BAGIAN B
Nominal Pipe Size = 24”
Diameter Pipa Luar = 24.000 inch = 609.6 mm
Material Grade / Type = API 5L Gr.X 52 dan API 5L Gr.X60
Tipe Fabrikasi pipa = SAWL
Young’s Modulus (Steel) = 207000 MPa
Design Pressure, Pd = 15 MPa
Hoop Stress Design Factor = 0.72 Temperature Derating Factor = 1 Longitudinal Joint Factor = 1
Density of Seawater = 1025 kg/m3
Collapse Factor = 0.7
Poisson Ratio Baja = 0.3
Propagation Buckling Design Factor = 0.8 Axial Force (Positive for compression) = 0 N Bending Stress (as a % of SMYS) = 72 %
Hydrotest Pressure = 1.25 x Pd = 18.75 MPa Density of Service (Gas) = 48.5 kg/m3
Design Life = 25 years
Poisson ratio = 0.3
Pada kasus ini saya mengasumsikan kedalaman 1000 m, maka tekanan hidrostatis 10.25 MPa
SMYS (X60) 414 MPa
SMYS (X52) 359 MPa
SMTS (X60) 517 MPa
SMTS (X52) 455 MPa
ASME B31.8
Internal Pressure Containment
Dengan modifikasi persamaan unit SI pada ASME B31.8 bagian 841.1.1a, tebal pipa dapat ditentukan dengan persamaan berikut.
t= PD 2000∙ S ∙ FET Katerangan :
D = Diameter luar pipa nominal (inch , mm)
P = Tekanan desain (psig, kPa) (batasan untuk nilai P terdapat pada bagian 841.1.3)
S = Specified Minimum Yield Strength (psi, MPa) (batasan untuk nilai S terdapat pada bagian 841.1.4)
T = Temperature derating factor (terdapat pada tabel 841.18-1) t = tebal dinding pipa nominal (inch, mm)
Instalasi
Pada saat instalasi, nilai tekanan P adalah nol, sehingga tebal pipa tidak dapat dihitung.
Hidrotest
nilai P adalah = 1.25 x Pd = 18.75 MPa = 18750 kPa t= 18750∙609.6
2000∙ S ∙0.72∙1∙1
API 5L Gr.X52, SMYS = 359 MPa t = 22.11 mm API 5L Gr.X60, SMYS = 414 MPa t = 19.17 mm Operasi
nilai P adalah 15 MPa = 15000 kPa. t= 15000∙609.6
2000∙ S ∙0.72∙1∙1
API 5L Gr.X52, SMYS = 359 MPa t = 17.69 mm API 5L Gr.X60, SMYS = 414 MPa t = 15.34 mm
Ekternal Pressure Collapse
Pipa harus melebihi external pressure sepanjang pipa dan dirumuskan sebagai berikut : P
(¿¿o−Pi)≤ foPc
¿
Keterangan :
fo=collapse factor
¿0.6untuk pipacold expanded , seperti pipa DSAW Pc=collapse pressure dari pipa, dalam satuan N/mm
2
(psi)
Persamaan berikut dapat digunakan untuk menghitung collapse pressure :
Pc=
PyPe
√
Py2+Pe2 Py=2S(
Dt)
Pe=2E
(
tD
)
3
(1
−v2)
Keterangann :E=modulus elastisitas , dalam satuan N/mm2(lb/psi)
Pe=elastic collapse pressure dari pipa, dalam satuan N/mm2(psi) Py=yield pressure saat collapse , dalam satuan N/mm2(psi) v=Poisson's ratio(0.3untuk baja)
Instalasi
Po = tekanan hidrostatik (10.25 MPa) dan Pi = 0,
(
Po−Pi)
fo =Pc 10.250.7 =Pc Pc=14.64MPa
Dengan melakukan iterasi perhitungan berikut dapat ditentukan ketebalan pipa. Pc= PyPe
√
py2
+pe
2
Py=2S
(
t 609.6)
Pe=2∙207000
(
t609.6
)
3
1−0.32
Setelah melakukan iterasi sebanyak 10 kali, diperoleh hasil sebagai berikut : API 5L Gr.X52, SMYS = 359 MPa t = 20.85 mm
Hidrotest
Po = tekanan hidrostatik (10.25 MPa) dan Pi = 15 MPa, maka:
(
Po−Pi)
fo =Pc 4.750.7 =Pc
Pc=6.785MPa
Dengan melakukan iterasi perhitungan berikut dapat ditentukan ketebalan pipa.
Pc= PyPe
√
p2y+p2e Py=2S(
t609.6
)
Pe=2∙207000
(
t609.6
)
3
1−0.32
Setelah melakukan iterasi sebanyak 10 kali, diperoleh hasil sebagai berikut : API 5L Gr.X 52, SMYS = 359 MPa t = 19.29 mm
API 5L Gr.X60 , SMYS = 414 MPa t = 18.95 mm Operasi
Po = tekanan hidrostatik (1.025 MPa) dan Pi = 15 MPa, maka:
(
Po−Pi)
fo =Pc 4.750.7 =Pc Pc=6.785MPa
Dengan melakukan iterasi perhitungan berikut dapat ditentukan ketebalan pipa.
Pc= PyPe
√
py2
+pe
2
Py=2S
(
t 609.6)
Pe=2∙207000
(
t609.6
)
3
1−0.32
Setelah melakukan iterasi sebanyak 10 kali, diperoleh hasil sebagai berikut : API 5L Gr.X 52, SMYS = 359 MPa t = 20.86 mm
API 5L Gr.X60 , SMYS = 414 MPa t = 20.47 mm
Local Buckling
P (¿¿o−Pi)
Pc ≤ g(δ) ε
εb+¿
Persamaan tersebut berlaku untuk nilai D/t maksimum = 50.
Untuk menghindari terjadinya buckling, bending strain harus dibatasi sebagai berikut :
ε ≥ f1ε1
ε ≥ f2ε2
Sumber : ASME B31.8-2010, Chapter VII, Para A842.2.4 Mengacu pada API RP 1111, Section 4, Equation 7, 8a, 8b, page 9
Nilai regangan lentur menggunakan hubungan pada kurva tegangan regangan yaitu sebagai berikut.
ε=S E
ε= S 207000
Instalasi
Nilai kelonjongan awal digunakan nilai mendekati 0.005 sesuai dengan yang ditentukan juga pada DNV-OS-F101. Karena pada DNV-OS-F101 hanya menggunakan pembagi satu D sedangkan pada API RP1111 menggunakan 2D, maka nilai kelonjongan digunakan 0.0025.
δ = 0.0025, maka nilai g(δ) adalah: g(δ)=(1+20∙0.0025)−1=0.9524
Dengan nilai po = 10.25 MPa dan pi = 0 MPa, maka:
ε εb+
10.25 Pc =g(δ) εb= t
2∙609.6 ε= S
207000
Pc=
PyPe
√
p2y+p2ePe=2∙207000
(
t609.6
)
3
1−0.32
Dengan melakukan iterasi sebanyak 10 kali, diperoleh tebal pipa : API 5L Gr.X52, SMYS = 359 MPa t = 18.34 mm
API 5L Gr.X60 , SMYS = 414 MPa t = 18.14 mm Hidrotest
δ = 0.0025, maka nilai g(δ) adalah: g(δ)=(1+20∙0.0025)−1=0.9524
nilai po = 10.25 MPa dan pi = 18.75 MPa, maka:
ε εb+
10.25 Pc =g(δ) εb=
t 2∙609.6 ε= S
207000
Pc= PyPe
√
py2
+pe
2
Py=2S
(
t 609.6)
Pe=2∙207000
(
t609.6
)
3
1−0.32
Dengan melakukan iterasi sebanyak 10 kali, diperoleh tebal pipa : API 5L Gr.X52, SMYS = 359 MPa t = 17.05 mm
API 5L Gr.X60, SMYS = 414 MPa t = 16.91 mm Operasi
Dengan δ = 0.0025, maka nilai g(δ) adalah: g(δ)=(1+20∙0.0025)−1=0.9524
Dengan nilai po = 10.25 MPa dan pi = 15 MPa, maka:
ε εb+
10.25 Pc =g(δ) εb= t
2∙609.6 ε= S
Pc= PyPe
√
py2
+pe
2
Py=2S
(
t 609.6)
Pe=2∙207000
(
t609.6
)
3
1−0.32
Dengan melakukan iterasi, diperoleh tebal pipa : API 5L Gr.X52, SMYS = 359 MPa t = 13.78 mm API 5L Gr.X60, SMYS = 414 MPa t = 13.71 mm
Propagation Buckling
Penangkap buckle perlu digunakan dalam kondisi berikut :
Po−Pi≥ fpPp
Keterangan : Pp=24S
[
tD
]
2.4
=buckle propagation pressure , dalam satuan N/mm2
(psi) fp=propagatingbuckle design factor=0.80
Dengan modifikasi persamaan Pp diperoleh formula untuk menghitung ketebalan pipa
minimum yaitu sebagai berikut
t=D
(
Pp24S
)
5 12
t=609.6
(
Pp 24S)
5 12
Sumber : ASME B31.8-2010, Chapter VII, Para A842.1.2 mengacu pada API RP 1111, Section 4, Equation 9, page 10
Instalasi
Po = 10.25 MPa dan Pi = 0 MPa. Sehingga nilai fp diperoleh sebagai berikut.
Pp=10.25
0.8 =12.8125MPa
Dengan memodifikasi persamaan Pp maka didapatkan nilai ketebalan pipa
t=609.6
(
12.8125 24S)
5 12
API 5L Gr.X52, SMYS = 359 MPa t = 40.44 mm API 5L Gr.X60, SMYS = 414 MPa t = 38.11 mm Hidrotest
Po = 10.25 MPa dan Pi = 18.75 MPa. Sehingga nilainya diperoleh sebagai
berikut. Pp=10.25
Dengan memodifikasi persamaan Pp maka didapatkan nilai ketebalan pipa
t=609.6
(
12.8125 24S)
5 12
API 5L Gr.X52, SMYS = 359 MPa t = 40.90 mm API 5L Gr.X60, SMYS = 414 MPa t = 34.11 mm Operasi
Po = 10.25 MPa dan Pi = 15 MPa.
Pp=10.25
0.8 =12.8125MPa
Dengan memodifikasi persamaan Pp maka didapatkan nilai ketebalan pipa
t=609.6
(
12.8125 24S)
5 12
API 5L Gr.X52, SMYS = 359 MPa t = 32.08 mm API 5L Gr.X60 , SMYS = 414 MPa t = 26.77 mm
API RP 1111
Internal Pressure Containment
Hydrostatic test pressure, pipeline design pressure, dan incidental overpressure, termasuk tekanan internal dan external yang bekerja pada pipa, tidak boleh melebihi nilai yang ditentukan persamaan berikut :
Pt≤ fdfeftPb
Pd≤0.80Pt
Pa≤0.90Pt
Keterangan :
fd = faktor desain tekananinternal , dapat diterapkan untuk semua pipa = 0.9 untuk pipa
= 0.75 untuk riser
fe = weld joint factor, longitudinal or spiral seam weld. Hanya material dengan nilai faktor 1 yang dapat diterima.
ft = temperature de-rating factor
Pa = incidental overpressure (tekanan internal dikurangi tekanan eksternal), dalam satuan N/mm2 (psi)
Pb = specified minimum burst pressure dari pipa, dalam satuan N/mm2 (psi)
Pd = tekanan desain pipa, dalam satuan N/mm2 (psi)
Pt = tekanan tes hidrostatis (tekanan internal dikurangi tekanan eksternal), dalam satuan N/mm2 (psi)
Specified minimum burst pressure (Pb)ditentukan dengan salah satu persamaan berikut :
Pb=0.45(S+U)ln D
Di atau
Pb=0.90(S+U) t D−t
Keterangan :
D = diameter luar pipa, dalam satuan mm (in.)
Di = D – 2t = diameter dalam pipa, dalam satuan mm (in.)
S = specified minimum yield strength (SMYS) pipa, dalam satuan N/mm2 (psi)
t = tebal dinding pipa nominal, dalam satuan mm (in.)
U = specified minimum ultimate tensile strength pipa, dalam satuan N/mm2 (psi)
ln = logaritma natural
Dengan modifikasi, kedua persamaan diatas dapat diubah masing-masing menjadi sebagai berikut.
Di= D exp
[
Pb0.45(S+U)
]
;t=D−Di
t= D 0.9(S+U)
Pb +1
Sumber : API RP 1111, Section 4, Equation 1a, 1b, 1c, 2a, 2b, page 10
Instalasi
Pt=Pa
0.9=11.39MPa
Nilai Pt di atas lebih kecil dari nilai Pt yang ditentukan yaitu 18.75 MPa.
Digunakan Pt = 18.75 MPa.
Pb= Pt
0.9=20.83MPa Pd=0.8Pt=15MPa
Perhitungan ketebalan pipa menggunakan salah satu dari 2 formula berikut. Di=
609.6 exp
[
20.830.45(S+U)
]
;t=609.6−Di
t= 609.6 0.9(S+U)
20.83 +1
Untuk persamaan pertama :
API 5L Gr.X52, SMYS = 359 MPa t = 16.85 mm API 5L Gr.X60 , SMYS = 414 MPa t = 14.79 mm
Untuk persamaan kedua :
API 5L Gr.X52, SMYS = 359 MPa t = 16.86 mm API 5L Gr.X60 , SMYS = 414 MPa t = 14.79 mm Hidrotest
Pa=
|
Pi−Pe|
=8.5MPa Pt=Pa
0.9=9.44MPa
Nilai Pt di atas lebih kecil dari nilai Pt yang ditentukan yaitu 18.75 MPa.
Digunakan Pt = 18.75 MPa.
Pb= Pt
0.9=20.83MPa Pd=0.8Pt=15MPa
Perhitungan ketebalan pipa menggunakan salah satu dari 2 formula berikut. Di= 609.6
exp
[
20.83 0.45(S+U)]
;t=609.6−Di
t= 609.6 0.9(S+U)
20.83 +1
Untuk persamaan pertama :
Untuk persamaan kedua :
API 5L Gr.X52, SMYS = 359 MPa t = 16.86 mm API 5L Gr.X60, SMYS = 414 MPa t = 14.79 mm Operasi
Pa=
|
Pi−Pe|
=4.75MPa Pt=Pa0.9=5.28MPa
Nilai Pt di atas lebih kecil dari nilai Pt yang ditentukan yaitu 18.75 MPa.
Digunakan Pt = 18.75 MPa.
Pb= Pt
0.9=20.83MPa
Pd=0.8Pt=15MPa
Perhitungan ketebalan pipa menggunakan salah satu dari 2 formula berikut. Di= 609.6
exp
[
20.83 0.45(S+U)]
;t=609.6−Di
t= 609.6 0.9(S+U)
20.83 +1
Untuk persamaan pertama :
API 5L Gr.X52, SMYS = 359 MPa t = 16.85 mm API 5L Gr.X60, SMYS = 414 MPa t = 14.79 mm Untuk persamaan kedua :
API 5L Gr.X52, SMYS = 359 MPa t = 16.86 mm API 5L Gr.X60, SMYS = 414 MPa t = 14.79 mm
External Pressure Collapse
Collapse pressure dari pipa harus melebihi external pressure sepanjang pipa dan dirumuskan sebagai berikut :
P
(¿¿o−Pi)≤ foPc
¿
Keterangan :
fo=collapse factor
¿0.7untuk seamlessatau pipa ERW
Pc=collapse pressure dari pipa, dalam satuan N/mm
2
(psi)
Persamaan berikut dapat digunakan untuk menghitung collapse pressure : Pc= PyPe
√
Py2
+Pe
2
Py=2S
(
t D)
Pe=2E
(
tD
)
3
(1
−v2)
Keterangan :
E=modulus elastisitas , dalam satuan N/mm2(lb/psi)
Pe=elastic collapse pressure dari pipa, dalam satuan N/mm2(psi) Py=yield pressure saat collapse , dalam satuan N/mm
2
(psi) v=Poisson's ratio(0.3untuk baja)
Sumber : API RP 1111, Section 4, Equation 5, 6a, 6b, 6c, page 9
Instalasi
Po = tekanan hidrostatik (10.25 MPa) dan Pi = 0, maka:
(
Po−Pi)
fo=Pc 10.25
0.7 =Pc Pc=14.64MPa
Dilakukan iterasi untuk menentukan ketebalan pipa :
Pc= PyPe
√
p2y+p2ePy=2S
(
t 609.6)
Pe=2∙207000
(
t609.6
)
3
1−0.32
API 5L Gr.X60, SMYS = 414 MPa t = 20.47 mm Hidrotest
Po = tekanan hidrostatik (10.25 MPa) dan Pi = 15 MPa, maka:
(
Po−Pi)
fo =Pc 4.750.7 =Pc Pc=6.785MPa
Dengan melakukan iterasi perhitungan berikut dapat ditentukan ketebalan pipa.
Pc= PyPe
√
p2y+p2ePy=2S
(
t 609.6)
Pe=2∙207000
(
t609.6
)
3
1−0.32
Setelah melakukan iterasi sebanyak 10 kali, diperoleh hasil sebagai berikut : API 5L Gr.X 52, SMYS = 359 MPa t = 19.27 mm
API 5L Gr.X60, SMYS = 414 MPa t = 18.99 mm Operasi
Po = tekanan hidrostatik (1.025 MPa) dan Pi = 15 MPa, maka:
(
Po−Pi)
fo=Pc 4.75
0.7 =Pc
Pc=6.785MPa
Dengan melakukan iterasi perhitungan berikut dapat ditentukan ketebalan pipa.
Pc=
PyPe
√
p2y+p2ePe=2∙207000
(
t609.6
)
3
1−0.32
Setelah melakukan iterasi sebanyak 10 kali, diperoleh hasil sebagai berikut : API 5L Gr.X 52, SMYS = 359 MPa t = 20.86 mm
API 5L Gr.X60, SMYS = 414 MPa t = 20.47 mm
Local Buckling
Kombinasi bending strain dan beban tekanan eksternal harus memenuhi :
P (¿¿o−Pi)
Pc ≤ g(δ) ε
εb+¿
Persamaan tersebut berlaku untuk nilai D/t maksimum = 50.
Untuk menghindari terjadinya buckling, bending strain harus dibatasi sebagai berikut :
ε ≥ f1ε1
ε ≥ f2ε2
Keterangan :
g(δ)=(1+20δ)−1=collapse reduction factor
δ=Dmax−Dmin
Dmax+Dmin
=ovality ε=bending strain pada pipa
εb= t
2D=buckling strain under pure bending ε1=bending strainmaksimumsaat instalasi
ε2=¿−place bending strainmaksimum
f1=faktor keamananbending untuk bending saat instalasi ditambahtekananeksternal f2=faktor keamanan bendinguntuk∈−placebending ditambah tekanan eksternal
Dmin = diameter minimum pada potongan melintang manapun sepanjang pipa, dalam satuan mm (in.)
Sumber : API RP 1111, Section 4, Equation 7, 8a, 8b, page 9
Karena pada DNV-OS-F101 hanya menggunakan pembagi satu D sedangkan pada API RP1111 menggunakan 2D, maka nilai kelonjongan digunakan 0.0025.
Nilai regangan lentur menggunakan hubungan pada kurva tegangan regangan yaitu sebagai berikut.
ε=S E ε= S
207000 Instalasi
Dengan δ = 0.0025, maka nilai g(δ) adalah: g(δ)=(1+20∙0.0025)−1=0.9524
Dengan nilai po = 10.25 MPa dan pi = 0 MPa, maka:
ε εb+
10.25 Pc =g(δ) εb= t
2∙609.6 ε= S
207000
Pc= PyPe
√
py2
+pe
2
Py=2S
(
t 609.6)
Pe=2∙207000
(
t609.6
)
3
1−0.32
Dengan melakukan iterasi sebanyak 10 kali, diperoleh tebal pipa : API 5L Gr.X52, SMYS = 359 MPa t = 18.35 mm
API 5L Gr.X60, SMYS = 414 MPa t = 18.13 mm Hidrotest
Dengan δ = 0.0025, maka nilai g(δ) adalah: g(δ)=(1+20∙0.0025)−1=0.9524
ε εb+
10.25 Pc =g(δ) εb=2∙609.6t
ε= S 207000
Pc= PyPe
√
py2
+pe
2
Py=2S
(
t 609.6)
Pe=2∙207000
(
t609.6
)
3
1−0.32
Dengan melakukan iterasi sebanyak 10 kali, diperoleh tebal pipa : API 5L Gr.X52, SMYS = 359 MPa t = 17.06 mm
API 5L Gr.X60 , SMYS = 414 MPa t = 16.90 mm Operasi
Dengan δ = 0.0025, maka nilai g(δ) adalah: g(δ)=(1+20∙0.0025)−1=0.9524
Dengan nilai po = 10.25 MPa dan pi = 15 MPa, maka:
ε εb
+10.25 Pc
=g(δ)
εb= t 2∙609.6 ε= S
207000
Pc= PyPe
√
p2y+p2ePy=2S
(
t 609.6)
Pe=2∙207000
(
t609.6
)
3
1−0.32
API 5L Gr.X52, SMYS = 359 MPa t = 13.77 mm API 5L Gr.X60, SMYS = 414 MPa t = 13.71 mm
Buckle Propagation
Untuk pipa bawah laut, karena tekanan hidrostatik adalah gaya yang menyebabkan buckle untuk berpropagasi, maka perlu dilakkan estimasi buckle propagation pressure. Jika kondisi memungkinkan bagi buckle untuk berpropagasi, maka cara untuk mencegah atau menangkap mereka perlu dipertimbangkan dalam desain.
Penangkap buckle perlu digunakan dalam kondisi berikut :
Po−Pi≥ fpPp
Keterangan : Pp=24S
[
tD
]
2.4
=buckle propagation pressure , dalam satuan N/mm2(psi) fp=propagatingbuckle design factor=0.80
Nilai Pp dapat diperoleh dengan menghitung Po−Pi dibagi dengan propagating buckle design factor
Dengan modifikasi persamaan Pp diperoleh formula untuk menghitung ketebalan pipa
minimum yaitu sebagai berikut
t=D
(
Pp24S
)
5 12
t=609.6
(
Pp 24S)
5 12
Sumber : Pada API RP 1111, Section 4, Equation 9, page 10 Instalasi
Untuk kondisi instalasi, Po = 10.25 MPa dan Pi = 0 MPa. Sehingga nilai fp
diperoleh sebagai berikut. Pp=10.25
0.8 =12.8125MPa
Dengan menggunakan persamaan Pp termodifikasi dapat ditentukan nilai
ketebalan pipa. t=609.6
(
12.812524S
)
5 12
Hidrotest
Po = 10.25 MPa dan Pi = 18.75 MPa. Sehingga nilai diperoleh sebagai berikut.
Pp=10.25
0.8 =12.8125MPa
Dengan menggunakan persamaan Pp termodifikasi dapat ditentukan nilai
ketebalan pipa.
t=609.6
(
12.8125 24S)
5 12
API 5L Gr.X52, SMYS = 359 MPa t = 40.89 mm API 5L Gr.X60, SMYS = 414 MPa t = 34.11 mm Operasi
Po = 10.25 MPa dan Pi = 15 MPa. Sehingga nilai diperoleh sebagai berikut.
Pp=10.25
0.8 =12.8125MPa
Dengan menggunakan persamaan Pp termodifikasi dapat ditentukan nilai
ketebalan pipa.
t=609.6
(
12.8125 24S)
5 12
API 5L Gr.X52, SMYS = 359 MPa t = 32.08 mm API 5L Gr.X60, SMYS = 414 MPa t = 26.77 mm
DNV 1981
Internal Pressure Containment
Untuk pipa dengan tensile hoop stress σy yang diakibatkan perbedaan antara tekanan eksternal dan internal, tidak boleh melebihi nilai σyp yang diijinkan sebagai berikut :
σyp=ηhσFkt
ηh=faktor penggunaan
Untuk kasus ini, diambil nilai ηh=0.72
σyp=hoop stress yang diijinkan σF=specified minimum yield strength
Jika tidak ada metoda yang lebih akurat untuk digunakan, tensile hoop stress, untuk dibandingkan dengan σyp sebelumnya, ditentukan dengan formula :
σy=(pi−pe)2Dt pi=tekananinternal pe=tekanan eksternal
D=diameter luar pipa nominal t=tebal dinding pipanominal
Persamaan di atas dapat dimodifikasi menjadi persamaan berikut t=D
(
pi−pe)
2σy
Mengingat batas tensile hoop stress tidak diizinkan melebihi tekanan izin, maka nilai tekanan yang terjadi dibatasi sama dengan tekanan izin
σy=σyp
Dengan menggabungkan persamaan-persamaan di atas, tebal pipa dapat dihitung dengan persamaan berikut
t= D
(
pi−pe)
2.ηh. σF∙ ktSumber : Pada DNV 1981, Para 4.2.2.1, page 20-21 Instalasi
Pi = 0 MPa dan Pe = 10.25 MPa, maka:
t=609.6(10.25) 2∙0.72∙ σF∙1
API 5L Gr.X52, σF = 359 MPa t = 12.08 mm API 5L Gr.X60 , σF = 414 MPa t = 10.48 mm
Hidrotest
Pi = 0 MPa dan Pe = 10.25 MPa, maka:
t=609.6(10.25) 2∙0.72∙ σF∙1
API 5L Gr.X52, σF = 359 MPa t = 22.11 mm API 5L Gr.X60 , σF = 414 MPa t = 19.17 mm
Operasi
t=609.6(10.25) 2∙0.72∙ σF∙1
API 5L Gr.X52 , σF = 359 MPa t = 17.68 mm API 5L Gr.X60 , σF = 414 MPa t = 15.38 mm
External Pressure Collapse
Tidak terdapat pembahasan mengenai external pressure collapse pada DNV 1981 Local Buckling
Kombinasi kritis dari tegangan longitudinal dan tegangan hoop dapat dirumuskan sebagai berikut :
(
σx σxcr)
α + σy
σycr=1
Tegangan tekan bernilai positif untuk persamaan tersebut :
σx=σxN+σxM σx
N =N
A(tekan bernilai positif) σx
M =M
W(tekanbernilai positif)
N=gaya aksial
A=π(D−t)t=luas potonganmelintang M=momen bending
W=π 4(D−t)
2
t=elastic section modulus D=diameter luar pipa nominal
t=diameter dalam pipanominal
σxcr=σx N
σx σxcr N
+σx M
σx σxcr M
σxcrN=tegangan longitudinal kritis ketika N beraksi sendirian(M=0,p=0) σxcrN=σFuntuk D/t ≤20
σxcrN
=σF
[
1−0.001(
Dt −20
)
]
untuk20<D/t<10 0σxcr M
=teganganlongitudinal kritis maksimum ketika M beraksi sendirian(N=0,p=0) σxcrM=σF
[
1.35−0.0045 Dt
]
α=1+ 300 D/t∗σy
σycr
σy=
(
pe−pi)
2Dt = tegangan hoop yang harus diperhatikan pada analisis buckling pe=tekanan eksternalpi=tekananinternal
p=pe−pi=external overpressure
σycr=tegangan hoop kritis ketika p beraksi sendirian(N=0,M=0)
σycr=σyE=E
(
tD−t
)
2
untuk σyE≤2
3σF
σycr=σycr=σF
[
1−1 3(
2σF 3σyE
)
2
]
untuk σyE>2 3σFKombinasi yang diperbolehkan sebagai berikut :
(
σxηxpσxcr
)
α+ σy ηypσycr≤1
Keterangan :
ηxp=faktor penggunaan yang diperbolehkan(nilai σx σxcr
yang diperbolehkan)ketika σy=0
ηyp=faktor penggunaan yang diperbolehkan(nilai σy σycr
σE=tegangan kritis jika material elastis σE≈0.42E ∙t
D
σxcr dianggap dengan SMYS material karena dianggap sebagai tegangan longitudinal kritis. Ditentukan bahwa σx = 72% SMYS, sehingga:
(0.72)α+ σy σycr
=1
α=1+ 300 609.6
t σy σycr
σy=
(
pe−pi)
609.6 2t σycr=E(
t609.6−t
)
2
Digunakan kondisi σycr≤2
3σy sebagai faktor keamanan. Untuk perhitungan ketebalan dinding pipa akan digunakan iterasi pada persamaan :
(0.72)α+ σy σycr
=1 Instalasi
Untuk kondisi instalasi digunakan pe = 10.25 MPa dan pi = 0 MPa.
(0.72)α+ σy
σycr =1
α=1+ 300 609.6
t σy σycr
σy=10.25609.6 2t σycr=207000
(
609.6t−t
)
2
Hidrotest
Untuk kondisi hidrotest digunakan pe = 10.25 MPa dan pi = 18.75 MPa.
(0.72)α+ σy
σycr =1
α=1+ 300 609.6
t σy σycr
σy=10.25609.6 2t σycr=207000
(
609.6t−t
)
2
Dengan analisis goal seek diperoleh tebal pipa untuk Gr. X60 dan X52 adalah 14.77 mm.
Operasi
pe = 10.25 MPa dan pi = 15 MPa.
(0.72)α+ σy σycr
=1 α=1+ 300
609.6 t
σy σycr
σy=10.25609.6 2t
σycr=207000
(
609.6t −t)
2
Dengan analisis goal seek diperoleh tebal pipa untuk Gr. X60 dan X52 adalah 23.61 mm.
Buckle Propagation
Propagation buckle tidak bisa terinisiasi, atau berpropagasi ke bagian pipa dimana external overpressure maksimumnya lebih rendah dari propagation pressure dari pipa. Hal tersebut dirumuskan sebagai berikut :
Ppr≈1.15π σF
(
t D−t)
2
Nilai Ppr kemungkinan besar akan lebih tinggi dari hasil rumus di atas. Begitu pula dengan initiation pressure, P¿ yang akan lebih tinggi dari Ppr .
Propagation buckle tidak bisa terinisiasi, namun bisa berpropagasi ke bagian pipa dimana external overpressure maksimumnya berada di antara Ppr dan P¿
P (¿¿pr<P<P¿)
¿
DNV-OS-F101
Internal Pressure Containment
Tekanan di dalam pipa perlu memenuhi kriteria sebagai berikut.
pb=
(
plx−pe)
∙ γm∙ γSCTahanan pressure containment pb(t) diberikan sebagai berikut.
Dengan modifikasi persamaan 5.8 DNV-OS-F101, dapat diperoleh formula ketebalan dinding pipa sebagai berikut.
t= D 4fcb pb
√
3+1Sumber : DNV OS – F101, Section 5 D 200, Equation 5.7, 5.8, 5.9, page 46 Instalasi
Dengan plx = 0 dan pe = 10.25 MPa, maka diperoleh tekanan burst sebagai berikut.
Untuk kedua grade material, diperoleh nilai fcb adalah masing-masing nilai SMYS-nya, maka:
t= 609.6 4S 15.42
√
3+1API 5L Gr.X52, SMYS = 359 MPa t = 11.11 mm API 5L Gr.X60 , SMYS = 414 MPa t = 9.68 mm
Hidrotest
Dengan plx = 18.75 MPa dan pe = 0 MPa (kondisi beda tekanan terekstrim),
maka diperoleh tekanan burst sebagai berikut. pb=(18.75)∙1.15∙1.308=28.203MPa
Untuk kedua grade material, diperoleh nilai fcb adalah masing-masing nilai
SMYS-nya, maka:
t= 609.6
4S
28.203
√
3+1API 5L Gr.X52, SMYS = 359 MPa t = 20.05 mm API 5L Gr.X60 , SMYS = 414 MPa t = 17.47 mm
Operasi
Dengan plx = 15 MPa dan pe = 0 MPa (kondisi beda tekanan terekstrim), maka
diperoleh tekanan burst sebagai berikut. pb=(15)∙1.15∙1.308=22.563MPa
Untuk kedua grade material, diperoleh nilai fcb adalah masing-masing nilai
SMYS-nya, maka: t= 609.6
4S 22.563
√
3+1API 5L Gr.X52, SMYS = 359 MPa t = 16.15 mm API 5L Gr.X60 , SMYS = 414 MPa t = 14.05 mm
External Pressure Collapse
Persamaan 5.10 ini akan digunakan untuk menghitung ketebalan pipa. Digunakan nilai γm =
1.15 dan γSC = 1.26. Untuk persamaan 5.12 digunakan αfab = 0.93 (SAWL), untuk fo
digunakan nilai maksimum mendekati 0.005.
Sumber : DNV OS – F101, Section 5 D 200, Equation 5.10, 5.11, 5.12, 5.13, 5.14, page 46
Instalasi Pp=fy∙ αfab2t
D
Pp=fy∙0.93 2t 609.6
Pel=
2E
(
t 609.6)
3
Dengan pe = 10.25 MPa dan pmin = 0, maka persamaan 5.14 menghasilkan nilai
pc.
pc=
(
pe−pmin)
∙ γm∙ γSCpc=10.25∙1.15∙1.26=14.85MPa
Dengan iterasi persamaan 5.10 DNV-OS-F101 sebanyak 10 kali, akan diperoleh ketebalan pipa material sebagai berikut :
API 5L Gr.X52, SMYS = 359 MPa t = 12.49 mm API 5L Gr.X60 , SMYS = 414 MPa t = 11.88 mm
Hidrotest Pp=fy∙ αfab2t
D
Pp=fy∙0.93 2t 609.6
Pel=
2E
(
t 609.6)
3
1−0.32
Dengan pe = 10.25 MPa dan pmin = 18.75 MPa, maka persamaan 5.14
menghasilkan nilai pc.
pc=
(
pe−pmin)
∙ γm∙ γSCpc=8.5∙1.15∙1.26=12.3165MPa
Dengan iterasi persamaan 5.10 DNV-OS-F101 sebanyak 10 kali, akan diperoleh ketebalan pipa material sebagai berikut :
API 5L Gr.X52, SMYS = 359 MPa t = 11.59 mm API 5L Gr.X60 , SMYS = 414 MPa t = 11.02 mm Operasi
Pp=fy∙ αfab 2t
D
Pp=fy∙0.93 2t 609.6
Pel=
2E
(
t 609.6)
3
Dengan pe = 10.25 MPa dan pmin = 15, maka persamaan 5.14 menghasilkan
nilai pc.
pc=
(
pe−pmin)
∙ γm∙ γSCpc=4.75∙1.15∙1.26=6.88MPa
Dengan iterasi persamaan 5.10 DNV-OS-F101 sebanyak 10 kali, akan diperoleh ketebalan pipa material sebagai berikut :
API 5L Gr.X52, SMYS = 359 MPa t = 9.76 mm API 5L Gr.X60 , SMYS = 414 MPa t = 9.23 mm
Local Buckling
Local buckling dibedakan menjadi dua : - Kondisi load controlled (LC)
Kondisi ini merupakan kondisi dimana respon struktur diatur oleh beban yang dikenakan. - Kondisi displacement controlled (DC)
Kondisi ini merupakan kondisi dimana respon struktur diatur oleh perpindahan geometrik. Pada kriteria pembebanan terkombinasi, pembedaan perlu dilakukan antara kondisi load controlled dan kondisi displacement controlled.
Jika pipeline selain mengalami beban aksial, tekanan, dan momen juga mengalami beban titik lateral, hal ini perlu dimasukan dengan modifikasi kapasitas momen plastis sebagai berikut.
Pipa yang terkena momen lentur, gaya aksial efektif dan overpressure eksternal harus didesain untuk memenuhi persamaan berikut.
Untuk kondisi displacement controlled, pipa yang terkena regangan tekan longitudinal dan overpressure internal harus didesain untuk memenuhi kondisi berikut untuk semua
Pipa yang terkenal regangan tekan longitudinal dan overpressure eksternal harus didesain untuk memenuhi kondisi berikut untuk semua penampang.
Sumber : DNV OS – F101, Section 5 D 600, Equation 5.19a, 5.19b, 5.20, 5.21, 5.22, 5.23, 5.24, 5.25, 5.26, 5.27, 5.28, 5.29, 5.30, 5.31 page 47,48,49
Instalasi Hidrotest Operasi
Buckle Propagation
Persamaan 5.15 dapat dimodifikasi menjadi sebagai berikut.
ppr=pe∙ γm∙ γSC
Dengan αfab = 0.93 (pipa SAWL), γm = 1.15 (ULS), dan γSC = 1.26 (other), serta modifikasi persamaan 5.16 DNV-OS-F101, maka:
ppr=pe∙1.15∙1.26
t=D
(
ppr 35∙ fy∙ αfab)
0.4
t=609.6
(
pe∙1.15∙1.26 35∙ fy∙0.93)
0.4
Sumber : DNV OS – F101, Section 5 D 500, Equation 5.15, 5.16, page 47 Instalasi
Untuk kondisi instalasi, Pe = 10.25 MPa sehingga:
ppr=10.25∙1.15∙1.26=14.85MPa t=609.6
(
pe∙1.15∙1.2635∙ fy∙0.93
)
0.4
API 5L Gr.X52, SMYS = 359 MPa t = 39.99 mm API 5L Gr.X60 , SMYS = 414 MPa t = 42.34 mm Hidrotest
Pe = 10.25 MPa sehingga:
ppr=10.25∙1.15∙1.26=14.85MPa t=609.6
(
pe∙1.15∙1.2635∙ fy∙0.93
)
0.4
Operasi
Pe = 10.25 MPa sehingga:
ppr=10.25∙1.15∙1.26=14.85MPa t=609.6
(
pe∙1.15∙1.2635∙ fy∙0.93
)
0.4
API 5L Gr.X52, SMYS = 359 MPa t = 39.99 mm API 5L Gr.X60 , SMYS = 414 MPa t = 42.34 mm
API 5L
[image:34.595.76.575.466.722.2]Dari Tabel E-6C API 5L, digunakan tekanan minimum tes yaitu 18.75 MPa atau 187.5 pada tabel tersebut. Untuk Gr. X60, tebal minimum pipa dengan NPS 24” adalah 15.9 mm. Untuk Gr. X52, tebal minimum pipa dengan NPS 24” adalah 22.2 mm.
Kriteria Kondisi
Tebal Dinding Pipa Gr. X60 Berdasarkan Kode ASME B31.8 API RP1111 DNV 1981
DNV-OS-F101 t (in.) t (mm) t (in.) t (mm) t (in.) t (mm) t (in.) t (mm) Internal Pressure Containment
Instalasi 0.00 0.00 0.58 14.79 0.41 10.48 0.38 9.67 Hidrotest 0.75 19.17 0.58 14.79 0.75 19.17 0.69 17.47 Operasi 0.60 15.34 0.58 14.79 0.60 15.34 0.55 14.05 External Pressure
Collapse
Installatio
n 0.81 20.47 0.81 20.47 0.00 0.47 11.88
Hydrotest 0.75 18.99 0.74 18.88 0.00 0.43 11.02 Operating 0.81 20.47 0.60 15.25 0.00 0.36 9.23
Local Buckling
Installatio
n 0.71 18.13 0.71 18.13 0.93 23.60 0.00
Hydrotest 0.67 16.90 0.67 16.90 0.58 14.77 0.00 Operating 0.54 13.71 0.54 13.71 0.34 8.65 0.00
Propagation Buckling
Installatio
n 1.50 38.11 1.45 36.88 1.83 46.61 1.57 39.99
Hydrotest 1.34 34.11 1.34 34.11 1.68 42.73 1.57 39.99 Operating 1.05 26.77 1.05 26.77 1.28 32.52 1.57 39.99
Tebal Dinding Pipa yang Dipilih 46.61
Tebal Dinding Pipa yang Dipilih
(API 5L) 15.9
Kriteria Kondisi
Tebal Dinding Pipa Gr. X52 Berdasarkan Kode ASME B31.8 API RP1111 DNV 1981 DNV-OS-F101
t
(in.) (mm)t (in.)t (mm)t (in.)t (mm)t (in.)t (mm)t Internal Pressure
Containment
Instalasi 0.00 0.00 0.66 16.85 0.48 12.09 0.44 11.13 Hidrotest 0.87 22.11 0.66 16.85 0.87 22.11 0.79 20.06 Operasi 0.70 17.69 0.66 16.85 0.70 17.69 0.64 16.15 External Pressure
Collapse
Installatio
n 0.82 20.86 0.82 20.86 0.00 0.49 12.49
Hydrotest 0.76 19.27 0.78 19.90 0.00 0.46 11.59 Operating 0.82 20.86 0.61 15.60 0.00 0.38 9.76
Local Buckling
Installatio
n 0.72 18.35 0.72 18.35 0.93 23.60 0.00
Hydrotest 0.67 17.06 0.67 17.06 0.58 14.77 0.00 Operating 0.54 13.77 0.54 13.77 0.34 8.65 0.00 Propagation Buckling Installatio
Hydrotest 1.61 40.89 1.34 34.11 1.80 45.65 1.67 42.34 Operating 1.26 32.08 1.26 32.08 1.37 34.79 1.67 42.34
Tebal Dinding Pipa yang Dipilih 49.77
Tebal Dinding Pipa yang Dipilih