• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK AN ORGANIK DAN ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN ANALISIS KUALITATIF METABOLISME SEKUNDER TANAMAN PEGAGAN (Centella asiatica L.)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PEMBERIAN PUPUK AN ORGANIK DAN ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN ANALISIS KUALITATIF METABOLISME SEKUNDER TANAMAN PEGAGAN (Centella asiatica L.)"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK AN ORGANIK DAN ORGANIK

TERHADAP PERTUMBUHAN DAN ANALISIS KUALITATIF

METABOLISME SEKUNDER TANAMAN PEGAGAN (Centella asiatica L.)

Oleh: SULASTRI ( 00330025 )

biology

Dibuat: 2007-04-10 , dengan 3 file(s).

Keywords: Tanaman pegagan

ABSTRAKSI

Tanaman pegagan (Centella asiatica L. Urban) adalah tanaman yang dipakai sebagai tanaman obat tradisional. Kandungan utama tanaman pegagan adalah saponin (turunan triterpen) yaitu asiaticosida, madekasoida, asam madasiatic. Senyawa tersebut berkhasiat untuk mengobati penyakit lepra, merangsang saraf memory, menghambat produksi jaringan bekas luka. Pemberian bahan organik paitan dan kotoran kambing dapat menambah unsur hara bagi tanaman. Tujuan penelitian (1) Mendapatkan dosis dan jenis pupuk yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman pegagan (2) Mendapatkan senyawa metabolisme sekunder tanaman pegagan akibat pemupukan anorganik dan organik. Hipotesis (1) Diduga ada pengaruh jenis dan dosis pupuk terhadap pertumbuhan pegagan (2) Diduga ada pengaruh jenis dan dosis pupuk terhadap kandungan senyawa metabolit skunder tanaman pegagan (Centella asiatica). Penelitian lapang dilaksanakan pada bulan Juli 2005 - April 2006, di Simpang Neptunus, Tlogomas, Malang dengan ketinggian tempat ± 505 dpl. Bahan yang digunakan yaitu bibit pegagan, paitan dan kotoran kambing. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan delapan perlakuan diulang tiga kali, perlakuan yang dilakukan yaitu P0=tanpa pupuk, P1= Pupuk anorganik (46-69 kg N/ha, 30 kg TSP/ha, 25 kg KCl/ha, P2= Paitan 1,62 ton/ha, P3=Paitan 3,23 ton/ha, P4=Paitan 4,85 ton/ha, P5 = Kot. Kambing 2,15 ton/ha, P6=Kot. Kambing 4,29 ton/ha, P7=Kot. Kambing 6,44 ton/ha. Pengamatan tanaman pegagan meliputi jumlah daun, luas daun, jumlah anakan, bobot segar, bobot kering, bobot simplisia basah dan kering, senyawa metabolisme sekunder. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji BNT 5 % (pertumbuhan), metabolit sekunder dengan deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan pemberian pupuk kotoran kambing 6,44 ton/ha menghasilkan peubah tumbuh lebih tinggi dibanding dengan perlakuan lainnya pada pengamatan 42 dan 70 hst. Kandungan senyawa metabolisme sekunder pada panjang gelimbang 365 nm dan 254 nm

Referensi

Dokumen terkait

kuan dosis pupuk N serta interaksi antara perlakuan dosis. pupuk N dan K tidak berbeda nyata terhadap jumlah

Rekapitulasi sidik ragam hasil uji F pada peubah pertumbuhan tanaman pegagan Centella asiatica (L.) Urban menunjukkan bahwa pemberian pupuk kalium hanya berpengaruh nyata

Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan dosis pupuk kalium berpengaruh nyata terhadap bobot basah total, bobot kering terna dan akar, bobot kering total serta bobot kering daun

Metabolit sekunder berfungsi untuk melindungi tumbuhan dari serangan serangga, bakteri, jamur dan jenis patogen lainnya, karena mengandung zat alelokimia yaitu senyawa kimia

Purata hasil tanaman labu madu akibat pengaruh konsentrasi pupuk organik cair Nasa dan dosis pupuk kandang kambing.. Purata hasil tanaman labu madu akibat Pemberian dosis

pada Media MS dengan Penambahan 2,4-D yang Dikombinasikan dengan Air Kelapa terhadap Kandungan Metabolit Sekunder Asiatikosida dan Madekasosida Kalus Pegagan ( Centella

Parameter bobot segar pegagan pada perlakuan naungan memberikan hasil yang lebih sedikit dibandingkan dengan pegagan yang tidak dinaungi, hal ini dikarenakan pertumbuhan

Urban pada umur 16 MSP Perlakuan Kandungan N %BK Naungan 55% Tanpa pupuk 1.53b Fertifort Super 0.56c Fertifort Fine 0.59c NPK Novelgro 1.66a Naungan 65% Tanpa pupuk 1.64ab