• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR MELAMBUNG DALAM PERMAINAN BOLA ROUNDERS DENGAN MENGGUNAKAN ALAT MODIFIKASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PECOH RAYA KECAMATAN BUMI WARAS BANDAR LAMPUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR MELAMBUNG DALAM PERMAINAN BOLA ROUNDERS DENGAN MENGGUNAKAN ALAT MODIFIKASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PECOH RAYA KECAMATAN BUMI WARAS BANDAR LAMPUNG"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR MELAMBUNG DALAM PERMAINAN BOLA ROUNDERS

DENGAN MENGGUNAKAN ALAT MODIFIKASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PECOH

RAYA KECAMATAN BUMI WARAS BANDAR LAMPUNG

OLEH

M. ZULKIFLI RAF

Penelitian ini bertujuan ingin memperbaiki dan meningkatkan pembelajaran gerak dasar menangkap bola dengan satu tanganpadasiswakelasV SD Negeri 1 Pecoh Raya KecamatanBumiWaras Bandar Lampungtercapai keberhasilan pembelajaran.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitiantindakankelas (Classroom Action Research). Dengan subjekpenelitianadalahsiswakelasV yang berjumlah 30 siswa dengan perincian 21 laki-laki dan 10 perempuan. Instrumen yang dipakaiadalahpenilaiankualitasgerakdasarmelambung bola dengan satu tangandenganrentangnilai 0-1.Teknik analisis data menggunakan prosentasiketuntasanbelajarsetiapsiklusnya.

Hasil penelitian menunjukkanbahwapadasikluspertamadengan menggunakan alat modifikasi berupa : bola dari plastik, maka ada peningkatan terhadap gerak dasar melambung bola yaitu jumlah siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar adalah siswa atau 25,81%; sedangkan pada siklus kedua berupa bola kertas meningkat menjadi 15 siswa atau 48,38 %, dan pada siklus ketiga berupa bola karet meningkat menjadi 80,64% hanya menyisakan 6 siswa lagi yang belum tuntas sehingga pada siklus ketiga penelitian selesai.

(2)

UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR MELAMBUNG DALAM PERMAINAN BOLA ROUNDERS

DENGAN MENGGUNAKAN ALAT MODIFIKASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PECOH

RAYA KECAMATAN BUMI WARAS BANDAR LAMPUNG

(Skripsi)

OLEH :

M. ZULKIFLI RAF

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG

(3)

ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR MELAMBUNG DALAM PERMAINAN BOLA ROUNDERS

DENGAN MENGGUNAKAN ALAT MODIFIKASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PECOH

RAYA KECAMATAN BUMI WARAS BANDAR LAMPUNG

OLEH

M. ZULKIFLI RAF

Penelitian ini bertujuan ingin memperbaiki dan meningkatkan pembelajaran gerak dasar menangkap bola dengan satu tangan pada siswa kelas V SD Negeri 1 Pecoh Raya Kecamatan Bumi Waras Bandar Lampung tercapai keberhasilan pembelajaran.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Dengan subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 30 siswa dengan perincian 21 laki-laki dan 10 perempuan. Instrumen yang dipakai adalah penilaian kualitas gerak dasar melambung bola dengan satu tangan dengan rentang nilai 0-1. Teknik analisis data menggunakan prosentasi ketuntasan belajar setiap siklusnya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus pertama dengan menggunakan alat modifikasi berupa : bola dari plastik, maka ada peningkatan terhadap gerak dasar melambung bola yaitu jumlah siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar adalah siswa atau 25,81%; sedangkan pada siklus kedua berupa bola kertas meningkat menjadi 15 siswa atau 48,38 %, dan pada siklus ketiga berupa bola karet meningkat menjadi 80,64% hanya menyisakan 6 siswa lagi yang belum tuntas sehingga pada siklus ketiga penelitian selesai.

(4)

UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR MELAMBUNG DALAM PERMAINAN BOLA ROUNDERS

DENGAN MENGGUNAKAN ALAT MODIFIKASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PECOH

RAYA KECAMATAN BUMI WARAS BANDAR LAMPUNG

OLEH : M. ZULKIFLI RAF

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mendapat Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(5)

Judul Skripsi : UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR MELAMBUNG DALAM

PERMAINAN BOLA ROUNDRES DENGAN ALAT MODIFIKASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PECOH RAYA KECAMATAN BUMI WARAS BANDAR LAMPUNG

Nama Mahasiswa : M. ZULKIFLI RAF

NPM : 1013068031

Program Studi : Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Jurusan : Ilmu Pendidikan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

1. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan 2. Pembimbing

(6)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Drs. Akor Sitepu, M. Pd. ………

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Ade Jubaedi, M. Pd. ………

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M. Si. NIP 19600315 198503 1 003

(7)

SURAT PERNYATAAN

Bahwa saya yang bertandatangan di bawah ini : Nama : M. Zulkifli Raf NPM : 1013143031

Program Studi : S1 Penjaskes Dalam Jabatan FKIP

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Upaya Meningkatkan Pembelajaran Gerak Dasar Melambung Dalam Permainan Bola Roundres

Dengan Alat Modifikasi Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Pecoh Raya Kecamatan Bumi Waras Bandar Lampung”adalah benar hasil karya penulis, bukan hasil

menjiplak, dan atau hasil karya orang lain.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan tugas akhir ini saya kutip dari hasil karya orang lain dituliskan sumbernya secara jelas sesuai norma dan etika penulisan ilmiah. Dan jika dikemudian hari ternyata ada hal yang melanggar dari ketentuan akademik universitas maka saya bersedia bertanggungjawab dan disanksi sesuai peraturan yang berlaku.

Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya, apabila ternyata tidak benar saya bersedia menerima sanksi.

Bandar Lampung, November 2012

(8)

D. Hakikat Belajaran Keterampilan Motorik ... 9

E. Media Pembelajaran ... 11

III. METODOLOGI PENELITIAN ... 19

(9)

V. SIMPULAN DAN DARAN ... 38

A. Simpulan ... 38

B. Saran ... 38

DAFTAR PUSTAKA ... 40

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman 1. Siklus Penelitian Kaji Tindak ... 20 2. Grafik Batang Perbandingan Hasil Tes Awal,

Siklus I, Siklus II dan Siklus III. ... 30 3. Grafik Batang Perbandingan Siswa yang Tuntas dan

4. Belum Tuntas Pada Tes Awal ... 31 5. Grafik Batang Perbandingan Siswa yang Tuntas dan

Belum Tuntas Pada Siklus I ... 32 6. Grafik Batang Perbandingan Siswa yang Tuntas dan Belum

Tuntas Pada Siklus II ... 33 7. Grafik Batang Perbandingan Siswa yang Tuntas dan Belum

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Deskripsi Hasil PTK Pembelajaran Gerak Dasar Melambung ... 28

2. Analisis Hasil Tes Awal Melambung ... 31

3. Analisis Hasil Tes Siklus I Melambung ... 31

4. Analisis Hasil Tes Siklus II Melambung ... 32

(12)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Permainan adalah salah satu cabang olahraga yang paling kompleks, karena banyak nomor

yang dipertandingkan dalam cabang ini. Selain dari itu gerakan yang terdapat dalam cabang

olahraga permainan kasti merupakan gerak dasar bagi cabang lainnya, karena hampir semua

cabang olahraga memerlukan kekuatan, kecepatan, kelenturan dan daya tahan. Oleh karena

itu, tidaklah berlebihan sejarah mengemukakan bahwa permainan dari semua cabang

olahraga.

Cabang olahraga permainan mengandung nilai-nilai edukatif yang memegang peranan

penting dalam mengembangkan permainan kasti serta dapat mengembangkan sikap percaya

diri, disiplin, kerjasama, sportif dan berani. Sehingga untuk menunjang tujuan pembelajaran,

sesuai dengan tujuan kurikulum tingkat satuan pembelajaran permainan adalah salah satu

cabang olahraga yang wajib diajarkan di SD.

Cabang olahraga permainan merupakan salah satu cabang olahraga yang ada dalam program

pendidikan jasmani yang dilaksanakan disekolah-sekolah. Dalam kurikulum pendidikan

jasmani dijelaskan bahwa melalui proses belajar mengajar olahraga permainan diharapkan

dapat meningkatkan kesegaran jasmani dan juga untuk mendidik watak kedisiplinan dan

kesehatan. Dalam proses pembelajaran permainan khususnya memukul bola kecil

(13)

Strategi maupun metode pembelajaran ditingkatkan untuk memahami siswa dalam materi

pembelajaran. Suatu proses pembelajaran membutuhkan alat pendukung yang optimal karena

tanpa didukung oleh alat bantu atau sarana prasarana lain tidaklah mungkin pembelajaran

tersebut tercapai secara optimal khususnya pada bola roundres. Pada permainan bola

roundres sebaiknya menggunakan modifikasialat yang memadai seperti tiang penyangga bola

dengan tinggi 1 meter, pemukul dan bola. Media pendukung proses pembelajaran yang

kurang memadai akan menghasilkan proses pembelajaran kurang memuaskan, bahkan

pembelajaran tidak mencapai ketuntasan, hal ini yang terjadi pada siswa kelas V SD Negeri

1Pecoh Raya Kecamatan Bumi Waras Bandar Lampung.

Sistem dan model pembelajaran menggunakan modifikasialatpun yang kurang optimal dapat

menyebabkan siswa sulit memahami konsep-konsep pelajaran yang wajib dipahami. Hal

inilah yang menjadi salah satu penyebab banyak siswa yang tidak dapat melakukan pukulan

dengan benar. Sehingga agar tidak terjadi hal demikian, maka perlu dikembangkan suatu

model pendidikan yang secara optimal dapat meningkatkan minat, aktivitas dan kreativitas

siswa. Adapun salah satu upaya peningkatan kemampuan siswa terhadap materi ataupun

praktek yaitu melalui media modifikasi alat pembelajaran.

Selain faktor tersebut, ada faktor internal dan faktor eksternal seperti : pelatih, guru, waktu

latihan dan penggunaan alat belajar. Olahraga permainan pada nomor bola roundres termasuk

yang sulit dilakukan, terutama di kalangan siswa yang belum memiliki kemampuan yang

baik dalam teknik melambung bola kecil pada bola roundres. Kebanyakan siswa pada saat

melakukan pukulan hanya sekedar melambung, tidak memperhatikan teknik gaya yang

(14)

memperbaiki teknik melambung yang baik dan benar sesuai dengan tujuan kurikulum

pembelajaran penjaskes. Pada siswa kelas V SD Negeri 1Pecoh Raya Kecamatan Bumi

Waras Bandar Lampung pada mata pelajaran penjaskes pokok bahasan melambung bola

dalam permainan bola roundres masih terdapat kekurangan tentang pemahaman teknik gerak

dasar melambung.

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka penulis bermaksud mengadakan

Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) pada siswa V SD Negeri 1Pecoh

Raya Kecamatan Bumi Waras Bandar Lampung dengan judul “Upaya Meningkatkan

Pembelajaran Gerak Dasar Melambung DalamPermainan Bola Roundres Dengan Alat

Modifikasi Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1Pecoh Raya Kecamatan Bumi Waras Bandar

Lampung.

B. Identifikasi Masalah

Pada pembelajaran pokok bahasan permainan bola roundres, maka permasalahan yang sering

muncul adalah sebagai berikut :

1. Rendahnya kemampuan siswa dalam memegang bola roundres.

2. Rendahnya kemampuan siswa dalam melambung bola roundres.

3. Dalam proses belajar belum menggunakan alat bantu untuk meningkatkan gerak dasar

melambung pada permainan bola roundres.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi permasalahan yang dihadapi oleh penulis, maka

(15)

1. Apakah denganmodifikasi alat bola plastik dapat meningkatkan keterampilan gerak dasar

melambung pada siswa V SD Negeri 1Pecoh Raya Kecamatan Bumi Waras Bandar

Lampung dapat meningkat?

2. Apakah denganmodifikasi alat bola kertas dapat meningkatkan keterampilan gerak dasar

melambung padas siswa kelas V SD Negeri 1Pecoh Raya Kecamatan Bumi Waras

Bandar Lampungdapat meningkat?

3. Apakah denganmodifikasi alat bola karet dapat meningkatkan keterampilan gerak dasar

melambung padas siswa kelas V SD Negeri 1Pecoh Raya Kecamatan Bumi Waras

Bandar Lampung dapat meningkat?

D. Ruang Lingkup Peneltian

Adapun ruang lingkup penelitian ini adalah :

1. Ruang lingkup obyek penelitian adalah peningkatan keterampilan gerak dasarmelambung

dalam permainan bola roundres dengan modifikasi alat.

2. Ruang lingkup subyek penelitian adalah siswa V SD Negeri 1Pecoh Raya Kecamatan

Bumi Waras Bandar Lampung yang berjumlah 31 siswa, dengan 21 siswa putra dan 10

siswa putri.

3. Ruang lingkup tempat penelitian adalah di SD Negeri 1Pecoh Raya Kecamatan Bumi

Waras Bandar Lampung.

E. Tujuan Penelitian

(16)

1. Meningkatkan keterampilan gerak dasar melambung dalam permainan bola roundres

pada siswa kelas V SD Negeri 1Pecoh Raya Kecamatan Bumi Waras Bandar Lampung

dengan menggunakan modifikasi alat bantu.

2. Mengetahui seberapa besar peningkatan hasil pembelajaran keterampilan gerak dasar

melambung dalam permainan bola roundres pada siswa kelas V SD Negeri 1Pecoh Raya

Kecamatan Bumi Waras Bandar Lampungsetelah diberikan tindakan dengan

menggunakan modifikasi alat bantu berupa bola plastik, bola kertas, dan bola karet.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diharapkan adalah sebagai berikut :

1. Bagi Siswa

Sebagai bahan pengetahuan siswa kelas V SD Negeri 1Pecoh Raya Kecamatan Bumi

Waras Bandar Lampungpada pembelajaran gerak dasar melambung bola dalam

permainan bola roundres.

2. Bagi Guru Pendidikan Jasmani

Sebagai pengetahuan guru untuk pedoman mengajar selanjutnya.

3. Bagi Sekolah

Dapat memberikan sumbangan pemikiran di sekolah dalam usaha peningkatan gerak

dasar permainan bola roundres teknik melambung.

4. Bagi Peneliti Lain

Memberikan informasi kepada pembaca bahwa meningkatkan keterampilan gerak dasar

melambung dalam permainan bola roundres dapat dilakukan dengan berbagai upaya,

(17)
(18)

I. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Belajar

Ahmadi (2004 : 128) mengemukakan : “Menurut pengertian secara psikologi, belajar

merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan di dalam tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya”. Sedangkan menurut Suparno (2001 : 2) mengungkapkan “ Belajar merupakan aktifitas yang menimbulkan perubahan yang relatif permanen sebagai akibat dari upaya-upaya yang dilakukannya”.

Berdasarkan pendapat tersebut jelas bahwa belajar merupakan sustu proses perubahan tingkah laku kearah yang lebih baik, yang proses perubahan tersebut salah satunya melalui sekolah-sekolah yang ada di lingkungan masyarakat. Oleh karena itu, secara alami anak didik

juga menjadi aktif karena adanya motivasi dan didukung oleh bermacam kebutuhan. Anak didik dipandang sebagai organisme yang mempunyai potensi untuk berkembang dan tugas guru adalah membimbing dan menyediakan kondisi agar anak didik dapat mengembangkan

bakat dan potensinya, keadaan ini dapat menjadikan siswa lebih aktif dan kreatif.

B. Tujuan Belajar

Menurut Peter Kline dalam Gordon Dryden dan Dr. Jeannette Vos, (2002 : 22), belajar akan

efektif, jika dilakukan dalam suasana menyenangkan(fun and enjoy, maka perlu diciptakan suasana dan sistim (kondisi) belajar yang kondusif, di samping faktor lain yang akan

(19)

pengajar/pendidik. Oleh sebab itu, mengajar yang diartikan sebagai suatu usaha menciptakan sistem lingkungan, harus memungkinkan terjadinya proses pembelajaran yang fun and enjoy. Sistem lingkungan belajar itu sendiri dipengaruhi berbagai komponen yang masing-masing akan saling mempengaruhi.

Komponen-komponen itu antara lain tujuan pembelajaran, bahan kajian yang diajarkan, guru

dan siswa yang memainkan peranan serta hubungan sosial tertentu, jenis kegiatan yang dikembangkan, metode pembelajaran, serta media pembelajaran yang dipilih. Komponen-komponen sistem lingkungan itu saling mempengaruhi secara bervariasi sehingga setiap peristiwa belajar memiliki profil yang utuh dan komplek. Masing-masing profil sistem

lingkungan belajar diperuntukan untuk tujuan-tujuan yang dengan kata lain untuk mencapai tujuan belajar tertentu harus diciptakan sistem lingkungan belajar yang tertentu pula.

C. Pengertian Mengajar

Pengertian mengajar menurut Hustarda dan Saputra (2002 : 2), “Mengajar merupakan suatu proses yang sangat kompleks. Guru berperan tidak hanya sekedar menyampaikan informasi kepada siswa tetapi juga guru harus berusaha agar siswa mau belajar. Karena mengajar

merupakan upaya yang disengaja, maka guru harus lebih dahulu mempersiapkan bahan yang akan disajikan kepada siswa”. Upaya yang guru lakukan ini dimaksudkan agar tujuan yang telah dirumuskan dapat dicapai. Oleh karena itu, di samping guru harus menguasai materi

pelajaran guru juga dituntut memiliki kesabaran dan kecintaan dalam memahami dan

mengelola proses pembelajaran, hal inilah yang menjadi kata kunci suksesnya proses belajar mengajar di sekolah.

(20)

Pendidikan jasmani adalah dari “physical education” merupakan bagian integral dari system pendidikan yang tidak dapat dipisahkan dari program pendidikan. Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai perseorangan maupun sebagai anggota

masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani dalam rangka memperoleh/ meningkatkan kemampuan dan keterampilan jasmani

pertumbuhan kecerdasan dan pembentukan watak serta nilai-nilai dan sikap positif bagi

setiap warga Negara dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Syaripudin, Mahadi, 1993:4 dan Rijsdorop (1971), Mengatakan bahwa pendidikan jasmani adalah pergaulan peda gogik dalam bidang gerak dan kebugaran.Tujuan pendidikan jasmani adalah membantu siswa untuk perbaikan derajat kesehatan dan kesegaran jasmani melalui pengertian, pengembangan sikap

positif, dan keterampilan gerak dasar serta berbagai aktivitas jasmani, agar dapat : a. Memacu pertumbuhan termasuk bertambahnya tinggi badan dan berat badan secara

harmoni.

b. Mengembangkan kesehatan dan kesegaran jasmani, keterampilan gerak dan cabang olahraga.

c. Mengerti akan pentingnya kesehatan, kesegaran jasmani dan olahraga terhadap

perkembangan jasmani dan mental.

d. Mengerti peraturan dan dapat mewasiti pertandingan cabang-cabang olahraga; e. Mengerti dan dapat menerapkan prinsip-prinsip pengutamaan pencegahan penyakit

dalam kaitannya dengan kesehatan dan keselamatan dalam kehidupan sehari-hari. f. Menumbuhkan sikap positif dan mampu mengisi waktu luang. (Syarifuddin, Mahadi,

(21)

Pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan melaluai penyediaan pengalaman belajar kepada peserta didik berupa aktivitas jasmani, bermain dan atau olahraga yang direncanakan secara sistematis, dengan memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan guna merangsang

perkembangan fisik, keterampilan berfikir, emosional, sosial, dan moral. Pembekalan pengalaman belajar itu di arahkan untuk membina dan sekaligus untuk membentuk gaya hidup sehat dan aktivitas sepanjang hayat. Salah satu dari tujuan pendidikan jasmani di

sekolah adalah mengembangkan keterampilan gerak. Dalam perkembangannya melalui suatu pembinaan yang sistematis dan teratur. Proses pembelajaran harus sejalan dengan

kematangan siswa dalam usia maupun fisik perlu dibedakan antara setiap umur dari masa balita, anak-anak, masa remaja, dewasa dan tua.

Dengan demikian tahapperkembangan anak dalam hal ini usia sekolah dasar merupakan proses belajar gerak dasar, bila kemampuan gerak dasar umum telah dikuasai maka untuk

mempelajari gerak kelanjutannya akan lebih mudah untuk diarahkan guna mempelajari keterampialan yang lebih tinggi dalam hal ini mempelajari bentuk-bentuk gerakan suatu cabang olahraga. Di dalam intensifikasi penyelenggaraan pendidikan sebagai proses

pertumbuhan dan perkembangan manusia yang berlangsung seumur hidup, pendidikan jasmani sangat erat kaitanya dengan gerak manusia, prestasi yang optimal yang akan diperoleh dari bentuk-bentuk gerakan yang terdapat aktivitas permainan yaitu lempar bola adalah akibat dari pendidikan jasmani.

E. Media Pembelajaran

(22)

(2005) kaitan media dengan pembelajaran, mediasebagai suatu perantara atau pengantar pesan-pesan atau materi ajar dari gurukepada siswa. Dari pendapat diatas adalah segala sesuatu yang dapatmenyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima

informasi. Bila media sebagai sumber belajar maka materi yang dikemas dalam suatu media dalam penyampaiannya akan diinformasikan melalui media, sehingga materi akanlebih mudah dipahami dan dimengerti.

Dalam hal ini guru harus pandai memilih media pendidikan yang sesuai situasi dan kondisi yang dihadapi, sesuai dengan yang dikemukakan oleh Hamamik (1987:7) tentang memilih media yang memenuhi syarat adalah sebagai berikut :

a. Rasional, sesuai dengan akal dan mampu dipikirkan oleh kita. b. Ilmiah, sesuai dengan perkembangan akal dan mampu dipikirkan. c. Ekonomis, sesuai dengan kemampuan pebiayaan yang ada, hemat.

d. Praktis, dapat digunakan dalam kondisi praktek di lapangan.

e. Fungsional, berguna dalam pembelajaran, dapat digunakan oleh guru dan siswa.

Dengan adanya syarat-syarat tersebut diharapkan seorang guru tidakragu-ragu untuk

menentukan pilihannya mengenai media atau alat bantudalam pembelajaran.

F. Alat Modifikasi

Alat atau media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menunjang

pelaksanaan dalam proses pembelajaran itu sendiri. dalam menyampaikan materi pembelajaran. Alatpembelajaran dinilai sangat penting, karena dengan adanya alat

pembelajaran maka bahan atau meteri yang disampaikan dapat dengan mudah dipahami oleh

(23)

membantu guru agar proses belajar siswa lebih berhasil dalam proses pembelajaran dan efektif serta efesien.

Hamalik dalam ArsyadAzhar (2005: 15) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa

pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu efektivitas proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran saat itu.

Menurut Bahagia dan Suherman (2000:41) modifikasi merupakan salah satu usaha para guru agar pembelajaran mencerminkan DAP (Developentally Appropriate Practice) termasuk

didalamnya body scaling atau penyesuaian dengan ukuran tubuh siswa yang sedang belajar.Penggunaan alat modifikasi diharapkan dapat memotivasi anak melakukan tugas

gerak yang diberikan, sehingga pembelajaran Pendidikan Jasmani yang diharapkan tercapai. Slameto (1995: 12) menyatakan proses belajar dikatakan berhasil apabila ada perubahan pada diri anak berupa perubahan prilaku yang menyangkut pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran peserta didik harus menunjukkan kegembiraan, semangat yang besar dan percaya diri.

Dalam proses pembelajaran Pendidikan Jasmani agar tercipta suatu pembelajaran yang

mencerminkan rasa kegembiraan, semangat yang tinggi dan percaya diri pada siswa, maka guru harus berperan untuk mempertahankan kelangsungan proses belajar mengajar, guna tercapainya tujuan belajar yang sudah ditetapkan, yaitu dengan cara guru dapat mengurangi

(24)

peralatan yang digunakan untuk melakukan tugas geraknya, misalnya dengan cara memodifikasi berat-ringannya, besar-kecilnya, tinggi-rendahnya dan panjang-pendek peralatan yang digunakan. (Bahagia dan Suherman, 2000:48).

Secara garis besar tujuan modifikasi adalah :

1. mengatasi keterbatasan akan sarana dan prasarana pendidikan jasmani,

2. mendukung pertumbuhan dan perkembangan peserta didik, 3. mendukung tercapainya tujuan pembelajaran yang efektif,

4. mengurangi resiko cidera akibat proporsi antara sarana pembelajaran dan kondisi fisik yang tidak seimbang.

Alat modifikasi yang akan digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah berupa bola plastik, bola kertas, dan bola karet. Berdasarkan dari segi kegunaannya, alat modifikasi tersebut dibuat dengan jumlah yang cukup banyak sehingga memberikan kesempatan yang

banyak pula bagi siswa untuk melakukan pengulangan dalam pembelajaran gerak dasar melambung dalam permainan bola roundres yang diajarkan, sehingga proses pembelajaran yang terjadi menjadi efektif dan efisien. Selain itu, dengan menggunakan alat modifikasi

yang memiliki karakteristik bentuk dan ukuran lebih ringan dapat memudahkan siswa dalam melambung bola, sehingga dengan menggunakan alat modifikasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan keterampilan gerak dasar mlambung pada siswa kelas V SD Negeri 1Pecoh

(25)

G. Permainan Bola Roundres a. Pengertian Bola Roundres

Bola roundres termasuk dalam jenis olahraga permainan dengan menggunakan bola kecil atau

permainan bola kecil. Bola roundres adalah permainan beregu (tim) yang dimainkan oleh dua regu, masing-masing regu terdiri dari 12 pemain, bagi regu yang mendapatkan pemukul disebut regu pemukul atau regu pemain, dan bagi regu yang melampungkan bola dan menjaga

dilapangan disebut regu jaga.

Bola roundres dimainkan dilapangan yang rata berbentuk empat persegi panjang dimana lebar

dan panjangnya kurang lebih berbanding 1 dengan 2. Permainan bola roundres dilakukan dua babak dimana antara babak pertama dan kedua dengan diberi waktu untuk istirahat. Regu yang dinyatakan menang adalah regu yang sampai akhir permainan lebih banyak mengumpulkan nilai.

Dalam permainan bola roundres ini dipergunakan bola dan alat pemukul yang terbuat dari kayu. Permainan bola roundres dipimpin oleh seorang wasit yang dibantu oleh 3 orang pembantu

wasitdan seorang penulis nilai.

b. Alat –alat Bola Roundres 1) Kayu Pemukul

Kayu Pemukul Terbuat dari kayu berbentuk bulat panjang, tidak boleh lebih daripada

1 meter dan tidak boleh bergaris tengah lebih dari 7 cm.

2) Bola

Berat bola 80-100 gram berbentuk bulat bergaris tengah 7 cm, bola memiliki bahan

yang elastis dan tidak terlalu keras.

(26)

Dalam permainan terdapat 2 buah tiang. Tinggi bendera batas 1,5 meter dari

permukaan tanah, dicat berselang-seling hitam putih dengan diikatkan bendera yang berwarna terang.

4) Tiang Bendera Batas

Bendera batas tingginya 50-60 cm, bendera ini dipasang untuk sudut-sudut ruang

bebas. Jadi dibutuhkan 4 buah tiang bendera batas

5) Pen Besi

Pen besi panjangnya kurang lebih 17 cm banyaknya paling sedikit 20 buah, pen besi

digunakan untuk membuat garis batas dengan tali.

H. Melambung Bola

Melambung bola roundres bukanlah gerakan yang dilakukan dengan sembarangan.

Melainkan gerakan yang terencana dan diorganisasikan untuk mendapatkan hasil yang optimal. Diperlukan teknik permainan bola roundres yang baik serta latihan yang berulang-ulang dengan pelaksanaan gerakan yang baik.

a. Cara mengambil awalan

Tujuan utama dari pengambilan awalan adalah untuk mendapatkan hasil lambungan yang benar.Cara melakukannya :

a) Tangan kanan memegang bola

(27)

b. Teknik pada saat pukulan

Adapun cara melakukannya adalah :

a) Tangan kanan yang memegang bola dijulurkan kebelakang dengan badan condong ke

belakang

b) Badan condong ke belakang, berat badan pada kaki kanan dan lutut sedikit ditekuk c) Tangan kanan diayunkan kedepan dengan kuat dan bola dilepaskan diikuti lecutan

pergelangan tangan

d) Lutut kaki kanan diluruskan bersamaan dengan badan dan pinggang diputar kearah depan menuju kearah sasaran

c. Gerakan akhiran

a) Setelah bola diayun kedepan kemudian diikuti gerak lanjutan kaki kanan melangkah kedepan dimuka kaki kiri

b) Berat badan berada dikaki kanan dan kaki kiri lurus dengan ujung jari ditanah c) Pandangan tetap kearah sasaran yaitu teman yang diberi operan bola

I. Kerangka Pikir

Menurut Winarno Surakhmad. Anggapan dasar atau Postulat adalah sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh penyelidik. Dikatakan selanjutnya bahwa setiap penyidik dapat merumuskan postulat yang berbeda-beda. Seorang penyidik mungkin

meragu-ragu sesuatu anggapan dasar yang oleh orang lain diterima sebagai kebenaran. Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa anggapan dasar adalah suatu hal yang diyakini kebenarannya oleh peneliti harus dirumuskan secara jelas.

(28)

Hipotesis adalah alat yang sangat besar kegunaannyadalam penyelidikan ilmiah, karena merupakan petunjuk ke arah proses penelitian untuk menjelaskan permasalahan yang harus

dicari pemecahanya. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah dengan modifikasi alat bola plastik dapat meningkatkan keterampilan gerak dasar

melambung pada siswa V SD Negeri 1 Pecoh Raya Kecamatan Bumi Waras Bandar Lampung dapat meningkat.

2. Apakah denganmodifikasi alat bola kertas dapat meningkatkan keterampilan gerak dasar

melambung pada siswa kelas V SD Negeri 1Pecoh Raya Kecamatan Bumi Waras Bandar Lampung dapat meningkat.

(29)

I. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, peneliti ini menggunakan metode tindakan kelas,

(Classroom Action Research). Jenis penelitian ini mampu menawarkan cara baru untuk

meningkatkan atau mengefektifkan proses belajar mengajar dengan menggunakan indikator

keberhasilan proses dan hasil pembelajaran yang terjadi. Dalam penelitian tindak kelas ini

desain yang digunakan adalah bersifat spesifik melalui putaran- putaran spiral orentasi

kemudian rencana, diteruskan dengan tindakan, observasi dan refleksi.

Penelitiantindakan bertujuan untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan baru untuk

meningkatkan profesionalisme guru. Ciri-ciri penelitian tindakan adalah sebagai berikut :

1. Praktis dan langsung relevan untuk situasi actual dalam dunia kerja.

2. Menyediakan kerangka kerja yang teratur untuk memecahkan masalah

perkembangan-perkembangan yang lebih baik.

3. Dilakukan melalui putaran-putaran bersepiral.

Dalam buku pedoman pelaksanaan PTK, desain dalam satu siklus ada beberapa komponen

yang perlu dilakukan oleh peneliti dalam melakukan penelitian, yaitu : rencana, tindakan,

observasi dan refleksi. Dalam penelitian ini penulis merencanakan dalam tiga siklus dan

setiap siklus memiliki kegiatan yang berbeda-bedadalam pelaksanaannya, setiapproses

penelitian merupakan tindak lanjut dari siklus penelitian selanjutnya seperti gambar dibawah

(30)

Gambar 1. Siklus Penelitian Kaji Tindak (Hopkins, 1993).

Keterangan:

 Perencanaan (Planning)

Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana,oleh siapa

dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan.

 Tindakan

Tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi

rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas.

 Observasi

Observasi adalah kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamatoleh suatu

(31)

 Refleksi

Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang

sudah dilakukan.

B. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitan ini adalah seluruh siswa kelasV SD Negeri 1Pecoh Raya Kecamatan

Bumi Waras Bandar Lampung, yaitu berjumlah 31 siswa yang terdiri dari 21 putra dan 10

putri.

C. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di lapangan di SD Negeri 1Pecoh Raya Kecamatan Bumi

Waras Bandar Lampung.

2. Waktu Pelaksanaan penelitian

Lama waktu penelitian yang dilakukan dalam penelitian satu setengah bulan dan terdapat

3 siklus, satu siklusnya dilaksanakan 3 kali pertemuan.

D. Pelaksanaan Tindakan

1. Tes awal

2. Siklus Pertama

a. Rencana

1) Membuat skenario pembelajaran.

2) Mempersiapkan alat bantu yang akan digunakan pada siklus pertama, yaitu

(32)

3) Mempersiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran siklus pertama.

b. Tindakan

1) Siswa dibariskan, dan dibagi menjadi 4 sab sesuai dengan alat bantu yang telah

disediakan.

2) Guru mendemonstrasikan bentuk pembelajaran yang akan dilakukan, yaitu

melakukan gerak dasar mlambung secara keseluruhan dari tahap awalan, tahap

pelaksanaan, dan tahap sikap akhir atau gerak lanjut dengan menggunakan alat

modifkasi berupa bola plastik.

3) Setiap siswa melakukan gerakan yang telah didemonstrasikan oleh guru sebanyak

5 kali dan guru mengoreksi kesalahan gerakan yang dilakukan dan memperbaiki

gerakan-gerakan yang masih salah.

c. Observasi

1) Observasi dilakukan selama pemberian tindakan untuk melihat apakah suasana

dalam proses pembelajaran dengan penggunaan alat modifikasi berupa bola

plastik.

2) Setelah tindakan dilakukan, kemudian dikoreksi dan diberikan waktu pengulangan

dan dievaluasi dari hasil tindakan siklus pertama.

d. Refleksi

1) Hasil observasi disimpulkan dan didiskusikan

2) Merumuskan rencana tindakan untuk siklus kedua.

(33)

a. Rencana

1) Membuat skenario pembelajaran.

2) Mempersiapkan alat bantu yang akan digunakan pada siklus kedua, yaitu

penggunaan penggunaan bola kertas.

3) Mempersiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran siklus kedua.

b. Tindakan

1) Siswa dibariskan, dan dibagi menjadi 4 sab sesuai dengan alat bantu yang telah

disediakan.

2) Guru mendemonstrasikan bentuk bentuk pembelajaran yang akan dilakukan, yaitu

melakukan gerak dasar melambung secara keseluruhan dari tahap awalan, tahap

pelaksanaan, dan tahap sikap akhir atau gerak lanjutdengan menggunakan alat

modifkasi berupa penggunaan bola kertas.

3) Setiap siswa melakukan gerakan yang telah didemonstrasikan oleh guru sebanyak

5 kali dan guru mengoreksi kesalahan gerakan yang dilakukan dan memperbaiki

gerakan-gerakan yang masih salah.

c. Observasi

1) Observasi dilakukan selama pemberian tindakan untuk melihat apakah suasana

dalam proses pembelajaran dengan penggunaan alat modifikasi berupa bola

kertasdapat berjalan dengan baik dan efektif.

2) Setelah tindakan dilakukan, kemudian dikoreksi dan diberikan waktu

pengulangan.

(34)

Hasil observasi disimpulkan dan didiskusikan

4. Siklus III

a. Rencana

1) Membuat skenario pembelajaran.

2) Mempersiapkan alat bantu yang akan digunakan pada siklus ketiga, yaitu

penggunaan penggunaan bola karet.

3) Mempersiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran siklus ketiga.

b. Tindakan

1) Siswa dibariskan, dan dibagi menjadi 4 sab sesuai dengan alat bantu yang telah

disediakan.

2) Guru mendemonstrasikan bentuk bentuk pembelajaran yang akan dilakukan, yaitu

melakukan gerak dasar melambung secara keseluruhan dari tahap awalan, tahap

pelaksanaan, dan tahap sikap akhir atau gerak lanjutdengan menggunakan alat

modifkasi berupa penggunaan bola karet.

3) Setiap siswa melakukan gerakan yang telah didemonstrasikan oleh guru sebanyak

5 kali dan guru mengoreksi kesalahan gerakan yang dilakukan dan memperbaiki

gerakan-gerakan yang masih salah.

c. Observasi

1) Observasi dilakukan selama pemberian tindakan untuk melihat apakah suasana

dalam proses pembelajaran dengan penggunaan alat modifikasi berupa bola

(35)

2) Setelah tindakan dilakukan, kemudian dikoreksi dan diberikan waktu

pengulangan.

d. Refleksi

Hasil observasi disimpulkan dan didiskusikan

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengukur pelaksanaan PTK

(penelitian tindakan kelas) disetiap siklusnya. Menurut Freir and Cuning ham dalam Muhajir

(1997: 58) menyatakan alat untuk ukur instrument dalan PTK dikatan valid bila tindakan itu

memegang aplikatif dan dapat berfungsi untuk memecahkan masalah yang dihadapi”.

Alat ukur itu pada penelitian ini berupa indikator-indikator dari penilaian keterampilan gerak

dasar tolak peluru yang terdiri dari (1) tahap awalan (2) tahap pelaksanaan (3) gerak lanjutan.

Instrumen terlampir di halaman42.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan tes pengamatan di lapangan, untuk mengumpulkan informasi dan menilai atau

mengevaluasi hasil dari proses pembelajaran melambung bola. Jika dilihat dari cara

memperolehnya, maka data dalam penelitian ini merupakan data primer, yaitu data yang

dikumpulkan dari tangan pertama dandiolah oleh suatu organisasi dan perorangan.

(36)

Setelah data dikumpulkan melalui tindakan setiap siklusnya, selanjutnya data dianalisis

melalui perhitungan kuantitatif menggunakan rumus sebagai berikut :

P =

100 %

(Subagio 1991 : 107 dalam Surisman 1997)

Keterangan :

P : Prosentase keberhasilan.

f : Jumlah gerakan yang dilakukan dengan benar.

(37)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka simpulan dari penelitian ini adalah:

1. Dengan modifikasi alat bola plastik dapat meningkatkan keterampilan gerak dasar

melambung pada siswa V SD Negeri 1 Pecoh Raya KecamatanBumiWaras Bandar

Lampung dapat meningkat.

2. Dengan modifikasi alat bola kertas dapat meningkatkan keterampilan gerak dasar

melambung pada siswa kelas V SD Negeri 1 Pecoh Raya KecamatanBumiWaras Bandar

Lampung dapat meningkat.

3. Dengan modifikasi alat bola karet dapat meningkatkan keterampilan gerak dasar

melambung pada siswa kelas V SD Negeri 1 Pecoh Raya KecamatanBumiWaras Bandar

Lampung dapat meningkat.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka dapat diajukan saran sebagai berikut :

1. Untuk siswa

Perlu diperhatikan agar pada saat mengikuti pembelajaran gerak dasar melambung,

lakukanlah dengan sungguh-sungguh karena suatu latihan yang dilakukan dengan

sunguh-sungguh akan mendapatkan hasil yang memuaskan.

(38)

Diharapkan dapat memanfaatkan dan menggunakan alat bantu yang telah di modifikasi

yang dapat meningkatkan hasil pembelajaran gerak dasar melambung bola.

3. BagiSekolah

Sebaiknyadijadikansebagaisumbanganpemikiran di

sekolahdalamusahapeningkatangerakdasarmelambungdalampermainanrounders.

4. Pada Peneliti Lain

Pembelajarangerak dasar melambung masih belum tercapai ketuntasan belajar sebesar

100% atau semua siswa belum mencapai ketuntasan belajar, hal ini dapat diteliti kembali

guna menentukan tindakan yang lebih tepat dan menarik agar dapat meningkatkan

(39)

UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR MELAMBUNG DALAM PERMAINAN BOLA ROUNDERS

DENGAN MENGGUNAKAN ALAT MODIFIKASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PECOH

RAYA KECAMATAN BUMI WARAS BANDAR LAMPUNG

(Skripsi)

OLEH :

M. ZULKIFLI RAF

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG

(40)

UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR MELAMBUNG DALAM PERMAINAN BOLA ROUNDERS

DENGAN MENGGUNAKAN ALAT MODIFIKASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PECOH

RAYA KECAMATAN BUMI WARAS BANDAR LAMPUNG

OLEH :

M. ZULKIFLI RAF

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mendapat Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(41)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. SiklusPenelitianKajiTindak ... 20 2. GrafikBatangPerbandinganHasilTesAwal,

Siklus I, Siklus IIdanSiklus III. ... 30 3. Grafik Batang Perbandingan Siswa yang Tuntas dan

4. Belum Tuntas Pada TesAwal ... 31 5. Grafik Batang Perbandingan Siswa yang Tuntas dan

Belum Tuntas Pada Siklus I ... 32 6. Grafik Batang Perbandingan Siswa yang Tuntas danBelum

Tuntas Pada Siklus II ... 33 7. Grafik Batang Perbandingan Siswa yang Tuntas danBelum

(42)

DAFTAR ISI

D. Hakikat Belajaran Keterampilan Motorik ... 9

E. Media Pembelajaran ... 11

F. Alat Modifikasi ... 12

G. Permainan Bola Rounders... 15

H. Melambung Bola ... 16

I. Kerangka Berpikir ... 17

J. Hipotesis ... 18

III.METODOLOGI PENELITIAN... 19

(43)

A. Simpulan ... 38

B. Saran ... 38

DAFTAR PUSTAKA ... 40

(44)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi.2004. DefinisiHasilBelajar.GramediaPustakaUtama. Jakarta

Arsyad, Azhar. 2000. Media Pengajaran. Jakarta : PT. Raja GrafindoPersada.

Bahagia, Yoyo danSuherman, Adang. 2000. Prinsip –

prinsipPengembangandanModifikasiCabangOlahraga. DepdiknasDirjenPendidikanDasardanMenengah, Jakarta.

Emerson. Buku Study AdministasidanManagemen.GunungAgung. Jakarta

Frier and cuning Ham.PenelitianKajiTindakKelas. PT Akasara. Jakarta

Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum Dan Pembelajaran. Bumi Aksara : Jakarta.

Hopkins. 1993. Proses PembelajaranKajiTindakKelas. ITB. Bandung

Hustarda, Saputra. 2002. BelajarMerupakanSuatuProsese Yang SangatKompleks.ITB. Bandung

KamusBesarBahasa Indonesia, edisi III, BalaiPustaka.

Peter Kline, Gordon Dryden.2002. PembelajaranEfektifMenyenangkan.Rajawali

Sardiman, Arif. 2005. Media Pendidikan, PT. Raja GrafindoPersada. Jakarta

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. PT Rineka Cipta. Jakarta.

Sugianta, I Gede. 2005. Media Pembelajaran. Universitas Indonesia. Jakarta

Suherman, Adang 2002.EvaluasiPendidikanJasmani, Asesmen Alternative TerhadapKemajuanBelajarSiswaSekolahDasar.

DepdiknasDirjenPendidikanDasardanMenengah. Jakarta.

Suparto. 2001. DefinisiHasilBelajar. Kamsius.Yokyakarta

Surakhmad Winarno.1989. Hasil Proses BelajarMengajar.SinarBaru. Bandung

Surisman. 2007.PenilaianHasilPembelajaran. Lampung :Universitas Lampung.

(45)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. DeskripsiHasilPTK PembelajaranGerakDasarMelambung ... 28

2. AnalisisHasilTesAwalMelambung ... 31

3. AnalisisHasilTesSiklus I Melambung... 31

4. AnalisisHasilTesSiklus II Melambung ... 32

(46)

SURAT PERNYATAAN

Bahwa saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : M. Zulkifli Raf

NPM : 1013143031

Program Studi : S1 Penjaskes Dalam Jabatan FKIP

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Upaya Meningkatkan PembelajaranGerak Dasar Melambung Dalam Permainan Bola Roundres Dengan Alat Modifikasi Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Pecoh Raya Kecamatan Bumi Waras Bandar Lampung”adalah benar hasil karya penulis, bukan hasil menjiplak, dan atau hasil karya orang lain.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan tugas akhir ini saya kutip dari hasil karya orang lain dituliskan sumbernya secara jelas sesuai norma dan etika penulisan ilmiah. Dan jika dikemudian hari ternyata ada hal yang melanggar dari ketentuan akademik universitas maka saya bersedia bertanggungjawab dan disanksi sesuai peraturan yang berlaku.

Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya, apabila ternyata tidak benar saya bersedia menerima sanksi.

Bandar Lampung, November 2012

Gambar

Gambar 1.  Siklus Penelitian Kaji Tindak  (Hopkins, 1993).

Referensi

Dokumen terkait

membaca siswa, sehingga judul dalam penelitian ini ad alah “Kontribusi Manajerial Perpustakaan, Motivasi Orang Tua dan Fasilitas Perpustakaan terhadap Minat.

pengaruh yang signifikan antara pemberian fisioterapi metode MTDN dan NMT terhadap penurunan nyeri MTPs otot upper trapezius setelah terapi ke-4 namun terjadi perbedaan

This study aims at identifying the types of swearing words used by all characters in Blood Father Movie and the factors contribute to those swearing.. It is a

Penjelasan di atas memiliki makna dengan diadakannya upaya Guru Pendidikan Agama Islam dalam mencegah penyalahgunaan narkoba yang dilakukan melalui pembelajaran

Huruf yang berharakat fath.ah pada lafal adalah ..... Membaca Surah Al-Fa-tih.ah dalam salat

Penelitian ini juga dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman baru kepada khalayak sehingga dapat mengetahui bagaimana gaya hidup Fansclub musik Virginity Lampung,

Namun dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 ini ditemukan adanya problematika yang dihadapi oleh guru yaitu pada penilaian autentik itu sendiri, dalam penilaian autentik ini

Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan dan informasi gangguan pendengaran pada pekerja pabrik mebel yang erpapar bising secara langsung dan