ABSTRAK
UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR MELAMBUNG DALAM PERMAINAN BOLA ROUNDERS
DENGAN MENGGUNAKAN ALAT MODIFIKASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PECOH
RAYA KECAMATAN BUMI WARAS BANDAR LAMPUNG
OLEH
M. ZULKIFLI RAF
Penelitian ini bertujuan ingin memperbaiki dan meningkatkan pembelajaran gerak dasar menangkap bola dengan satu tanganpadasiswakelasV SD Negeri 1 Pecoh Raya KecamatanBumiWaras Bandar Lampungtercapai keberhasilan pembelajaran.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitiantindakankelas (Classroom Action Research). Dengan subjekpenelitianadalahsiswakelasV yang berjumlah 30 siswa dengan perincian 21 laki-laki dan 10 perempuan. Instrumen yang dipakaiadalahpenilaiankualitasgerakdasarmelambung bola dengan satu tangandenganrentangnilai 0-1.Teknik analisis data menggunakan prosentasiketuntasanbelajarsetiapsiklusnya.
Hasil penelitian menunjukkanbahwapadasikluspertamadengan menggunakan alat modifikasi berupa : bola dari plastik, maka ada peningkatan terhadap gerak dasar melambung bola yaitu jumlah siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar adalah siswa atau 25,81%; sedangkan pada siklus kedua berupa bola kertas meningkat menjadi 15 siswa atau 48,38 %, dan pada siklus ketiga berupa bola karet meningkat menjadi 80,64% hanya menyisakan 6 siswa lagi yang belum tuntas sehingga pada siklus ketiga penelitian selesai.
UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR MELAMBUNG DALAM PERMAINAN BOLA ROUNDERS
DENGAN MENGGUNAKAN ALAT MODIFIKASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PECOH
RAYA KECAMATAN BUMI WARAS BANDAR LAMPUNG
(Skripsi)
OLEH :
M. ZULKIFLI RAF
PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG
ABSTRAK
UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR MELAMBUNG DALAM PERMAINAN BOLA ROUNDERS
DENGAN MENGGUNAKAN ALAT MODIFIKASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PECOH
RAYA KECAMATAN BUMI WARAS BANDAR LAMPUNG
OLEH
M. ZULKIFLI RAF
Penelitian ini bertujuan ingin memperbaiki dan meningkatkan pembelajaran gerak dasar menangkap bola dengan satu tangan pada siswa kelas V SD Negeri 1 Pecoh Raya Kecamatan Bumi Waras Bandar Lampung tercapai keberhasilan pembelajaran.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Dengan subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 30 siswa dengan perincian 21 laki-laki dan 10 perempuan. Instrumen yang dipakai adalah penilaian kualitas gerak dasar melambung bola dengan satu tangan dengan rentang nilai 0-1. Teknik analisis data menggunakan prosentasi ketuntasan belajar setiap siklusnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus pertama dengan menggunakan alat modifikasi berupa : bola dari plastik, maka ada peningkatan terhadap gerak dasar melambung bola yaitu jumlah siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar adalah siswa atau 25,81%; sedangkan pada siklus kedua berupa bola kertas meningkat menjadi 15 siswa atau 48,38 %, dan pada siklus ketiga berupa bola karet meningkat menjadi 80,64% hanya menyisakan 6 siswa lagi yang belum tuntas sehingga pada siklus ketiga penelitian selesai.
UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR MELAMBUNG DALAM PERMAINAN BOLA ROUNDERS
DENGAN MENGGUNAKAN ALAT MODIFIKASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PECOH
RAYA KECAMATAN BUMI WARAS BANDAR LAMPUNG
OLEH : M. ZULKIFLI RAF
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mendapat Gelar SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Jurusan Ilmu Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
Judul Skripsi : UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR MELAMBUNG DALAM
PERMAINAN BOLA ROUNDRES DENGAN ALAT MODIFIKASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PECOH RAYA KECAMATAN BUMI WARAS BANDAR LAMPUNG
Nama Mahasiswa : M. ZULKIFLI RAF
NPM : 1013068031
Program Studi : Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Jurusan : Ilmu Pendidikan
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENYETUJUI
1. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan 2. Pembimbing
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Ketua : Drs. Akor Sitepu, M. Pd. ………
Penguji
Bukan Pembimbing : Drs. Ade Jubaedi, M. Pd. ………
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dr. Hi. Bujang Rahman, M. Si. NIP 19600315 198503 1 003
SURAT PERNYATAAN
Bahwa saya yang bertandatangan di bawah ini : Nama : M. Zulkifli Raf NPM : 1013143031
Program Studi : S1 Penjaskes Dalam Jabatan FKIP
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Upaya Meningkatkan Pembelajaran Gerak Dasar Melambung Dalam Permainan Bola Roundres
Dengan Alat Modifikasi Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Pecoh Raya Kecamatan Bumi Waras Bandar Lampung”adalah benar hasil karya penulis, bukan hasil
menjiplak, dan atau hasil karya orang lain.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan tugas akhir ini saya kutip dari hasil karya orang lain dituliskan sumbernya secara jelas sesuai norma dan etika penulisan ilmiah. Dan jika dikemudian hari ternyata ada hal yang melanggar dari ketentuan akademik universitas maka saya bersedia bertanggungjawab dan disanksi sesuai peraturan yang berlaku.
Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya, apabila ternyata tidak benar saya bersedia menerima sanksi.
Bandar Lampung, November 2012
D. Hakikat Belajaran Keterampilan Motorik ... 9
E. Media Pembelajaran ... 11
III. METODOLOGI PENELITIAN ... 19
V. SIMPULAN DAN DARAN ... 38
A. Simpulan ... 38
B. Saran ... 38
DAFTAR PUSTAKA ... 40
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman 1. Siklus Penelitian Kaji Tindak ... 20 2. Grafik Batang Perbandingan Hasil Tes Awal,
Siklus I, Siklus II dan Siklus III. ... 30 3. Grafik Batang Perbandingan Siswa yang Tuntas dan
4. Belum Tuntas Pada Tes Awal ... 31 5. Grafik Batang Perbandingan Siswa yang Tuntas dan
Belum Tuntas Pada Siklus I ... 32 6. Grafik Batang Perbandingan Siswa yang Tuntas dan Belum
Tuntas Pada Siklus II ... 33 7. Grafik Batang Perbandingan Siswa yang Tuntas dan Belum
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Deskripsi Hasil PTK Pembelajaran Gerak Dasar Melambung ... 28
2. Analisis Hasil Tes Awal Melambung ... 31
3. Analisis Hasil Tes Siklus I Melambung ... 31
4. Analisis Hasil Tes Siklus II Melambung ... 32
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Permainan adalah salah satu cabang olahraga yang paling kompleks, karena banyak nomor
yang dipertandingkan dalam cabang ini. Selain dari itu gerakan yang terdapat dalam cabang
olahraga permainan kasti merupakan gerak dasar bagi cabang lainnya, karena hampir semua
cabang olahraga memerlukan kekuatan, kecepatan, kelenturan dan daya tahan. Oleh karena
itu, tidaklah berlebihan sejarah mengemukakan bahwa permainan dari semua cabang
olahraga.
Cabang olahraga permainan mengandung nilai-nilai edukatif yang memegang peranan
penting dalam mengembangkan permainan kasti serta dapat mengembangkan sikap percaya
diri, disiplin, kerjasama, sportif dan berani. Sehingga untuk menunjang tujuan pembelajaran,
sesuai dengan tujuan kurikulum tingkat satuan pembelajaran permainan adalah salah satu
cabang olahraga yang wajib diajarkan di SD.
Cabang olahraga permainan merupakan salah satu cabang olahraga yang ada dalam program
pendidikan jasmani yang dilaksanakan disekolah-sekolah. Dalam kurikulum pendidikan
jasmani dijelaskan bahwa melalui proses belajar mengajar olahraga permainan diharapkan
dapat meningkatkan kesegaran jasmani dan juga untuk mendidik watak kedisiplinan dan
kesehatan. Dalam proses pembelajaran permainan khususnya memukul bola kecil
Strategi maupun metode pembelajaran ditingkatkan untuk memahami siswa dalam materi
pembelajaran. Suatu proses pembelajaran membutuhkan alat pendukung yang optimal karena
tanpa didukung oleh alat bantu atau sarana prasarana lain tidaklah mungkin pembelajaran
tersebut tercapai secara optimal khususnya pada bola roundres. Pada permainan bola
roundres sebaiknya menggunakan modifikasialat yang memadai seperti tiang penyangga bola
dengan tinggi 1 meter, pemukul dan bola. Media pendukung proses pembelajaran yang
kurang memadai akan menghasilkan proses pembelajaran kurang memuaskan, bahkan
pembelajaran tidak mencapai ketuntasan, hal ini yang terjadi pada siswa kelas V SD Negeri
1Pecoh Raya Kecamatan Bumi Waras Bandar Lampung.
Sistem dan model pembelajaran menggunakan modifikasialatpun yang kurang optimal dapat
menyebabkan siswa sulit memahami konsep-konsep pelajaran yang wajib dipahami. Hal
inilah yang menjadi salah satu penyebab banyak siswa yang tidak dapat melakukan pukulan
dengan benar. Sehingga agar tidak terjadi hal demikian, maka perlu dikembangkan suatu
model pendidikan yang secara optimal dapat meningkatkan minat, aktivitas dan kreativitas
siswa. Adapun salah satu upaya peningkatan kemampuan siswa terhadap materi ataupun
praktek yaitu melalui media modifikasi alat pembelajaran.
Selain faktor tersebut, ada faktor internal dan faktor eksternal seperti : pelatih, guru, waktu
latihan dan penggunaan alat belajar. Olahraga permainan pada nomor bola roundres termasuk
yang sulit dilakukan, terutama di kalangan siswa yang belum memiliki kemampuan yang
baik dalam teknik melambung bola kecil pada bola roundres. Kebanyakan siswa pada saat
melakukan pukulan hanya sekedar melambung, tidak memperhatikan teknik gaya yang
memperbaiki teknik melambung yang baik dan benar sesuai dengan tujuan kurikulum
pembelajaran penjaskes. Pada siswa kelas V SD Negeri 1Pecoh Raya Kecamatan Bumi
Waras Bandar Lampung pada mata pelajaran penjaskes pokok bahasan melambung bola
dalam permainan bola roundres masih terdapat kekurangan tentang pemahaman teknik gerak
dasar melambung.
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka penulis bermaksud mengadakan
Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) pada siswa V SD Negeri 1Pecoh
Raya Kecamatan Bumi Waras Bandar Lampung dengan judul “Upaya Meningkatkan
Pembelajaran Gerak Dasar Melambung DalamPermainan Bola Roundres Dengan Alat
Modifikasi Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1Pecoh Raya Kecamatan Bumi Waras Bandar
Lampung.
B. Identifikasi Masalah
Pada pembelajaran pokok bahasan permainan bola roundres, maka permasalahan yang sering
muncul adalah sebagai berikut :
1. Rendahnya kemampuan siswa dalam memegang bola roundres.
2. Rendahnya kemampuan siswa dalam melambung bola roundres.
3. Dalam proses belajar belum menggunakan alat bantu untuk meningkatkan gerak dasar
melambung pada permainan bola roundres.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi permasalahan yang dihadapi oleh penulis, maka
1. Apakah denganmodifikasi alat bola plastik dapat meningkatkan keterampilan gerak dasar
melambung pada siswa V SD Negeri 1Pecoh Raya Kecamatan Bumi Waras Bandar
Lampung dapat meningkat?
2. Apakah denganmodifikasi alat bola kertas dapat meningkatkan keterampilan gerak dasar
melambung padas siswa kelas V SD Negeri 1Pecoh Raya Kecamatan Bumi Waras
Bandar Lampungdapat meningkat?
3. Apakah denganmodifikasi alat bola karet dapat meningkatkan keterampilan gerak dasar
melambung padas siswa kelas V SD Negeri 1Pecoh Raya Kecamatan Bumi Waras
Bandar Lampung dapat meningkat?
D. Ruang Lingkup Peneltian
Adapun ruang lingkup penelitian ini adalah :
1. Ruang lingkup obyek penelitian adalah peningkatan keterampilan gerak dasarmelambung
dalam permainan bola roundres dengan modifikasi alat.
2. Ruang lingkup subyek penelitian adalah siswa V SD Negeri 1Pecoh Raya Kecamatan
Bumi Waras Bandar Lampung yang berjumlah 31 siswa, dengan 21 siswa putra dan 10
siswa putri.
3. Ruang lingkup tempat penelitian adalah di SD Negeri 1Pecoh Raya Kecamatan Bumi
Waras Bandar Lampung.
E. Tujuan Penelitian
1. Meningkatkan keterampilan gerak dasar melambung dalam permainan bola roundres
pada siswa kelas V SD Negeri 1Pecoh Raya Kecamatan Bumi Waras Bandar Lampung
dengan menggunakan modifikasi alat bantu.
2. Mengetahui seberapa besar peningkatan hasil pembelajaran keterampilan gerak dasar
melambung dalam permainan bola roundres pada siswa kelas V SD Negeri 1Pecoh Raya
Kecamatan Bumi Waras Bandar Lampungsetelah diberikan tindakan dengan
menggunakan modifikasi alat bantu berupa bola plastik, bola kertas, dan bola karet.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang diharapkan adalah sebagai berikut :
1. Bagi Siswa
Sebagai bahan pengetahuan siswa kelas V SD Negeri 1Pecoh Raya Kecamatan Bumi
Waras Bandar Lampungpada pembelajaran gerak dasar melambung bola dalam
permainan bola roundres.
2. Bagi Guru Pendidikan Jasmani
Sebagai pengetahuan guru untuk pedoman mengajar selanjutnya.
3. Bagi Sekolah
Dapat memberikan sumbangan pemikiran di sekolah dalam usaha peningkatan gerak
dasar permainan bola roundres teknik melambung.
4. Bagi Peneliti Lain
Memberikan informasi kepada pembaca bahwa meningkatkan keterampilan gerak dasar
melambung dalam permainan bola roundres dapat dilakukan dengan berbagai upaya,
I. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Belajar
Ahmadi (2004 : 128) mengemukakan : “Menurut pengertian secara psikologi, belajar
merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan di dalam tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya”. Sedangkan menurut Suparno (2001 : 2) mengungkapkan “ Belajar merupakan aktifitas yang menimbulkan perubahan yang relatif permanen sebagai akibat dari upaya-upaya yang dilakukannya”.
Berdasarkan pendapat tersebut jelas bahwa belajar merupakan sustu proses perubahan tingkah laku kearah yang lebih baik, yang proses perubahan tersebut salah satunya melalui sekolah-sekolah yang ada di lingkungan masyarakat. Oleh karena itu, secara alami anak didik
juga menjadi aktif karena adanya motivasi dan didukung oleh bermacam kebutuhan. Anak didik dipandang sebagai organisme yang mempunyai potensi untuk berkembang dan tugas guru adalah membimbing dan menyediakan kondisi agar anak didik dapat mengembangkan
bakat dan potensinya, keadaan ini dapat menjadikan siswa lebih aktif dan kreatif.
B. Tujuan Belajar
Menurut Peter Kline dalam Gordon Dryden dan Dr. Jeannette Vos, (2002 : 22), belajar akan
efektif, jika dilakukan dalam suasana menyenangkan(fun and enjoy, maka perlu diciptakan suasana dan sistim (kondisi) belajar yang kondusif, di samping faktor lain yang akan
pengajar/pendidik. Oleh sebab itu, mengajar yang diartikan sebagai suatu usaha menciptakan sistem lingkungan, harus memungkinkan terjadinya proses pembelajaran yang fun and enjoy. Sistem lingkungan belajar itu sendiri dipengaruhi berbagai komponen yang masing-masing akan saling mempengaruhi.
Komponen-komponen itu antara lain tujuan pembelajaran, bahan kajian yang diajarkan, guru
dan siswa yang memainkan peranan serta hubungan sosial tertentu, jenis kegiatan yang dikembangkan, metode pembelajaran, serta media pembelajaran yang dipilih. Komponen-komponen sistem lingkungan itu saling mempengaruhi secara bervariasi sehingga setiap peristiwa belajar memiliki profil yang utuh dan komplek. Masing-masing profil sistem
lingkungan belajar diperuntukan untuk tujuan-tujuan yang dengan kata lain untuk mencapai tujuan belajar tertentu harus diciptakan sistem lingkungan belajar yang tertentu pula.
C. Pengertian Mengajar
Pengertian mengajar menurut Hustarda dan Saputra (2002 : 2), “Mengajar merupakan suatu proses yang sangat kompleks. Guru berperan tidak hanya sekedar menyampaikan informasi kepada siswa tetapi juga guru harus berusaha agar siswa mau belajar. Karena mengajar
merupakan upaya yang disengaja, maka guru harus lebih dahulu mempersiapkan bahan yang akan disajikan kepada siswa”. Upaya yang guru lakukan ini dimaksudkan agar tujuan yang telah dirumuskan dapat dicapai. Oleh karena itu, di samping guru harus menguasai materi
pelajaran guru juga dituntut memiliki kesabaran dan kecintaan dalam memahami dan
mengelola proses pembelajaran, hal inilah yang menjadi kata kunci suksesnya proses belajar mengajar di sekolah.
Pendidikan jasmani adalah dari “physical education” merupakan bagian integral dari system pendidikan yang tidak dapat dipisahkan dari program pendidikan. Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai perseorangan maupun sebagai anggota
masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani dalam rangka memperoleh/ meningkatkan kemampuan dan keterampilan jasmani
pertumbuhan kecerdasan dan pembentukan watak serta nilai-nilai dan sikap positif bagi
setiap warga Negara dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Syaripudin, Mahadi, 1993:4 dan Rijsdorop (1971), Mengatakan bahwa pendidikan jasmani adalah pergaulan peda gogik dalam bidang gerak dan kebugaran.Tujuan pendidikan jasmani adalah membantu siswa untuk perbaikan derajat kesehatan dan kesegaran jasmani melalui pengertian, pengembangan sikap
positif, dan keterampilan gerak dasar serta berbagai aktivitas jasmani, agar dapat : a. Memacu pertumbuhan termasuk bertambahnya tinggi badan dan berat badan secara
harmoni.
b. Mengembangkan kesehatan dan kesegaran jasmani, keterampilan gerak dan cabang olahraga.
c. Mengerti akan pentingnya kesehatan, kesegaran jasmani dan olahraga terhadap
perkembangan jasmani dan mental.
d. Mengerti peraturan dan dapat mewasiti pertandingan cabang-cabang olahraga; e. Mengerti dan dapat menerapkan prinsip-prinsip pengutamaan pencegahan penyakit
dalam kaitannya dengan kesehatan dan keselamatan dalam kehidupan sehari-hari. f. Menumbuhkan sikap positif dan mampu mengisi waktu luang. (Syarifuddin, Mahadi,
Pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan melaluai penyediaan pengalaman belajar kepada peserta didik berupa aktivitas jasmani, bermain dan atau olahraga yang direncanakan secara sistematis, dengan memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan guna merangsang
perkembangan fisik, keterampilan berfikir, emosional, sosial, dan moral. Pembekalan pengalaman belajar itu di arahkan untuk membina dan sekaligus untuk membentuk gaya hidup sehat dan aktivitas sepanjang hayat. Salah satu dari tujuan pendidikan jasmani di
sekolah adalah mengembangkan keterampilan gerak. Dalam perkembangannya melalui suatu pembinaan yang sistematis dan teratur. Proses pembelajaran harus sejalan dengan
kematangan siswa dalam usia maupun fisik perlu dibedakan antara setiap umur dari masa balita, anak-anak, masa remaja, dewasa dan tua.
Dengan demikian tahapperkembangan anak dalam hal ini usia sekolah dasar merupakan proses belajar gerak dasar, bila kemampuan gerak dasar umum telah dikuasai maka untuk
mempelajari gerak kelanjutannya akan lebih mudah untuk diarahkan guna mempelajari keterampialan yang lebih tinggi dalam hal ini mempelajari bentuk-bentuk gerakan suatu cabang olahraga. Di dalam intensifikasi penyelenggaraan pendidikan sebagai proses
pertumbuhan dan perkembangan manusia yang berlangsung seumur hidup, pendidikan jasmani sangat erat kaitanya dengan gerak manusia, prestasi yang optimal yang akan diperoleh dari bentuk-bentuk gerakan yang terdapat aktivitas permainan yaitu lempar bola adalah akibat dari pendidikan jasmani.
E. Media Pembelajaran
(2005) kaitan media dengan pembelajaran, mediasebagai suatu perantara atau pengantar pesan-pesan atau materi ajar dari gurukepada siswa. Dari pendapat diatas adalah segala sesuatu yang dapatmenyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima
informasi. Bila media sebagai sumber belajar maka materi yang dikemas dalam suatu media dalam penyampaiannya akan diinformasikan melalui media, sehingga materi akanlebih mudah dipahami dan dimengerti.
Dalam hal ini guru harus pandai memilih media pendidikan yang sesuai situasi dan kondisi yang dihadapi, sesuai dengan yang dikemukakan oleh Hamamik (1987:7) tentang memilih media yang memenuhi syarat adalah sebagai berikut :
a. Rasional, sesuai dengan akal dan mampu dipikirkan oleh kita. b. Ilmiah, sesuai dengan perkembangan akal dan mampu dipikirkan. c. Ekonomis, sesuai dengan kemampuan pebiayaan yang ada, hemat.
d. Praktis, dapat digunakan dalam kondisi praktek di lapangan.
e. Fungsional, berguna dalam pembelajaran, dapat digunakan oleh guru dan siswa.
Dengan adanya syarat-syarat tersebut diharapkan seorang guru tidakragu-ragu untuk
menentukan pilihannya mengenai media atau alat bantudalam pembelajaran.
F. Alat Modifikasi
Alat atau media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menunjang
pelaksanaan dalam proses pembelajaran itu sendiri. dalam menyampaikan materi pembelajaran. Alatpembelajaran dinilai sangat penting, karena dengan adanya alat
pembelajaran maka bahan atau meteri yang disampaikan dapat dengan mudah dipahami oleh
membantu guru agar proses belajar siswa lebih berhasil dalam proses pembelajaran dan efektif serta efesien.
Hamalik dalam ArsyadAzhar (2005: 15) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa
pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu efektivitas proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran saat itu.
Menurut Bahagia dan Suherman (2000:41) modifikasi merupakan salah satu usaha para guru agar pembelajaran mencerminkan DAP (Developentally Appropriate Practice) termasuk
didalamnya body scaling atau penyesuaian dengan ukuran tubuh siswa yang sedang belajar.Penggunaan alat modifikasi diharapkan dapat memotivasi anak melakukan tugas
gerak yang diberikan, sehingga pembelajaran Pendidikan Jasmani yang diharapkan tercapai. Slameto (1995: 12) menyatakan proses belajar dikatakan berhasil apabila ada perubahan pada diri anak berupa perubahan prilaku yang menyangkut pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran peserta didik harus menunjukkan kegembiraan, semangat yang besar dan percaya diri.
Dalam proses pembelajaran Pendidikan Jasmani agar tercipta suatu pembelajaran yang
mencerminkan rasa kegembiraan, semangat yang tinggi dan percaya diri pada siswa, maka guru harus berperan untuk mempertahankan kelangsungan proses belajar mengajar, guna tercapainya tujuan belajar yang sudah ditetapkan, yaitu dengan cara guru dapat mengurangi
peralatan yang digunakan untuk melakukan tugas geraknya, misalnya dengan cara memodifikasi berat-ringannya, besar-kecilnya, tinggi-rendahnya dan panjang-pendek peralatan yang digunakan. (Bahagia dan Suherman, 2000:48).
Secara garis besar tujuan modifikasi adalah :
1. mengatasi keterbatasan akan sarana dan prasarana pendidikan jasmani,
2. mendukung pertumbuhan dan perkembangan peserta didik, 3. mendukung tercapainya tujuan pembelajaran yang efektif,
4. mengurangi resiko cidera akibat proporsi antara sarana pembelajaran dan kondisi fisik yang tidak seimbang.
Alat modifikasi yang akan digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah berupa bola plastik, bola kertas, dan bola karet. Berdasarkan dari segi kegunaannya, alat modifikasi tersebut dibuat dengan jumlah yang cukup banyak sehingga memberikan kesempatan yang
banyak pula bagi siswa untuk melakukan pengulangan dalam pembelajaran gerak dasar melambung dalam permainan bola roundres yang diajarkan, sehingga proses pembelajaran yang terjadi menjadi efektif dan efisien. Selain itu, dengan menggunakan alat modifikasi
yang memiliki karakteristik bentuk dan ukuran lebih ringan dapat memudahkan siswa dalam melambung bola, sehingga dengan menggunakan alat modifikasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan keterampilan gerak dasar mlambung pada siswa kelas V SD Negeri 1Pecoh
G. Permainan Bola Roundres a. Pengertian Bola Roundres
Bola roundres termasuk dalam jenis olahraga permainan dengan menggunakan bola kecil atau
permainan bola kecil. Bola roundres adalah permainan beregu (tim) yang dimainkan oleh dua regu, masing-masing regu terdiri dari 12 pemain, bagi regu yang mendapatkan pemukul disebut regu pemukul atau regu pemain, dan bagi regu yang melampungkan bola dan menjaga
dilapangan disebut regu jaga.
Bola roundres dimainkan dilapangan yang rata berbentuk empat persegi panjang dimana lebar
dan panjangnya kurang lebih berbanding 1 dengan 2. Permainan bola roundres dilakukan dua babak dimana antara babak pertama dan kedua dengan diberi waktu untuk istirahat. Regu yang dinyatakan menang adalah regu yang sampai akhir permainan lebih banyak mengumpulkan nilai.
Dalam permainan bola roundres ini dipergunakan bola dan alat pemukul yang terbuat dari kayu. Permainan bola roundres dipimpin oleh seorang wasit yang dibantu oleh 3 orang pembantu
wasitdan seorang penulis nilai.
b. Alat –alat Bola Roundres 1) Kayu Pemukul
Kayu Pemukul Terbuat dari kayu berbentuk bulat panjang, tidak boleh lebih daripada
1 meter dan tidak boleh bergaris tengah lebih dari 7 cm.
2) Bola
Berat bola 80-100 gram berbentuk bulat bergaris tengah 7 cm, bola memiliki bahan
yang elastis dan tidak terlalu keras.
Dalam permainan terdapat 2 buah tiang. Tinggi bendera batas 1,5 meter dari
permukaan tanah, dicat berselang-seling hitam putih dengan diikatkan bendera yang berwarna terang.
4) Tiang Bendera Batas
Bendera batas tingginya 50-60 cm, bendera ini dipasang untuk sudut-sudut ruang
bebas. Jadi dibutuhkan 4 buah tiang bendera batas
5) Pen Besi
Pen besi panjangnya kurang lebih 17 cm banyaknya paling sedikit 20 buah, pen besi
digunakan untuk membuat garis batas dengan tali.
H. Melambung Bola
Melambung bola roundres bukanlah gerakan yang dilakukan dengan sembarangan.
Melainkan gerakan yang terencana dan diorganisasikan untuk mendapatkan hasil yang optimal. Diperlukan teknik permainan bola roundres yang baik serta latihan yang berulang-ulang dengan pelaksanaan gerakan yang baik.
a. Cara mengambil awalan
Tujuan utama dari pengambilan awalan adalah untuk mendapatkan hasil lambungan yang benar.Cara melakukannya :
a) Tangan kanan memegang bola
b. Teknik pada saat pukulan
Adapun cara melakukannya adalah :
a) Tangan kanan yang memegang bola dijulurkan kebelakang dengan badan condong ke
belakang
b) Badan condong ke belakang, berat badan pada kaki kanan dan lutut sedikit ditekuk c) Tangan kanan diayunkan kedepan dengan kuat dan bola dilepaskan diikuti lecutan
pergelangan tangan
d) Lutut kaki kanan diluruskan bersamaan dengan badan dan pinggang diputar kearah depan menuju kearah sasaran
c. Gerakan akhiran
a) Setelah bola diayun kedepan kemudian diikuti gerak lanjutan kaki kanan melangkah kedepan dimuka kaki kiri
b) Berat badan berada dikaki kanan dan kaki kiri lurus dengan ujung jari ditanah c) Pandangan tetap kearah sasaran yaitu teman yang diberi operan bola
I. Kerangka Pikir
Menurut Winarno Surakhmad. Anggapan dasar atau Postulat adalah sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh penyelidik. Dikatakan selanjutnya bahwa setiap penyidik dapat merumuskan postulat yang berbeda-beda. Seorang penyidik mungkin
meragu-ragu sesuatu anggapan dasar yang oleh orang lain diterima sebagai kebenaran. Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa anggapan dasar adalah suatu hal yang diyakini kebenarannya oleh peneliti harus dirumuskan secara jelas.
Hipotesis adalah alat yang sangat besar kegunaannyadalam penyelidikan ilmiah, karena merupakan petunjuk ke arah proses penelitian untuk menjelaskan permasalahan yang harus
dicari pemecahanya. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah dengan modifikasi alat bola plastik dapat meningkatkan keterampilan gerak dasar
melambung pada siswa V SD Negeri 1 Pecoh Raya Kecamatan Bumi Waras Bandar Lampung dapat meningkat.
2. Apakah denganmodifikasi alat bola kertas dapat meningkatkan keterampilan gerak dasar
melambung pada siswa kelas V SD Negeri 1Pecoh Raya Kecamatan Bumi Waras Bandar Lampung dapat meningkat.
I. METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah, peneliti ini menggunakan metode tindakan kelas,
(Classroom Action Research). Jenis penelitian ini mampu menawarkan cara baru untuk
meningkatkan atau mengefektifkan proses belajar mengajar dengan menggunakan indikator
keberhasilan proses dan hasil pembelajaran yang terjadi. Dalam penelitian tindak kelas ini
desain yang digunakan adalah bersifat spesifik melalui putaran- putaran spiral orentasi
kemudian rencana, diteruskan dengan tindakan, observasi dan refleksi.
Penelitiantindakan bertujuan untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan baru untuk
meningkatkan profesionalisme guru. Ciri-ciri penelitian tindakan adalah sebagai berikut :
1. Praktis dan langsung relevan untuk situasi actual dalam dunia kerja.
2. Menyediakan kerangka kerja yang teratur untuk memecahkan masalah
perkembangan-perkembangan yang lebih baik.
3. Dilakukan melalui putaran-putaran bersepiral.
Dalam buku pedoman pelaksanaan PTK, desain dalam satu siklus ada beberapa komponen
yang perlu dilakukan oleh peneliti dalam melakukan penelitian, yaitu : rencana, tindakan,
observasi dan refleksi. Dalam penelitian ini penulis merencanakan dalam tiga siklus dan
setiap siklus memiliki kegiatan yang berbeda-bedadalam pelaksanaannya, setiapproses
penelitian merupakan tindak lanjut dari siklus penelitian selanjutnya seperti gambar dibawah
Gambar 1. Siklus Penelitian Kaji Tindak (Hopkins, 1993).
Keterangan:
Perencanaan (Planning)
Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana,oleh siapa
dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan.
Tindakan
Tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi
rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas.
Observasi
Observasi adalah kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamatoleh suatu
Refleksi
Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang
sudah dilakukan.
B. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitan ini adalah seluruh siswa kelasV SD Negeri 1Pecoh Raya Kecamatan
Bumi Waras Bandar Lampung, yaitu berjumlah 31 siswa yang terdiri dari 21 putra dan 10
putri.
C. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di lapangan di SD Negeri 1Pecoh Raya Kecamatan Bumi
Waras Bandar Lampung.
2. Waktu Pelaksanaan penelitian
Lama waktu penelitian yang dilakukan dalam penelitian satu setengah bulan dan terdapat
3 siklus, satu siklusnya dilaksanakan 3 kali pertemuan.
D. Pelaksanaan Tindakan
1. Tes awal
2. Siklus Pertama
a. Rencana
1) Membuat skenario pembelajaran.
2) Mempersiapkan alat bantu yang akan digunakan pada siklus pertama, yaitu
3) Mempersiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran siklus pertama.
b. Tindakan
1) Siswa dibariskan, dan dibagi menjadi 4 sab sesuai dengan alat bantu yang telah
disediakan.
2) Guru mendemonstrasikan bentuk pembelajaran yang akan dilakukan, yaitu
melakukan gerak dasar mlambung secara keseluruhan dari tahap awalan, tahap
pelaksanaan, dan tahap sikap akhir atau gerak lanjut dengan menggunakan alat
modifkasi berupa bola plastik.
3) Setiap siswa melakukan gerakan yang telah didemonstrasikan oleh guru sebanyak
5 kali dan guru mengoreksi kesalahan gerakan yang dilakukan dan memperbaiki
gerakan-gerakan yang masih salah.
c. Observasi
1) Observasi dilakukan selama pemberian tindakan untuk melihat apakah suasana
dalam proses pembelajaran dengan penggunaan alat modifikasi berupa bola
plastik.
2) Setelah tindakan dilakukan, kemudian dikoreksi dan diberikan waktu pengulangan
dan dievaluasi dari hasil tindakan siklus pertama.
d. Refleksi
1) Hasil observasi disimpulkan dan didiskusikan
2) Merumuskan rencana tindakan untuk siklus kedua.
a. Rencana
1) Membuat skenario pembelajaran.
2) Mempersiapkan alat bantu yang akan digunakan pada siklus kedua, yaitu
penggunaan penggunaan bola kertas.
3) Mempersiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran siklus kedua.
b. Tindakan
1) Siswa dibariskan, dan dibagi menjadi 4 sab sesuai dengan alat bantu yang telah
disediakan.
2) Guru mendemonstrasikan bentuk bentuk pembelajaran yang akan dilakukan, yaitu
melakukan gerak dasar melambung secara keseluruhan dari tahap awalan, tahap
pelaksanaan, dan tahap sikap akhir atau gerak lanjutdengan menggunakan alat
modifkasi berupa penggunaan bola kertas.
3) Setiap siswa melakukan gerakan yang telah didemonstrasikan oleh guru sebanyak
5 kali dan guru mengoreksi kesalahan gerakan yang dilakukan dan memperbaiki
gerakan-gerakan yang masih salah.
c. Observasi
1) Observasi dilakukan selama pemberian tindakan untuk melihat apakah suasana
dalam proses pembelajaran dengan penggunaan alat modifikasi berupa bola
kertasdapat berjalan dengan baik dan efektif.
2) Setelah tindakan dilakukan, kemudian dikoreksi dan diberikan waktu
pengulangan.
Hasil observasi disimpulkan dan didiskusikan
4. Siklus III
a. Rencana
1) Membuat skenario pembelajaran.
2) Mempersiapkan alat bantu yang akan digunakan pada siklus ketiga, yaitu
penggunaan penggunaan bola karet.
3) Mempersiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran siklus ketiga.
b. Tindakan
1) Siswa dibariskan, dan dibagi menjadi 4 sab sesuai dengan alat bantu yang telah
disediakan.
2) Guru mendemonstrasikan bentuk bentuk pembelajaran yang akan dilakukan, yaitu
melakukan gerak dasar melambung secara keseluruhan dari tahap awalan, tahap
pelaksanaan, dan tahap sikap akhir atau gerak lanjutdengan menggunakan alat
modifkasi berupa penggunaan bola karet.
3) Setiap siswa melakukan gerakan yang telah didemonstrasikan oleh guru sebanyak
5 kali dan guru mengoreksi kesalahan gerakan yang dilakukan dan memperbaiki
gerakan-gerakan yang masih salah.
c. Observasi
1) Observasi dilakukan selama pemberian tindakan untuk melihat apakah suasana
dalam proses pembelajaran dengan penggunaan alat modifikasi berupa bola
2) Setelah tindakan dilakukan, kemudian dikoreksi dan diberikan waktu
pengulangan.
d. Refleksi
Hasil observasi disimpulkan dan didiskusikan
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengukur pelaksanaan PTK
(penelitian tindakan kelas) disetiap siklusnya. Menurut Freir and Cuning ham dalam Muhajir
(1997: 58) menyatakan alat untuk ukur instrument dalan PTK dikatan valid bila tindakan itu
memegang aplikatif dan dapat berfungsi untuk memecahkan masalah yang dihadapi”.
Alat ukur itu pada penelitian ini berupa indikator-indikator dari penilaian keterampilan gerak
dasar tolak peluru yang terdiri dari (1) tahap awalan (2) tahap pelaksanaan (3) gerak lanjutan.
Instrumen terlampir di halaman42.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan tes pengamatan di lapangan, untuk mengumpulkan informasi dan menilai atau
mengevaluasi hasil dari proses pembelajaran melambung bola. Jika dilihat dari cara
memperolehnya, maka data dalam penelitian ini merupakan data primer, yaitu data yang
dikumpulkan dari tangan pertama dandiolah oleh suatu organisasi dan perorangan.
Setelah data dikumpulkan melalui tindakan setiap siklusnya, selanjutnya data dianalisis
melalui perhitungan kuantitatif menggunakan rumus sebagai berikut :
P =
100 %
(Subagio 1991 : 107 dalam Surisman 1997)Keterangan :
P : Prosentase keberhasilan.
f : Jumlah gerakan yang dilakukan dengan benar.
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka simpulan dari penelitian ini adalah:
1. Dengan modifikasi alat bola plastik dapat meningkatkan keterampilan gerak dasar
melambung pada siswa V SD Negeri 1 Pecoh Raya KecamatanBumiWaras Bandar
Lampung dapat meningkat.
2. Dengan modifikasi alat bola kertas dapat meningkatkan keterampilan gerak dasar
melambung pada siswa kelas V SD Negeri 1 Pecoh Raya KecamatanBumiWaras Bandar
Lampung dapat meningkat.
3. Dengan modifikasi alat bola karet dapat meningkatkan keterampilan gerak dasar
melambung pada siswa kelas V SD Negeri 1 Pecoh Raya KecamatanBumiWaras Bandar
Lampung dapat meningkat.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas maka dapat diajukan saran sebagai berikut :
1. Untuk siswa
Perlu diperhatikan agar pada saat mengikuti pembelajaran gerak dasar melambung,
lakukanlah dengan sungguh-sungguh karena suatu latihan yang dilakukan dengan
sunguh-sungguh akan mendapatkan hasil yang memuaskan.
Diharapkan dapat memanfaatkan dan menggunakan alat bantu yang telah di modifikasi
yang dapat meningkatkan hasil pembelajaran gerak dasar melambung bola.
3. BagiSekolah
Sebaiknyadijadikansebagaisumbanganpemikiran di
sekolahdalamusahapeningkatangerakdasarmelambungdalampermainanrounders.
4. Pada Peneliti Lain
Pembelajarangerak dasar melambung masih belum tercapai ketuntasan belajar sebesar
100% atau semua siswa belum mencapai ketuntasan belajar, hal ini dapat diteliti kembali
guna menentukan tindakan yang lebih tepat dan menarik agar dapat meningkatkan
UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR MELAMBUNG DALAM PERMAINAN BOLA ROUNDERS
DENGAN MENGGUNAKAN ALAT MODIFIKASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PECOH
RAYA KECAMATAN BUMI WARAS BANDAR LAMPUNG
(Skripsi)
OLEH :
M. ZULKIFLI RAF
PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG
UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR MELAMBUNG DALAM PERMAINAN BOLA ROUNDERS
DENGAN MENGGUNAKAN ALAT MODIFIKASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PECOH
RAYA KECAMATAN BUMI WARAS BANDAR LAMPUNG
OLEH :
M. ZULKIFLI RAF
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mendapat Gelar SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Jurusan Ilmu Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. SiklusPenelitianKajiTindak ... 20 2. GrafikBatangPerbandinganHasilTesAwal,
Siklus I, Siklus IIdanSiklus III. ... 30 3. Grafik Batang Perbandingan Siswa yang Tuntas dan
4. Belum Tuntas Pada TesAwal ... 31 5. Grafik Batang Perbandingan Siswa yang Tuntas dan
Belum Tuntas Pada Siklus I ... 32 6. Grafik Batang Perbandingan Siswa yang Tuntas danBelum
Tuntas Pada Siklus II ... 33 7. Grafik Batang Perbandingan Siswa yang Tuntas danBelum
DAFTAR ISI
D. Hakikat Belajaran Keterampilan Motorik ... 9
E. Media Pembelajaran ... 11
F. Alat Modifikasi ... 12
G. Permainan Bola Rounders... 15
H. Melambung Bola ... 16
I. Kerangka Berpikir ... 17
J. Hipotesis ... 18
III.METODOLOGI PENELITIAN... 19
A. Simpulan ... 38
B. Saran ... 38
DAFTAR PUSTAKA ... 40
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi.2004. DefinisiHasilBelajar.GramediaPustakaUtama. Jakarta
Arsyad, Azhar. 2000. Media Pengajaran. Jakarta : PT. Raja GrafindoPersada.
Bahagia, Yoyo danSuherman, Adang. 2000. Prinsip –
prinsipPengembangandanModifikasiCabangOlahraga. DepdiknasDirjenPendidikanDasardanMenengah, Jakarta.
Emerson. Buku Study AdministasidanManagemen.GunungAgung. Jakarta
Frier and cuning Ham.PenelitianKajiTindakKelas. PT Akasara. Jakarta
Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum Dan Pembelajaran. Bumi Aksara : Jakarta.
Hopkins. 1993. Proses PembelajaranKajiTindakKelas. ITB. Bandung
Hustarda, Saputra. 2002. BelajarMerupakanSuatuProsese Yang SangatKompleks.ITB. Bandung
KamusBesarBahasa Indonesia, edisi III, BalaiPustaka.
Peter Kline, Gordon Dryden.2002. PembelajaranEfektifMenyenangkan.Rajawali
Sardiman, Arif. 2005. Media Pendidikan, PT. Raja GrafindoPersada. Jakarta
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. PT Rineka Cipta. Jakarta.
Sugianta, I Gede. 2005. Media Pembelajaran. Universitas Indonesia. Jakarta
Suherman, Adang 2002.EvaluasiPendidikanJasmani, Asesmen Alternative TerhadapKemajuanBelajarSiswaSekolahDasar.
DepdiknasDirjenPendidikanDasardanMenengah. Jakarta.
Suparto. 2001. DefinisiHasilBelajar. Kamsius.Yokyakarta
Surakhmad Winarno.1989. Hasil Proses BelajarMengajar.SinarBaru. Bandung
Surisman. 2007.PenilaianHasilPembelajaran. Lampung :Universitas Lampung.
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. DeskripsiHasilPTK PembelajaranGerakDasarMelambung ... 28
2. AnalisisHasilTesAwalMelambung ... 31
3. AnalisisHasilTesSiklus I Melambung... 31
4. AnalisisHasilTesSiklus II Melambung ... 32
SURAT PERNYATAAN
Bahwa saya yang bertandatangan di bawah ini :
Nama : M. Zulkifli Raf
NPM : 1013143031
Program Studi : S1 Penjaskes Dalam Jabatan FKIP
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Upaya Meningkatkan PembelajaranGerak Dasar Melambung Dalam Permainan Bola Roundres Dengan Alat Modifikasi Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Pecoh Raya Kecamatan Bumi Waras Bandar Lampung”adalah benar hasil karya penulis, bukan hasil menjiplak, dan atau hasil karya orang lain.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan tugas akhir ini saya kutip dari hasil karya orang lain dituliskan sumbernya secara jelas sesuai norma dan etika penulisan ilmiah. Dan jika dikemudian hari ternyata ada hal yang melanggar dari ketentuan akademik universitas maka saya bersedia bertanggungjawab dan disanksi sesuai peraturan yang berlaku.
Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya, apabila ternyata tidak benar saya bersedia menerima sanksi.
Bandar Lampung, November 2012