakili lembaga yang bertanggungjawab terhadap adanya salah satu kegiatan akademik..
4. Dra. Suhermini, M.Si, selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan saran, bimbingan dan pengarahan dari awal sampai akhir dalam menyelesaikan skripsi ini. 5. Prof. Dr. Joko Widodo, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan
vii ilmu yang diberikan.
7. Seluruh staf dan dosen pengajar jurusan Manajemen yang telah memberikan banyak
ilmu bagi penulis, selama mengikuti perkuliahan.
8. Keluarga dan sahabat penulis yang telah memberikan dukungan
9. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat
disebutkan satu persatu atas segala bantuan baik moril maupun materiil.
Harapan penulis, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi diri penulis
khususnya maupun pembaca pada umumnya.
Semarang, April 2011
viii
Anjar Hari K. 2011. “Pengaruh Harga, Lokasi Dan Fasilitas Terhadap Keputusan Berkunjung Wisatawan Di Objek Wisata Dampo Awang Beach Rembang”. Skripsi. Jurusan Manajemen. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I.
Dra. Suhermini, M.Si. II. Prof.Dr. Joko Widodo,M.Pd
Kata Kunci: Harga, Lokasi, Fasilitas, Keputusan Berkunjung
Keputusan berkunjung wisatawan dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya adalah harga, lokasi dan fasilitas objek wisata. Keduanya mempunyai peranan penting dalam meningkatkan keputusan berkunjung wisatawan. Permasalahan dalam penelitian ini adalah adakah pengaruh harga, lokasi dan fasilitas terhadap keputusan berkunjung wisatawan di objek wisata Dampo Awang Beach Taman Rekreasi Pantai Kartini Rembang baik secara parsial maupun simultan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh harga, lokasi dan fasilitas terhadap keputusan berkunjung wisatawan baik secara parsial maupun simultan.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wisatawan di objek wisata Dampo Awang Beach Taman Rekreasi Pantai Kartini Rembang. Sampel ditentukan dengan teknik accidental sampling, ukuran sampel ditentukan berdasarkan rumus iterasi dan diperoleh 115 responden. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Metode analisis yang digunakan adalah uji instrumen (uji validitas dan uji reliabilitas), analisis deskriptif persentase, uji asumsi klasik, analisis regresi berganda, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis menggunakanSPSS 16 for Windows.
Hasil penelitian diperoleh persamaan regresi liner berganda Y= 8,650-0,425 X1
+ 0,156 X2 + 0,273 X3. Harga, lokasi dan fasilitas berpengaruh secara parsial dan
simultan terhadap keputusan berkunjung wisatawan pada objek wisata Dampo Awang BeachTaman Rekreasi Pantai Kartini Rembang.
ix
Halaman
HALAMAN JUDUL... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii
PENGESAHAN KELULUSAN... iii
PERNYATAAN... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN... v
KATA PENGANTAR... vi
SARI... viii
DAFTAR ISI... ix
DAFTAR TABEL... xii
DAFTAR GAMBAR... xiv
DAFTAR LAMPIRAN... xv
BAB I PENDAHULUAN... 1
1.1 Latar Belakang... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 6
1.3 Tujuan Penelitian... 7
1.4 Manfaat Penelitian... 7
BAB II LANDASAN TEORI... 9
2.1 Konsep Dasar Keputusan Berkunjung ... 9
2.2 Karakteristik Keputusan Berkunjung ... 14
x
2.5 Konsep Dasar Lokasi... 23
2.6 Posisi Lokasi Dalam Pemasaran... 25
2.7 Konsep Dasar Fasilitas ... 28
2.8 Kerangka Berpikir ... 33
2.9 Hipotesis Penelitian ... 36
BAB III METODE PENELITIAN... 37
3.1 Pendekatan Penelitian... 37
3.2 Populasi dan Sampel... 37
3.3 Sampel... 37
3.4 Variabel Penelitian ... 41
3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 42
3.6 Validitas dan Reliabilitas... 43
3.6 Metode Analisis Data ... 48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 56
4.1 Hasil Penelitian... 56
4.1.1 Deskripsi Variabel Keputusan Berkunjung ... 56
4.1.2 Deskripsi Variabel Harga ... 61
4.1.3 Deskripsi Variabel Lokasi... ... 64
4.1.4 Deskripsi Variabel Fasilitas... 69
4.1.5 Uji Asumsi Klasik ... 73
4.1.6 Analisis Regresi Linier Berganda... 79
xi
4.2 Pembahasan ... 84
BAB V PENUTUP... 89
5.I Simpulan ... 89
5.2 Saran ... 90
DAFTAR PUSTAKA... 92
xii
Tabel Halaman
1.1 Data jumlah pengunjung objek wisata Dampo Awang Beach Taman
Rekreasi Pantai Kartini Rembang tahun 2005-2009... 2
2.1 Penelitian Terdahulu ... 32
3.1 Hasil Uji Coba Validitas Instrumen Variabel Harga ... 44
3.2 Hasil Uji Coba Validitas Instrumen Variabel Lokasi ... 45
3.3 Hasil Uji Coba Validitas Instrumen Variabel Fasilitas... 46
3.4 Hasil Uji Coba Validitas Instrumen Variabel Keputusan Berkunjung ... 46
3.5 Hasil Uji Coba Reliabilitas Instrumen ... 48
4.1 Interval Kriteria Variabel Keputusan Berkunjung... 57
4.2 Interval Kriteria Indikator Pengenalan Kebutuhan ... 57
4.3 Interval Kriteria Indikator Pencarian Informasi... 58
4.4 Interval Kriteria Indikator Evaluasi Alternatif... 59
4.5 Interval Kriteria Indikator Pembelian ... 60
4.6 Interval Kriteria Indikator Perilaku Pasca Pembelian... 60
4.7 Interval Kriteria Variabel Harga ... 62
4.8 Interval Kriteria Indikator Penetapan Harga... 62
4.9 Interval Kriteria Indikator Cara Pembayaran... 63
4.10 Interval Kriteria Indikator Potongan Harga ... 64
4.11 Interval Kriteria Variabel Lokasi ... 65
4.12 Interval Kriteria Indikator Akses ... 66
4.13 Interval Kriteria Indikator Lalu Lintas... 66
xiii
4.16 Interval Kriteria Indikator Tempat Parkir ... 69
4.17 Interval Kriteria Fasilitas ... 70
4.18 Interval Kriteria Indikator Kelengkapan, Kebersihan dan Kerapian ... 70
4.19 Interval Kriteria Indikator Kondisi dan Fungsi... 71
4.20 Interval Kriteria Indikator Kemudahan... 72
4.21 Hasil Uji Normalitas MenggunakanKolmogorov Smirnov... 73
4.22 Hasil Uji Multikolinieritas ... 75
4.23 Hasil UjiGlejser... 77
4.24 Hasil Uji Durbin Watson ... 78
4.25 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda... 79
4.26 Hasil Uji Parsial ... 81
4.27 Hasil Uji Simultan... 82
4.28 Hasil Uji Simultan... 83
xiv
Gambar Halaman
2.1 Proses Pengambilan Keputusan ... 10
2.2 Kerangka Berpikir Teoritis ... 35
4.1 Grafik Normal P-P Plot... 74
4.2 GrafikScatterplot... 76
xv
Lampiran Halaman
Kuesioner Penelitian ... 94
Rekapitulasi hasil uji coba angket... 99
Uji validitas dan reliabilitas ... 101
Rekapitulasi data hasil penelitian... 107
Tabel Frekuensi... 112
Deskriptif Presentase Per Indikator ... 127
Uji heterokesdastisitas ... 143
Uji Glejser ... 144
Uji multikoliniearitas ... 145
Surat ijin penelitian ... 147
1
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Industri pariwisata merupakan salah satu industri terbesar dan merupakan sektor
jasa dengan tingkat pertumbuhan paling pesat di dunia saat ini. Bersama dengan industri
teknologi dan informasi, industri pariwisata diperkirakan menjadi prime mover
perekonomian abad 21. Kotler dan Amstrong (2001:226) menyatakan bahwa keputusan
pembelian adalah tahap dalam proses keputusan pembeli dimana konsumen benar-benar
membeli. Objek wisata merupakan produk jasa yang ditawarkan oleh suatu perusahaan
jasa dengan harapan agar konsumen datang untuk berkunjung dan menikmati objek
wisata yang ditawarkan. Dalam menghadapi pesaingnya, Objek Wisata Dampo Awang
Beach mempunyai strategi dan ketegasan langkah dalam upaya menarik minat konsumen
untuk berkunjung. Penggunaan startegi yang tepat dapat meningkatkan jumlah wisatawan
yang datang untuk berwisata. Strategi pasar itu meliputi harga yang lebih murah
dibandingkan dengan pesaing, fasilitas objek wisata dan permainan yang lengkap
,menarik dan modern, serta ditunjang lokasi yang strategis dan tempat yang nyaman akan
mempengaruhi keputusan konsumen untuk berwisata di Objek Wisata Dampo Awang
Beach.
Dalam upaya peningkatan laba dan mempertahankan kelangsungan usaha, Objek
Wisata Dampo Awang Beach menetapkan startegi yang tepat dan memahami apa yang
yang menjadi kebutuhan konsumen. Dengan daya tarik wisata yang dimiliki oleh Objek
Wisata Dampo Awang Beach sesuai dengan tren yang diinginkan masyarakat, hal ini
yang ditargetkan. Apabila keputusan berkunjung konsumen mengalami peningkatan
maka laba yang diperolah semakin besar, hal ini berguna untuk kelangsungan hidup
perusahaan dan digunakan untuk lebih mengembangkan usaha guna memenuhi
kebutuhan konsumen di bidang wisata. Jukka, Marjukka, Rauli, Heikki (2002)”Price and properties were regarded as the most important motives affecting the decision to
purchase. According to the survey close to 80 percent and over 85 percent, for price and
properties respectively, felt that price and properties had affected their decision making
at least relatively much. Price might have dominated the decision making in the sample
more than it does for the whole population.” Dari jurnal diatas menunjukkan bahwa
harga sangat berpengaruh terhadap keputusan konsumen untuk melakukan pembelian.
Selama 5 tahun terakhir jumlah pengunjung yang berwisata di Objek Wisata
Dampo AwangBeach selalu mengalami penurunan.
Tabel 1.1 Data jumlah pengunjung objek wisata Dampo Awang Beach Taman Rekreasi Pantai Kartini Rembang tahun 2006-2010
NO Tahun Jumlah Pengunjung Tingkat Kunjungan
Wisatawan (%)
1 2006 369.817 24,40%
2 2007 339.548 22,40%
3 2008 294.318 19,41%
4 2009 288.451 18,96%
5 2010 257.624 14,84%
Sumber : Dinas Pariwisata dan Seni Budaya Kabupaten Rembang
Dari tabel diatas diperoleh gambaran bahwa tingkat kunjungan wisatawan yang
cenderung menurun. Jumlah pada tahun 2006 sebesar 24,40% ditahun 2007 turun
menjadi 22,40%. Pada tahun 2008 masih mengalami penurunan menjadi 19,41%.
menjadi 18,96% dan 14,84%. Rata-rata Dampo Awang Beach mengalami penurunan
pengunjung sebesar 2,39% per tahunnya.
Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atau dikenakan atas sebuah produk atau
jasa ( Henry Simamora, 2000:574). Penentuan harga dalam pemasaran jasa sangat
penting mengingat produk yang ditawarkan oleh Objek Wisata Dampo Awang Beach
tidak berwujud dan harga yang dibebankan terhadap jasa yang ditawarkan menjadi
indikasi kualitas jasa macam apa yang akan diterima oleh konsumen. Penetapan harga
sangat berperan penting dalam keputusan berkunjung. Besar kecilnya harga
mempengaruhi kualitas jasa yang akan dibeli oleh konsumen. Semakin mahal harga,
semakin sedikit jumlah permintaan atas produk jasa yang bersangkutan dan sebaliknya
(hukum permintaan). Elif, Handan, Bulant (2005) “Promotional activities such as
commercials, new product development efforts, packaging, pricing & distribution
strategies all play a significant role in determining the person that makes the
purchasing decision in the family.” M. Foret, P. Prochazka (2006)“In case of packed
water, price was the most important factor (30% of respondents) followed by quality and
brand (26% and 22%, resp.). This means that while in case of packed water and
distillates, price was the most important factors.”Dari jurnal di atas menyebutkan bahwa
harga mempengaruhi konsumen dalam membuat keputusan pembelian.
Perusahaan harus berusaha menentukan suatu lokasi strategis yang mempunyai
potensi untuk meningkatkan keputusan pembelian. Manulang (1990: 84), bahwa
pemilihan tempat atau lokasi memerlukan pertimbangan yang cermat agar konsumen
dapat memutuskan untuk melakukan pembelian, diantaranya harus sesuai dengan kriteria
lain-lain. Konsumen selalu ingin membeli produk atau jasa yang mudah dijangkau, dalam
arti akses dan transportasi keluar masuk kendaran menuju lokasi objek wisata mudah dan
cepat misalnya berada di dekat jalan raya atau bearada di pusat kota. Tentunya lokasi ini
merupakan lokasi yang sangat startegis untuk menjual produk atau jasa. Devi,
Kamalaveni (2010)“Location of the shop will attract more number of consumers
and it helps to increase the sales of goods. Brand specific showrooms should be
located in such a way that customers can find the location of the shop very convenient
for access.” Dari kutipan jurnal diatas menunjukkan bahwa lokasi dari suatu usaha akan
menarik lebih banyak konsumen dan membantu menambah jumlah penjualan
barang-barang. Objek wisata Dampo AwangBeach yang didirikan di atas lahan seluas 17.190 m2
milik Pemerintah Kabupaten Rembang ini terletak di Desa Tasik Agung, Kecamatan
Rembang, yang hanya berjarak sekitar 700 m dari pusat kota Rembang dan berada tepat
di sisi jalan raya yang menghubungkan Semarang-Surabaya
Menurut Tjiptono (2004: 19) fasilitas adalah sumber daya fisik yang harus ada
sebelum jasa ditawarkan kepada konsumen. Pada dasarnya fasilitas dalam perusahaan
jasa merupakan faktor yang menentukan pilihan pilihan orang untuk berkunjung ke
tempat wisata. Banyak perusahaan jasa mempersepsikan bahwa interaksi pelanggan
dengan fasilitas jasa berpengaruh terhadap jasa tersebut di mata pelanggan. Thomas W.
Dillon, Harry L. Reif (2004) “The shopping tools must be easy to use and must provide the customer with all of the information necessary to make a purchase decision. If
further support is required, such as telephone interaction to answer personal questions,
the tools must facilitate this linkage and personnel must be available to provide support.”
melakukan keputusan pembelian. Fasilitas objek wisata yang menarik dan sesuai dengan
tren yang sedang diminati konsumen akan menjadi daya tarik bagi konsumen untuk
berkunjung dan menikmati fasilitas tersebut, tidak hanya itu kebersihan, kelancaran dan
jaminan keamanan dari fasilitas juga menjadi nilai tambah untuk menarik konsumen
untuk berkunjung. Pemilihan obyek wisata lebih banyak ditentukan oleh daya tarik
yang terdapat di obyek wisata yang akan dikunjungi, apakah sesuai dengan keinginan
wisatawan. Wisatawan akan tertarik untuk mengunjungi suatu obyek wisata dengan
melihat apa saja yang ditawarkan atau disediakan oleh suatu obyek wisata. Fasilitas yang
disediakan pada Objek Wisata Dampo AwangBeach sudah cukup lengkap yaitu jogging
area, anjungan untuk memancing, bale (pondokan), banana boat, flying fox, kebun
binatang, dan banyak lagi wahana permaianan anak seperti kereta gantung, perahu, dan
taman bermain. selain itu infrastruktur lain seperti toilet, tempat ibadah (musholla),
gazebo, tempat parkir, kios-kios makanan telah banyak mengalami perubahan, pihak
pengelola telah memperbaiki fasilitas yang ada seperti penambahan toilet, perluasan
tempat parkir dan memperbaiki kios-kios makanan. Terdapat kolam renang yang
didukung oleh lingkungan yang indah dan nyaman, serta dilengkapi fasilitas cafetaria,
ruang bilas, dan loker. Selain itu terdapat gedung TIC (Tourism Information Centre) yang
dilengkapi dengan fasilitas perpustakaan, audio visual dan e-library.
Dari pemaparan di atas maka penelitian ini berjudul: “Pengaruh Harga, Lokasi dan Fasilitas Terhadap Keputusan Berkunjung Wisatawan di Objek Wisata Dampo
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan dari uraian latar belakang masalah di atas, maka masalah yang dikaji
adalah sebagai berikut:
1. Adakah pengaruh harga terhadap keputusan berkunjung wisatawan di objek wisata
Dampo AwangBeach Taman Rekreasi Pantai Kartini Rembang secara parsial?
2. Adakah pengaruh lokasi terhadap keputusan berkunjung wisatawan di objek wisata
Dampo AwangBeach Taman Rekreasi Pantai Kartini Rembang secara parsial?
3. Adakah pengaruh fasilitas terhadap keputusan berkunjung wisatawan di objek wisata
Dampo AwangBeach Taman Rekreasi Pantai Kartini Rembang secara parsial?
4. Adakah pengaruh harga, lokasi dan fasilitas terhadap keputusan berkunjung
wisatawan di objek wisata Dampo Awang Beach Taman Rekreasi Pantai Kartini
Rembang secara simultan?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang hendak dicapai, diharapkan dapat diprediksikan tindakan
apa yang akan dilakukan, sehingga hambatan yang mungkin terjadi dapat dikurangi.
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk menganalisis pengaruh harga terhadap keputusan berkunjung di objek wisata
Dampo AwangBeach Taman Rekreasi Pantai Kartini Rembang.
2. Untuk menganalisis pengaruh harga terhadap keputusan berkunjung di objek wisata
3. Untuk menganalisis pengaruh harga terhadap keputusan berkunjung di objek wisata
Dampo AwangBeach Taman Rekreasi Pantai Kartini Rembang.
4. Untuk menganalisis pengaruh harga, lokasi dan fasilitas terhadap keputusan
berkunjung wisatawan di objek wisata Dampo Awang Beach Taman Rekreasi Pantai
Kartini Rembang secara simultan
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat akademis
a. Bagi pembaca, penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan mengenai
Pengaruh Harga, Lokasi dan Fasilitas terhadap Keputusan Berkunjung Wisatawan
di Objek Wisata Dampo AwangBeach Taman Rekreasi Pantai Kartini.
b. Bagi peneliti lain, penelitian ini bermanfaat untuk melakukan penelitian lebih
lanjut dengan variabel yang berbeda.
c. Bagi penuilis, penelitian ini bermanfaat untuk sarana pengembangan ilmu
pengetahuan.
2. Manfaat praktis
Bagi perusahaan, khususnya Objek Wisata Dampo Awang Beach Taman Rekreasi
Pantai Kartini dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk meningkatkan kinerja
8
LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Keputusan Berkunjung
Keputusan berkunjung konsumen ke suatu objek wisata pada dasarnya
erat kaitannya dengan perilaku konsumen. Perilaku konsumen merupakan unsur
penting dalam kegiatan pemasaran pariwisata yang perlu diketahui oleh
perusahaan, karena perusahaan pada dasarnya tidak mengetahui mengenai apa
yang ada dalam pikiran seorang konsumen pada waktu sebelum, sedang, dan
setelah melakukan kunjungan pada suatu objek wisata.
Adanya kecenderungan pengaruh harga, lokasi, dan fasilitas terhadap
keputusan berkunjung yang dilakukan oleh konsumen tersebut,
mengisyaratkan bahwa manajemen perusahaan perlu mempertimbangkan aspek
perilaku konsumen, terutama proses pengambilan keputusan berkunjung.
Kotler dan Amstrong (2001:226) menyatakan bahwa keputusan pembelian
adalah tahap dalam proses keputusan pembeli dimana konsumen benar-benar
membeli. Keputusan pembelian adalah sebuah pendekatan penyelesaian
masalah pada kegiatan manusia untuk membeli suatu barang atau jasa
dalam memenuhi keinginan dan kebutuhannya yang terdiri dari pengenalan
kebutuhan dan keinginan, pencarian informasi, evaluasi terhadap alternatif
pembelian, keputusan pembelian, dan tingkah laku setelah pembelian (Basu
Swasta dan T Hani Handoko,2000:15).
Dari pengertian keputusan pembelian di atas dapat disimpulkan
menentukan suatu pilihan tempat wisata untuk mencapai kepuasan sesuai
kebutuhan dan keinginan konsumen yang meliputi pengenalan masalah, pencarian
informasi, evaluasi terhadap alternatif pembelian, keputusan pembelian, dan
perilaku setelah pembelian.
Proses pengambilan keputusan pembelian merupakan sebuah proses tahap
demi tahap yang digunakan konsumen ketika membeli barang atau jasa yang
terdiri dari pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif,
pembelian, dan perilaku purnabeli (Mc Daniel, 2001:189)
Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
Gambar 2.1 1. Pengenalan masalah
Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenal suatu masalah
atau kebutuhan. Pengenalan kebutuhan ini ditujukan untuk mengetahui
adanya kebutuhan dan keinginan yang belum terpenuhi dan terpuaskan. Jika
kebutuhan tersebut diketahui, maka konsumen akan segera memahami
adanya kebutuhan yang belum segera dipenuhi atau masih bisa ditunda
pemenuhannya, serta kebutuhan yang sama-sama harus segera dipenuhi. Pengenalan masalah atau
pengenalan kebutuhan
Pencarian informasi
Evaluasi Alternatif
Pengenalan masalah adalah suatu proses yang komplek yang dapat diuraikan
sebagai berikut:
a. Proses ini melibatkan secara bersama-sama banyak variabel-variabel
termasuk pengamatan, proses belajar, sikap, karakteristik kepribadian
dan macam-macam kelompok sosial dan referensi yang
mempengaruhinya.
b. Proses pengenalan masalah merupakan suatu proses yang lebih kompleks
dari penganalisaan motivasi. Walaupun proses tersebut melibatkan
motif-motif pembelian, tetapi selain itu melibatkan juga sikap, konsep
diri, dan pengaruh- pengaruh lain.
c. Proses ini melibatkan juga proses perbandingan dan pembobotan
yang kompleks terhadap macam-macam kebutuhan yang relatif
penting, sikap tentang bagaimana menggunakan sumber keuangan
yang terbatas untuk berbagai alternatif pembelian, dan sikap tentang
kualitatif dari kebutuhan yang harus dipuaskan (Basu Swasta dan T Hani
Handoko,2000:107-108)
2. Pencarian informasi
Seseorang yang tergerak oleh stimulus akan berusaha mencari lebih
banyak informasi yang terlibat dalam pencarian akan kebutuhan.
Pencarian merupakan aktivitas termotivasi dari pengetahuan yang tersimpan
dalam ingatan dan perolehan informasi dari lingkungan. Sumber informasi
konsumen terdiri atas empat kelompok, yaitu:
b. Sumber komersial meliputi iklan, tenaga penjual, pedagang
perantara, pengemasan;
c. Sumber umum meliputi media massa, organisasi ranting konsumen;
d. Sumber pengalaman meliputi penanganan, pemeriksaan, penggunaan
produk.
3. Evaluasi alternatif
Evaluasi alternatif merupakan proses di mana suatu alternatif pilihan
disesuaikan dan dipilih untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Konsep
dasar dalam proses evaluasi konsumen terdiri atas empat macam:
a. Konsumen berusaha memenuhi kebutuhan
b. Konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk
c. Konsumen memandang setiap produk sebagai kumpulan atribut
dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat
yang dicari dalam memuaskan kebutuhan;
d. Konsumen mempunyai sifat yang berbeda-beda dalam memandang
atribut- atribut yang dianggap relevan dan penting. Konsumen akan
memberikan perhatian besar pada atribut yang memberikan manfaat yang
dicarinya.(Philip Kotler,2000:252-253)
4. Keputusan membeli
Keputusan untuk membeli di sini merupakan proses dalam pembelian
yang nyata. Jadi, setelah tahap-tahap di muka dilakukan, maka konsumen
harus mengambil keputusan apakah membeli atau tidak. Konsumen mungkin
merek yang disukainya. Namun, ada faktor-faktor lain yang ikut
menentukan keputusan pembelian, yaitu sikap orang lain dan
faktor-faktor situasional yang tidak terduga. Bila konsumen menentukan
keputusan untuk membeli konsumen akan menjumpai keputusan yang
harus diambil menyangkut jenis produk, merek, penjual, kuantitas, waktu
pembelian, dan cara pembayarannya.
5. Perilaku setelah pembelian
Tugas pemasar tidak berakhir saat produk dibeli, melainkan
berlanjut hingga periode pasca pembelian. Setelah pembelian produk
terjadi, konsumen akan mengalami suatu tingkat kepuasan atau
ketidakpuasan. Kepuasan atau ketidakpuasan pembeli dengan produk
akan mempengaruhi tingkah laku berikutnya.
Konsumen yang merasa puas akan memperlihatkan peluang
membeli yang lebih tinggi dalam kesempatan berikutnya. Konsumen yang
merasa puas akan cenderung mengatakan sesuatu yang serba baik
tentang produk yang bersangkutan kepada orang lain. Apabila konsumen
dalam melakukan pembelian tidak merasa puas dengan produk yang telah
dibelinya ada dua kemungkinan yang akan dilakukan oleh konsumen.
Pertama, dengan meninggalkan atau konsumen tidak mau melakukan
pembelian ulang. Kedua, ia akan mencari informasi tambahan mengenai
produk yang telah dibelinya untuk menguatkan pendiriannya mengapa ia
2.2 Karakteristik Keputusan Pembelian
Untuk meraih keberhasilan, pemasar harus melihat lebih jauh
bermacam-macam faktor yang mempengaruhi pembeli dan mengembangkan pemahaman
mengenai bagaimana konsumen melakukan keputusan pembelian. Secara khusus,
pemasar harus mengidentifikasi siapa yang membuat keputusan pembelian,
jenis-jenis keputusan pembelian, dan langkah-langkah dalam proses pembelian.
a. Peranan dalam Proses Keputusan Pembelian
Dalam keputusan membeli barang, konsumen seringkali melibatkan
beberapa pihak dalam proses pertukaran atau pembeliannya. Umumnya ada
lima macam peranan yang dapat dilakukan seseorang. Ada kalanya kelima
peran ini dipegang oleh satu orang, namun seringkali peran tersebut dilakukan
oleh beberapa orang.
Basu swasta dan T Hani Handoko (2000:13) menjelaskan ada lima
macam peranan dalam perilaku konsumen. Kelima peranan tersebut meliputi:
1. Pengambil inisiatif (initiator) yaitu individu dalam keluarga yang
mempunyai inisiatif pembelian barang atau jasa tertentu atau mempunyai
keinginan dan kebutuhan tetapi tidak mempunyai wewenang untuk
melakukan sendiri.
2. Orang yang mempengaruhi (influencer) yaitu individu yang
mempengaruhi keputusan untuk membeli baik secara disengaja atau tidak
disengaja.
3. Pembuat keputusan (decider) yaitu individu yang memutuskan apakah
kapan dan di mana membelinya.
4. Pembeli(buyer) yaitu individu yang melakukan transaksi pembelian
sesungguhnya.
5. Pemakai (user) yaitu individu yang mempergunakan produk atau jasa yang
dibeli.
Philip Kotler (2000:246) membedakan lima peran yang dimainkan orang
dalam keputusan pembelian sebagai berikut: pencetus ide yaitu seseorang
yang pertama kali mengusulkan ide untuk membeli suatu produk atau jasa
tertentu, pemberi pengaruh yaitu seseorang yang pandangan atau
pendapatnya mempengaruhi keputusan pembelian, pengambil keputusan yaitu
seseorang yang memutuskan setiap komponen dalam keputusan pembelian,
pembeli yaitu seseorang yang melakukan pembelian yang sebenarnya, dan
pemakai yaitu seseorang yang mengkonsumsi produk atau jasa tersebut.
2.3 Konsep Dasar Harga
Harga suatu barang atau jasa merupakan penentu bagi permintaan pasar.
Harga dapat mempengaruhi posisi persaingan antar perusahaan dan juga bisa
mempengaruhi market share-nya. Harga suatu barang atau jasa juga dapat
mempengaruhi program pemasaran perusahaan karena itu harga merupakan
satu-satunya bauran pemasaran yang dapat menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.
Harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa produk kalau mungkin) yang
dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya
(Swasta & Irawan, 1999:241). Dalam konteks pemasaran jasa, secara sederhana
lain (nonmoneter) yang mengandung utilitas/kegunaan tertentu yang diperlukan
untuk mendapatkan suatu jasa (Tjiptono, 2007:178). Berdasarkan pengertian diatas
dapat ditarik kesimpulan bahwa harga adalah sejumlah uang dan/atau aspek lain
(nonmoneter) yang digunakan untuk mendapatkan produk barang atau jasa.
Kegiatan penentuan harga memainkan peranan penting dalam proses bauran
pemasaran, karena penentuan harga terkait langsung nantinya dengan pendapatan
yang diterima oleh perusahaan. Keputusan penentuan harga juga sedemikian penting
dalam menentukan seberapa jauh sebuah layanan jasa yang dinilai oleh konsumen
dan juga dalam proses membangun citra. Penentuan harga juga memberikan persepsi
tertentu dalam hal kualitas. Penentuan harga biasanya dilakukan dengan menambah
presentase di atas nilai atau besarnya biaya produksi (Lupiyoadi 2008:98)
a. Peranan Harga
Harga memiliki dua peranan utama dalam proses pengambilan keputusan para pembeli yaitu:
1. Peranan alokasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam membantu para pembeli
untuk memutuskan cara memperoleh manfaat tertinggi yang diharapkan
berdasarkan daya belinya. Dengan demikian dengan adanya harga dapat
membantu para pembeli untuk memutuskan cara mengalokasikan daya
belinya pada berbagai jenis barang atau jasa. Pembeli membandingkan harga
dari berbagai alternatif yang tersedia, kemudian memutuskan alokasi dana
yang dikehendaki.
2. Peranan informasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam
“mendidik” konsumen mengenai faktor-faktor produk, seperti kualitas. Hal
kesulitan untuk menilai faktor produksi atau manfaatnya secara
objektif.persepsi yang sering berlaku adalah bahwa harga yang mahal
mencerminkan kualitas yang tinggi.
2.4 Posisi Harga Dalam Pemasaran
Keputusan penetapan harga merupakan masalah yang cukup kompleks dan
sulit dalam suatu perusahaan. Dalam menetapkan harga merupakan keputusan kritis
yang menunjang keberhasilan organisasi profit maupun nonprofit dan keputusan ini
tidak mudah untuk dilakukan. Di satu sisi, harga yang terlalu mahal bisa dengan
cepat meningkatkan laba jangka pendek, tetapi di sisi lain akan sulit dijangkau
konsumen, sebaliknya jika harga terlalu murah, pangsa pasar bisa melonjak, namun
margin kontribusi dan laba bersih yang diperoleh akan berkurang selain itu sebagian
konsumen bisa saja mempersepsikan kualitasnya jelek. Dalam menentukan
keputusan pembelian, informasi tentang harga sangat dibutuhkan dimana
informasi ini akan diperhatikan, dipahami dan makna yang dihasilkan dari
informasi harga ini dapat mempengaruhi perilaku konsumen..
a. Tujuan penentuan harga
Metode penentuan harga harus dimulai dengan pertimbangan atas tujuan
penentuan harga itu sendiri. Adapun tujuan- tujuan tersebut menurut Adrian
Payne (Lupiyoadi, 2006:100), antara lain:
1) Bertahan
Bertahan merupakan usaha untuk tidak melakukan tindakan-tindakan yang
meningkatkan laba ketika perusahaan sedang kondisi pasar yang tidak
2) Memaksimalkan laba
Penentuan harga bertujuan untuk memaksimalkan laba dalam periode tertentu.
3) Memaksimalkan penjualan
Penentuan harga bertujuan untuk membangun pangsa pasar dengan
melakukan penjualan pada harga awal yang merugikan.
4) Gengsi/Prestis
Tujuan penetapan harga disini adalah untuk memposisikan jasa perusahaan
tersebut sebagai jasa yang eksklusif.
5) Pengembalian atas investasi
Tujuan penetapan harga didasarkan atas pencapaian pengembalian atas
investasi (return of investment– ROI) yang diinginkan.
Tujuan penetapan harga di atas memiliki implikasi penting terhadap
strategi bersaing perusahan, tujuan yang ditetapkan harus konsisten dengan cara
yang ditempuh perusahaan dalam menempatkan posisi relatifnya dalam
persaingan Sedangkan menurut Fandy Tjiptono ( 2002 : 154– 157 ) ada 2 faktor utama yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan harga, yaitu :
1. Faktor Internal Perusahaan.
a. Tujuan pemasaran perusahaan
Faktor utama yang menentukan dalam penetapan harga adalah tujuan
pemasaran perusahaan. Tujuan tersebut bisa berupa maksimisasi laba,
mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, meraih pangsa pasar
yang besar, menciptakan kepemimpinan dalam hal kualitas, mengetahui
b. Strategi bauran pemasaran.
Harga hanyalah salah satu komponen dari bauran pemasaran. Oleh karena
itu harga perlu di koordinasikan dan saling mendukung dengan bauran
pemasaran lainnya.
c. Biaya.
Biaya merupakan faktor yang menentukan harga minimal yang harus
ditetapkan agar perusahaan tidak mengalami kerugian.
d. Organisasi.
Manajemen perlu memutuskan siapa di dalam organisasi yang harus
menetapkan harga menurut caranya masing– masing. e. Penawaran
2. Faktor Lingkungan Eksternal.
a. Sifat pasar dan permintaan.
Setiap perusahaan perlu memahami sifat pasar dan permintaan yang
dihadapinya, apakah pasar persaingan sempurna, persaingan monopolistik,
oligopoli, dan monopoli.
b. Persaingan.
Informasi – informasi yang dibutuhkan untuk menganalisis karakteristik persaingan yang dihadapi antara lain meliputi jumlah perusahaan, ukuran
relatif setiap anggota dan diferensiasi produk.
c. Unsur– unsur eksternal lainnya.
b. Cara Pembayaran
Perusahaan dalam menentukan cara pembayaran kepada calon pembeli/pelanggan
terhadap penjualan produk/jasa. Banyak cara yang dilakukan diantaranya
(Lupiyoadi, 2001:92):
1. Cash
Seorang konsumen dalam melakukan pembayaran terhadap barang/jasa yang
dibeli secara tunai/kontan
2. Credit
Seorang konsumen melakukan pembayaran terhadap barang/jasa yang dibeli
secara angsuran/mengangsur beberapa periode sesuai perjanjian.
3. Kartu Plastik/ATM
Seorang konsumen melakukan pembayaran terhadap barang/jasa yang dibeli
dengan menggunakan kartu ATM (Automatic Teller Machine)credit card dan
debit card.
4. Cek
Cek merupakan surat perintah membayar kepada pihak bank untuk
menyerahkan sejumlah uang yang tertera pada pihak pembawa surat tersebut.
5. Electronic Funds Transfer
Yaitu pengiriman/transfer uang melalui jaringan elektronik komputerisasi
secaraonline.
6. Voucher
Voucher merupakan kupon yang dapat ditukarkan dengan barang pada
7. Pembayaran terhadap pihak ketiga
Pembayaran terhadap pihak ketiga biasanya selalu melalui perjanjian
kerjasama antara perusahaan dengan lembaga pembiayaan
Dalam suatu perusahaan penetapan harga merupakan hal penting karena
mempengaruhi konsumen dalam melakukan suatu pembelian barang/jasa. Cara
pembayaran atas harga tersebut juga perlu diperhatikan produsen agar konsumen
mengetahui bagaimana mereka harus membayar harga atas barang/jasa yang
ditawarkan.
c. Potongan Harga
Potongan harga merupakan pengurangan harga yang diberikan oleh penjual
kepada pembeli sebagai penghargaan atas aktivitas tertentu dari pembeli yang
menyenangkan bagi penjual. (Fandy Tjiptono,2000:166)
1. Diskon Tunai
Merupakan pengurangan harga untuk pembeli yang segera membayar tagihan.
2. Diskon Kuantitas
Pengurangan harga bagi pembeli yang membeli dalam jumlah besar.
3. Diskon Musiman
Merupakan pengurangan harga untuk pembeli yang membeli pada masa-masa
tertentu saja.
4. Allowance
Merupakan pengurangan dari harga menurut daftar harga kepada pembeli
Pada penilitian ini indikator harga yang digunakan adalah:
Para pemasar harus membuat sasaran kinerja pada saat menentukan harga untuk
tiap jasMetode penentuan harga harus dimulai dengan pertimbangan atas tujuan
penentuan harga itu sendiri. Adrian Payne (Lupiyoadi, 2006:100)
b. Cara pembayaran.
Perusahaan dalam menentukan cara pembayaran kepada calon
pembeli/pelanggan terhadap penjualan produk/jasa (Lupiyoadi, 2001:92).
c. Potongan Harga
Potongan harga merupakan pengurangan harga yang diberikan oleh penjual
kepada pembeli sebagai penghargaan atas aktivitas tertentu dari pembeli yang
menyenangkan bagi penjual. (Fandy Tjiptono,2000:166)
2.5 Konsep Dasar Lokasi
Fitzsimmons dalam Nasution (2004: 34) menjelaskan bahwa lokasi adalah
pemilihan suatu tempat yang menentukan suatu usaha produksi atau penyedia jasa
berdasarkan pertimbangan tertentu dan sering kali menentukan kesuksesan suatu
usaha, karena lokasi erat kaitannya dengan pasar potensial suatu usaha. Lokasi yaitu
keputusan yang dibuat perusahaan berkaitan dengan dimana operasi dan stafnya akan
ditempatkan (Lupiyoadi, 2001:80)
Lokasi berarti berhubungan dengan di mana perusahaan harus bermarkas dan
beroperasi melakukan kegiatan usahanya. (Lupiyoadi, 2006:73). Dalam hal ini ada
tiga jenis interaksi yang mempengaruhi lokasi, yaitu:
a. Konsumen mendatangai pemberi jasa (perusahaan): apabila keadaannya seperti
dekat dengan konsumen sehingga mudah dijangkau, dengan kata lain harus
strategis.
b. Pemberi jasa mendatangi konsumen: dalam hal ini lokasi tidak terlalu penting,
tetapi yang harus diperhatikan adalah penyampaian jasa harus tetap berkualitas.
c. Pemberi jasa dan konsumen tidak bertemu secara langsung: berarti penyedia jasa
dan konsumen berinteraksi melalui sarana tertentu seperti telephone, komputer
atau surat. Dalam hal ini lokasi menjadi sangat tidak penting selama komunikasi
antara kedua belah pihak terlaksana dengan baik.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa lokasi adalah tempat dimana
perusahaan didirikan untuk melakukan suatu usaha produksi atau penyedia jasa
dengan menggarap pasar potensial yang ada.
2.6 Posisi Lokasi Dalam Pemasaran
Lokasi seringkali menentukan kesuksesan suatu jasa, karena lokasi erat
kaitannya dengan pasar potensial suatu perusahaan. Lokasi juga berpengaruh
terhadap dimensi-dimensi strategik seperti fleksibilitas, competitive positioning,
manajemen permintaan, dan fokus. Fleksibilitas suatu lokasi merupakan ukuran
sejauh mana suatu jasa dapat bereaksi terhadap situasi ekonomi yang berubah.
Karena keputusan pemilihan lokasi berkaitan dengan komitmen jangka panjang
terhadap aspek-aspek yang sifatnya kapital insentif, maka suatu perusahaan jasa
haruslah benar-benar mempertimbangkan dan menyeleksi lokasi yang responsif
terhadap perubahan-perubahan ekonomi, demografis, budaya, dan persaingan dimasa
perusahan dapay mengembangkan posisi relatifnya dibandingkan para pesaing.
Manajemen permintaan merupakan kemampuan penyedian jasa untuk
mengendalikan kuantitas, kualitas, dan timing permintaan.
Tjiptono (2007:92) menjelaskan bahwa pemilihan tempat atau lokasi
memerlukan pertimbangan terhadap faktor-faktor berikut:
a. Akses, misalnya lokasi yang dilalui atau mudah dijangkau oleh transportasi
umum.
b. Visibilitas, yaitu lokasi atau tempat yang dapat dilihat dengan jelas dari jarak
pandang normal.
c. Lalu-lintas (traffic), menyangkut dua pertimbangan utama, yaitu:
a. Banyaknya orang yang lalulalang bisa memberikan peluang besar terhadap
terjadinya impulse buying, yaitu keputusan pembelian yang sering terjadi
spontan, tanpa perencanaan, dan atau tanpa melalui usaha-usaha khusus.
b. Kepadatan dan kemacetan lalu-lintas bisa juga menjadi hambatan, misalnya
terhadap layanan kepolisian, pemadam kebakaran atau ambulans.
d. Tempat parkir yang luas, nyaman, dan aman, baik untuk kendaraan roda dua
maupun roda empat.
e. Ekspansi, yaitu tersedianya tempat yang cukup luas untuk perluasan usaha
f. Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang ditawarkan. Sebagai
contoh, warung makan berdekatan dengan daerah pondokan, asrama mahasiswa,
kampus, sekolah atau perkantoran.
g. Kompetisi, yaitu lokasi pesaing. Sebagai contoh, dalam menentukan lokasi wartel
(warung telekomunikasi), perlu dipertimbangkan apakah dijalan atau daerah yang
sama terdapat banyak wartel lainnya, menariknya, dalam sejumlah industri, justru
ada kecenderungan usaha sejenis menempati lokasi berdekatan, dan contohnya:
bengkel, showroom mobil., pengecer sepatu dan pakaian, toko mebel, dan
lain-lain.
h. Peraturan pemerintah, misalnya ketentuan yang melarang bengkel kendaraan
bermotor berlokasi terlalu berdekatan dengan pemukiman penduduk.
Tjiptono (2007:92) menjelaskan bahwa terdapat faktor-faktor dalam pemilihan
tempat atau lokasi, pada penelitian ini indikator lokasi yang digunakan dalam
pemilihan tempat atau lokasi adalah:
a. Akses adalah kemudahan untuk menjangkau lokasi obyek wisata yang meliputi:
a. Lokasi yang mudah dijangkau.
b. Kondisi jalan menuju lokasi.
c. Waktu yang ditempuh menuju lokasi.
b. Lalu-lintas (traffic), banyaknya orang yang lalulalang bisa memberikan peluang
besar terhadap terjadinya impulse buying, Kepadatan dan kemacetan lalu-lintas
c. Visibilitas adalah lokasi obyek wisata dapat dilihat dari jalan utama dan terdapat
petunjuk lokasi keberadaan obyek wisata, meliputi:
a. Lokasi yang bisa dilihat dari jalan raya.
b. Petunjuk yang jelas menuju lokasi .
d. Tempat parkir yang luas dan aman adalah sarana tempat parkir yang luas dan
terjamin keamanannya.
e. Lingkungan adalah keadaan lingkungan keadaan sekitar obyek wisata, meliputi
kebersihan dan kenyamanan lingkungan.
2.7 Konsep Dasar Fasilitas
Fasilitas merupakan suatu jasa pelayanan yang disediakan oleh suatu obyek
wisata untuk menunjang atau mendukung aktivitas-aktivitas wisatawan yang
berkunjung di suatu objek wisata. Apabila suatu objek wisata memiliki fasilitas yang
memadai serta memnuhi standar pealyanan dan dapat memuaskan pengunjung maka
dapat menarik wisatwan lebih banyak lagi melalui kesan-kesan baik dari pengunjung
sebelumnya. Menurut Tjiptono (2004: 19) fasilitas adalah sumber daya fisik yang
harus ada sebelum jasa ditawarkan kepada konsumen. Fasilitas merupakan sesuatu
yang sangat penting dalam usaha jasa, oleh karena itu fasilitas yang ada yaitu kondisi
fasilitas, kelengkapan desain interior dan eksterior serta kebersihan fasilitas harus
dipertimbangkan terutama yang berkaitan erat dengan apa yang dirasakan konsumen
secara langsung.
Sumayang (2003: 124) menjelaskan bahwa fasilitas adalah penyediaan
perlengkapan fisik yang memberikan kemudahan kepada konsumen untuk
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa fasilitas adalah perlengkapan
fisik yang disediakan oleh penyedia jasa untuk dapat digunakan oleh konsumen
dalam melakukan aktivitasnya.
Sumayang (2003: 124) menjelaskan beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam penyediaan fasilitas antara lain:
a. Kelengkapan, kebersihan, dan kerapian fasilitas yang ditawarkan adalah keadaan
fasilitas perusahaan yang dilengkapi oleh atribut yang menyertainya dan
didukung dengan kebersihan dan kerapian saat konsumen menggunakan fasilitas
tersebut.
b. Kondisi dan fungsi fasilitas yang akan ditawarkan adalah fasilitas yang berfungsi
dengan baik dan tidak mengalami kerusakan.
c. Kemudahan menggunakan fasilitas yang ditawarkan adalah fasilitas yang
ditawarkan kepada konsumen adalah fasilitas yang sudahfamilier bagi konsumen
sehingga konsumen dapat menggunakannya dengan mudah.
d. Kelengkapan alat yang digunakan adalah alat yang digunakan oleh konsumen
sesuai dengan spesifikasinya.
Menurut Nirwana (2004: 47) terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan
dalam merancang dukungan fisik atau fasilitas fisik, yaitu:
a. Desain fasilitas
b. Nilai fungsi
c. Estetika
e. Peralatan penunjang
f. Seragam pegawai
g. Laporan-laporan
h. Garansi
Persepsi pelanggan terhadap suatu jasa dapat dipengaruhi oleh atmosfir
(suasana) yang dibentuk oleh eksterior dan interior fasilitas jasa bersangkutan.
Tjiptono (2000:43-45) desain dan tata letak fasilitas jasa erat kaitannya dengan
pembentukan persepsi pelanggan. Persepsi yang diperoleh dari interaksi pelanggan
dengan fasilitas jasa berpengaruh terhadap kualitas jasa tersebut di mata pelanggan.
Faktor-faktor yang berpengaruh dalam desain fasilitas jasa meliputi:
a. Sifat dan tujuan organisasi jasa
Sifat suatu jasa sering kali menentukan berbagai persyaratan desainnya. Desain
yang baik dapat memberikan manfaat, misalnya perusahaan mudah dikenali,
desain eksterior bisa menjadi tanda atau petunjuk mengenai sifat jasa di dalamnya.
Banyak organisasi jasa yang memperoleh manfaat langsung dari desain khusus
yang disesuaikan dengan sifat dan tujuannya.
b. Ketersediaan tanah dan kebutuhan akan ruang/tempat
Setiap perusahaan jasa yang membutuhkan tanah untuk mendirikan lokasi
fasilitasnya perlu mempertimbangkan kemampuan finansialnya, peraturan
pemerintah berkaitan dengan kepemilikan tanah dan pembebasan tanah, dan
c. Fleksibilitas
Fleksibilitas desain sangat dibutuhkan apabila volume permintaan sering berubah
dan apabila spesifikasi jasa cepat berkembang sehingga risiko keusangan menjadi
besar. Kedua kondisi ini menyebabkan fasilitas jasa harus dapat disesuiakan
dengan mudah dan memperhitungkan pula kemungkinan perkembangan di masa
datang.
d. Faktor estetis
Fasilitas jasa yang tertata rapi, menarik, dan estetis akan dapat meningkatkan sikap
positif pelanggan terhadap suatu jasa. Selain itu sikap karyawan terhadap
pekerjaannya juga dapat meningkat.
e. Masyarakat dan lingkungan sekitar
Masyarkat (terutama pemerhati masalah sosial dan lingkungan hidup) dan
lingkungan di sekitar fasilitas jasa memainkan peranan penting dan berpengaruh
besar terhadap perusahaan. Apabila perusahaan tidak mempertimbangkan faktor
ini maka kelangsungan hidup perusahaan bisa terancam.
f. Biaya konstruksi dan operasi
Kedua jenis biaya ini dipengaruhi desain fasilitas. Biaya konstruksi dipengaruhi
oleh jumlah dan jenis bahan bangunan yang digunakan. Biaya operasi dipengaruhi
oleh kebutuhan energi ruangan, yang berkaitan dengan perubahan suhu.
Sumayang (2003: 124) menjelaskan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
penyediaan fasilitas, pada penelitian ini indikator fasilitas yang digunakan adalah:
a. Kelengkapan, kebersihan, dan kerapian fasilitas yang ditawarkan
c. Kemudahan menggunakan fasilitas yang ditawarkan
Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu
No Peneliti Judul Variabel Metode
Penelitian Hasil 1 2 3 4 Ivan Hafidh Wasiona Zsofia Kenesei dan Sarah Todd Chiao-Yun Connie Chang Juan Muro dan Cristina Suarez Pengaruh Produk, Harga, Lokasi dan Iklan Terhadap Keputusan Kunjungan Wisatawan Pada Objek Wisata Arung jeram di Sungai Serayu Kabupaten Banjarnegara
2.8 Kerangka Berfikir
Keputusan berkunjung mengacu pada beberapa ikatan yang meliputi pengenalan
kebutuhan, pencarian informasi dan penelitian sumber-sumber, eavaluasi alternatif,
pembelian dan perilaku setelah pembelian. Pengenalan kebutuhan atau masalah terjadi
ketika konsumen menghadapi ketidakseimbangan antara keadaan sebenarnya dengan
keinginan. Dalam pengenalan kebutuhan ini konsumen merasa apakah produk atau jasa
yang akan dikonsumsi benar-benar kebutuhan mendesak atau tidak. Untuk mendapatkan
gambaran yang tepat dalam mendapatkan barang atau jasa yang akan dikonsumsi
konsumen (wisatawan) melakukan pencarian informasi. Kemudian informasi yang
tersimpan dalam memori dan informasi yang didapat dari luar dipergunakan untuk
membangun kriteria tertentu. Proses setelah pencarian informasi adalah pembelian
kemudian diikuti oleh perilaku pasca pembelian setelah barang atau jasa dikonsumsi.
Penetapan harga yang sesuai dengan harapan konsumen dapat mempengaruhi
konsumen dalam melakukan konsumsi jasa, melalui strategi penetapan harga yang sesuai
dengan harapan konsumen diharapkan mampu memberikan pengaruh terhadap keputusan
konsumen dalam pemilihan objek wisata.
Lokasi perusahaan atau objek pariwisata dalam kajian penelitian ini menjadikan
pertimbangan bagi keputusan konsumen. Lokasi yang strategis dan memiliki akses
transportasi yang mudah, memiliki peran penting dalam mempengaruhi setiap keputusan
konsumen. Lingkungan sekitar yang nyaman akan berpengaruh terhadap keputusan
berkunjung wisatawan. Lokasi dalam kajian penelitian ini meliputi lokasi yang strategis,
Fasilitas jasa merupakan sumber daya fisik yang harus ada sebelum jasa itu
ditawarkan kepada konsumen. Daya tarik wisata yang dimiliki objek wisata Dampo
Awang Beach Taman Rekreasi Pantai Kartini Rembang berupa pantai dan berbagai
fasilitas hiburan dan permainan bagi wisatawan.
Berdasarkan uraian di atas jelas bahwa harga, lokasi dan fasilitas mempengaruhi
konsumen untuk melakukan kunjungan ke objek wisata Dampo Awang Beach Taman
Rekreasi Pantai Kartini Rembang. Keputusan konsumen dalam penelitian ini yang
dimaksud adalah keputusan kunjungan wisatawan pada objek wisata Dampo Awang
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir
Harga (X1)
• Penetapan Harga • Cara Pembayaran • Potongan Harga
Lokasi(X2) • Akses • Lalu lintas • Lingkungan • Visibilitas • Tempat Parkir
Keputusan Berkunjung (Y)
•
Pengenalan Kebutuhan•
Pencarian Informasi•
Evaluasi Alternatif•
Pembelian Evaluasi•
Perilaku Pasca Pembelian2.9 Hipotesis Penelitian
Istilah hipotesis berasal dari kata “hipo” yang artinya “di bawah” dan “thesa” yang artinya “kebenaran”.Hipotesis adalah suatu jawaban sementara terhadap
permasalahan penelitian,sampai tabulasi melalui data yang terkumpul (Suharsimi,
2002:64). Berdasarkan landasan teori dan kerangka pemikiran yang dijelaskan
sebelumnya maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:
“Ada pengaruh positif antara harga, lokasi dan fasilitas terhadap keputusan berkunjung
34
METODE PENELITIAN
3.1. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, artinya penggunaannya
untuk memaparkan atau menjelaskan suatu fenomena dengan menggunakan data
kuantitatif. Penelitian menekankan pada data yang telah tersedia tanpa melakukan
perubahan sehingga termasuk penelitian non-eksperimen. Penelitian ini bersifat
penelitian kasus karena hanya meliputi daerah atau subjek yang sangat sempit.
3.2. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Suharsimi, 2006: 130). Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen (pengunjung)yang menikmati jasa di objek
wisata Dampo Awang Beach Taman Rekreasi Pantai Kartini Rembang dengan
karakteristik : (1) pengunjung individu (2) pengunjung keluarga (3) pengunjung
kelompok.
3.3. Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharsimi, 2006: 131).
Sugiarto dkk (2001:2) menyatakan bahwa sampel adalah sebagian anggota dari populasi
yang dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili
populasinya. Oleh karena jumlah populasi tidak diketahui maka digunakan rumus iterasi.
Soemantri dan Muhidin (2006: 96) berpendapat bahwa dalam menentukan ukuran
n=
3 22 1
1
Up Z
Z
Dimana: Up p p n 1 1 1 2 1
untuk iterasi pertama
Up =
1
2 1 1 1 2 1 n p p p
n untuk iterasi kedua dan seterusnya
P = rho = perkiraan Koefisien Korelasi yang terjadi antar variabel X dan Y
(diambil dari Koefisien korelasi terkecil, apabila tidak diketahui disarankan 0,30).
Operasi rumus tersebut adalahiterative (dioperasikan berulang-ulang sampai diperoleh n
yang stabil/konvergen).
Berdasarkan rumus tersebut maka perhitungan sampel dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
P (rho) ditetapkan 0,30, Taraf signifikasi (α) ditetapkan sebesar 5%, Kuasa uji (1-β) ditetapkan 95%, Maka Z1-α=1,645 dan Z1-β= 1,645
Kemudian angka-angka tersebut dimasukkan kedalam rumus sehingga menjadi
sebagai berikut:
Untuk iterasi pertama
Up1
n1 =
3 2 2 11
Up Z
Z
=
330951596 , 0 645 , 1 645 , 1 2 2 = 115,9836
= 116 responden
Untuk iterasi kedua
Up2 =
1 2 1 1 1 2 1 n p p p n =
116 1
2 30 , 0 30 , 0 1 30 , 0 1 1 2 1 n =0,3108239n2 =
3 2 2 1 1 Up ZZ
=
33108239 , 0 645 , 1 645 , 1 2 2 = 115,03739
= 115 responden
Karena n1 dan n2 hasilnya belum sama maka perlu dilakukan iterasi ketiga dengan
menggunakan rumus seperti pada iterasi kedua.
Untuk iterasi ketiga
Up3 =
1 2 1 1 1 2 1 n p p p n =
=0,3108354
n3 =
3 2 2 1 1 Up ZZ
=
33108354 , 0 645 , 1 645 , 1 2 2 = 115,02915
= 115 responden
Karena n2dan n3 telah mencapai harga yang sama yaitu pada 115 maka ukuran
sampel minimal yang harus digunakan adalah sebesar 115 responden.
Untuk memperoleh sampel yang mewakili populasi secara keseluruhan, maka
sampel diambil secara aksidental (accidental sampling) yaitu teknik penentuan sampel
berdasarkan kebetulan, artinya siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti
dapat digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2005: 60). Penetapan responden secara
aksidental artinya adalah responden ditetapkan pada saat mereka kebetulan datang ke
objek wisata Dampo AwangBeach Taman Rekreasi Pantai Kartini.
3.4. Variabel Penelitian
Variabel adalah gejala yang bervariasi, yang menjadi objek penelitian (Suharsimi,
2006: 126). Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel bebas (X) dan satu variabel terikat
(Y).
3.4.1 Keputusan Berkunjung
Keputusan berkunjung adalah keputusan konsumen dalam menentukan pilihan
tempat wisata untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Indikatornya adalah (1)
Pengenalan kebutuhan (2) Pencarian informasi (3) Evaluasi alternatif (4) Pembelian (5)
3.4.2 Harga
Harga adalah jumlah uang yang dibebankan atau dikenakan atas jasa wisata
kepada pengunjung. Indikator dari harga (X1) meliputi (1) penetapan harga (2) cara
pembayaran.
3.4.3 Lokasi
Lokasi adalah tempat di mana perusahaan bermarkas dan beroperasi melakukan
kegiatan usahanya. Indikator dari lokasi (X2) meliputi (1) akses (2) visibilitas (3) tempat
parkir yang luas (4) lingkungan (5) lalu lintas. 3.4.4 Fasilitas
Fasilitas adalah penyediaan perlengkapan fisik objek wisata Dampo Awang
Beach yang berfungsi memberikan kemudahan kepada konsumen untuk melakukan
aktivitasnya sehingga kebutuhan konsumen dapat terpenuhi. Indikator dari fasilitas (X3)
meliputi (1) kelengkapan, kebersihan dan kerapian fasilitas yang ditawarkan (2) kondisi
dan fungsi fasilitas yang ditawarkan (3)kemudahan menggunakan fasilitas yang
ditawarkan.
3.5. Teknik Pengumpulan Data 3.5.1 Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger,
agenda dan sebagainya. Untuk memperoleh data pendukung yang dibutuhkan dari
sumber yang dapat dipercaya, maka digunakan teknik dokumentasi. Metode ini
Wisata Dampo Awang Beach Taman Rekreasi Pantai Kartini dan gambaran umum
mengenai objek wisata tersebut.
3.5.2 Kuesioner
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh
informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang
diketahuinya (Suharsimi, 2006:151).
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup dan
berskala yaitu kuesioner yang sudah disediakan pernyataan sehingga responden hanya
tinggal mengisi jawaban dengan memberi tanda check list pada kolom jawaban tersedia.
Adapun skala dan alternatif jawaban yang digunakan adalah dengan menggunakan skala
Likert modifikasi, yaitu skala yang berisi empat tingkatan jawaban mengenai kesetujuan
responden terhadap pernyataan. Responden memilih salah satu dari alternatif jawaban
yang disediakan sesuai apa yang dirasakan dan dialami. Jawaban setiap item pertanyaan
yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari segi positif sampai sangat
negatif, dengan skor tertinggi dengan nilai 4 dan skor terendah dengan nilai 1 :
Skor 4 untuk jawaban responden “Sangat Setuju” Skor 3 untuk jawaban responden “Setuju”
Skor 2 untuk jawaban responden “Tidak Setuju”
Skor 1 untuk jawaban responden “Sangat Tidak Setuju”
3.6. Validitas dan Reliabilitas
Ada dua kriteria yang harus dipenuhi oleh alat pengambilan data/ kuesioner
3.6.1 Validitas
Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau
kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dinyatakan valid apabila instrumen tersebut
dapat mengungkapkan sesuatu yang diukur dengan instrumen tersebut.
Validitas yang digunakan adalah validitas konstruksi, yakni pengukuran validitas
dengan mengurai kerangka konsep hingga jelas. Suatu intrumen yang sahih atau valid
mempunyai validitas tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki
validitas rendah (Suharsimi,2006:168). Dalam pngujian validitas dengan menggunakan
rumus teknik korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson. Rumusproduct
moment yang digunakan adalah:
rxy =
2 2
2 2
Y Y
N X X
N
Y X XY
N
Dimana:
rxy= Koefisien korelasi antara variabel X dan Y
n= Jumlah sampel
X= Nilai variabel X
Y= Nilai variabel Y
(Suharsimi, 2006: 275)
Kesesuaian harga r hitung yang diperoleh dari perhitungan dengan rumus validitas
dikonsultasikan dengan tabel, harga r Product Moment untuk N = 30 pada taraf
kesalahan 5%. Jika indeks korelasi atau harga r xy lebih besar atau sama dengan r tabel
Langkah berikutnya pengujian validitas digunakan bantuan komputer dengan software
SPSS 16.
Pengukuran validitas instrumen diperoleh dari hasil uji coba instrumen terhadap
30 responden. Hasil perhitungan validitas dari variabel Harga (X1), Lokasi (X 2 ) Fasilitas
(X3) dan Keputusan Berkunjung (Y ) adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1
Hasil Uji Coba Instrumen Variabel Harga (X1)
No Item r hitung r tabel Keterangan
1 0,420 0,361 Valid
2 0,653 0,361 Valid
3 0,617 0,361 Valid
4 0,506 0,361 Valid
5 0,605 0,361 Valid
6 0,597 0,361 Valid
Sumber: data yang diolah,2011
Berdasarkan hasil uji validitas variabel harga di atas menunjukkan bahwa rhitung>
r tabel dengan demikian dapat dikatakan bahwa instrumen variabel harga yang digunakan
Tabel 3.2
Hasil Uji Coba Instrumen Variabel Lokasi (X2)
No Item r hitung r tabel Keterangan
7 0,455 0,361 Valid
8 0,584 0,361 Valid
9 0,405 0,361 Valid
10 0,562 0,361 Valid
11 0,672 0,361 Valid
12 0,536 0,361 Valid
13 0,769 0,361 Valid
14 0,629 0,361 Valid
15 0,569 0,361 valid
16 0,426 0,361 Valid
17 0,539 0,361 Valid
18 0,503 0,361 Valid
19 0,454 0,361 Valid
Sumber: data yang diolah,2011
Berdasarkan hasil uji validitas variabel lokasi di atas menunjukkan bahwa rhitung
> r tabel dengan demikian dapat dikatakan bahwa instrumen variabel lokasi yang
digunakan dalam penelitian ini valid dan dapat digunakan dalam pengambilan data.
Tabel 3.3
Hasil Uji Coba Instrumen Variabel Fasilitas (Y)
No Item r hitung r tabel Keterangan
20 0,432 0,361 Valid
21 0,502 0,361 Valid
22 0,552 0,361 Valid
23 0,429 0,361 Valid
24 0,611 0,361 Valid
25 0,609 0,361 Valid
26 0,524 0,361 Valid
27 0,509 0,361 Valid
[image:57.612.92.524.111.646.2]Berdasarkan hasil uji validitas variabel fasilitas di atas menunjukkan bahwa r
hitung> r tabel dengan demikian dapat dikatakan bahwa instrumen variabel fasilitas yang
[image:58.612.88.522.184.557.2]digunakan dalam penelitian ini valid dan dapat digunakan dalam pengambilan data.
Tabel 3.4
Hasil Uji Coba Instrumen Variabel Keputusan berkunjung (Y)
No Item r hitung r tabel Keterangan
28 0,618 0,361 Valid
29 0,421 0,361 Valid
30 0,413 0,361 Valid
31 0,667 0,361 Valid
32 0,551 0,361 Valid
33 0,438 0,361 Valid
34 0,464 0,361 Valid
35 0,633 0,361 Valid
36 0,447 0,361 Valid
37 0,461 0,361 Valid
Sumber: data yang diolah,2011
Berdasarkan hasil uji validitas variabel keputusan berkunjung di atas
menunjukkan bahwa r hitung> r tabel dengan demikian dapat dikatakan bahwa instrumen
variabel keputusan berkunjung yang digunakan dalam penelitian ini valid dan dapat
digunakan dalam pengambilan data.
3.5.2. Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian instrumen cukup dapat dipercaya
untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik
(Suharsimi, 2006: 178). Jenis pengujian adalah reliabilitas internal, dimana pengujiannya
diukur berdasarkan data yang berasal dari instrumen yang telah dibuat sebelumnya.
Rumus yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen adalah menggunakan rumus
Keterangan :
r11 : reliabilitas instrumen
k : banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
2
b
: jumlah varians butir
2
t
: varians total
Untuk mencari varians butir digunakan rumus :
2 t =
N
N
X
X
2
Keterangan :σ : varians tiap butir
X : jumlah skor
N : jumlah responden
Hasil pengujian dikatakan reliabel apabila nilai r Cronbach alpha > 0,60
(Nunnaly (1960) dalam Ghozali (2006:46), dimana pada pengujian reliabilitas ini
menggunakan bantuan komputer program SPSS 16. Hasil pengujian dengan bantuan
SPSS 16 disajikan pada Tabel 3.5
2Tabel 3.5Reliabilitas Variabel Harga, Lokasi, Fasilitas dan Keputusan berkunjung
No Variabel Cronbach’s
alpha
Cronbach’s alphayang disarankan
Kriteria
1 Harga 0.796 0,60 Reliabel
2 Lokasi 0,867 0,60 Reliabel
3 Fasilitas 0,800 0,60 Reliabel
4 Keputus Berkunjung 0,822 0,60 Reliabel
Sumber : Data primer diolah 2010
. Berdas