• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBERIAN MACAM ZPT DAN UMUR PANEN TERHADAP HASIL DAN KUALITAS BENIH KEDELAI VARIETAS WILIS DI DATARAN MEDIUM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PEMBERIAN MACAM ZPT DAN UMUR PANEN TERHADAP HASIL DAN KUALITAS BENIH KEDELAI VARIETAS WILIS DI DATARAN MEDIUM"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEMBERIAN MACAM ZPT DAN UMUR PANEN TERHADAP

HASIL DAN KUALITAS BENIH KEDELAI VARIETAS WILIS DI DATARAN

MEDIUM

Oleh: Muhamad Budiarto (01710030)

agronomy

Dibuat: 2007-01-22 , dengan 3 file(s).

Keywords: ZPT, umur panen, hasil, kedelai

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian macam ZPT dan umur panen terhadap hasil dan kualitas benih kedelai varietas wilis di dataran medium. Penelitian ini dilakukan di Kebun Percobaan UMM dan di Laboratorium Agronomi UMM pada bulan Mei sampai Agustus 2006. Percobaan dilakukan secara faktorial dengan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) Split Plot untuk analisa peubah pertumbuhan serta hasil dan rancangan acak kelompok (RAK) sederhana untuk analisa kualitas benih. Masing-masing terdiri dari dua faktor dan diulang 3 kali. Faktor I. Macam ZPT yang terdiri dari 4 level (Z0= kontrol, Z1= giberellin 150 ppm, Z2= sitokinin 200 ppm dan Z3= giberellin 150 ppm + sitokinin 200 pmm) dan faktor II. Umur panen yang terdiri dari 3 level (H1= R6 + 10 hr, H2= R6 + 20 hr dan H3= R6 + 30 hr).

Pengamatan dilakukan setelah perlakuan ZPT, yaitu pada umur 63 hst. Adapun variabel pengamatan terdiri dari pengamatan peubah pertumbuhan dan hasil yang meliputi pengamatan non destruktif (tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, jumlah polong pertanaman dan jumlah buku subur) dan pengamatan destruktif (berat basah brangkasan, berat kering brangkasan dan berat 100 butir benih). Sedangkan variabel yang kedua yaitu pengamatan kualitas benih meliputi panjang hipokotil kecambah normal, panjang akar kecambah normal, kecepatan berkecambah, daya kecambah, indeks vigor dan bobot kering kecambah.

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa Giberellin 150 ppm + Sitokinin 200 ppm dengan umur panen 70 hst (R6 + 10 hari) mampu meningkatkan rerata jumlah daun umur pengamatn 63 hst. Giberellin 150 ppm mampu meningkatkan rerata tinggi tanaman, jumlah polong pertanaman, rerata berat basah brangkasan, rerata berat kering brangkasan dan rerata berat 100 butir benih. Umur panen 80 hst (R6 + 20 hari) mampu meningkatkan rerata berat basah brangkasan. Umur panen 90 (R6 + 30 hari) mampu meningkatkan rerata jumlah buku subur, rerata berat basah brangkasan, rerata berat kering brangkasan, rerata berat 100 butir benih. Perlakuan giberelin 150 ppm + sitokinin 200 ppm dengan umur panen 90 hst (R6 + 30 hari) dilapang mampu

Referensi

Dokumen terkait

Adapun peubah yang diamati adalah tinggi tanaman, diameter tanaman, jumlah daun, bobot 

Umur panen 90 (R6 + 30 hari) mampu meningkatkan rerata jumlah buku subur, rerata berat basah brangkasan, rerata berat kering brangkasan, rerata berat 100 butir benih..

Peubah amatan adalah tinggi tanaman, diameter batang, total luas daun, jumlah polong, jumlah polong berisi, jumlah bintil akar, jumlah bintil akar efektif, jumlah cabang

Peubah yang diamati dalam penelitian ini terdiri dari tiga pengamatan yaitu pengamatan pertumbuhan tanaman (tinggi tanaman, jumlah daun, umur berbunga), pengamatan

dengan konsentrasi 0.8 ppm memberikan pengaruh terbaik pada varietas Bromo terhadap peubah-peubah Indeks Luas Daun (ILD), bobot biji per tanaman, jumlah... polong

Peubah yang diamati meliputi kondisi lingkungan (analisis tanah awal dan iklim mikro), pertumbuhan (tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang, dan jumlah nodus), biomassa

Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, diameter batang, diameter tajuk, jumlah polong isi per tanaman, jumlah biji per tanaman, berat biji per tanaman, berat 100

Grafik Jumlah daun tanaman inokulasi Rhizobium ( 2- 5MST ) Tabel 31 .Data Pengamatan Total Luas Daun.