1.3. Aspek Pasar Produk 1.3.1. Pasar Potensial
Industri minuman ringan di Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup
baik dalam kurun waktu beberapa tahun ini, hal ini terlihat dari semakin maraknya
merek minuman ringan yang ada di pasaran. Bahkan, Asosiasi Industri Minuman
Ringan (ASRIM) di Indonesia menargetkan konsumsi rata-rata minuman ringan
Indonesia di tahun 2015 nanti harus mencapai sebesar 88 liter perkapita, saat ini
konsumsi minuman ringan baru mencapai 33 – 50 liter perkapita (Farchad
Poeradisastra, Ketua ASRIM 2011).
Tahun 2015, Indonesia menargetkan konsumsi rata-rata minuman ringan
sebesar 100 liter perkapita. Atau dengan kata lain jika pertumbuhan penduduk
Indonesia tahun 2015 sudah mencapai 250 juta jiwa lebih, maka target dari
produsen industri minuman ringan adalah konsumsi pertahun yang dapat
dipasarkan sebanyak 25.250.000 liter. Suatu peluang yang masih terbuka lebar,
mengingat masih rendahnya tingkat konsumsi minuman ringan
Indonesia. Peluang terbesar bagi pertumbuhan minuman ringan (siap saji) di
untapped market adalah jumlah populasi remaja dan anak muda yang besar. Kaum remaja dan anak muda merupakan populasi yang produktif dan berpotensi
mempunyai tingkat disposible income yang meningkat (Farchad Poeradisastra,
Ketua ASRIM 2011).
Dilihat dari segi kebutuhan pasar, belakangan ini masyarakat Indonesia pada
umumnya telah mengenal produk minuman ringan yang bergizi, berimbang,
Selama ini, bahan baku yang digunakan dalam pembuatan minuman ringan
adalah sari kedelai. Seiring berjalannya waktu, produksi kedelai di Indonesia
mulai menurun sehingga pemerintah mulai mengimport kedelai dari luar negeri.
Oleh karena itu, untuk menekankan penggunaan produk import kedelai maka
dapat dilakukan substitusi dengan menggunakan sari jagung dan sari kacang hijau.
Faktor yang dijadikan pertimbangan dalam pemilihan bahan baku jagung,
kacang kedelai, dan kacang hijau adalah karena ketiga bahan tersebut kaya akan
serat gizi dan memberikan kebutuhan kalori yang cukup besar bagi tubuh.
Minuman Sari Jalejo (Jagung, Kacang Kedelai, dan Kacang Hijau) adalah
sejenis minuman ringan yang dibuat dari sari jagung, kacang kedelai, dan kacang
hijau yang memiliki sumber karbohidrat, vitamin B, serat, dan protein nabati yang
tinggi. Sari Jalejo ini menawarkan minuman kesehatan yang lezat, bergizi dan
memenuhi kebutuhan kalori bagi tubuh.
Dengan adanya produk minuman Sari Jalejo ini menjadi produk inovasi
baru dan dapat meningkatkan konsumsi minuman yang memiliki kandungan gizi
yang bermanfaat bagi tubuh serta dapat menjadi pilihan minuman ringan yang
memiliki kandungan gizi yang cukup, serta diharapkan akan memperoleh daya
jual yang tinggi dalam pemasarannya.
1.3.2. Pertumbuhan Permintaan dan Proyeksi
Berdasarkan data yang didapat dari Badan Ketahanan Pangan mengenai
produksi jagung setiap tahunnya mengalami peningkatan, pada tahun 2011
sebanyak 945.104 ton, tahun 2012 sebanyak 1.028.653 ton, dan pada tahun 2013
2011 sebanyak 56.166 ton, pada tahun 2012 mengalami penurunan, sehingga
produksi kacang kedelai sebanyak 47.426 ton, dan pada tahun 2013 kembali
mengalami peningkatan sebanyak 51.172 ton. Produksi kacang hijau setiap
tahunnya mengalami penurunan, pada tahun 2011 sebanyak 14.220 ton, pada
tahun 2012 10.198 tom, dan pada tahun 2013 sebanyak 11.002 ton.
Berdasarkan data yang didapat dari Buku Statistik Konsumsi Pangan 2014
mengenai permintaan konsumsi minuman ringan pertahun pada tahun 2010
sebesar 27.427.000 liter/tahun, pada tahun 2011 sebesar 32.641.000 liter/tahun,
pada tahun 2012 sebesar 34.154.000 liter/tahun, pada tahun 2013 sebesar
33.215.000 liter/tahun, dan pada tahun 2014 sebesar 35.658.000 liter/tahun.
Jumlah permintaan Sari Jalejo tidak sebanyak jumlah permintaan minuman
ringan lainnya seperti kopi, susu, dan lain-lain.
Diperkirakan jumlah permintaan Sari Jalejo sebanyak 20% dari jumlah
permintaan minuman ringan lainnya, sehingga dapat diketahui pada tahun 2010
permintaan untuk Sari Jalejo sebanyak 5.485.400 liter, pada tahun 2011 jumlah
permintaan untuk Sari Jalejo sebanyak 6.528.200 liter, pada tahun 2012 jumlah
permintaan untuk Sari Jalejo sebanyak 6.830.800 liter, pada tahun 2013 jumlah
permintaan untuk Sari Jalejo sebanyak 6.643.000 liter, pada tahun 2014 jumlah
Dari data tersebut, maka dapat diramalkan produksi dan permintaan
minuman ringan sebagai acuan untuk meramalkan produksi pembuatan Sari
Jalejo yaitu sebesar 6.830.800 liter pada tahun 2012 dimana setiap tahun meningkat 20% sehingga dapat diketahui peramalan produksi Sari Jalejo, dengan
menggunakan persamaan berikut :
Tabel 1. Peramalan Produksi Sari Jalejo
Tahun Produksi (Liter) y X X2 Xy
2010 5.485.400 -2 4 -10.970.800
Maka nilai persamaan untuk persamaan produksi Sari Jalejo adalah
Y = a + bX :
Y = 5.157.640 + 340.720 X
Peramalan produksi Sari Jalejo untuk 5 tahun yang akan datang, dari tahun
2010 sebagai berikut :
Y2 = 5.157.640 + 340.720 (7) = 7.542.680
Y3 = 5.157.640 + 340.720 (8) = 7.883.400
Y4 = 5.157.640 + 340.720 (9) = 8.224.140
Y5 = 5.157.640 + 340.720 (10) = 8.564.840
Tabel 2. Peramalan Konsumsi dan Produksi Sari Jalejo
Tahun Produksi (Liter)
2015 7.201.960
2016 7.542.680
2017 7.883.400
2018 8.224.140
2019 8.564.840
2015 2016 2017 2018 2019
6500000 7000000 7500000 8000000 8500000 9000000
Peramalan Produksi Sari Jalejo
Gambar 2.1 Grafik Peramalan Produksi Sari Jalejo 5 Tahun Mendatang
Peluang pasar = Konsumen (permintaan ) – Produksi
= 7.201.960 – 5.157.640
= 5.600,87 ≈ 5.601 Liter/hari
= 5.601.000 mL : 250 mL = 22.404 Botol
= 22.404 botol : 24 pcs = 933,5 ≈ 934 dus
Kapasitas produksi diambil 20 % sehingga :
= 20 % x 2.044.320 Liter/tahun
= 408.864 Liter/tahun
= 1.120,17 ≈ 1.121 Liter/hari
= 1.121.000 mL : 250 mL = 4.484 Botol
= 4.484 botol : 24 pcs = 186,83 ≈ 187 dus
1.3.3. Persaingan
Di Indonesia persaingan minuman ringan sangatlah banyak, seiring dengan
perkembangan pola pikir konsumen pada minuman ringan yang memiliki
fungsional semakin diminati karena masyarakat mulai sadar akan kebutuhan gizi
dan kalori bagi tubuh. Hal ini disebabkan karena produk olahan yang berbahan
baku jagung, kacang kedelai, dan kacang hijau sudah banyak namun belum ada
yang menggabungkan ketiga bahan baku tersebut. Maka dari itu, perusahaan kami
melihat peluang untuk membuat variasi produk minuman sari yang berbahan baku
jagung, kacang kedelai, dan kacang hijau. Masyarakat akan melihat minuman
Jagung, kacang kedelai, dan kacang hijau memiliki potensi besar untuk
dikembangkan, terutama untuk memenuhi kebutuhan kalori bagi masyarakat
Indonesia, terutama kandungan karbohidrat, protein, dan vitamin.
Ada beberapa produsen minuman terdahulu yang mengolah kacang hijau
menjadi minuman sari kacang hijau, dan kunyit asam menjadi minuman sari
kunyit asam. Sebagai kompetitor di dalam pasar, kami membuat minuman sari
dari substitusi tiga bahan baku yaitu : jagung, kacang kedelai, dan kacang hijau
menjadi sebuah produk bernama Sari Jalejo.
Kami mengharapkan produk kami dapat bersaing dengan produk-produk
minuman sari yang menyehatkan terdahulu dan dapat diterima di kalangan
masyarakat, karena memiliki kelebihan dari segi bahan baku utama yang di
substitusi dari ketiga bahan serealia dan kacang-kacangan yang memiliki
kandungan gizi yang sangat baik, serta ekonomis.
1.3.4. Market Share
Pangsa pasar ( Market Share ) dapat diartikan sebagai bagian pasar yang
dikuasai oleh suatu perusahaan, atau presentasi penjualan suatu perusahaan
terhadap total penjualan para pesaing terbesarnya pada waktu dan tempat tertentu
(William J.S, 1984).
Produk Sari Jalejo diperkirakan dapat memasuki market share pada semua
kalangan karena harganya relatif terjangkau dan ditujukan untuk semua kalangan
usia yang membutuhkan kandungan gizi yang lengkap terutama untuk anak- anak.
Produk Sari Jalejo ini adalah salah satu produk minuman yang menggabungkan
karena produk ini merupakan produk minuman yang dapat memenuhi kebutuhan
energi dan merupakan produk yang siap minum.
Jika produk yang kami tawarkan Sari Jalejo mempunyai pangsa pasar 20%,
maka dapat diartikan bahwa jika penjualan total produk dalam periode tertentu
adalah sebesar 1000 unit, maka perusahaan melalui produk ini akan memperoleh
penjualan sebesar 200 unit. Besarnya pangsa pasar setiap saat akan berubah sesuai
dengan perubahan selera konsumen, atau berpindahnya minat konsumen dari
suatu produk ke produk lain.
1.3.5. Kebijaksaan Pemasaran
Kebijaksanaan pemasaran merupakan kombinasi dari empat variabel atau
kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan yakni, produk,
harga, promosi, dan tempat. Kebijakan pemasaran sangat menentukan
keberhasilan marketing. Sebuah manajemen yang menerapkan kebijakan
pemasaran yang tepat, akan mendapatkan keunggulan dan keuntungan yang lebih,
dibandingkan dengan manajemen yang menerapkan kebijakan pemasaran ala
kadarnya.
Kebijakan saluran distribusi merupakan segala bentuk kegiatan yang
mempunyai tujuan untuk menyampaikan barang dan jasa dari pemroduksi kepada
pengonsumsi. Jasa-jasa pada umumnya diproduksi secara khusus dan dikonsumsi
pada waktu bersamaan. Klien atau pengguna jasa hadir pada saat diberikan,
interaksi penyediaan jasa dan klien merupakan ciri khusus pemasaran jasa baik
penyediaan jasa maupun pengonsumsi akan mempengaruhi hasil jasa.” (William
Pemasaran Sari Jalejo dilakukan secara langsung dan dijual ke berbagai
pertokoan. Adapun strategi pemasaran dari Sari Jalejo :
1. Segmenting
Di tujukan untuk semua kalangan dan anak-anak dibawah umur ataupun
anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus, karena bahan yang digunakan
banyak menggunakan bahan alami dan tidak banyak menggunakan bahan
tambahan pangan yang berbahan dasar kimia. Produk yang kami tawarkan
mengandung karbohidrat, protein dan serat yang tinggi.
2. Targeting
Produk ini ditujukan untuk semua orang dengan semua lapisan ekonomi,
yaitu ekonomi atas, menengah dan kalangan bawah.
3. Positioning
Produk ini termasuk dalam kategori pengembangan produk yang pernah ada
sebelumnya, dengan keistimewaan menggabungkan ketiga bahan baku yaitu
jagung, kacang kedelai, dan kacang hijau menjadi suatu produk minuman ringan
DAFTAR PUSTAKA :
Literatur :\
BAB 2 VALUE PROPOSITION/
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB2-2014-0010.pdf Stanton, William J. 1984. Prinsip Pemasaran (terjemahan). Erlangga. Jakarta Jurnal ilmiah “KEBIJAKSANAAN PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN
VOLUME PENJUALAN PADA PERUSAHAAN INDUSTRI RUMAH TANGGA
OBIC”. / Tiara Siska Maharani/ FKIP/Universitas Tanjungpura/Pontianak.
Stanton, William J. 1996. Prinsip Pemasaran (terjemahan). Edisi 7. Jilid 1.