• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tanggung Jawab PT. Eric Dirgantara Tour & Travel Terhadap Penumpang Pesawat Udara Ditinjau Dari Undang-Undang Penerbangan Nomor 1 Tahun 2009 Dan Undang-Undang Perlindungan Konsumen Nomor 8 Tahun 1999

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Tanggung Jawab PT. Eric Dirgantara Tour & Travel Terhadap Penumpang Pesawat Udara Ditinjau Dari Undang-Undang Penerbangan Nomor 1 Tahun 2009 Dan Undang-Undang Perlindungan Konsumen Nomor 8 Tahun 1999"

Copied!
113
0
0

Teks penuh

  • Penulis:
    • Desi Pranata Simamora
  • Pengajar:
    • Dr. Hasim Purba, SH, M.Hum
    • Dr. Rosnidar Sembiring, SH, M.Hum
  • Sekolah: Universitas Sumatera Utara
  • Mata Pelajaran: Hukum
  • Topik: Tanggung Jawab PT. Eric Dirgantara Tour & Travel Terhadap Penumpang Pesawat Udara Ditinjau Dari Undang-Undang Penerbangan Nomor 1 Tahun 2009 Dan Undang-Undang Perlindungan Konsumen Nomor 8 Tahun 1999
  • Tipe: skripsi
  • Tahun: 2014
  • Kota: Medan

I. PENDAHULUAN

Bagian ini menguraikan latar belakang, permasalahan, tujuan, manfaat, metode penelitian, keaslian penulisan, dan sistematika penulisan skripsi. Latar belakang menjelaskan pentingnya biro perjalanan dalam industri penerbangan dan tanggung jawab yang diemban oleh PT. Eric Dirgantara Tour & Travel terhadap penumpang. Permasalahan yang diangkat berkaitan dengan pengaturan penumpang sebagai konsumen dan tanggung jawab biro perjalanan. Tujuan penulisan adalah untuk memahami dan menganalisis peran serta tanggung jawab biro perjalanan dalam konteks hukum yang berlaku. Manfaat penelitian diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perusahaan, fakultas, peneliti, dan penelitian selanjutnya. Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif dan empiris, dengan pendekatan deskriptif analitis.

II. TINJAUAN UMUM TENTANG PT

Bagian ini menjelaskan tentang pengertian dan pengaturan usaha jasa travel, sejarah berdirinya PT. Eric Dirgantara Tour & Travel, visi, misi, tujuan, struktur organisasi, dan barang serta jasa yang ditawarkan. Usaha travel memiliki peran penting dalam industri pariwisata dengan menyediakan layanan perjalanan. Sejarah perusahaan menunjukkan perkembangan yang signifikan sejak didirikan pada tahun 1998, dengan fokus pada pelayanan tiket pesawat dan kapal laut. Visi dan misi perusahaan mencerminkan komitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen. Struktur organisasi diuraikan untuk menunjukkan pembagian tugas dan tanggung jawab dalam perusahaan.

2.1 Pengertian dan Pengaturan Usaha Jasa Travel

Usaha jasa travel berfungsi sebagai perantara dalam menyediakan layanan perjalanan. Biro perjalanan memiliki tanggung jawab untuk memberikan informasi, ticketing, dan pelayanan lainnya kepada wisatawan. Pengaturan usaha ini diatur oleh peraturan pemerintah yang menjamin perlindungan konsumen dan kelancaran operasional biro perjalanan.

2.2 Historis Berdirinya PT. Eric Dirgantara Tour & Travel

PT. Eric Dirgantara Tour & Travel didirikan pada tahun 1998 dan telah berkembang menjadi salah satu biro perjalanan terkemuka di Medan. Perusahaan ini memulai dengan layanan paket perjalanan rohani dan kini fokus pada penjualan tiket pesawat dan kapal laut. Sejarahnya mencerminkan adaptasi terhadap dinamika pasar dan kebutuhan konsumen.

2.3 Visi, Misi, dan Tujuan Didirikannya PT. Eric Dirgantara Tour & Travel

Visi perusahaan adalah menjadi biro perjalanan terbaik dalam kualitas dan pelayanan. Misi mencakup kepuasan konsumen dan menciptakan lingkungan kerja yang baik bagi karyawan. Tujuan didirikannya perusahaan adalah untuk memudahkan akses penumpang terhadap layanan tiket dan akomodasi.

2.4 Struktur Organisasi PT. Eric Dirgantara Tour & Travel

Struktur organisasi perusahaan menggambarkan hierarki dan pembagian tugas di dalam biro perjalanan. Ini penting untuk memastikan operasional yang efisien dan pelayanan yang optimal kepada konsumen.

2.5 Barang dan Jasa yang Ditawarkan oleh PT. Eric Dirgantara Tour & Travel

Perusahaan menawarkan tiket penerbangan domestik dan internasional serta layanan reservasi hotel. Jasa yang diberikan mencakup pelayanan pelanggan yang responsif dan profesional dalam menangani kebutuhan perjalanan.

III. PERLINDUNGAN KONSUMEN ANTARA TRAVEL DENGAN PENUMPANG PESAWAT UDARA

Bagian ini membahas tentang pengertian tiket pesawat udara, perlindungan hukum bagi penumpang sebagai konsumen berdasarkan undang-undang, serta hak dan kewajiban pihak travel. Perlindungan konsumen sangat penting dalam menjaga keseimbangan antara hak penumpang dan kewajiban biro perjalanan. Undang-Undang Perlindungan Konsumen dan Undang-Undang Penerbangan memberikan kerangka hukum untuk memastikan bahwa penumpang mendapatkan pelayanan yang layak dan hak mereka dilindungi.

3.1 Pengertian Tiket Pesawat Udara

Tiket pesawat udara adalah dokumen yang memberikan hak kepada penumpang untuk melakukan perjalanan dengan maskapai penerbangan. Tiket ini juga mencerminkan perjanjian antara penumpang dan penyedia layanan penerbangan.

3.2 Perlindungan Hukum Penumpang Pesawat Udara Sebagai Konsumen

Perlindungan hukum bagi penumpang diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009. Kedua undang-undang ini menjamin hak-hak penumpang dan memberikan sanksi bagi pelanggaran yang dilakukan oleh biro perjalanan atau maskapai penerbangan.

3.3 Peraturan Penerbangan Tentang Perlindungan Terhadap Penumpang

Peraturan penerbangan mengatur tentang kewajiban maskapai dan biro perjalanan dalam memberikan informasi yang jelas kepada penumpang, serta prosedur yang harus diikuti jika terjadi masalah dalam perjalanan.

3.4 Hak dan Kewajiban Pihak Travel Dalam Penjualan Tiket Penumpang

Pihak travel memiliki kewajiban untuk memberikan informasi yang akurat dan transparan kepada penumpang mengenai tiket yang dijual, serta hak penumpang untuk mendapatkan pengembalian dana jika terjadi pembatalan penerbangan.

3.5 Hubungan Antara Biro Perjalanan Selaku Pelaku Usaha dengan Penumpang Pesawat Udara

Hubungan antara biro perjalanan dan penumpang harus didasarkan pada prinsip kepercayaan dan transparansi. Biro perjalanan bertanggung jawab untuk menjembatani komunikasi antara penumpang dan maskapai penerbangan.

IV. TANGGUNG JAWAB PT

Bagian ini menjelaskan prosedur pembelian tiket, faktor penyebab pembatalan, dan tanggung jawab biro perjalanan dalam hal masalah tiket. Tanggung jawab biro perjalanan meliputi komunikasi yang efektif dengan penumpang dan penyedia layanan penerbangan, serta penanganan keluhan dan pengembalian dana jika diperlukan. Prosedur yang jelas dan pemahaman yang baik tentang hak-hak penumpang sangat penting untuk menjaga kepuasan pelanggan.

4.1 Prosedur Pembelian Tiket Pesawat Udara Dimana Penumpang Berada

Prosedur pembelian tiket harus jelas dan mudah diakses oleh penumpang. Biro perjalanan harus memberikan panduan yang lengkap tentang cara membeli tiket dan informasi yang diperlukan sebelum melakukan perjalanan.

4.2 Faktor-Faktor Penyebab Pembatalan dan Ketidakberangkatan Penumpang

Faktor penyebab pembatalan penerbangan bisa berasal dari pihak maskapai, cuaca, atau kesalahan dalam reservasi. Biro perjalanan harus siap menghadapi situasi ini dan memberikan solusi yang terbaik bagi penumpang.

4.3 Tanggung Jawab PT. Eric Dirgantara Tour & Travel Terhadap Masalah Tiket yang Penerbangannya Dibatalkan

Biro perjalanan bertanggung jawab untuk memberikan informasi yang tepat kepada penumpang jika terjadi pembatalan penerbangan. Ini termasuk pengembalian dana, penjadwalan ulang, dan komunikasi dengan pihak maskapai.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Bagian ini menyimpulkan hasil penelitian dan memberikan saran yang berguna bagi PT. Eric Dirgantara Tour & Travel dalam meningkatkan pelayanan kepada penumpang. Kesimpulan menunjukkan pentingnya pemahaman akan tanggung jawab hukum dan perlindungan konsumen dalam industri penerbangan. Saran yang diberikan mencakup peningkatan komunikasi, pelatihan karyawan, dan penyempurnaan prosedur operasional untuk memastikan kepuasan pelanggan.

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan menegaskan bahwa PT. Eric Dirgantara Tour & Travel memiliki tanggung jawab besar dalam melayani penumpang dan harus mematuhi peraturan yang berlaku untuk menjaga kepercayaan konsumen.

5.2 Saran

Saran mencakup perlunya peningkatan sistem pelayanan, pelatihan bagi karyawan untuk memahami hak-hak konsumen, dan penerapan prosedur yang lebih efisien dalam menangani masalah yang dihadapi penumpang.

Referensi

Dokumen terkait