• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS POTENSI, EFEKTIVITAS, DAN KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN DALAM MENINGKATAKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA MALAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS POTENSI, EFEKTIVITAS, DAN KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN DALAM MENINGKATAKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA MALAN"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS POTENSI, EFEKTIVITAS, DAN KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN DALAM MENINGKATAKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH

KOTA MALANG

(Studi Kasus Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Malang)

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai

Derajad Sarjana Ekonomi

Oleh:

TYA ANGGUN KUSUMA WARDANI 201010170311049

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)
(3)

KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Tiada kata yang terbaik dan terindah selain puji syukur kehadirat Allah SWT,

karena berkat rahmat, taufik serta hidayahNya maka penulisan Tugas Akhir yang berjudul “ANALISIS POTENSI, EFEKTIFITAS DAN KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA MALANG” dapat terwujudkan, yang digunakan sebagai salah satu persyaratan untuk meraih gelar

sarjana S-1 Akuntansi.

Penulisan Tugas Akhir ini tidak dapat terselesaikan dengan baik tanpa

adanya bimbingan dan sumbangan pemikiran dari berbagai pihak. Oleh karena itu

pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang tidak

terhingga dan penghargaan yang setinggi-tinginya kepada :

1. Ayahanda tercinta Drs. Wisnu Hadi S, Msi dan ibunda tercinta Nunuk

catur indiarti yang telah memberikan doa, dukungan , kasih sayang dan

cinta kasih yang tiada terhingga yang tiada mungkin dapat terbalas dengan

selembar kertas ini. Semoga ini langkah awal untuk membuat mama dan

papa bangga dan bahagia yang ku sadar bahwa selama ini belum bisa

berbuat lebih. Terima kasih aku ucapkan karena tanpa motivasi, nasehat

dan doa mama dan papa penulis tidak akan bisa menyelesaikan tugas akhir

ini.

2. Ibu Dra. Eny suprapti,M.M,Ak , selaku dosen pembimbing pertama yang

membantu merumuskan pokok-pokok persoalan dan mengarahkan pada

bentuk penyelesaian persoalan Tugas Akhir serta mengarahkan dan

memberikan masukan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

3. Bapak Drs. Adi prasetyo,Msi ,selaku dosen pembimbing kedua yang

membantu menyempurnakan kalimat dan persoalan-persoalan sehingga

penelitian ini tidak menyimpang dari tujuan sehingga tugas akhir ini dapat

terselesaikan dengan baik

4. Bapak Drs. Dhaniel Syam,M.M,Ak selaku dosen wali yang selama ini

(4)

5. Kepada seluruh dosen pengajar jurusan akuntansi berserta staf

6. Kakak tercinta Dimas Alfian Perdana Putra yang selalu ada disaat

dibutuhkan dan selalu memberikan dukungan, serta nasehat agar selalu

menjadi lebih baik. Meskipun terkadang terjadi perselisihan namun itu

yang menjadikan hidup ku berwarna saat berkumpul dengan keluarga.

Terima kasih telah menjadi kakak terbaik didalam hidup ku.

7. Untuk Erie Ragil Prabawa yang menjadi teman, sahabat , pacar, lawan

debat, lawan berantem sekaligus menjadi kakak ke dua yang selalu

memberikan dukungan yang tiada henti , selalu ada saat benar-benar

dibutuhkan dan selalu membantu sehingga penyelesaian Tugas Akhir

dapat terselesaikan dengan baik .

8. Untuk kedua sahabat ku Hairina Sukma R yang menjadi teman ngebolang

panas kepanasan mencari data, teman ngerumpi karena kita juga satu kos

dan Debby Alifia Karima yang menjadi sahabat sekaligus saudara yang

selalu memberikan dukungan serta semangat dalam menyelesaikan skripsi

, teman rempong , dan teman kuliner hahaha. Terima kasih kalian berdua

menjadi teman Seperjuangan, sahabat , saudara dari awal kuliah hingga

sekarang dan semoga selalu terjalin komunikasi yang baik.

9. Teman-teman akuntansi A angkatan 2010 yang selalu rame dikelas , teman

kelas yang kompak diantara kelas-kelas lain hahahah. Terima kasih atas

kerjasama nya selama ini , dan terima kasih kalian sudah menjadi

teman-teman kelas yang luar biasa .

Tidak menutup kemungkinan bahwa dalam penulisan laporan tugas

akhir ini ada kesalahan, sehingga penulis selalu mengharapkan kritik dan

saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan dari isi tugas akhir

(5)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……… i

HALAMAN JUDUL ……… ii

HALAMAN PENGESAHAN ……… iii

SURAT PERNYATAAN ……… iv

ABSTRAKSI……… v

ABSTRACT ……… vi

DAFTAR ISI ………. vii

DAFTAR TABEL ……… viii

DAFTAR GAMBAR……… ix

DAFTAR LAMPIRAN ………. x

BAB I: PENDAHULUAN A. Latar belakang ……… 1

B. Batasan masalah ………. 4

C. Rumusan masalah……… 5

D. Tujuan masalah ……… 5

E. Manfaat penelitian ……… 5

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan peneliti terdahulu ……… 6

B. Literature review 1. PAD 1.1dasar hukum……… 7

1.2definisi ……… 7

1.3sumber-sumber PAD……… 8

2. Pajak 2.1definisi pajak ……… 9

2.2fungsi pajak……… 10

2.3pengelompokan pajak ……… 10

2.4asas pemungutan pajak……… 11

2.5hukum pajak……… 11

2.6sistem pemungutan pajak……… 12

2.7hambatan ………. 13

2.8tarif………. 14

3. Pajak daerah ... 15

3.1prinsip pajak daerah……… 15

3.2jenis dan objek pajak daerah……… 17

3.3tarif pajak daerah……… 18

3.4bagi hasil pajak daerah……… 19

3.5tata cara pemungutan ……….. 20

(6)

3.7sanksi administrasi……… 22

3.8sanksi pidana……… 23

3.9pemeriksaan dan penyidikan……… 24

4. Pajak hiburan 4.1Definisi……… 27

4.2Subjek dan objek pajak ……… 29

4.3Tarif pajak ……… 29

5. Potensi ……… 29

6. Efektifitas ……… 30

7. Kontribusi ……… 30

BAB III : METODELOGI PENELITIAN A. Lokasi penelitian……… 31

B. Jenis penelitian ……… 31

C. Jenis dan sumber data……… 31

D. Teknik pengumpulan data ……… 31

E. Teknik analisa data 1. Rasio pertumbuhan ……… 32

2. Rasio potensi……… 32

3. Rasio efektivitas ……… 33

4. Rasio kontribusi……… 33

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan umum objek penelitian 1. Gambaran umum ……… 34

2. Batas wilayah……… 34

3. Pengembangan PAD kota malang ……… 35

4. Sistem pemungutan ... 36

B. Hasil data dan pembahasan 1. Target dan realisasi pajak hiburan……… 37

2. PAD kota malang……… 38

3. Pajak daerah kota malang……… 38

4. Potensi ……… 39

5. Efektivitas……… 42

6. Kontribusi……… 45

7. Pembahasan ……… 47

BAB V : KEISMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ……… 53

B. Saran ……… 54

DAFTAR PUSTAKA ………

(7)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Realisasi Penerimaan Pendapatan Daerah Tahun 2008

Lampiran 2 Realisasi Penerimaan Pendapatan Daerah Tahun 2009

Lampiran 3 Realisasi Penerimaan Pendapatan Daerah Tahun 2010

Lampiran 4 Realisasi Penerimaan Pendapatan Daerah Tahun 2011

Lampiran 5 Realisasi Penerimaan Pendapatan Daerah Tahun 2012

Lampiran 6 Tarif Masing-Masing Jenis Hiburan Di Kota Malang Tahun

2008-2012

Lampiran 6 Tingkat Konsumsi Hiburan Warga Kota Malang Tahun 2008-2012

Lampiran 7 Perhitungan Omzet Hiburan Di Kota Malang Tahun 2008

Lampiran 7 Perhitungan Pajak Hiburan Di Kota Malang Tahun 2008

Lampiran 8 Perhitungan Omzet Hiburan Di Kota Malang Tahun 2009

Lampiran 8 Perhitungan Pajak Hiburan Di Kota Malang Tahun 2009

Lampiran 9 Perhitungan Omzet Hiburan Di Kota Malang Tahun 2010

Lampiran 9 Perhitungan Pajak Hiburan Di Kota Malang Tahun 2010

Lampiran 10 Perhitungan Omzet Hiburan Di Kota Malang Tahun 2011

Lampiran 10 Perhitungan Pajak Hiburan Di Kota Malang Tahun 2011

Lampiran 11 Perhitungan Omzet Hiburan Di Kota Malang Tahun 2012

Lampiran 11 Perhitungan Pajak Hiburan Di Kota Malang Tahun 2012

Lampiran 12 Tingkat Efektivitas Jenis Hiburan Tontonan/Film/Bioskop Tahun

2008-2012

Lampiran 12 Tingkat Efektivitas Jenis Hiburan Pagelaran Kesenian Tahun

2008-2012

(8)

Lampiran 12 Tingkat Efektivitas Jenis Hiburan Karaoke Tahun 2008-2012

Lampiran 13 Tingkat Efektivitas Jenis Hiburan Bilyard Tahun 2008-2012

Lampiran 13 Tingkat Efektivitas Jenis Hiburan Bowling Tahun 2008-2012

Lampiran 13 Tingkat Efektivitas Jenis Hiburan Ketangkasan Tahun 2008-2012

Lampiran 13 Tingkat Efektivitas Jenis Hiburan Panti Pijat 2008-2012

Lampiran 14 Tingkat Efektivitas Jenis Hiburan Pertandingan Olahraga Tahun

2008-2012

(9)

DAFTAR PUSTAKA

Fattimah, Fitri. 2012. Kontribusi Pajak Hiburan Dalam Rangka Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pada Kantor Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Malang. Tugas Akhir, Jurusan Akuntansi, Progam Studi Diploma III Akuntansi, Fakulats Ekonomi, Universitas Negeri Malang.

Tjahjono, Achmad. 2000. Perpajakan. Unit penerbit dan percetakan akademi manajemen perusahaan YKPN: Yogyakarta.

Halim, Abdul . 2004. Manajemen Keuangan Daerah, edisi revisi. Unit Penerbit dan Percetakan(UPP). Yogyakarta.

Mardiasmo, 1995.Perpajakan.Edisi 4. Andi: Yogyakarta

Mardiasmo. 2003. Perpajakan. Andi: Yogyakarta

Mardiasmo . 2013. Perpajakan, edisi revisi. Penerbit Andi Yogyakarta.

Munawir, H.S. 1997. Perpajakan. Liberty: Yogyakarta

Yani, Ahmad .2009. Hubungan Keuangan Antar Pemerintah Pusat dan Daerah di Indonesia. Rajawali Pers : Jakarta

Yunanto, Lilik. Analisis potensi, upaya pajak, efisiensi,efektivitas, dan elastisitas pajak hotel di kabupaten klaten. 2010. Universitas Sebelas

Maret.Surakarta(http://eprints.uns.ac.id/6344/1/1355409082010112 61.pdf)

Nick devas, Brian Binder,et al. Keuangan Pemerintah Daerah. UI press : Jakarta

Putra, Permana P. 2012. Analisis Potensi, Efektivitas dan Kontribusi Dalam

Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Depok.

Universitas Muhammadiyah Malang

Handoko, Sri. 2013. Analisis Tingkat Efektivitas Pajak Daerah Sebagai Sumber Pendapatan Asli Daerah Kota Pontianak.Universitas Tanjungpura. Pontianak

Mahmudi. 2009. Manajemen Keuangan Daerah. Erlangga: Jakarta

Setyawan, Setu. Suprapti, Eny. 2004. Perpajakan.ed revisi. UMM Press: Malang

(10)

Undang-undang ketentuan umum dan tata cara perpajakan pasal 1

Artikel:

www.Malangkota.go.id di askes tanggal 14 november 2013

(11)

1 BAB I PENDAHULUAN A.LATAR BELAKANG

Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan pemerintah daerah

yang digunakan untuk membiayai pembangunan di daerah dan untuk

memajukan daerah demi menyejahterahkan masyarakat dengan cara

mengoptimalkan penerimaan disektor pajak, dimana setiap wajib pajak

membayar pajak sesuai dengan kewajibannya. Salah satu pendapatan asli

daerah yaitu berasal dari pajak daerah. Pajak daerah adalah iuran wajib yang

dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung

yang seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku, yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan

pemerintahan daerah dan pembangunan daerah (Mardiasmo,1995). Proses

pembangunan bukan sekedar fenomena ekonomi semata. Namun pembangunan

memiliki perspektif yang lebih luas yaitu perubahan yang terus-menerus untuk

kemajuan dan perbaikan daerah kearah yang lebih baik.langkah yang ditempuh

agar terciptanya tujuan dan agar kebijakan pembangunan terlaksana adalah

dengan mengusahakan adanya pemerataan pembangunan yang seimbang,

selaras dan serasi baik dari pusat maupun daerah (Putra,2012).

Era otonomi daerah yang secara resmi mulai di Indonesia sejak 1

january 2001 mengehendaki daerah untuk berkreasi mencari sumber

penerimaan yang dapat membiayai pengeluaran pemerintah dalam rangka

menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan. Undang-undang nomor 32

(12)

2

nomor 33 tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan

pemerintah daerah menetapkan bahwa penerimaan daerah dalam pelaksanaan

desentralisasi terdiri dari pajak daerah dan retribusi daerah sebagai sumber pendapatan asli

daerah (PAD) yang bersumber dari daerah itu sendiri dan dapat dikembangkan sesuai

dengan kondisi masing-masing daerah.

Otonomi yang diberikan kepada daerah kabupaten atau kota dilaksanakan dengan

memberikan kewenangan yang luas, nyata dan bertanggung jawab kepada pemerintah

daerah secara proporsional. Artinya pelimpahan tanggung jawab akan diikuti oleh

pengaturan pembagian dan pemanfaatan dan sumberdaya nasional yang berkeadilan serta

perimbangan keuangan pusat dan daerah (Mardiasmo,2002).

Pendapatan asli daerah atau PAD merupakan pendapatan daerah yang bersumber

dari hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang

dipisahkan, dan pendapatan lain asli daerah yang sah, yang bertujuan untuk memberikan

keleluasaan kepada daerah dalam menggali pendanaan dalam melaksanakan otonomi

daerah. Pajak daerah sebagai salah satu pendapatan asli daerah diharapkan menjadi salah

satu sumber pembiayaan penyelenggaraan pemerintahaan dan pembangunan daerah, untuk

meningkatkan dan memeratakan kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian, daerah

mampu melaksanakan otonomi daerah, yaitu mampu mengatur dan mengurus rumah

tangganya sendiri (Yani,2009).

Setiap daerah di Indonesia diberikan hak untuk melakukan otonomi

daerah.Otonomi daerah merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan pelayanan dan

kesejahteraan masyarakat yang semakin baik. Namun dalam menjamin terselenggaranya

otonomi daerah yang baik, maka diperlukan usaha-usaha untuk meningkatkan kemampuan

keuangan sendiri yakni dengan upaya peningkatan kemampuan keuangan sendiri dengan

(13)

3

sumber PAD yang baru dengan ketentuan yang ada serta memperhatikan kondisi dan

potensi ekonomi masyarakat salah satu cara yaitu dengan mengoptimalkan penerimaan

pajak (Halim, 2001).

Berdasarkan undang-undang nomor 28 tahun 2009, pajak daerah di Indonesia

dibagi menjadi dua, yaitu pajak provinsi dan pajak kabupaten/kota. Pajak provinsi terbagi

atas lima jenis pajak yang terdiri atas pajak kendaraan bermotor, bea balik nama

kendaraan bermotor, pajak bahan bakar kendaraan bermotor, pajak air permukaan, serta

pajak rokok. Sedangkan pajak kabupaten/ kota terdiri dari sebelas jenis pajak yaitu pajak

hotel, pajak restaurant, pajak hiburan, pajak reklame, pajak penerangan jalan, pajak

mineral bukan logam dan batuan, pajak parkir, pajak air tanah, pajak sarang burung, pajak

bumi dan bangunan pedesaan dan perkotaan serta bea perolehan hak atas tanah dan

bangunan (Maulana,2013).

Pajak hiburan bagi daerah mempunyai potensi yang tinggi dalam rangka

meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang diharapkan mampu mendukung segala

aktivitas pemerintah daerah dalam rangka menciptakan pertumbuhan ekonomi yang stabil

dan merata, salah satu metode untuk mengetahui kontribusi pajak hiburan pada

Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah melakukan perhitungan terhadap target dan

realisasi pendapatan pada pajak hiburan dan pendapatan asli daerah (PAD). Pajak hiburan

adalah pajak atas penyelenggaran hiburan yang meliputi semua jenis pertunjukan,

permainan, permainan ketangkasan, dan/atau keramaian dengan nama dan bentuk apapun,

yang ditonton atau dinikmati oleh setiap orang dengan dipungut bayaran, tidak termasuk

penggunaan fasilitas berolahraga (Yani, 2009).

Kelebihan kota Malang sebagai kota yang memiliki berbagai tempat wisata dan

sebagi kota pendidikan menjadi pendukung meningkatnya kepadatan penduduk yang

(14)

4

yang dapat mengakibatkan meningkatnya jumlah dan jenis hiburan di Kota Malang. Hal

ini merupakan suatu potensi daerah yang dapat dijadikan sumber PAD dari sektor pajak

yaitu pengenaan pajak hiburan

Terdapat beberapa tempat hiburan di Kota Malang diantara nya adalah Tontonan

film/Bioskop, Pagelaran Kesenian Music/Tari/Busana, Kameran, karaoke, Permainan

Billyard, Permainan Bowling, Permainan Ketangkasan, Panti Pijat/Refleksi, Pertandingan

Olahraga, Taman Rekreasi. Ini merupakan suatu potensi yang dapat dijadikan sumber

PAD dari sektor pajak yaitu pengenaan pajak hiburan. Tetapi dalam pelaksanaan

pemungutan pajak masih banyak masyarakat yang belum mengetahui tentang peraturan

yang menyangkut tentang jenis-jenis hiburan, besarnya tarif, sanksi berlaku, dan hal lain

yang berkaitan dengan pelaksanaan pemungutan pajak (Dispenda,2013).

Hal tersebut yang mendorong peneliti untuk menganalisis efektivitas, kontribusi

dan potensi pajak hiburan guna meningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kota

Malang. Efektivibtas yang berkaitan dengan kemampuan daerah dalam merealisasikan

pendapatan yang direncanakan dibanding dengan target ditetapkan berdasarkan potensi riil

daerah. Kontribusi untuk mengetahui berapa besar kontribusi penerimaan pajak daerah

tiap tahunnya terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).Dan potensi untuk mengatahui

penyebab tentang adanya kenaikan penurunan jenis pajak hiburan dan bagaimana solusi

agar jenis pajak hiburan dapat naik dari tahun ke tahun.

B. Batasan masalah

Suatu masalah yang akan dibahas atau dianalisis apabila tidak diberikan batasan

ruang lingkup pembahasannya tentu akan menjadi panjang lebar dan tidak terarah, yang

akhirnya akan mempengaruhi ketidak berhasilan sasaran yang akan diinginkan. Sesuai

dengan tema yang akan diteliti, penelitian ini tidak membahas unsur penerimaan pajak

(15)

5

reklame, pajak penerangan jalan, pajak parkir dan pajak air tanah. Penelitian ini terfokus

pada masalah-masalah mengenai analisis efektifitas, kontribusi dan potensi penerimaan

Pajak Hiburan di Kota Malang.

C.RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini

adalah:

1. Bagaiman tingkat efektivitas pajak hiburan di kota Malang?

2. Bagaimana kontribusi pajak hiburan di kota Malang?

3. Bagaimana potensi pajak hiburan di kota Malang?

D. TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui tingkat efektivitas pajak hiburan di kota Malang

2. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi pajak hiburan di kota Malang

3. Untuk menganalisis dan untuk mengetahui seberapa besar potensi pajak

hiburan di kota Malang

E. MANFAAT PENELITIAN

Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :

1. Dispenda

Bermanfaat sebagai masukan untuk mengetahui tentang potensi , kontribusi

dan efektifitas pajak hiburan dalam meningkatkan pendapatan asli daerah di

kota Malang.

2. Akademisi

Sebagai tambahan literatur untuk peneliti selanjutnya tentang bagaimana

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu faktor penting dalam nilai suatu informasi (yaitu: kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan) merupakan faktor yang harus dikelola dengan baik oleh perusahaan

masyarakat bahwa undang-undang ini akan memperbaiki apa yang dianggap masyarakat sebagai tindakan yang anti persaingan oleh berbagai pihak. Misalnya, usaha kecil

Dalam penilaian tingkat kesehatan bank umum berdasarkan prinsip syariah yang disempurnakan ini telah diakomodasi pengakuan terhadap karakteristik operasional masing-masing bank,

Kandungan zat bioaktif (tanin, saponin, flavonoid, kurkumin dan minyak astiri) yang terdapat dalam bahan herbal pada perlakuan belum memberikan pengaruh terhadap

Tipe kunci untuk proses enkripsi dan dekripsi yang akan digunakan sebagai kunci masukan merupakan hasil dari fungsi hash.. Rancangan fungsi hash yang dapat digunakan adalah

DAFTAR LAMPIRAN ... Latar Belakang Masalah... Perumusan Masalah ... Tujuan Penelitian ... Manfaat Penelitian ... Penyesuaian Sosial ... Pengertian Penyesuaian Sosial ... Aspek –

6) Simulasi jelas, menarik, mengena, dan dengan ilustrasi yang tepat. 7) Setting yang cermat, pemilihan materi, istilah, dan demonstrasi operasional yang sesuai. 8)

Sementara, bahan rempah yang ditambahkan mengandung bahan alami sebagai agensia antibakteri yakni bawang putih atau bawang bombay, yang sebelumya yang telah