"
"
:
(S.Hum)
:
:
ب
:
-) "
"
:
(
.
.
ه
library research
و
.
ز
ABSTRAK
Fathimah Fairusi : Puisi “ᾱshiq min Falastῑn” Karya Mahm d Dasw sh: Kajian
Semiotika
Penelitian ilmiah ini membahas tentang puisi “ᾱshiq min Falastῑn” karya
Mahm d Dasw sh dengan kajian semiotika. bertujuan untuk mengetahui makna denotasi dan makna konotasi dalam puisi “ᾱshiq min Falastῑn” karya Mahm d
Dasw sh. Peneliti menggunakan metode tinjauan pustaka library research. Adapun sumber primer dalam penelitian ini adalah puisi “ᾱshiq min Falastῑn”
antologi al-a m l al- l karya Mahm d Dasw sh tahun , dan sumber sekunder adalah buku-buku yang berkaitan dengan penelitian. Teori yang digunakan adalah teori semiotika dengan metode deskriptif kualitatif. Dan peneliti menggunakan teori semiotika Roland Barthes yaitu denotasi dan konotasi. Denotasi memperjelas hubungan antar unsur kebahasaannya dan arti linguistiknya, sedangkan konotasi untuk memberikan makna puisi secara lengkap. Dari hasil analisis, diketahui bahwa makna denotasi dari puisi “ᾱshiq min
Falastῑn” ini adalah tentang kerinduan penyair terhadap kekasihnya, dan makna
ح
ü
þ
. .
.
:
.
.
.
.
.
ط
.
.
.
.
.
.
.
.
.
" "
.
ك
(Roland Barthes)
..
(Roland Barthes)
ل
(Conotation)
... ...
. ... ...
:
...
...
.
...
... ...
...
... ...
...
١
!
" "
.
.
)
( .
.
..
) :
(
٢
.
.
) (
.
.
.
"
"
" :
Vera Ellen Paat, Posisi Amerika Serikat dalam Penyelesaian KonflikPalestina-Israel,
artikel diakses pada Juli dari
٤
-"#$%&
'() * *+
,-:
./0)* .1/
:
.
.
:
.
.
٥
(Septriyanti Handayani Putri)
) (
:
“Tema Patriotisme Dalam Tiga Puisi Karya Mahmoed Darwish”
.
.
"
" .
٦
Library
Research
.
.
.
(Deskriptif Kualitatif) .
.
.
٧
:
“Pedoman Penulisan Skripsi Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Adab dan
Humaniora٢٠١٥”
2
:
.
.
.
٨
.
.
(denotation) (conotation)
.
٩
; <= >?45 <= @ A45 <BC45
D
.
.
.
.
) : (
) :
١ ٠
.
.
.
.
)
:
( .
.
) : (
:
) :
(
١ ٤
(Roland Barthes)
١ ٥
Benny H.Hoed, Semiotik dan Dinamika Sosial Budaya, (Depok: Komunitas Bambu,
-١ ٦
١ ٧
(Metalanguage)
.
.
) (
) (
. .
E R C
ﻰ ﻧ ﻛ ﺳ ﻟ ا ّل ﺣ ﻣ ﺔ ﻣ ﺎ ﻗ ﻹ ا و
E R C
ﺔ ﻣ ﻼ ﻌ ﻟ ا ر ا د ﻟ ا ل ز ﻧ ﻣ ﻟ ا
تﯾﺑﻟا
تﯾﺑﻟا
تﯾﺑﻟا
E R C
١ ٨
(Mitos) .
.
)
.(
:
.
) (
.
.
٢ ٢
Benny H.Hoed,Semiotik dan Dinamika Sosial Budaya, hal.
٢ ٣
٢ ١
)
(
.
. )
(
) (
.
.
.
.
) (
.
٢ ٦
.
.
.
"
.
:
•
.
• ..
.
•
.
-٢ ٧
•
.
•
..
..
.
.
.
.
:
.
٢ ٩
: !
..
.(
٣ ٠
\ ] W^_X V ` abX V
cdef g g\
h
... ...
!
٤ ٧ "
"
-٣ ١
...
...
...
!
... ..
:
...
!
٣ ٢
...
:
:
. :
.
. !
٣ ٣
..
.. !
.
.
..
..
!
..
..
..
٣ ٤
!
...
...
:
..
..
:
)) .
.((!
: !
..
٣ ٥
..
...
٣ ٦
...
!
٣ ٧
:
.. ! !
..
. .
!
:
..
... !
..
٣ ٨
(Roland Barthes)
٤ ٥
) ( ..
) =
( )
(
) ( )
( ..
) (
) (
) (
) =
( ...
٤ ٧
) (
) (
) (
) ( )
(
) (
) (
)
(:
) =
( .. ! )
(
) (!
٤ ٩
" "
:
.
.
.
...
٥ ٠
...
!
"
"
.
.
.
" "
:
٥ ١
.
.
...
...
٤ ٩
٥ ٤
د ا ﺪ ﺟ ﻷ ا ﺔ ﻤ ﻜ ﺣ ل ﺄ ﺳ أ :
ْءاﺮ ﻀ ﳋ ا ةر ﺎ ﱠﻴ ﺒ ﻟ ا ُﺐ ﺤ ﺴ ُﺗ ا ذ ﺎ ﳌ
ﺎ ﻬ ﺘ ﻠ ﺣ ر ﻢ ﻏ ر ، ﻰ ﻘ ﺒ ﺗ و
، ِق اﻮ ﺷ ﻷ او ح ﻼ ﻣ ﻷ ا ﺢ ﺋ او ر ﻢ ﻏ ر و
؟ ء اﺮ ﻀ ﺧ ًﺎ ﻤ ﺋ ا د ﻰ ﻘ ﺒ ﺗ
:
.
:
ء ﺎ ﻨ ﻴ ﳌ ا ﻰ ﻠ ﻋ
ُﺖ ﻔ ﻗ و . ْءﺎ ﺘ ﺷ َن ﻮ ﻴ ﻋ ﺎ ﻴ ﻧ ﺪ ﻟ ا ﺖ ﻧ ﺎ ﻛ و
٥ ٨
ﻒ ﻬ ﻜ ﻟ ا ب ﺎ ﺑ ﺪ ﻨ ﻋ ِﻚ ﺘ ﻳ أر ..
ﻚ ﻣ ﺎ ﺘ ﻳ أ َب ﺎ ﻴ ﺛ
.. ..
..
!
ِﻞ ﻣ ﺮ ﻟ او ﺮ ﺤ ﺒ ﻟ ا ﺢ ﻠ ﻣ َء ﻞ ﻣ ﻚ ﺘ ﻳ أر
... ل ﺎ ﻔ ﻃ ﻷ ﺎ ﻛ ...
ﻢ ﺴ ﻗ ُأو :
ﻼ ﻴ ﺗﺮ ﺗ ب ا ذ ًا د اﺆ ﻓ ﻪ ﻴ ﻘ ﺳ أ ..
٦ ٠
: ي ر و د !
ِر ﻮ ﺴ ﻟ او ﻞ ﻴ ﻠ ﻟ ا ء ار و ..
ِرﻮ ﻨ ﻟ او ت ﺎ ﻤ ﻠ ﻜ ﻟ ا ﻊ ﻣ ﺪ ﻋ و ﻲ ﻠ ﻓ .
..
ﺎ ﻨ ﻴ ﻧ ﺎ ﻏ أ ﺖ ﻣ ا د ﺎ ﻣ
ﲔ ﺣ ًﺎ ﻓ ﻮ ﻴ ﺳ ﺎ ﻬ ﻋ ﺮ ﺸ ﻧ
ﺢ ﻤ ﻘ ﻟ ﺎ ﻛ ﺔ ﱠﻴ ﻓ و ِﺖ ﻧ أو ..
ﺎ ﻨ ﻴ ﻧ ﺎ ﻏ أ ﺖ ﻣ ا د ﺎ ﻣ
٦ ١
ﺎ ﻫ َﺮ ﺋ ﺎ ﻔ ﺿ ت ﱠﺰ ﺟ ﺎ ﻣ و
...
ِن ﺪ ﺒ ﻟ او ﻪ ﺟ ﻮ ﻟ ا ن ﻮ ﻟ
ِﲔ ﻌ ﻟ او ﺐ ﻠ ﻘ ﻟ ا ء ﻮ ﺿ و
ِﻦ ﺤ ﻠ ﻟ او ﺰ ﺒ ﳋ ا ﺢ ﻠ ﻣ و
!
٦ ٣
ﻦ ﻣ ﺎ ﺜ ﻟ ا ﺖ ﻴ ﺒ ﻟ ا
ِﻢ ﺷ ﻮ ﻟ او ﲔ ﻨ ﻴ ﻌ ﻟ ا َﺔ ﻴ ﻨ ﻴ ﻄ ﺴ ﻠ ﻓ
ِﻢ ﺴ ﳉ او ﲔ َﻣ ﺪ ﻘ ﻟ او ﻞ ﻳ ﺪ ﻨ ﳌ ا ﺔ ﻴ ﻨ ﻴ ﻄ ﺴ ﻠ ﻓ
ِﺖ ﻤ ﺼ ﻟ او ت ﺎ ﻤ ﻠ ﻜ ﻟ ا ﺔ ﻴ ﻨ ﻴ ﻄ ﺴ ﻠ ﻓ
ِت ﻮ ﺼ ﻟ ا ﺔ ﻴ ﻨ ﻴ ﻄ ﺴ ﻠ ﻓ
او د ﻼ ﻴ ﳌ ا ﺔ ﻴ ﻨ ﻴ ﻄ ﺴ ﻠ ﻓ ِت ﻮ ﳌ
ي ر ﺎ ﻌ ﺷ أ َر ﺎ ﻧ
:
م و ﺮ ﻟ ا ُل ﻮ ﻴ ﺧ .. !
٦ ٤
ن ا ﺪ ﻴ ﳌ ا ل ﱠﺪ ﺒ ﺘ ﻳ ن إ و !
ًار َﺬ َﺣ او ُﺬ ُﺧ ..
ﺎ ﻧ أ . .
د و ﺪ ﺣ ﺎ ﻬ ﻋ ر ز أ م ﺎ ﺸ ﻟ ا
ن ﺎ ﺒ ﻘ ﻌ ﻟ ا ﻖ ﻠ ﻄ ﺗ ﺪ ﺋ ﺎ ﺼ ﻗ !
:
ْن ا ﺪ ﻳ د ﺎ ﻳ ﺖ ﳕ ﺎ ﻣ ا ذ إ ﻲ ﻤ ﳊ ﻲ ﻠ ﻛ
..
ﻰ ﻌ ﻓ ﻷ ا ُﺔ ﻀ ﻴ ﺒ ﻓ ...
!
م و ﺮ ﻟ ا ل ﻮ ﻴ ﺧ ..
٦ ٦
ﻖ ﳊ ا ﻞ ﻫ أ ة ر ﺎ ﺠ ﳊ ا .
٦ ٢ و" ﻰ ﻌ ﻓ ﻷ ا ﺔ ﻀ ﻴ ﺑ "
ﻪ ﻟﻮ ﻗ و " "
و ،
ﺎ ﻨ ﻫ ن ﺎ ﺒ ﻌ ﺜ ﻟ ا
.
٦ ٢
٦ ٨
ن أ ﺪ ﻌ ﺑ
:
١.
ﻗ ا
.
٢.
اﻟ
٣.
٧ ٣
-Hoed, Benny H.. Semiotik dan Dinamika Sosial Budaya. Depok: Komunitas Bambu, .
Paat, Vera Ellen. Posisi Amerika Serikat dalam Penyelesaian Konflik Palestina-Israel artikel diakses pada Juli dari
٧ ٤ Perindu dari Palestina
Matamu adalah duri di hatiku
Menyakitkanku ... namun aku tetap memujanya Aku melindunginya dari angin
Aku meyarungkannya di belakang malam dan rasa sakit ... aku pun menyarungkannya
Lukanya pun menerangi kegelapan
Yang menjadikan masa kini adalah masa depannya (Ia) lebih mulia bagiku dari pada jiwaku
Dan aku melupakan, setelah beberapa saat, dalam pertemuan mata dengan mata (itu) ketika kita berdua bersama-sama di belakang pintu
Ucapanmu ... adalah sebuah nyayian Aku mencoba untuk bernyanyi
Namun kesengsaraan ini telah menyelimuti bibir musim semi
Ucapanmu, seperti burung swallow, terbang meninggalkan rumahku Pergi (meninggalkan) pintu rumah kami, di ambang musim gugur Di belakangmu, sesuai keinginan rindu
Cermin kami pecah
Kesedihanpun menyelimuti kami Kami memilih serpihan suara
Kami tidak bisa apa-apa selain hanya meratap negeri ini ! Kami akan selalu menanamnya di dada gitar
Dan di atas atap penderitaan kami, kami akan memainkannya Untuk bulan-bulan yang dirusak ... dan batu (yang dirusak pula) Namun aku lupa ... aku lupa wahai suara yang tak dikenal
٧ ٥
Aku melihatmu kemaren di pelabuhan Melakukan perjalanan sendirian tanpa bekal Aku berlari kepadamu seperti anak yatim Bertanya tentang (makna) hikmah para leluhur Bagaimana mungkin kebun hijau jadi terkurung Ke penjara, ke perasingan, ke pelabuhan
Ia tetap tinggal walaupun sudah pergi
Walaupun bau garam dan kerinduan (sudah pergi) Namun ia tetap hijau
Aku menulis di catatanku
Aku suka jeruk, dan benci pelabuhan Aku membawa catatanku
Di pelabuhan
Aku berdiri, dan dunia seperti mata-mata musim dingin
Kami hanya memiliki kulit jeruk, dan di belakang kami ada padang pasir yang luas
Aku melihatmu di bukit berduri
Seperti pengembala yang tak memiliki domba Mengendap ngendap, di bawah rintikan hujan
Kau seperti kebunku, dan aku seperti rumah yang terasing Aku mengetuk pintu wahai hatiku
(mengetuk) pintu hatiku
Pintu, jendala, semen, dan batu berdiri
Aku melihatmu di guci (penyimpan) air dan guci gandum
Terluka, aku melihatmu di sebuah kafe malam menjadi seorang pelayan Aku melihatmu dalam sinar air mata dan luka
Kamu adalah paru-paru lain di dadaku Kamu adalah suara di bibirku
٧ ٦
Aku melihatmu di depan pintu gua, di dekat api
Menggantungkan pakaian di atas tali anak-anak yatimmu Aku melihatmu di warung, di jalan jalan
Di kandang ternak ... di darah matahari
Aku melihatmu dalam nyanyian ratapam penderitaan Aku melihatmu dalam garam laut dan pasir
Kau indah seperti tanah ... seperti anak-anak.. seperti kacang Aku bersumpah
Dari bulu mata aku akan menenun sapu tangan
Dan aku akan menulis di atasnya puisi tentang dua matamu Dan namamu ketika aku meminumkannya hati yang mencair Menjulurkan punjung yang banyak
Aku akan menulis sebuah kalimat yang lebih berharga dari para syuhada Itu tetap palestina ... dan masih seperti itu
Aku membuka pintu dan jendela di malam yang berbadai Di atas bulan yang tetap menerangi malam kami
Aku berkata kepada malamku : giliranku ! Dibelakang malam dan dinding
Aku ada janji dengan kata-kata dan cahaya Kau adalah kebunku yang perawan
Selama nyanyian kami
Masih menjadi pedang saat kami membuatnya Kau setia seperti gandum
Selama nyanyian kami
Masih menjadi pupuk saat kami menanamnya Kau seperti pohon kurma yang kuat
Tak patah karena badai dan penebang Tak pernah terpotong
Binatang buas dan hutan
٧ ٧
Bawalah aku di bawah matamu Bawalah aku, dimana kau berada Bawalah aku, bagaimana pun caranya Datang kepadaku warna wajah dan badan Cahaya hati dan mata
Asinnya roti dan nyayian Rasa tanah dan negri
Bawalah aku di bawah matamu
Bawalah aku sebagai kanvas di pondok penyesalan Bawalah aku sebagai tanda dari perjalan yang sulit
Bawalah aku sebagai permainan ... sebagai batu dari rumah Agar generasi berikutnya mengingat
Jalan menuju rumah
Palestina adalah dua mata dan tato Palestina sebuah nama
Palestina sebuah mimpi dan keinginan
Palestina sebuah sapu tangan, dua kaki, dan badan Palestina adalah kata-kata dan diam
Palestina adalah suara
Palestina adalah tempat kelahiran dan kematian Aku membawamu dalam catatan lamaku Inspirasi untuk api kata-kata saya
Kau adalah perbekalan perjalananku
Aku meneriakkan namamu di sebuah lembah Kuda penjajah, aku mengenal mereka
Walaupun padang itu telah berganti Waspadalah ....
٧ ٨
Aku akan menanami tepian negeri syam Qasidah yang diucapkan burung aquila Aku meneriaki para musuh dengan namamu
Jika saja aku tidur, biarkan cacing memakan dagingku Dan semut tidak mungkin melahirkan elang
Dan telur ular
Hanya akan melahirkan ular