,
J...!
-
613.71
Ind
s
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
BALAI KESEHATAN OLAHRAGA MASYARAKAT
(BKOM)
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
DIREKTORAT JENDERAL BINA KESEHATAN MASYARAKAT
DIREKTORAT BINA KESEHATAN KOMUNITAS
'Katalog Dalam Terbitan . Kementerian Kesehatan RI
613 .71
Ind Indonesia . Kementerian Kesehatan Direktorat Jenderal
Bina Kesehatan Masyarakat
s Standar pelayanan minimal balai kesehatan olah raga
Stan dar Pelayanan Minimal BKOM
I
201l)KATA PENGANTAR
Pembangunan Nasional Indonesia di bidang kesehatan bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan yang setinggitingginya melalui peningkatan kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat. Kesadaran Masyarakat akan pentingnya kesehatan dan kebugaran jasmani semakin meningkat dari waktu ke waktu , terlihat dari berkembangnya berbagai pusat kebugaran, klub olahraga dan organisasi/kelompok olahraga masyarakat.
Pelayanan kesehatan olahraga merupakan pelayanan kesehatan pada kegiatan olahraga dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan olahraga untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kebugaran jasmani masyarakat yang diselenggarakan secara terpadu dan menyeluruh melalui pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat (BKOM) sebagai Unit Pelaksana Teknis Kementerian Kesehatan atau Dinas IKesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota yang merupakan penyelenggara upaya kesehatan olahraga strata dua yang mampu melakukan pelayanan kesehatan olahraga secara menyeluruh dan terpadu dalam suatu wilayah kerja.
Direktorat Bina Kesehatan Komunitas melalui Sub Direktorat Bina Upaya Kesehatan Perkotaan dan Olahraga bekerja sama dengan lintas program, lintas sektor, perguruan tinggi, organisasi terkait telah melaksanakan penyusunan Buku Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan Olahraga di BKOM.
Penyusunan buku ini diharapkan dapat memberikan panduan bagi BKOM dalam melakukan perencanaan, pelaksanaan , pengendalian, pengawasan, evaluasi serta pertanggungjawaban penyelenggaraan pelayanan minimal kesehatan olahraga di BKOM, sehingga masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan ola'hraga yang bermutu dan sesuai standar dengan mempertimbangkan kondisi dan kemampuan serta sumber daya yang ada.
Akhirnya pada kesempatan ini kami ucapkan terima kasih kepada seluruh tim penyusun yang telah berpartisipasi didalam penyusunan buku ini. Harapan kami semoga buku ini dapat bermanfaat dalam penyelenggaraan upaya kesehatan olahraga di BKOM.
Jakarta, Agustus 2010
Direktur Bin Kesehatan Komunitas
.-.- .-
..
c:E
..
'iii
J
J
J
Standar Pelayanan Minimal BKOM
I
'! {I 10
SAMBUTAN
Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan , dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang, agar terwujud derajat kesehatan yang setinggitingginya.
Kesehatan olahraga merupakan upaya kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kebugaran masyarakat melalui aktivitas fisik, latihan fisik dan atau olahraga yang baik, benar, terukur dan teratur.
Upaya kesehatan olahraga ini diselenggarakan secara terpadu baik oleh pemerintah, pemerintah daerah, maupun masyarakat.
Kementerian Kesehatan atau Oinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/kota melalui Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat (BKOM) dapat melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kebugaran jasmani masyarakat baik melalui upaya promotif, preventif, kuratif, maupun rehabilitatif.
Sampai dengan tahun 2009 sudah dibentuk 12 Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat (BKOM) yang tersebar di 11 provinsi yaitu Provinsi Sumatera Selatan, Sumatera Barat, OKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur (Kota Malang dan Kabupaten Lumajang), Bali, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Utara .
Adanya perbedaan latar belakang dan sumber daya pada masingmasing BKOM serta seiring dengan perubahan dan perkembangan konsep BKOM di Kementerian Kesehatan RI, mengakibatkan pelayanan kesehatan olahraga masih terbatas dan bervariasi pada masing- masing BKOM.
Sehubungan dengan hal tersebut kami menyambut baik diterbitkannya buku standar pelayanan minimal bidang kesehatan olahraga di BKOM ini, dengan harapan dapat meningkatkan standar pelayanan dan mengantisipasi adanya perbedaan pelayanan yang terlalu jauh antar BKOM.
Selanjutnya kami mengharapkan agar Buku Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan Olahraga di BKOM ini dapat memberikan manfaat bagi BKOM sebagai penyelenggara upaya kesehatan olahraga strata kedua.
Jakarta, Agustus 2010
Oirektur Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat
>
c:'"
E
..c::
'"
Standar Pelayanan Minimal BKOM LO IO
DAFTAR 151
KATA PENGANTAR
Halaman
. . . . . . . . . . . . . . . . . .. . .. . iii
SAMBUTAN .. . . . . .. . . . .. . . . . . . . . . . . . .. . v
DAFTAR lSI .. . .. . . . vii
TIM PENYUSUN . . . .. . ix
BAB I PENDAHULUAN 1 A. LAT AR BELAKANG . . . . .. . . . . . . .. . . . . . 2
B. TUJUAN . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . .. . . . 3
C. PENGERTIAN . . . . . . . . . . .. . . .. .. .. .. 3
D. LANDASAN HUKUM . . . . . 4
BAB II STANDAR PELAYANAN MINIMAL . . . . . . 7
A. FALSAFAH. . . . . . . . . . . . . .. . . . . . 7
B. VISI . . . .. . . . . . .. . . . . . . . 7
C. MISI . . . . . 7
D. RUANG LlNGKUP . . . . . . . . . . . . . . . . . 7
E. MANFAAT STAN DAR PELAYANAN MINIMAL. . . .. 8
BAB III JENIS PELA YANAN . . . .. . . . . . . .. . . . 9
A. PELA YANAN MEDIS .. . . . 9
B. JENIS PELAYANAN MEDIS . . . 9
C. PELAYANAN PENUNJANG MEDIS . . . 15
D. PELAYANAN PENUNJANG NON MEDIS . . . 19
E. PELAYANAN MANAJEMEN . . . .. 22
F. PELAYANAN KEMITRAAN .. . . . . . . . . . 25
BAB IV PELA YANAN DALAM DAN LUAR GEDUNG . . . . . 27
BABV MONITORING, EVALUASI, PEMBINAAN, DAN PENGAWASAN . 31 BABVI PENUTUP . . . .. . . . . . . 33
LAMPIRAN Lampiran 1. Tabel Kebutuhan SDM . . . . . 35
Lampiran 2. PAR Q AND You . . . . . 37
Lampiran 3. Kriteria dan Klasifikasi Faktor Risiko . . . .. 39
Lampiran 4. Kontra Indikasi dan Rekomendasi Tes Kebugaran Jasmani 41 Lampiran 5. Tingkat Kesiapan Aktivitas Fisik . . . 43
Lampiran 6. Contoh Jenis Kegiatan bagi Klien Sehat dan Klien Risiko Tinggi . . . .. .. . . . . . . . . . . .. 45
lampiran 7. Informed Consent . . . . . . . . . . . . . . 47
Lampiran 8. Definisi Operasional . . . .. 49
.-.
:>c:
'"
E ;;;'"
Standar Pelayanan Minimal BKOM セ oャ@ o@
PENYUSUN:
1. Ani Prasetyaningsih, DCN, M.Kes 2. Dr. Chandra A. Gani, SpKO 3. Dr. Dangsina Moeloek, SpKO 4. Dr. Eny Riangwati Tanzil, SpKO 5. Dr. Fatimah, SpKO
6. Dr. Ijan Aprijana, SpKO 7. Dr. Imran Agus Nurali, SpKO 8. Dr. Mohamad Nasrun, SpKO 9. Dr. Onzat Rozak, MKes 10. Drs. Ridwan, MAP
11. Prof. DR. Drs. Sofyan Hanif, MPd. 12. Dr. Sri Nilawati, SpKO
13. Widio Djatmiko, SKM, MM
KONTRIBUTOR :
1. Dr. Bambang Sardjono, MPH 2. DR.dr. Henny Djuhaeni, MARS. 3. Dr. Edward Tambunan, SpKO 4. Bardiyono, S.Sos
5. Ramdan Pelana, M.OR 6. Drs. Sumitro, MPd
7. Dr. Ismeth S. Abidin
8. Sudiharto, SKp, M.Kes, SRN 9. Dr. Aries Hamzah
10. Iman Surahman, SKM 11. Drs. Jhon F.Simatupang, MM 12. Dr. Noviar Mahmud, SpKO 13. Dr. Nanang Triwahyudi 14. Dr. Dedi Zulkarnaen 15. Drs. Yamiran Firyanto 16. Dr. Ida Ayu Ratnawati, MPH 17. Dr. Agung Prasetyo Wibowo 18. Drg. Ary Mardyana
19. Ora. Ria Cancerina
20. Dr. Grace M.Kalangi, M.Kes 21. Dr. Ribut Pantjarochana 22. Dr. Fathonah, MKM
SEKRETARIAT :
1. Dr. Ari Setyaningrum 2. Drs. Ari Sanistioro 3. Anisah Lutfianti, AMG 4. Evi Anggraeni 5. Sudarmi 6. Suharto 7. Dikam (ASDI) (PDSKO) (PPKORI)
(Subdit BUK Perkotaan dan Olahraga) (Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga) (BKOM Bandung)
(Subdit BUK Perkotaan dan Olahraga) (Balkeskar DKI Jakarta)
(BKOM Bandung)
(BKOM Provinsi Kalimantan Selatan) (FIKUNJ)
(PSIKO, FKUI)
(Subdit BUK Perkotaan dan Olahraga)
(Direktorat Bina Kesehatan Komunitas) (Fakultas Kedokrteran UNPAD) (PDSKO)
(Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga) (FIKUNJ) (Pusat Kualitas Jasmani Kementerian Pendidikan Nasional) (PIO KONI Pusat) (Pusdiklat Kementerian Kesehatan) (Direktorat PPTM)
(Setditjen Bina Kesehatan Masyarakat) (Setditjen Bina Kesehatan Masyarakat) (Balkeskar Provinsi DKI Jakarta) (BKOM Provinsi Kalimantan Selatan) (BKOKM Provinsi Sumatera Selatan) (BKOM Provinsi Kalimantan Timur) (UPT Keskom Provinsi Bali) (UPTD PPKO Kota Malang) (BKOM Provinsi Kalimantan Barat) (BKOR Kabupaten Lumajang) (BKOM Provinsi Sulawesi Utara) (BKOM Provinsi Sulawesi Selatan) (Subdit BUK Perkotaan dan Olahraga)
Nセ@
..
c'"
'"
E
Stan dar Pelayanan Minimal BKOM
I
ZUlU
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembangunan Nasional Indonesia di bidang kesehatan bertujuan untuk
meningkatkan derajat kesehatan yang setinggitingginya melalui peningkatan kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat. Penyelenggaraan pembangunan kesehatan dilaksanakan secara terpadu dan berkesinambungan untuk mencapai tujuan yang optimal.
Sistem Kesehatan Nasional tahun 2004 menyatakan bahwa pembangunan
kesehatan diarahkan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,
meningkatkan mutu dan kemampuan pelayanan kesehatan yang terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
Peningkatan ekonomi masyarakat, kemudahan jaringan komunikasi dan peningkatan pengetahuan sebagai hasil pembangunan nasional di segala bidang mengakibatkan masyarakat menuntut pelayanan kesehatan yang bermutu, ramah, dan sanggup memenuhi kebutuhan mereka .
Permenkes RI nomor 741/Menkes/PERlVil tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota antara lain menyatakan bahwa SPM berkaitan dengan pelayanan kesehatan yang meliputi jenis pelayanan beserta indikator kerja dan target tahun 20102014.
Profesor Avedis Donabedian, MD,MPH (Public Health dari University of Michigan) menuliskan "The Role of Outcomes
in
Quality Assessment and Assurance" dalamQuality Review Bulletin (QRB) 18: 356360, November 1992 bahwa mutu pelayanan
kesehatan dapat diukur dengan menggunakan 3 variabel , yaitu :
1. Input (struktur) adalah segala sumber daya yang diperlukan untuk melakukan pelayanan kesehatan seperti tenaga, dana, obat, fasilitas, peralatan, bahan, teknologi, organisasi, informasi, dan lainlain. Pelayanan kesehatan yang bermutu memerlukan dukungan input yang bermutu. Hubungan struktur dengan mutu pelayanan kesehatan adalah dalam perencanaan dan penggerakan pelaksanaan pelayanan kesehatan.
2. Proses adalah interaksi profesional antara pemberi pelayanan dengan konsumen (klien/masyarakat). Proses merupakan variabel penilaian mutu yang penting.
3. OutpuUoutcome adalah hasil pelayanan kesehatan dan merupakan perubahan yang terjadi pada konsumen (klien/masyarakat), termasuk kepuasan dari konsumen tersebut.
Standar Pelayanan Minimal BKOM
lUlU
N
'"
E
'"
.:=
'"
meningkatkan derajat kesehatan dan kebugaran jasmani masyarakat yang setinggi-tingginya .
Undang-Undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan pada : Pasal 80 menyebutkan bahwa :
Upaya kesehatan olahraga ditujukan untuk meningkalkan kesehatan dan kebugaran jasmani masyarakal .
Peningkatan derajat kesehatan dan kebugaran jasmani masyarakat merupakan upaya dasar dalam meningkatkan prestasi belajar, prestasi kerja, dan prestasi olahraga .
Upaya kesehatan olahraga dilaksanakan melalui aklivitas fisik, latihan fisik , dan atau olahraga .
Pasal81
Upaya kesehatan olahraga lebih mengutamakan pende kalan preventif dan pro motif, tanpa mengabaikan pendekatan kuratif dan rehabilitatif.
Penyelenggaraan upaya kesehatan olahraga diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat.
Pelayanan kesehatan olahraga adalah pelayanan kesehatan pada kegiatan olahraga yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokleran olahraga untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kebugaran jasmani, yang diselenggarakan secara terpadu dan menyeluruh melalui pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Oleh karena itu pelayanan kesehatan olahraga perlu dilaksanakan secara terpadu dengan lintas sektor, lintas program, profesi , institusi pendidikan, perguruan tinggi , dan LSM pedul i kesehatan olahraga untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kebugaran jasmani masyarakat secara menyeluruh serla untuk mengantisipasi berbagai masalah dan kebutuhan masyarakat, sehingga Masyarakat Khusus, Siswa, Remaja, Rumah Tangga dan institusi kesehatan (Puskesmas) dapat menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Sejak tahun 2003 sudah dibentuk 12 Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat (BKOM) di 11 provinsi, yaitu Sumatera Selatan, OKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur (Kota Malang dan Kabupaten Lumajang), Bali, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, dan Sumatera Barat.
Sumber daya di BKOM berasal dari latar belakang berbeda dan konsep BKOM di lingkungan Kementerian Kesehatan RI mengalami perubahan dan perkembangan seiring dengan perjalananan waktu, sehingga kualitas pelayanan kesehatan olahraga di BKOM masih bervariasi dan terbatas . Kond isi ini memerlukan dukungan petunjuk leknis standar pelayanan minimal, sehingga BKOM dapat menyelenggarakan pelayanan kesehatan olahraga di seluruh Indonesia yang sesuai dan dapat dipertanggungjawabkan.
B. TUJUAN
Tujuan Umum:
Memberikan panduan dalam melaksanakan perencanaan, pelaksanaan,
pengendalian, pengawasan dan pertanggungjawaban pelayanan bidang kesehatan olahraga di BKOM.
-
Standar Pelayanan Minim al BKOMI
l lll !
Tujuan Khusus :
1. Terlaksananya pelayanan kesehatan olahraga yang terjangkau dan dapat dijangkau oleh masyarakat tidak mampu .
2. Terlaksananya pelayanan kesehatan olahraga yang bermutu bagi masyarakat. 3. Terlaksananya pelayanan rujukan kesehatan olahraga yang tepat-guna dan
sesuai dengan kebutuhan masyarakat di wilayah Provinsi/Kabupaten/Kota. 4 . Terwujudnya dukungan pemerintah daerah terhadap upaya pelayanan minimal
bidang kesehatan olahraga di BKOM .
5 . Terwujudnya peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui pen ingkatan umur harapan hidup dan penurunan angka kematian ibu .
C. PENGERTIAN
1.
Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat (BKOM)adalah Unit Pelaksana Teknis Kementerian Kesehatan atau Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota yang menyelenggarakan upaya kesehatan olahraga strata dua untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat di bidang kesehatan olahraga secara menyeluruh dan terpadu dalam suatu wilayah kerja .
2.
Tugas Pokok BKOMBKOM mempunyai tugas teknis operasional dan atau tugas teknis penunjang dari Kementerian Kesehatan RI di bawah Direktorat Jenderal Bina Kesehatan MasyarakaUDinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota melalui penyelenggaraan
-
pelayanan kesehatan olahraga untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakatyang berkaitan dengan kesehatan olahraga di wilayah kerjanya.
3.
Fungsi BKOMa. Memberdayakan masyarakat agar mampu mencegah dan mengatasi masalah kesehatan masyarakat melalui kesehatan olahraga.
b. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan olahraga strata dua secara menyeluruh dan terpadu .
c. Memberikan bimbfngan teknis secara berjenjang di bidang kesehatan olahraga .
d. Mengembangkan jejaring kemitraan dan koordinasi dengan ,institusi terkait dalam mengatasi masalah kesehatan olahraga.
e. Menyelenggarakan pelatihan teknis dan sebagai tempat pendidikan di bidang kesehatan olahraga .
f. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi di bidang kesehatan olahraga.
4. Standar Pelayanan Minimal (SPM)
a. Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah salah satu upaya minimal yang
harus dilakukan oleh suatu unit pelayanan kesehatan yang ada di suatu M
daerah. c
b. SPM di BKOM adalah tolok ukur kinerja pelayanan kesehatan olahraga yang E
'"
'"
Standar Pel ayanan Minimal BKOM
"L\11 0
c, SPM di BKOM dapat digunakan untuk melihat kegiatan yang dilakukan, indikator kinerja serta target yang akan dicapai.
d. Indikator SPM adalah tolok ukur prestasi kuantitatif dan kualitatif yang digunakan untuk menggambarkan besaran sasaran yang hendak dipenuhi dalam pencapaian suatu SPM tertentu berupa masukan, proses, hasil dan
atau manfaat pelayanan , J
e. SPM yang ditetapkan merupakan acuan dalam perencanaan program, pencapaian target, dan dilaksanakan sesuai dengan standar teknis yang telah ditetapkan ,
f. SPM bersifat sederhana, konkrit , mudah diukur, terbuka, terjangkau dan
dapat dipertanggungjawabkan serta mempunyai batas waktu pencapaian ,
g, SPM disesuaikan dengan perkembangan kebutuhan, prioritas dan
kemampuan keuangan nasionalldaerah serta kemampuan kelembagaan dan personil daerah dalam bidang yang bersangkutan.
h. Standar pelayanan minimal BKOM harus memenuhi persyaratan SMART
yaitu :
1) Spesifik : fokus pada jenis pelayanan
2) Measurable : dapat diukur
3) Achieveable : dapat dicapai
4) Reliable : rei evan dan dapat diandalkan
5) Timely : tepat waktu
Dalam penyusunan SPM, Menteri/Pimpinan Lembaga Pemerintah
Non-Kementerian mempertimbangkan halhal sebagai berikut:
1. keberadaan sistem informasi, pelaporan, dan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan daerah yang menjamin pencapaian SPM dapat dipantau dan dievaluasi oleh pemerintah secara berkelanjutan;
2. standar pelayanan tertinggi yang telah dicapai dalam bidang yang bersangkutan di daerah ;
3. keterkaitan antar SPM dalam suatu bidang dan antara SPM dalam suatu bidang dengan SPM dalam bidang lainnya;
4 . pengalaman empiris tentang cara penyediaan pelayanan dasar tertentu yang telah terbukti dapat menghasilkan mutu pelayanan yang ingin dicapai.
J
D. LANDASAN HUKUM
1. UndangUndang RI, nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
2. UndangUndang RI, nomor 25 tahun 2009 tentang Azas Penyelenggaraan Pelayanan Publik ;
3. UndangUndang RI, nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah;
4, UndangUndang RI, nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah;
5. UndangUndang RI, nomor 29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran;
6. UndangUndang RI, nomor 3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional;
7. Peraturan Pemerintah NO.38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan, antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Propinsi , dan Pemerintah Kabupaten/Kota;
8. Keputusan Menteri Kesehatan RI , nomor 1575/Menkes/SKlXII2005 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan ;
9. Keputusan Menteri Kesehatan RI, nomor 828/Menkes/SKlIXl2008 tentang
Standar Pel ayanan Minimal BKOM
'LDIU
10. Keputusan Menteri Kesehatan RI, nomor 128/Menkes/SKlII/2004 tentang Kebijakan Dasar Puskesmas;
11 . Keputusan Menteri Kesehatan RI, nomor 131/Menkes/SKlII/2004 tentang Sistem
Kesehatan Nasional;
12. Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 127/Menkes/SKl11/2004, tentang
Organisasi dan Tata Kerja Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat Bandung;
13. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara nomor
62/KEP/M .PAN/7/2003, tentang Pedoman Organisasi Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Kementerian dan Lembaga Pemerintah Non Kementerian;
14. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatus Negara nomor 63/KEP/M .PAN/71 2003 , ten tang Prinsip-Prinsip Pelayanan Prima;
15. Peraturan Menteri Kesehatan RI, nomor 741/Menkes/PERlVII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota.
Ifl I:
'"
E
'"
..c:
Stan dar Pelayanan Minimal BKOM
:llJ I 0
[
BAB
J
II
STANDAR PELAYANAN MINIIMAL
(SPM)
A.
FALSAFAH1. Kesehatan adalah Hak Warganegara sesuai dengan Undang-Undang Dasar Tahun 1945.
2. Kesehatan adalah investasi Sumber Daya Manusia.
3. Kesehatan adalah tanggung-jawab bersama Pemerintah dan masyarakat. 4. Upaya kesehatan berdasarkan perikemanusiaan yang dijiwai. digerakkan dan
dikendalikan oleh keimanan dan ketaqwaan pada Tuhan Yang Maha Esa . 5. Dalam Pembangunan Kesehatan setiap orang mempunyai hak yang sama dalam
memperoleh pelayanan kesehatan yang optimal, bermutu , efisien, dan merata, tanpa memandang suku dan golongan.
B. VIS I
Terwujudnya pelayanan BKOM yang prima, terjangkau dan merata sesuai standar.
C.
MISI1.
Meningkatkan peran Pemerintah Kabupaten/Kota dalam upaya peningkatanderajat kesehatan dan kebugaran jasmani masyarakat di wilayah kerjanya.
2.
Meningkatkan peran Pemerintah Kabupaten/Kota dalam upaya membiayaipelayanan yang dilaksanakan oleh BKOM yang diperuntukkan kepada masyarakat yang tidak mampu di wilayah kerjanya.
3 . Meningkatkan peran BKOM Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota dalam
peningkatan mutu pelayanan bagi masyarakat khususnya masyarakat tidak mampu .
4 . Meningkatkan peran BKOM Pemerintah ProvinsilKabupaten/Kota dalam
memberikan pelayanan bagi masyarakat tidak mampu untuk pelayanan rujukan, 5. Mengembangkan sistem pembiayaan pelayanan kesehatan dalam bentuk
penghitungan pola tarif untuk masing-masing jenis pelayanan.
D.
RUANG LlNGKUPSPM BKOM meliputi:
1. Pelayanan Medis
2. Pelayanan Penunjang Medis 3. Pelayanan Penunjang non Medis 4. Pelayanan Manajemen
5. Pelayanan Kemitraan
r-....
c:
'"
E
'"
..c:'"
Standar Pelayanan Mini mal BKOM
セエhョ@
Masing-masing Standar Pelayanan Minimal meliputi :
1. Pelayanan Minimal
SPM yang dilakukan oleh BKOM harus meliputi kegiatan di bidang medis, manajemen dan kemitraan . Dalam bidang medis meliputi pelayanan medis, pelayanan penunjang medis, dan pelayanan penunjang non medis.
2. Indikator
Indikator diarahkan untuk menilai pencapaian sasaran pembangunan kesehatan yang terdiri dari indikator input dan indikator output.
Indikator input merupakan kebijakan manajemen baik dalam perencanaan.
staffing, koordinasi dan pelaporan.
Indikator output merupakan hasil yang dicapai dalam pelayanan kesehatan. Penetapan indikator output dan target yang dicapai berpedoman pad a target yang ditentukan pemerintah .
3. Target sampai tahun 2014
E. MANFAAT STANDAR PELAYANAN MINIMAL
1. Bagi masyarakat:
a. Tersedianya pelayanan kesehatan olahraga yang terjangkau , dapat dijangkau . dan berkesinambungan .
b. Terwujudnya pelayanan kesehatan olahraga yang bermutu dan sesuai standar.
c. Terwujudnya peningkatan derajat kesehatan dan kebugaran jasmani masyarakat.
d. Terlindunginya masyarakat terhadap dampak negatif pelayanan kesehatan olahraga yang tidak sesuai standar.
e. Terpenuhinya hak asasi masyarakat di bidang kesehatan olahraga .
2.
Bagi Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota:a. Terwujudnya akuntabilitas pelayanan kesehatan olahraga . b. Tersedianya informasi tentang hal-hal yang harus difasilitasi.
c. Terlaksananya penyampaian tentang ruang kewenangan dalam bidang kesehatan olahraga.
d. Tersedianya pedoman untuk menetapkan tolok ukur pelaksanaan
,
kewenangan minimal kesehatan olahraga yang menjadi kewajiban daerah . e. Tersedianya rujukan dalam melakukan pembinaan di wilayah kerjanya.
3.
Bagi Pemerintah Pusat:Tersedianya pelayanan kesehatan olahraga yang bermutu bagi masyarakat.
co
c:'"
E
Standar Pelayanan Minimal BKOM
I
LUIO
JIIIJl
III
17JENIS PELAYANAN
A. PELAYANAN MEDIS
1. Tujuan
Mengupayakan aspek preventif, kuratif, dan rehabilitatif bagi klien secara optimal, melalui prosedur dan tindakan yang dapat dipertanggungjawabkan. Setiap pelayanan medis diberikan sesuai dengan standar pelayanan medis profesi.
2.
Standar Administrasi dan PengelolaanDisesuaikan standar pelayanan BKOM bidang pelayanan medis a. Komite Medik, berfungsi untuk:
- membahas semua masalah yang terkait dengan pelayanan medis profesi - membuat standar pelayanan medis BKOM
b. Staf Medik Fungsional (SMF), berfungsi untuk:
- Pengatur kegiatan profesi
- Koordinasi pengembangan staf
- Pengawasan kualitas pelayanan medis
3.
FasilitasFasilitas yang cukup harus tersedia bagi staf medis, sehingga tercapai tujuan dan fungsi pelayanan yang optimal.
4 .
Standar Pelayanan MedikDibuat sesuai dengan kasus kesehatan olahraga terbanyak yang ditangani oleh BKOM .
B. JENIS PELAYANAN MEDIS
1. Pelayanan Rawat Jalan
a. Pengertlan
Adalah pelayanan rawat jalan kepada masyarakat tentang program latihan fisik; pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular (P2PTM) khususnya diabetes melitus, obesitas, hipertensi, penyakit jantung koroner,
gangguan lipid darah, osteopeniaiosteoporosis, asma dan rematik;
peningkatan 'kebugaran jasmani; serta penanganan cedera olahraga sesuai dengan standar pelayanan medis profesi.
b. Jenls keglatan
- Pemeriksaan pra partisipasi
- Penilaian kebugaran jasmani
- Program latihan fisik
Stnnda r Pelay anan Minimal BKOM
I
_ :1I1U
C. Indikator Mutu
Kecepatan waktu pelayanan di Unit Rawat Jalan terhitung sejak klien datang rata-rata 15 menit.
d. Indikator Kinerja
1) Pertumbuhan rata-rata kunjungan rawat jalan:
Rata-rata kunjunqan rawat jalan/hari tahun berjalan Rata-rata kunjungan rawat jalan/hari tahun lalu
Target> 1,10
2) Efisiensi Pelayanan :
Rasio Klien Rawat Jalan dengan Ookter:
Rata-rata jumlah klien rawat jalan/hari Jumlah dokter yang melayani
Target> 15
Catatan: waktu yang dibutuhkan 1 dokter menangani 1 pasien minimal 30 menit untuk mulai PPE sampai selesai membuat 1 program latihan fisiko
Rasio Klien Rawat Jalan dengan Perawat:
Rata-rata jumlah klien rawat jalan/hari Jumlah perawat yang melayani
Target> 15
2.
Pemeriksaan Prapartisipasia. Pengertian
Adalah pemeriksaan kesehatan yang harus dilakukan sebelum klien mengikuti tes kebugaran jasmani dan program latihan fisiko Pemeriksaan ini bertujuan agar klien dapat melakukan tes kebugaran jasmani dan latihan fisik dengan aman dan bermanfaal.
b. Jenis kegiatan
- Penilaian tingkat aktivitas fisik
- Penilaian tahap kesiapan
- Penetapan kategori risiko
c. Sarana-prasarana
- Ruang pemeriksaan kesehatan dan perlengkapannya
- Alat penilaian postur tubuh (Posture Rating Scale)
- Formulir: aktivitas fisik, tahap kesiapan, kategori risiko dan PAR-Q & You
- Buku status medik klien
d. SOM
- Ookter umum terlatih
Standar Pelayanan Minimal BKOM :tll III
3. Penilaian Kebugaran Jasmani
a. Pengertian
Adalah pelayanan kesehatan olahraga untuk menilai tingkat kebugaran jasmani setelah menjalani pemeriksaan prapartisipasi dan memperoleh rekomendasi dari dokter spesialis kedokteran olahraga/dokter umum terlatih
serta menandatangani informed consent.
b. Jenis kegiatan
Pemeriksaan komposisi tubuh
Metode: Indeks Massa Tubuh (IMT), lingkar pinggang, rasio lingkar pinggang-panggul
Penilaian daya tahan jantung-paru
Metode: tes jogging/jalan 1 mil cara Rockport, tes Cooper 2.4 km, tes
bangku (step test) cara YMCA, ergocycle cara Astrand
Penilaian fleksibilitas sendi-otot
Metode: sit and reach
Penilaian daya tahan dan kekuatan otot
Metode: handgrip, back-leg dan pull-push dynamometer, push up, sit up
Penilaian keseimbangan
Metode : tes Romberg, single leg balance/Stork stand tes
C. Sarana-Prasarana
Ruang pemeriksaan kebugaran jasmani
Peralatan untuk tes kebugaran jasmani sesuai dengan metode
Tensimeter, stetoskop, stopwatch, heart rate monitor
Emergency kit
d. SDM
Dokter umum terlatih Sarjana olahraga Perawat terlatih
4. Program Latihan fisik
a. Pengertian
Adalah pelayanan tentang pemberian program latihan fisik berdasarkan hasil pemeriksaan prapartisipasi dan tes kebugaran jasmani sesuai standar layanan profesi.
b. Jenis kegiatan (risiko rendah dan sedang)
- Program latihan fisik untuk individual
- Program latihan fisik untuk kelompok (berdasarkan tipe olahraga)
c. Sarana-prasarana
- Ruang latihan tertutup dan terbuka
- Peralatan latihan (Iatihan aerobik, latihan beban, latihan fleksibilitas, heart
rate monitor, tape recorder dan cassette)
- Tensimeter, stetoskop
- Status klien (Kartu pemantauan latihan fisik)
Standar Pelayanan Minimal BKOM LO)O
d. SOM
- Dokter SpKO sebagai konsultan
- Dokter umum terlatih
- Sarjana olahraga
- Perawat terlatih
.I
5. Penatalaksanaan Cedera Olahraga
a. Pengertian
Adalah pelayanan dalam bentuk pencegahan dan penatalaksanaan cedera akibat melakukan latihan fsik dan atau olahraga sesuai dengan standar layanan medis profesi .
b. Jenis kegiatan
- Penatalaksanaan
rehabilitasi medik.
cedera muskuloskeletal akut dan kronik pasca
c. Sarana-prasarana
- Ruang pemeriksaan
- Perlengkapan untuk RICE
- Status klien (Kartu pemantauan latihan fisik)
d. SOM
- Konsultan : Dokter SpKO, Dokter SpOT
- Dokter umum terlatih
- Perawat terlatih
6. Pelayanan Gizi
Dijelaskan pad a Sub Pelayanan Penunjang Medis
7. Pelayanan Rujukan
a. Pengertian
Adalah pelayanan kesehatan olahraga atas dasar rujukan untuk klien yang membutuhkan penilaian tingkat kebugaran jasmani, program latihan fisik, cedera olahraga akut (non operatif) dan kronik (pasca rehabilitasi medik)
sesuai standar pelayanan medis profesi .
,
.-b. Jenis kegiatan
- Tes kebugaran jasmani
- Program latihan fisik
- Penatalaksanaan cedera olahraga akut (P3K) dan kronik
c. Sarana-prasarana
- Ruang pemeriksaan
- Ruang tes kebugaran jasmani
- Ruang latihan fisik
- Status klien (Kartu pemantauan latihan fisik)
Formulir rujukan
Standar Pelayanan Minimal BKOM
l Ul U
d. SDM
- Konsultan : Dokter SpKO
- Dokter umum terlatih
- Sarjana olahraga
- Perawat terlatih
- Fisioterapis
- Supir ambulans
e. Indikator Mutu
Kecepatan waktu pelayanan di Unit Pelayanan Rujukan terhitung sejak klien datang rata-rata 15 menit.
f. Indikator Kinerja
Pertumbuhan rata-rata kunjungan pelayanan rujukan :
Rata-rata kun jungan rujukan/hari tahun berjalan Rata-rata kunjungan rujukan/hari tahun lalu
Target> 1,10
8. Pelayanan Gawat Darurat
a. Pengertian
Adalah pelayanan gawat darurat (emergency) kepada klien yang mengalami
masalah kesehatan pada waktu melakukan latihan fisik sesuai standar layanan medis profesi selama jam kerja .
b. Jenis kegiatan
- Pelayanan Life Saving
- Layanan rujukan
c. Sarana-prasarana
- Ruang pemeriksaan
- Tensimeter, stetoskop
- Emergency kit
- Mobil ambulans
- Formulir hasil pelayanan gawat darurat
d. SDM
- Dokter umum terlatih + sertifikat ACLS (Advance Cardiac Life Support)
- Perawat terlatih + sertifikat BCLS (Basic Cardiac Life Support)
e. Indikator Mutu
Kecepatan waktu pelayanan di Emergency Unit terhitung sejak klien datang
rata-rata 1 men it
f . Indikator Kinerja
Pertumbuhan ratarata kunjungan emergency unit:
Ratarata kunjunqan emergencY/hari tahun berial a..o Ratarata kunjungan emergency/hari tahun lalu
Standar Pelayan a n Minim a l BKOM
I
JIll
-_
...
_---
AlUR PElAYANAN MEDIS
Pendaftaran dan Pengisian Formulir PAR-Q and You
Jawaban: TIDAK
Klasifikasi Skrining EKG (usia セ@ 35 tahun)
./
PROGRAM LATIHAN FISIK PEMANTAUAN sesuai kelompok sehat atau
risiko tinggi
セMuMaMsMiMMMMMMセ@
Keterangan :
1. Petugas menyiapkan formulir PAR-Q & You (Physical Activity Readiness -Questionnaire & You) dengan menanyakan identitas klien seperti nama, jenis kelamin, uSia , ala mat dan jenis pekerjaan.
2 . Petugas menanyakan ke 7 butir pertanyaan yang terdapat dalam formulir tersebut:
Standar Pelayanan Minimal BKOM
.!H Hl
b. Bila seluruh pertanyaan dijawab "TIDAK" dan usia klien セ@ 35 tahun, maka
klien dapat langsung dilakukan pengukuran kebugaran jasmani.
c. Bila seluruh pertanyaan dijawab ''TIDAK'' dan usia klien セ@ 35 tahun, maka
klien harus dilakukan skrining EKG istirahat.
d. Bila pada skrining EKG istirahat ditemukan kelainan (tidak layak), maka klien diobati atau dirujuk dulu.
e. Bila perlu dilakukan EKG pembebanan dan bila ditemukan kelainan maka klien dirujuk.
3. Bila pad a hasil skrining EKG istirahat tidak ditemukan kelainan (Iayak), maka klien dapat langsung dilakukan pengukuran kebugaran jasmani sesuai dengan syarat-syarat pengukuran.
4. Sebelum mengikuti pengukuran kebugaran jasmani, klien harus menandatangani
informed consent sebagai tanda persetujuan dilakukan pengukuran kebugaran
jasmani dan program latihan fisiko
5. Hasil dari pengukuran kebugaran jasmani menentukan tingkat kebugaran jasmani masing-masing komponen.
6. Pemilihan program latihan fisik disesuaikan dengan kelompok klien sehat dan klien risiko tinggi, serta memperhatikan minat klien.
7. Pemantauan selama mengikuti program latihan fisik harus dilakukan terhadap pencapaian target latihan (denyut nadi, tekanan darah) dan keluhan klien (rasa nyeri, sesak, cedera, dll).
8. Evaluasi program latihan fisik dilakukan untuk mengetahui keberhasilan program latihan dengan melakukan pemeriksaan tingkat kebugaran kembali, minimal setiap 3 bulan setelah program latihan fisik berlangsung.
C. PELAYANAN PENUNJANG MEDIS
1. Pelaksanaan Latihan Fisik
a. Pengertian
Adalah pelaksanaan program latihan fisik yang telah direkomendasikan oleh dokter umum terlatih dengan bimbingan instruktur olahraga yang mencatat hasil pemantauan I.atihan dan mendiskusikan nasil latihan dengan dokter.
b. Jenis kegiatan
- Latihan aerobik: senam low impact, jalan, jogging, sepeda statis
- Latihan beban
- Latihan fleksibilitas : stretching, rubber band
- Latihan keseimbangan : gymnastic ball
c. Sarana-prasarana
- Ruang latihan tertutup/terbuka
- Peralatan latihan sesuai program latihan
- Tensimeter, stetoskop
- Status klien (Kartu pemantauan latihan fisik)
- Emergency kit
d. SOM
- Instruktur olahraga terlatih
Standar Pelayanan Minimal BKOM
LotH
e. Indikator Mutu
Kecepatan waktu pelayanan di Unit Latihan Fisik terhitung sejak klien datang rata-rata 15 menit.
f. Indikator Kinerja
Pertumbuhan rata-rata kunjungan latihan fisik:
Rata-rata kunjunqan latihan fisiklhari tahun berjalan Rata-rata kunjungan latihan fisik/hari tahun lalu
Target> 1,10
2. Pemeriksaan EKG istirahat dan exercise
a. Pengertian
Adalah pemeriksaan EKG istirahat yang dilakukan sesuai indikasi dan atau
pad a klien yang berusia セ@ 35 tahun, sedangkan pemeriksaan EKG exercise
dilakukan sesuai indikasi .
b. Jenis kegiatan
Pemeriksaan EKG istirahat dan exercise
c. Sarana-prasarana
- Ruang pemeriksaan
- EKG : 12 lead EKG istirahat, 3 lead EKG exercise
- Krim/gel EKG
- Formulir hasil pemeriksaan EKG
d. SOM
- Konsultan: dokter SpJP
- Dokter umum terlatih + sertifikat kursus EKG
Perawat terlatih + sertifikat pelatihan EKG
e. Indikator Mutu
Kecepatan pelayanan di pemeriksaan EKG terhitung sejak klien datang
rata-rata 15 menit.
f. Indikator Kinerja
Pertumbuhan rata-rata kunjungan pemeriksaan EKG:
Ratarata kunjungan pemeriksaan EKG Ihari tahun berjalan Ratarata kunjungan pemeriksaan EKG Ihari tahun lalu
Target> 1,10
3. Pemeriksaan Spirometri
a. Pengertian
Standar Pelayanan Minimal BKOM
I
lUll)
b. Jenis kegiatan
- Kapasitas vital
- FEV1 dan FEV3
c. Sarana-prasarana
- Spirometer portable set
- Status klien (Kartu pemantauan latihan fisik)
d. SOM
Tenaga kesehatan terlatih
e. Indikator mutu :
Kecepatan pelayanan di pemeriksaan spirometri terhitung sejak klien datang rata-rata 15 menit.
f. Indikator Kinerja
Pertumbuhan rata-rata kunjungan pemeriksaan spirometri:
Rata-rata kunjungan pemeriksaan spirometri/hari tahun berjalan Rata-rata kunjungan pemeriksaan spirometri/hari tahun lalu
Target> 1, 10
4. Pemeriksaan kepadatan tulang
a. Pengertian
Adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk menilai ada/tidaknya penurunan kepadatan tulang sesuai indikasi.
b. Jenis kegiatan
Ultrasonografi dengan ekspertise dokter atas hasil pemeriksaan
c. Sarana-prasarana
- Dry ultrasound calcaneus (heel) set
- Formulir hasil pemeriksaan kepadatan tulang
d. SOM
Tenaga kesehatan terlatih
e. Indikator Mutu
Kecepatan waktu pelayanan di Unit pemerikaaan kepadatan tulang terhitung sejak klien datang rata-rata 15 menit.
g. Indikator Kinerja
Pertumbuhan rata-rata pemeriksaan kepadatan tulang:
Rata-rata pemeriksaan/hari tahun berjalan Rata-rata pemeriksaan/tahun lalu
r-....-4 cTarget> 1,10 III
E
III
Standar Pelayanan Minimal BKOM
5. Pemeriksaan Laboratorium
a. Pengertian
Adalah pemeriksaan rutin maupun khusus yang menggunakan bahan dari manusia berupa darah dan urine serta memberikan interpretasi hasil pemeriksaan laboratorium yang bermanfaat untuk pengelolaan klien sesuai etika profesi.
b. Jenis kegiatan
- Hemoglobin Leukosit - Eritrosit
Trombosit - Laju endap darah - Hitung jenis
Hematokrit - Urine rutin
Profillipid: Kolesterol Total, HOL, LOL, Trigliserida Gula darah: sewaktu, puasa, 2 jam post prandial - Fungsi hati: SGOT, SGPT
- Fungsi ginjal: ureum, kreatinin
c. Sarana-prasarana
- Ruang laboratorium sesuai standar
- Peralatan pemeriksaan hematologi sesuai standar (rapid assesment)
Peralatan pemeriksaan urinalisa sesuai standar (rapid assesment, stick urine)
Sarana pembuangan dan pemusnahan lim bah medik - Formulir hasil pemeriksaan laboratorium
d. SDM
03 Analis kimia
e. Indikator Mutu
Kecepatan waktu pelayanan di Unit Laboratorium terhitung sejak klien datang rata-rata 15 menit.
f. Indikator Kinerja
Pertumbuhan pemeriksaan laboratorium:
Rata-rata pemeriksaan laboratorium/hari tahun berjalan Rata-rata pemeriksaan laboratorium/hari tahun lalu
Target セ@ 1,10
6. Pelayanan Gizi
a. Pengertian
Stand ar Pelayanan Minimal BKOM
I
LUl U
b. Jenis kegiatan
- Penyusunan standar kebutuhan gizi perorangan
- Kegiatan konsultasi gizi
- Kegiatan penyuluhan gizi
c. Sarana-prasarana - Ruang konsultasi gizi
Ruang penyuluhan
Timbangan berat bad an dan tinggi badan Software FP2 (Food Processor 2) Mikrotoa
Food model - Skinfold calipper
- Form riwayat gizi
- Leaflet diet
d. SDM
Ahli gizi dengan sertifikat pelatihan gizi olahraga
e. Indikator Mutu
Kecepatan waktu pelayanan di Unit datang rata-rata 15 meni!.
Pelayanan Gizi terhitung sejak klien
f. Indikator Kinerja
Pertumbuhan rata-rata kunjungan pelayanan gizi:
Rata-rata konsultasi qizi/hari tahun berjalan Rata-rata konsultasi gizi/hari tahun lalu
Target> 1,10
D.
PELAYANAN PENUNJANG NON MEDIS1. Pelayanan Rekam Medik
a. Pengertian
Adalah rekam medik yang handal dan profesional serta mencakup secara luas kegiatan klien mulai penerimaan sampai selesai pelayanan di BKOM sebagai penyelenggara manajemen informasi kesehatan .
b. Jenis kegiatan
- Status klien
- Monitoring latihan: termasuk status gizi, laboratorium
c. Sarana-prasarana
- Komputer dan software rekam medik
- Printer-copier
- Status klien
- Kartu monitoring latihan
d. SDM
Standar Pelayanan Minim al BKOM
LUl U
e. Indikator Mutu
Kecepatan waktu pelayanan di Unit Rekam Medik terhitung sejak klien
datang rata-rata < 5 menit.
f. Indikator kinerja
Total rekam medik yang keluar lengkap dalam 2 hari/bulan x 100% Total rekam medik yang masuk dalam bulan itu
Target> 80 %
2. Pelayanan Promosi Kesehatan Olahraga
a. Pengertian
Adalah pelayanan promosi kesehatan olahraga yang diselenggarakan secara terintegrasi dengan kegiatan pelayanan program latihan fisik, gizi, cedera olahraga , laboratorium untuk meningkatkan pengetahuan dan perubahan sikap serta perilaku yang dilakukan secara optimal dan bermutu .
b. Jenis kegiatan 1) Sosialisasi 2) Advokasi 3) Sem inar
4) Lokakarya (workshop)
c. Sarana-prasarana: 1) Ruangan penyuluhan 2) LCD, laptop, pointer
3) media cetaklmedia elektronik lain 4) Materi Penyuluhan :
- Manfaat peningkatan aktivitas fisik
- Program latihan fisiklolahraga 88TT
- Latihan fisik pada kelompok khusus : anak , ibu hamil , usia lanjut
- Cedera olahraga
- Pengendalian PTM
- Gizi seimbang, gizi olahraga, gizi kelompok khusus
- Doping
d. SDM
1) Tenaga kesehatan terlatih 2) Sarjana olahraga terlatih
e. Indikator Mutu
Tersedianya materi promosi dalam berbagai media
f. Indikator Kinerja
Pertumbuhan rata-rata promosi kesehatan olahraga:
o
Rata-rata kegiatan promosi tahun berjalanN
"
...
E
...
-;;;
Rata-rata kegiatan promosi tahun lalu
Target> 1,10
-'
Standar Pelayanan Minimal BKOM
ZU I O
3. Penelitian
a. Pengertian
Adalah penelitian yang diselenggarakan secara terintegrasi dengan kegiatan pelayanan medis, penunjang medis, penunjang non medis, pelayanan manajemen dan pelayanan kemitraan sehingga dapat menjadi sumber data untuk meningkatkan pelayanan dan pengembangan BKOM yang dilakukan secara optimal dan bermutu .
b. Jenis kegiatan
1) Surveilans
2) Penelitian
c. Sarana-prasarana: 1) Perpustakaan 2) Lingkup Penelitian :
- Profil kebugaran jasmani
- Profil faktor risiko dan kasus PTM
- Status gizi
- Perilaku peningkatan aktivitas fisik
- Perilaku latihan fisiklolahraga
- Manajemen pelayanan
3) MOU Penelitian
d. SOM
Tim peneliti dengan penanggungjawab kepala BKOM
e. Indikator mutu
Hasil penelitian dipublikasikan melalui seminar dan media cetak Uurnal, majalah).
f. Indikator kinerja
Pertumbuhan rata-rata penelitian:
Rata-rata penelitian tahun berjalan Rata-rata penelitian tahun lalu
Target> 1,50
4. Pelatihan
a. Pengertian
Adalah pelatihan yang diselenggarakan secara terintegrasi dengan
pelayanan standar BKOM untuk meningkatkan kompetensi tenaga BKOM, tenaga kesehatan non BKOM dan pengetahuan masyarakat umum dalam membudayakan perilaku meningkatkan aktivitas fisik dan melakukan latihan fisiklolahraga yang baik. benar, terukur. dan teratur.
b. Jenis keglatan pelatihan
1) Pelatihan administrasi N セ@
2) Pelatihan teknis
..
3) Bimbingan teknis
..
E"iii
c
Sta nd a r Pelayall iln Mini ma l BKOM
c. Sarana-prasarana
1) Ruangan pelatihan 2) Materi pelatihan :
a) Pelatihan administrasi BKOM: - Manajemen kesehatan olahraga
Manajemen kepegawaian - Manajemen keuangan - Manajemen mutu pelayanan
Manajemen pema saran - Manajemen rekam medik
b) Pelatihan teknis
Pengetahuan tentang produk (product know/edge)
- SOP (operasional alat , dll)
Kesehatan olahraga J
- Pengukuran kebugaran jasmani Cedera olahraga
d. SDM
- Seluruh tenaga BKOM - Narasumber lain
e. Indikator Mutu
Setiap pelatihan mengeluarkan sertifikat yang telah terakreditasi
f. Indikator Kinerja
Pertumbuhan rata-rata pelatihan:
Rata-rata pelatihan tahun berjalan Rata-rata pelatihan tahun lalu
Target> 1,20
E. PELAYANAN MANAJEMEN
a. Pengertian
Adalah suatu rangkaian kegiatan pelayanan administratif yang dilaksanakan secara sistematik dan berkesinambungan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pertanggungjawaban untuk menghasilkan output yang efisien dan efektif.
b. Jenis Pelayanan
1. Manajemen Keuangan
2. Manajemen Sumber Oaya Manusia 3. Manajemen Sarana dan Prasarana 4. Manajemen Administrasi/Ke sekretariatan
N N
c
'"
E
-;;;
'"
Standar Pelayanan Minimal BKOM 2UI0
1. Standar Pelayanan Minimal Manajemen Keuangan
NO KEGIATAN JENIS PRASARANA SARANA SDM INDlKATOR TARGET
1. Perencanaan anggaran lahunan Kompular 5·1 aォオョャ。ョウセ@ 03 akunlansi ャ・セ。「ィ@
Ada rancana anggaran lahunan
Marel·Juni lahun 「・セ。ャ。ョ@
2. Pertemuan bagian keuangan Kompuler, LCD, Ruangan
5-1 AkunlansV 03 akuntansi lerlalih
Jumlah pertemuan 4 x selahun
3. Pengajuan dokumen keuangan Kompuler 5-1 AkunlansV 03 akuntansi ャ・セ。ャゥィ@
Tidak ada kesalahan 100% lepal
4. Penjadualan penyediaan anggaran Kompuler 5-1 AkunlansV 03 akunlansi ャ・セ。ャゥィ@
Tidak ada revisi 100% lepal
5. Pembayaran biaya operasional Kompuler, ATK, Kalkulalior
5-1 AkunlansV 03 akunlansi ledalih
Biaya operasional sesuai kebuluhan
100% lertayani lepal waklu
6. Melakukan pembukuan seluruh lransaksl Kompular, ATK 5-1 AkunlansV 03 akunlansi lerlalih
Seluruh Iransaksi lercatal dalam pembukuan
100%
7. Kelepalan pembayaran gaji, jasa pelayanan (JP) dan honor.
Kompuler 5-1 Akunlansi/ 03
akuntansi ャ・セ。ャゥィ@ I Pembayaran lepal waktu
Gaji Igll -3 JP Igll>17 Honor Igll-3
8. Pelaporan dala jasa medik unluk jasa pelayanan
Kompuler, ATK 5·1 Akunlansi J 03 akunlansi ャ・セ。セィ@
Pelaporan lepal waktu
Tanggal5 setiap butan
9. Pembualan SPPO sesuai pedoman Komputer 03 akunJansi lerlalih Pembualan SPPO lepal
1 han
10. Pelayanan penenmaan pembayaran dan dokumen klien rawal jalan
Kompuler. ATK 03 akuntansi terlalih Pelayanan Iepal
I waktu
5 menil
I
11 . Pemilungan biaya pelayanan yang akunlabe/
Kompuler, A TK 5-1 AkunlansV 03 akuntansi tertalih
Kesalahan pemitungan
0%
12. Penulupan kas Komputer, ATK 5-1 AkunlansV
03 akunlansi ャ・セ・ャゥィ@
Wakfu maksimal penulupan kas
Sesuaijam kerja
13. Menyusun dan membiJal/aporan
keuangan bulanan secara periodik Kompuler, ATK
5-1 Akunlansi J 03 akunlansi ャ・セ。ャゥィ@
Ada /aporan keuangan lepal waklu
12 x pertahun
14. Penye/enggaraan audil keuangan Kompuler 5-1 akunlansi - Frekuensi audil keuangan -Meningka/nya keunlungan ·Kesalahan da/am !aporan
2 kali Jlahun
10 %dan lahun seba/umnya 0%
15. Mene/ili samua penerimaan PADlPNBP Kalkulalor, ATK 03 akunlansi エ・セ。エゥィ@ Data semua jenis penerirnaan
Setiap hari
16. Meneliti semua pengeluaran biaya operasional
Komputer. ATK. Ka/kulalor
03 akuntansi ter/atih Data penge/uaran sesuai anggaran yang lersedia
100% tepet
I
17. Menyusun dan membuallaporan keuangan lahunan berupa neraca. !aporan rugi /aba dan analis keuangan: -taporan PP 39 (SAl)
·Laporan Tahunan -LAKIP
Kompuler, ATK 5-1 Akunlansil 03 akunlansi lertalih
Ada /apornn keuangan tepal waklu
Seliap akhir tahun
18. Ookumentasi petaporan SPJ Komputer. ATK 5-1 Akuntan si J 03 akuntansi ter/alih
Ada dokumentasi pelaporan SPJ tepal waktu
Setiap langga/ 5 bulan berikutnya
19. Penyusunan laporan bu/anan dan lahunan. serta pertanggung jawaban
Komputer, ATK. Kalkulalor
5-1 Akunlansi J03 akuntansi tertatih
Sta ndar Pelayanan Minimal BKOM
':IJ J()
2. Standar Pelayanan Minimal Manajemen Sumber Daya Manusla
NO KEGIATAN JENIS PRASARANA SARANA SCM INCIKATOR TARGET
,.
Pemblnaan lenaga pelayanan Ruang. Kompuler. LCD, alai peragaInslruklur MOOis Frekuensi pembinaan lenaga pelayanan
3 x selahun
2. Orienlasi lenaga kepegawaian Ruangan, Kompuler, LCD
S-l ManajemenJ kepegawaian
Ada orienlasi pegawai banu
100%
3. Membuallaporan pada bidang kepegawaian
Komp"ler. ATK S-l Admln islrasV kepegawa,an
Ada laporan keg,alan bidang kepegawa,an
Seliap 3 bulan
4. Membual usulan kenaikan gaji ber1<ala
Kompuler, ATK D3 adminislrasi Kenaikan gaji berkala Iepal waklu
100%
5.
Membual usulan kenaikan pangkal Kompuler, ATK 03 adminislrasi Kenaikan pangkal lepal waklu
100%
6. Membuallaporan abSensi : (hadir. cu li. sakil. ijin, mangkir
Kompuler, ATK 03 Adminislrasi Ada laporan absensi Seliap bulan
7. Penl"nlangan karier pegawai Kompuler S-l manajemen (bagian diklal)
Ad a jenlang kaner 100%
8. Pembinaan thd pegawai yang bermasalah
Lembar evaluasi Kepala BKOM Ada pembinaan
pegawai sesuai SPM 100%
9. Daftar Unul Kepangkatan Papan DUK Bagian
kepegawaian
Tersedianya DUK 100%
3. Standar Pelayanan Minimal Manajemen Sarana-Prasarana (Standar Pengelolaan SABMN/Sistem Anggaran Barang Milik Negara)
NO KEGIATAN JENIS PRASARANA SARAN A SCM INDIKATOR TARGET
,.
Penyusunan rencana pengadaan sarana-prasarana lahunanKompuler S-l KesehalanJ S-l Olahraga
Ada dokumen perencanaan lahunan sarana dan prasarana
1 berkas
2. Peniadualan dan pelaksanaan pengadaan barang dan iasa
Kompuler 03 komputer! SLTA
Ada jadual pelaksanaan pengadaan barang dan iasa
100% lerpenuhi sesuai kebuluhan
3. Penjadualan dan pelaksanaan penerimaan barang dan jasa
Kompuler D3 kompuler! SLTA
Ada jadual pelaksanaan penenmaan barang dan lasa
100% lerpenuhi sesuai kebutuhan
I 4. Membual daftar invenlaris alai mOO is dan penunjang medis
Kompuler S-l Kesehalan Ada daftar invenlaris alai medis
, dan penunjang medis
1 ber1<as slandar
5. Menyusun jumlah kebuluhan obal dan alai habis pakai
Kompuler 03 Kesehatan Ada seleksi permin!aan obal dan alai habis pakai
100%
6. Penyimpanan dan pengeluaran barang (Iermasuk kartu Slok)
Gudang D3!SLTA Barang lersimpan baik & aman Siok opname barang Jumlah slok barang Penyaluran dan pendislnbusian Tepal waktu
Komplain
100% Setiap bulan 100% sesuai prolap 100% sesuai prolap Maksimal 7 han 0%
7. Membuallaporan SABMN lriwulan dan lahunan
Kompuler D3!SLTA Ada laporan SABMN lowulan dan lahunan
Triwu lan dan lahunan
Standar Pelayanan Minimal BKOM 2010
4. Standar Pengelolaan Minimal Administrasi/Kesekretariatan
NO JENIS
KEGIATAN
SARANA
PRASARANA SOM INOlKATOR TARGET
1. Pembuatan dan penggandaan sural
Kompuler, mesin folo copy
SLTA Waklu pembualan dan
penggandaan
1 han
2. Pengendalian dan pengarsipan surat masuk dan keluar
Kompuler, ATK SLTA Teragendakan seliap sural pada buku agenda
1 han
3. Pembenan nomor dan lembar disposisi untuk surat masuk dan keluar
Kompuler, ATK SLTA Waktu penyusunan
nomor dan disposisi sural pada file kendali
1 han
4. Pengiriman surat ke unil kerja sesuai disposisi
Kompuler, ATK SLTA Waklu penginman sural secara cepal, Iepal dan benar
1 hari
5. Pengelolaan rekam medik Kpmpuler, Ruang Rekam Medik, Leman
D3 Rekam Medik
Kelengkapan slalus rekam medik
100%
6. Menyusun, mensosialisasikan dan mengevaluasi prolap/SOP
Kompuler, LCD, Ruang pertemuan
Kasub bag TU Tersedianya prolapl SOP 75%
7. Membual dokumen evaluasi dan tindak lanjul kegiatan BKOM
Kompuler D3 pranala Kompulerl arsip
Dokumen lengkap Bulanan Triwulan Tahunan
F. PELAYANAN KEMITRAAN
a. Pengertian
Adalah pelayanan kemitraan yang diselenggarakan secara terintegrasi dengan kegiatan pelayanan medis, penunjang medis, penunjang non medis bekerja sama dengan lintas program dan lintas sektor berdasarkan prinsip-prinsip kemitraan, sehingga dapat mengoptimalkan fungsi BKOM serta meningkatkan kompetensi tenaga BKOM menjalankan fungsinya dalam membudayakan perilaku meningkatkan aktivitas fisik dan melakukan latihan fisiklolahraga yang baik, benar, terukur, dan teratur.
b. Jenis Kegiatan
a, Rapat Koordinasi/Forum Komunikasi
b. Kerjasama Lintas Program dan Lintas Sektor: 1) Pelayanan
2) Pendidikan 3) Pelatihan 4) Penelitian
5) Pengabdian masyarakat
c.
Sarana-prasaranaRuangan Pertemuan
d.
e. SDM
Tim BKOM dengan penanggungjawab Kasie Kemitraan
Indikator Mutu
Adanya kesepakatan kerja sama (MOU)
Standar Pelayanan Minimal BKOM
LtJl !l
f. Indikator Kinerja
Pertumbuhan rata-rata kemitraan:
Rata-rata kegiatan kemitraan tahun berjalan Rata -rata kegiatan kemitraan tahun lalu
Target> 1,20
\0
N
..
"
E
..
'"
Standar Pelayanan Minimal BKOM
Lil l O
nlin
Il
r
I?PELA Y ANAN DALAM DAN LUAR RUANG
Pelayanan Dalam Gedung:
Adalah pelayanan yang dilaksanakan di dalam gedung BKOM .
Pelayanan Luar Gedung:
Adalah pelayanan yang dilaksanakan di luar gedung BKOM (tempat terbuka dalam wilayah gedung BKOM atau selain gedung BKOM).
A.
PELAYANAN MEDISKEGIATAN
NO JENIS PELAYANAN KETERANGAN
DALAM LUAR
1. Pelayanan Rawal Jalan
a. Pemeriksaan Pra Partlsipasl V V
b. Penllalan Kebugaran Jasmanl: 1) Pemeriksaan komposls! lubuh:
V V
• Indeks Massa Tubuh
V
• Persen Lemak Tubuh V
2) Penlialan kapasllas janlung-paru2:
• Tes Rockport 1 mil V
V
- Tes Cooper 2,4 km
, I
· Slep tesl YMCA V
-i ..J
- Ergocycle Aslrand.
3) Penllalan flekslbltilas sendl-olot:
- Fleksometer -J
v
- Mistar -J V
4) Penilaian kekuatan 0101:
V V
· Handgrip
,I -J
· Back·Leg
· PuIl·Push dynamometer V
v
v
v
• Push up
· Sit up
v
..J 5) Penlia!an kel8lmbangan:v
v
• Tes Romberg.
v
· Single leg beiance/Storl< stand -J
c. Program latlhan fislk
Program latihan fisik untuk individual
v
Program latihan frsik untuk kelompokv
..J d. Penalalaksanaan Cedera OlahragaCedera muskuloskelelal akul ..J V
Cedera muskuloskeletal kronik ..J
Sama dengan pelayanan
Pelayanan Rujukan rawatjalan
2.
Pelayanan Gawal Darural
3.
..J ..J a. Pelayanan LIfe Saving
Standar Pelayanan Minimal BKOM
セiij@ o@
B.
PELAYANAN PENUNJANG MEDISNO JENIS PELAYANAN KEGIATAN KETERANGAN
DALAM LUAR
1. Pelaksanaan latihan .flsik a. lallhan aeroblk:
senam.
"
"
- jalan."
"
jogging .
"
"
sepeda.
"
"
b. latihan beban
"
"
c. latihan Fiekslbilitas
"
"
d. lalihan Keseimbangan
"
"
2. Pemerlksaan EKGa. istirahat
"
"
b. exercise
"
3. Pemerlksaan Splromelri
"
4. Pemerlksaan kepadalan lulang
"
"
5. Pelayanan laboralorlum
a. Hemoglobin
"
b. Leukosil
"
c. Eritrosil
d. Trombosil
"
"
e. LED"
f. Hilung jenis
"
g. Hemalokrit (HI)
"
h. Urine rutin
"
i. Profillipid
"
"
j. Gul. darah
"
"
k. Fungsi Hati
I. Fungsi Ginjal
"
"
6. Pelayanan Gizi
a. Menyusun standar makanan sesuai dengan
penuntun diet
"
"
b. Konsultasi gizi
"
"
c. Penyuluhan gizi
C.
PELAYANAN PENUNJANG NON MEDISNO JENIS PELAYANAN KEGIATAN KETERANGAN
DALAM LUAR
1. Rekam medlk
"
2. Penyuluhan2.1 Advokasi 2.2 Sosialisasi 2.3 Seminar 2.4.Lokakarya
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
3. Penelltlan 3.1 Surveilans
3.2 Penelitian
"
"
"
"
4. Pelalihan
4.1. Pelatihan administrasi 4.2 Pelatihan teknis 4.3 Bimbingan Teknis
"
"
"
"
"
co
N
..
c:'"
'"
E
Standar Pelayanan Minimal BKOM
D.
PELAYANAN MANAJEMENNO JENIS PELAYANAN OALAM KEGIATAN KETERANGAN
LUAR
1.
2. 3. 4.
Keuangan
SOM
Sarana·prasarana
Admlnistrasi/Kesekretarlatan
.J
.J
.J
.J
.J
.J
.J
.J
E.
PELAYANAN KEMITRAANNO JENIS PELAYANAN KEGIATAN KETERANGAN
OALAM LUAR
1.
2.
Rapat KoordlnasUForum Komunikasl
KerJa Sama LP/LS a. Pelayanan b. Pendidikan C. Pelalihan d. Penelilian
e. Pengabdian masyarakal
.J
.J .J .J .J .J
0"
N
..
c E
..
;;;
Standar Pelayanan Minimal BKOM
L010
MONITORING, EVALUASI,
PEMBINAAN, DAN PENGAWASAN
A.
MONITORING DAN EVALUASIMonitoring pelayanan di BKOM dilakukan selama melaksanakan pelayanan dengan memperhatikan indikator mutu pelayanan.
Evaluasi pelayanan di BKOM dilakukan setiap 3 bulan pada setiap jenis pelayanan dengan memperhatikan indikator kinerja .
FORMAT LAPORAN BULANAN BKOM
NO JENIS PELAYANAN KEGIATAN JUMLAH
DALAM LUAR
A PELAYANAN MEDIS 1. Pelayanan Rawat Jalan
a. Pemeriksaan pra·partisipasi ... orang .. . orang ... orang b. Penilaian kebugaran jasmani ... orang ... orang ... orang c. Program latihan fisik ... orang ... orang ... orang d. Penatalaksanaan cedera oIahraga ... orang ... orang ... orang 2. Pelayanan Rujukan
a. Tes kebugaran jasmani ... orang
..
, orang ... orangb. Program latihan fisik ... orang ... orang ... orang c. Penatalaksanaan cedera olahraga ... orang ... orang ... orang
3. Pelayanan Gawat Darurat
a. Pelayanan life saving ... orang orang ... orang
b. Layanan rujukan ... orang ... orang ... orang
B PELAYANAN PENUNJANG MEDIS
1. Pelaksanaan latihan fisik ... orang orang ... orang
2. Pemeriksaan EKG istirahat dan Exercise ... orang ... orang .. . orang
3. Pemeriksaan spirometri ... orang ... orang ' " orang
4. Pemeriksaan kepadatan tulang ... orang ... orang ... orang
5. Pelayanan laboratorium ... orang ... orang ... orang
6 . Pelayanana gizi ... orang ... orang ... orang
C PELAYANAN PENUNJANG NON MEDIS
1. Penyuluhan ... kali ... kali .. . kali
2. Penelitian ... kali kali ... kali
3. Pelatihan ... kali .. . kali '" kali
0 PELAYANAN KEMITRAAN
1. Rapat koordinasi .. . kali .. . kali ... kali
2 . Kerja sama LP dan LS
a. Pelayanan kali kali kali
b. Pendidikan ... kali kali kali
c. Pelatihan ... kali ... kali ... kali
d. Peneli(ian kali kali kali
Standar Pelayanan Minimal BKOM
I
'::010
B. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
1. BKOM sebagai Unit Pelaksana Teknis Kementerian Kesehatan
BKOM sebagai Unit Pelaksana Teknis Kementerian Kesehatan yang
bertanggungjawab kepada Kementerian Kesehatan secara teknis dan
administratif. Kementerian Kesehatan bertanggungjawab membina serta
memberi dukungan teknis dan administratif kepada BKOM.
2. BKOM sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Provinsi
BKOM sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Provinsi yang bertanggungjawab kepada Dinas Kesehatan Provinsi secara teknis dan administratif. Dinas Kesehatan Provinsi bertanggungjawab membina serta memberi dukungan teknis dan administratif kepada BKOM .
3. BKOM sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
BKOM adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggungjawab kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota secara teknis dan administratif. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota bertanggungjawab membina serta memberi dukungan teknis dan administratif kepada BKOM .
Kementerian Kesehatan RI melakukan pembinaan kepada Pemerintahan Daerah dalam penerapan SPM BKOM.
Pembinaan dapat berupa fasilitasi, orientasi, pemantapan program, petunjuk teknis, bimbingan teknis, pendidikan dan pelatihan atau bantuan teknis lain yang mencakup: 1. Perhitungan sumber daya yang dibutuhkan;
2. Perhitungan dana yang dibutuhkan untuk mencapai SPM BKOM termasuk kesenjangan pembiayaan;
3. Penyusunan rencana pencapaian SPM BKOM; 4. Penetapan targettahunan pencapaian SPM BKOM; 5. Penilaian prestasi kerja pencapaian SPM BKOM; 6. Pelaporan prestasi kerja pencapaian SPM BKOM.
N M
'"
t: E
..
'"
Standar Pelayanan Minimal BKOM
I
ZUlU
111\11
\7(
17PENUTUP
Buku Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan Olahraga di BKOM merupakan sarana penunjang yang sangat dibutuhkan oleh BKOM sebagai penyelenggara upaya kesehatan olahraga strata dua, agar dapat menyelenggarakan pelayanan kesehatan olahraga yang sesuai dan dapat dipertanggungjawabkan.