• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Komunlkasl Kelompok pada Proses Pengambilan Keputusan Inovasi (Kasus lnovasi Jamur Tiram pada Kelompok Tani Andalan di Kabupaten Bogor)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Komunlkasl Kelompok pada Proses Pengambilan Keputusan Inovasi (Kasus lnovasi Jamur Tiram pada Kelompok Tani Andalan di Kabupaten Bogor)"

Copied!
324
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)
(99)
(100)
(101)
(102)
(103)
(104)
(105)
(106)
(107)
(108)
(109)
(110)
(111)
(112)
(113)
(114)
(115)
(116)
(117)
(118)
(119)
(120)
(121)
(122)
(123)
(124)
(125)
(126)
(127)
(128)
(129)
(130)
(131)
(132)
(133)
(134)
(135)
(136)
(137)
(138)
(139)
(140)
(141)
(142)
(143)
(144)
(145)
(146)
(147)
(148)
(149)
(150)
(151)
(152)
(153)
(154)
(155)
(156)
(157)
(158)
(159)
(160)
(161)
(162)
(163)
(164)
(165)
(166)
(167)
(168)

FAKTUR-FAKTOR YANG BERHUBUNEAN DENGAN POtA

KOMUMIKASI KELQMPOK PADA PROSES PENCAMSlLAM

KEPUTUSAN INOVASl

(Kasus

Inovasi Jamur TEram pada Ketompk Tani AndaXan di

Kabupaten Bagat)

PROGRAM PASCASARJANA

iNSTXTtfT PERTAMAN

BOGOR

(169)

ABSTRAK

M t LA CARMELITA.

Faktar-Faktor

yang Behubungan dwgan Pula Komunikasi Kelompok pa& Proses PengamMfan Kepukrsan lnovasi ()<asus lnavasi Jamur Tiram pada

Kelompk

Tani Andalan di Kabupatmn Bogor). Dibimbing &&I SUMARDJO, IDA YUHANA dan AMlRUODf N SALEH.

Pmses

pengadapsian inovasi

jamur

tiram merupakan haail smtu kegiatan

pemnian. Kumqnya informasi tentang teknologli budidays, pananganan

pas-

panen maupun

aspek

ekunorni

seprti

infomasi pemasamn clan keuntungan relatif inavasi tersebut, menyebabkan petani mgu untuk mengadopsi

suatu

inovwsi,

Penelitian tantang faktor-faictor yang berhubungan cfangan pota komunikasi

kefampok pada pmses pangambifan kepukrsan inovasi, dikljukan unMt menerangkan faktor-faktar yang berhubungan dengan @a komunikasi anglgota ketornpok tani, menerangkan hubungm pda komunikasi dengan aspek-aspek dalam proses Warnbilan kepukrsan i n m s i jamuf t i m oleh anggota kelompoit

tani

serta

rnenerangkan faktor-faktor Lainnya yang berhubungan dengan Warnpa asp& dalarn tahapan proses pengambilan kepuhsan inoviasi jamur tiram d& anggota icelompdr tani.

Metode

pengumpulan

data

adalah survai

dan

wawancara mmdalam dewan pwgambilan cantoh secaFa

dispmp~rtional

strati%& mrrdom sampling dengan dasar smtanya

atjalah

kelarnpak adupter dan

m

adopter.

Cantub

kefompak, adopter diambil seluruhnya yang berjumlah 43 responden, sedangkan k&omp& non

adopter

dismbif swam a w k sehnyak 40 respanden, Anatisis

data

seam kuantitafif dengan uji Tau4 Kendali

dan

Chi-ware didukung

w a n

anafisis kualitatif.

Hasil penelitian rnenuyukkan bahwa faktur hrakteristik individu

yaw

rneliputf pendidikan nan formal, pengalanan usaha jamur tiram, tingicat kekusmpofitan

dan

mativasi berkelompok serta faktor karakteristik kelornpok tenrtama cfinarnika kdarnpok, berhubungan npta positif dewan tingkat kanvmrgensi

kornunikasi tenrtama pa& awaf-awaf tahap pengambi Ian kepukisan inovasi. Hanya tingkat kunvsrgensi kornunikasi pada &hag pengenalan )rang bsmnbungan

nyata

pusitif dengan fingkat pengetaftuan

anggota.

Faktor-faktor

lain

yang

lebih

berkubungan dengan aspek-asp&

sikap

beminat anggota pada &hap persuasi yaitu ciri-ciri inovasi tenrtama pada a s p k tingkat keuntungan datif, kesesuaian, triafibilitas dan observabilitas. Selanjutnya faktor mudai, tewedianya pasar serta alokasi waktu berhubunga dengan

keputusan

adopsi inavasi, semntara pekerjaan utama anggota mempunyai hubungan dengan kebnjuhn usaha jamur tiram, di mana yang melanjutkan usatma jamur tiram adalah rnsreka yang prafesinys petani.

Impliicasinya k h w a rnenambah pmgetahuan dan wawsan dmgan

mengikuti

pelatihanlkursus,

akses

terhadap banyak sumber infomasi agar lebih t e r n a h , dapat mmingkatkan icedinamisan yang iebih lanjut btapmgaruh pada
(170)

SURAT PERNYATAAM

Oengan ini saya menyatakan bahwa tsds yang berjudul:

(171)

G!P?

-

g

q

x x i

: 2 2 2

*

c E

" " 3 1: $ 5 5 m Q

: ! ? 9 2 r

p g B 0

0 3 - 2

nz

p 0

B e S g E !

s ; g ~ . , .

Q G n s

p

9

g y s

s = a Q la.

2 f : : C

3 - " ~ 3

0

; : 2 v

, E n .

9

Q s S s

5

s * T $ n " ? x

- = Q m Q c

Q = S S.

:&I

B

g

(D Z - . " Q

g *

g E 3

\n.O

!.

Q .E. 2.

-

-.

s q z ,+ x

s Q

-

" a +

Q

g

pcr0 00

CI

16

.:

2

-

s

18

=. U) rr

g

55

5

2

:g

Q (D

"

g 2 3 2

-. P)

v. ' C Q

-.

2

3.

2. 0)

P

i.

2

3

B

7 3

r

% & 0

P

3 s w

2

3

g z

r Q Z E

X

;g.

-8"

Q ?

X

.

z

s

g

=

-

u s

"

g.

e. n

8

s

=.

2.

f

9

E

5

FAKTOR-FAKTOR YAMG BERHUBUMGAN DEMGAN POLA

KOMUNlKASt KELOMPUK PADA PROSES PEPIGARnBXlAEI

KEPUTUSAN

#NOVAS1

(Kasus lnovasi

Jarnur Tiram

pada

Kelompuk

Tani

Andalan di

Kabupabn

Bogor)

OLEH:

MtLA CARMEUTA

Tesis

Sebagai safah satu

syarat

untuk memperulah gelar

Magistat

Sains

pada

Program Skrcti Komunikasi Fern bangunan Pertanian

dan

Pedesaan

PROGRAM PASCASARJANA

INSIITUT

PERTAlrllAN

BOGOR

(172)

Judul Tesis : FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN POLA KOMUNlKASl KELOMPOK PADA PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN INOVASI (Kasus lnovasi Jamur Tiram pada Kelompok Tani Andalan di Kabupaten Bogor)

Nama Mahasiswa : Mila Cannelia

Nomor Pokok : 99542

Program Studi : Komunikasi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan

$ Ida Yuhana. MA Anggota

2. Ketua Program Studi 3. Direktur Program Pascasarjana Komunikasi Pembangunan Pertanian

dan Pedesaan

di-454

Dr. Ir. Aida VStavala S. Hubeis

k

Tanggal Lulus: 26 Desember 2002

Menyetujui,

1. Komisi Pembimbing

Ketua

(173)

Penufis didahirkan cli Manila, Phifipina pada tanggal 15 September t963 sebagai anak kelima dari enarn bersaudara clad keluarga Bapak M u l Malik Karim dsn lbu

Hanifah Uusni. Pada tanggal 2 Januari tQ94 penulis menikah dengan Safel dan kini dikruniai seorang putra

bemama

Eiafurh Hanaftah yang berumur tujuh selengah tahun. Jenjang gendidikan

selepas

Sekolatt Mensngah Atas, pnulis

dtterirna

di Insmut Pertanian Bugor (IP8) mefalui lafur Pmdusuran Minat

dan

Kemampuan

{PMDK). Patla tahun 1986 penulis lulus sebagai Sarjana Program Studi Panyuluttan PertElnian

dari Jurusan Sosial Ekonorni Psrhnian, Fakuuttas Pertmian, lnstitut Pertanian Bogor. Sejak tahun t989 hingga 1992 penulis bekwja di Stm&bod El-t, kerjasarna

TNQ Div, Nufrik'an and Food Research, F m Univdty, Amsterdam dengan Instit

Pertanian IBogor, sebagai

Koordinatur

Lapang. Setelah ftu pada tahun 1992 hingga I996 bergabung dengan PT. Birutika Sernestrt (DHL), sebuah

penrsahaan

jasa Freight f=o#arder sebagai #arkM#g ExwMve. Tahun I#$ hlngga tatrun 1997 penuiis bergabung dengan PT. Scharing Indonesia, sebuah parusahan famasi sebagat

Product Manager. Pada tahun 3999 mamutuskan untuk melanjutkan studi di Program

(174)

PRAKATA

Pertanian dalam

era

globalisasi

seyogyanya

memetfukan inovasi-inwasi bani tedama

pada

teknik budidaya dan pasca,

pan#,

sehingga nantinya Indonesia dapaf &Baing clalam ha1 pmduk pertanian yang bmneka ragam baik

dalam

procluk primer

maupun sekunder. Jamur tiram wdalah salah satu h a i l M a n yang tslah di budidayaican dalam bebrapa tahun Makangan ini, sshingga M u m banyak masynrakat yang rnengetahuinya. Uomuniksasi

sangat

berpran clafarn ha1

penyebarluasan hwast tersebut, dart untuk 8u diperfukan stxategi yang tepat agar

proses

prigadopsian dan penyebarfuasan inavasi tersebut semakin cepat.

Tesls ini merupakan laporan hasil peneiitian kruga kajian untuk menerangkan faktur-faktor yang berhubungan defigan pula irumudkasi kefompuk dan msnsmnghn

pula komunikasi prig berhutrungan dengan aspek-aspek dalam proses pengambilan iceputusan inovasi

serta

menenngkan faktor-faittor lainnyw yang berttubungan dengan kberapa aspek dahm proses p%ngarnMfan keputusan inmsi.

Penelman

difabanakan dl Desa Tugu

Utara,

Kecamatan Cisanra dan di 8 desa, Kecamatan Tarnansari, Kabupaten Bogar pada bulan April-Juni 2002,

Alhamdulillatr pmulis krhasil menyelesaikan tesis dengan k i k atas bntuan, dorungan, arahan, bimbingan

cian

koreksi datj berbagai pihak, Qleh karenanya, ucapan terirnaicasih dengan tulus saya ucwpkan kepada:

f . sapair

Dr.

Ir. Surnardju,MS seiaku Ketua Kombi PemMmbing, Ibu Ir, Ida Yuhana,MA dan Wpak Ir. Amiruddin Safeh,MS masing-masing sebagai Anggota Komisi Pemblrnbing;
(175)

3. Anggota Kelompok Tani Hanjuang dan Nusa lndah di 8 dssa, Kecamatan Tarnansari dan Kaliwung Kalimuncar di Desa Tugu

Utara,

Urnmatan Cisarua beserta aparat pgmedntahan kecarnatan masing-masing;

4. Bapak Mrdi sehku Penyuluh Kehutanan Spesiaiis yang banyak mmbantu

pnulis

agar

dapat eksis pada kelompuk tani, sehlngga mempemudah pnulis memperoleh data;

5. Bapair Camat

Kecarnatan

Tamansari dan Kecamatan Cisarua

yang

banyak mamberikan infumsi data s&undar untuk kesampurnaan penulisan tesis;

6. Adik Cii, lcha

dan

Asma yang dengan tulus membantu penufis mtakuiran pengurnpulan data di lapang;

7. Suami tercinta Safei dan anakku f-laftzh atas kasih sayang dan domngannya sehingga penulis marnpu mnyelesaikan fesis ini;

8. Mami dan Papi tersayang yang senantiasa berdoa bagi kesasesan penulis &lam segala ha!;

9.

Semua

pihetk yang tidak dapaf disetrutkan satu

persatu,

namun

tetah

membantu penulis balk

secara

langsung mugun tidak lawsung.

Tulisan ini m J h jauh dari sempuma, narnun sernuga sedikiit karya ini marngu rnenjadi sumbangsih penulis atas keparduliannya kepada prnbrdayaan sumberdaya

(176)

DAFTAR

ISI

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN

PEMDAHULUAN Haiaman viii xi xii

...

Latar

Wakang

Perurnusan Masalah

...

...

Tujuan Penditian

Kegunaan Pendiaan

...

lnovasi

...

...

Prasss

Keputusan lnovasi

...

Jamur Tram

Sebqai

Irwvasi

...

Karakteristik Petarti

Karakteristik Kelompoit

...

...

Pola Komunikasi Kefarnp*

KERAMGKA PEMlKfRAN DAN HlPOTESlS

Desain Penefitian

...

...

kukasi dan Waktu

Pupuiasi dan Sam@

...

Data

dan lnstrurnentasi

...

...

ValidltEas dan Retiat>ilitas instrumentkasi

Pengurnpufan Data

...

Analisis Data

...

HAStL DAN PEMBANASAN

?rugram

Pengembangan Budidaya Jamur. Dinas Perhutanan

...

(177)

Pruyek

Kerjasama Kelembagaan Antam

Oinas

PKT Kabupaten

-or

dengan Jurusan Teknatogi

lndustri

fP8

dan

PT.

Supa

Fajar Mas

. .

.

. . .

Kelampok Tani: Kegiatan dan Pemasalahannya

... . . .. . ... . .. ... . .. . .

,,.

Himpunan Usahahni Jamur Pangan (HUTJAP)

. .

,

. . .

. .

,

. . .

.

.

, ,

. . .

.

.

,

...

Faktur-faktor Yang Berftubungan dengan Pda Kamunikasi

dalam

Proses Pengambitan Keputusan I novas4 Jarnur Tiram.,

. . .

.

, ,

. . . .

. . .

. . . .

.

. .

.

,

. . . .

.

Hubungan

Karakbristiic,

lndividu dengan Karakteriatiic. Kefompok

.,.

...

...

,,.

..,

.

Hubungan

Karakteristik

Individu dengan Tingkat Kwvergensi Kornunikasi

. . .

Hutwngan Karaittetistik Kelompok

dengan

fingkat Kwlvergensi Komunikasi.. Hubungan Tingirat Kunwrgensi Komunikasi cfrangan Asp&- Asp& di dalam

Proses

Peqambilan Keputusan lnavasi

...

... ..,

...

...

... ...

..,

... ... ,.. .,. ...

...

... ..

Hubungan Parsepsi Anggata Kelompak Twtang CC-Giri I nuvtlsi

dengan Sikap Aqgota

Pada

Tahap

Persuasi

... . . .. . . .. . . .. . .

Hubungan

Faidor

Ekonurni dmgan

Kefanjutan

U s a h Jamur

Tiram Pada

Tahap

Kanfrmasi

...

... ..,

.,,

...

..,

,,,

.., ...

..,

.,,

...

.,, ,,,

... ...

,,.

...

...

...

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan ,

. . .

. . .

. . . .

. . .

.

. . .

,

Saran

. . .

.

. . .

.

. . .

, , ,

. . .

(178)

DAf

TAR TABEL

Halaman

[image:178.613.81.539.137.694.2]

Kebukrhan Bahan-Bhan dalarn Budidaya Jamur Tiram..

...

12 Gambaran Populasi

dan

Sampel Petani di Kefampok Tani

Hanjuang

dan Kelompok Tani Kafiwng Kalimunmr

...

31 lndikatur untuk Menghitung Skur Bngkat Kekosmupatitan..

...

34

Kategori datl I ntenraf Skar Urasur-Unsur Dinami ka Kdompok..

...

36

Kategari dan Interval =or Tingkat Konvergensi Kornunikasi

Pada Proses Pengambilan Keputusm lnavasi

...

37

Peubah,

Indikator, dan Parameter yang Dipergunakan &lam

Peneiitian

...,...

39

Sabam

Angguta Kdompak Menurut Pendidikan Formal di Kabupaten

Bogor Tahun

2002

...,...

76

%bran Angguta Kelompok Menutut Pmddikan Nun Fomai di Katxrpslten

Bogur Tahun 2002

...

78

Sebaran Atlggota Kefampok Menurut Peke rjaan

Utama

di Kabupabn

Bogar Tatrun

2002

...,...,...

77

Sekran Anggata Kdarnpolt ManuFut Pengalaman Barusaha

di

Bidang

Partanian

di

Kabupaten Bagor Terhun 2002.".

...

77

Sebaran

Anggata K&ompait Menurut Pengalaman Berusaha di Bidang

Usaha Lainnya

d

Kabupaten Bagor Tahun 2002

...

'18 Sekran Anggota Kdornpak Manurut Skala Usaha Pertanian di Kabupaten

Bagor Tahun 2002

...

79

Sebaran

Anggata Kelarnpak Menurut Pendapatan Usahatani di Kafsupaten

Bagor

Tahun

2002

...

79

Sebaran Anggota Kdompoft Menunrt Pendapatan Non Usahatani

di Kabupaten Bogor Tahun 2UUZ

...

80

Sehran Angguta Kelampait Menufut

Pendapatan

Rumah Tanma

di Kabupaten

-or

Tahun

2 W 2

...

81 Sebaran Anggata Keiornpaic Menurut Sikap Angguta Terhadap Petubahan di

Kaisupaten Bagor Tahun

2002...

...

81 Sehran Angguta Ketornpok Menurut 7ingkat Kekosmapditan di Kabupaten

Bagar Tahun 2UO2

...,...

82

Sebam Anggata Kdampak Menurut Periiaku Kmunikasi Inbrpearsarmaf dan Kebrdedahan

pada

Media Massa di Kabupaten Bogar Tahun
(179)

Sekran Anggota Kelompk Menunrt Daya Tarik K d o r n w di Kabupaten

8ugor

Tahun 2002

...

Sebaran Angguta Kelarnpak Menurut Skar indikatur Stntktur Kelompuk Di Kabupatrrn m a r Tahuun

2002

...

Sekran Anggota Kelornpak Menunrt Xngkat Kedinamisan Stuktur Kelampak di Kabupaten Bagur Tahun 2002

...

Sebamn Anggata Kaiompok Menurut Kategori Indikator PemMnaan

Kel~mpok di

Kab~pat8n

Bugor

Tahun

2#2

...

Sekran

Angguta Kelampok Menurut

ringkat

Kedinamisan Pembinaan

Kdompak di Kabupaten m a r Tahun 2002

...,...

S e h m Anggota Kelampok Menurut Kategori lndikator Kekompakan Kelompok di Kabupaten Mgor Tatrun

2002

...

Sebamn Anggota Kdmpok Msnunrt Tingkat Kedinamimn Kekmpaltan

...

Kelompok

di

Kabupaten Bogor mhun

2002

Sebaran Anggota Keiornpok Menurut

Kategad

lndikatar Suasana Kelompok di Kabupaten Bagor Tahun 2002

...

Sekran Anggata Kelampok Menurut Tingkat Kedinamisan Suasana Kelornpait di Kabupaten -OF Tahun

2002

...

Sehran Artggata Kelampok Manurut

Katqori

lndikator Takanan Kelampok

di Kabupaten Bagor Tahun 2002

...

Sebaran Anggota KeIarnpok Menuntt Tingkat Kedinamism Tekanan

Keiampak di Kabupaten Bogor Tahun 2002

...

Sebaran Anggata Kdornpok Menuntt %ngkat Dinarnika Kefompuk di

Kabupaten

Bogor Tahun 2002

...

Sehran Anggota Kefarnpok

Menurut

Tingkat Konwrgmsi Komunikasi pada

Tahap Pengenafan di Kabupaten Bogor Tahun 2Qa2

...

Sebaran

Menurut

Tanggapan Anggata Kefampok Tentang Ciri-Ciri lnovasi di Kabupaten Bagof Ta hun

2QQ2..

...

&baran Anggata Kdmpak Mmunrt

ringkat

Kmvegensl Kornunikasi pada

...

Tahap

Persuasi di Kabupaten Bogor Tahn

2002

Sebaran Anggata Kdmpok Menunit Tingkat Kwtvergensi Kmunikasi pada Tahap

Keputusan

di Kabupaten Bogur T&un

2002

...,...

-ran Anggota Kdompok Menurut Tingkat Konve~ensi Kornunikasi

pacia

Tahap lmplementasi di Kabupaten

Bogor

Tahun

2UW

...

(180)

a h r a n Menurut Persapsi Anggota Keiamgok Tentang Aksessibilitas

Sumber lnformasi di

Kabupaten

&gar Tahun

2UW...

...

Nilai Karefasi Tau-b Ken&// (5) dan Probabilitas @) KaraMeristik Individu

...

dengan Daya Tank Kelompak

Nilai

Korefasi

Tau-b Kandalt (z, ) dan

Prababilks

fp) Karakteristik individu

...

dengan Dinamika Kelornpok

Hubungan fingkat Pendidikan

Non

Formal dmgan Tingkat Dinamika

...

Kelarnpok

Hubungan

Motivasi Berkefornpok dngan Tingkat. Dinarnika Kelampuk

...

Nifai Korelasi Tau-b KendaII ( r , ) &n PrubaBf itas @) nubungan Karakteristik

...

f ndividu dengsrn Tingkat Konvergensi Komunikasi..

Nifai Korelasi Tau-b KendaII (

r,

) dan Prubabif itas (p) nubungan

Karakteristik

...

Kefampak dengarr

Tingkat

Kanvargensi Karnunikasl

Nil& Korelasi

dan

Pmhbilitas Hubungan Tingkat Kanvetgensi Komuni kasi

dengan Aspak-Asp& di

Dafarn

Proses

Peqambilan Kqutusan f m d

...

Jamur Tiram...

Flubungan

Tngkat

Konvergensi

Komunikasi Tshap

Pengensrtan

dengan

...

Unsur f3udidaya Jamur Tiram Yang Diingat

Hubungan Tingkat Konvergsnsi Kamunikasi Tahap Konfirmasi dengan

...

Ketanjufan Usahatani Jarnur Tiram

Hubungan Persepsi Angguta Kelarnpok Tentang Cid-Ciri Imvasi dengan

...

Sikap Anggota Pada Tahap Persuasi.

Hubungan Persepsi Anggota Kelompok Mengenai Tingkat Keuntungan Rela- tif Jarnur Tiram

dengan

Sikap Anggota pada Tahap

P~brsuasi

...

Hubungan Pemepsi Anggota Kelarnpok Mengetmi Tingkat Kesesuaian Jamur

...

Tiram dengan Sikap Anggota pada lahap Persuasi

Hubungan Pesepsi Afiggota Kelampuk

Mewmi

nngkat Trialibilitas Jamur

Tiram dmgan

Sikap

Anggota pada Tahap Persuasi

...,...

f-iubungan Persepsi Anggata Kelarnpok Me-nai

Engkat

Ubservabilitas

Jamur Tiram dengan Sikap Anggotra pada T a k p Persuasi

...

Hubungan Faktor Ekonami dengan Kdanjutan Usrahatani Jarnur

limm

Pada

...

Tamp Kwfirmasi

Hubungan Pekerjaan Utama Ang~lota Kelompok dengan

Kelanjutan

...

(181)

1. Model Tahapan Pengambifan Keputusan Inuvasi (Rogers, 10 1983).

. . .

,

. . .

2. Kerangka Pernikiran Faktor-Faktur Yang 8sfhubungan

dengan

Pola

(182)

DAFTAR

!AMPIRAN

1 Sisternatika Studi faktur-Faktur Yang krhubungan dengan Pofa Komunikasi Kelompok Pada

Proses

Pmgambil an Keputusan f novasi (Kasus l nwasi

Jarnur %ram

Pada

Kelarnpuk Tani Andalan di Kabupatm

war)

...

130 2 Luas Lahan yang Dikuasai Menurut

Sansus

FJertanian 1983 dan Sensus

Pertanian 1993..

...

131

3

Hasitl Pemtungan Validitas Variabel-Variabd Dinarnika Kelarnpak dalam

...

Pemlitian T v u t 132

4 Perhitungan Validitas Variabel Oinami ka Kelarnpak Hasif Pene(itisn,.

...

134

5 Hasl Pehitungan Refiabifitas Keselunrfian

Sutir

Instrumen Peneiitian

...

136

6

Makna

dan

Arti Kaliwng Kalimmcar

...

t 37

7

Sekran Anggata Kelumpak Adapter dan Non Acfaptsr MenuFut

Bebrapa

...

Aspek &lam KarakteFistik lndividu 138

8 Sebamn Anggota Ksiarnpok Adapter dan Non Adopter Menu&

Bebrapa

...

Aspek Warn Karakteristik Kelampak.. ?40

9 Sebaran Angguta K&ompok Adopter dan Non Adopter Menurut Bekrapa

(183)

PENOAHULUAM

Latar Blakang

Salatr satu prioritas pembangunan yang dijabarkan dalam Gan's-Gan's

&sar

t-taluan Negara (GBI-IN) periuda 1999

-

2004 pada bidang ekonami adalah

mengernbangkan perekmornian yang bemrientasi global sesuai dengan

kernajuan

teknologi bedasarkan kwnggufan

komparatif

sebagai

mgafa

maritim

dan agraris.

tebih tanjut dalam GBHN menekankan pada pengembangan sistem ketahanan

pangan yang berbasis pada keragaman surnberdaya bahan pangan.

Berdasarkan hasil

Sensus

Partartian

tahun 1993, terlihat

adanya

fenarnena

penurunan

s w r a

retatif

jumlah Rumatrtangga peftanian, dan yang paling besar

terjadi di

Pulau

Jam. Hal ini diclugs disebabkan Drarena penggusuran fahan pertanian afeh pabrik-gabrik clan pamhngunan industti, pembangunan jafan-jalan

dan sebagainya. Secara relatif jurnlah wmahtrangw pertanian ini kinrn sebesar 0.2

% selama kurun waktu 30 tahun (BPS, 1993).

Fenamena tersebut diduga akan masih krus berfangsung pada

masa

mendahng sehingga sektor

psrtanian

rnenghadapi masafah-masalah globalisasi.

Bebrapa ha1

pa&

era gbbatisasi yang pFtu diantisipasi hrkaitan &rigan

mekanism pembangunan pertanian (Saeirartawi, 1988) di antaranya adalah:

perubahan poi8 hidup, ada kecgnderungan trahwa msningkatnya

tingkat

hdup

rnasyarabt

akan mempengaruhi maam pruduk hasil pertmian,

Berdasarkan kecendenmgan-kacenclemngan tersebut, maka indikasi pracfuk

pertanian dius~lhakan sebagai berikut: 1) P d u k pertmian yam mampunyai nilai

(184)

sempit.

3) Pmggunaan teknatogi modern

(maju),

4) Pemasaran &tam

ben&k

pruduk sekundet, 5 ) Produk prtanian yang mempunyai poknsi pasar.

Kurnaditi jamur tiram adaiah salah s t u pracfuk perEanian yang d a p t

rnenjawab tantangan tersebut. Jarnur tiram adalah sejenis

jamur

kayu, yang masih

mempunyai

prospek

yaw baik untuk

dibudidayakan.

Wain bafian

t>abnya sangat

melimpah, pembudiclayaan jamur ini juga tidak

memhtuhkan

than has,

kamna

dapat dilakukan dm-n sistsm rsa k bertingkat.

Menurut

Direktumt Jendral Pwlgusahaan

Hutan

(Tmbus, ?999),

setiap

tahun

dihasiikan

limbah wrbuk gergaji kayu sebanya k 2.24 juta m3, pada

bhun

i 999 yang

diprayeksikon a b n mingkat hingga 2.84

juta

m3. Salah satu cram meningktitan

nilai tambafr limbah gergajian adatah memanfaatkannya m a i bahan baku

agmindustri. Sejumlah agroinctustri dapat dikembaykan dari limbah gergajian,

diantaranya seb~tgai media tumbuh jamur tiram.

Jamur tiram

banyak

diusahakan di daerah Jawa Barat

dsn

Jawa Tmgatr.

lkfim

sangat

rnempengaruhi pcarturnbuhan kmoditi ini. Di mana &a kekm-

baban

yang cukup,

jamur tiram dapat hrrnbuh ctengm k i k . Sarnpai

mat

ini serapan

terbesar jamur rnasih

ddominasi

abh pasar

IoW.

Menurut

bebetapa pPodusen

besar seperti Inti

Makar

Persadsn

dm

PT. Dieng Jaya, sebnamya pasar

jamur

masih brt#rka has,

bmtama

untuk arSentasi ekspor ke pasar Australia, Singapura,

Inggris,

P8rancis, Behnda

dan

Jepang ( T n h s , 1999).

Bandung tewtama di witayah mupaten &&ah witayah sentta

&ma

budidaya jamur tiram.

Pasokan

jamur tiram

u n U

pasar Jakarb

barasal

dari

saw.

Di wifayah ternbang minimal ada

4U

pekebun jamur tiram yaw mempmhksi 3QO
(185)

3

Bagor iewat Proyek Pananggulangan

Pekerja

Tfampif (P3"r)

IP8

Bogor. Empat

beias kumbung yang dibangun di Leuwiliang, Cibungklang dan Bugor aleh pmyek

tersebut,

rnenghsilkan

50

kg

jamur tiram per haFi yang sahgian rnasuk

ke

pasar

ttadisionat seperti pasar Ramayana dan pasar Anyar, sebagian lagi dipasok ke

pasar-pasar swalayan staperti Hero, Mega-M dan Ngesti

(Tnrtsus,

4998).

Ketidakberhsilan juga dialarni

sejumlah

petani

jamur

tiram di

wilayah

Bogur yang

terperosok oleh

harga

yang rendah di tingkat pengumput dan rendahnya kuafitas

jamur tiram brsebut.

Jamur tiram adafah karndti prbnian yang miatif baru bagi Kelurnpok Tani

"Hanjuang" yang anggatanya tersebar di 8 dem, Kecamatan Tarmasari, Kabupaten

Bugor dan Kelornpok Tani "Kafiwung Kalirnuncar" di desa Tugu Utara,

Kecamatan

Cisarua, -or. Komocfiti tersebut h r u diprlrenalkan sakitar tahun 1995.

Proses

pengadapsian jamur tiram

menrpakm

hasil suatu kcagiatan kornunibsi pertanian.

Sejauh in!, diduga kurangnya informasi rnengenai teknologi budidaya, penanganan

pas= panen rnaupun a s p k ekonami

separti

infomasi prnasaran dan informasi

tingbt icauntungan retatif suatu ifmavasi dapat menimbulkan karaguan pada patani

untuk mengadopsi imvasi tersebut.

Kekurangan infurmasi tefsetxrt diduga disebabkan karma pmyampaiannya

kurang efektif misainya

karena

pot# komunikasi yang terkntuk

selama

ini

temyata

menghambat lajunya infomasi. CQntahnya jika pula kumunikasi

yaw

cendenmg

bergantung pada

satu

orang, rnisalnya terlalu mangancfalkan ketua kebrnpak,

dictuga

akan

mngftambat kecepatan inovasi temebut

sampai

kepada anggotanya.

Anggota kalampok ymg

pasif

diduga Mak mernpemtsh pengertian yang Isbih
(186)

Berhsat3ran hl-hal termbut, di atas, maka petlefitian ini perfu dilakukan

untuk merumuskan strategi kumunihsi agar adopsi inovasi jamur tiram dapat kbih

cepat terutama pada kelompok

tani

"Hanjuang" dan "Kafiwung Kalirnuncar" pada

Mususnya

serta

kebrnpak-kelarnpok tani lainnya pada umumnya,

Perurnusan

Masagah

Sebag~li kelompak tani yang

cukup

besar dan

berhasil

&lam

mengemkngkan penganekaragaman komoditi prtaniern dan pembangunan desa,

kelarnpuk tani "Hanjuang" dan %al$wung Kalimuncar" tatah menjadi target

untuk

program mengembangkan jamur tiram di witayah Bagor. Namun sejaisn d-an

perkernbangannya, balurn banyak anggota kalarnpok yang mangadopsi jamur

tiram.

Di kelampok tani "Hanjuang" sarnpai saat ini bant seiritar 25 orang dad kurang lebih

300

orang

angguta

kelompok

tani yang p m a h mangadapsi jamur tiram. Padahal

banyak

pihak-pihak yang tertarik h i a m memasarkan produk jarnur tiram yang

datang menaw~lrkan kerjawrna, selain itu, sarana produksi brsadia cfan mudah

dipsroleh. Ada katidakyakinan sebagian besar anggota kelompok tani terhackp

prospek

jamur

tirarn ini. Hal tersebut mungkin

karana

keterdecfahan ketarnpak

tani

terhadap informasi

yang

berkaitan h g a n jamur tiram masih kurang.

Menurut Rages

dan

Shemaker, keputusan sesearang untuk

memFima

mu

menolaic

inovasi adalah proses

mental

sajak ssseomng mgetahui adanya imvasi

sarnpai mengambit keputusan unhrk mssmrima atau menolair

dan

kemudian

mengukuhkannya (HanaPi, 1$87). Banyak

faktur

y a q rnempmgaruhi proses

adopsi

inavasi antam lain dalarn inowsi

jamur

tiram

yaw

blah diduga ikut msmpenganrhi

seseorang mengadapsi inavasi adahh pgndidikan, skala usaha, w g -

(187)

kekusrnopolitan, dan motivasi. Sehin itu

adapsi

jarnur tiram ini tidak terkpas

dad

penganrh komunikasi antar individu dan

kelompok

di mana

proses

psrktkaran

informasi yang rnerupakzln inti dari aktivitas komunikasi antara anggota

kekrnpok

lain yang rnemungkinkan suaki inovasi menyebar

dan

diadapsi,

Berdasafkan penjehsan di atas, m k a pernasalahan yang tefah ditel'iti

adalah sebagai befikut:

1. Faktor-faktor apa saja yang hrhubungan dengan pofa komunikasi pada angguta

kefornpok tani?

2. Pula komunikasi yang bagairnana yang bemubungan dengan aspek-aspek

dalam tahapan

proses

pengamfiibn keputusan inovasi jamur tiram oleh

anggota

kelornpok tani?

3. Faktar-fakbr apa saja yang krtrubungan dengan beberapa

aspek

dalarn

tatrapan

proses pengarnbilan keputusan inovasi oleh

anggota kefornpok tani?

Tujuan Penelitian

Sejalan dengan pernasalahan yang

telah

dirumuskan, maka seam spesifrk

penslitian ini bafh?juan untuk:

3 . Menerangkan faktor-fakior yang bedwbungan dmgan pata komunikasi anggota

kelompuk hni.

2 . Menerangkan

hubungan

pofa komunikasi @a tingicat kanvergensi komunihsi

tertentu dengan asp&-aspek &lam M a p a n proses pengambilan keputusan

inovasi jamur tiram okh anggota kelompuk tani.

3. Menemngkan fakor-faktor lainnya yang hrhubungan dewan bebrapa aspek

dalam tahapan

proses

pengambilan keputusan imvasi jamur tiram

afeh

angguta
(188)

Kegunaan

hnelitian

Penyebaran infarmasi inovasi,

bani

bemanfaat jika ttal tersebut marnpu

meningkatkan pemahaman, penerapan dan pengernbangannya di kalangan petani.

Dihampkan h s i f

penelitian

ini &pat k m n f a a t dan berguna bagi be&agai pihak

seprti yang dijehskan ben'kut:

1. Hasil penelitian ini dihampkan mampu memberikn rnasukan bzagi aparat yang

terkait

dalam

menyusun

stratqi icamunikasi dalam

kgiatan

penyuluhan

teknalagi pertmian di wilayah kejanya, seperti Balai Partyuhhan Pamnhn,

sehubungan dengan psmbinaan d m pengembangan kebmpok tani jarnur tiram.

Qfah

karena

itu penalitian ini

bentsaha

menggafi sejauhmana pofa kornunikasi

yang ada dapat dikernbangkan mtuk tujuan tarshut.

2.

Bagi

kornunikator

inovasi, h s i i pewtitian ini diharapkan dap& menjadi msukan

dalam mmyusun kebutuhan infarmasi, pslatihan dalam kaitannya untuk

mengukuhkan adopsi di

katangan adopter

rnaupun unklk penyebaran (difusi )

inavasi, serta

3. Bagi pengembangan itmu komunikasi, hasil penefitian ini &pat dijadikan batran

(189)

fnovasi

lnovasi

adalah

suatu gagasan, cam atau objek yang dirasa sesuatu yang

baru aleh sewrang, Siat baru s u m gagasan menmtukan resksi seseorang.

Reaksi ini tenkrnya krbeda-bed& antara individu

yang

satu dengan yang lain. Jika

suatu gagasan

dipandang

baru bagi individu, maka ihr

adaIah

inavasi. Suatu inovasi

yang dirasakan barn tidak hams suakr gengetahuan yang barn. %-rang mungkin

saja rnenptahui tentang inavasi tersebut tetapi

tidak

mentrnjukkan sikap

terhadapnya, tidak mengadopsi atau menolaknya. S i t h r u

dari

inuvasi dindai

dengan adanya pengetahuan, bujukan atau keputusan wltuk adopsi (Rogers, 1983 ).

Selanjutnya Rogers mangatakan khwa sifat inovasi juga rnenentukan keepatan adupsi inovasi. Karakteristik inovasi yang mernpenganrhi kecepatan

suatu proses adupsi inovasi adahh:

1. Keunfungan

Relafif.

Yaitu derajad di mana suatu inovasi dirasakan lebih

memberikan keuntungan dibandingkan gagasan lama yang digantihn. Derajad

keuntungan relatif dapat diukur rnenggunakan

asp&

ekonomi, tetapi faktof

prestise

sasial, kenyamanan dan kepuasan juga

merupakan faittor

yang

penting.

2. Kornpatabilitas. Adalah derajad

sejauhma

s u m inovasi konsistm dengan

caraeira dan nilai-nilai yang &a, pengalaman

masa

lafu

dan

kebutuhan

pgnerima. Rita inovasi yang d i r k a n merupakan kelanjutan

dad

pmge-

Qethuanlteluoalagi yang lama,

maka

keepittern proses adopsi akan

t>a

jalan

mlatif
(190)

3.

Kompkksites.

Adalah derajad kerurniQn

swtu

inovasi. lnovasi yang sutit

untuk dirnengerti dan dig uraa kan akan rnmpngarutti kecepatan proses adupsi.

Ada bebrapa inavasi yang mudah dirnengerti

oleh

banyek

anggota sistem

sosial;

sebafiknya ada i m s i yang mmit sehingga proses adopsinya lambat

4. Tdalibilitatas. Adalah dmjad di mana suatu iflovasi &pat d i m dahm

sbla

yang kecil. Suatu gagasan h r u yang dapat ditewpkan dalam

skafa

terbatasl

tidak sehfigus akan febih -pat proses adopsinya dibandingkn dmgan inovasi

yang hams

sskaligus

diterapkan.

5, Obsaw6ilitas. Adalah derajad dari suatu hasil inovasi yang dapat dilihat.

Suatu inomsi yang hasilnya &pat dilihat oleh individu

akan

mempempat

proses adogsi.

Proses Keputusan lnovasi

Keputusan inovasi adatah

pruses

mental sejak samorang mngetahui

adanya inovasi sampai mengambil keputusan untuk rnwerirna ahu menobk dan

kernudian

manguituhkannya

(Rugers, 1 983). Adapun tahapan-tahapan yang

biasanya difafui dalam proses adopsi yaw:

1. Tahap pngenalan yaitu tahapan di mana

seseorang

ntengetahui adanya inovasi dan memperaleh bebrapa pengertian

tenhng

bagaimana manfaat

inawsi tersebut. S a a k a M (1988 ) rnensambahkan

h h w a

pada tahapan ini

informasi tentang inavasi tersekt mas& barsifat mum.

2. Tzrhap parsuasi yaitu tahapan di mana seseorang memhtuir sikap behenan atau tidak berkerran terhadap inovasi. Soekartawi (3988) mnambaftkan bahwa

pada tahapan ini petani mengumpulkan informasi dad berbagai pihak seprti

(191)

3. Tahap keputusan y a k tafiap di mana seworang rnelakukan aktivitas-aktivitas yang rnmbawanya pada

suEtkr

pilihan untuk mangadopsl

ahu

rnenobk inovasi.

4. Tahap irnpbrnentasi yaitu t a h p di maria

seseorang

merapkan inovasi yang

sudah

diptuskan.

WkaM (1988) mmambahkan

bahwa

pad# tahapan ini pebni trams hiajar

apa

yang

disebuf ide baru tersebut, bagai-

mans

melakukannya, mengapa

hams

ia Iairukan, spakah dihkukan sencliri atau

krireiompk

dan

di mafia ia hams dakukan m h a n bmeht.

5. Tafaap

kanfirmasi pitu

&hap di rnana seseorang mencad penguatan

atau

pengukuhan dari k~tputusan inavasi yaw blah d i h h y a , tetapi dia mungicin

b a h l i k dari kepwsannya semula jika dihadapkan pada pesan-pesan

bertentangan mengenai i m s i tersebut.

Selanjutnya

Soekartawi

(1988) menambahkan k h w a

tatrapan

mrtl

yaw

dijelaskan tasrsebut tidak hams brjalan atau dilakukan secara berunttan. Juga

tidak

berarti bahwa tahapan-tabpan tambut perlu diikuti

secara

umum

oleh

semua

orang dalam mengarnbil

keputusan

melakukan

adopsi

suatu W d e atau hi-ha!

yang baru.

Ada tiga hat yang diptlukan bagi cabn acbpter kaitannya &lam

proses

adopsi (Wartawi, 1988 ) yaw:

3 . Adanya pihair

Iain

yang blah mefakmakan adopsi inamsi

c3an

berhasif

dengan

suksss.

Pihak

yang

bemalung

k r i t h ini dimaksudkan sebagai $umber

infomasi yang retern.

2. Adanya suatu proses adopsi inovasi yang hrjalan secara sihmstis, sehingga

(192)
[image:192.613.72.553.84.270.2]

Gambar 1. Model Tahapan Peqsmbilan Keputusan lnwasi (Rcgers, 1983. Wffusion of Innovation)

3. Adanya hasil adapsi inovasi

yaw sukses

dalam arti mernkrikan

keuntungan,

sehingga dmgan ciemikian infarmasi seperti ini akan mamtwrihn domngan

kepada =ion adopter untuk mefaksatrakan

adapsi

inovasi.

Msnunrt Jones dabm Saekartawi (1988) ada bekrapa

aspek

pentirag yang

berkaitan dengan

proses pngambilan

ksputusan dalam

proses irornunikasi

pertanian, antara lain adalah:

1. Mativasi dalam pemecahn rnasakh.

2. Begaimana rnasafah

itu dapat

diselesaibn

agar

tuluan

yang diinginkan

tercapai?.

3. Apakah ada

kesempatan

untuk mencapai

tujuan

ih?.

4. Di mana dan kapan w t a b yang &pat untuk me3ncapai kljuan yang diinginkan?.

5. Penrbahan sikrasi linqkungan di mana proses kamunikasi krlangsung.

(193)

Kepukisan adapsi edak

selalu

menrpakan keputusan yang pemmn. Untuk itu

dibutuhkan penguatan-penguatan

dengan

cam mnunjuWn pangguna inovasi yang

bert.tasit dan infumasi-inforrnasi dari sumber-sumkr yang dipercaya.

Jamur

Tiram

Sebagai Inovasi

Jamur tiram

(f.ll-Eaumfus

Ostmasus)

mempakan safah satu jenis jarnur kayu.

Jamur ini banyak turnbuh pada media kayu yang

sudah

fapuk. Disebut jarnur tiram

karena bentuk tudungnya agak rnemtwiat, tanjung

dan

melengkung

seperti

cangkang tiram. Ciri khas jamur ini wamnya putih bersih

dan

bentuk

daun

buahnya

hlat

berci'ameter 3

-

?O

cm.

Jamur ini bisa m b u h baik pads media

serbuk

gsrgajian k y u sengun falbaaia p m m ) dan kayu jeungling putih (pamsettanthes

hlCk3tada)

dengan tingkat kelembaban iiwi (Cahyana et a!., 1999).

lnavasi jamur tiram

yaw

dipkenalkan kepada icelompok tani Hanjuang

adalatt

budidaya dengan

rnenggunakan

media serbuk kayu.

Kegiatan

pmbudi-

dayaan

jarnur timm meliputi tahap-tahap sebagai berikut: (Cahyana et a!., 1999):

A. Tahap Persiapan

.

Sarana

produksi yaw mefiputi bangunan, peralatan dan khan-khan haws

disiapkan sebefum kegiatan produksi. BElngunan yang dlperluh maliputi:

Ruang persiapan,

yang

digunakan unklk prsiapan petnbuahn media tanam.

Kegiatan yang dilakukan di ruanpn hi adatah pmgayakan, pencampuran,

pewadahan

dan

sbrilisasi dan juga untuk menyimpan bfihambahan.

Ruang

inokulasi, adsnkh nnangan untuk menanam

Mbit

pada media tanam.
(194)

Ruang inkubasi, adafafr ruang untuk menurnbutrkan misetium jamur pa&

media tanam yang sudah diinokufasi. R u m ini tidak boleh

terfalu

larnbab

dan diatur pada suhu 22-28

"

C

dengan kefembakn 60

-

80 %.

Ruang penanaman, yaitu ntangan yang

digunakan

untuk rnenumbuhkan

jamur. Ruangan ini difengkapi dengan rak-rak.

Peralatan yang digunakan

adalah

cangkul,

sekap,

boblkayu (untuk

msrnacfatkan media tanam), alat pansteril Merhana

(dari

dnrm)

dan

larnpu

spiritus,

Bakn-bahan yang diperlukan mliputi

k h a n

baku yaitu swbuk kayu dan

bahan

tarnbahn *perti hksntul, kapur, gips dan

kantang

piastik.

8. T a h p Pembudidayaan.

Tahapan dalarn bud'rdaya jamur tiram adalah sebagai berikut:

I. Persiapan. Sehuk kayu, bekatul,

kapur

dan gips disiapkan sesuai dengan

perbandingan k&uhrhan yang formutasinya bisa tstarbeda-beda.

Berdasarlran

Tabel 4 dapat dipilih salah satu furmufasinya.

Tabel 9 . Kebutuhan Bahan-Bahan dalarn Budidaya Jamur Tiram

Fonnulasi Serbuk kayu (Kg)

Bekatul

(Kg)

i 5

I

1

Kapur

(its) 108 2.5 fV

Gips

(Kg) 15

I! 0.5

fBO

I

10

I

5

I

1

fOO

2.5 5

(195)

3. Pgwadahm/pembungkusan. Bafran-bahan yang blah diaduk tersebut d i m

sukkan

ke

daIarn plastik t a k n panas d m kemudian dipadatkan.

Setelah

itu

ujung ptastik disatukan d m dipasang cinch dari pralwt pada lefier piastik.

4. Sterilisasi. Plastik yang M s i media serbuk

kayu

d i s U "log". Lag-fog

tersebut

disusun

dalarn

sebush drum

pangukus

dan diitukus pada suhu 8Q

-

90

O

C

sagama

6-8 jam.

5, Pendinginan. Media yang tdah disterifisasi dibiarkan antam 8

-

I 2

jam

sarnpai

tidak

panas lagi.

6. Inokulasi. Media dikat iukng di tengah rneiafui cincin. Penusuh d i b

kukan cfenhjan batang byu. Selanjubya bbit dimasukkan ke hbang br-

sebut dsnwn menggunakan spatuja. Kmudiian media tersebut ditutup

dmgan mnggunakan

kapas.

7.

Inkubasi.

Menyimpan media

yaw

Wah diisi bibit pada

suhu

antara 22-28

"

C.

Inkubasi

dilakukan hingga seluruh media b m m a putih

dan

biasanya

antara 40

-

6Q h r i sejak dilakukan inokulasi.

8. Penumbuhan. Setelah 40

-

g0 had yang ditandai

dengan

brsebamya

miselia berwama putih di sefunrh plastik. Kandisi yang diperlultan antara

suhu 16

-

22

'

C

dengan

kelembaban 80

-

90.

9. Pemaman. Dilakukan 5 hari seteiah tumbuh caton jamur dengan

ukuran

diameter antam 6

-

10

cm.

Pemanenan ctiiakukan pagi

iaari

untuk

rnempsrolah Iresegamn dan mudah memasarkan.

Hasil pemlian Wati

(2000)

menyatakan

hhwa k u a i i jamur timm
(196)

Serbuk gergaji kayu yang k i k

adalah

yang krasal dari jenis kayu yang kerns,

tidak

betgetah maupun berminyak.

Jarnur tiram selain fezat untuk dikonsumsi juga mampunyai irandungan gizi

yang

cukup

tinggi dikndingkan jenis

jamur

lainnya. Kwnggulan

jarnur

ini

dibandinglcan sayuran lain adalah kadutlgannya tidak hilang jika dipanaskan.

Jamur tirarn mernerlukan kondisi lingkungan yang sesuai agar dapat klmbuh optimaf.

Kandisi tersebut msliputi suhu, kelembaban dan cahaya (Truhs, f 999).

Budidaya jamur tiram juga rnentpakan usaha y a q

cukup

rnenguntungkan.

Hasil penelitian Kurniasari (200Q) mengenai analisis

finansial

budidaya jamur tiram

yang ditakuiran pada tingkat burtga 12% menunjukkan bat~wa usah ini layak untuk

difakulran.

Dari

k13er-h kelayakan secara keselunrtran diperoleh bahwa budidaya jamur ini dengan output jamur tilam dan kripik jamur

menrpakan u s a h

yang pafing

rnsnguntungkan dibanclingkan jika outpuf-nya jamur tiram sqar saja. Diperkuat

dmgan penelitian Windyastuti (2000) h h w a kelompuk

tani

Kafiwng Kecamatan

Kalimuncur Bogor rnernperokh pendapatan yang baik dalam usaha jarnur tiram.

Karaktetistik Petarri

Karakteristik inclividu adalafi suatu sifat-sifat atau ciri-citi yang malekat pada

dlri seseorang,

yang

krhubungan &%an

sernua

aspek irehiidupan sosiai ekonomi

serta kepribadiannysx. Demjat seorang individu sscara refatif Iebih cepat

mengadopsi suatu inumsi ditrandingkan rata-rata anggota

sistem sasial

di mana ia

tinggal (derajat kecepatan inovasilinovafimmss), di pmgaruhi

OM

sifat-sifat indiividu
(197)

Rogers dan Shoemaker (1 971) mengidsntifikasikan 32 sifat-sifat individu

yang rneliputi karakter sosial ekanomi, kepribadian dan perifaku kornunikasinya.

Sfat-sifat brikut ini

yaw

rnernpenganrhi tingkat adopsi

adalah:

Umur, tingkat

pertdidikan, tingkat

rnelek

hut+&, status

sosial,

tingicat mobilitas vertikal

ke

atas, besar

skala

usaha,

tingkat orientasi s konorni kumersial, derajad

kesukaan

terhadap kredit,

spesiafisasi usaha, tingkat kemampuan berempati, tiqkat kemampuan, tingkat

kepercayaan terhadap dogma, tingk& mengabstraksi, tingkat msianalitas, ting kat

intefegsnsi, derajad kesukaan

tarhadap perubahan,

keberanian mengambif resiko,

sikap b m d a p pendidikan, sikap terhadap ilmu, tingkat

kernarnpuan

rnengonlof

masa

dapan, tingkat motimsi berpre&si, tingkat aspirasi, tingkat partisipasi

sosial,

intensitas kontak dengan sistern sasial, tingbt kekosmopditan, intensistas kontak

dengan penyufuh,

ting

kat keterdedahan tertradap media

noassa,

tingkat

katerdedahan tamadap komunikasi antar gribadi, tingkat ugaya pencarian infurmasi

tentang inavasi, tingkat perrgetahuan tentang inovasi, tingkat

kepercayaan

pada

apini

kepmimpinan,

tingkat kemauan menjadi

anggata

rnasyarakt yang ingin

modern

dan menjadi anggaka masyarakat yang lebih terintegrasi.

Selanjutnya

SoekaftW

(1988 ) mengatakan bahwa cepat tidaknya proses

adapsi sangat tergantung dad faktor internal

dad

adapter.

Faktur-fsaktor

tersebut

adalah

latar belakang sosial e k a m i , budaya dm N i t i k

dan

beberap h l lain

sew&: umur, pendidikan, ksbranian mengambit resiko, pula kbungan (lokalit dan

kosmapolit), sikap terhadap perukhan, motivasi twrkarya, aspirasi dan sistern

keparcayaan tertentu.

Hasit

pemfitian

Yusnadi (1992) rnenyatakan t>afwva umur ptani krhutxrng-
(198)

negatif,

artinya semakin tinggi umur (tun), maka tingkat adapsinya semakin rendah.

Hasil penetitian Yusnadi (1992) clan

La#

(1995) jum mngungkapkan b a r n

pendidikan formal, psndidikan nan formal dm tingkat kekasmapalitan petani

bsrhutwngan nyata dewan tingkat adupsi.

Ternuan

tersebut

diciukung

o m

pmyataan

Uonbergar dan

E M

(1982),

bahwa kdka seseomng memutuskan unkrk mensrima atau mm&k inumsi, &a

M e r a p a faktor yang mempenglaruhi di at7taranya adalah faMar individu. Faktar

tersebut mliputi psndicfikan, ternpat tirmggat,

pekejam,

kemampuan mengefofa,

kesehatan, umur dan siicap.

Hasil penetiian Sactono

(4999)

mgatakan bahwa faktur internal p h n i

yang

berkdasi nyata dengan tirpgkat penempan Pengendaii Hama

Tanaman

(PHT) adrtfah tingkat pendrdikan dan persepsi pebni terhadap PHT. Sementara

faMr luas gampan dan pekajm -ma tidak

berhubungan nyata

dengan

tingkat penerapan PHT, Setanjutnya hasil peditian Arief

(1W)

manunjukkan

braha faktor sosial ekonorni jugs Mubungan dengan tingkat &psi inavasi

Teknologi Tanaman

§ayuran

Dataran Tinggi (1"SO"t-) yam brdiri dad intensitas

penyuluhan, hubungan

sasial

&anom# cian pendapatan petani.

Pendapatan

petani yang menentukan

status

sasial e k m i pgrtanian atau

adanya sumber pendapatan lain ymg rnmguntungkan

juga

menrpakan faMr ymg

berpengsruh t m d a p proses

difusi

dm

adopsi inumsi petani. Soekartawi (1988)

menyatakan

m

a

pendapatan usahatmi yarrg tinggi saringkli krhubngan

dmgan tingkat d i i s i inovasi p M i a n . Adupsi inovasi menyebabkan pandapatan

petanl

rmsnmgkat, kemudian petani inkan mmanamkan modainya untuk adopsi
(199)

Ukuran

usahatanl

selalu hrhubungan positif dengan adopsi teholagi.

Banyak

teknologi k r u

yang

mernarlukan

skala

usaha

yang besar dan sumberdaya

ekonorni yang tinggi. Bagi memka yang rnemiliki

lahan

per&nian sendiri

akan sangat tertarik untuk mengadopsi teknologi pertanian (Saehrtawi, 1988).

Pernyataan

Saakartawi dibuktikan &ngan penelitian Setyanto (1993)

yaw

menyimpulkan khwa

has

lahan garapan dan stabs lahan garapan disamping

kamkteristi k individu

lainnya

seperti

pendidikan, penghsasilan, keterdadahan

pa&

media

massa,

mernpunyai hubungan posiM dtaqan adapsi p a k t teknulogi Supra

fnsus.

Dafarn studi pengaruh pofa kurnunikasi ke8ompok terhadap pngarnbilan

kepukfsan inavasi anggota keiampok

tani,

karakerizttiic individu yang diduga relevan

acfalah tingkat pendidikan formal, tingkat pendidikan

m

formal, pertgalaman

brusaha,

skala

usaha, tingkat pndapatan, sikap temdap perubahan,

tingkat

kekasmopotitan dan rnotiv

Gambar

Gambaran Populasi dan Sampel Petani di Kefampok Tani ................................
Gambar 1. Model Tahapan Peqsmbilan Keputusan lnwasi (Rcgers, 1983. Wffusion of
Tabel 2. Garnbaran Populasi dan Sarnpet Petani di Kelornpok Tani
Tabel 3. lndikator untuk Menghitung Skor Tingkat Kekosmapatitan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Simpulan penelitian pengembangan ini adalah (1) Dihasilkan modul pembelajaran fisika dengan strategi inkuiri terbimbing pada materi fluida statis yang tervalidasi; (2)

skor penilaian yang diperoleh dengan menggunakan tafsiran Suyanto dan Sartinem (2009: 227). Pengkonversian skor menjadi pernyataan penilaian ini da- pat dilihat

KONTRIBUSI POWER TUNGKAI DAN KESEIMBANGAN DINAMIS TERHADAP HASIL DRIBBLE-SHOOT DALAM PERMAINAN FUTSAL.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahnya-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan judul “

Berdasarkan Hasil Evaluasi Penawaran dan Evaluasi Kualifikasi yang dilakukan oleh Pokja Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang/Jasa Di Lingkup

Maka tujuan operasional pada penelitian ini adalah untuk lebih mengidentifikasi masalah dan upaya perbaikan proses pembelajaran permainan tenis meja dengan menggunakan

pemberdayaan tersebut, pemerintah Desa Karangpatihan mendirikan Badan Usaha Milik Desa sebagai lembaga yang mewadahi warga tunagrahita untuk terus mengembangkan kegiatan

Berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah dimainkannya hari ini, mainan apa yang paling disukai2. Bercerita pendek yang berisi