• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab ii KAJIAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bab ii KAJIAN PUSTAKA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Tentang Teknologi Pendidikan

Sebagaimana diusulkan oleh Ronald L. Jacobs (1988) dalam Seels, Barbara B (1994: 27) bahwa dalam teknologi pendidikan ada suatu kawasan teknologi kinerja manusia yang mencakup teori dan praktek, dan mengidentifikasi tugas-tugas para praktisi. Berdasarkan kawasan yang diajukan oleh Jacobs, terdapat tiga fungsi, yaitu: fungsi pengelolaan, fungsi pengembangan sistem kinerja, dan komponen sistem kinerja manusia yang merupakan dasar konseptual untuk melakukan fungsi yang lain. Setiap fungsi mempunyai tujuan dan komponen. Subkomponen pengelolaan meliputi administrasi dan personalia. Subkomponen pengembangan adalah langkah-langkah dalam proses pengembangan. Sedangkan subkomponen dari sistem perilaku manusia adalah konsep-konsep mengenai organisasi, motivasi, perilaku, kinerja serta umpan balik.

Menurut Seels, Barbara B (1994: 28) Kawasan TP dapat digambarkan sebagai berikut :

Bagan 1 : Kawasan TP (Seels, Barbara B. 1994: 28)

Berikut deskripsi masing-masing domain dalam kawasan teknologi pendidikan di atas adalah:

a. Desain

Desain merupakan proses menspesifikasikan kondisi belajar. Domain desain mencakup studi tentang desain sistem pembelajaran, desain pesan, strategi pembelajaran dan karakteristik pembelajaran. Desain sistem pembelajaran merupakan

PENGELOLAAN :

 Manajemen proyek

 Manajemen Sumber

 Manajemen Sistem Penyampaian

PENILAIAN :

 Analisis Masalah

 Pengukuran Acuan Patokan

 Evaluasi formatif

PEMANFAATAN :

 Pemanfaatan Media

 Divusi Inovasi

 Implementasi dan Institusionalisasi

DESAIN :

 Desain Sistem Pembelajaran

 Desain pesan

 Strategi pembelajaran

TEORI  PRAKTEK

PENGEMBANGAN :

 Teknologi cetak

 Teknologi Audio Visual

(2)

prosedur yang terorganisir mencakup langkah-langkah antara lain menganalisis, mendesain, mengembangkan, melaksanakan dan mengevaluasi. Desain pesan melibatkan perencanaan untuk mengatur bentuk fisik pesan tersebut. Strategi pembelajaran merupakan spesifikasi untuk menyeleksi dan mengurutkan peristiwa kegiatan dalam sebuah pelajaran.

b. Pengembangan

Pengembangan merupakan proses penerjemahan spesifikasi desain kedalam bentuk fisiknya. Domain pengembangan diorganisasikan dalam empat kategori yaitu teknologi cetak, teknologi audio visual, teknologi berdasarkan komputer dan teknologi terpadu.

c. Pemanfaatan atau Pemakaian

Pemanfaatan atau pemakaian merupakan tindakan untuk menggunakan proses dan sumber untuk belajar. Domain ini bertanggung jawab untuk mencocokkan pembelajar dengan materi dan kegiatan spesifik, mempersiapkan pembelajar untuk berinteraksi dengan materi dan kegiatan yang dipilih, memberikan bimbingan selama keterlibatan tersebut, memberikan penilaian hasil dan memadukan pemakaian ini ke dalam keberlanjutan prosedur organisasi. Dalam domain pemakaian terdapat empat kategori yaitu pemakaian media, difusi inovasi, implementasi dan institusionalisasi dan kebijakan dan aturan.

d. Pengelolaan

Domain managemen melibatkan pengontrolan teknologi pembelajaran melalui perencanaan, organisasi, koordinasi dan supervisi. Dalam domain manajemen sendiri terdapat empat kategori domain yaitu manajemen proyek, manajemen sumber, manajemen sistem penyebaran dan manajemen informasi. Manajemen proyek melibatkan perencanaan, monitoring, pengontrolan desain pembelajaran dan proyek pengembangan. Manajemen sumber melibatkan perencanaan, monitoring dan pengontrolan sistem dukungan sumber daya dan layanannya. Manajemen sistem penyebaran memfokuskan pada isi produk, seperti persyaratan perangkat keras atau perangkat lunak dan dukungan teknis kepada pemakai dan operator seperti petunjuk untuk desainer dan instruktur. Manajemen informasi melibatkan perencanaan, monitoring, pengontrolan, penyimpanan, transfer dan proses informasi untuk belajar. e. Evaluasi

(3)

penting dalam pengembangan dan evaluasi pembelajaran. Dalam domain evaluasi terdapat empat kategori yaitu analisis masalah, pengukuran beracuan kriteria, evaluasi formatif dan evaluasi sumatif.

TTE merupakan salah satu media pembelajaran yang bertujuan menciptakan inovasi pembelajaran yang efektif terutama dalam hal evaluasi belajar, TTE ini dikembangkan dengan model evaluasi PAI berbentuk teka teki silang yang diaplikasikan dalam program komputer. Pemaparan tersebut memposisikan penelitian tentang pengembangan TTE sebagai alat evaluasi untuk meningkatkan hasil belajar PAI pada kawasan pengembangan, karena Teka Teki Elektronik merupakan hasil pengembangan atau perbaikan dari media yang sudah ada. Proses pengembangan media merupakan proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggung jawabkan guna mempersiapkan pembelajaran untuk berinteraksi dengan materi dan kegiatan yang dipilih dan memberikan bimbingan selama proses pembelajaran itu berlangsung.

2.2 Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi menurut ralph tyler adalah sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa ? dan bagaimana tujuan pendidikan sudah tercapai. Jika belum, bagaimana yang belum dan apa sebabnya. ( Suharsimi Arikunto, 2003 ). Lebih lanjut Suharsimi Arikunto menjelaskan bahwa penilaian dibedakan menjadi tiga jenis yaitu sebelum, selama, dan sesudah terjadi proses dalam kegiatan sekolah.

a. Sebelum kegiatan pengajaran

Sebelum guru memulai dengan memberikan pelajaran diawal tahun, pertanyaan yang dilontarkan adalah :

1. Apakah yang akan dicapai oleh siswa, melalui pelajaran saya ini ?

2. Untuk mengarah ke pencapaian tujuan, apakah siswa sudah mempunyai bekal berupa kemampuan ataupun sebagian dari yang akan dicapai sehingga guru tidak perlu memberikan bahan seluruhnya ?

b. Selama kegiatan pengajaran

(4)

guru. Jarak waktu dapat dilihat dalam satu satuan waktu panjang, yakni satu semester. selama satu penggalan waktu tersebut guru harus secara terus menerus mengajukan beberapa pertanyaan :

1. Apakah yang akan dicapai oleh siswa, melalui pelajaran saya ini ?

2. Apakah langkah yang saya ambil sudah benar, tidak salah langkah ?

Penilaian terhadap benar salahnya langkah ini dilihat dari individu siswa secara perorangan maupun kelompok.

c. Sesudah kegiatan pengajaran

Jika guru sudah selesai memberikan pelajaran ( satu pertemuan atau satu semester ), ia mengajukan pertanyaan – pertanyaan sebagai berikut :

1. Dengan selesainya pelajaran saya ini apakah tujuan yang ingin dicapai oleh siswa sudah tercapai ?

2. Seandainya belum tercapai, bagian dari tujuan yang mana sajakah yang belum tercapai itu ?

3. Seandainya belum tercapai, faktor – faktor apakah yang menyebabkan ?

(5)

Dari bagan diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Alat evaluasi yang telah dikembangkan pada langkah ke 2 kemudian dilaksanakan pada akhir pelaksanaan program

b. Hasil evaluasi yang dilaksanakan pada akhir langkah ke 5 disamping untuk menilai tingkat keberhasilan siswa dalam belajar, juga digunakan sebagai umpan balik bagi keseluruhan komponen program yang telah disusun dan dilaksanakan untuk mengetahui dan menilai :

1. Tepat tidaknya metode serta alat dan sumber belajar yang digunakan

2. Sesuai tidaknya materi atau bahan pelajaran dan jenis kegiatan belajar dengan tingkat perkembangan dan kemapuan siswa

3. Sesuai tidaknya tujuan instruksional yang telah dirumuskan dengan bahan pelajaran dan kemampuan siswa untuk mencapai tujuan – tujuan tersebut 4. Sesuai tidaknya prosedur dan alat evaluasi yang telah disusun atau

dikembangkan, baik dengan tujuan, materi, atau dengan tingkat kemampuan siswa.

TTE merupakan bagian dari pengembangan alat evaluasi yang bertujuan memudahkan interpretasi peserta didik terhadap bentuk – bentuk soal dengan jawaban pendek yang disusun secara sistematis. Misalnya didalam kompetensi dasar ” Mengamalkan Prilaku Terpuji Dalam Kehidupan Sehari – Hari”, maka dapat dikembangkan indikator, materi serta soal- soal sebagai berikut :

Kompetensi dasar Materi pembelajaran Indikator Bentuk soal

Merencanaka n prog kegiatan/met ode, alat & sumber belajar Merumuskan

tujuan instruksional

Menetapkan KBM materi pelajaran

Mengembangka n alat evaluasi

Melaksanakan program & evaluasi 1

2

3

4

5

(6)

Mengamalkan prilaku terpuji

Dalam kehidupan sehari – hari

- Sikap rida - Sikap produktif - Sikap efisien

- Menunjukkan sikap rida, produktif dan efisien

- Menunjukkan kemampuan berpikir matang dan memiliki harga diri

- Radiya berasal dari kata radiya yang artinya? - Manusia

produktif selalu menggunakan .. ...dalam

priaunya

- Disiplin adalah cermindari sikap ?

Bentuk soal – soal dengan jawaban pendek diatas yang akan menjadi dasar bagi peneliti untuk mengembangkan alat evaluasi berupa TTE. Lebih lanjut hal ini dikembangkan dengan model DRILLS disusun dengan memperhatikan hal – hal sebagai berikut :

a. Jelaskan terlebih dahulu tujuan atau kompetensi ( misalnya sesudah pembelajaran selesai siswa akan dapat mempraktikkan dengan tepat tentang materi yang telah dilatihkannya )

b. Tentukan dan jelaskan kebiasaan, ucapan, kecekatan, gerak tertentu, dan lain sebaganya yang akan dilatihkan, sehingga siswa mengetahui dengan jelas apa yang harus mereka kerjakan

c. Pusatkan perhatian siswa terhadap bahan yang akan atau sedang dilatihkan itu, misalnya dengan menggunakan animasi yang menarik dalam tampilan komputer

d. Gunakan selingan latihan, supaya tidak membosankan dan melelahkan

e. Guru hendaknya memperhatikan kesalahan – kesalahan yang dilakukan siswa, serta mendiagnosis kesulitan – kesulitan yang dialami oleh siswa. Kesalahan dibetulkan secara klasikal, sedangkan kesalahan perorangan dibenarkan secara perorangan. ( Rusman, 2010 )

Didalam bukunya, Evaluation In Modern Education, wringstone menggolongkan macam – macam alat – alat evaluasi itu menjadi sembilan kelompok, yaitu :

(7)

2. Essay and oral eximination

3. Questioneres, investoris, and interview

4. Cheklist and rating scales

5. Personal reports and projectives techniques

6. Sociometrics methods

7. Case studies

8. Cumulative records

Pengembangan TTE termasuk dalam model short answer tests atau yang sering disebut dengan tes objektif.

Tes objektif adalah tes yang dibuat sedemikian rupa sehingga hasil tes itu dapat dinilai secara objektif, dinilai oleh siapapun akan menghasilkan skor yang sama. Tes ini disebut juga short answer tests karena jawabannya pendek – pendek dan ringkas.( ngalim urwanto, 2001). Bentuk dari tes objektif ini misalnya pilihan ganda, mengisi titik – titik pada kalimat yang dikosongkan, pilihan ganda dan lain – lain.

Kelebihan dari short answer tests adalah karena menggunakan item yang banyak, dapat mencakup atau mewakili bahan pelajaran yang luas; objektif, sederhana, dan keandalannya tinggi; mendorong siswa untuk mengingat, menginterpretasikan dan menganalisis ide – ide orang lain.

2.3 Pembelajaran Pendidikan Agama Islam ( PAI )

Pendidikan dalam Islam merupakan sebuah rangkaian proses pemberdayaan manusia menuju taklif [kedewasaan], baik secara akal, mental maupun moral, untuk menjalankan fungsi kemanusiaan yang diemban-sebagai seorang hamba [abd] dihadapan Khaliq-nya dan sebagai “pemelihara” [khalifah] pada semesta [Tafsir, 1994]. Dengan demikian, fungsi utama pendidikan adalah mempersiapakn peserta didik [generasi penerus] dengan kemampuan dan keahlian [skill] yang diperlukan agar memiliki kemampuan dan kesiapan untuk terjun ke tengah masyarakat [lingkungan], sebagai tujuan akhir dari pendidikan (

http://www. pendidikan.net/mk-anam.html ).

(8)

pembelajaran adalah : kompetensi pedagogis, kompetensi kepribadian, kompetensi professional dan kompetensi social. ( pp no 19 tentang standar nasional kependidikan )

Aspek – aspek yang diajarkan dalam Pendidikan Agama Islam meliputi : muamalah, akidah, akhlak, fiqih, ibadah. Kelima aspek tersebut merupakan materi materi yang sangat dibutuhkan peserta didik karena hal tersebut merupakan cerminan dari aturan dan tingkah laku dalam kehidupan sehari – hari.

1. Materi muamalah membahas tentang kehidupan social manusia misalnya materi tentang pernikahan, jual beli, sewa menyewa, gadai dan lain – lain

2. Materi akidah membahas tentang aturan kehidupan manusia secara horizontal atau bagaimana mengatur kehidupan manusia dengan Tuhannya

3. Materi Akhlak berhubungan dengan bagaimana adab atau seharusnya manusia bertingkah laku dalam kehidupan sehari – hari

4. Materi ibadah membahas tentang bagaimana seharusnya mengabdi atau beribadah kepada Tuhannya.

5. Fiqih membahas tentang hukum – hukum agama

Sesuai dengan taksonomi Bloom bahwa dalam proses pendidikan harus mencakup tiga ranah pendidikan yaitu : kognitif, afektif dan psikomotorik. Oleh karena itu didalam proses evaluasi pengembangan TTE pada mapel PAI ini juga mempertimbangkan ketiga aspek tersebut.

2.4 Penggunaan TTE Sebagai Alat Evaluasi Dalam Pembelajaran PAI 2.4.1 Pengertian dan Manfaat Media Pendidikan

Sadiman (2003:6), mendefinisikan kata Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Dari pendapat beberapa ahli, media pendidikan adalah :

(1) Gagne (1970) berpendapat bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan peserta didik yang merangsang untuk belajar.

(2) AECT di Amerika membatasi media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyalurkan informasi atau pesan.

(3) Bringgs (1970) berpendapat media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang peserta didik untuk belajar.

(9)

Dari batasan-batasan tentang mediaoleh para ahli di atas, terdapat persamaan-persamaan di antaranya: media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima pesan (dalam hal ini adalah dari perhatian dan minat peserta didik sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.

Penggunaan media pendidikan dalam proses pembelajaran diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar peserta didik. Hal tersebut dapat dipahami karena penggunaan media pendidikan memiliki berbagai manfaat, antara lain:

(1) Pembelajaran akan lebih menarik sehingga dapat memunculkan motivasi peserta didik;

(2) Bahan pembelajaran yang diberikan lebih bermakna sehingga peserta didik dapat lebih memahami materi;

(3) Penggunaan media akan membuat guru mempunyai variasi dalam metode mengajarnya, karena guru tidak hanya menggunakan metode ceramah saja. Sedangkan bagi peserta didik, dapat melakukan kegiatan belajar, tidak hanya mendengarkan paparan dari guru saja (Sudjana, Nana dan Rivai:2009).

2.4.2 TTE Sebagai Alat Evaluasi Pembelajara PAI

Banyak ahli yang mengidentifikasikan media, kemudian menggolongkan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Pada umumnya penggolongkan didasarkan pada kesamaan ciri-ciri atau karakteristik medianya. Rudy Bretz dalam Arief S. Sadiman, dkk (2003:20) mengidentifikasi ciri utama media menjadi tiga unsur pokok, yaitu suara, visual dan gerak. Visual sendiri dibedakan menjadi tiga, yaitu gambar, garis dan simbol-simbol. Disamping itu Bertz juga membedakan antara media siar dan media rekam, sehingga terdapat 8 klasifikasi media yaitu : media audio visual gerak, media audio visual diam, audio visual semi gerak, audio visual gerak, media visual diam, media visual semi gerak, media audio, dan media cetak.

Penggunaan media-media tersebut tidak dilihat atau dinilai dari segi canggihnya, akan tetapi seorang guru harus mempertimbangkan fungsi dan peranannya dalam membantu proses pembelajaran. Dalam memilih media untuk kepentingan pembelajaran sebaiknya memperhatikan kriteria-kriteria sebagai berikut:

(1) Ketepatan dengan tujuan pembelajaran, artinya media pembelajaran dipilih atas dasar tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan;

(2) Dukungan terhadap isi bahan pelajaran, artinya bahan pelajaran yang bersifat fakta, prinsip, konsep, dan generalisasi sangat memerlukan media agar mudah dipamahi peserta didik;

(10)

(4) Keterampilan guru dalam menggunakannnya, syarat utama penggunaan media adalah guru dapat menggunakannya dalam pembelajaran, karena nilai dan manfaat media pembelajaran bukan kepada medianya, akan tetapi interaksi dengan peserta didik yang berdampak pada peningkatan prestasi peserta didik;

(5) Tersedianya waktu untuk menggunakannya;

(6) Sesuai dengan taraf berpikir peserta didik, sehingga makna yang terkandung dalam media pembelajaran dapat dipahami (Sudjana, Nana dan Rivai:2009).

Kedudukan media pembelajaran dalam proses pembelajaran adalah sebagai salah satu upaya untuk mempertinggi interaksi antara guru dan peserta didik, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Penggunaan media pembelajaran harus mempertimbangkan fungsi dan peranannya dalam proses pembelajaran.

TTE merupakan salah satu media pengembangan pada pembelajaran yang dikembangkan secara sistematis dengan mempertimbangkan hal – hal sebagai berikut : 1. kesesuaian dengan tujuan pembelajarn

2. ketepatan pemilihan media

3. efektifitas penggunaan baik bagi guru maupun peserta didik

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Observasi dilakukan pada tahap paling awal untuk mengetahui atau menganalisis permasalahan yang terjadi di kelas 4 pada 13 Januari 2020 di SDN Sutojayan 03

Penelitian pengembangan dapat diartikan sebagai rangkaian proses atau langkah- langkah untuk mengembangkan suatu produk yang efektif dan berupa bahan- bahan pembelajaran,

Laporan komisioning PLTD memuat data/hasil pengamatan atau pengukuran selama pengujian peralatan individual, subsistem maupun sistem, yang pencatatannya disaksikan oleh kontraktor

Sesuai dengan perancangan desain antarmuka pada aplikasi Perancangan Media Pembelajaran Bahaya Katarak sebagai Salah Satu Resiko Kebutaan Berbasis Multimedia terdapat enam

Misalnya dalam penelitian yang dilakukan oleh Young (1985) bahwa senjangan anggaran terjadi ketika bawahan yang ikut berpartisipasi dalam penyusunan anggaran memberikan informasi

Alhamdulillahirobbil’ alamin puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat,rahmat dan hidayah-Nya yang senatiasa dilimpahkan kepada penulis, sehingga bisa menyelesaikan sampai

Kendala penyampaian pendidikan seksual di usia 0-5 tahun tersebut bagi subjek adalah selain subjek tidak dapat mengurus anaknya sepanjang waktu, yang mengurus anaknya

Dapat disimpulkan bahwa yang mempengaruhi tinggi rendahnya keputusan investasi dan nilai perusahaan adalah tingkat harga saham, semakin tinggi harga saham yang