• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGANTAR HUKUM BISNIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGANTAR HUKUM BISNIS"

Copied!
123
0
0

Teks penuh

(1)

PENGANTAR HUKUM BISNIS

FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN

UNIVERSITAS JEMBER

(2)

S I L A B I

1. Pengantar Hukum Bisnis

2. Pengantar Hukum Bisnis 3. Kontrak Bisnis

4. Bentuk Usaha/Organisasi Perusahaan 5. Usaha Kecil

6. Ketenagakerjaan

7. Hak Jaminan/Hak Tanggungan 8. Midtest

(3)

11. Perlindungan Konsumen 12. Sengketa Bisnis

13. Sengketa Bisnis

(4)

REFFERENCES :

1. Bintang, Sanusi dan Dahlan, Pokok-Pokok Hukum

Ekonomi dan Bisnis, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2000.

(5)

PENGANTAR HUKUM EKONOMI DAN BISNIS

• Pengertian

Hukum adalah peraturan atau ketentuan baik tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur kehidupan masyarakat dan menyediakan sanksi terhadap pelanggarannya.

Bentuk Hukum : a. Hukum tertulis

b. Hukum tidak tertulis

(6)

• Ekonomi dan Bisnis

Dari “oikonomia” artinya pengaturan rumah tangga Istilah bisnis memiliki pengertian yang lebih sempit (khusus) daripada istilah ekonomi yang luas (umum). Bisnis tertuju pada usaha komersial dan interaksi

antar para pelakunya, yaitu berkaitan dengan ekonomi perusahaan/ekonomi mikro.

Karakteristik bisnis terutama terletak pada tujuan pencapaian keuntungan (laba). Kegiatan bisnis meliputi produksi, distribusi dan penjualan untuk

(7)

• Hukum Ekonomi dan Bisnis

Hukum ekonomi adalah hukum yang berkaitan dengan berbagai aktivitas ekonomi. Aktivitas ekonomi dalam berbagai bbidangnya ada yang diatur oleh hukum, ada pula yang tidak atau belum diatur oleh hukum. Jadi, hukum ekonomi (economic law) mempunyai ruang lingkup pengertian yang luas meliputi semua persoalan berkaitan dengan hubungan antara hukum dan kegiatan ekonomi.

Macam hukum ekonomi Indonesia :

(8)

b. Hukum ekonomi sosial, yaitu seluruh peraturan dan pemikiran hukumm engenai cara-cara pembagian hasil pembangunan ekonomi secara adil dan merata, sesuai hak asasi manusia (hukum perburuhan dan hukum perumahan)

Sarjana Hukum membagi hukum menjadi :

a. Hukum privat (perdata) yang mengatur kepentingan pribadi

b. Hukum publik yang mengatur kepentingan umum

(9)

Ciri penting hukum ekonomi adalah adanya keterlibatan negara atau pemerintah dalam pengaturan berbagai

kegiatan perdagangan.

Berbeda dengan hukum dagang dan bisnis yang kaidah-kaidahnya berbentuk undang-undang yang dibuat

dengan partisipasi, baik pemerintah maupun wakil rakyat (DPR). Hukum ekonomi banyak yang dibuat oleh

otoritas publik dalam bentuk perundang-undangan di bawah undang-undang, seperti Peraturan PEmerintah, Keputusan Presiden, Peraturan Mentri, Surat Keputusan

(10)

B. HUKUM EKONOMI DAN BISNIS DAN PEMBANGUNAN EKONOMI

(11)

C. SUMBER HUKUM EKONOMI DAN BISNIS

1. Perundang-Undangan

Di Indonesia tingkatan perundang-undangan adalah : a. UUD 1945

b. Tap MPR

c. Undang-Undang (UU)

d. Peraturan Pemerintah (PP)

e. Keputusan Presiden (Keppres)

(12)

Hukum yang lebih rendah tidak boleh bertentangan dengan hukum yang lebih tinggi (lex superior derogat legi infiriori)

Apabila terjadi pertentangan antara peraturan yang setingkat maka penyelesaiannya dilakukan atas dasar asas ‘lex specialis derogat legi generatif)

(13)

2. Perjanjian

Perjanjian mempunyai kekuatan hukum yang sama

dengan perundang-undangan. Artinya, perjanjian yang dibuat oleh pihak tertentu dapat dijadikan dasar hukum bagi yang membuatnya.

Perbedaan dengan perundang-undangan adalah dalam hal bahwa perjanjian hanya berlaku bagi pihak yang mebuatnya saja tidak mengikat orang lain atau

masyarakat umum, sedang perundang-undangan

(14)

Materi 2

(15)

Pengertian Kontrak

• Istilah kontrak sering disebut dengan istilah

‘perjanjian’, sebagai terjemahan dari ‘agreement’

dalam bahasa inggris atau overeenkomst dalam

bahasa belanda.

• Kontrak adalah suatu kesepakatan yang

diperjanjikan (promissory agreement) diantara 2

(dua) atau lebih pihak yang dapat menimbulkan,

memodifikasi, atau menghilangkan hubungan

(16)

Kontrak dan Perikatan

Suatu perikatan lahir, baik akrena undang-undang maupun karena kontrak/perjanjian. Adapun yang

merupakan contoh perikatan yang tidak berdasarkan atas kontrak, tetapi berdasarkan atas undang-undang adalah sebagai berikut :

1. Perikatan yang menimbulkan kewajiban-kewajiban tertentu diantara penghuni pekarangan yang saling berdampingan.

2. Perikatan yang menimbulkan kewajiban mendidik dan memelihara anak.

(17)

4. Perikatan yang timbul karena perbuatan

sukarela (zaakwarneming) sehingga perbuatan

sukarela tersebut haruslah dituntaskan

5. Perikatan yang timbul dari pembayaran tidak

terhutang.

(18)

Asas-Asas Kontrak

1. Asas kontrak sebagai hukum mengatur

(19)

2. Asas Kebebasan Berkontrak

Asas freedom of contract ini merupakan

konsekuensi dari berlakunya asas kontrak

sebagai hukum mengatur. Asas kebebasan

berkontrak ini dibatasi oleh rambu-rambu hukum

sebagai berikut :

a. Harus memenuhi syarat sebagai seuatu

kontrak

b. Tidak dilarang oleh undang-undang

c. Tidak bertentangan dengan kebiasan yang

berlaku

(20)

3. Asas Pacta Sunt Servanda

Istilah ‘pacta sunt servanda’ berarti janji itu mengikat. Artinya

apabila suatu pihak dalam kontrak tidak menuruti kontrak yang telah dibuatnya, oleh hukum disediakan ganti rugi atau bahkan

pelaksanaan kontrak secara paksa. 4. Asas Konsensual

Bahwa jika suatu kontrak telah dibuat, maka ia telah sah dan mengikat secara penuh, bahkan pada prinsipnya persyaratan tertulispun tidak disyaratkan oleh hukum, kecuali untuk beberapa jenis kontrak tertentu, yang memang dipersyaratkan syarat tertulis. Syarat tertulis tersebut misalnya dipersyaratkan untuk jenis kontrak berikut ini :

(21)

5. Asas Obligatoir

Suatu asas yang menentukan bahwa jika suatu

kontrak telah dibuat, maka para pihak telah

terikat, tetapi keterikatannya itu hanya sebatas

timbulnya hak dan kewajiban semata-mata.

hak milik baru berpindah setelah adanya kontrak

kebendaan tersebut atau yang sering disebut

juga dengan serah terima (levering). Hukum

kontrak Indonesia memberlakukan asas

obligatoir ini karena hukum kontrak Indonesia

berdasarkan pada Kitab Undang-Undang

(22)

SYARAT SAHNYA KONTRAK

Persyaratan yuridis syarat sahnya kontrak :

1. Syarat sah yang objektif berdasarkan Pasal 1320 KHUPerdata

a. Perihal tertentu

b. kausa yang diperbolehkan

Suatu kontrak haruslah berkenaan dengan hal yang etrtentu, jelas dan dibenarkan oleh hukum.

Syarat kausa yang diperbolehkan adalah bahwa suatu kontrak haruslah dibuat dengan maksud atau alasan yang sesuai hukum yang berlaku.Jika salah satu

syarat objektif ini tidak dipenuhi adalah bahwa kontrak tersebut tidak sah dan batal demi hukum (null and

(23)

2. Syarat sah yang subjektif berdasarkan Pasal

1320 KUHPerdata

a. Adanya kesepakatan kehendak

b. Wewenang berbuat

Hukum umumnya diterima teori bahwa

kesepakatan kehendak itu ada jika tidak

terjadinya salah satu unsur-unsur sebagai

berikut :

a. Paksaan (dwang,duress)

b. Penipuan (bedrog,fraud)

(24)

Kewenangan berbuat baru dianggap sah oleh hukum jika kontrak dilakukan oleh hukum jika kontrak dilakukan oleh orang-orang sebagai berikut :

a. orang yang sudah dewasa

b. orang yang tidak ditempatkan di bawah pengampuan. c. wanita yang bersuami (syarat ini tdk berlaku lagi)

(25)

3. Syarat sah yang umum di luar Pasal 1320 KUHPerdata a. kontrak harus dilakukan dengan itikad baik

b. kontrak tidak bertentangan dengan kebiasaan yang berlaku

c. kontrak harus dilakukan berdasarkan asas kepatutan. d. kontrak tidak boleh melanggar kepentingan umum. Apabila kontrak dilakukan dengan melanggar salah satu dari 4 prinsip tersebut, maka konsekuensi yuridisnya

(26)

4. Syarat sah yang khusus

a. syarat tertulis untuk kontrak-kontrak tertentu.

b. syarat akta notaris untuk kontrak tertentu.

c. syarat akta pejabat tertentu untuk kontrak

tertentu.

(27)

PRESTASI DAN WAN PRESTASI

Prestasi adalah pelaksanaan dari isi kontrak yang telah diperjanjikan menurut tata cara yang telah disepakati bersama.

Model prestasi dari suatu kontrak : a. memberikan sesuatu

b. berbuat sesuatu

c. tidak berbuat sesuatu

Wan prestasi adalah tidak dilaksanakannya suatu prestasi atau kewajiban sebagaimana yang telah disepakati bersama.

Wan prestasi dipilah-pilah sebagai berikut :

a. Wan presatsi berupa tidak memenuhi prestasi

(28)

GANTI RUGI

• Komponen ganti rugi :

a. Biaya b. Rugi c. Bunga

Model ganti rugi akibat wan prestasi dari sutau kontrak : 1. Ganti rugi dalam kontrak

Ganti rugi hanya dapat dimintakan seperti tertulis dalam kontrak tersebut, tidak boleh dilebihi atau dikurangi.

2. Ganti rugi ekspektasi

(29)

3. Pergantian biaya

Dimana ganti rugi dibayar sejumlah biaya-biaya yang telah dikeluarkan oleh pihak yang dirugikan dalam

hubungan dengan kontrak tersebut.

4. Restitusi

Restitusi adalah suatu nilai tambah atau manfaat yang telah diterima oleh pihak yang melakukan wan prestasi, dimana nilai tambah tersebut terjadi akibat pelaksanaan prestasi dari pihak lainnya. Pihak yang melakukan wan prestasi dalam ilmu hukum sebagai telah ‘memperkaya diri tanpa hak’ (unjust enrichment), dan hal ini tidak

(30)

5. Quantum meruit

dalam quantum meruit manfaat atau barang tertentu

sudah tidak dapapt lagi dikembalikan, misalnya manfaat atau barang tersebut sudah dialihkan ke pihak lain, atau sudah dipakai, musnah atau sudah berubah wujud.

6. Pelaksanaan kontrak

(31)

MATERI 3

(32)

PENGERTIAN JUAL BELI

(33)

METODE PEMBAYARAN DALAM

TRANSAKSI JUAL BELI

1. Metode pembayaran tunai seketika

Dalam hal ini harga barang diserahkan semuanya, sekaligus pada saat diserahkannya barang objek jual beli kepada pembeli.

2. Metode Pembayaran dengan cicilan/kredit

Menurut hukum, jual beli dan peralihan hak sudah

sempurna terjadi, sementara cicilan yang belu dibayar menjadi hutang piutang belaka.

3. Metode pembayaran dengan memakai kartu kredit

(34)

4. Metode pembayaran dengan memakai kartu debit

Pada pihak penjual tersedia alat yang dengan menekan kode rahasia kartu ATM/debit etrsebut oleh pihak

pembeli, maka rekening pihak pembeli langsung didebit oleh bank dan mengkreditkannya langsung ke rekening penjual.

5. Metode pembayaran dengan memakai cek 6 Metode pembayaran terlebih dahulu

Pihak penjual baru mengirim barangnya jika telah

menerima seluruh pembayaran terhadap harga barang tersebut.

7. Metode Open Account

(35)

8. Metode atas dasar konsinyasi

Pembayaran dilakukan setelah barang dalam toko

tersebut laku terjual kepada pihak konsumen dari toko tersebut.

9. Metode pembayaran secara documentary collection merupakan cara pembayaran dengan menggunakan bills of exchange.

(36)

PERKREDITAN DAN PEMBIAYAAN

(37)

Elemen yuridis dari suatu kredit :

1. Adanya kesepakatan antara debitur dengan

kreditur yang disebut perjanjian kredit

2. Adanya pihak yaitu kreditur dan debitur

3. Adanya

kesanggupan

atau

janji

untuk

membayar hutang

4. Adanya pinjaman berupa pemberian sejumlah

uang

(38)

Elemen yuridis suatu pembiayaan :

1. Adanya kesepakatan antara pemberi biaya

(kreditur) dan penerima biaya (debitur)

2. Adanya

para

pihak, pihak

pemberi

dan

penerima

3. Adanya kesanggupan atau janji membayar

hutang

4. Adanya pemberian pembiayaan

(39)

DASAR HUKUM

• Dasar HUkum Kredit : 1. Kontrak kredit

2. Undang-Undang Perbankan dan Undang-Undang Jaminan Hutang

3. Peraturan Perundang-Undangan lainnya 4. Yurisprudensi tentang perkreditan

5. Kebiasaan, terutama kebiasaan perbankan • Dasar Hukum Pembiayaan :

1. Kontrak pembiayaan

2. Undang-Undang Jaminan HUtang

3. Peraturan Perundang-Undangan lainnya 4. Yurisprudensi tentang pembiayaan

(40)

PRISIP PERKREDITAN DAN

PEMBIAYAAN

1. Prinsip Kepercayaan

Kepercayaan dari kreditur bahwa debitur dapat mengembalikan dana.

2. Prinsip Kehati-Hatian

Pihak kreditur harus menganalisis dan

mempertimbangkan semua faktor yang relevan.

3. Prinsip Sinkronisasi

(41)

4. Prinsip Kesamaan Valuta

Maksudnya agar resiko fluktuasi mata uang dapat dihindari

5. Prinsip Perbandingan antara Pinjaman dengan

Modal

Artinya harus dalam suatu rasio wajar.

6. Prinsip Perbandingan antara Pinjaman dengan

Aset

Harus dalam rasio yang wajar.

7. Prinsip 5 C

a. Character (kepribadian) c. Capital (modal)

(42)

PERJANJIAN KREDIT

Perjanjian kredit dibagi menjadi :

1. Perjanjian kredit sebagai perjanjian pinjam

pakai habis

(43)

JAMINAN KREDIT

Hak jaminan redit konvensional : 1. Hipotik

2. Creditverband 3. Hak tanggungan

4. Gadai benda bergerak 5. Gadai tanah

6. Fidusia

7. Bank garansi

(44)

Hak jaminan non konvensional :

1. Cassie untuk menjamin hutang

2. Pengalihan hak tagih asuransi

3. Kuasa menjual yang tidak dapat dicabut

kembali

4. Jaminan untuk menutupi kekurangan biaya

5. Indemnity

6. Bid/Tender Bonds

(45)

KREDIT SINDIKASI

(46)

Model-model kredit sindikasi :

1. Model Direct Participation

Semua kreditur yang tercakup dalam sindikasi

kreditur

berhubungan

secara

kotraktual

langsung dengan debitur.

2. Model Indirect participation

(47)

3. Model Club Deal

Adalah suatu model sindikasi yang mana selain

kreditur yang memberi pinjaman uang secara

kredit, terdapat

juga

kreditur

yang

memberikannya

dengan

cara

pembiayaan

(48)

• SUBJEK PEMBIAYAAN

Subjek yang meberikan pembiayaan adalah :

- Pihak Lembaga Pembiayaan

- bank

(49)

MODEL-MODEL PEMBIAYAAN

1. Model Pembiayaan Lewat Lembaga Pembiayaan

a. Sewa Guna Usaha (Leasing)

Leasing adalah suatu kegiatan pembiayaan lewat penyediaan barang-barang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan (debitur atau lessee) untuk suatu jangka waktu etrtentu, berdasarkan pembayaran secara berkala yang disertai atau tanpa disertai atau tanpa disertai dengan hak pilih (opsi) dari perusahaan (debitur) untuk membeli barang-barang modal yang bersangkutan di akhir masa leasing atau memperpanjang jangka waktu leasing berdasarkan nilai sisa yang di sepakati bersama. a. Adanya para pihak d. Adanya jangka waktu

b. Adanya biaya e. Pembayaran kembali h. sewa c. Adanya barang modal f. adanya hak opsi

(50)
(51)

PENGERTIAN KEAGENAN DAN DISTRIBUSI

Agen adalah seseorang atau suatu perusahaan yang

mewakili pihak lainnya (yang disebut dengan

prinsipal) untuk melakukan kegiatan bisnis

(misalnya menjual produk) untuk dan atas nama

prinsipal kepada pihak ketiga dalam suatu wilayah

pemasaran tertentu, dimana sebagai imbalan atas

jerih payahnya itu, agen akan mendapatkan komisi

tertentu.

(52)

AGEN, DISTRIBUTOR, KANTOR

REPRESENTATIF DAN KANTOR CABANG

Antara Agen dan Distributor memiliki perbedaan sbb:

1.

Hubungan dengan prinsipal

Agen akan menjual barang atau jasa untuk dan

atas nama pihak prinsipalnya, sementara seorang

distributor bertindak untuk dan atas namanya

sendiri (independent tender).

2.

Pendapatan perantara

(53)

3. Pengiriman Barang

Dalam hal keagenan barang di kirim langsung dari

prinsipal kepada konsumen, sedangkan dalam hal

distribusi, barang dikirim kepada distributor dan

baru dari distributor di kirim kepada konsumen. Jadi

dalam hal distribusi, pihak prinsipal bahkan tidak

mengetahui siapa konsumen itu.

4. Pembayaran Harga Barang

(54)

Kantor representatif berbeda dengan agen atau

distributor sebab kantor representatif bukan pihak

luar dari prinsipal, melainkan orang prinsipil sendiri.

Kantor representatif lebih banyak bertugas dalam

hal pemasaran produk saja.

(55)

KONTRAK KEAGENAN

Transaksi keagenan diatur oleh suatu kontrak yang

dibuat di antara pihak prinsipal dengan agen, yang

disebut

dengan

kontrak

keagenan

(Agency

Agreement). Pada prinsipnya kontrak keagenan ini

berisikan hal-hal sebagai berikut :

• Pengangakatan keagenan

• Hak dan kewajiban prinsipal

• Hak dan kewajiban agen

• Masa berlaku keagenan

(56)

• Spesifikasi produk yang akan dijual oleh agen

• Tentang paten dan merek barang yang akan dijual

• Tentang komisi atau harga barang

• Target yang harus di capai oleh agen

• Pelayanan purna jual

(57)
(58)

PENGERTIAN DAN DASAR HUKUM

(59)

Elemen yuridis dari suatu asuransi adalah sbb :

1. Adanya pihak tertanggung (pihak yang kepentingannya diasuransikan)

2. Adanya pihak penanggung (pihak perusahaan asuransi yang menjamin akan membayar ganti rugi)

3. Adanya kontrak asuransi (antara tertanggung dan penanggung)

4. Adanya kerugian, kerusakan atau kehilangan (yang diderita oleh tertanggung)

5. Adanya peristiwa tertentu yang mungkin akan terjadi (misalnya kebakaran dalam asuransi kebakaran.

(60)

Dalam suatu kontrak asuransi, prestasi dari pihak

tertanggung adalah membayar premi, sedangkan

prestasi

pihak

penanggung

adalah

membayar

sejumlah ganti rugi jika peristiwa tertentu terjadi,

misalnya kebakaran, kecelakaan, dll.

(61)

RISIKO DALAM ASURANSI

Risiko dalam hukum asuransi :

1.

Risiko Murni

(62)

• Risiko perorangan (personal risk) adalah suatu risiko

yang tertuju

langsung

pada

orang

yang

bersangkutan, yakni yang akan mempengaruhi

secara langsung terhadap penghasilannya.

(63)

• Risiko tanggung jawab

(liability risk)

adalah risiko

yang mungkin akan timbul karena seseorang harus

bertanggung jawab karena melakukan sesuatu

perbuatan yang menimbulkan kerugian terhadap

orang lain. Misal, seseorang menabrak orang yang

menyebabkan penabrak harus membayar kerusakan

kendaraan orang yang ditabrak dan/atau membiayai

pengobatannya.

2. Risiko Spekulasi

(speculative risk)

(64)

3. Risiko Khusus

Risiko yang terbit dari tindakan individu dengan

dampak hanya terhadap seorang tertentu saja. Misal

risiko berupa kebakaran pada mobil seseorang yang

tidak menyebabkan kebakaran pada mobil orang lain.

4. Risiko Fundamental

(65)

5. Risiko Statis

Suatu risiko yang tidak berubah dari masa ke masa. Misal, risiko dari banjir, kebakaran,gempa bumi tetap saja dari dulu sampai sekarang.

6. Risiko Dinamis

Risiko yang berubah-ubah mengikuti perkembangan jaman. Misalnya, patah tangan bagi seorang pemain bola dahulu bukan risiko, tetapi sekarang merupakan risiko yang dapat dijaminkan.

Masalah risiko dapat ditangani dengan jalan sbb : - menghindari risiko (avoidance)

- mengurangi risiko (reduction)

- mempertahankan risiko (retention)

- membagi risiko (risk sharing)

(66)

ASURANSI MENURUT KUH PERDATA

• Syarat sahnya suatu kontrak menurut Pasal 1320

sbb ;

- Adanya kesepakatan kehendak

- Cakap berbuat

(67)

KONTRAK ASURANSI

• Asas kontrak asuransi : 1. Asas Idemnity

Jika asuransi kebakaran terhadap suatu rumah dan rumah tersebut terbakar, maka harga rumah tersebut mesti diganti sebesar yang ditetapkan dalam kontrak asuransi

2. Asas Kepentingan yang dapat diasuransi (insurable interest)

(68)

3. Asas Keterbukaan

Jika ada informasi yang tidak terbuka atau tidak benar pada hal informasi begitu penting, sehingga seandainya perusahaan asuransi mengetahui sebelumnya, dia tidak akan mau menjaminnya, meskipun tertanggung dalam keadaan itikad baik, membawa akibat terhadap batalnya kontrak asuransi tersebut (sesuai ketentuan dalam KUHD).

4. Asas Subrograsi untuk Kepentingan Penanggung

(69)

5. Asas Kontrak Bersyarat

Kontrak bersyarat seperti kontrak asuransi disebut

kontrak dengan syarat tangguh. Artinya jika prestasi

pihak tertentu (pihak penanggung) ditangguhkan

terlebih dahulu sebelum peristiwa tersebut terjadi.

6. Asas Kontrak Untung-Untungan

(70)
(71)

PENGERTIAN

• Hak milik intelektual (Intellectual property rights)

merupakan suatu hak kebendaan yang syah

dan diakui oleh hukum atas benda tidak

berwujud berupa kekayaan/kreasi inteletual

yang dapat berupa hak cipta, paten, merek

dagang, desain industri, dan lain-lain. Seperti

hak kebendaan lainnya, hak milik intelektual

dapat beralih atau dialihkan dan dapat

(72)

MEREK

• Merek adalah tanda yang berupa gambar,

nama, kata, huruf-huruf, angka-angka,

susunan warna atau kombinasi dari

unsur-unsur tersebut yang memiliki daya

perbedaan dan digunakan dalam kegiatan

(73)

• Merek dagang adalah merek yang

digunakan pada barang yang

diperdagangkan oleh seseorang atau

beberapa orang secara

bersama-sama atau badan hukum untuk

(74)

• Merek jasa adalah merek yang

digunakan pada jasa yang

diperdagangkan oleh seseorang atau

beberapa orang secara

bersama-sama atau badan hukum untuk

membedakan dengan jasa-jasa

(75)

• Hak atas merek adalah hak ekslusif yang

diberikan oleh negara kepada pemilik

merek yang terdaftar dalam Daftar Umum

Merek untuk jangka waktu tertentu dengan

menggunakan sendiri merek tersebut

memberikannya kepada pihak lain untuk

(76)

Suatu merek tidak dapat didaftarkan manakala

mengandung unsur-unsur sebagai berikut :

1. Merek tersebut bertentangan dengan

undang-undang yang berlaku.

2. Merek tidak memiliki daya pembeda

3. Telah menjadi milik umum

4. Merupakan keterangan atau ebrkaitan dengan

barang atau jasa yang dimohonkan

pendaftarannya.

5. Mempunyai persamaan pada pokoknya atau

keseluruhannya dengan merek milik orang lain

yang sudah terlebih dahulu terdaftar untuk

(77)

9. Merupakan tiruan atau menyerupai nama atau

singkatan nama, bendera, lambang atau simbol

atau emblem negara atau lembaga nasional

maupun internasional, kecuali atas persetujuan

tertulis dari pihak yang berwenang.

10. Merupakan tiruan atau menyerupai tanda atau

cap atau stempel resmi yang digunakan oleh

(78)

PATEN

Hak paten adalah suatu hak khusus yang eksklusif yang berupa penemuan baru yang dapat diterapkan dalam

bidang perindustrian, yang diberikan negara kepada para penemunya atas hasil temuannya di bidang teknologi selama waktu tertentu, untuk melaksanakan

sendiri penemuannya tersebut atau memberikan persetujuan kepada orang lain untuk

melaksanakannya. Penemuan disini adalah suatu kegiatan pemecahan masalah yang spesifik di bidang

teknologi yang dapat dalam wujud suatu : a. Proses

b. Hasil produksi

c. Penyempurnaan dan pengembangan proses

(79)

Paten tidak dapat diberikan terhadap penemuan-penemuan sebagai berikut :

1. Proses atau produk yang pengumuman dan

penggunaan atau pelaksanaannya bertentangan

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, moralitas agama, ketertiban umum, atau kesusilaan. 2. Metode pemeriksaan, perawatan, pengobatan dan

atau pembedahan yang diterapkan terhadap manusia atau hewan.

3. Teori atau metode di bidang ilmu pengetahuan dan matematika

4. Semua makhluk hidup kecuali jasad renik

(80)

6. Mempunyai persamaan pada pokoknya atau

keseluruhannya dengan merek yang sudah

terkenal milik pihak lain untuk barang atau jasa

sejenis.

7. Mempunyai persamaan pada pokoknya atau

keseluruhan dengan indikasi geografis yang

sudah terkenal.

8. Merupakan atau menyerupai nama orang

(81)

Jangka waktu paten adalah :

a. 20 tahun untuk paten biasa

(82)

Hak paten dapat beralih atau dialihkan

kepada pihak lain dengan jalan sbb:

1. Pewarisan

2. Hibah

3. Wasiat

4. Perjanjian tertulis

(83)

HAK CIPTA

Hak cipta adalah hak khusus bagi pencipta

atau penerima hak untuk mengumumkan

atau memperbanyak ciptaannya atau

memberi izin untuk itu dalam bidang

pengetahuan, kesenian dan

(84)

Objek pengaturan hak cipta :

1. Buku

2. Program komputer, pamflet, semua hasil karya

tulis

3. Ceramah, kuliah, pidato dan ciptaan lainnya

yang diwujudkan dengan cara diucapkan.

4. Alat peraga yang dibuat untuk kepentingan

ilmu pengetahuan.

(85)

7. Karya pertunjukkan

8. Karya siaran

9. Seni rupa seperti seni lukis, gambar, seni ukkir,

kaligrafi, seni pahat, seni patung, kolase, seni

terapan yang berupa kerajinan tangan.

10. Arsitektur

11. Peta

12. Seni batik

13. Fotografi

14. Sinematografi

(86)
(87)

PENGERTIAN DAN DASAR HUKUM

Tujuan perlindungan konsumen :

1. Meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemandirian konsumen untuk melindungi diri.

2. Mengangkat harkat dan martabat konsumen dengan cara menghindarkan dari ekses negatif pemakaian barang atau jasa.

3. Meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam

memilih, menentukan dan menuntut hak-hak sebagai konsumen.

4. Menciptakan sistem perlindungan konsumen yang

(88)

5. Menumbuhkan kesadaran pelaku usaha

mengenai pentingnya perlindungan

konsumen sehingga tumbuh sikap yang

jujur dan bertanggung jawab dalam

berusaha.

(89)

Hak konsumen :

1. Hak mendapatkan advokasi, perlindungan dan

upaya penyelesaian sengketa konsumen

2. Hak untuk mendapatkan pembinaan dan

pendidikan konsumen

3. Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara

benar, jujur, tidak diskriminatif

4. Hak untuk mendapatkan kompensasi yang

layak

(90)

Kewajiban konsumen :

1. Membaca atau mengikuti petunjuk, informasi

dan prosedur pemakaian atau pemanfaatan

barang atau jasa demi keamanan dan

keselamatan.

2. Beritikad baik dalam melakukan transaksi

pembelian barang atau jasa.

3. Membayar sesuai dengan nilai tukar yang

telah disepakati

(91)

Hak pelaku usaha :

1. Menerima pembayaran sesuai kesepakatan

2. Mendapatkan perlindungan hukum dari

perlakuan konsumen yang tidak beritikad baik.

3. Melakukan pembelaan diri sepatutnya dalam

penyelesaian sengketa konsumen

4. Merehabilitasi nama baik apabila etrnyata

dalam penyelesaian sengketa dengan

konsumen, ternyata kerugian konsumen bukan

disebabkan oleh barang dari pelaku usaha

tersebut.

(92)

Kewajiban pelaku usaha :

1. Beritikad baik dalam elakukan kegiatan

usahanya

2. Memberikan informasi yang benar, jelas dan

jujur tentang kondisi dan penggunaan barang

dan jasa.

3. Memberlakukan dan melayani konsumen

secara benar, jujur dan tidak diskriminatif

4. Menjamin mutu barang/jasa sesuai standar

mutu yang berlaku

5. Memebri kesempatan yang masuk akal

(93)

6. Memberikan ganti rugi manakala terjadi

kerugian bagi konsumen dalam hubungan

dengan penggunaan barang/jasa

7. Memberikan ganti rugi manakala terjadi

kerugian bagi konsumen jika etrnyata

barang/jasa tidak sesuai dengan yang

diperjanjikan.

8. Menyediakan suku cadang dan atau fasilitas

purna jual oleh produsen minimal untuk jangka

waktu 1 tahun

(94)
(95)

JUAL BELI INTERNASIONAL

1.

Pengertian Jual Beli Internasional

Jual beli internasional dimana pihak penjual dan

pihak pembeli tidak berada dalam satu negara.

Hukum tentang jual beli internasional sejalan

dengan hukum ekspor impor.

2.

Benturan-benturan

hukum

dalam

jual

beli

internasional

(96)

Permasalahan yang muncul berhubung berbedanya hukum diantara negara :

Kekuatan Hukum Negosiasi

Negosiasi tidak mengikat sama sekali. Jadi, ikatan hukum baru ada setelah ditandatanganinya kontrak. KUH Perdata Indonesia (Pasal 1320) menganut prinsip ini.

b. Akseptasi yang Berbeda dengan Tawaran

Pada tahap awal suatu kontrak, salah satu pihak melakukan penawaran (offer) dan pihak lain melakukan penerimaan (acceptance) terhadap penawaran tersebut.

c. Pembatalan suatu Tawaran

(97)

d. Perlu tidaknya Suatu Consideration

Suatu consideration merupakan prestasi dari pihak

lawan sebagai akibat adanya prestasi dari pihak yang

melakukan

penawaran

kontrak. Jika

barang

ditawarkan oleh pihak penjual maka yang merupakan

consideration adalah harga barang yang harus

dibayar oleh pihak pembeli.

e. Keharusan Kontrak Tertulis

(98)

f. Waktu Dianggap Tercapainya Kata Sepakat

(99)

DASAR HUKUM JUAL BELI

INTERNASIONAL

• Ketentuan dalam kontrak tersebut, berdasarkan

prinsip kebebasan berkontrak.

• Ketentuan dalam Undang-Undang tentang Hukum

Kontrak (nasional)

• Kebiasaan bisnis (trade usage)

• Yurisprudensi

• Kaidah Hukum Perdata Internasional

(100)

PENGATURAN RESIKO DALAM JUAL BELI

INTERNASIONAL

• Untuk pengaturan resiko dam jual beli internasional ini, hukum memberikan jalan yuridis sebagai berikut :

a. Resiko dapat diatur sendiri dalam kontrak ybs

b. Resiko mengikuti kepemilikan. Apabila hak milik sudah berpindah kepada penjual maka resiko pun berpindah kepada penjual.

c. Resiko mengikuti pengaturan hukum mana yang berlaku.

(101)

e. Resiko mengikuti penyerahan benda. Jika benda sudah diserahkan maka resiko pun sudah harus

berpindah. Tentang saat penyerahan benda ini terdapat berbagai kemungkinan bergantung model mana yang dipilih oleh para pihak dalam kontrak etrsebut. Misalnya dapat dipilih model FOB (free on board), CIF (cost,

(102)

METODE PEMBAYARAN

INTERNASIONAL

1. Metode Pembayaran Terlebih Dahulu

Pihak penjual (eksportir) baru akan mengirim barang dagangannya setelah menerima pengiriman harga barang. 2. Metode Pembayaran Secara Open Account

Metode ini harga baru dibayar oleh pembeli setelah harga diterima oleh penjual.

3. Metode Pembayaran Atas Dasar Konsinyasi

(103)

4.

Metode

Pembayaran

Secara

Documentary

Colletion

Dilakukan dengan menggunakan dokumen Bills of

Exchange, yakni harga barang segera harus dibayar

setelah shipping documents tiba di banknya importir.

Tanpa

shipping documents

, pihak importir tidak dapat

mengambil barang tersebut.

5. Metode Pembayaran Secara

Documentary Credit

(104)

LETTER OF CREDIT

• L/C adalah suatu kontrak, dengan mana suatu bank (issuing bank) bertindak atas nama dan perintah dari

sorang nasabah (pemohon L/C) yang biasanya

(105)

UNSUR-UNSUR YURIDIS DARI PENERBITAN SUATU L/C

a. Adanya kontrak jual beli

b. Atau dipakai surat pesanan, proforma invoice atau

confirmation of sale, jika kontrak jual beli tersebut tidak ada.

c. Menyediakan sejumlah dana yang harus di setor kepada bank sesuai peraturan dan ketentuan

(106)

WORLD TRADE ORGANIZATION

(107)

GATT MEMILIKI BEBERAPA SISTEM DAN FORUM

a. Sistem yuridis

Berfungsi sebagai pembuat aturan main 9rule making) b. Forum negosiasi

Berfungsi sebagai pelaksana negosiasi putaran perundingan, dengan sasaran untuk mencapai pengembangan terhadap perjanjian

multilateral, tariff dan non tarif, dsb. c. Forum pengambilan keputusan

Berfungsi sebagai pengendali arah GATT sebagai suatu sistem d. Sistem Penyelesaian Sengketa

Fungsinya adalah untuk menyelesaikan sengketa yang timbul dengan mekanisme yang baik dan adil

e. Sistem Organisasi Internasional

(108)
(109)

PENGERTIAN DAN URGENSI ALTERNATIF

PENYELESAIAN SENGKETA

• Pengadilan sengketa konvensional dilakukan melalui

sebuah badan yang disebut dengan pengadilan.

(110)

Di Indonesia syarat untuk menjadi arbiter adalah :

a.

Cakap dalam melakukan tindakan hukum

b.

Berumur minimal 35 tahun

c.

Tidak mempunyai hubungan sedarah dengan

kedua belah pihak yang bersengketa.

d.

Tidak mempunyai kepentingan finansial atau

kepentigan lain atas putusan arbitrase

e.

Mempunyai pengalaman atau menguasai secara

aktif dalam bidangnya paling sedikit selama 15

tahun.

(111)

MODEL ALTERNATIF PENYELESAIAN

SENGKETA

1.

Arbitrase

Cara penyelesaian sengketa perdata swasta di luar

pengadilan umum yang didasarkan pada kontrak

arbitrase yang dibuat secara tertulis oleh pihak

yang bersengketa.

2. Negosiasi

(112)

3. Mediasi

Suatu proses penyelesaian sengketa berupa negosiasi

untuk memecahkan masalah melalui pihak luar yang

netral untuk membantu menemukan solusi dalam

menyelesaikan sengketa.

4. Konsiliasi

konsiliasi mirip dengan mediasi. Tetapi mediasi

mempunyai

kewenangan

untuk

mengusulkan

penyelesaian sengketa, hal itu tidak dimiliki oleh

konsiliasi.

5. Pencari Fakta

(113)

6. Minitrial

sistem pengadilan swasta untuk menyelesaikan,

memeriksa dan memutuskan terhadap kasus-kasus

perusahaan yang dilakukan oleh orang yang disebut

dengan ‘manajer’ yang diberi wewenang untuk

menegosiasikan suatu settlement diantara pihak

yang bersengketa.

7. Ombudsman

(114)

8. Penilaian Ahli

Penilaian ahli untuk memberikan pendapat saja

9. Pengadilan Kasus

Model pengadilan dalam sistem peradilan biasa

tetapi

dengan

memakai

prosedur

dan

sistem

pembuktian yang sederhana, pengadilan hanya

berwenang mengadili kasus-kasus kecil dengan

prosedur cepat dan tidak dibenarkan memakai

pengacara.

10. Peradilan Adat

(115)

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

ARBITRASE

Kelebihan Arbitrase

1. Prosedur tidak berbelit 2. Biaya lebih murah

3. Putusan tidak diekspos di depan umum

4. Hukum terhadap pembuktian dan prosedur luwes

5. Para pihak dapat memilih hukum mana yang diberlakukan oleh arbitrase

6. Para pihak dapat memilih sendiri para arbiter

7. Dapat dipilih arbiter dari kalangan ahli di bidangnya 8. Putusan dapat lebih terkait dengan situasi dan kondisi 9. Putusan umumnya inkracht

10. Putusan arbitrase juga dapat dieksekusi oleh pengadilan tanpa atau dengan sedikit review

(116)

Kelemahan Arbitrase :

1. Tersedia dengan baik untuk perusahaan besar

2. Due process kurang etrpenuhi

3. Kurangnya unsur finality

4. Kurangnya power untuk menggiring para pihak

ke settlement

5. kurangnya power dalam hal law enforcement dan

eksekusi

6. Kurangnya power untuk menghadirkan barang

bukti atau saksi

(117)

EKSEKUSI PUTUSAN ARBITRASE

1.

Eksekusi Secara Paksa

Eksekusi yang tidak memerlukan campur tangan

dari pihak ketua Pengadilan \negeri mana pun,

tetapi para pihak melaksanakan sendiri secara

sukarela etrhadap apa-apa yang telah diputuskan

oleh arbitrase yang bersangkutan.

2. Eksekusi Secara Paksa

Campur tangan pihak pengadilan diperlukan, yaitu

dengan memaksa para pihak yang kalah untuk

(118)
(119)

LISENSI

• Perjanjian lisensi untuk hak milik intelektual telah diatur dalam undang-undang tentang :

1. Lisensi merek diatur dalam Undang-Undang tentang merek

2. Lisensi paten diatur dalam Undang-Undang tentang paten

(120)

A. LISENSI PATEN

Pemilik paten, dapat memberikan persetujuan terhadap orang lain untuk membuat, menjual,

menyewakan, menyerahkan, memakai, menyediakan untuk disewakan atau dijual dan sebagainya. Paten dapat beralih misalnya karena pewarisan dan dapat juga dialihkan. Apabila yang dialihkan itu pemilikannya cara yang ditempuh adalah melalui :

- hibah - wasiat

- perjanjian

(121)

• Lisensi terkena wajib daftar dalam Daftar Umum Paten • Permohonan lisensi wajib harus menunjukkan bukti yang

meyakinkan terhadap :

a. harus diajukan ermohonan oleh yang ingin memperoleh lisensi wajib

b. harus membayarkan royalti kepada pemegang paten

c. diajukan setelah lewat jangka awaktu 36 bulan sejak tanggal pemberian paten

d. jika paten ybs dilaksanakan dengan cara yang merugikan

kepentingan masy. Di Ind oleh pemegang paten atau pemegang lisensi paten

e. kemampuan untuk melaksanakan sendiri paten ybs

f. mempunyai sendiri fasilitas untuk melaksanakan paten ybs

(122)

• Pembayaran

• Model pembayaran royalti dari pemegang lisensi kepada pemilik paten minimal dikenal 6 (enam) metode

pembayaran sbb :

a. pembayaran suatu jumlah sekaligus b. persentase harga jual

c. pembayaran jumlah etrtentu dihitung tiap masing2 komponen yang dibuat

d. persentase dari profit

e. partisipasi pihak pemberi lisensi dalam perusahaan penerima lisensi melalui pemilikan saham

f. membayarnya dengan barang 9imbal jual) atau dengan jasa seperti jasa melakukan riset, dan

(123)

FRANCHISE (WARALABA)

• Franchise atau waralaba adalah suatu cara melakukan kerja sama di bidang bisnis antara dua atau lebih

eprusahaan, dimana satu pihak akan bertindak sebagai franchisor dan pihak yang lain sebagai franchisee.

• Franchhise adalah suatu lisensi kontraktual yang diberikan oleh franchisor kepada franchisee yang :

Referensi

Dokumen terkait

Menurut hukum Islam, jual beli handphone black market itu dilarang karena dapat menimbulkan kemudhorotan berupa kerugian banyak pihak dan menurut kitab undang-undang hukum

Apabila suami atau istri melanggar sebagaimana yang tertulis pada Pasal 6, maka baik suami atau istri yang melakukan tindak kekerasan seperti terdapat pada

Pasal 1353 KUHPerdata menjelaskan bahwa perikatan yang dilahirkan dari undang-undang karena perbuatan.. orang, dapat dari perbuatan tidak melanggar hukum

Perlindungan hukum terhadap konsumen jual beli online yang dirugikan akibat ketidaksesuaian barang yang diterima,didasarkan pada Pasal 4 Undang-Undang Perlindungan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hukum merokok dan jual beli rokok perspektif Ulama Kota Palangka Raya merupakan perbuatan yang dilarang karena bertentangan dengan

Maknanya adalah ketika seorang muslim melakukan muamalah jual beli kemudian jual beli tersebut adalah jual beli yang dilarang oleh syariat Islam. Maka orang tersebut telah

Camat Tembalang melakukan tanda tangan akta jual beli yang tidak sah yaitu tanda tangan palsu dari pihak istri Samsuri dan tidak ada nomor akta jual beli

iv PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN TERKAIT ADANYA KLAUSULA EKSENORASI DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE DI TINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN