PENGETAHUAN IBU TENTANG FAKTOR MATERNAL DAN
KUALITAS PELAYANAN ANTENATAL YANG BERISIKO
TERHADAP KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI
KLINIK HJ. T. SYARIFAH AMELIA SILVIA 2013
NIM : 105102086
SRI NURAHAYU
KARYA TULIS ILMIAH
PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS
KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Pengetahuan Ibu Tentang Faktor Maternal Dan Kualitas Pelayanan Antenatal Yang Beresiko Terhadap Kejadian BBLR Di Klinik Hj. T. Syarifah Amelia
Silvia Medan Tahun 2013. ABSTRAK
Sri Nurahayu
Latar Belakang : Berdasarkan data Profil Kota Medan, Puskesmas Medan Denai di Kecamatan Medan Denai merupakan puskesmas yang kedua terendah angka kunjungan K1 dan K4-nya yaitu (K1 sebesar 73,22% dan K4 sebesar 66,67%) dan yang terendah dari seluruh puskesmas di kota Medan kunjungan K1 dan K4 adalah Puskesmas Simpang Limun
Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang faktor maternal dan kualitas pelayanan antenatal yang beresiko terhadap kejadian BBLR.
Metodologi : Penelitian ini bersifat deskritif dengan besar sampel 50 orang dengan metode pengambilan sampel total sampling. Penelitian ini di lakukan di klinik Hj. T. Syarifah Amelia Silvia Medan. Analisis data digunakan dengan uji univariat.
Hasil : Mayoritas ibu berpengetahuan Baik yaitu sebanyak 30 oramg (60.0 %) Berdasarkan katagori Kualitas menunjukkan seluruh responden memiliki kualitas baik yaitu sebanyak 50 oramg (100.0%).
Kesimpulan : Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa mayoritas pengetahuan ibu hamil tentang faktor maternal yang berisiko terhadap kejadian BBLR yaitu berpengetahuan Baik. dan mayoritas kualitas pelayanan antenatal ibu hamil Baik. Agar lebih meningkatkan pengetahuan sehingga ibu hamil menyadari pentingnya melakukan ANC. Dari penelitian ini diketahui bahwa pengetahuan yang baik memiliki kualitas pelayanan yang baik pula.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis mampu menyelesaikan sebuah Karya Tulis Ilmiah ini dengan sebaik-baiknya. Tak lupa pula Shalawat beriringkan salam penulis hadiahkan kepada junjungan alam Nabi Muhammad SAW yang mencerahkan hidup dengan ilmu dan agama bagi umat manusia.
Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Study D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU, Dengan judul : “ Pengetahuan Ibu tentang Faktor Maternal dan Kualitas Pelayanan Antenatal yang Berisiko Terhadap Kejadian Berat Badan Lahir Rendah di Klinik Hj. T. Syarifah Amelia Silvia tahun 2013”.
Dalam kesempatan ini perkenankanlah peneiti menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam hal memberi masukan dan motivsi kepada penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini, Yaitu :
1. dr. Dedi Ardinata, M.kes selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Urata.
2. dr. Ichwanul Adenin, SpOG (K), selaku pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dalam membimbing dan memberi arahan sampai Karya Tulis Ilmiah ini selesai.
3. Nur Asnah Sitohang, Skep, Ns. M.Kep, selaku penguji I yang telah memberi arahan dan membantu menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
5. Bapak dan Ibu Staf Dosen Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU yang telah banyak memberikan ilmu, motivasi dan masukan yang sangat berarti selama pendidikan di D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU. 6. Kepala Klinik Hj. T. Syarifah Amelia Silvia yang telah memberi izin untuk
melakukan penelitian.
7. Para responden yang telah bersedia berpartisipasi selama proses penelitian ini berlangsung.
8. Teristimewa kepada keluargaku tersayang Ayahanda dan ibunda, kakak dan adik yang telah memberi semangat yang besar selama saya menyusun Karya Tulis Ilmiah ini .
9. Rekan- rekan mahasiswa D-IV Bidan Pendidik USU yang telah memberikan semangat dan masukan dalam menyusun Karya Tulis Ilmiah ini dan menemani penulis selama menyusun Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis menyadari berbagai keterbatasan Karya Tulis Ilmiah ini kurang sempurna untuk itu penulis mengharapkan masukan berupa Kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.
Medan , Januari 2013
Hormat Saya
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR SKEMA ... vii
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Perumusan Masalah ... 2
C. Tujuan Penelitian ... 2
1. Tujuan Umum ... 2
2. Tujuan Khusus ... 2
D. Manfaat Penelitian ... 3
1. Bagi Responden ... 3
2. Bagi Tempat Penelitian ... 3
3. Bagi Penelitian Selanjutnya ... 3
BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Pengetahuan ... 4
1. Defenisi Pengetahuan ... 4
2. Tingkat Pengetahuan ... 4
3. Kategori Pengetahuan ... 5
B. Faktor Maternal ... 8
1. Faktor yang Mempengaruhi Kehamilan... 9
2. Penyakit yang Menyertai Kehamilan ... 11
C. Kualitas Pelayanan Antenatal ... 12
1. Defenisi Antenatal Care ... 12
2. Kualitas Pelayanan Antenatal ... 12
3. Tujuan Pelayanan Antenatal ... 16
4. Manfaat Antenatal ... 16
D. Berat Badan Lahir Rendah ... 17
1. Defenisi Berat Badan Lahir Rendah ... 17
2. Faktor Penyebab Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah ... 18
3. Tanda dan Gejala Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah ... 18
4. Penanganan Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah ... 19
5. Masalah Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah ... 21
BAB III KERANGKA KONSEP A. Kerangka Konsep ... 22
B. Defenisi Operasional ... 23
BAB IV METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 24
B. Populasi dan Sampel ... 24
1. Populasi ... 24
2. Sampel ... 24
C. Lokasi Penelitian ... 24
D. Waktu Penelitian ... 24
F. Alat penelitian ... 25
G. Uji Validitas dan Reabilitas ... 27
H. Prosedur penelitian ... 28
I. Pengolahan Data ... 28
J. Analisis data ... 29
BAB V HASIL DAN PEBAHASAN A. Hasil ... 30
B. Pembahasan ... 34
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 36
DAFTAR SKEMA
Keterangan Halaman
DAFTAR TABEL
Keterangan Halaman
Defenisi Operasional ... 23 Tabel 5.1 Distribusi responden berdasarkan karakteristik data demografi ibu di
Klinik Hj. T.Syarifah Amelia Silvia Medan Tahun 2013 ... 30 Tabel 5.2 Distribusi pertanyaan pengetahuan ibu terhadap faktor maternal dan
Kualitas antenatal yang berisiko terhadap kejadian BBLR di Klinik Hj. T. Syarifah Amelia Silvia Medan Tahun 2013 ... 31 Tabel 5.3 Distribusi pertanyaan kualitas pelayanan antenatal ibu terhadap faktor
maternal dan Kualitas antenatal yang berisiko terhadap kejadian BBLR di Klinik Hj. T. Syarifah Amelia Silvia Medan Tahun 2013 ... 32 Tabel 5.4 Distribusi responden berdasarkan pengetahuan ibu terhadap faktor
maternal dan Kualitas antenatal yang berisiko terhadap kejadian BBLR di Klinik Hj. T. Syarifah Amelia Silvia Medan Tahun 2013 ... 33 Tabel 5.5 Distribusi responden berdasarkan Kualitas ibu terhadap antenatal yang
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Lembar Penjelasan kepada Responden
Lampiran 2 : Lembar Persetujuan Setelah Penjelasan
Lampiran 3 : Lembar Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 4 : Lembar Kuesioner
Lampiran 5 : Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah
Lampiran 6 : Master Data
Lampiran 7 : Hasil output Data Penelitian
Lampiran 8 : Surat Pernyataan Content Validity
Lampiran 9 : Surat Penelitian
Pengetahuan Ibu Tentang Faktor Maternal Dan Kualitas Pelayanan Antenatal Yang Beresiko Terhadap Kejadian BBLR Di Klinik Hj. T. Syarifah Amelia
Silvia Medan Tahun 2013. ABSTRAK
Sri Nurahayu
Latar Belakang : Berdasarkan data Profil Kota Medan, Puskesmas Medan Denai di Kecamatan Medan Denai merupakan puskesmas yang kedua terendah angka kunjungan K1 dan K4-nya yaitu (K1 sebesar 73,22% dan K4 sebesar 66,67%) dan yang terendah dari seluruh puskesmas di kota Medan kunjungan K1 dan K4 adalah Puskesmas Simpang Limun
Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang faktor maternal dan kualitas pelayanan antenatal yang beresiko terhadap kejadian BBLR.
Metodologi : Penelitian ini bersifat deskritif dengan besar sampel 50 orang dengan metode pengambilan sampel total sampling. Penelitian ini di lakukan di klinik Hj. T. Syarifah Amelia Silvia Medan. Analisis data digunakan dengan uji univariat.
Hasil : Mayoritas ibu berpengetahuan Baik yaitu sebanyak 30 oramg (60.0 %) Berdasarkan katagori Kualitas menunjukkan seluruh responden memiliki kualitas baik yaitu sebanyak 50 oramg (100.0%).
Kesimpulan : Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa mayoritas pengetahuan ibu hamil tentang faktor maternal yang berisiko terhadap kejadian BBLR yaitu berpengetahuan Baik. dan mayoritas kualitas pelayanan antenatal ibu hamil Baik. Agar lebih meningkatkan pengetahuan sehingga ibu hamil menyadari pentingnya melakukan ANC. Dari penelitian ini diketahui bahwa pengetahuan yang baik memiliki kualitas pelayanan yang baik pula.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangMenurut WHO yang dikutip oleh Nurhadi 2006, memperkirakan bahwa diseluruh dunia 16 % dari semua bayi lahir mempunyai berat lahir kurang dari 2500 gram. Dari jumlah ini 90 % berasal dari Negara Berkembang. Khususnya untuk Negara di Asia Tenggara dilaporkan BBLR berkisar 20 sampai 30 % dari jumlah kelahiran. Angka ini masih jauh dari apa yang diharapkan. Departemen Kesehatan pada akhir Pelita VI yaitu indikator keberhasilan upaya pembinaan kesehatan perinatal berupa penurunan BBLR menjadi kurang dari 7 % serta penurunan angka kematian bayi menjadi kurang dari 48 per 1000 kelahiran hidup.
Di Indonesia kematian ibu melahirkan masih merupakan masalah utama dalam bidang kesehatan. Sampai saat ini Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia menempati teratas di Negara-negara ASEAN, yaitu 228 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI, 2007).
Millenium Development Goals (MDGs) 2008, terdapat Delapan tujuan salah satu tujuanya yaitu Meningkatkan Kesehatan Ibu yang terdapat dalam tujuan ke 5A. Setiap tahun sekitar 20.000 perempuan di Indonesia meninggal akibat komplikasi kehamilan. Target MDGs adalah sekitar 110/100.000 kelahiran. Dalam target 5A menurunkan Angka Kematian Ibu dari tahun 1990, 390/100.000 kelahiran, saat ini menjadi 307/100.000 kelahiran, dan target 2015 yaitu 110/100.000 kelahiran (Stakler, 2008).
untuk kota Medan pada tahun 2010 sudah sesuai dengan target yaitu sebesar 95%, namun untuk K4 masih belum sesuai yakni 90,66% (target 95%) .
Berdasarkan data Profil Kota Medan, Puskesmas Medan Denai di Kecamatan Medan Denai merupakan puskesmas yang kedua terendah angka kunjungan K1 dan K4-nya yaitu (K1 sebesar 73,22% dan K4 sebesar 66,67%) dan yang terendah dari seluruh puskesmas di kota Medan kunjungan K1 dan K4 adalah Puskesmas Simpang Limun.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk melihat bagaimanakah pengetahuan ibu tentang faktor maternal dan kualitas pelayanan antenatal yang berisiko terhadap kejadian BBLR.
B. Perumusan masalah
Dari uraian diatas maka perumusan masalah “ bagaimanakah pengetahuan ibu tentang faktor maternal dan kualitas pelayanan antenatal yang berisiko terhadap kejadian BBLR” di klinik Hj. T. Syarifah Amelia Silvia.
C. Tujuan penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang faktor maternal dan kualitas pelayanan antenatal yang berisiko terhadap kejadian BBLR di klinik Hj. T. Syarifah Amelia Silvia.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang faktor maternal yang berisiko terhadap kejadian BBLR.
D. Manfaat penelitian
1. Bagi Responden
Penelitian ini bermanfaat untuk menambah informasi yang berguna bagi masyarakat khususnya kepada ibu hamil agar mengerti tentang kualitas pelayanan antenatal dan pentingnya melakukan ANC.
2. Bagi tempat penelitian
Dapat dijadikan bahan masukan bagi klinik Hj. T. Syarifah Amelia Silvia dalam kualitas pelayanan antenatal dan pentingnya melakukan ANC. 3. Bagi penelitian selanjutnya
BAB II
TINJAUAN TEORETIS
A. Pengetahuan1. Defenisi Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari “tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yaitu indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2003).
2. Tingkat Pengetahuan
Pengetahuan yang dicakup di dalam domain kognitif mempunyai enam tingkatan Notoadmodjo, ( 2007) yaitu :
a. Tahu (know)
Tahu diartiakan sebagai mengingat sesuatu materi yang telah dipelajari sebelumnya, termasuk ke dalam tingkat pengetahuan ini adalah kembali (recall), sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau ransangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyabutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan, dan sebagainya.
b. Memahami (comprehention)
c. Aplikasi (Aplication)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya.
d. Analisis (Analisys)
Analisa adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi kedalam komponen-komponen, tetapi masih dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.
e. Sintesis (Syntesis)
Sintesis menunjukan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. f. Evaluasi (Evaluasi)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek penilaian- penilaian
itu berdasarkan suatu kriteria, yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang telah ada.
3. Kategori Pengetahuan
Menurut Arikunto (2006), pengetahuan dibagi 3 kategori: 1. Baik : 76-100%
2. Sedang : 56-75% 3. Kurang : <56%
4. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan Ibu
1. Umur
dalam hampir semua keadaan menunjukkan hubungan dengan umur (Notoadmodjo, 2007).
Menurut Nursalam dan pariani (2001), orang lebih muda mempunyai daya ingat yang lebih kuat dan kreativitas lebih tinggi dalam mencari dan mengenal sesuatu yang belum diketahui dibandingkan dengan orang yang lebuh tua. Disamping itu kemampuan untuk menyerap pengetahuan baru lebih mudah dilakukan pada umur yang lebih muda karena otak berfungsi maksimal pada umur muda.
2. Pendidikan
Pendidikan diartikan sebagai usaha yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang yang lain agar menjadi lebih dewasa atau mencapai tingkat hidup atau kehidupan yang lebih tinggi dalam arti mental ( Hasbullah, 2009).
Tingkat pendidikan seseorang akan membantu orang tersebut untuk lebih mudah menangkap dan memahami suatu informasi. Semakin tinggi pendidikan seseorang maka tingkat pemahaman juga meningkat serta tepat dalam pengambilan sikap. Menurut Depertemen pendidikan Nasional (2003) berupa UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang system pendidikan nasional menyebutkan bahwa pendidikan dibagi tiga yaitu pendidikan dasar meliputi SD/SMP, pendidikan menengah meliputi SMU/SMK, dan pendidikan tinggi meliputi Perguruan Tinggi (Ajunk, 2011).
3. Paritas
dimana sengakin banyak pengalaman seorang ibu akan menerima akan semakin mudah, paritas dibedakan menjadi 3 yaitu:
a. Primipara : wanita yang telah melahirkan anak satu kali dengan usia kehamian >28 minggu.
b. Multipara : seorang wanita yang telah melahirkan lebih dari seorang anak. c. Grandemultipara : wanita yang telah melahirkan lima orang anak atau
lebih. B. Faktor Maternal
Menurut Proverawati dan Ismawati, (2010). Faktor ibu yang menyebabkan BBLR adalah umur, paritas, keadaan sosial, dan sebab-sebab lain. a. Usia ibu:
1. Usia < 16 tahun 2. Usia > 35 tahun b. Paritas
1. Multigravida yang jarak kelahirannya terlalu dekat. c. Keadaan sosial:
1. Golongan sosial ekonomi rendah 2. Perkawinan yang tidak syah d. Sebab lain:
1. Faktor yang mempengaruhi kehamilan
Tujuan dari asuhan kebidanan adalah guna mendeteksi adanya kelainan atau risiko pada ibu hamil. Kehamilan menyebabkan timbulnya banyak perubahan pada ibu.
1. Status Kesehatan
a. Kehamilan pada usia tua 1. Segi negatif pada usia tua
a) Kondisi fisik ibu hamil dengan usia lebih dari 35 tahun akan sangat menentukan proses kelahirannya. Hal ini turut mempengaruhi kondisi janin.
b) Pada proses pembuahan, kualitas sel telur perempuan pada usia ini telah menurun jika dibandingkan dengan sel telur pada perempuan dengan usia reproduksi sehat ( 25-30 tahun).
c) Kontraksi uterus juga sangat mempengaruhi oleh kondisi fisik ibu. Jika ibu mengalami penurunan kondisi, terlebih pada primitua (hamil pertama dengan usia lebih dari 40 tahun), keadaan ini harus benar- benar diwaspadai.
2. Segi positif hamil tua.
a) Kepuasan peran sebagai ibu b) Merasa lebih siap
c) Pengetahuan mengenai perawatan kehamilan dan bayi lebih baik d) Rutin melakukan pemeriksaan kehamilan
h) Periode menyusui lebih lama
i) Toleransi pada kelahiran lebih besar b. Kehamilan ganda
1) Pada kasus kehamilan multiple (kehamilan lebih dari satu janin), biasanya kondisi ibu lemah, ini disebabkan oleh adanya beban ganda yang harus ditanggung, baik dari pemenuhan nutrisi, oksigen dan lain- lain. Biasanya kehamilan ganda mengindikasikan adanya beberapa penyulit pada proses persalinan. Selain itu risiko adanya kelahiran premature, kematian dan cacat juga harus dipertimbangkan.
2. Status gizi
Pemenuhan kebutuhan nutrisi yang cukup sangat mutlak dibutuhkan oleh ibu hamil agar bisa memenuhi kebutuhan atau nutrisi bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi yang dikandungnya, sekali gus bagi persiapan fisik ibu untuk menghadapi persalinan dengan aman. Selama masa kehamilan bayi sangat membutuhkan zat- zat penting yang hanya dapat dipenuhi dari ibu. Penting bagi bidan untuk memberikan informasi kepada ibu karena terkadang ibu kurang memperhatikan kualitas makanan yang dikonsumsi. Biasanya masyarakat di era sekarang lebih mementingkan selera dengan mengabaikan kualitas makanan yang dikonsumsi. Pemenuhan gizi seimbang selama hamil akan meningkatkan kesehatan bayi dan ibu, terutama dalam menghadapi masa nifas sebagai modal awal untuk menyusui.
3. Gaya hidup
dengan kendaraan bermotor dan lain- lain. Gaya hidup ini akan mengganggu kesejahteraan bayi yang dikandung karena kebutuhan istirahat mutlak haru dipenuhi.
a. Perokok
Ibu hamil yang merokok akan sangat merugikan diri sendiri dan bayinya. Bayi akan kekurangan oksegen dan racun yang akan dihisap melalui rokok isa ditransfer melalui plasenta kedaam tubuh bayi. Pada ibu hami dengan perokok berat kita harus waspada akan risiko keguguran, kelahiran premature, BBLR bahkan kematian janin.
b. Hamil diluar nikah/ kehamilan tidak diharapkan
Jika kehamilan tidak diharapkan, secara otomatis ibu akan sangat membenci kehamilannya, sehingga tidak ada keinginan untuk melakukan hal- hal positif yang akan meningkatkan kesehatan bayinya. Pada kasus ini kita waspada akan adanya keguguran dan kematian janin. Pada kehamilan diluar nikah, hampir bisa di pastikan bahwa pasangan masih belum siap dalam hal ekonomi ( Asrinah, 2010).
2. Penyakit yang menyertai kehamilan
a. Anemia
b. Epilepsi
Epilepsi merupakan kelainan neurologik. Ibu hamil yang menderita epilepsy membutuhkan penanganan yang tepat, agar tidak berisiko terhadap ibu dan bayi. Menurut statistik Amerika Serikat, 0,5% kehamian dijumpai pada wanita epilepsi. Risiko pada wanita penderita epilepsy yang hamil, lebih besar dari pada wanita normal yang hamil. Angka kematian neonates pada pasien epilepsy yang hamil adalah tiga kali dibandingkan wanita normal. Dampak epilepsi pada kehamilan:
1. Melahirkan bayi premature, didapat 4-11%
2. Berat badan lahir rendah, kurang dari 2700 gr, ditemukan pada 7-19% 3. Mikrosefal
4. Skor apgar rendah ( Alam, 2012). C. Kualitas Pelayanan Antenatal
1. Defenisi Antenatal Care
Pelayanan antenatal care adalah pelayanan yang diberikan kepada ibu hamil oleh petugas kesehatan untuk memelihara kehamilannya dilaksanakan sesuai standar pelayanan Antenatal yang telah ditetapkan oleh standar pelayanan kebidanan (Depkes RI, 2004).
2. Kualiatas Pelayanan Antenatal
pelayanan fisik maupun laboratorium, penyuluhan perorangan atau konseling sampai dengan pelayanan obat dan rujukan. Proses pelayanan tersebut dipengaruhi tenaga professional, dana, sarana dan prosedur kerja yang tersedia agar mendapatkan kualitas yang baik.
Standar pelayanan antenatal yang berkualitas ditetapkan oleh Depertemen Kesehatan RI (2003) meliputi:
a. Memberikan pelayanan kepada ibu hamil minimal 4 kali, 1 kali pada trimester I, 1 kali pada trimester II, dan 2 kali pada trimester III untuk memantau keadaan ibu dan janin dengan seksama, sehingga dapat dideteksi secara dini dan dapat memberikan intervensi secara cepat dan tepat.
b. Melakukan penimbangan berat badan ibu hamil dan pengukuran lingkar lengan atas secara teratur mempunyai arti klinis penting, karena ada hubungan yang erat antara pertambahan berat badan selama kehamilan dengan berat badan lahir bayi. Pertambahan yang optimal adalah kira-kira 20% dari berat badan ibu hamil sebelum hamil, jika berat badan tidak bertambah dan lingkar lengan atas < 23,5 cm menunjukkan ibu mengalami kurang gizi.
c. Penimbangan berat badan dan pengukuran tekanan darah harus dilakukan secara rutin dengan tujuan untuk melakukan deteksi dini terhadap terjadinya preeklamsi, tekanan darah, protein urine positif, pandangan kabur atau oedema pada ekstrimitas atas.
e. Melaksanakan palpasi abdominal setiap kunjungan untuk mengetahui usia kehamilan, letak, bagian terendah, letak punggung, menentukan janin tunggal atau kembar dan mendengarkan denyut jantung janin, menentukan asuhan selanjutnya.
f. Pemberian imunisasi tetanus toxoid (TT) kepada ibu hamil sebanyak 2 kali dengan jarak minimal 4 minggu, diharapkan dapat menghindari terjadinya tetanus neonatorum dan tetanus pada ibu bersalin dan nifas. g. Pemeriksaan hemoglobin (Hb) pada kunjungan pertama dan pada
kehamilan 30 minggu.
h. Memberikan tablet zat besi, 90 tablet selama 3 bulan dan diminum setiap hari.
i. Pemeriksaan urine jika ada indikasi (tes protein dan glukosa), pemeriksaan penyakit- penyakit infeksi (HIV/ AIDS dan PMS).
j. Memberikan penyuluhan tentang perawatan diri selama hamil, perawatan payudara, gizi ibu selama hamil, tanda- tanda bahaya pada kehamilan dan pada janin sehingga ibu dan keluarga dapat segera mengambi keputusan dalam perawatan selanjutnya.
k. Bicarakan tentang persalinan kepada ibu hamil, suami dan keuarga pada trimester III, memastikan bahwa persiapan persalinan bersih, aman dan suasana yang menyenangkan, persiapan transportasi, dan biaya untuk merujuk.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan menurut (Engeenderhealth, 2003) ialah:
1. Adanya komitmen petugas kesehatan (Bidan).
2. Terpenuhinya kebutuhan bidan akan supervisi yang memfasilitasi. 3. Managemen, informasi, pelatihan dan pengembangan polindes. 4. Terpenuhinya kebutuhan akan bahan, peralatan dan insfrastruktur.
5. Terpenuhinya hak ibu hamil untuk memperoleh informasi agar ibu hamil mendapatkan pelayanan yang diharapkan, diantaranya:
a. Pelayanan yang aman dan nyaman.
b. Pelayanan yang mengutamakan privasi dan menjaga kerahasiaan. c. Pelayanan yang sopan, ramah, dan nyaman.
d. Dapat mengemukakan pendapat atau masalah secara bebas. e. Hak untuk kelangsungan pelayanan.
Rendahnya kualitas pelayanan Antental menurut Engeenderhealth, 2003 dipengaruhi oleh:
1. Bidan yang belum memiliki komitmen yang tinggi terhadap kualitas pelayanan antenatal.
2. Belum terpenuhinya kebutuhan bidan akan supervise yang memfasilitasi (kunjungan rumah).
3. Lama waktu pemerikasaan antenatal.
4. Belum terpenuhinya hak-hak ibu hamil untuk memperoleh informasi dan mendapatkan pelayanan yang diharapkan
3. Tujuan Asuhan Antenatal
b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial ibu dan bayi.
c. Mengenali secara dini adanya ketidak normalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk rewayat penyakit secara umum, kebidana dan pembedahan.
d. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminima mungkin.
e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian asi eksklusif.
f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal. ( Prawirohardjo, 2009). 4. Manfaat Antenatal Bagi Ibu Hamil
Antenatal care merupakan perawatan atau asuhan yang diberikan kepada ibu hamil sebelum melahirkan, yang berguna untuk menfasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu hamil maupun bayinya dengan jalan menegakkan hubungan kepercayaan dengan ibu, mendeteksi komplikasi yang dapat mengancam jiwa, mempersiapkan kelahiran dan memberikan pendidikan kesehatan. Asuhan Antenatal penting untuk menjamin proses alamiah kelahiran berjalan normal dan sehat, baik kepada ibu maupun bayi yang akan dilahirkan ( Mufdlilah, 2009).
D. Berat Badan Lahir Rendah
1. Defenisi Berat Badan lahir Rendah
a. Bayi berat lahir rendah (BBLR), berat lahir 1500-2500 gram. b. Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR), berat lahir < 1500 gram. c. Bayi berat lahir ekstrem rendah (BBLER), berat lahir < 1000 gram.
Bera badan lahir rendah mungkin premature (kurang bulan), mungkin juga cukup bulan (dismatur).
Beberapa penyakit yang berhubungan dengan prematuritas:
a. Sindrom gangguan pernafasan idiopatik (penyakit membrane hialin). b. Pneumonia aspirasi, karena reflek menelan dan batuk belum sempurna. c. Perdarahan spontan dalam ventrikel otak lateral, akibat anoksia otak (erat
kaitannya dengan gangguan pernafasan).
d. Hiperbilirubinemia, karena fungsi hati belum matang. e. Hipotermi.
Beberapa penyakit yang berhubungan dismaturitas: a. Sindrom aspirasi mekonium
b. Hipoglikemia c. Hiperbilirubinemia d. Hipotermi
Oleh karna itu bayi berat lahir rendah mempunyai resiko kematian tinggi. 2. Faktor yang dapat Menyebabkan Terjadinya Persalinan Preterm (
Prematur) atau Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
Adapun penyebab dari bayi dengan berat badan lahir rendah (Pantiawati,2010) adalah sebagai berikut:
1. Faktor ibu
a. Gizi saat hamil yang kurang
c. Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat
d. Penyakit menahun ibu : Hipertensi, Jantung, gangguan pembuluh darah (perokok)
e. Faktor pekerja yang terlalu berat. 2. Faktor kehamilan
a. Hamil dengan hidramnion b. Kehamilan ganda
c. Perdarahan antepartum
d. Komplikasi hamil : pre-eklamsia/ eklamsia, ketuban pecah dini 3. Faktor janin
a. Cacat bawaan
b. Infeksi dalam rahim ( Manuaba, 1998).
3. Tanda dan Gejala Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
otot dan jaringan lemak masih kurang, verniks kaseosa tidak ada atau sedikit bila ada (Rukiyah, 2010).
4. Penanganan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
Penanganan bayi dengan berat badan lahir rendah (Arief, 2009) sebagai berikut:
a. Membersihkan jalan nafas
b. Memotong tali pusat dan perawatan tali pusat
c. Membersihkan badan bayi dengan kapas dan baby oil atau minyak d. Memberikan obat mata
e. Membungkus bayi dengan kain hangat
f. Pengkajian keadaan kesehatan pada bayi dengan berat badan lahir rendah. g. Mempertahankan suhu tubuh bayi
1. Membingkus bayi dengan menggunakan selimut bayi yang dihangatkan terlebih dahulu.
2. Menidurkan bayi di dalam incubator buatan yaitu dapat dibuat dari keranjang yang pinggirnya diberi penghangat dari bulu-buli panas atau botol yang diisi air panas
3. Suhu lingkungan bayi harus dijaga: a. Kamar dapat masuk sinar matahari
b. Jendela dan pintu dalam keadaan tertutup untuk mengurangi hilangnya panas daritubuh bayi melalui proses radiasi dan konveksi.
4. Badan bayi harus dalam keadaan kering untuk mencegah terjadinya evaporasi
b. Mengajar ibu/ orang tua cara: c. Memberikan jalan nafas d. Mempertahan suhu tubuh e. Mencegah terjadinya infeksi f. Perawatan bayi sehari-hari
a. Memandikan b. Merawat tali pusat c. Pemberian ASI
g. Menjelaskan pada ibu (orang tua) 1. Pemberian ASI
2. Makanan bergizi bagi ibu
3. Meningkatkan program KB segera mungkin
h. Observasi keadaan umum bayi selama 3 hari tidak ada perubahan atau keadaan umum semakin menurun bayi harus dirujuk kerumah sakit.
5. Masalah Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
Menurut maryanti (2011) masalah langsung yang dapat terjadi pada bayi dengan berat badan lahir rendah antara lain:
1. Kerusakan pernafasan : Fungsi organ belum sempurna 2. Pneumonia, aspirasi : Reflek menelan dan batuk belum
sempurna
3. Pedarahan Intraventrikuler : Perdarahan spontan di ventrikel otak Lateral disebabakan anoksia
BAB III
KERANGKA PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang faktor maternal dan kualitas pelayanan antenatal yang beresiko terhadap kejadian BBLR. Hal ini dapat dilihat dari kerangka konsep dibawah ini :
Bagian 3.1
Kerangka konsep
skema 1. Kerangka konsep penelitian pengetahuaan ibu tentang faktor maternal dan kualitas pelayanan antenatal yang berisiko terhadap kejadian
BBLR di klinik Hj. T. Syarifah Amelia Silvia Tahun 2013.
faktor maternal dan kualitas pelayanan antenatal yang berisiko terhadap kejadian BBLR
B. Defenisi Operasional
Berdasarkan kerangka konsep diatas maka hal yang ingin diteliti memiliki defenisi operasional sebagai berikut :
Variabel Defenisi Operasional
Kuesioner Melihat jawaban
Pendidikan Pendidikan
formal (sekolah) yang dilalui responden.
Kuesioner Melihat jawaban
Pekerjaan Jenis pekerjaan yang dilakukan oleh ibu yang ditinjau dari tempat bekerja.
Kuesioner Melihat jawaban yang benar
1. Pegawai swasta 2. IRT
3. Pegawai Negri
Nominal
Paritas Jumlah anak yang sudah dilahirkan ibu baik anak tersebut hidup maupun
meninggal.
kuesioner Melihat jawaban oleh ibu tentang faktor maternal
Kualitas pelayanan antenatal
Kualitas pelayanan
antenatal yang di berikan pada ibu hamil
Kuesioner Melihat jawaban yang benar
1. Baik
Jika responden menjawab 10-20
dari 20 pertanyaan.
2. Buruk
Jika responden menjawab 1-10
dari 20 pertanyaan.
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian deskriptif yang bertujuan untuk pengetahuan ibu tentang faktor maternal dan kualitas pelayanan antenatal yang beresiko terhadap kejadian BBLR.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. populasi yang diambil untuk penelitian ini sebanyak 50 orang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang melakukan ANC di Klinik Hj. T. Syarifah Amelia Silvia.
2. Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan tehnik total
sampling yaitu dari seluruh ibu hamil yang melakukan ANC di Klinik Hj. T.
Syarifah Amelia Silvia yaitu sebanyak 50 orang. C. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Klinik Hj. T. Syarifah Amelia Silvia, dengan pertimbangan belum pernah dilakukan penelitian pengetahuan ibu tentang faktor maternal dan kualitas pelayanan antenatal yang beresiko terhadap kejadian BBLR.
D. Waktu Penelitian
E. Etika penelitian
Sebelum penelitian ini dilakukan, peneliti mendapat surat persetujuan dari institusi pendidikan yaitu Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Peneliti mengajukan permohonan kepada Ibu Klinik Hj. T. Syarifah Amelia Silvia untuk melakukan penelitian di Klinik tersebut. Dalam melaksanakan penelitian ini terdapat beberapa hal yang berkaitan dengan permasalahan etik, yaitu : memberikan penjelasan kepada calon responden penelitian tentang tujuan dan prosedur penelitian. Apabila calon responden bersedia, maka calon responden dipersilakan untuk menandatangani
informed consent. Tetapi jika calon responden tidak bersedia, maka calon
responden berhak untuk menolak dan mengundurkan diri. Responden juga berhak mengundurkan diri selama proses pengumpulan data berlangsung. Kerahasian catatan mengenai data responden dijaga, tidak menuliskan nama responden (Anonymyty) pada instrument, tetapi mengunakan inisial. Responden juga berhak secara bebas untuk mengikuti penelitian atau tidak dan setiap responden tidak ada yang dirugikan sehingga data-data yang diperoleh dari responden hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.
F. Alat Pengumpulan Data
Dalam melaksanakan peneitian ini instumen yang digunakan berupa lembar kuesioner/ angket yang disusun sendiri oleh peneliti dengan arahan dari pembimbing. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden. Kuesioner dalam penelitian ini berisi tentang data demografi responden, kuesioner pengetahuan dan kualitas pelayanan antenatal .
jawaban: a, b, c. jika jawaban benar maka diberi nilai satu ( skor = 1), dn jika jawaban salah maka diberi nilai nol ( skor = 0). Penilaian yang digunakan tersebut ialah menurut skala Guttman ( Hidayat, 2011).
Pertanyaan untuk mengukur kualitas pelayanan antenatal ibu terdiri dari 20 pertanyaan. Pertanyaan dengan menggunakan skala Guttman yang menyediakan 2 alternatif jawaban, yaitu:
a) Bila jawaban ya = skor 1 b) Bila jawaban tidak = skor 0
Untuk mendapatkan kriteria digunakan perhitungan berikut: 1. Menentukan skor terbesar dan terkecil
Skor terbesar : 20 Skor terkecil : 0
2. Menentukan nilai rentang (R)
Rentang = Skor terbesar – skor terkecil = 20-0
= 20
3. Menentukan nilai panjang kelas (i) Panjang kelas (i) = Rentang (R)
Banyaknya kelas = 20/2 =10 4. Menentukan skor kategori
Kualitas pelayanan antenatal Baik = Jika skor 11-20 Kualitas pelayanan antenatal Buruk = Jika skor 1-10 (Arikunto, 2006).
G. Uji validitas dan Reabilitas
Sehingga sebelum disebar, dilakukan uji coba kuesioner tersebut kepada 10 orang ibu hamil yang memiliki kriteria yang sama.
1. Uji Validitas
Validitas adalah pengukuran dan pengamatan yang berarti prinsip keandalan instrumen dalam pengumpulan data. Instrumen harus dapat mengukur apa yang seharusnya diukur (Nursalam, 2006). Uji validitas yang dilakukan adalah dengan cara validitas isi ( content validity) yang diuji. Uji Validitas telah dilakukan dengan cara conten validity sebanyak dua kali oleh Hj. Juliani, SST, MARS sehingga instrument yang digunakan tersebut dinyatakan valid dan mampu mengukur variable yang akan diukur. Dimana pada tahap pertama ada perbaikan pertanyaan tentang pengetahuan, kualitas pelayanan antenatal, dan pada tahap kedua kuesioner dinyatakan valid dengan CVI (Content Validity Indeks) sebesar 0,8.
2. Uji Reliabilitas
apabila r hitung > r table (p) > 0,6 maka instrument dinyatakan reliable (Hidayat, 2007). Untuk pertanyaan pengetahuan didapat nilai alfa cronbach 0,792. Sedangkan pertanyaan untuk kualitas pelayanan antenatal didapat nilai alpha cronbach’s 0,756.
H. Prosedur Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner oleh responden untuk mengetahui faktor maternal dan kualitas pelayanan antenatal yang berisiko terhadap kejadian BBLR di Klinik Hj. T. Syarifah Amelia Silvia. Prosedur pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan mengajukan surat permohonan izin penelitian pada institusi pendidikan Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, dan mengajukan permohonan izin melaksanakan penelitian kepada kepala Klinik Hj. T. Syarifah Amelia Silvia, setelah mendapat izin maka peneliti melaksanakan penelitian. Setelah itu peneliti mencari calon responden yang sesuai dengan kriteria dan menjelaskan tujuan dan manfaat penelitian ini dan meminta persetujuan calon responden untuk menjadi responden dengan menandatangani informed consent, setelah itu peneliti mendampingi responden dan menjelaskan kepada responden jika ada pertanyaan yang kurang jelas. Kemudian peneliti memeriksa kembali kelengkapan data. Selanjutnya data yang telah terkumpul dianalisis.
I. Pengolahan Data
Setelah semua data terkumpul, dilakukan analisis data kembali dengan tahapan:
1. Editing, yaitu data diperiksa/ dicek isian kuasioner. Jika tidak lengkap maka
2. Coding, yaitu dengan memberikan code pada setiap jawaban responden
untuk memudahkan peneliti dalam melakukan analisa dan pengolahan data serta pengambilan kesimpulan data yang dimasukkan ke dalam bentuk table. 3. Entering, yakni memasukkan data yang telah diskor kedalam komputer/
program SPSS.
4. Cleaning, mengecek kembali data yang sudah di entry apakah ada kesalahan
atau tidak sehingga terhindar dari kesalahan pengolahan data. J. Analisis Data
Setelah dilakukan pengolahan data, maka tahap selanjutnya melakukan analisa data secara bertahap sesuai dengan tujuan penelitian yang meliputi :
1. Analisis Univariat
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Setelah melakukan penelitian di Klinik Hj. T. Syarifah Amelia Silvia Medan, peneliti telah mendapatkan hasil dari penelitian tersebut. Untuk lebih jelasnya peneliti akan menyajikan dalam bentuk table.
1. Karakteristik responden berdasarkan data demografi
Pada penelitian ini karakteristik responden mencakup umur, pendidikan dan pekerjaan, paritas ibu. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 5.1.
Tabel 5.1 Distribusi responden berdasarkan karakteristik data demografi ibu di Klinik Hj. T. Syarifah Amelia Silvia Medan Tahun 2013
Karakteristik F %
- Pegawai Swasta
38
(60.0%). Berdasarkan pekerjaan mayoritas responden Wiraswasta sebanyak 38 orang (76.0%). Berdasarkan paritas mayoritas responden bahwa sebagian besar Multigravida sebanyak 16 orang (32.0%).
Tabel 5.2 Distribusi pertanyaan pengetahuan ibu terhadap faktor maternal dan Kualitas pelayanan antenatal yang berisiko terhadap kejadian BBLR
di Klinik Hj. T. Syarifah Amelia Silvia Medan Tahun 2013
No Pertanyaan Pilihan Jawaban
Benar Salah
f % f %
1. Apakah ibu mengetahui apa itu Berat Badan Lahir Rendah
40 80.0 10 20.0
2. Apakah ibu mengetahui apa itu mutu pelayanan antenatal
26 52.0 24 48.0
3. Apakah ibu mengetahui faktor yang
menyebabkan Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah
32 64.0 18 36.0
4. Apakah ibu mengetahui berapakah berat badan bayi yang dikatakan Berat badan Lahir Rendah
32 64.0 18 36.0
5. Apakah ibu tahu manfaat pemeriksaan kehamilan 26 52.0 24 48.0 6. Apakah ibu tahu tujuan dari asuhan antenatal: 25 50.0 25 50.0 7. Dimanakah ibu pertama kali memeriksakan
kehamilan:
40 80.0 10 20.0
8. Apakah ibu mengetahui penyakit yang menyebabkan Berat Badan Lahir Rendah:
32 64.0 18 36.0
9. Apakah ibu mengetahui faktor yang mempengaruhi mutu/ kualitas pelayanan:
27 54.0 23 46.0
10. menurut ibu salah satu jawaban dibawah ini yang dapat menyebabakan berat badan lahir rendah:
47 94.0 3 6.0
Tabel 5.3 Distribusi pertanyaan Kualitas Pelayanan Antenatal ibu terhadap faktor maternal yang berisiko terhadap kejadian BBLR di Klinik Hj. T.
Syarifah Amelia Silvia Medan Tahun 2013
No Pertanyaan Pilihan Jawaban
Benar Salah
f % f %
1. Apakah waktu ibu hamil pernah memeriksakan kehamilan:
49 98.0 1 2.0
2. Apakh ibu Pada kehamilan terakhir pernah mengalami kelainan:
39 78.0 11 22.0
3. Apakah Jarak kelahiran anak ibu kurang dari 2 tahun:
34 68.0 16 32.0
4. Apakah selama ibu hamil mempunyai kebisaan merokok:
46 92.0 4 8.0
5. Apakah selama Ibu hamil pernah minum minuman yang beralkohol:
49 98.0 1 2.0
6. Apakah menurut ibu Pemenuhan kebutuhan nutrisi yang cukup, sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi yang dikandung:
46 92.0 4 8.0
7. Apakah menurut ibu gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok itu dapat mengganggu kesehatan janin:
49 98.0 1 2.0
8 Apakah menurut ibu penyakit anemia bisa mengganggu kehamilan dan kesehatan janin:
44 88.0 6 12.0
9. Penyakit menurut ibu penyakit epilepsy atau ayan bisa mengganggu kehamilan:
40 80 10 20.0
10. Apakah dengan ekonomi yang rendah atau kurang dapat mengganggu perkembangan janin:
30 60.0 20 40.0
11. Apakah ibu melakukan kunjungan ANC lebih dari 3 kali selama hamil:
29 58.0 21 42.0
12. Apakah berat badan ibu ditimbang setiap pemeriksaan:
42 84.0 8 16.0
13. Apakah tekanan darah ibu rutin diperiksa setiap pemeriksaan kehamilan:
45 90.0 5 10.0
14. Apakah ibu mempunyai buku KIA/ KMS kehamilan:
42 84.0 8 16.0
15. Apakah ibu diberi vitamin pada setiap melakukan kunjungan kehamilan:
49 98.0 1 2.0
16. Apakah jarak faslitas kesehatan atau klinik dengan rumah ibu memerlukan waktu lama:
50 100.0
17. Apakah ibu berkunjung kefasilitas kesehatan menggunakan alat transportasi:
50 100.0
18. Apakah ibu berkunjung kefasilitas kesehatan menggunakan biaya/ ongkos:
50 100.0
19. Apakah jarak rumah ibu dengan fasilitas kesehatan membuat ibu enggan untuk berkunjung:
20. Apakah jarak fasilitas kesehatan kerumah ibu membuat ibu malas datang:
29 58.0 21 42.0
Berdasarkan table 5.3 diatas, pada pertanyaan kualitas pelayanan antenatal mayoritas menjawab benar pada pertanyaan mengenai jarak fasilitas kesehatan atau klinik dengan rumah ibu memerlukan waktu yang lama yaitu sebanyak 50 responden (100.0%). mayoritas responden menjawab salah pada pertanyaan mengenai ibu melakukan kunjungan ANC lebih dari 3 kali selama hamil sebanyak 21 responden (42.0%).
2. Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang faktor maternal yang beresiko terhadap kejadian BBLR
Tabel 5.4 Distribusi responden berdasarkan pengetahuan ibu terhadap faktor maternal dan Kualitas pelayanan antenatal yang berisiko terhadap kejadian
BBLR di Klinik Hj. T. Syarifah Amelia Silvia Medan Tahun 2013
Pengetahuan frekuensi Persentase(%)
Baik 30 60.0
Kurang 20 40.0
Total 50 100.0
Berdasarkan katagori pengetahuan mayoritas ibu berpengetahuan Baik yaitu sebanyak 30 oramg (60.0 %) dan berpengetahuan kurang sebenyak 20 orang (40.0%).
3. Kualitas pelayanan antenatal ibu dalam kejadian BBLR
Tabel 5.5 Distribusi responden berdasarkan Kualitas Pelayanan ibu terhadap antenatal yang berisiko terhadap kejadian BBLR di Klinik
Hj. T. Syarifah Amelia Silvia Medan Tahun 2013
Kualitas frekuensi Persentase (%)
Baik 50 100.0
Berdasarkan katagori Kualitas menunjukkan seluruh responden memiliki kualitas baik yaitu sebanyak 50 oramg (100.0%).
B. Pembahasan hasil penelitian
Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap 50 orang ibu diperoleh data demografi, data pengetahuan dan data kualitas yang merupakan keadaan nyata yang diperoleh penulis, data yang diperoleh tersebut menjadi acuan tolak ukur dalam melakukan pembahasan dari hasil dapat dinyatakan sebagai berikut.
1. Pengetahuan responden
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan ini terjadi melalui panca indra pengelihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan dominan yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (Notoadmodjo, 2007).
Berdasarkan hasil penelitian, pengetahuan ibu tentang faktor maternal dan kualitas pelayanan antenatal yang berisiko terhadap kejadian BBLR di Klinik Hj. T. Syarifah Amelia Silvia Medan Tahun 2013 didapatkan mayoritas responden berpengetahuan Baik yaitu 30 orang (60.0%).
Menurut peneliti hal ini karena ibu hamil sering melakukan penginderaan yang baik mengenai pelayanan antenatal. Oleh karena itu ibu hamil harus meningkatkan pengetahuannya dan motivasinya dengan lebih aktif lagi dalam mencari informasi, baik dari tenaga kesehatan maupun dengan membaca buku.
2. Kualitas pelayanan antenatal
serta meningkatkan kesehatan ibu selama hamil sesuai dengan kebutuhan sehingga dapat menyelesaikan kehamilan dengan baik dan melahirkan bayi sehat ( Mufdlilah, 2009).
Berdasarkan hasil penelitian, kualitas pelayanan antenatal ibu tentang faktor maternal yang berisiko terhadap kejadian BBLR didapatkan mayoritas responden memiliki kualitas pelayanan antenatal baik yaitu sebanyak 50 oramg (100.0%).
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian mengenai pengetahuan ibu tentang faktor maternal dan kualitas pelayanan antenatal yang berisiko terhadap kejadiaan BBLR maka disimpulkan sebagai berikut:
1. Dari hasil penelitian mayoritas responden memiliki pengetahuan baik tentang faktor maternal dan kualitas pelayanan antenatal yang berisiko terhadap kejadian BBLR di Klinik Hj. T. Syarifah Amelia Silvia . Dibuktikan dari hasil penelitian sebanyak 30 orang (60.0%).
2. Dari hasil penelitian mayoritas responden memiliki kualitas pelayanan antenatal baik tentang tentang faktor maternal dan kualitas pelayanan antenatal yang berisiko terhadap kejadian BBLR di Klinik Hj. T. Syarifah Amelia Silvia sebanyak 50 orang ( 100.0%).
B. SARAN
1. Bagi responden
Agar lebih meningkatkan penetahuan khususnya tentang faktor maternal dan kualitas pelayanan antenatal yang berisiko terhadap kejadian BBLR sehingga ibu hamil menyadari pentingnya melakukan ANC.
2. Bagi tempat penelitian
Dapat melaksanankan pelayanan antenatal yang berkualitas. 3. Bagi peneliti selanjutnya
Daftar Pustaka
Ajunk. (2009, Oktober 11). Filosofi Pengetahuan. Diambil kembali dari Ajunkdoank.Wopress.com. diakses (2 mei 2012).
Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Asrinah. DKK. (2010). Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Yogyakarta: Graha Ilmu
Fibriarani. diambil tanggal 14 September 2012 dari Web
site
Hasbullah. (2009). Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Hidayat, A. A. (2011). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data.
Jakarta: Salemba Medika.
Maryanti, D., Sujianti, & Tri, B. (2011). Buku Ajar Neonatus, Bayi dan Balita. Jakarta: CV. Trans Info Media.
Maryunani, A., & Nurhayati. (2009). Asuhan Kegawatdaruratan Dan Penyulit Pada
Neonatus. Jakarta: CV. Trans Info Media.
Mufdlilah. (2009). ANC Fokus Antenatal care focused. Yogyakarta: Nuha Medika. Mufdlilah. (2009). Panduan Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Jokyakarta: Nuha Medika.
Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesakitan. Jakarta: Rineka Cipta Pantiawati, I. (2010). Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah. Yogyakarta: Nuha Medika.
Proverawati, A., & Cahyo, I. (2010). Berat Badan Lahir Rendah. Yogjakarta: Nuha Medika.
Prowirohardjo, S. (2009). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta: PT Bina Pustaka.
Rukiyah, A. Y., & yulianti, L. (2010). Asuhan kebidana IV ( Patologi Kebidanan). Jakarta: CV. Trans Info Media.
Sistriarani.diambil tanggal 12 September 2012 dari Web
Wijaya. diambil tanggal 20 September 2012 dari Web
site:http://www.infodokterku.com/index.php?option=com_content&view=
article&id=200:indikator-angka-kematian-maternal-mmr-atau-aki-dan penyebab&catid=39:data&Itemid=54
World Health Organization, 1994, International Statistical Classification of
LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN
Asslammualaikum Wr. Wb/ Salam Sejahtera
Dengan Hormat,
Nama Saya Sri Nurahayu, sedang menjalani pendidikan D-IV Bidan Pendidik
Fakultas Keperawatan USU. Saya sedang melakukan penelitian yang berjudul “
pengetahuan ibu tentang faktor maternal dan kualitas pelayanan antenatal yang
berisiko terhadap kejadian BBLR di Klinik Hj. T. Syarifah Amelia Silvia tahun
Tahun 2013 “.
Kualitas pelayanan antenatal diberikan selama masa hamil secara berkala
sesuai dengan pedoman pelayanan antenatal yang telah ditentukan untuk memelihara
serta meningkatkan kesehatan ibu selama hamil sesuai dengan kebutuhan sehingga
dapat menyelesaikan kehamilan dengan baik dan melahirkan bayi sehat. Pelayanan
antenatal yang berkualitas dimulai dari pelayanan di tempat pendaftaran, pelayanan
kesehatan, meliputi anamnese, pelayanan fisik maupun laboratorium, penyuluhan
perorangan atau konseling sampai dengan pelayanan obat dan rujukan. Proses
pelayanan tersebut dipengaruhi tenaga professional, dana, sarana dan prosedur kerja
yang tersedia agar mendapatkan kualitas yang baik ( Mufdlilah, 2009).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Faktor maternal dan kualitas
pelayanan antenatal yang berisiko terhadap kejadian BBLR.
Kami akan membagikan kuesioner/lembar pertanyaan kepada ibu tentang :
a. Data demografi seperti umur, pendidikan, pekerjaan, Jumlah anak.
b. Memberi waktu selama 30 menit untuk melakukan pengisian data serta mengisi
LEMBAR PERSETUJAUN SETELAH PENJELASAN (PSP)
(INFORMED CONSENT)
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
No Responden :
Umur :
Alamat :
Telp/HP :
Setelah mendapatkan penjelasan dari peneliti tentang penelitian “ pengetahuan ibu tentang
faktor maternal dan kualitas pelayanan antenatal yang berisiko terhadap kejadian BBLR di
Klinik Hj. T. Syarifah Amelia Silvia tahun Tahun 2013 “. Maka dengan ini saya secara
sukarela dan tanpa paksaan menyatakan bersedia ikut serta dalam penelitian tersebut.
Demikian surat pernyataan ini untuk dapat dipergunakan seperlunya.
Medan, 2013
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Judul penelitian : Pengetahuan ibu tentang faktor maternal dan kualitas
pelayanan yang berisiko terhadap kejadian berat badan lahir
rendah di Klinik Hj. T. Syarifah Amelia Silvia Tahun 2013.
Pembimbing : dr. Ichwanul Adenin, Sp.OG-K
Saya adalah mahasiswi program studi DIV Bidan Pendidik Fakultas
Keperawatan Universitas Sumatra Utara yang melakukan penelitian ini dengan
tujuan untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang faktor maternal dan kualitas
pelayanan antenatal yang berisiko terhadap kejadian BBLR di Klinik Hj. T. Syarifah
Amelia Silvia tahun 2013.
Saya sangat mengharapkan kesediaan santri untuk berpartisipasi dalam
penelitian ini, dimana penelitian ini tidak akan memberikan dampak yang
membahayakan kepada ibu. Partisipasi ibu dalam penelitian ini bersifat sukarela,
sehingga ibu bebas untuk mengundurkan diri setiap saat tanpa ada sangsi apapun.
Semua informasi yang ibu berikan akan dirahasiakan dan hanya akan digunakan
dalam penelitian ini.
Jika ibu bersedia menjadi responden penelitian ini, maka silahkan santri
menandatangani formulir ini. Terima kasih atas perhatian dan partisipasinya.
Medan, 2013
Responden Peneliti
Kuesioner Penelitian
PENGETAHUAN IBU TENTANG FAKTOR MATERNAL DAN KUALITAS PELAYANAN YANG BERESIKO TERHADAP KEJADIAN BBLR
No Responden:……….
Petunjuk:
Jawablah pertanyaan dibawah ini sesuai dengan keadaan ibu saat ini. Serta lingkarilah pilihan jawaban yang telah disediakan.
A.
Identitas Responden
a. Umur ibu sekerang :……… tahun b. Umur ibu saat menikah :……… tahun c. Status : a. kawin
b. tidak kawin d. Pendidikan Terakhir : a. Tidak Sekolah
b. SD c. SMP d. SMA e. Diploma
d. Pekerjaan : a. Ibu Rumah Tangga
b. Lainnya, sebutkan:………….. e. Jumlah Anak : a. Hamil Pertama
Pertanyaan pengetahuan tentang faktor maternal dan kualitas pelayanan antenatal yang berisiko terhadap BBLR
1. Apakah ibu mengetahui apa itu Berat Badan Lahir Rendah?
a. Bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari 2.500 gram. b. Bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari 3000 gram. c. Bayi yang lahir dengan berat badan lebih dari 2.500 gram.
2. Apakah ibu mengetahui apa itu mutu pelayanan antenatal?
a. Kualitas pelayanan antenatal diberikan selama masa hamil secara berkala sesuai dengan pedoman pelayanan antenatal yang telah ditentukan.
b. Kualitas pelayanan antenatal yang diberikan kepada ibu hamil c. Kualitas yang diberikan secara rutin.
3. Apakah ibu mengetahui faktor yang menyebabkan Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah?
a. Faktor Ibu saja.
b. Faktor ibu, faktor lingkungan, keadaan sosial, faktor janin. c. Faktor suami.
4. Apakah ibu mengetahui berapakah berat badan bayi yang dikatakan Berat badan Lahir Rendah?
a. Kurang dari 3000 gram. b. Berat 1.500-2.500 gram. c. Lebih dari 3000 gram.
5. Apakah ibu tahu manfaat pemeriksaan kehamilan? a. Untuk mengetahui keadaan bayi.
b. Menegakkan kepercayaan pada ibu.
6. Apakah ibu tahu tujuan dari asuhan antenatal? a. Untuk memantau kesehatan bayi.
b. Untuk memantau kehamilan dan bayinya.
c. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi.
7. Dimanakah ibu pertama kali memeriksakan kehamilan? a. Dirumah dukun.
b. Posyandu/ polindes.
c. Tempat praktik Dokter/ Bidan.
8. Apakah ibu mengetahui penyakit yang menyebabkan Berat Badan Lahir Rendah?
a. Anemia dan Epilepsi. b. Flu, hipertensi dan maag. c. Anemia, Maag dan pusing.
9. Apakah ibu mengetahui faktor yang mempengaruhi mutu/ kualitas pelayanan? a. Adanya petugas kesehatan, terpenuhinya kebutuhan bidan akan supervivi
yang menfasilitasi. b. pelayanan yang aman.
c. hak untuk kelangsungan pelayanan.
10.menurut ibu salah satu jawaban dibawah ini yang dapat menyebabakan berat badan lahir rendah?
a. Perokok, dan hamil diluar nikah atau tidak diinginkan. b. Olahraga
Jawablah pernyataan dibawah ini dengan menceklis ya atau tidak
No pernyataan Jawab Skor
Ya Tidak
1. Apakah waktu ibu hamil pernah memeriksakan kehamilan.
2. Apakh ibu Pada kehamilan terakhir pernah mengalami
kelainan
3. Apakah Jarak kelahiran anak ibu kurang dari 2 tahun 4. Apakah selama ibu hamil mempunyai kebisaan merokok 5. Apakah selama Ibu hamil pernah minum minuman yang
beralkohol
6. Apakah menurut ibu Pemenuhan kebutuhan nutrisi yang cukup, sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi yang dikandung
7. Apakah menurut ibu gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok itu dapat mengganggu kesehatan janin
8. Apakah menurut ibu penyakit anemia bisa mengganggu kehamilan dan kesehatan janin
9. Penyakit menurut ibu penyakit epilepsy atau ayan bisa mengganggu kehamilan
10. Apakah dengan ekonomi yang rendah atau kurang dapat mengganggu perkembangan janin
11. Apakah ibu melakukan kunjungan ANC lebih dari 3 kali selama hamil
12. Apakah berat badan ibu ditimbang setiap pemeriksaan 13. Apakah tekanan darah ibu rutin diperiksa setiap
pemeriksaan kehamilan
14. Apakah ibu mempunyai buku KIA/ KMS kehamilan
15. Apakah ibu diberi vitamin pada setiap melakukan kunjungan kehamilan
16. Apakah jarak faslitas kesehatan atau klinik dengan rumah ibu memerlukan waktu lama
17. Apakah ibu berkunjung kefasilitas kesehatan menggunakan alat transportasi
18. Apakah ibu berkunjung kefasilitas kesehatan menggunakan biaya/ ongkos
19. Apakah jarak rumah ibu dengan fasilitas kesehatan membuat ibu enggan untuk berkunjung
RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama : Sri Nurahayu
Tempat/ Tgl Lahir : Babussalam, 22 September 1989 Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Kedudukan di Keluarga : Anak ke Dua dari 4 Bersaudara Alamat : Babussalam, Riau
DATA ORANG TUA
Nama Ayah : Sunarmin Pekerjaan : Petani Nama Ibu : Sri Adah
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Alamat : Babussalam, Riau RIWAYAT PENDIDIKAN
1. Tahun 1996-2002 : SD
2. Tahun 2002-2005 : Mts Almanar Pujud 3. Tahun 2005-2009 : Ma Irsyadul Islamiah