• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem informasi peminjaman alat produksi PT.Esa Visual Padjadjaran TV PJTV : laporan kerja praktek

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem informasi peminjaman alat produksi PT.Esa Visual Padjadjaran TV PJTV : laporan kerja praktek"

Copied!
74
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan dalam bidang komputer pada saat ini telah membuka peluang seluas-luasnya kepada para pakar dan para pengambil keputusan, baik yang bergerak dibidang ekonomi, pemerintahan, keilmuan dan sebagainya untuk menyelesaikan semua permasalahannya dengan menggunakan komputer. Sebelum datang era komputerisasi ini kebanyakan dari user menyelesaikan pekerjaannya secara manual. Tetapi saat ini user dapat menggunakan komputer dalam mengerjakan berbagai tugasnya dengan cepat dan tepat. Hal ini dikarenakan di dalam komputer tersebut terdapat bermacam-macam aplikasi yang bisa digunakan, sehingga user mendapatkan kemudahan dalam menyelesaikan pekerjaannya.

Berbagai aplikasi komputer saat ini bermunculan, mulai dari aplikasi yang mempermudah dalam hal perhitungan sampai aplikasi yang menyediakan sarana pengolahan data. Aplikasi-aplikasi ini semuanya memiliki tujuan yang sama yaitu ingin mempermudah pekerjaan user.

(2)

ataupun pengembalian peralatan masih dilakukan secara manual. Begitu pula dengan proses peminjaman dan pengembalian peralatannya. Sehingga menimbulkan berbagai permasalahan seperti kehilangan data peminjam, kehilangan barang yang dipinjamkan, dan permasalahan lainnya yang berhubungan dengan prosedur peminjaman. Hal ini menyulitkan bidang sarana dalam memberikan laporan kepada pimpinan.

Berdasarkan hal di atas, kami bermaksud untuk membangun sebuah sistem informasi yang akan memaksimalkan kualitas kerja dan efisiensi waktu. untuk memproses data, membuat laporan, dan membuat bukti peminjaman alat produksi. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah perusahaan dalam mengelola datanya. Hal ini juga yang melatar belakangi kami untuk memilih Divisi Produksi P.T. Esa Visual Padjadjaran TV sebagai objek laporan kerja praktek dengan judul :

“ Sistem Informasi Peminjaman Alat Produksi di PT. Esa Visual Padjadjaran TV “.

1.2 Identifikasi Masalah

Pada PT. Esa Visual Padjadjaran TV masalah yang dihadapi adalah kegiatan peminjaman dan pengembalian alat–alat produksi masih dilakukan secara manual, sehingga menimbulkan berbagai masalah, sebagai berikut :

a. Penyimpanan data yang kurang baik, sehingga kurangnya akurasi dan efisiensi dalam mengelompokkan data.

b. Sering terjadinya kehilangan atau kerusakan barang yang telah dikembalikan, dan pengembalian yang melewati batas peminjaman.

(3)

d. Pemanipulasian data pada sistem sebelumnya memerlukan intruksi manual oleh user sehingga kurang efisien.

e. Adanya kesempatan untuk memanipulasi data oleh pihak selain divisi produksi.

1.3 Maksud Dan Tujuan

1.3.1 Maksud

Maksud dari ditulisnya laporan ini adalah untuk membangun Sistem Informasi Peminjaman Alat Produksi di PJTV Berbasis Desktop.

1.3.2 Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan pembuatan aplikasi sistem informasi berbasis desktop adalah sebagai berikut:

1. Dengan ada sistem informasi ini proses peminjaman alat alat produksi dapat menjadi lebih efisien dalam hal waktu

2. Agar proses inventarisasi alat, peminjaman dan pengembalian menjadi konsisten sehingga informasi yang disampaikan benar.

3. Agar proses penyampaian informasi menjadi lebih cepat dan mudah dalam pembuatan laporan-laporan.

4. Menghasilkan aplikasi yang mudah untuk digunakan dan dikembangkan.

(4)

6. Menghasilkan sistem keamanan yang baik agar data peminjaman alat alat produksi tidak dimanipulasi oleh orang yang tidak berwenang.

1.4 Batasan Masalah

Penulis membatasi permasalahan menjadi beberapa batasan antara lain: 1. Pembuatan aplikasi program peminjaman alat produksi menggunakan Borland Delphi 7 untuk programnya, MySQL untuk databasenya dan MyODBC Sebagai koneksinya.

2. Pembuatan aplikasi program peminjaman alat produksi ini hanya menginputkan dan Membuat laporan peminjaman.

1.5 Metedologi Penelitian

Tehnik pengumpulan data merupakan tahap-tahap dalam melakukan penelitian.Guna mendapatkan sumber data yang diperlukan dalam penyusunan laporan ini, Metode penulisan yang digunakan dalam pembuatan laporan kerja praktek ini adalah

1. Pengumpulan Data a. Observasi

Observasi merupakan pengamatan langsung pada lokasi penelitian observasi terhadap sistem meliputi prosedur dan aplikasi yang digunakan pada sistem, dan dokumen-dokumen yang digunakan dilokasi penelitian, serta pengumpulan data atau file-file yang diperlukan.

(5)

Wawancara atau interview penulis lakukan terhadap personil yang terlibat langsung dalam sistem sehingga penulis dapat mengetahui lebih jauh mengenai permasalahan-pemasalahan dalam sistem yang ada terutama prosedur kerja sistem informasi Peminjaman alat-alat produksi di PJTV.

c. Studi pustaka

Dimaksudkan untuk memperoleh data yang diperlukan sehingga menambah kejelassan terhadap uraian yang di kemukakan. Dalam hal ini seperti buku-buku pelajaran yang berhubungan dengan penyusunan Laporan Kerja Praktek.

2. Tahap perancangan dan implementasi

Pembangunan perangkat lunak ini menggunakan metode waterfall yang terdiri dari beberapa tahap, yaitu:

a) Sistem Engineering

Merupakan tahap awal dalam pengembangan sistem yaitu menetapkan segala hal yang diperlukan dalam membangun perangkat lunak dengan meminta penjelasan dari pihak-pihak yang memiliki keterkaitan dengan aplikasi yang dibuat.

b) Analisis

Mempelajari serta memahami perangkat lunak yang akan dibuat dengan menentukan karakteristik dan hubungan antar objek-objek. c) Design

(6)

oleh pengguna. d) Coding

Tahap ini merupakan tahap penerjemah data atau pemecahan masalah yang telah dirancang ke dalam format yang dapat dibaca oleh mesin dengan menggunakan bahasa pemrograman komputer, yang dipakai disini adalah bahasa pemrograman dengan Borland Delphi 7. e) Testing

Pengujian (testing) perangkat lunak yang mengintegrasikan metode desain test case ke dalam sederetan langkah yang direncanakan dengan baik, dan hasilnya adalah konstruksi perangkat lunak yang baik.

f) Maintenance

Tahap akhir dimana suatu perangkat lunak yang sudah selesai dapat mengalami perubahan–perubahan atau penambahan sesuai dengan permintaan pengguna.

Sistem Engineering

Maintenance Testing

Code Design

Analysis

(7)

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penyusunan dibagi dalam beberapa bab dengan pokok pembahasan. Sistematika secara umum adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Menguraikan tentang dasar-dasar pemikiran yang berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metode penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menguraikan profil dari PJTV dan landasan teori yang digunakan dalam perancangan dan pembuatan aplikasi, serta memaparkan tentang kebutuhan penyusunan kembali dokumen-dokumen yang sudah ada di sub bagian Produksi di PJTV dimana kebutuhan utamanya adalah mengarsipkan semua dokumen peminjaman alat produksi kedalam suatu wadah atau suatu tempat agar dokumen tersebut lebih terorganisir sebagai acuan dalam pembuatan perangkat lunak. BAB III PEMBAHASAN

Pada bab ini dijelaskan langkah-langkah perancangan dan pembuatan Sistem Informasi Peminjaman Alat Produksi, serta kegiatan selama mengikuti kerja praktek di PJTV.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

(8)
(9)
(10)

8

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Profil PJTV

PJTV (PadjadjaranTelevisi) berdiri pada tahun 2005 di Bandung dengan kekuatan pemancar 3Kw. Didukung dengan tenaga SDM yang muda dan kreatif serta mempunyai visi yang sama sampai saat ini PJTV menjadi stasiun televisi yang eksis di kota Bandung dan sekitarnya.

Dengan semangat untuk mencapai Visinya, selain telah banyaknya program program baru yang menarik, menghibur serta mendidik, PJTV adalah stasiun TV lokal pertama yang di bandung yang sudah mengudara kurang lebih 18 jam per hari dan saat ini telah menambah daya pancarnya menjadi 10kw yang tentunya akan menjangkau sebagian besar wilayah Jawa Barat.

2.1.1 Sejarah PJTV

(11)

Terletak di kawasan Asri Nuasa Mas Estate B-12 Riung Bandung, Padjadjaran Televisi awalnya berlogo PTV, lalu diubah menjadi PJTV (Padjadjaran Televisi) dan merubah Style siaran dari format “beriman dan

bertaqwa” menjadi “siaran keluarga”, yang dapat dinikmati oleh segala usia, dan

mejadi televisi milik masyarakat Bandung.

Tulisan PJTV yang diawali dengan huruf P adalah singkatan dari Padjadjaran dan tulisan JTV yang digabungkan merupakan stasiun televisi jawa TV sebagai pemilik dari PJTV.Warna Silver adalah bahwa PJTV sebagai stasiun televisi yang cemerlang. Tulisan BANDUNG EUY merupakan tag line sebagai ciri khas orang Bandung.PJTV saat ini mengusung sebuah konsep yang sangat berbeda dengan televisi lokal yang telah lebih dulu ada di Bandung, yaitu dengan mengutamakan konsep 3L (Lokal, Leisure, Lifestyle).

Lokal : Karena memang acaranya mengusung tema-tema lokal.

Leisure : Karena konsep acara yang akan menyajikan program-program untuk

mereka yang ingin bersantai di rumah, dengan menjauhkan program-program TV dari unsur kekerasan dan penyiksaan.

Lifestyle : Bandung adalah kota yang sangat khas dengan lifestyle. Bandung

(12)

2.1.2 Visi Dan Misi

2.1.2.1 Visi

1. Menjadi model televisi lokal yang dapat mengerti keinginan masyarakat Bandung yang sangat bangga akan kotannya dan kemudian juga bangga memiliki stasiun televisi yang benar-benar milik Kota Bandung.

2. Membuat PJTV sebagai stasiun televisi yang dapat menghibur masyarakat Bandung sekaligus memberi kesempatan kepada masyarakat untuk juga terlibat dalam program-program PJTV sehingga mereka dapat menjadikan PJTV sebagai contoh televisi yang selalu menjadi sahabat dan memberikan kesempatan luas bagi masyarakat.

2.1.2.2 Misi

1. Membangun dan mengembangkan PJTV, sebagai sahabat dan tempat masyarakat Bandung mencari hiburan yang mendidik disebut stasiun televisi.

(13)

Misi Program PJTV

1. Program yang dapat memberikan hiburan-hiburan cerdas untuk masyarakat yang telah penat menjalani keseharian kehidupannya.

2. Menjadi sarana informasi yang terpercaya.

3. Dapat melahirkan bintang-bintang baru dari Bandung yang dapat menjadi kebanggan Kota Bandung.

4. Menyuguhkan tayangan yang kreatif dan inovatif.

2.1.3 Format PJTV

1. Target Segmentasi PJTV

a. All Segment

b. Keluarga (Primary Target : 10 – 55 years old) c. Remaja (Secondary Target : 15 – 25 years old)

d. SES LEVEL : A1, A2, B1, C1, C2.

2. Format Tayangan

1. Live

2. Live Interaktif

(14)

2.1.4 Konsep Dan Format PJTV

2.1.4.1 Konsep Program

1. Selalu mengedepankan konsep Lokal, leisure dan life style. 2. Sebanyak mungkin melibatkan masyarakat.

3. Memberikan kesungguhan yang berbeda untuk kepausan para pemasang iklan dengan memberikan masukan innovatif dari team kreatif sehingga pemasang iklan dapat mencapai tujuan dalam beriklan.

2.1.4.2 Format Program

1. Entertainment Program

2. Edutaimnet

3. Variety Show

4. Soft News

5. Talent Searching

2.1.4.3 Klasifikasi Program

1. Soft News

2. Talkshow

3. Otomotif

4. Life Style

5. Education Entertaiment

6. Quis Unteraktif

7. Tantangan

8. Break The Record

(15)

10.Variety Show

2.1.5 Struktur Organisasi

(16)

Gambar 2.1 Sturktur Organisasi Di PJTV

2.1.5.1 Job Descriptions Struktur Besar

Kedudukan-kedudukan atau posisi yang terdapat pada Struktur Besar di dalam PJTV antara lain :

a. President Director (Komisaris Utama)

(17)

b. Executive Secretary

Kedudukannya tepat dibawah President Director yang memiliki tugas untuk membantu President Director dalam menyusun jadwal atau program kerja President Director yang sifatnya harian ataupun jangka waktu yang tepat.

c. Coorporet Research & Development

Memilki tanggung jawab dalam menetukan efektifitas dan kualitas sumber daya manusia yang dimilki perusahaan.

d. Management Information System

Bertanggung jawab untuk menyediakan sarana dan prasarana yang berkaitan dengan pengelolaan data – data informasi yang dibutuhkan perusahaan.

e. Director Operation

Mengawasi ketersediaan perangkat operasional serta pemanfaatnya dalam keseharian aktivitas perusahaan berkala.

f. Director Sales, Marketing & Programming

Bertanggung jawab dalam perencanaan, penetapan strategi usaha pemasaran hasil produksi perusahaan dan menetukan target penapatan sesuai dengan anggaran yang tersedia dan pengembangannya.

g. Director Finance

Bertugas mengatur adminitrasi keuangan dan pengelolaan anggaran yang tersedia.

h. General Manager Production

(18)

i. General Manager News

Mengkoordinir, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan produksi, penyiaran dan operasional siaran berita sesuai dengan standard OperationProcess.

2.1.5.2 Job Descriptions News Departement

a. General Manager News (Pimpinan Redaksi)

Bertanggung jawab terhadap mekanisme dan aktivitas kerja keredaksian sehari-hari, mengkoordinasi, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan produksi, penyiaran dan operasional siaran berita.

b. Produser Eksekutif

Bertugas memikirkan setting, dekor, latar belakang atau tampilan suatu program berita yang akan menjadi ciri khas program berita itu, dan juga melakukan pengawasan terhadap kerja reporter dan produser dan memastikan staf redaksi memenuhi style yang telah ditetapkan. Ia juga harus memikirkan cara memperbaiki mutu suatu program.

c. Asisten Produser

Bertugas membantu reporter menyiapkan paket berita jika reporter berada dalam waktu yang mendesak atau jika reporter tidak bisa menyelesaikan paket beritanya karena harus berangkat lagi menjalankan tugas.

d. Sekretaris Redaksi

Mengurus administrasi dan realisasi peliputan. Anggaran untuk dalam kota dan luar kota.

(19)

Bertanggung jawab terhadap proses penciptaan dan pengembangan suatu program sesuai dengan tema yang telah ditentukan dan disepakati oleh produser eksekutif. Serta menyediakan konsep atau ide dan materi program sesuai dengan bidang keahlian dan memutuskan berita apa yang akan disiarkan.

f. Presenter

Bertugas menyampaikan informasi dan pesan yang telah disiapkan dalam bentuk naskah kepada pemirsa.

g. Scripwriter

Bertugas untuk menulis dan menyusun naskah (scrip) acara. h. Koordinator Kamera

Orang yang bertugas mengkoordinir kegiatan kameramen secara keseluruhan saat menyiarkan suatu program acara.

i. Juru Kamera

Di studio juru kamera bertugas menyediakan visual untuk paket acara (package) yang lengkap sesuai dengan kaidah visual berita. Sedangkan dilapangan juru kamera bertugas meliput terutama dalam hal pengambilan gambar berita.

j. Tata Cahaya

Bertanggung jawab mengatur penempatan sumber cahaya, mengarahkannya, sehingga memperoleh efek yang diinginkan.

k. Tata Artistik

Bertanggung jawab untuk merencanakan setting dekorasi, mengawasi konstruksi set, dan penataan grafik.

(20)

Bertanggung jawab pada bagian audio dan mengatur balance suara dari berbagai sumber juga mengatur penempatan mikrofon.

m. Penyunting Gambar (editor)

Menggabungkan gambar-gambar yang diperoleh juru kamera. n. Penata Rias

Mempersiapkan segala sesuatu keperluan presenter yang berhubungan dengan rias dan busana saat pengambilan gambar.

2.1.6 Standard Procedure Operational

2.1.6.1 Reporter

a. Datang tepat waktu, lihat papan tulis dan baca baik-baik tegas yang diberikan.

b. Hubungi juru kamera, dan siapkan peralatan (kamera, kaset) yang dibutuhkan.

c. Berangkat meliput.

d. Ketika liputan, perhatikan alam dan kondisi sekitarnya, jangan Cuma inti berita itu saja, elemen lingkungan dapat memperkaya isi tulisan.

e. Jika sudah selesai langsung pulang ke kantor, bukan ke rumah.

f. Sampai di kantor ketik naskah berita sesuai dengan gambar yang diliput dan berita yang diliput.

(21)

2.1.6.2 Juru Kamera

a. Untuk juru kamera yang menggunakan peralatan logistik news dimohon mengisi formulir pengambilan alat.

b. Untuk pengambilan peralatan logistik news hanya juru kamera, selain juru kamera (reporter, driver, dll) tidak diperbolehkan.

c. Juru kamera diwajibkan untuk bertanggung jawab atas peralatan logistik news yang digunakan saat liputan.

d. Juru kamera saat liputan diwajibkan untuk menjaga peralatan.

e. Juru kamera harus jujur dan bertanggung jawab apabila terjadi kerusakan peralatan.

f. Bila terjadi kerusakan pada alat yang habis digunakan, juru kamera harus melaporkan kepada logistik news atau koordinator kamera secepatnya. g. Kamera yang disediakan koordinator news hanya bisa digunakan untuk

meliput, tidak boleh digunakan untuk yang lainnya.

2.1.6.3 Persiapan Reporter dan Juru Kamera Sebelum Meliput

a. Mencari informasi dari berbagai sumber tentang kasus atau berita yang akan diliput.

b. Disaat yang sama juru kamera juga harus mempersiapkan peralatan untuk meliput (kamera full batre, kaset beserta cadangannya satu, microfon, dll). c. Bersiap untuk berangkat ketempat tujuan yang akan diliput, dan tidak lupa

(22)

2.1.6.4 Reporter Saat Dilapangan

a. Sampai ditempat liputan, seorang reporter dan juru kamera harus stand by atau bersiap saat berlebih disaat hunting.

b. Saat liputan seorang reporter sudah harus siap dengan pertanyaan-pertanyaan yang akan ditanyakan atau mewawancarai narasumber.

c. Sebelum melakukan wawancara seorang reporter harus memperkenalkan diri dahulu, sebelum melakukan tugas.

d. Selain mendengarkan narasumber, reporter juga harus siap dengan alat tulis untuk menulis informasi yang didapat dari narasumber.

e. Mulailah dengan pertanyaan yang mudah terlebih dahulu.

2.2 Landasan Teori

Konsep dasar sistem ini meliputi pengertian dasar dari sistem, bentuk umum sistem, karakteristik sistem dan analisis sistem.

2.2.1 Pengertian Sistem

Pengertian sistem adalah kumpulan dari unsur atau elemen-elemen yang saling berkaitan atau berinteraksi dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

(23)

“Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur

yang saling berhubungan, berkumpul bersam-sama unutk melakukan

suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.

Sedangkan pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau Komponennya mendefinisikan sistem sebagai berikut :

“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk

mencapai tujuan tertentu “.

2.2.2 Bentuk Umum Sistem

Bentuk umum dari suatu sistem terdiri atas masukan (input), proses, dan keluaran (output). Dalam bentuk umum sistem ini biasa melakukan satu atau lebih masukan yang akan diproses dan menghasilkan keluaran sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya.

Gambar 2.2 Bentuk Umum Sistem

2.2.3 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, antara lainakan dijelaskan dibawah ini.

2.2.4 Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang berikut:

(24)

pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem phisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

2. Sistem dapat diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sitem buatan manusia (human made system). Sistem alami adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut

human-machine system atau ada yang menyebutnya dengan man machine

system.

(25)

Sistem ini menerima dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya.

2.2.5 Analisis Sistem

Analisis sistem (sistem analis) merupakan tahapan yang sangat penting dalam membangun sebuah aplikasi, karena kesalahan dalam tahap ini dapat mempengaruhi tahapan selanjutnya. Analisa sistem didefinisikan sebagai berikut :

“Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian

komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi

permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan

yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat

diusulkan perbaikan-perbaikannya”.

Dalam tahap analisis terdapat langkah-langkah dalam pengerjaannya, sebagai berikut:

a. Identify yaitu mengidentifikasi masalah.

b. Understand yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.

c. Analyze yaitu menganalisis sistem.

d. Report yaitu membuat laporan hasil analisis.

2.2.6 Desain Sistem dan Tujuannya

Desain sistem dapat didefinisikan sebagai berikut:

“Penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari

beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi”.

(26)

1. Untuk memenuhi kebutuhan pengguna sistem. 2. Memberikan gambaran dalam perancangan sistem.

Sedangkan sasaran-sasaran yang harus dicapai agar desain sistem dapat mencapai tujuan:

1. Desain sistem harus berguna, mudah dipahami dan nantinya mudah digunakan.

2. Desain sistem harus dapat mendukung tujuan utama perusahaan atau instansi.

3. Desain harus efektif dan efisien serta mendukung keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen.

2.2.7 Definisi Sistem Informasi

Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen dalam mengambil suatu keputusan.Suatu informasi dapat diperoleh dari sistem informasi atau juga disebut dengan processing system atau information processing system atau information-generating system.Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A. Leitchdan K. Roscoe Davis adalah “suatu system didalam sebuah organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung orperasi,

bersifat menejerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan

pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

(27)

Sebuah sistem informasi merupakan kumpulan dari perangkat keras dan perangkat lunak komputer serta perangkat manusia yang akan mengolah data menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak tersebut. Informasi merupakan hal yang sangat penting dalam pengambilan keputusan, permasalahannya adalah dimana informasi tersebut didapat.Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi. Robert A Leitch dan K. Roscoe Davis mendefinisikan sistem informasi sebagai berikut:

“Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,

bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan

pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.”

2.2.9 Definisi Basis Data

Basis Data adalah kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama dengan tanpa adanya pengulangan (redundansi) yang tidak perlu untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Terdapat konsep dasar pada basis data, konsep dasar tersebut yaiut :

a. Field, merupakan unit terkecil dari data yang berarti, yang disimpan dalam suatu file atau basis data.

b. Record, merupakan kumpulan dari field-field yang disusun dalam format yang telah ditentukan.

(28)

a. Menambah data. b. Membaca data. c. Mengubah data. d. Menghapus data.

2.2.10 Tujuan Basis Data

Basis data dimaksudkan untuk mengatasi problem pada sistem yang memakai pendekatan berbasis berkas. Basis Data pada prinsipnya ditujukan untuk pengaturan data agar terdapat kemudahan dalam pengambilan kembali data tersebut. Berikut ini adalah tujuan dari basis data, yaitu :

1. Lebih cepat dan mudah dalam melakukan penyimpanan, perubahan dan manipulasi.

2. Efisiensi ruang penyimpanan.

3. Memungkinkan untuk menjaga keakuratan data dalam basis data. 4. Memungkinkan integrasi semua basis data yang ada.

5. Memungkinkan penambahan jenis data baru dalam basis data yang telah ada.

6. Memiliki sistem keamanan.

(29)

2.2.11 Tahap Perancangan Basis Data

Perancangan basis data merupakan langkah untuk menentukan basis data yang diharapkan dapat mewakili seluruh kebutuhan pengguna. Berikut tahapan-tahap yang biasa digunakan dalam perancangan basis data :

a. Entity Relationalship Diagram (ERD)

Entity Relationalship Diagram adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak.Model data E-R didasarkan pada persepsi terhadap dunia nyata yang tersusun atas kumpulan objek-objek dasar yang disebut entitas dan relasi. Berikut adalah elemen-elemen yang terdapat pada ERD, yaitu :

1. Entity (Entitas), yaitu sesuatu apa saja yang ada didalam sistem, baik nyata maupun abstrak dimana data disimpan.

Gambar 2.3 Simbol Entitas

2. Relationship, yaitu hubungan alamiah yang terjadi antara entitas.

Gambar 2.4 Simbol Relationship

3. Atribut, yaitu deskripsi kelompok data yang mempunyai karakteristik yang sama, merupakan field yang akan disimpan.

Gambar 2.5 Simbol Atribut

4. Garis, sebagai penghubung antara relasi dengan entitas, relasi dan entitas dengan atribut.

Gambar 2.6 Simbol Alur Data Entitas

Relationship

(30)

5. Kardinalitas, yaitu menyatakan jumlah anggota entitas yang terlibat didalam relasi yang terjadi. Terdapat tiga macam kardinalitas relasi, yaitu :

a. Satu Ke Satu (one to one / 1-1)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berelasi dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas B, demikian juga sebaliknya.

1 1

Gambar 2.7 ERD Entitas Satu Ke Satu

b. Satu Ke Banyak (one to many / 1-N)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berelasi dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya.

1 N

Gambar 2.8 ERD Entitas Satu Ke Banyak

c. Banyak Ke Banyak (many to many / N-N)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berelasi dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, demikian juga sebaliknya.

N N

Gambar 2.9 ERD Banyak Ke Banyak

b. Normalisasi

(31)

konsistenan (tidak normal) apabila dilakukan penghapusan (delete), pengubahan (update) dan pembacaan (retrieve) pada suatu basis data.

Bentuk normalisasi adalah suatu aturan yang dikenakan pada tabel-tabel dalam basis data dan harus dipenuhi oleh tabel-tabel tersebut pada level-level normalisasi. Ada macam-macam bentuk normalisasi, diantaranya adalah bentuk tidak normal, bentuk normal pertama, bentuk normal kedua dan bentuk normal ketiga. Aturan-aturan dalam masing-masing bentuk normalisasi tersebut adalah sebagai berikut :

a. Bentuk tidak normal

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan disimpan, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi dan data dikumpulkan apa adanya.

b. Bentuk normal pertama (1NF)

Suatu tabel dikatakan dalam bentuk normal pertama (1NF) bila setiap kolom bernilai tunggal untuk setiap baris. Ini berarti bahwa nama kolom yang berulang cukup diwakili oleh sebuah nama kolom (tidak perlu ada indeks dalam memberi nama kolom).

c. Bentuk normal kedua (2NF)

(32)

d. Bentuk normal ketiga (3NF)

Suatu tabel berada dalam bentuk normal ketiga (3NF) jika tabel berada dalam bentuk normal kedua, setiap kolom bukan kunci primer tidak memiliki ketergantungan secara transitif terhadap kunci primer.

2.2.12 Database Management System (DBMS)

Database Management System (DBMS) diartikan sebagai suatu

programkomputer yang digunakan untuk memasukan, mengubah, menghapus,memanipulasi dan memperoleh data atau informasi dengan praktis dan efisien. Dibandingkan dengan sistem yang berbasis kertas, DBMS memiliki empatkeunggulan :

1. Kepraktisan. Sistem yang berbasis kertas akan menggunakan kertas yang sangat banyak untuk menyimpan informasi, sedangkan DBMS menggunakan media penyimpan sekunder yang berukuran kecil tetapi padat informasi.

2. Kecepatan. Mesin dapat mengambil atau mengubah data jauh lebih cepat dari pada manusia.

3. Mengurangi kejemuan. Orang cenderung menjadi bosan kalau melakukan tindakan-tindakan berulang yang menggunakan tangan.

4. Kekinian. Informasi yang tersedia pada DBMS akan bersifat mutakhir dan akurat setiap saat.

(33)

memperoleh informasi. Pengguna yang tidak memiliki kemampuan pemrograman pun dapat dengan mudah menggunakan fasilitas query tersebut.

2.2.13 Pengolahan Data

Pengolahan data adalah suatu proses untuk menghasilkan bentuk yang lebih berguna berarti dari suatu kejadian berupa informasi yang diperlukan.Sedangkan definisi dari Sistem Pengolahan adalah suatu kesatuan yang saling berhubungan yang terdiri dari peralatan, tenaga pelaksana dan prosedur prosedur yang akan menghasilkan suatu informasi.

2.2.13.1 Flowmap

Flowmap adalah representasi grafik dari sistem informasi, proses-proses, aliran-aliran data logis, masukan, keluaran, dan file-file serta entitas-entitas sistem operasi yang berhubungan dengan sistem informasi.

2.2.13.2 Basis Data

(34)

2.2.14 Diagram Konteks (Contexts Diagram)

Diagram konteks menggambarkan hubungan antara sistem dengan entitas luarnya. Diagram konteks berfungsi sebagai transformasi dari satu proses yang melakukan transformasi data input menjadi data output. Entitas yang dimaksud adalah entitas yang mempunyai hubungan langsung dengan sistem. Suatu diagram konteks selalu mengandung satu dan hanya satu proses saja. Diagram konteks ini menggambarkan hubungan input atau output antara sistem dengan dunia luarnya (kesatuan luar).

2.2.14.1 DFD (Data Flow Diagram)

DFD atau singkatan dari Data Flow Diagram merupakan representasigrafik dari suatu sistem yang menunjukan proses atau fungsi, aliran data, tempatpenyimpan data dan entitas eksternal. DFD juga digunakan untukmenggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akandikembangkan. Dengan menggunakan DFD, rancangan yang akan kita buat akanlebih terarah dan lebih rinci. Sehingga kita tidak akan mengalami kesulitan dalammelakukan perancangan. Data flow diagram memiliki empat komponen, antaralain akan dijelaskan dibawah ini.

1. Terminator (external entity)

(35)

(source dan sink). Terminator dapat juga berupa departemen, divisi atau sistem diluar sistem yang berkomunkasi dengan sistem yang dikembangkan.

2. Proses

Proses sering dikenal dengan namaBubble, fungsi atau informasi. Komponen proses menggambarkan bagian dari sistem yang mentransformasikan input ke output, atau dapat dikatakan bahwa komponen proses menggambarkan transformasi satu input atau lebih menjadi output. Setiap proses harus diberikan penjelasan yang lengkap sebagai berikut :

a. Identifikasi Proses

umumnya berupa angka yang menunjukan nomor dari proses atau ditulis pada bagian atas simbol proses.

b. Nama Proses

Menunjukan apa yang dikerjakan oleh proses tersebut. Nama proses harus jelas dan lengkap menggambarkan bagian prosesnya nama proses diletakan dibawah identifikasi proses.

3. Penyimpanan data (data store)

(36)

4. Alur Data (Data Flow)

Suatu data flow atau alur data dapat dipresentasikan dengan anak panah yang menunjukan arah menuju ke dan keluar dari suatu proses. Alur data inidigunakan untuk menerangkan perpindahan data atau satu paket data atauinformasi dari suatu bagian sistem ke bagian lainnya. Selain menunjukanarah, alur data pada model yang dibuat dapat merepresentasikan bit, karakter,pesan, formulir, bilangan real dan macam-macam informasi yang berkaitandengan komputer. Ada tiga tipe DFD, yaitu context diagram (diagram konteks), data flow diagram fisik, dan data flow diagram logika.

2.2.14.2 Data Flow Diagram Fisik

Data flow diagram fisik adalah representasi dari sebuah sistem yang menunjukan entitas-entitas internal dan eksternal dari sistem tersebut,Entitasentitasinternal adalah personal, tempat atau mesin dalam sistem tersebut yang mentransformasi data. Maka data flow diagram fisik tidak menunjukkan apa yang dilakukan, tetapi menunjukan dimana, bagaimana, dan siapa proses-proses dalam sebuah sistem dilakukan.

2.2.14.3 Data Flow Diagram Logika

Data flow diagram logika digunakan untuk menggambarkan sistem

(37)

2.2.15 Kamus Data (Data Directory)

Menurut JOG mendefinisikan kamus data adalah sebagai berikut :

“Kamus data atau data directory adalah catalog data tentang fakta dan

kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi”

Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap.Pada tahap perancangan sistem, kamus data dapat digunakan untuk merancang input, output (laporan-laporan) dan merancang database program.

2.2.16 Software Pendukung

Dalam membangun sistem informasi diperlukan software pendukung yang menunjang dalam proses pembuatannya.Software pendukung yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini adalah Borland Delphi 7 dan Mysql sebagai database nya.

2.2.16.1 Borland Delphi 7.0

Bahasa Pemrograman di Delphi disebut bahasa prosedural artinya bahasa/sintaknya mengikuti urutan tertentu/prosedur.Ada jenis pemrograman non-prosedural seperti pemrograman untuk kecerdasan buatan seperti bahasa Prolog.Delphi termasuk keluarga visual sekelas Visual Basic atau Visual C, artinya perintah-perintah untuk membuat objek dapat dilakukan secara visual.Pemrogram tinggal memilih objek apa yang ingin dimasukkan kedalam form/window, lalu tingkah laku objek tersebut saat menerima event/aksi tinggal

(38)

objek, properti dan metode/prosedur dikemas menjadi satu kemasan (encapsulate).

Delphi adalah sebuah perangkat lunak (bahasa pemrograman) untuk membuat program/aplikasi komputer berbasis Windows.Delphi merupakan bahasa pemograman berbasis objek, artinya semua komponen yang ada merupakan objek-objek. Ciri sebuah objek adalah memiliki nama, properti dan metode/prosedur. Delphi disebut juga visual programming artinya komponen-komponen yang ada tidak hanya berupa teks (yang sebenarnya program kecil) tetapi muncul berupa gambar-gambar.

Berikut ini adalah IDE yang ada pada Borland Delphi 7.0 :

1. Project

Project adalah sekumpulan modul. Jadi project (projek) adalah

program aplikasi itu sendiri. Project disimpan dalam file berakhiran .DPR. File ini menyimpan seluruh komponen program, termasuk pilihan projek,

pilihan Environment, pilihan file EXE dan segala sesuatu yang berhubungan dengan projek.

2. Form Designer

Form Designer adalah suatu objek yang dipakai sebagai tempat

bekerja program aplikasi. Form berbentuk jendela dan dapat dibayangkan sebagai kertas atau meja kerja yang dapat dilukisi atau diletakkan ke dalamnya objek-objek lain.

(39)

Object Inspector adalah kotak alat yang berisi icon-icon untuk

memasukkan objek tertentu ke dalam jendela form. Ketika anda mulai membuat suatu projek, Delphi 7.0 akan otomatis menyediakan icon-icon objek yang sering dipakai, sesuai kategori aplikasi yang anda buat, misalnya DLL dan sebagainya.

4. Properties

Properties digunakan untuk menentukan properti suatu objek. Suatu

objek biasanya mempunyai beberapa properti yang dapat diatur langsung dari jendela properties atau lewat kode program. Setting properti akan menentukan cara kerja dari objek yang bersangkutan saat program aplikasi dijalankan, misalnya menentukan warna, bingkai, pengambilan data dan lain-lain.

5. Code Editor

Code Editor adalah fasilitas yang disediakan oleh delphi untuk

mengetikan kode program. Kode program ini akan mengontrol dan menentukan jalannya suatu objek.

6. Event

Event adalah peristiwa atau kejadian yang diterima oleh suatu objek,

misalnya klik seret, tunjuk dan lain-lain.

2.2.16.2 MYSQL

(40)

MySQL Server maka data dapat diakses oleh banyak pemakai secara bersamaan sekaligus dapat membatasi akses para pemakai berdasarkan privilege (hak akses) yang diberikan. MySQL menggunakan bahasa SQL

(Structured Query Language) yaitu bahasa standar yang digunakan untuk pemrograman database. MySQL dipublikasikan sejak 1996, tetapi sebenarnya dikembangkan sejak 1979. MySQL telah memenangkan

penghargaan Linux Journal Reader’s Choice Award selama tiga tahun. MySQL sekarang tersedia dibawah izin open source, tetapi juga ada izin untuk penggunaan secara komersial. Keunggulan dari MySQL adalah:

a. Bersifat open source.

b. Sistem yang digunakan oleh perangkat lunak ini tidak memberatkan kerja dari server, karena dapat bekerja di background.

c. Mempunyai koneksi yang stabil dan kecepatan yang tinggi.

3.1.1Structured Query Language (SQL)

(41)

ini akan dijelaskan mengenai perintah select, insert, update dan delete pada SQL.

a. Perintah Select

Perintah select digunakan untuk mengambil dan menampilkan data dari database sesuai dengan syarat-syarat yang ditentukan. Berikut ini adalah format perintah select yang umum digunakan:

SELECT column1 [,column2,etc] FROM table name

[WHERE condition]; keterangan: [] = optional

Column menunjukkan nama kolom dari tabel yang ingin

(42)

Tabel 2.1 Operator Untuk Perintah SQL

Lambang Arti

= Sama dengan

> Lebih besar dari < Lebih kecil dari

>= Lebih besar sama dengan <= Lebih kecil sama dengan <> Tidak sama dengan LIKE (dijelaskan di bawah ini)

Operator LIKE dapat menyeleksi data sesuai dengan string

yang diinginkan. Simbol “%” digunakan untuk mencocokkan

karakter yang muncul sebelum atau sesudah karakter yang diinginkan. Contohnya adalah sebagai berikut:

SELECT nama_depan, kota FROM karyawan

WHERE nama_depan LIKE 'Sam%';

Perintah SQL di atas memiliki output semua nama depan

yang diawali dengan “Sam”. Simbol “%” dapat pula diletakkan di

depan atau di belakang. Selain seperti yang dijabarkan di atas, perintah select juga memiliki format lain yang lebih lengkap yang mendukung fungsi agregasi, yaitu:

SELECT [ALL | DISTINCT] column1 [,column2] FROM table1 [,table2]

(43)

[GROUPBY"column-list"] [HAVING "conditions]

[ORDER BY "column-list" [ASC | DESC] ] Tabel 2.2 Fungsi Agregasi

Nama

Untuk menghitung nilai rata-rata pada suatu kolom

MAX( )

Untuk mencari nilai maksimum pada suatu kolom

MIN( ) Untuk mencari nilai minimal pada suatu kolom

COUNT( )

Untuk menghitung jumlah baris pada suatu kolom

Keyword ALL digunakan untuk mengambil semua data sedangkan DISTINCT digunakan untuk mengambil data yang unik dimana baris yang sama akan dijadikan satu baris saja.

b. Klausa Group By

(44)

adalah fungsi agregasi pada satu atau lebih kolom. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada contoh berikut:

SELECT MAX (gaji), departemen FROM karyawan

GROUP BY departemen;

Query ini akan mengambil dan menampilkan gaji maksimum

dari karyawan dari tiap departemen dan dikelompokkan berdasarkan nama departemennya.

c. Klausa Having

Klausa having dapat menspesifikasikan kondisi dari baris untuk tiap group, dengan kata lain tiap baris akan diambil berdasarkan kondisi yang dispesifikasikan. Jika menggunakan klausa having harus diikuti dengan klausa group by. Contoh penggunaan

dari klausa having adalah sebagai berikut: SELECT departemen,avg(gaji)

FROM karyawan GROUP BY departemen HAVING avg(gaji) > 20000;

(45)

d. Klausa Order By

Klausa order by merupakan klausa optional yang digunakan jika kita ingin menampilkan hasil dari query secara urut, baik urut secara ascending (ASC)maupun secara descending (DESC), sesuai dengan kolom yang dispesifikasikan pada order by. Contoh penggunaannya jika diinginkan hasil urut data karyawan berdasarkan umurnya secara ascending adalah sebagai berikut:

SELECT kode_karyawan, nama_depan, umur, gaji FROM karyawan

WHERE departemen=„Penjualan’ ORDER BY umur ASC;

Bila ingin mengurutkan berdasarkan dua atau lebih kolom, maka harus dipisahkan dengan tanda koma, seperti dijabarkan di bawah ini:

SELECT kode_karyawan, nama_depan, umur, gaji FROM karyawan

WHERE departemen=„Penjualan’ ORDER BY umur, gaji DESC;

Query di atas akan mengurutkan hasil query berdasarkan

umur, baru kemudian mengurutkan berdasarkan gaji secara descending.

(46)

Dalam kenyataannya, query tidak hanya dari satu tabel saja, mungkin dua atau lebih. Untuk itu diperlukan join table untuk menggabungkan dua atau lebih tabel yang berelasi dalam suatu database relational. Dengan join table maka hanya dengan satu

query yang menggunakan perintah select dapat menggabungkan data

dari dua atau lebih tabel ke dalam satu hasil query.

Antar dua tabel yang berelasi pasti terdapat satu kolom yang sama. Kolom inilah yang digunakan untuk menggabungkan dua tabel tersebut. Caranya adalah sebagai berikut:

SELECT konsumen.nama_depan, penjualan.no_faktur FROM konsumen,penjualan

WHERE

konsumen.kode_konsumen=penjualan.kode_konsumen;

Join table di atas merupakan inner join dimana akan

menghasilkan semua nama depan dari konsumen (yang diambil dari tabel konsumen) dan nomor faktur penjualan (yang diambil dari tabel penjualan) dari semua baris dimana kode konsumen di tabel konsumen sama dengan kode konsumen di tabel penjualan.

f. Perintah Insert

(47)

INSERT INTO tablename (first_column, …, last_column) VALUES (first_value, …, last value);

Parameter setelah tablename adalah daftar kolom-kolom yang dipisahkan dengan koma, diikuti dengan kata values lalu diikuti lagi dengan daftar nilai yang urutannya sesuai dengan daftar kolom sebelum kata values. Untuk nilai yang bernilai string harus diapit dengan tanda petik satu sedangkan untuk yang bernilai integer tidak. Contohnya adalah sebagai berikut:

INSERT INTO karyawan (nama_depan, nama_belakang, umur, kota)VALUES („Sam’, „Ali’, 21, „Surabaya’);

Query di atas akan menambahkan baris baru pada tabel

karyawan dengan field nama_depan bernilai “Sam”, field

nama_belakang bernilai “Ali”, field umur bernilai 21 dan field kota

bernilai “Surabaya”.

g. Perintah Update

Perintah update digunakan untuk mengubah data yang sudah ada berdasarkan kondisi tertentu yang dijabarkan oleh keyword where. Format perintah lengkapnya adalah sebagai berikut:

UPDATE tablename

SET columnname =newvalue[,nextcolumn = newvalue2..] WHERE columnname <OPERATOR> value

(48)

keterangan : [] = optional Contoh penggunaan :

UPDATE karyawan SET umur = 15

WHERE nama_depan = „Sam’; h. Perintah Delete

Perintah delete digunakan untuk menghapus baris dari suatu tabel. Formatnya adalah sebagai berikut:

DELETE FROM tablename

WHERE column name <OPERATOR> value [and|or column <operator> value]

keterangan: [] = optional

Contoh penggunaannya adalah seperti di bawah ini: DELETE FROM karyawan

WHERE nama_depan = „Sam’;

Contoh di atas akan menghapus baris dari tabel “karyawan”

(49)

97

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian pembahasan analisis dan pengujian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan terhadap Aplikasi Pengolahan Data Peminjaman alat produksi PT. Esa Visual Padjadjaran TV adalah sebagai berikut : 1. Aplikasi Pengolahan Data Peminjaman alat produksi di PT. Esa Visual Padjadjaran TV dapat memudahkan semua karyawan PT. Esa Visual Padjadjaran TV khususnya karyawan yang bekerja di bagian peminjaman alat produksi dalam melakukan pengolahan data secara umum yaitu peminjaman alat produksi seperti kamera, namun selain itu bisa juga mengolah data peminjaman alat produksi, data program, data pergawai. Oleh karena itu aplikasi ini disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan dan hampir semua pengkodean dilakukan secara otomatis sehingga memperkecil terjadinya keterlambatan proses pengolahan data.

2. Memudahkan user (karyawan bagian peminjaman) dalam melakukan proses pencarian data peminjaman alat produksi, data pegawai, data program, dll.

(50)

4. Agar proses penyampaian informasi menjadi lebih cepat dan mudah dalam pembuatan laporan-laporan.

4.2 Saran

Adapun beberapa saran yang dapat penulis berikan mengenai aplikasi yang telah dibuat adalah sebagai berikut :

1. Pembuatan aplikasi ini masih dapat dikembangkan lebih lanjut disesuaikan dengan berkembangnya spesifikasi kebutuhan pengguna.

(51)

KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek

Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Universitas Komputer Indonesia

RULLY RUSNANDI AGAM 10108343

ADI HERMANSYAH 10108356

WALMAINA DWI PUTRA 10108376

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(52)
(53)

ii

(54)

iii

(55)

iv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Operator Untuk Perintah SQL………...40

Tabel 2.2 Fungsi Agregasi………...………..41

Tabel 3.1 Karakteristik Pengguna………...56

Tabel 3.2 Spesifikasi Proses………...63

Tabel 3.3 Kamus Data ...74

Tabel 3.4 Struktur Tabel Pegawai………...78

Tabel 3.5 Struktur Tabel Alat... ………...79

Tabel 3.6 Struktur Tabel Peminjaman …...……….…...…...79

Tabel 3.7 Struktur Tabel Detail Pinjaman………...80

DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Metodologi Pengembangan Sistem Waterfall...6

Gambar 2.1 Sturktur Organisasi Di PJTV...14

Gambar 2.2 Model Sistem Sederhana...21

Gambar 2.3 Simbol Entitas...27

Gambar 2.4 Simbol Relationship...27

Gambar 2.5 Simbol Atribut...27

Gambar 2.6 Simbol Alur Data...27

Gambar 2.7 ERD Entitas Satu Ke Satu...28

Gambar 2.8 ERD Entitas Satu Ke Banyak...28

(56)

v

Gambar 3.2 Diagram ERD...57

Gambar 3.3 Diagram Konteks Sistem Peminjaman Alat Produksi di PJTV...58

Gambar 3.4 DFD Level 1...59

Gambar 3.5 DFD Level 2 Proses Login...60

Gambar 3.6 DFD Level 2 Pengolahan Data Pegawai...60

Gambar 3.7 DFD Level 2 Pengolahan Data Alat...61

Gambar 3.8 DFD Level 2 Pengolahan Data Pinjaman...61

Gambar 3.9 DFD Level 2 Detail Pinjaman...62

Gambar 3.10 DFD Level 2 Laporan Peminjaman...62

Gambar 3.11 Skema Relasi...78

Gambar 3.12 Rancangan Form Tampilan login...81

Gambar 3.13 Rancangan Form Tampilan Menu Utama...82

Gambar 3.14 Rancangan Tampilan Pengolahan Data Pegawai...82

Gambar 3.15 Rancangan Tampilan Tambah Data Pegawai...83

Gambar 3.16 Rancangan Tampilan Edit Data Pegawai...83

Gambar 3.17 Rancangan Tampilan Pengolahan Data Alat...84

Gambar 3.18 Rancangan Tampilan Tambah Alat...84

Gambar 3.19 Rancangan Tampilan Edit Alat...85

Gambar 3.20 Rancangan Tampilan Pinjaman Dan Detail Pinjaman Alat...85

Gambar 3.21 Rancangan Tampilan Tampilan Pinjaman...86

Gambar 3.22 Rancangan Tampilan Form Item Tambah...86

(57)

vi

Gambar 3.25 Rancangan Pesan...89

Gambar 3.26 Form Login...89

Gambar 3.27 From Rancangan Pesan...90

Gambar 3.28 From Menu...90

Gambar 3.29 Form Pengolahan Data Pegawai...91

Gambar 3.30 Form Tambah Pegawai...91

Gambar 3.31 Form Edit Pegawai...92

Gambar 3.32 Form Pengolahan Data Alat...92

Gambar 3.33 Form Tambah Alat...93

Gambar 3.34 Form Edit Alat...93

Gambar 3.35 Form Pengolahan Data Pinjaman Dan Detail Pinjaman...94

Gambar 3.36 Form Tambah Data Pinjaman...94

Gambar 3.37 Form Tambah Item Alat...95

Gambar 3.38 Form Edit Item Alat...95

(58)

1. Burch, J.G., System Analysis, Design, and Implementation, Boyd & Frasher Publishing Company, 1992.

2. Jogiyanto, Analisis dan Disain Sistem Informasi, ANDI OFFSET Yogyakarta, 1990. 3. Anonim, Pengantar Analisis dan Perancangan Sistem Terstruktur, Gunadarma, 1995. 4. Kadir, A. (2005). Pemograman Database Dengan Delphi 7 Menggunakan Access

ADO. Yogyakarta : ANDI

5. Kadir, A. (2008). Tuntutan Praktis : Belajar Database Menggunakan MySQL. Yogyakarta : ANDI

(59)
(60)

i

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia serta hidayah-Nya sehingga penyusunan Laporan Kerja Praktek yang berjudul

“Pembangunan Sistem Informasi Peminjaman Alat Produksi di PJTV“ dapat selesai tepat pada waktunya.

Laporan Kerja Praktek ini dibuat sebagai salah satu syarat kelulusan pada mata kuliah Kerja Praktek, Program Studi Teknik Informatika di Universitas Komputer Indonesia. Kami menyadari bahwa Laporan Kerja Praktek ini masih jauh dari sempurna baik dalam isi, program maupun penulisan dan tata bahasa yang dipergunakan.

Dalam kesempatan ini ucapan terima kasih yang setulusnya kami haturkan kepada Ayahanda dan Ibunda tercinta serta adik kakak yang telah memberikan dorongan doa, moril, materil dan semangat selama kami mulai studi sampai selesainya penyusunan Laporan Kerja Praktek ini. Selain itu ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah membantu terutama kepada :

1. Bapak Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Ibu Mira Kania Sabariah, S.T., M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia.

(61)

ii

meluangkan waktu serta bantuan kepada kami dalam penyusunan Laporan Kerja Praktek.

5. Bapak Halil Akbar selaku pembimbing selama kerja praktek di PT. Esa Visual Padjadjaran TV.

6. PT. Esa Visual Padjadjaran TV dan seluruh pegawai yang ada di dalamnya yang telah memberikan izin untuk melaksanakan kerja praktek.

7. Orang tua dan keluarga yang telah banyak membantu dan memberikan dukungan.

8. Keluarga IF 7 angkatan 2008 atas support dan semangat dari kalian.

Dan buat semua rekan-rekan yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu-satu semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang telah diberikan kepada kami dengan balasan yang berlipat ganda. Amin

(62)
(63)

iv

2.1.4 Struktur Organisasi

……… ……….18

2.1.4.1 Job Descriptions Struktur Besar

………..19

2.1.4.2 Job Descriptions News Departement

………..21

2.1.5 Standard Procedure Operational

………23

2.1.5.1 Reporter

(64)

v

……...24

2.1.5.3 Persiapan Reporter dan Juru Kamera Sebelum Meliput

……….24

2.2.2 Bentuk Umum Sistem

……… …26

2.2.3 Karakteristik Sistem

……… …….26

2.2.4 Klasifikasi Sistem

……… …………26

2.2.5 Analisis Sistem

……… ………..28

2.2.6 Desain Sistem dan Tujuannya

……….28

2.2.7 Definisi Sistem Informasi

………

.29

2.2.8 Konsep dan Dasar Sistem Informasi

……….30

2.2.9 Definisi Basis Data

……… …………..30

2.2.10 Tujuan Basis Data

………

………31

2.2.11 Tahap Perancangan Basis Data

………32

2.2.12 Database Manajement System (DBMS)

……….35

2.2.13 Pengolahan Data

(65)

vi

………37

2.2.13.2 Basis Data

……… ……….37

2.2.14 Diagram Konteks (Contexts Diagram)

………..37

2.2.14.1 DFD (Data Flow Diagram)

……….38

2.2.14.2 Data Flow Diagram Fisik

………40

2.2.14.3 Data Flow Diagram Logika

………40

2.2.15 Kamus Data (Data

Directory)……… …….. 40

2.2.16 Software Pendukung

……… …….41

2.2.16.1 Borland Delphi

7.0……… …….. 41

2.2.16.2 Mysql

……… ……….43

2.2.16.3 Structured Query Language (SQL)

……….44

2.2.16.4 Open Database Connectivity (ODBC)

………..52

BAB

III……… ……….

PEMBAHASAN

3.1 Deskripsi Aktifitas Kerja Praktek di PJTV 3.2 Analisis Sistem

3.2.1 Analisis Fungsional

3.2.2 Analisis Non Fungsional dan Kebutuhan Non Fungsional 3.2.2.1 Analisis User

3.2.2.2 Analisis Hardware 3.2.2.3 Analisis Software

3.2.3 Deskripsi Umum Perangkat Lunak 3.2.3.1 Deskripsi Umum Sistem 3.2.3.2 Fungsi Produk

(66)

vii 3.3.2.1 Diagram Konteks 3.3.2.2 DFD Level 1 3.3.2.3 DFD Level 2 3.3.2.4 Spesifikasi Proses 3.4 Perancangan Basis Data

3.4.1 Skema Relasi 3.4.2 Struktur Tabel

3.5 Perancangan Antar Muka 3.5.1 Spesifikasi Antar Muka 3.5.2 Rancangan Pesan 3.5.3 Implementasi BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan

4.2 Saran

(67)

viii

Tabel 2.1 Operator Untuk Perintah SQL………

Tabel 2.2 Fungsi Agregasi………..

Tabel 3.1 Karakteristik Pengguna……….

Tabel 3.2 Spesifikasi Proses………. Tabel 3.3 Kamus Data Pegawai... Tabel 3.4 Kamus Data Alat……….. Tabel 3.5 Kamus Data Program………..

Tabel 3.6 Kamus Data Pinjaman………

(68)

ix

Gambar 1.1 Metodologi Pengembangan Sistem Waterfall Gambar 2.1 Sturktur Organisasi Di PJTV

Gambar 2.2 Model Sistem Sederhana Gambar 2.3 Simbol Entitas

Gambar 2.4 Simbol Relationship Gambar 2.5 Simbol Atribut Gambar 2.6 Simbol Garis

Gambar 2.7 Simbol Kardinalitas Satu Ke Satu Gambar 2.8 Simbol Kardinalitas Satu Ke Banyak Gambar 2.9 Simbol Kardinalitas Banyak Ke Banyak Gambar 3.1 Flow map Prosedur Input Data

Gambar 3.2 Diagram E-R-D

Gambar 3.3 Diagram Konteks Sistem Peminajaman Alat Produksi di PJTV Gambar 3.4 DFD Level 1

Gambar 3.5 DFD Level 2 Proses Pengolahan Data Pegawai Gambar 3.6 DFD Level 2 Pengolahan Data Alat

Gambar 3.7 DFD Level 2 Pengolahan Data Program Gambar 3.8 DFD Level 2 Pengolahan Data Pinjaman Gambar 3.9 DFD Level 2 Detail Pinjaman

Gambar 3.10 Skema Relasi

(69)

x

Gambar 3.13 Rancangan Tampilan Pengolahan Data Pegawai Gambar 3.14 Rancangan Tampilan Tambah Data Pegawai Gambar 3.15 Rancangan Tampilan Edit Data Pegawai

Gambar 3.16 Rancangan Tampilan Pengolahan Data Program Gambar 3.17 Rancangan Tampilan Tambah Program

Gambar 3.18 Rancangan Tampilan Edit Program

Gambar 3.19 Rancangan Tampilan Pengolahan Data Alat Gambar 3.20 Rancangan Tampilan Tambah Alat

Gambar 3.21 Rancangan Tampilan Edit Alat

Gambar 3.22 Rancangan Tampilan Form Peminjaman Alat Gambar 3.23 Rancangan Tampilan Form Temporary Alat

Gambar 3.24 Rancangan Tampilan Form Tambah item Alat yg akan dipinjam Gambar 3.25 Rancangan Tampilan Form Edit item Alat yg akan dipinjam Gambar 3.26 Rancangan Tampilan Laporan Peminjaman

Gambar 3.27 Rancangan Pesan Gambar 3.28 Form Login Gambar 3.29 Form Menu

Gambar 3.30 Form Pengolahan Data Pegawai Gambar 3.31 Form Tambah Petugas

Gambar 3.32 Form Edit Petugas

(70)

xi Gambar 3.36 Form Pengolahan Data Alat Gambar 3.37 Form Tambah Alat

Gambar 3.38 Form Edit Alat

Gambar 3.39 Form Pengolahan Data Peminjaman Alat Gambar 3.40 Form Peminjaman Alat

Gambar 3.41 Form Tambah Item Alat

(71)
(72)

I. Biodata

Nama : Walmaina Dwiputra

Tempat/Tanggal Lahir : Bandung,13 Mei 1990 Jenis Kelamin : Laki-Laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Jln.Cangkuang Kulon Rt 02 Rw 10 No 289 Kecamatan Dayeuh Kolot

Telp : 085795943549

II. Pendidikan Formal

(73)

Nama : Rully Rusnandi Agam

Tempat/Tanggal Lahir : Subang,13 April 1991 Jenis Kelamin : Laki-Laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Jl. Kaf Hanafiah No. 18 Rawabadak Subang

Telp : 085624445904

IV. Pendidikan Formal

e. 1996 – 2002 : SDN RAWASARI Subang f. 2002 – 2005 : SMPN 3 Subang

g. 2005 – 2008 : SMKN 1 Subang

h. 2008 – Sekarang : Universitas Komputer Indonesia

V. Biodata

Nama : Adi Hermansyah

Tempat/Tanggal Lahir : Bandung, 03 Desember 1990 Jenis Kelamin : Laki-Laki

Kewarganegaraan : Indonesia

(74)

VI. Pendidikan Formal

i. 1996 – 2002 : SD Kemala Bhayangkari j. 2002 – 2005 : SMP Kemala Bhayangkari k. 2005 – 2008 : SMA Al – Ma’soem

Gambar

Gambar 1.1 Metodologi Pengembangan Sistem Waterfall
Gambar 2.1 Sturktur Organisasi Di PJTV
Gambar 2.2 Bentuk Umum Sistem
Gambar 2.7  ERD Entitas Satu Ke Satu
+4

Referensi

Dokumen terkait