• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengetahuan Ibu tentang Faktor Maternal dan Kualitas Pelayanan Antenatal yang Berisiko Terhadap Kejadian Berat Badan Lahir Rendah di Klinik Hj. T. Syarifah Amelia Silvia tahun 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengetahuan Ibu tentang Faktor Maternal dan Kualitas Pelayanan Antenatal yang Berisiko Terhadap Kejadian Berat Badan Lahir Rendah di Klinik Hj. T. Syarifah Amelia Silvia tahun 2013"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)

PENGETAHUAN IBU TENTANG FAKTOR MATERNAL DAN

KUALITAS PELAYANAN ANTENATAL YANG BERISIKO

TERHADAP KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI

KLINIK HJ. T. SYARIFAH AMELIA SILVIA 2013

NIM : 105102086

SRI NURAHAYU

KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS

KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)
(3)

Pengetahuan Ibu Tentang Faktor Maternal Dan Kualitas Pelayanan Antenatal Yang Beresiko Terhadap Kejadian BBLR Di Klinik Hj. T. Syarifah Amelia

Silvia Medan Tahun 2013. ABSTRAK

Sri Nurahayu

Latar Belakang : Berdasarkan data Profil Kota Medan, Puskesmas Medan Denai di Kecamatan Medan Denai merupakan puskesmas yang kedua terendah angka kunjungan K1 dan K4-nya yaitu (K1 sebesar 73,22% dan K4 sebesar 66,67%) dan yang terendah dari seluruh puskesmas di kota Medan kunjungan K1 dan K4 adalah Puskesmas Simpang Limun

Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang faktor maternal dan kualitas pelayanan antenatal yang beresiko terhadap kejadian BBLR.

Metodologi : Penelitian ini bersifat deskritif dengan besar sampel 50 orang dengan metode pengambilan sampel total sampling. Penelitian ini di lakukan di klinik Hj. T. Syarifah Amelia Silvia Medan. Analisis data digunakan dengan uji univariat.

Hasil : Mayoritas ibu berpengetahuan Baik yaitu sebanyak 30 oramg (60.0 %) Berdasarkan katagori Kualitas menunjukkan seluruh responden memiliki kualitas baik yaitu sebanyak 50 oramg (100.0%).

Kesimpulan : Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa mayoritas pengetahuan ibu hamil tentang faktor maternal yang berisiko terhadap kejadian BBLR yaitu berpengetahuan Baik. dan mayoritas kualitas pelayanan antenatal ibu hamil Baik. Agar lebih meningkatkan pengetahuan sehingga ibu hamil menyadari pentingnya melakukan ANC. Dari penelitian ini diketahui bahwa pengetahuan yang baik memiliki kualitas pelayanan yang baik pula.

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis mampu menyelesaikan sebuah Karya Tulis Ilmiah ini dengan sebaik-baiknya. Tak lupa pula Shalawat beriringkan salam penulis hadiahkan kepada junjungan alam Nabi Muhammad SAW yang mencerahkan hidup dengan ilmu dan agama bagi umat manusia.

Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Study D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU, Dengan judul : “ Pengetahuan Ibu tentang Faktor Maternal dan Kualitas Pelayanan Antenatal yang Berisiko Terhadap Kejadian Berat Badan Lahir Rendah di Klinik Hj. T. Syarifah Amelia Silvia tahun 2013”.

Dalam kesempatan ini perkenankanlah peneiti menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam hal memberi masukan dan motivsi kepada penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini, Yaitu :

1. dr. Dedi Ardinata, M.kes selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Urata.

2. dr. Ichwanul Adenin, SpOG (K), selaku pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dalam membimbing dan memberi arahan sampai Karya Tulis Ilmiah ini selesai.

3. Nur Asnah Sitohang, Skep, Ns. M.Kep, selaku penguji I yang telah memberi arahan dan membantu menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

(5)

5. Bapak dan Ibu Staf Dosen Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU yang telah banyak memberikan ilmu, motivasi dan masukan yang sangat berarti selama pendidikan di D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU. 6. Kepala Klinik Hj. T. Syarifah Amelia Silvia yang telah memberi izin untuk

melakukan penelitian.

7. Para responden yang telah bersedia berpartisipasi selama proses penelitian ini berlangsung.

8. Teristimewa kepada keluargaku tersayang Ayahanda dan ibunda, kakak dan adik yang telah memberi semangat yang besar selama saya menyusun Karya Tulis Ilmiah ini .

9. Rekan- rekan mahasiswa D-IV Bidan Pendidik USU yang telah memberikan semangat dan masukan dalam menyusun Karya Tulis Ilmiah ini dan menemani penulis selama menyusun Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari berbagai keterbatasan Karya Tulis Ilmiah ini kurang sempurna untuk itu penulis mengharapkan masukan berupa Kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.

Medan , Januari 2013

Hormat Saya

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR SKEMA ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 2

C. Tujuan Penelitian ... 2

1. Tujuan Umum ... 2

2. Tujuan Khusus ... 2

D. Manfaat Penelitian ... 3

1. Bagi Responden ... 3

2. Bagi Tempat Penelitian ... 3

3. Bagi Penelitian Selanjutnya ... 3

BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Pengetahuan ... 4

1. Defenisi Pengetahuan ... 4

2. Tingkat Pengetahuan ... 4

3. Kategori Pengetahuan ... 5

(7)

B. Faktor Maternal ... 8

1. Faktor yang Mempengaruhi Kehamilan... 9

2. Penyakit yang Menyertai Kehamilan ... 11

C. Kualitas Pelayanan Antenatal ... 12

1. Defenisi Antenatal Care ... 12

2. Kualitas Pelayanan Antenatal ... 12

3. Tujuan Pelayanan Antenatal ... 16

4. Manfaat Antenatal ... 16

D. Berat Badan Lahir Rendah ... 17

1. Defenisi Berat Badan Lahir Rendah ... 17

2. Faktor Penyebab Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah ... 18

3. Tanda dan Gejala Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah ... 18

4. Penanganan Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah ... 19

5. Masalah Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah ... 21

BAB III KERANGKA KONSEP A. Kerangka Konsep ... 22

B. Defenisi Operasional ... 23

BAB IV METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 24

B. Populasi dan Sampel ... 24

1. Populasi ... 24

2. Sampel ... 24

C. Lokasi Penelitian ... 24

D. Waktu Penelitian ... 24

(8)

F. Alat penelitian ... 25

G. Uji Validitas dan Reabilitas ... 27

H. Prosedur penelitian ... 28

I. Pengolahan Data ... 28

J. Analisis data ... 29

BAB V HASIL DAN PEBAHASAN A. Hasil ... 30

B. Pembahasan ... 34

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 36

(9)

DAFTAR SKEMA

Keterangan Halaman

(10)

DAFTAR TABEL

Keterangan Halaman

Defenisi Operasional ... 23 Tabel 5.1 Distribusi responden berdasarkan karakteristik data demografi ibu di

Klinik Hj. T.Syarifah Amelia Silvia Medan Tahun 2013 ... 30 Tabel 5.2 Distribusi pertanyaan pengetahuan ibu terhadap faktor maternal dan

Kualitas antenatal yang berisiko terhadap kejadian BBLR di Klinik Hj. T. Syarifah Amelia Silvia Medan Tahun 2013 ... 31 Tabel 5.3 Distribusi pertanyaan kualitas pelayanan antenatal ibu terhadap faktor

maternal dan Kualitas antenatal yang berisiko terhadap kejadian BBLR di Klinik Hj. T. Syarifah Amelia Silvia Medan Tahun 2013 ... 32 Tabel 5.4 Distribusi responden berdasarkan pengetahuan ibu terhadap faktor

maternal dan Kualitas antenatal yang berisiko terhadap kejadian BBLR di Klinik Hj. T. Syarifah Amelia Silvia Medan Tahun 2013 ... 33 Tabel 5.5 Distribusi responden berdasarkan Kualitas ibu terhadap antenatal yang

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Penjelasan kepada Responden

Lampiran 2 : Lembar Persetujuan Setelah Penjelasan

Lampiran 3 : Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 4 : Lembar Kuesioner

Lampiran 5 : Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah

Lampiran 6 : Master Data

Lampiran 7 : Hasil output Data Penelitian

Lampiran 8 : Surat Pernyataan Content Validity

Lampiran 9 : Surat Penelitian

(12)

Pengetahuan Ibu Tentang Faktor Maternal Dan Kualitas Pelayanan Antenatal Yang Beresiko Terhadap Kejadian BBLR Di Klinik Hj. T. Syarifah Amelia

Silvia Medan Tahun 2013. ABSTRAK

Sri Nurahayu

Latar Belakang : Berdasarkan data Profil Kota Medan, Puskesmas Medan Denai di Kecamatan Medan Denai merupakan puskesmas yang kedua terendah angka kunjungan K1 dan K4-nya yaitu (K1 sebesar 73,22% dan K4 sebesar 66,67%) dan yang terendah dari seluruh puskesmas di kota Medan kunjungan K1 dan K4 adalah Puskesmas Simpang Limun

Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang faktor maternal dan kualitas pelayanan antenatal yang beresiko terhadap kejadian BBLR.

Metodologi : Penelitian ini bersifat deskritif dengan besar sampel 50 orang dengan metode pengambilan sampel total sampling. Penelitian ini di lakukan di klinik Hj. T. Syarifah Amelia Silvia Medan. Analisis data digunakan dengan uji univariat.

Hasil : Mayoritas ibu berpengetahuan Baik yaitu sebanyak 30 oramg (60.0 %) Berdasarkan katagori Kualitas menunjukkan seluruh responden memiliki kualitas baik yaitu sebanyak 50 oramg (100.0%).

Kesimpulan : Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa mayoritas pengetahuan ibu hamil tentang faktor maternal yang berisiko terhadap kejadian BBLR yaitu berpengetahuan Baik. dan mayoritas kualitas pelayanan antenatal ibu hamil Baik. Agar lebih meningkatkan pengetahuan sehingga ibu hamil menyadari pentingnya melakukan ANC. Dari penelitian ini diketahui bahwa pengetahuan yang baik memiliki kualitas pelayanan yang baik pula.

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut WHO yang dikutip oleh Nurhadi 2006, memperkirakan bahwa diseluruh dunia 16 % dari semua bayi lahir mempunyai berat lahir kurang dari 2500 gram. Dari jumlah ini 90 % berasal dari Negara Berkembang. Khususnya untuk Negara di Asia Tenggara dilaporkan BBLR berkisar 20 sampai 30 % dari jumlah kelahiran. Angka ini masih jauh dari apa yang diharapkan. Departemen Kesehatan pada akhir Pelita VI yaitu indikator keberhasilan upaya pembinaan kesehatan perinatal berupa penurunan BBLR menjadi kurang dari 7 % serta penurunan angka kematian bayi menjadi kurang dari 48 per 1000 kelahiran hidup.

Di Indonesia kematian ibu melahirkan masih merupakan masalah utama dalam bidang kesehatan. Sampai saat ini Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia menempati teratas di Negara-negara ASEAN, yaitu 228 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI, 2007).

Millenium Development Goals (MDGs) 2008, terdapat Delapan tujuan salah satu tujuanya yaitu Meningkatkan Kesehatan Ibu yang terdapat dalam tujuan ke 5A. Setiap tahun sekitar 20.000 perempuan di Indonesia meninggal akibat komplikasi kehamilan. Target MDGs adalah sekitar 110/100.000 kelahiran. Dalam target 5A menurunkan Angka Kematian Ibu dari tahun 1990, 390/100.000 kelahiran, saat ini menjadi 307/100.000 kelahiran, dan target 2015 yaitu 110/100.000 kelahiran (Stakler, 2008).

(14)

untuk kota Medan pada tahun 2010 sudah sesuai dengan target yaitu sebesar 95%, namun untuk K4 masih belum sesuai yakni 90,66% (target 95%) .

Berdasarkan data Profil Kota Medan, Puskesmas Medan Denai di Kecamatan Medan Denai merupakan puskesmas yang kedua terendah angka kunjungan K1 dan K4-nya yaitu (K1 sebesar 73,22% dan K4 sebesar 66,67%) dan yang terendah dari seluruh puskesmas di kota Medan kunjungan K1 dan K4 adalah Puskesmas Simpang Limun.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk melihat bagaimanakah pengetahuan ibu tentang faktor maternal dan kualitas pelayanan antenatal yang berisiko terhadap kejadian BBLR.

B. Perumusan masalah

Dari uraian diatas maka perumusan masalah “ bagaimanakah pengetahuan ibu tentang faktor maternal dan kualitas pelayanan antenatal yang berisiko terhadap kejadian BBLR” di klinik Hj. T. Syarifah Amelia Silvia.

C. Tujuan penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang faktor maternal dan kualitas pelayanan antenatal yang berisiko terhadap kejadian BBLR di klinik Hj. T. Syarifah Amelia Silvia.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang faktor maternal yang berisiko terhadap kejadian BBLR.

(15)

D. Manfaat penelitian

1. Bagi Responden

Penelitian ini bermanfaat untuk menambah informasi yang berguna bagi masyarakat khususnya kepada ibu hamil agar mengerti tentang kualitas pelayanan antenatal dan pentingnya melakukan ANC.

2. Bagi tempat penelitian

Dapat dijadikan bahan masukan bagi klinik Hj. T. Syarifah Amelia Silvia dalam kualitas pelayanan antenatal dan pentingnya melakukan ANC. 3. Bagi penelitian selanjutnya

(16)

BAB II

TINJAUAN TEORETIS

A. Pengetahuan

1. Defenisi Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari “tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yaitu indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2003).

2. Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan yang dicakup di dalam domain kognitif mempunyai enam tingkatan Notoadmodjo, ( 2007) yaitu :

a. Tahu (know)

Tahu diartiakan sebagai mengingat sesuatu materi yang telah dipelajari sebelumnya, termasuk ke dalam tingkat pengetahuan ini adalah kembali (recall), sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau ransangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyabutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan, dan sebagainya.

b. Memahami (comprehention)

(17)

c. Aplikasi (Aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya.

d. Analisis (Analisys)

Analisa adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi kedalam komponen-komponen, tetapi masih dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.

e. Sintesis (Syntesis)

Sintesis menunjukan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. f. Evaluasi (Evaluasi)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek penilaian- penilaian

itu berdasarkan suatu kriteria, yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang telah ada.

3. Kategori Pengetahuan

Menurut Arikunto (2006), pengetahuan dibagi 3 kategori: 1. Baik : 76-100%

2. Sedang : 56-75% 3. Kurang : <56%

4. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan Ibu

1. Umur

(18)

dalam hampir semua keadaan menunjukkan hubungan dengan umur (Notoadmodjo, 2007).

Menurut Nursalam dan pariani (2001), orang lebih muda mempunyai daya ingat yang lebih kuat dan kreativitas lebih tinggi dalam mencari dan mengenal sesuatu yang belum diketahui dibandingkan dengan orang yang lebuh tua. Disamping itu kemampuan untuk menyerap pengetahuan baru lebih mudah dilakukan pada umur yang lebih muda karena otak berfungsi maksimal pada umur muda.

2. Pendidikan

Pendidikan diartikan sebagai usaha yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang yang lain agar menjadi lebih dewasa atau mencapai tingkat hidup atau kehidupan yang lebih tinggi dalam arti mental ( Hasbullah, 2009).

Tingkat pendidikan seseorang akan membantu orang tersebut untuk lebih mudah menangkap dan memahami suatu informasi. Semakin tinggi pendidikan seseorang maka tingkat pemahaman juga meningkat serta tepat dalam pengambilan sikap. Menurut Depertemen pendidikan Nasional (2003) berupa UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang system pendidikan nasional menyebutkan bahwa pendidikan dibagi tiga yaitu pendidikan dasar meliputi SD/SMP, pendidikan menengah meliputi SMU/SMK, dan pendidikan tinggi meliputi Perguruan Tinggi (Ajunk, 2011).

3. Paritas

(19)

dimana sengakin banyak pengalaman seorang ibu akan menerima akan semakin mudah, paritas dibedakan menjadi 3 yaitu:

a. Primipara : wanita yang telah melahirkan anak satu kali dengan usia kehamian >28 minggu.

b. Multipara : seorang wanita yang telah melahirkan lebih dari seorang anak. c. Grandemultipara : wanita yang telah melahirkan lima orang anak atau

lebih. B. Faktor Maternal

Menurut Proverawati dan Ismawati, (2010). Faktor ibu yang menyebabkan BBLR adalah umur, paritas, keadaan sosial, dan sebab-sebab lain. a. Usia ibu:

1. Usia < 16 tahun 2. Usia > 35 tahun b. Paritas

1. Multigravida yang jarak kelahirannya terlalu dekat. c. Keadaan sosial:

1. Golongan sosial ekonomi rendah 2. Perkawinan yang tidak syah d. Sebab lain:

(20)

1. Faktor yang mempengaruhi kehamilan

Tujuan dari asuhan kebidanan adalah guna mendeteksi adanya kelainan atau risiko pada ibu hamil. Kehamilan menyebabkan timbulnya banyak perubahan pada ibu.

1. Status Kesehatan

a. Kehamilan pada usia tua 1. Segi negatif pada usia tua

a) Kondisi fisik ibu hamil dengan usia lebih dari 35 tahun akan sangat menentukan proses kelahirannya. Hal ini turut mempengaruhi kondisi janin.

b) Pada proses pembuahan, kualitas sel telur perempuan pada usia ini telah menurun jika dibandingkan dengan sel telur pada perempuan dengan usia reproduksi sehat ( 25-30 tahun).

c) Kontraksi uterus juga sangat mempengaruhi oleh kondisi fisik ibu. Jika ibu mengalami penurunan kondisi, terlebih pada primitua (hamil pertama dengan usia lebih dari 40 tahun), keadaan ini harus benar- benar diwaspadai.

2. Segi positif hamil tua.

a) Kepuasan peran sebagai ibu b) Merasa lebih siap

c) Pengetahuan mengenai perawatan kehamilan dan bayi lebih baik d) Rutin melakukan pemeriksaan kehamilan

(21)

h) Periode menyusui lebih lama

i) Toleransi pada kelahiran lebih besar b. Kehamilan ganda

1) Pada kasus kehamilan multiple (kehamilan lebih dari satu janin), biasanya kondisi ibu lemah, ini disebabkan oleh adanya beban ganda yang harus ditanggung, baik dari pemenuhan nutrisi, oksigen dan lain- lain. Biasanya kehamilan ganda mengindikasikan adanya beberapa penyulit pada proses persalinan. Selain itu risiko adanya kelahiran premature, kematian dan cacat juga harus dipertimbangkan.

2. Status gizi

Pemenuhan kebutuhan nutrisi yang cukup sangat mutlak dibutuhkan oleh ibu hamil agar bisa memenuhi kebutuhan atau nutrisi bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi yang dikandungnya, sekali gus bagi persiapan fisik ibu untuk menghadapi persalinan dengan aman. Selama masa kehamilan bayi sangat membutuhkan zat- zat penting yang hanya dapat dipenuhi dari ibu. Penting bagi bidan untuk memberikan informasi kepada ibu karena terkadang ibu kurang memperhatikan kualitas makanan yang dikonsumsi. Biasanya masyarakat di era sekarang lebih mementingkan selera dengan mengabaikan kualitas makanan yang dikonsumsi. Pemenuhan gizi seimbang selama hamil akan meningkatkan kesehatan bayi dan ibu, terutama dalam menghadapi masa nifas sebagai modal awal untuk menyusui.

3. Gaya hidup

(22)

dengan kendaraan bermotor dan lain- lain. Gaya hidup ini akan mengganggu kesejahteraan bayi yang dikandung karena kebutuhan istirahat mutlak haru dipenuhi.

a. Perokok

Ibu hamil yang merokok akan sangat merugikan diri sendiri dan bayinya. Bayi akan kekurangan oksegen dan racun yang akan dihisap melalui rokok isa ditransfer melalui plasenta kedaam tubuh bayi. Pada ibu hami dengan perokok berat kita harus waspada akan risiko keguguran, kelahiran premature, BBLR bahkan kematian janin.

b. Hamil diluar nikah/ kehamilan tidak diharapkan

Jika kehamilan tidak diharapkan, secara otomatis ibu akan sangat membenci kehamilannya, sehingga tidak ada keinginan untuk melakukan hal- hal positif yang akan meningkatkan kesehatan bayinya. Pada kasus ini kita waspada akan adanya keguguran dan kematian janin. Pada kehamilan diluar nikah, hampir bisa di pastikan bahwa pasangan masih belum siap dalam hal ekonomi ( Asrinah, 2010).

2. Penyakit yang menyertai kehamilan

a. Anemia

(23)

b. Epilepsi

Epilepsi merupakan kelainan neurologik. Ibu hamil yang menderita epilepsy membutuhkan penanganan yang tepat, agar tidak berisiko terhadap ibu dan bayi. Menurut statistik Amerika Serikat, 0,5% kehamian dijumpai pada wanita epilepsi. Risiko pada wanita penderita epilepsy yang hamil, lebih besar dari pada wanita normal yang hamil. Angka kematian neonates pada pasien epilepsy yang hamil adalah tiga kali dibandingkan wanita normal. Dampak epilepsi pada kehamilan:

1. Melahirkan bayi premature, didapat 4-11%

2. Berat badan lahir rendah, kurang dari 2700 gr, ditemukan pada 7-19% 3. Mikrosefal

4. Skor apgar rendah ( Alam, 2012). C. Kualitas Pelayanan Antenatal

1. Defenisi Antenatal Care

Pelayanan antenatal care adalah pelayanan yang diberikan kepada ibu hamil oleh petugas kesehatan untuk memelihara kehamilannya dilaksanakan sesuai standar pelayanan Antenatal yang telah ditetapkan oleh standar pelayanan kebidanan (Depkes RI, 2004).

2. Kualiatas Pelayanan Antenatal

(24)

pelayanan fisik maupun laboratorium, penyuluhan perorangan atau konseling sampai dengan pelayanan obat dan rujukan. Proses pelayanan tersebut dipengaruhi tenaga professional, dana, sarana dan prosedur kerja yang tersedia agar mendapatkan kualitas yang baik.

Standar pelayanan antenatal yang berkualitas ditetapkan oleh Depertemen Kesehatan RI (2003) meliputi:

a. Memberikan pelayanan kepada ibu hamil minimal 4 kali, 1 kali pada trimester I, 1 kali pada trimester II, dan 2 kali pada trimester III untuk memantau keadaan ibu dan janin dengan seksama, sehingga dapat dideteksi secara dini dan dapat memberikan intervensi secara cepat dan tepat.

b. Melakukan penimbangan berat badan ibu hamil dan pengukuran lingkar lengan atas secara teratur mempunyai arti klinis penting, karena ada hubungan yang erat antara pertambahan berat badan selama kehamilan dengan berat badan lahir bayi. Pertambahan yang optimal adalah kira-kira 20% dari berat badan ibu hamil sebelum hamil, jika berat badan tidak bertambah dan lingkar lengan atas < 23,5 cm menunjukkan ibu mengalami kurang gizi.

c. Penimbangan berat badan dan pengukuran tekanan darah harus dilakukan secara rutin dengan tujuan untuk melakukan deteksi dini terhadap terjadinya preeklamsi, tekanan darah, protein urine positif, pandangan kabur atau oedema pada ekstrimitas atas.

(25)

e. Melaksanakan palpasi abdominal setiap kunjungan untuk mengetahui usia kehamilan, letak, bagian terendah, letak punggung, menentukan janin tunggal atau kembar dan mendengarkan denyut jantung janin, menentukan asuhan selanjutnya.

f. Pemberian imunisasi tetanus toxoid (TT) kepada ibu hamil sebanyak 2 kali dengan jarak minimal 4 minggu, diharapkan dapat menghindari terjadinya tetanus neonatorum dan tetanus pada ibu bersalin dan nifas. g. Pemeriksaan hemoglobin (Hb) pada kunjungan pertama dan pada

kehamilan 30 minggu.

h. Memberikan tablet zat besi, 90 tablet selama 3 bulan dan diminum setiap hari.

i. Pemeriksaan urine jika ada indikasi (tes protein dan glukosa), pemeriksaan penyakit- penyakit infeksi (HIV/ AIDS dan PMS).

j. Memberikan penyuluhan tentang perawatan diri selama hamil, perawatan payudara, gizi ibu selama hamil, tanda- tanda bahaya pada kehamilan dan pada janin sehingga ibu dan keluarga dapat segera mengambi keputusan dalam perawatan selanjutnya.

k. Bicarakan tentang persalinan kepada ibu hamil, suami dan keuarga pada trimester III, memastikan bahwa persiapan persalinan bersih, aman dan suasana yang menyenangkan, persiapan transportasi, dan biaya untuk merujuk.

(26)

Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan menurut (Engeenderhealth, 2003) ialah:

1. Adanya komitmen petugas kesehatan (Bidan).

2. Terpenuhinya kebutuhan bidan akan supervisi yang memfasilitasi. 3. Managemen, informasi, pelatihan dan pengembangan polindes. 4. Terpenuhinya kebutuhan akan bahan, peralatan dan insfrastruktur.

5. Terpenuhinya hak ibu hamil untuk memperoleh informasi agar ibu hamil mendapatkan pelayanan yang diharapkan, diantaranya:

a. Pelayanan yang aman dan nyaman.

b. Pelayanan yang mengutamakan privasi dan menjaga kerahasiaan. c. Pelayanan yang sopan, ramah, dan nyaman.

d. Dapat mengemukakan pendapat atau masalah secara bebas. e. Hak untuk kelangsungan pelayanan.

Rendahnya kualitas pelayanan Antental menurut Engeenderhealth, 2003 dipengaruhi oleh:

1. Bidan yang belum memiliki komitmen yang tinggi terhadap kualitas pelayanan antenatal.

2. Belum terpenuhinya kebutuhan bidan akan supervise yang memfasilitasi (kunjungan rumah).

3. Lama waktu pemerikasaan antenatal.

4. Belum terpenuhinya hak-hak ibu hamil untuk memperoleh informasi dan mendapatkan pelayanan yang diharapkan

3. Tujuan Asuhan Antenatal

(27)

b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial ibu dan bayi.

c. Mengenali secara dini adanya ketidak normalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk rewayat penyakit secara umum, kebidana dan pembedahan.

d. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminima mungkin.

e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian asi eksklusif.

f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal. ( Prawirohardjo, 2009). 4. Manfaat Antenatal Bagi Ibu Hamil

Antenatal care merupakan perawatan atau asuhan yang diberikan kepada ibu hamil sebelum melahirkan, yang berguna untuk menfasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu hamil maupun bayinya dengan jalan menegakkan hubungan kepercayaan dengan ibu, mendeteksi komplikasi yang dapat mengancam jiwa, mempersiapkan kelahiran dan memberikan pendidikan kesehatan. Asuhan Antenatal penting untuk menjamin proses alamiah kelahiran berjalan normal dan sehat, baik kepada ibu maupun bayi yang akan dilahirkan ( Mufdlilah, 2009).

D. Berat Badan Lahir Rendah

1. Defenisi Berat Badan lahir Rendah

(28)

a. Bayi berat lahir rendah (BBLR), berat lahir 1500-2500 gram. b. Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR), berat lahir < 1500 gram. c. Bayi berat lahir ekstrem rendah (BBLER), berat lahir < 1000 gram.

Bera badan lahir rendah mungkin premature (kurang bulan), mungkin juga cukup bulan (dismatur).

Beberapa penyakit yang berhubungan dengan prematuritas:

a. Sindrom gangguan pernafasan idiopatik (penyakit membrane hialin). b. Pneumonia aspirasi, karena reflek menelan dan batuk belum sempurna. c. Perdarahan spontan dalam ventrikel otak lateral, akibat anoksia otak (erat

kaitannya dengan gangguan pernafasan).

d. Hiperbilirubinemia, karena fungsi hati belum matang. e. Hipotermi.

Beberapa penyakit yang berhubungan dismaturitas: a. Sindrom aspirasi mekonium

b. Hipoglikemia c. Hiperbilirubinemia d. Hipotermi

Oleh karna itu bayi berat lahir rendah mempunyai resiko kematian tinggi. 2. Faktor yang dapat Menyebabkan Terjadinya Persalinan Preterm (

Prematur) atau Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)

Adapun penyebab dari bayi dengan berat badan lahir rendah (Pantiawati,2010) adalah sebagai berikut:

1. Faktor ibu

a. Gizi saat hamil yang kurang

(29)

c. Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat

d. Penyakit menahun ibu : Hipertensi, Jantung, gangguan pembuluh darah (perokok)

e. Faktor pekerja yang terlalu berat. 2. Faktor kehamilan

a. Hamil dengan hidramnion b. Kehamilan ganda

c. Perdarahan antepartum

d. Komplikasi hamil : pre-eklamsia/ eklamsia, ketuban pecah dini 3. Faktor janin

a. Cacat bawaan

b. Infeksi dalam rahim ( Manuaba, 1998).

3. Tanda dan Gejala Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)

(30)

otot dan jaringan lemak masih kurang, verniks kaseosa tidak ada atau sedikit bila ada (Rukiyah, 2010).

4. Penanganan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)

Penanganan bayi dengan berat badan lahir rendah (Arief, 2009) sebagai berikut:

a. Membersihkan jalan nafas

b. Memotong tali pusat dan perawatan tali pusat

c. Membersihkan badan bayi dengan kapas dan baby oil atau minyak d. Memberikan obat mata

e. Membungkus bayi dengan kain hangat

f. Pengkajian keadaan kesehatan pada bayi dengan berat badan lahir rendah. g. Mempertahankan suhu tubuh bayi

1. Membingkus bayi dengan menggunakan selimut bayi yang dihangatkan terlebih dahulu.

2. Menidurkan bayi di dalam incubator buatan yaitu dapat dibuat dari keranjang yang pinggirnya diberi penghangat dari bulu-buli panas atau botol yang diisi air panas

3. Suhu lingkungan bayi harus dijaga: a. Kamar dapat masuk sinar matahari

b. Jendela dan pintu dalam keadaan tertutup untuk mengurangi hilangnya panas daritubuh bayi melalui proses radiasi dan konveksi.

4. Badan bayi harus dalam keadaan kering untuk mencegah terjadinya evaporasi

(31)

b. Mengajar ibu/ orang tua cara: c. Memberikan jalan nafas d. Mempertahan suhu tubuh e. Mencegah terjadinya infeksi f. Perawatan bayi sehari-hari

a. Memandikan b. Merawat tali pusat c. Pemberian ASI

g. Menjelaskan pada ibu (orang tua) 1. Pemberian ASI

2. Makanan bergizi bagi ibu

3. Meningkatkan program KB segera mungkin

h. Observasi keadaan umum bayi selama 3 hari tidak ada perubahan atau keadaan umum semakin menurun bayi harus dirujuk kerumah sakit.

5. Masalah Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)

Menurut maryanti (2011) masalah langsung yang dapat terjadi pada bayi dengan berat badan lahir rendah antara lain:

1. Kerusakan pernafasan : Fungsi organ belum sempurna 2. Pneumonia, aspirasi : Reflek menelan dan batuk belum

sempurna

3. Pedarahan Intraventrikuler : Perdarahan spontan di ventrikel otak Lateral disebabakan anoksia

(32)
(33)

BAB III

KERANGKA PENELITIAN

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang faktor maternal dan kualitas pelayanan antenatal yang beresiko terhadap kejadian BBLR. Hal ini dapat dilihat dari kerangka konsep dibawah ini :

Bagian 3.1

Kerangka konsep

skema 1. Kerangka konsep penelitian pengetahuaan ibu tentang faktor maternal dan kualitas pelayanan antenatal yang berisiko terhadap kejadian

BBLR di klinik Hj. T. Syarifah Amelia Silvia Tahun 2013.

faktor maternal dan kualitas pelayanan antenatal yang berisiko terhadap kejadian BBLR

(34)

B. Defenisi Operasional

Berdasarkan kerangka konsep diatas maka hal yang ingin diteliti memiliki defenisi operasional sebagai berikut :

Variabel Defenisi Operasional

Kuesioner Melihat jawaban

Pendidikan Pendidikan

formal (sekolah) yang dilalui responden.

Kuesioner Melihat jawaban

Pekerjaan Jenis pekerjaan yang dilakukan oleh ibu yang ditinjau dari tempat bekerja.

Kuesioner Melihat jawaban yang benar

1. Pegawai swasta 2. IRT

3. Pegawai Negri

Nominal

Paritas Jumlah anak yang sudah dilahirkan ibu baik anak tersebut hidup maupun

meninggal.

kuesioner Melihat jawaban oleh ibu tentang faktor maternal

(35)

Kualitas pelayanan antenatal

Kualitas pelayanan

antenatal yang di berikan pada ibu hamil

Kuesioner Melihat jawaban yang benar

1. Baik

Jika responden menjawab 10-20

dari 20 pertanyaan.

2. Buruk

Jika responden menjawab 1-10

dari 20 pertanyaan.

(36)

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian deskriptif yang bertujuan untuk pengetahuan ibu tentang faktor maternal dan kualitas pelayanan antenatal yang beresiko terhadap kejadian BBLR.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. populasi yang diambil untuk penelitian ini sebanyak 50 orang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang melakukan ANC di Klinik Hj. T. Syarifah Amelia Silvia.

2. Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan tehnik total

sampling yaitu dari seluruh ibu hamil yang melakukan ANC di Klinik Hj. T.

Syarifah Amelia Silvia yaitu sebanyak 50 orang. C. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Klinik Hj. T. Syarifah Amelia Silvia, dengan pertimbangan belum pernah dilakukan penelitian pengetahuan ibu tentang faktor maternal dan kualitas pelayanan antenatal yang beresiko terhadap kejadian BBLR.

D. Waktu Penelitian

(37)

E. Etika penelitian

Sebelum penelitian ini dilakukan, peneliti mendapat surat persetujuan dari institusi pendidikan yaitu Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Peneliti mengajukan permohonan kepada Ibu Klinik Hj. T. Syarifah Amelia Silvia untuk melakukan penelitian di Klinik tersebut. Dalam melaksanakan penelitian ini terdapat beberapa hal yang berkaitan dengan permasalahan etik, yaitu : memberikan penjelasan kepada calon responden penelitian tentang tujuan dan prosedur penelitian. Apabila calon responden bersedia, maka calon responden dipersilakan untuk menandatangani

informed consent. Tetapi jika calon responden tidak bersedia, maka calon

responden berhak untuk menolak dan mengundurkan diri. Responden juga berhak mengundurkan diri selama proses pengumpulan data berlangsung. Kerahasian catatan mengenai data responden dijaga, tidak menuliskan nama responden (Anonymyty) pada instrument, tetapi mengunakan inisial. Responden juga berhak secara bebas untuk mengikuti penelitian atau tidak dan setiap responden tidak ada yang dirugikan sehingga data-data yang diperoleh dari responden hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.

F. Alat Pengumpulan Data

Dalam melaksanakan peneitian ini instumen yang digunakan berupa lembar kuesioner/ angket yang disusun sendiri oleh peneliti dengan arahan dari pembimbing. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden. Kuesioner dalam penelitian ini berisi tentang data demografi responden, kuesioner pengetahuan dan kualitas pelayanan antenatal .

(38)

jawaban: a, b, c. jika jawaban benar maka diberi nilai satu ( skor = 1), dn jika jawaban salah maka diberi nilai nol ( skor = 0). Penilaian yang digunakan tersebut ialah menurut skala Guttman ( Hidayat, 2011).

Pertanyaan untuk mengukur kualitas pelayanan antenatal ibu terdiri dari 20 pertanyaan. Pertanyaan dengan menggunakan skala Guttman yang menyediakan 2 alternatif jawaban, yaitu:

a) Bila jawaban ya = skor 1 b) Bila jawaban tidak = skor 0

Untuk mendapatkan kriteria digunakan perhitungan berikut: 1. Menentukan skor terbesar dan terkecil

Skor terbesar : 20 Skor terkecil : 0

2. Menentukan nilai rentang (R)

Rentang = Skor terbesar – skor terkecil = 20-0

= 20

3. Menentukan nilai panjang kelas (i) Panjang kelas (i) = Rentang (R)

Banyaknya kelas = 20/2 =10 4. Menentukan skor kategori

Kualitas pelayanan antenatal Baik = Jika skor 11-20 Kualitas pelayanan antenatal Buruk = Jika skor 1-10 (Arikunto, 2006).

G. Uji validitas dan Reabilitas

(39)

Sehingga sebelum disebar, dilakukan uji coba kuesioner tersebut kepada 10 orang ibu hamil yang memiliki kriteria yang sama.

1. Uji Validitas

Validitas adalah pengukuran dan pengamatan yang berarti prinsip keandalan instrumen dalam pengumpulan data. Instrumen harus dapat mengukur apa yang seharusnya diukur (Nursalam, 2006). Uji validitas yang dilakukan adalah dengan cara validitas isi ( content validity) yang diuji. Uji Validitas telah dilakukan dengan cara conten validity sebanyak dua kali oleh Hj. Juliani, SST, MARS sehingga instrument yang digunakan tersebut dinyatakan valid dan mampu mengukur variable yang akan diukur. Dimana pada tahap pertama ada perbaikan pertanyaan tentang pengetahuan, kualitas pelayanan antenatal, dan pada tahap kedua kuesioner dinyatakan valid dengan CVI (Content Validity Indeks) sebesar 0,8.

2. Uji Reliabilitas

(40)

apabila r hitung > r table (p) > 0,6 maka instrument dinyatakan reliable (Hidayat, 2007). Untuk pertanyaan pengetahuan didapat nilai alfa cronbach 0,792. Sedangkan pertanyaan untuk kualitas pelayanan antenatal didapat nilai alpha cronbach’s 0,756.

H. Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner oleh responden untuk mengetahui faktor maternal dan kualitas pelayanan antenatal yang berisiko terhadap kejadian BBLR di Klinik Hj. T. Syarifah Amelia Silvia. Prosedur pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan mengajukan surat permohonan izin penelitian pada institusi pendidikan Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, dan mengajukan permohonan izin melaksanakan penelitian kepada kepala Klinik Hj. T. Syarifah Amelia Silvia, setelah mendapat izin maka peneliti melaksanakan penelitian. Setelah itu peneliti mencari calon responden yang sesuai dengan kriteria dan menjelaskan tujuan dan manfaat penelitian ini dan meminta persetujuan calon responden untuk menjadi responden dengan menandatangani informed consent, setelah itu peneliti mendampingi responden dan menjelaskan kepada responden jika ada pertanyaan yang kurang jelas. Kemudian peneliti memeriksa kembali kelengkapan data. Selanjutnya data yang telah terkumpul dianalisis.

I. Pengolahan Data

Setelah semua data terkumpul, dilakukan analisis data kembali dengan tahapan:

1. Editing, yaitu data diperiksa/ dicek isian kuasioner. Jika tidak lengkap maka

(41)

2. Coding, yaitu dengan memberikan code pada setiap jawaban responden

untuk memudahkan peneliti dalam melakukan analisa dan pengolahan data serta pengambilan kesimpulan data yang dimasukkan ke dalam bentuk table. 3. Entering, yakni memasukkan data yang telah diskor kedalam komputer/

program SPSS.

4. Cleaning, mengecek kembali data yang sudah di entry apakah ada kesalahan

atau tidak sehingga terhindar dari kesalahan pengolahan data. J. Analisis Data

Setelah dilakukan pengolahan data, maka tahap selanjutnya melakukan analisa data secara bertahap sesuai dengan tujuan penelitian yang meliputi :

1. Analisis Univariat

(42)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Setelah melakukan penelitian di Klinik Hj. T. Syarifah Amelia Silvia Medan, peneliti telah mendapatkan hasil dari penelitian tersebut. Untuk lebih jelasnya peneliti akan menyajikan dalam bentuk table.

1. Karakteristik responden berdasarkan data demografi

Pada penelitian ini karakteristik responden mencakup umur, pendidikan dan pekerjaan, paritas ibu. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 5.1.

Tabel 5.1 Distribusi responden berdasarkan karakteristik data demografi ibu di Klinik Hj. T. Syarifah Amelia Silvia Medan Tahun 2013

Karakteristik F %

- Pegawai Swasta

38

(43)

(60.0%). Berdasarkan pekerjaan mayoritas responden Wiraswasta sebanyak 38 orang (76.0%). Berdasarkan paritas mayoritas responden bahwa sebagian besar Multigravida sebanyak 16 orang (32.0%).

Tabel 5.2 Distribusi pertanyaan pengetahuan ibu terhadap faktor maternal dan Kualitas pelayanan antenatal yang berisiko terhadap kejadian BBLR

di Klinik Hj. T. Syarifah Amelia Silvia Medan Tahun 2013

No Pertanyaan Pilihan Jawaban

Benar Salah

f % f %

1. Apakah ibu mengetahui apa itu Berat Badan Lahir Rendah

40 80.0 10 20.0

2. Apakah ibu mengetahui apa itu mutu pelayanan antenatal

26 52.0 24 48.0

3. Apakah ibu mengetahui faktor yang

menyebabkan Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah

32 64.0 18 36.0

4. Apakah ibu mengetahui berapakah berat badan bayi yang dikatakan Berat badan Lahir Rendah

32 64.0 18 36.0

5. Apakah ibu tahu manfaat pemeriksaan kehamilan 26 52.0 24 48.0 6. Apakah ibu tahu tujuan dari asuhan antenatal: 25 50.0 25 50.0 7. Dimanakah ibu pertama kali memeriksakan

kehamilan:

40 80.0 10 20.0

8. Apakah ibu mengetahui penyakit yang menyebabkan Berat Badan Lahir Rendah:

32 64.0 18 36.0

9. Apakah ibu mengetahui faktor yang mempengaruhi mutu/ kualitas pelayanan:

27 54.0 23 46.0

10. menurut ibu salah satu jawaban dibawah ini yang dapat menyebabakan berat badan lahir rendah:

47 94.0 3 6.0

(44)

Tabel 5.3 Distribusi pertanyaan Kualitas Pelayanan Antenatal ibu terhadap faktor maternal yang berisiko terhadap kejadian BBLR di Klinik Hj. T.

Syarifah Amelia Silvia Medan Tahun 2013

No Pertanyaan Pilihan Jawaban

Benar Salah

f % f %

1. Apakah waktu ibu hamil pernah memeriksakan kehamilan:

49 98.0 1 2.0

2. Apakh ibu Pada kehamilan terakhir pernah mengalami kelainan:

39 78.0 11 22.0

3. Apakah Jarak kelahiran anak ibu kurang dari 2 tahun:

34 68.0 16 32.0

4. Apakah selama ibu hamil mempunyai kebisaan merokok:

46 92.0 4 8.0

5. Apakah selama Ibu hamil pernah minum minuman yang beralkohol:

49 98.0 1 2.0

6. Apakah menurut ibu Pemenuhan kebutuhan nutrisi yang cukup, sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi yang dikandung:

46 92.0 4 8.0

7. Apakah menurut ibu gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok itu dapat mengganggu kesehatan janin:

49 98.0 1 2.0

8 Apakah menurut ibu penyakit anemia bisa mengganggu kehamilan dan kesehatan janin:

44 88.0 6 12.0

9. Penyakit menurut ibu penyakit epilepsy atau ayan bisa mengganggu kehamilan:

40 80 10 20.0

10. Apakah dengan ekonomi yang rendah atau kurang dapat mengganggu perkembangan janin:

30 60.0 20 40.0

11. Apakah ibu melakukan kunjungan ANC lebih dari 3 kali selama hamil:

29 58.0 21 42.0

12. Apakah berat badan ibu ditimbang setiap pemeriksaan:

42 84.0 8 16.0

13. Apakah tekanan darah ibu rutin diperiksa setiap pemeriksaan kehamilan:

45 90.0 5 10.0

14. Apakah ibu mempunyai buku KIA/ KMS kehamilan:

42 84.0 8 16.0

15. Apakah ibu diberi vitamin pada setiap melakukan kunjungan kehamilan:

49 98.0 1 2.0

16. Apakah jarak faslitas kesehatan atau klinik dengan rumah ibu memerlukan waktu lama:

50 100.0

17. Apakah ibu berkunjung kefasilitas kesehatan menggunakan alat transportasi:

50 100.0

18. Apakah ibu berkunjung kefasilitas kesehatan menggunakan biaya/ ongkos:

50 100.0

19. Apakah jarak rumah ibu dengan fasilitas kesehatan membuat ibu enggan untuk berkunjung:

(45)

20. Apakah jarak fasilitas kesehatan kerumah ibu membuat ibu malas datang:

29 58.0 21 42.0

Berdasarkan table 5.3 diatas, pada pertanyaan kualitas pelayanan antenatal mayoritas menjawab benar pada pertanyaan mengenai jarak fasilitas kesehatan atau klinik dengan rumah ibu memerlukan waktu yang lama yaitu sebanyak 50 responden (100.0%). mayoritas responden menjawab salah pada pertanyaan mengenai ibu melakukan kunjungan ANC lebih dari 3 kali selama hamil sebanyak 21 responden (42.0%).

2. Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang faktor maternal yang beresiko terhadap kejadian BBLR

Tabel 5.4 Distribusi responden berdasarkan pengetahuan ibu terhadap faktor maternal dan Kualitas pelayanan antenatal yang berisiko terhadap kejadian

BBLR di Klinik Hj. T. Syarifah Amelia Silvia Medan Tahun 2013

Pengetahuan frekuensi Persentase(%)

Baik 30 60.0

Kurang 20 40.0

Total 50 100.0

Berdasarkan katagori pengetahuan mayoritas ibu berpengetahuan Baik yaitu sebanyak 30 oramg (60.0 %) dan berpengetahuan kurang sebenyak 20 orang (40.0%).

3. Kualitas pelayanan antenatal ibu dalam kejadian BBLR

Tabel 5.5 Distribusi responden berdasarkan Kualitas Pelayanan ibu terhadap antenatal yang berisiko terhadap kejadian BBLR di Klinik

Hj. T. Syarifah Amelia Silvia Medan Tahun 2013

Kualitas frekuensi Persentase (%)

Baik 50 100.0

(46)

Berdasarkan katagori Kualitas menunjukkan seluruh responden memiliki kualitas baik yaitu sebanyak 50 oramg (100.0%).

B. Pembahasan hasil penelitian

Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap 50 orang ibu diperoleh data demografi, data pengetahuan dan data kualitas yang merupakan keadaan nyata yang diperoleh penulis, data yang diperoleh tersebut menjadi acuan tolak ukur dalam melakukan pembahasan dari hasil dapat dinyatakan sebagai berikut.

1. Pengetahuan responden

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan ini terjadi melalui panca indra pengelihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan dominan yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (Notoadmodjo, 2007).

Berdasarkan hasil penelitian, pengetahuan ibu tentang faktor maternal dan kualitas pelayanan antenatal yang berisiko terhadap kejadian BBLR di Klinik Hj. T. Syarifah Amelia Silvia Medan Tahun 2013 didapatkan mayoritas responden berpengetahuan Baik yaitu 30 orang (60.0%).

Menurut peneliti hal ini karena ibu hamil sering melakukan penginderaan yang baik mengenai pelayanan antenatal. Oleh karena itu ibu hamil harus meningkatkan pengetahuannya dan motivasinya dengan lebih aktif lagi dalam mencari informasi, baik dari tenaga kesehatan maupun dengan membaca buku.

2. Kualitas pelayanan antenatal

(47)

serta meningkatkan kesehatan ibu selama hamil sesuai dengan kebutuhan sehingga dapat menyelesaikan kehamilan dengan baik dan melahirkan bayi sehat ( Mufdlilah, 2009).

Berdasarkan hasil penelitian, kualitas pelayanan antenatal ibu tentang faktor maternal yang berisiko terhadap kejadian BBLR didapatkan mayoritas responden memiliki kualitas pelayanan antenatal baik yaitu sebanyak 50 oramg (100.0%).

(48)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian mengenai pengetahuan ibu tentang faktor maternal dan kualitas pelayanan antenatal yang berisiko terhadap kejadiaan BBLR maka disimpulkan sebagai berikut:

1. Dari hasil penelitian mayoritas responden memiliki pengetahuan baik tentang faktor maternal dan kualitas pelayanan antenatal yang berisiko terhadap kejadian BBLR di Klinik Hj. T. Syarifah Amelia Silvia . Dibuktikan dari hasil penelitian sebanyak 30 orang (60.0%).

2. Dari hasil penelitian mayoritas responden memiliki kualitas pelayanan antenatal baik tentang tentang faktor maternal dan kualitas pelayanan antenatal yang berisiko terhadap kejadian BBLR di Klinik Hj. T. Syarifah Amelia Silvia sebanyak 50 orang ( 100.0%).

B. SARAN

1. Bagi responden

Agar lebih meningkatkan penetahuan khususnya tentang faktor maternal dan kualitas pelayanan antenatal yang berisiko terhadap kejadian BBLR sehingga ibu hamil menyadari pentingnya melakukan ANC.

2. Bagi tempat penelitian

Dapat melaksanankan pelayanan antenatal yang berkualitas. 3. Bagi peneliti selanjutnya

(49)

Daftar Pustaka

Ajunk. (2009, Oktober 11). Filosofi Pengetahuan. Diambil kembali dari Ajunkdoank.Wopress.com. diakses (2 mei 2012).

Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Asrinah. DKK. (2010). Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Yogyakarta: Graha Ilmu

Fibriarani. diambil tanggal 14 September 2012 dari Web

site

Hasbullah. (2009). Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Hidayat, A. A. (2011). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data.

Jakarta: Salemba Medika.

Maryanti, D., Sujianti, & Tri, B. (2011). Buku Ajar Neonatus, Bayi dan Balita. Jakarta: CV. Trans Info Media.

Maryunani, A., & Nurhayati. (2009). Asuhan Kegawatdaruratan Dan Penyulit Pada

Neonatus. Jakarta: CV. Trans Info Media.

Mufdlilah. (2009). ANC Fokus Antenatal care focused. Yogyakarta: Nuha Medika. Mufdlilah. (2009). Panduan Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Jokyakarta: Nuha Medika.

Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesakitan. Jakarta: Rineka Cipta Pantiawati, I. (2010). Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah. Yogyakarta: Nuha Medika.

Proverawati, A., & Cahyo, I. (2010). Berat Badan Lahir Rendah. Yogjakarta: Nuha Medika.

Prowirohardjo, S. (2009). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan

Neonatal. Jakarta: PT Bina Pustaka.

Rukiyah, A. Y., & yulianti, L. (2010). Asuhan kebidana IV ( Patologi Kebidanan). Jakarta: CV. Trans Info Media.

Sistriarani.diambil tanggal 12 September 2012 dari Web

(50)

Wijaya. diambil tanggal 20 September 2012 dari Web

site:http://www.infodokterku.com/index.php?option=com_content&view=

article&id=200:indikator-angka-kematian-maternal-mmr-atau-aki-dan penyebab&catid=39:data&Itemid=54

World Health Organization, 1994, International Statistical Classification of

(51)

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN

Asslammualaikum Wr. Wb/ Salam Sejahtera

Dengan Hormat,

Nama Saya Sri Nurahayu, sedang menjalani pendidikan D-IV Bidan Pendidik

Fakultas Keperawatan USU. Saya sedang melakukan penelitian yang berjudul “

pengetahuan ibu tentang faktor maternal dan kualitas pelayanan antenatal yang

berisiko terhadap kejadian BBLR di Klinik Hj. T. Syarifah Amelia Silvia tahun

Tahun 2013 “.

Kualitas pelayanan antenatal diberikan selama masa hamil secara berkala

sesuai dengan pedoman pelayanan antenatal yang telah ditentukan untuk memelihara

serta meningkatkan kesehatan ibu selama hamil sesuai dengan kebutuhan sehingga

dapat menyelesaikan kehamilan dengan baik dan melahirkan bayi sehat. Pelayanan

antenatal yang berkualitas dimulai dari pelayanan di tempat pendaftaran, pelayanan

kesehatan, meliputi anamnese, pelayanan fisik maupun laboratorium, penyuluhan

perorangan atau konseling sampai dengan pelayanan obat dan rujukan. Proses

pelayanan tersebut dipengaruhi tenaga professional, dana, sarana dan prosedur kerja

yang tersedia agar mendapatkan kualitas yang baik ( Mufdlilah, 2009).

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Faktor maternal dan kualitas

pelayanan antenatal yang berisiko terhadap kejadian BBLR.

Kami akan membagikan kuesioner/lembar pertanyaan kepada ibu tentang :

a. Data demografi seperti umur, pendidikan, pekerjaan, Jumlah anak.

b. Memberi waktu selama 30 menit untuk melakukan pengisian data serta mengisi

(52)

LEMBAR PERSETUJAUN SETELAH PENJELASAN (PSP)

(INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

No Responden :

Umur :

Alamat :

Telp/HP :

Setelah mendapatkan penjelasan dari peneliti tentang penelitian “ pengetahuan ibu tentang

faktor maternal dan kualitas pelayanan antenatal yang berisiko terhadap kejadian BBLR di

Klinik Hj. T. Syarifah Amelia Silvia tahun Tahun 2013 “. Maka dengan ini saya secara

sukarela dan tanpa paksaan menyatakan bersedia ikut serta dalam penelitian tersebut.

Demikian surat pernyataan ini untuk dapat dipergunakan seperlunya.

Medan, 2013

(53)

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Judul penelitian : Pengetahuan ibu tentang faktor maternal dan kualitas

pelayanan yang berisiko terhadap kejadian berat badan lahir

rendah di Klinik Hj. T. Syarifah Amelia Silvia Tahun 2013.

Pembimbing : dr. Ichwanul Adenin, Sp.OG-K

Saya adalah mahasiswi program studi DIV Bidan Pendidik Fakultas

Keperawatan Universitas Sumatra Utara yang melakukan penelitian ini dengan

tujuan untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang faktor maternal dan kualitas

pelayanan antenatal yang berisiko terhadap kejadian BBLR di Klinik Hj. T. Syarifah

Amelia Silvia tahun 2013.

Saya sangat mengharapkan kesediaan santri untuk berpartisipasi dalam

penelitian ini, dimana penelitian ini tidak akan memberikan dampak yang

membahayakan kepada ibu. Partisipasi ibu dalam penelitian ini bersifat sukarela,

sehingga ibu bebas untuk mengundurkan diri setiap saat tanpa ada sangsi apapun.

Semua informasi yang ibu berikan akan dirahasiakan dan hanya akan digunakan

dalam penelitian ini.

Jika ibu bersedia menjadi responden penelitian ini, maka silahkan santri

menandatangani formulir ini. Terima kasih atas perhatian dan partisipasinya.

Medan, 2013

Responden Peneliti

(54)
(55)

Kuesioner Penelitian

PENGETAHUAN IBU TENTANG FAKTOR MATERNAL DAN KUALITAS PELAYANAN YANG BERESIKO TERHADAP KEJADIAN BBLR

No Responden:……….

Petunjuk:

Jawablah pertanyaan dibawah ini sesuai dengan keadaan ibu saat ini. Serta lingkarilah pilihan jawaban yang telah disediakan.

A.

Identitas Responden

a. Umur ibu sekerang :……… tahun b. Umur ibu saat menikah :……… tahun c. Status : a. kawin

b. tidak kawin d. Pendidikan Terakhir : a. Tidak Sekolah

b. SD c. SMP d. SMA e. Diploma

d. Pekerjaan : a. Ibu Rumah Tangga

b. Lainnya, sebutkan:………….. e. Jumlah Anak : a. Hamil Pertama

(56)

Pertanyaan pengetahuan tentang faktor maternal dan kualitas pelayanan antenatal yang berisiko terhadap BBLR

1. Apakah ibu mengetahui apa itu Berat Badan Lahir Rendah?

a. Bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari 2.500 gram. b. Bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari 3000 gram. c. Bayi yang lahir dengan berat badan lebih dari 2.500 gram.

2. Apakah ibu mengetahui apa itu mutu pelayanan antenatal?

a. Kualitas pelayanan antenatal diberikan selama masa hamil secara berkala sesuai dengan pedoman pelayanan antenatal yang telah ditentukan.

b. Kualitas pelayanan antenatal yang diberikan kepada ibu hamil c. Kualitas yang diberikan secara rutin.

3. Apakah ibu mengetahui faktor yang menyebabkan Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah?

a. Faktor Ibu saja.

b. Faktor ibu, faktor lingkungan, keadaan sosial, faktor janin. c. Faktor suami.

4. Apakah ibu mengetahui berapakah berat badan bayi yang dikatakan Berat badan Lahir Rendah?

a. Kurang dari 3000 gram. b. Berat 1.500-2.500 gram. c. Lebih dari 3000 gram.

5. Apakah ibu tahu manfaat pemeriksaan kehamilan? a. Untuk mengetahui keadaan bayi.

b. Menegakkan kepercayaan pada ibu.

(57)

6. Apakah ibu tahu tujuan dari asuhan antenatal? a. Untuk memantau kesehatan bayi.

b. Untuk memantau kehamilan dan bayinya.

c. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi.

7. Dimanakah ibu pertama kali memeriksakan kehamilan? a. Dirumah dukun.

b. Posyandu/ polindes.

c. Tempat praktik Dokter/ Bidan.

8. Apakah ibu mengetahui penyakit yang menyebabkan Berat Badan Lahir Rendah?

a. Anemia dan Epilepsi. b. Flu, hipertensi dan maag. c. Anemia, Maag dan pusing.

9. Apakah ibu mengetahui faktor yang mempengaruhi mutu/ kualitas pelayanan? a. Adanya petugas kesehatan, terpenuhinya kebutuhan bidan akan supervivi

yang menfasilitasi. b. pelayanan yang aman.

c. hak untuk kelangsungan pelayanan.

10.menurut ibu salah satu jawaban dibawah ini yang dapat menyebabakan berat badan lahir rendah?

a. Perokok, dan hamil diluar nikah atau tidak diinginkan. b. Olahraga

(58)

Jawablah pernyataan dibawah ini dengan menceklis ya atau tidak

No pernyataan Jawab Skor

Ya Tidak

1. Apakah waktu ibu hamil pernah memeriksakan kehamilan.

2. Apakh ibu Pada kehamilan terakhir pernah mengalami

kelainan

3. Apakah Jarak kelahiran anak ibu kurang dari 2 tahun 4. Apakah selama ibu hamil mempunyai kebisaan merokok 5. Apakah selama Ibu hamil pernah minum minuman yang

beralkohol

6. Apakah menurut ibu Pemenuhan kebutuhan nutrisi yang cukup, sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi yang dikandung

7. Apakah menurut ibu gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok itu dapat mengganggu kesehatan janin

8. Apakah menurut ibu penyakit anemia bisa mengganggu kehamilan dan kesehatan janin

9. Penyakit menurut ibu penyakit epilepsy atau ayan bisa mengganggu kehamilan

10. Apakah dengan ekonomi yang rendah atau kurang dapat mengganggu perkembangan janin

11. Apakah ibu melakukan kunjungan ANC lebih dari 3 kali selama hamil

12. Apakah berat badan ibu ditimbang setiap pemeriksaan 13. Apakah tekanan darah ibu rutin diperiksa setiap

pemeriksaan kehamilan

14. Apakah ibu mempunyai buku KIA/ KMS kehamilan

15. Apakah ibu diberi vitamin pada setiap melakukan kunjungan kehamilan

16. Apakah jarak faslitas kesehatan atau klinik dengan rumah ibu memerlukan waktu lama

17. Apakah ibu berkunjung kefasilitas kesehatan menggunakan alat transportasi

18. Apakah ibu berkunjung kefasilitas kesehatan menggunakan biaya/ ongkos

19. Apakah jarak rumah ibu dengan fasilitas kesehatan membuat ibu enggan untuk berkunjung

(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)

RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Sri Nurahayu

Tempat/ Tgl Lahir : Babussalam, 22 September 1989 Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Kedudukan di Keluarga : Anak ke Dua dari 4 Bersaudara Alamat : Babussalam, Riau

DATA ORANG TUA

Nama Ayah : Sunarmin Pekerjaan : Petani Nama Ibu : Sri Adah

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Alamat : Babussalam, Riau RIWAYAT PENDIDIKAN

1. Tahun 1996-2002 : SD

2. Tahun 2002-2005 : Mts Almanar Pujud 3. Tahun 2005-2009 : Ma Irsyadul Islamiah

Gambar

Tabel 5.1 Distribusi responden berdasarkan karakteristik data demografi ibu di Klinik Hj
Tabel 5.2 Distribusi pertanyaan pengetahuan ibu terhadap faktor maternal  dan Kualitas pelayanan antenatal yang berisiko terhadap kejadian BBLR  di Klinik Hj
Tabel 5.3 Distribusi pertanyaan Kualitas Pelayanan Antenatal ibu terhadap faktor maternal  yang berisiko terhadap kejadian BBLR  di Klinik Hj
Tabel 5.5 Distribusi responden berdasarkan Kualitas Pelayanan ibu terhadap antenatal yang berisiko terhadap kejadian BBLR di Klinik

Referensi

Dokumen terkait

Ruang lingkup untuk data yang akan digunakan dalam laporan ini.. adalah perusahaan yang sedang tidak mengalami kerugian

Untuk mencapai tujuan dari suatu website yang dibuat,dibutuhkan tiga faktor atau alat yang sangat penting dan dapat meningkatkan kinerja dari sebuah website sehingga

Note: Plan to change people strategy in the following 12 months Source: PwC 14th Annual Global CEO Survey.. ‘A top priority in our HR strategy is to develop

• Dengan adanya pendistribusian database nama host dan alamat IP, maka tiap organisasi yang memiliki jaringan di dalam domain tertentu hanya bertanggung jawab terhadap

Kerajaan Islam ditulis dengan sangat lengkap dan jelas Kerajaan Islam sebagian besar diantaranya ditulis dengan lengkap dan jelas Kerajaan Islam ditulis dengan kurang

Dengan kata lain, hak-hak apapun yang dijabarkan dari ketiga hak asasi yang dimaksud dalam ayat di atas adalah sah dikatakan sebagai gagasan HAM dalam Alquran

Ardiana, (1990:254), penelitian tindakan kelas yaitu suatu tindakan yang dilakukan oleh guru/pelaku, mulai dari perencanaan sampai dengan penilaian terhadap

4.17.4.Menerima kembali daftar calon penerima Satyalancana Karya Satya dan penghargaan lainnya beserta surat pengantar yang telah ditandatangani Kepala