HUKUM BISNIS
Pertemuan Ke-6
Perikatan
PERIKATA
Dalam bahasa Belanda dikenal
dengan sebutan
verbintenis
,
menunjuk kepada adanya
”ikatan” atau ”hubungan”.
Perikatan adalah suatu
hubungan hukum yang
melekatkan hak dan kewajiban
diantara para pihaknya, yang
lahir baik karena adanya suatu
persetujuan para pihak maupun
Perikatan yang timbul dari persetujuan
Pasal 1338 KUHPerdata yang
menyatakan
“Semua persetujuan yang
dibuat sesuai dengan undang-undang
berlaku sebagai undang-undang bagi
mereka yang membuatnya…”.
contohnya : perjanjian jual beli,
perjanjian sewa-menyewa, perjanjian
kredit, perjanjian deposito, dan
lainnya.
Perikatan yang timbul dari
undang-undang
Pasal 1352 KUHPerdata, perikatan itu
dapat timbul dari undang-undang
semata atau dari undang-undang
karena perbuatan orang.
Dari undang-undang semata,
Misalnya : Pasal 45 ayat 1
Undang-Undang Nomor: 1 Tahun 1974
tentang Perkawinan, yang
menyatakan bahwa Kedua orang tua
wajib memelihara dan mendidik
anak-anak mereka sebaik-baiknya.
Dosen : Alamsyah, S.H.
Pasal 1353 KUHPerdata menjelaskan
bahwa perikatan yang dilahirkan dari
undang-undang karena perbuatan
orang, dapat dari perbuatan tidak
melanggar hukum atau dari
Dari undang-undang karena perbuatan : Halal (tidak melanggar hukum), misalnya
zaakwaarneming atau perwakilan sukarela atau mewakili kepentingan orang lain tanpa diminta atau disuruh oleh orang itu. Pasal 1354
KUHPerdata Misalnya :
si A bertetangga dengan si B. Pada suatu saat si A pergi ke luar negeri selama 3 bulan. Si B sebagai tetangga, melihat pekarangan rumah si A kotor, tidak terawat dan merusak
pemandangan rumah si B. Karena itulah si B secara sukarela dengan tidak mendapatkan
perintah dari si A merawat dan membersihkan pekarangan rumah si A. Terhadap peristiwa
Melanggar hukum
(onreehtmatige
daad)
seperti yang dimaksud oleh
pasal 1365 KUHPerdata
Misalnya:
Motor milik si A yang sedang diparkir
ditabrak oleh motor yang dikendarai
oleh si B. Berdasarkan pasal 1365
KUHPerdata, si A dapat menuntut si
B untuk memberikan ganti rugi pada
si A, atas kerugian yang diderita
oleh si A yang dikarenakan
perbuatan si B.
Kesepakatan
para pihak.
Konsekuensi
hukumnya sebagai
Perbuatan ingkar janji
(wanprestasi).
PEBEDAAN PERJANJIAN DENGAN
PERIKATAN
Dosen : Alamsyah, S.H.
Persetujuan &
timbul karena UU.
Konsekuensi
hukumnya sebagai
Perbuatan
Melawan Hukum (PMH).
Hapusnya Perikatan
(Pasal 1381 KUH Perdata)
1. Pembayaran
2. Pembayaran diikuti dengan penitipan. 3. Pembaharuan utang (novatie)
4. Perjumpaan utang (kompensasi) 5. Percampuran utang
6. Pembebasan utang
7. Musnahnya barang yang terutang
8. Kebatalan dan pembatalan perikatan-perikatan
9. Syarat Yang Membatalkan 10. Lampau Waktu/Daluwarsa