• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENUTUP PERENCANAAN KOMUNIKASI DALAM PERSIAPAN GO PUBLIC (Desain Perencanaan Komunikasi dalam Hubungan Investor pada Masa Persiapan Pra IPO Sebagai Bagian dari Persiapan Go Public PT. Pertamina Gas Jakarta).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENUTUP PERENCANAAN KOMUNIKASI DALAM PERSIAPAN GO PUBLIC (Desain Perencanaan Komunikasi dalam Hubungan Investor pada Masa Persiapan Pra IPO Sebagai Bagian dari Persiapan Go Public PT. Pertamina Gas Jakarta)."

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Konteks komunikasi dalam hubungan investor yang sedang dikembangkan oleh PT Pertamina Gas saat ini berada dalam tahap koordinasi dan rujukan-rujukan arahan (seperti konsinyering, RUPS, rapat BOD dan BOC). Komunikasi ini dilakukan untuk mematangkan suatu konsep dan mendapat rujukan dari semua pihak yang terlibat seperti BPH Migas, BP Migas, PT. Pertamina (Persero), PT Pertamina Retail, Pemda, dan Ditjen Migas. Hubungan investor di PT Pertamina Gas dikelola oleh Departemen Hubungan Pemerintah dan Masyarakat. Departemen ini berdiri di bawah Sekretaris Perusahaan.

2. Sebuah perencanaan komunikasi tidak terlepas dari desain. PT. Pertamina Gas menyebut desain perencanaan komunikasi sebagai pola perencanaan komunikasi. Pola perencanaan komunikasi yang dianut oleh PT. Pertamina Gas merupakan pola perencanaan komunikasi milik PT. Pertamina (Persero). 3. Perencanaan komunikasi terdiri dari riset yang hasilnya akan dianalisi

(2)

4. Teknik pengumpulan data akan dilakukan dengan menggunakan metode desk research, focus group discussion (FGD), round table discussion (RTD), content analisys (CA), face to face (FTF) dan indepth interview.

5. Publik atau khalayak PT. Pertamina Gas terbagi menjadi dua yaitu khalayak sasaran primer dan khalayak sasaran sekunder. Dalam lingkup hubungan investor untuk saat ini publik utama PT. Pertamina Gas adalah BPH Migas, Ditjen Migas, BP Migas, PT. Pertamina (Persero) dan Pertamina Retail. Alasannya adalah public tersebut berhubungan langsung dalam setiap project dan kegiatan bisnis yang dilakukan PT. Pertamina Gas. Pemda dijadikan publik sekunder karena peranan Pemda terhadap perusahaan dan frekuensi komunikasi yang dilakukan oleh PT. Pertamina Gas.

6. Penentuan tujuan (goals) dari suatu program dilakukan dengan cara membuat justifikasi terhadap strategi (reputasi) yang sudah ditetapkan dengan memilih target-target perubahan. Kemudian membuat implikasi-implikasi dari setiap pernyataan korporat untuk menentukan objectives program.

7. Strategi komunikasi dimulai dengan merumuskan pesan. Ketika merumuskan pesan PT. Pertamina Gas memilih isu yang menyangkut masyarakat, produksi gas dan peluang perusahaan untuk diangkat, serta isu tersebut yang memiliki nilai berita untuk disampaikan. Suatu isu menjadi penting apabila menyangkut eksistensi perusahaan.

(3)

merepresentasikan perusahan. Fungsi dari tema komunikasi ini adalah untuk memberi pesan dan kesan kepada publik.

8. Dalam perencanaan komunikasi, aspek-aspek pemilihan komunikator juga ditentukan. Berdasarkan pertimbangan penguasaaan bahasa, cara berbicara (kemampuan public speaking), public figure, kemudahan untuk diterima oleh publik, kemampuan untuk menguasai materi dan kedudukan dalam perusahan maka PT Pertamina Gas memilih Bapak Harjana Kodiyat (Direktur Pengembangan dan Niaga) sebagai komunikator. Fungsi dari komunikator ini adalah mewakili Perusahaan dalam menyampaikan pesan kepada publik. 9. Penentuan budget atau anggaran adalah melalui rapat anggaran. Di dalam

rapat anggaran terdapat pengusulan aktivitas-aktivitas rencana-rencana kerja. Rencana-rencana Kerja tersebut kemudian diajukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dalam bentuk rencana kerja dan anggaran untuk medapat persetujuan RUPS. Setelah ditentukan besarnya anggaran yang disetujui, berikutnya adalah realisasi melalui usulan pelaksanaan pekerjaan dalam bentuk proposal. Laporan pertanggung jawaban realisasi dibuat untuk mengontrol keuangan.

10.Eksekusi perencanaan komunikasi dilakukan dengan cara menentukan momen yang pas untuk kemudian dibuat suatu jadwal.

(4)

B. SARAN

B.1. Saran Praktis

1. Untuk mengkomunikasikan Perusahaan kepada publik diperlukan corporate identity. Kategorinya yaitu tidak hanya merepresentasikan PERTAMINA, tetapi juga mampu merepresentasikan PT. Pertamina Gas sebagai entitas bisnis terpisah, serta visi dan budaya Perusahaan. Contoh corporate identity adalah corporate color, logo, slogan, seragam, dan sikap yang ditunjukkan oleh anggota Perusahaan kepada publik.

2. Mulai membuat konsep Company Profile dan Annual Report sesuai dengan nilai-nilai dan positioning Perusahaan yang ingin diangkat. Pembuatan Company Profile dan Annual Report dapat dilakukan melalui kerja sama dengan konsultan.

3. Menjelang pelaksanaan IPO di tahun 2010, sebaiknya Perusahaan mulai mengumpulkan data-data mengenai peraturan-peraturan go public dan menjalin hubungan dengan BKPM, Bapepam dan badan permodalan lainnya.

(5)

5. Membuat publikasi atau pemberitaan untuk dimuat di media massa. Tujuannya adalah untuk menumbuhkan awareness masyarakat mengenai PT. Pertamina Gas

6. Departemen Hubungan Pemerintah dan Masyarakat PT. Pertamina Gas hanya memiliki satu staff. Melihat loading pekerjaan yang tinggi, dan maka penulis menyarankan untuk membuat Sub Departemen sesuai dengan kebutuhan. Contohnya adalah Sub Departemen Government Relations, Media Relations, Industrial Relations, CSR, dsb. Tujuan dari pembuatan Sub Departemen ini adalah untuk memaksimalkan fungsi komunikasi Perusahaan.

B.2. Saran Akademis

1. Dalam penulisan ini masih terdapat banyak kekurangan. Penulis mengharapkan untuk penelitian yang akan datang peneliti dapat lebih memfokuskan penelitian pada Hubungan Investor di PT. Pertamina Gas. Fokus yang diharapkan tidak hanya terbatas pada perencanaan komunikasi saja, namun juga hal yang lain seperti peran finansial public relations dalam pembuatan prospektus, dan sisi komunikasi lainnya yang terdapat dalam hubungan investor.

(6)

Perusahaan lainnnya seperti setelah go pubic, pada saat krisis, dan lain sebagainya.

2. Literatur dalam bentuk buku yang penulis gunakan masih terbatas. Sehingga penulis banyak menggunakan jurnal-jurnal asing di internet sebagai literatur.

Keterbatasan ini disebabkan oleh kekurangan buku yang berkaitan dengan hubugan investor (mengulas sisi komunikasi secara rinci). Buku yang dimaksud tidak hanya buku yang berisi teori tetapi juga tidak ditemukannya jurnal penelitian yang berkaitan dengan topik penelitian penulis.

Penulis mengharapkan peneliti dapat mencari dan menemukan literatur tertulis yang berkaitan dengan hubungan investor (mengulas sisi komunikasnya). Sehinggga penelitian yang dilakukan dapat lebih maksimal. 3. Data yang penulis peroleh masih sangat terbatas. Hal ini dikarenakan

(7)

Daftar Pustaka

Argenti, A. Paul. 2007. Corporate Communication Fourth Edition. Singapore: McGraw – Hill.

Baskin, O. Aranoff, C. dan Laitmore, D. 1997. Public Relations: The Profession and The Practice. Fourth Edition. Madison: Brown & Benchmark.

Beard, Mike. 2003. Running a Public Relations Department. India. Kogan Page Pvt. Ltd.

Black, Sam dan Sharpe, L. Melvin. 1988. Ilmu Hubungan Masyarakat Praktis. Jakarta: PT Intermasa.

Cutlip, Scoot M., Center, Allen H. dan Broom, M. Glenn. 2000. Effective Public Relations. Eighth Edition. Upper Saddle River. New Jersey: Prentice Hall.

Cutlip, Scoot M., Center, Allen H. dan Broom, M. Glenn. 2006. Effective Public Relations. Ninth Edition. Upper Saddle River. New Jersey: Prentice Hall.

Darmojuwono, Subardjo. 1992. Perencanaan Komunikasi Teori dan Praktek. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Hardiman, Ima. 2006. 400 Istilah PR, Media dan Periklanan. Jakarta: Gagas Ulung.

Hendrix, A. Jerry dan Hayes C. Darrell. 2007. Public Relations Cases. Seventh Edition. Belmont, CA: Thomson Wadsworth..

(8)

Jefkins, Frank. 1987. Public Relations Untuk Bisnis. Jakarta: PT Erlangga. Jefkins, Frank. 1995. Public Relations. Edisi Keempat. Jakarta: PT Erlangga. Jethwaney, N. Jaishri. Varma, Kumar Adarsh. Sarkar, Nath Narendra. 1994.

Public Relations Concepts, Strategies, and Tools. First Edition. Singapore : S.S. Mubaruk and Brothers PTE, LTD.

Kim, Chan W dan Mauborgne, Renée. 2005. Blue Ocean Strategy. Jakarta: PT Ikrar Mandiriabadi.

Kretarto, Agus. 2001. ˝Investor Relations˝Pemasaran dan Komunikasi Keuangan Perusahaan Berbasis Kepatuhan. Jakarta: PT Grafiti Pers.

Lattimore, Dan. Baskin, Otis. Heiman, T. Suzette. Toth L. Elizabeth, Van Leuven K. James. 2004. Public Relations The Profession and The Practice. New York: McGraw – Hill.

Moleong, Lexy J. 1991. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Moleong, Lexy J. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosda Karya

Moleong, Lexy J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja Rosda Karya

Moore, H. Frazier. 1988. Hubungan Masyarakat Prinsip, Kasus dan Masalah. Bandung: CV Remaja Karya.

(9)

Mulayana, Deddy, M.A, Ph. D. 2003. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Cetakan Kelima. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nawawi, H. dan Martini, H. M. 1992. Instrumen Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta. Gajah Mada University Press.

Rachmadi, F. 1996. ˝Public Relations˝ dalam Teori dan Praktek. Cetakan Keempat. Jakarta: PT Gramedia.

Soenarko, SD. 1997. ˝Public Relations˝ Pengertian, Fungsi dan Perananannya. Cetakan Pertama. Surabaya: Papyrus.

Susanto, S. Astrid. 1989. Komunikasi dalam Teori dan Praktek 3. Cetakan Pertama. Bandung: Percetakan Binacipta.

Wilson, Laurie J. 2000. Handbook of Public Relations. Extending Strategic Planning to Communication Tactics. Sage Publication Inc.

Artikel dari Website

Metcalfe, Jenni. 2002. Communication Planning for Scientist and Engineers. Australia

Strategies for Going Public. 2004. USA: Deloitte Development LLC.

The Guide to Going Public. 1999. Canada: PricewaterhouseCoopers LLP.

http://ms.wikipedia.org/wiki/Bursa Saham, akses tanggal 31 Mei 2007. http://ms.wikipedia.org/wiki/Saham . Akses tanggal 31 Mei 2007 www.organisasi.org. Akses tanggal 28 Agustus 2007

(10)

http://id.wikipedia.org/wiki/Pemegang_saham. Akses tanggal 28 Agustus 2007

http://massofa.wordpress.com/2008/02/16/perencanaan-program-komunikasi. Akses tanggal 6 Maret 2008

http://www.omafra.gov.on.ca/english/rural/facts/03-033.htm. Akses tanggal 6 Maret 2008

http://www.nifc.gov/preved/comm_guide/wildfire/fire_18.html. Akses tanggal 6 Maret 2008

Referensi

Dokumen terkait

Berikut panduan dan penjelasan dalam pelaksanaan survei pemetaan derajat kesehatan masyarakat di Propinsi Sumatera Barat bagi mahasiswa peserta Kuliah Kerja

(3) Pendidikan tinggi bidang kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diarahkan untuk menghasilkan Tenaga Kesehatan yang bermutu sesuai dengan Standar Profesi

Hasil: Dari hasil penelitian didapatkan pasien PVC terbanyak adalah umur 18-41 tahun sebanyak 24 pasien (58.5%), jenis kelamin laki-laki sebanyak 24 pasien (58.5%), pekerjaan

Misalnya, zaman dahulu penggunaan batik sangat erat kaitannya dengan kehidupan Jawa dan penggunaannya dapat dilihat di keraton- keraton Jawa, dan sebagian orang yang

Hasil Uji t dan Uji f tersebut menunjukkan bahwa variabel pendidikan kewirausahaan dan variabel lingkungan keluarga tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat

Hasil pengamatan pada tingkat parasitisasi parasitoid hama L.chinensis pada lahan tanpa aplikasi insektisida mulai terlihat ketika tanaman bawang merah Lembah Palu mulai

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitan ini adalah untuk mendeskripsikan tingkat kemampuan menulis surat resmi siswa kelas V SD Negeri Garot Aceh

“Integrasi Pendidikan Karakter Dengan Pembelajaran Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadis di Madrasah Aliyah Negeri Jombang”..