SKRIPSI
ABDUL QODIR SIHOTANG
111421024
PROGRAM STUDI EKSTENSI S1 ILMU KOMPUTER
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh ijazah Sarjana Ilmu Komputer
ABDUL QODIR SIHOTANG 111421024
PROGRAM STUDI EKSTENSI S1 ILMU KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
Judul : IMPLEMENTASI METODE PREFERENCE
RANKING ORGANIZATIONAL METHOD FOR
ENRICHMENT EVALUATION (PROMETHEE)
UNTUK PENENTUAN KINERJA DOSEN (STUDI
KASUS : FAKULTAS FARMASI USU)
Kategori : SKRIPSI
Nama : ABDUL QODIR SIHOTANG
Nomor Induk Mahasiswa : 111421024
Program Studi : EKSTENSI S1 ILMU KOMPUTER
Fakultas : ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Komisi Pembimbing :
Pembimbing 2 Pembimbing 1
Handrizal, S.Si, M.Comp.Sc Drs. Agus Salim Harahap, M.Si.
NIP. - NIP. 195408281981031004
Diketahui/disetujui oleh
Program Studi Ekstensi S1 Ilmu Komputer
Ketua,
Dr. Poltak Sihombing, M.Kom
IMPLEMENTASI METODE PREFERENCE RANKING ORGANIZATIONAL METHOD FOR ENRICHMENT EVALUATION (PROMETHEE) UNTUK
PENENTUAN KINERJA DOSEN (STUDI KASUS: FAKULTAS FARMASI USU)
SKRIPSI
Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, Januari 2014
Alhamdulillah saya ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-NYA serta salawat dan salam kepada junjungan atas Nabi Muhammad SAW karena dapat menyelesaikan Skripsi ini sesuai dengan instruksi dan peraturan yang berlaku di Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara.
Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan serta dorongan dari pihak lain. Sehingga dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof .Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc (CTM), Sp.A(K) selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Prof. Dr. Muhammad Zarlis selaku Dekan Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi.
3. Bapak Dr. Poltak Sihombing, M.Kom selaku Ketua Program Studi Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara dan sekaligus sebagai Dosen Pembanding I.
4. Ibu Dian Rachmawati S.Si, M.Kom selaku koordinator Ekstensi S1 Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara.
5. Dosen Pembimbing Bapak Drs. Agus Salim Harahap, M.Si dan Bapak Handrizal, S.Si., M.Comp.Sc yang bersedia meluangkan waktu, pikiran, saran, panduan serta memberikan pengetahuan dan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.
6. Dosen Pembanding II Amer Sharif, S.Si, M.Kom
7. Seluruh staf-staf Pengajar (Dosen) Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara.
8. Bapak Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara.
9. Ibu Prof. Dr. Julia Reveny, M.Si., Apt selaku Pembantu Dekan I Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara, yang banyak memberikan bimbingan dan dukungan melakukan penelitian di Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara.
10.Teristimewa buat Ayahanda (Alm) Ir. Zakaria Sihotang dan Ibunda tercinta Adek Salfiah, BA yang senantiasa menasihati dan mendoakan penulis agar lancar segala urusan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
11.Bapak Prof. dr. H. Aslim D. Sihotang, Sp.M (KV-R) selaku amangtua penulis yang banyak memberikan bimbingan dan dukungan dalam melakukan penelitian.
12.Teman-teman terbaik penulis yang telah banyak memberikan dukungan, waktu luang, membagi ilmu, serta motivasi kepada penulis.
Penulis,
Penilaian kinerja dosen di suatu fakultas menjadi sangat penting dalam kerangka penjaminan mutu internal dalam bentuk feed back bagi dosen dan pimpinan universitas, karena merupakan dasar bagi remunerasi dan penghargaan berbasis kinerja, serta peningkatan layanan terhadap mahasiswa tentunya. Oleh karena itu, untuk membantu dalam penentuan kinerja dosen, dirancang sebuah aplikasi komputer yang mengimplementasikan metode Preference Ranking Organizational Method for Enrichment Evaluation (Promethee). Proses penentuan kinerja dosen yang dilakukan melalui perhitungan dengan metode Prometheedimulai dengan pemberian tipe preferensi dan parameter untuk masing-masing kriteria, input penilaian dosen yang diperoleh melalui kuesioner yang diisi oleh mahasiswa dan selanjutnya perhitungan nilai untuk leaving flow, entering flow dan net flow. Dari penelitian yang telah dilakukan terpilih empat dosen dengan kinerja terbaik berdasarkan nilai net flow yang tertinggi dari proses Promethee tahap II, yaitu dosen terbaik 1 (A28), dosen terbaik 2 (A17), dosen terbaik 3 (A23), dan dosen terbaik 4 (A16).
IMPLEMENTATION OF PREFERENCE RANKING ORGANIZATIONAL METHOD FOR ENRICHMENT EVALUATION (PROMETHEE) ON
WORK PERFORMANCE EVALUATION OF TEACHING STAF: A CASE STUDY IN FACULTY OF PHARMACY USU
ABSTRACT
Quality evaluation of teaching staff in a faculty is becoming very important in the frame of internal quality assurance in the feedback form for the teaching staff and University leader. Because quality evaluation is a basic consideration in remuneration and award based on work performance, and of course improving service for students. Therefore, in order to facilitate in evaluation of teaching staff performance quality, a computer application is designed taht is implementing Preference Rangking Organization Method for Enrichment Evaluation (Promethee). Teaching staff work performance determination process is carried out through calculation using Promethee method started with given preference type and parameter for each of criterion, staff evaluation input which is obtained through quessioners completed by students and then value calculation for leaving flow, entering flow and net flow. From the study that has been conducted, four teaching staffs have been chosen to be the best based on the highest net flow value from second stage of the promethee process, namely, the best teaching staff 1 (A28), the best taeching staff 2 (A17), the best teaching Staff 3 (A23), and the best teaching staff 4 (A16)
Halaman
Persetujuan ……… ii
Pernyataan ……… iii
Penghargaan ……… iv
Abstrak ……… vi
Abstract ……… vii
Daftar Isi ……… viii
Daftar Tabel ……… x
Daftar Gambar ……… xi
Bab 1 Pendahuluan 1.1Latar Belakang ……… 1
1.2Rumusan Masalah ……… 4
1.3Batasan Masalah ……… 4
1.4Tujuan Penelitian ……… 5
1.5Manfaat Penelitian ……… 5
1.6Metodologi Penelitian ……… 5
1.7Sistematika Penulisan ……… 7
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Sistem Pendukung Keputusan ……….….. 8
2.1.1 Proses Pengambilan Keputusan …………... 8
2.1.2 Tujuan Sistem Pengambilan Keputusan ……...…... 10
2.2 Preference Ranking Organizational Method for Enrichment Evaluation (PROMETHEE) ……….…….. 10
2.2.1 Dominasi Kriteria ………... 12
2.2.2 Rekomendasi Fungsi Kriteria ……….. 13
2.2.2.1 Kriteria Biasa ……….. 13
2.2.2.2 Kriteria Quasi ……….. 14
2.2.2.3 Kriteria dengan Preferensi Linier ………….. 15
2.2.2.4 Kriteria Level ………. 16
2.2.2.5 Kriteria Linier dan Area yang Tidak Berbeda ... 18
2.2.2.6 Kriteria Gaussian ……….. 19
2.2.3 Indeks Preferensi Multikriteria ……… 20
2.2.4 Promethee Rangking ………... 21
2.2.4.1 Promethee I ……… 22
2.4.3 Kompetensi Kepribadian ……… 25
2.4.4 Kompetensi Sosial ……… 25
Bab 3 Analisis dan Perancangan Sistem 3.1 Metode Sampling dan Pengumpulan data ...…... 27
3.2 Analisis Sistem ... 28
3.2.1 Promethee Tahap I ... 30
3.2.1.1 Menghitung Indeks Preferensi Multikriteria .... 30
3.2.1.2 Menghitung Leaving Flow …………...…….. 42
3.2.1.3 Menghitung Entering Flow …………...…….. 43
3.2.2 Promethee Tahap II ... 44
3.2.2.1 Menghitung Net Flow ………... 44
3.3 Perancangan Sistem ……… 45
3.3.1 Diagram Konteks ... ………. 45
3.3.2 Data FlowDiagram (DFD) ……… 46
3.3.3 Struktur Tabel …...……… 52
3.3.4 Tabel Relasi ...……… 54
3.3.5 Flowchart ...……… 55
3.2.6 Rancangan Antar Muka ......……… 58
Bab 4 Implementasi dan Pengujian Sistem 4.1 Implementasi Sistem …...……… 72
4.1.1 Tampilan Antar Muka ...……… 73
4.2 Pengujian Sistem ……… 82
4.2.1 Proses Pengujian Sistem ………...……… 82
4.2.2 Hasil pengujian Sitem…………..……….. 84
Bab 5 Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan ……… 85
5.2 Saran ……… 86
Hal.
2.1 Data Dasar Analisis Promethee 11
3.1 Tabel Promethee Tahap I 42
3.2 Tabel Promethee Tahap II 44
3.3 Tabel User 52
3.4 Tabel Dosen 52
3.5 Tabel Mahasiswa 52
3.6 Tabel Kriteria 53
3.7 Tabel Total Kriteria 53
3.8 Tabel Kuesioner 53
3.9 Tabel Jawab Kuesioner 54
3.10 Tabel Hasil Kuesioner 54
Hal.
2.1 Proses Pengambilan Keputusan 9
2.2 Usual Criterion 14
2.3 Quasi Criterion 15
2.4 Kriteria dengan Preferensi Linier 16
2.5 Level Criterion 17
2.6 Kriteria dengan Preferensi Linier dan Area yang Tidak Berbeda 19
2.7 Kriteria Gaussian 19
2.8 Hirarki dan Tingkatan Kepentingan 26
3.1 Diagram Konteks Metode Promethee 45
3.2 DFD Level 1 Metode Promethee 47
3.3 DFD Level 2 Pengolahan Data Admin Metode Promethee 48 3.4 DFD Level 2 Pengolahan Data Dosen Metode Promethee 49 3.5 DFD Level 2 Pengolahan Data Kriteria Metode Promethee 50 3.6 DFD Level 2 Pengolahan Data Kuesioner Metode Promethee 51
3.7 Tabel Relasi Metode Promethee 55
3.8 Flowchart Metode Promethee 57
3.9 Rancangan Halaman Utama 58
3.10 Rancangan Halaman Registrasi Mahasiswa 59
3.11 Rancangan Halaman Sign in Mahasiswa 60
3.12 Rancangan Halaman Kuesioner 61
3.13 Rancangan Halaman Login Admin 62
3.14 Rancangan Halaman Admin 63
3.15 Rancangan Halaman Input Admin 64
3.16 Rancangan Halaman Output Admin 65
3.17 Rancangan Halaman Input Dosen 66
3.18 Rancangan Halaman Output Dosen 67
3.19 Rancangan Input Kriteria 68
3.20 Rancangan Output Kriteria 69
3.21 Rancangan Input Kuesioner 70
3.22 Rancangan Output Kuesioner 71
4.1 Tampilan Halaman Utama 73
4.2 Tampilan Halaman Registrasi Mahasiswa 74 4.3 Tampilan Halaman Sign in Mahasiswa 75 4.4 Tampilan Halaman Pengisian Kuesioner Mahasiswa 76
4.5 Tampilan Halaman Menu Login 77
4.6 Tampilan Halaman Admin 78
4.7 Tampilan Halaman Output Dosen 79
4.8 Tampilan Output Kriteria 80
4.9 Tampilan Output Kuesioner 81
Penilaian kinerja dosen di suatu fakultas menjadi sangat penting dalam kerangka penjaminan mutu internal dalam bentuk feed back bagi dosen dan pimpinan universitas, karena merupakan dasar bagi remunerasi dan penghargaan berbasis kinerja, serta peningkatan layanan terhadap mahasiswa tentunya. Oleh karena itu, untuk membantu dalam penentuan kinerja dosen, dirancang sebuah aplikasi komputer yang mengimplementasikan metode Preference Ranking Organizational Method for Enrichment Evaluation (Promethee). Proses penentuan kinerja dosen yang dilakukan melalui perhitungan dengan metode Prometheedimulai dengan pemberian tipe preferensi dan parameter untuk masing-masing kriteria, input penilaian dosen yang diperoleh melalui kuesioner yang diisi oleh mahasiswa dan selanjutnya perhitungan nilai untuk leaving flow, entering flow dan net flow. Dari penelitian yang telah dilakukan terpilih empat dosen dengan kinerja terbaik berdasarkan nilai net flow yang tertinggi dari proses Promethee tahap II, yaitu dosen terbaik 1 (A28), dosen terbaik 2 (A17), dosen terbaik 3 (A23), dan dosen terbaik 4 (A16).
IMPLEMENTATION OF PREFERENCE RANKING ORGANIZATIONAL METHOD FOR ENRICHMENT EVALUATION (PROMETHEE) ON
WORK PERFORMANCE EVALUATION OF TEACHING STAF: A CASE STUDY IN FACULTY OF PHARMACY USU
ABSTRACT
Quality evaluation of teaching staff in a faculty is becoming very important in the frame of internal quality assurance in the feedback form for the teaching staff and University leader. Because quality evaluation is a basic consideration in remuneration and award based on work performance, and of course improving service for students. Therefore, in order to facilitate in evaluation of teaching staff performance quality, a computer application is designed taht is implementing Preference Rangking Organization Method for Enrichment Evaluation (Promethee). Teaching staff work performance determination process is carried out through calculation using Promethee method started with given preference type and parameter for each of criterion, staff evaluation input which is obtained through quessioners completed by students and then value calculation for leaving flow, entering flow and net flow. From the study that has been conducted, four teaching staffs have been chosen to be the best based on the highest net flow value from second stage of the promethee process, namely, the best teaching staff 1 (A28), the best taeching staff 2 (A17), the best teaching Staff 3 (A23), and the best teaching staff 4 (A16)
Pada bab ini akan dibahas mengenai gambaran umum penulisan skripsi. Pembahasan
dimulai dari latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan yang dibagi
menjadi beberapa bab yang akan dibahas secara garis besar di isi tiap bab.
1.1. Latar Belakang
Salah satu tujuan pendidikan adalah untuk menciptakan manusia yang berkualitas.
Kualitas manusia yang dibutuhkan oleh bangsa Indonesia pada masa yang akan datang
adalah yang mampu menghadapi persaingan yang semakin ketat dengan bangsa lain di
dunia. Kualitas manusia Indonesia tersebut tentunya dihasilkan melalui
penyelenggaraan pendidikan yang bermutu[4].
Dosen merupakan salah satu komponen esensial dalam suatu sistem
penyelenggaraan pendidikan di perguruan tinggi. Tugas utama dosen adalah sebagai
pendidik, dosen mengemban tugas dan tanggung jawab untuk mendidik mahasiswa
menjadi individu yang memiliki kemampuan dan kecakapan yang berguna bagi
kehidupannya dan diperlukan untuk memasuki dunia kerja, melalui kemampuannya
mengajar berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan, disamping tanggung jawab
dalam bentuk sikap dan perilaku yang benar dan tidak benar dalam bertindak melalui
Menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, ada
empat kompetensi yang harus dimiliki sebagai seorang dosen dalam mengemban tugas
tridharma perguruan tinggi. Keempat kompetensi tersebut meliputi pedagogik,
profesional, kepribadian dan sosial. Keempat kompetensi ini merupakan indikator
yang menunjukkan kinerja dosen sebagai pendidik dan pengajar[12].
Berkaitan dengan hal kinerja dosen, penilaian kinerja dosen ini diperlukan
dalam kerangka penjaminan mutu internal dalam bentuk feed back bagi dosen dan
pimpinan universitas, dasar bagi remunerasi dan penghargaan berbasis kinerja, serta
peningkatan layanan atas mahasiswa tentunya.
Kinerja adalah kesediaan seseorang atau kelompok orang untuk melakukan
sesuatu kegiatan dan menyempurnakan sesuai dengan tanggung jawab dengan hasil
seperti yang diharapkan. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat dikemukakan bahwa
pada hakekatnya kinerja merupakan prestasi yang dicapai oleh seseorang dalam
melaksanakan tugas atau pekerjaannya sesuai dengan standar dan kriteria yang
ditetapkan untuk pekerjaan itu[5].
Penilaian kinerja, pada umumnya memiliki tiga tujuan utama, yaitu: tujuan
administratif, tujuan pengembangan karyawan, serta tujuan strategis. Tujuan
administratif adalah untuk: peningkatan gaji, promosi, pemberian penghargaan,
pemutusan hubungan kerja. Tujuan pengembangan karyawan berkaitan dengan:
konseling dan bimbingan, serta pelatihan dan pengembangan. Adapun tujuan strategis
dari penilaian kinerja adalah untuk: menilai apakah karakteristik, perilaku, dan hasil
kerja karyawan mengarah pada pencapaian tujuan organisasi, mendiagnosa
masalah-masalah organisasi, serta mengabsahkan tes yang digunakan dalam seleksi
karyawan[1].
Penelitian mengenai implementasi metode Promethee telah pernah dilakukan
Method for Enrichment Evaluation (Promethee) Dalam Penentuan Bahan Peledak. Di
sini, kriteria - kriteria yang digunakan cukup banyak seperti kekuatan dari bahan
peledak, kepekaan, kecepatan perambatan, ketahanan terhadap air, karakteristik gas
peledakan, harga produksi, ketersediaan bahan peledak, karakteristik material yang
diledakkan, dan hukum yang berlaku. Dalam penelitian ini dibahas mengenai tuntutan
jumlah produksi batubara yang harus dipenuhi perusahaan pertambangan untuk
mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya menuntut perusahaan untuk
membuat keputusan yang tepat dalam waktu yang singkat. Dan untuk menjawab
tuntutan tersebut, penggunaan teknologi informasi menjadi salah satu jawaban bagi
perusahaan untuk membuat keputusan terkhususnya dalam proses peledakan. Dari
hasil penelitian diperoleh hasil Hasil perangkingan alternatif sangat bergantung pada
tipe preferensi, nilai kriteria, dan bobotnya yang apabila dilakukan perubahan akan
merubah hasil perankingan sistem[7].
Metode Promethee dapat juga digunakan pada penelitian Annida Wijaya
Yusuf dengan judul Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Program Studi dengan
Metode Promethee Berbasis Web. Setiap tahun, siswa kelas XII SMU yang berencana
melanjutkan jenjang pendidikannnya ke perguruan tinggi harus memutuskan pilihan,
ke bidang atau jurusan apa akan melanjutkan pendidikannya kelak. Pemilihan
program studi ini merupakan sesuatu yang cukup sulit untuk diputuskan oleh
kebanyakan siswa SMU, terutama bagi siswa yang tidak banyak memiliki referensi
dan mencari informasi terkait dengan pendidikan tinggi. Kriteria yang menjadi
penilaian untuk sistem ini adalah hasil try out, nilai akademik, minat dan kepribadian.
Oleh karena itu metode Preference Ranking Organization Method for Enrichment
Evaluation (Promethee) bermanfaat untuk membantu para siswa SMA dalam memilih
program studi yang sesuai dengan kemampuan, minat, bakat, dan kepribadiannya[13].
Metode Promethee digunakan dalam penelitian ini karena penggunaan
promethee yang berguna untuk menentukan dan menghasilkan keputusan dari
dan kualitatif sekaligus. Dimana semua data digabung menjadi satu dengan bobot
penilaian yang telah diperoleh melalui penilaian (kuesioner) maupun survey.
Berdasarkan permasalahan dan uraian di atas penulis tertarik memilih judul
tulisan “Implementasi Metode Preference Ranking Organizational Method for
Enrichment Evaluation (Promethee) untuk Penentuan Kinerja Dosen (Studi Kasus::
Fakultas Farmasi USU)”.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang dapat diambil adalah
bagaimana mengimplementasikan metode Promethee dalam menentukan kinerja
dosen dengan beberapa kriteria yang tercakup dalam keempat kompetensi meliputi
pedagogik, profesional, kepribadian dan sosial.
1.3. Batasan Masalah
Pada penyelesaian tugas akhir ini terdapat beberapa batasan masalah yang dikaitkan
dengan implementasi Aplikasi kinerja dosen, antara lain:
1. Aplikasi ini dibuat untuk menentukan dosen dengan kinerja terbaik.
2. Aplikasi ini dirancang menggunakan bahasa pemograman PHP dengan
database management system menggunakan MySQL.
3. Aplikasi ini menggunakan kriteria-kriteria sebagai berikut:
Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Profesional, Kompetensi Kepribadian dan
Kompetensi Sosial. Semua kriteria tersebut berdasarkan Instrumen Sertifikasi
1.4. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan tugas akhir ini
adalah mengembangkan dan mengimplementasikan suatu sistem pendukung
keputusan menggunakan metode Promethee untuk menentukan kinerja dosen, dengan
empat kompetensi sehingga terpilih dosen dengan kinerja terbaik.
1.5. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Hasil penelitian ini diharapakan dapat dijadikan referensi yang dapat
diaplikasikan oleh Pimpinan Fakultas Farmasi USU dalam penentuan kinerja
dosen.
2. Memberikan kemudahan informasi tentang kinerja dosen dalam proses
kegiatan belajar - mengajar di Fakultas Farmasi USU.
1.6. Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Studi Kepustakaan
Pengumpulan referensi dalam penelitian yang penulis lakukan dengan mencari
buku, jurnal, tulisan ilmiah, e-book, tugas akhir yang berhubungan dengan
sistem pendukung keputusan Metode Preference Ranking Organizational
Method for Enrichment Evaluation (Promethee), bahasa pemrograman
HyperText Preprocessor (PHP), serta database management system
2. Analisis dan Perancangan Sistem
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data - data yang berkaitan dengan
kriteria kinerja dosen yang terbagi ke dalam 4 kriteria sesuai dengan instrumen
sertifikasi dosen, yaitu: Kompetensi Pedagogik, Profesional, Kepribadian, dan
Sosial. dan perancangan menggunakan Metode Preference Ranking
Organizational Method for Enrichment Evaluation (Promethee), sehingga
menjadi suatu informasi terstruktur dan jelas
3. Implementasi Sistem
Pada tahap ini rancangan yang akan dibuat dan diimplementasikan ke dalam
bentuk kode program menggunakan HyperText Preprocessor (PHP), dan
database management system menggunakan MySQL.
4. Pengujian aplikasi
Setelah proses pengkodean selesai maka akan dilakukan proses pengujian
terhadap program yang dihasilkan untuk mengetahui apakah program sudah
berjalan dengan benar dan sesuai dengan perancangan yang dilakukan.
5. Dokumentasi
Membuat laporan hasil analisa dan perancangan ke dalam format penulisan
1.7. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu:
BAB 1: PENDAHULUAN
Bab ini akan menjelaskan mengenai latar belakang pemilihan judul skripsi
“Implementasi Metode Preference Ranking Organizational Method for Enrichment
Evaluation (Promethee) untuk Penentuan Kinerja Dosen (Studi Kasus: Fakultas
Farmasi USU)”, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode
penelitian dan sistematika penulisan.
BAB 2: LANDASAN TEORI
Bab ini membahas mengenai tinjauan pustaka yang berkaitan dengan sistem
pendukung keputusan, metode Promethee, PHP dan MYSQL, dan
BAB 3 : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini membahas tentang analisis dan perancangan Implementasi Metode Preference
Ranking Organizational Method for Enrichment Evaluation (Promethee) untuk
Penentuan Kinerja Dosen (Studi Kasus: Fakultas Farmasi USU)
BAB 4 : IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
Bab ini mebahas tentang perancangan antar muka dari perangkat lunak Implementasi
Metode Preference Ranking Organizational Method for Enrichment Evaluation
(Promethee) untuk Penentuan Kinerja Dosen (Studi Kasus : Fakultas Farmasi USU)
BAB 5: KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini memuat kesimpulan isi dari keseluruhan uraian bab-bab sebelumnya dan
saran-saran dari hasil yang diperoleh yang diharapkan dapat bermanfaat dalam
Pada bab ini akan dibahas teori tentang Sistem Pendukung Keputusan, Preference
Ranking Organizational Method for Enrichment Evaluation (Promethee), HyperText
Preprocessor (PHP), MySQL, dan 4 kriteria instrument sertifikasi dosen.
2.1. Sistem Pendukung Keputusan
Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) / Decision Support Sistem (DSS)
pertama kali diungkapkan pada awal tahun 1970-an oleh Michael S. Scott Morton
dengan istilah Management Decision system. Sistem tersebut adalah suatu sistem yang
berbasis komputer yang ditujukan untuk membantu pengambil keputusan dengan
memanfaatkan data dan model tertentu untuk memecahkan berbagai persoalan yang
tidak terstruktur[2].
2.1.1. Proses Pengambilan Keputusan
Terdapat 4 fase dalam proses pengambilan keputusan, yaitu:
1. Penelusuran (intelligence)
Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup
problematika serta pengenalan masalah.
2. Perancangan (design)
Tahap ini merupakan proses menemukan, mengembangkan, dan menganalisis
alternatif yang bisa dilakukan. Tahap ini merupakan proses untuk mengerti
Beberapa hal yang dilakukan dalam pembentukan model tahap perancangan
ini diantaranya:
• Strukturisasi model
• Pemilihan kriteria untuk evaluasi
• Pengembangan alternatif
• Memperkirakan hasil, dikaitkan dengan ketersediaan informasi yang
mungkin dijalankan. Hasil pemilihan tersebut kemudian diimplementasikan
dalam proses pengambilan keputusan.
3. Pemilihan (choice)
Dilakukan pemilihan diantara berbagai alternatif tindakan yang mungkin
dijalankan. Hasil pemilihan tersebut kemudian diimplementasikan dalam proses
pengambilan keputusan.
4. Implementasi (implementation)
Tahap ini sebenarnya adalah bagian dari tahap pemilihan, tahap ini merupakan
pelaksanaan dari keputusan yang diambil terlihat pada gambar 2.1 di bawah ini:
Gambar 2.1: Proses Pengambilan Keputusan (Sumber: Daihani, 2001)
design
(perancangan penyelesaian masalah)
choice
(pemilihan tindakan)
implementation
(pelaksaan tindakan)
Intelligence
2.1.2. Tujuan Sistem Pengambilan Keputusan
Tujuan dari sistem pendukung keputusan (SPK) adalah[3]:
1. Membantu dalam pengambilan keputusan atas masalah yang terstruktur.
2. Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan bukannya dimaksudkan
untuk menggantikan fungsi manajer.
3. Meningkatkan efektivitas keputusan yang diambil lebih daripada perbaikan
efisiensinya.
4. Kecepatan komputasi. Komputer memungkinkan para pengambil keputusan untuk
melakukan banyak komputasi secara cepat dengan biaya yang rendah.
5. Peningkatan produktivitas.
6. Dukungan kualitas.
7. Berdaya saing.
8. Mengatasi keterbatasan kognitif dalam pemprosesan dan penyimpanan.
2.2. Preference Ranking Organizational Method for Enrichment Evaluation
(PROMETHEE)
Promethee adalah suatu metode penentuan urutan (prioritas) dalam analisis
multikriteria. Masalah pokoknya adalah kesederhanaan, kejelasan, dan kestabilan.
Dugaan dari dominasasi kriteria yang digunakan dalam Promethee adalah penggunaan
nilai dalam hubungan outrangking. Semua parameter yang dinyatakan mempunyai
pengaruh nyata menurut pandangan ekonomi.
Promethee menyediakan kepada user untuk menggunakan data secara
langsung dalam bentuk tabel multikriteria sederhana. Promethee mempunyai
kemampuan untuk menangani banyak perbandingan, pengambil keputusan hanya
prioritasnya dan preferensi untuk setiap kriteria dengan memusatkan pada nilai
(value), tanpa memikirkan tentang metode perhitungannya[9].
Metode Promethee menggunakan kriteria dan bobot dari masing-masing
kriteria yang kemudian diolah untuk menentukan pemilihan alernatif lapangan, yang
hasilnya berurutan berdasarkan prioritasnya. Penggunaan metode Promethee dapat
dijadikan metode untuk pengambilan keputusan di bidang pemasaran, sumber daya
manusia, pemilihan lokasi, atau bidang lain yang berhubungan dengan pemilihan
alternatif[14].
Prinsip yang digunakan adalah penetapan prioritas alternatif yang telah ditetapkan
berdasarkan pertimbangan
i| fi
.
Real
, dengan kaidah dasar:Max f x
1
,f2 x , f3 x ,...,fk
x |x
Di mana K adalah sejumlah kumpulan alternatif, f ii
1, 2,3,...,K
merupakannilai/ukuran relatif kriteria untuk masing-masing alternatif. Dalam aplikasinya
sejumlah kriteria telah ditetapkan untuk menjelaskan K yang merupakan penilaian dari
Real
.
Data dasar untuk evaluasi dengan metode Promethee disajikan sebagai berikut[9]:
Tabel 2.1: Data Dasar Analisis Promethee
1 .
f f2
. ... fj
. ... fk
.1
a f a1
1 f a2
1 ... fj
a1 ... fk
a12
a f a1
2 f a2
2 ... f aj
2 ... fk
a2... ... ... ... ... ... ...
i
a f a1
i f a2
i ... fj
ai ... fk
ai... ... ... ... ... ... ...
n
Keterangan:
1. a a1, 2,..., ,a a ni n: alternatif potensial
2. f f1, 2,..., fj, fk :k kriteria evaluasi
2.2.1. Dominasi Kriteria
Nilai f merupakan nilai real dari suatu kriteria dan tujuan berupa prosedur optimasi:
: .
f K
Untuk setiap alternatif aK f a, ( ) merupakan evaluasi dari alternatif tersebut
untuk suatu kriteria. Pada saat dua alternatif dibandingkan, ,a bK, harus dapat
ditentukan perbandingan preferensinya.
Penyampaian intensitas
P dari preferensi alternatif a terhadap alternatif bsedemikian rupa sehingga:
a.P a b
, 0,berarti tidak ada beda antara a dan b, atau tidak ada preferensi daria lebih baik dari b.
b.P a b
, 0, berarti lemah, preferensi dari a lebik baik dari b.c.P a b
, 1, berarti kuat, preferensi dari a lebih baik dari b.d. P a b
, 1, berarti mutlak, preferensi dari a lebih baik dari b.Dalam metode ini, fungsi preferensi seringkali menghasilkan nilai fungsi yang
berbeda antara dua evaluasi, sehingga:
P a b
, P f a
f b
di mana:a = alternatif a
,P a b = preference index alternatif a terhadap alternatif b
f a = nilai fungsi alternatif a
f b = nilai fungsi alternatif b
Untuk semua kriteria, suatu alternatif akan dipertimbangkan memiliki nilai
kriteria yang lebih baik ditentukan oleh nilai f dan akumulasi dari nilai ini menentukan
nilai preferensi atas masing-masing alternatif yang akan dipilih[9].
2.2.2. Rekomendasi Fungsi Kriteria
Pada metode Promethee terdapat enam bentuk fungsi preferensi kriteria antara
lain kriteria biasa (usual criterion), kriteria quasi (quasi criterion), kriteria dengan
preferensi linier (U-shape criterion), kriteria level (level criterion), kriteria dengan
preferensi linier dan area yang tidak berbeda (V-shapecriterion), kriteria gaussian
(Gaussian criterion). Hal ini tentu saja tidak mutlak, tetapi bentuk ini cukup baik
untuk beberapa kasus. Untuk memberikan gambaran yang lebih baik terhadap area
yang tidak sama, digunakan fungsi selisih nilai kriteria antaralternatif ( ) di mana hal ini mempunyai hubungan langsung pada fungsi preferensi[13].
2.2.2.1. Kriteria Biasa
Pada preferensi ini tidak ada beda antara a dan b jika dan hanya jika f( )= f( ) apabila nilai kriteria pada masing-masing alternatifmemiliki nilai berbeda, pembuat
keputusan membuat preferensi mutlak untuk alternatif yang memiliki nilai yang lebih
baik.
( ) =
=
≠
Keterangan:
1. ( ): fungsi selisih kriteria antaralternatif 2. d : selisih nilai kriteria { = ( ) − ( ) }
Untuk melihat kasus preferensi pada kriteria biasa, ilustrasinya dapat dilihat
dari perlombaan renang, seorang peserta denganpeserta lainnya akan memiliki
peringkat yang mutlak berbeda walaupun hanya dengan selisih nilai (waktu), yang
teramat kecil, dan kan memiliki peringkat yang sama jika dan hanya jika waktu
tempuhnya sama atau selisih nilai diantara keduanya sebesar nol [13]. Fungsi
( ) untuk preferensi disajikan pada gambar 2.2 di bawah ini:
Gambar 2.2 Usual Criterion (Sumber: Yusuf, 2011)
2.2.2.2. Kriteria Quasi
( ) =
− ≤ ≤
− < <
………. ……. . ( )
Keterangan:
Gambar 2.3 Quasi Criterion (Sumber: Yusuf, 2011)
Gambar 2.3 menjelaskan dua alternatif memiliki preferensi yang sama penting
selama selisih atau nilai ( ) dari masing-masing alternatif untuk kriteria tertentu tidak melebihi nilai q, dan apabila selisih hasil evaluasi untuk masing-masing
alternatif melebihi nilai q maka terjadi bentuk preferensi mutlak[13].
Kasus pembuat keputusan dengan menggunakan kriteria kuasi, terlebih dahulu
harus menentukan nilai q, dimana nilai ini dapat menjelaskan pengaruh yang
signifikan dari suatu kriteria. Dalam hal ini, preferensi yang lebih baik diperoleh
apabila terjadi selisih antara dua alternatif di atas nilai q.
2.2.2.3. Kriteria dengan Preferensi Linier
Kriteria preferensi linier dapat menjelaskan bahwa selama nilai selisih memiliki nilai yang
lebih rendah dari p, preferensi dari pembuat keputusan meningkat secara linier dengan
nilai d[13].
( ) = − ≤ ≤
< − >
Keterangan:
1. ( ) : fungsi selisih kriteria antaralternatif 2. d : selisih nilai kriteria { = ( ) − ( ) } 3. p : nilai kecenderungan atas
Jika nilai d lebih besar dibandingkan dengan nilai p, maka terjadi preferensi mutlak.
Fungsi kriteria ini digambarkan pada Gambar 2.4 di bawah ini:
Gambar 2.4 Kriteria dengan Preferensi Linier (Sumber: Yusuf, 2011)
Pada saat pembuat keputusan mengidentifikasi beberapa kriteria untuk tipe ini,
pembuat keputusan harus menentukan nilai dari kecenderungan atas (nilai p). Dalam
hal ini nilai d di atas p telah dipertimbangkan akan memberikan preferensi mutlak dari
satu alternatif. Misalnya, akan terjadi preferensi dalam hubungan linier kriteria
kecerdasan seseorang dengan orang lain apabila nilai ujian seseorang berselisih
dibawah 40, apabila di atas 40 poin maka mutlak orang itu lebih cerdas dibandingkan
dengan orang lain.
2.2.2.4. Kriteria Level
Dalam kasus ini, kecenderungan tidak berbeda dengan q dan kecenderungan preferensi
ditentukan secara simultan. Jika d berada di antara nilai p dan q, hal ini berarti situasi
0 jika |d| ≤ q,
H (d) = 0,5 jika q < |d| ≤ p, ...(4)
1 jika p < |d|
Keterangan:
1. : fungsi selisih kriteria antaralternatif
2. p : nilai kecenderungan atas
3. parameter : harus merupakan nilai yang tetap
Fungsi ini disajikan pada Gambar 2.5 dan pembuat keputusan telah menentukan kedua
kecenderungan untuk kriteria ini.
Gambar 2.5 Level Criterion (Sumber: Yusuf, 2011)
Bentuk kriteria level ini dapat dijelaskan misalnya dalam penetapan nilai
preferensi jarak tempuh antarkota. Misalnya jarak antara Surabaya-Bromo sebesar 60
km, Bromo-Kaliburu sebesar 68 km, Kaliburu-Ijen sebesar 45 km, Bromo-Ijen 133
km. Dan telah ditetapkan bahwa selisih dibawah 10 km maka dianggap jarak antarkota
tersebut adalah tidak berbeda, selisih jarak sebesar 10-30 km relatif berbeda dengan
preferensi yang lemah, sedangkan selisih di atas 30 km relatif berbeda dengan
preferensi yang lemah, sedangkan selisih di atas 30 km diidentifikasi memiliki
preferensi mutlak berbeda[13].
Dalam kasus ini, selisih jarak antara Surabaya-Bromo dan Bromo-Kaliburu
(68-60) km = 8 km, sedangkan preferensi jarak antara Bromo-Kaliburu dan Kaliburu-Ijen
dianggap berbeda dengan preferensi lemah ( ( ) = 0,5) karena memiliki selisih yang berada pada interval 10-30 km, yaitu sebesar (68-45) km = 23 km. Dan terjadi
preferensi mutlak ( ( ) = 1) antara jarak Bromo-Ijen dan Kaliburu-Ijen karena memiliki selisih jarak lebih dari 30 km.
2.2.2.5. Kriteria Linier dan Area yang Tidak Berbeda
Pada kasus ini, pengambil keputusan mempertimbangkan peningkatan preferensi
secara linier dari tidak berbeda hingga preferensi mutlak dalam area antara dua
kecenderungan q dan p[13].
..
...(5)
Keterangan:
1. ( ) : fungsi selisih kritaria antara alternatif 2. d : selisih nilai kriteria { = ( )− ( ) } 3. parameter ( ) : nilai kecenderungan atas
4. parameter ( ) : harus merupakan nilai yang tetap
Dua parameter p dan q telah ditentukan nilainya. Fungsi ( ) adalah hasil perbandingan antara alternatif pada Gambar 2.6
0 jika |d| ≤ q, H (d) = ( | | )
Gambar 2.6 Kriteria dengan Preferensi Linier dan Area yang Tidak Berbeda (Sumber: Yusuf, 2011)
2.2.2.6. Kriteria Gaussian
Fungsi ini bersyarat apabila telah ditentukan nilai , yang dapat dibuat berdasarkan
distribusi normal dalam statistic[13]. Nilai ( ) tidak akan pernah bernilai satu.
( ) = − {− / } ………( )
Pada penerapannya kriteria Gaussian akan digunakan pada distribusi normal statistik
seperti penilaian terhadap tingkat keamanan lingkungan. Fungsi kriteria Gaussian
dijelaskan pada Gambar 2.7 di bawah ini:
[image:33.612.202.433.542.661.2]2.2.3. Index Preferensi Multikriteria
Tujuan pembuat keputusan adalah menetapkan fungsi preferensi Pi, dan πi untuk
semua kriteria f ii
1, 2,3,...,K
dari masalah optimasi kriteria majemuk. Bobot(weight) πi merupakan ukuran relatif untuk kepentingan kriteria fi, jika semua kriteria
memiliki kepentingan yang sama dalam pangambilan keputusan maka semua nilai
bobot adalah sama.
Indeks preferensi multikriteria ditentukan berdasarkan rata-rata bobot dari fungsi
preferensi Pi.
( , ) = ∑ ( , ) ; ∀ , ∈ ………( )
(a,b) merupakan intensitas preferensi pembuat keputusan yang menyatakan bahwa
alternatif a lebih baik dari alternatif b dengan pertimbangan secara simultan dari
seluruh kriteria. Hal ini dapat disajikan dengan nilai antara nilai 0 dan 1, dengan
ketentuan sebagai berikut:
1. (a,b) = 0 menunjukkan preferensi yang lemah untuk alternatif a lebih dari
alternatif b berdasarkan semua kriteria.
2. (a,b) = 1 menunjukkan preferensi yang kuat untuk alternatif a lebih dari
2.2.4. Promethee ranking
Perhitungan arah preferensi dipertimbangkan berdasarkan nilai indeks[9]:
Keterangan:
1. ( , ) = menunjukkan preferensi bahwa alternatif a lebih baik dari aternatif x.
2. ( , ) = menunjukkan preferensi bahwa alternatif x lebih baik dari alternatif a.
3.
( )
= Leaving flow, digunakan untuk menentukan urutan prioritas pada proses Promethee I yang menggunakan urutan parsial.4.
( )
= Entering flow, digunakan untuk menentukan urutan priorotas pada proses Promethee I yang menggunakan urutan parsial.5.
( )
= Net flow, digunakan untuk menghasilkan keputusan akhir penentuanurutan dalam menyelesaikan masalah sehingga menghasilkan urutan
lengkap.
6. = banyak alternatif
( ) =
−
( ,
∈
) ………. . ( )
( ) =
−
( ,
∈
) ………( ) a. Leaving flow
b. Entering flow
c. Net flow
Penjelasan dari hubungan outranking dibangun atas pertimbangan untuk
masing-masing alternatif pada grafik nilai outranking, berupa urutan parsial
(Promethee I) atau urutan lengkap (Promethee II) pada sejumlah alternatif yang
mungkin, yang dapat diusulkan kepada pembuat keputusan untuk memperkaya
penyelesaian masalah.
2.2.4.1. Promethee I
Nilai terbesar pada Leaving flow dan nilai yang kecil dari entering flow merupakan
alternatif yang terbaik. Leaving flow dan entering flow menyebabkan:
( ) > ( )
( ) = ( )
( ) < ( )
( ) = ( )
Keterangan:
1. = nilai Leaving flow a lebih baik dari nilai leaving flowb.
2. = nilai Leaving flow a tidak beda dengan nilai leaving flowb.
3. ( ) = leaving flow a. 4. ( ) = entering flow b.
5. = nilai entering flow a lebih baik dari nilai entering flow b.
6. = nilai entering flow a tidak beda dengan nilai entering flow b.
7. ( ) = entering flow a.
Promethee I menampilkan partial preorder (PI, II, RI) dengan mempertimbangkan
⎩ ⎪ ⎪ ⎨ ⎪ ⎪
⎧ ( )
( )
( )
Partial preorder diajukan kepada pembuat keputusan, untuk membantu pengambilan
keputusan masalah yang dihadapinya. Dengan menggunakan metode Promethee I
masih menyisakan bentuk incomparable, atau dengan kata hanya memberikan solusi
partial preorder (sebagian).
2.2.4.2. Promethee II
Dalam kasus complete preorder dalam K adalah penghindaran dari bentuk
incomparable, Promethee II complete preorder (PII, III) disajikan dalam bentuk net
flow disajikan berdasarkan pertimbangan persamaan:
( ) > ( )
( ) = ( )
Keterangan:
1. = nilai net flow a lebih baik dari nilai net flow b.
2. = nilai net flow a tidak beda dengan nilai net flow b.
3. ( ) = net flow a. 4. ( ) = net flow b.
2.3. PHP dan MySQL
PHP (Hypertext Preprocessor) merupakan bahasa pemrograman berbasis web
yang dibuat dari pengembangan Common Gateway Interface (CGI) yang
dikembangkan dari bahasa C. PHP merupakan bahasa yang terbukti sangat reliable
penggunaannya dan mempunyai dukungan yang kuat.Dukungan tersebut ialah
kemampuan dari PHP untuk terintegrasi dengan berbagai macam database seperti
dbase, Open database Connectivity (ODBC), MySQL, sampai ke Oracle (Syafii,
2005).
MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL
(bahasa Inggris: database management system) atau DBMS yang multithread,
multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL
tersedia sebagai perangkat lunak gratis di bawah lisensi GNU General Public License
(GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus
dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan General Public License
(GPL)[8].
2.4. Kriteria dalam Menentukan Dosen dengan Kinerja Terbaik
Terdapat 4 kriteria instrument sertifikasi dosen penilaian mahasiswa[15], yaitu:
2.4.1. Kompetensi Pedagogik
Yang dimaksud dengan kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola
pembelajaran peserta didik. Yang diantaranya adalah: kesiapan memberikan kuliah
dan/atau praktek/praktikum, keteraturan dan ketertiban penyelenggaraan perkuliahan,
terhadap pertanyaan di kelas, pemanfaatan media dan teknologi pembelajaran, dan
lain – lain.
2.4.2. Kompetensi Profesional
Yang dimaksud dengan kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan
materi pelajaran secara luas dan mendalam. Yang diantaranya adalah: kemampuan
menjelaskan pokok bahasan/topik secara tepat, kemampuan memberi contoh relevan
dari konsep yang diajarkan, kemampuan menjelaskan keterkaitan bidang/topik yang
diajarkan dengan bidang/topik lain, kemampuan menjelaskan keterkaitan bidang/topik
yang diajarkan dengan konteks kehidupan, dan lain – lain.
2.4.3. Kompetensi Kepribadian
Yang dimaksud dengan kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang
mantap, berakhlak mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didik.
Yang diantaranya adalah: kewibawaa sebagai pribadi dosen, kearifan dalam megambil
keputusan, menjadi contoh dalam bersikap dan berprilaku, dan lain – lain.
2.4.4. Kompetensi Sosial
Yang dimaksud dengan kompetensi sosial adalah kemampuan dosen untuk
berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik,
sesama dosen, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Yang diantaranaya
adalah: kemampuan menyampaikan pendapat, kemampuan menerima kritik, saran,
Hirarki dan tingkat kepentingan dapat dilihat pada gambar 2.8
(Gambar 2.8: Hirarki dan Tingkat Kepentingan) (Sumber: Rusdah, 2010)
Dosen dengan Kinerja Terbaik
Kompetensi Profesional Kompetensi
Pedagogik
Kompetensi Sosial Kompetensi
Kepribadian
Dosen Terbaik 1
Dosen Terbaik 2
Dosen Terbaik 3
Dosen Terbaik 4
Goal / Level 1
Kriteria / Level 2
BAB 3
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Pada bab ini akan dibahas analisis sistem dari metode Preference Ranking
Organizational Method for Enrichment Evaluation (Promethee), metode sampling dan
pengumpulan data, metode serta perancangan sistem dalam menentukan kinerja
dosen.
3.1. Metode Sampling dan Pengumpulan Data
Data yang diperoleh dari Kepala Tata Usaha (KTU) Fakultas Farmasi USU
menunjukkan bahwa sampai dengan Bulan September 2013, dari 65 dosen
dipekerjakan masih bervariasi dalam jenjang pendidikannnya, yaitu terdiri dari 47
orang bergelar S2, 18 orang bergelar S3. Variasi tersebut terlihat juga dari jabatan
fungsional yang mereka miliki yaitu Guru Besar 10 orang, Lektor Kepala 32 orang,
Lektor 16 orang, dan Asisten Ahli 6 orang. Dari 65 dosen ada yang belum mempunyai
jabatan fungsional yaitu sebanyak 1 orang.
Berdasarkan hal diatas, sangat menarik untuk diteliti tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja dosen dipekerjakan pada Fakultas Farmasi USU. Penelitian ini
bertujuan untuk mengukur Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Profesional,
Kompetensi Kepribadian, dan Kompetensi untuk menentukan dosen dengan kinerja
terbaik pada Fakultas Farmasi USU.
Sampel diambil dari populasi yang berupa dosen dipekerjakan Fakultas Farmasi USU
jumlah sampel ini didasarkan pada pendapat Roescoe dalam Sekaran (2003) yang
mengatakan bahwa jumlah sampel lebih besar dari 30 dan kurang dari 500 pada
kebanyakan penelitian sudah terwakili. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode
convenience sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan metode survei dengan
menggunakan kuesioner yang disampaikan secara online kepada responden[4].
3.2. Analisis Sistem
Dalam merancang sistem pendukung keputusan diperlukan data pendukung yaitu:
a. Data kinerja dosen meliputi 30 dosen yang dinilai dalam kuesioner
b. Data kriteria meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi profesional,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial.
Nama Dosen yang Dikuesionerkan: A1 = Prof. Dr. Julia Reveny, M.Si., Apt.
A2 = Dr. Muchlisyam, M.Si., Apt.
A3 = Drs. Chairul Azhar Dalimunthe, M.Sc., Apt.
A4 = Drs. Suryanto, M.Si., Apt.
A5 =Dra. Juanita Tanuwijaya, M.Si., Apt.
A6 = Poppy Anjelisa Zaitun Hasibuan, S.Si., M.Si., Apt.
A7 = Dr. Marline Nainggolan, M.S., Apt.
A8 = Prof. Dr. Urip Harahap, Apt.
A9 = Dra. Nazliniwaty, M.Si., Apt.
A10= Drs. Nahitma Ginting, M.Si., Apt.
A11= Dra. Herawaty Ginting, M.Si., Apt.
A13= Dra. Siti Nurbaya, M.Si., Apt.
A14= Dr. Edy Suwarso, S.U., Apt.
A15= Prof. Dr. Jansen Silalahi, M.App.Sc., Apt.
A16= Aminah Dalimunthe, S.Si., M.Si., Apt.
A17= Marianne, S.Si., M.Si., Apt.
A18= Dra. Saleha Salbi, M.Si., Apt.
A19= Prof. Dr. Siti Morin Sinaga, M.Sc., Apt.
A20= Drs. Saiful Bahri, M.S., Apt.
A21= Drs. Awaluddin Saragih, M.Si., Apt.
A22= Drs. Rasmadin Mukhtar, M.S., Apt.
A23= Prof. Dr. Karsono, Apt.
A24= Drs. Wiryanto, M.S., Apt.
A25= Prof. Dr. rer. nat. Effendy De Lux Putra, S.U., Apt.
A26= Drs. Syafruddin, M.S., Apt.
A27= Drs. Fathur Rahman Harun, M.Si., Apt.
A28= Drs. Panal Sitorus, M.Si., Apt.
A29= Dr. Kasmirul Ramlan Sinaga, M.S., Apt.
A30= Dra. Masfria, M.S., Apt.
Penjelasan dari hubungan perankingan dibangun atas pertimbangan untuk masing -
masing alternatif di atas, berupa urutan parsial (Promethee I) atau urutan lengkap
(Promethee II) pada sejumlah alternatif yang mungkin, yang dapat diusulkan kepada
3.2.1. Promethee Tahap I
3.2.1.1. Menghitung indeks preferensi multikriteria
1 2
1 2
1 2 1, , ; ,
k
i i
a a P a a a a A
Dengan k = menyatakan banyakya kriteria, pada penelitian ini k = 4
Perhitungan dilakukan hanya untuk menampilkan hasil penilaian kuesioner kepada
keempat dosen yang mempunyai nilai tertinggi.
Dengan demikian, hasil perhitungan untuk keempat dosen diperoleh sebagai berikut:
A28: (A28, A1) = (1 + 1 + 0,8 + 1) = 0,95
(A1, A28) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0
(A28, A2) = (0 + 0 + 0 + 1) = 0,25
(A2, A28) = (0 + 0 + 0,1 + 0) = 0,025
(A28, A3) = (1 + 1 + 1 + 1) = 1
(A3, A28) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0
(A28, A4) = (1 + 1 + 0,8 + 1) = 0,95
(A4, A28) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0
(A28, A5) = (0 + 0 + 0 + 1) = 0,25
(A5, A28) = (0 + 0 + 0,1 + 0) = 0,025
(A28, A6) = (1 + 1 + 0,6 + 1) = 0,9
(A6, A28) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0
(A7, A28) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0
(A28, A8) = (0 + 0 + 0 + 1) = 0,25
(A8, A28) = (0 + 0 + 0,05 + 0) = 0,012
(A28, A9) = (1 + 1 + 0,7 + 1) = 0,925
(A9, A28) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0
(A28, A10) = (1 + 1 + 1 + 1) = 1
(A10, A28) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0
(A28, A11) = (1 + 0 + 0,55 + 0) = 0,387
(A11, A28) = (0 + 0 + 0 + 1) = 0,25
(A28, A12) = (1 + 1 + 0,35 + 1) = 0,837
(A12, A28) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0
(A28, A13) = (1 + 1 + 1 + 1) = 1
(A13, A28) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0
(A28, A14) = (1 + 0 + 0,15 + 0) = 0,287
(A14, A28) = (0 + 0 + 0 + 1) = 0,25
(A28, A15) = (0 + 0 + 0 + 1) = 0,25
(A15, A28) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0
(A28, A16) = (0 + 0 + 0,4 + 0) = 0,1
(A16, A28) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0
(A17, A28) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0
(A28, A18) = (1 + 1 + 1 + 1) = 1
(A18, A28) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0
(A28, A19) = (1 + 1 + 0,65 + 1) = 0,912
(A19, A28) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0
(A28, A20) = (1 + 1 + 0,9 + 1) = 0,975
(A20, A28) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0
(A28, A21) = (1 + 0 + 0,5 + 1) = 0,625
(A21, A28) = ( 0 + 0 + 0 + 0) = 0
(A28, A22) = (1 + 1 + 0,75 + 1) = 0,937
(A22, A28) = (0 + 0 + 0 + 0 = 0
(A28, A23) = (0 + 0 + 0,05 + 1) = 0,262
(A23, A28) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0
(A28, A24) = (1 + 0 + 0,35 + 1) = 0,587
(A24, A28) = (0 + 0 + 0 + 0)= 0
(A28, A25) = (1 + 1 + 0,85 + 1) = 0,962
(A25, A28) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0
(A28, A26) = (1 + 1 + 0,9 + 1) = 0,975
(A26, A28) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0
(A27, A28) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0
(A28, A29) = (1 + 1 + 1 + 1) = 1
(A29, A28) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0
(A28, A30) = (1 + 1 + 1 + 1) = 1
(A30, A28) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0
A17: (A17, A1) = (1 + 1 + 0,8 + 1) = 0,95
(A1, A17) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0
(A17, A2) = (0 + 1 + 0 + 0) = 0,25
(A2, A17) = (0 + 0 + 0,1 + 0) = 0,025
(A17, A3) = (1 + 1 + 1 + 1) = 1
(A3,A17) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0
(A17, A4) = (1 + 1 + 0,8 + 1) = 0,95
(A4, A17) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0
(A17, A5) = (0 + 0 + 0 + 1) = 0,25
(A5, A17) = (0 + 0 + 0,1 + 0) = 0,025
(A17, A6) = (1 + 1 + 0,6 + 1) = 0,9
(A6, A17) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0
(A17, A7) = (1 + 1 + 1 + 1) = 1
(A7, A17) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0
(A8, A17) = (0 + 0 + 0,05 + 0) = 0,012
(A17, A9) = (1 + 1 + 0,7 + 1) = 0,925
(A9, A17) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0
(A17, A10) = (1 + 1 + 1 + 1) = 1
(A10, A17) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0
(A17, A11) = (1 + 1 + 0,55 + 0) = 0,637
(A11, A17) = (0 + 0 + 0 + 1) = 0,25
(A17, A12) = (1 + 1 + 0,35 + 1) = 0,837
(A12, A17) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0
(A17, A13) = (1 + 1 + 1 + 1) = 1
(A13, A17) = (0 + 0 + 0 + 0 = 0
(A17, A14) = (0 + 1 + 0,15 + 0) = 0,287
(A14, A17) = (0 + 0 + 0 + 1) = 0,25
(A17, A15) = (0 + 0 + 0 + 1) = 0,25
(A15, A17) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0
(A17, A16) = (0 + 0 + 0,4 + 0) = 0,1
(A16, A17) = (0 + 0 + 0 + 1) = 0,25
(A17, A18) = (1 + 1 + 1 + 1) = 1
(A17, A19) = (1 + 1 + 0,65 + 1) = 0,912
(A19, A17) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0
(A17, A20) = (1 + 1 + 0,9 + 1) = 0,975
(A20, A17) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0
(A17, A21) = (1 + 1 + 0,5 + 1) = 0,875
(A21, A17) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0
(A17, A22) = (1 + 1 + 0,75 + 1) = 0,937
(A22, A17) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0
(A17, A23) = ( 0 + 0 + 0,05 + 1) = 0,262
(A23, A17) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0
(A17, A24) = (1 + 1 + 0,35 + 1) = 0,837
(A24, A17) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0
(A17, A25) = (0 + 1 + 0,85 + 1) = 0,712
(A25, A17) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0
(A17, A26) = (1 + 1 + 0,9 + 1) = 0,975
(A26, A17) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0
(A17, A27) = (0 + 0 + 0,65 + 1) = 0,412
(A27, A17) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0
(A28, A17) = (0 + 0 + 0 + 1) = 0,25
(A17, A29) = (1 + 1 + 1 + 1) = 1
(A29, A17) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0
(A17, A30) = (1 + 1 + 1 + 1) = 1
(A30, A17) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0
A23: (A23, A1) = 1 + 0 + 0,75 + 1 = 0,687
(A1, A23) = 0 + 0 + 0 + 0 = 0
(A23, A2) = 1 + 0 + 0 + 0 = 0,25
(A2, A23) = 0 + 0 + 0,15 + 1 = 0,287
(A23, A3) = 1 + 0 + 1 + 1 = 0,75
(A3, A23) = 0 + 0 + 0 + 0 = 0
(A23, A4) = 1 + 1 + 0,75 + 1 = 0,937
(A4, A23) = 0 + 0 + 0 + 0 = 0
(A23, A5) = 0 + 0 + 0 + 0 = 0
(A5, A23) = 0 + 0 + 0,15 + 0 = 0
(A23, A6) = 1 + 1 + 0,55 + 1 = 0,887
(A6, A23) = 0 + 0 + 0 + 0 = 0
(A23, A7) = 1 + 1 + 1 + 1 = 1
(A7, A23) = 0 + 0 + 0 + 0 = 0
(A8, A23) = 0 + 0 + 0,1 + 0 = 0
(A23, A9) = 1 + 1 + 0,65 + 1 = 0,912
(A9, A23) = 0 + 0 + 0 + 0 = 0
(A23, A10) = 1 + 1 + 1 + 1 = 1
(A10, A23) = 0 + 0 + 0 + 0 = 0
(A23,A11) = 1 + 0 + 0,5 + 0 = 0,375
(A11, A23) = 0 + 0 + 0 + 1 = 0,25
(A23, A12) = 1 + 1 + 0,3 + 1 = 0,824
(A12, A23) = 0 + 0 + 0 + 0 = 0
(A23, A13) = 1 + 1 + 1 + 1 = 1
(A13, A23) = 0 + 0 + 0 + 0 = 0
(A23, A14) = 1 + 0 + 0,1 + 0 = 0,275
(A14, A23) = 0 + 0 + 0 + 1 = 0,25
(A23, A15) = 1 + 0 + 0 + 1 = 0,5
(A15, A23) = 0 + 0 + 0,05 + 0 = 0
(A23, A16) = 0 + 0 + 0,35 + 0 = 0
(A16, A23) = 0 + 0 + 0 + 1 = 0,25
(A23, A17) = 0 + 0 + 0 + 0 = 0
(A23, A18) = 1 + 0 + 1 + 1 = 0,75
(A18, A23) = 0 + 0 + 0 + 0 = 0
(A23, A19) = 1 + 1 + 0,6 + 1 = 0,9
(A19, A23) = 0 + 0 + 0 + 0 = 0
(A23, A20) = 1 + 1 + 0,85 + 1 = 0,962
(A20, A23) = 0 + 0 + 0 + 0 = 0
(A23, A21) = 1 + 0 + 0,45 + 0 = 0,362
(A21, A23) = 0 + 0 + 0 + 1 = 0,25
(A23, A22) = 1 + 1 + 0,7 + 1 = 0,925
(A22, A23) = 0 + 0 + 0 + 0 = 0
(A23, A24) = 1 + 0 + 0,3 + 0 = 0,325
(A24, A23) = 0 + 0 + 0 + 1 = 0,25
(A23, A25) = 1 + 0 + 0,8 + 1 = 0,699
(A25, A23) = 0 + 0 + 0 + 0 = 0
(A23, A26) = 1 + 1 + 0,85 + 1 = 0,962
(A26, A23) = 0 + 0 + 0 + 0 = 0
(A23, A27) = 0 + 0 + 0,6 + 0 = 0,149
(A27, A23) = 0 + 0 + 0 + 1 = 0,25
(A28, A23) = 0 + 0 + 0,05 + 1 = 0,262
(A23, A29) = 1 + 1 + 1 + 1 = 1
(A29, A23) = 0 + 0 + 0 + 0 = 0
(A23, A30) = 1 + 1 + 1 + 1 = 1
(A30, A23) = 0 + 0 + 0 + 0 = 0
A16: (A16, A1) = (1 + 0 + 0,4 + 1) = 0,6
(A1, A16) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0
(A16, A2) = (0 + 0 + 0 + 1) = 0,25
(A2, A16) = (0 + 0 + 0,5 + 0) = 0,125
(A16, A3) = (1 + 0 + 0,65 + 1) = 0,662
(A3, A16) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0
(A16, A4) = (1 + 1 + 0,4 + 1) = 0,85
(A4, A16) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0
(A16, A5) = (0 + 0 + 0 + 1) = 0,25
(A5, A16) = (0 + 0 + 0,5 + 0) = 0,125
(A16, A6) = (1 + 1 + 0,2 + 1) = 0,8
(A6, A16) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0
(A16, A7) = (1 + 1 + 1 + 1) = 1
(A7, A16) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0
(A8, A16) = (0 + 0 + 0,45 + 0) = 0,112
(A16, A9) = (1 + 1 + 0,3 + 1) = 0,825
(A9, A16) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0
(A16, A10) = (1 + 1 + 1 + 1) = 1
(A10, A16) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0
(A16, A11) = (1 + 0 + 0,15 + 0) = 0,287
(A11, A16) = (0 + 0 + 0 + 1) = 0,25
(A16, A12) = (1 + 0 + 0 + 1) = 0,5
(A12, A16) = (0 + 0 + 0,05 + 0) = 0,012
(A16, A13) = (1 + 1 + 0,8 + 1) = 0,95
(A13, A16) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0
(A16, A14) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0
(A14, A16) = (0 + 0 + 0,25 + 1) = 0,312
(A16, A15) = (0 + 0 + 0 + 1) = 0,25
(A15, A16) = (0 + 0 + 0,4 + 0) = 0,1
(A16, A17) = (0 + 0 + 0 + 1) = 0,25
(A17, A16) = (0 + 0 + 0,4 + 0) = 0,1
(A16, A18) = (1 + 0 + 0,75 + 1) = 0,687
(A16, A19) = (1 + 0 + 0,25 + 1) = 0,562
(A19, A16) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0
(A16, A20) = (1 + 1 + 0,5 + 1) = 0,875
(A20, A16) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0
(A16, A21) = (1 + 0 + 0,1 + 1) = 0,525
(A21, A16) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0
(A16, A22) = (1 + 1 + 0,35 + 1) = 0,837
(A22, A16) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0
(A16, A23) = (0 + 0 + 0 + 1) = 0,25
(A23, A16) = (0 + 0 + 0,35 + 0) = 0,087
(A16, A24) = (1 + 0 + 0 + 1) = 0,5
(A24, A16) = (0 + 0 + 0,05 + 0) = 0,0125
(A16, A25) = (0 + 0 + 0,45 + 1) = 0,362
(A25, A16) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0
(A16, A26) = (1 + 1 + 0,5 + 1) = 0,875
(A26, A16) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0
(A16, A27) = (0 + 0 + 0,25 + 1) = 0,312
(A27, A16) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0
(A28, A16) = (0 + 0 + 0,4 + 0) = 0,1
(A16, A29) = (1 + 1 + 0,75 + 1) = 0,937
(A29, A16) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0
(A16, A30) = (1 + 1 + 0,8 + 1) = 0,95
(A30, A16) = (0 + 0 + 0 + 0) = 0
Tabel 3.1 Promethee Tahap 1
- A28 A17 A23 A16
A28 - 0,25 0,262 0,1
A17 0 - 0,262 0,1
A23 0 0 - 0
A16 0 0,25 0,25 -
3.2.1.2. Menghitung Leaving Flow
( ) = 1
−1 ( ,
∈
)
0.95 0.25 1 0.95 0.25 0.9 1 0.25 0.925 1 0.387 0.837 1 1
28 0.287 0.25 0.1 0.25 1 0.912 0.975 0.625 0.937 0.262 30 1
0.587 0.962 0.975 0.412 1 1 A 0.697
0.95 0.25 1 0.95 0.25 0.9 1 0.25 0.925 1 0.637 0.837 1
17 1 0.287 0.25 0.1 1 0.912 0.975 0.875 0.937 0.262 0.837 30 1
0.687 0.25 0.75 0.937 0 0.887 1 0.25 0.912 1 0.375 1
23 0.825 1 0.275 0.5 0.087 0 0.75 0.9 0.962 0.362 0.925 30 1
0.325 0.7 0.962 0.15 0 1 1 A 0.605
0.6 0.25 0.662 0.85 0.25 0.8 1 0.25 0.825 1 0.287 0.5 1
16 0.95 0 0.25 0.25 0.687 0.562 0.875 0.525 0.837 0.25 30 1
0.5 0.362 0.875 0.312 0 0.937 0.95 A 0.566
3.1.2.2. Menghitung Entering Flow
( ) = 1
−1 ( ,
∈
)
0 0.025 0 0 0.025 0 0 0.012 0 0 0.25 0 0 0.25 0 1
28
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 30 1
A
0.019
0 0.025 0 0 0.025 0 0 0.012 0 0 0.25 0 0 0.25 0 1
17
0.25 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.25 0 0 30 1
A
0.037
0 0.287 0 0 0.037 0 0 0.025 0 0 0.25 0 0 0.25 1
23 0.012 0.25 0.262 0 0 0 0.25 0 0.25 0 0 0.25 0.262 30 1 0 0 A 0.082
0 0.125 0 0 0.125 0 0 0.112 0 0 0.25 0.012 0 0.312 1
16
0.1 0.1 0 0 0 0 0 0.087 0.012 0 0 0 0.1 0 0 30 1
A
3.2.2. Promethee Tahap II
3.2.2.1. Menghitung Net Flow
a
a
a
28 0.697 0.019 0.678 17 0.707 0.037 0.67
23 0.605 0.082 0.522 16 0.566 0.046 0.52 A
A A A
Tabel 3.2 Promethee Tahap II
Alternatif Net Flow Rangking
A28 0.678 1
A17 0.67 2
A23 0.522 3
A16 0.52 4
Berdasarkan nilai Net Flow dari Tabel 3.2 di atas. Diperoleh nilai rangking
berdasarkan karakter net flow, sebagai berikut:
1. A28 = Panal, sebagai dosen terbaik I
2. A17 = Marianne, sebagai dosen terbaik II
3. A23 = Karsono, sebagai dosen terbaik III
3.3. Perancangan Sistem
3.3.1. Diagram Konteks
Konteks Diagram atau disebut juga dengan model sistem fundamental
merepresentasikan seluruh elemen sistem sebagai sebuah bubble tunggal dengan data
input output yang ditunjukan oleh anak panah yang masuk dan keluar secara
berurutan.
1. Diagram Konteks Metode Promethee
[image:59.612.128.517.366.634.2]Diagram konteks Metode Promethee dapat dilihat pada Gambar 3.1.
3.3.2. Data Flow Diagram (DFD)
DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem
yang baru yang akan dikembangkan secara logika dan menjelaskan arus data dari
mulai pemasukan sampai dengan keluaran data tingkatan diagram arus data mulai dari
diagram konteks yang menjelaskan secara umum suatu sistem atau batasan sistem dari
level 0 dikembangkan menjadi level 1 sampai sistem tergambarkan secara rinci. Di
bawah ini akan ditampilkan DFD level 1 dan level 2 dalam proses perancangan yang
akan dib