KARYA TULIS AKHIR
HUBUNGAN ANTARA STRES HIPERGLIKEMI DENGAN PENINGKATAN MORTALITAS PADA PENDERITA STROKE
PERDARAHAN DI RSU dr.SAIFUL ANWAR MALANG PERIODE 1 JANUARI – 31 DESEMBER 2010
Oleh :
ISTATIN NAFI’AH (08020082)
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN
ii
HUBUNGAN ANTARA STRES HIPERGLIKEMI DENGAN PENINGKATAN MORTALITAS PADA PENDERITA STROKE
PERDARAHAN DI RSU dr.SAIFUL ANWAR MALANG PERIODE 1 JANUARI – 31 DESEMBER 2010
KARYA TULIS AKHIR Diajukan kepada
Universitas Muhammadiyah Malang untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
dalam Menyelesaikan Program Sarjana Fakultas Kedokteran
Oleh : ISTATIN NAFI’AH
(08020082)
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN
iii
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PENELITIAN
Telah disetujui sebagai hasil penelitian untuk memenuhi persyaratan
Pendidikan Sarjana Program Pendidikan Dokter Universitas Muhammadiyah Malang
Tanggal : 21 November 2011
Pembimbing I
dr. Rahayu, Sp.S Pembimbing II
dr. Rahmiyah Fadilah
Mengetahui, Fakultas Kedokteran
Dekan,
iv
LEMBAR PENGUJIAN
Karya Tulis Akhir oleh Istatin Nafi’ah
Telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji Pada tanggal 21 November 2011
Tim Penguji
dr. Rahayu, Sp.S Ketua
dr. Rahmiyah Fadilah Anggota
v
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Akhir dengan judul “Hubungan Antara Stres Hiperglikemi dengan Peningkatan
Mortalitas Pada Penderita Stroke Perdarahan di RSU dr. Saiful Anwar Malang Periode 1 Januari - 31 Desember 2010”.
Karya tulis ini disusun sebagai salah satu persyaratan dalam
menyelesaikan Program Sarjana Kedokteran S1 (Strata 1). Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang setulusnya kepada pihak yang telah
mendukung penyelesaian Karya Tulis Akhir ini, terutama kepada:
1. Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Mu sehingga hamba mampu menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik dan sholawat serta salam
senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah SAW yang membawa kebenaran.
2. Kedua orang tua penulis yang selalu memberikan kasih sayangnya, doa yang tak henti, dukungan dan selalu mengingatkan penulis. Insya Allah penulis akan selalu berusaha menjadi anak yang sholehah, membuat kalian
bangga dan bertahan menjalani kehidupan menuju rahmat Allah SWT. 3. dr.Irma Suswati, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang.
vi
5. dr. Rahmiyah Fadilah selaku dosen pembimbing II dalam penulisan Karya
Tulis Akhir ini.
6. dr. Ruby Riana Asparini, Sp.BP selaku dosen penguji dalam penulisan
Karya Tulis Akhir ini.
7. Seluruh Dosen yang telah memberikan ilmunya dan Staf Pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
8. Untuk Budhe dan Pakdhe serta Adik terima kasih atas doa dan semangat yang telah diberikan.
9. Yudho Pramono yang telah mengisi hati penulis, terima kasih atas semua yang diberikan untuk penulis, doa, petuah dan dukungan yang tak henti.
10.Untuk para sahabat Tiwi, Rindha, Lusi, Aira yang mengajarkan akan ketulusan berteman, menemani susah maupun senang dalam menggapai cita. Serta seluruh angkatan 2008 terima kasih untuk semuanya.
11.Sahabat terbaik penulis dian (himbe) yang selalu menemani, mendengar keluh kesah penulis, mengingatkan dan mendukung. Serta seluruh penghuni kosan 404 C atas dukungan dan semangat yang diberikan.
Penulis menyadari bahwa penyusunan Karya Tulis Akhir ini masih jauh dari sempurna, sehingga penulis membuka diri untuk segala kritik dan saran yang
bersifat membangun. Akhirnya penulis berharap semoga Karya Tulis Akhir ini dapat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya dalam bidang kesehatan.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Malang, November 2011
vii ABSTRAK
Nafi’ah, Istatin. 2011. Hubungan Antara Stres Hiperglikemi Dengan Peningkatan Mortalitas Pada Penderita Stroke Perdarahan di RSU dr.Saiful Anwar Malang Periode 1 Januari - 31 Desember 2010. Karya Tulis Akhir, Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing : (1) dr. Rahayu, SpS, (2) dr. Rahmiyah Fadilah.
Latar Belakang : Stroke merupakan penyebab kematian utama di Indonesia. Stroke perdarahan diasosiasikan dengan tingkat kematian yang lebih tinggi dibandingkan dengan stroke bukan perdarahan. Stres hiperglikemi terjadi sekitar 12-53% pasien stroke akut. Hiperglikemi merupakan faktor prognosis negatif dari stroke.
Tujuan : Mengetahui hubungan antara stres hiperglikemi dengan peningkatan mortalitas pada penderita stroke perdarahan di RSU dr.Saiful Anwar Malang periode 1 januari - 31 desember 2010.
Metode : Observasional analitik dengan pendekatan studi cross sectional. Pengambilan sampel dengan metode total sampling. Jumlah sampel 134 orang. Dianalisis dengan uji Chi-Square.
Hasil Penelitian : Dari 134 pasien stroke perdarahan, didapatkan 86 pasien mengalami stres hiperglikemi dan 48 pasien tidak mengalami stres hiperglikemi. Dari 86 pasien yang stres hiperglikemi, 14 pasien masih hidup dan 72 pasien meninggal. Sedangkan dari 48 pasien yang tidak stres hiperglikemi, 36 pasien masih hidup dan 12 pasien meninggal. Pada tes Chi-Square didapatkan nilai p=0,000 dengan α= 0,05 (p<α) untuk gula darah acak. Nilai untuk usia (p=0,283), jenis kelamin (p=0,283), jenis stroke perdarahan (p=0,264.
Kesimpulan : Terdapat hubungan antara stres hiperglikemi dengan kematian pada pasien stroke perdarahan. Sedangkan usia, jenis kelamin, dan jenis stroke perdarahan tidak ada hubungan dengan kematian pada pasien stroke perdarahan.
viii ABSTRACT
Nafi’ah, Istatin. 2011. The Correlation between Stress Hyperglycemia with Increased Mortality in Hemorrhagic Stroke Patients in dr. Saiful Anwar Hospital Period 1 January-31 December 2010. Thesis, Faculty of Medical Science, University of Muhammadiyah Malang. Advisors:
(1) dr. Rahayu, SpS, (2) dr. Rahmiyah Fadilah.
Background : Stroke is the main cause of mortality in Indonesia. Hemorrhagic stroke is associated with a higher mortality rate compared with the stroke instead of bleeding. Stress hyperglycemia occurs about 12-53% of acute stroke patients. Hyperglycemia is a negative prognostic factor of stroke.
Purpose : To know the correlation between stress hyperglycemia with increased mortality in hemorrhagic stroke patients in dr. Saiful Anwar hospital period 1 January-31 December 2010.
Method : Analytic observational with cross sectional of study approach. Sample was obtained by total sampling method. A number of sample was 134 people. It was analyzed with Chi-Square test.
Results : Among of 134 hemorrhagic stroke patients, it were found 86 patients with stress hyperglycemia, and 48 patients were not stress hyperglycemia. Among of 86 patients with hiperglicemia, 14 patients were still alive and 72 patients were died. While from 48 patients who were not stress hyperglycemia, 36 patients were still alive and 12 patients died. At Chi-Square test showed value p=0,000 with α= 0,05 (p<α) for blood glucose random . Value for age (p=0,283), gender (p=0,283), types of hemorrhagic stroke (p=0,264).
Conclusion : There is correlation between stress hyperglycemia with mortality in hemorrhagic stroke patients. While age, gender, and type of hemorrhagic stroke there is no correlation with mortality in patients with hemorrhagic strokes.
ix DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ... i
Lembar Pengesahan ... iii
Lembar Pengujian ... iv
Kata Pengantar ... v
Abstrak ... vii
Abstract ... viii
Daftar Isi... ix
Daftar Tabel ... xii
Daftar Gambar ... xiii
Daftar Singkatan... xiv
Daftar Lampiran ... xv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 4
1.3 Tujuan Penelitian ... 4
1.3.1 Tujuan Umum ... 4
1.3.2 Tujuan Khusus ... 4
1.4 Manfaat Penelitian ... 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Stroke ... 6
2.2 Epidemiologi Stroke ... 6
2.3 Klasifikasi Stroke ... 7
2.3.1 Stroke Non Hemoragik ... 7
2.3.2 Stroke Hemoragik ... 7
2.3.2.1 Perdarahan Intra Serebral ... 8
2.3.2.2 Perdarahan Subarakhnoid ... 10
2.4 Etiologi Stroke ... 12
2.4.1 Stroke Non Hemoragik ... 12
2.4.1.1 Emboli ... 12
2.4.1.2 Trombosis ... 13
2.4.2 Perdarahan Intra Serebral ... 13
2.4.3 Perdarahan Subarakhnoid ... 15
2.5 Faktor Risiko Stroke ... 15
2.5.1 Faktor Risiko yang Tidak Dapat Dikontrol ... 15
2.5.1.1 Usia ... 15
2.5.1.2 Jenis Kelamin ... 16
2.5.1.3 Ras ... 16
2.5.1.4 Kelainan Bawaan ... 16
2.5.1.5 Riwayat Stroke Sebelumnya... 17
2.5.2 Faktor Risiko yang Dapat Dikontrol ... 17
2.5.2.1 Hipertensi ... 17
2.5.2.2 Merokok ... 17
2.5.2.3 Pemakaian Alkohol Berlebihan ... 18
2.5.2.4 Drug Abuse ... 18
x
2.6 Patofisiologi Stroke ... 18
2.6.1 Stroke Non Hemoragik ... 18
2.6.2 Perdarahan Intra Serebral ... 24
2.6.3 Perdarahan Subarakhnoid ... 27
2.7 Gejala dan Tanda Stroke ... 28
2.7.1 Stroke Non Hemoragik ... 28
2.7.2 Perdarahan Intra Serebral ... 30
2.7.3 Perdarahan Subarakhnoid ... 31
2.8 Diagnosis Stroke ... 32
2.9 Pengaturan Kadar Gula Darah Tubuh ... 36
2.10 Mekanisme Stres Hiperglikemi ... 38
2.11 Hubungan Hiperglikemi dan Stroke ... 41
2.12 Efek Hiperglikemi Terhadap Stroke ... 42
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS 3.1 Kerangka Konsep ... 45
3.2 Hipotesis ... 46
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian ... 47
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 47
4.3 Populasi dan Sampel ... 47
4.3.1 Populasi... 47
4.3.2 Sampel ... 47
4.4 Teknik Pengambilan Sampel ... 47
4.5 Kriteria Inklusi dan Eksklusi ... 48
4.5.1 Kriteria Inklusi ... 48
4.5.2 Kriteria Eksklusi ... 48
4.6 Variabel Penelitian ... 48
4.6.1 Variabel Bebas ... 48
4.6.2 Variabel Tergantung ... 49
4.7 Definisi Operasional ... 49
4.8 Instrumen Penelitian ... 49
4.9 Teknik Pengumpulan Data ... 49
4.10 Analisis Data ... 50
4.11 Alur Penelitian ... 50
BAB 5 HASIL PENELITIAN 5.1 Deskripsi Karakteristik Sampel Penelitian... 51
5.1.1 Distribusi Sampel Berdasarkan Usia... 51
5.1.2 Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin ... 52
5.1.3 Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Stroke Perdarahan .. 53
5.1.4 Distribusi Sampel Berdasarkan Gula Darah Acak (GDA) 54
5.2 Hasil Tabulasi Silang (Crosstabs) ... 55
5.2.1 Tabulasi Silang Usia dengan Kematian Stroke Perdarahan 55
5.2.2 Tabulasi Silang Jenis Kelamin dengan Kematian Stroke Perdarahan ... 57
5.2.3 Tabulasi Silang Jenis Stroke Perdarahan dengan Kematian 58
xi
5.3 Analisis Data Hubungan Antara Stres Hiperglikemi dan Kematian
Stroke Perdarahan... 61
BAB 6 PEMBAHASAN... 63
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan... 68
7.2 Saran... 68
DAFTAR PUSTAKA... 69
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Derajat PSA menurut Fisher ... 11
Tabel 2.2 Gejala neurologik stroke iskemik akut ... 27
Tabel 2.3 Derajat PSA menurut Hunt-Hess ... 31
Tabel 2.4 Perbedaan jenis-jenis stroke berdasarkan kriteria diagnosa gejala penyerta serta faktor risikonya ... 34
Tabel 5.1 Distribusi sampel berdasarkan usia ... 50
Tabel 5.2 Distribusi sampel berdasarkan jenis kelamin ... 51
Tabel 5.3 Distribusi sampel berdasarkan jenis stroke perdarahan ... 52
Tabel 5.4 Distribusi sampel berdasarkan gula darah acak (GDA) ... 53
Tabel 5.5 Tabulasi silang usia dengan kematian stroke perdarahan... 55
Tabel 5.6 Tabulasi silang jenis kelamin dengan kematian stroke perdarahan 56
Tabel 5.7 Tabulasi silang jenis stroke perdarahan dengan kematian ... 58
Tabel 5.8 Tabulasi silang GDA dengan kematian stroke perdarahan... 59
Tabel 5.9 Normalitas Kolmogorov-Smirnov ... 60
Tabel 5.10 Uji Chi-Square ... 61
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Agregasi platelet ... 18
Gambar 2.2 Jalur fisiologi pembekuan darah ... 20
Gambar 2.3 Tempat-tempat terjadinya bekuan pemicu stroke iskemia ... 22
Gambar 2.4 Bagian-bagian otak yang umumnya mengalami stroke hemoragik 23 Gambar 2.5 Proses nekrosis pada perdarahan ... 26
Gambar 2.6 Hasil CT-scan stroke iskemik ... 32
Gambar 2.7 Hasil CT-scan perdarahan intraserebral (ICH) ... 32
Gambar 2.8 Hasil CT-scan perdarahan subarakhnoid ... 33
Gambar 2.9 Faktor-faktor glukoneogenesis ... 39
Gambar 5.1 Diagram lingkaran distribusi sampel berdasarkan usia ... 51
Gambar 5.2 Diagram lingkaran distribusi sampel berdasarkan jenis kelamin 52
Gambar 5.3 Diagram lingkaran distribusi sampel berdasarkan jenis stroke perdarahan ... 53
Gambar 5.4 Diagram lingkaran distribusi sampel berdasarkan GDA ... 54
Gambar 5.5 Diagram batang tabulasi silang usia dengan kematian stroke perdarahan ... 55
Gambar 5.6 Diagram batang tabulasi silang jenis kelamin dengan kematian stroke perdarahan ... 57
Gambar 5.7 Diagram batang tabulasi silang jenis stroke perdarahan dengan kematian ... 58
xiv
DAFTAR SINGKATAN ACTH : Adrenocorticotropic Hormone
ADP : Adenosine Diphosphate AMP : Adenosine Monophosphate ATP : Adenosine Triphosphate
CRH : Corticotropin Releasing Hormone FFA : Free Fatty Acid
GH : Growth Hormone
HDL : High Density Lipoprotein LP : Lumbal Punksi
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Catatan rekam medis pasien stroke perdarahan periode 1 januari – 31 desember 2010... 70
Lampiran 2 Distribusi frekuensi dan tabulasi silang sampel penelitian ... 76 Lampiran 3 Hasil uji analisis Chi Square dan uji norm ali tas Kol mogorov
xvi
DAFTAR PUSTAKA
Blecic, S.A and Devuyst, G. 2001. General Management of Acute Stroke. In: Fisher, M., (ed). Stroke Theraphy. Boston: Butterworth-Heinemann, pp: 211-224. .
Boysen, G.2000. Temperature, blood pressure and blood glucose within the first hour after onset stroke. World Stroke Conference, Austria.
Bravata D.M, Kim N., Concato J, et al. Hyperglycemia in patients with acute ischemic stroke: how often do we screen for undiagnosed diabetes?. QJMed;96:491497. Available from URL: http://qjmed.oxfordjournals.
org/cgi/content/full/96/7/491. (5 februari 2010).
Bruno et al. 2006. Acute blood glucose level and outcome from ischemic stroke, pp: 52:280. Available from URL: http://www.neurology.org/cgi/content
/full /52/2/280. (17 maret 2010).
Chisholm-Burns, M.A., Wells B.G, et al. 2008. Pharmacotherapy Principle and Practice. McGraw-Hill Companies, USA.
Corwin, Elizabeth. 2009. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta. EGC, pp: 404-405: 406-407.
David S Liebeskind, MD.Jeffrey L Safer, MD. Intracranial Hemorrhage, eMedicine Journal;May 22,2002.Volume3, number 5.
Dipiro, J.T., Talbert, R.L., Yee, G.C., Matzke, G.R., Wells, B.G., Posey, L.M. 2008. Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach. 7th Edition. McGraw- Hill Companies, USA.
Garg, R., Chaudhuri, A., Munschauer, et al. 2006. Hyperglicemia, Insulin, and Acute Ischemic Stroke. A Mechanistic Justification for a Trial of Insulin Infusion Theraphy. Stroke, pp: 37:267-273.
Gentile N.T, Michael W. Seftchick, et al. 2006. Decreased Mortality by Normalizing Blood Glucose after Acute Ischemic Stroke. 13(2):174. Available from URL: http://www.aemj.org/cgi/content/full/13/2/174 . (5 januari 2011).
Gilroy J. 2000. Cerebral Infarction. In: Basic Neurology. 3 rd ed. New York. McGRAW-HILL, pp: 242-60.
Gorelick, P.B. 2002. Stroke Prevention. Arch Neurol, pp: 52:347-55.
xvii
Harrison. 2000. Penyakit Serebrovaskuler. Dalam:Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit Dalam Volume 5 edisi ke-13. Jakarta. EGC, pp: 2464-83.
Harsono. 2005. Gangguan Peredaran Darah Otak. Dalam: Buku Ajar Neurologi Klinis Yogyakarta. Gadjah Mada University Press, pp: 25-45.
Imam Parsudi A. 2001. Penyakit pembuluh darah otak dan hipertensi. DalamImam Parsudi A. Kumpulan karya ilmiah. Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.
Iswadi S. 2003. Recent Management on Acute Ischemic Stroke Journal Kedokteran Yarsi; 7: 90-5.
Japardi I. 2002. Patofisiologi Stroke Infark Akibat Tromboemboli. Available from
URL: http://www.library.usu.ac.id ( 17 April 2007).
Johnson MT, Griffin JW, et al. 2006. Cerebrovascular Disease. In: Current Therapy in Neurological Disease. Philadelphia. Mosby Elsevier, pp: 209-39.
Kazzi AA, Ellis K. Subarachnoid hemorrhage [monograph on the Internet]. 2005. Emedicine. Available from URL: http://www.emedicine.com/htm.
(28 Agustus 2003 ; 20 maret 2005).
Koda-Kimble, M.A., Young, L.Y., et al. 2009. Applied Therapeutics: The Clinical Use Of Drugs. 9th Edition. Lippincott Williams & Wilkins, USA.
Lancet. 1994. Effect of Blood Pressure and Diabetes on Stroke Progression. Volume 344. Denmark. Department of neurology ,pp: 156-159. (22 September 2003).
Lange. 2004. Stroke. In: Current Medical Diagnosis & Treatment. New York. McGRAW-HILL, pp: 956-60.
Lawrence M. Brass, M.D. 2002. Stroke. Chapter 18. 1992 edition. Yale University School of Medicine Heart Book, pp: 215-234.
Mansjoer A. 2000. Stroke. Dalam: Kapita Selekta Kedokteran jilid 2. Edisi ke-3. Jakarta. Media Aesculapius FK UI, pp: 17-26.
McPhee SJ, Ganong WF, et al. 2000. Cardiovascular Disease. In: Pathophysiology of Disease An Introduction to Clinical Medicine. 3 rd ed. USA. McGRAW-HILL, pp: 258-72.
Misbach Y. 2006. Mencegah Stroke berulang. Available from URL :
xviii
Mitwali Ashraf EL, Marc D, Malkoff et al. Intracerebral Hemorrhage. The Internet Journal of Emergency and Intensive Care Medicine. 2001. Volume 5. Number1.
M. T. McCormick, K. W. Muir, et al. 2008. Management of Hyperglycemia in Acute Stroke: How, When, and for Whom? Stroke, pp: 39(7): 2177 – 2185.
Nassisi D. Stroke, hemorrhagic [monograph on the Internet]. 2005. Emedicine. Available from URL: http://www.emedicine.com/htm. (26 oktober 2004; 20 maret 2005).
Pranata H. 2007. Kiat Hindari Cacat Akibat Stroke. Available from URL:
http://www.cybermed.cbn.net.id . (11 April 2007).
Pinson, Rizaldy., Asanti, Laksmi. 2010. Awas stroke! pengertian, gejala, tindakan, perawatan dan pencegahan. Edisi I. Yogyakarta. Andi Offset, pp: 37-38. Rohkamn, Reinhard. 2004. Color Atlas of Neurology. Sande, Germany.
Ropper AH, Brown RH. 2005. Cerebrovaskular Disease. In: Adams and Victor’s Principles of Neurology. 8th ed. USA. McGRAW-HILL, pp: 661-722.
Setiawan M, Bahrudin, M. 2010. Buku Ajar Blok Cardiocerebrovaskular. Malang, pp: 116-136.
Siahaan Y. 2005. Kenali Stroke Sejak Dini. Available from URL:
http//www.lizaherbal.com ( 11 April 2007).
Sidharta. 2003. Mekanisme Gangguan Vaskular Susunan Saraf. Dalam: Neurologi Klinis Dasar. Jakarta. Dian Rakyat, pp: 269-292.
Sidharta, Priguna. 2004. Stroke. Dalam: Neurologi Klinis Dalam Praktek Umum. Jakarta. Dian Rakyat, pp: 260-278.
Soegondo S.2001. Homeostasis glukosa darah pada stroke. Dalam: Alwi I, Setiati S, Sudoyo A dkk eds. Pertemuan ilmiah tahunan ilmu penyakit Dalam FK UI, pp: 115-21.
Subramaniam S, Michael D. 2007. Intracerebral Hemorrhage. International Stroke Conference. University of Calgary.
Sudoyo. 2006. Stroke dan Penatalaksananya Oleh Internis. Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III edisi ke-4. Jakarta. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI, pp: 1421-4.
xix
Weir CJ, Murray GD, Dyker AG, et al. 2000. Is hyperglycaemia an independent predictor of poor outcome after acute stroke?. Results of a long term follow up study, pp: 314:1303. Available from URL:
http://www.bmj.com/cgi/content/full/314/7090/1303.
Weibers, David O, MD.et.al. Cerebravascular Disease in Clinical Practice. first edition. London:Journal;May 22, 2002.Volume 3,number 5.
Widjaja D. 2000. Stroke Masa Kini dan Masa Yang Akan Datang. Available from URL : http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/13Stroke102.pdf/13
Stroke102.html (11Juli 2010).
Wiley-Blackwell. 2009. Hemorrhagic strokes. Chapter 10. International Neurology A Clinical Approach. USA. Blackwell Publishing,pp :25-31. Wiryoatmodjo . 2000. Penatalaksanaan penderita diabetes mellitus yang
mengalami pembedahan . Dalam : Tjokroprawiro A . Simposium pengobatan dan perawatan diabetes mellitus, pp : 175-91.
World Health Organization. 2004. STEPS-stroke manual (version 1.4): The WHO stepwise approach to stroke surveillance [PDF file]. Geneva. World Health Organization.
Yatim F.2005. Waspadai jantung koroner, stroke, meninggal mendadak atasi dengan pola hidup sehat. Jakarta. Pustaka Populer Obor, pp: 1-10.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Stroke adalah gangguan neurologis tiba-tiba yang bersifat fokal atau global dan berlangsung lebih dari 24 jam atau menyebabkan kematian dan disebabkan oleh sebab vaskular (WHO, 2004). Insiden stroke di Amerika Serikat
± 700.000 pertahunnya dan merupakan penyebab kematian ketiga setelah penyakit jantung koroner serta kanker (Gorelick, 2002).
Widjaja mengemukakan bahwa di Indonesia penderita stroke 60,7 persen disebabkan oleh stroke non hemoragik sedangkan 36,6 persen oleh karena stroke
hemoragik. Prevalensi terbanyak stroke non hemoragik jenis trombosis (58,3%), disusul oleh stroke hemoragik jenis intraserebral (PIS) (35,6%). Stroke non hemoragik jenis emboli dan stroke hemoragik jenis perdarahan subaraknoid
(PSA) hanya sedikit sekali 2,4% dan 1 %. (Widjaja,2000). Prevalensi stroke hemoragik di Jawa Timur tahun 2008 adalah 0,04%. Angka ini relatif sama dibandingkan angka dua tahun sebelumnya yaitu tahun 2007 sebesar 0,04 dan
pada tahun 2006 sebesar 0,04%. (Depkes,2008).
Stroke hemoragik biasanya diasosiasikan dengan tingkat kematian yang
lebih tinggi dibandingkan dengan stroke non hemoragik. Pasien dengan stroke hemoragik biasanya tampil dengan sakit yang lebih berat dibandingkan dengan pasien stroke non hemoragik. Pasien dengan perdarahan intraserebral lebih
2
Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap prognosis stroke pada fase akut yakni: jenis lesi, kesadaran saat onset dan ada tidaknya gangguan kardial
maupun pulmoner (Iswadi, 2003). Faktor prognosis lain adalah usia, hipertensi, penurunan derajat kesadaran saat onset, polisitemia, peningkatan glukosa darah
dan suhu tubuh tinggi (Boysen, 2000). Faktor-faktor tersebut tidak hanya berpengaruh pada prognosis awal atau fase akut, tetapi juga pada prognosis jangka panjang atau fase pasca stroke (Widjaja, 2000). Faktor prognosis awal
diidentifikasi sebagai peningkatan tekanan darah dan gula darah (Lancet, 1994). Woods dan Blythe (1967) meneliti hipertensi menyebabkan prognosis yang buruk
dengan angka mortalitas mencapai 90% (Parsudi, 2001).
Kondisi sakit akut (termasuk stroke) seringkali diikuti oleh munculnya hiperglikemia. Hiperglikemia terjadi pada sekitar 60% pasien stroke akut dan
sekitar 12-53% pasien stroke akut tidak terdiagnosa diabetes sebelumnya (Bravata, 2003). Kenaikan kadar gula darah yang terjadi pada 48 jam pertama
pada penderita stroke fase akut baik yang terdiagnosa Diabetes Melitus maupun tidak, mempengaruhi angka mortalitas dan angka morbiditas penderita (Gentile, 2006). Beberapa penelitian menunjukkan bahwa hiperglikemia yang terjadi
setelah stroke akut pada pasien bukan Diabetes Melitus, merupakan respon stres yang mencerminkan keparahan dari kerusakan neurologis (Weir, 2000).
Hiperglikemia pada pasien yang belum/tidak terdiagnosis diabetes, dan dijumpai pada saat sakit akut disebut dengan “stress hiperglikemia”. Hiperglikemia
3
Penelitian klinis dan eksperimental tentang hiperglikemia dan stroke pada umumnya berfokus pada stroke non hemoragik. Jumlah penelitian untuk stroke
hemoragik masih sangat terbatas. Kajian sistematis terdahulu menunjukkan bahwa hiperglikemia tidak terbukti sebagai faktor prognosis kematian stroke. Penelitian
lanjutan dengan jumlah sampel yang lebih besar tentu saja diharapkan (Pinzon, 2010).
Oleh karena itu diusulkan penulis untuk meneliti hubungan antara stres
hiperglikemi dengan tingkat mortalitas pada penderita stroke perdarahan yang dirawat di Bangsal Rawat Inap RSU dr.Saiful Anwar Malang dimana sebagai
rumah sakit rujukan 10 wilayah sekitarnya seperti kota malang, kabupaten malang, kota batu, kota pasuruan, kabupaten pasuruan, kota blitar, dll. Jumlah penderita stroke perdarahan di Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA) Malang
semakin meningkat. Hal ini terbukti dengan adanya kasus pada tahun 2007 sebanyak 780 pasien dan pada tahun 2010 sudah mencapai 950 pasien (Data
Statistik RSU dr.Saiful Anwar Malang, 2010).
Penelitian ini masih terdapat beberapa keterbatasan karena tidak melihat lokasi perdarahan, volume darah dan tidak memperhitungkan nilai gula darah
yang itu semua dapat mempengaruhi rasio prevalensi kematian stroke perdarahan. Penelitian selanjutnya sangat diharapkan dengan memperhatikan kelemahan
4
1.2 Rumusan Masalah
Apakah ada hubungan antara stres hiperglikemi dengan peningkatan
mortalitas pada penderita stroke perdarahan di RSU dr.Saiful Anwar Malang periode 1 Januari - 31 Desember 2010?
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan umum
Untuk mengetahui hubungan antara stres hiperglikemi dengan peningkatan
mortalitas pada penderita stroke perdarahan di RSU dr. Saiful Anwar Malang periode 1 januari - 31 desember 2010.
1.3.2 Tujuan khusus
1. Untuk mengetahui karakteristik usia, jenis kelamin, jenis stroke dan kadar gula darah acak (GDA) pada pasien stroke hemoragik.
2. Untuk mengetahui jumlah mortalitas pasien stroke hemoragik yang tidak dan mengalami stres hiperglikemi.
3. Untuk mengetahui hubungan faktor resiko (usia, jenis kelamin dan jenis stroke perdarahan) dengan kematian pada penderita stroke perdarahan.
1.4 Manfaat Penelitian 1. Manfaat Klinis
Memberi informasi kepada tenaga medis tentang stres hiperglikemi pada pasien stroke perdarahan sehingga dapat
5
2. Manfaat Masyarakat
Meningkatkan pengetahuan dan wawasan masyarakat
tentang stres hiperglikemi yang dapat meningkatkan mortalitas pada penderita stroke perdarahan. Serta memberikan informasi
untuk pencegahan dengan selalu melakukan pemeriksaan secara rutin.
3. Manfaat Akademis