• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Metode Preference Rangking Organizational Method For Enrichment Evaluation (Promethee)Untuk Penentuan Kinerja Dosen (Studi Kasus : Fakultas Farmasi USU)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Implementasi Metode Preference Rangking Organizational Method For Enrichment Evaluation (Promethee)Untuk Penentuan Kinerja Dosen (Studi Kasus : Fakultas Farmasi USU)"

Copied!
182
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

ABDUL QODIR SIHOTANG

111421024

PROGRAM STUDI EKSTENSI S1 ILMU KOMPUTER

FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh ijazah Sarjana Ilmu Komputer

ABDUL QODIR SIHOTANG 111421024

PROGRAM STUDI EKSTENSI S1 ILMU KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(3)

Judul : IMPLEMENTASI METODE PREFERENCE

RANKING ORGANIZATIONAL METHOD FOR

ENRICHMENT EVALUATION (PROMETHEE)

UNTUK PENENTUAN KINERJA DOSEN (STUDI

KASUS : FAKULTAS FARMASI USU)

Kategori : SKRIPSI

Nama : ABDUL QODIR SIHOTANG

Nomor Induk Mahasiswa : 111421024

Program Studi : EKSTENSI S1 ILMU KOMPUTER

Fakultas : ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Komisi Pembimbing :

Pembimbing 2 Pembimbing 1

Handrizal, S.Si, M.Comp.Sc Drs. Agus Salim Harahap, M.Si.

NIP. - NIP. 195408281981031004

Diketahui/disetujui oleh

Program Studi Ekstensi S1 Ilmu Komputer

Ketua,

Dr. Poltak Sihombing, M.Kom

(4)

IMPLEMENTASI METODE PREFERENCE RANKING ORGANIZATIONAL METHOD FOR ENRICHMENT EVALUATION (PROMETHEE) UNTUK

PENENTUAN KINERJA DOSEN (STUDI KASUS: FAKULTAS FARMASI USU)

SKRIPSI

Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Januari 2014

(5)

Alhamdulillah saya ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-NYA serta salawat dan salam kepada junjungan atas Nabi Muhammad SAW karena dapat menyelesaikan Skripsi ini sesuai dengan instruksi dan peraturan yang berlaku di Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara.

Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan serta dorongan dari pihak lain. Sehingga dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof .Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc (CTM), Sp.A(K) selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Muhammad Zarlis selaku Dekan Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi.

3. Bapak Dr. Poltak Sihombing, M.Kom selaku Ketua Program Studi Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara dan sekaligus sebagai Dosen Pembanding I.

4. Ibu Dian Rachmawati S.Si, M.Kom selaku koordinator Ekstensi S1 Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara.

5. Dosen Pembimbing Bapak Drs. Agus Salim Harahap, M.Si dan Bapak Handrizal, S.Si., M.Comp.Sc yang bersedia meluangkan waktu, pikiran, saran, panduan serta memberikan pengetahuan dan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.

6. Dosen Pembanding II Amer Sharif, S.Si, M.Kom

7. Seluruh staf-staf Pengajar (Dosen) Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara.

8. Bapak Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara.

9. Ibu Prof. Dr. Julia Reveny, M.Si., Apt selaku Pembantu Dekan I Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara, yang banyak memberikan bimbingan dan dukungan melakukan penelitian di Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara.

10.Teristimewa buat Ayahanda (Alm) Ir. Zakaria Sihotang dan Ibunda tercinta Adek Salfiah, BA yang senantiasa menasihati dan mendoakan penulis agar lancar segala urusan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

11.Bapak Prof. dr. H. Aslim D. Sihotang, Sp.M (KV-R) selaku amangtua penulis yang banyak memberikan bimbingan dan dukungan dalam melakukan penelitian.

12.Teman-teman terbaik penulis yang telah banyak memberikan dukungan, waktu luang, membagi ilmu, serta motivasi kepada penulis.

(6)

Penulis,

(7)

Penilaian kinerja dosen di suatu fakultas menjadi sangat penting dalam kerangka penjaminan mutu internal dalam bentuk feed back bagi dosen dan pimpinan universitas, karena merupakan dasar bagi remunerasi dan penghargaan berbasis kinerja, serta peningkatan layanan terhadap mahasiswa tentunya. Oleh karena itu, untuk membantu dalam penentuan kinerja dosen, dirancang sebuah aplikasi komputer yang mengimplementasikan metode Preference Ranking Organizational Method for Enrichment Evaluation (Promethee). Proses penentuan kinerja dosen yang dilakukan melalui perhitungan dengan metode Prometheedimulai dengan pemberian tipe preferensi dan parameter untuk masing-masing kriteria, input penilaian dosen yang diperoleh melalui kuesioner yang diisi oleh mahasiswa dan selanjutnya perhitungan nilai untuk leaving flow, entering flow dan net flow. Dari penelitian yang telah dilakukan terpilih empat dosen dengan kinerja terbaik berdasarkan nilai net flow yang tertinggi dari proses Promethee tahap II, yaitu dosen terbaik 1 (A28), dosen terbaik 2 (A17), dosen terbaik 3 (A23), dan dosen terbaik 4 (A16).

(8)

IMPLEMENTATION OF PREFERENCE RANKING ORGANIZATIONAL METHOD FOR ENRICHMENT EVALUATION (PROMETHEE) ON

WORK PERFORMANCE EVALUATION OF TEACHING STAF: A CASE STUDY IN FACULTY OF PHARMACY USU

ABSTRACT

Quality evaluation of teaching staff in a faculty is becoming very important in the frame of internal quality assurance in the feedback form for the teaching staff and University leader. Because quality evaluation is a basic consideration in remuneration and award based on work performance, and of course improving service for students. Therefore, in order to facilitate in evaluation of teaching staff performance quality, a computer application is designed taht is implementing Preference Rangking Organization Method for Enrichment Evaluation (Promethee). Teaching staff work performance determination process is carried out through calculation using Promethee method started with given preference type and parameter for each of criterion, staff evaluation input which is obtained through quessioners completed by students and then value calculation for leaving flow, entering flow and net flow. From the study that has been conducted, four teaching staffs have been chosen to be the best based on the highest net flow value from second stage of the promethee process, namely, the best teaching staff 1 (A28), the best taeching staff 2 (A17), the best teaching Staff 3 (A23), and the best teaching staff 4 (A16)

(9)

Halaman

Persetujuan ……… ii

Pernyataan ……… iii

Penghargaan ……… iv

Abstrak ……… vi

Abstract ……… vii

Daftar Isi ……… viii

Daftar Tabel ……… x

Daftar Gambar ……… xi

Bab 1 Pendahuluan 1.1Latar Belakang ……… 1

1.2Rumusan Masalah ……… 4

1.3Batasan Masalah ……… 4

1.4Tujuan Penelitian ……… 5

1.5Manfaat Penelitian ……… 5

1.6Metodologi Penelitian ……… 5

1.7Sistematika Penulisan ……… 7

Bab 2 Landasan Teori 2.1 Sistem Pendukung Keputusan ……….….. 8

2.1.1 Proses Pengambilan Keputusan …………... 8

2.1.2 Tujuan Sistem Pengambilan Keputusan ……...…... 10

2.2 Preference Ranking Organizational Method for Enrichment Evaluation (PROMETHEE) ……….…….. 10

2.2.1 Dominasi Kriteria ………... 12

2.2.2 Rekomendasi Fungsi Kriteria ……….. 13

2.2.2.1 Kriteria Biasa ……….. 13

2.2.2.2 Kriteria Quasi ……….. 14

2.2.2.3 Kriteria dengan Preferensi Linier ………….. 15

2.2.2.4 Kriteria Level ………. 16

2.2.2.5 Kriteria Linier dan Area yang Tidak Berbeda ... 18

2.2.2.6 Kriteria Gaussian ……….. 19

2.2.3 Indeks Preferensi Multikriteria ……… 20

2.2.4 Promethee Rangking ………... 21

2.2.4.1 Promethee I ……… 22

(10)

2.4.3 Kompetensi Kepribadian ……… 25

2.4.4 Kompetensi Sosial ……… 25

Bab 3 Analisis dan Perancangan Sistem 3.1 Metode Sampling dan Pengumpulan data ...…... 27

3.2 Analisis Sistem ... 28

3.2.1 Promethee Tahap I ... 30

3.2.1.1 Menghitung Indeks Preferensi Multikriteria .... 30

3.2.1.2 Menghitung Leaving Flow …………...…….. 42

3.2.1.3 Menghitung Entering Flow …………...…….. 43

3.2.2 Promethee Tahap II ... 44

3.2.2.1 Menghitung Net Flow ………... 44

3.3 Perancangan Sistem ……… 45

3.3.1 Diagram Konteks ... ………. 45

3.3.2 Data FlowDiagram (DFD) ……… 46

3.3.3 Struktur Tabel …...……… 52

3.3.4 Tabel Relasi ...……… 54

3.3.5 Flowchart ...……… 55

3.2.6 Rancangan Antar Muka ......……… 58

Bab 4 Implementasi dan Pengujian Sistem 4.1 Implementasi Sistem …...……… 72

4.1.1 Tampilan Antar Muka ...……… 73

4.2 Pengujian Sistem ……… 82

4.2.1 Proses Pengujian Sistem ………...……… 82

4.2.2 Hasil pengujian Sitem…………..……….. 84

Bab 5 Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan ……… 85

5.2 Saran ……… 86

(11)

Hal.

2.1 Data Dasar Analisis Promethee 11

3.1 Tabel Promethee Tahap I 42

3.2 Tabel Promethee Tahap II 44

3.3 Tabel User 52

3.4 Tabel Dosen 52

3.5 Tabel Mahasiswa 52

3.6 Tabel Kriteria 53

3.7 Tabel Total Kriteria 53

3.8 Tabel Kuesioner 53

3.9 Tabel Jawab Kuesioner 54

3.10 Tabel Hasil Kuesioner 54

(12)

Hal.

2.1 Proses Pengambilan Keputusan 9

2.2 Usual Criterion 14

2.3 Quasi Criterion 15

2.4 Kriteria dengan Preferensi Linier 16

2.5 Level Criterion 17

2.6 Kriteria dengan Preferensi Linier dan Area yang Tidak Berbeda 19

2.7 Kriteria Gaussian 19

2.8 Hirarki dan Tingkatan Kepentingan 26

3.1 Diagram Konteks Metode Promethee 45

3.2 DFD Level 1 Metode Promethee 47

3.3 DFD Level 2 Pengolahan Data Admin Metode Promethee 48 3.4 DFD Level 2 Pengolahan Data Dosen Metode Promethee 49 3.5 DFD Level 2 Pengolahan Data Kriteria Metode Promethee 50 3.6 DFD Level 2 Pengolahan Data Kuesioner Metode Promethee 51

3.7 Tabel Relasi Metode Promethee 55

3.8 Flowchart Metode Promethee 57

3.9 Rancangan Halaman Utama 58

3.10 Rancangan Halaman Registrasi Mahasiswa 59

3.11 Rancangan Halaman Sign in Mahasiswa 60

3.12 Rancangan Halaman Kuesioner 61

3.13 Rancangan Halaman Login Admin 62

3.14 Rancangan Halaman Admin 63

3.15 Rancangan Halaman Input Admin 64

3.16 Rancangan Halaman Output Admin 65

3.17 Rancangan Halaman Input Dosen 66

3.18 Rancangan Halaman Output Dosen 67

3.19 Rancangan Input Kriteria 68

3.20 Rancangan Output Kriteria 69

3.21 Rancangan Input Kuesioner 70

3.22 Rancangan Output Kuesioner 71

4.1 Tampilan Halaman Utama 73

4.2 Tampilan Halaman Registrasi Mahasiswa 74 4.3 Tampilan Halaman Sign in Mahasiswa 75 4.4 Tampilan Halaman Pengisian Kuesioner Mahasiswa 76

4.5 Tampilan Halaman Menu Login 77

4.6 Tampilan Halaman Admin 78

4.7 Tampilan Halaman Output Dosen 79

4.8 Tampilan Output Kriteria 80

4.9 Tampilan Output Kuesioner 81

(13)

Penilaian kinerja dosen di suatu fakultas menjadi sangat penting dalam kerangka penjaminan mutu internal dalam bentuk feed back bagi dosen dan pimpinan universitas, karena merupakan dasar bagi remunerasi dan penghargaan berbasis kinerja, serta peningkatan layanan terhadap mahasiswa tentunya. Oleh karena itu, untuk membantu dalam penentuan kinerja dosen, dirancang sebuah aplikasi komputer yang mengimplementasikan metode Preference Ranking Organizational Method for Enrichment Evaluation (Promethee). Proses penentuan kinerja dosen yang dilakukan melalui perhitungan dengan metode Prometheedimulai dengan pemberian tipe preferensi dan parameter untuk masing-masing kriteria, input penilaian dosen yang diperoleh melalui kuesioner yang diisi oleh mahasiswa dan selanjutnya perhitungan nilai untuk leaving flow, entering flow dan net flow. Dari penelitian yang telah dilakukan terpilih empat dosen dengan kinerja terbaik berdasarkan nilai net flow yang tertinggi dari proses Promethee tahap II, yaitu dosen terbaik 1 (A28), dosen terbaik 2 (A17), dosen terbaik 3 (A23), dan dosen terbaik 4 (A16).

(14)

IMPLEMENTATION OF PREFERENCE RANKING ORGANIZATIONAL METHOD FOR ENRICHMENT EVALUATION (PROMETHEE) ON

WORK PERFORMANCE EVALUATION OF TEACHING STAF: A CASE STUDY IN FACULTY OF PHARMACY USU

ABSTRACT

Quality evaluation of teaching staff in a faculty is becoming very important in the frame of internal quality assurance in the feedback form for the teaching staff and University leader. Because quality evaluation is a basic consideration in remuneration and award based on work performance, and of course improving service for students. Therefore, in order to facilitate in evaluation of teaching staff performance quality, a computer application is designed taht is implementing Preference Rangking Organization Method for Enrichment Evaluation (Promethee). Teaching staff work performance determination process is carried out through calculation using Promethee method started with given preference type and parameter for each of criterion, staff evaluation input which is obtained through quessioners completed by students and then value calculation for leaving flow, entering flow and net flow. From the study that has been conducted, four teaching staffs have been chosen to be the best based on the highest net flow value from second stage of the promethee process, namely, the best teaching staff 1 (A28), the best taeching staff 2 (A17), the best teaching Staff 3 (A23), and the best teaching staff 4 (A16)

(15)

Pada bab ini akan dibahas mengenai gambaran umum penulisan skripsi. Pembahasan

dimulai dari latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan yang dibagi

menjadi beberapa bab yang akan dibahas secara garis besar di isi tiap bab.

1.1. Latar Belakang

Salah satu tujuan pendidikan adalah untuk menciptakan manusia yang berkualitas.

Kualitas manusia yang dibutuhkan oleh bangsa Indonesia pada masa yang akan datang

adalah yang mampu menghadapi persaingan yang semakin ketat dengan bangsa lain di

dunia. Kualitas manusia Indonesia tersebut tentunya dihasilkan melalui

penyelenggaraan pendidikan yang bermutu[4].

Dosen merupakan salah satu komponen esensial dalam suatu sistem

penyelenggaraan pendidikan di perguruan tinggi. Tugas utama dosen adalah sebagai

pendidik, dosen mengemban tugas dan tanggung jawab untuk mendidik mahasiswa

menjadi individu yang memiliki kemampuan dan kecakapan yang berguna bagi

kehidupannya dan diperlukan untuk memasuki dunia kerja, melalui kemampuannya

mengajar berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan, disamping tanggung jawab

dalam bentuk sikap dan perilaku yang benar dan tidak benar dalam bertindak melalui

(16)

Menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, ada

empat kompetensi yang harus dimiliki sebagai seorang dosen dalam mengemban tugas

tridharma perguruan tinggi. Keempat kompetensi tersebut meliputi pedagogik,

profesional, kepribadian dan sosial. Keempat kompetensi ini merupakan indikator

yang menunjukkan kinerja dosen sebagai pendidik dan pengajar[12].

Berkaitan dengan hal kinerja dosen, penilaian kinerja dosen ini diperlukan

dalam kerangka penjaminan mutu internal dalam bentuk feed back bagi dosen dan

pimpinan universitas, dasar bagi remunerasi dan penghargaan berbasis kinerja, serta

peningkatan layanan atas mahasiswa tentunya.

Kinerja adalah kesediaan seseorang atau kelompok orang untuk melakukan

sesuatu kegiatan dan menyempurnakan sesuai dengan tanggung jawab dengan hasil

seperti yang diharapkan. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat dikemukakan bahwa

pada hakekatnya kinerja merupakan prestasi yang dicapai oleh seseorang dalam

melaksanakan tugas atau pekerjaannya sesuai dengan standar dan kriteria yang

ditetapkan untuk pekerjaan itu[5].

Penilaian kinerja, pada umumnya memiliki tiga tujuan utama, yaitu: tujuan

administratif, tujuan pengembangan karyawan, serta tujuan strategis. Tujuan

administratif adalah untuk: peningkatan gaji, promosi, pemberian penghargaan,

pemutusan hubungan kerja. Tujuan pengembangan karyawan berkaitan dengan:

konseling dan bimbingan, serta pelatihan dan pengembangan. Adapun tujuan strategis

dari penilaian kinerja adalah untuk: menilai apakah karakteristik, perilaku, dan hasil

kerja karyawan mengarah pada pencapaian tujuan organisasi, mendiagnosa

masalah-masalah organisasi, serta mengabsahkan tes yang digunakan dalam seleksi

karyawan[1].

Penelitian mengenai implementasi metode Promethee telah pernah dilakukan

(17)

Method for Enrichment Evaluation (Promethee) Dalam Penentuan Bahan Peledak. Di

sini, kriteria - kriteria yang digunakan cukup banyak seperti kekuatan dari bahan

peledak, kepekaan, kecepatan perambatan, ketahanan terhadap air, karakteristik gas

peledakan, harga produksi, ketersediaan bahan peledak, karakteristik material yang

diledakkan, dan hukum yang berlaku. Dalam penelitian ini dibahas mengenai tuntutan

jumlah produksi batubara yang harus dipenuhi perusahaan pertambangan untuk

mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya menuntut perusahaan untuk

membuat keputusan yang tepat dalam waktu yang singkat. Dan untuk menjawab

tuntutan tersebut, penggunaan teknologi informasi menjadi salah satu jawaban bagi

perusahaan untuk membuat keputusan terkhususnya dalam proses peledakan. Dari

hasil penelitian diperoleh hasil Hasil perangkingan alternatif sangat bergantung pada

tipe preferensi, nilai kriteria, dan bobotnya yang apabila dilakukan perubahan akan

merubah hasil perankingan sistem[7].

Metode Promethee dapat juga digunakan pada penelitian Annida Wijaya

Yusuf dengan judul Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Program Studi dengan

Metode Promethee Berbasis Web. Setiap tahun, siswa kelas XII SMU yang berencana

melanjutkan jenjang pendidikannnya ke perguruan tinggi harus memutuskan pilihan,

ke bidang atau jurusan apa akan melanjutkan pendidikannya kelak. Pemilihan

program studi ini merupakan sesuatu yang cukup sulit untuk diputuskan oleh

kebanyakan siswa SMU, terutama bagi siswa yang tidak banyak memiliki referensi

dan mencari informasi terkait dengan pendidikan tinggi. Kriteria yang menjadi

penilaian untuk sistem ini adalah hasil try out, nilai akademik, minat dan kepribadian.

Oleh karena itu metode Preference Ranking Organization Method for Enrichment

Evaluation (Promethee) bermanfaat untuk membantu para siswa SMA dalam memilih

program studi yang sesuai dengan kemampuan, minat, bakat, dan kepribadiannya[13].

Metode Promethee digunakan dalam penelitian ini karena penggunaan

promethee yang berguna untuk menentukan dan menghasilkan keputusan dari

(18)

dan kualitatif sekaligus. Dimana semua data digabung menjadi satu dengan bobot

penilaian yang telah diperoleh melalui penilaian (kuesioner) maupun survey.

Berdasarkan permasalahan dan uraian di atas penulis tertarik memilih judul

tulisan “Implementasi Metode Preference Ranking Organizational Method for

Enrichment Evaluation (Promethee) untuk Penentuan Kinerja Dosen (Studi Kasus::

Fakultas Farmasi USU)”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang dapat diambil adalah

bagaimana mengimplementasikan metode Promethee dalam menentukan kinerja

dosen dengan beberapa kriteria yang tercakup dalam keempat kompetensi meliputi

pedagogik, profesional, kepribadian dan sosial.

1.3. Batasan Masalah

Pada penyelesaian tugas akhir ini terdapat beberapa batasan masalah yang dikaitkan

dengan implementasi Aplikasi kinerja dosen, antara lain:

1. Aplikasi ini dibuat untuk menentukan dosen dengan kinerja terbaik.

2. Aplikasi ini dirancang menggunakan bahasa pemograman PHP dengan

database management system menggunakan MySQL.

3. Aplikasi ini menggunakan kriteria-kriteria sebagai berikut:

Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Profesional, Kompetensi Kepribadian dan

Kompetensi Sosial. Semua kriteria tersebut berdasarkan Instrumen Sertifikasi

(19)

1.4. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan tugas akhir ini

adalah mengembangkan dan mengimplementasikan suatu sistem pendukung

keputusan menggunakan metode Promethee untuk menentukan kinerja dosen, dengan

empat kompetensi sehingga terpilih dosen dengan kinerja terbaik.

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Hasil penelitian ini diharapakan dapat dijadikan referensi yang dapat

diaplikasikan oleh Pimpinan Fakultas Farmasi USU dalam penentuan kinerja

dosen.

2. Memberikan kemudahan informasi tentang kinerja dosen dalam proses

kegiatan belajar - mengajar di Fakultas Farmasi USU.

1.6. Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Studi Kepustakaan

Pengumpulan referensi dalam penelitian yang penulis lakukan dengan mencari

buku, jurnal, tulisan ilmiah, e-book, tugas akhir yang berhubungan dengan

sistem pendukung keputusan Metode Preference Ranking Organizational

Method for Enrichment Evaluation (Promethee), bahasa pemrograman

HyperText Preprocessor (PHP), serta database management system

(20)

2. Analisis dan Perancangan Sistem

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data - data yang berkaitan dengan

kriteria kinerja dosen yang terbagi ke dalam 4 kriteria sesuai dengan instrumen

sertifikasi dosen, yaitu: Kompetensi Pedagogik, Profesional, Kepribadian, dan

Sosial. dan perancangan menggunakan Metode Preference Ranking

Organizational Method for Enrichment Evaluation (Promethee), sehingga

menjadi suatu informasi terstruktur dan jelas

3. Implementasi Sistem

Pada tahap ini rancangan yang akan dibuat dan diimplementasikan ke dalam

bentuk kode program menggunakan HyperText Preprocessor (PHP), dan

database management system menggunakan MySQL.

4. Pengujian aplikasi

Setelah proses pengkodean selesai maka akan dilakukan proses pengujian

terhadap program yang dihasilkan untuk mengetahui apakah program sudah

berjalan dengan benar dan sesuai dengan perancangan yang dilakukan.

5. Dokumentasi

Membuat laporan hasil analisa dan perancangan ke dalam format penulisan

(21)

1.7. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu:

BAB 1: PENDAHULUAN

Bab ini akan menjelaskan mengenai latar belakang pemilihan judul skripsi

“Implementasi Metode Preference Ranking Organizational Method for Enrichment

Evaluation (Promethee) untuk Penentuan Kinerja Dosen (Studi Kasus: Fakultas

Farmasi USU)”, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode

penelitian dan sistematika penulisan.

BAB 2: LANDASAN TEORI

Bab ini membahas mengenai tinjauan pustaka yang berkaitan dengan sistem

pendukung keputusan, metode Promethee, PHP dan MYSQL, dan

BAB 3 : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini membahas tentang analisis dan perancangan Implementasi Metode Preference

Ranking Organizational Method for Enrichment Evaluation (Promethee) untuk

Penentuan Kinerja Dosen (Studi Kasus: Fakultas Farmasi USU)

BAB 4 : IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Bab ini mebahas tentang perancangan antar muka dari perangkat lunak Implementasi

Metode Preference Ranking Organizational Method for Enrichment Evaluation

(Promethee) untuk Penentuan Kinerja Dosen (Studi Kasus : Fakultas Farmasi USU)

BAB 5: KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini memuat kesimpulan isi dari keseluruhan uraian bab-bab sebelumnya dan

saran-saran dari hasil yang diperoleh yang diharapkan dapat bermanfaat dalam

(22)

Pada bab ini akan dibahas teori tentang Sistem Pendukung Keputusan, Preference

Ranking Organizational Method for Enrichment Evaluation (Promethee), HyperText

Preprocessor (PHP), MySQL, dan 4 kriteria instrument sertifikasi dosen.

2.1. Sistem Pendukung Keputusan

Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) / Decision Support Sistem (DSS)

pertama kali diungkapkan pada awal tahun 1970-an oleh Michael S. Scott Morton

dengan istilah Management Decision system. Sistem tersebut adalah suatu sistem yang

berbasis komputer yang ditujukan untuk membantu pengambil keputusan dengan

memanfaatkan data dan model tertentu untuk memecahkan berbagai persoalan yang

tidak terstruktur[2].

2.1.1. Proses Pengambilan Keputusan

Terdapat 4 fase dalam proses pengambilan keputusan, yaitu:

1. Penelusuran (intelligence)

Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup

problematika serta pengenalan masalah.

2. Perancangan (design)

Tahap ini merupakan proses menemukan, mengembangkan, dan menganalisis

alternatif yang bisa dilakukan. Tahap ini merupakan proses untuk mengerti

(23)

Beberapa hal yang dilakukan dalam pembentukan model tahap perancangan

ini diantaranya:

• Strukturisasi model

• Pemilihan kriteria untuk evaluasi

• Pengembangan alternatif

• Memperkirakan hasil, dikaitkan dengan ketersediaan informasi yang

mungkin dijalankan. Hasil pemilihan tersebut kemudian diimplementasikan

dalam proses pengambilan keputusan.

3. Pemilihan (choice)

Dilakukan pemilihan diantara berbagai alternatif tindakan yang mungkin

dijalankan. Hasil pemilihan tersebut kemudian diimplementasikan dalam proses

pengambilan keputusan.

4. Implementasi (implementation)

Tahap ini sebenarnya adalah bagian dari tahap pemilihan, tahap ini merupakan

pelaksanaan dari keputusan yang diambil terlihat pada gambar 2.1 di bawah ini:

Gambar 2.1: Proses Pengambilan Keputusan (Sumber: Daihani, 2001)

design

(perancangan penyelesaian masalah)

choice

(pemilihan tindakan)

implementation

(pelaksaan tindakan)

Intelligence

(24)

2.1.2. Tujuan Sistem Pengambilan Keputusan

Tujuan dari sistem pendukung keputusan (SPK) adalah[3]:

1. Membantu dalam pengambilan keputusan atas masalah yang terstruktur.

2. Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan bukannya dimaksudkan

untuk menggantikan fungsi manajer.

3. Meningkatkan efektivitas keputusan yang diambil lebih daripada perbaikan

efisiensinya.

4. Kecepatan komputasi. Komputer memungkinkan para pengambil keputusan untuk

melakukan banyak komputasi secara cepat dengan biaya yang rendah.

5. Peningkatan produktivitas.

6. Dukungan kualitas.

7. Berdaya saing.

8. Mengatasi keterbatasan kognitif dalam pemprosesan dan penyimpanan.

2.2. Preference Ranking Organizational Method for Enrichment Evaluation

(PROMETHEE)

Promethee adalah suatu metode penentuan urutan (prioritas) dalam analisis

multikriteria. Masalah pokoknya adalah kesederhanaan, kejelasan, dan kestabilan.

Dugaan dari dominasasi kriteria yang digunakan dalam Promethee adalah penggunaan

nilai dalam hubungan outrangking. Semua parameter yang dinyatakan mempunyai

pengaruh nyata menurut pandangan ekonomi.

Promethee menyediakan kepada user untuk menggunakan data secara

langsung dalam bentuk tabel multikriteria sederhana. Promethee mempunyai

kemampuan untuk menangani banyak perbandingan, pengambil keputusan hanya

(25)

prioritasnya dan preferensi untuk setiap kriteria dengan memusatkan pada nilai

(value), tanpa memikirkan tentang metode perhitungannya[9].

Metode Promethee menggunakan kriteria dan bobot dari masing-masing

kriteria yang kemudian diolah untuk menentukan pemilihan alernatif lapangan, yang

hasilnya berurutan berdasarkan prioritasnya. Penggunaan metode Promethee dapat

dijadikan metode untuk pengambilan keputusan di bidang pemasaran, sumber daya

manusia, pemilihan lokasi, atau bidang lain yang berhubungan dengan pemilihan

alternatif[14].

Prinsip yang digunakan adalah penetapan prioritas alternatif yang telah ditetapkan

berdasarkan pertimbangan

i| fi

 

.  

Real

, dengan kaidah dasar:

Max f x

1

     

,f2 x , f3 x ,...,fk

 

x |x

Di mana K adalah sejumlah kumpulan alternatif, f ii

1, 2,3,...,K

merupakan

nilai/ukuran relatif kriteria untuk masing-masing alternatif. Dalam aplikasinya

sejumlah kriteria telah ditetapkan untuk menjelaskan K yang merupakan penilaian dari

Real

.

Data dasar untuk evaluasi dengan metode Promethee disajikan sebagai berikut[9]:

Tabel 2.1: Data Dasar Analisis Promethee

 

1 .

f f2

 

. ... fj

 

. ... fk

 

.

1

a f a1

 

1 f a2

 

1 ... fj

 

a1 ... fk

 

a1

2

a f a1

 

2 f a2

 

2 ... f aj

 

2 ... fk

 

a2

... ... ... ... ... ... ...

i

a f a1

 

i f a2

 

i ... fj

 

ai ... fk

 

ai

... ... ... ... ... ... ...

n

(26)

Keterangan:

1. a a1, 2,..., ,a a ni n: alternatif potensial

2. f f1, 2,..., fj, fk :k kriteria evaluasi

2.2.1. Dominasi Kriteria

Nilai f merupakan nilai real dari suatu kriteria dan tujuan berupa prosedur optimasi:

: .

f K  

Untuk setiap alternatif aK f a, ( ) merupakan evaluasi dari alternatif tersebut

untuk suatu kriteria. Pada saat dua alternatif dibandingkan, ,a bK, harus dapat

ditentukan perbandingan preferensinya.

Penyampaian intensitas

 

P dari preferensi alternatif a terhadap alternatif b

sedemikian rupa sehingga:

a.P a b

 

, 0,berarti tidak ada beda antara a dan b, atau tidak ada preferensi dari

a lebih baik dari b.

b.P a b

 

, 0, berarti lemah, preferensi dari a lebik baik dari b.

c.P a b

 

, 1, berarti kuat, preferensi dari a lebih baik dari b.

d. P a b

 

, 1, berarti mutlak, preferensi dari a lebih baik dari b.

Dalam metode ini, fungsi preferensi seringkali menghasilkan nilai fungsi yang

berbeda antara dua evaluasi, sehingga:

P a b

 

, P f a

 

f b

 

di mana:

a = alternatif a

(27)

 

,

P a b = preference index alternatif a terhadap alternatif b

 

f a = nilai fungsi alternatif a

 

f b = nilai fungsi alternatif b

Untuk semua kriteria, suatu alternatif akan dipertimbangkan memiliki nilai

kriteria yang lebih baik ditentukan oleh nilai f dan akumulasi dari nilai ini menentukan

nilai preferensi atas masing-masing alternatif yang akan dipilih[9].

2.2.2. Rekomendasi Fungsi Kriteria

Pada metode Promethee terdapat enam bentuk fungsi preferensi kriteria antara

lain kriteria biasa (usual criterion), kriteria quasi (quasi criterion), kriteria dengan

preferensi linier (U-shape criterion), kriteria level (level criterion), kriteria dengan

preferensi linier dan area yang tidak berbeda (V-shapecriterion), kriteria gaussian

(Gaussian criterion). Hal ini tentu saja tidak mutlak, tetapi bentuk ini cukup baik

untuk beberapa kasus. Untuk memberikan gambaran yang lebih baik terhadap area

yang tidak sama, digunakan fungsi selisih nilai kriteria antaralternatif ( ) di mana hal ini mempunyai hubungan langsung pada fungsi preferensi[13].

2.2.2.1. Kriteria Biasa

Pada preferensi ini tidak ada beda antara a dan b jika dan hanya jika f( )= f( ) apabila nilai kriteria pada masing-masing alternatifmemiliki nilai berbeda, pembuat

keputusan membuat preferensi mutlak untuk alternatif yang memiliki nilai yang lebih

baik.

( ) =

=

(28)

Keterangan:

1. ( ): fungsi selisih kriteria antaralternatif 2. d : selisih nilai kriteria { = ( ) − ( ) }

Untuk melihat kasus preferensi pada kriteria biasa, ilustrasinya dapat dilihat

dari perlombaan renang, seorang peserta denganpeserta lainnya akan memiliki

peringkat yang mutlak berbeda walaupun hanya dengan selisih nilai (waktu), yang

teramat kecil, dan kan memiliki peringkat yang sama jika dan hanya jika waktu

tempuhnya sama atau selisih nilai diantara keduanya sebesar nol [13]. Fungsi

( ) untuk preferensi disajikan pada gambar 2.2 di bawah ini:

Gambar 2.2 Usual Criterion (Sumber: Yusuf, 2011)

2.2.2.2. Kriteria Quasi

( ) =

− ≤ ≤

− < <

………. ……. . ( )

Keterangan:

(29)

Gambar 2.3 Quasi Criterion (Sumber: Yusuf, 2011)

Gambar 2.3 menjelaskan dua alternatif memiliki preferensi yang sama penting

selama selisih atau nilai ( ) dari masing-masing alternatif untuk kriteria tertentu tidak melebihi nilai q, dan apabila selisih hasil evaluasi untuk masing-masing

alternatif melebihi nilai q maka terjadi bentuk preferensi mutlak[13].

Kasus pembuat keputusan dengan menggunakan kriteria kuasi, terlebih dahulu

harus menentukan nilai q, dimana nilai ini dapat menjelaskan pengaruh yang

signifikan dari suatu kriteria. Dalam hal ini, preferensi yang lebih baik diperoleh

apabila terjadi selisih antara dua alternatif di atas nilai q.

2.2.2.3. Kriteria dengan Preferensi Linier

Kriteria preferensi linier dapat menjelaskan bahwa selama nilai selisih memiliki nilai yang

lebih rendah dari p, preferensi dari pembuat keputusan meningkat secara linier dengan

nilai d[13].

( ) = − ≤ ≤

< − >

(30)

Keterangan:

1. ( ) : fungsi selisih kriteria antaralternatif 2. d : selisih nilai kriteria { = ( ) − ( ) } 3. p : nilai kecenderungan atas

Jika nilai d lebih besar dibandingkan dengan nilai p, maka terjadi preferensi mutlak.

Fungsi kriteria ini digambarkan pada Gambar 2.4 di bawah ini:

Gambar 2.4 Kriteria dengan Preferensi Linier (Sumber: Yusuf, 2011)

Pada saat pembuat keputusan mengidentifikasi beberapa kriteria untuk tipe ini,

pembuat keputusan harus menentukan nilai dari kecenderungan atas (nilai p). Dalam

hal ini nilai d di atas p telah dipertimbangkan akan memberikan preferensi mutlak dari

satu alternatif. Misalnya, akan terjadi preferensi dalam hubungan linier kriteria

kecerdasan seseorang dengan orang lain apabila nilai ujian seseorang berselisih

dibawah 40, apabila di atas 40 poin maka mutlak orang itu lebih cerdas dibandingkan

dengan orang lain.

2.2.2.4. Kriteria Level

Dalam kasus ini, kecenderungan tidak berbeda dengan q dan kecenderungan preferensi

ditentukan secara simultan. Jika d berada di antara nilai p dan q, hal ini berarti situasi

(31)

0 jika |d| ≤ q,

H (d) = 0,5 jika q < |d| ≤ p, ...(4)

1 jika p < |d|

Keterangan:

1. : fungsi selisih kriteria antaralternatif

2. p : nilai kecenderungan atas

3. parameter : harus merupakan nilai yang tetap

Fungsi ini disajikan pada Gambar 2.5 dan pembuat keputusan telah menentukan kedua

kecenderungan untuk kriteria ini.

Gambar 2.5 Level Criterion (Sumber: Yusuf, 2011)

Bentuk kriteria level ini dapat dijelaskan misalnya dalam penetapan nilai

preferensi jarak tempuh antarkota. Misalnya jarak antara Surabaya-Bromo sebesar 60

km, Bromo-Kaliburu sebesar 68 km, Kaliburu-Ijen sebesar 45 km, Bromo-Ijen 133

km. Dan telah ditetapkan bahwa selisih dibawah 10 km maka dianggap jarak antarkota

tersebut adalah tidak berbeda, selisih jarak sebesar 10-30 km relatif berbeda dengan

preferensi yang lemah, sedangkan selisih di atas 30 km relatif berbeda dengan

preferensi yang lemah, sedangkan selisih di atas 30 km diidentifikasi memiliki

preferensi mutlak berbeda[13].

Dalam kasus ini, selisih jarak antara Surabaya-Bromo dan Bromo-Kaliburu

(32)

(68-60) km = 8 km, sedangkan preferensi jarak antara Bromo-Kaliburu dan Kaliburu-Ijen

dianggap berbeda dengan preferensi lemah ( ( ) = 0,5) karena memiliki selisih yang berada pada interval 10-30 km, yaitu sebesar (68-45) km = 23 km. Dan terjadi

preferensi mutlak ( ( ) = 1) antara jarak Bromo-Ijen dan Kaliburu-Ijen karena memiliki selisih jarak lebih dari 30 km.

2.2.2.5. Kriteria Linier dan Area yang Tidak Berbeda

Pada kasus ini, pengambil keputusan mempertimbangkan peningkatan preferensi

secara linier dari tidak berbeda hingga preferensi mutlak dalam area antara dua

kecenderungan q dan p[13].

..

...(5)

Keterangan:

1. ( ) : fungsi selisih kritaria antara alternatif 2. d : selisih nilai kriteria { = ( )− ( ) } 3. parameter ( ) : nilai kecenderungan atas

4. parameter ( ) : harus merupakan nilai yang tetap

Dua parameter p dan q telah ditentukan nilainya. Fungsi ( ) adalah hasil perbandingan antara alternatif pada Gambar 2.6

0 jika |d| q, H (d) = ( | | )

(33)
[image:33.612.230.443.127.246.2]

Gambar 2.6 Kriteria dengan Preferensi Linier dan Area yang Tidak Berbeda (Sumber: Yusuf, 2011)

2.2.2.6. Kriteria Gaussian

Fungsi ini bersyarat apabila telah ditentukan nilai , yang dapat dibuat berdasarkan

distribusi normal dalam statistic[13]. Nilai ( ) tidak akan pernah bernilai satu.

( ) = − {− / } ………( )

Pada penerapannya kriteria Gaussian akan digunakan pada distribusi normal statistik

seperti penilaian terhadap tingkat keamanan lingkungan. Fungsi kriteria Gaussian

dijelaskan pada Gambar 2.7 di bawah ini:

[image:33.612.202.433.542.661.2]
(34)

2.2.3. Index Preferensi Multikriteria

Tujuan pembuat keputusan adalah menetapkan fungsi preferensi Pi, dan πi untuk

semua kriteria f ii

1, 2,3,...,K

dari masalah optimasi kriteria majemuk. Bobot

(weight) πi merupakan ukuran relatif untuk kepentingan kriteria fi, jika semua kriteria

memiliki kepentingan yang sama dalam pangambilan keputusan maka semua nilai

bobot adalah sama.

Indeks preferensi multikriteria ditentukan berdasarkan rata-rata bobot dari fungsi

preferensi Pi.

( , ) = ∑ ( , ) ; ∀ , ∈ ………( )

(a,b) merupakan intensitas preferensi pembuat keputusan yang menyatakan bahwa

alternatif a lebih baik dari alternatif b dengan pertimbangan secara simultan dari

seluruh kriteria. Hal ini dapat disajikan dengan nilai antara nilai 0 dan 1, dengan

ketentuan sebagai berikut:

1. (a,b) = 0 menunjukkan preferensi yang lemah untuk alternatif a lebih dari

alternatif b berdasarkan semua kriteria.

2. (a,b) = 1 menunjukkan preferensi yang kuat untuk alternatif a lebih dari

(35)

2.2.4. Promethee ranking

Perhitungan arah preferensi dipertimbangkan berdasarkan nilai indeks[9]:

Keterangan:

1. ( , ) = menunjukkan preferensi bahwa alternatif a lebih baik dari aternatif x.

2. ( , ) = menunjukkan preferensi bahwa alternatif x lebih baik dari alternatif a.

3.

( )

= Leaving flow, digunakan untuk menentukan urutan prioritas pada proses Promethee I yang menggunakan urutan parsial.

4.

( )

= Entering flow, digunakan untuk menentukan urutan priorotas pada proses Promethee I yang menggunakan urutan parsial.

5.

( )

= Net flow, digunakan untuk menghasilkan keputusan akhir penentuan

urutan dalam menyelesaikan masalah sehingga menghasilkan urutan

lengkap.

6. = banyak alternatif

( ) =

( ,

) ………. . ( )

( ) =

( ,

) ………( ) a. Leaving flow

b. Entering flow

c. Net flow

(36)

Penjelasan dari hubungan outranking dibangun atas pertimbangan untuk

masing-masing alternatif pada grafik nilai outranking, berupa urutan parsial

(Promethee I) atau urutan lengkap (Promethee II) pada sejumlah alternatif yang

mungkin, yang dapat diusulkan kepada pembuat keputusan untuk memperkaya

penyelesaian masalah.

2.2.4.1. Promethee I

Nilai terbesar pada Leaving flow dan nilai yang kecil dari entering flow merupakan

alternatif yang terbaik. Leaving flow dan entering flow menyebabkan:

( ) > ( )

( ) = ( )

( ) < ( )

( ) = ( )

Keterangan:

1. = nilai Leaving flow a lebih baik dari nilai leaving flowb.

2. = nilai Leaving flow a tidak beda dengan nilai leaving flowb.

3. ( ) = leaving flow a. 4. ( ) = entering flow b.

5. = nilai entering flow a lebih baik dari nilai entering flow b.

6. = nilai entering flow a tidak beda dengan nilai entering flow b.

7. ( ) = entering flow a.

Promethee I menampilkan partial preorder (PI, II, RI) dengan mempertimbangkan

(37)

⎩ ⎪ ⎪ ⎨ ⎪ ⎪

⎧ ( )

( )

( )

Partial preorder diajukan kepada pembuat keputusan, untuk membantu pengambilan

keputusan masalah yang dihadapinya. Dengan menggunakan metode Promethee I

masih menyisakan bentuk incomparable, atau dengan kata hanya memberikan solusi

partial preorder (sebagian).

2.2.4.2. Promethee II

Dalam kasus complete preorder dalam K adalah penghindaran dari bentuk

incomparable, Promethee II complete preorder (PII, III) disajikan dalam bentuk net

flow disajikan berdasarkan pertimbangan persamaan:

( ) > ( )

( ) = ( )

Keterangan:

1. = nilai net flow a lebih baik dari nilai net flow b.

2. = nilai net flow a tidak beda dengan nilai net flow b.

3. ( ) = net flow a. 4. ( ) = net flow b.

(38)

2.3. PHP dan MySQL

PHP (Hypertext Preprocessor) merupakan bahasa pemrograman berbasis web

yang dibuat dari pengembangan Common Gateway Interface (CGI) yang

dikembangkan dari bahasa C. PHP merupakan bahasa yang terbukti sangat reliable

penggunaannya dan mempunyai dukungan yang kuat.Dukungan tersebut ialah

kemampuan dari PHP untuk terintegrasi dengan berbagai macam database seperti

dbase, Open database Connectivity (ODBC), MySQL, sampai ke Oracle (Syafii,

2005).

MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL

(bahasa Inggris: database management system) atau DBMS yang multithread,

multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL

tersedia sebagai perangkat lunak gratis di bawah lisensi GNU General Public License

(GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus

dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan General Public License

(GPL)[8].

2.4. Kriteria dalam Menentukan Dosen dengan Kinerja Terbaik

Terdapat 4 kriteria instrument sertifikasi dosen penilaian mahasiswa[15], yaitu:

2.4.1. Kompetensi Pedagogik

Yang dimaksud dengan kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola

pembelajaran peserta didik. Yang diantaranya adalah: kesiapan memberikan kuliah

dan/atau praktek/praktikum, keteraturan dan ketertiban penyelenggaraan perkuliahan,

(39)

terhadap pertanyaan di kelas, pemanfaatan media dan teknologi pembelajaran, dan

lain – lain.

2.4.2. Kompetensi Profesional

Yang dimaksud dengan kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan

materi pelajaran secara luas dan mendalam. Yang diantaranya adalah: kemampuan

menjelaskan pokok bahasan/topik secara tepat, kemampuan memberi contoh relevan

dari konsep yang diajarkan, kemampuan menjelaskan keterkaitan bidang/topik yang

diajarkan dengan bidang/topik lain, kemampuan menjelaskan keterkaitan bidang/topik

yang diajarkan dengan konteks kehidupan, dan lain – lain.

2.4.3. Kompetensi Kepribadian

Yang dimaksud dengan kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang

mantap, berakhlak mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didik.

Yang diantaranya adalah: kewibawaa sebagai pribadi dosen, kearifan dalam megambil

keputusan, menjadi contoh dalam bersikap dan berprilaku, dan lain – lain.

2.4.4. Kompetensi Sosial

Yang dimaksud dengan kompetensi sosial adalah kemampuan dosen untuk

berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik,

sesama dosen, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Yang diantaranaya

adalah: kemampuan menyampaikan pendapat, kemampuan menerima kritik, saran,

(40)

Hirarki dan tingkat kepentingan dapat dilihat pada gambar 2.8

(Gambar 2.8: Hirarki dan Tingkat Kepentingan) (Sumber: Rusdah, 2010)

Dosen dengan Kinerja Terbaik

Kompetensi Profesional Kompetensi

Pedagogik

Kompetensi Sosial Kompetensi

Kepribadian

Dosen Terbaik 1

Dosen Terbaik 2

Dosen Terbaik 3

Dosen Terbaik 4

Goal / Level 1

Kriteria / Level 2

(41)

BAB 3

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Pada bab ini akan dibahas analisis sistem dari metode Preference Ranking

Organizational Method for Enrichment Evaluation (Promethee), metode sampling dan

pengumpulan data, metode serta perancangan sistem dalam menentukan kinerja

dosen.

3.1. Metode Sampling dan Pengumpulan Data

Data yang diperoleh dari Kepala Tata Usaha (KTU) Fakultas Farmasi USU

menunjukkan bahwa sampai dengan Bulan September 2013, dari 65 dosen

dipekerjakan masih bervariasi dalam jenjang pendidikannnya, yaitu terdiri dari 47

orang bergelar S2, 18 orang bergelar S3. Variasi tersebut terlihat juga dari jabatan

fungsional yang mereka miliki yaitu Guru Besar 10 orang, Lektor Kepala 32 orang,

Lektor 16 orang, dan Asisten Ahli 6 orang. Dari 65 dosen ada yang belum mempunyai

jabatan fungsional yaitu sebanyak 1 orang.

Berdasarkan hal diatas, sangat menarik untuk diteliti tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi kinerja dosen dipekerjakan pada Fakultas Farmasi USU. Penelitian ini

bertujuan untuk mengukur Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Profesional,

Kompetensi Kepribadian, dan Kompetensi untuk menentukan dosen dengan kinerja

terbaik pada Fakultas Farmasi USU.

Sampel diambil dari populasi yang berupa dosen dipekerjakan Fakultas Farmasi USU

(42)

jumlah sampel ini didasarkan pada pendapat Roescoe dalam Sekaran (2003) yang

mengatakan bahwa jumlah sampel lebih besar dari 30 dan kurang dari 500 pada

kebanyakan penelitian sudah terwakili. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode

convenience sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan metode survei dengan

menggunakan kuesioner yang disampaikan secara online kepada responden[4].

3.2. Analisis Sistem

Dalam merancang sistem pendukung keputusan diperlukan data pendukung yaitu:

a. Data kinerja dosen meliputi 30 dosen yang dinilai dalam kuesioner

b. Data kriteria meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi profesional,

kompetensi kepribadian, kompetensi sosial.

Nama Dosen yang Dikuesionerkan: A1 = Prof. Dr. Julia Reveny, M.Si., Apt.

A2 = Dr. Muchlisyam, M.Si., Apt.

A3 = Drs. Chairul Azhar Dalimunthe, M.Sc., Apt.

A4 = Drs. Suryanto, M.Si., Apt.

A5 =Dra. Juanita Tanuwijaya, M.Si., Apt.

A6 = Poppy Anjelisa Zaitun Hasibuan, S.Si., M.Si., Apt.

A7 = Dr. Marline Nainggolan, M.S., Apt.

A8 = Prof. Dr. Urip Harahap, Apt.

A9 = Dra. Nazliniwaty, M.Si., Apt.

A10= Drs. Nahitma Ginting, M.Si., Apt.

A11= Dra. Herawaty Ginting, M.Si., Apt.

(43)

A13= Dra. Siti Nurbaya, M.Si., Apt.

A14= Dr. Edy Suwarso, S.U., Apt.

A15= Prof. Dr. Jansen Silalahi, M.App.Sc., Apt.

A16= Aminah Dalimunthe, S.Si., M.Si., Apt.

A17= Marianne, S.Si., M.Si., Apt.

A18= Dra. Saleha Salbi, M.Si., Apt.

A19= Prof. Dr. Siti Morin Sinaga, M.Sc., Apt.

A20= Drs. Saiful Bahri, M.S., Apt.

A21= Drs. Awaluddin Saragih, M.Si., Apt.

A22= Drs. Rasmadin Mukhtar, M.S., Apt.

A23= Prof. Dr. Karsono, Apt.

A24= Drs. Wiryanto, M.S., Apt.

A25= Prof. Dr. rer. nat. Effendy De Lux Putra, S.U., Apt.

A26= Drs. Syafruddin, M.S., Apt.

A27= Drs. Fathur Rahman Harun, M.Si., Apt.

A28= Drs. Panal Sitorus, M.Si., Apt.

A29= Dr. Kasmirul Ramlan Sinaga, M.S., Apt.

A30= Dra. Masfria, M.S., Apt.

Penjelasan dari hubungan perankingan dibangun atas pertimbangan untuk masing -

masing alternatif di atas, berupa urutan parsial (Promethee I) atau urutan lengkap

(Promethee II) pada sejumlah alternatif yang mungkin, yang dapat diusulkan kepada

(44)

3.2.1. Promethee Tahap I

3.2.1.1. Menghitung indeks preferensi multikriteria

1 2

1 2

1 2 1

, , ; ,

k

i i

a a P a a a a A

 

Dengan k = menyatakan banyakya kriteria, pada penelitian ini k = 4

Perhitungan dilakukan hanya untuk menampilkan hasil penilaian kuesioner kepada

keempat dosen yang mempunyai nilai tertinggi.

Dengan demikian, hasil perhitungan untuk keempat dosen diperoleh sebagai berikut:

A28: (A28, A1) = (1 + 1 + 0,8 + 1) = 0,95

(A1, A28) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0

(A28, A2) = (0 + 0 + 0 + 1) = 0,25

(A2, A28) = (0 + 0 + 0,1 + 0) = 0,025

(A28, A3) = (1 + 1 + 1 + 1) = 1

(A3, A28) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0

(A28, A4) = (1 + 1 + 0,8 + 1) = 0,95

(A4, A28) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0

(A28, A5) = (0 + 0 + 0 + 1) = 0,25

(A5, A28) = (0 + 0 + 0,1 + 0) = 0,025

(A28, A6) = (1 + 1 + 0,6 + 1) = 0,9

(A6, A28) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0

(45)

(A7, A28) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0

(A28, A8) = (0 + 0 + 0 + 1) = 0,25

(A8, A28) = (0 + 0 + 0,05 + 0) = 0,012

(A28, A9) = (1 + 1 + 0,7 + 1) = 0,925

(A9, A28) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0

(A28, A10) = (1 + 1 + 1 + 1) = 1

(A10, A28) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0

(A28, A11) = (1 + 0 + 0,55 + 0) = 0,387

(A11, A28) = (0 + 0 + 0 + 1) = 0,25

(A28, A12) = (1 + 1 + 0,35 + 1) = 0,837

(A12, A28) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0

(A28, A13) = (1 + 1 + 1 + 1) = 1

(A13, A28) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0

(A28, A14) = (1 + 0 + 0,15 + 0) = 0,287

(A14, A28) = (0 + 0 + 0 + 1) = 0,25

(A28, A15) = (0 + 0 + 0 + 1) = 0,25

(A15, A28) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0

(A28, A16) = (0 + 0 + 0,4 + 0) = 0,1

(A16, A28) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0

(46)

(A17, A28) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0

(A28, A18) = (1 + 1 + 1 + 1) = 1

(A18, A28) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0

(A28, A19) = (1 + 1 + 0,65 + 1) = 0,912

(A19, A28) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0

(A28, A20) = (1 + 1 + 0,9 + 1) = 0,975

(A20, A28) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0

(A28, A21) = (1 + 0 + 0,5 + 1) = 0,625

(A21, A28) = ( 0 + 0 + 0 + 0) = 0

(A28, A22) = (1 + 1 + 0,75 + 1) = 0,937

(A22, A28) = (0 + 0 + 0 + 0 = 0

(A28, A23) = (0 + 0 + 0,05 + 1) = 0,262

(A23, A28) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0

(A28, A24) = (1 + 0 + 0,35 + 1) = 0,587

(A24, A28) = (0 + 0 + 0 + 0)= 0

(A28, A25) = (1 + 1 + 0,85 + 1) = 0,962

(A25, A28) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0

(A28, A26) = (1 + 1 + 0,9 + 1) = 0,975

(A26, A28) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0

(47)

(A27, A28) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0

(A28, A29) = (1 + 1 + 1 + 1) = 1

(A29, A28) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0

(A28, A30) = (1 + 1 + 1 + 1) = 1

(A30, A28) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0

A17: (A17, A1) = (1 + 1 + 0,8 + 1) = 0,95

(A1, A17) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0

(A17, A2) = (0 + 1 + 0 + 0) = 0,25

(A2, A17) = (0 + 0 + 0,1 + 0) = 0,025

(A17, A3) = (1 + 1 + 1 + 1) = 1

(A3,A17) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0

(A17, A4) = (1 + 1 + 0,8 + 1) = 0,95

(A4, A17) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0

(A17, A5) = (0 + 0 + 0 + 1) = 0,25

(A5, A17) = (0 + 0 + 0,1 + 0) = 0,025

(A17, A6) = (1 + 1 + 0,6 + 1) = 0,9

(A6, A17) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0

(A17, A7) = (1 + 1 + 1 + 1) = 1

(A7, A17) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0

(48)

(A8, A17) = (0 + 0 + 0,05 + 0) = 0,012

(A17, A9) = (1 + 1 + 0,7 + 1) = 0,925

(A9, A17) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0

(A17, A10) = (1 + 1 + 1 + 1) = 1

(A10, A17) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0

(A17, A11) = (1 + 1 + 0,55 + 0) = 0,637

(A11, A17) = (0 + 0 + 0 + 1) = 0,25

(A17, A12) = (1 + 1 + 0,35 + 1) = 0,837

(A12, A17) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0

(A17, A13) = (1 + 1 + 1 + 1) = 1

(A13, A17) = (0 + 0 + 0 + 0 = 0

(A17, A14) = (0 + 1 + 0,15 + 0) = 0,287

(A14, A17) = (0 + 0 + 0 + 1) = 0,25

(A17, A15) = (0 + 0 + 0 + 1) = 0,25

(A15, A17) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0

(A17, A16) = (0 + 0 + 0,4 + 0) = 0,1

(A16, A17) = (0 + 0 + 0 + 1) = 0,25

(A17, A18) = (1 + 1 + 1 + 1) = 1

(49)

(A17, A19) = (1 + 1 + 0,65 + 1) = 0,912

(A19, A17) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0

(A17, A20) = (1 + 1 + 0,9 + 1) = 0,975

(A20, A17) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0

(A17, A21) = (1 + 1 + 0,5 + 1) = 0,875

(A21, A17) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0

(A17, A22) = (1 + 1 + 0,75 + 1) = 0,937

(A22, A17) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0

(A17, A23) = ( 0 + 0 + 0,05 + 1) = 0,262

(A23, A17) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0

(A17, A24) = (1 + 1 + 0,35 + 1) = 0,837

(A24, A17) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0

(A17, A25) = (0 + 1 + 0,85 + 1) = 0,712

(A25, A17) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0

(A17, A26) = (1 + 1 + 0,9 + 1) = 0,975

(A26, A17) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0

(A17, A27) = (0 + 0 + 0,65 + 1) = 0,412

(A27, A17) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0

(50)

(A28, A17) = (0 + 0 + 0 + 1) = 0,25

(A17, A29) = (1 + 1 + 1 + 1) = 1

(A29, A17) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0

(A17, A30) = (1 + 1 + 1 + 1) = 1

(A30, A17) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0

A23: (A23, A1) = 1 + 0 + 0,75 + 1 = 0,687

(A1, A23) = 0 + 0 + 0 + 0 = 0

(A23, A2) = 1 + 0 + 0 + 0 = 0,25

(A2, A23) = 0 + 0 + 0,15 + 1 = 0,287

(A23, A3) = 1 + 0 + 1 + 1 = 0,75

(A3, A23) = 0 + 0 + 0 + 0 = 0

(A23, A4) = 1 + 1 + 0,75 + 1 = 0,937

(A4, A23) = 0 + 0 + 0 + 0 = 0

(A23, A5) = 0 + 0 + 0 + 0 = 0

(A5, A23) = 0 + 0 + 0,15 + 0 = 0

(A23, A6) = 1 + 1 + 0,55 + 1 = 0,887

(A6, A23) = 0 + 0 + 0 + 0 = 0

(A23, A7) = 1 + 1 + 1 + 1 = 1

(A7, A23) = 0 + 0 + 0 + 0 = 0

(51)

(A8, A23) = 0 + 0 + 0,1 + 0 = 0

(A23, A9) = 1 + 1 + 0,65 + 1 = 0,912

(A9, A23) = 0 + 0 + 0 + 0 = 0

(A23, A10) = 1 + 1 + 1 + 1 = 1

(A10, A23) = 0 + 0 + 0 + 0 = 0

(A23,A11) = 1 + 0 + 0,5 + 0 = 0,375

(A11, A23) = 0 + 0 + 0 + 1 = 0,25

(A23, A12) = 1 + 1 + 0,3 + 1 = 0,824

(A12, A23) = 0 + 0 + 0 + 0 = 0

(A23, A13) = 1 + 1 + 1 + 1 = 1

(A13, A23) = 0 + 0 + 0 + 0 = 0

(A23, A14) = 1 + 0 + 0,1 + 0 = 0,275

(A14, A23) = 0 + 0 + 0 + 1 = 0,25

(A23, A15) = 1 + 0 + 0 + 1 = 0,5

(A15, A23) = 0 + 0 + 0,05 + 0 = 0

(A23, A16) = 0 + 0 + 0,35 + 0 = 0

(A16, A23) = 0 + 0 + 0 + 1 = 0,25

(A23, A17) = 0 + 0 + 0 + 0 = 0

(52)

(A23, A18) = 1 + 0 + 1 + 1 = 0,75

(A18, A23) = 0 + 0 + 0 + 0 = 0

(A23, A19) = 1 + 1 + 0,6 + 1 = 0,9

(A19, A23) = 0 + 0 + 0 + 0 = 0

(A23, A20) = 1 + 1 + 0,85 + 1 = 0,962

(A20, A23) = 0 + 0 + 0 + 0 = 0

(A23, A21) = 1 + 0 + 0,45 + 0 = 0,362

(A21, A23) = 0 + 0 + 0 + 1 = 0,25

(A23, A22) = 1 + 1 + 0,7 + 1 = 0,925

(A22, A23) = 0 + 0 + 0 + 0 = 0

(A23, A24) = 1 + 0 + 0,3 + 0 = 0,325

(A24, A23) = 0 + 0 + 0 + 1 = 0,25

(A23, A25) = 1 + 0 + 0,8 + 1 = 0,699

(A25, A23) = 0 + 0 + 0 + 0 = 0

(A23, A26) = 1 + 1 + 0,85 + 1 = 0,962

(A26, A23) = 0 + 0 + 0 + 0 = 0

(A23, A27) = 0 + 0 + 0,6 + 0 = 0,149

(A27, A23) = 0 + 0 + 0 + 1 = 0,25

(53)

(A28, A23) = 0 + 0 + 0,05 + 1 = 0,262

(A23, A29) = 1 + 1 + 1 + 1 = 1

(A29, A23) = 0 + 0 + 0 + 0 = 0

(A23, A30) = 1 + 1 + 1 + 1 = 1

(A30, A23) = 0 + 0 + 0 + 0 = 0

A16: (A16, A1) = (1 + 0 + 0,4 + 1) = 0,6

(A1, A16) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0

(A16, A2) = (0 + 0 + 0 + 1) = 0,25

(A2, A16) = (0 + 0 + 0,5 + 0) = 0,125

(A16, A3) = (1 + 0 + 0,65 + 1) = 0,662

(A3, A16) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0

(A16, A4) = (1 + 1 + 0,4 + 1) = 0,85

(A4, A16) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0

(A16, A5) = (0 + 0 + 0 + 1) = 0,25

(A5, A16) = (0 + 0 + 0,5 + 0) = 0,125

(A16, A6) = (1 + 1 + 0,2 + 1) = 0,8

(A6, A16) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0

(A16, A7) = (1 + 1 + 1 + 1) = 1

(A7, A16) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0

(54)

(A8, A16) = (0 + 0 + 0,45 + 0) = 0,112

(A16, A9) = (1 + 1 + 0,3 + 1) = 0,825

(A9, A16) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0

(A16, A10) = (1 + 1 + 1 + 1) = 1

(A10, A16) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0

(A16, A11) = (1 + 0 + 0,15 + 0) = 0,287

(A11, A16) = (0 + 0 + 0 + 1) = 0,25

(A16, A12) = (1 + 0 + 0 + 1) = 0,5

(A12, A16) = (0 + 0 + 0,05 + 0) = 0,012

(A16, A13) = (1 + 1 + 0,8 + 1) = 0,95

(A13, A16) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0

(A16, A14) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0

(A14, A16) = (0 + 0 + 0,25 + 1) = 0,312

(A16, A15) = (0 + 0 + 0 + 1) = 0,25

(A15, A16) = (0 + 0 + 0,4 + 0) = 0,1

(A16, A17) = (0 + 0 + 0 + 1) = 0,25

(A17, A16) = (0 + 0 + 0,4 + 0) = 0,1

(A16, A18) = (1 + 0 + 0,75 + 1) = 0,687

(55)

(A16, A19) = (1 + 0 + 0,25 + 1) = 0,562

(A19, A16) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0

(A16, A20) = (1 + 1 + 0,5 + 1) = 0,875

(A20, A16) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0

(A16, A21) = (1 + 0 + 0,1 + 1) = 0,525

(A21, A16) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0

(A16, A22) = (1 + 1 + 0,35 + 1) = 0,837

(A22, A16) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0

(A16, A23) = (0 + 0 + 0 + 1) = 0,25

(A23, A16) = (0 + 0 + 0,35 + 0) = 0,087

(A16, A24) = (1 + 0 + 0 + 1) = 0,5

(A24, A16) = (0 + 0 + 0,05 + 0) = 0,0125

(A16, A25) = (0 + 0 + 0,45 + 1) = 0,362

(A25, A16) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0

(A16, A26) = (1 + 1 + 0,5 + 1) = 0,875

(A26, A16) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0

(A16, A27) = (0 + 0 + 0,25 + 1) = 0,312

(A27, A16) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0

(56)

(A28, A16) = (0 + 0 + 0,4 + 0) = 0,1

(A16, A29) = (1 + 1 + 0,75 + 1) = 0,937

(A29, A16) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0

(A16, A30) = (1 + 1 + 0,8 + 1) = 0,95

(A30, A16) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0

Tabel 3.1 Promethee Tahap 1

- A28 A17 A23 A16

A28 - 0,25 0,262 0,1

A17 0 - 0,262 0,1

A23 0 0 - 0

A16 0 0,25 0,25 -

3.2.1.2. Menghitung Leaving Flow

( ) = 1

−1 ( ,

)

0.95 0.25 1 0.95 0.25 0.9 1 0.25 0.925 1 0.387 0.837 1 1

28 0.287 0.25 0.1 0.25 1 0.912 0.975 0.625 0.937 0.262 30 1

0.587 0.962 0.975 0.412 1 1 A                                0.697

0.95 0.25 1 0.95 0.25 0.9 1 0.25 0.925 1 0.637 0.837 1

17 1 0.287 0.25 0.1 1 0.912 0.975 0.875 0.937 0.262 0.837 30 1

(57)

0.687 0.25 0.75 0.937 0 0.887 1 0.25 0.912 1 0.375 1

23 0.825 1 0.275 0.5 0.087 0 0.75 0.9 0.962 0.362 0.925 30 1

0.325 0.7 0.962 0.15 0 1 1 A                                0.605 

0.6 0.25 0.662 0.85 0.25 0.8 1 0.25 0.825 1 0.287 0.5 1

16 0.95 0 0.25 0.25 0.687 0.562 0.875 0.525 0.837 0.25 30 1

0.5 0.362 0.875 0.312 0 0.937 0.95 A                                  0.566

3.1.2.2. Menghitung Entering Flow

( ) = 1

−1 ( ,

)

0 0.025 0 0 0.025 0 0 0.012 0 0 0.25 0 0 0.25 0 1

28

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 30 1

A                 

             

  

0.019

0 0.025 0 0 0.025 0 0 0.012 0 0 0.25 0 0 0.25 0 1

17

0.25 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.25 0 0 30 1

A                 

             

  

0.037

0 0.287 0 0 0.037 0 0 0.025 0 0 0.25 0 0 0.25 1

23 0.012 0.25 0.262 0 0 0 0.25 0 0.25 0 0 0.25 0.262 30 1 0 0 A                                   0.082

0 0.125 0 0 0.125 0 0 0.112 0 0 0.25 0.012 0 0.312 1

16

0.1 0.1 0 0 0 0 0 0.087 0.012 0 0 0 0.1 0 0 30 1

A                

              

  

(58)

3.2.2. Promethee Tahap II

3.2.2.1. Menghitung Net Flow

 

a

 

a

 

a

28 0.697 0.019 0.678 17 0.707 0.037 0.67

23 0.605 0.082 0.522 16 0.566 0.046 0.52 A

A A A

  

  

  

  

Tabel 3.2 Promethee Tahap II

Alternatif Net Flow Rangking

A28 0.678 1

A17 0.67 2

A23 0.522 3

A16 0.52 4

Berdasarkan nilai Net Flow dari Tabel 3.2 di atas. Diperoleh nilai rangking

berdasarkan karakter net flow, sebagai berikut:

1. A28 = Panal, sebagai dosen terbaik I

2. A17 = Marianne, sebagai dosen terbaik II

3. A23 = Karsono, sebagai dosen terbaik III

(59)

3.3. Perancangan Sistem

3.3.1. Diagram Konteks

Konteks Diagram atau disebut juga dengan model sistem fundamental

merepresentasikan seluruh elemen sistem sebagai sebuah bubble tunggal dengan data

input output yang ditunjukan oleh anak panah yang masuk dan keluar secara

berurutan.

1. Diagram Konteks Metode Promethee

[image:59.612.128.517.366.634.2]

Diagram konteks Metode Promethee dapat dilihat pada Gambar 3.1.

(60)

3.3.2. Data Flow Diagram (DFD)

DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem

yang baru yang akan dikembangkan secara logika dan menjelaskan arus data dari

mulai pemasukan sampai dengan keluaran data tingkatan diagram arus data mulai dari

diagram konteks yang menjelaskan secara umum suatu sistem atau batasan sistem dari

level 0 dikembangkan menjadi level 1 sampai sistem tergambarkan secara rinci. Di

bawah ini akan ditampilkan DFD level 1 dan level 2 dalam proses perancangan yang

akan dib

Gambar

Gambar 2.7 Kriteria Gaussian  (Sumber: Yusuf, 2011)
Gambar 3.1. Diagram Konteks Metode Promethee
Gambar 3.2. DFD Level 1 Metode Promethee
Gambar 3.3.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014, perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Penjabaran Pertanggungjawaban

Hiperkalemia merupakan suatu keadan dimana tingginya kadar kalium di dalam darah, keadaan ini sering terjadi pada pasien yang mengalami luka bakar, penyakit

Tujuan : Diketahuinya Hubungan preeklamsia dengan bayi baru lahir risiko tinggi pada persalinan sectio caesarea di RSUD Panembahan Senopati Bantul 2014.. Metode : Penelitian

Beberapa penelitian mengenai hubungan paparan prenatal valproat terhadap perkembangan neuron anak menunjukkan hasil bahwa valproat dapat meningkatkan risiko munculnya

i) Iman dan taqwa. Iman dan taqwa ditafsirkan sebagai faktor pendorong kepada terbentuknya akhlak baik atau buruk seseorang manusia. Justeru, iman dan taqwa membawa

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai hubungan status pekerjaan ibu dengan keberhasilan ASI Eksklusif di Wilayah Puskesmas Umbulharjo II Yogyakarta, dapat

INSTRUT KEGURUAN DAN &amp;MU PENDIDIKAN PADANG DEPARTEMEN PENDLDIKAN DAN KEBUDAYAAN... Bapak Kepala SHE Kabupaten Padang

Jika dahulu kebudayaan Islam pernah memberikan andil dalam mengukir perjalanan sejarah dunia selama 7 abad (dari abad ke-7 sampai abad ke-14), dan kemudian