• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN PERSEPSI ANTARA ORANGTUA YANG MENGGUNAKAN BABY WALKER DAN ORANGTUA YANG TIDAK MENGGUNAKAN BABY WALKER SEBAGAI STIMULASI TUMBUH KEMBANG BALITA DI DESA BANARAN TUGU TRENGGALEK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN PERSEPSI ANTARA ORANGTUA YANG MENGGUNAKAN BABY WALKER DAN ORANGTUA YANG TIDAK MENGGUNAKAN BABY WALKER SEBAGAI STIMULASI TUMBUH KEMBANG BALITA DI DESA BANARAN TUGU TRENGGALEK"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN PERSEPSI ANTARA ORANGTUA YANG MENGGUNAKAN BABY WALKER DAN ORANGTUA YANG TIDAK MENGGUNAKAN BABY WALKER

SEBAGAI STIMULASI TUMBUH KEMBANG BALITA DI DESA BANARAN TUGU TRENGGALEK

SKRIPSI

Oleh :

ELLEN MAYANG MUNANGKU NARIYANTI NIM. 201110420311137

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)

PERBEDAAN PERSEPSI ANTARA ORANGTUA YANG MENGGUNAKAN BABY WALKER DAN ORANGTUA YANG TIDAK MENGGUNAKAN BABY WALKER

SEBAGAI STIMULASI TUMBUH KEMBANG BALITA DI DESA BANARAN TUGU TRENGGALEK

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh :

ELLEN MAYANG MUNANGKU NARIYANTI NIM. 201110420311137

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(3)
(4)
(5)

SURAT PERYANTAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Ellen Mayang Munangku Nariyanti NIM : 201110420311137

Program Studi : Ilmu Keperawatan

Judul Skripsi : Perbedaan Persepsi antara Orangtua yang Menggunakan Baby Walker dan Orangtua yang Tidak Menggunakan Baby Walker Sebagai Stimulasi Tumbuh Kembang Balita di Desa Banaran Tugu Trenggalek.

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar benar hasilkarya saya sendiri, bukan merupakan pengambilan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri

Apabila dikemudian hari dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Malang, 18 September 2016 Yang Membuat Pernyataan,

(6)

Lembar Persembahan

Alhamdulillah atas segala nikmat, karunia, dan Ridha Allah SWT yang diberikan kepada saya sehingga dapat menyelesaikan Program Studi Ilmu Keperawatan di UMM ini kurang lebih 5 tahun.

Terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Keluargaku khususnya orang tua yang sangat saya cintai (Supriyanto dan Isnari) atas dukungan moriil dan materiil, doa yang tak pernah putus, selalu menenangkan ketika saya sedih dan tiada henti memberikan semangat walaupun belum bisa membanggakan mereka. Apa yang sudah orangtua saya berikan selama ini mungkin tidak akan pernah bisa terbalaskan tetapi semoga dengan mendapatkan gelar S.Kep ini setidaknya sedikit bisa membuat mereka bahagia.

2. My lovely Brother and his wife, Frisky dan Sari terimakasih banyak atas wejangan, dukungan moriil dan materiil, yang selalu memberikan dukungan, semangat dan doanya.

(7)

Serta wali kelas Pak M. Muslih yang luar biasa hebat membimbing kami dan meluangkan waktunya ditengah kesibukan, memberikan pelajaran hidup yang dapat saya jadikan pedoman ke depannya nanti. InsyaAllah.

4. Teman-teman PSIK D 2011, terimakasih selama kurang lebih 4 tahun sudah menjadi teman sekelas yang menyenangkan. Terimakasih atas waktu dan semua kenangan yang kalian berikan. Dan terimakasih banyak buat semua teman-teman PSIK angkatan 2011 yang tidak dapat saya tulis satu persatu. Perjuangan kita masih panjang, percayalah usaha yang kita lakukan tidak ada yang sia-sia. Fighting rekk !!!

5. Pihak Puskesmas Tugu dan Posyandu Desa Banaran yang sudah memberikan kesempatan dan ijinnya untuk penelitian saya dalam pembuatan skripsi ini serta ibu-ibu yang telah bersedia menjadi responden saya, terimakasih atas waktu yang sudah diberikan.

(8)

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi penelitian dengan judul “Perbedaan Persepsi antara Orangtua yang Menggunakan Baby Walker dan yang Tidak Menggunakan Baby Walker sebagai Stimulasi Tumbuh Kembang Balita di Desa Banaran Tugu Trenggalek”. Skripsi ini merupakan tugas akhir sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Keperawatan.

Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini bukan semata-mata hasil kerja peneliti sendiri, melainkan berkat bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, untuk itu perkenankan peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Yoyok Bekti P, M.Kep, Sp.Kom selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ibu Nurul Aini, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Ibu Nurul Aini, S.Kep.,Ns.,M.Kep sebagai pembimbing 1 yang telah banyak membantu

untuk membimbing dan memberikan masukan dalam penulisan skripsi ini.

4. Ibu Nur Aini, S.Kep.,Ns.,M.Kep sebagai pembimbing 2 yang telah banyak membantu

untuk membimbing dan memberikan masukan dalam penulisan skripsi ini.

5. Bapak Muh. Muslih, S.Kep.Ns. sebagai wali kelas PSIK D angkatan 2011 untuk selalu

memberi dukungan dan nasehat.

6. Segenap dosen dan staf Universitas Muhammadiyah Malang yang telah membantu selama

proses penyusunan proposal.

7. Kedua orangtua dan segenap keluarga tercinta yang telah memberikan kesabaran,

dukungan moril dan materiil serta doa yang tak terhenti hingga saat ini.

8. Rekan-rekan S1 Keperawatan angkatan 2011 yang telah memberikan bantuan dan

(9)

9. Orangtua dari anak-anak di Posyandu Desa Banaran yang memberikan ijin anaknya untuk

dijadikan responden dan meluangkan waktu untuk penelitian saya sehingga penelitian dapat berjalan sesuai yang diharapkan.

10. Dekan FIKES UMM, yang telah memberikan ijin atas penelitian yang saya lakukan. 11. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu atas doa dan dukungannya.

Dalam penulisan skripsi ini peneliti menyadari masih banyak kekurangannya dan masih jauh dari kesempurnaan, sehingga peneliti mengharapkan adanya saran dan masukkan dalam rangka penyempurnaan skripsi ini, sehingga dapat bermanfaat bagi banyak pihak khususnya di bidang kesehatan.

Malang, April 2016

(10)

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Lembar Persetujuan ... ii

Lembar Pengesahan ... iii

Lembar Pernyataan Keaslian Tulisan ... iv

Lembar Persembahan ... v

Kata Pengantar ... vii

Abstract ... ix

Daftar Isi ... xi

Daftar Gambar ... xiv

Daftar Tabel ... xv

Daftar Lampiran ... xvi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan penelitian ... 5

1.3.1 TujuanUmum ... 5

1.3.2 Tujuan Khusus ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

1.5 Keaslian Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Persepsi ... 8

2.1.1 Definisi Persepsi ... 8

2.1.2 Macam-macam Persepsi ... 10

2.1.3 Syarat Terjadinya Persepsi ... 10

2.1.4 Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi ... 10

2.2 Konsep Dasar Tumbuh Kembang ... 11

2.2.1 Definisi Tumbuh Kembang ... 11

2.2.2 Tahap Tumbuh Kembang Anak ... 12

2.2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak ... 13

2.2.4 Gangguan Pertumbuhan dan Perkembangan Anak ... 24

2.3 Konsep Dasar Perkembangan Motorik ... 25

2.3.1 Definisi Perkembangan motorik ... 25

2.3.2 Tahap-tahap Perkembangan motorik ... 26

2.3.3 Penilaian Perkembangan Anak ... 29

2.4 Konsep Dasar Stimulasi ... 30

2.4.1 Definisi Stimulasi ... 30

2.4.2 Jenis-jenis Stimulasi ... 32

2.4.3 Stimulasi Perkembangan Motorik ... 33

2.4.4 Prinsip Pemberian Stimulasi ... 35

2.4.5 Peran Keluarga Dalam Stimulasi ... 38

2.5 Konsep Dasar Baby Walker ... 38

2.5.1 Definisi Baby Walker ... 38

2.5.2 Faktor-faktor Penggunaan Baby Walker ... 39

2.5.3 Pandangan Positif Baby Walker ... 40

(11)

BAB III KERANGKA KONSEP

3.1 Kerangka Konsep ... 44

3.2 Hipotesis Penelitian ... 45

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian ... 46

4.2 Kerangka Operasional Penelitian ... 46

4.3 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling ... 48

4.3.1 Populasi ... 48

4.3.2 Sampel dan Teknik Sampling ... 48

4.4 Variabel Penelitian ... 48

4.5 Definisi Operasional ... 49

4.6 Tempat dan Waktu Penelitian ... 51

4.7 Instrumen Penelitian ... 51

4.8 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 53

4.9 Prosedur Pengumpulan Data ... 55

4.9.1 Tahap Persiapan ... 55

4.9.2 Tahap Pelaksanaan ... 55

4.9.3 Tahap Pengumpulan Data ... 56

4.9.4 Tahap Pengelolaan Data ... 56

4.10 Analisa Data... 57

4.10.1 Univariat ... 57

4.10.2 Bivariat ... 58

4.11 Etika Penelitian ... 59

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA 5.1 Karakteristik Responden ... 61

5.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 61

5.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 62

5.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Awal Penggunaan Baby Walker ... 62

5.1.4 Gambaran Karakteristik Responden Berdasarkan Durasi Penggunaan Baby Walker ... 63

5.1.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Penggunaan Baby Walker ... 64

5.1.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Persepsi Orangtua ... 64

5.2 Analisa Data ... 67

5.2.1 Perbedaan Persepsi Orangtua Terhadap Penggunaan Baby Walker Sebagai Stimulasi Tumbuh Kembang Balita ... 67

BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Gambaran Persepsi Orangtua Yang Menggunakan Baby Walker Sebagai Stimulasi Tumbuh Kembang ... 69

6.2 Gambaran Persepsi Orangtua Yang Tidak Menggunakan Baby Walker Sebagai Stimulasi Tumbuh Kembang ... 71

6.3 Perbedaan Persepsi Orangtua Antara Kelompok Yang Menggunakan Baby Walker Dan Yang Tidak Menggunakan Baby Walker ... 72

6.4 Keterbatasan Penelitian ... 75

6.5 Implikasi Keperawatan ... 76

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan ... 77

(12)

7.2.1 Bagi Profesi Keperawatan ... 78

7.2.2 Bagi Orangtua ... 78

7.2.3 Bagi Peneliti Lain ... 79

DAFTAR PUSTAKA ... 80

(13)

DAFTAR GAMBAR

2.2 Baby Walker ... 39

3.1 Kerangka Konsep ... 44

4.2 Kerangka Operasional Penelitian ... 47

5.1 Pendidikan Terakhir Ibu ... 61

5.2 Pekerjaan Ibu ... 62

5.3 Usia Awal Penggunaan Baby Walker ... 63

5.4 Durasi Penggunaan Baby Walker Perhari ... 63

5.5 Lama Penggunaan Baby Walker ... 64

5.6 Persepsi Orangtua Yang Menggunakan Baby Walker ... 65

(14)

DAFTAR TABEL

2.1 Tahapan Tumbuh Kembang anak ... 12

2.2 Milestone Perkembangan Motorik Kasar dan Red Flag ... 27

2.3 Milestone Perkembangan Motorik Kasar Berdasarkan Kelompok Umur ... 28

4.1 Definisi Operasional Variabel ... 50

4.2 Kisi–kisi Kuesioner ... 53

5.1 Prosentase Jawaban Tiap Item Kuesioner ... 66

5.2 Tabulasi Silang Antara Persepsi Orangtua Terhadap Penggunaan Baby Walker ... 67

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Pengantar Informed Consent ... 84

Lampiran 2 Lembar Persetujuan Sebagai Responden ... 85

Lampiran 3 Permohonan Pengisian Kusioner ... 86

Lampiran 4 Kuisioner Persepsi Orangtua Terhadap Penggunaan Baby Walker ... 88

Lampiran 5 Uji Validitas dan Realibilitas ... 91

Lampiran 6 Tabulasi Data ... 93

Lampiran 7 Fisher’s Exact Test ... 96

Lampiran 8 Surat Ijin Studi Pendahuluan dan Penelitian ... 97

Lampiran 9 Surat Keterangan Selesai Melakukan Penelitian ... 98

Lampiran 10 Dokumentasi ... 99

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Adriana, D. (2011). Tumbuh Kembang dan Terapi Bermain Pada Anak. Jakarta : Penerbit Salmemba Medika.

Alimun Hidayat, A.A. (2008). Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika.

Alwi, Hasan. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi 3. Jakarta : Balai Pustaka. Azwar, S. (2015). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Edisi 2. Yogyakarta : Pustaka

Pelajar.

Bararah, V. F. (2010).Bermanfaatkah Baby Walker untuk Anak?. Jakarta : Detik Health. Budiarto, E. (2003). Metodologi Penelitian Kedokteran. Jakarta : EGC

Budiman, S. (2011). Penelitian Kesehatan. Bandung : PT. Refika Aditama

Bose, Kaushik. Concept oh Human Growth and Development. Europe Journal Of Pediatric. 2010

Bradley, R.H., Convyn, R.F., Sosioeconomic Status and Child Development.child Development. 2006.

Changas, Mancini, Tirado, Megale, & Sampaio. (2011). Beliefes About Te Use of Baby Walker. Original Article Rev Bras Fisioter, 15 (4) : 303 – 309.

Delemare, Henriette. A. Environmental Factors Influencing Growth and Pubertal

Development.environmental Health Perspective Supplements 101 (Suppl.2) : 39 – 44. 2009.

Dogan, Blici, Yilmaz, Catal, & Keles. (2009). Baby Walkers : a Perspective From Turkey. Reguler Article Acta Pediatrica, 98 (pp) : 1656 – 1660.

Ernawati. (2013). Bolehkah Anak Balita Mangisap Jempolnya. Yogyakarta : Javalitera Evans, G. W. (2007). The environment of Childhood Poverty. American Psychologist, 59,

77-92.

Eveleth, P. B., and Tanner, J. M. World Variator in Human Growth. Cambridge University Press, Cambridge, 2011.

Felicia, N. (2015). Baby Walker Tidak Disarankan ?. Jakarta : Kompas Health. Feigelman S. “Growth, development, and behaviour : Overview and assesment of

variability”. Dalam Kleigman, Behrman, Jenson, Stanton, Penyunting. Nelson Textbook of Pediatrics. Edisi ke-18. Philadelphia : Saunders, 2007. H. 33-37. Garret, M., McElroy, A.M., & Staines, A. (2002). Locomotor Milestone and Baby Walker

: Cross Sectional Study. BMJ, 324 : 1494.

Giovannelli, G., Bernasconi, S., and Ghizzoni, L. Environmental factors and growth. In: Growth Abnormalities. Serono Symposia Publications, Vol. 56 Raven Press, New York, 2008.

Hamka. (2002). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.

(17)

Kania, Nia. (2006). Stimulasi Tumbuh Kembang Anak Untuk Mencapai Tumbuh Kembang Anak di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Jakarta : Bima Kesehatan Masyarakat Kememtrian Kesehatan RI.

Kendrick, D & Marsh, P. ((2001). Baby Walkers: Prevalence of Use and Relationship with Other Safety Practices. Journal of Injury

Kendrick, R.I. (2005). Promoting child safety in primary care : a cluster randomised controlled trial to reduce baby walker use. British Journal of General Practice, 582 – 588.

Lissauer T, Clayden G. Illustred tectbook of Pediatrics, edisi kedua. Edinburg: Mosby, 2004. H 109-117.

Levine MD, et al. Developmental behavioral pediatrics. Edisi pertama Philadelphia Sunders, 2005.

Maramis, Willy F., & Maramis, Alberta A. (2009). Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya : Airlangga.

Marilyn J., Phyllis A., Garry Gardner., Danielle Laraque., Susan H. Pollack., Gary A. Smith., Howard R. Spivak., Milton Tenenbein. (2001). Committe on Injury and Poison Prevention : Injuries Associated With Infant Walker : Pediatrics : 108 – 790.

Needlman RD. “Growth and Development”. Dalam : Behrman RE, Kligman RM, Jenson HB. Nelson Text Book of Pediatrics. Edisi ke – 17. Philadelphia : Saunders, 2004. H.23-66.

Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Nursalam. (2014). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pendekatan Praktis. 3rded. Jakarta : Salemba Medika.

Onis M de, et al., WHO Child Growth Standards. Acta Pediatrica. 2006.

Papalia DE, Olds SW. A child’s world: infancy to adolescence, edisi keenam, New York; McGraw-Hill, INC, 2005.

Parker, J. G. & Asher, S. R. (2008). “Peer Relations and Later Personal Adjusment: Are low-accepted children at risk?”. Psychological Bulletin, vol. 102, PP. 357-389. Rangkuti, F. (2009). Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus Integrated Marketing

Communication. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Rehmani R. (2010). Reduction of Childhood Home Injury Hazards by Home Visiting Program: A Randomized Controlled Trial. Master Thesis. Dalhousie University.

Risnes, K. R., et al., Birthweight and Mortality in Adulthood: a Systematic review and Meta-analysis. International Journal of Epidemiology, 2011.40 (3): p. 647-661.

Rhodes K, Kendrick D, Collier J. Baby Walkers : Pediatrician’s knowledge, attitudes, and helath promotion. Arch Dis Child 2003; 88: 1084-85

Siegel A, B.R. (2000). Baby Walker Delay Motor and Mental Development. Journal Development Behavior Pediatric :1 – 2.

Smith GA, Bowman MJ, Luria JW, Shields BJ. Baby-Walker-related injuries continue despite warning labels and public education. Pediatrics.2007.

Soetjiningsih. (2014). Tumbuh Kembang Anak. Edisi 2. Jakarta : EGC. Sugihartono. (2007). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta : UNY Press. Sugiyono. (2013). Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta. Suharman. (2005). Psikologi Kognitif. Surabaya : Srikandi.

Sujarweni, V.W. (2014). Metodologi Penelitian Keperawatan. Yogyakarta : Gava Media. Sulistyawati, Ary. (2014). Deteksi Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : Salemba Medika. Sunaryo. (2004). Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta : EGC.

(18)

Thoha, M. (2005). Pengantar Organisasi : Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta : Raja Gafindo Persada.

Toback C. Pediatrician’s Psychological Handbook. Edisi ke-1 Singapore; Excerpta Medica Co, 2009.

Waidi. 2006. On Becoming A Personal Excellent. Jakarta : PT Elex Media Komputindo. Walgito, B. (2010). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta : Andi Offset.

Wenar, A. & Patricia, K., (2006). Developmental Psychopatology From Infancy Through Adolesence. New York : McGraw-Hill pp.25-7.

Widyani, D. W. (2009). Panduan Perkembangan Bayi 0 – 1 tahun. Jakarta : Puspa Swara. Widyarini, M. M. Nilam, Dra, Msi. 2009. Seri Psikologi Populer : Relasi Orangtua & Anak.

(19)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Baby walker merupakan kursi beroda yang dapat memungkinkan anak

menggerakkan kaki mereka pada lantai dan berpindah dari satu ruangan ke

ruangan yang lain (Taylor, 2002). Baby walker merupakan salah satu alat

permainan yang digunakan untuk menstimulasi anak berjalan (Rahayu, 2012).

Baby walker adalah suatu alat yang bisa digunakan anak untuk belajar berjalan,

dimana alat tersebut berbentuk bulat atau kotak dan memiliki roda. Dengan

baby walker tersebut biasanya bayi dilatih untuk berjalan dengan dimasukkan ke

dalamnya (Patmawati, 2012).

Persepsi adalah proses yang digunakan oleh seorang individu untuk

memilih, mengorganisasi, dan menginterpretasi masukan-masukan informasi

guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti (Rangkuti, 2009).

Persepsi merupakan proses akhir dari pengamatan yang diawali oleh proses

pengindraan, yaitu proses diterimanya stimulus oleh alat indra, kemudian

individu ada perhatian, lalu diteruskan ke otak, dan baru kemudian individu

menyadari tentang sesuatu yang dinamakan persepsi (Sunaryo, 2004).

Pemikiran orangtua membuat baby walker dianggap mampu

mempercepat kemampuan bayi berjalan. Namun faktanya, bayi yang

menghabiskan waktu aktif di dalam baby walker hanya akan belajar duduk,

(20)

2

dibandingkan bayi yang tidak menggunakan baby walker (Adriana, 2011). Selama

bayi duduk di baby walker yang memiliki bentuk menyamping dengan ruang kaki

sempit, justru ruang gerak dan visualisasinya terbatas, dan ini berdampak pada

perkembangan kordinasi otot tubuhnya (Felicia, 2015).

Orangtua yang berpikir bahwa anak yang menggunakan baby walker

akan bisa berjalan terlebih dahulu dibandingkan dengan anak yang tidak

menggunakan baby walker, tetapi beberapa penelitian membuktikan bahwa baby

walker tidak menunjukkan efek positif dari peningkatan kemampuan motorik

anak. Beberapa peneliti mengatakan bahwa baby walker bukan hanya tidak

efektif tetapi juga berbahaya (Kadafi, 2013). Anak yang diletakkan di baby walker

dapat mengalami keterlambatan dalam mencapai kemampuan motorik

(Adriana, 2011).

Baby walker dipercaya efektif untuk meningkatkan kemampuan motorik

anak (Telebian et al, 2009). Orangtua percaya bahwa baby walker akan

membantu anak lebih cepat belajar berjalan. Anak yang menggunakan baby

walker akan lebih cepat mulai berjalan dibandingkan teman sebayanya yang

tidak menggunakan baby walker (The European Child Safety Alliance, 2010).

Orangtua menggunakan baby walker untuk anaknya karena mereka percaya

bahwa baby walker bisa membantu anaknya belajar berjalan.

Baby walker telah digunakan sejak abad ke-17 dan dalam tiga dekade

terakhir sering dikaitkan dengan adanya cidera atau injury akibat pemakaian

baby walker (Kadafi, 2013). Baby walker digunakan oleh 50% orangtua di UK

(United Kingdom) dan British pada bayi usia antara 3-12 bulan. Alasan

(21)

3

cepat berjalan, dan menjaga keamanan anak. Baby walker umumnya banyak

digunakan tetapi cukup banyak bayi yang cidera akibat baby walker (Kendrick et

al, 2005). Pemakaian baby walker paling banyak pada bayi usia dibawah 1 tahun.

Beberapa penelitian mendapati bahwa 64%-92% anak dibawah satu tahun

menggunakan baby walker (Kadafi, 2013).

Pemakaian baby walker di banyak negara Eropa, seperti di Swedia,

Yunani, dan Portugal mengakibatkan terjadinya beberapa cidera atau injury

(Kadafi, 2013). Dampak lain dari penggunaan baby walker yaitu membuat bayi

lamban bisa berjalan (Ronald, 2011). Penggunaan baby walker pun dapat dapat

menyebabkan kelainan kaki karena aktivitas motorik yang terjadi pada saat anak

menggunakan baby walker hanya melibatkan sebagian serabut motorik otot saja,

yaitu otot-otot betis. Sementara untuk bisa berjalan dengan lancar dan dengan

benar, fungsi otot paha dan pinggul juga perlu dilatih. Secara psikologis

penggunaan baby walker juga tidak menguntungkan karema akan membuat anak

malas untuk belajar berjalan sendiri (Erniawati, 2013).

Kepercayaan orangtua akan manfaat baby walker tidak didukung oleh

data yang signifikan mengenai hal tersebut. Fakta yang menunjukkan

penggunaan baby walker cenderung membawa dampak negatif bagi

perkembangan bayi, bahkan menjurus pada keadaan yang bisa membahayakan

keselamatan anak. Ini dibuktikan pada suatu penelitian di Amerika Serikat pada

sekitar 14.000 kasus bayi dirawat di rumah sakit akibat kecelakaan saat

menggunakan baby walker (Ernawati, 2013).

Data dari Injury Database (IDB) 9 negara di Eropa antara tahun

(22)

4

terjadi pada kepala, 31% menyebabkan cidera otak, dan 35% menyebabkan

cidera batok kepala. Data dari rumah sakit di Australia menyebutkan

pemakaian baby walker menyebabkan terjadinya gegar otak. Pada tahun 2002 di

Inggris lebih dari 2350 anak menjalani perawatan di rumah sakit akibat cidera

kerena pemakian baby walker (Kadafi, 2013). Meski telah banyak bukti yang

membuktikan bahwa baby walker rentan mengakibatkan kecelakaan, namun

tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian besar masyarakat masih menggunakan

alat ini karena kepraktisannya (Ernawati, 2013).

Studi pendahuluan yang dilakukan peneliti kepada 10 orangtua dengan

wawancara di Desa Banaran Tugu Trenggalek didapatkan 7 orangtua

menggunakan baby walker dan 3 orangtua tidak menggunakan baby walker. Balita

yang menggunakan baby walker cenderung lebih lambat perkembangan

motoriknya, khususnya berjalan. Balita yang menggunakan baby walker rata-rata

bisa berjalan tanpa pegangan usia 16 bulan, tapi balita yang tidak menggunakan

baby walker dapat berjalan tanpa pegangan usia 10 bulan. Berdasarkan hasil

wawancara peneliti dengan orangtua didapatkan informasi bahwa orangtua

menggunakan baby walker karena kepraktisannya dan berfikir bahwa dengan

menggunakan baby walker anaknya akan dapat cepat berjalan seperti anak

seusianya. Orangtua menggunakan baby walker untuk anaknya sekitar 2-5 bulan

pemakain. Sedangkan orangtua yang tidak menggunakan baby walker untuk

anaknya mengatakan takut jika anaknya terjatuh.

Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul ”Perbedaan persepsi antara orangtua yang

menggunakan baby walker dan yang tidak menggunakan baby walker sebagai

(23)

5

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti merumuskan masalah

sebagai berikut: “adakah perbedaan persepsi antara orangtua yang

menggunakan baby walker dan yang tidak menggunakan baby walker sebagai

stimulasi tumbuh kembang balita ?”

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui perbedaan persepsi antara orangtua yang menggunakan baby

walker dan yang tidak menggunakan baby walker sebagai stimulasi tumbuh

kembang balita

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi persepsi orangtua yang menggunakan baby walker di Desa

Banaran Tugu Trenggalek

2. Mengidentifikasi persepsi orangtua yang tidak menggunakan baby walker di

Desa Banaran Tugu Trenggalek

3. Untuk mengetahui perbedaan persepsi antara orangtua yang menggunakan

baby walker dan yang tidak menggunakan baby walker untuk stimulasi

tumbuh kembang balita

1.4 Manfaat Penelitian

1. Institusi Pendidikan Keperawatan

Bagi institusi pendidikan keperawatan diharapkan dapat memberi

sumbangan pengetahuan baru tentang dampak penggunaan baby walker

(24)

6

2. Profesi Keperawatan

Sebagai bahan masukan untuk health education ke masyarakat tentang

penggunaan baby walker terhadap perkembangan motorik kasar anak,

sehingga anak nantinya akan mecapai perkembangan motorik yang

optimal.

3. Masyarakat

Sebagai tambahan informasi terhadap dampak penggunaan baby walker

terhadap perkembangan motorik kasar anak.

4. Peneliti selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya dapat digunakan sebagai pedoman dalam

melakukan penelitian selanjutnya dengan variabel yang berbeda.

1.5 Keaslian Penelitian

Beberapa penelitian yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan

peneliti :

1. Seigel-Burton et al (2000) “baby walker delay motor and mental development”

dengan desain penelitian cross sectional. Hasil penelitian didapatkan kelompok

yang menggunakan baby walker mendapatkan mental score (P<003) dan motor

(P<000) daripada anak yang tidak menggunakan baby walker.

2. Dewi Ayu Rahayu “Perbedaan Kemampuan Motorik Kasar Anak Usia 10-11

bulan yang menggunakan Baby Walker dan Metode Konvensional (Tatah) di

Kelurahan Gabang Kecamatan Patrang Kabupaten Jember” dengan desain

penelitian observasional analitik dengnan pendekatan cross sectional. Teknik

sampling menggunakan total sampling. Sampel penelitian berjumlah 41 anak

(25)

7

metode konvensional (tatah). Analisis data menggunakan uji statistik

chi-square. Hasil penelitian menunjukkan anak yang menggunakan baby walker lebih

banyak memiliki kemampuan motorik kasar abnormal dibandingkan dengan

Referensi

Dokumen terkait

sifat dielektrik berbeda Pati dalam bentuk bubuk diukur pada 2450 MHz, baik dielektrik dan faktor loss meningkat dengan suhu (Ndife et al.

BAGIAN ILMU ANESTESI, ILMU ANESTESI, PERAW PERAWA AT TAN INTENSIF DAN AN INTENSIF DAN MANAJEMEN MANAJEMEN NYERI NYERI FA.. FAKULT KULTAS KEDOKTER AS KEDOKTERAN UNI AN

Hasil temuan penelitian ini mengungkapkan tiga temuan yaitu: (1) Bentuk perilaku tindak kekerasan terhadap teman sebaya di Madrasah Tsanawiyah Nurul Amaliyah Tanjung Morawa yaitu

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan pada bagian pendahuluan, maka permasalahan yang dirumuskan dalam peneltian ini adalah bagaimana menggunakan jaringan syaraf

Hasil perhitungan Z-Score pada tahun 2012 adalah sebesar 1,237722724 dan berada diantara angka standar yang telah ditetapkan oleh Altman, yaitu diantara 1,23 sampai dengan

Demokrasi yang diterapkan Negara kita pada era reformsi ini adalah demokresi Pancasila, tentu saja dengan karakteristik tang berbeda dengan orde baru dan sedikit mirip

Dakwah persuasif yang dilakukan antara da’i dan mad’u dalam tahap ketiga ini adalah mulai terbuka satu sama lain karena sudah saling mengenal, dan tahap ini sudah masuk

Perjanjian sewa menyewa terjadi di jalan Karang Anyer II No 12 RT 006, RW 011, Kelurahan Air Jamban, Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau yaitu