• Tidak ada hasil yang ditemukan

TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN SRIWIJAYA AIR TERHADAP PESAWAT SRIWIJAYA AIR SJ 268 YANG MENOLAK MENGANGKUT PENUMPANG TUNA NETRA DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PENERBANGAN DAN PERATU.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN SRIWIJAYA AIR TERHADAP PESAWAT SRIWIJAYA AIR SJ 268 YANG MENOLAK MENGANGKUT PENUMPANG TUNA NETRA DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PENERBANGAN DAN PERATU."

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

iv

TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN SRIWIJAYA AIR TERHADAP PESAWAT SRIWIJAYA AIR SJ 268 YANG MENOLAK MENGANGKUT PENUMPANG TUNA NETRA DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR

1 TAHUN 2009 TENTANG PENERBANGAN DAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR PM 77 TAHUN 2011 TENTANG TANGGUNG

JAWAB PENGANGKUT ANGKUTAN UDARA ABSTRAK

Keterlambatan adalah terjadinya perbedaan waktu antara waktu keberangkatan atau kedatangan yang dijadwalkan dengan realisasi waktu keberangkatan atau kedatangan. Keterlambatan itu sendiri terdiri dari keterlambatan penerbangan (flight delayed), tidak terangkutnya penumpang dengan alasan kapasitas pesawat udara (denied boarding passenger), dan pembatalan penerbangan (cancelation of flight). Pada kasus Sriwijaya Air SJ 268 dengan rute Jakarta – Surabaya, Deny Yen Martin Rahman seorang penumpang penderita disabilitas tuna netra diminta turun dari cabin pesawat oleh kapten pilot bernama Pery. Sejak awal Deny dibantu oleh staff Service saudara Fahmi mulai dari counter check-in hingga duduk di cabin. Awak cabin yang membantu adalah pramugari Yolanda. Namun sang pilot yakni Capten Pery menolak menerbangkan pesawat saat mengetahui Deny terbang tanpa pendamping. Deny yang seharusnya berangkat menggunakan Sriwijaya Air SJ 268 pukul 05.45, diberangkatkan menggunakan SJ 224 pukul 08.05 via Semarang dengan maskapai yang sama. Hal ini mengakibatkan keterlambatan dan kerugian oleh Deny.

Penelitian ini bersifat deskriptif analitis dengan metode pendekatan yuridis normatif, dengan menitik beratkan pada penelitian kepustakaan untuk mempelajari data sekunder yaitu bahan-bahan hukum yang ada kaitannya dengan masalah yang sedang diteliti. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini analisis kualitatif.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang cukup kuat antara motivasi belajar dengan hasil belajar Biologi berarti bahwa jika motivasi belajar yang dimiliki

Dari dendogram yang diperoleh dapat diketahui bahwa bahwa berdasarkan ciri morfologi dan pola pita isozim, hubungan kekerabatan terdekat yaitu ganyong dari wilayah Wonogiri

Siti Rohmah dalam penelitiannya yang berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca Permulaan Melalui Media Gambar Pada Siswa Kelas I Madrasah Ibtidaiyah

Sistem untuk mendiagnosa penyakit DBD ini mengambil input dari gejala yang dialami pasien dan memberikan nilai berdasarkan data dari pakar dibidang penyakit DBD yang

: Mereka juga tidak memiliki tanggapan fisiologis yang secara normal diasosiasikan dengan rasa takut seperti tangan berkeringat, jantung berdebar, mulut.. kering, tegang,

Salah satu faktor risiko stroke non hemoragik adalah penyakit jantung, terutama penyakit yang disebut atrial fibrilasi, yakni penyakit jantung

Banyak penelitian yang mengatakan bahwa apabila perusahaan memiliki kinerja sosial dan lingkungan yang baik, maka akan muncul kepercayaan dari investor sehingga

Pendidikan tidak hanya bertujuan menghasilkan pribadi yang cerdas dan trampil, melainkan juga pribadi yang berbudi luhur seperti yang di pesankan oleh Ki