1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perawat merupakan tenaga kesehatan yang berinteraksi secara langsung
dengan pasien, mempunyai tugas dan fungsi yang sangat penting bagi
kesembuhan serta keselamatan para pasien. Perawat sebagai tenaga kesehatan
mempunyai sejumlah peran di dalam menjalankan tugasnya sesua dengan hak dan
kewenangan yang ada. Peran perawat yang utama adalah sebagai pelaksana,
pengelola, pendidik, dan peneliti (Asmadi, 2008).
Perawat sebagai pelaksana layanan keperawatan (care provider) harus
memberikan layanan berupa asuhan keperawatan secara langsung kepada klien
(individu, keluarga, maupun komunitas) sesuai dengan kewenangannya. Asuhan
keperawatan diberikan kepada klien di semua tatanan layanan kesehatan dengan
menggunakan metodologi proses keperawatan, berpedoman pada standar
keperawatan, dilandasi oleh etik dan etika keperawatan, serta berada dalam
lingkup wewenang dan tanggung jawab keperawatan. Peran perawat sebagai care
provider bertugas untuk: memberi kenyamanan dan rasa aman bagi klien,
melindungi hak dan kewajiban klien agar tetap terlaksana dengan seimbang,
memfasilitasi klien dengan anggota tim kesehatan lainnya, serta berusaha
mengembalikan kesehatan klien (Asmadi, 2008).
Hidayat dalam Yana (2012) menjelaskan bahwa keperawatan adalah suatu
2
kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan
biopsikososial dan spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada individu,
keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses
kehidupan manusia.
Perawat mempunyai bidang tersendiri dalam memberikan asuhan
keperawatan, seperti perawat anak, perawat maternitas, perawat jiwa, perawat
gawat darurat, perawat komunitas, perawat keluarga, perawat gerontik, perawat
medikal bedah, dan perawat ICU (Nursalam & Efendi, 2008). Intensive Care Unit
(ICU) adalah suatu bagian dari rumah sakit yang mandiri, dengan perlengkapan
yang khusus yang ditujukan untuk observasi, perawatan dan terapi pasien-pasien
yang menderita penyakit akut, cidera atau penyakit-penyakit yang mengancam
nyawa atau potensial mengancam nyawa, serta perawat dan staf khusus lain yang
berpengalaman dalam pengelolaan keadaan-keadaan tersebut (Suhendar, 2012).
Menurut Kristanto (2009), perawat ICU berbeda dengan perawat di
bagian lainnya di Rumah Sakit, tingkat pekerjaan dan pengetahuan perawat ICU
lebih kompleks, dimana perawat bertanggung jawab dalam mempertahankan
homeostasis pasien dan perawatan yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan
pasien yang kritis/terminal. Perawatan dilakukan oleh perawat terlatih dengan
kualifikasi khusus minimal bersertifikasi bantuan hidup dasar dan bantuan hidup
lanjut. Perawat ICU berkaitan dengan masalah perawatan pasien yang kompleks.
Kegiatan yang dilakukan meliputi penilaian terhadap kondisi yang mengancam
jiwa pasien, penilaian/deteksi awal terjadinya tanda dan gejala komplikasi,
perawatan pasien dengan kondisi kritis akut yang memerlukan tindakan segera
(life saving) atau pasien dengan kondisi sakit kronik, pemantauan hemodinamik
3
dilakukan kepada pasien, pemberian terapi sesuai dengan program terapi dan
tindakan-tindakan lainnya. Dinamika perawat ICU yang kompleks dan kondisi
pasien kritis inilah yang sering memicu terjadinya stressor terjadinya stres di ICU.
Tingkat tekanan psikologis yang tinggi pada perawat ICU, mempengaruhi
timbulnya konflik serta salahnya pola komunikasi yang mengakibatkan stres saat
bekerja. Hudak dan Gallo (2010) menyebutkan bahwa stresor pada perawat ICU
dapat meliputi konflik interpersonal dengan perawat, memberi perawatan pasien
yang sakit, isu-isu mengenai administrator dan manajer keperawatan, pola
komunikasi, pemantauan dan perencanaan staf, politik interdisiplin pada tingkat
manajer keperawatan dan dokter, penghargaan termasuk gaji, promosi, dan
kesempatan untuk memperoleh pendidikan, serta penyediaan dukungan dari
departemen lain di luar bidang keperawatan. Sedangkan isu etika yang
berhubungan dengan pasien-pasien menjelang kematian merupakan stres paling
tinggi yang dirasakan oleh para perawat ICU.
Konflik interpersonal adalah awal masalah yang timbul, bila tidak
ditangani akan mengakibatkan turunnya pelayanan perawat pada pasien. Adanya
konflik interpersonal dapat mengganggu interaksi, menjadikan perubahan dalam
pola komunikasi. Pola komunikasi yang buruk antar perawat dapat menjadi
penyebab terjadinya stres kerja pada perawat, sebaliknya kondisi psikologis yang
“full stress” akan mempengaruhi bagaimana perawat mengadakan interaksi
(Chairani, 2009). Konflik interpersonal yang dialami perawat sangat beragam, dari
551 perawat ditemukan bahwa 34% (188 perawat) mengalami tindakan kasar,
kurang sopan dan kritikan yang kasar. Sedangkan 5% mengalami pelecehan
secara verbal dan sisanya adalah tindakan-tindakan lain akibat dari konflik
4
Perawat yang mengalami stres, gejala yang dapat timbul di tempat kerja
antara lain kepuasan kerja rendah, kinerja yang menurun, semangat dan energi
menjadi hilang, komunikasi tidak lancar, pengambilan keputusan jelek, kreativitas
dan inovasi kurang, serta bergulat pada tugas-tugas yang tidak produktif. Kondisi
tersebut dapat dilihat dalam hubungan dengan kualitas kerja dan interaksi normal
sebelumnya (Rivai, 2009). Terlebih lagi dampak yang paling dirasakan oleh para
perawat ICU terhadap stres kerja yaitu kelelahan secara fisik dan mental,
buruknya koping tiap perawat membuat stres semakin besar.
Penelitian Teixeira (2013) pada beberapa ruang ICU di Portugal
menjelaskan bahwa ICU dikarakteristikkan sebagai pekerjaan dengan tingkat stres
yang tinggi, dimana salah satu faktornya menyebabkan risiko peningkatan burnout.
Penelitian dari tahun 1987 menjelaskan bahwa tingkat burnout terparah dialami
oleh perawat ICU dan berhubungan dengan penurunan kerjasama antar-perawat
serta menyebabkan perubahan pola kerja dan tingkat kehadiran perawat.
Sedangkan Suhendar (2012) mengemukakan bahwa distribusi frekuensi perawat
yang mengalami stres kerja di ruangan ICU PJT Dr. Cipto Mangunkusumo
Jakarta adalah 60,7% mengalami stres kerja ringan dan 39,3% mengalami stres
kerja sedang dimana perubahan psikologis merupakan perubahan yang paling
dominan yang sering dialami perawat. Sedangkan Martina (2012) menjelaskan
bahwa perawat memiliki tingkat stres tinggi sebesar 9%, dan untuk sisanya adalah
stres rendah pada ruang rawat inap RSPG.
RST dr. Soepraoen Malang mempunyai ICU dengan pasien yang masuk
dan keluar lebih dari 100 orang per bulan dengan jumlah 18 perawat tetap serta 8
perawat tidak tetap (magang). Hasil observasi menunjukkan bahwa banyaknya
5
penerimaan informasi antar tenaga kesehatan seperti salah perhitungan jumlah
bed dan pasien, salah rujukan baik dari ruang lain maupun dari ruamh sakit lain
atau hasil pengkajian yang tertukar. 2 dari 4 perawat mengalami perubahan pola
interaksi dan menghambat pekerjaan mereka. Perubahan interaksi membuat
ketegangan antar tenaga kesehatan, ditambah kondisi pasien ICU terkadang
mengalami apnea, kejang, atau serangan jantung secara mendadak.
Berdasarkan pada fenomena diatas, dilakukan penelitian untuk
mengetahui pengaruh konflik interpersonal dan pola komunikasi terhadap stres
kerja perawat ICU di RST dr. Soepraoen Malang. Terjadinya konflik interpersonal
dan buruknya pola komunikasi dapat menjadikan kinerja perawat terganggu
dalam pemberian asuhan keperawatan kepada pasien. Seorang perawat
diharapkan mempunyai positive coping mechanism dalam menyelesaikan konflik
interpersonal dan mempunyai pola komunikasi yang baik agar tidak mengganggu
pekerjaan serta mempengaruhi stres saat bekerja terutama pada ruang ICU.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini apakah ada pengaruh konflik
interpersonal dan pola komunikasi terhadap stres kerja perawat ICU di RST dr.
Soepraoen Malang?
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh konflik interpersonal dan pola
6
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mendeskripsikan gambaran konflik interpersonal perawat ICU di
RST dr. Soepraoen Malang.
2. Untuk mendeskripsikan gambaran pola komunikasi perawat ICU di RST
dr. Soepraoen Malang.
3. Untuk mendeskripsikan gambaran stres kerja perawat ICU di RST dr.
Soepraoen Malang.
4. Untuk menganalisis pengaruh konflik interpersonal terhadap stres kerja
perawat ICU di RST dr. Soepraoen Malang.
5. Untuk menganalisis pengaruh pola komunikasi terhadap stres kerja
perawat ICU di RST dr. Soepraoen Malang.
6. Untuk menganalisis pengaruh konflik interpersonal dan pola komunikasi
secara bersama-sama terhadap stres kerja perawat ICU di RST dr.
Soepraoen Malang.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Penelitian bagi Peneliti
Menambah wawasan, pengetahuan, keterampilan serta pengalaman
dalam menerapkan teori saat melakukan penelitian.
1.4.2 Manfaat Penelitian bagi Perawat ICU
Memberikan gambaran konfik interpersonal dan pola komunikasi
serta stres yang dialami oleh perawat ICU sehingga dapat meningkatkan
positive coping mechanism sesuai kondisi pekerjaan. Dengan demikian diharapkan
7
1.4.3 Manfaat Penelitian bagi Ilmu Keperawatan
Memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu keperawatan dan
sebagai masukan dalam rangka meningkatkan profesionalisme dalam
memberikan pelayanan asuhan keperawatan.
1.5 Keaslian Penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh Suhendar (2012) bertujuan untuk
mengetahui faktor-faktor penyebab stres kerja perawat ICU di ICU Pelayanan
Jantung Terpadu RSCM. Kesimpulan secara keseluruhan dari penelitian tersebut
diperoleh gambaran faktor penyebab stres kerja yang dominan adalah faktor
intrinsik pekerjaan dengan variabel beban kerja yang dominan.
Penelitian yang dilakukan oleh Matondang (2007) bertujuan untuk untuk
menguraikan, menggambarkan atau mendeskripsikan komponen-komponen
orientasi perilaku mengatasi konflik interpersonal pada sales asuransi di kota
Medan. Kesimpulan secara keseluruhan dari penelitian tersebut diperoleh bahwa
sales asuransi di kota Medan menggunakan kelima orientasi perilaku mengatasi
konflik interpersonal, yaitu: kompetisi, menghindar, mengalah, berbagi, dan
kolaborasi.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian lain adalah pada variabel,
sampel, tempat yang diteliti, serta penelitian ini menggunakan tiga variabel
dimana ketiga variabel tersebut diteliti secara bersama-sama untuk melihat apakah
ada pengaruh konflik interpersonal dan pola komunikasi terhadap stres kerja
8
1.6 Batasan Istilah
1. Konflik interpersonal, adalah konflik yang terjadi antara dua orang atau lebih
di mana nilai, tujuan, dan keyakinan berbeda. Konflik ini sering terjadi karena
seseorang secara konstan berinteraksi dengan orang lain, sehingga ditemukan
perbedaan-perbedaan (Nursalam, 2012).
2. Pola komunikasi, adalah pola hubungan antara dua orang atau lebih dalam
pengiriman dan penerimaan pesan dengan cara yang tepat sehingga pesan
yang dimaksud dapat dipahami (Djamah, 2004).
3. Stres kerja, adalah stres yang timbul karena tuntutan lingkungan dan
tanggapan setiap individu dalam menghadapi kondisi tersebut dapat berbeda
(Rivai, 2009).
4. Perawat ICU, adalah perawat yang melaksanakan tiga tugas utama di ICU
yaitu, life support, memonitor keadaan pasien dan perubahan keadaan akibat
PENGARUH KONFLIK INTERPERSONAL DAN POLA
KOMUNIKASI TERHADAP STRES KERJA PERAWAT
ICU DI RST dr. SOEPRAOEN MALANG
SKRIPSI
Oleh: NIKA AL VEGA NIM. 201110420311216
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
i
PENGARUH KONFLIK INTERPERSONAL DAN POLA
KOMUNIKASI TERHADAP STRES KERJA PERAWAT
ICU DI RST dr. SOEPRAOEN MALANG
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
Oleh: NIKA AL VEGA NIM. 201110420311216
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
iii
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH KONFLIK INTERPERSONAL DAN POLA
KOMUNIKASI TERHADAP STRES KERJA PERAWAT
ICU DI RST dr. SOEPRAOEN MALANG
SKRIPSI
DisusunOleh :
NIKA AL VEGA
NIM. 201110420311216
Skripsi ini Telah Diujikan Tanggal 13 April 2015
Penguji I, Penguji II,
Ns., Henny Dwi S., M.Kep., Sp.Kep.Mat Sunardi, S.Kep., Ns., M.Kep NIP.UMM. 112.07040451 NIP.UMM. 112.05080.425
Penguji III, Penguji IV,
Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep., Sp.Kom Tutu Apriliya Ariani, S.Kp., M.Kes NIP.UMM. 112.0309.0405 NIP.UMM. 114.1014.0565
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
iv
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertandatangan dibawah ini :
Nama : Nika Al Vega
Nim : 201110420311216
Program Studi : Ilmu Keperawatan
Judul skripsi : Pengaruh Konflik Interpersonal dan Pola Komunikasi terhadap Stres Kerja Perawat ICU di RST dr. Soepraoen Malang
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tugas akhir yang saya tulis ini
benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran
orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila kemudian hari dapat dibuktikan bahwa tugas akhir ini adalah jiplakan, maka
saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Malang, April 2015
Yang membuat pernyataan,
Nika Al Vega
v
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah saya ucapkan kepada Allah SWT karena hanya dengan kuasaNya lah saya dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENGARUH KONFLIK INTERPERSONAL DAN POLA KOMUNIKASI TERHADAP
STRES KERJA PERAWAT ICU DI RST dr. SOEPRAOEN MALANG” dengan
baik. Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
Tidak lupa pula saya mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang
selama ini mendorong dan membantu saya sehingga saya bisa menjadi pribadi yang
lebih baik, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Rektor Universitas Muhammadiyah Malang dan Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang memberikan fasilitas selama saya
mengikuti kuliah
2. Ibu Henny Dwi Susanti, M.Kep, Sp.Kep.Mat sebagai Dosen Pembimbing I, beliau telah memberikan dorongan, masukan, serta bantuan selama membimbing
saya
3. Ibu Ledy Martha Aridiana, S.Kep, Ns, M.Kes sebagai Dosen Pembimbing I
sebelumnya, beliau selalu memberikan kepercayaan, semangat, dorongan serta
bantuan selama membimbing saya
4. Bapak Sunardi, S.Kep, Ns, M.Kep sebagai Dosen Pembimbing II, beliau telah
bersedia membimbing, memberi saran, motivasi serta membantu saya selama
membimbing saya
5. Seluruh staf pengajar Fakultas Ilmu Kesehatan, terutama staf pengajar Program
Studi Ilmu Keperawatan yang telah memberikan ilmunya dan semoga selalu
bermanfaat
6. Seluruh pihak RST dr. Soepraoen yang telah terlibat dalam penelitian terutama
pihak Instaldik dan ICU
7. Orang tua yang selalu memberikan doa dan dukungan setiap waktu. Papa yang
selalu memberikan dukungan, mama yang selalu memberikan doa, kakakku Sheila
yang selalu memberikan motivasi dan semangat, serta kakakku Caesar yang selalu
vi
8. Keluarga PT. Hellonemo Digital Indonesia sebagai tempat tinggal untuk belajar, beramal dan berusaha. Keluarga kecil dengan abah Billy, Makmon, Park
Kunchung, Anca, Uyab, Rojali, Mbak Aul, Ajek, Syarip yang selalu menemani.
Secara tidak langsung motivasi penyelesaian studi berawal dari mereka.
9. Ari, Yogi, Yudha, dan Candra sebagai The Big Five dimana menghiasi perjalanan
saat menempuh studi baik senang maupun susah.
10. Keluarga D 157 dimana Yoga, Rama, Fafa, Zunan dan Wahyu selalu menjadi tempat berkumpul.
11. Thyka, Sisca dan Adit sebagai teman terginuk, dimana saling ingat dan mengingatkan akan jadwal makan serta pengerjaan skripsi, selalu ada disaat waktu
yang tepat.
12. Fahmi, Nanda, Resty sebagai teman dimana kehadiran mereka akan selalu menjadi motivasi baik saat menempuh studi maupun setelah selesai
menyelesaikan studi.
13. Seluruh keluarga PSIK-E 2011, Intan, Sari, Irma, Agris, Aldo, Maskur, Imam, Irma, Dewi, Nurul dan semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan namanya
satu-persatu, yang menemani dari awal perkuliahan hingga penyelesaian studi.
Semoga selalu dilimpahkan karunia, hidayah serta inayahNya sebagai balasan
atas segala bantuannya. Mohon maaf atas segala kesalahan dan ketidaksopanan yang
mungkin telah saya perbuat. Semoga Allah SWT senantiasa memudahkan setiap
langkah-langkah kita menuju kebaikan dan selalu menganugerahkan kasih sayang-Nya
untuk kita semua.
Malang, 10 April 2015
ix
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ... i
Lembar Persetujuan ... ii
Lembar Pengesahan ... iii
Lembar Keaslian Penelitian ... iv
Kata Pengantar ... v
Abstrak ... vii
Daftar Isi ... ix
Daftar Tabel ... xii
Daftar Gambar ... xiii
Daftar Lampiran ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 5
1.2 Rumusan Masalah ... 5
1.3 Tujuan Penelitian ... 5
1.3.1 Tujuan Umum ... 5
1.3.2 Tujuan Khusus ... 6
1.4 Manfaat Penelitian ... 6
1.4.1 Manfaat Penelitian bagi Peneliti ... 6
1.4.2 Manfaat Penelitian bagi Perawat ICU ... 6
1.4.3 Manfaat Penelitian bagi Ilmu Keperawatan ... 7
1.5 Keaslian Penelitian ... 7
1.6 Batasan Istilah ... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9
2.1 Konflik Interpersonal ... 9
2.1.1 Definisi Konflik ... 9
2.1.2 Penyebab atau Sumber Konflik ... 10
2.1.3 Komponen Konflik ... 11
2.1.4 Jenis Konflik ... 11
2.1.5 Definisi Konflik Interpersonal ... 12
2.1.6 Proses Terjadinya Konflik Interpersonal ... 13
2.1.7 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konflik Interpersonal ... 15
2.1.8 Dampak Konflik Interpersonal ... 16
2.1.9 Aspek dalam Konflik Interpersonal ... 17
2.1.10 Penyelesaian Konflik Interpersonal ... 18
2.2 Pola Komunikasi ... 21
2.2.1 Definisi Komunikasi ... 21
2.2.2 Tujuan Komunikasi ... 23
2.2.3 Fungsi Komunikasi ... 24
2.2.4 Sifat Komunikasi ... 25
2.2.5 Unsur-unsur dalam Komunikasi ... 26
2.2.6 Definisi Pola Komunikasi ... 27
2.2.7 Pola Jaringan Komunikasi ... 28
2.2.8 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pola Komunikasi .... 30
2.2.9 Aspek dalam Pola Komunikasi ... 30
xi
5.2.2 Pola Komunikasi ... 64
5.2.3 Stres Kerja ... 64
5.3 Analisa Data ... 66
5.3.1 Konflik Interpersonal terhadap Stres Kerja Perawat ICU ... 66
5.3.2 Pola Komunikasi terhadap Stres Kerja Perawat ICU ... 67
5.3.3 Konflik Interpersonal dan Pola Komunikasi terhadap Stres Kerja Perawat ICU ... 68
BAB VI PEMBAHASAN ... 70
6.1 Intepretasi dan Diskusi Hasil Penelitian ... 70
6.1.1 Karakteristik Demografi Individu ... 70
6.1.2 Konflik Interpersonal ... 72
6.1.3 Pola Komunikasi ... 73
6.1.4 Stres Kerja Perawat ICU ... 75
6.1.5 Pengaruh Konflik Interpersonal terhadap Stres Kerja Perawat ICU ... 76
6.1.6 Pengaruh Pola Komunikasi terhadap Stres Kerja Perawat ICU ... 78
6.1.7 Pengaruh Konflik Interpersonal dan Pola Komunikasi terhadap Stres Kerja Perawat ICU ... 80
6.2 Keterbatasan Penelitian ... 83
6.3 Implikasi Keperawatan ... 84
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 85
7.1 Kesimpulan ... 85
7.2 Saran ... 86
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Definisi operasional variabel ... 51
Tabel 4.2 Kisi-kisi kuesioner pengukur aspek konflik interpersonal ... 53
Tabel 4.3 Kisi-kisi kuesioner pengukur aspek pola komunikasi ... 53
Tabel 4.4 Kisi-kisi kuesioner pengukur aspek stres kerja ... 54
Tabel 5.1 Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin, pendidikan dan status pernikahan di ruangan ICU RST dr. Soepraoen pada bulan Maret tahun 2015 ... 62
Tabel 5.2 Skala pengukuran numerik usia dan lama bekerja perawat di ruangan ICU RST dr. Soepraoen pada bulan Maret tahun 2015 63
Tabel 5.3 Distribusi responden berdasarkan konflik interpersonal di ruangan ICU RST dr. Soepraoen pada bulan Maret tahun 2015 63 Tabel 5.4 Distribusi responden berdasarkan pola komunikasi di ruangan ICU RST dr. Soepraoen pada bulan Maret tahun 2015 ... 64
Tabel 5.5 Distribusi responden berdasarkan stres kerja di ruangan ICU RST dr. Soepraoen pada bulan Maret tahun 2015 ... 64
Tabel 5.6 Distribusi responden berdasarkan karakteristik responden dengan variabel konflik interpersonal, pola komunikasi, dan stres kerja di ruangan ICU RST dr. Soepraoen pada bulan Maret tahun 2015 ... 65
Tabel 5.7 Distribusi responden berdasarkan konflik interpersonal dan pola komunikasi terhadap stres kerja di ruangan ICU RST dr. Soepraoen pada bulan Maret tahun 2015 ... 66
Tabel 5.8 Hasil analisis regresi logistik sederhana konflik interpersonal terhadap stres kerja ... 66
Tabel 5.9 Hasil analisis regresi logistik sederhana pola komunikasi terhadap stres kerja ... 67
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Permohonan untuk Menjadi Calon Responden Lampiran 2 Lembar Persetujuan Responden
Lampiran 3 Lembar Kuesioner
Lampiran 4 Lembar Validitas Konflik Interpersonal Lampiran 5 Lembar Validitas Pola Komunikasi Lampiran 6 Lembar Validitas Stres Kerja
Lampiran 7 Lembar Reliabilitas Konflik Interpersonal Lampiran 8 Lembar Reliabilitas Pola Komunikasi Lampiran 9 Lembar Reliabilitas Stres Kerja
Lampiran 10 Lembar Hasil Kuesioner Konflik Interpersonal Lampiran 11 Lembar Hasil Kuesioner Pola Komunikasi Lampiran 12 Lembar Hasil Kuesioner Stres Kerja
Lampiran 13 Lembar Analisis Regresi Logistik Sederhana Konflik Interpersonal terhadap Stres Kerja
Lampiran 14 Lembar Analisis Regresi Logistik Sederhana Pola Komunikasi terhadap Stres Kerja
Lampiran 15 Lembar Analisis Regresi Logistik Ganda Konflik Interpersonal dan Pola Komunikasi terhadap Stres Kerja
Lampiran 16 Lembar Keterangan Telah Selesai Melaksanakan Penelitian Lampiran 17 Lembar Dokumentasi
88
Daftar Pustaka
Abubakar, Amira B. S. (2008). Pengaruh Pelatihan Manajemen Konflik pada Kepala Ruangan terhadap Kinerja Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor.
Alvarez, George, dan Enrico Coiera. (2005). Interruptive Communication Patterns in the Intensive Care Unit Ward Round. International Journal of Medical Informatics, 21(11), 6-11.
Anitawidanti, H. (2010). Analisis hubungan antara stres kerja dengan kepuasan kerja karyawan berdasarkan gender studi pada PT Transindo Surya Sarana Semarang.
Antigoni, Fountouki, Ourania Pediaditaki, dan Theofanidis Dimitrios. (2011). Nursing Staff under Heavy Stress: Focus on Greece. International Journal of Caring Sciences, 4(1), 11-20.
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Asmadi. (2008). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC.
Asmaji. (2012). Manajemen Keperawatan: Konsep dan Aplikasi. Jogjakarta: Ar-Ruz Media.
Barki, Henri, dan Jon Hartwick. (2001). Interpersonal Conflict and Its Management in Information System Development. MIS Quarterly, 25(2), 195-228.
Becker, Franklin. (2014). Nursing Unit Design and Communication Patterns: What is “Real” Work?. Health Environments Research & Design Journal.
Chairani, Meylinda Fitria. (2009). Hubungan antara Komunikasi Interpersonal dengan Stres Kerja pada Perawat.
Chatab, Nevizond. (2007). Diagnostic Management. Jakarta: Serambi.
CNO. (2009). Conflict Prevention and Management. Toronto: College of Nurses of Ontario.
Daft, Richard L. (2006). Manajemen. Jakarta: Salemba Medika.
Dahlan, Muhamad Sopiyudin. (2012). Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan: Deskriptif, Bivariat, dan Multivariat, Dilengkapi Aplikasi dengan Menggunakan SPSS, E/5. Jakarta: Salemba Medika
Dharma, Kusuma Kelana. (2011). Metodologi Penelitian Keperawatan: Panduan Melaksanakan dan Menerapkan Hasil Penelitian. Jakarta: Trans InfoMedia.
Direktorat Keperawatan dan Keteknisian Medik. (2006). Standar Pelayanan Keperawatan di ICU. Jakarta: DepKes RI
89
Eggert, Max A. & Wendy Falzon. (2008). Resolving Conflict Pocket Book. Jakarta: Metalexia Publishing.
Futris, Ted G, Kelly Campbell, Robert B. N., & Stephanie R. B. The Communication Patterns Questionnaire–Short Form: A Review and Assessment. The Family Journal: Counseling and Therapy for Couples and Families. 18(3), 275-287.
Galley, Julia, dan Bernadette O’Riordan. (2003). Guidance for Nurse Staffing in Critical Care. London: RCN.
Gillies, D.A. (1994). Nursing Management: a System Approach. E/3. Philadelphia: W.B. Saunders Company.
Gotlib, Ian H., (2014). Handbook of Depression, e/3. New York: Guilford Press.
Gruendemann, Barbara J. (2008). Comprehensive Perioperative Nursing, Vol. 1 Principles. Sudbury: Jones and Bartlett Publishers.
Hanafi, Mamduh M.. (2003). Manajemen. Yogyakarta: Akademi Manajemen Perusahaan YKPN.
Hudak, C. M. & Gallo, B. M. (2010). Keperawatan Kritis: Pendekatan Holistik, Volume 1, E/6. Jakarta: EGC.
Idris, Edwin. (2012). Hubungan Dimensi Mutu Pelayanan dengan Tingkat Kepuasan Pasien di Ruangan Rawat Inap RSUD Pariaman Tahun 2012.
Indriyani, A. (2009). Pengaruh Konflik Peran Ganda & Stres Kerja terhadap Kinerja Perawat Wanita di Rumah Sakit.
Iriani, Fransisca & Ninawati. (2005). Gambaran Kesejahteraan Psikologis pada Dewasa Muda ditinjau dari Pola Attachment.Jurnal Psikologi. 3(1), 44-64.
Kristanto, Andreas Agung. (2009). Faktor-faktor Penyebab Stres Kerja Pada Perawat ICU Rumah Sakit Tipe C di Kota Semarang.
Liliweri, Alo. (2005). Prasangka dan Konflik: Komunikasi Lintas Budaya Masyarakat Multikultur. Yogyakarta: YKiS.
Ling, L. H. et al. (2005). Perception of Stress in an Intensive Care Unit Setting among Working in Intensive Care Unit & General Ward. Surgical Intensive care unit journal, vol 14, 195-202.
Martina, Anggra. (2012). Gambaran Tingkat Stres Kerja Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Paru dr. Moehammad Goenawan Partowidigdo Cisarua Bogor (RSPG)
Matondang, Adrian Alfiza. (2007). Gambaran Orientasi Perilaku Mengatasi Konflik Interpersonal pada Sales Asuransi Di Kota Medan.
90
Moustaka, Eleni and Constantinidis, Theodoros C. (2010). Sources and Effects of Work-related Stress in Nursing. Health Science Journal, 4(4), 210-216.
Munandar, A. S. (2008). Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: UI-Press.
Murray, Rachel. (2006). Managing Your Stress: a Guide for Nurses. London: RCN.
Nasir, Abdul. Abdul Muhith, Muhammad Sajidin & Wahid Iqbal Mubarak. (2011). Komunikasi dalam Keperawatan: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Medika.
NIOSH. (2008). Exposure to Stress Occupational Hazards in Hospital. NIOSH.
Novelita, Maria. (2012). Gambaran Konflik pada Individu yang Menikah Semarga Suku Batak Toba.
Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
--- (2012). Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta: Salemba Medika.
--- dan Ferry Efendi (2008). Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Paludi, Michele A., (2008). The Psychology of Women at Work: Challenges and Solutions for Our Female Workforce. Westport: Praeger Publishers.
Pane, Teti Hariani. (2012). Gambaran Kebutuhan Keluarga Pasien yang Menunggu Keluarganya di Ruang Rawat ICU RSUP Haji Adam Malik Medan.
Potter, Patricia A, Anne Griffin Perry. (2013). Fundamentals of Nursing, E/8. Philadelphia: Elsevier Inc.
Rahim, M. Afzalur. (2010). Managing Conflict in Organizations. Transaction Publishers: New Brunswick.
Robbins, Stephen P. (2008). Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat.
Rivai, Veithzal. (2009). Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta: EGC.
Sastroasmoro, S. & Ismael, S. (2010). Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis, e/3. Jakarta: Sagung Seto.
Siboro, T. S. (2009). Hubungan Kondisi Kerja dan Karakteristik Individu dengan Stres Kerja pada Pegawai Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Lubuk Pakam 2008.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: ALFABETA.
Suhaemi, Mimin Emi. (2003). Etika Keperawatan: Aplikasi pada Praktik. Jakarta: EGC.
91
Teixeira, Carla et al. (2013). Burnout in Intensive Care Units - A Consideration of the Possible Prevalence and Frequency of New Risk Factors. BMC Anesthesiology. 13(28).
West, Richard. (2008). Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi, e/3. Jakarta: Salemba Humanika.
Wijayanti, Dewi Anisa, Subagyo & Sri Herwindya Baskara. (2014). Pola Komunikasi dalam Mempertahankan Hubungan Perkawinan (Studi Deskriptif Kualitatif tentang Pola Komunikasi dalam Mempertahankan Hubungan Perkawinan pada Pasangan yang Menikah Muda di Desa Cikedunglor Kecamatan Cikedung Kabupaten Indramayu). Surakarta: Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Wongso, Andrie. (2005). 15 Wisdom & Success Classical Motivation Stories. Jakarta: Elex Media Komputindo.